Anda di halaman 1dari 18

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU HAMIL “U” DENGAN HIPERMESIS GRAVIDARUM


TINGKAT II
DI RSUD SULTAN SURIANSYAH KOTA BANJARMASIN
TAHUN 2022

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Kebidanan III


Dosen Pembimbing : Vonny Khresna Dewi, S.Si.T.,M.Kes

OLEH :
Maessy Wulan Sari
NIM. P07124119040

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN
BANJARBARU
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS

Disetujui dan diterima untuk pengambilan kasus kebidanan dengan judul


" Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Hipermesis Gravidarum Tingkat II
di Ruang Nifas RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin Tahun 2022"

Nama : Ny. U

Umur : 21 tahun

Alamat : Jl. Kuin Selatan Gg Keluarga

Untuk diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Praktik Klinik Kebidanan III
dengan judul " Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Hipermesis
Gravidarum Tingkat II di Ruang Nifas RSUD Sultan Suriansyah Kota
Banjarmasin Tahun 2022" oleh :

Nama : Maessy Wulan Sari

NIM : P07124119040

Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin Program Studi DIII


Jurusan Kebidanan Semester VI

Banjarbaru, Maret 2022

Pembimbing Lahan Mahasiswa

Hj. Harni Rusida, A.Md.Keb Maessy Wulan Sari


NIP. 197003071990022002 NIM P07124119040

ii
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN KASUS

Laporan Individu Praktik Klinik Kebidanan III Asuhan Kebidanan pada


Ibu Hamil “U” dengan Hipermesis Gravidarum Tingkat II di RSUD Sultan
Suriansyah Kota Banjarmasin Maessy Wulan Sari NIM : P07124119040

Banjarbaru, Maret 2022

Pembimbing I

Vonny Khresna Dewi, S.Si.T.,M.Kes


NIP : 197401051993022001

Pembimbing II

Hj.Isnaniah ,S.ST.,M.Pd
NIP : 196604101990032002

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas
kehadirat-Nya telah memberikan kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan
laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahan kepada baginda tercinta kita yaitu, Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Adapaun laporan “Laporan Individu Praktik Klinik Kebidanan III Asuhan
Kebidanan Pada Ny.U dengan Hipermesis Gravidarum Tingkat II” ini telah saya
usahakan semaksimal mungkin dan pada kesempatan ini saya mengucapkan
terima kasih kepada Clinical Instructur (CI) yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan laporan ini.
Namun, tidak lepas dari itu, saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
laporan ini, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik
lagi. Kemudian, apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini saya
memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, saya ucapkan terima kasih dan saya berharap semoga laporan ini
bisa menambah pengetahuan kepada para pembaca.

Banjarbaru, Maret 2022

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

LEMBAR PENGAMBILAN KASUS..................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iv

DAFTAR ISI...........................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................2
D. Manfaat...............................................................................................3
BAB II KONSEP DASAR
A. Pengertian Hipermesis Gravidarum....................................................4
B. Faktor Predisposisi..............................................................................4
C. Tanda dan Gejala Hipermesis Gravidarum.........................................4
D. Diagnosis Hipermesis Gravidarum.....................................................5
E. Pengelolaan Hipermesis Gravidarum.................................................5
BAB III ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL“U” DENGAN
HIPERMESIS GRAVIDARUM DI RUMAH SAKIT SULTAN
SURIANSYAH..........................................................................................7
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................11
B. Saran....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2016, jumlah kejadian
mual dan muntah (hiperemesis gravidarum) mencapai 12,5 % dari jumlah
seluruh kehamilan didunia. Mual dan muntah dapat mengganggu dan
membuat ketidakseimbangan cairan pada jaringan ginjal dan hati menjadi
nekrosis (WHO,2016)
Berdasarkan Data Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2016,
di Indonesia diperoleh data ibu mual dan muntah mencapai 14,8 % dari
seluruh kehamilan. Keluhan mual dan muntah terjadi pada 60-80 %
primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara seribu kehamilan
gejalagejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual dan muntah disebabkan
oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan Hormon Chorionic
Gonadotropin (HCG) dalam serum perubahan fisiologis kenaikan hormon ini
belum jelas, karena sistem saraf pusat dan pengosongan lambung yang
berkurang (Depkes RI, 2016)
Pada kehamilan trimester pertama kemungkinan besar akan mengalami
mual-mual dengan atau tanpa muntah. Gejala ini dimulai sekitar minggu
keenam kehamilan dan biasanya membaik diakhir kehamilan trimester
pertama sekitar minggu ke-13 (Ira,2015). Dalam hal ini hormon yang berperan
penting pada kehamilan yaitu somatomammotropin, estrogen, dan
progesteron. Perubahan hormon pada masa kehamilan menyebabkan
terjadinya mual dan muntah yang sering di sebut dengan Hyperemesis
Gravidarum (Wiknjosastro,2006). Mual dan muntah adalah gejala yang sangat
umum yang dapat disebabkan oleh berbagai macam kondisi. Gejala ini paling
sering disebabkan oleh virus gastroenteritis. Mual dan muntah sering terjadi
tetapi tidak selalu. Mual dan muntah dapat berisiko dehidrasi, meskipun
merupakan gejala umum mual dan muntah terasa menggangu namun biasanya
tidak serius (Ira, 2015). Penyebab dari hyperemesis gravidarum menurut
Mohtar (2012) ada faktor-faktor predisposisi yaitu peningkatan hormon-
hormon pada kehamilan terhadap terjadinya mual muntah yaitu diantaranya

1
estrogen dan HCG meningkat, primigravida, faktor organik, faktor endoktrin
dan faktor psikologis. Muntah yang terus menerus tanpa pengobatan dapat
menimbulkan penurunan berat badan yang kronis akan meningkatkan kejadian
gangguan pertumbuhan janin dalam rahim atau yang sering disebut
Intrauterine Growth Restriction (IUGR). Akibat yang terjadi karena hipermisis
gravidarum adalah penurunan berat badan (Varney, 2007). Adanya penurunan
berat badan pada ibu hamil akan terjadi Kekurangan Energi Kronik (KEK)
pada ibu hamil (Prawirohardjo, 2007).

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Pada Ibu hamil Dengan Hipermesis
Gravidarum di Ruang Nifas RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin.

C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan
Hipermesis Gravidarum di Ruang Nifas RSUD Sultan Suriansyah Kota
Banjarmasin.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan
Hipermesis Gravidarum (HEG) di RSUD Sultan Suriansyah Kota
Banjarmasin.
b. Menetapkan diagnosis Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan
Hipermesis Gravidarum (HEG) di RSUD Sultan Suriansyah Kota
Banjarmasin.
c. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada Ibu Hamil dengan
Hipermesis Gravidarum (HEG) di RSUD Sultan Suriansyah Kota
Banjarmasin.
d. Melaksanakan tindakan rencana Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil
dengan Hipermesis Gravidarum (HEG) di RSUD Sultan Suriansyah
Kota Banjarmasin.

2
e. Melakukan evaluasi rencana Asuhan Kebidanan pada Ibu Ham il
dengan Hipermesis Gravidarum (HEG) di RSUD Sultan Suriansyah
Kota Banjarmasin.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Dapat menambah wawasan dalam mencari pemecahan permasalahan pada
pasien gastroenteritis (GEA) dengan masalah keperawatan diare.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi keluarga Klien
Meningkatkan pengetahuan bagi keluarga tentang perawatan Ibu
Hamil dengan Hipermesis Gravidarum, terutama tentang penanganan
Hipermesis Gravidarum. sehingga bisa mengambil keputusan yang
sesuai dalam masalah, serta ikut dalam melaksanakan tindakan yang
dilakukan oleh bidan.
b) Bagi bidan
Dapat dijadikan bahan masukan dan tambahan dalam melakukan
tindakan kebidanan di Rumah Sakit guna meningkatkan mutu
pelayanan pada ibu hamil dengan Hipermesis Gravidarum (HEG).
c) Bagi rumah sakit
Sebagai bahan pertimbangan dalam pemecahan masalah yang
meningkatkan penatalaksanaan pada Ibu hamil dengan Hipermesis
Gravidarum (HEG)
d) Bagi Penulis
Sarana untuk meningkatkan kemampuan dalam pembuatan asuhan
kebidanan dan memperbanyakan pendalaman dalam memberikan dan
Menyusun asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Hipermesis Gravidarum
(HEG)

3
BAB II
KONSEP DASAR

A. Pengertian Hipermesis Gravidarum

Hipermesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang hebat dalam masa
kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat
badan atau gangguan elektrolit sehingga menganggu aktivitas sehari-hari dan
membahayakan janin didalam kandungan. Pada umumnya terjadi pada
minggu ke 6-12 masa kehamilan, yang dapat berlanjut hingga minggu ke 16-
20 masa kehamilan (Wiwin Widayani & Neneng Widaningsih 2017).

Hipermesis Gravidarum adalah keluhan mual dan muntah hebat lebih dari
10 kali sehari dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan
cairan, penurunan berat badan, atau gangguan elektrolit, sehingga
mengganggu aktivitas sehari-hari dan membahayakan janin dalam kandungan
(kadir et al 2019).

B. Faktor Predisposisi
Faktor Presdiposisi yang sering kemukakan adalah primigravida, mola
hidatidosa dan kehamilan ganda. Hal tersebut dikaitkan dengan meningkatnya
produksi hormone korionik gonadotropin. Perubahan metabolic dalam
kehamilan, alergi, dan factor psikososial, wanita dengan riwayat mual pada
kehamilan sebelumnya dan wanita yang mengalami obesitas juga mengalami
peningkatan risiko hipermesis gravidarum (HEG) (Wiwin Widayani &
Neneng Widaningsih 2017).
C. Tanda dan Gejala Hipermesis gravidarum
Tanda dan gejala menurut berat ringannya hipermesis gravidarum dibagi
menjadi 3 tingkatan yaitu (Wiwin Widayani & Neneng Widaningsih 2017). :
1. Derajat /Tingkat 1
Muntah terus menerus (lebih dari 3-4 x sehari yang mencegah
masuknya makanan atau minuman selama 24 jam) yang menyebabkan ibu
menjadi lemah, tidak ada nafsu makan, berat badan turun ( 2-3 Kg dalam 1

4
minggu), nyeri ulu hati, nadi meningkat sampai 100 x/menit, tekanan
darah sistolik menurun, turgor kulit menurun dan mata cekung.
2. Derajat/Tingkat 2
Penderita tampak lebih lemah dan tidak peduli/apatis pada
sekitarnya, nadi kecil dan cepat, lidah kering dan tampak kotor, suhu
kadang naik, mata cekung dan sclera sedikit kuning, berat badan turun,
tekanan darah turun, terjadi pengentalan darah, urin berkurang, sulit
BAB/konstipasi, dan pada nafas dapat tercium bau aseton.
3. Derajat/Tingkat 3
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun
sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tekanan darah
menurun. Komplikasi fatal dapat terjadi pada susunan saraf yang dikenal
dengan ensefalopati Wernicke dengan gejala: nistagmus, penglihatan
ganda, dan perubahan mental. Keadaan ini akibat kekurangan zat makanan
termasuk vitamin B kompleks. Jika sampai ditemukan kuning berarti
sudah ada gangguan.
D. Diagnosis Hipermesis Gravidarum
Diagnosis Dari anamnesis, didapatkan amenorhoe, terdapat tanda
kehamilan muda dengan keluhan muntah terus menerus. Pada pemeriksan
fisik didapatkan keadaan pasien lemah apatis sampai koma, nadi meningkat
sampai 100x/menit, suhu meningkat, TD turun, atau ada tanda dehidrasi lain.
Pada institusi pelayanan yang lebih tinggi dapat dilakukan pemeriksaan
penunjang, diantaranya: Pada pemeriksaan elektrolit darah ditemukan kadar
natrium dan klorida turun. Pada pemeriksaan urin kadar klorida dan dapat
ditemukan keton. Diagnosis Banding: muntah karena gastritis, ulkus
peptikum, hepatitis, kolesistitis, pielonefritis (Wiwin Widayani & Neneng
Widaningsih 2017).
E. Pengelolaan Hipermesis Gravidarum
Pencegahan agar emesis gravidarum tidak mengarah pada hiperemesis
gravidarum, perlu diberikan penjelasan bahwa kehamilan dan persalinan
adalah suatu proses fisiologis. Memberikan keyakinan bahwa mual dan
muntah yang terjadi (morning sickness) adalah gejala yang fisiologis pada

5
kehamilan muda dan akan hilang setelah bulan ke 4. Menganjurkan untuk
mengubah pola makan sedikit-sedikit, tetapi sering. Berikan makanan selingan
seperti biskuit, roti kering dengan teh hangat saat bangun pagi dan sebelum
tidur. Hindari makanan berminyak dan berbau, makan dalam keadaan
hangat/panas atau sangat dingin serta defekasi teratur. Apabila terjadi
hiperemesis gravidarum, bidan perlu merujuk ke Rumah Sakit untuk
mendapatkan pengelolaan lebih lanjut menurut (Wiwin Widayani & Neneng
Widaningsih 2017) diantaranya adalah:
1. Pemberian obat-obatan
Kolaborasi dengan dokter diperlukan untuk memberikan obat-
obatan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum.
2. Isolasi
Ibu hamil disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah, dan
peredaran udara yang baik. Hanya dokter dan bidan/perawat yang
boleh masuk sampai ibu mau makan.
3. Terapi Psikologis
Perlu diyakinkan bahwa kondisi ini dapat disembuhkan, hilangkan
rasa takut karena kehamilan dan persalinan karenan hal tersebut
merupakan hal yang fisiologis. Kurangi pekerjaan serta hilangkan
masalah dan konflik yang menjadi latar belakang permasalahan
kondisi ibu.
4. Cairan Parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan
protein dengan glukosa 5% dalam cairan garam fisiologis sebanyak 2-
3 liter per hari. Catat input dan output cairan. Suhu dan nadi diperiksa
setiap 4 jam sekali, TD sehari 3 kali. Pemeriksaan hematokrit
dilakukan pada awal dan selanjutnya apabila diperlukan. Air kencing
perlu diperiksa untuk melihat adanyan protein, aseton, klorida dan
bilirubin. Apabila selama 24 jam tidak muntah dan kondisi bertambah
baik, dapat dicoba untuk memberikan minuman, dan lambat laun
ditambah makanan yang tidak cair. Pada umumnya, dengan

6
penanganan tersebut, gejala akan berkurang dan keadaan akan
bertambah baik.
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboraturium yang dilakukan pada penyakit Hipermesis
Gravidarum menurut (Nurafif & Kusuma 2016) :
a. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi
janin dan adanya gestasi multiple, mendeteksi abnormalitas janin,
melokalisasi plasenta
b. Urinalisis : Kultur, mendeteksi bakteri, BUN
c. Pemeriksaan fungsi hepar : AST, ALT, dan kadar LDH

BAB III
STUDI KASUS

Hari/Tanggal : Senin/ 21 Februari 2022


Waktu : 13.57 WITA
Tempat : RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas

ISTRI SUAMI
Nama Ny.U Tn.R
Umur 21 Tahun 23 Tahun
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia

7
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMP
Pekerjaan IRT Swasta
Alamat Jl. Kuin Selatan, Gg Keluarga

2. Prolog
Pasien baru Ny.U datang sendiri mengeluh mual dan muntah, sudah 4
s/d 5 hari > 10x dalam sehari, muntah warna kuning, NUH (+),riwayat
sakit maag, sebelumnya ada dirawat di IGD RS “A” dikatakan “ISK”
(Desember 2021) riwayat penyakit dan alergi obat tidak ada. HPHT :
30-12-2021. Ibu juga mengatakan sebelumnya menggunakan
kontrasepsi pil

B. DATA OBJEKTIF
KU: Lemah, Kesadaran Compos Mentis, TD: 119/81 mmHg, R: 20
x/menit, T: 36,5º C, N: 113 x/m, SPO2 : 98%, Hb: 13,5 Gr% Konjungtiva
tidak anemis, sclera putih, mata tampak cekung, bibir tampak pucat, tidak
ada kelenjar tyroid dan limfe, tidak ada luka bekas operasi, adanya nyeri
tekan pada epigastrum ballotement (-), TFU : 2 jari kandung kemih
kosong, tidak oedema, tidak ada varises. Hasil Laboraturium : Natrium
(135,3 mmol/L), Kalium (3,86 mmol/L) Chlorida (99,6 mmol/L).

C. ANALISA
Ny.U usia 21 Tahun G1P0A0 hamil 8-9 minggu dengan Hipermesis
Gravidarum Tingkat II

D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.
2. Melakukan cek Antigen.
3. Memberi dukungan dan motivasi dengan meyakinkan ibu bahwa mual
dan muntah merupakan adaptasi yang terjadi pada kehamilan muda.
Serta meyakinkan ibu bahwa sakit yang dialami ibu dapat

8
disembuhkan dengan cara menghilangkan rasa takut, cemas karena
kehamilan.
4. Memberitahu ibu agar ibu tetap sering makan namun sedikit-sedikit
dan mengkonsumsi makanan lunak seperti bubur.
5. Melaporkan dan melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG hasil :
a) Memberikan Infus RL, 20 tpm. Ditangan kanan ibu.
b) Drip neuorobuion 1 ampul ke cairan infus.
c) Memberikan injeksi ratinidine 2 x 1
d) Memberikan Ondansentron 3 x 8 mg
e) Memberikan antasid 3 x 1
f) Memasang selang kateter

CATATAN PERKEMBANGAN

1. 21-Februari 2022 SUBJEKTIF


Jam 18.00 pasien mengatakan masil mual (+), dan
muntah (+) 4-5 hari (10x) hari ini sudah
muntah kuning (+) sebanyak 7x, ketika
makan, tidak ada pusing

OBJEKTIF
Kondisi umum Baik, TD: 101/82 mmHg,
Nadi: 78 x/menit, Respirasi: 24 x/Menit, T:
36,8ºC, Spo2: 99%

9
ANALISA
G1P0A0 hamil 8-9 Minggu HEG

PENATALAKSANAAN
1. Memberikan KIE hasil pemeriksaan
2. Ibu dianjurkan untuk makan sedikit
tapi sering.
3. Memberikan infus RL 20 Tpm
4. Memberikan injeksi Neurobion 1
amp (24 jam)
5. Memberikan Ondan 3x8 Mg
6. Memberikan injeksi Ratinidine 2x1
7. Memberikan Antasid Syrup 3x1
8. 22-Februari 2022 SUBJEKTIF
JAM 12.00 Pasien mengatakan sudah mau makan dan
tidak muntah

OBJEKTIF
Kondisi umum : Baik, TD: 103/70 mmHg,
N: 80 x/menit, R: 24 x/menit, T: 36,1ºC

ANALISA
G1P0A0 Hamil 8-9 Minggu HEG

PENATALAKSANAAN
1. Memberikan KIE hasil pemeriksaan
2. Lanjutkan therapy
9. 23 Maret 2022 SUBJEKTIF
06.00 WITA Ibu mengatakan sudah tidak pusing. Ibu juga
mengatakn sudah mau makan dan tidak
muntah.

10
OBJEKTIF
Kondisi umum : Baik, TD: 95/72 mmHg, N:
88 x/Menit, R: 22 x/menit, T: 36,5ºC, Spo2:
99%

ANALISA
G1P0A0 Hamil 8-9 Minggu + HEG

PENATALAKSANAAN
1. Memberikan hasil KIE bahwa ibu
dan janin dalam kondisi baik
2. Mengobservasi hasil TTV
3. Pasien di ijinkan pulang atas perintah
Dokter

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hipermesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang hebat dalam
masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan
berat badan atau gangguan elektrolit sehingga menganggu aktivitas sehari-
hari dan membahayakan janin didalam kandungan. Faktor Presdiposisi
yang sering kemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan
kehamilan ganda.
Tanda dan gejala menurut berat ringannya hipermesis gravidarum
dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu (Wiwin Widayani & Neneng
Widaningsih 2017). :
1) Derajat tingkat I,

11
2) Derajat tingkat II
3) Derajat tingkat III

Diagnosis Dari anamnesis, didapatkan amenorhoe, terdapat tanda


kehamilan muda dengan keluhan muntah terus menerus. Pada pemeriksan
fisik didapatkan keadaan pasien lemah apatis sampai koma, nadi
meningkat sampai 100x/menit, suhu meningkat, TD turun, atau ada tanda
dehidrasi lain. Pencegahan agar emesis gravidarum tidak mengarah pada
hiperemesis gravidarum, perlu diberikan penjelasan bahwa kehamilan dan
persalinan adalah suatu proses fisiologis. Memberikan keyakinan bahwa
mual dan muntah yang terjadi (morning sickness) adalah gejala yang
fisiologis pada kehamilan muda dan akan hilang setelah bulan ke 4.

Apabila terjadi hiperemesis gravidarum, bidan perlu merujuk ke


Rumah Sakit untuk mendapatkan pengelolaan lebih lanjut menurut (Wiwin
Widayani & Neneng Widaningsih 2017) diantaranya adalah:

1. Pemberian obat-obatan
2. isolasi
3. Terapi psikologis
4. Cairan parenteral
B. SARAN
Kita sebagai petugas kesehatan khususnya seorang bidan,
diharapkan senantiasa berupaya untuk meningkatkan keterampilan dan
kemampuan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan yang lebih
profesional.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes, (2016). Praktik Klinik Kebidanan III. Jakarta Selatan: Pusdik


SDM Kesehatan

Nurafif, A.H. & Kusuma, H, (2016). Asuhan keperawatan Praktis


Berdasarkan Penerapan Diagnosa nanda, NIC, NOC dalam
berbagai kasus. Jogjakarta: Medication Jogja

13

Anda mungkin juga menyukai