Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN ANTENATAL CARE

PADA NY. S USIA KEHAMILAN 13 MINGGU


DI RUANG KIA & KB PUSKESMAS 9 NOPEMBER
KOTA BANJARMASIN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Kebidanan I

Dosen Pembimbing :Yohana Tahiru, ST., M.Keb

Disusun Oleh :

Alwana Mujahida
P07124121003

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN BANJARMASIN
JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS

Persetujuan pengambilan kasus untuk laporan dokumentasi dengan judul :“Asuhan


Kebidanan Pada Ny. S Hamil Fisiologis Trimester I Diruang KIA & KB Puskesmas 9
Nopember”

Nama : Ny. S

Umur : 22 tahun

Alamat : Jl. Pengambangan RT. 15

Demikian lembar persetujuan ini dibuat untuk memenuhi tugas pendidikan, oleh :
Nama : Alwana Mujahida

NIM : P07124121003
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Kebidanan Prodi DIII
Semester III

Banjarmasin, 26 November 2022

Mengetahui,

Pembimbing Lahan Praktik Mahasiswi

Hj. Sunarmi, Am.Keb Alwana Mujahida

NIP. 196902051989032008 NIM :P07124121003

ii
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN KASUS

Judul :“ Laporan Antenatal Care Pada Ny. S Usia Kehamilan 13 Minggu Di Ruang
KIA & KB Puskesmes 9 Nopember Kota Banjarmasin”
Telah disetujui dan diterima pengambilan kasus Asuhan Kebidanan dengan
Nama : Ny. S

Umur : 22 tahun

Alamat : Jl. Pengambangan RT. 15

Lembar persetujuan ini dibuat untuk memenuhi tugas pembuatan laporan pada
Mata Kuliah Asuhan Kebidanan bagi mahasiswa Politeknik Kesehatan Banjarmasin
Jurusan Kebidanan Prodi Diploma III semester III
Telah dikonsultasikan dan disetujui oleh dosen pembimbing

Banjarmasin, 26 November 2022

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Mahasiswi

Yohana Tahiru, ST.,M.Keb Alwana Mujahida

NIP. 198010142009122001 NIM :P07124121003

iii
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya Laporan Praktik Asuhan Kebidanan
PKK I yang berjudul “Laporan Antenatal Care Pada Ny. S Usia Kehamilan 13
Minggu Di Ruang KIA & KB Puskesmes 9 Nopember Kota Banjarmasin”,sebagai
tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Yohana Tahiru,


ST., M.Keb, selaku Dosen pembimbing Laporan Praktik Klinik Kebidanan 1 yang
telah membimbing penulis dengan sabar dalam penyusunan laporan ini.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bidan Hj. Sunarmi, Amd.Keb


selaku pembimbing Lahan Praktik Klinik Kebidanan I yang telah membimbing dan
mendampingi selama melakukan praktik sehingga kegiatan praktik ini berjalan
lancar.

Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan semua, terimakasih atas
bantuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini. Kemudian, saya
menyadari bahwa laporan yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun saya butuhkan demi kesempurnaan
laporan ini.

Banjarmasin, 26 November 2022

Alwana Mujahida

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL Error! Bookmark not defined.


LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS ii
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN KASUS iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................3
C. Manfaat..........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI5
A. Konsep Dasar Kehamilan.............................................................................5
B. Kehamilan Trimester I...............................................................................10
C. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.............................................................20
D. Manajemen Asuhan Kebidanan................................................................25
BAB III TINJAUAN KASUS 27
A. Pengkajian...................................................................................................27
B. Data Subjektif..............................................Error! Bookmark not defined.
C. Data Objektif...............................................................................................28
D. Analisa..........................................................................................................28
E. Penatalaksanaan..........................................................................................28
BAB IV PEMBAHASAN 31
BAB V PENUTUP 33
A. Kesimpulan..................................................................................................33
B. Saran............................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA 35

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu peristiwa yang alami dan fisiologis (Azward et al.,
2021). Kehamilan merupakan transisi kehidupan perempuan yang matur secara
reproduksi dan akan menjadi seorang ibu. Kehamilan dapat memberikan
pengalaman pengalaman yang bahagia bagi ibu, tetapi pada kasus-kasus tertentu
kehamilan dapat mengalami gangguan, komplikasi bahkan meningkatkan resiko
Angka Kematian Ibu (AKI) (Alita, 2020). Berdasarkan data Sampling
Registration System (SRS) tahun 2018, sekitar 76% kematian ibu terjadi di fase
persalinan dan pasca persalinan dengan proporsi 24% terjadi saat hamil, 36% saat
persalinan dan 40% pasca persalinan. Menurut Rekapitulasi Provinsi, Tahun 2018
rata-rata jumlah ibu hamil di Indonesia : 155.622 jiwa. Berdasarkan data
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, terdapat
7.389 kematian ibu di Indonesia pada 2021. Jumlah tersebut melonjak 56,69%
disbanding jumlah kematian tahun sebelumnya sebanyak 4.627%.
Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung secara normal dan
hanya 10-12% kehamilan yang disertai penyulit atau berkembang menjadi
kehamilan patologis. Kehamilan patologisitu sendiri tidak terjadi secara
mendadak karena proses kehamilan dengan efek terhadap organ tubuh
berkembang secara bertahap. Apabila ibu hamil tidak melakukan kunjungan
antenatal maka deteksi dini terhadap berbagai penyulit akan terhambat sehingga
dapat terjadi gangguan yang serius terhadap kehamilan seperti perdarahan.
Perubahan yang dialami selama masa kehamilan dapat menyebabkan
timbulnya gangguan rasa nyaman pada ibu hamil. Gangguan rasa nyaman adalah
perasaan kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospritual,
lingkungan dan sosial (PPNI, 2016). Terjadinya gangguan rasa nyaman pada ibu
hamil Trimester I karena tidak mampu beradaptasi terhadap kehamilannya dapat
memicu gangguan yang lebih berat atau bahkan menyebabkan komplikasi

1
kehamilan (Nayak et al., 2015). Rasa nyaman pada ibu hamil Trimester I perlu
diperhatikan untuk tetap menjaga kesehatan ibu selama hamil serta memberikan
cukup energy saat persalinan (Sukorini, 2017).
Kunjungan antenatal merupakan upaya preventif program pelayanan
kesehatan obstetric untuk optimalisasi maternal, neonatal, dan postnatal melalui
serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. Ibu hamil harus
mendapatkana suhan antenatal karena dengan adanya asuhan antenatal dapat
membangun rasa percaya antara klien dan petugas kesehatan, mengupayakan
kondisi terbaik bagi ibu dan bayi, memperoleh informasi dasar tentang kesehatan
ibu dan kehamilannya, mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan resiko
tinggi, mendapatkan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga
kualitas kehamilan dan merawat bayi, serta dapat menghindarkan gangguan
kesehatan selama kehamilan yang akan membahayakan keselamatan ibu hamil
dan bayi yang dikandungnya. (Sarwono 2014)
Upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan diantaranya dilaksanakan Program Perencanaan Persalinan
dan Pencegahanan Komplikasi (P4K) pada semua ibu hamil, memantapkan
pelaksanaan PONED dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK), meningkatkan kualitas Antenatal Care (ANC) terpadu. Salah satu
tenaga kesehatan yang berperan aktif dalam program kesehatan ibu dan anak
adalah bidan. Bidan sebagai lini terdepan yang berada pada layanan primer
diharapkan mampu memberikan asuhan yang komprehensif sesuai dengan standar
asuhan kebidanan dan standar pelayanan kebidanan. Kewenangan bidan
tercantum dalam PERMENKES RI NO. 28 Tahun 2017 yaitu bidan berwenang
memberikan asuhan pada kasus fisiologis dan kegawatdaruratan yang dilanjutkan
dengan perujukan.
Pelayanan yang dapat diberikan untuk meningkatkan kelangsungan dan
kualitas hidup ibu di Indonesia adalah dengan melakukan asuhan kebidanan
kehamilan yang berkualitas yang dapat memberi dampak yang signifikan terhadap
kelangsungan dan kualitas hidup ibu dan anak.

2
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik mengambil kasus
dengan judul Antenatal Care Pada Ny. S Usia Kehamilan 13 Minggu Di Ruang
KIA & KB Puskesmas 9 Nopember Kota Banjarmasin.

B. Tujuan
1. Tujuan Utama
Dapat melakukan Asuhan Kebidanan Pada Ny. S Usia Kehamilan 13
Minggu Di Puskesmas 9 Nopember Kota Banjarmasin
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian baik subjektif dan objektif pada Ny. S
Usia Kehamilan 13 Minggu Di Ruang KIA & KB Puskesmas 9
Nopember Kota Banjarmasin.
b. Mampu menganalisa masalah pada Ny. S Usia Kehamilan 13 Minggu Di
Ruang KIA & KB Puskesmas 9 Nopember Kota Banjarmasin.
c. Mampu melakukan penatalaksanaan pada Ny. S Usia Kehamilan 13
Minggu Di Ruang KIA & KB Puskesmas 9 Nopember Kota
Banjarmasin.
d. Mampu mendokumentasikan dengan menggunakan SOAP pada Ny. S
Usia Kehamilan 13 Minggu Di Ruang KIA & KB Puskesmas 9
Nopember Kota Banjarmasin.

C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Berguna bagi perkembangan serta informasi ilmu kebidanan dan sebagai
bahan institusi pendidikan dalam penerapan proses manajemen asuhan
kebidanan secara komprehensif.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Prodi D-III Jurusan
Kebidanan
Dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswanya
dalam pemberian asuhan kebidanan komprehensif serta untuk

3
mengevaluasi kompetensi mahasiswa dalam pemberian asuhan
kebidanan, sehingga dapat menghasilkan bidan yang terampil,
professional dan mandiri.
b. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mempraktikan teori yang telah diperoleh sebelumnya dan
kemudian diaplikasikan secara langsung dalam melakukan asuhan
kebidanan secara komprehensif.
c. Bagi Klien
Klien mendapatkan pelayanan asuhan kebidanan secara komprehensif.

4
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Kehamilan


1. Pengertian
Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi sampai lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 mingguatau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (mingguke 13 hingga ke 27)
dan trimester ketiga 13 minggu (mingguke 28 hingga minggu ke 40)
(Prawiroharjo, S. 2014, hal. 213).

2. Tanda-Tanda Kehamilan
Menurut Manuaba, 2011:
a. Tanda mungkin hamil
1) Amenorea
Pada wanita hamil terjadi dan nidasi yang menyebabkan tidak terjadi
pembentukan folikel de graff dan ovulasi. Hal ini menyebabkan
terjadinya amenorea pada seorang wanita yang sedang hamil. Dengan
mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT) menggunakan perhitungan
neagle dapat ditentukan hari perkiraan lahir (HPL) yaitu hari ditambah
tujuh, bulan dikurang tiga, dan tahun ditambah satu.
2) Mual dan muntah
Pengaruh estrogen dan progesterone menyebabkan pengeluaran asam
lambung yang berlebihan. Mual pada pagi hari disebut morning sickness.
Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi. Akibat mual nafsu
makan berkurang.

5
3) Sinkope atau pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan.
Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.
b. Tanda pasti hamil
1) Gerakan janin dalam rahim biasanya terasa pada minggu ke-18 sampai
dengan minggu ke-20 pada primipara dan minggu ke-14 sampai dengan
minggu ke-16 pada multigravida.
2) Terlihat dan teraba gerakan janin, teraba bagian-bagian janin.
3) Denyut jantung janin
a) Didengar dengan stetoskoplaenec, bisa terdengar mulai minggu ke-18
sampai dengan minggu ke-20 dalam kehamilan
b) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler, bisa terdengar mulai minggu
ke-12 sampai dengan minggu ke-14
c) Dicatat dengan feco-elektrokardiogram
d) Dilihat dengan ultrasonografi.
c. Tanda tidak pasti hamil
a) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya kehamilan
b) Tanda hegar yaitu perubahan pada Rahim menjadi lebih panjang dan lunak
sehingga seolah-olah kedua jari dapat saling bersentuhan
c) Tanda chadwicks yaitu vagina dan vulva mengalami peningkatan
d) Pembuluh darah sehingga makin tampak dan kebiru-biruan karena pengaruh
estrogen
e) Tanda piscaseck yaitu adanya pelunakan dan pembesaran pada unilateral
pada tempat implantasi (rahim)
f) Tanda Braxton hicks yaitu adanya kontraksi pada rahim yang disebabkan
karena adanya rangsangan pada uterus
g) Pemeriksaan test kehamilan positif.

6
3. Klasifikasi Usia Kehamilan
Menurut Widatiningsih dan Dewi (2017), kehamilan dibagi menjadi:
a. Kehamilan Trimester 1 (1-12 minggu)
b. Kehamilan Trimester II (13-27 minggu)
c. Kehamilan Trimester III (28-40 minggu)
4. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil
a. Oksigen
Paru-paru bekerja lebih berat untuk keperluan ibu dan janin. Pada hamil tua
sebelum kepala masuk panggul, paru-paru terdesak keatas sehingga
menyebabkan sesak nafas. Untuk mencegah hal tersebut maka ibu hamil perlu:
latihan nafas dengan senam hamil, tidur dengan bantal yang tinggi, makan
tidak terlalu banyak, dan posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan
perfusi uterus dan oksigenisasi fetoplasenta dengan mengurangi tekanan vena
asenden (Marmi, 2017, hal. 117)
b. Nutrisi
Pada kehamilan nafsu makan sangat baik, tetapi jangan berlebihan, kurangi
karbohidrat, tingkat protein, sayur-sayuran dan buah-buahan, lemak harus tetap
dikonsumsi. Selain itu kurangi makanan terlalu manis (seperti gula) dan terlalu
asin (Seperti garam, ikan asin, telur asin, tauco dan kecap asin) karena makanan
tersebut akan memberikan kecenderungan janin tumbuh besar dan merangsang
timbulnya keracunan kehamilan (Rukiyah, dkk, 2013, hal. 103).
c. Personal Hygiene
Pantiawati & Saryono (2012, hal. 91) menyatakan bahwa personal hygiene
yang dilakukan ibu hamil adalah:
1) Mandi
Mandi diperlukan untuk kebersihan kulit terutama untuk perawatan
kulit karena pada ibu hamil fungsi ekskresi keringat bertambah.
2) Perawatan gigi
Pemeriksaan gigi minimal dilakukan satu kali selama hamil. Pada ibu
hamil gusi menjadi lebih peka dan mudah berdarah karena dipengaruhi

7
oleh hormone kehamilan yang menyebabkan hipertropi. Bersihkan gigi dan
gusi dengan benang gigi atau sikat gigi dan boleh memakai obat kumur.
3) Perawatan rambut
Rambut harus bersih, keramas satu minggu 2-3 kali.
4) Payudara
Putting harus dibersihkan. Persiapan menyusui dengan perawatan puting
dan kebersihan payudara.
5) Perawatan vagina/vulva
Celana dalam harus kering, jangan gunakan obat atau menyemprot
kedalam vagina, sesudah BAK/BAB di lap dengan lap khusus dan
sebaiknya. Selama hamil tidak melakukan vaginal touching bisa
menyebabkan perdarahan atau embolus (udara masuk kedalam peredaran
darah).
6) Kebersihan kulit
Apabila terjadi infeksi kullit segera diobati dan dalam pengobatan
dilakukan dengan resep dokter.
d. Eliminasi
Adanya perubahan fisik selama kehamilan yang mempengaruhi pola
eliminasi. Pada trimester I dan III biasanya ibu hamil mengalami frekuensi
kencing yang meningkat dikarenakan rahim yang membesar menekan kandung
kemih dan trimester III bagian terendah janin sudah masuk rongga panggul
sehingga rahim akan menekan kandung kemih (Indrayani, 2012, hal. 180).
e. Seksual
Selama kehamilan wanita tidak perlu menghindari hubungan seks. Pada
wanita yang mudah keguguran dianjurkan untuk tidak melakukan coitus pada
hamil muda. Coitus pada hamil muda harus dilakukan dengan hati-hati. Coitus
pada akhir kehamilan juga sering menimbulkan infeksi pada persalinan.
Disamping itu, sperma mengandung prostaglandin yang dapat menimbulkan
kontraksi uterus (Indrayani, 2012, hal.181).

8
f. Istirahat Tidur
Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang
mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larut
malam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus dipertimbangkan dan kalau
mungkin dikurangi hingga seminimal mungkin. Tidur malam sekitar 8 jam
istirahat/tidur siang 1 jam (Marmi, 2017, hal, 124).
g. Mobilisasi dan BodyMekanik
Ibu hamil harus mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri
dengan baik dan kiat berdiri duduk dan mengangkat tanpa menjadi tegang.
Body mekanik (sikap tubuh yang baik) di instruksikan kepada wanita hamil
karena diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari-hari yang aman dan
nyaman selama kehamilan (Marmi, 2017, hal. 123).
h. Imunisasi
Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap
berbagai penyakit yang dapat dicegah, hal ini karena kemungkinan adanya
akibat yang membahayakan janin. Imunisasi harus diberikan pada wanita hamil
hanya vaksin tetanus untuk mencegah kemungkinan tetanus neonatorum.
(Marmi,2017 hal 125).
i. Persiapan Laktasi
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting
karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui
bayinya. Untuk itu ibu hamil sebaiknya masuk dalam kelas Bimbingan Persiapan
Menyusui (BPM). Suatu pusat pelayanan kesehatan seperti RS, RB, dan
puskesmas harus mempunyai kebijakan yang berkenan dengan pelayanan ibu
hamil yang menunjang keberhasilan menyusui (Rukiyah, dkk, 2013, hal. 113).
j. Memantau Kesejahteraan Janin
Dapat dilakukan ibu hamil dengan cara menghitung gerakan janin dan
menimbang pertumbuhan berat badan ibu setiap trimesternya apakah
mengalami peningkatan atau tidak (Rukiyah, dkk, 2013, hal. 117).

9
B. Kehamilan Trimester I
1. Perubahan Fisiologis Pada kehamilan Trimester I
a. Sistem Reproduksi
Terdapat tanda Chadwick, yaitu perubahan warna pada vulva, vagina
dan serviks menjadi lebih merah agak kebiruan/keunguan. pH vulva dan
vagina mengalami peningkatandari 4 menjadi 6,5 yang membuat wanita
hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina. Tanda Goodell yaitu perubahan
konsistensi serviks menjadi lebih lunak dan kenyal.
Pembesaran dan penebalan uterus disebabkan adanya peningkatan
vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, hyperplasia & hipertropiotot,
dan perkembangan desi dua. Dinding-dindingototmenjadikuat dan elastis,
fundus pada serviks mudah fleksi disebut tanda Mc Donald. Pada
kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek dan pada
kehamilan 12 minggukira-kira sebesar telur angsa. Pada minggu- minggu
pertama, terjadi hipertrofi pada istmus uteri membuat istmus menjadi
panjang dan lebih lunak yang disebut tanda Hegar. Sejak trimester satu
kehamilan, uterus juga mengalamikontraksi yang tidakteratur dan
umumnyatidaknyeri.
Proses ovulasi pada ovarium akan terhenti selama kehamilan.
Pematangan folikel baru juga ditunda. Tetapi pada awal kehamilan, masih
terdapat satu corpus luteum gravidarum yang menghasilkan hormon
estrogen dan progesteron. Folikelini akan berfungsi maksimal selama 6-7
minggu, kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk.
b. Payudara/mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormone
somatomamotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum
mengeluarkan ASI. Vena-vena di bawah kulit juga akan lebih terlihat.
Arcola mammae akan bertambah besar pula dan kehitaman. Kelenjar
sebasea dari areola akan membesar dan cenderung menonjol keluar
dinamakan tuberkel Montgomery.

10
c. Kulit
Diketahui bahwa terjadi pe ningkatan suatu hormone perangsang
melanosit sejak akhir bulan kedua kehamilan sampai aterm yang
menyebabkan timbulnya pigmentasi pada kulit. Linea nigra adalah
pigmentasi berwarna hitam kecoklatan yang muncul pada garis tengah kulit
abdomen. Bercak kecoklatan kadang muncul di daerah wajah dan leher
membentuk kloasma atau melasma gravidarum (topeng kehamilan).
Aksentuasi pigmen juga muncul padas areola dan kulit genital. Pigmentasi
ini biasanya akan menghilang atau berkurang setelah melahirkan.
Angioma atau spider naevi berupa bintik-bintik penonjolan kecil dan
merah pada kulitwajah, leher, dada atas, dan lengan. Kondisi ini sering
disebut sebagai nevus angioma atau teleangiektasis. Eritema palmaris
terkadang juga dapat ditemukan. Kedua kondisi ini kemungkinan
disebabkan oleh hiperestrogenemia kehamilan.
d. Perubahan metabolic dan kenaikan berat badan
Terjadi pertambahan berat badan selama kehamilan yang
sebagianbesardiakibatkan oleh uterus dan isinya payudara, dan peningkatan
volume darah serta cairan ekstra seluler. Sebagian kecil pertambahan berat
badan terebut diakibatkan oleh perubahan metabolik yang menyebabkan
pertambahan air selular dan penumpukan lemak serta protein baru, yang
disebut cadangan ibu. Pada awal kehamilan, terjadi peningkatan berat
badan ibu kurang lebih 1 kg.
e. Perubahan hematologis
Volume darah ibu meningkat secara nyata selama kehamilan.
Konsentrasi hemoglobin dan hematokrit sedikit menurun sejak trimester
awal kehamilan. Sedangkan konsentrasi dan kebutuhan zat besi selama
kehamilan juga cenderung meningkat untuk mencukupi kebutuhan janin.
f. System kardiovaskuler
Perubahan terpenting pada fungsi jantung terjadi pada 8 minggu)
pertama kehamilan. Pada awal minggu kelima curah jantung mengalami

11
peningkatan yang merupakan fungsi dari penurunan resistensi vaskuler
sistemik serta peningkatan frekuensi denyut jantung. Preload meningkat
sebagai akibat bertambahnya volume plasma yang terjadi pada minggu ke
10-20.
g. System pernafasan
Kesadaran untuk mengambil nafas sering meningkat pada awal
kehamilan yang mungkin diinterpretasikan sebagai dispneu. Hal itu sering
mengesankan adanya kelainan paru atau jantung padahal sebenarnya tidak
ada apa-apa. Peningkatan usaha nafas selama kehamilan kemungkinan
diinduksi terutama oleh progesteron dan sisanya oleh estrogen. Usaha nafas
yang meningkat tersebut mengakibatkan PCO2 atau tekanan
karbokdioksida berkurang.
h. Sistemurin aria
Pada bulan-bulan awal kehamilan, vesika urin aria tertekan oleh uterus
sehingga sering timbul keinginan berkemih. Hal itu menghilang seiring
usia kehamilan karena uterus yang telah membesarkeluardarirongga pelvis
dan naik ke abdomen. Ukuran ginjal sedikit bertambah besar selama
kehamilan. Laju filtrasi glomerulus (GFR) dan aliran plasma ginjal (RPF)
meningkat pada awal kehamilan.
i. System musculoskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada musuloskeletal.
Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone, terjadi
relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan ligament juga meningkatkan
jumlah cairan synovial. Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan
fleksibilitas dan mobilitas persendian. Keseimbangan kadar kalsium selama
kehamilan biasanya normal apabila asupan nutrisinya khususnya produk
terpenuhi.
j. System persarafan
Wanita hamil sering melaporkan adanya masalah pemusatan perhatian,
konsentrasi dan memori selama kehamilan dan masa nifas awal. Namun,

12
penelitian yang sistematis tentang memori pada kehamilan tidak terbatas
dan sering kali bersifat anekdot.
k. System pencernaan
Timbulnya rasa tidak enak di ulu hati disebabkan karena perubahan
posisi lambung dan aliran asam lambung ke esophagus bagian bawah.
Produksi asam lambung menurun. Sering terjadi nausea dan muntah karena
pengaruh human Chorionic Gonadotropin (HCG), tonus otot- otot traktus
digestivus juga berkurang. Saliva atau pengeluaran air liur berlebihan dari
biasa. Pada beberapa wanita ditemukan adanya ngidam makanan yang
mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut mengenaiapa
yang bisa mengurangi rasa mual.
2. Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester I
Trimester I ini disebut sebagai masa penentuan artinya penentuan untuk
membuktikan bahwa wanita dalam keadaan hamil. Seorang ibu setelah
mengetahui dirinya hamil maka responnya berbeda-beda. Sikap ambivalent
sering dialami pada ibu hamil, artinya kadang-kadang ibu merasa senang dan
bahagia karena segera akan menjadi ibu dan orangtua, tetapi tidak sedikit juga
ibu hamil merasa sedih dan bahkan kecewa setelah mengetahui dirinya hamil.
Perasaan sedih dan kecewa ini dapat disebabkan oleh karena segera setelah
konsepsi kadarhormon progesterone dan estrogen dalam kehamilanakan
meningkat dan ini akan menyebabkan timbulnya mual pada pagi hari, lemah,
lelah, dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat sehingga seringkali
membenci kehamilannya. Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu
mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil.
Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan
seksama. Sikap ibu terhadap suami atau terhadap orang lain juga berbeda-beda,
kadang ingin merahasiakannya, hal ini bisa terjadi karena memang perutnya
masih kecil dan belum kelihatan membesar, tapi ada juga ibu yang ingin segera
memberitahukan kehamilannya kepada suami atau orang lain. Hasrat untuk
melakukan hubungan sex, pada wanita trimester pertama ini juga berbeda.

13
Walaupun beberapa wanita mengalami gairah sex yang lebih tinggi,
kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini disebabkan
ibu hamil trimester 1 masih sering mengalami mual muntah sehingga merasa
tidak sehat. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara
terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai
dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa berhubungan sex. Libido
sangat dipengaruhi oleh kelelahan,rasa mual, pembesaran payudara,
keprihatinan, dan kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari
proses kehamilan pada trimester pertama. Perasaan ibu hamil akan stabil setelah
ibu sudah bisa menerima kehamilannya sehingga setiap ibu akan berbeda-beda.
3. Ketidaknyamanan dalam kehaliman Trimester I
Menurut Meti Patimah, (2021) :

a. Mual muntah pada pagi hari


Mual kadang-kadang sampai muntah yang terjadi pada ibu hamil
biasanya terjadi pada pagi hari sehingga disebut morning sickness meskipun
bisa juga terjadi pada siang atau sore hari. Mual muntah ini lebih sering terjadi
pada saat lambung dalam keadaan kosong sehingga lebih sering terjadi pada
pagi hari.
Sampai saat ini penyebab secara pasti belum dapat dijelaskan namun ada
beberapa anggapan bahwa mual dapat disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya:
1) Perubahan hormonal
2) Adaptasi psikologia/factor emosional
3) Faktor meurologis
4) Gula darah rendah mungkin tidak makan dalam beberapa jam
5) Kelebih anasam lambung
6) Peristaltik lambat
b. Sering BAK
Ibu hamil trimester I sering mengalami keluhan sering Buang Air Kecil
(BAK). Apabila sering BAK ini terjadi pada malam hari akan mengganggu

14
tidur sehingga ibu hamil tidak dapat tidur dengan nyenyak. sebentar-sebentar
terbangun karena merasa ingin BAK.
Faktor penyebab :
1) Uterus membesar sehingga menekan kandung kemih.
2) Ekskresi sodium (Natrium) yang meningkat.
3) Perubahan fisiologis ginjal sehingga produksi urine meningkat.
c. Gatal dan kaku pada jari
Faktor penyebab :
1) Penyebab gatal-gatal ini belum diketahui secara pasti, kemungkinan
penyebabnya adalah hyper sensitive terhadap antigen placenta.
2) Perubahan gaya berat yang disebabkan karena pembesaran Rahim membuat
berubahnya postur wanita dimana posisi bahu dan kepala lebih kebelakang. Hal
ini untuk menyeimbangkan lengkungan punggung dan berat tubuh yang
cenderung condong kedepan. Hal ini dapat menekan syarat di lengan sehingga
mengakibatkan rasa gatal dan kaku pada jari.
d. Hidung tersumbat atau berdarah
Wanita hamil sering mengalami hidung tersumbat seperti gejala pilek
sehingga menyebabkan sulit bernapas, ada juga yang mengalami
epistaksis/hidung berdarah (mimisan) sehingga sering menimbulkan
kekawatiran pada ibu hamil. Beberapa faktor penyebab hidung tersumbat pada
ibu hamil adalah, peningkatan kadar hormon estrogen pada kehamilan yang
mengakibatkan konges timukosa hidung, hidung mengeluarkan cairan
berlebihan. Edema mukosa menyebabkan hidung tersumbat, mengeluarkan
cairan dan terjadi obstruksi. Hiperemia yang terjadi pada kapiler hidung,
ditambah seringnya membuang cairan hidung dapat menyebabkan
epistaksis/mimisan/perdarahan hidung.
e. Pica atau ngidam
Pica atau ngidam sering terjadi pada ibu hamil trimester I tetapi bisa juga
dialami oleh ibu hamil sampai akhir kehamilan. Ibu hamil sering menginginkan
makanan yang aneh-aneh, misalnya yang asam-asam, pedas-pedas. Keinginan

15
ibu hamil seperti keinginan yang harus dipenuhi, kalau tidak dapat dipenuhi,
ibu hamil merasa sangat kecewa, kadang-kadang sampai menangis.
f. Kelelahan atau fatique
Ibu hamil sering kali merasakan cepat lelah sehingga kadang- kadang
mengganggu aktifitas sehari-hari. Kelelahan sering terjadi pada ibu hamil
trimester I, penyebab yang pasti sampai saat ini belum diketahui. Diduga hal ini
berkaitan dengan faktor metabolisme yang rata-rata menurun pada ibu hamil.
Sangat dianjurkan makan makanan yang seimbang, tidur dan istirahat yang
cukup, lakukan tidur siang. Ibu hamil harus mengatur aktifitas sehari-hari untuk
mendapatkan istirahat ekstra. Ibu hamil juga dianjurkan untuk melakukan
olahraga atau senam secara teratur. Menyediakan waktu untuk istirahat pada
saat tubuh membutuhkan. Pada saat duduk posisi dengan kaki diangkat setiap
saat ketika ada kesempatan. Hindari istirahat yang berlebihan.
g. Keputihan/Leukorrea
Ibu hamil sering mengeluh mengeluarkan lender dari vagina yang lebih
banyak sehingga membuat perasaan tidak nyaman karena celana dalam sering
menjadi basah sehingga harus sering ganti celana dalam. Kejadian keputihan ini
bisa terjadi pada ibu hamil trimester pertama, kedua maupun ketiga.

Penyebab utama adalah meningkatnya kadar hormon estrogen pada ibu


hamil trimester 1 dapat menimbulkan produksi lender servix meningkat. Pada
ibu hamil terjadi hyperplasia pada mukosa vagina.
h. Keringat Bertambah
Ibu hamil sering kali mengeluh kepanasan, mengeluarkan keringat yang
banyak. Keringat yang banyak menyebabkan rasa tidak nyaman, kadang-
kadang mengganggu tidur sehingga ibu hamil merasa lelah karena kurang
istirahat.
Faktor penyebab :
1) Karena perubahan hormone pada kehamilan sehingga meningkatkan
aktifitas kelenjar keringat.

16
2) Aktifitas kelenjar sebasea (kelenjar minyak) dan folikel rambut meningkat.
3) Penambahan Berat Badan dan meningkatnya metabolism pada ibu
i. Palpitasi.
Palpitasi atau rasa berdebar-debar sering dirasakan oleh ibu hamil pada
awal kehamilan. Pada ibu hamil terjadi peningkatan kerja jantung karena
jantung mempunyai 50 % darah tambahan yang harus dipompakan melalui
aorta setiap menit. Peningkatan curah jantung ini mencapai puncaknya pada
akhir trimester II dan menurun kembali seperti sebelum hamil beberapa minggu
sebelum melahirkan. Faktor yang menjadi penyebab adalah, terjadinya
peningkatan curah jantung pada ibu hamil, dan adanya gangguan pada system
syaraf simpati. Pada ibu hamil yang tidak mempunyai keluhan jantung, hal ini
tidak perlu dikawatirkan., bidan harus dapat menjelaskan bahwa hal ini normal
terjadi pada kehamilan, dan akan menghilang pada akhir kehamilan.
j. Pryalism (AirLudah / Saliva Berlebihan).
Ibu hamil sering merasakan saliva keluar lebih banyak dari biasa, hal ini
kadang-kadang dapat menimbulkan rasa mual sehingga ibu hamil merasa tidak
nyaman. Beberapa faktor yang dapat sebagai penyebab adalah keasaman mulut
atau meningkatnya asupan pati sehingga menstimulasi (merangsang) kelenjar
saliva (kelenjar ludah) untuk meningkatkan sekresi. Adakalanya juga
disebabkan karena ibu hamil mengurangi makan dengan maksud untuk
mengurangi mual, hal ini dapat menyebabkan peningkatan jumlah saliva di
mulut.
k. Sakit kepala
Ibu hamil sering mengeluh sakit kepala, keluhan ini bisa dirasakan ibu
hamil baik trimester I, trimester II maupun trimester III.
Faktor yang menjadi penyebab :
1) Kelelahan atau keletihan.
2) Spasme/ketegangan otot
3) Ketegangan pada otot mata
4) Kongesti (akumulasi abnormal / berlebihan cairan tubuh).

17
5) Dinamika cairan syaraf yang berubah.
l.Spider Nevi/Spider Hemangioma
Spider nevi disebut juga spider hemangioma adalah noda kemerahan seperti
api berpusat dari pusat tubuh dan menjalar ke kaki yang terjadi pada ibu hamil.
Hal ini lebih kelihatan pada ibu hamil yang mempunyai kulit terang, pada ibu
hamil yang kulitnya gelap kurang kelihatan.
Faktor penyebabnya adalah:
1) Sirkulasi hormon estrogen yang meningkat.
2) Aliran darah kekulit meningkat.
2) Jelaskan pada ibu bahwa hal ini akan segera hilang.

4. TandaBahayaKehamilan Trimester I
a. Hyperemesis Gravidarum
Menurut Ningsih (2012), mual yang timbul terjadi karena adanya
perubahan berbagai hormone dalam tubuh pada awal kehamilan. Presentase
hormone HCG akan meningkat sesuai dengan pertumbuhan plasenta.
Diperkirakan hormone ini lah yang mengakibatkan muntah melalui
rangsangan terhadap otot polos lambung. Sehingga semakin tinggi hormone
hCG, semakin cepat pula merangsang muntah (Rahma, 2016:52).
Mengemukakan dampak yang terjadi pada hyperemesis gravidarum yaitu
menimbulkan konsumsi 02 menurun, gangguan fungsi sel liver hingga terjadi
ikterus. Mual yang berkelanjutan dapat menimbulkan gangguan fungsi alat-
alat vital dan menimbulkan kematian (Rahma, 2016: 52). Hyperemesis
gravidarum juga dikaitkan dengan peningkatan resiko untuk Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR), kelahiran Prematur, kecil usia kehamilan, serta kematian
pada perinatal.
b. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa awal kehamilan kurang dari 22
minggu. Pada awal kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang
sedikit (spotting) di sekitar waktu pertama terlambat haidnya. Perdarahan ini
adalah perdarahan implantasi (penempelan hasil konsepsi pada dinding rahim)

18
yang dikenal dengan tanda Hartman dan ini normal terjadi. Pada waktu yang
lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin terjadi pertanda servik
yang rapuh (erosi). Perdarahan dalam proses ini dapat dikatakan normal
namun dapat diindikasikan terdapat tanda-tanda infeksi. Perdarahan
pervaginam patologis dengan tanda tanda seperti darah yang keluar berwarna
merah dengan jumlah yang banyak, serta perdarahan dengan nyeri yang hebat.
Perdarahan ini dapat disebabkan karena abortus, kehamilan ektopik atau mola
hidatidosa.
c. Mola Hidatidosa
Menurut Kemenkes RI (2013), mola hidatidosa adalah bagian dari
penyakit trofoblastik gestasional, yang disebabkan oleh kelainan pada villi
khoironok yang disebabkan oleh poliferasi trofoblastik dan edem. Diagnosa
mola hidatidosa dapat ditegakkan melalui pemeriksaan USG. Beberapa tanda
gejala mola hidatidosa yaitu:
1) Terdapa tmual dan muntah yang menetap, terkadang sering kali menjadi
parah.
2) Terdapat perdarahan uterus pada minggu ke-12 disertai bercak darah dan
perdarahan hebat, namun biasanya berupa rabas yang bercampur darah,
dan cenderung berwarna merah
3) Tampak ukuran uterus yang membesar namun tidak ada
perkembangan/aktivitas janin,
4) Terdapat nyeri tekan pada ovarium,
5) Tidak ada denyut jantung janin,
6) Saat palpasi, bagian-bagian janin tidak teraba/tidak ditemukan,
7) Komplikasi hipertensi akibat kehamilan, preeklampsi/ eklampsi sebelum
usia kehamilan 24 minggu.
d. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan ketika implantasi dan pertumbuhan
hasil konsepsi berlangsung diluar endometrium kavum uteri. Hampir 95%
kehamilan ektopik terjadi diberbagai segmen tuba fallopi, dan 5% sisanya

19
terdapat di ovarium, rongga peritoneum dan didalam serviks. Jika terjadi
rupture disekitar lokasi implantasi kehamilan, maka akan terjadi keadaan
perdarahan pasif dan nyeri abdomen akut yang disebut kehamilan ektopik
terganggu (RI, Kemenkes, 2013: 114).
Faktor-faktor predis posisi kehamilan ektopik meliputi riwayat kehamilan
ektopik sebelumnya, riwayat operasi tubek tomi, penggunaan IUD, infertilitas,
riwayat abortus dan riwayat inseminasi buatan/ teknologi bantuan reproduktif
(assisted reproductive technology/ART). Gejala awal yang ditimbulkan yaitu
perdarahan pervaginam dan bercak darah, kadang disertai nyeri panggul.
Diagnosa kehamilan ektopik dapat ditegakkan dengan melakukan
pemeriksaan USG.
e. Anemia
WHO menetapkan standar hemoglobin (Hb 11%) pada ibu hamil, jika
kurang dari standar maka dikatakan mengalami anemia. (Nurhidayati, 2013:
4). Komplikasi anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan terjadinya missed
abortion, kelainan kongenital, abortus/ keguguran serta dampak pada janin
menyebabkan berat lahir rendah.
f. Hipertensi Gravidarum
Menurut Bobak (2014), hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan
tekanan sistolik dan distolik sampai atau melebihi 140/90 mmHg. Ibu hamil
yang mengalami kenaikan takanan sistolik sebanyak 30 mmHg atau diastolic
sebanyak 15 mmHg perlu dipantau lebih lanjut (Lindarwati, 2012: 4).
Hipertensi disebabkan oleh peningkatan tekanan darah yang dipengaruhi oleh
faktor perubahan curah jantung, sistem saraf simpatis, auto regulasi, dan
pengaturan hormon.(Lindarwati, 2012)

C. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan


1. Pengertian
Asuhan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk melihat dan
memeriksa keadaan ibu dan janin yang dilakukan secara berkala diikuti

20
dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan selama
kehamilan (Yulifah, dkk, 2014, hal. 60).
2. Tujuan Asuhan Kehamilan
Marmi (2017, hal. 13) menyatakan bahwa tujuan utama asuhan antenatal
adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun
bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu,
mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa,
mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan antenatal
penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama
kehamilan.
a. Tujuan umum
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin.
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan
sosial ibu dan bayi
3) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal
4) Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi
dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri dan proses kelahiranbayi
5) Mendeteksi dan melaksanakan komplikasi medic, bedah atau obstetric
selama kehamilan
6) Mengembangkan persiapan persalinan serta persiapan menghadap
komplikasi
7) Membantu menyiapkan ibu menyusui dengan sukses, menjalankan nifas
normal dan merawat anak secara fisik, psikologis dansosial
b. Tujuan khusus
1) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit-penyulit yang
terdapat saat kehamilan, persalinan dan nifas
2) Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil,
persalinan,nifas.

21
3) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
3. Standar Minimal Kunjungan
Menurut Indrayani (2012, hal. 6) WHO menganjurkan agar setiap wanita
hamil memerlukan sedikitnya 4 kali kunjungan selama periode antenatal
yaitu:
a. Satu kali kunjungan selama trimester pertama
b. Satu kali kunjungan selama trimester kedua
c. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga
4. Standar Pelayanan Antenatal
Pudiastuti (2012, hal. 62) menyatakan bahwa standar asuhan antenatal
meliputi:
a. Standar 3: Identifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk penyuluhan dan motivasi ibu, suami,
serta anggota keluarga lainnya agar mendorong dan membantu ibu untuk
memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.
b. Standar 4: Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Bidan memberikan sedikitnya empat kali pelayanan antenatal.
Pemeriksaan meliputi anamnesis serta pemantauan ibu dan janin dengan
seksama untuk menilai apakah perkembangan janin berlangsung normal.
Bidan juga harus mengenal kehamilan risiko tinggi atau kelainan,
khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, Penyakit Menular Seksual
(PMS) atau infeksi HIV. Bidan memberikan pelayanan imunisasi, nasihat,
dan pelayanan kesehatan, serta tugas terikat lainnya yang diberikan oleh
puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat saat kunjungan. Jika
ditemukan kelainan. Mereka harus mampu mengambil tindakan yang
diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
c. Standar 5: Palpasi Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdomen secara seksama dan
melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur

22
kehamilan bertambah memeriksa posisi, bagian terendah janin dan
masuknya kepala janin kedalam rongga panggul untuk mencari kelainan
serta melakukan rujukan tepat waktu.
d. Standar 6: Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan, dan
atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
e. Standar 7: Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada
kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta
mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
f. Standar 8: Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta
keluarga pada trimester ke-3, untuk memastikan bahwa persiapan
persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenagkan akan
direncanakan dengan baik. Disamping itu, persiapan transportasi dan biaya
untuk merujuk juga harus direncanakan bila tiba-tiba terjadi
kegawatdaruratan.
5. Standar Pelayanan ANC
Menurut Kemenkes (2018, hal. 8) standar pelayanan ANC meliputi 10 T
yaitu :
a. Timbang badan dan ukur tinggi badan
Tinggi badan diperiksa sekali pada saat ibu hamil datang pertama kali
kunjungan, dilakukan untuk mendeteksi tinggi badan ibu yang berguna
untuk mengkategorikan adanya resiko apabila hasil pengukuran <145 cm.
berat badan diukur setiap ibu datang atau berkunjung untuk mengetahui
kenaikan BB atau penurunan BB. Kenaikan ibu hamil normal rara-rata
antara 6,5 kg sampai 16 kg.

23
Kemungkinan penambahan BB hingga maksimal 11,5 kg. Kategori
Berat Masa Indeks (BMI); rendah (BMI <18,5), normal (BMI 18,5- 24,9),
gemuk (BMI 25,0-29,9), Obesitas (BMI >30)
b. Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai
dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk
mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg
atau diastolic 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi
potensi hipertensi.
c. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (ukur LILA)
Bila 23,5 cm menunjukan ibu hamil menderita Kurang Energi Kronis
(ibu hamil KEK) dan beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR).
d. Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU)
TFU dapat digunakan untuk memantau pertumbuhan dan
perkembangan janin. Mengukur TFU menggunakan jari pada kehamilan
<22 minggu dan menggunakan sentimeter pada kehamilan >22 minggu.
e. Penentuan letak janin (presentasi janin) dan penghitungan denyut jantung
janin
Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala
belum masuk panggul, kemungkinan ada kelainan letak ataiu ada masalah
lain. Bila denyut jantung janin kurang dari 120 kali/menit atau lebih dari
160 kali/menit menunjukan ada tanda gawat janin, segera rujuk.
f. Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
Imunisasi TT yang diberikan kepada ibu hamil sangat bermanfaat
untuk mencegah terjadinya tetanus neonaturum.
g. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah
defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikan kadar hemoglobin
wanita hamil perlu menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari, kebutuhannya

24
meningkat secara signifikan pada trimester II karena absorpsi usus yang
tinggi Fe diberikan satu tablet sehari sesegara mungkin setelah rasa mual
hilang. Diberikan sebanyak 90 tablet semasa kehamilan. Tablet zat
sebaiknya tidak diminum bersama the atauu kopi karena akan mengganggu
penyerapan, jika ditemukan/diduga anemia berikan 2-3 tablet zat besi per
hari.
h. Tes lab sederhana dan atau berdasarkan infeksi (sifilis, HIV, malaria)
Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila
diperlukan. Tes hemoglobin, untuk mengetahui apakah ibu kurangan darah
(Anemia). Tes pemeriksaan urin. Tes pemeriksaan darah lainnya, seperti
HIV dan Sifilis, sementara pemeriksaan malaria dilakukan didaerah
endemis.
i. Konseling atau penjelasan
Tenaga kesehatan member penjelasan mengenai perawatan
kehamilan, pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi menyusu
dini (IMD), nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI ekslusif, Keluarga
Berencana dan imunisasi pada bayi.
j. Tata laksana kasus
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal, setiap kelainan yang
ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan
kewenangan bidan. Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai
dengan sistem rujukan.

D. Manajemen Asuhan Kebidanan


Manajemen kebidanan adalah pendekatan dan kerangka pikir yang
digunakan oleh bidan dalam menetapkan metode pemecahan masalah secara
sistematis mulai dari pengumpulan data, analisis data, diagnose kebidanan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pendokumentasian SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis
dan tertulis. Dipakai untuk mendokumentasikan asuhan pasien dalam rekaman

25
medis pasien sebagai catatan kemajuan. Model SOAP sering digunakan dalam
catatan perkembangan pasien.
Langkah – langkah dalam pembuatan dokumentasi SOAP :
1. Data Subjektif
Merupakan data yang diperolah langsung dari klien melalui anamnesa yang
berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Data subjektif selain
diperoleh dari hasil bertanya langsung dari pasien, juga dapat diperoleh dari
suami atau keluarga.
2. Data Objektif
Data objektif merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut
Helen Varney pertama (pengkajian data), terutama data yang diperoleh
melalui hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan
laboratorium / pemeriksaan diagnostic lain. Catatan medis dan informasi dari
keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam data objektif ini. Data ini
akan memberikan bukti gejala klinis dan fakta yang berhubungan dengan
diagnosis.
3. Asessment
Untuk mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial berdasarkan
kerangka masalah pasien, selain itu juga untuk menentukan perencanaan
yang akan dilakukan kepada pasien.
4. Penatalaksanaan
Untuk merencanakan asuhan yang menyeluruh yang menyeluruh yang
berdasarkan diagnose atau assessment masalah yang timbul pada saat
pemeriksaan dan semua perencanaan yang dibuat harus berdasarkan
pertimbangan yang tepat meliputi perkembangan teori yang terbaru serta di
validasikan dengan asuhan mengenai apa yang diinginkan dan tidak
diinginkan pasien.

26
BAB III

TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : Senin, 21 November 2022
Jam : 08.30 WITA
Reg : 74

DATA IDENTITAS
Istri Suami
Nama Ny. S Tn. S
Umur 22 tahun 23 tahun
Agama Islam Islam
Pekerjaan Swasta Swasta
Pendidikan SMK SMK
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Alamat Jl. Pengambangan RT. 15 Jl. Pengambangan RT. 15

PROLOG
Ibu datang ke Puskesmas 9 Nopember untuk memeriksakan kehamilannya dengan
keluhan mual muntah , ini merupakan kunjungan pertama ibu. HPHT : 15-08-
2022, TP : 22-05-2023, BB: 67 kg, TB : 159 cm, LILA : 27 cm. Tidak memiliki
riwayat penyakit menular dan penyakit keturunan, dan tidak memiliki riwayat
alergi terhadap obat-obatan maupun makanan.

A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan ini adalah kehamilan
yang pertama. Ibu tidak pernah keguguran, ibu mengatakan kehamilan 3 bulan
dan ibu mengeluh mengalami mual muntah sejak 1 minggu yang lalu.

27
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, Tekanan Darah : 123/62
mmHg, Nadi : 89x/menit, Respirasi : 20x/menit, Suhu : 36,0 ºC
2. Pemeriksaan Khusus
Muka tidak pucat tidak ada odema dan tidak ada chloasma gravidarum, sklera
tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, dan pandangan mata tidak kabur,
bibir tidak pecah-pecah, mulut bersih tidak ada karang gigi. Pada bagian leher
tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid. Payudara
simetris, puting susu menonjol, hiperpigmentasi pada areola, tidak terdapat
benjolan yang abnormal pada payudara, colostrum belum keluar. Abdomen
tidak ada luka bekas operasi. TFU : 3jr diatas simpisis. Ekstremitas atas dan
bawah tidak ada odema dan tidak ada varises. Reflex patella kiri/kanan (+/+).
3. Pemeriksaan penunjang
HB : 12,5 gram%, Reduksi urine (-), Albumin (-), HBSAG : NR , HIV : NR ,
SIF : NR.

C. ANALISA
G1 P0 A0 usia kehamilan 13 minggu fisiologis

D. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus dan pemeriksaan
penunjang kepada ibu. Ibu mengerti dan bersedia dilakukan pemeriksaan.
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa pemeriksaan umum
TD : 123/62 mmHg, N: 89x/menit, R: 20x/menit, S: 36,0 ºC , pada
pemeriksaan khusus normal dan pada pemeriksaan penunjang normal. Ibu
telah mencapai usia kehamilan 13 minggu dengan TP : 22-05-2023, namun
persalinan dapat lebih cepat ataupun lebih lambat dari tanggal taksiran
persalinan. Ibu mengerti tentang penjelasan mengenai keadaan ibu dan janin.
3. Menjelaskan pada ibu bahwa keluhan yang dirasakan disebabkan oleh
perubahan kadar hormone selama masa kehamilan, misalnya peningkatan

28
Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dan estrogen atau sensitive terhadap
aroma atau bau tertentu. Ibu memahami penjelasan yang diberikan mengenai
penyebab mual yang dialami ibu.
4. Menganjurkan kepada ibu untuk makan sedikit tetapi sering dalam porsi kecil
1-2 jam, yaitu makan-makanan yang disukai ibu atau yang diinginkan ibu.
Makan-makanan yang berprotein tinggi seperti susu, sayurnya seperti
kangkung dan bayam. Di waktu bangun tidur ibu bisa minum segelas air
putih dan air yang dicampur dengan jahe dan disaat mual di malam hari ibu
bisa makan biscuit dan juga di pagi hari supaya perut ibu tidak kosong.
Istirahat yang cukup, jika ibu sedang mengerjakan pekerjaan rumah jangan
sampai terlalu lelah. Ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran cara makan
yang baik pada kondisi mual yang diderita ibu sekarang.
5. Menganjurkan ibu untuk menjauhi penyebab mual misalnya seperti
menghindari bau-bau yang tidak enak atau menyengat seperti bawang putih,
bawang merah, merica, durian, tempat sampah karena biasanya dapat
menimbulkan rasa mual dan muntah. Dan menghindari minum-minuman
yang bersoda dan berkafein. Ibu mengerti dan akan menghindari bau-bau
menyengat serta menghindari minuman yang bersoda dan berkafein.
6. Menjelaskan tentang ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester 1 seperti :
a. Mual dan muntah
b. Sering BAK
c. Gatal pada tubuh
d. Hidung tersumbat atau berdarah
e. Pica atau ngidam
7. Memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang :
Tanda bahaya kehamilan trimester I
1) Mual muntah berlebihan dan tidak bisa makan (hyperemesis gravidarum)
2) Perdarahan pada kehamilan muda (abortus, kehamilan ektopik,
molahidatidosa)
3) Anemia

29
4) Darah tinggi (Hipertensi)

Memberitahukan ibu apabila mengalami tanda-tanda bahaya tersebut untuk


segera datang kefasilitas kesehatan terdekat. Ibu memahami penjelasan dan
akan mengingat terus tanda bahaya kehamilan tersebut.
8. Memberikan terapi obat-obatan :
a. Asam folat 1x1 tablet perhari secara oral pada malam hari. Asam folat
diberikan untuk tambahan zat besi dan mencegah anemia pada ibu
hamil.
b. Kalsium (Kalk) 1x1 tablet perhari secara oral pada malam hari. Kalsium
(Kalk) diberikan untuk memenuhi kebutuhan kalsium pada ibu dan bayi.
c. Vitamin C 1x1 tablet perhari secara oral pada malam hari. Vitamin C
diberikan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Ibu mengerti dan menerima serta akan rutin meminum obat yang diberikan.
9. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya 4 minggu lagi atau jika
ibu memiliki keluhan. Ibu mengerti dan akan memeriksakan kehamilan
kembali 4 minggu lagi atau jika ada merasa keluhan.

30
BAB IV

PEMBAHASAN

Menurut teori kemenkes RI, (2021) standar minimal kunjungan ibu hamil
adalah minimal 6 kali kunjungan selama kehamilan yaitu 2 kali pada trimester
pertama (kehamilan 13 minggu), 1 kali pada trimester kedua (kehamilan diatas 13
minggu sampai 24 minggu) dan 3 kali pada trimester ketiga (kehamilan diatas 24
minggu sampai 40 minggu). Dalam hal ini sesuai tujuan ANC yaitu memantau
kondisi kehamilan, untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. Ny.
S yang berumur 22 tahun G1P0A0 sudah memeriksakan kehamilannya 1 kali.
Dihitung menggunakanan rumus HPHT usia kehamilan ibu sudah memasuki 13
minggu. Pemeriksaaan yang ibu lakukan belum sesuai standar, karena ibu baru
memasuki trimester 1 dan ini merupakan kunjungan pertama ibu. Maka ibu
diharapkan untuk rutin melakukan kunjungan ulang.

Menurut teori Meti Patimah (2020) ketidaknyamanan pada masa kehamilan


trimester 1 yaitu, mual dan muntah, sering BAK, gatal dan kaku pada jari, hidung
tersumbat atau berdarah, pica atau ngidam, kelelahan, keputihan, keringat bertambah,
rasa berdebar debar, dan sakit kepala. Ny. S mengatakan mengalami mual dan
muntah sejak 1 minggu lalu, ini merupakan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh
ibu. Keluhan yang ibu alami merupakan hal yang normal, karena termasuk dalam
ketidaknyamanan pada kehamilan trimester 1 yaitu mual dan muntah yang
disebabkan oleh perubahan hormone selama kehamilan. Jadi tidak ada kesenjangan
anatara teori dan kasus.

Menurut teori Kemenkes RI, (2018) standar pelayanan 10 T yaitu, timbang


berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar
lengan atas LILA) , ukur tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan DJJ,
skrining imunisasi TT, pemberian tablet tambah darah, tes laboratorium, tata laksana
atau penanganan kasus dan temu wicara/konseling. Saat kunjungan Ny. S dilakukan
timbang berat bidan dan ukur tinggi badan , ukur tekanan darah, ukur LILA, ukur

31
tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin , skrining imunisasi TT, pemberian
tablet tambah darah, tes laboratorium, tata laksana atau penanganan kasus dan temu
wicara/konseling. Pemeriksaan kehamilan yang diberikan kepada ibu sudah sesuai
standar, jadi tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.

Penatalaksanaan yang diberikan yaitu bidan melakukan pemeriksaan kepada


ibu dan memberitahukan serta menjelaskan keseluruhan hasil pemeriksaan. Bidan
juga memberikan KIE tentang nutrisi dan waktu istirahat, menganjurkan ibu untuk
menjauhi bau yang dapat memicu mual, menjelaskan ketidaknyamanan dan tanda
bahaya kehamilan trimester 1 dan memberikan terapi obat-obatan kepada ibu. Ibu
memahami semua yang dijelaskan oleh bidan. Bidan memberikan jadwal kunjungan 4
minggu lagi atau jika ada keluhan dan ibu menyetujuinya. Berdasarkan hal diatas
tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus.

32
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pada bab ini penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :

1. Pengkajian baik data subjektif maupun data objektif diperoleh hasil


pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus dan pemeriksaan penunjang
normal.
2. Pengkajian baik data subjektif maupun data objektif pada Ny. S
diperoleh analisa masalah G1 P0 A0 hamil 13 minggu fisiologis.
3. Penatalaksanaan pada Ny. S dengan diagnose G1 P0 A0 hamil 13
minggu fisiologis yaitu melakukan pemeriksaan umum : keadan umum
baik, kesadaran composmentis, TB: 159 cm, BB: 67 kg, TD: 123/62
mmHg, N: 89x/menit, R: 20x/menit, S: 36,0 ºC, melakukan
pemeriksaan khusus kebidanan : keadaan fisik baik, TFU : 3jr diatas
simpisis, UK : 13 minggu, dan pemeriksaan penunjang : HB : 12,5
gram%, Reduksi urine (-), Albumin (-), HBSAG : NR, HIV : NR, SIF :
NR.
4. Pendokementasian dan evaluasi tindakan telah dilakukan sesuai
dengan metode SOAP.

B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Selalu menjunjung tinggi nama baik Kampus dan Program Studi
Diploma Tiga Kebidanan dengan cara menjaga attitude selama
melaksanakan kerja praktek di Puskesmas tempat mahasiswa praktek,
berperan aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan, dan jangan malu
bertanya kepada staff yang ada apabila mengalami kesulitan maupun
sesuatu yang belum kita ketahui, bekerjasama dengan baik dengan
seluruh staff yang ada, agar tercipta suasana kerja yang nyaman.

33
2. Bagi Klien
Memahami hak dan menjalankan kewajiban nya selama dilayani di
puskesmas sesuai dengan yang telah disampaikan guna mendukung
pencapaian pelayanan yang berkualitas. Memberikan masukan kepada
puskesmas apabila mendapati perilaku dari tenaga kesehatan yang tidak
sesuai dengan hak dan kewajiban pasien dengan cara menyampaikan
kritik dan saran secara lisan atau tulis kepada penanggung jawab ruang
perawatan.
3. Bagi Puskesmas 9 November
Perlunya pihak Puskesmas 9 November mengupayakan peningkatan
kepuasan pasien melalui upaya perbaikan kualitas pelayanan. Meninjau
kembali kebutuhan ketenagaan setiap ruangan dan menghitung beban
kerja setiap ruangan. Meningkatkan sistem penghargaan (reward) dan
hukuman (punishment). Membuat gebrakan untuk memotivasi seluruh
SDM PKM khususnya Tenaga Kesehatan misalnya seperti pengadaan
pin senyum, sapa, salam.

34
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk.2015. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu


Dewi, VNL &Sunarsih, T, (2012) Asuhan kehamilan untuk kebidanan.
SalembaMedika. Jakarta.
Indrayani. 2012. Buku Ajar Asuhan Kehamilan. Jakarta: Trans Info Media
Kemenkes RI, (2018) Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Kementerian
Kesehatan dan JICA. Jakarta
Kemenkes RI, (2021). Buju Ajar Kehamilan. Yogyakarta: Penerbit Deepublish
Marmi, (2017) Asuhan Kebidanan pada Masa Antenatal. PustakaPelajar.
Yogyakarta.
Meti Patimah, T. S (2020). Pendidikan Kesehatan Ibu Hamil Tentang
Ketidaknyamanan Pada Kehamilan Trimester 1 dan Penatalaksanaannya
Nugroho,T, Nurrezki, Warnaliza, D &Wulis, (2014) Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Nifas (Askeb 3). Nuha Medika. Yogyakarta
Simanullang, Ester. 2017. Modul Askeb Kebidanan Kehamilan. Medan :Akademi
Kebidanan Palapa Husada Medan.
Saputra, L & Lockhart, A. (2014) Catatan Ringkas Asuhan pada Kehamilan.
Binarupa Aksara. Tangerang.
Sofian, A. (2012) Rustam Mochtar Sinopsis Obstetri. EGC. Jakarta,
Tyastuti,Siti, dan Heni P.W. (2016). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Pusdik
SDM Kesehatan
Prawirohardjo, S, (2014) Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka. Jakarta.
Pantiawati, I &Saryono, (2012) Asuhan Kebidanan I Kehamilan. Nuha Medika.
Yogyakarta.
Pudiastuti, RD, (2012) Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Nuha Medika. Yogyakarta.
Yulifah, R & Tri JAY, (2014) Asuhan Kebidanan Komunitas. Salemba Medika.
Jakarta.

35
36

Anda mungkin juga menyukai