Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

PADA KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL DI RUANG CENDERAWASIH


PANTI SOSIAL BINA LARAS SENTOSA 1

Disusun Oleh :
Fadel Muhammad A 221560311
Neng Poppy 221560311
Ni Wayan Desi 221560311

Mohamad Rafli 221560311

Octaviani Elpa Resi 221560311070

Rafella Destiyanti S 221560311


Rohman Hidayat 221560311

STIKES MEDISTRA INDONESIA


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROFESI
NERS 2022
RENCANA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
A. Topik : Saling Sharing
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien mampu meningkatkan hubungan sosial secara bertahap
2. Tujuan khusus
a. WBS mampu melakukan kemampuan bekerja sama dalam permainan sosialisasi
kelompok
b. WBS mampu melakukan bekerja sama
c. WBS mampu menjelaskan langkah-langkah memperkenalkan diri
d. WBS mampu menjelaskan manfaat memperkenalkan diri
e. WBS mampu menjelaskan akibat tidak memperkenalkan diri
C. Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan kondisi seseorang dimana individu tersebut mampu
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut
menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara
produktif dan individu tersebut mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya (UU
No. 18 Tahun 2014). Individu dikatakan sehat jiwa apabila berada dalam kondisi fisik,
mental dan sosial yang terbebas dari gangguan atau tidak dalam kondisi tertekan sehingga
dapat mengendalikan stress yang timbul. Sehingga memungkinkan individu untuk hidup
produktif, dan mampu melakukan hubungan sosial yang memuaskan (Nurhalimah, 2016).
Isolasi sosial merupakan keadaan dimana seseorang individu mengalami perilaku
menarik diri penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang
lain, terutama untuk mengungkapkan dan mengonfirmasi perasaan negatif dan positif
yang dialaminya. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan pasien dalam kemampuan
berinteraksi, maka dibutuhkan terapi, salah satunya terapi kognitif (Damanik et al., 2020).
Menurut Yosep & Sutini (2014 Sari, 2020) isolasi sosial merupakan keadaan dimasa
seseorang mengalami gangguan dalam berinteraksi dan mengalami perilaku tidak ingin
berkomunikasi dengan orang lain disekitarnya, lebih menyukai berdiam diri, mengurung
diri, dan menghindar dari orang lain.
Menurut Townsend (1998 dalam Muhith, 2015) tanda dan gejala isolasi sosial
meliputi : Kurang spontan, Apatis (acuh tak acuh terhadap lingkungan), Ekspresi wajah
kurang berseri (ekspresi sedih), Afek tumpul, Tidak merawat dan memperhatikan
kebersihan diri, Tidak ada atau kurang terhadap komunikasi verbal, Menolak
berhubungan dengan oranglain, Mengisolasi diri (menyendiri), Kurang sadar dengan
lingkungan sekitarnya, Asupan makan dan minuman terganggu, Aktivitas menurun dan
Rendah diri.
Dari data yang kami dapatkan di Wisma Merak terdapat 87 pasien. Dengan sebagian
besar pasien mengalami masalah keperawatan halusinasi, defisit perawatan diri, isolasi
sosial, risiko perilaku kekerasan, waham dan harga diri rendah.
D. Landasan Teori
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada
sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Terapi kelompok
ini dilaksanakan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri klien untuk
melakukan hubungan dengan orang lain dan memenuhi kebutuhan dasarnya secara
mandiri tanpa bantuan orang lain.
Isolasi Sosial atau menarik diri adalah salah satu gejala yang dialami oleh pasien
skizofrenia sebagai salah satu gejala negatif. Tidak ada psikofarmaka yang dapat
mengatasi isolasi sosial selain melatih pasien dalam mengidentifikasi penyebab, manfaat
mempunyai teman,kerugian tidak mempunyai teman, latihan berkenalan dengan orang
lain secara bertahap. Proses TAK dilakukan dengan tahapan menjelaskan manfaat
kegiatan perkenalan diri, berkenalan, memperkenalkan teman, menjelaskan hoby,
menjelaskan tentag keluarga, saling sharing dan bertukar pikiran atau bercakap-cakap.
TAK stimulasi persepsi mengatasi isolasi sosial adalah terapi aktivitas kelompok
yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan klien dalam bersosialisasi dengan
orang lain. Kemampuan bersosialisasi dilatih dalam TAK ini yang terdiri dari 7 sesi,
yaitu :
Sesi 1 : Perkenalan diri Sesi 5 : Menjelaskan tentang keluarga
Sesi 2 : Berkenalan Sesi 6 : Saling Sharing
Sesi 3 : Memperkenalkan teman Sesi 7 : Bercakap-cakap
Sesi 4 : Menjelaskan Hoby
E. Klien
1. Kriteria :
a. Klien dengan isolasi sosial
b. Klien yang sehat secara fisik
c. Klien yang dapat membaca dan menulis dengan baik
d. Klien yang dapat berinteraksi secara kelompok
e. Klien yang bersedia untuk mengikuti TAK
f. Klien yang dapat berkomunikasi verbal dengan baik
g. Klien yang sudah melakukan TAK sesi 1 sampai 5
2. Proses seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
d. Tempat yang sudah nyaman dan kondusif
F. Pengorganisasian
1. Waktu :
Hari/tanggal : Senin, 28 Maret 2022
Jam : 09.00-09.45
Tempat : Wisma Merak Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa I
2. Tim terapis
a. Leader : Neneng Setiawati
Uraian Tugas :
a) Membuka TAK
b) Memimpin jalannya TAK
c) Menjelaskan tata tertib TAK
d) Menjelaskan materi TAK
e) Membuat susunan TAK, peserta TAk dan berperan aktif
f) Mengevaluasi jalannya TAK
b. Co-Leader : Rena Chintia
Uraian tugas :
a) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
b) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
c) Mengambil alih posisi leader jika leader pasif
d) Mengarahkan kembali posisi pimpinan kepada leader
c. Fasilitator : Dini Fadhilah
Durahman
Celine Aprilia Damayanti
Uraian tugas :
a) Menyiapkan alat dan prasarana TAK
b) Mendampingi peserta TAK
c) Memberi motivasi kepada peserta TAK
d) Membagikan leaflet, memasukan ke jadwal TAK
d. Observer : Yulif Maulidia
Desi Deria
Uraian tugas :
a) Mencatat serta mengamati respon klien
b) Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari persiapan,
proses, dan penutupan dengan format evaluasi kelompok
G. Metode : Diskusi dan demonstrasi
H. Media :
5) Masker
1) Nametag
2) Buku kegiatan harian 6) Tisu
7) Handsanitizer
3) Leaflet
4) Pulpen

I. Setting Tempat
Keterangan :

: Leader
: Observer
: Co leader
: Klien

: Fasilitator

J. Proses pelaksanaan
1) Orientasi
a. Salam perkenalan
b. Pelaksanaan tujuan
2) Kerja (langkah-langkah kegiatan)
3) Terminasi
a. Evaluasi respon subjektif klien
b. Evaluasi respon objektif klien
c. Tindakan lanjut (apa yang dapat klien laksanakan setelah TAK)
d. Kontrak yang akan datang
TAK ISOLASI SOSIAL
SESI 6 : SALING SHARING
A. Tujuan
1. Klien mampu melekukan kemampuan bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok
2. Klien mampu menjelaskan langkah-langkah dalam permainan sosialisasi kelompok
3. Klien mampu menjelaskan manfaat permainan sosialisasi kelompok
B. Setting
1. Diruang Aula
2. Klien duduk membentuk huruf U
C. Alat
1) Puzzle
2) Masker

3) Handsanitizer
D. Metode
1) Diskusi
2) Demonstrasi
E. Tata tertib
1) Peserta TAK mengikuti jadwal kegiatan dari awal sampai dengan selesai
2) Apabila ada yang ingin meninggalkan kegiatan TAK maka harus meminta izin
kepada leader dengan mengangkat tangan terlebih dahulu
3) Peserta harus tertib dan tidak boleh berkata yang kasar dan tidak baik
4) Peserta dapat menanyakan hal yang kurang dimengerti terkait yang disampaikan
perawat saat sesi pertanyaan
F. Langkah Kegiatan
1) Persiapan
1) Memilih klien sesuai dengan kriteria dan membuat kontrak
2) Persiapan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan
3) Persiapan tempat
2) Orientasi
1) Terapis ucapkan salam dan perkenalkan diri
2) Terapi mengevaluasi/validasi dengan menanyakan perasaan klien hari ini
3) Terapis membuat kontrak dengan menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan yaitu perkenalan diri waktu kegiatan selama 30 menit, dan
tempatnya di ruang Aula
3) Kerja
1) Terapis mendiskusikan perkenalan diri. Tanyakan kepada semua klien
bergantian tentang perkenalan diri. Jika ada klien yang tidak mau atau
tidak mampu menjawab, beri stimulasi hingga mampu menjawab
2) Rangkum jawaban klien tentang mengenai manfaat perkenalan diri. Bila
ada jawaban yang kurang maka terapis dapat menambahkan informasi
yang diperlukan
3) Rangkum jawaban klien dan lengkapi yang belum lengkap
4) Diskusikan mengenai tahapan cara mengeluarkan perkenalan diri yang benar
5) Peragakan tata cara memperkenalkan diri yang benar. Anjurkan salah satu
klien untuk mendemonstrasikan tata memperkenalkan diri yang benar
6) Berikan pujian kepada klien
4) Terminasi
1) Evaluasi subjektif
Tanyakan perasaan klien setelah belajar mengenai tata cara memperkenalkan diri
yang baik dan setelah mencoba tata cara memperkenalkan diri yang sudah dilatih
2) Evaluasi objektif
Minta klien untuk menjelaskan manfaat tata cara memperkenalkan diri, langkah-
langkah untuk memperkenalkan diri, dan akibat tidak memperkenalkan diri
3) Rencana tindak lanjut
Anjurkan klien untuk memperkenalkan diri sesuai tata cara memperkenalkan diri
kepada teman-temannya seperti yang sudah dilatih
4) Kontrak yang akan datang
Terapis membuat kesepakatan topik, waktu, dan tempat untuk belajar selanjutnya
yaitu mengontrol halusinasi pada klien
G. Evaluasi dan dokumentasi
1) Evaluasi proses
a. Leader memulai kegiatan dengan mengucap salam terapeutik.
b. Leader memotivasi peserta untuk membuka TAK dengan membaca doa.
c. Leader menanyakan perasaan dan kabar klien. Leader mengevaluasi kegiatan
TAK sebelumnya
d. Leader melakukan kontrak untuk memulai TAK dengan menjelaskan topik,
tujuan, waktu, dan tempat.
e. Fasilitator menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
f. Klien diarahkan untuk diskusi manfaat memperkenalkan diri yang baik, langkah-
langkah memperkenalkan diri, serta tahapan 5 jati diri memperkenalkan diri yang
benar.
g. Klien diarahkan untuk mendemonstrasikan memperkenalkan diri yang baik lalu
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
h. Leader menanyakan tentang manfaat memperkenalkan diri yang baik, langkah-
langkah memperkenalkan diri, serta tahapan 5 jati diri memperkenalkan diri yang
benar
i. Fasilitator memotivasi peserta TAK untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
leader.
j. Leader mengevaluasi perasaan peserta setelah melakukan TAK. Leader meminta
salah satu peserta TAK mempraktekan cara memperkenalkan diri
k. Leader menjelaskan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan pada TAK
selanjutnya.
l. Leader memotivasi peserta untuk menutup TAK dengan membaca doa.
m. Fasilitator membagikan reward setelah dilakukan TAK.
2) Evaluasi struktur
1) Proposal TAK dibuat dan dikonsulkan dengan CI
2) Disetujui untuk dilakukan TAK
3) Alat dan media tersedia layak pakai
4) Ruangan nyaman dan kondusif
5) Peserta terdiri dari 7 orang
3) Evaluasi hasil
1) Kemampuan verbal
 85% klien dapat menyebutkan pengertian memperkenalkan diri dengan benar
 85% klien dapat menyebutkan manfaat memperkenalkan diri dengan benar
 85% klien dapat menyebutkan akibat tidak memperkenalkan diri dengan benar
 85% klien dapat menyebutkan tahapan memperkenalkan diri dengan benar
 85% klien dapat mempraktikkan memperkenalkan diri dengan benar
2) Kemampuan non verbal
 85% klien mengikuti TAK dari awal hingga akhir
 85% klien duduk tegak dengan tertib
 85% klien memperhatikan yang telah disampaikan oleh leader
 85% klien dapat menjawab secara spontan dan relevan
STRATEGI PELAKSANAAN TAK MEMPERKENALKAN DIRI
A. Tujuan
1) Klien mampu menjelaskan pengertian memperkenalkan diri
2) Klien mampu memperkenalkan diri sesuai dengan 5 jati diri
3) Klien mampu menjelaskan langkah-langkah memperkenalkan diri
4) Klien mampu menjelaskan manfaat memperkenalkan diri
5) Klien mampu menjelaskan akibat tidak memperkenalkan diri
B. Proses pelaksanaan tindakan
1) Fase orientasi
“Assalamua’laikum selamat pagi bapak-bapak semua! Perkenalkan nama saya
Neneng Set, biasa dipanggil Neneng, hobi saya mendengarkan musik, alamat saya
di Purwakarta, suku saya dari Sunda. Saya sebagai leader yang akan memimpin
jalannya TAK pada hari ini”
“Bagaimana perasaan bapak-bapak hari ini?”
“Siapakah disini yang pernah mengikuti TAK?”
“Coba bapak R TAK apa yang pernah diikuti dan apa topik TAK nya?”
“Baik, sekarang kita lanjut ke TAK berikutnya ya. Hari ini kita akan TAK Sesi 1
mengenai tata cara memperkenalkan diri yang benar, mulai dari pengertian,
manfaatnya, akibat, serta tahapan cara makan dan minum yang benar. Untuk
waktunya kurang lebih 45 menit dan tempatnya disini ruang aula, tujuannya yaitu
agar bapak-bapak mengetahui cara memperkenalkan diri yang benar serta
mempraktikkannya dalam sehari-harinya.”
“Sebelum ita mulai TAK hari ini maka saya akan menyebutkan dulu tata tertibnya.
Pertama peserta TAK mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir, kedua apabila
ada yang ingin meninggalkan kegiatan TAK harus meminta izin terlebih dahulu
dengan mengangkat tangan, ketiga peserta harus duduk dengan tertib, keempat
peserta memperhatikan apa yang disampaikan oleh terapis, dan yang kelima yaitu
peserta dapat menanyakan hal yang tidak dimengerti terkait topik TAK pada hari
ini.”
“Baik sekarang sebelum kita memulai maka alangkah baiknya kita buka dengan doa
terlebih dahulu, berdoa dimulai.”
2) Fase Kerja
“Siapa disini yang tau penjelasan dari memperkenalkan diri
yang benar?”
“Lalu apa manfaat dari memperkenalkan diri dengan benar?”
“Baik bagus ya bapak.”
“Ayo yang lain apa manfaatnya dari memperkenalkan diri dengan benar?”
“Ya bagus ya benar semua. Jadi manfaatnya itu untuk saling mengenal, menambah
teman dan bisa tolong menolong”
“Yuk berikan tepuk tangan untuk kita semua.”
“sekarang siapa yang tahu akibat dari tidak memperkenalkan diri?”
“Ya benar sekali bapak”
“Yang lain apa lagi ayo”
“Baik benar semua yaa ini sudah pada hebat untuk menyebutkan akibat dari tidak
memperkenalkan diri.”
“Selanjutnya apa saja tahapan cara memperkenalkan diri yang benar nih pak?”
“Ya benar harus menghadap ke teman”
“Lalu oke bagus bapak harus senyum”
“Okay baik saya rangkum ya jadi cara memperkenalkan diri dimulai dengan
menghadap keteman terlebih dahulu, lalu kita harus senyum. Selanjutnya berjabat
tangan dengan teman. Lalu yang terakhir kita harus rileks atau santai saat
memperkenalkan diri
“Baik sekarang kita praktikkan bersama-sama yaa.”
“Sekarang untuk bapak A coba memperagakan lagi bagaimana cara memperkenalkan
diri dengan benar.”
“Wah bagus ya bapak A sudah paham. Mari kita beri pandu positif untuk kita semua.”
3) Fase Terminasi
“Baik tadi kita sudah belajar mengenai tata cara memperkenalkan diri yang baik.
Sekarang bagaimana perasaan Ibu-Ibu setelah belajar memperkenalkan diri
dengan benar?”
“Ayo sekarang siapa yang bisa menyebutkan tahapan cara memperkenalkan diri
dengan benar?”
“Hebat yaa, yuk kita beri pandu positif untuk bapak C”
“Kalau begitu untuk TAK hari ini kita masukan ke dalam jadwal kegiatan harian yaa.
Nanti jadwalnya diisi setiap bapak-bapak melakukan kegiatan ini sesuai dengan
yang kita pelajari hari ini yaa.”
“Nanti bapak-bapak diharapkan bisa menerapkan langkah-langkah cara
memperkenalkan diri dengan benar sesuai yang kita latih hari ini yaa, mulai dari
menghadap teman dampai rileks dan 5 jati diri memperkenalkan diri, Baik bapak
TAK hari ini sudah selesai yaa, untuk TAK berikutnya akan dipimpin oleh
perawat lainnya dengan topik yang akan menyesuaikan nantinya. Sebelum kita
mengakhiri kegiatan maka kita tutup dulu ya dengan doa. Yuk berdoa dimulai.”
“Terima kasih semuanya yuk tepuk tangan untuk kita semua hebat.”
C. Format penilaian
Kemampuan verbal peserta TAK

No Aspek yang dinilai Nama klien Keteran

Tn.I Tn.H Tn.O Tn.P Tn.R Tn.HM Tn.A


1. Menjelaskan
pengertian
memperkenalkan
diri
2. Menyebutkan 5 jati
diri
memperkenalkan
diri dengan benar
3. Menyebutkan akibat
tidak
memperkenalkan
diri dengan benar
4. Menyebutkan langkah-
langkah
memperkenalkan
diri dengan baik
dan benar
5. Menyebutkan manfaat
memperkenalkan
diri dengan benar
6. Mempratikan
perkenalan diri
dengan benar
Kemampuan non verbal peserta TAK

No Aspek yang Nama klien keterangan


dinilai
Tn.I Tn.H Tn.O Tn.P Tn.R Tn.HM Tn.A
1 Klien mengikuti
TAK hingga
akhir
2 Klien duduk
tegak
dengan
tertib
3 Klien ada
kontak mata
selama
kegiatan
4 Klien menjawab
dengan
spontan dan
Relevan

Jakarta,Sening 29 Maret 2022


Observer

(Yulif Maulidia)
From Penilaian Leader : Neneng Setiawati

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4 KET


1
Membuka TAK

2
Memimpin jalannya TAK

3
Menjelaskan tata tertib TAK

4
Menjelaskan proses jalannya TAK sesuai
dengan tahap komunikasi (orientasi, kerja
dan terminasi) dan teknik komunikasi

5
Menjelaskan materi TAK

6
Mengevaluasi jalannya TAK

7
Penutup
From Penilaian Co Leader : Rena Cintia Devi

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4 KET


1
Membantu leader mengkoordinasi
seluruh kegiatan

2
Mengingatkan leader jika ada kegiatan
yang menyimpang

3
Mengambil alih posisi leader jika leader
pasif

4
Mengarahkan dan memimpinan kembali
TAK
From Penilaian Fasilitator I : Durahman

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4 KET


1
Menyiapkan alat dan prasarana TAK

2
Mendampingi peserta TAK

3
Memberi motivasi kepada peserta TAK

4
Membagi leaflet

5
Memasukan ke jadwal kegiatan harian
From Penilaian Fasilitator II : Dini Fadhilah

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4 KET


1
Menyiapkan alat dan prasarana TAK

2
Mendampingi peserta TAK

3
Memberi motivasi kepada peserta TAK

4
Membagi leaflet

5
Memasukan ke jadwal kegiatan harian
From Penilaian Fasilitator III : Celine Aprilia D

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4 KET


1
Menyiapkan alat dan prasarana TAK

2
Mendampingi peserta TAK

3
Memberi motivasi kepada peserta TAK

4
Membagi leaflet

5
Memasukan ke jadwal kegiatan harian
From Penilaian Observer I : Yulif Maulidia

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4 KET


1
Mencatat serta mengamati respon klien

2
Mengawasi jalannya aktivitas kelompok
dari persiapan, proses, dan penutupan

3
Mengatur waktu TAK

4
Evaluasi kelompok
From Penilaian Observer II : Desi Deria

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4 KET


1
Mencatat serta mengamati respon klien

2
Mengawasi jalannya aktivitas kelompok
dari persiapan, proses, dan penutupan

3
Evaluasi kelompok
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna & Pawirowiyono, Akemat.2015. Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas
Kelompok Edisi 2. Jakarta : EGC
Damanik, R. K., Amidos Pardede, J., & Warman Manalu, L. (2020). Terapi Kognitif Terhadap
Kemampuan Interaksi Pasien Skizofrenia Dengan Isolasi Sosial. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan
Kebidanan, 11(2), 226. https://doi.org/10.26751/jikk.v11i2.822
Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori Dan Aplikasi (I). Andi Offset.
Sari, D. P. D. (2020). Hubungan Antara Pengetahuan Masyarakat Dengan Kepatuhan Penggunaan
Masker Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Covid-19 Di Ngronggah. 10(1).

Anda mungkin juga menyukai