Anda di halaman 1dari 12

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK PADA LANSIA

(KOGNITIF)

A. Latar Belakang

Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas

yang dilakukan perawat kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah

keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan sebagai terapi dan kelompok

digunakan sebagai target asuhan. Didalam kelompok terjadi interaksi yang

saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi tempat lansia melatih

perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang maladaptif.

Gerontologi, studi ilmiah tentang efek tentang penuaan dan

penyakit yang berhubungan dengan penuaan pada manusia, meliputi efek

biologis, fisiologis, psikososial, dan espek rohani dari penuaan (Stanley

2006).

Menurut Darmojo (2006) tujuan hidup manusia itu ialah menjadi

tua tetapi tetap sehat (Healthy aging). Healthy aging artinya menjadi tua

dalam keadaan sehat. Takemi (1977) yang pertama kali menyatakan

“Gerontology is concerned primarily with problem of healthy agingrather

than the prevention of aging”.

Untuk mempertahankan kesehatan Persepsi sensori lanjut usia

perlu disusun suatu program terpadu agar tercapai kemandirian,

Mahasiswa STIKes Sukabumi akan memberikan suatu program terapi

kelompok yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan penderita,

1
2

dalam upaya mempertahankan fungsi sensori dan persepsi klien serta

meningkatkan interaksi sosial lansia sehingga dicapai kesehatan yang

optimal dan membantu lansia menikmati sisa hidupnya dengan bahagia.

B. Topik

Membuat gantungan nama masing-masing dengan berkelompok

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Setelah mengikuti kegiatan kelompok lansia dapat dengan efektif

mempertahankan kesehatan kognitif.

2. Tujuan Khusus

 Setelah mengikuti kegiatan lansia dapat membuat gantungan

sesuai dengan nama masing-masing.

 Dapat mengurangi kebosanan.

 Meningkatkan hubungan kekeluargaan antara penghuni panti

dengan mahasiswa praktek.

D. Peserta

1. Karakteristik / Kriteria

a. Peserta dapat diajak bekerja sama

b. Peserta dapat berkonsentrasi

2. Proses Seleksi

a. Pengkajian oleh mahasiswa


3

b. Penyeleksian peserta sesuai kriteria

c. Peserta tidak disorientasi

d. Kooperatif dan dapat memahami pesan yang diberikan.

e. Mengadakan kontrak dengan peserta

3. Daftar Klien

Jumlah peserta dalam TAK (terapi aktivitas kelompok) ada 9 orang,

berikut daftar nama pesertanya :

a. Oma R

b. Oma G

c. Oma L

d. Opa E

e. Oma I

f. Oma L

g. Opa E

h. Opa U
4

Denah Tempat Duduk

Keterangan : : Leader

: Co-Leader

: Observer

: Fasilitator

: Klien
5

E. Pengorganisasian

1. Waktu

Hari / tanggal : Rabu, 21 November 2018

Waktu : 10.00 s/d Selesai

Tempat : Gedung Aula Panti Wisma Asisi

2. Tim Terapis

a. Setting : Peserta dan terapis duduk bersama dan keadaan

ruangan tenang.

b. Tim terapis dan Uraian

 Leader : Tri Chandra Sugihartono

1) Menyusun rencana TAK.

2) Mengarahkan peserta sesuai tujuan.

3) Memfasilitasi peserta untuk mengekspresikan

perasaan, pendapatan dan memberikan umpan

balik.

4) Role play

5) Mengkaji hambatan peserta

6) Mengkaji komplik interpersonal

7) Mengkaji sejauh mana peserta mengerti dan

melaksanakan kegiatan.

 Co Leader : Seni Novianti Dewi

1) Membantu leader memimpin peserta

2) Membantu mengorganisir peserta


6

3) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader

tentang aktifitas peserta.

4) Mengingatkan leader tentang waktu

5) Membacakan tata tertib TAK

 Observer : Nadia Khairunisa

1) Mengobservasi respon peserta.

2) Mengobservasi pelaksanaan TAK.

3) Mengobservasi jalannya proses TAK.

4) Mencatat perilaku verbal dan non-verbal peserta

selama kegiatan berlangsung.

 Fasilitator : Barkah Abdulatip, Eneng Ratna Wulandari, Putri

Handayani, Sola Pratama, Yuni Suprianti.

1) Membantu leader memfasilitasi anggota/peserta

untuk berperan aktif dalam mengkonsentrasikan

peserta untuk ikut dan focus pada arahan yang

diarahkan oleh leader.

2) Membantu memotivasi peseta agar ikutan dalam

kegiatan.

3) Berperan sebagai role model bagipeserta selama

kegiatan berlangsung

4) Mempertahankan kehadiran peserta:

- Selama kegiatan TAK berlangsung kurang lebih

30 menit
7

- Peserta yang ingin kebelakang untuk izin dan

kembali ke kelompok awal

c. Metode

1) Diskusi

2) Demonstrasi

d. Alat

1) Speaker

2) Gunting

3) Kain Flanel

4) Papan nama

5) Lem

3. Proses Pelaksanaan

a. Fase Persiapan

 Memilih lansia yang kooperatif

 Membuat kontrak dengan klien

 Mengatur Tempat Duduk Klien

 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

b. Fase orientasi

1) Salam terapeutik

 Salam dari terapis kepada pasien


8

 Perkenalkan nama dan panggilan leader (pakai papan

nama)

 Menanyakan dan panggilan semua klien (beri papan nama)

2) Evaluasi dan validasi

 Terapis menanyakan kepada klien perasaan pada saat ini

 Terapis melakukan demonstrasi awal cara pembuatan

gantungan yang sederhana.

 Terapis menanyakan apakah klien bisa membuat gantungan

3) Kontrak

 Leader menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berlomba

membuat gantungan berkelompok

 Leader kontrak waktu 30 menit dan disepakati peserta

 Co Leader menjelaskan tata tertib kegiatan yaitu :

 Seluruh peserta harus hadir tepat waktu, sesuai yang

dijadwalkan

 Peserta berpakaian rapi, bersih, dan sudah mandi

 Peserta tidak diperkenankan merokok, makan,

ataupun minum selama TAK berlangsung

 Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan

sebelum kegiatan TAK selesai

 Bagi peserta yang ingin mengajukan pertanyaan harus

mengangkat tangannya terlebih dahulu


9

 Seluruh peserta tidak diperkenankan menyalahi tata

tertib kegiatan, jika peserta dianggap mengacaukan

jalannya TAK, maka akan dikeluarkan.

 Waktu sesuai dengan yang sudah disepakati

c. Fase kerja

1) Leader memberikan contoh cara pembuatan gantungan nama

sambil mempraktekan bagaimana caranya.

2) Fasilitator berperan dalam membantu dan mengarahkan klien

cara membuat gantungan nama.

3) Berikan pujian setiap kelompok yang selesai membuat

gantungan nama

4) Berikan pujian untuk setiap keberhasilan untuk kelompok

dengan memberikan tepuk tangan dan hadiah.

d. Fase terminasi

1) Evaluasi

- Menanyakan perasaan klien setelah selesai mengikuti

TAK

- Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

2) Tindak lanjut

- Menganjurkan peserta terapis untuk menunjukan

keterampilannya (hobinya)

3) Kontrak yang akan datang

- Menyepakati kegiatan berikutnya yaitu makan siang


10

- Menyepakati waktu dan tempat.

4. Evaluasi Keseluruhan

Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung,

khususnya pada tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan

TAK. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan

tujuan TAK. Di evaluasi kemampuan klien saat melakuakan pembuatan

gantungan nama. Format Evaluasinya adalah sebagai berikut :

a. kemampuan Verbal

No Aspek Yang Dinilai Nama Klien

1 Mampu membuat gelang dari pita

b. Kemampuan NonVerbal

No Aspek Yang Dinilai Nama Klien

1 Kontak Mata

2 Duduk tegak

3 Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai

Petunjuk :

1. Dibawah Judul Nama Klien, tulis nama panggilan klien yang mengikuti

terapi aktivitas kelompok.

2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan member tanda betul jika

ditemukan pada klien dan tanda silang jika tidak ditemukan

5. Dokumentasi
11

Dokumentasi kemampuan yang dinilai klien saat terapi pada

catatan proses keperawatan tiap-tiap klien. Dokumentasi kemampuan

yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan proses keperawatan tiap

klien.
12

Tata Tertib Kegiatan

a. Peserta bersedia mengikuti TAK

b. Peserta berpakaian rapi dan bersih, dan sudah mandi

c. Peserta tidak diperkenankan merokok, makan, ataupun minum selama

TAK berlangsung.

d. Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan selama kegiatan

berlangsung

e. Bagi peserta yang ingin mengajukan pertanyaan harus mengangkat

tangannya terlebih dahulu

f. Seluruh peserta harus hadir tepat waktu, sesuai yang dijadwalkan

g. Seluruh peserta tidak diperkenankan menyalahi tata tertib kegiatan, jika

peserta dianggap mengacaukan jalannya TAK, maka akan dikeluarkan.

h. Waktu sesuai dengan yang sudah disepakati.

Anda mungkin juga menyukai