Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI


PADA PENERIMA PELAYANAN BANGSAL ANGGREK
DENGAN TEMA INTERAKSI SOSIAL DI RUMAH PELAYANAN SOSIAL
PUCANG GADING

Disusun Oleh

Siti Rohmatun (20902100150)


Solikul Hadi (20902100153)
Susanti Duwi R (20902100154)
Zulvi Ubaedah N.A (20902100184)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2022/2023

1
LAPORAN HASIL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI
PADA PENERIMA PELAYANAN BANGSAL ANGGREK
DENGAN TEMA INTERAKSI SOSIAL

A. Topik
Interaksi sosial pada penerima manfaat di bangsal anggrek
Sesi 1 : Penerima manfaat dapat mengutarakan kekurangan, kelebihan, kepuasan dan
harapan dirinya sendiri
Sesi 2 : Meningkatkan interaksi sosial antar penerima manfaat
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peserta TAK mampu meningkatkan hubungan interpersonal anggota kelompok,
berkomunikasi, mampu berinteraksi maupun berespon terhadap stimulasi yang
diberikan
2. Tujuan Khusus
Sesi 1
a. Penerima manfaat dapat meningkatkan kepercayaan dirinya
b. penerima manfaat dapat berpikir positif terhadap dirinya
Sesi 2
a. Meningkatkan interaksi sosial antar penerima manfaat
b. Penerima manfaat dapat membuat rencana masa depan yang realistis
C. Landasan Teori
Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi
antar manusia dan berlangsung sepanjang hidupnya dalam masyarakat. Interaksi
sosial membuat manusia tidak merasakan kesepian. Perasaan sepi ini sering dialami
oleh lansia dan biasanya cenderung mengarah kearah yang kurang baik sehingga
terjadi penurunan derajad kesehatan dan peran sosial lansia. Hal ini juga akan
mengakibat lansia kehilangan pekerjaan dan merasa menjadi individu yang kurang
mampu.
Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik atau hubungan yang saling
mempengaruhi antar manusia yang berlangsung sepanjang hidupnya dalam
masyarakat.Interaksi sosial dapat berdampak positif terhadap kualitas hidup karena
dengan adanya interaksi sosial ma ka lansia tidak merasakan kesepian, oleh sebab itu
2
interaksi sosial harus tetap di pertahankan dan dikembangkan pada kelompok lansia.
Kemampuan lansia untuk terus menjalin interaksi sosial merupakan kunci untuk
mempertahankan status sosialnya berdasarkan kemampuannya bersosialisasi
(Murwani 2011).
Farida H, (2018) menyebutkan bahwa dengan interaksi sosial yang baik
memungkinkan lansia untuk mendapatkan perasaan memiliki suatu kelompok
sehingga dapat berbagi cerita, berbagi minat, berbagi perhatian, dan dapat melakukan
aktivitas secara bersama-sama yang kreatif dan inovatif. Lansia dapat berkumpul
bersama orang seusianya sehingga dapat saling menyemangati dan berbagi
masalahnya. Menurut (Giena, Sari and Pawiliyah, 2019) menyatakan bahwa syarat-
syarat adanya interaksi sosial antara lain adalah adanya kontak sosial dan adanya
komunikasi. Tanpa kedua syarat tersebut maka seseorang tidak bisa dikatakan
berinteraksi sosial karena yang dimaksud dengan interaksi sosial adalah apabila ada
dua orang atau lebih.
Interaksi sosial yang dilakukan lanjut usia memiliki teman untuk bertukar
pikiran dan informasi sehingga dapat mengurangi kesepian yang dirasakan, sehingga
lanjut usia merasa berguna dalam hidup, terhindar dari depresi, dan kepuasan hidup
menjadi cenderung meningkat. Lanjut usia yang cenderung tidak melakukan interaksi
sosial akan merasa kesepian, kekurangan informasi terkait kesehatan pada lanjut usia,
tidak adanya teman untuk bertukar pikiran sehingga kesehatan lanjut usia tersebut
menurun, lanjut usia akan depresi dan kualitas hidup cenderung rendah.
D. Penerima Pelayanan
1. Kriteria
- PM yang sehat fisik
- PM yang berada di bangsal Anggrek
- PM yang memiliki interaksi baik maupun yang kurang baik
2. Proses Seleksi
- Berdasarkan observasi pada PM sehari- hari
- Berdasarkan informasi dan diskusi dengan perawat ruangan
- Hasil diskusi kelompok
- Adanya kesepakatan dengan PM
E. Pengorganisasian
1. Waktu
a. Hari/ tanggal : Kamis, 12 Mei 2022
3
b. Jam :-
c. Acara : Terapi Aktivitas Kelompok
 Pembukaan
 Perkenalan pada penerima manfaat
 Pelaksanaan TAK
 Penutup
d. Tempat : Aula Rumah Pelayanan Sosial Pucang Gading
e. Jumlah PM : 20 Penerima Manfaat
2. Tim Terapis
Pembagian Tugas
Leader : Solikul Hadi
Co Leader: Siti Rohmatun
Observer : Susanti Duwi Rohmatin
Fasilitator : Zulvi Ubaedah Nisabatul Aska
a. Leader
Tugas Leader:
1. Mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2. Memimpin jalannya terapi kelompok.
3. Memimpin diskusi.
4. Kontrak waktu
 Menyimpulkan hasil kegiatan
 Menutup acara
b. Co Leader
Tugas Co Leader
1. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan.
2. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang.
3. Membantu memimpin jalannya kegiatan.
4. Menggantikan leader jika terhalang tugas.
c. Fasilitator
Tugas fasilitator
1. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.
2. Memotivasi anggota dalm ekspresi perasaan setelah kegiatan.

4
3. Mengatur posisi kelompok dalm lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan.
4. Membimbing kelompok selama permainan diskusi.
5. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan.
6. Bertanggung jawab terhadap program antisispasi masalah.
d. Observer
Tugas observer
1. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan
2. Mendampingi peserta TAK
3. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
4. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
e. Anggota
Tugas Anggota
Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi
3. Metode dan media
a. Metode:
1. Diskusi
2. Permainan
b. Alat:
1. Kertas nama dengan jumlah dari PM yang mengikuti TAK
c. Setting:
1. Terapis dan PM duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.

CO LEADER
5
LEADER

PM PM

PM PM

FASILITATOR PM

PM PM

Sesi 1
Stimulasi persepsi : Penerima Manfaat dapat Mengutarakan Kekurangan,
Kelebihan, Kepuasan dan Harapan Dirinya Sendiri
Tujuan:
1. Penerima manfaat dapat mengekspresikan perasaannya melalui puisi, bernyanyi,
gambar atau tulisan dengan penuh percaya diri.
2. Penerima manfaat dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan anggota PM yang
lainnya sehingga saling menghargai
Setting:
1. Mahasiswa Ners dan PM duduk bersama secara melingkar
2. Tempat nyaman dan tenang.
Alat:
1. Kertas nama dengan jumlah dari PM yang mengikuti TAK
Metode:
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Permainan
Langkah Kegiatan:
1. Persiapan
6
a. Membuat kontrak dengan PM di Ruang Anggrek.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari Mahasiswa Ners kepada PM.
2. Perkenalkan nama dan panggilan Mahasiswa Ners.
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien.
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
1. Mahasiswa ners menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu agar saling berinteraksi
sesama penerima manfaat di ruang Anggrek agar lebih rukun.
2. Mahasiswa Ners menjelaskan aturan main berikut :
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada Mahasiswa Ners.
b. Lama kegiatan kurang lebih 30 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Mahasiswa Ners memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama panggilan.
b. Mahasiswa Ners menanyakan perasaan penerima manfaat saat ini
c. Mahasiswa Ners menanyakan apakah penerima manfaat masih ada yang suka
menyendiri dan enggan berinteraksi dengan anggota PM lainnya.
d. Mahasiswa Ners memberikan permainan kocokan nama yang diiringi dengan
bernyanyi bersama, jika berhenti di salah satu PM maka peserta PM tersebut
harus menceritakan sesuatu yang ingin disampaikan.
e. Mahasiswa Ners meminta PM yang mendapatkan bola menceritakan tentang
hal positif tentang diri sendiri, kemampuan yang dimiliki, kegiatan yang
biasanya dilakukan di rumah pelayanan sosial dan harapan tentang dirinya
sendiri.
f. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien.
g. Mahasiswa Ners meminta PM mengutarakan hambatan dalam berinteraksi
secara bergiliran sampai semua PM mendapat giliran.
h. Mahasiswa Ners memberi pujian pada setiap peran serta PM
4. Tahap terminasi.
7
a. Evaluasi
1. Mahasiswa Ners menanyakan perasaan PM setelah mengikuti TAK
2. Mahasiswa Ners memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut.
Mahasiswa Ners meminta PM menceritakan pengalaman tidak mempunyai
teman karena memilih tidak bersosialisasi.
c. Kontrak yang akan datang.
1. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu mengidentifikasi hal positif
yang dimiliki untuk meningkatkan interaksi sosial
2. Menyepakati waktu dan tempat.

Sesi 2
Stimulasi persepsi : Meningkatkan interaksi sosial antar penerima manfaat

Tujuan
8
1. PM dapat mengidentifikasik pengalaman yang tidak menyenangkan.
2. PM dapat berinteraksi baik dengan sesama anggota lain.
Setting
1. Mahasiswa Ners dan PM duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruang nyaman dan tenang.
Alat
1. Kertas nama sejumlah dari PM yang mengikuti TAK
Metode
1. Diskusi
2. Permainan
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan PM.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari Mahasiswa Ners kepada PM.
2. Perkenalkan nama dan panggilan Mahasiswa Ners ( pakai papan nama).
3. Menanyakan nama dan panggilan semua PM
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan PM saat ini.
c. Kontrak
1. Mahasiswa Ners menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bercakap-cakap tentang
hal positif diri sendiri.
2. Mahasiswa Ners menjelaskan aturan main berikut.
a. Jika ada PM yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada Mahasiswa Ners.
b. Lama kegiatan 45 menit.
c. Setiap PM mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap Kerja
a. Mahasiswa Ners memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama panggilan serta
memakai papan nama.

9
b. Mahasiswa Ners membagikan kertas nama yang akan dikocok sambal bernyanyi
bersama, jika berhenti di salah satu PM maka peserta PM tersebut harus
menyampaikan hambatan dalam berinteraksi sosial
c. Mahasiswa Ners meminta tiap PM mengutarakan hambatan dalam berinteraksi
sosial
d. Mahasiswa Ners meminta tiap PM mengutarakan pengalaman yang tidak
menyenangkan ketika berinteraksi.
e. Mahasiswa Ners meminta tiap PM mengutarakan hal positif selama di Rumah
Pelayanan Sosial
f. Mahasiswa Ners memberi pujian atas peran serta PM.
g. Mahasiswa Ners meminta PM mengutarakan hambatan dalam berinteraksi secara
bergiliran sampai semua PM mendapat giliran.
h. Mahasiswa Ners memberi pujian pada setiap peran serta PM
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Mahasiswa Ners menanyakan perasaan PM setelah mengikuti TAK.
2. Mahasiswa Ners memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut.
Mahasiswa Ners meminta PM mengutarakan hal positif lain yang belum tertulis.
c. Kontrak yang akan dating.
1. menyepakati TAK yang akan datang, yaitu melatih hal positif diri yang dapat
diterapkan dirumah sakit dan dirumah.
2. Menyepakati waktu dan tempat.
5. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi Struktur
1) Tempat kegiatan penyuluhan telah disiapkan dan diijinkan
2) Sebelum dilakukan demonstrasti TOT pemulasaraan jenazah telah disipakan
materi dan media berbentuk PPT
3) Telah dibagi tugas dalam pelaksanaan kegiatan TOT yaitu: MC, fasilitator,
observer, moderator, penyaji demonstrasi
4) Penyaji telah menguasasi materi yang diberikan
b. Evaluasi Proses
1) Selama TOT karyawan dan mahasiswa mengikuti dan memperhatikan materi
yang diberikan
10
2) Demonstrasi berlangsung dengan lancer tanpa gejala
3) Karyawan dan mahasiswa mengikuti demonstrasi sampai selesai
4) Karyawan dan mahasiswa sangat antusias mengikuti materi dan demonstrasi
yang diberikan
c. Evaluasi hasil
Karyawan dan mahasiswa 80% telah paham dan mengeri dengan materi dan
langkah-langkah pemulasaraan jenazah yang disampaikan dibuktikan dengan
karyawan mampu bertanya dan memberikan feedback
d. Faktor penghambat
kurang kooperatifnya sasaran untuk memberikan feedback dari hasil penyuluhan
e. Faktor pendukung
Metode dan media, dan sumber daya promosi kesehatan (sumber daya tenaga,
sumber daya sarana/peralatan : leaflet, handphone untuk mengambil
gambar/video pendokumentasian)

DAFTAR PUSTAKA

Dina Andesty, F. S. (2018). Lansia Di Unit Pelayanan Terpadu ( Uptd ) Griya Werdha Kota Suraba ...
Public Health, 13(2), 170–180. https://doi.org/10.20473/ijph.vl13il.2018.169-180
Trisnawati, P., Odi, R., & Mario, E. (2017). Hubungan Interaksi Sosial Dengan Kualitas
Hidup Lansia Di Bplu Senja Cerah Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Keperawatan
UNSRAT, 5(1), 1–9.

11
Oktaviani, A. S. S. (2020). Interaksi Sosial Berhubungan Dengan Kualitas Hidup Lansia.
Jurnal Keperawatan Terpadu, 2(2), 120–129.

12

Anda mungkin juga menyukai