ISOLASI SOSIAL
Disusun Oleh:
Arif Wahyu Setyabudi
Dwi Yuliastuti
Lasma Sri Rejeki Panjaitan
Novi Nurullita Rahayu
Pujiati
Puspo Gayatri
Raka Marfian Maulana
Rini Dwi Lestari
Siti Fatimah
Tuminingsih Nur Anggraeni
Zuli Asih
A. Pengertian
Salah satu gangguan jiwa yaitu isolasi sosial. Isolasi sosial adalah keadaan
dimana individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu
berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. (keliat, et all. 2006).
Terapi Aktivitas kelompok Sosialisasi (TAKS) merupakan upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.
TAKS merupakan terapi modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok klien
yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas di gunakan sebagai
terapi dan kelompok di gunakan sebagai asuhan. Didalam kelompok terjadi dinamika
interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium
tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki prilaku lama yang
maladaptif. Pada klien dengan Isolasi Sosial perlu di berikan terapi aktivitas
kelompok.
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi merupakan suatu terapi yang dilakukan
secara kelompok untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan interaksi
sosial maupun berperan dalam lingkungan sosial (Prabowo, 2014). Terapi aktivitas
kelompok sosialisasi (TAKS) merupakan suatu upaya untuk memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah pasien dengan masalah hubungan sosial (Keliat &
Prawirowiyono, 2014). Jadi dapat disimpulkan terapi aktivitas kelompok merupakan
suatu terapi yang dilakukan bersama kelompok untuk meningkatkatkan kemampuan
sosialisasi dengan pasien yang lain maupun dengan lingkungan sekitarnya.
2. Besar Kelompok
Jumlah anggota kelompok yang nyaman adalah kelompok kecil yang
anggotanya terdiri antara 5-12 orang, jika anggota kelompok terlalu besar
akibatnya tidak semua anggota mendapat kesempatan mengungkapkan perasaan,
pendapat, dan pengalamannya. Jika terlalu kecil maka tidak cukup variasi
informasi dan interaksi yang terjadi.
3. Lamanya Sesi
Waktu optimal adalah 20-40 menit bagi fungsi kelompok yang rendah dan 60-
120 menit bagi fungsi kelompok yang tinggi. Banyaknya sesi tergantung pada
tujuan kelompok, dapat satu kali/dua kali perminggu, atau dapat direncanakan
sesuai dengan kebutuhan.
4. Kekuatan Kelompok
Kekuatan kelompok merupakan kemampuan anggota kelompok dalam
mempengaruhi berjalannya kegiatan kelompok. Untuk menetapkan kekuatan
anggota kelompok yang bervariasi diperlukan kajian siapa yang paling banyak
mendengar dan siapa yang membuat keputusan dalam kelompok.
5. Komunikasi Tugas
Pemimpin kelompok yang terpenting adalah mengobservasi dan menganalisa
pola komunikasi dalam kelompok. Pemimpin menggunakan umpan balik untuk
memberi kesadaran pada anggota terhadap dinamika yang terjadi.
6. Peran Kelompok
Pemimpin perlu mengobservasi peran yang terjadi dalam kelompok. Tiga
peran dan fungsi kelompok yang ditampilkan yaitu maintance role peran serta
aktif dalam proses kelompok dan fungsi kelompok, task role fokus pada
penyelesaian tugas, individual role adalah self – centered dan distraksi pada
kelompok.
7. Norma Kelompok
Norma adalah standar perilaku dalam kelompok. Tujuan terhadap perilaku
kelompok pada masa yang akan datang berdasarkan pengalaman masa lalu dan
saat ini. Pemahaman norma kelompok berguna untuk mengetahui pengaruh
komunikasi dan interaksi dalam kelompok. Kesesuaian perilaku anggota
kelompok dengan norma kelompok penting dalam menerima anggota kelompok.
8. Kekohesifan
Kekuatan anggota kelompok bekerja sama dalam mencapai tujuan. Hal ini
mempengaruhi anggota kelompok untuk tetap bertahan dalam kelompok. Apa
yang membuat anggota kelompok tertarik dan puas terhadap kelompok, perlu
diidentifikasi agar kehidupan kelompok dapat dipertahankan.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap.
2. Tujuan khusus
a. Klien mampu memperkenalkan diri
b. Klien mampu berkenalan dengan anggota keluarga kelompok
c. Klien mampu bercakap – cakap dengan anggota kelompok
d. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
e. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi padaorang
lain.
f. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosial kelompok
g. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS yang
telah dilakukan.
D. Klien
1. Karakteristik
a. Klien yang mengalami masalah isolasi social yang mampu berkomunikasi
secara verbal.
b. Sehat secara fisik (Tidak mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan).
c. Dapat mengikuti arah perintah..
d. Tidak sedang agitasi (menbahayakan diri,orang lain dan lingkungan)
2. Proses seleksi
a. Kelompok membagikan tugas kepada anggota kelompok untuk mengkaji
seluruh klien yang ada diruangan.
b. Kelompok membuat tabulasi terhadap masalah yang ada pada klien.
c. Berdasarkan jumlah masalah terbanyak kelompok menentukan jenis TAK.
d. Melakukan seleksi terhadap klien-klien yang akan diikutsertakan dalam TAK.
e. Menentukan klien yang akan ikut dalam TAK sesi ini.
f. Melakukan kontak terhadap klien yang akan ikut TAK
1. Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal :
b. Waktu :
c. Alokas waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (30 menit)
Penutup (5 menit)
d. Tempat :
e. Jumlah klien : 7 orang
f. Tim Terapi
Leader Sesi 1 :
Uraian tugas :
Co-leader Sesi 1:
Uraian tugas:
Observer Sesi 1 :
Uraian tugas :
Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok dengan evaluasi kelompok
Fasilitator Sesi 1 :
a)
b)
c)
2. Tujuan
a. Klien mampu memperkenalkan diri
b. Klien mampu mengenal keuntungan dan kerugian berhubungan dengan orang lain
c. Klien mampu berinteraksi dengan orang lain
3. Setting
LEMBAR EVALUASI
Petunjuk:
Tulis nama klien yang mengikuti TAK
Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda contreng dan jika
ditemukan pada klien atau tanda strip jika tidak ditemukan dokumentasi.
Kriteria Hasil:
1. Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal :
b. Waktu :
c. Alokas waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (30 menit)
Penutup (5 menit)
d. Tempat :
e. Jumlah klien : orang
f. Tim Terapi
Leader Sesi 1 :
Uraian tugas :
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
Memimpin jalannya terapi kelompok
Memimpin diskusi
Co-leader Sesi 1 :
Uraian tugas :
Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
Membantu memimpin jalannya kegiatan Menggantikan
leader jika terhalang tugas
Observer Sesi 1 :
Uraian tugas :
Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu, tempat dan jalannya acara
Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua
anggota kelompok dengan evaluasi kelompok
Fasilitator Sesi 1 :a)
b)
c)
d)
2. Tujuan
a. Klien mampu bercakap-cakap dengan orang lain
b. Klien mampu berinteraksi dengan orang lain
3. Setting
LEMBAR EVALUASI
Kriteri Hasil
1. 83% klien mampu memberi salam dan memanggil nama temannya
2. 70% klien mampu menanyakan keadaan temannya
3. 100% klien mampu mengikuti kegiatan sampai selesai
DAFTAR PUSTAKA
Eko Prabowo. 2014. Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Keliat, B.A, dkk. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Keliat, B. A., & Prawirowiyono, A. (2014). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok.
(B. Angelina, Ed.). Jakarta: EGC.