1. Latar Belakang
Seorang pendidik atau calon pendidik pada dasarnya tidak hanya diharuskan
mampu mengajar, tetapi juga harus mempunyai kemampuan untuk melakukan
kegiatan.evaluasi dengan baik. Sebelum melakukan evaluasi pembelajaran, seorang
pendidik atau calon pendidik harus memahami apa itu pengertian evaluasi
pembelajaran, tujuan, fungsi, ruang lingkup, prinsip penilaian pembelajaran dan
model- model dari evaluasi pembelajaran serta mampu menyusun prosedur, jenis-
jenis, dan bentuk penilaian pembelajaran. Maka dari itu, penulis dalam artikel ini akan
menjelaskan mengenai konsep dasar evaluasi pembelajaran, karena hal ini sangatlah
penting terutama bagi pendidik maupun yang diorientasikan menjadi seorang
pendidik.
2. Isi
A. Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 39 ayat 2 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidik adalah tenaga professional yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan
tinggi. Dengan demikian, salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang
pendidik adalah kemampuan mengadakan evaluasi, baik dalam proses
pembelajaran maupun penilaian hasil belajar. Evaluasi pembelajaran merupakan
satu kompetensi professional seorang pendidik. Kompetensi tersebut sejalan
dengan instrumen penilaian kemampuan guru, yang salah satu indikatornya adalah
melakukan evaluasi pembelajaran.
1|Page
B. Pengertian Tes, Pengukuran dan Evaluasi
Tes adalah pemberian suatu tugas atau rangkaian tugas dalam bentuk soal atau
perintah/suruhan lain yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Hasil pelaksanaan
tugas tersebut digunakan untuk menarik kesimpulan-kesimpulan tertentu terhadap
peserta didik. Alat ukur tes dapat berupa tes tertulis (paper and pencil test) dan tes
lisan.
C. Fungsi Evaluasi
Ahja Qohar mengemukakan bahwa, fungsi evaluasi hasil belajar dapat ditinjau
dari segi peserta didik secara individual, dan dari segi program pengajaran. Dari
segi peserta didik secara individu, evaluasi berfungsi untuk mengetahui tingkat
pencapaian peserta didik dalam suatu proses pembelajaran yang meliputi:
1. Menetapkan keefektifan pengajaran dan rencana kegiatan.
2. Memberi basis laporan kemajuan peserta didik
3. Menetapkan kelulusan
2|Page
1. Memberi dasar pertimbangan kenaikan dan promosi peserta didik
3|Page
2. Memberi dasar penyusunan dan penempatan kelompok peserta didik yang
homogen.
3. Diagnosis dan remedial pekerjaan peserta didik.
4. Memberi dasar pembimbingan dan penyuluhan.
5. Dasar pemberian angka dan rapor bagi kemajuan belajar peserta didik.
6. Memberi motivasi belajar bagi peserta didik.
7. Mengidentifikasi dan mengkaji kelainan peserta didik.
8. Menafsirkan kegiatan sekolah ke dalam masyarakat.
9. Untuk mengadministrasi sekolah.
10. Untuk mengembangkan kurikulum.
11. Untuk mengembangkan kurikulum.
Sedangkan menurut rumusan fungsi yang dipaparkan oleh pihak Departemen Agama
RI, Evaluasi hasil belajar bertujuan untuk:
1. Memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki cara
belajar mengajarnya, mengadakan perbaikan bagi peserta didik, serta
menempatkan pada situasi belajar mengajar yang lebih tepat sesuai dengan
tingkat kemampuan yang dimilki oleh peserta didik. 2) Menentukan nilai hasil
belajar peserta didik antara lain diperlukan untuk pemberian laporan pada
orang tua sebagai penentuan kenaikan kelas dan penentuan kelulusan peserta
didik.
2. Menjadi bahan untuk menyusun laporan dalam rangka penyempurnaan
program pembelajaran yang sedang berlangsung.
7|Page
Pendekatan saintifik dimaksukan untuk memberikan pemahaman kepada
peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan
pendekatan ilmiah. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur,
meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Pendekatan saintifik memiliki
karakteristik berpusat pada peserta didik, melibatkan keterampilan proses sains
dalam mengkonstruk konsep, hokum, atau prinsip, melibatkan proses kognitif
yang potensial merangsang perkembangan intelek (keterampilan berpikir), serta
dapat mengembangkan karakter peserta didik.
Pendekatan saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang supaya
peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui
kegiatan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan, dan mengkomunikasikan (M. Hosnan, 2014 :34).
9|Page
bercerita, menulis laporan, berpidato, membaca puisi, dan membuat peta
perjalanan.
10 | P a g e
Penilaian otentik menurut jenisnya ada empat 4 yaitu:
1. Penilaian kinerja Penilaian otentik sedapat mungkin melibatkan
partisipasi pesertadidik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang
akan dinilai.Guru dapat melakukannya dengan meminta para peserta
didik menyebutkanunsur-unsur proyek atau tugas yang akan mereka
gunakan untukmenentukan kriteria penyelesaiannya. Ada beberapa
cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis kinerja:
Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul
atau tidaknya unsur-unsur tertentu dari indikator atau sub
indikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa atau
tindakan.
Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan
dengan cara: guru menulis laporan narasi tentang apa yang
dilakukan oleh masingmasing peserta didik selama melakukan
tindakan.
Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan
menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya: 5 =
baik sekali, 4 =baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1 = kurang sekali. -
Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh
gurudengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan
sesuatu, tanpa membuat catatan.
2. Penilaian Proyek Project assessment merupakan kegiatan penilaian
terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut
periode/waktu tertentu. Selama mengerjakan sebuah proyek
pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan untuk
mengaplikasikan sikap, keterampilan,dan pengetahuannya. Ada tiga
hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru, yaitu:
Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan
mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi
makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dibutuhkan oleh peserta didik.
11 | P a g e
Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang
dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik. Penilaian proyek
berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produkproyek.
Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru
meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian,
pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan.
3. Penilaian Portofolio Penilaian portofolio berangkat dari hasil kerja
pesertadidik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok,
memerlukanrefleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa
dimensi. Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan
kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat
berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik,
hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang relevan dengan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran
tertentu. Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah
seperti berikut ini.
Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio
yang akan dibuat. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok,
mandiri atau dibawah bimbingan guru menyusun portofolio
pembelajaran.
Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada
tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu. Jika
memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama
dokumen portofolio yang dihasilkan.
4. Penilaian Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik
mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan,
menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang
sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sedapat mungkin bersifat
komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan,
dan pengetahuan peserta didik. Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik
berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-
12 | P a g e
temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama.
13 | P a g e
3.Kesimpulan
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh
pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi yang dilakukan oleh
pendidik ini dapat berupa evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Evaluasi
pembelajaran adalah kegiatan pengendalian penjaminan dan penetapan mutu pembelajaran
terhadap berbagai komponen pembelajaran pada setiap jalur dan jenjang pembelajaran
sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan. Penilaian (assessment)
adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh
informasi tentang sejauh mana hasil belajar mahasiswa atau ketercapaian kompetensi
(rangkaian kemampuan) mahasiswa. Pengukuran dalam bahasa inggris berarti measurement,
yang dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu. Mengukur
pada dasarnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar. Tes adalah
seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh
peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan
materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu.
14 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementrian Agama RI
Arikunto Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta:PT Bumi Aksara.
Elis Ratnawulan. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:Penerbit pustaka
Ida Farida. 2017. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya Muhammad Afandi.2013. Evaluasi Pembelajaran Sekolah
Dasar.
Semarang:UNISSULA Press
Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013) Suatu pendekatan Praktis. Jakarta: Rajawali Press
Jurnal. Prof. S. Hamid Hasan, M.A., Ph.D.
Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia, Ketua Tim Pengembang Kurikulum 2013
15 | P a g e