S
28 TAHUN G4P2A1 USIA KEHAMILAN 40 MINGGU
DI BPM BIDAN I
Disusun Oleh :
Khairina Sabrina
NIM : P17324214053
Disusun Oleh :
Khairina Sabrina
NIM : P17324214053
A. Identitas Diri
Agama : Islam
Golongan Darah : AB
B. Riwayat Pendidikan
1. TK Maulana (2000-2002)
2017)
iv
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG
Khairina Sabrina
NIM : P17324214053
Asuhan Intranatal Pada Ny. S 28 Tahun G4 P2 A1 Usia Kehamilan 40 Minggu
Di BPM Bidan I
Kepustakaan : 34 (2008-2016)
Kata Kunci : persalinan
v
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN BOGOR
FINAL REPORT, JUNE 2017
Khairina Sabrina
NIM: P17324214053
Intranatal care at Ny. S 28 years G4P2A1 Pregnancy Age 40 week In BPM
Bidan I
6 chapters, 91 pages, 4 attachments.
ABSTRACT
Midwife care is a service provider provided by a midwife in her efforts for the health
of mothers, babies, young people and the elderly. In support of the improvement of
maternal and infant health, a midwife should provide services in the ANC, INC, PNC
and BBL services to be thoroughly monitored. The purpose of writing this final report
is to apply intranatal obstetric care in BPM Bd I.
The method used in compiling this final report is case study. The form of
documentation is SOAP (Subjective, Objective, Analysis and Management), data
collection techniques obtained through interviews, observation, physical research,
documentation study and literature study.
The results of the evaluation at the time of maternity birth to have stomach acid
after noon is blood glucose, not out of the water. Objektive data obtained good
general condition, physical examination results in normal limit, high abdominal
examination Fundus Uteri (TFU) 33 cm, diffuse diffusions, right palpable back, left
palpable extermitas, PAP, Fetal Weight Estimation (TBJ) 3410 grams, DJJ 148x /
minute regularly with its 4 times in 10 minutes for 50 seconds, and the results in soft
thin section, 8cm opening, positive amniotic, main presentation, Hodge III head
reduction, for right little crown, moulage 0.
New. S be careful about childbirth, childbirth and newborns. Suggestions for
practical practice to maintain quality so that the community continues to trust
midwife performance and further improve the quality of services to provide better
care and can follow the development of mother and infant health care to take care Of
Obstetrics in accordance with the standards.
Literature: 34 (2008-2016)
Keywords: childbirth
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah swt dengan rahmat-Nya sempurnalah yang baik,
dengan karunia-Nya turunlah segala kebaikan dan dengan taufik-Nya
tercapailah segala tujuan. Bagi Allah segala puji sepenuh langit dan bumi,
dan sepenuh apa saja yang dikehendaki-Nya karena senantiasa memberi
bimbingan, tuntunan dan kebahagiaan bagi kita semua dalam menjalankan
karya dan bakti kita sebagai mahasiswi, sehingga kita dapat menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya.
Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Asuhan Intranatal Pada Ny. S Usia
28 Tahun G4 P2 A1 Usia Kehamilan 40 Minggu di BPM Bd. I”. Adapun
tujuan pembuatan laporan asuhan kebidanan ini adalah untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan akhir Diploma III
Kebidanan.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada:
vii
4. Bu Sri Wahyuni, M. PH sebagai wali tingkat III A.
5. Ina Handayani, M. Keb selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan pengarahan, masukan dan nasehat–nasehat dalam penulisan
Laporan Tugas Akhir ini.
6. Ir Fauzia Djamilus, M.Kes sebagai pembimbing akademik.
7. Ny.S dan keluarga yang telah bekerjasama dengan baik dan bersedia
memberikan informasi untuk penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
8. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik moril maupun
materi.
9. Rekan-rekan mahasiswa jalur umum tingkat III A, B dan C, sebagai
rekan seperjuangan angkatan XVI, terima kasih atas kebersamaan yang
selalu menyejukkan.
Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna, sehingga penulis menghaeapkan kritik dan saran yang
membangun guna menyempurnakan Laporan Tugas Akhir ini.
Besar harapan penulis, semoga pendokumentasian Laporan Tugas Akhir
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................90
B. Saran ...........................................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
TINJAUAN TEORI
A. Persalinan
1. Definisi
Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan
terjadinya serangkaian perubahan besar pada calon ibu untuk dapat
melahirkan janinya melalui jalan lahir.8
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu. Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi
dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis)
dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap.9
2. Tanda-tanda Persalinan
Tanda persalinan meliputi terjadi lightening, terjadi his permulaan,
terjadi his persalinan, pengeluaran lendir dan darah, dan pengeluaran
cairan ketuban.9
Tanda-tanda persalinan yaitu adanya kontraksi rahim, keluarnya
lendir bercampur darah, keluarnya air-air (ketuban) dan pembukaan
servik.12
Jadi tanda-tanda persalinan yaitu:
a. Lightening
Menjelang minggu ke-36 pada primigravida terjadi penurunan
fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul
yang disebabkan oleh:
1) Kontraksi Braxton hicks
2) Ketegangan dinding perut
3) Ketegangan ligamentum rotundum
4) Gaya berat janin dengan kepala kearah bawah.9
5
6
c. His persalinan
Sifat his pesalinan meliputi:
1) Serviks menipis dan membuka
2) Rasa nyeri dan interval teratur
3) Interval antara rasa nyeri yang secara perlahan semakin pendek
4) Waktu dan kekuatan kontraksi semakin bertambah
5) Rasa nyeri terasa dibagian belakang dan menyebar ke depan
6) Dengan berjalan bertambah intensitas
7) Ada hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi dengan
intensitas nyeri
8) Lendir darah sering tampak
9) Ada penurunan bagian kepala janin
10) Kepala janin sudah terfikasi di PAP diantara kontraksi
11) Pemberian obat penenang tidak menghentikan proses
persalinan sesungguhnya.10
d. Adanya Kontraksi rahim
Adanya kontraksi rahim Secara umum, tanda awal bahwa ibu
hamil akan melahirkan adalah mengencangnya rahim atau dikenal
dengan istilah kontraksi. Kontraksi tersebut berirama, teratur dan
involuter. Umumnya kontraksi bertujuan untuk menyiapkan mulut
lahir untuk membesar dan meningkatkan aliran darah di dalam
plasenta.12
Setiap kontraksi uterus memiliki tiga fase yaitu:
1) Increment : ketika intensitas terbentuk
2) Acme : puncak atau maximum
3) Decement : ketika otot relaksasi.12
Kontraksi yang sesungguhnya akan muncul dan hilang secara
teratur dengan intensitas makin lama makin meningkat. Perut akan
mengalami kontraksi dan relaksasi. Diakhir kehamilan proses
kontraksi akan lebih sering terjadi. Mulanya kontraksi seperti sakit
pada punggung bawah perut mirip dengan mules saat haid.
8
Kontraksi terjadi simetris di kedua sisi perut mulai dari bagian atas
dekat saluran telur ke seluruh rahim, kontraksi rahim terus
berlangsung sampai bayi lahir.12
Kontraksi uterus memiliki periode relaksasi yang memiliki fungsi
penting untuk mengistirahatkan otot uterus, memberikan
kesempatan istirahat bagi wanita dan mempertahankan
kesejahteraan bayi karena kontraksi uterus menyebabkan
kontraksi pembuluh darah plasenta. Ketika otot uterus berelaksasi
diantara kontraksi, uterus terasa lembut dan mudah ditekan karena
uterus berkontraksi, ototnya menjadi keras dan keseluruhan uterus
terlihat naik ke atas pada abdomen sampai ketinggian yang
tertinggi. Setiap kali otot berkontraksi, rongga uterus menjadi lebih
kecil dan bagian presentasi atau kantung amnion didorong kebawah
ke dalam serviks. Serviks pertama-tama menipis, mendatar,
kemudian terbuka, dan otot pada fundus menjadi lebih tebal.12
Durasi kontraksi uterus sangat bervariasi, tergantung pada kala
persalinan wanita tersebut. Kontraksi pada persalinan aktif
berlangsung dari 45 – 90 detik dengan durasi rata-rata 60 detik.
Pada persalinan awal, kontraksi mungkin hanya berlangsung 15 –
20 detik.
e. Pengeluaran lendir dan darah
Terjadinya his persalinan mengakibatkan perubahan pada
serviks yang menyebabkan pendataran dan pembukaan, pembukaan
menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis lepas,
dan terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.9
Lendir disekresi sebagai hasil proliferasi kelenjar lendir serviks
pada awal kehamilan. Lendir mulanya menyumbat leher rahim,
sumbatan yang tebal pada mulut rahim terlepas sehingga
menyebabkan keluarnya lendir yang berwarna kemerahan
bercampur darah dan terdorong keluar oleh kontraksi yang
membuka mulut rahim yang menandakan bahwa mulut rahim
9
1) Bidang Hodge I
Ialah bidang datar yang melalui bagian atas simfisis dan
promontorium. Bidang ini dibentuk pada lingkaran pintu atas
panggul.
2) Bidang Hodge II
Ialah bidang yang sejajar dengan Bidang Hodge I terletak
setinggi bagian bawah simfisis.
3) Bidang Hodge III
Ialah bidang yang sejajar dengan Bidang Hogde I dan Bidang
Hodge II terletak setinggi spina iskiadika kanan dan kiri.Pada
rujukan lain, Bidang Hodge III ini disebut juga bidang O.
Kepala yang berada 1 cm disebut (-1) atau sebaliknya.
4) Bidang Hodge IV
Ialah bidang yang sejajar dengan Bidang Hodge I, II, dan , III,
terletak setinggi os koksigis.
16
⃝ = 5/5
Kepala di atas
PAP, mudah
digerakkan
⃝ = 4/5 H I - II
Sulit
digerakkan,
bagian terbesar
kepala belum
masuk panggul.
⃝ = 3/5
Bagian terbesar
H II - III kepala belum
masuk panggul
⃝ = 2/5
H III +
Bagian terbesar
kepala sudah
masuk panggul
⃝ = 1/5
H III -
IV
Kepala di dasar
panggul
⃝ = 0/5
H IV Di Perineum
b. Fleksi
Fleksi meningkat selama persalinan. Tulang belakang janin
bersentuhan lebih dekat dengan bagian posterior tengkorak,
tekanan kebawah pada aksis janin akan lebih mendesak oksiput
daripada sinsiput.
17
2) Atrofi Jaringan
Atrofi Jaringan terjadi sebagai reaksi penghentian hormon
ekstrogen saat pelepasan plasenta.
3) Autolysis
Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi
didalam otot uterus. Enzim proteolitik akan memendekkan
jaringan otot yang telah mengendur hingga panjangnya 10 kali
lebih panjang sebelum hamil dan lebarnya 5 kali lebih lebar
sebelum hamil yang terjadi selama kehamilan. Hal ini
disebabkan karena penurunan hormon ekstrogen dan
progesteron.
4) Efek oksitosin
Oksitosin menyebabkan terjadinya kontraksi dan retraksi otot
uterus sehingga akan menekan pembuluh darah yang
mengakibatkan berkurangnya suplai darah ke uterus.4
b. Lokia
Lokia adalah eksresi cairan cairan Rahim selama masa nifas
dan mempunyai reaksi basa/ alkalis yang membuat organisme
berkembang lebih cepat dari pada kondisi asam yang ada pada
23
6. ASI ekslusif
ASI merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat
mencerna makanan padat. Air susu ibu diproduksi karena pengaruh
hormone prolaktin dan oksitosin setelah kelahiran bayi. Air susu ibu
pertama yang keluar disebut kolostrum yang mengandung banyak
immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan
penyakit.4
ASI ekslusif adalah pemberian ASI yang dimulai sejak bayi baru
lahir sampai dengan usia 6 bulan tanpa tambahan makanan dan
minuman seperti susu formula, jeruk, madu, air gula, air putih, air teh,
pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim.Walaupun pada
kenyataan nya kebanyakan dari ibu yang bekerja bermasalah dengan
kebijakan ini karena hambatan waktu, namun sebagai bidan harus
berupaya untuk memberikan solusi. 24
Komposisi ASI sampai 6 bulan sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi, meskipun tambahan makanan ataupun produk
32
7. Tahapan ASI:
a. Kolostrum
Merupakan ASI yang diproduksi oleh tubuh beberapa hari
setelah bersalin. Disekresi oleh kelenjar mamae dari hari pertama
sampai hari ketiga atau keempat dari masa laktasi yang berwarna
kuning keemasan/jingga yang mengandung nutrisi dengan
konsentrasi tinggi. Lebih banyak mengandung antibodi yang
disebut immunoglobulin (kelompok protein yang memberikan
kekebalan tubuh terhadap penyakit). Immunoglobulin dalam
kolostrum ada tiga macam, yaitu IgA (Immunoglobulin A), IgG
(Immunoglobulin G), dan IgM (Immunoglobulin M). diantara
ketiga immunoglobulin, IgA adalah yang konsentrasinya tertinggi.
IgA inilah yang menlindungi bayi dari serangan kuman di daerah
membrane mucus tenggorokan, paru-paru, juga melindungi system
pencernaan bayi, termasuk usus. Selain antibodi kolostrum juga
kaya leukosit (sel darah putih yang bertugas menghancurkan
bakteri jahat dan virus).24
33
8. Kandungan ASI
a. Air
Bayi yang minum ASI tidak perlu menerima tambahan air putih
atau sejenisnya. Kolostrum yang jumlahnya hanya beberapa tetes
cukup untuk menjaga bayi tetap terhidrasi dengan baik.
Menambahkan cairan lain, seperti air putih, air gula, susu formula,
dan cairan selain ASI tidak boleh dilakukan pada bayi baru lahir.
b. Protein
Kualitas dan kuantitas protein dalam ASI berbeda dengan susu
mamalia lain. ASI mengandung whey protein dan casein. Casein
adalah protein yang sukar dicerna dan whey protein adalah protein
yang membantu makanan menjadi mudah dicerna oleh usus bayi.
Rasio whey-casein yang tinggi pada ASI membantu pencernaan
bayi dengan pembentukan hasil akhir pencernaan yang lebih
lembut.25
Beberapa asam amino dan nukleotida yang berperan pada
perkembangan jaringan otak, saraf, kematangan usus, penyerapan
besi, dan daya tahan tubuh berada dalam jumlah yang lebih besar
dibanding dalam susu formula. Konsentrasi protein dalam ASI
adalah 0,9 gram/ 100 ml, lebih rendah kadarnya dari susu mamalia
lain.25
Kandungan protein yang tinggi dalam susu mamalia lain dapat
membebani ginjal bayi yang belum matang. ASI mengandung
kasein yang lebih rendah sehingga jauh lebih mudah dicerna
dibanding susu mamalia lain. ASI mengandung alfa-laktalbumin,
sedangkan susu sapi mengandung beta-laktoglobulin yang dapat
membuat tubuh bayi sulit menerima susu sapi tersebut. Susu
formula tidak dapat menyamai laktoferin, yaitu kandungan protein
dalam ASI yang berperan melindungi bayi dari infeksi saluran
cerna. 25
35
c. Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa yang merupakan
komponen utama ASI. Laktosa memenuhi 40-45% kebutuhan
energi bayi. ASI mengandung 7 gram laktosa per 100 ml, jauh
lebih tinggi dari susu lain dan merupakan sumber energi yang
utama dan paling penting.25
d. Lemak dan DHA/ARA
ASI mengandung 3,5 gram lemak per 100 ml. lemak sangat
dibutuhkan sebagai sumber energy, dan sebanyak 50% kebutuhan
energy bayi diperoleh dari lemak ASI. Kandungan lemak ASI
meningkat bertahap dalam setiap sesi menyusui. Lemak ASI
mengandung DHA (docosahexaenoic acid) dan ARA (arachidonic
acid). Kedua asam lemak ini sangat penting untuk perkembangan
syaraf dan visual bayi/anak.25
e. Vitamin
ASI mengandung berbagai vitamin yang diperlukan bayi. Kadar
vitamin D dalam ASI cukup rendah sehingga bayi juga
memerlukan paparan sinar matahari pagi. 25
f. Mineral
Kandungan mineral dalam ASI cukup rendah karena ginjal bayi
masih berkembang. Kalisum dalam ASI dapat terserap tubuh lebih
efektif diabnding susu formula. Kandungan zat besi dalam ASI
juga dapat terserap lebih efektif dibanding susu formula karena
ASI mengandung vitamin C yang tinggi. Bayi dapat menyerap
hingga 60% zat besi dalam ASI, sementara bila mengonsumsi susu
formula hanya 4% zat besi yang diserap tubuh bayi. 25
f. Enzim
ASI mengandung 20 enzim aktif. Salah satunya lysozyme yang
berperan sebagai factor antimikroba. ASI mengandung lysozyme
300 kali lebih banyak disbanding susu sapi. Selain lysozyme, ASI
juga mengandung lipase (berperan dalam mencerna lemak dan
36
Hepatitis B 0 - 7 Hari 1 -
BCG 1 Bulan 1 -
Campak 9 Bulan 1 -
3) Analisa
Persalinan Kala II ditegakkan dengan melakukan
pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap
atau kepala janin sudah nampak di depan vulva dengan
diameter 5-6 cm.13
4) Penatalaksanaan
a) Pemberian rasa aman, dukungan dan keyakinan kepada
ibu bahwa ibu dapat melewati proses persalinan
b) Membantu teknik meneran
c) Ikut sertakan keluarga untuk menemani
d) Penuhi kebutuhan hidrasi
e) Memastikan kandung kemih kosong
f) Mengatur posisi ibu
g) Memimpin mengedan
h) Pemantauan denyut jantung janin. 10
c. Kala III
1) Data Subjektif
a) Pasien mengatakan bahwa bayinya telah lahir
b) Pasein mengatakan bahwa ia merasa mulas
2) Data Objektif
a) Abdomen
Pemeriksaan bentuk dan tinggi uterus, pemeriksaan
adanya janin kedua, pemeriksaan kandung kemih
b) Genetalia
Pemeriksaan adanya tali pusat memanjang di depan
vulva serta terdapat semburan darah secara tiba-tiba. 10
3) Analisa
Pastikan bahwa saat ini pasien berada pada kala III yang
dimulai setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit beserta kondisi
44
d. Kala IV
1) Data Subjektif
Ibu merasakan mulas setelah plasenta lahir. 12
45
2) Data Objektif
a) Tanda-tanda vital
Pemeriksaan tanda-tanda vital dilakukan setiap 15
menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam
kedua setelah persalinan. 12
b) Abdomen
Pemeriksaan tinggi fundus yang diperiksa setiap 15
menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam
kedua setelah persalinan karena pada saat kelahiran
plasenta tinggi funsus uterus berada 1-2 jari dibawah
pusat dan akhirnya hilang pada hari ke 10 kelahiran.
serta pemeriksaan kandung kemih dan pemeriksaan
kontraksi pada uterus. 12
c) Genetalia
Pemeriksaan genetalia dilakukan pemeriksaan
pengeluaran darah untuk menentukan apakah
perdarahan lebih dari 500 cc dan memeriksa vagian
serta perineum ibu apakah ada laserasi yang
12
membutuhkan jahitan.
3) Analisa
Pastikan bahwa saat ini pasien berada pada kala IV yang
dimulai setelah lahirnya plasenta beserta kondisi normalnya
dan mengkaji adanya diagnosis masalah atau tidak.10
4) Penatalaksanaan
a) Memeriksan fundus uteri ,tanda-tanda vital, kandung
kemih dan pengeluaran darah setiap 15 menit pada jam
pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua. Jika
kontraksi tidak kuat maka lakukan masase uterus hingga
uterus teraba keras. Apabila uterus berkontraksi otot
uterus akan mejepit pembulu darah untuk menghentikan
perdarahan.
46
Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, metode yang digunakan adalah metode
studi kasus. Metode yang dilakukan sebagai upaya pendekatan manajemen kebidanan
yaitu salah satu proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasi pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, keterampilan
dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang
terfokus dari klien. Studi kasus adalah metode dengan memusatkan diri secara
intensif terhadap suatu objek tertentu, dengan mempelajari sebagai suatu kasus.
49
50
1. Perencanaan
Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang. Untuk
mengusahakan tercapainya kondisi klien yang sebaik mungkin. Proses ini
termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan klien yang harus dicapai
dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus membantu
mencapai kemajuan dalam kesehatan. 12
2. Implementasi
Tindakan ini harus disetujui oleh klien kecuali bila tidak dilaksanakan
akan membahayakan keselamatan klien. Bila kondisi klien berubah,
intervensi mungkin juga harus berubah atau disesuaikan. 12
3. Evaluasi
Tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil merupakan hal penting
untuk menilai keefektifan asuhan yang diberikan. Analisis dari hasil yang
dicapai menjadi fokus dari ketepatan nilai tindakan. Jika kriteria tujuan
tidak tercapai, proses evaluasi dapat menjadi dasar untuk
mengembangkan tindakan alternatif sehingga mencapai tujuan. 12
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Istri Suami
Nama : Ny. S Tn. Y
Umur : 28 tahun 35 tahun
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Buruh
Agama : Islam Islam
Suku : Sunda Sunda
Alamat : Cilubang Sabit Cilubang Sabit
2. Keluhan Utama
Mulas sejak sore pukul 16.00 WIB, sudah keluar lendir darah, belum
keluar air-air.
3. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ini merupakan kehamilan yang keempat, pernah keguguran pada tahun
2013. HPHT 21 Juli 2016 (Taksiran Persalinan 28 April 2017),
gerakan janin aktif, ibu rutin memeriksakan kehamilannya ke BPM
dan posyandu setiap bulannya. Ibu mengkonsumsi obat yang diberikan
bidan. Ibu tidak pernah mengkonsumsi jamu.
53
54
3. Pemeriksaan Fisik
a. Mata : Konjungtiva merah muda, sclera
putih.
b. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar
limfe dan thyroid.
c. Abdomen : Tinggi Fundus Uteri 3 jari
dibawah px (33 cm), difundus
teraba bokong, sebelah kanan
teraba punggung, dan sebelah
kiri teraba ekstermitas, sudah
masuk PAP. Taksiran Berat
Janin (TBJ) 3410 gram. Denyut
56
d. Ekstremitas
1) Atas : Kuku tidak pucat, teraba hangat.
2) Bawah : Tidak ada oedema, dan varices.
e. Genetalia : Vulva dan vagina tidak ada
kelainan, tidak ada varices,
portio tipis lunak, pembukaan 8
cm, selaput ketuban positif,
presentasi kepala, penurunan
kepala hodge III, ubun-ubun
kecil kanan depan, moulage 0.
C. Analisa
Ny. S usia 28 tahun G4 P2 A1 usia kehamilan 40 minggu inpartu kala I fase
aktif. Janin tunggal hidup presentasi kepala, keadaan ibu dan janin baik.
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.
2. Memberitahu ibu untuk tetap tenang menghadapi proses persalinan.
3. Menganjurkan ibu untuk menarik nafas panjang pada saat his.
4. Membantu ibu makan dan minum diantara his sesuai dengan keinginan
ibu, pukul 01.10 minum 1 gelas teh manis hangat.
5. Membantu ibu memilih posisi yang nyaman, ibu memilih posisi
berbaring miring ke kiri.
6. Meminta keluarga untuk selalu mendampingi ibu dan memberikan
dukungan pada ibu.
57
Cacatan Perkembangan
A. Data Subjektif
Terdapat pengeluaran air-air dari kemaluan berwarna jernih. Mulesnya
semakin kuat dan lama, ibu sudah ingin mengedan dan buang air besar.
B. Data Objektif
C. Analisa
Inpartu kala II janin hidup.
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu kepada ibu dan keluarga bahwa ibu akan dipimpin
persalinan
2. Menganjurkan ibu untuk tenang dan bersabar dalam menghadapi
proses persalinan.
3. Memberikan minuman sesuai keinginan ibu, minum 20 cc teh manis
4. Membantu ibu memilih posisi persalinan yang nyaman, memilih
posisi Lithotomy
5. Mengajarkan ibu cara mengedan yang baik dan benar
6. Memimpin persalinan, bayi lahir spontan pukul 01.50 WIB, menangis
kuat, tonus otot baik, jenis kelamin perempuan.
7. Memeriksa janin kedua, tidak ada janin kedua.
58
Cacatan Perkembangan
A. Data Subjektif
B. Data Objektif
TFU satu jari di atas pusat, uterus teraba keras dan bundar, tidak ada janin
kedua. Tampak semburan darah tiba-tiba berwarna merah kehitaman, tali
pusat memanjang didepan vulva. Kandung kemih kosong.
C. Analisa
Inpartu kala III
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin, menyuntikan
oksitosin 10 IU di 1/3 paha luar paha atas secara intra muscular pukul
01.51 WIB
2. Menjepit dan memotong tali pusat, pukul 01.52 WIB
3. Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
4. Melakukan penegangan tali pusat terkendali, terdapat tanda-tanda
pelepasan plasenta
5. Melahirkan plasenta, Plasenta lahir pukul 02.00 WIB
6. Massage fundus uterus, fundus berkontraksi
7. Memeriksa kelengkapan plasenta, plasenta lengkap
8. Memeriksa laserasi jalan lahir, terdapat laserasi pada mukosa vagina,
kulit perineum dan otot perineum
9. Mengajarkan ibu massage fundus uteri, ibu melakukannya dengan
benar.
59
Cacatan Perkembangan
A. Data Subjektif
Ibu senang ari-arinya sudah lahir, ibu merasa haus.
B. Data Objektif
TFU 2 jari dibawah pusat, uterus globuler teraba keras, kontraksi baik. Di
perineum tampak ada robekan (laserasi) pada mukosa vagina, kulit
perineum, dan otot perineum. kandung kemih kosong.
C. Analisa
Inpartu kala IV dengan laserasi derajat II
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu bahwa ada robekan dan akan dilakukan penjahitan
2. Memberitahu ibu bahwa akan disuntik di bagian robekan,
Menyuntikkan Lidocain 1% pukul 02.00 WB
3. Melakukan penjahitan secara jelujur pada otot perineum dan secara
putus-putus pada kulit perineum
4. Melakukan pemantauan kala IV, tanda-tanda vital, kontraksi uterus,
kandung kemih, perdarahan setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan
30 menit pada 1 jam kedua.
5. Menilai keberhasilan IMD, Bayi berhasil mencapai puting susu pada
1 jam pertama.
6. Membersihkan ibu dan membantu ibu menggunakan pakaian
7. Meminta suami memberikan makanan dan minuman sesuai keinginan
ibu, ibu makan sepotong roti dan satu gelas teh manis.
8. Merapihkan, mendekontaminasikan dan membersihkan alat dan
bahan.
9. Melakukan pendokumentasian dan melengkapi partograf.
10. Memberikan terapi oral kepada ibu yaitu Amoxicilin sebanyak
1x500mg, parasetamol 1x 500mg, FE 1 tablet.
60
A. Data Subjektif
1. Keluhan Utama
Ibu merasa lelah karena kurang tidur.
2. Konsumsi obat-obatan
Ibu sudah minum parasetamol, amoxicilin dan Fe setelah bersalin.
3. Nutrisi
Sudah minum 1 gelas air putih dan makan 1 potong roti.
4. Eliminasi
Ibu belum BAK dan belum BAB.
5. Istirahat
Ibu belum istirahat sejak melahirkan
6. Riwayat laktasi
Ibu sudah menyusui bayinya sambil berbaring sebanyak 1 kali selama
±5 menit.
7. Budaya dan kepercayaan yang berkaitan dengan masa nifas
Tidak ada budaya dan kepercayaan yang berkaitan dengan masa nifas
8. Dukungan keluarga
Ibu tinggal dengan suami, ibu dan kedua anaknya. Suami dan keluarga
senang atas kelahiran anaknya.
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan Darah : 120/70 mmHg
b. Nadi : 83x/menit
61
c. Respirasi : 20x/menit
d. Suhu : 36,6o C
4. Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih.
5. Payudara : Simetris, bersih, putting susu sebelah
kiri menonjol sedangkan sebelah kanan
mendatar, terdapat pengeluaran
kolostrum.
6. Abdomen : TFU dua jari di bawah pusat, kontraksi
baik.
7. Ekstremitas
a. Atas : Kuku tidak pucat
b. Bawah : Tidak ada oedema.
8. Genetalia : Pengeluaran darah ±30 cc, terdapat luka
jahitan, masih basah.
C. Analisa
P3 A1 Post partum 2 jam dalam keadaan baik.
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
2. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi ringan turun dari tempat tidur dan
berjalan ke kamar mandi untuk buang air kecil
3. Memberitahu ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB serta tidak
perlu khawatir pada jahitan saat BAK dan BAB, pukul 04.00 WIB
mengantar ibu buang air kecil di kamar mandi.
4. Memberitahu untuk membersihkan daerah kemaluannya dengan air
bersih.
62
A. Data Subjektif
Ibu merasa tenaga sudah pulih, masih sedikit mulas dan darah yang
keluar tidak terasa banyak. Ibu sudah mengonsumsi seporsi bubur dan
dua gelas teh manis hangat pukul 07.00. Ibu sudah BAK 2x dan belum
BAB dan tidak ada keluhan. ibu sudah tidur ± 4 jam setelah melahirkan.
Ibu sudah mobilisasi ringan seperti duduk, berdiri, dan berjalan kecil. Ibu
sudah menyusui bayinya 2x selama ±5 menit.
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan Darah : 110/70 mmHg
b. Nadi : 78x/menit
c. Respirasi : 20x/menit
d. Suhu : 36,6o C
4. Mata : Konjungtiva merah muda, sclera
putih.
5. Payudara : Bersih, putting susu sebelah kiri
menonjol sedangkan sebelah kanan
mendatar, terdapat pengeluaran
kolostrum.
6. Abdomen : TFU dua jari di bawah pusat,
kontraksi baik, kandung kemih
kosong.
63
7. Ekstremitas
a. Atas : Kuku tidak pucat
b. Bawah : Tidak ada oedema.
8. Genetalia : Lochea Rubra ±20cc
C. Analisa
P3 A1 postpartum 6 jam dalam keadaan baik.
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.
2. Mengajarkan kepada ibu teknik Hoffman
3. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya minimal 2 jam satu kali.
4. Memberitahu ibu untuk memberikan ASI ekslusif untuk bayinya
selama 6 bulan.
5. Memberitahu ibu tanda bahaya pada ibu nifas.
6. Mengingatkan kembali kepada ibu untuk menjaga kebersihan daerah
kemaluannya.
7. Mengingatkan ibu untuk tidak menahan BAB.
8. Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang ke fasilitas kesehatan pada
tanggal 03-05-2017
64
A. Data Subjektif
Ibu masih mengonsumsi tablet penambah darah dan amoxicilin yang
diberikan bidan. Ibu mengatakan tidak ada tanda-tanda bahaya nifas
seperti yang pernah dijelaskan. Sehari ibu makan 3x sehari dengan lauk
pauk dan sayuran. Minum ± 8x sehari. Buang air kecil ±5 kali sehari,
Buang air besar 1 kali sehari dan tidak ada keluhan saat BAK maupun
BAB. Ibu mandi 2x sehari, mengganti pembalut 2 kali dalam sehari. Saat
malam hari ibu sering terbangun untuk menyusui bayinya, tidur malam
±7 jam, setiap hari ibu tidur siang ±1 jam. Ibu melakukan pekerjaan
rumah seperti menyapu, dan mencuci piring serta mengurus anaknya
dibantu dengan suami dan ibunya. Ibu menyusui bayinya ±14 kali dalam
sehari lamanya 5-10 menit, dibantu dengan susu formula 2 kali dalam
sehari karena ibu merasa bayinya belum kenyang dan bayinya terus saja
menangis. ASInya banyak, ibu menyusui bayinya menggunakan
payudara sebelah kiri saja, karena puting susu yang sebelah kanan tidak
menonjol.
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan Darah : 110/80 mmHg
b. Nadi : 76x/menit
c. Respirasi : 20x/menit
d. Suhu : 36,8o C
65
7. Ekstremitas
a. Atas : Kuku tidak pucat
b. Bawah : Tidak ada oedema.
8. Genetalia : Lochea Rubra ±20cc, luka jahitan
utuh, tidak ada tanda-tanda infeksi.
C. Analisa
P3 A1 postpartum 3 hari dalam keadaan baik.
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
2. Memberitahu ibu manfaat ASI
3. Memberitahu ibu tentang tanda bayi cukup ASI
4. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya di kedua payudara
secara bergantian.
5. Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI ekslusif selama 6
bulan tanpa memberikan makanan apapun.
6. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung
protein seperti telur, ikan.
66
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada tanda-tanda bahaya nifas seperti yang pernah
dijelaskan. Sehari ibu makan 3x sehari dengan lauk pauk dan sayuran.
Ibu masih mengkonsumsi tablet penambah darah yang diberikan bidan 1
kali dalam sehari. Minum ± 8x sehari, tidak ada keluhan. Buang air kecil
±5 kali sehari, buang air besar 1 kali sehari dan tidak ada keluhan saat
BAK maupun BAB. Ibu mandi 2x sehari, mengganti pembalut 3-4 kali
dalam sehari. Saat malam hari ibu sering terbangun untuk menyusui
bayinya, tidur malam ±7 jam, setiap hari ibu tidur siang ±1 jam, tidak ada
keluhan. Ibu melakukan pekerjaan rumah dibantu dengan suami dan
ibunya. Ibu menyusui bayinya ±15 kali dalam sehari lamanya 10-15
menit ditambah dengan susu formula 1 kali dalam sehari. Ibu sudah
mencoba menyusui bayinya menggunakan payudara yang sebelah kanan
namun masih merasa kesulitan.
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan Darah : 110/80 mmHg
b. Nadi : 78x/menit
c. Respirasi : 20x/menit
d. Suhu : 36,7o C
4. Mata : Konjungtiva merah muda, sclera
putih.
68
7. Ekstremitas
a. Atas : Kuku tidak pucat
b. Bawah : Tidak ada oedema, tanda human
negatif
8. Genetalia : Lochea Sanguilenta ±20cc.
C. Analisa
P3 A1 postpartum 1 minggu dalam keadaan baik.
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
2. Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI ekslusif selama 6
bulan.
3. Memotivasi ibu untuk menyusui bayinya di kedua payudara secara
bergantian.
4. Memotivasi ibu untuk menyusui bayinya secara ekslusif tanpa
memberikan susu formula
5. Mengingatkan kembali kepada ibu tanda bayi cukup ASI
6. Mengingatkan kembali kepada ibu manfaat ASI
7. Mengingatkan ibu mengenai tanda bahaya pada ibu nifas.
8. Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang ke fasilitas kesehatan pada
tanggal 10-05-2017
69
A. Data Subjektif
Obat yang diberikan bidan sudah habis. Ibu menyusui bayinya ±15 kali
dalam sehari lamanya 10-15 menit, ASI nya banyak, namun ibu masih
memberikan tambahan susu formula 1 kali dalam sehari kepada bayinya
karena bayinya hanya dapat menghisap menggunakan payudara sebelah
kiri saja. Sebelumnya ibu menggunakan KB suntik 3 bulan sekali,
mengeluh berat badannya meningkat karena menggunakan KB suntik.
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan Darah : 100/80 mmHg
b. Nadi : 80x/menit
c. Respirasi : 20x/menit
d. Suhu : 36,7o C
4. Mata : Konjungtiva merah muda, sclera
putih.
5. Payudara : Bersih, puting susu sebelah kiri
menonjol sedangkan sebelah kanan
mendatar, terdapat pengeluaran
ASI.
6. Abdomen : TFU sudah tidak teraba, kontraksi
baik, kandung kemih kosong.
70
7. Ekstremitas
a. Atas : Kuku tidak pucat
b. Bawah : Tidak ada oedema
8. Genetalia : Lochea Serosa ±10cc, luka jahitan
utuh.
C. Analisa
P3 A1 postpartum 2 minggu dalam keadaan baik.
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
2. Memberitahu ibu tentang berbagai macam alat kontrasepsi
3. Memotivasi ibu untuk menyusui bayinya secara ekslusif tanpa
memberikan susu formula
4. Mengingatkan kembali kepada ibu tanda bayi cukup ASI
5. Mengingatkan kembali kepada ibu manfaat ASI
6. Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang ke fasilitas kesehatan pada
tanggal 05-06-2017
71
A. Data Subjektif
Ibu menyusui bayinya ±18 kali dalam sehari lamanya 10-15 menit, ASI
nya banyak, ibu sudah bisa menyusui bayinya menggunakan kedua
payudaranya, tidak ada keluhan. Ibu dan suami ingin menggunakan
kontrasepsi jangka panjang seperti yang sudah dijelaskan kemarin.
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan Darah : 120/70 mmHg
b. Nadi : 76x/menit
c. Respirasi : 20x/menit
d. Suhu : 36,8o C
4. Mata : Konjungtiva merah muda, sclera
putih.
5. Payudara : Bersih, puting susu sebelah kiri
menonjol sedangkan sebelah kanan
mendatar, terdapat pengeluaran
ASI.
6. Abdomen : TFU tidak teraba.
7. Ekstremitas
a. Atas : Kuku tidak pucat
b. Bawah : Tidak ada oedema
8. Genetalia : luka jahitan utuh.
72
C. Analisa
P3 A1 postpartum 40 hari dalam keadaan baik.
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
2. Melakukan konseling pra kontrasepsi. Menjelaskan kembali cara
kerja kontrasepsi IUD, efek samping, cara pemasangan dan
efektivitas dari kontrasepsi IUD.
3. Mengingatkan kembali kepada ibu untuk tetap menyusui bayinya
menggunakan ASI saja selama 6 bulan.
73
A. Data Subjektif
1. Identitas
a. Identitas Bayi
Nama : Bayi Ny. S
Usia : 1 jam
Jenis kelamin : Perempuan
b. Identitas Orang Tua
Nama Ibu/Ayah : Ny. S/ Tn. Y
Usia : 28 tahun/35 tahun
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Pekerjaan : IRT/ Buruh
Alamat : Cilubang Sabit
2. Keluhan Utama
By. Ny S sudah disusui 1 kali pada 1 jam pertama setelah lahir. Sudah
BAK 1x dan BAB 1x mekonium.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Respirasi : 44x/menit
d. Laju Jantung : 136 x/menit
e. Suhu : 36,7 º C
2. Pemeriksaan Antropometri
a. Panjang Badan : 49 cm
b. Berat Badan : 3800 gram
74
c. Lingkar Kepala : 33 cm
d. Lingkar Dada : 32 cm
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Tidak terdapat moulage, fontanel
mendatar teraba lembut.
tanda-tanda infeksi.
m. Reflex
1) Glabela Positif
2) Graps Positif
3) Palmar Positif
4) Plantar Positif
5) Babinski Positif
6) Morro Positif
C. Analisa
By. Ny. S usia 1 jam neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan.
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
2. Memberikan salep mata oxytetracycline 1%
3. Memberitahu ibu bahwa bayinya akan disuntik vitamin K1 di paha
kiri, pukul 03.00 WIB menyuntikkan vitamin K1 di paha kiri bayi
secara intra muscular.
76
A. Data Subjektif
1. Keluhan Utama
By. Ny S menyusu setiap 1-2 jam ± 14-15 kali dalam sehari
menggunakan payudara sebelah kiri saja ditambah dengan susu
formula 3 kali dalam sehari karena ibu merasa bayinya tidak kenyang.
Buang air besar ±5 kali dalam sehari konsistensi lunak. Buang air kecil
±8 kali dalam sehari. Tidur ± 12 jam dalam sehari. Setiap pagi bayinya
di jemur dari jam 08.30 – 09.00. Ibu mengatakan tidak ada tanda-tanda
bahaya pada bayi seperti yang pernah dijelaskan.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Respirasi : 44x/menit
d. Laju Jantung : 136 x/menit
e. Suhu : 36,7 º C
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Tidak terdapat moulage, fontanel
mendatar teraba lembut.
C. Analisa
By. Ny. S usia 3 hari neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan.
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan keadaaan bayinya baik namun
kulit bayi sedikit kekuningan.
2. Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya setiap bayinya.
3. Memberitahu ibu untuk sering menyusui bayinya
4. Memberitahu ibu tanda bayi cukup ASI.
5. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya menggunakan kedua
payudaranya secara bergantian.
6. Mengingatkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif untuk bayinya
selama 6 bulan tanpa diberi tambahan susu formula maupun makanan
lainnya.
7. Mengingatkan kembali kepada ibu tentang tanda bahaya pada bayi
baru lahir.
8. Menjadwalkan kunjungan ulang ke fasilitas kesehatan pada tanggal 03
Mei 2017
79
80
A. Data Subjektif
1. Keluhan Utama
By. Ny S menyusu setiap 1-2 jam ± 15 kali dalam sehari lamanya 5-10
menit menggunakan payudara sebelah kiri saja, ibu sudah mencoba
menggunakan payudara sebelah kanan namun bayinya tidak bisa
menyusu karena puttingnya tidak menonjol. Tali pusat sudah lepas
pada hari ke 5 setelah mandi pagi. Buang air besar ±4 kali dalam sehari
konsistensi lunak. Buang air kecil ±8 kali dalam sehari. Tidur ± 12 jam
dalam sehari. Setiap pagi bayinya di jemur dari jam 08.30 – 09.00. Ibu
mengatakan tidak ada tanda-tanda bahaya pada bayi seperti yang
pernah dijelaskan.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Respirasi : 48x/menit
d. Laju Jantung : 130 x/menit
e. Suhu : 36,8 º C
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Tidak terdapat moulage, fontanel
mendatar teraba lembut.
C. Analisa
By. Ny. S usia 1 minggu neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan.
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan kepada ibu
2. Memotivasi ibu untuk menyusui bayinya menggunakan kedua
payudaranya secara bergantian.
3. Mengingatkan kembali kepada ibu tentang tanda bahaya pada bayi
baru lahir.
4. Menjadwalkan kunjungan ulang ke fasilitas kesehatan pada tanggal 10
Mei 2017
82
A. Data Subjektif
By. Ny S menyusu setiap 1-2 jam ± 15 kali dalam sehari lamanya 5-10
menit menggunakan payudara sebelah kiri saja, ditambah dengan susu
formula 1 kali dalam sehari karena takut bayinya belum kenyang. Ibu
sudah mencoba menggunakan payudara sebelah kanan namun bayinya
tidak bisa menyusu karena putingnya tidak menonjol. Ibu sudah mencoba
memompa ASI yang sebelah kanan. Buang air besar ±4 kali dalam sehari
konsistensi lunak. Buang air kecil ±8 kali dalam sehari. Tidur ± 12 jam
dalam sehari. Setiap pagi bayinya di jemur dari jam 08.30 – 09.00. Ibu
mengatakan tidak ada tanda-tanda bahaya pada bayi seperti yang pernah
dijelaskan.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Respirasi : 46x/menit
d. Laju Jantung : 130 x/menit
e. Suhu : 36,7 º C
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Fontanel mendatar teraba lembut.
C. Analisa
By. Ny. S usia 2 minggu neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan.
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan kepada ibu
2. Memotivasi ibu untuk menyusui bayinya menggunakan kedua
payudaranya secara bergantian.
3. Mengingatkan kembali kepada ibu tentang tanda bayi cukup ASI
4. Mengingatkan kembali kepada ibu tentang manfaat ASI ekslusif
5. Menjadwalkan kunjungan ulang ke fasilitas kesehatan pada tanggal 03
Juni 2017 untuk imunisasi BCG dan polio 1.
BAB V
PEMBAHASAN
A. Data Subjektif
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 26 April 2017 jam 01.00 WIB
Ny. S datang dibawa oleh suami ke BPM dengan keluhan mulas-mulas sejak
sore (25 April 2017) pukul 16.00 WIB, sudah keluar lendir darah, belum
keluar air-air. Berdasarkan data tersebut ibu sudah memasuki persalinan yang
ditandai dengan, adanya kontraksi rahim, keluarnya lendir bercampur darah,
dan pembukaan servik. Ibu tidak tenang menghadapi proses persalinan,
menurut megasari hal ini dipengaruhi oleh pengalaman persalinan yang lalu
atau karena kurangnya pengetahuan mengenai proses kehamilan dan
persalinan akan mempengaruhi psikologi ibu.12
Pada pukul 01.40 WIB ibu merasa keluar air-air dari kemaluan berwarna
jernih, Mulasnya semakin kuat dan lama, ibu ingin meneran dan ingin buang
air besar. Keluarnya air-air dari kemaluan, berasal dari ketuban yang pecah
akibat kontraksi yang makin sering terjadi. Berdasarkan data tersebut ibu
sudah memasuki tanda-tanda persalinan yang ditandai dengan gejala dibawah
ini, yaitu (1) Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya
kontraksi (2) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan/
atau vaginanya.31
Pada pukul 01.50 WIB ibu senang bayinya sudah lahir. Ibu merasa mulas.
Pelepasan plasenta terjadi karena adanya kontraksi, yang dimulai kembali
setelah berhenti sesaat menyusul kelahiran bayi. Setelah bayi lahir, kontraksi
berikutnya akan menyusul setiap 4-5 menit hingga plasenta lepas dan
keluar.1,12
Pada hari ketiga postpartum ibu menyusui bayinya ±15 kali dalam sehari
lamanya 5-10 menit, dibantu dengan susu formula 2 kali dalam sehari karena
88
89
ibu merasa bayinya belum kenyang dan bayinya terus saja menangis. ASInya
banyak, ibu menyusui bayinya menggunakan payudara sebelah kiri saja,
karena puting susu yang sebelah kanan tidak menonjol. Pada kunjungan 1
minggu ibu masih memberikan susu formula kepada bayinya 1 kali karena ibu
merasa bayinya belum kenyang. Ibu sudah mencoba menyusui bayinya
menggunakan payudara yang sebelah kanan namun masih merasa kesulitan.
Pada kunjungan 2 minggu ibu masih memberikan tambahan susu formula 1
kali dalam sehari kepada bayinya karena bayinya hanya dapat menghisap
menggunakan payudara sebelah kiri saja. Banyak faktor yang mempengaruhi
pemberian ASI ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan. Hasil penelitian
Februhartanty menunjukkan bahwa pengetahuan dan pengalaman ibu sangat
penting dalam menentukan pemberian ASI ekslusif pada bayinya. Ibu juga
memberikan susu formula kepada kedua anaknya pada saat usia 2 hari.
Pemberian ASI eksklusif dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya
tingkat pengetahuan ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, kondisi kesehatan ibu,
umur ibu, sikap ibu, penolong persalinan, dan lingkungan keluarga. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Susanto sebanyak 50 responden atau semua
(100%) ibu yang memberikan susu formula mendapatkan dukungan orang
terdekat dalam bentuk informasi pemberian susu formula terutama dukungan
dari keluarga keluarga yang memberikan susu formula. Keputusan
memberikan ASI sering dipengaruhi oleh keluarga terutama, teman, dan
lingkungan sosial ibu daripada pengetahuan ibu. Dalam kasus ini faktor yang
mempengaruhi ibu memberikan susu formula adalah faktor dari lingkungan
keluarga, suami dan ibu nya mendukung ibu untuk memberikan susu formula
karena pengalaman anak sebelumnya.32
Pada kunjungan 40 hari postpartum ibu menyusui bayinya ±18 kali dalam
sehari lamanya 10-15 menit, ASI nya banyak, ibu sudah bisa menyusui
bayinya menggunakan kedua payudaranya, tidak ada keluhan. Sebelumnya
ibu menggunakan KB suntik 3 bulan sekali namun ibu mengeluh berat
90
C. Analisa
Dari hasil pengkajian data subjektif dan data objektif yang dilakukan dapat
ditarik analisa:
1. Persalinan:
Ny. S usia 28 tahun G4P2A1 usia kehamilan 40 minggu inpartu kala I fase
aktif, janin tunggal, hidup. Keadaan ibu dan janin baik
2. Nifas
P3A1 postpartum 2 jam dalam keadaan baik.
D. Penatalaksanaan
Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif serta analisa yang
telah dibuat, maka disusunlah penatalaksanaan asuhan yang sesuai dengan
kebutuhan. Pada pukul 01.40 WIB memimpin persalinan dengan teknik
asuhan persalinan normal. Bayi lahir spontan, menangis kuat, tonus otot aktif,
jenis kelamin perempuan. Setelah memastikan tidak ada janin kedua maka
dilakukan penatalaksanaan Manajemen aktif kala III, yaitu, pemberian
oksitosin IM segera setelah bayi lahir kemudian langkah selanjutnya adalah
menjepit dan memotong tali pusat kemudian bayi diletakkan di antara kedua
payudara ibu untuk dilakukan IMD. Setelah dilahirkan bayi diletakkan di dada
atau perut atas ibu selama paling sedikit satu jam untuk memberi kesempatan
pada bayi untuk mencari dan menemukan puting ibunya. Kemudian dilakukan
pengendalian tarikan pada tali pusat begitu plasenta dilahirkan, lakukan
masase pada fundus uterus secara sirkular agar uterus tetap berkontraksi
dengan baik serta untuk mendorong keluar setiap gumpalan darah yang ada
dalam uterus. 6
Setelah mengecek kelengkapan plasenta dilanjutkan dengan memeriksa
laserasi jalan lahir, terdapat laserasi pada mukosa vagina, kulit perineum dan
otot perineum, maka akan dilakukan penjahitan pada perineum. Melakukan
asuhan sayang ibu sebelum melakukan penjahitan dengan menyuntikkan
93
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny.S usia 28 tahun berupa
pengumpulan data subjektif, pemeriksaan fisik untuk mendapatkan data
objektif, menentukan analisa untuk mengetahui masalah yang terjadi pada
pasien serta penatalaksanaan yang telah diberikan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Didapatkannya data subjektif yang di dapat dari Ny. S yaitu usia ibu 28
tahun, mengeluh mulas sejak sore pukul 16.00 WIB, sudah keluar lendir
darah, belum keluar air-air. Ini merupakan kehamilan yang keempat,
pernah keguguran pada tahun 2013. HPHT 21 Juli 2016 (Taksiran
Persalinan 28 April 2017), Ibu tidak pernah mengalami penyakit jantung,
diabetes, hipertensi, penyakit kelamin/HIV/AIDS, malaria, ginjal, asthma,
penyakit menular dan lainnya. Begitu pula keluarga. Di dalam keluarga
pun tidak ada riwayat keturunan bayi kembar.
2. Didapatkannya data objektif yang didapat pada pada pemeriksaan fisik
keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital ibu dalam batas normal. Tinggi
Fundus Uteri 3 jari dibawah px (33 cm), difundus teraba bokong, sebelah
kanan teraba punggung, dan sebelah kiri teraba ekstermitas, sudah masuk
PAP. Taksiran Berat Janin (TBJ) 3410 gram. Denyut Jantung Janin (DJJ)
148x/menit, teratur. Kandung kemih kosong. His: 4 kali dalam 10 menit
selama 50 detik.
3. Ditegakkan analisa Ny. S usia 28 tahun G4P2A1 usia kehamilan 40
minggu inpartu kala I fase aktif. Janin tunggal hidup presentasi kepala,
keadaan ibu dan janin baik.
95
96
B. SARAN
Saran yang diberikan ditujukan untuk
1. Lahan Praktik
Mempertahankan kualitas agar masyarakat tetap mempercayai kinerja dari
Bidan.
2. Bidan
Bidan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dari berbagai
pengalaman untuk memberikan asuhan kebidanan yang sesuai dengan
kewenangannya.
3. Untuk Klien dan Keluarga
Klien dan keluarga mampu memahami pentingnya ASI ekslusif, manfaat
ASI, dan merencanakan metode kontrasepsi yang akan digunakan untuk
menunda kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Damayanti, Ika Putri, dkk. Asuhan kebidanan komprehensif pada ibu bersalin dan bayi baru
lahir. Yogyakarta: Deepublish; 2014. h. 14
2. (Kemenkes RI. Info Datin Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. Jakarta selatan: kemenkes
RI; 2014. [Diakses pada tanggal 01 Mei 2017]
3. Saifuddin, Abdul Bari dkk. 2013. Ilmu kebidanan sarwono prawirohardjo. Jakarta: PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
4. Pitriani, Risa dan Rika Andriyani. Panduan lengkap asuhan kebidanan ibu nifas normal.
Yogyakarta: Deepublish; 2014.
5. Yetti, Anggraini. Asuhan kebidanan masa nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihana; 2010
6. Bahiyatun. Buku ajar asuhan kebidanan nifas normal. Jakarta: EGC; 2009.
7. Aprillia, Yesie. Hipnostetri: rileks, nyaman, dan aman saat hamil & melahirkan. Jakarta:
Gagas Media; 2010.
8. Sursilah, Ilah. Asuhan persalinan normal dengan inisiasi menyusui dini. Yogyakarta:
Deepublish; 2010.
9. Lailiyana, dkk. Buku ajar asuhan kebidanan persalinan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC;
2008.
10. Sulistyawati Ari, Nugraheny Esti. Asuhan kebidanan pada ibu bersalin. Jakarta: Salemba
Medika; 2010.
12. Walyani, Elisabeth Siwi dan Endang Purwoastuti. Asuhan kebidanan persalinan&bayi baru
lahir. Yogyakarta: Pustaka Baru Press; 2015.h. 169-171
13. Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Prawirohardjo; 2010. h.
213, 286, 287
14. Manuaba,Ida Bagus. Ilmu kebidanan penyakit kandungan dan kb. Jakarta: EGC; 2012.
15. Hakimi, Ilmu kebidanan: patologi & fisiologi persalinan. Yogyakarta: Yayasan Essentia
Medica; 2010. h. 104.
18. Heryeni, Reni. Asuhan kebidanan ibu nifas dan menyusui. Jakarta: TIM; 2012. h. 85-87
19. Mulati, Erna dkk. Buku ajar kesehatan ibu dan anak. Jakarta: 2014.
20. Dwienda, Octa dkk. Asuhan kebidanan neonatus, bayi/ balita dan anak prasekolah untuk para
bidan. Yogyakarta: Deepublish; 2014.
21. Lailiyana, dkk. Buku ajar asuhan kebidanan persalinan. Jakarta: buku kedokteran EGC;
2011.
22. Roesli, Utami. Inisiasi menyusu dini. Jakarta: Pustaka Bunda; 2008.
23. Mansyur, nurliana dan Karisda Dahlan. Buku ajar asuhan kebidanan masa nifas. Malang:
Selaksa Media; 2014.
24. Monika, F. B. Buku pintar asi dan menyusui. Jakarta: Noura Booeks (PT Mizan Publika);
2014.
25. Sujiyatini, dkk. Asuhan kebidanan II (persalinan). Yogyakarta: Rohima Press; 2011.
30. Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2012. h. 22
33 Suririnah. Buku pintar kehamilan & persalinan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2008.
34. Saleha. S. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Jakarta: Salemba Medika; 2009.
Lampiran 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan pasien diharapkan dapat mengetahui dan
memahami tanda bahaya nifas dan dapat melakukan langkah-langkah
dalam perawatan puting susu mendatar.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah Setelah diberikan penyuluhan diharapkan pasien mampu :
1. Memahami pengertian tanda bahaya nifas
2. Mengetahui tanda bahaya nifas
3. Mengerti cara perawatan nifas
4. Mengetahui pencegahan infeksi pada masa nifas.
5. Melakukan langkah - langkah perawatan perawatan puting susu
mendatar.
II. Materi
Terlampir
III. Metode
A. Diskusi (Tanya jawab)
B. Memperagakan teknik
IV. Media
Buku KIA
V. Evaluasi
A. Apa yang dimaksud dengan tanda bahaya nifas ?
B. Sebutkan macam-macam tanda bahaya nifas?
C. Bagaimana cara perawatan nifas?
D. Bagaimana cara pencegahan infeksi nifas?
E. Bagaimana cara melakukan teknik Hoffman?
I. Tujuan
4. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan pada ibu dan keluarga bayi, diharapkan
dapat melakukan perawatan tali pusat dengan benar secara mandiri di
rumah.
5. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu:
1. Mengetahui tentang pentingnya Perawatan Tali Pusat.
2. Memperagakan cara merawat tali pusat dengan benar.
3. Menyebutkan hal apa saja yang harus diperhatikan dalam perawatan tali
pusat.
4. Mengetahui tanda-tanda infeksi pada tali pusat
II. Materi
Terlampir
III. Metode
Tanya Jawab
IV. Media
Memperagakan teknik
V. Evaluasi
1. Bagaimana cara membersihkan tali pusat?
2. Dapatkan ibu dan keluarga membersihkan tali pusat secara mandiri?
3. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam perawatan tali pusat?
4. Apa saja tanda-tanda tali pusat yang terinfeksi ?
I. Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan klien diharapkan mampu memahami dan
mengerti tentang tanda bahaya pada Bayi.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan mampu mengetahui
tanda bahaya bayi baru lahir.
II. Materi
Terlampir
III. Metode
Tanya jawab
IV. Media
Buku KIA
V. Evaluasi
Sebutkan tanda bahaya bayi baru lahir?
I. Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penjelasan keluarga berencana untuk ibu post
abortus, ibu dapat mengerti tentang pentingnya keluarga berencana.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang keluarga berencana untuk ibu
nifas pada akhir pertemuan, ibu post abortus diharapkan mampu :
a. Mengetahui pengertian keluarga berencana
b. Mengetahui pengertian kontrasepsi
c. Mengetahui macam-macam kontrasepsi yang dapat digunakan
d. Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi dari setiap kontrasepsi
II. Materi
Terlampir
III. Metode
Diskusi (tanya dan jawab)
IV. Media
-
V. Proses Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Respon
.
1. 2 menit. Pendahuluan
a. Mengucapkan salam a. Membalas salam
b. Menyampaikan tujuan umum dan b. Mendengarkan
khusus tentang penyuluhan ini c. Memberi respon
c. Kontrak waktu
d. Memberikan gambaran tentang
materi yang akan disampaikan
2. 8 menit Isi:
a. Menjelaskan pengertian keluarga a. Mendengarkan
berencana dan menyimak
b. Menjelaskan pengertian kontrasepsi dengan penuh
c. Menjelaskan macam-macam alat perhatian
kontrasepsi yang dapat digunakan b. Mendengarkan
d. Menjelaskan indikasi dan dan menyimak
kontraindikasi dan setiap alat dengan penuh
kontrasepsi perhatian
c. Mendengarkan
dan menyimak
dengan penuh
perhatian
3. 2 menit Penutup
a. Berdiskusi dan tanya jawab antara a. Menanyakan yang
peserta dengan penyaji hal-hal belum
b. Menyimpulkan hasil penyuluhan jelas
c. Mengucapkan salam penutup b. Aktif bersama
dalam
menyimpulkan
c. Membalas salam
VI. Evaluasi
1. Sebutkan apa saja macam-macam alat kontrasepsi?
2. Sebutkan apa saja indikasi dari salah satu alat kontrasepsi?
3. Sebutkan apa saja kontraindikasi dari salah satu alat kontrasepsi?