Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY.

M USIA 24 TAHUN G1 P0 A0

USIA KEHAMILAN 32 MINGGU DENGAN KEHAMILAN FISIOLOGIS

PADA TRIMESTER III DI PUSKESMAS KERTAK HANYAR

TAHUN 2021

Dosen Pembimbing :

Rubiati Hipni,S.ST.,M.Keb

Disusun Oleh :

Sabrina Eka Sari


P07124119084

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PROGRAM DIPLOMA TIGA
2021

1
DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan Pengambilan Kasus…………………………………………… ii

Lembar Konsultasi Asuhan Kebidanan…………………………………………….. iii

Lembar Persetujuan Bimbingan Laporan…………………………………………… iv

Kata Pengantar………………………………………………………………………. v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………………. 1
B. Tujuan……………………………………………………………………….. 1

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Kehamilan………………………………………………………… 2
B. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Ibu Hamil Trimester III ….. … 3
C. Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester III…………………………… … 5
D. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Trimester III……………………………………. 6
E. Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester III …………………………… 10
F. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III ………………………………….. … 12
G. Asuhan Kehamilan…………………………………………………………… 14

BAB III TINJAUAN KASUS………………………………………………………… 17

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………. 22
B. Saran…………………………………………………………………………... 22

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….. 23

i
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS

Persetujuan pengambilan kasus untuk laporan dokumentasi individu praktek PKK 1 dengan
judul “ ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. M USIA 24 TAHUN G1 P0 A0
USIA KEHAMILAN 32 MINGGU DENGAN KEHAMILAN FISIOLOGIS” di Puskesmas
Kertak Hanyar Kabupaten Banjar.

Nama : Ny. M

Hari / Tanggal : Senin, 03 Mei 2021

Alamat : Jl. Tembikar Kanan Komp. Fadillah V

Demikian lembar persetujuan ini dibuat untuk memenuhi tugas pendidikan, oleh :

Nama : Sabrina Eka Sari

NIM : P07124119084

Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kebidanan Semester IV

Banjarmasin, 17 Mei 2021

Mengetahui,

Pembimbing Praktek Mahasiswi

Norlatifah, S.ST Sabrina Eka Sari


NIP. 197404182006042019 NIM. P07124119084

ii
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
Jalan Haji Mistar Cokrokusumo No. 1A Banjarbaru 70714
Telp. (0511) 4773267 – 4780516 -4781619 Fax (0511) 4772288
e-mail : poltekkes_banjarmasin@yahoo.co.id, kepeg_poltekkesbjm@yahoo.co.id
Jurusan Kesling (0511) 4781131 ; Keperawatan (0511) 4772517 ; Kebidanan (0511) 3268018; Gizi
(0511) 436821 ; Kesehatan Gigi (0511) 4772721 ; Analis Kesehatan (0511) 4772718

LEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN

Nama : Sabrina Eka Sari


NIM : P07124119084
Program Studi : D III Kebidanan
Judul Asbid : ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. M USIA 24
TAHUN G1 P0 A0 USIA KEHAMILAN 32 MINGGU DENGAN
KEHAMILAN FISIOLOGIS
Lokasi Praktik : Puskesmas Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar

Materi Saran Tanda Tangan


No. Hari/Tanggal
Konsultasi Pembimbing Pembimbing Mahasiswa

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

BIMBINGAN LAPORAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. M USIA 24 TAHUN G1 P0 A0

USIA KEHAMILAN 32 MINGGU DENGAN KEHAMILAN FISIOLOGIS

PADA TRIMESTER III DI PUSKESMAS KERTAK HANYAR

Telah dikonsultasikan dan disetujui untuk dibuat Dokumentasi Asuhan Kebidanan Praktek
PKK 1 “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III Fisiologis pada Ny. M di
Puskesmas Kertak Hanyar Kabupaten Banjar :

Nama : Ny. M

Umur : 24 tahun

Alamat : Jl. Tembikar Kanan Komp. Fadillah V

Digunakan untuk membuat dokumentasi Asuhan Kebidanan pada Ny. M dengan usia
kehamilan 32 minggu di Puskesmas Kertak Hanyar Kabupaten Banjar :

Nama : Sabrina Eka Sari

NIM : P07124119084

Semester : IV A

Banjarbaru, 17 Mei 2021

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Mahasiswa

Rubiati Hipni,S.ST.,M.Keb Sabrina Eka Sari


NIP. 198011132001122001 NIM. P07124119084

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan Laporan Asuhan Kebidanan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan Laporan ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahan kepada baginda tercinta kita yaitu, Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-nanti kan syafa’atnya di akhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk memenuhi tugas
Laporan Asuhan Kebidanan (PKK 1). Saya tentu menyadari bahwa Laporan ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya
laporan ini nantinya dapat menjadi yang lebih baik lagi. Kemudian, apabila terdapat banyak
kesalahan pada laporan ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, saya ucapkan terimakasih dan kami berharap semoga laporan ini bisa
menambah pengetahuan kepada para pembaca.

Banjarmasin, 17 Mei 2021

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
di lanjutkan dengan proses nidasi atau implantasi. Bila dihitung dimulai pada saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan. (Prawirohardjo, 2018).
Pada saat kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu wanita
yang sedang hamil perlu mendapatkan makanan yang bergizi dan dalam keadaan
yang sehat. Kehamilan akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan energi dan zat
gizi lainnya sebagai pertumbuhan dan perkembangan janin. Oleh karena itu, jika
seorang wanita kekurangan gizi pada saat hamil akan mempengaruhi perkembangan
janin sehingga janin tidak dapat berkembang dengan baik. (Rismalinda, 2015).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menetahui fisiologi kehamilan dan mampu memberikan asuhan
kebidanan dengan menggunakan manajemen kebidanan yang tepat dan benar
pada ibu hamil normal
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengumpulkan data subjektif melalui anamnesa
b. Mahasiswa mampu mengumpulkan data objektif melalui pemeriksaan fisik
c. Mahasiswa mampu menegakan analisis data berdasarkan data subjektif dan
objektif dengan melakukan pendokumentasian soap
d. Mahasiswa mampu melakukan pelaksanaan dengan melakukan
pendokumentasian soap.

1
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Kehamilan
Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (280 hari/40 minggu)
atau 9 bulan 7 hari. Periode kehamilan terbagi dalam triwulan/trimester, trimester I awal
kehamilan sampai 14 minggu, trimester II kehamilan 14 minggu-28 minggu, dan
trimester III 28 minggu-36/ 40 minggu (Nugroho, 2014, hal. 4).
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional dalam Prawirohardjo (2014 hal.
213), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau
10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3
trimester, di mana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 11
minggu (minggu ke-13 hingga ke-24), dan trimester ketiga 15 minggu (minggu ke-25
hingga ke-40).

B. Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Ibu Hamil Trimester III


Menurut Tyastuti, dkk (2016, hal.24) Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Ibu
Hamil Trimester III yaitu :
1. Sistem Reproduksi
a. Uterus
Ibu hamil uterusnya tumbuh membesar akibat pertumbuhan isi konsepsi
intrauterin. Hormon Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, hormon
progesteron berperan untuk elastisitas/ kelenturan uterus. Taksiran kasar
pembesaran uterus pada perabaan tinggi fundus:
(1) Kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
(2) Kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
(3) Minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
Ismus uteri, bagian dari serviks, pada kehamilan akhir, di atas 32 minggu
menjadi segmen bawah uterus. Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi
akibat stimulasi estrogen dan perlunakan akibat progesteron (tanda Goodell).
Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan memberikan gejala
keputihan. Ismus uteri mengalami hipertropi kemudian memanjang dan

2
melunak yang disebut tanda Hegar. Berat uterus perempuan tidak hamil adalah
30 gram, pada saat mulai hamil maka uterus mengalami peningkatan sampai
pada akhir kehamilan (40 minggu) mencapai 1000 gram (1 kg).
Sejak awal kehamilan, uterus sudah mengalami kontraksi ireguler yang
secara normal tidak menyebabkan nyeri. Selama tri semester kedua, kontraksi
dapat dideteksi dengan pemeriksaan bimanual. Kontraksi ini dinamakan
kontraksi Braxton hick. Kontraksi ini muncul tanpa dapat diduga dan secara
sporadic serta biasanya tidak berirama. Intensitasnya bervariasi antara 5-25
mmHg. Sampai beberapa minggu menjelang akhir kehamilan, kontraksi ini
jarang terjadi, tetapi meningkat selama satu atau dua minggu terakhir
kehamilan. Pada saat ini, kontraksi dapat berlangsung setiap 10-20 menit.
Pada akhir kehamilan, kontraksi-kontraksi ini dapat menyebabkan rasa tidak
nyaman dan menjadi penyebab tanda persalinan palsu (false labor).
b. Vagina / vulva.
Pada ibu hamil vagina terjadi hipervaskularisasi menimbulkan warna
merah ungu kebiruan yang disebut tanda Chadwick. Vagina ibu hamil berubah
menjadi lebih asam, keasaman (pH) berubah dari 4 menjadi 6.5 sehingga
menyebabkan wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina terutama
infeksi jamur.
c. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama
fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/
beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak
terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.

2. Payudara
Akibat pengaruh hormon estrogen maka dapat memacu perkembangan duktus
(saluran) air susu pada payudara. Sedangkan hormon progesterone menambah sel-
sel asinus pada payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya
somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus
payudara, serta meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin,
laktoglobulin, sel-sel lemak, kolostrum. Pada ibu hamil payudara membesar dan
tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery,
terutama daerah areola dan papilla akibat pengaruh melanofor, puting susu

3
membesar dan menonjol. Hypertropi kelenjar sabasea (lemak) muncul pada aeola
mamae disebut tuberkel Montgomery yang kelihatan di sekitar puting susu.
Kelenjar sebasea ini berfungsi sebagai pelumas puting susu, kelembutan puting
susu terganggu apabila lemak pelindung ini dicuci dengan sabun. Puting susu akan
mengeluarkan kholostrum yaitu cairan sebelum menjadi susu yang berwarna putih
kekuningan pada trimester ketiga

3. Sistem Kardiovaskuler
a. Retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
b. Terjadi hemodilusi sehingga menyebabkan anemia relative, hemoglobin turun
sampai 10 %.
c. Akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun.
d. Tekanan darah sistolik maupun diastolik pada ibu hamil trimester I turun 5
sampai 10 mm Hg, hal ini kemungkinan disebabkan karena terjadinya
vasodilatasi perifer akibat perubahan hormonal pada kehamilan.Tekanan darah
akan kembali normal pada trimester III kehamilan.
e. Curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap
sampai akhir kehamilan
f. Volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
g. Volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan, kemudian
bertambah secara perlahan sampai akhir kehamilan

4. Sistem Pernafasan
Wanita hamil sering mengeluh sesak napas yang biasanya terjadi pada umur
kehamilan 32 minggu lebih, hal ini disebabkan oleh karena uterus yang semakin
membesar sehingga menekan usus dan mendorong keatas menyebabkan tinggi
diafragma bergeser 4 cm sehingga kurang leluasa bergerak.

5. Sistem Perkemihan
Hormon estrogen dan progesteron dapat menyebabkan ureter membesar, tonus
otototot saluran kemih menurun. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi
glumerulus meningkat sampai 69 %. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh
pembesaran uterus yang terjadi pada trimester I dan III, menyebabkan hidroureter

4
dan mungkin hidronefrosis sementara. Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam
darah mungkin menurun namun hal ini dianggap normal.

6. Sistem Muskuloskeletal
Bentuk tubuh ibu hamil berubah secara bertahap menyesuaikan penambahan
berat ibu hamil dan semakin besarnya janin, menyebabkan postur dan cara
berjalan ibu hamil berubah.

C. Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester III


Menurut Saiffudin, dkk (2002) dalam Sutanto, dkk (2019 hal 104) menyatakan,
adaptasi psikologis ibu hamil berkaitan dengan bayangan risiko kehamilan dan proses
persalinan, sehingga wanita hamil sangat emosional dalam upaya mempersiapkan atau
mewaspadai segala sesuatu yang mungkin akan dihadapinya.
Pada usia kehamilan 39-40 minggu, seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan
rasa sakit dan bahaya yang akan timbul pada waktu melahirkan dan merasa khawatir akan
keselamatannya. Rasa tidak nyaman timbul kembali pada tri mester ketiga dan banyak ibu
yang merasa dirinya aneh, berantakan, canggung dan jelek sehingga memerlukan
perhatian lebih besar dari pasangannya. Di samping itu, ibu mulai sedih karena akan
terpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil,
terdapat perasaan mudah terluka (sensitif). Tri semester ketiga sering kali disebut periode
penantian dan waspada, sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran
bayinya.
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu
akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-
waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan
gejala menuju terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut jika bayi
yang akan dilahirkannya tidak normal. Secara umum, ibu juga akan bersikap melindungi
bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya
membahayakn bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan
bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang
tua. Mungkin juga nama bayi yang akan dilahirkan juga sudah dipilih. Keluarga mulai
menduga-duga tentang jenis kelamin bayinya (apakah laki-laki atau perempuan) dan akan

5
mirip siapa. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami,
keluarga dan bidan.

D. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Trimester III


Menurut Tyastuti (2016, hal 47) kebutuhan fisik ibu hamil diantaranya adalah:
1. Kebutuhan Oksigen
Pada kehamilan terjadi perubahan pada sistem respirasi untuk dapat memenuhi
kebutuhan oksigen, di samping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan
rahim yang membesar. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan
kebutuhan oksigen,yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam.
2. Kebutuhan Nutrisi
Untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi selama masa hamil, banyak
diperlukan zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari pada sebelum hamil.
Pada ibu hamil akan mengalami BB bertambah, penambahan BB bisa diukur
dari IMT (Indeks Masa Tubuh) / BMI (Body Mass Index) sebelum hamil. IMT
dihitung dengan cara BB sebelum hamil dalam kg dibagi (TB dlm m)2misalnya :
seorang perempuan hamil BB sebelum hamil 50 kg,TB 150 cm maka IMT
50/(1,5)2= 22.22 (termasuk normal).

Tabel 2.1 Kenaikan BB wanita hamil berdasarkan BMI atau IMT sebelum hamil

Kategori BMI Rentang Kenaikan BB yang dianjurkan


Rendah ( BMI < 19,8 ) 12,5 - 18 kg
Normal ( BMI 19,8 - 26 ) 11,5 - 16 kg
Tinggi ( BMI > 26 - 29 ) 7 - 11,5 kg
Obesitas ( BMI > 29 ) < 6 kg
Sumber : Tyastuti, hal 48

3. Personal Hygiene
Kebersihan badan mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang
kotor banyak mengandung kuman. Pada ibu hamil karena bertambahnya
aktifitas metabolisme tubuh maka ibu hamil cenderung menghasilkan keringat
yang berlebih, sehingga perlu menjaga kebersihan badan secara ekstra
disamping itu menjaga kebersihan badan juga dapat untuk mendapatkan rasa
nyaman bagi tubuh, seperti : Mandi, perawatan vulva dan vagina, perawatan
gigi, perawatan kuku, perawatan rambut.

6
4. Pakaian
Pakaian yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah pakaian yang longgar,
nyaman dipakai, tanpa sabuk atau pita yang menekan bagian perut atau
pergelangan tangan karena akan mengganggu sirkulasi darah.
5. Eliminasi
a. Buang air besar
Pada ibu hamil sering terjadi obstipasi. Obstipasi ini kemungkinan
terjadi disebabkan oleh : Kurang gerak badan, peristaltik usus kurang karena
pengaruh hormone, tekanan pada rektum oleh kepala. Dengan terjadinya
obstipasi pada ibu hamil maka panggul terisi dengan rektum yang penuh feses
selain membesarnya Rahim, maka dapat menimbulkan bendungan di dalam
panggul yang memudahkan timbulnya haermorrhoid. Hal tersebut dapat di
kurangi dengan minum banyak air putih, gerak badan cukup, makan makanan
yang berserat seperti sayuran dan buah-buahan.
b. Buang air kecil
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup
lancar dan sering buang air kecil karena adanya penekanan kandung kemih
oleh pembesaran uterus. Dengan kehamilan terjadi perubahan hormonal,
sehingga daerah kelamin menjadi lebih basah. Situasi ini menyebabkan jamur
(trikomonas) tumbuh subur sehingga ibu hamil mengeluh gatal dan keputihan.
Rasa gatal sangat mengganggu sehingga sering di garuk dan menyebabkan
saat berkemih sering sisa (residu) yang memudahkan terjadinya infeksi
kandung kemih, untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih
yaitu dengan banyak minum dan menjaga kebersihan sekitar kelamin.

6. Seksual
Hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual.
Hubungan seksual yang disarankan pada ibu hamil adalah :
a. Posisi diatur untuk menyesuaikan dengan pembesaran perut . Posisi
perempuan diatas dianjurkan karena perempuan dapat mengatur kedalaman
penetrasi penis dan juga dapat melindungi perut dan payudara. Posisi miring
dapat mengurangi energi dan tekanan perut yang membesar terutama pada
kehamilan trimester III.

7
b. Pada trimester III hubungan seksual supaya dilakukan dengan hati – hati
karena dapat menimbulkan kontraksi uterus sehingga kemungkinan dapat
terjadi partus prematur, fetal bradicardia pada janin sehingga dapat
menyebabkan fetal distress tetapi tidak berarti dilarang.
c. Hindari hubungan seksual yang menyebabkan kerusakan janin
d. Hindari kunikulus (stimulasi oral genetalia wanita) karena apabila
meniupkan udara ke vagina dapat menyebabkan emboli udara yang dapat
menyebabkan kematian.
e. Pada pasangan beresiko, hubungan seksual dengan memakai kondom supaya
dilanjutkan untuk mencegah penularan penyakit menular seksual.

Hubungan seksual disarankan tidak dilakukan pada ibu hamil bila :

a. Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau
panas.
b. Terjadi perdarahan saat hubungan seksual.
c. Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak.
d. Terdapat perlukaan di sekitar alat kelamin bagian luar.
e. Serviks telah membuka
f. Plasenta letak rendah
g. Wanita yang sering mengalami keguguran, persalinan preterm, mengalami
kematian dalam kandungan atau sekitar 2 minggu menjelang persalinan.

7. Mobilisasi dan Body Mekanik


Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas,
mudah dan teratur dan mempunyai tujuan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
hidup sehat. Dianjurkan berjalan-jalan pagi hari dalam udara yang bersih, masih
segar, gerak badan ditempat : berdiri-jongkok, terlentang kaki diangkat,
terlentang perut diangkat, melatih pernafasan. Latihan : normal tidak berlebihan,
istirahat bila lelah.
8. Senam Hamil
Selama masa kehamilan olah raga dapat membantu tubuhnya siap untuk
menghadapi kelahiran. Wanita dapat berolah raga sambil mengangkat air,

8
bekerja di ladang, menggiling padi, mengejar anak- anaknya dan naik turun
bukit. Bagi wanita yang bekerja sambil duduk atau bekerja di rumah biasanya
membutuhkan olah raga lagi. Mereka dapat berjalan kaki, melakukan kegiatan-
kegiatan fisik atau melakukan bentuk-bentuk olah raga lainnya.
9. Istirahat/Tidur
Istirahat dan bersantai sangat penting bagi wanita hamil. Jadwal ini harus
diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur dapat meningkatkan
kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan
pertumbuhan janin dan juga membantu wanita tetap kuat dan mencegah
penyakit, juga dapat mencegah keguguran, tekanan darah tinggi, bayi sakit dan
masalah-masalah lain.
10. Travelling
Wanita hamil supaya berhati – hati dalam membuat rencana perjalanan yang
cenderung lama dan melelahkan. Jika mungkin perjalanan jauh dilakukan dengan
naik pesawat udara.
11. Imunisasi
Menurut Tyastuti, dkk (2016 hal 59) Imunisasi adalah suatu cara untuk
meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen. Vaksinasi
toksoid tetanus dilakukan dua kali selama hamil. Imunisasi TT sebaiknya
diberikan pada ibu hamil dengan umur kehamilan antara tiga bulan sampai satu
bulan sebelum melahirkan dengan jarak minimal empat minggu.

Tabel 2.2 Pemberian vaksin TT


Lama
Pernah
Interval (Minimal) Perlindungan %Perlindungan
(Kali)
(Tahun)

TT 2, 4 minggu setelah TT
1 - 80
1 (Pada kehamilan)
TT 3, 6 bulan setelah TT 2
(Pada kehamilan, jika
2 3 95
selang waktu minimal
memenuhi)
3 TT 4, 1 tahun setelah TT 3 5 99
4 TT 5, 1 tahun setelah TT 4 10 99
25- seumur
TT 5 Tidak perlu lagi 99
hidup

9
Catatan: Ibu yang belum pernah imunisasi DPT/TT/Td atau tidak tahu status
immunisasinya. ibu hamil harus untuk melengkapi immunisasinya
sampai TT 5, tidak harus menunggu kehamilan berikutnya.

Tabel 2.3 Pemberian vaksin TT


Lama
Pernah
Interval (Minimal) Perlindungan %Perlindungan
(Kali)
(Tahun)

TT 2, 4 minggu setelah TT 1
1 3 80
(Pada kehamilan)

TT 3, 6 bulan setelah TT 2
2 (Pada kehamilan, jika selang 5 95
waktu minimal memenuhi)

3 TT 4, 1 tahun setelah TT 3 10 99

25- seumur
4 TT 5, 1 tahun setelah TT 4 99
hidup

25- seumur
TT 5 Tidak perlu lagi 99
hidup

Catatan: Untuk ibu yang sudah pernah mendapat imunisasi DPT/TT/Td

E. Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester III


Menurut Astuti (2014 hal.73) menyatakan bahwa Ketidaknyamanan pada Kehamilan
Trimester III dan Cara Mengatasinya :
1. Sakit punggung atas dan bawah
Merupakan bentuk tulang punggung kedepan (lordosis) karna pembesaran
rahim. Kejang otot karna tekanan terhadap akar syaraf ditulang
belakang,penambahan ukuran payudara,kadar hormon yang meningkat
menyebabkan kartilago didalam sendi sendi besar menjadi lembek keletithan.
Cara mengatasi :
a. Agar kaki (paha) yang menahan beban dan tegangan (bukan punggung),
jangan membungkuk saat mengambil barang,tetapi berjongkok.
b. Lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit di depan kaki yang lain saat
membungkuk agar terdapat dasar yang luas untuk keseimbangan saat bangkit
dari posisi jongkok.
2. Sering buang air kecil (BAK) terutama di malam hari (nokturia)

10
Merupakan tekanan uterus atau rahim pada kandung kemih. Kadar natrium
meningkat di dalam tubuh, air dan natrium tertahan di kaki selama siang hari pada
malam hari terdapat aliran darah balik vena sehingga meningkatkan jumlah urine.
Cara mengatasinya :
a. Segera berkemih jika sudah terasa ingin kencing
b. Perbanyak minum air putih di siang hari
c. Jangan kurangi minum di malam hari, kecuali jika sudah mengganggu tidur
dan menyebabkan keletihan
d. Kurangi minum kopi,teh,dan cola dengan kafein karna merangsang keinginan
untuk berkemih
e. Jangan mengkonsumsi obat tanpa berkonsultasi dengan dokter

3. Gatal-gatal diseluruh tubuh


Merupakan kemungkinan karna hipersensitif terhadap antigen (zat) pada
plasenta (ari-ari)
Cara mengatasi :
a. Gunakan kompres dingin atau mandi berendam
b. Gunakan cara mandi (menggunakan krem khusus pengganti sabun, biasanya
berisi ramuan alami)

4. Bengkak pada kaki


Merupakan peningkatan kadar natrium disebabkan oleh pengaruh hormonal.
Cara mengatasinya :
a. Hindari posisi berbaring telentang

5. Susah tidur (insomnia)


Merupakan perubahan pola tidur bangun tengah malam akibat ketidaknyaman
pembesaran rahim, berkemih dimalam hari, sesak napas, rasa panas diperut,
kongesti hidung, sakit otot, kram, strees, dan cemas.
Cara mengatasinya :
a. Sebelum tidur lakukan olahraga ringan, misalnya menggerakkan tangan atau
senam hamil
b. Mandi air hangat, minum-minuman hangat (susu/teh)
c. Menarik napas panjang dari hitung dan mengeluarkannya dari mulut

11
d. Ciptakan suasana kamar yang nyaman (bersih, rapi dengan cahaya yang
redup)
e. Berdoa sebelum tidur
f. Tidur dengan posisi miring ke kiri
g. Didampingi dan dibelai suami memberikan ketenangan bagi ibu

F. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III


Tanda tanda bahaya kehamilan trimester menurut Febrianti (2019, hal.12)
1. Perdarahan pervaginam
Pada awal masa kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit atau
spotting di sekitar waktu pertama haid. Perdarahan ini merupakan perdarahan
implantasi dan normal. Perdarahan awal kehamilan yang tidak normal adalah yang
berwarna merah pekat, perdarahan yang banyak atau perdarahan yang sangat
menyakitkan. Perdarahan ini dapat berarti aborsi, kehamilan mola, atau kehamilan
ektopik.
2. Sakit kepala berat
Sakit kepala bisa terjadi selama proses kehamilan, dan sering kali membuat
rasa yang tidak nyaman. Ibu hamil yang mengalami rasa nyeri kepala di dahi
disertai penglihatan kabur, nyeri ulu hati, mual dan muntah kemungkinan
merupakan tanda bahwa ibu hamil mengidap penyakit ginjal dan tekanan darah
tinggi.
3. Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal merupakan
tanda tidak normal. Nyeri abdomen yang bermasalah adalah yang menetap dan
tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik,
aborsi, penyakit tulan pelviksiritasi uterus, infeksi saluran kemih atau infeksi
lainnya.

12
4. Mual muntah berlebihan
Mual muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester
ke-1. Biasa terjadi di pagi hari, gejala ini terjadi selama 10 minggu setelah HPHT
berlangsung. Ibu hamil yang mengalami muntah-muntah lebih dari 7 kali selama
sehari disertai kondisi yang lemah, tidak makan, berat badan turun, nyeri ulu hati
kemungkinan merupakan suatu tanda ibu hamil menderita penyakit berat.

5. Penglihatan kabur
Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah selama
proses kehamilan. Masalah visual yang mengindektifikasikan keadaan jiwa yang
mendadak biasanya berupa masalah pandangan kabur atau berbayang secara
mendadak. Perubahan penglihatan dapat disertai dengan sakit kepala yang hebat
dan mungkin merupakan gejala dari pre-eklampsi.

6. Bengkak di wajah dan jari-jari tangan


Hampir separuh ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal pada kaki.
Bengkak bisa menunjukkan masalah serius jika muncul pada muka dan yangan,
tidak hilang setelah istirahat, dan disertai dengan keluahan fisik yang lain. Hal ini
dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau pre-eklampsi.

7. Gerakan janin berkurang


Untuk melihat kesejahteraan janin, dapat dketahui dari keaktifan gerakannya.
Minimalnya, janin melakukan pergerakan sebanyak 10 kali dalam 24 jam. Jika
kurang dari itu, maka waspada adanya gangguan janin dalam rahim.

8. Kejang
Pada umumnya, tanda bahaya kejang didahului oleh semakin memburuknya
keadaan dan terjadinya gejala sekit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah.
Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian
kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia.

9. Keluar ketuban sebelum waktunya


Ketuban pecah dini merupakan pecahnya ketuban sebelum waktunya. Tanda
bahaya kehamilan ini biasanya muncul aterm di atas 37 minggu. Penyebab umum

13
dari ketuban pecah dini (KPD) adalah multi atau grandemulti overdistensi
(hidramnion, hamil ganda (disproporsi sefalo pelvis), kelainan letak (lintang,
sungsang).

G. Asuhan Kehamilan
1. Pengertian Asuhan Kehamilan
Menurut Marmi (2011, hal. 9) Asuhan antenatal adalah asuhan yang diberikan
kepada ibu hamil sejak konfirmasi konsepsi hingga awal persalinan. Bidan akan
menggunakan pendekatan yang berpusat pada ibu dalam memberikan asuhan
kepada ibu dan keluarganya dengan berbagai informasi untuk memudahkannya
membuat pilihan tentang asuhan yang ia terima.

2. Tujuan Asuhan Kehamilan


Menurut Marmi (2011, hal. 13) Tujuan asuhan antenatal adalah untuk
memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara
membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi
yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran, dan memberikan
pendidikan.
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu
dan bayi.
c. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal.
d. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan
pendidikan, nutrisi,kebersihan diri, dan proses kelahiran bayi.
e. Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medik, bedah, atau obstetri
selama kehamilan.
f. Mengembangkan persiapan persalinan serta persiapan menghadapi
komplikasi.
g. Membantu menyiapkan ibu menyusui dengan sukses, menjalankan nifas
normal dan merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial.

14
3. Standar Pelayanan Antenatal
Menurut Nugroho (2014, hal 7) standar pelayan antenatal antara lain :
a. Standar 3 : Identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dengan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu,
suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan
kehamilannya sejak dini dan secara teratur.
b. Standar 4 : Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan
meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk
menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus
mengenal kehamilan risti/kelainna, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi,
PMS/infeksi HIV, memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan
kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka
harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan
kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan
merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
c. Standar 5 : palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan
palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan
bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala
janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainanserta melakukan
rujukan tepat waktu.
d. Standar 6 : pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan / atau
rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
e. Standar 7 : pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kehamilan tekanan darah pada
kehamilan dan mengenali tanda-tanda serta gejala pre eklamsia lainnya, serta
mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
f. Standar 8 : persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, sami serta
keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan

15
persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan di
rencanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk
merujuk,bila tiba tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya
melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.
4. Pelayanan Standar Asuhan Kebidanan
Menurut Pantiawati (2015, hal.10) pelayanan ANC minimal 5T, meningkat
menjadi 7T, dan sekarang menjadi 12T, sedangkan untuk daerah gondok dan
endemik malaria menjadi 14T, yaitu:
a. Ukur tinggi badan/ berat badan.
b. Ukur tekanan darah.
c. Ukur tinggi fundus uteri.
d. Pemberian imunisasi TT.
e. Pemberian tablet zat besi (minimal 90 tablet) selama kehamilan.
f. Test terhadap penyakit menular seksual/ VDRL.
g. Temu wicara/konseling.
h. Tes/pemeriksaan Hb.
i. Tes/pemeriksaan urin protein.
j. Tes reduksi urin.
k. Perawatan payudara (tekan pijat payudara).
l. Pemeliharaan tingkat kebugaran (senam hamil).
m. Terapi yodium kapsul (khusus daerah endemic gondok).
n. Terapi obat malaria.

5. Standar Kunjungan Antenatal


Sesuai standard asuhan yang terbaru maka ibu hamil begitu diketahui hamil
disarankan untuk sedini mungkin melakukan kunjungan ANC. Esensi dari asuhan
antenatal adalah pendidikan dan promosi kesehatan serta upaya deteksi, sehingga
begitu ada kelainan segera diketemukan dan dilakukan upaya penatalaksanaan.
Lalu berdasarkan standard yang terbaru, ibu hamil disarankan untuk melakukan
kunjungan ANC minimal 6 kali selama kehamilan dengan komposisi waktu
kunjungan 2 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, dan 3 kali
pada trimester ketiga. Pada trimester pertama dan ketiga ibu disarankan untuk
melakukan pemeriksaan oleh dokter spesialis pada minggu awal trimester pertama
dan ketiga.

16
BAB III
TINJAUAN KASUS

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN


PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI
PUSKESMAS KERTAK HANYAR
KABUPATEN BANJAR

PENGKAJIAN :

Hari/ Tanggal : Senin, 3 Mei 2021

Jam : 09.00 WITA

No. RMK : ***

IDENTITAS :

Istri Suami
Nama Ny. M Tn. M
Umur 24 tahun 24 tahun
Pendidikan SMU SMU
Pekerjaan Swasta Swasta
Agama Islam Islam
Suku / Bangsa Banjar / Indonesia Banjar / Indonesia
Alamat Jl. Tembikar Kanan Komp. Jl. Tembikar Kanan Komp.
Fadillah V Fadillah V

PROLOG :

Ibu G1P0A0 datang ke Puskesmas Kertak Hanyar untuk memeriksakan kehamilannya. Ini
adalah kehamilan pertama, tidak pernah keguguran. HPHT 02 – 10 – 2020 , TP 09–07– 2021.
TB 159 cm. Golongan Darah ‘B’ . Riwayat Imunisasi TT, TT1 dilakukan saat caten, TT2
didapatkan pada bulan November 2018, Ibu sudah mendapatkan imunisasi TT3 pada
kehamilan ini tanggal 08 April 2021. Ibu telah memeriksakan kehamilannya sebanyak 6 kali.
Pada Trimester I 3x, Trimester II 2x, dan Trimester III 1x. Ibu sebelumnya tidak
menggunakan alat kontrasepsi apapun, Ibu tidak memiliki riwayat penyakit seperti

17
hypertensi, diabetes melitus dan jantung. Ibu tidak mempunyai riwayat alergi baik obat
maupun makanan.

DATA SUBJEKTIF :

Ibu mengeluh pusing

DATA OBJEKTIF :

1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Keadaan emosional : Baik
d. Berat badan : 72,5 kg
e. LILA : 29 cm
f. Tanda-tanda vital TD : 140/90 mmHg
N : 80 x/m
T : 36.7 ℃
R : 24 x/m
2. Pemeriksaan Fisik
a. Muka : tidak tampak oedema
b. Mata : simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak pucat
c. Mulut : tidak ada carises dan gigi tidak berlubang
d. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
e. Perut : tidak ada luka bekas operasi

Palpasi
Leopold I : Tinggi Fundus Uteri ½ pusat dan prx (26 cm)
Leopold II : Teraba panjang keras seperti papan pada perut ibu sebelah kiri.
Teraba bagian-bagian kecil pada perut ibu sebelah kanan.
Leopold III : Teraba keras, bulat dan melenting (kepala)
Leoplod IV : Penurunan bagian terbawah janin masuk PAP (Divergen)
(5/5)
Auksultasi
DJJ : 150 x/m

18
TBJ : (TFU-12)x155
(26 – 12) X 155 = 2.170 gram

3. Pemeriksaan Penunjang
a. Hemoglobin : 11 gr/dL

ANALISA :

G1P0A0 hamil 32 minggu, janin tunggal, hidup, intra uterin, fisiologis.

PENATALAKSAAN

1. Memberitahukan pada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin
dalam keadaan baik. Ibu mengerti.
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa penyebab dari pusing yang dirasakan ibu adalah
dampak dari peningkatan tekanan darah ibu. Pusing saat hamil juga dapat terjadi
karena rahim yang terus membesar sehingga menekan pembuluh darah. Kondisi ini
umumnya terjadi ketika janin sudah membesar pada trimester kedua atau ketiga. Ibu
mengerti tentang penyebab pusing yang di rasakan.
3. Menganjurkan ibu untuk menghindari berbaring telentang yang dapat membuat ibu
hamil merasa pusing. Ketika telentang, rahim yang membesar dapat menghalangi
aliran darah dari ekstremitas bawah (anggota gerak bawah) ke jantung. Ibu mengerti
dan setuju untuk tidur menghadap kiri atau kanan.
4. KIE :
a. Menganjurkan kepada ibu untuk makan, makanan yang bergizi, seperti ikan,
daging ,hati, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan, sayuran hijau, buah-buahan
serta susu. Dengan porsi sedikit tapi sering, minimal 5 porsi sehari, karena ibu
hamil yang sudah memasuki trimester III, tidak bisa makan terlalu banyak, karena
perutnya yang semakin membesar. Jika ibu makan terlalu banyak dapat
menyebabkan ibu menjadikan rasa begah atau pengap pada perut ibu. Buah-
buahan pilih buah yang berserat seperti pepaya untuk mencegah agar ibu tidak
susah BAB, seperti yang biasa dialami oleh wanita hamil Trimester III. Sayur
pilih yang tidak banyak kuahnya karena bisa menyebabkan begah juga, seperti
sayur capcay. Ibu mengerti.

19
b. Menganjurkan kepada ibu agar cukup istirahat dan mengurangi aktifitas yang
berat, hindari duduk dan berdiri terlalu lama. Pada saat istirahat dianjurkan untuk
tidak berbaring terlentang tetapi miring ke kiri, dengan kaki sedikit menekuk dan
diganjal dengan bantal, dan untuk mengurangi rasa nyeri pada perut,ganjal
dengan bantal pada perut bawah sebelah kiri. Dianjurkan untuk selalu rileks pada
saat duduk dan tidur. Ibu mengerti.
c. Menganjurkan pada ibu untuk menjaga kebersihan diri, dengan mandi dan gosok
gigi minimal 2 kali sehari, membersihkan daerah genitalia dengan cara menyiram
dari arah depan ke belakang dan mengeringkan dengan handuk bersih, selalu
mencuci tangan setelah BAB dan BAK. Ibu mengerti.
d. Memberitahukan pada ibu tentang pentingnya Perawatan Payudara, dengan cara :
 Gunakan bra dengan bentuk menyangga payudara.
 Bersihkan puting susu dengan minyak kelapa lalu bilas dengan air hangat.
 Jika ditemukan pengeluaran cairan yang berwarna kekuningan dari payudara
berarti produksi ASI sudah dimulai. Ibu mengerti. (Sofian, 2013)
e. Menjelaskan pada ibu tentang bahaya kehamilan seperti perdarahan dari jalan
lahir, Sakit kepala hebat yang tidak hilang dengan istirahat, penglihatan kabur
secara tiba-tiba, pembengkakan pada wajah dan tangan, keluar air ketuban
sebelum waktunya, gerakan janin berkurang atau tidak terasa, nyeri perut hebat,
dan Anemia. Ibu mengerti.
f. Mendiskusikan kembali kepada ibu dan keluarga mengenai P4K (Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi), yaitu :
 Mendiskusikan dan menentukan tempat dan calon penolong persalinan. Ibu
akan melahirkan di BPM dan ditolong Bidan.
 Menentukan siapa yang akan mendampingi ibu saat persalinan. Ibu akan
didampingi oleh suami. Mempersiapkan dana untuk kepentingan dan
kebutuhan ibu bersalin, nifas dan termasuk biaya rujukan. Ibu dan keluarga
sudah mempersiapkan.
 Mempersiapkan barang barang yang diperlukan untuk persalinan seperti
pakaian bayi, pakaian ibu, kain panjang dan lain-lain. Ibu dan keluarga sudah
mempersiapkannya.
 Mempersiapkan transportasi jika sewaktu-waktu diperlukan. Ibu dan
keluarga sudah mempersiapkannya.

20
 Mempersiapkan calon pendonor darah yang bersedia sewaktu waktu jika
diperlukan. Ibu telah mempersiapkan 2 calon donor darah yaitu kakak dan
sepupu ibu sendiri.
g. Mengingatkan kembali pada ibu tentang tanda-tanda persalinan, yaitu :
 Perut mules dan nyeri yang menjalar dari pinggang ke perut bagian bawah
secara teratur dan semakin bertambah.
 Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir.
 Keluar air-air.
Ibu mengerti.
5. Memberikan terapi sederhana sesuai keadaan ibu. Ibu diberikan Tablet Fe, Kalk, dan
Vit C. Ibu mengerti dan akan meminum sesuai anjuran.
6. Menyepakati dengan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu mendatang,
atau jika ada keluhan.
7. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan. Hasil pemeriksaan telah di dokumentasikan
di buku KIA dan Registrasi.

21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kehamilan dan di dapatkan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu melakukan anamesa dan mengumpulkan data Subjektif pada
Ny. M dengan melakukan Tanya jawab.
2. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang pada Ny. M
dengan melakukan pemeriksaan Antenatal Care sesuai dengan standar
3. Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian menggunakan metode SOAP.

B. Saran
1. Bagi Klien Menambah pengetahuan pasien tentang pentingnya pemantauan pada
saat hamil dengan melakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan terutama Bidan
dan Dokter Spesialis
2. Bagi Penulis Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan
asuhan Kehamilan dengan menggunakan dokumentasi SOAP mulai dari
pengkajian sampai evaluasi, secara sistematis dan benar sesuai data-data yang di
dapatkan di lahan praktek

22
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI. 2017. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Husada
Sulistyawati, Ari. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Masa Keahamilan. Jakarta: Salemba
Medika
Siswosudarmo, Risanto,dkk. 2008. Obstetri Fisiologi. Yogyakarta: Pustaka Cendekia

23

Anda mungkin juga menyukai