Anda di halaman 1dari 11

PRE PLANNING TERAPI MODALITAS: PERMAINAN MENYUSUN

PUZZLE UNTUK MEMBUAT HIASAN DINDING PADA KLIEN


DI PANTI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA
“DEWANATA” CILACAP

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Lansia adalah seseorang yang berumur 60 tahun atau lebih (Depkes RI,
2001). Dengan bertambahnya usia banyak fungsi tubuh menjadi menurun
yang berdampak pada biologis seperti menjadi malas beraktifitas, gangguan
mobilitas, mata kabur, pendengaran kurang, terjadi inkontinensia urin, daa
ingat menurun dan lain-lain. Sedangkan pada aspek psikososial lansia akan
kehilangan hubungan dengan teman-teman dan keluarga sehingga berpotensi
menimbulkan stress psikososial (Depkes, 2000).
Proses menjadi tua adalah tahap akhir dari perjalanan hidup manusia, yang
ditandai dengan penurunan semua fungsi alat-alat tubuh seseorang. Dengan
menurunnya fungsi alat-alat tubuh ini, seseorang akan menjadi sangat terbatas
atau mengalami keterlambatan dalam memenuhi kebutuhannya untuk
kehidupan sehari-hari. Akibat dari keadaan ini akan memberikan dampak
biopsikososial dan spiritual pada usia lanjut.
Pada lanjut usia terjadi perubahan atau penurunan baik secara fisik,
mental, sosial dan spiritual. Terjadinya perubahan pada persyarafan yaitu
daya ingat menurun. Demikian pula pada lanjut usia yang mengalami
penurunan fungsi kerja otak diperlukan latihan dan aktifitas otak agar
kemundurun fungsi tersebut dapat ditekan. Bila hal tersebut tidak dilakukan
bukan hanya kualitas hidup yang tidak optimal tetapi berbagai penyakit pikun
atau demensia lebih banyak dan lebih cepat menghinggap pada usia lanjut
nantinya. Otak memiliki plastisitas bahwa kita dapat membangun neurons
dan susunannya di dalam jaringan otak untuk mengembalikan fungsi-
fungsinya.
Salah satu terapi aktivitas yang dapat melatih daya ingat dan melindungi
diri dari gejala demensia di masa usia lanjut yaitu dapat dengan menyusun
puzzle. Puzzle merupakan permainan yang membutuhkan kesabaran dan
ketekunan dalam merangkainya. Hal ini memberikan mereka kesempatan
untuk bersosialisasi dengan satu sama lain dan meningkatkan kemampuan
fisik dan mental mereka pada waktu yang sama. Puzzle dapat melatih otak
khususnya otak kiri, menurut pusat pelatihan kognitif Learning.
Sehubungan dengan permasalahan diatas kelompok tertarik untuk
memberikan terapi modalitas dengan menyusun puzzle untuk membuat
hiasan dinding bagi penghuni wisma Ratih Panti Pelayanan Sosial Lanjut
Usia (PPSLU) “Dewanata” Cilacap.

B. NAMA KEGIATAN
Nama Kegiatan : Terapi Modalitas: Permainan Menyusun Puzzle Untuk
Membuat Hiasan Dinding
Tema Kegiatan : Sehat Dimasa Tua dengan Ceria

C. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan kegiatan terapi Terapi Modalitas: Permainan
Menyusun Puzzle Untuk Membuat Hiasan Dinding diharapkan mampu
melatih otak sehingga dapat meningkatkan daya ingat dan kreativitas pada
lansia di panti pelayanan sosial lanjut usia “Dewanata” Cilacap dapat
bekerjasama dengan klien yang lain.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti terapi modalitas diharapkan penghuni di panti
pelayanan sosial lanjut usia “Dewanata” Cilacap mampu:
a. Melatih daya ingat dengan bermain puzzle,
b. Meningkatkan kreativitas untuk membuat hiasan dinding,
c. Menciptakan suasana rilaks dan menyenangkan,
d. Membina hubungan sosialisasi sesama lansia.
D. STRATEGI KEGIATAN
1. Sasaran Kegiatan
Para lansia di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia “Dewanata”
Cilacap yang berjumlah 8 orang.
2. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi.
3. Media dan Alat
a. Puzzle
b. Lem
c. Karton
4. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada tanggal 17 Maret 2017 pada
pukul 08.00 WIB di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia “Dewanata”
Cilacap.
5. Penanggung jawab

NO WAKTU KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB

1 08.00-08.05 Pembukaan Leader dan co leader

2 08.05-08.25 Pelaksanaan kegiatan Semua anggota

3 08.25-08.30 penutupan Leader

6. Penyandang Dana
Dana didapatkan dari iuran anggota kelompok yang berjumlah 5
orang yang digunakan untuk membeli perlengkapan terapi modalitas dan
kenang-kenangan kepada peserta.
7. Program Antisipasi
a. Penanganan lansia yang tidak aktif saat terapi modalitas
1) Memanggil lansia
2) Memberi kesempatan kepada lansia tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau lansia yang lain.
b. Bila lansia meninggalkan terapi modalitas
a. Panggil nama lansia
b. Tanya alasan lansia meninggalkan atau tidak mengikuti terapi
modalitas
c. Berikan penjelasan tentang tujuan terapi modalitas dan berikan
penjelasan pada lansia bahwa lansia dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu lansia boleh kembali lagi
d. Berikan sangsi kepada lansia jika lansia keluar dari terapi modalitas
tanpa seijin perawat.
c. Bila ada lansia yang ingin ikut
Beri penjelasan bahwa terapi modalitas ini ditujukan pada lansia
yang dipilih, jika lansia memaksa beri kesempatan untuk masuk pada
terapi modalitas tersebut.
8. Langkah Kegiatan terapi modalitas
a. Persiapan
1) Membuat kontrak dengan lansia
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
2) Salam dari terapis kepada lansia
3) Memperkenalkan diri
4) Menjelaskan tujuan terapi modalitas
5) Menanyakan perasaan lansia saat ini
6) Menanyakan masalah yang dirasakan
7) Menanyakan penerapan terapi modalitas yang telah dilakukan
c. Kontrak
1) Waktu : 30 menit
2) Tempat : Wisma 1 PPSLU Dewanata
3) Jumlah lansia : 8
4) Jumlah perawat : 5
5) Perilaku yang diharapkan dari anggota : Lansia kooperatif
6) Menjelaskan peraturan terapi modalitas :
a) Lansia mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, Jika ada
lansia yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis
b) Kegiatannya yaitu melakukan gerakan permainan sesuai yang
dicontohkan
c) Apabila lansia ingin bertanya, dengan cara mengajukan tangan
terlebih dahulu
d) Lansia tidak boleh membuat kegaduhan
d. Tahap Kerja
1) Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara
berurutan searah jarum jam, meliputi menyebutkan : nama lengkap,
nama panggilan, asal, dan kebiasaan/ hobi
2) Terapis menjelaskan langkah berikutnya yaitu :
Sesi ke I
a) Setelah leader menjelaskan peraturan kegiatan, fasilitator
membagikan kertas puzzle kepada peserta Peserta yang telah
ditentukan duduk setengah lingkaran.
b) Co-Leader menjelaskan cara permainan kepada lansia.
c) Memberikan contoh pada lansia cara permainannya.
d) Leader memberi perintah selanjutnya menyusun salah satu dari
puzzle.
e) Peserta di dengarkan musik lalu puzzle diputar dan musik
dihentikan, ketika musik berhenti peserta mendapatkan puzzle
tersebut (foto orang lain).
f) Peserta dipersilahkan menyusun puzzle.
g) Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien
dengan mengajak klien lain bertepuk tangan.
Sesi ke II
a) Kelompok sama seperti sesi I, setelah peserta selesai menyusun
puzzle kemudian puzzle diberikan kepada pemilik wajahnya.
b) Peserta pemilik wajah diberi waktu 10 menit untuk
menempalkan puzzle dengan lem dan menghias.
c) Peserta yang tidak dapat menyelesaikannya maka akan diberikan
hukuman berupa hafalan doa sehari-hari (doa sebelum dan
sesudah makan, doa sebelum dan sesudah bangun tidur).
d) Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien
dengan mengajak klien lain bertepuk tangan.
9. Rincian Kegaiatan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
1. Memberi salam Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan
penyuluhan Memperhatikan
4. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan
2. 20 menit Pelaksanaan :
Melakukan terapi kognitif :
a. Menyusun puzzle Memperhatikan
b. Menghias menjadi hiasan Merespon
dinding.
3. 5 menit Evaluasi : Merespon
1. Klien mampu meningkatkan Bertanya
kognitifnya Menjawab pertanyaan
2. Klien mampu meningkatkan
kreativitasnya
3. Klien mampu meningkatkan
interaksi sosialnya
Penutup :
1. Menyimpulkan terapi yang
telah dilakukan
2. Menyampaikan terimakasih
atas perhatian dan waktu
yang telah diberikan kepada
peserta
3. Mengucapkan salam
10. Pengorganisasian
a. Leader : Ikhsan Saifudin
Tugas :
1) Mampu memimpin terapi modalitas penyusunan puzzle.
2) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya.
3) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.
b. Co Leader : Rini Yuliyani
Tugas :
1) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas
lansia.
2) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.
3) Membacakan tujuan dan peraturan permainan sebelum kegiatan
dimulai.
c. Fasilitator: Alma untara A.M dan Nina Herlina
Tugas :
1) Memfasilitasi lansia yang kurang aktif
2) Berperan sebagai model bagi lansia selama kegiatan
d. Observer : Putri Sadeffi
Tugas :
1) Mengamati jalannya kegiatan dari awal sampai akhir dan
melakukan pencatatan terhadap hasil pemantauan dalam bentuk
laporan
2) Catat perilaku verbal dan non verbal lansia selama kegiatan
berlangsung.
11. Setting Tempat

Keterangan:
: Leader : Fasilitator

: Co Leader : Observer

: Peserta

E. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Pre planning telah disiapkan sebelumnya.

b. Kontrak waktu sudah tepat dan mempertimbangkan kondisi klien.

c. Media dan alat yang dipilih sduah tepat.

d. Tempat luas dan sesuai untuk permainan.

e. Materi TAK sesuai dengan kondisi klien.

f. Tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan
karakteristik klien untuk melakukan terapi aktifitas kelompok.
2. Evaluasi Proses
a. Leader menjelaskan aturan main dengan jelas.

b. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien.

c. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk


dapat mengawasi jalannnya permainan.

d. 100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan


dengan aktif dari awal sampai selesai.

e. Di akhir kegiatan sudah dievaluasi jalannya kegiatan dan dilakukan


kontrak yang akan datang.

3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan sudah dilaksanakan sesuai dengan jadwal.

b. 100 % klien mampu memahami perintah dari leader.

c. 100% klien mampu berkoordinasi dengan klien yang lain untuk


melaksanakan perintah leader.

d. 80% klien mampu mengevaluasi penyusunan puzzle yang telah


diajarkan.

e. 100% klien mampu mempertahankan kontak mata saat berinteraksi


dengan klien yang lain.

f. 100% klien mampu mengikuti aturan selama permainan.

g. 80% klien mampu mengemukakan pendapat tentang permainan yang


telah dilakukan.
Lampiran
Lembar Penilaian Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok
NAMA KLIEN
ASPEK YANG
No
DINILAI

1 Mengikuti kegiatan
dari awal sampai akhir

2 Mengikuti
perintah/aturan main
dengan tepat

3 Mendengarkan saat
klien lain berbicara

4 Mengurutkan barisan
dengan benar sesuai
perintah

5 Mengungkapkan
perasaan setelah
selesai kegiatan

6 Mengetahui nama dan


usia klien lain

7 Menyebutkan tujuan
kegiatan

JUMLAH

Keterangan:
Dilakukan : Nilai 1
Tidak dilakukan : Nilai 0
DAFTAR HADIR PESERTA
No. NAMA KETERANGAN TTD

Anda mungkin juga menyukai