Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penilaian merupakan kegiatan yang sangat penting di dalam proses pembelajaran.
Penilaian juga merupakan ujung tombak dari suatu kegiatan pencapaian taraf berhasil
tidaknya suatu pembelajaran. Berbeda halnya dengan penilaian terdahulu dengan sekarang,
bedanya penilaian yang dahulu hanya menekankan tagihan penguasaan pengetahuan peserta
didik sebagai hasil belajar pada umunya dengan jalan tes tulis, akan tetapi dalam penilaian
autentik menuntut peserta didik untuk berunjuk kerja dalam situasi yang konkrit. Model
dalam penilaian selalu berkembang dan disempurnakan seiring dengan perkembangan dan
perubahan kurikulum yang berlaku. Perubahan kurikulum yang berlaku di Indonesia sudah
terjadi sebanyak 9 kali yang dimulai dari tahun 1947 yang dikenal dengan “rencana
pelajaran” hingga kurikulum 2013 dikenal dengan kurikulum berkarakter.

Penilaian yang dinilai efektif adalah penilaian autentik yang dapat mempermudah
dalam menilai dan mengukur keseluruhan aspek yang peserta didik lakukan. Penilaian
melibatkan aspek sikap, aspek keterampilan dan aspek psikomotor peserta didik. Dengan
demikian, instrumen penilaian yang dikembangkan lebih bisa menggambarkan peserta didik
lebih menyeluruh.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari penilaian atau evaluasi?
b. Apa fungsi dari penialaian atau evaluasi?
c. Apa saja jenis-jenis dari penilaian atau evaluasi?
d. Apa saja obyek dan subyek dari penilaian atau evaluasi?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari penilaian atau evaluasi
b. Untuk mengetahui dari penialaian atau evaluasi
c. Untuk mengetahui jenis-jenis dari penilaian atau evaluasi
d. Untuk mengetahui obyek dan subyek dari penilaian atau evaluasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation; dalam bahsa Arab
al-Taqdir, dalam bahasa Indonesia berarti: penilaian. Akar katanya adalah ualue, dalam bahas
Arab : al-Qimah; dalam bahasa Indonesia berarti : nilai. Dengrr demikian secara harfiah,
evaluasi pendidikan (educational evaluation) = al-Taqdir al-Tarbauiy) dapal diartikan
sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan kegiatan pendidikan.

Sedangkan dari segi istilah, seperti yang dikemukakan oleh Edwind Wandt dan
Gerald W. Brown (1977) : Evaluation refer to the act or process to determining the value of
something. Menurut definisi ini,maka istilah evaluasi itu menunjukkan kepada atau
mengandung pengertian suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari
sesuatu.

Menurut Permendikbud No. 23 Tahun 2016, penilaian adalah proses pengumpulan


dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Proses
tersebut dilakukan melalui berbagai teknik penilaian, menggunakan berbagai instrumen, dan
berasal dari berbagai sumber agar lebih komprehensif. Penilaian tidak hanya difokuskan pada
hasil belajar, tetapi juga pada proses belajar. Peserta didik dilibatkan dalam proses penilaian
terhadap dirinya sendiri dan penilaian antar peserta didik (penilaian antar teman) sebagai
sarana untuk berlatih melakukan penilaia

Dari pengertian dapat dikatakan penilaian atau yang sering disebut evaluasi
merupakan bagian terpenting dari proses pembelajaran. Karena dari proses pembelajaran
tersebut guru perlu mengetahui seberapa jauh proses pembelajaran tersebut telah mencapai
hasil sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

B. Fungsi penilaian
Ditinjau dari berbagai segi dalam sistem pendidikan, fungsi evaluasi sebagai berikut:
1. Evaluasi berfungsi selektif
Dengan mengadakan evaluasi guru dapat mengadakan seleksi pada
siswanya dengan tujuan memilih siswa yang dapat diterima disekolah tertentu,
untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas, untuk memilih siswa yang
seharusnya mendapat beasiswa, atau untuk memilih siswa yang sudah berhak
lulus.
2. Evaluasi berfungsi diagnostik.
Apabila alat yang digunkan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan,
maka dengan melihat hasilnya, guru akan dapat mengetahui kelemahan siswa, dan
sebab-sebab kelemahan siswa.
3. Evaluasi berfungsi sebagai penempatan.
Untuk dapat menetukan dengan pasti dikelompok mana seorang siswa
harus ditempatkan maka digunkanlah suatu kegiatan evaluasi.Sekelompok siswa
yang mempunyai hasil evaluasi yang sama, akan berada dalam kelompok yang
sama dalam belajar.
4. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar.
Perbaikan mungkin dilakukan dengan hal tujuan instruksional, kegiatan
belajar siswa, strategi mengajar guru, dll yang biasanya berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa.
5. Evaluasi berfungsi sebgai pengukuran keberhasilan
Pengajaran sebagai suatu sistem terdiri atas beberapa komponen yang
saling berkaitan satu sama lain. Komponen-komponen dimaksud antara lain:
adalah tuiuan, materi atau bahan pengajaran, metode dan kegiatan belaiar-
mengajar, alat dan sumber pelajarary dan prosedur serta alat evaluasi. Fungsi ini
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.
Keberahasilan program ditentukan oleh bebrapa factor yaitu factor guru, metode
mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem kurikulum.
6. Untuk keperluan bimbingan dan konseling.
Hasil-hasil evaluasi yang telah dilaksanakan oleh guru terhadap siswanya
dapat dijadikan sumber informasi atau data bagi pelayanan BK oleh para konselor
sekolah atau guru pembimbing lainnya seperti antara lain:
a. Untuk membuat diagnosis mengenai kelemahan-kelemahan dan
kekuatan atau kemampuan siswa.
b. Untuk mengetahui dalam hal-hal apa seseorang atau sekelompok
siswa memerlukan pelayanan remedial.
c. Sebagai dasar dalam menangani kasus-kasus tertentu di antara siswa.
d. Sebagai acuan dalam melayani kebutuhan-kebutuhan siswa dalam
rangka bimbingan karier.
C. Jenis Penilaian
1. Penilaian Formatif
Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar yang sudah dicapai
oleh peserta didik setelah menyelesaikan satu sub bab pengajaran pada suatu
bidang studi tertentu
a. Fungsi
Penilaian formatif memiliki fungsi untuk memperbaiki proses
pembelajaran. Dari hasil penilaian nantinya akan ditafsirkan apakah
metode yang sudah diajarkan cocok atau bahasan pelajaran bidang
studi apakah benar-benar sudah sesuai dan masalah lainnya yang
berkaitan dengan proses belajar mengajar
b. Tujuan
Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui batasan peserta didik
dalam penguasaan materi yang sudah diajarkan dalam suatu program.
Dengan memerhatikan aspek dari pengetahuan, keterampilan, sikap
dan penguasaan materi. Dari hasil penilaian tersebut dapat dilihat
apakah peserta didik memenuhi aspek yang dikandung KD atau harus
menjalani remedial
c. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dari penilaian formatif adalah setiap peserta
didik sudah melewati sub per sub bab pada satu semester pengajaran.
Dengan kata lain, penilaian formatif dilakukan saat peserta didik sudah
menyelesaikan suatu ulangan harian yang diberikan oleh pengajar.
2. Penilaian Sumatif
Berbeda dengan penilaian formatif, penilaian sumatif adalah penilaian
yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar yang sudah dicapai oleh peserta
didik dalam satu semester penuh.
a. Fungsi
Pada umum penilaian ini berfungsi untuk menentukan angkat
terakhir peserta didik setelah mengikuti pembelajaran selama satu catur
wulan atau satu semester program pengajaran dari suatu satuan
pendidikan
b. Tujuan
Penilaian sumati bertujuan untuk mengetahui taraf dari hasil
belajar yang sudah dicapai oleh peserta didik setelah menyelesaikan
suatu program selama satu catur wulan, atau selama satu semester. Hal
ini bertujuan untuk menganalisa apakah mempu atau tidaknya peserta
didik untuk melanjutkan satu semester kedepan atau melanjutkan
pelajaran pada program yang lebih tinggi dengan menilai dari aspek
pengetahuan, keterampilan, sikap dan penguasaan materi.
c. Waktu pelaksanaan
Penilaian sumatif dapat dilakukan sesuai dengan tujuannya, yaitu
pada saat penilaian catur wulan, atau pada saat sudah menyelesaikan
satu semester program pengajaran.
3. Penilaian penempatan (placement)
Placement test atau yang lebih dikenal dengan tes penempatan merupakan
suatu ujian yang akan diberikan kepada peserta didik yang akan memasuki sebuah
intitusi guna menentukan tingkatan keterampilan dalam bidang tertentu, sehingga
dapat diperoleh kelompok yang sesuai dengan kemampuan peserta didik.
a. Fungsi
Fungsi dari penilaian ini adalah untuk menentukan kelompok
bagian mana yang akan siap dimasuki oleh peserta didik yang sesuai
dengan kemampuan dan kepribadiannya. Misalkan untuk penentuan
kejurusan yang akan dimasuki oleh peserta didik. Dengan tetap
memerhatikan aspek penilaian kemampuan, bakat, dan aspek
kepribadian lainnya.
b. Tujuan
Penilaian ini bermaksud untuk menempatkan peserta didik pada
kedudukan yang lebih tepat berdasarkan bakat yang dimiliki, minat,
kemampuan, dan kesanggupan peserta didik, sehingga nantinya peserta
didik tidak mengalami hambatan dalam mengikuti program
pembelejaran tertentu.
c. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksaan dari penilaian ini adalah sebelum peserta didik
mengikuti proses pembelajaran atau sebeum anak memasuki
pendidikan pada suatu tingkatan tertentu. Setelah peserta didik
menamatkan pendidikannya di SMA sederajat misalnya, bagi mereka
yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, hendaknya terlebih dahulu
mengikuti penilaian psikis yang menyangkut tes inteligensi, bakat, dan
juga minat, sehingga dapat benar-benar menentukan pilhan yang tepat
untuk dirinya.
4. Penilaian Diagnostik
Sama seperti penilaian penempatan, penilaian diagnostik banyak
dilakukan dalam rangka pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan.
a. Fungsi
Penilaian diagnostik perlu dilakukan untuk mengetahui masalah-
masalah apa yang diderita yang mengganggu anak, sehingga ia
mengalami kesulitan, hambatan atau gangguan dalam mengikuti
program pengajaran pada suatu bidang studi tertentu atau program
pendidikan tertentuk. Dengan mengetahui faktor penyebabnya usaha
untuk menyelesaikan masalah akan dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.
b. Tujuan
Penilaian diagnotik ini bertujuan untuk mengatasi masalah atau
juga untuk membantu pemecahan masalah yang dialami oleh peserta
didik. Tentunya dengan memerhatikan jenis masalah yang dihadapi
dan faktor-faktor apa saja yang diperkirakan yang menjadi sebab
masalah yang dihadapi.
c. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan penilaian diagnostik ini dilakukan sesuai keperluan
dari peserta didik. Bisa dilakukan sebagai pelengkap dari peserta didik
atau pada waktu peserta didik dihadapkan suatu masalah.
5. Penilaian atau tes seleksi
Test seleksi adalah test yang sering digunakan untuk menyeleksi calon
peserta yang memenuhi syarat untuk mengikuti suatu program. Test seleksi
sering dilakukan dalam penerimaan aau penolakan sekelompok orang untuk
mengii tempat tertentu sesuai kebutuhan institusi yang bersangkutan.
a. Fungsi
Tes seleksi ini digunakan untuk menetapkan keputusan sesuai
dengan keberadaan institusi tersebut dan tentunya sesuai dengan
bidang-bidang yang diperlukan. Misalkan sebuah bank sedang
melakukan penerimaan karyawan, tentunya tes seleksi yang digunakan
akan berhubungan dengan kemampuan yang calon karyawan miliki.
Keterampilan dan pengetahuan tentang bank, seperti kemampauan
menggunakan komputer, ketelitian dan kecepatan menggunakan angka,
kepribadian, dan jenis kemampuan lainnya yang berhubungan dengan
bank. Sama halnya juga dengan tes seleksi penerimaan peserta didik
baru, melalui tes seleksi, akan diterima sebagian besar calon peserta
didik dan sebahagian lagi akan ditolak. Calon yang tidak tidak diterima
tidak mendapat perhatian dari institusi/sekolah yang bersangkutan.
b. Tujuan
Tes seleksi ini bertujuan untuk mendapatkan peserta didik yang
memiliki kemampuan yang sesuai dengan yang diharapkan. Hasil tes
seleksi tersebut digunakan sebagai dasar atau patokan untuk
memprediksi keberhasilan peserta didik dalam mengikuti atau
melakukan program yang akan dimasuki, dengan kata lain apabila
diterima maka diprediksi mereka akan behasil mengikuti atau
melakukan program tersebut.
c. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan tes seleksi yaitu pada saat awal penerimaan untuk
memasuki sebuah institusi atau tempat tertentu. Tes seleksi akan
menghasilkan sekelompok calon peserta didik diterima dan
sekelompok peserta didik lagi ditolak atau tidak diterima akan berhasil
dengan baik dan yang diterima akan gagal atau tidak berhasil.

D. Objek dan subjek penilaian


1. Objek penialain
Objek atau sasaran penilaian adalah segala sesuatu yang menjadi titik
pusat pengamatan karena penilaian menginginkan informasi tentang sesuatu
tesebut. Objek penilaian dilihat dari aspek input maka objek dari penilaian
meliputi tiga aspek, yaitu:
a. Aspek Kognitif (Kemampuan)

Kemampuan calon peserta didik yang akan mengikuti program


pendidikan sebagai taruna Akademi Angkatan Laut tentu harus
dibedakan dengan kemampuan calon peserta didik yang akan
mengikuti program pendidikan pada sebuah perguruan tinggi Agama
Islam. Adapun alat yang biasa digunakan dalam rangka menilai
kemampuan peserta didik itu adalah tes kemampuan (attitude test).

b. Aspek Psikomotor (Kepribadian)

Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri seseorang,


yang menampakkan bentuknya dari tingkah lakunya. Sebelum
mengikuti program pendidikan tertentu, para calon peserta didik perlu
terlebih dahulu dinilai kepribadiannya masing-masing, sebab baik
burukya kepribadian mereka secara psikologis akan dapat
mempengaruhi keberhasilan mereka dalam mengikuti program
tertentu. Penilaian yang dilakukan untuk mengetahui atau mengungkap
kepribadian seseorang adalah dengan jalan menggunakan tes
kepribadian (personality test).

c. Aspek Afektif (Sikap)


Sikap, pada dasarnya adalah merupakan bagian dari tingkah laku
manusia, sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memencar
keluar. Namun karena sikap ini merupakan sesuatu yang paling
menonjol dan sangat dibutuhkan dalam pergaulan, maka diperoleh
informasi mengenai sikap seseorang adalah penting sekali. Karena itu
maka aspek sikap tersebut perlu dinilai terlebih dahulu bagi para calon
peserta didik sebelum mengikuti program pendidikan tertentu.

Sedangkan obyek penilaian dilihat dari segi aspek output maka obyek
dari penilaian meliputi yaitu:
Penilaian terhadap lulusan suatu sekolah dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh tingkat pencapaian / prestasi belajar mereka selama mengikuti
program. Alat yang digunakan untuk mengukur disebut tes pencapaian atau
achievement test. Kecenderungan yang ada sampai saat ini di sekolah adalah
bahwa guru hanya prestasi belajar aspek kognitif atau kecerdasan saja alatnya tes
tertulis, sedangkan aspek psikomotorik apalagi afektif sangat langka dijamah oleh
guru yang telah menyebabkan akhlak para lulusannya merosot dan selanjutnya
berdampak luas pada merosotnya akhlak bangsa, karena lulusan hanya menguasai
teori tapi tidak terampil.
2. Subyek penilaian
Yang dimaksud dengan subyek penilaian adalah orang yang melakuakan
pekerjaan penilaian atau evaluasi. Siapa yang dapat disebut sebagai subyek
penilaian untuk setiap tes, ditentukan oleh suatu atauran pembagian tugas atau
aturan yang berlaku. Jadi subjek penilaian itu dapat berbeda-beda orangnya.
Contoh:
a. Untuk melakukan suatu evaluasi tentang prestasi belajar atau
pencapaian, maka sebagai subjekpenilaian adalah guru.
b. Untuk melakasanakan evaluasi sikap yang menggunakan sebuah skala,
maka sebagai sebagai subyeknya dapat meminta pertentu.
tugas yang ditunjuk, dengan didahului oleh suatu latihan melaksanakan
evaluasi tersebut.
c. Untuk melaksanakan evaluasi terhadap kepribadian dimana
menggunakan sebuah alat ukur yang sudah distandarsisasikan maka
subyeknya adalah ahliahli pisikologi. Disamping alatnya yang bersifat
rahasia maka subjek evaluasi haruslah seorang yang betul-betul ahli
karena jawaban dan tingkah laku orang yang di tes harus
diinterpretasikan dengan cara tertentu.
Dalam kegiatan penilaian di mana sasaran penilaiannya adalah prestasi
belajar, maka subjek penilaiannya adalah guru atau dosen yang mengasuh mata
pelajaran tertentu. Jika penilaian yang dilakukan itu sasarannya adalah sikap
peserta didik, maka subjek penilaiannya adalah guru atau petugas yang sebelum
melaksanakan penilaian tentang sikap itu, terlebih dahulu telah memperoleh
pendidikan atau latihan mengenai cara-cara menilai sikap seseorang.

Adapun apabila sasaran yang dinilai adalah kepribadian peserta didik, di


mana pengukuran tentang kepribadian itu dilakukan dengan menggunakan
instrumen berupa tes yang sifatnya baku, maka subjek penilaiannya tidak bisa
yang lain kecuali seorang psikolog, yaitu seseorang yang memang telah dididik
untuk menjadi tenaga ahli yang profesional di bidang psikologi. Hal ini
disebabkan oleh kenyataan bahwa di samping alat-alat penilaian yang digunakan
untuk mengukur kepribadian seseorang itu sifatnya rahasia, juga hasil-hasil
pengukuran yang diperoleh dari tes kepribadian itu hanya dapat disimpulkan oleh
para psikolog tersebut, tidak mungkin dapat dikerjakan oleh orang lain.

5W + 1 H :

What :

Who :

Where:

When :

Why :

How :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penilaian atau yang sering disebut evaluasi merupakan bagian terpenting dari proses
pembelajaran. Karena dari proses pembelajaran tersebut guru perlu mengetahui seberapa
jauh proses pembelajaran tersebut telah mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Ada enam fungsi penilaian yaitu; evaluasi berfungsi selektif, diagnostik, sebagai
penempatan, umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar, pengukur keberhasilan,
dan keperluan bimbangan dan konseling.
Dua jenis penilaian yaitu, penilaian formatif yang bertujuan untuk mengetahui hasil
belajar yang sudah dicapai oleh peserta didik setelah menyelesaikan satu sub bab pengajaran
pada suatu bidang studi tertentu, sedangkan penilaian penilaian sumatif adalah penilaian yang
bertujuan untuk mengetahui hasil belajar yang sudah dicapai oleh peserta didik dalam satu
semester penuh. Objek atau sasaran penilaian adalah segala sesuatu yang menjadi titik pusat
pengamatan karena penilaian menginginkan informasi tentang sesuatu tesebut. subyek
penilaian adalah orang yang melakuakan pekerjaan penilaian atau evaluasi.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini tim penulis berharap dapat membantu para pembaca untuk
mengetahui pengertian dan fungsi dari penilaian atau evaluasi dan jenis-jenis penilaian.
Diharapkan para pembaca dapat menerapkan apa yang telah disampaikan tim penulis dalam
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Wulan, Emi. “Obyek Dan Subyek Penilaian”
http://emiwln.blogspot.com/2014/01/obyek-dan-subyek-penilaian.html. Diakses pada 12
Februari 2021 pukul 17:27

Supriadi, Gito. 2011. Pengantar dan Teknik Evaluasi Pembelajaran. Malang: Intimedia
Nana Sudjana. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Suarga. (2019). Hakikat, Tujuan Dan Fungsi Evaluasi Dalam Pengembangan
Pembelajaran. Jurnal Inspiratif Pendidikan, 8(2).
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Inspiratif-
Pendidikan/article/viewFile/12344/7990 (diakses tanggal 14 Februari 2021).
https://eurekapendidikan.com/pengertian-penilaian-penempatan
http://digilib.unimed.ac.id/12729/8/Bab%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai