Anda di halaman 1dari 8

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

TEBAK GAMBAR PADA LANSIA


DI PONDOK LANSIA TULUS KASIH BANDUNG
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah
Keperawatan Gerontik
Dosen Koordinator : Lina Safarina., S.Kp., M.Kep
Dosen Pembimbing : Lina Safarina,S.Kp.,M.Kep

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 9

Mohammad Khoirul Anam 214121101


Nanda Putri Pertiwi 214121122
Yoanita Suryani 214121123
Alicia Safanah Afifah 214121124
Rhiezka Andriyani Putri 214121129
Alifah Aprillia Nurhaeni 214121119
Tian Yohanes 214121021
Nindy Widyaastuti Rahatu 214121100
Irpan Nugraha 214121115
Carla Kanian Norman 214121126
Rita Rizky Setiyani 214121098
Riana Septiana 214121125

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2022
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

TEBAK GAMBAR PADA LANSIA

A. LATAR BELAKANG
Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi
yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat
lansia melatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang
maladaptif.
Pada lansia terjadi penurunan fungsi tubuh, baik itu kognitif, persepsi,
sensori dan motorik. Kondisi gangguan kognitif pada lanjut usia seperti mudah
lupa, disorientasi terutama dalam hal waktu, gangguan pada kemampuan
pendapat dan pemecahan masalah, gangguan dalam berinteraksi antar lansia,
gangguan dalam aktivitas di rumah dan minat intelektual serta gangguan dalam
pemeliharaan diri semua itu terjadi sebagai proses penuaan. Proses penuaan
menyebabkan kemunduran kemampuan otak. Diantara kemampuan yang
menurun secara liner atau seiring proses penuaan adalah daya ingat. Salah satu
terapi yang dapat dilakukan untuk daya ingat lansia adalah terapi kognitif.
Terapi kognitif berfokus pada masalah, orientasi pada tujuan, kondisi dan
waktu saat itu. Terapi ini memandang individu sebagai pembuat keputusan.
Terapi kognitif telah menunjukkan keefektifan penanganan dalam masalah klinik
misalnya cemas, schizophrenic, substance abuse, gangguan kepribadian,
gangguan mood. Dalam prakteknya, terapi ini dapat diaplikasikan dalam
pendidikan, tempat kerja dan setting lainnya. Istilah kognitif mulai populer
setelah teori Piaget banyak dibahas para ahli 3 tahun 1960-an. Pengertian
kognisi, meliputi aspek-aspek struktur intelek yang digunakan untuk mengetahui
sesuatu (Maryam, 2008).
Tebak gambar adalah permainan asah otak ringan, menguji imajinasi,
logika dan nalar. Tebak gambar adalah salah satu bentuk permainan dimna dari
hasil permainan ini peserta dapat menikmati kegiatan yang dilakukuannya
sehingga permainan dapat mengurangi kejenuhan dan dapat menilai kemampuan
motorik kasar, motorik halus, bahasa, kognitif serta sosialisasi sesuai dengan
tingkat usianya. Tebak gambar adalah suatu kegiatan dimana seseorang atau
individu diminta untuk menebak atau menyebutkan apa yang nama benda yang
telah digambar oleh orang lain (Supartini, 2010).
Berdasarkan hasil observasi selama bertugas di Pondok Lansia Tulus
Kasih Bandung klien kelolaan didapatkan 75% mempunyai masalah dengan
penurunan sensorik, motorik dan kognitif. Dengan permainan tebak gambar akan
membantu untuk mengasah kognitif daya sensorik dan motorik lansia untuk
mengingat, menggambarkan dan menyebutkan apa yang mereka lihat.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil survey di atas, maka mahasiswa/i Profesi Ners
Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi akan melakukan Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) dengan materi Tebak Gambar pada lansia dengan gangguan
kognitif.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukannya Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Tebak Gambar
diharapakan dapat mempertahankan daya ingat dan konsentrasi lansia.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui manfaat tebak gambar
b. Mampu melakukan tebak gambar
c. Tebak gambar dapat dimasukan dalam jadwal kegiatan panti.

D. MANFAAT KEGIATAN
1. Memperlambat kepikunan.
2. Menghilangkan stres.
3. Meningkatkan konsentrasi.
4. Membuat emosi lebih tenang.

E. SASARAN STRATEGIS
1. Lansia yang ada di Pondok Lansia Tulus Kasih Bandung
2. Lansia yang mampu melakukan aktivitas fisik
3. Lansia yang kooperatif
F. PERENCANAAN
1. Hari/ Tanggal : Minggu,22 Mei 2022
2. Waktu : 12.00 - selesai
3. Tempat : Pondok Lansia Tulus Kasih Bandung
4. Topik : Tebak gambar
5. Peserta : Lansia Panti Berjumlah 27 orang
6. Metode : Demonstrasi / Role Play
7. Media : Bola, Spidol, Poster/gambar, Sound

G. SETTING TEMPAT

Keterangan :

= Leader

= Co Leader

= Lansia

= Fasilitator

= Observer
I. PENGORGANISASIAN

1. LEADER : Irpan Nugraha


Tugas :

a. Menyusun rencana TAK


b. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
c. Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan
dan memberikan umpan balik
d. Sebagai role model
e. Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu

2. CO LEADER : Yoannita Suryani


Tugas : membantu leader dalam mengorganisasikan kelompok

3. FASILITATOR :
1) Carla Kania Norman
2) Alicia Safanah Afifah
3) Mohammad Khoirul Anam
4) Nanda Putri Pertiwi
5) Alicia Safanah Afifah
6) Rhiezka Andriyani Putri
7) Alifah Aprillia Nurhaeni
8) Tian Yohanes
9) Nindy Widyaastuti Rahatu
10) Rita Rizky Setiyani

Tugas
a. Membantu leader dalam memfasilitasi anggota kelompok untuk berperan
aktif dan memotivasi anggota
b. Memfokuskan kegiatan
c. Membantu mengkoordinir anggota kelompok
d. Duduk di sela-sela pasien

4. OBSERVER : Riana Septiani


Tugas
a. Mengobservasi semua respon klien
b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan prilaku klien
c. Memberikan umpan balik pada klien pada kelompok
d. Duduk tidak dilingkungan permainan/diluar
e. Mengevaluasi setiap keaktifan kelompok
f. Mengevaluasi tugas leader, co leader dan fasilitator

H. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari : Minggu, 22 Mei 2022
Waktu : 12.00 WIB - selesai
1. Fase Orientasi Pada saat ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapeutik : salam mulai dari terapis, perkenalan nama
dan panggilan terapis.
b. Evaluasi/Validasi : menanyakan perasaan lansia.
c. Kontrak :
1) Menjelaskan tujuan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main tersebut
3) Jika ada lansia yang akan meninggalkan kelompok harus minta ijin
kepada terapis
4) Lama kegiatan 15 menit
5) Setiap lansia mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
6) Jika peserta merasa kurang jelas dengan penjelaskan leader, dapat
menanyakan kepada leader dengan menunjuk tangan terlebih dahulu.
7) Peserta hadir di tempat 5 menit sebelum kegiatan berlangsung.

2. Fase Kerja
a. Demontrasi Tebak Gambar
1) Mendemonstrasikan tebak gambar kepada lansia dan petugas panti
2) Memberikan kesempatan lansia dan petugas untuk mencoba kembali
sendiri
3) Mengulang kembali tebak gambar secara bersama lansia dan petugas
panti
4) Melakukan tebak gambar bersama-sama dengan mahasiswa/i dengan
menggunakan musik Penyaji Fasilitator Co-Leader

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Mahasiswa menanyakan perasaan lansia setelah mengikuti kegiatan
2) Memberikan pujian atas keberhasilan lansia.
b. Rencana Tindak lanjut
1) Terapis meminta lansia dan petugas untuk mengulang hal yang telah
dipelajari secara mandiri
2) Memasukan dalam jadwal kegiatan harian panti
c. Kontrak yang akan datang
Terapis mengakhiri kegiatan dan mengingatkan kepada lansia untuk
melakukan kegiatan yang biasa dilakukan. Fasilitator, Co-Leader, Leader
dan Observer
d. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dinilai dan dievaluasi adalah kemampuan lansia sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK Tebak Gambar, kemampuan lansia yang
diharapkan adalah mengikuti kegiatan, respons yang diharapkan adalah
lansia dan petugas mampu melakukan kegiatan tebak gambar secara
mandiri dan bila dilakukan secara rutin diharapkan fungi kognitif dapat
meningkat.

I. EVALUASI TAK (BUAT TABEL)

NO NAMA TERAPI KOGNITIFTEBAK GAMBAR


Nama Berkembang Biak Suara Habitat
Hewan
1
2
3
4
5
6
7
8

J. ANTISIPASI MASALAH
1. Jika saat permainan berlangsung kakek/nenek diam saja maka fasilitator
memberikan motivasi
2. Bila kakek/nenek meninggalkan permainan tanpa pamit :
a Panggil nama kakek/nenek
b Tanya alasan kakek/nenek meninggalkan permainan
c Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada
kakek/nenek bahwa klien dapat melaksanakan keperluan setelah itu
kakek/nenek boleh kembali lagi

K. PENUTUP
Kegiatan terapi aktivitas kelompok ini di harapkan mampu mencapai tujuan
hasil yang di harapkan adanya interaksi dan sosialisasi antar kakek dan nenek
juga diharapkan mengekspresikan perasaan yang dihadapimya secara adaptif.

Pembimbing Akademik Penulis

Lina Safarina., S.Kp., M.Kep

Anda mungkin juga menyukai