Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

PADA LANSIA DI PANTI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA


PURBO YUWONO KLAMPOK BREBES

Dosen Pembimbing : Wiwiek Natalya, M.Kep. Sp. Kom.

Disusun Oleh :
1. Bagas Aji Pamungkas (202102040023)
2. Dea Andre Setiawan A (202102040100)
3. Darmawati (202102040002)
4. Dewi Solekha (202102040025)
5. Kiki Utari (202102040008)
6. Krisdiyanti (202102040039)
7. Luluk Erni Slamet W (202102040069)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN
PEKALONGAN
2022
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

MEMORY GAMES (TERAPI PERMAINAN MENCOCOKAN GAMBAR)

A. Latar Belakang
Terapi aktifitas kelompok merupkaan salah satu terapi fungsi modalitas yang
dilakukan perwata kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah kelompok yang
sama. Aktivitas yang ddigunakan sebagai target asuhan. Didalam kelompok terjadi
dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi tempat
lansia melatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang
maladaptive.
Lansia akan mengalami perubahan atau penurunann baik secara fisik, mental,
social, dan spiritual serta perubahan pada perssyarafan yang ditandai dengan
penurunan daya ingat. Orang dewasa akhir kurang mampu mengeluarkan kembali
informasi yang telah disimpan dalam ingatannya. Kecepatan memproses informasi
secara pelan-pelan memang akan mengalami penurunan padamasa dewasa akhir
sehingga dengan aktifitas kognitif memory games mampu mengfokuskan pemain.
Aktifitas kognitif memory gammes merupakan gerakan-gerakan yang
merangsang aktivitas daan koordinasi harmonis anatara belahan otak kanan daan kiri
yang digunakan untuk memfasilitasi proses belajar dan terjadi sesuatu proses
pendidikan ulang seluruh pemikiran kaitan intelekstual dan fisik mempunyai kaitan
yang erat. Aktivitas kognitif apliksi memory games merupakan suatu kegiatan yang
memfokuskan pada tugas atau pemain mengarah ke kognitif ( memori) dimana
therapist memandu anggota terapi untukk melakukan langkah-langkah yang
menumbuhkan kohessifitas, sharing, komunikasi dan kognisi, kemampuan memori
hanya terjadi pada human leraning yeng merupakan prosses kursial bagi manusia
dengan cara mengalirkan informasi yang ditangkap indra, diterukan direduksi,
dikaloborasi, ditemukan kembali dan dimanfaatkan.

B. Topik
Sesi 1 : Perkenalan
Sesi 2 : Mencocokan gambar
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu dan mengenal masing-masing anggota kelompok.
b. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAK yang
dilakukan.
c. Kien mampu mencocokan gambar yang sama
D. Kriteria Peserta
1. Klien merupakan PM di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Klampok Brebes
2. Klien kooperatif dan mampu diajak melakukan terapi aktivitas kelompok
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Tempat Pertemuan : Wisma Melati
Hari/Tanggal : Sabtu, 21 Mei 2021
Waktu : Pukul 09.00-10.00 WIB
F. Setting
Mahasiswa dan klien duduk bersama dalam satu lingkaran

Keterangan:

1
: Leader

2
: Co Leader

: Fasilitator

: PM

: Observer
G. Pengorganisasian

Peran Tugas Nama

Leader Memimpin Pelaksanaan TAK Krisdiyanti

Membuka menutup kegiatan TAK Dea Andre S


Co Leader
Membantu leader jika leader terjadi
blocking
Mengarahkan PM selama pelaksanaan TAK Dewi Solekha
Kiki Utari
Fasilitator
Bagas Aji S
Darmawati
Mengamati pelaksanaan TAK Luluk Erni
Observer Mengisi format penilaian
Menyimpulkan hasil TAK (penilaian)

H. Alat
a. Bola
b. Musik
c. Gambar
I. Metode
Diskusi dan demosntrasi
J. Langkah Kegitan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien sehari sebelum dilakukkan TAK
c. Mempersiapkan alat dan tempat kegiatan
2. Orientasi
a. Memberi salam terapeutik, membuka kegiatan dengan doa
b. Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan klien saat ini
c. Menjelaskan tujuan, aturan permainan aktivitas dan peran
d. Membuat waktu kontrak TAK
3. Fase Kerja
a. Memberikan penjelasan tentang manfaat melakukan TAK
b. Memberikan kesempatan pada lansia untuk mempersiapkan diri untuk
melaksanakan kegiatan
c. Leader menjelaskan tentang kegiatan TAK memory games
d. Beri pujian untuk tiap keberhasilan lansia, beri tepuk tangan.
4. Fase Terminasi
a. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
c. Leader memberikan umpan balik positif kepada lansia.
K. Program Antisipasi Masalah
1. Memotivasi klien yang tidak aktif selama TAK
2. Memberi kesempatan klien menjawab sapaan peerawat/terapis
3. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit, panggil nama klien dan tanyakan
alasan meninggalkan permainan
4. Memberi penjelasan tentang tujuan permainan dan menjelaskan bahwa klien dapat
meninggalkan kegiatan setelah TAK selesai atau klien memiliki alasan yang tepat
untuk meninggalkan TAK.
L. Evaluasi
1. Struktur
a. Diharapkan kelompok dan lansia duduk sesuai dengan posisi
b. Media dan alat tersedia sesuai dengan perencanaan
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
2. Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Leader menjelaskan aturan jalannya kegiatan dengan jelas
c. Fsilitator menempatkan diri ditengah-tengah klien.
d. Klien berperan aktif selama kegiatan TAK berlangsung
3. Hasil
Diharapkan anggota kelompok dapat mengikuti kegiatan sampai kegiatan selesai,
dan setelah mengikuti terapi aktivitas kelompok diharapkan:
a. Jika semua anggota kelompok lansia (100% dari anggota) mengikuti permainn
dengan benar, lansia tersebut diberi nilai 100.
b. Jika lansia tidak dapat memainkan permainan dengan sesuai, lansia tersebut
diberi nilai 90.
DAFTAR PUSTAKA

Sya’diyah, H. (2018). Implementasi Aktifitas Kognitif Aplikasi Memory Games Terhadap


Fungsi Kognitif Lansia.

Anda mungkin juga menyukai