Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI


SESI II : BERKENALAN DENGAN ANGGOTA KELOMPOK
Pembimbing Klinik : Khoirul Anam, S. Kep., Ners

Disusun oleh :
1. Aulia Fitriana (A02020017)
2. Bagas Andika Putra (A02020018)
3. Bayu Widiarto (A02020019)
4. Desi Cahyaningsih (A02020023)
5. Diah Ayu Widiarti (A02020026)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA TIGA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

A. Topik
TAK Sosialisasi : Berkenalan Dengan Anggota Kelompok
B. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah suatu kondisi terganggunya fungsi mental, emosi, pikiran,
kemauan, perilaku psikomotorik dan verbal, yang menjadi kelompok gejala klinis yang
disertai oleh penderita dan mengakibatkan terganggunya fungsi humanistic individu
(Dalami dkk, 2009). Gangguan jiwa berdasarkan banyaknya fenomena yang saat ini
sering terjadi adalah dampak negatif dari isolasi sosial yang sering dikenal dengan
Skizofrenia. Terjadinya gangguan ini dipengaruhi oleh faktor predisposisi diantaranya
perkembangan dan sosial budaya. Kegagalan dapat mengakibatkan individu tidak percaya
pada diri sendiri, tidak percaya pada orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus asa
terhadap orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan, dan merasa tertekan. Keadaan
ini menurut Kusumawati dan Hartono (2011) dapat menimbulkan perilaku tidak ingin
berkomunikasi dengan orang lain, lebih menyukai berdiam diri, menghindar dari orang
lain, dan kegiatan sehari-hari terabaikan dalam jurnal (Efendi . S, 2012).
Dampak dari isolasi sosial yang sering terjadi antara lain mengalami kecemasan, tidak
percaya diri,tidak mau berinteraksi, muncul halusinasi. Maka dari itu untuk mengatasi
masalah isolasi sosial dapat dilakukan dengan terapi yaitu TAKS. Terapi Aktivitas
Kelompok Sosial TAKS yaitu tahap persiapan, orientasi, tahap kerja dan tahap terminasi
dengan menggunakan metode dinamika kelompok, diskusi atau tanya jawab serta
bermain peran atau stimulasi (Surya, 2012) dalam jurnal (Hastutiningtyas R. W, 2016).
Penelitian yang dilakukan oleh Setya,T (2009) didapatkan adanya pengaruh TAKS
terhadap kemampuan berinteraksi pada klien isolasi sosial di Rumah Sakit Jiwa Pusat
Dr.Soeharto Heerdjan Jakarta. Sedangkan penelitian Joko (2009) di Rumah Sakit Jiwa
Surakarta menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan pelaksanaan TAKS sesi satu
dan sesi dua terhadap perubahan perilaku menarik diri. Dalam jurnal (Efendi . S, 2012).
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di Wisma Sadewa RSJ Prof. dr. Soerojo
Magelang klien yang dirawat banyak yang diam, menyendiri tanpa ada kegiatan, dan
bahkan belum saling mengenal. Hari-hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat
dan tidur. Beberapa pasien lainnya memilih untuk sekedar duduk sambil menonton
televisi.
Oleh karena itu dengan dilaksanakannya terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS)
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial pada pasien dengan masalah
isolasi sosial. Sehingga pasien dapat dengan mudah melakukan interaksi dengan yang
lain.
C. Tujuan Umum
Secara umum tujuan terapi aktifitas kelompok adalah meningkatkan kemampuan uji
realitas melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain, melakukan
sosialisasi, menungkatkan kesadaran terhadap hubungan reaksi emosi dengan tindakan
atau prilaku denfentif, dan meningkatkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan
afektif. Secara khusus tujuannya kontruktif, meningkatkan ketrampilan hubungan
interpersonal atau social. Disamping itu tujuan rehabilitasinya adalah meningkatkan
kepercayaan diri, empati, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pemecahan
masalah.
D. Tujuan Khusus
1. Pasien mampu memperkenalkan diri
2. Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
3. Pasien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
4. Pasien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan tentang TAK yang
telah dilakukan
E. Indikasi dan Kontraindikasi
Kriteria klien
1. Pasien yang sehat fisik
2. Pasien yang sudah dapat bersosialisasi
3. Pasien yang dapat membaca dan menulis
4. Pasien yang menyetujui kontrak
Seleksi klien
1. Penyeleksian dilakukan pada hari Rabu, 01 Juni 2022
2. Klien yang dilibatkan adalah dengan masalah keperawatan isolasi sosial : menarik diri
F. Komponen Kelompok
Jumlah anggota kelompok terdiri dari 2-8 peserta. Lamanya sesi yang dilakukan 30 menit.
Pertemuan dilakukan dengan mengajarkan berkenalan antar peserta TAK.
G. Jadwal Kegiatan
1. Tempat : RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang
2. Lama : 09.00 – 09.30 (30 menit)
3. Waktu : Kamis, 2 Juni 2022
H. Metode dan Media
Metode yang digunakan yaitu dinamika kelompok, diskusi tanya jawab, dan bermain
peran atau stimulasi. Media atau alat yang dipakai hp, musik, buku catatan dan pulpen.
I. Pengorganisasian
1. Leader (Pemimpin) : Diah Ayu Widiarti
Tugas :
a. Mengkoordinasi seluruh kegiatan
b. Memimpin jalannya terapi kelompok
c. Memimpin diskusi
d. Menjelaskan tujuan
e. Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan perasaan dan
memberikan umpan balik
f. Sebagai role model
g. Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu
2. Co-leader (Wakil Pemimpin) : Bagas Andika Putra
Tugas :
a. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
b. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
c. Membantu memimpin jalannya kegiatan
d. Menggantikan leader jika terhalang tugas
3. Observer : Aulia Fitriana
Tugas :
a. Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
b. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok dengan
evaluasi kelompok
4. Fasilitator : Bayu Widiarto dan Desi Cahyaningsih
Tugas :
a. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
b. Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
c. Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan.
d. Membimbing kelompok selama permainan diskusi
e. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
f. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
J. Setting Tempat
Setting tempat : klien dan terapis duduk bersama dalam satu lingkaran yang nyaman dan
tenang.

co L

K K

K K

F F

K K

Keterangan :
Leader :
Leader

Co Leader :
Co-Leader

Fasilitator : F

Klien : K

Observer :
O
K. Program Antisipasi
Program yang disiapkan apabila ada kondisi pasien yang tidak kooperatif saat kegiatan
TAK berlangsung :
1. Sebelum kegiatan dilaksanakan, perawat memberi kesempatan kepada setiap peserta
untuk ke toilet dan minum.
2. Fasilitator memotivasi peserta bila ada yang tidak mau mengikuti TAK
3. Menjaga pintu keluar unuk mengantisipasi klien melarikan diri dari tempat kegiatan
Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas :
1. Memanggil klien
2. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain
Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin :
1. Panggil nama klien
2. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
Bila klien lain ingin ikut :
1. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih
2. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin dapat diikuti oleh klien
tersebut
3. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pertanyaan
atau pesan pada peserta tersebut
L. Langkah Kegiatan TAK
1. Persiapan
a. Melakukan kontrak dengan anggota kelompok sehari sebelum TAK dilakukan
b. Mengingatkan kontrak dengan peserta TAK
c. Mempersiapkan alat dan tempat dilaksanakannya TAK
2. Orientasi
a. Memberi salam terapeutik
b. Salam dari terapis
3. Evaluasi / validasi
a. Menanyakan perasaan pasien saat ini
b. Menyampaikan tujuan komunikasi
c. Menanyakan apakah sudah pernah mengikuti kegiatan terapi aktivitas kelompok
sebelumnya
d. Menanyakan pengertian dan tujuan dari TAK
e. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok
yang mengikuti TAK
2) Menjelaskan aturan main, sebagai berikut :
a) Sebelum TAK dimulai, peserta di persilahkan untuk ke toilet atau minum
terlebih dahulu
b) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis
c) Lama kegiatan 30 menit
d) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
4. Tahap Kerja
a. Menanyakan apakah pasien sudah berkenalan dengan orang lain
b. Nyalakan musik. Peserta dan terapis membentuk lingkaran.
c. Bola berputar kearah kanan. Saat musik berhenti, peserta yang mengoperkan bola
terakhir dan peserta yang memegang bola terakhir memperkenalkan dirinya dan
menanyakan nama peserta lainnya dengan cara :
1) Memberi salam
2) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
3) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
4) Dimulai oleh terapis sebagai contoh
d. Ulangi b dan c sampai semua peserta TAK mendapat giliran
e. Berikan pujian untuk tiap keberhasilan peserta TAK
5. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan peserta setelah mengikuti TAK
2) Menanyakan cara berkenalan yang sudah di ajarkan
3) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan tiap peserta TAK menerapkan cara berkenalan kepada orang
lain dikehidupan sehari-hari
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut yaitu bercakap-cakap dengan orang lain
2) Menyepakati waktu dan tempat.
6. Evalusai dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek yang di evaluasi
adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 1,
dievaluasi kemampuan pasien memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal
dengan menggunakan formulir evaluasi berikut. (Eko probowi, 2014: 250-252).
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAK pada catatan
proses keperawatan tiap pasien. Misalnya jika nilai pasien 7 untuk verbal dan 3
untuk non verbal, catatan keperawatan adalah : pasien mengikuti TAKS sesi 2,
pasien mampu berkenalan secara verbal dan non verbal, anjurkan pasien untuk
berkenalan dengan pasien lain, buat jadwal. (Eko prabowo, 2014: 253-254).
Penilaian TAK Sosialisasi Kemampuan Berkenalan

A. Kemampuan Verbal : bertanya


Aspek yang Nama Pasien
No.
dinilai
1. Menyebutkan
nama lengkap
2. Menyebutkan
nama panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan
hobi
5. Menanyakan
nama lengkap
6. Menanyakan
nama panggilan
7. Menanyakan asal
8. Menyebutkan
kelebihan
9. Menanyakan hobi
JUMLAH

B. Kemampuan non verbal :


Aspek yang Nama Pasien
No.
dinilai
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan
bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti
kegiatan dari awal
sampai akhir
JUMLAH
Petunjuk :
1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√) jika
3. ditemukan pada klien atau tanda (x)jika tidak ditemukan.
4. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan
5. Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6 ; disebut belum
6. mampu jika mendapat nilai ≤ 5.
7. Kemampuan non verbal disebut mampu jika mendapatkan nilai 3 atau 4 disebut
8. belum mampu jika mendapat nilai ≤ 2.
DAFTAR PUSTAKA

Efendi . S, A. .. (2012). Pengaruh Pemberian Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi


Terhadap Perubahan Perilaku Klien Isolasi Sosial. NERS Jurnal Keperawatan.
Hastutiningtyas R. W, I. S. (2016). Peran Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap
Kemampuan Interaksi Sosial Dan Maslah Isolasi Sosial. Jurnal Care.
Julianto A. B, D. H. (2015). pengaruh terapi aktifitas kelompok sosialisasi sesi 1-7 terhadap
peningkatan kemampuan interaksi pada pasien isolasi sosial di rsjd Dr. Amino
Gondohutomo Semarang. Jurnal Keperawatan Indonesia.
Nofrida, S. &. (2018). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Terhadap
Kemampuan Sosialisasi Klien Isolasi Sosial. Jurnal Endurance.
Rompas, E. B. (2016). Pengaruh Latihan Keterampilan Sosialisasi Terhadap Kemampuan
BerinteraksiI Klien Isolasi Sosial. E-Journal Keperawatan.
Yusuf, A. P. (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa : Keperawatan Kesehatan
Jiwa.

Anda mungkin juga menyukai