OLEH :
MADE DEWI DIAH UTARI
NIM : 1806091041
Diajukan Oleh :
MADE DEWI DIAH UTARI
NIM : 1806091041
PEMBIMBING 1 PEMBIMBING 2
Singaraja,........................2020
Ketua Program Studi D3 Kebidanan
i
LEMBAR PENGESAHAN
Tim Penguji
No Nama Penguji NIP Tanda
Tangan
1 Putu Irma Pratiwi,S.Tr.,M.Keb 199007222019032010
Singaraja,........................2020
Ketua Program Studi D3 Kebidanan
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas
berkat Rahmat- Nya, sehingga penulisan kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan
Pada Balita “Ca” Balita Sehat Umur 24 Bulan Di BPM Dewi Diah Tanggal 10
Juni 2020 dapat terselesaikan. Laporan ini disusun untuk menyelesaikan tugas
Praktek Klinink Kebidanan I. Penyusunan Laporan ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. I Nyoman Jampel M.Pd selaku Rektor Universitas Pendidikan
Ganesha
2. Bapak I Ketut Budaya Astra, S.Pd.,N.Or Selaku Dekan Fakultas Olahraga
dan Kesehatan
3. Bapak Dr. I Ketut Sudiana,S.Pd.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Ilmu
Olahraga dan Kesehatan atas izin yang telah di berikan
4. Ibu Luh Nik Armini,S.ST.,M.Keb selaku Koordinator Program Studi D3
Kebidanan atas izin dan motivasi yang telah diberikan
5. Ibu Putu Irma Pratiwi,S.ST.,M.Keb selaku Pembimbing yang telah banyak
membimbing dan memberikan masukan dan saran selama proses
penyusunan kasus.
6. Ibu Made Juliani,S.Kep,Ns.,M.Pd selaku Pembimbing II yang telah banyak
membimbing dan memberikan masukan dan saran selama proses
penyusunan kasus.
7. Pihak – pihak lain yang membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan
semua.
Dalam menyusun laporan ini, Penulis menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan dan tidak lepas pula dari kekurangan karena
keterbatasan kemampuan , pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki
penulis.
iii
Akhirnya penulis dengan rendah hati membuka dan menerima
saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan laporan. Dan
dengan harapan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Singaraja, ……………2020
Penulis
iv
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................i
LEMBARPERSETUJUAN.............................................................................i
LEMBARPENGESAHAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................................2
1.4 Manfaat..............................................................................................2
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 KajianTeori Medis..............................................................................3
2.2Kajian Teori Asuhan Kebidanan Menurut Helen Varney 2007.........22
BAB 3 ASUHAN KEBIDANAN
3.1Subyektif.............................................................................................25
3.2Obyektif..............................................................................................28
3.3Analisa...............................................................................................29
3.4Penatalaksanaan.................................................................................30
BAB 4 PEMBAHASAN...............................................................................31
BAB 5 PENUTUP
5.1Simpulan.......................................................................................32
5.2Saran.............................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN.
A. Data-data Penunjang Kasus
B. Lembar Konsultasi
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
untuk mengejar keterlambatan. Vaksinasi yang diberikan terlambat masih
dapat berfungsi baik walaupun tidak memberikan perlindungan secara
optimal (Hadinegoro dkk, 2011).
Berdasarkan latar belakang diatas maka salah satu yang perlu
dilakukan dengan memberikan asuhan kebidanan untuk mencapai
kompetensi. (Kemenkes, 2015). Salah satu persyaratan dalam menyusun
laporan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Praktek Klinik
Kebidanan I, adalah menyusun salah satu asuhan dalam pelayanan
kebidanan, sehingga penulis memilih melakukan pelayanan asuhan pada
balita usia 24 minggu.
1.3 Tujuan
Mampu memberikan asuhan kebidanan pada Balita sehat dan sakit dengan
Standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Melakukan
pendokumentasikan asuhan kebidanan dengan metode SOAP.
1.4 Manfaat
1. Mahasiswa
Diharapkan laporan ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa yang sedang
menjalani pendidikan di Diploma III Kebidanan, dan mampu saling
memberi atau bertukar pengalaman.
2. Institusi Pendidikan
Dari hasil laporan kasus ini diharapkan bisa menjadi informasi bagi
Program Studi Kebidanan dalam menyediakan data-data untuk laporan
selanjutnya.
2
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
4
b) Masa neonatus, terjadi proses penyesuain dengan lingkungan dan
yang ada diluar rahim dan hampir sedikit aspek pertumbuhan fisik
dalam perubahan
c) Masa bayi, terjadi perkembangan sesuai dengan lingkungan yang
mempengaruhi serta memiliki kemampuan untuk melindungi dan
menghindari dari hal yang mengancam dirinya
d) Masa anak, terjadi perkembangan yang cepat dalam aspek sikap,
sifat, minat dan cara penyesuaian dengan lingkungan yaitu dalam
hal keluarga dan teman sebaya.
e) Masa remaja, terjadi perubahan kearah dewasa sehingga
kematangan ditandai dengan tanda-tanda pubertas.
3) Pola kematangan dipengaruhi oleh kematangan dan latihan
kematangan yang dicapai tepat disempurnakan melalui rangsangan
yang harus tepat yang disebut sebagai masa kritis yang harus
dirangsang agar mengalami pencapaian perkembangan selanjutnya
melalui proses belajar.
5. Ciri – Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan
5.1 Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Dalam pertumbuhan akan terjadi pertambahan ukuran fisik
seperti berat badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada
dan lainnya
2. Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat
terlihat dari perubahan fisik atau organ manusia yang muncul dari
masa konsepsi hingga dewasa.
3. Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadinya hilangnya cirri-
ciri lama yang terjadi selama pertumbuhan seperti hilangnya
kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya reflek-reflek
tertentu.
4. Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan
mengikuti proses kematangan seperti adanya rambut pada aksila,
dan pubis.
5
5.2 Perkembangan memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
1) Perkembangan selalu mengikuti proses pertumbuhan yang diikuti
dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi,
akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin
2) Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap
yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju
kearah kaudal atau bagian proximal ke distal
3) Perkembangan memiliki tahapan yang beruntun mulai dari
kemampuan melibatkan hal-hal yang berbeda
4) Perkembangan seperti individu memiliki kecepatan pencapain
perkembangan yang berbeda
5) Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahapan
selanjutnya dimana tahapan perkembangan harus melewati tahap
demi tahap.
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan Bayi dan Balita
6.1 Faktor Hereditas
Faktor hereditas merupakan faktor yang menentukan batas dan
kemungkinan apa yang dapat terjadi dalam organism dan lingkungan
hidupnya
6.2 Faktor Lingkungan
1. Lingkungan Prenatal
Lingkungan didalam kandungan mulai dari konsepsi sampai lahir,
meliputi :
a. Lingkungan mekanis
b. Radiasi dapat menyebabkan kerusakan pada organ otot janin
c. Infeksi dalam kandungan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin
d. Kekurangan oksigen pada janin mengakibatkan gangguan
dalam plasenta kemungkinan bayi lahir dengan berat badan
yang kurang
6
e. Faktor imunitas dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin karena menyebabkan terjadi abortus.
f. Stress dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin seperti zat
kimia dan hormonal.
2. Lingkungan Post Natal
1) Budaya lingkungan dapat menentukan bagaimana seseorang
atau masyarakat mempersiapkan hidup sehat yang dapat
menghambat dalam aspek pertumbuhan dan perkembangan
2) Status sosial ekonomi bayi dan balita yang mempunyai
kehidupan sosial ekonomi yang tinggi umumnya pemenuhan
kebutuhan gizinya cukup baik dibandingkan dengan anak yang
sosial ekonominya rendah.
3) Nutrisi, apabila kebutuhan gizi tidak atau kurang terpenuhi
maka akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan
4) Iklim dan cuaca dapat juga beraturan dalam pertumbuhan dan
perkembangan misalnya pada musim tertentu kebutuhan gizi
dapat dengan mudah diperoleh.
5) Olahraga atau latihan fisik dapat memacu perkembangan otak
karena dapat meningkatkan sirkulasi darah
6) Posisi anak dalam kandungan
7) Status kesehatan anak dapat terpengaruh pada pencapaian
pertumbuhan dan perkembangan
6.3 Faktor Hormonal
Faktor hormonal yang berperan yaitu hormone somototrapin,
hormone tipoid, dan hormone glukokortikoid.
7
c) Masa Neonatal (usia 0 – 28 hari)
1. Masa neonatal dini : 0 – 7 hari
2. Masa neonatal lanjutan : 8 - 28 hari
d) Masa Pasca Neonatal (29 hari – 1 tahun)
e) Masa Praseoklah (1 – 6 tahun)
f) Masa Sekolah (6 – 18 tahun )
g) Masa Remaja Dini
1. Wanita usia 8 - 13 tahun
2. Pria usia 10 – 15 tahun
h) Masa Remaja Lanjut
1. Wanita usia 13-18 tahun
2. Pria usia 15-20 tahun
8. Pertumbuhan Pada Bayi dan Balita
a) Berat Badan
1. Pada usia 0-6 bulan yang akan mengalami pertumbuhan setiap
minggu sekitar 140-200 gram dan berat badannya 2x berat badan
lahir. Pada akhir bulan ke-6 yang kedua yaitu usia 6-12 bulan dan
pada akhir bulan ke 12 akan menjadi pertambahan 3x berat
badannya.
2. Pada masa bermain terjadi pertambahan berat badan sekitar 4x
lipat dari berat badan lahirnya pada usia ± 2-5 tahun
3. Pada masa prasekolah aktif 4 tahun terjadi penambahan rata-rata
3 kali lipat
b) Tinggi Badan
1. Usia 0-6 bulan bayi akan mengalami penambahan tinggi badan
sekitar 2 cm tiap bulannya. Usia 6-12 bulan mengalami
penambahan tinggi sekitar 12-15 cm.
2. Pada masa bermain penambahan selama tahun kedua ± 2 cm,
untuk tahun ke 3 yaitu 4-6 cm
3. Pada masa prasekolah aktif 4 tahun terjadi penambahan rata-rata
3 kali lipat
8
c) Lingkar Kepala
Pertumbuhan pada lingkar kepala terjadi sangat cepat sekitar 6
bulan pertama yaitu 36-43 cm, pada usia 1 tahun mengalami
pertumbuhan ± 46,5 cm, usia 2 tahun mengalami pertumbuhan ± 49
cm bertambah 1 cm sampai usia 3 tahun, bertambah 5 cm sampai usia
remaja.
d) Gigi
Pertumbuhan gigi pda bagian, terdiri :
1. Pertumbuhan gigi pada rahang atas
2. Pertumbuhan gigi pada rahang bagian bawah
e) Organ Penglihatan
Perkembangan organ penglihatan dapat dimulai pada saat lahir yaitu
terjadi perkembangan ketajaman pengelihatan, adanya reflek pupil dan
kornea, meliputi kemampuan titrasi yang bergerak dan tidak bergerak.
Usia 1 bulan, bayi memiliki perkembangan yaitu adanya kemampuan
melihat untuk mengikuti gerakan, dapat menilai orang secara terus-
menerus dan air mata sudah mulai berfungsi, usia 4-5 bulan bayi
sudah bisa mengenali botol susu, melihat tangan saat duduk dan
berbaring. Usia 5-7 bulan dapat menyesuaikan untuk melihat obyek,
mampu mengembangkan warna kesukaan, usia 18-24 bulan sudah
mampu berakomodasi dengan baik.
f) Organ Pendengaran
Setelah lahir, bayi sudah dapat menerima terhadap suara yang keras
dan refleks. Pada usia 2-3 bulan, bayi mampu mengalihkan kepala ke
samping bila bunyi dibuat dekat di telinganya, usia 3-4 bulan, bayi
dapat membuat bunyi tiruan, pada usia 6-8 bulan sudah mampu
merespon nama, usia 18 bulan sudah dapat membedakan bunyi yang
serupa dan mampu mendengarkan
g) Organ Seksual
Perkembangan dan pertumbuhan organ seksual pada laki-laki antara
lain terjadi pertumbuhan yang sangat cepat pada penis usia 12-15
9
tahun, testis usia 11-15 tahun, kemudian rambut pubis antara lain usia
12-15 tahun. Perkembangan pada anak perempuan antara lain
payudara usia 10-15 tahun dan rambut pubis antara 11-14 tahun.
9. Perkembangan Pada Bayi dan Balita
Perkembangan pada bayi dan balita mencakupi
a) Perkembangan Motorik Halus
1. Masa Neonatus (usia 0 – 28 hari)
Dimulai dengan adanya kemampuan untuk mengikuti garis tengah
bila tidak memberikan respon terhadap gerakan tangan
2. Masa bayi (usia 28 hari- 1 tahun)
a. Usia 1-4 bulan
Memegang objek, mengikuti objek, memasuki benda ke dalam
mulut
b. Usia 4-8 bulan
Menggunakan ibu jari telunjuk untuk memegang,
mengeksplorasi benda yang sedang dipegang, mengambil
benda dengan tangan tertangkap, memindahkan objek dari satu
tangan ke tangan lain.
c. Usia 8-12 bulan
Mencari atau meraih benda kecil, memindahkan, mengambil,
memegang dengan telunjuk dan ibu jari.
3. Masa anak-anak ( 1-2 tahun)
Perkembangan motorik halus pada saat ini adalah dapat
ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalam menocba membuat
menara kubus.
4. Masa Prasekolah ( 2-6 tahun)
Sudah mulai kemampuan menggoyangkan jari-jari kaki,
menggambarkan 2 atau 3 bagian mampu menjepit benda, makan
sendiri, minum dari cangkir dengan bantuan menggunakan sendok
dengan bantuan
b) Perkembangan Motorik Kasar
10
1. Masa Neonatus (0-28 hari)
Pada usia dini diawali dengan tanda gerakan seimbang pada tubuh
dan mulai mengangkat kepala
2. Masa Bayi (usia 28 hari- 1 tahun)
a. Usia 1-4 bulan
Dimulai dengan mengangkat kepala saat tengkurap duduk
sebentar dengan ditopang, mampu duudk dengan kepala tegak,
mengangkat kepala berbaring terlentang
b. Usia 4-8 bulan
Pada awal bulan ini dapat dilihat dengan perubahan aktifitas
seperti mengangkat kepala dengan melakukan gerakan kedua
tangan mereka
c. Usia 8-12 bulan
Diawali dengan duduk hanya pegangan, beralih dengan
pegangan, bangkit lalu berdiri dan lari kecil
3. Masa anak-anak (usia 1-2 tahun)
Masa anak ini sudah mampu melangkah dan berjalan dengan
tegak. Sekitar usia 18 bulan, anak mampu menaiki tangga dengan
cara satu tangga dipegang, sudah mampu berlari-lari
4. Masa Prasekolah
Diawali dengan kemampuan berdiri dengan satu kaki selama 15
detik, melompat dengan satu kaki membuat posisi merangkak.
c) Perkembangan Bahasa
1. Masa Neonatus (usia 0-28 hari)
2. Masa Bayi (usia 28 hari- 1 tahun)
a. Usia 1-4 bulan
Tersenyum, mengucap huruf, berceloteh dan tertawa
b. Usia 4-8 bulan
Menoleh kearah sesuatu, tertawa, menjerit
c. Usia 8-12 bulan
11
Mengoceh hingga mengtakan secara reflek, serta
mengucapakan 1-2 kata.
3. Masa anak-anak (usia 1-2 tahun)
Anak mampu meniru, mengenai responsive terhadap orang lain
mampu menunjukkan dengan gambar, mampu mengomunikasikan
dengan kata-kata
4. Masa Prasekolah
Adanya kemampuan untuk menyebutkan gambar, menyebutkan 1-
2 warna, menyebutkan kegunaan benda, menghitung, mengartikan
gambar per 2 kata.
d) Perkembangan Prilaku Adaptasi Sosial
1. Masa Neonatus (usia 0-28 hari)
Ditunjukan dengan tanda-tanda mulai menatap muka
2. Masa Bayi (usia 28 hari- 1 tahun)
a. Usia 1-4 bulan
Tersenyum spontan, membalas senyum, mengenal ibu dengan
penglihatan, penciuman, dan kontak
b. Usia 4-8 bulan
Anak merasa takut dan terganggu dengan keberadaan orang
asing
c. Uisa 8-12 bulan
Dimulai dengan kemampuan bertepuk tangan, mengatakan
keinginan, sudah mulai minum menggunakan cangkir.
3. Masa anak-anak (usia 1-2 tahun)
Dapat ditunjuk dengan adanya kemampuan untuk membantu
kegiatan dirumah, meyuapi boneka, menggosok gigi, memakai
baju sendiri.
4. Masa Prasekolah
Adanya kemampuan bermain dengan mainan, menangis jika
dimarahi, membuat mainan sederhana dengan gaya tubuh.
10. Imunisasi
12
1. Pengertian
Imunisasi adalah suatu cara atau usaha untuk memberikan pertahanan
tubuh dengan kuman,virus, bakteri yang sudah dimatikan dengan
toksin, dan bakteri yang sudah dimatikan sehingga tubuh bisa
membentuk antibody.
2. Macam-Macam Imunisasi
Berdasarkan proses dan mekanisme pertahanan tubuh manusia dibagi
menjadi dua yaitu ;
a. Imunisasi aktif
Pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu
infeksi buatan, contohnya ;
1. Live Atenualed Vaccine (vaksin yang dilemahkan)
2. Killen Vccine (vaksin yang sudah dimatikan)
3. Sub Uruted Vaccine
4. Toxoid, seperti vaksin diplera setanus
b. Imunisasi pasif
Pemberian zat imunolgobulin yaitu suatu zat yang dihasilkan
melalui suatu proses yang dapat berasal dari plasma manusia atau
binatang.
3. Tujuan
Menurunkan angka kematian, kesakitan, kecacatan akibat penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi. Jenis-jenis penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi yaitu :
a. TBC, difteri, pertusis, campak, polio, hepatitis B, hepatitis A,
meningitis, tetanus, meningokokus, influenza, haemophetus,
influenza tipe B, kolera, rabies, pneumonia, pneumokokus, yellow
ferer, rubella.
b. Jenis-jenis penyakit lainnya yang dapat dicegah melalui pemberian
imunisasi lain yaitu malaria, demam berdarah, HIV/AIDS
4. Sasaran Imunisasi
Sasaran Berdasarkan Usia
13
1) Imunisasi Rutin
a. Bayi dibawah 1 tahun
b. Wanita usia subur usia 15-39 tahun
c. Anak usia sekolah tingkat dasar
2) Sasaran berdasarkan tingkat-tingkat kekebalan yang ditimbulkan
a. Imunisasi dasar : bayi
b. Imunisasi lanjutan : anak sekolah tingkat dasar dan wanita usia
subur
3) Sasaran wilayah atau lokasi
Seluruh desa atau kelurahan yang ada di Indonesia
5. Jenis-Jenis Vaksin
Ada beberapa jenis vaksin, diantaranya :
1. Vaksin BCG (Bacillus Calmatte Guerin)
1) Indikasi
Untuk memberikan kekebalan aktif pada tubercolosis
2) Cara pemakaian dan dosis
a. Sebelum disuntikkan vaksin BCG harus dilarutkan dengan
menggunakan alat-alat steril dan menggunakan cairan
pelarut (NaCl 0,9 %) sebanyak 4 cc.
b. Dosis pemberian sebanyak 1 kali
c. Disuntikkan di daerah lengan kanan secara intracutan, dan
diatas paha intramuscular tetradeus.
d. Vaksin harus digunakan sebelum lewat 3 jam , dan vaksin
akan rusak jika terkena sinar matahari langsung. Vaksin
BCG dimuat dalam vial dalam kemasan 1cc dan 2 cc.
3) Kontraindikasi
a. Sedang menderita HIV
b. Gizi buruk
c. Demam tinggi
d. Infeksi kulit luar
e. Pernah menderita TBC
14
4) Efek Samping
BCG tidak menyebabkan reaksi khusus atau umum, seperti
demam setelah1-2 mg penyuntikan biasanya timbul indikasi
dan kemerahan ditempat penyuntikkan yang berubah menjadi
pustule dan akan pecah menjadi luka dan tidak perlu
pengobatan. Khusus dan akan sembuh spontan dalam 8-12
minggu dengan jaringan parut.
2. Vaksin DPT
Terdiri dari toxoid, difteri (menyebabkan penyakit pada saluran
pernasapasan) bakteri pertusis (menyebabkan batuk rejan) dan
tetanus menyebabkan penyakit sistem syaraf yang disebut lock
jaw.
1) Indikasi
Untuk memberikan kekebalan secara simultan terhadap difteri,
pertusis tetanus
2) Cara pemakaian dan dosis
a. Sebelum disuntikkan vaksin harus dikocok terlebih dahulu
agar suspensi menjadi homogen, disuntikkan secara
intramuscular dengan dosis pemberian 0,5 ml sebanyak 3
kali.
b. Dosis pertama pada umur 2 bulan, dosis selanjutnya
diberikan dengan interval 4 minggu .
3) Kontraindikasi
Gejala – gejala yang keabnormalan otak pada periode bayi
baru lahir atau gejala serius keabnormalan pada syarat
merupakan kontraindikasi.
4) Efek samping
Gejala yang bersifat sementara seperti
lemas,demam ,kemerahan pada tempat penyuntikan dapat
diberikan analgetik dan anafilatik sebanyak lomg / kg BB
3. Vaksin TT
15
Digunakan untuk mencegah tetanus pada bayi baru lahir ,dengan
mengimunisasi luas atau ibu hamil. Vaksin TT akan rusak bila
terkena panas .
1) Indakasi
Untuk memberikan kekebalan simultan terhadap tentanus
2) Cara pengobatan dan dosis
a. Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu,
agar homogen.
b. Disuntikan secara intramuscular atau subcutan dalam
dengan dosis 0,5 ml diajukan pada usia 8 tahun .
3) Kontraindikasi
Gejala – gejala berasal karena karena dosisis pertama TT.
4) Efek samping
Bersifat ringan, seperti lemas dan kemerahan pada local
suntikan yang bersifat sementara
4. Vaksin DT
Vaksin ini mengandung toksoid difteri dan tetanus yang telah
dimurnikan .
1) Indikasi
Cara pemberian kekebalan simultan terhadap difteri dan
tetanus
2) 2 cara pemberian dan dosis
a. Sebelum digunakan ,vaksin harus dikocok terlebih dahulu
agar homogen.
b. Suntik secara intramuscular , subcutan dengan dosis
pemberian 0,5 ml
3) Kontraindikasi
Gejala berat karna dosis pertama DT
4) Efek samping
Lemas kemerahan pada daerah suntikan bersifat sementara .
5. Vaksin polio
16
Vaksin polio hidup adalah vaksin polio trivalent yang terdiri
subspensi polio tipe 1, 2, dan 3 yang sudah dilemahkan ,
penyimpanan vaksin ini pada suhu 2,8 ºC stabil dalam waktu 6
minggu vaksin polio cepet rusak. Bila terpaan sinar matahari /
panas .
1) Indikasi
Untuk memberikan kekebalan aktif pada polio mestris
2) Cara Pemberian dan dosis
a. Secara oral sebanyak 2 kali tetes dihasilkan 1 kali dengan
interval waktu minimal 4 minggu
b. Setaip membuka vial baru harus menggunakan pipet yang
baru
3) Kontraindikasi
Pada individu yang menderita imunodefiency tidak ada yang
bahaya namun jika ada keraguan misalnya sedang menderita
diare, maka dosis ulangan diberikan setelah sembuh.
4) Efek samping
Tidak ada efek samping
6. Campak
Bibit penyakit yang menyebabkan campak adalah vaksin hidup
yang telah dilemahkan. Vaksin berbentuk gumpalan-gumpalan
yang beku kering dilarutkan dalam 5 cc pelarut aquades.
1) Indikasi
Untuk memberikan kekebalan aktif pada penyakit campak
2) Cara Pemberian dan Dosis
a. Sebelum disuntikksn vaksin campak dilarutkan dengan
pelarut steril yang telah tersedia 5 ml
b. Dosis 0,5 ml disuntikkan secara subcutan dengan sudut 45
ºC pada lengan atas kiri
3) Kontraindikasi
a. Individu yang menderita penyakit imunodefiency
17
b. Infeksiakut disertai demam sedang mendapat terapi alergi
protein telur
4) Efek Samping
Anak akan panas selama 1-3 hari, setelah 2 minggu
penyuntikkan kadang-kadang disertai kemerahan.
7. Vaksin Hepatitis B
Vaksin virus terkontaminasi yang telah dinonaktifkan dan bersifat
menfeksius berasal dari HBSAG yang dihasilkan oleh sel ragi
Hepatitis B perlu diberikan sedini mungkin/setelah lahir.
1) Indikasi
Untuk memberikan kekebalan aktif terhadap infeksi yang
disebabkan oleh unsur Hepatitis B
2) Cara Pemberian dan Dosis
a. Sebelum digunakan, vaksin dikocok terlebih dahulu agar
suspense menjadi homogen
b. Vaksin disuntikkan dengan dosis 0,5 ml secara
intramuscular pada anteorateral paha
c. Pemberian imunisasi hepatitis B sebanyak 3 kali
d. Dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari dan selanjutnya
dengan interval waktu imunisasi 4 minggu
3) Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap komponen vaksin dan penderita
infeksi berat disertai kejang
4) Efek Samping
a. Reaksi local seperti rasa sakit, kemerahan, dan
pembengkakan disekitar luka tempat suntikan
b. Reaksi sistemik seperti demam ringan, lesu dan perasaan
tidak enak pada saluran pencernaan
8. Vaksin DPT/BIB
18
Vaksin mengandung DPT berupa bakteri pertusis dan tetanus
yang dimurnikan serta vaksin Hepatitis B yang merupakan vaksin
yang mengandung HBS Ag murni dan bersifat noninfeksius
1) Indikasi
Untuk pemberian zat kekebalan aktif terhadap
2) Cara Pemberian dan Dosis
Pemberian secara intramuscular dengan dosis 0,5ml sebanyak
3 kali, pemberian dosis pertama pada usia 2 bulan dan
selanjutnya dengan interval 4 minggu .
3) Kontraindikasi
a. Gejala – gejala keabnormalan pada periode bayi, lahir atau
gejala keabnormalan pada scraf merupakan indikasi
pertusis.
b. Infeksi berat dengan disertai kejang.
4) Efek Samping
Gejala yang bersifat sementara seperti demam, pembengkakan
atau kemerahan pada tempat penyuntikan.
Karakteristik Dalam Program Imuniasi
Jenis Kemasan/ Bentuk Sifat Suhu Dosis Ket
Vaksin Warna Vaksin Vaksin
BCG Vikal/ampul Beku/kering Mudah 2-8 0.05 Pelarut
Coklat/ rusak bila ºC ml NaCl 0,9%
gelap terkena
sinar
matahari
langsung
DPT Vial bening Cairan Rusak 2-8 0,5 -
terhadap ºC ml
suhu
dibawah
0ºC dan
19
bila terkena
sinar
matahari
langsung
TT Vial bening Cairan Rusak 2-8 0,5 -
terhadap ºC ml
suhu
dibawah
0ºC dan
bila terkena
sinar
matahari
langsung
DT Vial bening Cairan Rusak 2-8 0,5 -
terhadap ºC ml
suhu
dibawah
0ºC dan
bila terkena
sinar
matahari
langsung
Polio Vial bening Cairan Mudah dan 2-8 0,5 Dilengkapi
cepat rusak ºC ml pipet tetes
bila
dipanaskan
Campak Vial bening Beku/ Rusak jika 2-8 0,5 Pelarut
kering terkena ºC ml aquades
sinar dan
panas
HB Vial putih Cairan Rusak 2-8 0,5 -
20
bening terhadap ºC ml
suhu
dibawah ºC
dan bila
terkena
sinar
matahari
Hb Uniject Cairan Rusak 2-8 0,5 -
putih bening terhadap ºC ml
suhu
dibawah 0
ºC
21
2.2 Kajian Teori Asuhan Kebdanan
Dalam hal ini pemberian asuhan kebidanan terutama pada balita
beberapa hal yang perlu dikaji yang nantinya yang nantinya akan
mempengaruhi masalah yang mungkin terjadi. Dalam pengkajian data
menggunakan alur pikir varney tetapi dalam pendokumentasiannya
menggunakan metode SOAP yang terdiri dari :
1. Pengkajian Data
A. Data Subjektif
a. Identitas anak
b. Identitas orangtua
c. Alasan datang
d. Keluhan utama
e. Riwayat prenatal
G..P..A.. UK saat lahir, riwayat ANC, kehamilan direncanakan
atau tidak, dan kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan anak.
f. Riwayat intranatal
g. Riwayat postnatal
h. tumbuh kembang, riwayat gizi, dan riwayat kesehatan
i. Riwayat masa balita, tumbuh kembang, riwayat kesehatan
j. Riwayat imunisasi
k. Riwayat Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
1) Biologis
a. Bernafas
b. Nutrisi : Makan dan minum
c. Eliminasi : BAB dan BAK
d. Istirahat dan tidur
e. Aktivitas
2) Psikologis
3) Sosial
a. Pengambilan keputusan
b. Pola asuh anak
22
c. Kebiasaan yang mempengaruhi anak
4) Spiritual
l. Pengetahuan
B. Data Objektif
a. Keadaan umum
b. Tanda-tanda vital
1) Suhu
2) Nadi
3) Pernapasan
c. Antropometri
1) Berat badan
2) Tinggi badan
3) Panjang badan
d. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
- Wajah
- Mata
- Hidung
- Mulut
- Telinga
2) Leher
3) Dada
4) Abdomen
5) Punggung
6) Genetalia dan anus
7) Esktermitas
2. Interpretasi Data
Setelah dilakukan pengkajian dan dilakukan dengan menginterpretasikan
hasil pengkajian dengan memenuhi standar diagnose nomenklatur
kebidanan
Contoh :
23
Balita sakit umur ….bulan/tahun dengan …. (masalah yang dihadapi
balita)
3. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Merupakan keadaan resiko yang mungkin terjadi dari diagnose dan
masalah actual
4. Kebutuhan Akan Tindakan Segera
Tindakan yang dilakukan sesegera mungkin agar dapat mencegah
terjadinya resiko yang muncul
5. Perencanaan
Dalam menyusun rencana asuhan sesuaikan dengan diagnose, masalah
dan kebutuhan klien sesuai dengan kondisi saat diberikan asuhan.
6. Pelaksanaan
Pelaksanaan asuhan hendaknya sesuai hal yang sudah tertera pada rencana
asuhan yang diberikan secara komperhensif sesuai dengan masalah dan
keluhan pasien serta memiliki kemampuan berupa inform consent
tindakan segera, tindakan antisipasi, dan kalimat yang jelas.
7. Evaluasi
Mengevaluasikan keefektifan asuhan yang telah diberikan, apakah ada
proses / keadaan yang tidak sesuai dengan harapan maka dapat diulang
kembali mulai dari pengkajian data sampai dengan evaluasi.
BAB 3
ASUHAN KEBIDANAN
24
BALITA SEHAT UMUR 24 BULAN DI BPM DEWI DIAH
TANGGAL 10 JUNI 2020
25
penyakit selama kehamilan. Riwayat penyakit ibu : ibu mengatakan tidak
memiliki riwayat penyakit jantung, DM, hipertensi, asthma, TORCH dan
tidak sedang atau pernah mengalami pengobatan. Ibu mengatakan tidak
memiliki perilaku/ kebiasaan yang mempengaruhi kesejahteraan janin.
5. Riwayat Intranatal
Ibu melahirkan di BPM dewi diah di tolong oleh bidan pada tanggal 12
Oktober 2018 pukul 20.15 wita. Kondisi saat lahir 3000 gram, Panjang badan
lahir 50 cm.
6. Riwayat prenatal
a. IMD dilakukan selama 1 jam
b. BB/PB Lahir : 3060 gram/ 53 cm.
c. Bayi sudah mendapat Vitamin k, salf mata dan imunisasi Hb0
d. Rooming in dilakukan
e. Tidak ada penyulit / Komplikasi.
7. Riwayat Masa Neonatus
a. Kondisi bayi selama masa neonates : sehat
b. Tali sudah pupus setelah 7 hari kelahiran.
c.Tidak ada penyulit/ komplikasi.
d. Kunjungan Neonatus : ibu mengatakan sudah melakukan
kunjungan neonates sesuai jadwal.
8. Riwayat Masa Bayi
a. Pertumbuhan : berat badan bayi meningkat setiap bulannya
b. Perkembangan : ibu mengatakan perkembangan bayi berjalan dengan
baik dan tidak ada hambatan.
c. Riwayat Gizi : ibu mengatakan bayi diberikan ASI Ekslusif selama 6
bulan. MP.ASI diberikan pada bayi saat berusia 6 bulan brupa susu
pormula. Ibu mulai memberikan makanan dewasa saat umur anak 1
tahun seperti nasi, sayur, daging.
Ibu mengatakan selama masa bayi, anak mengalami demam dan batuk
pilek dan dapat di obati. Ibu mengatakan bayi tidak pernah mengalami
sakit yang sampai harus di rawat di rumah sakit.
26
9. Riwayat Masa Balita
a. Pertumbuhan : ibu mengatakan pertumbuhan anak normal, berat badan
anak meningkat setiap bulannya.
b. Perkembangan : ibu mengatakan sudah bisa menendang bola,
menumpuk 2 - 4 menara, menggabungkan beberapa kata, melepas baju.
Ibu mengatakan balita pernah mengalami panas, batuk, pilek, dan dapat
diobati. Ibu mengatakan anak tidak pernah sakit yang sampai membuat
anak dirawat di rumah sakit.
10. Riwayat Imunisasi
Imunisasi dasar : Lengkap
Imunisasi tambahan : LE (12 Juni 2018)
Komplikasi : Tidak ada
11. Riwayat Bio- Psiko-Sosial-Spiritual
a. Biologis
1) Pernafasan : Ibu mengatakan anak tidak memiliki keluhan saat
bernafas.
2) Nutrisi : Ibu mengatakan biasa makan 3 kali sehari, porsi kecil
menu yang diberikan bervariasi seperti nasi/bubur, sayur, daging, telur.
Ibu mengatakan nak tidak ada keluhan saat makan dan tidak ada alergi
atau pantangan terhadap makanan. Ibu mengatakan anak minum4-5 kali
sehari, jenis air putih dan diselingi dengan susu formula. Tidak ada
keluhan saat minum.
3) Eleminasi : Ibu mengatakan anak BAK 5-6 kali sehari, warna kuning
jernih. BAB 1 kali sehari warna kuning kecoklatan, kosistensi lembek. Ibu
mengatakan balita tidak ada keluhan saat BAB/BAK.
4) Istirahat : Ibu mengatakan nak biasa tidur dari pukul 21.00-
06.00/07.00 wita. Tidur siang ± 2 jam anak tidak ada keluhan saat tidur.
5) Aktifitas : Ibu mengatakan anak aktif bermain dengan keluarga dan
teman sebayanya.
b. Psiologis
1) Ibu dan keluarga senang atas kehadiran anaknyanya.
27
2) Ibu mengatakan keluarga mendukung dalam perawatan anak, seperti
membantu dalam mengasuh anak di rumah.
c. Sosial
1) Ibu mengatakan pengambulan keputusan dilakukan secara
musyawarah dan keputusan terakhir diambil oleh suami selaku
kepala keluarga.
2) Ibu mmengatakan tidak ada kebiasaan dalam keluarga yang
mempengaruhi kesehatan anak.
3) Ibu mengatakn anak di rawat oleh ibu dan suami dibantu oleh
anggota keluarga lainya.
4) Anak biasa bermain dengan keluarga dan teman sebayanya.
d. Spiritual
Ibu mengatakan tidak ada kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
anak.
12. Pengetahuan
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang stimulasi tumbuh kembang
anak, perawatan anak sehari-hari.
3.2 Obyektif
1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Pengukuran TTV : N = 100 x/menit, RR = 30 x/menit, S : 36,6C.
3. Antropomentri
BB : 13 Kg
TB : 85 cm
Lingkar Kepala : 47 cm
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : bentuk simetri, ubun-ubun kecil/ ubun- ubun besar sudah
menutup.
b. Wajah : bentuk simetris, tidak pucat, tidak ada odema, warna kemerahan.
28
c. Mata : letak simetris, bentuk simetris, gerak bola mata simetris,reflek
glabela (+), pengeluaran tidak ada, warna konjungtiva merah muda, warna
sklera putih.
d. Hidung : Bersih, pegeluaran tidak ada, pernafasan cuping hidung tidak
ada.
e. Mulut : bibir lembab, palatum utuh, gusi tidak ada pendarahan, tidak ada
stomatitis.
f. Telinga : simetris, pengeluaran tidak ada, kelainan tidak ada.
g. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada pelebaran vena jungularis
h. Dada : simetris, tidak ada retraksi otot dada. Keadaan payudara : tidak
ada benjolan, tidak ada pengeluaran.
i. Abdomen : tidak ada distensi, kelainan tidak ada.
j. Punggung : bentuk Normal, tidak ada skoliosis, kelainan tidak ada.
k. Genetalia : bersih tidak ada pengeluaran. anus : bersih
l. Ekstremitas
- Tangan : simetris, jumlah jari lengkap, tidak ada oedema, kuku jari
merah muda, Kelainan tidak ada.
- Kaki : simetris, tidak ada oedema, kuku jari merah muda, kelainan tidak
ada.
3.3 Analisa
- Balita sehat Umur 24 bulan
Kebutuhan : belum mendapatkan imunisasi campak lanjutan.
3.4 Penatalaksanaan
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada orang tua tentang kondisi
anak saat ini. Orang tua telah mengetahui hasil pemerikasaan dan kondisi bayi
saat ini.
29
2. Meminta persetujuan tertulis kepada ibu untuk dilakukan
imunisasi. Ibu menyetujui dan menandatangani lembar persetujuan.
3. Menjelaskan tentang tujuan, prosedur tindakan, efek samping dari
pemberian imunisasi campak. Orang tua paham dengan penjelasan bidan.
4. Memberikan imunisasi campak pada lengan kanan atas secara sub
cutan sebanyak 05 ml. Tidak ada tanda reaksi alergi.
5. Menganjurkan ibu untuk menenangkan balitanya. Balita tampak
sudah lebih tenang.
6. Memberitahukan ibu untuk mengkompres hangat pada daerah
penyuntikan imunisasi dan efek samping yang timbul seperti demam. Ibu
bersedia mengompres hangat pada daerah penyuntikan.
7. Meberitahukan untuk melakukan kunjungan ulang apabila ada
keluhan. Ibu bersedia datang apabila ada keluhan.
BAB 4
PEMBAHASAN
30
Dalam bab ini penulis membahas tentang Studi Kasus Manajemen Asuhan
Kebidanan Pada Balita “C” sehat Umur 24 bulan dengan Kebutuhan yaitu balita
belum mendapatkan imunisasi campak lanjutan. Mengenai cakupan imunisasi ini
sesuai dengan program pemerintah yang diwajibkan pada laporan kasus ini sudah
dijelaskan pula tindakan yang harus dilakukan seorang bidan. menurut data
Kementerian Kesehatan menyebutkan, sekitar 91% bayi di Indonesia pada tahun
2017 telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Angka ini masih sedikit di
bawah target renstra (rencana strategis) tahun 2017, yaitu sebesar 92 persen.
Sembilan belas dari 34 provinsi di Indonesia juga belum mencapai target renstra.
Perlu diketahui bahwa imunisasi memang tidak memberikan perlindungan
100 persen pada anak. Anak yang telah diimunisasi masih mungkin terserang
suatu penyakit, namun kemungkinannya jauh lebih kecil, yaitu hanya sekitar 5-15
persen. Hal ini bukan berarti imunisasi tersebut gagal, tetapi karena memang
perlindungan imunisasi sekitar 80-95 persen. Jadi dalam kasus ini tidak terjadi
penyimpangan antara teori dengan yang terjadi dilapangan.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
31
Proses pertumbuhan dan perkembangan terjadi sejak dalam kandungan.
Perkembangan yang di alami anak merupakan rangkaian perubahan yang
teratur dari satu tahap perkembangan ketahap perkembangan berikutnya
yang berlaku secara umum Jadi dari baru lahir bayi harus sudah
mendapatkan imunisasi sesuai jadwal yang di dapatkan sehingga tingkat
kematian balita.
5.2 Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan bagi tenaga kesehatan agar dapat menambah wawasan dalam
upaya prevenntif (pencegahan) pada bayi.
2. Bagi Pembaca
Diharapkan pada para pembaca agar menjadikan sebagai salah satu cara
untuk dapat memberikan asuhan yang benar pada bayi.
3. Bagi Institusi
Diharapkan institusi agar dapat dijadikan sebagai bahan tambahan
literature.
4. Bagi Puskesmas
32
DAFTAR PUSTAKA
Vivian, 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Solemba Medika
Kesehatan Kabupaten Pidie, 2006, Laporan Tahunan Subdin P2P Dinkes Kab.
Pidie
Lampiran 1.
34
Lampiran 2. Lembar Konsultasi
35
PRODI DIII KEBIDANAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
Jln.Bisma Barat No.25 A Telp (0362) 7001042, Fax (0362) 2134 Kode Pos
81117
Singaraja,………….2020
Dosen Pembimbing,
Made Juliani,S.Kep,Ns.,M.P
NIP. 197707011999032010
36