NIM: 7203144032
TUGAS RUTIN II EVALUASI HASIL BELAJAR
RESUME:
A. Prinsip-Prinsip Evaluasi Hasil Belajar
a) Objektifitas
Prinsip objektivitas dalam evaluasi hasil belajar mengandung makna bahwa menilai harus
terlepas dari kepentingan-kepentingan orang-orang atau kelompok tertentu, yang pada
dasarnya akan menguntungkan atau merugikan orang atau kelompok lain
b) Dapat mengukur kemampuan
Materi yang diajarkan dalam pembelajaran berkaitan langsung dengan kemampuan dasar dan
indicator, maka butir-butir pertanyaan serta ruang lingkup materi evaluasi hasil belajar harus
terkait secara langsung dengan materi pembelajaran tersebut, serta disesuaikan dengan
tahapan materi dan pengalaman belajar peserta didik yang telah diajarkan. Jika rumusan
indicator dan kompetensi dasar tidak jelas, maka evaluasi hasil belajarpun tidak akan terarah,
sehingga hasil penilaian tidak mencerminkan penguasaan kompetensi dasar yang
sesungguhnya. Oleh karena itu guru sangat dituntut untuk dapat merumuskan indicator yang
ingin dicapai setelah proses pembelajaran selesai.
c) Berkelanjutan
Prinsip berkelanjutan dalam evaluasi hasil belajar mengandung makna bahwa penilaian
dilaksanakan secara teratur, terencana, dan terus menerus dari waktu ke waktu. Hal ini
dimaksudkan agar perolehan nilai peserta didik mendapat kepastian, artinya nilai yang
diperoleh tidak secara kebetulan tetapi adalah nilai yang konstan yang melekat pada diri
peserta didik.
d) Keseluruhan
Prinsip keseluruhan mengandung makna bahwa evaluasi hasil belajar harus dapat mencakup
secara keseluruhan dari berbagai aspek yang dinilai.
e) Perbaikan proses pembelajaran
Pendekatan baru dalam system para professional berorientasi pada mutu pendidikan atau
lulusan dari lembaga pendidikan, keberhasilan bukan hanya diukur dari skor prestasi belajar,
tetapi yang lebih utama adalah mengukur mutu dari kemampuan dan kinerja lulusan
berdasarkan penguasaan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator.
B. TUJUAN EVALUASI HASIL BELAJAR
1. Untuk mengetahui efektifitas program pembelajaran dalam mengendalikan
kurikulum, sehingga dapat dijalankan sebagai pedoman dalam pengambilan
kebijakan pendidikan.
2. Untuk mengetahui ketercapaian mutu pendidikan, sehingga dapat diketahui
tingkat penguasaan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indicator yang
menjadi tuntutan kurikulum.
3. Untuk memberi informasi kepada guru tentang pelaksanaan pembelajaran,
sehingga dapat dijadikan pedoman untuk menganalisis keberhasilan maupun
kegagalan peserta didik serta menentukan program pengayaan atau remedial.
4. Untuk mengetahui tingkat efektifitas penggunaan metode dan strategi
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, sehingga guru dapat memperbaiki
proses belajar dan menjadi guru yang professional.
5. Untuk memberi informasi yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi
kesulitan belajar peserta didik, sehingga dapat dijadikan dasar program
bimbingan dan penyuluhan.
6. Untuk memotivasi dan menstimulasi peserta didik memahami kemampuannya,
sehingga dapat menentukan program kegiatan peserta didik dalam menempuh
program pendidikannya.
7. Untuk mencari dan menemukan factor-faktor penyebab keberhasilan dan/atau
ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, sehingga dapat
dicari dan ditentukan jalan keluar untuk program selanjutnya.
Dari sisi peserta didik fungsi evaluasi hasil belajar adalah sebagai berikut.
a. Memberi gambaran sejauhmana peserta didik telah menguasai kompetensi
belajar dan hasil belajar.
b. Membantu peserta didik memahami sejauhmana kemampuan dirinya sendiri.
c. Menemukan kesulitan belajar peserta didik serta menentukan alat diagnosis
yang sesuai dalam rangka membantu untuk mengikuti remedial atau pengayaan.
d. Untuk kepentingan seleksi lainnya (mis. Pemberian bea siswa, pertukaran
mahasiswa, dsb).
Dari segi pendidik fungsi evaluasi hasil belajar dapat dikemukakan sebagai berikut.
a. Untuk mengetahui sejauhmanakah hasil yang diperoleh dari usaha-usaha yang
telah dilakukan pendidik selama ini.
b. Memberi informasi kepada pendidik tentang kemampuan masing-masing
peserta didik ditengah-tengah kelompoknya.
c. Memberi informasi kepada pendidik apakah kompetensi yang ditetapkan telah
atau belum dikuasai peserta didik, sehingga dapat memutuskan melanjutkasn
atau mengurangi materi belajar.
Dari sisi orang tua peserta didik fungsi evaluasi hasil belajar adalah sebagai berikut.
Dari sisi sekolah fungsi evaluasi hasil belajar dapat dikemukakan sebagai berikut.
a. Memberi informasi tentang mutu hasil pendidikan di sekolah\
b. Mengadakan perbaikan terhadap penyelenggeraan sekolah
c. Membuat kebijakan terhadap pemangku kepentingan (stakeholder), dan
d. Dalam rangka pengakuan, sertifikasi, dan lisensi terhadap pemangku
kepentingan.
Dari sisi masyarakat fungsi evaluasi hasil belajar dapat dikemukakan sebagai berikut.
a. Mengetahui kondisi perkembangan sekolah
b. Ikut memberikan kritikan dan saran perbaikan bagi kemajuan sekolah, dan
c. Memberikan partisipasi masyarakat dalam usaha membantu penyelenggeraan
sekolah.
1. Gambarkan dan ceritakan hubungan evaluasi hasil belajar dan proses belajar
mengajar serta kaitannya dengan SK, KD, dan Indikator.
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik
dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi
dalam suatu pelajaran. Kompetensi Dasar (KD), merupakan penjabaran SK peserta didik
yang cakupan materinya lebih sempit dibanding dengan SK peserta didik. Kurikulum
2013:Istilah SK-KD ini akan digantikan menjadi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau
kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber
pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran.
2. Jelaskan proses pengadaan tes standar jika seorang guru kepingin membuat bank
soal dalam mata pelajaran ekonomi di kelas 1 SMK.
Tenaga pendidik/ guru yang bersangkutan terlebih dulu mengajarkan SK,KD, dan
indicator yang harus dicapai. Setelah semua materi telah diajarkan, ,maka tenaga
pendidik membuat latihan soal ujian untuk menguji kemampuan siswa, yang mana soal
yang diberikan harus sesuai dengan materi yang telah diajarkan dengan menentukan
waktu dan jumlah soal untuk berlatih.
3. Kemukakan fungsi dan tujuan evaluasi hasil belajar jika dikaitkan dengan Ujian
Akhir Nasional (UAN).
Tujuan: untuk mengukur pencapaian kompetensi lulusan peserta didik pada jenjang
satuan Pendidikan menengah sebagai hasil dari proses pembelajaran sesuai dengan
standar kompetensi lulusan
4. Jelaskan mengapa terjadi perbedaan yang sangat berarti nilai UN dengan nilai tes
buatan Guru
Tes standar ialah tes yang telah distandarkan melalui pengujian (validitas dan
reliabilitas) dan biasanya dijadikan sebagai bank soal serta akuarasinya tinggi seperti
tes bakat (aptitude test), TOEFL (Test of English as a Foreign Language), tes IQ
(Inteligence Question) dan sebagainya. Sedangkan tes buatan guru adalah tes yang
dikembangkan oleh guru sendiri berdasarkan isi dan tujuan-tujuan khusus untuk kelas
atau sekolah tempat guru mengajar.
5. Apa yang mungkin bisa anda prediksi ke depan bila dalam ujian Nasional kunci
jawaban diberikan kepada peserta didik. Berikan alasan.
Hal yang bisa saya prediksi jika kunci jawaban diberikan kepada peserta didik adalah
nilai UN mereka akan tinggi sehingga mudah diterima di sekolah favorit sedangkan
peserta didik yg sudah berusaha untuk belajar tetapi tdk dapat kunci jawaban akan
jerih payah ny tidak terbayarkan.
6. Jelaskanlah makna dari kelima prinsip evaluasi hasil belajar terhadap peningkatan
mutu pendidikan.
1. Kontinuitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental, karena pembelajaran itu sendiri adalah
suatu proses yang kontinu. Oleh sebab itu, Anda harus melakukan evaluasi secara kontinu. Hasil
evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus senantiasa dihubungkan dengan hasil-hasil
pada waktu sebelumnya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan berarti tentang
perkembangan peserta didik.
2. Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, Anda harus mengambil seluruh objek
itu sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek evaluasi itu adalah peserta didik, maka seluruh
aspek kepribadian peserta didik itu harus dievaluasi, baik yang menyangkut kognitif, afektif
maupun psikomotor.
3. Adil dan objektif
Semua peserta didik harus diperlakukan sama tanpa “pandang bulu”. Anda juga hendaknya
bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik. Sikap like and
dislike, perasaan, keinginan, dan prasangka yang bersifat negatif harus dijauhkan. Evaluasi
harus didasarkan atas kenyataan (data dan fakta) yang sebenarnya, bukan hasil manipulasi atau
rekayasa.
4. Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi, Anda hendaknya bekerjasama dengan semua pihak, seperti
orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan peserta didik itu sendiri.
Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa puas dengan hasil evaluasi, dan pihak-pihak
tersebut merasa dihargai.
5. Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik bagi Anda sendiri yang menyusun alat
evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut. Untuk itu, Anda harus
memperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.