DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
A. LATAR BELAKANG
Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi
yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat
lansia melatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang
maladaptif.
Pada lansia terjadi penurunan fungsi tubuh, baik itu kognitif, persepsi,
sensori dan motorik. Kondisi gangguan kognitif pada lanjut usia seperti mudah
lupa, disorientasi terutama dalam hal waktu, gangguan pada kemampuan
pendapat dan pemecahan masalah, gangguan dalam berinteraksi antar lansia,
gangguan dalam aktivitas di rumah dan minat intelektual serta gangguan dalam
pemeliharaan diri semua itu terjadi sebagai proses penuaan. Proses penuaan
menyebabkan kemunduran kemampuan otak. Diantara kemampuan yang
menurun secara liner atau seiring proses penuaan adalah daya ingat. Salah satu
terapi yang dapat dilakukan untuk daya ingat lansia adalah terapi kognitif.
Terapi kognitif berfokus pada masalah, orientasi pada tujuan, kondisi dan
waktu saat itu. Terapi ini memandang individu sebagai pembuat keputusan.
Terapi kognitif telah menunjukkan keefektifan penanganan dalam masalah klinik
misalnya cemas, schizophrenic, substance abuse, gangguan kepribadian,
gangguan mood. Dalam prakteknya, terapi ini dapat diaplikasikan dalam
pendidikan, tempat kerja dan setting lainnya. Istilah kognitif mulai populer
setelah teori Piaget banyak dibahas para ahli 3 tahun 1960-an. Pengertian
kognisi, meliputi aspek-aspek struktur intelek yang digunakan untuk mengetahui
sesuatu (Maryam, 2008).
Tebak gambar adalah permainan asah otak ringan, menguji imajinasi,
logika dan nalar. Tebak gambar adalah salah satu bentuk permainan dimna dari
hasil permainan ini peserta dapat menikmati kegiatan yang dilakukuannya
sehingga permainan dapat mengurangi kejenuhan dan dapat menilai kemampuan
motorik kasar, motorik halus, bahasa, kognitif serta sosialisasi sesuai dengan
tingkat usianya. Tebak gambar adalah suatu kegiatan dimana seseorang atau
individu diminta untuk menebak atau menyebutkan apa yang nama benda yang
telah digambar oleh orang lain (Supartini, 2010).
Berdasarkan hasil observasi selama bertugas di Pondok Lansia Tulus
Kasih Bandung klien kelolaan didapatkan 75% mempunyai masalah dengan
penurunan sensorik, motorik dan kognitif. Dengan permainan tebak gambar akan
membantu untuk mengasah kognitif daya sensorik dan motorik lansia untuk
mengingat, menggambarkan dan menyebutkan apa yang mereka lihat.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hasil survey di atas, maka mahasiswa/i Profesi Ners
Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi akan melakukan Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) dengan materi Tebak Gambar pada lansia dengan gangguan
kognitif.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukannya Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Tebak Gambar
diharapakan dapat mempertahankan daya ingat dan konsentrasi lansia.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui manfaat tebak gambar
b. Mampu melakukan tebak gambar
c. Tebak gambar dapat dimasukan dalam jadwal kegiatan panti.
D. MANFAAT KEGIATAN
1. Memperlambat kepikunan.
2. Menghilangkan stres.
3. Meningkatkan konsentrasi.
4. Membuat emosi lebih tenang.
E. SASARAN STRATEGIS
1. Lansia yang ada di Pondok Lansia Tulus Kasih Bandung
2. Lansia yang mampu melakukan aktivitas fisik
3. Lansia yang kooperatif
F. PERENCANAAN
1. Hari/ Tanggal : Minggu,22 Mei 2022
2. Waktu : 12.00 - selesai
3. Tempat : Pondok Lansia Tulus Kasih Bandung
4. Topik : Tebak gambar
5. Peserta : Lansia Panti Berjumlah 27 orang
6. Metode : Demonstrasi / Role Play
7. Media : Bola, Spidol, Poster/gambar, Sound
G. SETTING TEMPAT
Keterangan :
= Leader
= Co Leader
= Lansia
= Fasilitator
= Observer
I. PENGORGANISASIAN
3. FASILITATOR :
1) Carla Kania Norman
2) Alicia Safanah Afifah
3) Mohammad Khoirul Anam
4) Nanda Putri Pertiwi
5) Alicia Safanah Afifah
6) Rhiezka Andriyani Putri
7) Alifah Aprillia Nurhaeni
8) Tian Yohanes
9) Nindy Widyaastuti Rahatu
10) Rita Rizky Setiyani
Tugas
a. Membantu leader dalam memfasilitasi anggota kelompok untuk berperan
aktif dan memotivasi anggota
b. Memfokuskan kegiatan
c. Membantu mengkoordinir anggota kelompok
d. Duduk di sela-sela pasien
H. STRATEGI PELAKSANAAN
Hari : Minggu, 22 Mei 2022
Waktu : 12.00 WIB - selesai
1. Fase Orientasi Pada saat ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapeutik : salam mulai dari terapis, perkenalan nama
dan panggilan terapis.
b. Evaluasi/Validasi : menanyakan perasaan lansia.
c. Kontrak :
1) Menjelaskan tujuan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main tersebut
3) Jika ada lansia yang akan meninggalkan kelompok harus minta ijin
kepada terapis
4) Lama kegiatan 15 menit
5) Setiap lansia mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
6) Jika peserta merasa kurang jelas dengan penjelaskan leader, dapat
menanyakan kepada leader dengan menunjuk tangan terlebih dahulu.
7) Peserta hadir di tempat 5 menit sebelum kegiatan berlangsung.
2. Fase Kerja
a. Demontrasi Tebak Gambar
1) Mendemonstrasikan tebak gambar kepada lansia dan petugas panti
2) Memberikan kesempatan lansia dan petugas untuk mencoba kembali
sendiri
3) Mengulang kembali tebak gambar secara bersama lansia dan petugas
panti
4) Melakukan tebak gambar bersama-sama dengan mahasiswa/i dengan
menggunakan musik Penyaji Fasilitator Co-Leader
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Mahasiswa menanyakan perasaan lansia setelah mengikuti kegiatan
2) Memberikan pujian atas keberhasilan lansia.
b. Rencana Tindak lanjut
1) Terapis meminta lansia dan petugas untuk mengulang hal yang telah
dipelajari secara mandiri
2) Memasukan dalam jadwal kegiatan harian panti
c. Kontrak yang akan datang
Terapis mengakhiri kegiatan dan mengingatkan kepada lansia untuk
melakukan kegiatan yang biasa dilakukan. Fasilitator, Co-Leader, Leader
dan Observer
d. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dinilai dan dievaluasi adalah kemampuan lansia sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK Tebak Gambar, kemampuan lansia yang
diharapkan adalah mengikuti kegiatan, respons yang diharapkan adalah
lansia dan petugas mampu melakukan kegiatan tebak gambar secara
mandiri dan bila dilakukan secara rutin diharapkan fungi kognitif dapat
meningkat.
J. ANTISIPASI MASALAH
1. Jika saat permainan berlangsung kakek/nenek diam saja maka fasilitator
memberikan motivasi
2. Bila kakek/nenek meninggalkan permainan tanpa pamit :
a Panggil nama kakek/nenek
b Tanya alasan kakek/nenek meninggalkan permainan
c Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada
kakek/nenek bahwa klien dapat melaksanakan keperluan setelah itu
kakek/nenek boleh kembali lagi
K. PENUTUP
Kegiatan terapi aktivitas kelompok ini di harapkan mampu mencapai tujuan
hasil yang di harapkan adanya interaksi dan sosialisasi antar kakek dan nenek
juga diharapkan mengekspresikan perasaan yang dihadapimya secara adaptif.