Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

DISUSUN OLEH
KELOMPOK IV

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2003
CONTOH PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

Topik : Melakukan sosialisasi dengan orang lain.


Terapis : 1 orang tiap fase.
Sasaran : 9 orang klien.

I. PENGORGANISASIAN
A. LANDASAN TEORI
Terapi kelompok adalah perkumpulan dari orang yang bertemu secara teratur
dengan dengan pimpinan yang terlatih untuk menangani masalah psikologis dan
atau pertumbuhan pribadi manusia (Alexander Beck).
Tujuan dari terapi aktivitas kelompok adalah untuk meningkatkan harga diri
dan rasa percaya diri klien sebagai makhluk sosial, agar bisa melakukan
interaksi dengan orang disekitarnya dan klien dengan menarik diri ini dapat
melakukannya secara bertahap.
Alasan memilih klien dengan masalah menarik diri adalah karena klien
dengan menarik diri sangat memerlukan sarana untuk bisa melakukan interaksi
dengan oranglain, sehingga klien bisa lebih terbuka dengan orang lain dan
termotivasi untuk berubah.
Isolasi sosial: menarik diri adalah suatu tindakan melepaskan diri dari alam
sekitarnya. Individu tak ada minat dan perhatian terhadap lingkungan sosial
secra langsung. Perilaku menarik diri ini merupakan reaksi pada masa krisis
yang bersifat sementara dan dimanifestasikan dengan perilaku yang bermacam-
macam. Reaksi tersebut menandakan adanya usaha pertahanan pada situasi
gawat, sehingga individu mengadakan pembatasan (isolasi sosial) dengan dunia
luar dan menampakkan reaksi terbatas dari rangsang di lingkungannya. Reaksi
ini bisa muncul sekali-kali sampai menetap. Respon terhadap orang lain kurang,
sehingga mengakibatkan kegagalan dalam membina hubungan dengan orang
lain, muncul pula gangguan dalam komunikasi verbal maupun non verbal.
Manfaat terapi aktivitas kelompok pada klien menarik diri adalah klien
mampu melaksanakan aktivitas sosialisasi dengan orang lain dan klien mampu
bekerja sama dengan orang lain.

B. TUJUAN
1. Umum
Meningkatkan harga diri klien, sehingga klien mampu bersosialisasi /
berhubungan dengan orang lain.

2
2. Khusus
a. Klien mampu menyebutkan jati diri.
b. Klien mampu menanyakan jati diri satu orang anggota kelompok.
c. Klien mampu menyebutkan jatidiri satu orang anggota kelompok.
d. Klien mampu mengemukakan topik yang akan dibicarakan.
e. Klien mampu memilih topik yang menyenangkan untuk dibicarakan
f. Klien mampu memberikan pendapat tentang topik yang telah dipilih.
g. Klien mampu melakukan aktivitas sosialisasi kelompok (kegiatan
bertanya / meminta dan menjawab / memberi).
h. Klien mampu menyebutkan manfaat yang dicapai setelah mengikuti
proses TAKS.

C. KRITERIA KELOMPOK
1. Klien menarik diri yang mampu berinteraksi dalam kelompok kecil.
2. Klien harga diri rendah.
3. Klien bukan menarik diri yang sulit bergaul.
4. Klien yang sehat secara fisik.

D. PROSES SELEKSI
1. Terapis menyeleksi klien sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2. Terapis menyeleksi klien tidak lebih dari 10 orang untuk satu kelompok.
3. Terapis melakukan kontrak dengan 10 klien yang telah ditetapkan tentang:
a. Perkenalan: nama terapis dan panggilannya, nama klien dan
panggilannya.
b. Penjelasan tujuan: menjelaskan tujan TAKS secara umum.
c. Waktu: membuat perjanjian tentang waktu pelaksanaan TAKS.

E. PEMBAGIAN TUGAS TERAPIS


1. Leader : Giyanto
2. Co-leader : Esri Rusminingsih
3. Observer : Irmawati,
4. Fasilitator : Wahyu Jatmiko,
Dewi Prasetyani
Setyaningsih,
Yustina Widiyastuti,
Noor Faidah,
Mamik Puspasari,
Dyah Wahyuningsih

F. PEMBAGIAN PERAN TIM TERAPIS


1. Peran Leader:
a. Memimpin langkah-langkah dalam pelaksanaan TAKS.
b. Menjadi role model bagi anggota kelompok.

3
c. Mengobservasi kemampuan klien dalam TAKS.

2. Peran Co-leader:
Membantu leader dalam mengorganisasikan anggota kelompok.

3. Peran Observer:
a. Mengobservasi respon tiap klien.
b. Memberi penilaian pada instrumen evaluasi.
c. Memberikan umpan balik kepada leader.

4. Peran Fasilitator:
a. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dalam
memotivasi anggota.
b. Mempertahankan kehadiran peserta.

II. PELAKSANAAN

FASE I : ORIENTASI

A. TUJUAN
Klien mampu menyebutkan jati diri.

B. SETTING TEMPAT

Leader

Observer

C. ALAT
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bola tenis

4
D. METODE
1. Diskusi
2. Permainan kelompok

E. KEGIATAN
1. Tahap orientasi:
a. Terapis memberi salam
b. Terapis menjelaskan
(a) Tujuan kegiatan kelompok (TAKS): belajar cara berbicara dengan
orang lain dan sikap pada saat berbicara.
(b) Bentuk kegiatan: 7 kali pertemuan kelompok, mempraktekkan pada
hidup sehari-hari.
(c) Tiap kegiatan kelompok tidak lebih dari satu jam.
(d) Hari ini kita akan belajar cara memperkenalkan diri pada orang lain.
(e) Bentuk dan aturan permainan.

2. Tahap kerja:
a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis searah jarum
jam.
b. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola tenis
mendapat giliran untuk menyebutkan: salam, nama lengkap, nama
panggilan,asal dan hobi. Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
c. Tulis nama panggilan pada kertas dan tempelkan pada baju.
d. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapai giliran.
e. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota, kelompok dengan memberi
tepuk tangan.

3. Tahap terminasi:
a. Terapis mengeksplorasi perasaan anggota kelompok setelah
memperkenalkan diri. Contoh: Bagaimana perasaannya setelah
mengikufi kegiatan hari ini.
b. Terapis memberi umpan balik positif pada kelompok.
c. Terapis meminta anggota kelompok mencoba mengenalkan diri pada
orang lain pada kehidupan sehari-hari.
d. Terapis membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya
(a) Waktu: dua hari lagi (sesuaikan) kita akan bertemu lagi untuk
melakukan kegiatan lanjutan.
(b) Tempat: kita akan melakukannya di tempat ini.

4. Hasil yang diharapkan


75% anggota kelompok mampu memperkenalkan diri: salam, nama lengkap,
nama panggilan, asal, dan, hobi.

5
5. Tindak lanjut fasilitator:
a. Memfasilitasi anggota kelompok untuk mempraktekkan kemampuan
yang sudah dimiliki (dalam kelompok,dan individu).
b. Memfasilitasi kemampuan yang belum dimiliki (dalam kelompok dan
individual).
c. Mengisi instrumen evaluasi setiap hari sebelum pertemuan kelompok
(TAKS) berikutnya.

F. PERINCIAN BIAYA
1. Snack untuk peserta : 10 x Rp 1000,- = Rp 10.000,-
2. Air minum untuk peserta : 10 x Rp 500,- = Rp 5000,-
3. Jumlah : Rp 15.000,-

Anda mungkin juga menyukai