Anda di halaman 1dari 15

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

ISOLASI SOSIAL

Disusun Oleh:
Arif Wahyu Setyabudi
Dwi Yuliastuti
Lasma Sri Rejeki Panjaitan
Novi Nurullita Rahayu
Pujiati
Puspo Gayatri
Raka Marfian Maulana
Rini Dwi Lestari
Siti Fatimah
Tuminingsih Nur Anggraeni
Zuli Asih

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES PERTAMEDIKA JAKARTA


TAHUN 2023

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


ISOLASI SOSIAL

A. Pengertian
Salah satu gangguan jiwa yaitu isolasi sosial. Isolasi sosial adalah keadaan
dimana individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu
berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. (keliat, et all. 2006).
Terapi Aktivitas kelompok Sosialisasi (TAKS) merupakan upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.
TAKS merupakan terapi modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok klien
yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas di gunakan sebagai
terapi dan kelompok di gunakan sebagai asuhan. Didalam kelompok terjadi dinamika
interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium
tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki prilaku lama yang
maladaptif. Pada klien dengan Isolasi Sosial perlu di berikan terapi aktivitas
kelompok.
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi merupakan suatu terapi yang dilakukan
secara kelompok untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan interaksi
sosial maupun berperan dalam lingkungan sosial (Prabowo, 2014). Terapi aktivitas
kelompok sosialisasi (TAKS) merupakan suatu upaya untuk memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah pasien dengan masalah hubungan sosial (Keliat &
Prawirowiyono, 2014). Jadi dapat disimpulkan terapi aktivitas kelompok merupakan
suatu terapi yang dilakukan bersama kelompok untuk meningkatkatkan kemampuan
sosialisasi dengan pasien yang lain maupun dengan lingkungan sekitarnya.

B. Komponen Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi


Menurut Prabowo (2014) komponen kelompok terapi aktivitas kelompok
sosialisasi (TAKS) yaitu :
1. Struktur Kelompok
Struktur kelompok menjelaskan tentang batasan komunikasi, proses
pengambilan keputusan, dan hubungan otoritas kelompok. struktur kelompok
menjaga stabilitas dan membatu pengaturan pola pikir dan interaksi, serta diatur
oleh pemimpin dan anggota arah komunikasi dipandu oleh pemimpin, sedangkan
pengambil keputusan diambil secara bersama.

2. Besar Kelompok
Jumlah anggota kelompok yang nyaman adalah kelompok kecil yang
anggotanya terdiri antara 5-12 orang, jika anggota kelompok terlalu besar
akibatnya tidak semua anggota mendapat kesempatan mengungkapkan perasaan,
pendapat, dan pengalamannya. Jika terlalu kecil maka tidak cukup variasi
informasi dan interaksi yang terjadi.
3. Lamanya Sesi
Waktu optimal adalah 20-40 menit bagi fungsi kelompok yang rendah dan 60-
120 menit bagi fungsi kelompok yang tinggi. Banyaknya sesi tergantung pada
tujuan kelompok, dapat satu kali/dua kali perminggu, atau dapat direncanakan
sesuai dengan kebutuhan.
4. Kekuatan Kelompok
Kekuatan kelompok merupakan kemampuan anggota kelompok dalam
mempengaruhi berjalannya kegiatan kelompok. Untuk menetapkan kekuatan
anggota kelompok yang bervariasi diperlukan kajian siapa yang paling banyak
mendengar dan siapa yang membuat keputusan dalam kelompok.
5. Komunikasi Tugas
Pemimpin kelompok yang terpenting adalah mengobservasi dan menganalisa
pola komunikasi dalam kelompok. Pemimpin menggunakan umpan balik untuk
memberi kesadaran pada anggota terhadap dinamika yang terjadi.
6. Peran Kelompok
Pemimpin perlu mengobservasi peran yang terjadi dalam kelompok. Tiga
peran dan fungsi kelompok yang ditampilkan yaitu maintance role peran serta
aktif dalam proses kelompok dan fungsi kelompok, task role fokus pada
penyelesaian tugas, individual role adalah self – centered dan distraksi pada
kelompok.
7. Norma Kelompok
Norma adalah standar perilaku dalam kelompok. Tujuan terhadap perilaku
kelompok pada masa yang akan datang berdasarkan pengalaman masa lalu dan
saat ini. Pemahaman norma kelompok berguna untuk mengetahui pengaruh
komunikasi dan interaksi dalam kelompok. Kesesuaian perilaku anggota
kelompok dengan norma kelompok penting dalam menerima anggota kelompok.
8. Kekohesifan
Kekuatan anggota kelompok bekerja sama dalam mencapai tujuan. Hal ini
mempengaruhi anggota kelompok untuk tetap bertahan dalam kelompok. Apa
yang membuat anggota kelompok tertarik dan puas terhadap kelompok, perlu
diidentifikasi agar kehidupan kelompok dapat dipertahankan.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap.
2. Tujuan khusus
a. Klien mampu memperkenalkan diri
b. Klien mampu berkenalan dengan anggota keluarga kelompok
c. Klien mampu bercakap – cakap dengan anggota kelompok
d. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
e. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi padaorang
lain.
f. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosial kelompok
g. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS yang
telah dilakukan.
D. Klien
1. Karakteristik
a. Klien yang mengalami masalah isolasi social yang mampu berkomunikasi
secara verbal.
b. Sehat secara fisik (Tidak mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan).
c. Dapat mengikuti arah perintah..
d. Tidak sedang agitasi (menbahayakan diri,orang lain dan lingkungan)

2. Proses seleksi
a. Kelompok membagikan tugas kepada anggota kelompok untuk mengkaji
seluruh klien yang ada diruangan.
b. Kelompok membuat tabulasi terhadap masalah yang ada pada klien.
c. Berdasarkan jumlah masalah terbanyak kelompok menentukan jenis TAK.
d. Melakukan seleksi terhadap klien-klien yang akan diikutsertakan dalam TAK.
e. Menentukan klien yang akan ikut dalam TAK sesi ini.
f. Melakukan kontak terhadap klien yang akan ikut TAK

TAK STIMULASI ISOLASI SOSIAL

Sesi 1: Belajar Berkenalan

1. Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal :
b. Waktu :
c. Alokas waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (30 menit)
Penutup (5 menit)
d. Tempat :
e. Jumlah klien : 7 orang
f. Tim Terapi

Leader Sesi 1 :

Uraian tugas :

 Mengkoordinasi seluruh kegiatan


 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi

Co-leader Sesi 1:

Uraian tugas:

 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan


 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan Menggantikan leader jika
terhalang tugas

Observer Sesi 1 :
Uraian tugas :
 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok dengan evaluasi kelompok

Fasilitator Sesi 1 :
a)
b)
c)
2. Tujuan
a. Klien mampu memperkenalkan diri
b. Klien mampu mengenal keuntungan dan kerugian berhubungan dengan orang lain
c. Klien mampu berinteraksi dengan orang lain
3. Setting

a. Terapis dan klien posisi berdiri membentuk lingkaran


b. Ruangan nyaman dan tenang
4. Media
Gambar, bola kecil, musik
5. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
6. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Memilih dan membuat kontrak dengan klien sesuai indikasi; yaitu klien yang
menarik diri yang telah mengikuti TAK.
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis
b) Perkenalan nama, dan panggilan terapis
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan kembali cara berkenalan
c. Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mampu memperkenalkan diri
b) Menjelaskan aturan main
d. Tahap kerja
1) Bagikan gambar secara acak kepada pasien
2) Jalankan bola dari tangan ketangan secara berkeliling sambil diiringi musik
3) Hentikan musik di tengah-tengah permainan, dan bola berhenti untuk
dimainkan
4) Bola yang berhenti di tempat pasien, maka dia harus menyamakan gambar
yang sama di antara dirinya dan temannya, setelah itu ajak mereka untuk
saling berkenalan.
5) Beri pujian/penghargaan atas kemampuan klien memperkenalkan diri
6) Ulangi sampai semua pasien mendapat giliran
7) Ajarkan semua pasien untuk saling berinteraksi
8) Beri kesimpulan tentang tujuan permainan tadi
e. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilannya
2) Tindak lanjut
 Menganjurkan tiap anggota kelompok latihan berkenalan
 Memasukkan kegiatan berkenalan pada jadwal kegiatan harian klien
f. Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang
b) Menyepakati waktu dan tempat
7. Program antisipasi
a. Bila anggota menghindar setiap pertemuan, maka leader harus memberitahukan
anggota tersebut dan mengatur mereka berbicara langsung kepada kelompok
b. Bila dalam kegiatan tersebut ada anggota yang membicarakan hal lain dalam
diskusi, leader harus memfokuskan pembicaraan
c. Bila ada anggota yang menggunakan kekerasan fisik, maka leader menegaskan
bahwa hal tersebut tidak dikehendaki
d. Bila ada anggota kelompok keluar dari kegiatan therapi kelompok, maka anggota
kelompok yang bersangkutan harus membicarakan dengan anggota kelompok lain
e. Bila ada anggota diskusi diam, maka fasilitator harus berberan aktif
f. Bila ada hal-hal di luar perencanaan, maka melibatkan perawat ruangan
8. Tata Tertib Tak
a) Peserta bersedia mengikuti Terapi Aktifitas Kelompok
b) Peserta hadir 5 menit sebelum acara dimulai
c) Peserta tidak boleh makan, minum, atau merokok
d) Peserta tidak meninggalkan tempat sampai acara selesai
e) Peserta meminta izin dengan mengacungkan tangan ketika ingin ke toilet
f) Seluruh peserta harus bermain secara sportif
g) Peserta harus menerima keputusan dan hasil akhir.
9. Kriteria Evaluasi
a) Persiapan:
1) Therapis
 Identifikasi masalah klien 1-2 hari sebelum therapi dimulai
 Mempersiapkan sarana dan prasarana
 Kontrak waktu waktu dengan klien 1 hari sebelum pelaksanaan
2) Peserta
 Klien siap mengikuti terapi 1 hari sebelum pelaksanaan
 Peserta hadir 5 menit sebelumnya
 Peserta mematuhi tata tertib yang telah ditentukan
b) Proses
1) Tepat waktu
2) Terapis berfungsi sesuai dengan tugas dan peranan masing-masing
3) Terapis mengantisipasi hal yang tidak dikehendaki selama therapi
berlangsung
4) Terapi dilaksanakan sesuai dengan susunan acara yang telah di tentukan
5) Klien dapat melaksanakan atau mengikuti therapi dengan baik
c) Hasil:
1) Therapis dapat menyampaikan materi sesuai dengan tujuan
2) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
3) Perubahan perilaku klien setelah melakukan therapi aktivitas kelompok

LEMBAR EVALUASI

KEMAMPUAN PASIEN BERKENALAN DENGAN TEMANNYA

Aspek Yang Diamati


No Nama Pasien
Mampu bercakap-
Mampu berkenalan dengan Mengikuti kegiatan
cakap dengan orang
temannya sampai selesai
lain

Petunjuk:
 Tulis nama klien yang mengikuti TAK
 Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda contreng dan jika
ditemukan pada klien atau tanda strip jika tidak ditemukan dokumentasi.
Kriteria Hasil:

1. 83% klien mampu berkenalan dengan temannya


2. 70% klien mampu bercakap-cakap dengan orang lain
3. 100% klien mampu mengikuti kegiatan sampai selesai

TAK STIMULASI ISOLASI SOSIAL

Sesi 2: Belajar Bercakap-cakap

1. Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal :
b. Waktu :
c. Alokas waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (30 menit)
Penutup (5 menit)
d. Tempat :
e. Jumlah klien : orang
f. Tim Terapi

Leader Sesi 1 :
Uraian tugas :
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya terapi kelompok
 Memimpin diskusi
Co-leader Sesi 1 :
Uraian tugas :
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan Menggantikan
leader jika terhalang tugas
Observer Sesi 1 :
Uraian tugas :
 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu, tempat dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua
anggota kelompok dengan evaluasi kelompok
Fasilitator Sesi 1 :a)
b)
c)
d)
2. Tujuan
a. Klien mampu bercakap-cakap dengan orang lain
b. Klien mampu berinteraksi dengan orang lain
3. Setting

a. Terapis dan klien posisi berdiri membentuk lingkaran


b. Ruangan nyaman dan tenang
4. Media
bola kecil, musik
5. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
6. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Memilih dan membuat kontrak dengan klien sesuai indikasi klien yang menarik
diri yang telah mengikuti TAK.
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis
b) Perkenalan nama, dan panggilan terapis
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan apakah telah mencoba berkenalan dengan orang lain
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mampu memperkenalkan diri
b) Menjelaskan aturan main
c. Tahap kerja
1) Hidupkan musik dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam
2) Pada saat musik dimatikan, angota kelompok yang memegang bola mendapat
giliran untuk bertanya tentang kehidupan pribadi anggota kelompok yang ada
disebelah kanan dengan cara: memberi salam, memanggil nama panggilan,
menanyakan kehidupan pribadi (orang terdekat/dipercayai, pekerjaan, dimulai
dari terapis sebagai contoh.
3) Ulangi a dan b semua anggota kelompok mendapat giliran
4) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilannya
2) Tindak lanjut
Menganjurkan tiap kelompok bercakap-cakap tentang kehidupan dengan orang
lain pada kehidupan sehari-hari
Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan harian klien
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang
b) Menyepakati waktu dan tempat
7. Program antisipasi
a) Bila anggota menghindar setiap pertemuan, maka leader harus memberitahukan
anggota tersebut dan mengatur mereka berbicara langsung kepada kelompok
b) Bila dalam kegiatan tersebut ada anggota yang membicarakan hal lain dalam diskusi,
leader harus memfokuskan pembicaraan
c) Bila ada anggota yang menggunakan kekerasan fisik, maka leader menegaskan
bahwa hal tersebut tidak dikehendaki
d) Bila ada anggota kelompok keluar dari kegiatan therapi kelompok, maka anggota
kelompok yang bersangkutan harus membicarakan dengan anggota kelompok lain
e) Bila ada anggota diskusi diam, maka fasilitator harus berberan aktif
f) Bila ada hal-hal di luar perencanaan, maka melibatkan perawat ruangan
8. Tata Tertib Tak
a) Peserta bersedia mengikuti Terapi Aktifitas Kelompok
b) Peserta hadir 5 menit sebelum acara dimulai
c) Peserta tidak boleh makan, minum, atau merokok
d) Peserta tidak meninggalkan tempat sampai acara selesai
e) Peserta meminta izin dengan mengacungkan tangan ketika ingin ke toilet
f) Seluruh peserta harus bermain secara sportif
g) Peserta harus menerima keputusan dan hasil akhir.

LEMBAR EVALUASI

KEMAMPUAN PASIEN BERCAKAP-CAKAP DENGAN ORANG LAIN

Aspek Yang Diamati

No Nama Pasien Mampu


Mampu memberi salam,
menanyakan Mengikuti kegiatan
dan memanggil nama
kehidupan sampai selesai
panggilan temannya
temannya
Petunjuk:
 Tulis nama klien yang mengikuti TAK
 Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda contreng dan jika
ditemukan pada klien atau tanda strip jika tidak ditemukan dokumentasi.

Kriteri Hasil
1. 83% klien mampu memberi salam dan memanggil nama temannya
2. 70% klien mampu menanyakan keadaan temannya
3. 100% klien mampu mengikuti kegiatan sampai selesai
DAFTAR PUSTAKA

Eko Prabowo. 2014. Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika.

Keliat, B.A, dkk. 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Keliat, B. A., & Prawirowiyono, A. (2014). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok.
(B. Angelina, Ed.). Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai