Oleh :
GUSTI AYU PUTRI KUMALA
NIM. P07124321019
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PRAKTIK KEBIDANAN KOLABORASI
PADA KASUS PATOLOGI DAN KOMPLIKASI PADA NY.A USIA 24
TAHUN G1P0000 UK 25 MINGGU 1 HARI DENGAN ANEMIA RINGAN
DI UPTD PUSKESMAS I DINAS KESEHATAN KECAMATAN
DENPASAR TIMUR
Oleh :
Gusti Ayu Putri Kumala
P07124321019
Telah disahkan,
Denpasar, Maret 2022
Mengetahui, Mengetahui,
Pembimbing Institusi Pembimbing Lapangan
KATA PENGATAR
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Ketua Prodi Profesi Kebidanan
ii
Ni Wayan Armini, SST., M.Keb
NIP. 198101302002122001
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktek Kebidanan
Kolaborasi pada Kasus Patologi dan Komplikasi dengan baik. Dalam penyusunan laporan
ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam kelancaran pembuatan laporan ini, yakni yang terhormat:
1. Dr. Ni Nyoman Budiani, S. Si.T., M.Biomed selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Denpasar dan sebagai pembimbing Praktek Kebidanan
Kolaborasi pada Kasus Patologi dan Komplikasi
2. Ni Wayan Armini, SST., M.Keb selaku Kaprodi Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Denpasar
3. Septi Arina, A.Md. Keb sebagai pembimbing lapangan dalam penyusunan laporan
akhir PK Kolaborasi pada Kasus Patologi dan Komplikasi
4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu, yang telah membantu
dalam penyusunan laporan akhir ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki berbagai
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan
ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………...ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................3
C. Waktu dan tempat pengambilan kasus..........................................................3
D. Manfaat penulisan laporan............................................................................4
BAB II. KAJIAN TEORI
A. Kehamilan ………………………………………………………………......5
B. Kehamilan dengan anemia..……………………………..………………….8
BAB III. TINJAUAN KASUS.............................................................................14
BAB IV. PEMBAHASAN...................................................................................20
BAB V. PENUTUP...............................................................................................27
A. Simpulan.....................................................................................................27
B. Saran............................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya kehamilan adalah peristiwa yang alamiah, yang dialami
oleh seluruh ibu. Tapi setiap kehamilan perlu perhatian khusus, untuk dapat
mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit atau komplikasi yang dijumpai pada
masa kehamilan, persalinan dan nifas.
Pelayanan antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor dan
mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi
sesuai dengan Permenkes No 97 Tahun 2014. Dengan adanya antenatal care,
disebutkan bahwa dapat menscreening faktor risiko tinggi pada ibu hamil yang
merupakan salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care
diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu.
Oleh karena itu setiap kehamilan perlu mendapatkan perhatian khusus,
untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada
persalinan, baik penyakit komplikasi atau kelainan yang dapat muncul. Maka
setiap ibu hamil sebaiknya lebih sering memeriksakan diri sejak dini atau minimal
4 kali melakukan pemeriksaan selama masa kehamilannya yaitu 1 kali pada
trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III, dengan tujuan
untuk mendeteksi secara dini kelainan atau masalah yang dialami oleh ibu.
AKI yang tinggi menunjukkan rawannya derajat kesehatan ibu. Jumlah
kasus kematian ibu yang dilaporkan di Provinsi Bali dalam 5 tahun terakhir
berada di bawah angka nasional dan di bawah target yang ditetapkan 100 per
100.000 kelahiran hidup, namun setiap tahunnya belum bisa di turunkan secara
sigifikan. Angka kematian ibu tahun 2013 sebesar 72,1 per 100.000 kelahiran
hidup, mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi 70,5 per 100.000
kelahiran hidup, namun di tahun 2015 mengalami peningkatkan menjadi 83,4 per
100.000 kelahiran hidup dan tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 68,6 per
100.000 kelahiran hidup, merupakan angka yang paling rendah dalam tiga tahun
terakhir. Secara umum di Provinsi Bali jumlah kematian terjadi penurunan, yang
disebabkan oleh penurunan kasus kematian di beberapa kabupaten.
1
Angka Kematian Ibu pada kehamilan terdapat beberapa masalah
kehamilan yaitu Anemia, anemia adalah suatu penyakit dimana kadar hemoglobin
(Hb) dalam darah kurang dari normal. Anemia kehamilan yaitu ibu hamil dengan
kadar Hb <11g% pada trimester I dan III atau Hb <10,5g% pada trimester II. Pada
tahun 2007, prevalensi anemia pada ibu hamil di negara berkembang 43% dan
12% pada wanita hamil di negara maju. Di Indonesia prevalensi anemia
kehamilan relatif tinggi, yaitu 38%-71.5% dengan rata-rata 63,5%. Sebagian besar
anemia penyebabnya adalah kekurangan zat besi. Zat besi adalah salah satu unsur
gizi yang merupakan komponen pembentuk Hb atau sel darah merah.
UPTD Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Timur
merupakan salah satu PUSKESMAS di wilayah Kota Denpasar yang memberikan
pelayanan antenatal care. Pelayanan ANC di UPTD Puskesmas I Dinas
Kesehatan Kecamatan Denpasar Timur dilaksanakan setiap hari. Melalui praktek
klinik prodi profesi kebidanan, mahasiswa diharapkan dapat memberikan asuhan
kehamilan sesuai dengan tahapan perkembangan kehamilan pada ibu hamil
trimester I, II dan III kunjungan awal dan ulang sesuai standar mutu yang berlaku
dan kode etik profesi sesuai kewenangan bidan serta melakukan
pendokumentasian hasil asuhan kebidanan
B. Tujuan Praktik
1. Tujuan Umum
Praktik Kebidanan kolaborasi pada kasus patologi dan komplikasi bertujuan
untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa supaya mampu memberikan
asuhan kebidanan kolaborasi pada kasus patologi dan komplikasi maternal
neonatal pada sasaran masa kehamilan sampai bayi baru lahir serta perencanaan
asuhan sesuai dengan standar asuhan kebidanan secara mandiri, profesional, dan
berkualitas dengan selalu memperhatikan aspek budaya lokal.
2. Tujuan Khusus
Pada akhir Kepaniteraan Klinik, lulusan profesi bidan diharapkan mampu:
a. Melakukan pengkajian data secara lengkap, jelas, akurat dan fokus pada kondisi
kolaborasi pada kasus patologi dan komplikasi maternal neonatal;
2
b. Menetapkan diagnosa kebidanan serta masalah Kebidanan dengan menerapkan
cara berpikir kritis pada kolaborasi pada kasus patologi dan komplikasi maternal
neonatal
c. Menyusun diagnosa potensial dan antisipasi tindakan segera pada kondisi
kolaborasi kasus patologi dan komplikasi.
d. Menyusun perencanaan asuhan kebidanan pada kondisi kolaborasi kasus
patologi dan komplikasi
e. Melaksanakan asuhan kebidanan pada kondisi kolaborasi kasus patologi dan
komplikasi
f. Melakukan evaluasi secara komprehensif pada asuhan kebidanan pada kondisi
kolaborasi kasus patologi dan komplikasi
g. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan holistik pada pada kondisi
kolaborasi kasus patologi dan komplikasi
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan
keturunan sehingga menghasilkan janin yang akan tumbuh di dalam rahim
seorang wanita (Waryana, 2010). Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi
sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan adalah hasil
konsepsi didefinisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang
menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang
meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur),
penggabungan gamet dan implantasi embrio didalam uterus
2. Tanda dan Gejala Kehamilan
Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Tanda dugaan kehamilan
1) Amenore (terlambat datang bulan), konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak
terjadi pembentukan folikel de graff dan ovulasi dengan mengetahui hari
pertama haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegele dapat ditentukan
perkiraan persalinan
2) Mual dan mutah (emesis), pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan
pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada
pagi hari disebut morning sickness.
3) Ngidam, wanita hamil sering mengingkinkan makanan tertentu.
4) Sinkope (pingsan), terjadi karena gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkop atau
pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.
5) Payudara tegang, pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamtrofin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara. Payudara
4
membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama
pada hamil pertama.
6) Sering miksi, desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan seing miksi, pada triwulan kedua gejala ini sudah
menghilang.
7) Konstipasi atau obstipasi karena pengaruh progesteron dapat menghambat
peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
8) Pigmentasi kulit, keluarnya melanphore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (kloasma gravidarum), pada
dinding perut (striae livide, striae nigram linea alba main hitam) dan sekitar
payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu semakin menonjol.
b. Tanda kemungkinan hamil
1) Perut membesar
2) Uterus membesar
3) Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak)
4) Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, tampak lebih merah
5) Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan).
6) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.
7) Teraba ballotementh) Reaksi kehamilan positif.
c. Tanda pasti kehamilan
1) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat diraba secara
obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin dapat diraba pada
kehamilan lebih tua.
2) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur kehamilan 18 – 20
Minggu memakai Doppler dan stetoskop Leannec.
3) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada usia kehamilan
18 minggu sedangkan multigravida umur 16 minggu.
4) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka janin dapat dilihat.
3. Klasifikasi kehamilan
Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan:
a. Kehamilan trimester 1 (umur kehamilan 0 sampai 12 minggu)
5
Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus di nikmati, harapan
dan perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi. Meskipun setiap tahap
kehamilan mempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat
merupakan saat yang sulit juga. Tahap pertama kehamilan dapat membawa
beberapa perubahan dalam tubuh anda. Tubuh anda akan tumbuh dan berubah untuk
mengakomodasi perkembangan janin, dan dapat juga terjadi periode
ketidaknyamanan untuk anda. Bagaimanapun juga, ingat bahwa ini adalah bukan
penyakit tetapi sesuatu yang alamiah. Beberapa perubahan pada trimester pertama
kehamilantermasuk diantaranya adalah perubahan ukuran payudara, rasa cepat lelah
dan mual. Meregangnya perut juga nyata pada tahap ini. Pada tahap ini mungkin
anda merasa ingin kencing lebih sering. Beberapa wanita juga mengalami
konstipasi, gangguan pencernaan, dan masuk angin selama kehamilan trimester
pertama.Kehamilan trimester pertama dipenuhi oleh banyaknyaperubahan pada ibu.
Sejumlah ibu akan mengalami perasaan tidak nyaman dan problem seperti muntah
berlebihan, pertambahan berat, nyeri ulu hati, pusing dan lelah. Kram kaki dapat
terjadi karena rendahnya kadar kalsium. Beberapa ibu juga dapat mengalami
varises. Selalu konsultasikan pada dokter anda, bila merasakan tanda dan gejala
berlebihan atau terlalu berat.
b. Kehamilan trimester II (umur kehamilan13 sampai 27 minggu)
Pada kehamilan trimester kedua janin memiliki panjang dari kepala ke
bokong sekitar 65 – 78 mm dan beratnya antara 13 – 20 gram, seukuran buah peach.
Memasuki trimester kedua, plasenta sudah berkembang sempurna dan memberikan
oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisa janin. Plasenta juga memproduksi
hormon progesteron dan estrogen untuk menjaga kehamilan. Kelopak mata bayi
sudah terbentuk untuk melindungi mata janin selama perkembangan. Janin Ibu
dapat memasukkan ibu jarinya ke dalam mulut meskipun refleks menghisap janin
belum sempurna. Usus janin sudah berada di dalam rongga perutnya saati ini. Pita
suara dan laring janin sudah sempurna terbentuk, namun tentu saja Ibu masih belum
bisa mendengar suaranya karenan janin masih belum dapat mengeluarkan suara.
Pusat penulangan primer terdapat disemua tulang panjang anggota badan menjelang
perkembangan minggu ke-14 Sidik jari sebagai indentitas individu sudah terbentuk
di jari janin. Perkembangan tubuhnya sudah mulai meningkat seiring perkembangan
6
kepala janin (yang berukuran 1/3 dari seluruh tubuh). Bila janin Ibu perempuan, dia
sekarang memiliki hampir 2 juta telur di indung telurnya. Rambut halus yang
disebut dengan lanugo akan meliputi seluruh tubuh janin minggu ini.
c. Kehamilan trimester III (umur kehamilan 28 sampai 40 minggu)
Trimester III adalah trimester terakhir dari kehamilan. Janin Ibu sedang berada
di dalam tahap penyempurnaan dan akan semakin bertambah besar, besar, dan
besar sampaimemenuhi seluruh rongga rahim. Semakin besar janin maka akan
semakin terasa seluruh pergerakan janin. Jangan lupa untuk selalu berhati-hati dan
memperhatikan tanda-tanda kegawatan seperti tanda kelahiran prematur.
Konsumsilah asupan nutrisi yang bergizi dan juga jaga asupan cairan untuk janin
Ibu. Trimester terakhir ini akan diwarnai dengan peningkatan frekuensi ke kamar
mandi, sesak karena tekanan di diafragma, dan heartburn. Otak janin berkembang
sangat progresif. Rahim ibu berada 8 cm di atas pusar dengan kenaikan berat badan
saat ini adalah 7,7 –10,8 kg. Puting payudara Ibu, terkadang keluar rembesan cairan
berwarna kekuningan yang disebut dengan kolostrum. Hal ini tidak berbahaya dan
merupakan pertanda payudara sedang menyiapkan ASI untuk menyusui
bayi.Trimester ketiga ini, umumnya wanita hamil akan meningkatkan berat
badannya sebanyak 5,5 kg. Apabila Ibu sedang berkunjung rutin ke dokter Ibu,
maka cobalah untuk mendiskusikan mengenai cara persalinan nanti, apakah normal
atau memerlukan operasi. Apabila ini adalah persalinan pertama, maka pertanyaan
mengenai episiotomi, monitoring janin, dan pereda rasa nyeri adalah pertanyaan
yang paling sering ditanyakan. Mulailah untuk mendiskusikan dengan dokter
kebidanan. Minggu ke-29 merupakan masa untuk mengulangi tes darah tertentu
seperti tes toleransiglukosa.
7
tinggi, yaitu 38%-71.5% dengan rata-rata 63,5%. Sebagian besar anemia
penyebabnya adalah kekurangan zat besi. Zat besi adalah salah satu unsur gizi
yang merupakan komponen pembentuk Hb atau sel darah merah.
2. Klasifikasi anemia dalam kehamilan
Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurt (Soebroto,2009) sebagai berikut :
a. Anemia defisiensi zat besi
Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.
Anemia ini terjadi pada sekitar 62,3% pada kehamilan, merupakan anemia
yang paling sering dijumpai pada kehamilan. Hal ini disebabkan oleh kurang
masuknya unsur zat besi dan makanan karena gangguan resorpsi, gangguan-
gangguan atau karena besi keluar terlampau banyak dari badan, misalnya pada
perdarahan. Keperluasan besi bertambah dalam kehamilan terutama pada
trimester terakhir. Keperluan zat besi untuk wanita hamil 17 mg, juga untuk
wanita menyusui 17 mg
Tanda dan gejala :
1) Rambut rapuh dan halus serta kuku tipis, rata dan mudah patah disebabkan
karena kekurangan gizi.
2) Lidah tampak pucat, licin dan mengkilat, berwarna merah daging,
stomatitis algularis, pecah-pecah disertai kemerahan dan nyeri sudut mulut
disebabkan karena kekurangan gizi.
3) Pengobatan biasanya dengan memenuhi kebutuhan zat besi, misalnya
dengan perbaikan pola makan atau pemberian tablet besi.
b. Anemia megaloblastik
Anemia ini terjadi pada sekitar 29% pada kehamilan. Biasanya disebabkan
oleh defisiensi asam folat, jarang sekali karena defisiensi vitamin B12. Hal itu
erat hubungannya dengan defisiensi makanan.
Gejala-gejalanya :
1) Malnutrisi disebabkan karena kekurangan gizi pada tubuh
2) Glositis berat (lidah meradang, nyeri) disebabkan karena kekurangan gizi
pada tubuh
3) Diare disebabkan karena sistem kekebalan tubuh yang menurun dan pola
makan.
8
4) Kehilangan nafsu makan disebabkan karena kekebalan tubuh menurun,
tubuh yang lemah sehingga menyebabkan nafsu makan hilang.
c. Anemia hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh sum-sum tulang kurang mampu
membuat sel-sel darah baru. Anemia ini terjadi pada sekitar 8% kehamilan.
Etiologi anemia hipoplastik karena kehamilan belum diketahui dengan pasti.
Biasanya anemia hipoplastik karena kehamilan, apabila wanita tersebut telah
selesai masa nifas maka anemia akan sembuh dengan sendirinya. Dalam
kehamilan berikutnya ia mengalami anemia hipoplastik lagi.
Ciri-ciri: Pada darah tepi terdapat gambaran normositer dan normokrom, tidak
ditemukan ciri-ciri defisiensi besi, asam folat atau vitamin B12. Sumsum
tulang bersifat normblastik dengan hipoplasia eritropoesis yang nyata.
Penurunan jumlah sel yang nyata dalam jaringan yang mengakibatkan
penurunan fungsi sumsum tulang sehingga produksi sel darah merah
berkurang.
d. Anemia hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah
merah yang lebih cepat daripada pembuatannya. Gejala utama adalah anemia
dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala
komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ fital.
Anemia ini terjadi pada sekitar 0,7% kehamilan. Pengobatan tergantung
pada jenis anemia himolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi,
maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat penambah darah. Namun
pada jenis obat-obatan, hal ini tidak memberihasil.
Wanita dengan anemia hemolitik biasanya sulit hamil. Apabila hamil,
biasanya anemia menjadi berat. Sebaliknya, mungkin pula kehamilan
menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita
anemia
3. Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang
atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-
9
sum tulang dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor,
atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat
hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut
terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan
ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah
merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system fagositik
atau dalam system retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai
hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan
masuk dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah
(hemolisis) segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma
(konsentrasi normalnya 1 mg/dl atau kurang kadar 1,5 mg/dl mengakibatkan
ikterik pada sclera. Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai
rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah
adalah membawa makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini
kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat menghambat
kerja organ-organ penting, Salah satunya otak. Otak terdiri dari 2,5 miliar sel
bioneuron. Jika kapasitasnya kurang, maka otak akan seperti komputer yang
memorinya lemah, Lambat menangkap. Dan kalau sudah rusak, tidak bisa
diperbaiki (Sjaifoellah, 1998).
4. Etiologi anemia
Penyebab anemia umumnya adalah :
a. Kandungan zat besi dari makanan yang dikonsumsi tidak mencukupi
kebutuhan.
b. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi
c. Meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh misalnya perdarahan,
keacingan, malaria, penyakit TBC.
d. Kurang nutrisi (malnutrisi)
e. Kurang zat bezi dalam diet
f. Malabsorbsi
g. Kehilangan darah yang banayk, persalinan yang lalu, haid dan laian-lain
10
h. Penyakit-penyakit kronis : TBC, paru-paru, cacing usus, malaria dan lain-
lain
5. Tanda dan Gejala:
Gejala yang mungkin timbul pada anemia yaitu :
a. Merasa lemah / cepat lelah : Pasokan energi tubuh sangat bergantung pada
oksidasi dan sel darah merah. Semakin rendah sel darah merah, tingkat
oksidasi dalam tubuh ikut berkurang.
b. Sakit kepala : Kekurangan darah merah membuat otak kekurangan
oksigen. Hal ini sering menyebabkan sakit kepala
c. Detak jantung yang cepat : Ketika tubuh mengalami kekurangan oksigen,
denyut jantung meningkat. Hal ini menyebabkan jantung berdebar tidak
teratur dan cepat.
d. Pucat dan mudah pingsan, pucat disebabkan karena terjadinya
vasokonstriksi pembuluh darah sedangkan pingsan karena suplai darah di
otak yang berkurang dan otak kekurangan oksigen
6. Penatalaksanaan
a. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi
Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan makanan
hewani (daging, telur, ayam, hati, ikan) dan bahan makanan nabati (sayuran
hijau, kacang-kacangan, tempe). Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang
banyak mengandung vitamin C (daun katuk, singkong, bayam, jambu, tomat,
jeruk, nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi
dalam usus.
b. Menambahkan pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet
tambah darah.
c. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti
kecacingan, malaria, penyakit TBC.
11
BAB III
TINJAUAN KASUS
Ibu datang ingin melakukan pemeriksaan kehamilan dan saat ini ibu mengatakan
tidak ada keluhan.
3. Riwayat menstruasi
4. Riwayat pernikahan
Ibu sudah menikah secara sah, ini pernikahan yang pertama kali dengan lama
menikah 1 tahun.
12
5. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Sebelumnya
Kehamilan ini merupakan kehamilan yang pertama. Hamil ini ibu rutin kontrol
kehamilan di Bidan 3 kali dan Dokter SpOG sebanyak 1 kali, Selama hamil ini
ibu sudah mendapatkan terapi obat Asam folat, B6, penambah darah, Vitamin C,
Kalsium.
7. Kebutuhan Biologis
b. Pola makan : 3 kali sehari porsi sedang dan dimakan habis, komposisi yang
bervariasi dan buah. Ibu tidak ada makanan pantangan.
f. Aktivitas : aktivitas yang ibu lakukan setiap hari masih dalam katagori sedang
yaitu melakukan aktivitas sebagai ibu rumah tangga. Istirahat : tidur malam
±7-8 jam dan istirahat siang ± 1 jam. Tidak ada gangguan selama tidur.
13
makanan yang mengandung zat besi yang tinggi. Ibu juga merasa bahagia
dengan kehamilannya saat ini serta berharap anaknya dapat lahir dengan
normal selamat dan sehat. Ibu mengatakan tidak ada trauma dalam kehidupan
dan tidak ada konsultasi dengan psikolog.
9. Kebutuhan Sosial: Hubungan Ibu, suami dengan keluarganya terjalin
dengan baik. Dukungan yang diterima dari pihak keluarga maupun suami dan
tenaga kesehatan juga baik, hubungan dengan lingkungan tempat tinggal juga
baik. Ibu tidak pernah mengalami kekerasan fisik dan belum pernah ada
masalah dalam perkawainannya. Pengambilan keputusan dalam keluarga
adalah ibu dan suami bersama-sama.
10. Kebutuhan Spiritual : Ibu selalu mendoakan kehamilan dan keselamatan
janin serta keluarga agar tetap sehat. Selama melakukan ibadah ibu tidak
pernah mengalami keluhan.
11. Prilaku dan Gaya Hidup : Ibu mengatakan tidak pernah diurut dukun, ibu
tidak pernah minum obat tanpa resep dokter, tidak pernah mengkonsumsi obat
terlarang, tidak pernah mengkonsumsi minuman keras, tidak pernah traveling,
tidak pernah merokok pasif maupun aktif.
12. Riwayat Penyakit : Ibu tidak pernah menderita penyakit kardiovaskuler,
asma, hipertensi, epilepsy, DM, TORCH, Hepatitis , operasi, PMS. Ibu tidak
ada penyakit yang diderita sekarang.
13. Keluhan Keluhan yang lazim dirasakan : Pada awal kehamilan ibu merasa
sering kencing, lemas, menginginkan sesuatu atau sering disebut ngidam serta
sering merasa mual muntah di pagi hari. Pada kehamilan trimester II ibu
merasakan agak sedikit lemas.
14. Pengetahuan Ibu tentang tanda bahaya kehamilan : Ibu sudah mengetahui
tentang tanda bahaya kehamilan seperti ketuban pecah sebelum waktinya,
pusing yang berlebihan, mual muntah yang berlebihan serta demam.
Ibu merencanakan tetap berusaha dan sangat berharap untuk bisa tetap
bersalin normal. Ibu dan suami sudah menyiapkan transportasi ke tempat
persalinan menggunakan mobil, pendamping persalinan yaitu suami,
14
pengambil keputusan utama dalam persalinan yaitu ibu dan suami, dana
persalinan telah disiapkan oleh pihak keluarga yaitu dana pribadi dan juga
BPJS. Calon donor yaitu suami, RS rujukan jika terjadi kegawatdaruratan
yaitu RS Bhakti Rahayu, inisiasi menyusui dini rencana akan dilakukan.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Kepala simetris, tidak ada nyeri tekan
b. Rambut : Rambut bersih, tidak ada ketombe, tidak rontok
c. Wajah : Wajah tidak pucat dan tidak ada edema
d. Mata : Konjungtiva sedikit pucat, sklera putih
e. Hidung : Hidung terlihat bersih, tidak ada polip, tidak ada sinus
f. Gigi dan mulut : Bibir berwarna merah muda, gigi normal, tidak ada
karies dan tidak ada sariawan.
g. Telinga : Bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada gangguan pendengaran
h. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tidak ada pelebaran vena jugularis.
i. Payudara : Bentuk payudara simetris, puting menonjol keluar, belum ada
pengeluaran colostrum, kebersihan baik
j. Dada : Bentuk simetris, tidak ada retraksi
15
k. Perut
1) Inspeksi: perut bersih, tidak ada luka bekas operasi pada perut,
TFU: Sepusat
MCD: 18 cm
B. ANALISA
Diagnosa : G1P0000 UK 25 minggu 1 Hari T/H Intra uterine dengan Anemia
Ringan
Masalah :
1. Ibu mengalami sedikit kecemasan dengan kehamilannya saat ini
karena ibu anemia ringan
16
3. Memberikan dukungan emosional kepada ibu untuk meminimalisir kecemasan
ibu dan meminta peran serta suami dan keluarga untuk selalu mensuport ibu,
ibu menjadi lebih tenang dan keluarga bersedia selalu memberikan support
kepada ibu.
4. Menganjurkan kepada ibu agar tetap mengkonsumsi makanan yang tinggi zat
besi seperti sayur yang berwarna hijau, daging merah , ibu paham dan bersedia
melakukannya.
5. Melakukan Kolaborasi dengan dokter, kolaborasi sudah dilakukan
6. Memberikan ibu suplemen SF 2x30mg dan kalsium 1x500mg seta KIE cara
mengkonsumsi, ibu paham dan bersedia mengkonsumsinya.
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi pada tanggal
23 Maret 2022 atau segera jika ada keluhan, ibu bersedia datang kembali
17
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada BAB ini penulis akan membahas kasus asuhan kebidanan pada Ny
“A” usia 24 tahun G1P0000 UK 25 minggu 1 Hari T/H intrauterin dengan anemia
ringan di UPTD Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Timur. Pada
kasus ini, Ny.A usia 24 tahun melakukan pemeriksaan antenatal care rutin dan
saat ini ibu mengatakan tidak ada keluhan atau gangguan kesehatan yang
dirasakan selama 24 jam terakhir ini.
Asuhan yang diberikan pada Ny.A pada kasus ini terlebih dahulu adalah
melakukan anamnesis data pada ibu mengenai biodata ibu beserta suami. Data
subjektif adalah data yang diperoleh dari pasien sesuai dengan keadaan yang
dialaminya. Pada saat anamnesa, ibu mengatakan bahwa ibu hanya ingin kontrol
kesehatan kehamilannya dan saat ini ibu tidak merasakan gangguan kesehatan
pada ibu maupun janin.
Selama memberikan asuhan pada Ny.A sudah sesuai dengan teori dan
pengkajian dilanjutkan dengan menggali data objektif pasien. Pengumpulan data
objektif yang dilakukan pada Ny.A sesuai dengan teori yang diberikan yaitu
meliputi pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan yang dilakukan
meliputi: keadaan umum ibu, TTV, pemeriksaan head to toe secara inspeksi,
pemeriksaan payudara, pemeriksaan abdomen, pemeriksaan ekstremitas atas dan
bawah. Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, bahwa kondisi kesehatan ibu
dan janin dalam batas normal. Hasil pemeriksaan yang didapat, kesadaran
compos mentis, TD : 90/60 mmHg, N: 80 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 36,5 ºC.
Setelah dirumuskan diagnosa dan masalah pada kasus Ny.A, adapun
asuhan yang dapat dilakukan kepada Ny.A, yaitu: Memberikan dukungan
emosional kepada ibu dan meminta keluarga untuk selalu mensuport ibu.
Menganjurkan kepada ibu agar memperbanyak mengkonsumsi makanan yang
tinggi akan zat besi seperti makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan
makanan hewani (daging, telur, ayam, hati, ikan) dan bahan makanan nabati
(sayuran hijau, kacang-kacangan, tempe). Makan sayur-sayuran dan buah-buahan
yang banyak mengandung vitamin C (daun katuk, singkong, bayam, jambu,
18
tomat, jeruk, nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi
dalam usus., dimana tujuan untuk meningkatkan kadar haemoglobin darah pada
ibu. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi
Selain menganjurkan ibu makan makanan yang tinggi akan zat besi, bidan
juga menambahkan dosis tablet FE serta mengingatkan kembali mengenai tanda
bahaya trimester II dan untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau ibu
dapat melakukan kunjungan ulang lebih awal jika ada terdapat keluhan.
19
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
20
DAFTAR PUSTAKA
Depkes Provinsi Bali. 2017. Profil Kesehatan Provinsi Bali 2017. Depkes Provinsi
Bali. Denpasar
Oxorn, Harry, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan : Patologi dan Fisiolgi Persalinan.
Yogyakarta : Andi Offset
Prasetyawati, Esti. 2009. Kesehatan Ibu Dan Anak ( KIA) Dalam Millenium
Development Goals (MDGs). Yogyakarta. Nuha Medika
Rukiyah, Aiyeyeh. et all. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil. Jakarta. Tras
Info Media.
21