Anda di halaman 1dari 52

PROPOSAL

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI


Diajukan untuk salah satu syarat Tugas Keperawatan Jiwa Profesi Ners

Disusun oleh: Kelompok 1A


1. Riani Estu Ningsih
2. Pranita Sari
3. Ratna Sari
4. Etti Sumyati
5. Eneng Hasanah
6. Alfian Mukti
7. Mugana

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMC BINTARO


PROGRAM STUDI PROFESI NERS EKSTENSI
TANGERANG SELATAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami pamjatkan kehadiran Allah SWT, karena dengan


rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)
SOSIALISASI

Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari peranan pihak-pihak yang membantu
dalam proses penulisan. Untuk itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns.
Sri Supami, S.Kep, S.Pd, M.Kes, sebagai dosen pengampu mata kuliah
KEPERAWATAN JIWA yang membimbing dan membantu dalam penyelesaian makalah
ini, dan juga buat teman-teman dan orang tua yang selalu memberikan dukungan untuk
kami menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat sederhana dan


masih mempunyai banyak kekurangan. Maka dari itu, besar harapan kami agar
tulisan ini dapat diterima dan nantinya dapat berguna bagi semua pihak. Untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Tangerang Selatan

Penulis
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK) SOSIALISASI

A. Latar Belakang
Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi
dengan orang lain, Gail, W & Stuart (2007). Penurunan sosialisasi dapat
terjadi pada individu yang menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari
interaksi dengan orang lain, dimana individu yang mempunyai mekanisme
koping adaptif, maka peningkatan sosialisasi lebih mudah dilakukan.
Sedangkan individu yang mempunyai mekanisme koping maladaptif
(skizofrenia), bila tidak segera mendapatkan terapi atau penanganan yang
baik akan menimbulkan masalah-masalah yang lebih banyak dan lebih buruk.
Keliat & Akemat (2005) menjelaskan bahwa untuk peningkatan sosialisasi
pada pada pasien skizofrenia bisa dilakukan dengan pemberian terapi aktifitas
kelompok sosialisasi. Namun kenyataannya pada saat ini di Rumah Sakit Jiwa
Menur Surabaya pengaruh TAK sosialisasi masih diragukan, hal ini
disebabkan karena jumlah pasien dengan riwayat menarik diri masih relative
banyak meskipun TAK sosialisasi sudah dilakukan.
Skizofrenia adalah suatu gangguan jiwa yang mempengaruhi fungsi
kerja otak yang menyebabkan gangguan pikiran, prsepsi, emosi, gerakan, dan
perilaku. Gangguan ini merupakan masalah kesehatan jiwa yang paling serius
di dunia. Jumlah penderita skizofrenia di seluruh dunia dilaporkan oleh World
Health Organization (WHO) sekitar 29 juta orang. Dari angka ini, sekitar 20
juta diantaranya diperkirakan berasal dari Negara-negara miskin dan
berkembang (Saraceno, 2018). Menurut WHO pasien skizofrenia di Indonesia
pada tahun 2018 yaitu lebih dari 20 jiwa pertahun. Prevalensi gangguan jiwa
berat skizofrenia di Indonesia hasil dari Riskesdas tahun 2013 adalah 1,7%
per 1000 penduduk atau sekitar 400.000 orang.
Secara umum, hasil riset riskesdas 2018 juga menyebutkan sebanyak
84,9% pengidap skizofrenia/psikosis di Indonesia telah berobat. Namun, yang
meminum obat tidak rutin lebih rendah sedikit daripada yang meminum obat
secara rutin. Tercatat sebanyak 48,9% penderita psikosis tidak meminum obat
secara rutin dan 51,1% meminum secara rutin. Sebanyak 36,1% penderita
yang tidak rutin minum obat dalam satu bulan terakhir beralasan merasa
sudah sehat. Sebanyak 33,7% penderita tidak rutin berobat dan 23,6% tidak
mampu membeli obat secara rutin.

Dampak yang dapat ditimbulkan oleh menarik diri pada pasien


skizofrenia adalah; 1)`kerusakan komunikasi verbal dan non verbal, 2)
Gangguan hubungan interpersonal, 3) Gangguan interaksi sosial, 4) resiko
perubahan persepsi sensori (halusinasi). Bila pasien menarik diri tidak cepat
teratasi maka akan dapat membahayakan keselamatan diri sendiri maupun
orang lain (Keliat, 2006). Penatalaksanaan pasien dengan riwayat menarik
diri dapat dilakukan salah satunya dengan pemberian intervensi Terapi
Aktifitas Kelompok Sosialisasi, yang merupakan salah satu terapi modalitas
keperawatan jiwa dalam sebuah aktifitas secara kolektif dalam rangka
pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan pencapaian

adaptasi optimal pasien. Dalam kegiatan aktifitas kelompok, tujuan


ditetapkan berdasarkan akan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh
sebagian besar pesserta. Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) sosialisasi adalah
upaya memfasilitasi kemampuan pasien dalam meningkatkan sosialisasi. Dari
latar belakang tersebut diatas penulis tertarik membuat melaksanakan Terapi
Aktifitas Kelompok (TAK) sosialisasi pada pasien skizofrenia dengan riwayat
menarik diri.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara
bertahap.
2. Tujuan Khusus

a. Klien mampu memperkenalkan diri

b. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok

c. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok

d. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan


e. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada
orang lain

f. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok

g. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan tentang


TAKS yang telah dilakukan. (Keliat & Pawiriwiyono, 2014)

C. Waktu dan Tempat

Hari/tanggal :
Jam :
Tempat :

D. Metode

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan tanya jawab

3. Bermain peran/simulasi
E. Media/Alat

1. Laptop

2. Handphone untuk menyetel lagu/musik

3. Bola Tenis/boneka

4. Buku catatan dan pulpen

5. Jadwal kegiatan pasien

F. Setting Tempat

L CL

P P
Keterangan Gambar:
F F

P P
F F
P
O
L : Leader
CL : Co-Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien

G. Pembagian Tugas
1. Leader
Tugas:
a. Menyiapkan proposal kegiatan TAKS

b. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas kelompok


sebelum kegiatan dimulai

c. Menjelaskan aturan permainan

d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memper-


kenalkan dirinya

e. Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib

f. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok

2. Co-leader

Tugas:

a. Mendampingi leader

b. Menyampaikan informasi dan fasilitator ke leader tentang aktifitas pasien

c. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang


telah dibuat

d. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blockingdalam


proses terapi

3. Fasilitator

Tugas:
a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung
b. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
c. Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota
kelompok untuk aktif mengikutijalannya terapi

4. Observer

Tugas:

a. Mengobservasi jalannya proes kegiatan

b. Mengamati serta mencatat prilaku Verbal dan Non-verbal pasien selama


kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)

c. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persisapan, proses,


hingga penutupan.

H. Pasien

1. Kriteria pasien

a. Pasien dengan isolasi sosial menarik diri dengan kondisi mulai


menunjukkan kemampuan untuk melakukan interaksi interpersonal

b. Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah beresponssesuai


dengan stimulus yang diberikan

2. Proses seleksi

a. Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteri

b. Mengumpulkanm pasien yang masuk kriteria

c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi:


menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok

I. Susunan Pelaksanaan

1. Susunan perawat pelaksana TAKS sebagai berikut:


a. Leader :
b. Co.Leader :
c. Fasilitator :
d. Observer :
2. Pasien peserta TAKS sebagai berikut:

No Nama Masalah Keperawatan


1
2
3
4
5

J. Tata Tertib dan Antisipasi Masalah

1. Tata Tertib Pelaksanaan TAKS

a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAKS sampai dengan selesai

b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAKS dimulai.

c. Peserta berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi.

d. Peserta tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan


TAKS berlangsung.

e. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan


kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.

f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari


permainan.

g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAKS selesai.

h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS telah habis,


sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAKS.

2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAKS

a. Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok

1) Memanggil pasien.
2) Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau pasien yang lain.

b. Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit

1) Panggil nama pasien.

2) Tanya alasan pasien meninggalkan permainan.

3) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan


pada pasien bahwa pasien dapat melaksanakan keperluannya setelah
itu pasien boleh kembali lagi.

c. Bila ada pasien lain ingin ikut

1) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada pasien yang


telah dipilih.

2) Katakana pada pasien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat diikuti oleh pasien tersebut.

3) Jika pasien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak


memberi peran pada permainan tersebut.

PROPOSAL
SESI 1: TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI

Disusun oleh

RIANI ESTU NINGSIH


202007039

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMC BINTARO


PROGRAM STUDI PROFESI NERS EKSTENSI
TANGERANG SELATAN
TAHUN 2020
SESI 1: TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI
KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI

A. Pengertian

Terapi aktivitas kelompok (TAK): sosialisasi (TAKS) adalah upaya


memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial. (Keliat & Pawirowiyono, 2014)

B. Tujuan

Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan: Nama lengkap,


nama panggilan, asal dan hobi.

C. Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruangan nyaman dan tenang

D. Pesiapan alat

1. Handphone untuk menyetel lagu/musik

2. Bola tenis /boneka

3. Buku catatan dan pulpen

4. Jadwal kegiatan klien

E. Metode

1. Dinamika kelompok

2. Diskusikan dan tanya jawab

3. bermain peran/stimulus

F. Langkah Kegiatan

1. Persiapan

a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi sosial menarik diri.

b. Membuat kontrak dengan klien

c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

Pada tahap ini terapis melakukan:


a. Memberikan salam terapeutik: Salam dari terapis

b. Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan klien saat ini

c. Kontrak:

1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri.

2) Menjelaskan aturan main berikut:

a) Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta


izin kepada terapis.

b) Lama kegiatan 45 menit

c) Setiap kliem menikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap Kerja

a. Jelaskan kegiatan, yaitu pada saat musik dari handphone akan


dihidupkan serta bola diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam,
yaitu ke arah kiri dan pada saat musik dari handphone dimatikan maka
anggota kelompok yang memegang bola memperkenalkan dirinya

b. Hidupkan musik dari handphone dan edarkan bola tenis berlawanan


dengan arah jarum jam.

c. Pada saat musik dari handphone dimatikan, anggota kelompok yang


memegang bola mandapat giliran untuk meneyebutkan salam, nama
lengkap, nama panggilan, hobi, dan asal, dimulai dari terapis sebagai
contoh

d. Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama dan tempel/dipakai

e. Ulangi 2, 3, dan 4 samapi semua anggota mendapatkan giliran

f. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan


memberikan tepuk tangan.

4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK.

2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Rencana tindak lanjut


1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri
kepada orang lain di kehidupan sehari-hari

2) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan


harian klien

c. Kontrak yang akan datang

1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota


kelompok

2) Menyepakati waktu dan tempat

G. Evaluasi dan dokumentasi

1. Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada


tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAKS Sesi 1 dievaluasi kemampuan pasien memperkenalkan diri
secara verbal dan nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi
berikut. (Keliat & Pawirowiyono, 2014)

Sesi 1: TAKS
Kemampuan Memperkenalkan Diri

a. Kemampuan verbal
Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1. Menyebutkan nama lengkap

2. Menyebutkan nama panggilan


3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
Jumlah

b. Kemampuan nonverbal
Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai

4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir


Jumlah

Petunjuk :
1) Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS
2) Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan .
3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien
mampu, dan jika nilai 0,1 atau 2 klien belum mampu.

2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika tidak pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi 1 TAKS,
klien mampu memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal,
dianjurkan klien memperkenalkan diri pada klien lain diruang rawat (buat
jadwal) (Keliat & Pawirowiyono, 2014)
.

PROPOSAL
SESI 2: TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

KEMAMPUAN BERKENALAN

Disusun oleh

PRANITA SARI
202007034

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMC BINTARO


PROGRAM STUDI PROFESI NERS EKSTENSI
TANGERANG SELATAN
TAHUN 2020
SESI 2: TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI
KEMAMPUAN BERKENALAN

A. Pengertian

Terapi aktivitas kelompok (TAK): sosialisasi (TAKS) adalah upaya


memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan
sosial. (Keliat & Pawirowiyono, 2014)

B. Tujuan

Klien mampu berkenalan dengngan anggota kelompok:

1. Klien memperkenalkan diri sendiri: nama lengkap, nama panggilan, asal,


dan hobi.

2. Menanyakan diri anngota kelompok lain: nama lengkap, nama panggilan,


asal, dan hobi.

C. Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruangan nyaman dan tenang

D. Persiapan alat

1. Handphone untuk menyetel lagu/musik

2. Bola tenis/boneka

3. Buku catatan dan pulpen

4. Jadwal kegiatan klien

E. Metode

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan tanya jawab

3. Bermain peran stimulasi


F. Langkah kegiatan

1. Persiapan

a. Meningkatkan kontrak dengan anggotra kelompok pada sesi TAKS

b. Mempersiapkan alat dan tempat


2. Orientasi
Pada saat ini terapis melakukan:

a. Member salam terapeutik

1) Salam dari terapis

2) Peserta dan terapis memakai papan nama

b. Evaluasi/validasi

1) Menanyakan perasaan klien saat ini.

2) Menanyakan apakah telah memcoba memperkenalkan diri pada


orang lain.

c. Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota


kelompok.

2) Menjelaskan aturan main berikut.

a) Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta


izin kepada terapis.

b) Lama kegiatan 45 menit.

c) Setiap kliem menikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap kerja
a. Hidupkan musik dari handphone dan edarkan bola tenis berlawanan
dengan arah jarum jam.

b. Pada saat handphone dimatikan, anggota kelompok yang memegang


bola mendapat giliran untuk berkenalann dengam anggota kelompok
yang ada disebelah kanan dengan cara:
1) Memberi salam

2) Meneybutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.

3) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi lawan


bicara.

4) Dimulai oleh terapis sebagai contoh.

c. Ulangi langkah a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat


giliran.

d. Hidupkan kembali musik dari handphone dan edarkan bola. Pada saat
dimatikan, minta pada anggota kelompok yang memgang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kanannya keada
anggota kelompok, yaitu nama lengkap, nama panggila, asal dan
hobi. Dimulai oleh terapis sebagai contoh.

e. Ulangi d sampai semua anggota mendapatkan giliran

f. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan


memberi tepuk tangan.

4. Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkenalan.

2) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri kepada jadwal kegiatan


harian klien.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegitan berikut, yaitu dengan bercakap-cakap tentang
kehidupan pribadi.
2) Menyepakati waktu dan tempat.

G. Evaluasi dan dokumentasi


1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAKS sesi 2 dievaluasi kemampuan pasien memperkenalkan diri secara
verbal dan non verbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut
(Keliat & Pawirowiyono, 2014).

Sesi 2: TAKS
Kemampuan Berkenalan

a. Kemampuan verbal
Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1. Menyebutkan nama lengkap


2. Menyebutkan nama panggilan
3. Menyebutkan nama asal
4. Menyebutkan hobi
5. Menanyakan nama lengkap
6. Menanyakan nama panggilan
7. Menanyakan asal
8. Menanyakan hobi
Jumlah

b. Kemampuan nonverbal
Nama Pasien
No Aspek yang dinilai

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Jumlah
Petunjuk
1) Dibawah judul nama klien, tuliskan nama panggilan klien yang ikut
TAKS

2) Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien, atau tanda (x) jika tidak ditemukan.

3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan

a) Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6: disebut


belum mampu jika mendapat nilai ≤ 5.

b) Kemampuan non verbal disebut mampu jika mendapat nilai 3 dan 4


disebut belum mampu jika mendapat nilai ≤ 2.

2. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya jika nilai klien 7 untuk verbal dan
3 untuk non verbal, catatan keperawatan adalah: klien mengikuti TAKS
Sesi 2, klien berkenalan secara verbal dan non verbal, anjurkan klien untuk
berkenalan dengan klien lain, buat jadwal (Kelia & Pawirowiyono, 2014).

PROPOSAL

SESE 3: TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI


KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP

Disusun oleh

RATNA SARI
202007037

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMC BINTARO


PROGRAM STUDI PROFESI NERS EKSTENSI
TANGERANG SELATAN
TAHUN 2020
SESE 3: TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP
A. Pengertian

Terapi aktivitas kelompok (TAK): sosialisasi (TAKS) adalah upaya


memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial. (Keliat & Pawirowiyon, 2014)

B. Tujuan

Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok

1. Menanyakan kehidupan pribadi kepada satu orang anggota kelompok.

2. Menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi.

C. Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruangan nyaman dan tenang

D. Persiapan alat

1. Handphone untuk menyetel lagu/musik

2. Bola tenis/boneka

3. Buku catatan dan pulpen

4. Jadwal kegiatan klien

E. Metode

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan tanya jawab

3. Bermain peran/stimulus

F. Langkah Kegiatan

1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 2 TAKS


b. Mempersiapkan alat dan tempat.

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

Pada tahap ini terapis melakukan:

1) Memberi salam terapeutik

2) Peserta dan terapis memasang papan nama

b. Evaluasi/validasi

1) Menanyakan perasaan klien saat ini.

2) Menanyakan apakah telah mencoba berkenalan dengan orang lain.

c. Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bertanya dan menjawab tentang


kehidupan pribadi.

2) Menjelaskan aturan main berikut:

a) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok harus


meminta izin kepada terapis.

b) Lama kegiatan 45 menit

c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.


3. Tahap Kerja
a. Hidupkan musik dari handphone dan edarkan bola tenis berlawanan
dengan arah jarum jam.

b. Pada saat musik di handphone dimatikan, anggota kelompok yang


memegang bola mendapat giliran untuk bertanya tentang kehidupan
pribadi anggota kelompok yang ada disebelah kanan dengan cara:

1) Memberi salam

2) Memanggil panggilan

3) Menanyakan kehidupan pribadi: orang terdekat/dipercayai/disegani,


pekerjaan

4) Dimulai oleh terapis sebagai contoh.

c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.

d. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan


memberi tepuk tangan.

4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Rencana tindak lanjut

1) Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang


kehidupan pribadi dengan orang lain pada kehidupan sehari-hari.

2) Memasukkan kegiatan-kegiatan bercakap-cakap pada jadwal


kegiatan harian klien.

c. Kontrak yang akan datang

1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyampaikan dan


membicarakan topik pembicaraan tertentu.

2) Menyepkati waktu dan tempat

G. Evaluasi dan Dokumentasi


1. Evaluasi

Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap


kerja. Askep yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk TAKS Sesi 3, dievaluasi kemampuan verbal dalam bertanya
dan menjawab pada saat bercakap-cakap, serta kemampuan noverbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut. (Keliat & Pawirowiyono, 2014)

Sesi 3: TAKS
Kemampuan Pasien Bercakap-cakap

a. Kemampuan verbal
Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1. Menganjurkan pertanyaan yang jelas

2 Menganjurkan pertanyaan yang ringkas


.
3. Menganjurkan pertanyaan yang relevan
4. Menganjurkan pertanyaan secara spontan
5. Menanyakan nama lengkap
Jumlah

b. Kemampuan verbal: Menjawab


Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1. Menjawab dengan jelas


2. Menjawab dengan ringkas
3. Menjawab dengan relevan
4. Menjawab dengan spontan

Jumlah

c. Kemampuan nonverbal
Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk
1) Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien.
2) Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien, dan tanda (x) jika tidak ditemukan.
3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan jika mendapat nilai 3 atau 4
klien mampu jika mendapat nilai ≤ 2 klien dianggap belum mampu.
2. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien ketika TAKS pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya nilai kemampuan verbal bertanya
2, kemampuan verbal menjawab 2, dan kemampuan nonverbal 2 maka
catatan keperawatan adalah: klien mengikuti TAKS Sesi 3, klien mampu
bercakap-cakap secara verbal dan nonverbal. Dianjurkan latihan diulang
diruangan (buat jadwal) (Keliat & Pawirowiyono , 2014).

PROPOSAL

SESI 4: TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI


KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP TOPIK TERTENTU

Disusun oleh

ETTI SUMYATI
202007010

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMC BINTARO


PROGRAM STUDI PROFESI NERS EKSTENSI
TANGERANG SELATAN
TAHUN 2020
SESI 4: TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP TOPIK TERTENTU


A. Pengertian

Terapi aktivitas kelompok (TAK): sosialisasi (TAKS) adalah upaya


memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial. (Keliat & Pawirowiyono, 2014)

B. Tujuan
Klien mampu menyampaikan topik membicarakan tertentu dengan anggota
kelompok:

1. Menyampaikan topik yang ingin dibicarakan

2. Memilih topik yang ingin dibicarakan

3. Memberi pendapat tentang topik yang dipilih

C. Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruangan nyaman dan tenang.

D. Persiapan alat

1. Handphone untuk menyetel lagu/musik

2. Bola tenis/boneka

3. Buku catatan dan pulpen

4. Jadwal kegiatan klien

5. Flipchart/White board dan spidol

E. Metode

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan tanya jawab

3. Bermain peran stimulus

F. Langkah kegiatan

1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada Sesi 3 TAKS.

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

Pada tahap ini terapis melakukan:

1) Memberikan salam terapeutik

2) Peserta dan terapis memakai papan nama.

b. Evaluasi/validasi

1) Menanyakan perasaan klien saat ini.

2) Menanyakan apakah telah latihan bercakap-cakap dengan orang.

c. Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan, memilih dan


memberikan pendapat tentang topik percakapan.

2) Menjelaskan aturan main berikt.

a) Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus


meminta izin kepada terapis.

b) Lama kegiatan 45 menit

c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap kerja

a. Hidupkan musik dari handphone dan edarkan bola tenis berlawanan


denagn arah jarum jam

b. Pada saat handphone dimatikan, anggota kelompok yang memegang


bola mendapat giliran untuk menyampaikan satu topik yang ingin
dibicarakan. Dimulai oleh terapis sebagai contoh, misalnya, “cara
bicara yang baik” cara mencari teman”

c. Tuliskan pada flipchart/whiteboard topik yang disampaikan secara


berurutan.

d. Ulangi a, b, dan c sampai semua anggota kelompok meyampaikan topik


yang dibicarakan.

e. Hidupkan lagi musik dari handphone dan edarkan lagi nola tenisnya.
Pada saat dimatikan, anggota yang memegang bola memilih topik yang
disukai untuk diberikan dari daftar yang ada.

f. Ulangi e sampai semua menetapkan topik yang paling banyak dipilih

g. Terapis membantu menetapkan topik yang apaling banyak dipilih.

h. Hidupkan lagi musik dari handphone dan edarkan bola tenis. Pada saat
dimatikan, anggota yang memegang bola menyampaikan pendapat
tentang topik yang dipilih.

i. Ulangi h sampai semua anggota kelompok menyampaikan pendapat.

j. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi


tepuk tangan.
4. Terminasi
a. Evaluasi

1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

b. Rencana tindak lanjut

1) Mengajurkan setiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang topik


tertentu dengan orang lain pada kehidupan sehari-hari.

2) Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan harian


klien.

c. Kontrak yang akan datang

1) Menyepakati kegiatan berikutnya, yaitu menyampaikan dan


membicarakan masalah pribadi.

2) Menyepakati waktu dan tempat.


G. Evaluasi dan dokumentasi

1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Askep yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 4, dievaluasi kemampuan verbal
menyampaikan, memilih, dan memberi pendapat tentang topik
percakapan serta kemampuan nonverbal dengan menggunakan formulir
evaluasi berikut.(Keliat & Pawirowiyono ,2014)

Sesi 4: TAKS
Kemampuan bercakap-cakap topik tertentu

a. Kemampuan verbal: Menyampaikan topik


Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1. Menyampaikan topik dengan jelas


2 Menyampaikan topik secara ringkas
.
3. Menyampaikan topik yang relevan
4. Menyampaikan topik secara spontan
Jumlah

b. Kemampuan verbal: Memilih topik


Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1. Memilih topik dengan jelas


2. Memilih topik secara ringkas
3. Memilih topik yang relevan
4. Memilih topik secara spontan
Jumlah

c. Kemampuan verbal: Memberi pendapat


Nama Klien
No Aspek yang dinilai
1. Memberi pendapat dengan jelas
2. Memberi pendapat secara ringkas
3. Memberi pendapat yang relevan
4. Memberi pendapat secara spontan
Jumlah

d. Kemampuan nonverbal
Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk:
1) Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut
TAKS
2) Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda (√)
jika ditemukan pada klien, dan tanda (x) jika tidak ditemukan.
3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan jika mendapat nilai 3 atau
4 pasien mampu jika mendapat nilai ≤ 2 klien dianggap belum
mampu.

2. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien ketika TAKS. Misalnya
kemampuan verbal menyampaikan dan memilih topik percakapan 3,
kemampuan memberi pendapat 2, dan kemampuan nonverbal 2. Oleh
karena itu, catatan keperawatan adalah klien mengikuti TAKS sesi 4,
klien mampu menyampaikan dan memilih topik percakapan, tetapi
belum mampu memberikan pendapat. Secara nonverbal juga belum
mampu, dianjurkan untuk melatih klien bercakap-cakap dengan topik
tertentu diruang rawat (buat jadwal) (Keliat & Pawirowiyono, 2014).
PROPOSAL

SESI 5: TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI


KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP MASALAH PRIBADI

Disusun oleh

ENENG HASANAH
202007009

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMC BINTARO


PROGRAM STUDI PROFESI NERS EKSTENSI
TANGERANG SELATAN
TAHUN 2020

SESI 5: TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP MASALAH PRIBADI


A. Pengertian

Terapi aktivitas kelompok (TAK): sosialisasi (TAKS) adalah upaya


memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial. (Keliat & Pawirowiyono, 2014).

B. Tujuan

Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan


orang lain:

1. Menyampaikan masalah pribadi

2. Memilih satu masalah untuk dibicarakan.

3. Memberi pendapat tentang masalah pribadi yang dipilih

C. Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruangan nyaman dan tenang

D. Persiapan alat

1. Handphone untuk menyetel lagu/musik

2. Bola tenis/boneka

3. Buku catatan dan pulpen

4. Jadwal kegiatan klien

5. Flipchart/Whiteboard dan spidol

E. Metode

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan tanya jawab

3. Bermain peran stimulus

F. Langkah kegiatan
1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok lain Sesi 4.

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.

2. Orientasi

Pada tahap ini terapis melakukan:

a. Memberi salam terapeutik.

1) Salam dari terapis.

2) Klien dan terapis memakai papan nama.

b. Evaluasi/validasi

1) Mananyakan perasaan klien saat ini.

2) Menanyakan apakah telah latihan bercakap-cakap tentang topik/hal


tertentu dengan orang lain.

c. Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan, memilih, dan


memberi pendapat tentang masalah pribadi.

2) Menjelaskan aturan main berikut

a) Jika klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta


izin kepada terapis.

b) Lama kegiatan 45 menit.

c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal samapi selesai.

3. Tahap Kerja

a. Hidupkan musik dari handphone dan edarkan bola tenis berlawanan


dengan arah jarum jam.

b. Pada saat handphone dimatikan, anggita kelompok yang memegang


bola mendapat untuk menyampaikan satu masalah pribadi yang ingin
dibicarakan. Dimulai oleh terapis sebagai contoh. Misalnya, “sulit
bercerita” atau “tidak diperhatikan ayah/ibu/kakak/teman”.

c. Tuliskan pada flipchart/whiteboard maslah yang disampaikan.

d. Ulangi a, b, dan c sampai semua anggota kelompok menyampaikan


masalah yang dibicarakan.

e. Hidupkan lagi musik dari handphone dan edarkan bola tenis. Pada saat
dimatikan, anggota yang memegang bola memilih masalah yang ingin
dibicarakan.

f. Ulangi e sampai semua anggota kelompok memilih masalah yang


dibicarakan.

g. Terapis membantu menetapkan topik yang paling banyak dipilih.

h. Hidupkan lagi musik dari handphone dan edarkan bola tenis. Pada saat
dimatikan, anggota yang memgang bola menyampaikan pendapat
tentang masalah yang dipilih.

i. Ulangi h sampai semua anggota kelompok menyampaikan pendapat

j. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi


tepuk tangan.

4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

b. Rencana tindak lanjut

1) Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang


masalah pribadi dengan orang lainpada kehidupan sehari-hari.

2) Memasukkan kegiatan bercakap-cakap tentang masalah pribadi


pada jadwal kegiatan harian klien.

c. Kontrak yang akan datang

1) Menyepakati kegiatan berikutnya, yaitu bekerja sama dalam


kelompok.

2) Menyepakati waktu dan tempat.


G. Evaluasi dan dokumentasi

1. Evaluasi

Evaluasi dilakukan menggunakan formulir di bawah ini pada saat proses


TAK berlangsung, khusunya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS Sesi 5,
dievaluasi kemampuan verbal klien yang menyampaikan, memilih, dan
memberi pendapat tentang percakapan mengenai masalah pribadi, serta
kemampuan nonverbal. (Keliat & Pawirowiyono, 2014)

SESI 5: TAKS
Kemampuan Bercakap-Cakap Masalah Pribadi

a. Kemampuan verbal: Menyampaikan topik


Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1. Menyampaikan topik dengan jelas


2 Menyampaikan topik secara ringkas
.
3. Menyampaikan topik yang relevan
4. Menyampaikan topik secara spontan
Jumlah

b. Kemampuan verbal: Memilih topik


Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1. Memilih topik dengan jelas


2 Memilih topik secara ringkas
.
3. Memilih topik yang relevan
4. Memilih topik secara spontan
Jumlah

c. Kemampuan verbal: Memberi pendapat


Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1. Memberi pendapat dengan jelas


2. Memberi pendapat secara ringkas
3. Memberi pendapat yang relevan
4. Memberi pendapat secara spontan
Jumlah

d. Kemampuan non verbal


Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai

4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir


Jumlah

Petunjuk:

1) Dibawah ini judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut
TAKS

2) Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien, dan tanda (x) jika tidak ditemukan.

3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan jika mendapat nilai 3 atau 4


pasien mampu jika mendapat nilai ≤ 2 pasien dianggap belum
mampu.

2. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien ketika TAKS pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya, kemampuan
menyampaikan topik maaslah pribadi yang akan dipercakapkan 3,
memilih dan memberi pendapat 2, kemampuan nonverbal 4. Untuk itu,
catatan keperawatannya adalah: klien mengikuti TAKS sesi 5, klien
mampu menyampaikan masalah pribadi yang ingin dibicarakan,
belum mampu memilih dan memberikan pendapat tetapi nonverbalnya
baik. Anjurkan/latih untuk latih klien bercakap-cakap tentang masalah
pribadi dengan perawat dan klien lain di ruang rawat (buat jadwal)
(Keliat & Pawirowiyono , 2014).
PROPOSAL

SESI 6: TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

KEMAMPUAN BEKERJA SAMA

Disusun oleh

ALFIAN MUKTI WIDODO


202007002

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMC BINTARO


PROGRAM STUDI PROFESI NERS EKSTENSI
TANGERANG SELATAN
TAHUN 2020
SESI 6: TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI
KEMAMPUAN BEKERJA SAMA

A. Pengertian

Terapi aktivitas kelompok (TAK): sosialisasi (TAKS) adalah upaya


memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial. (Keliat & Pawirowiyono, 2014).

B. Tujuan
Klien mampu bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok

1. Bertanya dan meminta sesuai dengan kebutuhan pada orang lain

2. Menjawab dan memberi pada orang lain sesaui dengan permintaan.

C. Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruangan yang nyaman dan tenang

D. Persiapan alat

1. Handphone untuk menyetel lagu/musik

2. Bola tenis/boneka

3. Buku catatan dan pulpen

4. Jadwal kegiatan klien

5. Kartu kwartet

E. Metode

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan tanya jawab

3. Bermain peran/stimulus

F. Langkah kegiatan

1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan kelompok pada sesi 5 TAKS

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

Pada tahap initerapis melakukan:

a. Memberi salam Terapeutik

1) Salam dari terapis.

2) Klien dan terapis memakai papan nama.

b. Evaluasi/validasi

1) Menanyakan perasaan klien saat ini

2) Menanyakan apakah telah latihan bercakap-cakap tentang topik/hal


tertemtu dengan orang lain.

c. Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan bertanya dan meminta


kartu yang diperlukan serta menjawab dan memberi kartu pada
anggota kelompok.

2) Menjelaskan aturan main berikut.

a) Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta


izin kepada terapis.

b) Lama kegiatan 45 menit

c) Setiap mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap Kerja

a. Terapis membagi empat buah kartu kwartet untuk setiap anggota


kelompok. Sisanya diletakkan di atas meja.

b. Terapis meminta tiap anggota kelompok menyusun kartu sesuai


dengan seri (satu seri mempunyai 4 kartu).

c. Hidupkan musik dari handphone dan edarkan bola tenis berlawanan


dengan rah jarumjam.

d. Pada saat musik dari handphone dimatikan, anggota kelompok yang


memegang bola memulai permainan berikutnya.

1) Meminta kartu yang dibutuhkan (seri yang belum lengkap) kepada


anggota kelompok di sebelah kanannya.

2) Jika kartu yang dipegang serinya lengkap, diumumkan pada


kelompok dengan membaca judul dan subjudul.

3) Jika kartu yang dipegang serinya lengkap, diperkenankan


mengambil satu kartu dari tumpukan kartu diatas meja.

4) Jika anggota kelompok memberikan kartu yang dipegang pada


yang meminta, ia berhak mengambil satu kartu dari tumpulkan
kartu di atas meja.

5) Setiap menerima kartu, diminta mengucapkan terima kasih.

e. Ulangi c dan d, jika d. 2 atau d. 3 terjadi.

f. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan


memberi tepuk tangan.

4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi

1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Rencana tindak lanjut

1) Menganjurkan setiap anggota kelompok latihan bertanya, meminta


menjawab, dan memberi pada kehidupan sehari-hari (kerja sama).

2) Memasukkan kegiatan bekerja sama pada jadwal kegiatan harian


klien.

c. Kontrak yang akan datang

1) Menyepakati kegiatan berikutnya, yaitu mengevaluasi kegiatan


TAKS.

2) Menyepakati waktu dan tempat.


G. Evaluasi dan dokumentasi
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan menggunakan formulir di bawah ini pada saat proses
TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 6,
di evaluasi kemampuan verbal klien dalam bertanya, meminta, menjawab, dan
memberi serta kemampuan non verbal.(Keliat & Pawirowiyono, 2014)

Sesi 6: TAKS
Kemampuan Bekerja Sama

a. Kemampuan verbal: Bertanya dan meminta


Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1. Bertanya dan meminta dengan jelas


2. Bertanya dan meminta secara ringkas
3. Bertanya dan meminta yang relevan
4. Bertanya dan meminta secara spontan
Jumlah

b. Kemampuan non verbal : menjawab dan memberi


Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1. Menjawab dan memberi dengan jelas


2. Menjawab dan memberi secara ringkas
3. Menjawab dan memberi yang relevan
4. Menjawab dan memberi secara spontan
Jumlah

c. Kemampuan non verbal


Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1. Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk :
1) Dibawah judul nama klien, tuliskan nama panggilan klien yang ikut
TAKS
2) Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda [√] jika
ditemukan pada klien atau tanda [x] jika tidak ditemukan
3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4
klien mampu; jika nilai ≤ 2 pasien dianggap belum mampu
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK
berlangsung, pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya
kemampuan verbal ternyata, meminta, menjawab, dan memberi 4, maka
catatan keperawatannya adalah klien mengikuti TAKS Sesi 6, klien
mampu secara verbal dan nonverbal dalam bertanya, meminta,
menjawab, dan memberi. Anjurkan klien untuk melakukannya di ruang
rawat (buat jadwal).(Keliat & Pawirowiyono, 2014)
PROPOSAL

SESI: 7 TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

EVALUASI KEMAMPUAN SOSIALISASI

Disusun oleh

MUGANA
202007025

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMC BINTARO


PROGRAM STUDI PROFESI NERS EKSTENSI
TANGERANG SELATAN
TAHUN 2020
SESI 7: TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

EVALUASI KEMAMPUAN SOSIALISASI

A. Pengertian

Terapi aktivitas kelompok (TAK): sosialisasi (TAKS) adalah upaya


memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan
sosial. (Keliat & Pawirowiyono, 2014).

B. Tujuan

Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok


yang telah dilakukankomunikasi verbal yang telah berespon sesuai stimulus

C. Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruangan nyaman dan tenang

D. Persiapan alat

1. Handphone untuk menyetel lagu/musik

2. Bola tenis/boneka

3. Buku catatan dan pulpen

4. Jadwal kegiatan klien

E. Metode

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan tanya jawab

F. Langkah kegiatan

1. Persiapan

a. Meningkatkan kontrak dengan anggota kelompok pada Sesi 6 TAKS.

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi
a. Salam terapautik

1) Salam dari terapis

2) Klien dan terapis memakai papan nama.

b. Evaluasi/validasi

1) Menanyakan perasaan klien saat ini.

2) Menanyakan apakah telah latiahn bekerja sama dengan orang lain.

c. Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan manfaat enam kali


pertemuan TAKS.

2) Menjelaskan aturan main berikut:

a) Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis

b) Lama kegiatan 45 menit

c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap Kerja

a. Hidupkan musik dari handphone dan edarkan bola tenis berlawanan


dengan arah jarum jam.

b. Pada saat musik dari handphone dimatikan, anggota kelompok yang


memegang bola mendapat kesempatan menyampaikan pendapat tentang
manfaat dari enam kali pertemuan yang telah berlalu.

c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok menyampaikan


pendapat.

d. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi


tepuk tangan.

4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi
1. Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK.

2. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.

3. Menyimpulkan 6 kemampuan pada 6 kali pertemuan yang lalu.

b. Rencana tindak lanjut

1. Menganjurkan tiap anggota kelompok tetap melatih diri untuk enam


kemampuan yang telah dimiliki, baik di RS maupun di rumah.

2. Melakukan Pendidikan kesehatan kepada keluarga untuk memberi


dukungan pada klien dalam menjalankan kegiatan hidup sehari-hari.

c. Kontrak yang akan datang

Menyepakati rencana evaluasi kemampuan secara periodik

G. Evaluasi dan dokumentasi

1. Evaluasi

Evaluasi dilakukan menggunakan formulir dibawah ini pada saat proses


TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS Sesi 7
dievaluasi kemampuan klien menyampaikan manfaat TAKS yang telah
berlangsung 6 sesi secara verbal dan disertai kemampuan nonverbal (Keliat
& Pawirowiyono, 2014)
Sesi 7: TAKS
Evaluasi Kemampuan Sosialisasi
a. Kemampuan verbal: Menyebutkan manfaat 6 kali TAKS
Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1. Menyebutkanmanfaat dengan jelas


2. Menyebutkan manfaat secara ringkas
3. Menyebutkan manfaat secara relevan

4. Menyebutkan manfaat secara spontan


Jumlah
b. Kemampuan nonverbal
Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai

4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir


Jumlah

Petunjuk:

1) Dibawah judul nama klien, tuliskan nama panggilan klien yang ikut
TAKS

2) Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien, dan tanda (x) jika tidak ditemukan.

3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan jika mendapat nilai 3 atau 4


berarti klien mampu jika mendapat nilai ≤ 2 klien dianggap belum
mampu.

2. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika akhir TAKS pada


catatan proses keperawatan setiap klien. Disimpulkan kemampuan yang
telah

dapat diterapkan oleh klien berhari-hari. Untuk klien yang telah mampu
maka dianjurkan dan dievaluasi pada kegiatan sehari-hari (melalui jadwal
kegiatan harian). Jika klien belum mampu, maka klien dapat disertakan pada
kelompok TAKS yang baru. (Keliat & Pawirowiyono, 2014)
DAFTAR PUSTAKA

Gail, W & Stuart. (2007).Buku Saku Keperawatan Jiwa(edisi kelima). Jakarta :EGC.

Keliat, B.A. dan Akemat. (2005). Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok.
Cetakan I. Jakarta. EGC.

Keliat, B.A. (2006).Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.

Keliat, B.A dan Pawirowiyono, A. (2014). Keperawatan Jiwa Terapi Aktifitas


Kelompok. Edisi 2. Jakarta.ISBN: 978-979-044-555-0

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan


Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Kesehatan Jiwa. Buletin Jendela Data
Dan Informasi Kesehatan, 7(5), 803–809.
https://doi.org/10.1517/13543784.7.5.803. (Diakses pada tanggal 30 januari
tahun 2020

Saraceno, B. (2018). “Nations for mental health: A new who action programme on
mental health for underserved populations. European Psychiatry, 13, 164s.
https://doi.org/10.1016/s0924-9338(99)80120-5. (Diakses pada tanggal 30
januari tahun 2020).

Anda mungkin juga menyukai