Anda di halaman 1dari 27

ABORTUS

KELOMPOK 2
PENGERTIAN ABORTUS
• Keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus belum sanggup
hidup sendiri diluar uterus, belum sanggup diartikan apabila fetus
itu beratnya terletak anatar 400-1.000 gram atau usia kehamilan
kurang dari 28 minggu ( Eastman )
• Pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 28 minggu,
yaitu fetus belum viable ( Jeffcoat )
• Terputusnya kehamilan sebelum minggu ke -16, di mana proses
plasentasi belum selesai ( Holmer )
• Berakhirnya kehamilan sebelumanak dapat hidup di dunia luar (
Obstetri Patologi,Hal 7 )
• Berakhirnya kehamilan dengan umur kehamilan ( pedoman
diagnosis dan terapi ilmu kebidanan dan kandunganRSUD
Dr.Soetomo )
etiologi
1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, bias
menyebabkan abortus pada kehamilan
sebelum usia 8 minggu
faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah:
a. Kelainan kromosom
b. Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang
sempurna
c. Pengaruh teratogen akibat radiasi, virsu, obat
obatan, tembakau dan alkohol
2. Kelainan plasenta
3. Faktor maternal, seperti pneumonia, tifus,
anemia berat dan toksoplasmosis
4. Kelainan traktus genitalia, seperti
inkompetensi serviks,mioma uterus dan
kelainan bawaan uterus
KLASIFIKASI ABORTUS MENURUT
MACAM MACAMNYA
• ABORTUS SPONTAN
• ABORTUS PROVOKATUS
• ABORTUS PROVOKATUS TERAPEUTIKUS
• ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS
penjelasan
• Abortus spontan ( alamiah ) yaitu berlangsung tanpa
tindakan apapun. Kebanyakan disebabkan karena
kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma
• Abortus buatan yaitu pengakhiran kehamilan sebelum
usia kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat yang
disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun si
pelaksana aborsi
• Abortus terapeutik yaitu pengguguran kandungan
buatan yang dilakukan atas indikasi medik.
• Abortus provokatus medisinalis, aborsi yang sengaja
dilakukan tanpa adanya indikasi medik (ilegal).
MENURUT DERAJATNYA
• ABORTUS IMMINENS
• ABORTUS INCIPIENS
• ABORTUS INCOMPLETUS
• ABORTUS COMPLETUS
• MISSED ABORTION
• ABORTUS HABITUALIS
• ABORTUS INFEKSIUS DAN ABORTUS SEPTIK
penjelasan
* Abortus imminens
Jenis keguguran tingkat permulaan, terjadi
perdarahan per vagina,sedangkan jalan lahir
masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik di
dalam rahim tampak mirip dengan abortus
insipiens yang mengancam
• Abortus insipiens
Jenis keguguran yang sedang mengancam yang
ditandai dengan serviks yang telah mendatar,
sedangkan hasil konsepsi masih berada lengkap di
dalam rahim
• Abortus inkomplitus
Keguguran yang sebagian hasil konsepsi telah
keluar rahim dan masih ada yang tertinggal
• Abortus kompletus
fenomena yang sebagian hasil konsepsi telah
keluar dari rahim dan masih ada yang tertinggal
• Missed abortion
keguguran yang di tandai dengan embrio atau
fetus telah meninggal dalam kandungan sebelum
kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi
seluruhnya masih dalam kandungan
• Abortus habitualis
Keguguran yang diterjadi sebanyak tiga kali
berturut turut atau lebih pada satu penderita
akibat gangguan yang terjadi pada sistem
reproduksi
PATOGENESIS
• Biasanya ditandai dengan adanya perdarahan
di dalam desidua basalis dan perubahan
nekrotik di jaringan sekitarnya, buah
kehamilan dapat terlepas sebagian atau
seluruhnya dan menjadi benda asing di dalam
uterus sehingga merangsang kontraksi uterus
yang mengakibatkan pengeluaran janin
MASA TERJADINYA ABORTUS
• Kebanyakan abortus terjadi dalam kehamilan
12 minggu, mengeluh perdarahan antara
kehamilan 12 – 20 minggu, sekitar 1 dalam 6
kehamilan berakhir dengan abortus sering kali
anatara 6-10 minggu abortus jarang pada
wanita dibawah usia 25 tahun kasus nya 1
dalam 10 wanita, usia lebih tua 35 tahun 1
dalam 5 kehamilan berakhir dengan abortus
Komplikasi abortus
• Kematian mendadak karena perdarahan hebat
• Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal
• Kematian secara lambat akibat ineksi serius disekitar
kandungan
• Rahim yang sobek
• Kerusakan leher rahim yang menyebabkan cacat pada anak
berikutnya
• Kanker paydara
• Kanker indung telur
• Kanker leher rahim
• Kanker hati
• Kelainan pada placenta
Pengertian abortus incompletus
• Perdarahan paa kehamilan muda dimana sebagian dari
hasil konsepsi telah keluar dari cavum uteri melalui
kanalis servikalis
• Hanya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan
dan yang tertinggal adalah desisua / plasenta ( sinopsi
obstetri jilid 1 hal 212 )
• Hanya sebagian dari buah kehamilan telah dilahirkan
tetapi sebagian ( biasanya jaringan plasenta ) masih
tertinggal di dalam rahim ( obstetri patologi,hal : 8 )
• Pengeluaran sebagian hasil konsepsi paa kehamilan
sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertimggla
di dalam uterus ( ilmu kebidanan, hal:307 )
Gejala abortus incompletus
• Amenorhea
• Sakit perut ( krma/ nyeri perut di bagian
bawah )
• Mules mules
• Perdarahan biasanya berupa stosel ( darah
beku )
• Perdarahna bisa sedikit atau banyak
Komplikasi abortus incompletus
• Perdarahan mengakibatkan syok hemoragik
• Perforasi sering terjadi sewaktu dilatasi dan
curettage
• Infeksi dan tetanus
• Payah ginjal akut
• syok
MANIFESTASI KLINIK
• Terlambat haid atau amenore kurang dari 20
minggu
• Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak
lemah atau kesadaran menurun,denyut nadi
normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal
atau meningkat
• Perdarahan pervagina, mungkin disertai
keluarnya jaringan hasil konsepsi
• Rasa mulas atau kram perut di daerah atas
simpisis, serimg disertai nyeri pinggang akibat
kontraksi uterus
sambungan
• Pemeriksaan ginekologi :
- Inspeksi vulva : perdarahan pervaginaa, ada /
tidak jarimgan hasil konsepsi, tercium / tidak bau
busuk dari vulva
- Inspekulo : perdarahan dari cavum uteri, ostium
uteri terbuka atau sudah tertutup, ada/ tidak
jaringan keluar dari ostium, ada / tidaknya
jaringan berbau busuk dari ostium
- Colok vagina : porsio masih terbuka atau sudah
tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam cavum
uteri
penatalaksanaan
1. Abortus imminen
• · Istirahat baring agar aliaran darah ke uterus bertambah dan
rangsang mekanik berkurang
• · Periksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila pasien
tidak panas dan tiap empat jam bila pasien panas
• · Tes kehamilan dapat dilakukan,. Bila hasil negatif, mungkin
janin sudah mati. Pemeriksaan USG untuk menentukan apakah
janin masih hidup.
• · Berikan obat penenang, biasanya fenobarbital 3x30 mg.
berikan preparat hematinik misalnya sulfas ferosus 600-1000 mg.
• · Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C.
• · Bersihkan vulva minimal dua kali sehari dengan cairan
antiseptik untuk mencegah infeksi terutama saat masih
mengeluarkan cairan coklat.
2. Abortus insipien
• · Bila perdarahan tidak banyak., tunggu terjadinya abortus
spontan tanpa pertolongan selam 36 jam dengan diberikan morfin.
• · Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, yang biasanya disertai
perdarahan, tangani dengan pengosongan uterus memakai kuret
vakum atau cunam abortus, disusul dengan kerokan memakai kuret
tajam. Suntikan ergometrin 0,5 mg intramuskuler.
• · Pada kehamilan lebih dari 12 minggu, berikan infus
oksitosin 10 IU dalam dekstrose 5% 500 ml dimulai 8 tetes per
menit dan naikkan sesuai kontraksi uterus sampai terjadi abortus
komplit.
• · Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih tertinggal,
lakukan pengeluaran plasenta secara manual.
3.Abortus inkomplit
• · Bila disertai syok karena perdarahan, berikan infus cairan NaCL
fisiologis atau ringer laktat dan selekas mungkin tranfusi darah.
• · Setelah syok diatasi, lakukan kerokan dengan kuret tajam lalu
suntikan ergometrin 0,2 mg intramuskuler
• · Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih tertinggal,
lakukan pengeluaran plasenta secara manual.
• · Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi.
4. Abortus komplit
• · Bila kondisi paisen baik, berikan ergometrin 3x1 tablet selama
3-5 hari.
• · Bila pasien anemia, berikan hematinik seperti sulfas ferosus
atau transfusi darah.
• · Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi
• · Anjurkan pasien diit tinggi protein, vitamin dan mineral
5.Missed abortion
• · Bila kadar fibrinogen normal, segera keluarkan jaringan
konsepsi dengan cunam ovum lalu dengan kuret tajam
• · Bila kadar fibrinogen rendah, berikan fibrinogen kering atau
segera sesaat sebelum atau ketika mengeluarkan konsepsi
• · Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, lakukan pembukaan
servik dengan gagang laminaria selama 12 jam lalu lakukan dilatasi
servik dengan dilator Hegar. Kemudian hasil konsepsi diambil dengan
cunam ovum lalu dengan kuret tajam.
• · Pada kehamilan lebih dari 12 minggu, berikan dietilstilbestrol
3x5 mg lalu infus oksitosin 10 IU dalam dekstrose 5% sebanyak 500
ml mulai 20 tetes per menit dan naikkan dosis sampai ada kontraksi
uterus. Oksitosin dapat diberikan sampai 100 IU dalam 8 jam. Bila
tidak berhasil, ulang infus oksitosin setelah pasien istirahat satu hari.
• · Bial tinggi fundus uteri sampai 2 jari bawah pusat, keluarkan
hasil konsepsi dengan menyuntik garam 20% dalam cavum uteri
melalui dinding perut.
6.Abortus septik
• · Abortus septik harus dirujuk ke rumah
sakit
• · Penanggulangan infeksi
• · Tingkatkan asupan cairan
• · Bila perdarahan banyak, lakukan transfusi
darah
• · Dalam 24 jam sampai 48 jam setelah
perlindungan antibiotik atau lebih cepat lagi
bila terjadi perdarahan , sisa konsepsi harus
dikeluarkan dari uterus.
Hukum aborsi menurut undang
undang
• Pasal 229
• 1. Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang
wanita atau menyuruhnya supaya diobati, dengan
diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa
karenapengobatan itu hamilnya dapat digugurkan,
diancam dengan pidana penjara paling lama empat
tahun atau denda paling banyak tiga ribu rupiah.
• 2. Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk
mencari keuntungan, atau menjadikan perbuatan
tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika
dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya
dapat ditambah sepertiga.
3. Jika yang bersalah, melakukan kejahatan
tersebut, dalam menjalani pencarian maka dapat
dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.
• Pasal 314
• Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan
melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau
tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas
nyawa anaknya, diancam, karena membunuh
anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama
tujuh tahun.
• Pasal 342
• Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan bahwa akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan
atau tidak lama kemudian merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara
paling lama sembilan tahun.
• Pasal 343
• Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang lain yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau
pembunuhan dengan rencana.
• Pasal 346
• Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara
paling lama empat tahun.
• Pasal 347
• 1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara
paling lama dua belas tahun.
• 2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
• Pasal 348
• 1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun enam bulan.
• 2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
• Pasal 349
• Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan
salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan
dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.
• Pasal 535
• Barang siapa secara terang-terangan
mempertunjukkan suatu sarana untuk
menggugurkan kandungan, maupun secara
terang-terangan atau tanpa diminta menawarkan,
ataupun secara terang-terangn atau dengan
menyiarkan tulisan tanpa diminta, menunjuk
sebagai bisa didapat, sarana atau perantaraan
yang demikian itu, diancam dengan kurungan
paling lama tiga bulan atau denda paling banyak
empat ribu lima ratus rupiah.

Anda mungkin juga menyukai