Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEHAMILAN DAN

PENATALAKSANAAN PASIEN
DENGAN KASUS ABORTUS
Pengertian
abortus

2
✗ PENGERTIAN
ABORTUS
Prawirohardjo, 2009 Mansjoer Arif, 1999 Morgan, 2009

• Sebagai batasan ialah • Abortus adalah ancaman • Abortus adalah terminasi


kehamilan kurang dari 20 atau pengeluaran kehamilan yang tidak
minggu atau berat janin hasil konsepsi pada usia diinginkan melalui metode
kurang dari 500 gram. kehamilankurang dari 20 obat-obatan atau bedah
berakhirnya suatu minggu atau berat janin
kehamilan (oleh akibat- kurang dari 500 gram
akibat tertentu) pada atau
belum kehamilan tersebut
berusia 22 minggu atau
buah kehamilan belum
mampu untuk hidup diuar
kandungan

3
Penyebab
abortus

4
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
• Kelainan kromosom, terutama trimosoma dan monosoma X
• Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna
• Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan tembakau dan alcohol

Kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena hipertensi menahun

Faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, keracunan dan toksoplasmosis

Kelainan traktus genetalia, seperti inkompetensi serviks (untuk abortus pada trimester kedua), retroversi uteri,
mioma uteri dan kelainan bawaan uterus

Trauma

Faktor-faktor hormonal

Sebab-sebab psikosomatik

5
Penyebab dari segi Maternal
• Penyebab secara umum
Infeksi
• Virus, misalnya cacar, rubella, hepatitis
• Infeksi bakteri, misalnya streptokokus.
• Parasit, misalnya malaria
Infeksi kronis
• Sifilis, biasanya menyebabkan abortus pada trimester kedua.
• Tuberkulosis paru aktif
• Keracunan, misalnya keracunan tembaga, timah, air raksa, dll.
• Penyakit kronis, misalnya : Hipertensi, nephritis, diabetes, anemia
berat, penyakit jantung, toxemia gravidarum
• Gangguan fisiologis, misalnya Syok, ketakutan, dll.
• Trauma fisik
6
Penyebab dari segi Maternal
Penyebab yang bersifat lokal:
• Fibroid, inkompetensia serviks.
• Radang pelvis kronis, endometrtis.
• Retroversi kronis.
• Hubungan seksual yang berlebihan
sewaktu hamil, sehingga
menyebabkan hiperemia dan abortus.
7
Penyebab dari segi Janin
 Kematian janin akibat kelainan bawaan
 Mola hidatidosa.
 Penyakit plasenta dan desidua, misalnya inflamasi dan degenerasi.
 Pemeriksaan USG janin dan histopatologis selanjutnya
menunjukkan bahwa pada 70% kasus, ovum yang telah dibuahi
gagal untuk berkembang atau terjadi malformasi pada tubuh janin.
 Pada 40% kasus, diketahui bahwa latar belakang kejadian abortus
adalah kelainan chromosomal.
 Pada 20% kasus, terbukti adanya kegagalan trofoblast untuk
melakukan implantasi dengan adekuat.

8
Macam-
macam
abortus

9
Abortus imminens - threatened abortion (kegugurang mengancam)

✗ Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan


sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus,
dan tanpa adanya dilatasi serviks. Pada 50% kasus, perdarahan
tersebut hanya sedikit serta berangsur-angsur akan berhenti
setelah berlangsung beberapa hari dan kehamilan berlangsung
secara normal
✗ Pada abortus ini, perdarahan berupa bercak yang menunjukkan
ancaman terhadap kelangsungan kehamilan. Namun, pada
prinsipnya kehamilan masih bisa berlanjut atau dipertahankan

10
Diagnosa pada abortus imminent adalah :

• Perdarahan flek-flek (bisa sampai beberapa hari)


• Rasa sakit seperti saat menstruasi bisa ada atau tidak 
• Serviks dan OUE masih tertutup
• PP test (+).

Penanganan abortus imminens meliputi :


• Istirahat baring. Tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan, karena cara ini
menyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsang mekanik.
• Terapi hormon progesteron intramuskular atau dengan berbagai zat progestasional sintetik peroral
atau secara intramuskular.Walaupun bukti efektivitasnya tidak diketahui secara pasti.
• Pemeriksaan ultrasonografi untuk menentukan apakah janin masih hidup.

11
Abortus insipiens - inevitable abortion (Keguguran Berlangsung)

✗ Peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu


dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil
konsepsi masih dalam uterus.
✗ Abortus ini sedang berlangsung dan tidak dapat dicegah lagi, OUE
terbuka, teraba ketuban, dan berlangsung hanya beberapa jam
saja

12
Diagnosa abortus insipiens  :
• Perdarahan banyak, kadang-kadang keluar gumpalan darah.
• Nyeri hebat disertai kontraksi rahim.
• Serviks atau OUE terbuka dan/atau ketuban telah pecah.
• Ketuban dapat teraba karena adanya dilatasi serviks.
• PPtest dapat positif atau negatif .

Penanganan Abortus Insipiens meliputi :


• Jika usia kehamilan kurang 16 minggu, lakukan evaluasi uterus dengan aspirasi vakum manual. Jika
evaluasi tidak dapat, segera lakukan :
• Berikan ergomefiin 0,2 mg intramuskuler (dapat diulang setelah 15 menit bila perlu) atau misoprostol
400 mcg per oral (dapat diulang sesudah 4 jam bila perlu).
• Segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari uterus.
• Jika usia kehamilan lebih 16 minggu :
• Tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi lalu evaluasi sisa-sisa hasil konsepsi
• Jika perlu, lakukan infus 20 unit oksitosin dalam 500 ml cairan intravena (garam fisiologik atau larutan
ringer laktat dengan kecepatan 40 tetes permenit untuk membantu ekspulsi hasil konsepsi
• Untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.
13
Abortus inkompletus (keguguran tidak lengkap)

✗ Abortus inkompletus berkaitan dengan retensi sebagian produk


pembuahan (hampir selalu plasenta) yang tidak begitu mudah
terlepas pada kehamilan dini seperti halnya pada kehamilan
aterm. Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam
uterus,

14
Diagnosa abortus inkomplit adalah:
• Umur kehamilan biasanya diatas 12 minggu, atau bisa kurang.
• Perdarahan sedikit kemudian banyak, disertai keluarnya hasil konsepsi, tidak jarang pasiendatang dalam keadaan syok.š
• Serviks terbuka (1-2 jari, sering teraba sisa jaringan).
• PP test positif atau negatif, anemia.
Penanganan abortus inkomplit :
• Jika perdarahant idak seberapab anyak dan kehamilan kurang 16 minggu, evaluasi dapat dilakukan secara digital atau dengan
cunam ovum untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang keluar melalui serviks. Jika perdarahan berhenti, beri ergometrin 0,2 mg
intramuskulera taum iso prostol4 00 mcg per oral.
• Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan kurang 16 minggu, evaluasi hasil konsepsi dengan:
• Aspirasi vakum manual merupakan metode evaluasi yang terpilih. Evakuasi dengan kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan
jika aspirasi vakum manual tidak tersedia.
• Jika evakuasi belum dapat dilakukan segera beri ergometrin 0,2 mg intramuskuler (diulang setelah 15 menit bila perlu) atau
misoprostol 400 mcg peroral (dapat diulang setelah 4 jam bila perlu)
• Jika kehamilan lebih dari 16 minggu:
• Berikan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan intravena (garam fisiologik atau ringer laktat) dengan k ecepatan 40 tetes
permenit sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi
• Jika perlu berikan misoprostol 200 mcg per vaginam setiap 4 jam sampai terjadi ekspulsi hasil konsepsi (maksimal 800 mcg
• Evaluasi sisa hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus.
• Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan

15
Abortus kompletus (Keguguran Lengkap)

✗Abortus kompletus terjadi kalau semua produk pembuahan – janin,


selaput ketuban dan plasenta sudah keluar. Perdarahan dan rasa nyeri
kemudian akan berhenti, serviks menutup dan uterus mengalami
involusi. Pada abortus jenis ini, hasil konsepsi telah keluar semua dari
cavum uteri. Perdarahan segera berkurang setelah isi rahim dikeluarkan
dan selambat-lambatnya dalam 10 hari perdarahan berhenti sama sekali
karena dalam massa ini luka rahim telah sembuh dan epitelisasi telah
selesai

16
Diagnosa abortus komplets adalah : 
• Perdarahan yang sedikit
• Ostium uteri telah menutup
• Uterus telah mengecil   
Penanganan abortus komplit :
• Tidak perlu evaluasi lagi.
• Observasi untuk melihat adanya perdarahan banyak.
• Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan
• Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas ferrosus 600 mg
per hari selama 2 minggu. Jika anemia berat berikan transfusi darah.
• Konseling asuhan pasca keguguran dan pemantauan lanjut.
17
Abortus habitualis

✗Abortus habitualis adalah abortus spontan yang terjadi 3 kali


atau lebih berturut-turut. Etiologi abortus habitualis pada
dasarnya sama dengan penyebab abortus spontan. Selain itu
telah ditemukan sebab imunologik yaitu kegagalan reaksi
terhadap antigen lymphocyte trophoblast cross reactive (TLX)

18
Diagnosa abortus habitualis adalah :
• Kehamilan triwulan kedua terjadi pembukaan serviks tanpa disertai mulas.
• Ketuban menonjol dan pada suatu saat pecah.
• Timbul mulas yang selanjutnya diikuti dengan melakukan pemeriksaan vaginal tiap
minggu.
• Penderita sering mengeluh bahwa ia telah mengeluarkan banyak lender dari vagina
• Diluar kehamilan penentuan serviks inkompeten dilakukan dengan histerosalfingografi
yaitu ostium internum uteri melebar lebih dari 8 mm.
Penanganannya terdiri atas :
• Memperbaiki keadaan umum.
• Pemberian makanan yang sempurna.
• Anjuran istirahat cukup banyak.
• Larangan koitus dan olah raga.
• Terapi dengan hormon progesteron, vitamin, hormon tiroid, dan lainnya mungkin hanya
mempunyai pengaruh psikologis.
19
Missed abortion

✗Kalau janin muda yang telah mati tertahan di dalam rahim


selama 2 bulan atau lebih, maka keadaan itu disebut missed
abortion. kematian janin kadang-kadang ada perdarahan per
vaginam sedikit hingga menimbulkan gambaran abortus
imminens

20
Gejala-gejala selanjutnya ialah :
• Rahim tidak membesar, malahan mengecil karena absorbsi air ketuban dan macerasi janin.
• Buah dada mengecil kembali.
• Gejala-gejala lain yang penting tidak ada, hanya ammenorhoe berlangsung terus.
Diagnosa missed abortion adalah :
• Gejala subyektif kehamilan menghilang
• Mammae agak mengendor lagi
• Uterus tidak membesar lagi bahkan mengecil
• Tes kehamilan menjadi negatif, serta denyut jantung janin menghilang.
• Dengan ultrasonografi (USG) dapat ditentukan segera apakah janin sudah mati dan
besarnya sesuai dengan usia kehamilan
• Perlu diketahui pula bahwa missed abortion kadang-kadang disertai gangguan pembekuan
darah karena hipofibrinogenemia, sehingga pemerikaan kearah ini perlu dilakukan.
.
21
Penatalaksanaan

✗Tindakan pengeluaran itu tergantung dari berbagai faktor,


seperti apakah kadar fibrinogen dalam darah sudatr mulai turun.
Hipofibrinogenemia dapat terjadi apabila janin yang mati lebih
dari I bulan tidak dikeluarkan. Selain itu faktor mental penderita
perlu diperhatikan karena tidak jarang wanita yang bersangkutan
merasa gelisah, mengetahui ia mengandung janin yang telah
mati, dan ingin supaya janin secepatnya dikeluarkan

22
Abortus infeksiosa, abortus septik

✗Abortus infeksiosa adalah abortus yang disertai infeksi pada


genitalia, sedangkan abortus septik adalah abortus infeksiosa
berat disertai penyebaran kuman atau toksin ke dalam peredaran
darah atau peritoneum. Organisme lain yang dilaporkan menjadi
penyebab abortus septik antara lain adalah haemophilus
influenzae, campylobacter jejuni, dan streptokokus grup A

23
Diagnosa abortus infeksiosa adalah :

• Abortus yang disertai dengan gejala dan tanda infeksi alat


genitalia, seperti panas, takikardi, perdarahan pervaginam
yang berbau, uterus yang membesar, lembek serta nyeri
tekan, dan adanya leukositosis.
• Apabila terdapat sepsis, penderita tampak sakit berat,
kadang-kadang menggigil.
• Demam tinggi, dan tekanan darah menurun.
• Untuk mengetahui kuman penyebab perlu dilakukan
pembiakan darah dan getah pada serviks uteri.
24
Abortus provokatus (abortus yang sengaja dibuat)

✗Abortus provokatus adalah pengakhiran kehamilan


sebelum 20 minggu akibat suatu tindakan. 80 % dari semua
abortus, Pada umumnya dianggap bayi belum dapat hidup
diluar kandungan apabila kehamilan belum mencapai umur
28 minggu atau berat badan bayi belum 1000 gram,
walaupun terdapat kasus bahwa bayi dibawah 1000 gram
dapat terus hidup

25
Abortus provokatus (abortus yang sengaja dibuat)
Pengguguran kehamilan, Abortus provocatus
biasanya dengan alat-alat, criminalis adalah
dengan alasan bahwa pengguguran kehamilan
kehamilan membahayakan tanpa alasan medis yang
membawa maut bagi ibu syah dan dilarang oleh
• pada hamil muda (di hukum. tetapi bukan karena

Abortus provocatus artificialis atau


bawah 12 minggu) dapat alasan penyakit janin atau
dilakukan dengan gangguan kesehatan ibu.

Abortus provocatus criminalis


pemberian prostaglandin Sebagian besar abortus
atau curettage dengan yang dilakukan saat ini
penyedotan (vakum) atau termasuk dalam katagori
dengan sendok curet ini
• Pada hamil yang tua (di
abortus therapeuticu

atas 12 minggu)
dilakukan hysterotomi
juga dapat disuntikkan
garam hypertonis (20%)
atau prostaglandin intra-
amnial

26
American College Obstetricians and Gynecologists (1987)
menetapkan petunjuk untuk abortus terapeutik:
• Apabila berlanjutnya kehamilan dapat mengancam nyawa ibu
atau mengganggu kesehatan secara serius. Dalam menentukan
apakah memang terdapat resiko kesehatan perlu
dipertimbangkan faktor lingkungan pasien.
• Apabila kehamilan terjadi akibat perkosaan atau incest. Dalam
hal ini pada evaluasi wanita yang bersangkutan
perluditerapkan kriteria medis yang sama.
• Apabila berlanjutnya kehamilan kemungkinan besar
menyebabkan lahirnya bayi dengan retardasi mental atau
deformitas fisik yang berat
27
Patofisiolo
gi abortus

28
Hasil konsepsi keluar dalam
berbagai bentuk, seperti Pada awal abortus terjadi
kantong kosong amnion atau perdarahan desidua basalis,
benda kecil yang tidak jelas diikuti nekrosis jaringan
bentuknya, janin lahir mati, sekitar yang menyebabkan
janin masih hidup, mola hasil konsepsi terlepas dan
kruenta, fetus kompresus, dianggap benda asing dalam
maserasi atau fetus papi uterus
raseus

Pada kehamilan kurang dari


8 minggu, villi korialis
Pada kehamilan lebih dari 14 belum menembus desidua
minggu, janin dikeluarkan secara dalam, jadi hasil
lebih dulu daripada plasenta konsepsi dapat dikeluarkan
seluruhnya pada kehamilan 8
minggu sampai 14 minggu
29
PATHW
AY
abortus
30
Factor predisposisi
(kelemahan pertumbuhan Embrio terlepas (semua atau
Gangguan sirkulasi uterus Perdarahan dalam desidua
hasil konsepsi, kelainan sedikit)
placenta, kelainan maternal)

Terlepas sedikit
• Resiko Ancaman Pada
Janin Terjadi perlukaan pada
Abortus Benda asing dalam uterus
• Cemas terhadap endometrium
keselamatan janin

Kontraksi Uterus Perdarahan


• Gg. Rasa Nyaman Nyeri • Defisit Volume Cairan
Therapy bedrest Intoleransi Aktivitas

31
Diagnosa banding
perdarahan
kehamilan muda

32
Perdarahan Serviks Uterus Gejala/ tanda Diagnosis Tindakan

Obserasi perdarahan
Sesuai dengan usia Kram perut bawah
Bercak hingga sedang Tertutup Abortus imminens Istirahat
gestasi Uterus lunak
Hindarkan koitus

Limbung atau pingsan


Neri perut bawah
Laparotomi dan parsial
Sedikit membesar dari Nyeri goyang porsio Kehamilan ektopik yang
Salpingektomi
normal Masa adneksa terganggu
Salpingostomi
Cairan bebas
intraabdomen

Sedikit/tanpa nyeri perut Tidak perlu terapi spesifik


Lebih kecil dari usia bawah kecuali perdarahan
Tertutup/terbuka Abortus komplit
gestasi Riwayat ekspulsi hasil berlanjut atau terjadi
konsepsi infeksi
Kram atau nyeriperut
Sedang hingga masif/ bawah
Terbuka Sesuai usia kehamilan Abortus insipiens Evakuasi
banyak Belum terjadi ekspulsi
hasil konsepsi
Kram atau nyeri perut
bawah
Abortus inkomplit Evakuasi
Ekspulsi sebagian hasil
konsepsi

Mual/ muntah, Kram perut


bawah, Sindroma mirip Evakuasi
Lunak dan lebih besar dari
Terbuka preeklamsi, Tak ada janin Abortus mola
usia gestasi Tatalaksana mola
keluar jaringan seperti
anggur
KOMPLIKA
SI AKIBAT
ABORTUS

34
KOMPLIKASI AKIBAT AbortuS

 Perdarahan  Perforasi  Infeksi


Perforasi uterus pada kerokan
Perdarahan dapat diatasi Sejumlah penyakit kronik diperkirakan dapat
dapat terjadi terutama pada
dengan pengosongan uterus menyebabkan abortus. Brucella
uterus dalam posisi
dari sisa-sisa hasil konsepsi abortus dan Campylobacter fetus merupakan
hiperretrofleksi
dan jika perlu diberikan kausa abortus pada sapi yang telah lama
transfusi darah. Kematian  Syok dikenal, tetapi keduanya bukan kausa
karena perdarahan dapat signifikan pada manusia. Bukti
terjadi apabila pertolongan Syok pada abortus dapat bahwa toxoplasma gondii menyebabkan
tidak diberikan pada waktunya terjadi karena perdarahan abortus pada manusia kurang meyakinkan.
(syok hemoragik) dank karena tidak terdapat bukti bahwa Listeria
infeksi berat (syok endoseptik) monocytogenes atau Chlamydia
trachomatis menyebabkan abortus pada
manusia

35
Hukum
Abortus
Menurut
Undang-
Undang

36
Beberapa pasal yang mengatur abortus provocatus dalam Kitab Undang-undang Hukum
Pidana (KUHP)

Pasal 229 Pasal 314 Pasal 343


o Barang siapa dengan sengaja mengobati o Seorang ibu yang, karena takut akan o Kejahatan yang diterangkan dalam
seorang wanita atau menyuruhnya supaya ketahuan melahirkan anak, pada saat pasal 341 dan 342 dipandang, bagi
diobati, dengan diberitahukan atau anak dilahirkan atau tidak lama orang lain yang turut serta
ditimbulkan harapan, bahwa kemudian, dengan sengaja merampas melakukan, sebagai pembunuhan
karenapengobatan itu hamilnya dapat nyawa anaknya, diancam, karena atau pembunuhan dengan rencana
digugurkan, diancam dengan pidana membunuh anak sendiri, dengan pidana Pasal 346
penjara paling lama empat tahun atau penjara paling lama tujuh tahun o Seorang wanita yang sengaja
denda paling banyak tiga ribu rupiah. Pasal 342 menggugurkan atau mematikan
o Jika yang bersalah, berbuat demikian o kandungannya atau menyuruh orang
Seorang ibu yang, untuk melaksanakan
untuk mencari keuntungan, atau niat yang ditentukan karena takut akan lain untuk itu, diancam dengan
menjadikan perbuatan tersebut sebagai ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pidana penjara paling lama empat
pencarian atau kebiasaan, atau jika dia pada saat anak dilahirkan atau tidak tahun
seorang tabib, bidan atau juru obat, lama kemudian merampas nyawa
pidananya dapat ditambah sepertiga. anaknya, diancam, karena melakukan
o Jika yang bersalah, melakukan kejahatan pembunuhan anak sendiri dengan
tersebut, dalam menjalani pencarian rencana, dengan pidana penjara paling
maka dapat dicabut haknya untuk lama sembilan tahun
melakukan pencarian itu

37
THANK YOU FOR
ATTENTION
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai