Disusun Oleh:
Tingkat 2B
• Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh akibat tertentu pada atau sebelum
kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk
hidup diluar kandungan.
• Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi yang usia kehamilannya kurang dari 20
minggu. Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya amenore, tanda-tanda kehamilan,
perdarahan hebat pervagina, pengeluaran jaringan plasenta dan kemungkinan syok.
• Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan dengan berat badan janin <500 gram dan usia kandungan < 20 minggu.
Usia kehamilan yang cukup bulan/aterm adalah 37-40 minggu.
• Terjadi spontan 10-15 %
Pada kehamilan < 8 Mg : Hasil konsepsi biasanya dikeluarkan seluruhnya, karena villi
koriales belum menembus desidua secara dalam.
Pada kehamilan 8-14 Mg : Villi koriales menembus desidua lebih dalam, sehingga plasenta
tidak dilepaskan sempurna banyak perdarahan.
Pada kehamilan > 14 Mg : Yang dikeluarkan setelah ketuban pecah adalah janin, disusul
plasenta, jika lengkap perdarahan tidak banyak .
Pikirkan terjadinya abortus :Bila seorang wanita usia reproduksi datang dengan gejala
sebagai berikut: terlambat haid, perdarahan per vaginam, spasme atau nyeri perut bawah ,
keluarnya massa kehamilan/konsepsi
PENYEBAB ABORTUS
KLASIFIKASI
1. Abortus komplitus
• Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari Rahim pada kehamilan < 20 mg
• Uterus mengecil, perdarahan sedikit, kanalis servikalis menutup
• Terapi :
• Apabila kondisi pasien baik, cukup diberi tablet ergometrin 3×1 tablet/hari
untuk 3-5 hari.
• Apabila pasien mengalami anemia sedang, berikan tablet sulfas ferosus 600
mg/hari selama 2 minggu disertai dengan anjuran mengkonsumsi makanan
bergizi. Untuk anemia berat berikan transfuse darah.
• Apabila tidak terdapat tanda-tanda infeksi tidak perlu diberi antibiotika, atau
apabila khawatir akan infeksi dapat diberi antibiotik profilaksis.
• Anjurkan pasien untuk diet tinggi protein,vitamin dan mineral.
• Bila pasien anemia, berikan hematinik seperti sulfas ferosus atau transfusi
darah
• Observasi untuk melihat adanya perdarahan banyak.
• Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.
• Konsultasi Sp. OG.
2. Abortus inkomplitus
• Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari uterus dan masih ada yang tertinggal
• Perdarahan mendadak /banyak
• Dapat terjadi infeksi
• Kanalis servikalis terbuka, tampak/teraba jaringan, perdarahan (+)
• Besar uterus < UK
• Terapi: Memulihkan KU (infus / tranfusi), Kuretase
• Obat: antibiotika & uterotonika
3. Abortus insipiens
4. Abortus iminens
MISSED ABORTION
• Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus telah meninggal dalam kandungan
sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi seluruhnya masih didalam uterus
• Diawali dengan abortus imminens yang kemudian menghilang spontan atau setelah
terapi.
• Gejala subyektif kehamilan menghilang, mammae mengendor, uterus mengecil, tes
kehamilan (-). Sering disertai gangguan pembekuan darah karena hipofibrinogenemia.
• Terapi : Dilakukan kuretase. Harus hati-hati karena terkadang plasenta melekat erat
pada uterus
5. Abortus habitualis
6. Abortus provokatus
• Abortus provokatus kriminalis merupakan jenis abortus yang sengaja dibuat/dilakukan,
yaitu dengan cara menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar tubuh ibu.
• Abortus Provokatus Medisinalis/Artificialis/Therapeuticus, abortus yang dilakukan
dengan disertai indikasi medik. Di Indonesia yang dimaksud dengan indikasi medik
adalah demi menyelamatkan nyawa ibu. Syarat-syaratnya:
• Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dan kewenangan untuk
melakukannya (yaitu seorang dokter ahli kebidanan dan penyakit kandungan)
sesuai dengan tanggung jawab profesi.
• Harus meminta pertimbangan tim ahli (ahli medis lain, agama, hukum, psikologi).
• Harus ada persetujuan tertulis dari penderita atau suaminya atau keluarga terdekat.
• Dilakukan di sarana kesehatan yang memiliki tenaga/peralatan yang memadai,
yang ditunjuk oleh pemerintah.
• Prosedur tidak dirahasiakan.
• Dokumen medik harus lengkap.
• Abortus Provokatus Kriminalis, aborsi yang sengaja dilakukan tanpa adanya
indikasi medik (ilegal). Biasanya pengguguran dilakukan dengan menggunakan
alat-alat atau obat-obat tertentu.