Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “KA”

BAYI SEHAT UMUR 2 BULAN DI BPM DEWI DIAH


TANGGAL 07 JUNI 2020

Laporan Kasus Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan


Praktek Klinik Kebidanan I

OLEH :
MADE DEWI DIAH UTARI
NIM : 1806091041

PRODI DIII KEBIDANAN


JURUSAN ILMU OLAHRAGA DAN KESEHATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2020

1
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “KA”


BAYI SEHAT UMUR 2 BULAN DI BPM DEWI DIAH
TANGGAL 07 JUNI 2020

Diajukan Oleh :
MADE DEWI DIAH UTARI
NIM : 1806091041

Telah disetujui oleh :

PEMBIMBING 1 PEMBIMBING 2

Putu Irma Pratiwi,S.Tr.,M.Keb Made Juliani,S.Kep,Ns.,M.Pd


NIP. 19900722 201903 2 010 NIP. 19770701 199903 2 010

Singaraja,........................2020
Ketua Program Studi D3 Kebidanan

Luh Nik Armini. S.ST.,M.Keb


NIP. 19830716 200604 2 009

2
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “KA”


BAYI SEHAT UMUR 2 BULAN DI BPM DEWI DIAH
TANGGAL 07 JUNI 2020

Tim Penguji
No Nama Penguji NIP Tanda
Tangan
1 Putu Irma Pratiwi,S.Tr.,M.Keb 199007222019032010

2 Made Juliani,S.Kep,Ns.,M.Pd 197707011999032010

Singaraja,........................2020
Ketua Program Studi D3 Kebidanan

Luh Nik Armini. S.ST.,M.Keb


NIP. 19830716 200604 2 009

3
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas
berkat Rahmat- Nya, sehingga penulisan kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan
Pada Bayi Ny “Ka” Bayi Sehat Umur 2 Bulan Di Bpm Dewi Diah Tanggal 07
Juni 2020” dapat terselesaikan. Laporan ini disusun untuk menyelesaikan tugas
Praktek Klinink Kebidanan I. Penyusunan Laporan ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. I Nyoman Jampel M.Pd selaku Rektor Universitas Pendidikan
Ganesha
2. Bapak I Ketut Budaya Astra, S.Pd.,N.Or Selaku Dekan Fakultas Olahraga
dan Kesehatan
3. Bapak Dr. I Ketut Sudiana,S.Pd.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Ilmu
Olahraga dan Kesehatan atas izin yang telah di berikan
4. Ibu Luh Nik Armini,S.ST.,M.Keb selaku Koordinator Program Studi D3
Kebidanan atas izin dan motivasi yang telah diberikan
5. Ibu Putu Irma Pratiwi,S.ST.,M.Keb selaku Pembimbing yang telah banyak
membimbing dan memberikan masukan dan saran selama proses
penyusunan kasus.
6. Ibu Made Juliani,S.Kep,Ns.,M.Pd selaku Pembimbing II yang telah banyak
membimbing dan memberikan masukan dan saran selama proses
penyusunan kasus.
7. Pihak – pihak lain yang membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan
semua.
Dalam menyusun laporan ini, Penulis menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan dan tidak lepas pula dari kekurangan karena
keterbatasan kemampuan , pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki
penulis.

Akhirnya penulis dengan rendah hati membuka dan menerima


saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan laporan. Dan
dengan harapan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

4
Singaraja, 06 Juni 2020

Penulis

5
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................i
LEMBARPERSETUJUAN.............................................................................i
LEMBARPENGESAHAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 2
1.3 Manfaat..............................................................................................2
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 KajianTeori Medis..............................................................................3
2.2Kajian Teori Asuhan Kebidanan Menurut Helen Varney 2007.........34
BAB 3 ASUHAN KEBIDANAN
3.1Subyektif............................................................................................26
3.2Obyektif.............................................................................................29
3.3Analisa...............................................................................................30
3.4Penatalaksanaan.................................................................................30
BAB 4 PEMBAHASAN...............................................................................32
BAB 5 PENUTUP
5.1Simpulan.......................................................................................33
5.2Saran.............................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN.
A. Data-data Penunjang Kasus
B. Lembar Konsultasi

6
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Konsul

7
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit
menular yang merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian
Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk
mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya untuk
menurunkan angka kematian pada anak (Kementrian Kesehatan, 2017).
Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal pada bayi yang baru
lahir sampai usia 1 tahun, untuk mencapai kadar kekebalan mencapai diatas
ambang perlindungan. (Depkes,RI 2015).
Kegiatan Imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956.
Mulaitahun 1977 kegiatan Imunisasi diperluas menjadi Program
Pengembangan Imunisasi (PPI) dalam rangka pencegahan penularan terhadap
beberapa Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu
Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio, Tetanus serta Hepatitis B.
Beberapa penyakityang saat ini menjadi perhatian dunia dan merupakan
komitmen global yang wajib diikuti oleh semua negara adalah eradikasi polio
(ERAPO), eliminasi campak dan rubela dan Eliminasi Tetanus Maternal dan
Neonatal (ETMN) (Kementrian Kesehatan, 2017)
Berdasarkan latar belakang diatas maka salah satu yang perlu dilakukan
dengan memberikan asuhan kebidanan untuk mencapai kompetensi.
(Kemenkes, 2015). Salah satu persyaratan dalam menyusun laporan untuk
Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Praktek Klinik Kebidanan I,
adalah menyusun salah satu asuhan dalam pelayanan kebidanan, sehingga
penulis memilih melakukan pelayanan asuhan bayi.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas adalah
“Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir sesuai standar

1
pelayanan kebidanan dengan menggunakan pendekatan manajemen
kebidanan.
1.3 Tujuan
Mampu memberikan asuhan kebidanan pada Bayi sesuai dengan Standar
yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali,
selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah lahir. Melakukan
pendokumentasikan asuhan kebidanan dengan metode SOAP
1.4 Manfaat
a. Mahasiswa
Diharapkan laporan ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa yang sedang
menjalani pendidikan di Diploma Kebidanan ,dan mampu saling memberi
atau bertukar pengalaman.
b. Institusi Pendidikan
Dari hasil laporan kasus ini diharapkan bisa menjadi informasi bagi
Program Studi Kebidanan dalam menyediakan data-data untuk laporan
selanjutnya.

2
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori Klinis
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
1.1 Pertumbuhan berkaitan dengan pertumbuhan masalah perubahan dalam
jumlah besar ukuran dan dimensi tingkat sel maupun organ individu
yang bisa diukur dengan berat badan (ram,pound,kilogram), ukuran
panjang (cm,m) umur tulang dari keseimbangan metabolik (resitensi,
kalium, dan nitrogen tubuh) (Soetongsih, 1995)
1.2 Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skall)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan

2. Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan


2.1 ciri-ciri pertumbuhan sebagai berikut
 Dalam pertumbuhan anak memiliki/ terjadinya pertumbuhan
(perubahan)ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik seperti berat
badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada dan
lainnya.
 Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proposi yang dapat
dilihat pada proposi fisik ataupun organ manusia yang muncul dari
masa konsepsi hingga dewasa
 Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hingga hilangnya ciri-
ciri yang lama yang ada selama pertumbuhan seperti hilangnya
kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya reflek-reflek
tertentu.
 Dalam pertumbuhan dapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti
proses pematangan seperti adanya rambut pada aksila dan pulas.
2.2 Ciri-ciri perkembangan sebagai berikut
1) Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti
dari perubahan fungsi alat kelamin

3
2) Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap yaitu
perkembangan dapat terjadi di daerah kepala menuju ke daerah kanal
atau bagian dari proksimal kebagian distal
3) Perkembangan memiliki tahapa yang beraturan maka dari itu
kemampuan melakukan yang sederhana sampai kemampuan
melakukan hal-hal yang sempurna
4) Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian
perkembangan yang berbeda
5) Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tetap selanjutnya
dimana tahapan perkembangan kusus melewati tahap demi tahap

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi


3.1 Faktor hereditas
Faktor hereditas merupakan faktor yang dapat diturunkan melalui bawaan
jenis kelamin ras dan bangsa yang dapat dilakukan dengan intensitas
kecepatan dalam pembelahan sel telur, tingkat sensitifitas jaringan
terhadap rangsangan usia pubertas berhentinya tulang
3.2 Faktor lingkungan
1. Lingkungan prenatal
Merupakan lingkungan di dalam kandungan mulai dari konsepsi
sampai lahir meliputi:
a. Lingkungan mekanis
Yaitu segala yang mempengaruhi proses janin dalam uterus
 Radiasi dapat mempengaruhi kerusakan pada otak janin
 Infeksi dalam kandungan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin
 Kekurangan oksigen pada janin dapat mengakibatkan gangguan
pada plasenta sehingga dapat mempengaruhi berat badan janin,
kemungkinan bayi lahir denga berat badan kurang dari normal.

4
 Faktor imunitas dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin karena menyebabkan terjadinya abortus
karena ikterus
 Stress dapat mempengaruhi kegagalan tumbuh kembang janin
- Zat kimia atau toksin. Hal ini berkaitan dengan obat-obatan
alkohol dan kebiasaan merokok ibu hamil
- Hormonal. Hormon –hormon mencangkup hormon
somatotropin ke-9 dan produksinya meningkat pada minggu
ke-20, hormon plasenta berfungsi dalam nutrisi plasenta
2. Lingkungan postnatal
Lingkungan setelah lahir yaitu
a) Budaya lingkungan
Budaya lingkungan masyarakat setempat dapat menentukan
bagaimana seseorang atau masyarakat mempersiapkan pola hidup
sehat yang dapat menyebabkan menghambat dalam aspek
pertumbuhan dan perkembangan
b) Status sosial ekonomi
bayi atau balita yang mempunyai kehidupan sosial ekonominya
yang tinggi umumnya pemenuhan kebutuhan gizinya cukup baik
dibandingkan dengan anak sosial ekonominya yang rendah dan
anak berpendapatan rendah akan sulit untuk menerima arahan
dalam pemenuhan gizi atau pentingnya pelayanan kesehatan lain
yang menunjang dalam membantu dan perkembangan
c) Nutrisi
Apabila kebutuhan gizi seorang anak tidak tahu atau kurang
terpenuhi maka akan dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangan
d) Iklim dan cuaca
Iklim dan cuaca juga dapat berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan misalnya pada musim tertentu
e) Olahraga atau latihan fisik

5
Dapat memicu perkembangan anak karena dapat meningkatkan
sirkulasi darah sehingga suplai oksigen keseluruh tubuh dapat
teratur dan meningkatkan stimulasi perkembangan tulang otot dan
sel lainnya
f) Posisi anak dalam keluarga
Secara umum anak tunggal memiliki kemampuan lebih menonjol
dan cepat berkembang karena motoriknya kadang-kadang
terlambat karena tidak ada stimulasi yang bisa dilakukan saudara
kandungnya. Sedangkan pada anak kedua atau anak ketiga
cenderung orang tua yang merasa sudah biasa merawat anak lebih
mudah meskipun dalam perkembangan intelektual biasanya
kurang. Apabila dibandingkan anak pertama, kecendrungannya
tersebut juga yang tergantung pada keluarga
g) Status kesehatan anak
Dapat mempengaruhi pencapaian pertumbuhan dan
perkembangan. Hal ini yang dapat dilihat apabila anak berada
dalam kondisi sehat dan sejahtera maka percepatan pertumbuhan
dan perkembangan menjadi mudah.
h) Faktor hormonal
Yang berperan dalam tumbuh kembang anak antara lain:
 Hormon somatropin yang berperan dalam mempengaruhi
pertumbuhan tinggi badan dengan menstimulasi terjadinya
foliperasi sel kartilago dan sistem skretal
 Hormon tiroid berperan dalam menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan sel instestinal, testis dan ovarium
 Hormon glukokotikoid berperan dalam menstimulasi
metabolisme.

4. Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan


Tahap-tahap tumbuh kembang anak terdiri dari
a. Masa prenatal

6
 Masa inudigas/fetus = konsepsi -8 minggu
 Masa janin/fetus = 8 minggu-sudah lahir
b. Masa neonatal (0-28 hari)
 Neonatal dini (0-7 hari)
 Neonatal lanjut (8-28 hari)
c. Masa pasca neonatal (29-1 bulan)
d. Masa bayi (1 bulan-1 tahun)
e. Masa prasekolah (usia 1 tahun – 6 tahun)
f. Masa sekolah (usia 6-18/20 tahun)
g. Masa remaja dini
 Wanita = usia 10-13 tahun
 Pria = usia 10-15 tahun
h. Masa remaja lanjut
 Wanita = usia 13-18 tahun
 Pria = usia 15-20 tahun

5. Pertumbuhan pada bayi


Pertumbuhan bayi terdiri dari :
5.1 Berat badan
a. Pada masa pertumbuhan berat badan bayi dibagi menjadi dua yaitu usia
0-6 bulan yang akan mengalami penambahan setiap minggu setiap 140-
200 gram dan berat badannya akan menjadi 2 kali berat badan lahir pada
akhir bulan ke-6 yang kedua pada usia 6-12 bulan terjadi penambahan
setiap minggu sekitar 250-400 gram dan pada akhir bulan ke 12 akan
menjadi penambahan 3 kali lipat berat badan lahir
b. Pada masa bermain penambahan berat badan sekitar 4 kali lipat dari berat
badan lahir pada usia ± 2,5 tahun, serta penambahan berat badan pada
setiap tahunnya adalah 23 kg
5.2 Tinggi Badan

7
1. Pada usia 0,6 tahun bayi akan mengalami penambahan tinggi badan
sekitar 2,3 cm setiap bulannya pada usia 6-12 bulan mengalami
penambahan fungsi badan sekitar 1,25 cm setiap bulannya pada akhir
bulan pertama akan meningkat rata-rata 50% dari tinggi badan waktu
lahir
2. Pada masa bermain penambahan pada tahun ke 2 ± 12 cm sedangkan
penambahan untuk tahun ke-3 rata-rata 4,6 cm
3. Pada masa prasekolah kususnya akhir usia 4 tahun terjadi penambahan
setiap tinggi badan rata-rata 2 kali lipat dari tinggi badannya waktu
terakhir dan mengalami penambahan setiap tahunnya ± 6,8 cm.
5.3 Lingkar kepala
Pertumbuhan pada lingkar kepala sangat cepat sekitar 6 bulan pertama
dari 55-45 cm, pada usia-usia selanjutnya pertumbuhan lingkar kepala
mengalami penghambatan pada usia 1 tahun hanya mengalami
pertumbuhan 46,5 cm pada usia 2 tahun mengalami pertumbuhan ± 49
cm. Kemudian akan bertambah 1 cm sampai pada usia tahun ke-3 dan
bertambah lagi 1,5 cm sampai usia remaja
5.4 Gigi
Pertumbuhan gigi terjadi dua bagian yaitu:
1. Gigi sentral pada usia 0-12 bulan
2. Gigi insisi lateral pada usia 9-18 bulan
3. Gigi taring (kantus) pada usia 13-23 bulan
4. Molar pada anak perempuan pertama pada usia 24-30 bulan
5. Molar pada anak laki-laki pertama pada usia 24-30 bulan
6. Molar kedua pada usia 29-31 bulan
Perubahan selanjutnya adanya gigi yang mengalami penanggalan yaitu:
1. Penanggalan pada bagian rahang atas
a. Gigi insisi pertama pada 7 tahun
b. Gigi taring pada usia 11 tahun
c. Molar pertama pada usia 9 tahun
d. Molar kedua pada usia 11 tahun

8
e. Gigi insisi kedua pada usia 8 tahun
2. Penanggalan gigi pada rahang bawah
a. Gigi insisi pertama pada usia 6 tahun
b. Gigi insisi kedua pada usia 7 tahun
c. Molar pertama pada usia 10 tahun
d. Molar kedua pada usia 10 tahun
e. Gigi taring pada usia 10 tahun
5.5 Indra Penglihatan
Perkembangan indra penglihatan dapat dilihat pada saat lahir terjadi
perkembangan, ketajaman penglihatan, adanya refleksi pupil dan karena
memiliki kemampuan riksasi yang bergerak dan tidak bergerak pada usia
1 bulan lagi memiliki perkembangan yaitu adanya kemampuan untuk
melihat mengikuti gerak dan dapat melihat orang terus menerus serta
kelenjar di air mata sudah mulai berfungsi pada usia 4,5 bulan, bayi sudah
dapat mengalami botol susu, melihat tangan saat duduk atau berbaring
melihat bayangan dicermin dan mampu mengakomondasikan objek pada
usia 5-7 bulan dapat menyesuaikan postur untuk melihat objek mampu
mengembangkan warna kesukaan dan memakai rangsangan visual
komplek pada usia 18-24 bulan sudah mampu berkomodasi dengan baik.
5.6 Indra Pendengar
Setelah bayi lahir sudah dapat merespon terhadap bunyi keras dan reflek
pada usia 2-3 bulan mampu memalingkan kepala kesamping bila ada
bunyi yang dibuat setinggi searah telinga. Pada usia 1-4 bulan anak dapat
membuat bunyi tiruan. Pada usia 6-8 bulan mampu merespon nama
sendiri pada usia 15 bulan sudah mampu membedakan bunyi. Pada usia
48 bulan mulai membedakan bunyi serupa dan mampu mendengarkan
yang halus.
5.7 Organ Seksual
Perkembangan seksual antara perempuan dan laki-laki terdapat perbedaan
pertumbuhan organ seksual pada laki-laki antara lain terjadi pertumbuhan
organ seksual pada penis pada usia 12-15 tahun, testis pada usia 11-15

9
tahun kemuadian rambut pubis yang terjadi pada usia 12-15 tahun.
Perkembangan pada anak perempuan antara lain terjadi pertumbuhan
payudara antara usia 10-15 tahun dan rambut pubis antara usia 11-14
tahun.
6. Perkembangan pada bayi
Perkembangan pada bayi mencangkup
6.1 Perkembangan motorik halus
1. Masa neonatus (0-28 hari)
Perkembangan motorik halus pada masa ini dimulai dengan adanya
perkembangan kemampuan untuk mengikuti garis tengah bila tidak
memberikan respon terhadap gerakan jari dan tangan
2. Masa bayi (28 hari-12 bulan)
a. Usia 1-4 bulan
perkembangan motorik pada usia ini adalah dapat melakukan
hal-hal seperti memegang suatu objek dan sisi konsisi, mencoba
memegang benda dengan kedua tangan serta menahan benda ditangan
walaupun hanya sebentar.
b. Usia 4-8 bulan
Perkembangan motorik halus pada saat ini adalah suatu mulai
mengamati benda menggunakan jari telunjuk dan ibu jari untuk
memegang mengeksiladasi benda yang sedang di pegang mengambil
benda dengan tangan telungkup maupun menahan benda dikedua tangan
menggunakan bahu dan tangan sebagai salah satu kesatuan serta
memindahkan objek dari satu tangan ketangan yang lain.
3. Masa anak- anak (1-2 tahun).
Perkembangan motorik pada saat ini adalah dapat ditunjukan
dengan adanya kemampuan dalam mencoba menyusun atau membuat
menata pada kubus.
4. Masa prasekolah
Perkembangan motorik halus dapat dilihat pada anak yaitu mulai
kemampuan menggunakan atau menggoyangkan jari-jari pada kaki,

10
menggambarkan ajang melepas objek dengan garis lurus, mampu
menjepit benda melambaikan tangan menggunakan tangannya untuk
bermain mendapatkan objek di dalam wadah tempat makan sendiri mium
sendiri dengan cangkir, menggunakan sendok bantuan makan dengan
sari serta membuat coretan di atas kertas.
6.2 Perkembangan motorik kasar
1. Masa neonates (0-28 hari)
Perkembangan motorik kasar yang dapat di capai pada usia ini diawali
dengan tanda gerakkan seimbang pada tubuh dan mulai mengangkat kepala.
2. Masa Bayi (22 hari – 1 tahun)
a. Usia 1-4 bulan
Perkembangan motorik kasar yang dapat di capai pada usia ini dengan
kemampuan mengangkat kepala pada saat tengkurap mencoba duduk sebentar
dengan dipangku mampu duduk dengan kepala tegak, jauh terduduk dipangkuan
ketika duduk, disokong. Pada posisi berdiri Kontrol kepala sempurna
mengangkat, sambil berbaring terlentang,berguling dan terlentang miring kiri,
posisi lengan dan tungkai berkurang fleksi dan berusaha untuk melangkah.
b. Usia 4-8 bulan
Perkembagan pada motorik kasar pada awal bulan ini dapar dilihat dengan
perubahan bayi seperti akivitas bayi yaitu tengkurap dada dan mulai mengangkat
kepala dengan melakukan gerakan menekam kedua tangan.
c. Usia 8-12 bulan
Perkembangan pada motorik kasar pada awal bulan ini dapat dilihat dengan
perubahan bayi seperti bayi duduk, tanpa pegangan berdiri, bangkit lalu berdiri.
3. Masa anak- anak ( 1-2 tahun)
Pada masa ini anak sudah mampu melangkah dan berjalan dengan tegaak
sekitar usia 18 bulan, anak mampu menaiki tangga dengan satu tangan dipegang.
Pada usia 18 bulan sudah mampu berlari-lari kecil dan melompat.
4. Masa Prasekolah

11
Dapat diawali dengan kemampuan berdiri satu kaki selama 1-5 detik,
melompat dengan satu kaki, berjalan dengan tumit kejari kaki, melangkahi
membuat posisi merangkak dan berjalan dengan bantuan.
6.3 Perkembangan Bahasa
(1) Masa Neonatus ( 0- 28 hari)
Perkembangan bahasa pada masa neonates ini dapat ditemukan dengan
adanya kemampuan bersuara (menangis) dan beraksi pada suara.
(2) Masa bayi (28-1 tahun)
1. Usia 1-4 bulan
Ditandai dengan kemampuan bersila, tersenyum, meggunakan dan
meengucapkan huruf hidup berceloteh, bersuara, tertawa, mengoceh
spontam, seperti beraksi terhadap ocehan
2. Usia ( 4 – 8 bulan)
Mengoceh hingga menirukan bunyi atau kata- kata, menolehh kea rah
suara atau sumber bunyi, tertawa, menjerit, menggunakan vokalisasi
terlalu banak serta menggunakan kata- kata yang terdiri atau dua suku
kata.
(3) Masa anak –anak ( 1-2 tahun)
Dicapai kemampuan bahasa pada anak yang dimulai dari ditandai dengan
mampu memiliki pendahuluan kata, mengenal dan merespon terhadap
orang tua menunjukan dengan gambaran mampu mengkombinasikan
kata- kata mulai mampu menunjukkan anggota badan.
(4) Masa Pra Sekolah.
Adanya kemampuan untuk menyebutkan 1-2 warna menyebutkan
kegunaan benda menghitung, mengertikan dua mengertikan keempat kata
depan mengerti beberapa sifat dan jenis kata lainnya.
6.4 Perkembangan Prilaku dan Adaptasi Sosial
1) Masa Neonatus (0-28 hari)
Ditunjukan dengan adanya tanda-tanda tersenyum dan menatap seseorang
2) Masa bayi (28 hari- 1 tahun)
a. Usia 1- 4 bulan

12
Dapat diamati dengan kemampuan mengamati tangannya,
tersenyum spontan, membalas senyum jika di ajak senyum mengenal
ibunya dengan pengelihatan penciuman dengan pendengaran.
b. Usia 4 – 8 bulan
Anak merasa takut dari terganggu dengan keberadaan otag- orang
asing mulai bermain dengan mencium, mudah frustasi dan memukul-
mukul lengannya dan kaki yang sedang kesal.
c. Usia 8- 12 bulan
Mulai dari kemampuan bertepuk tangan, mengatakan keinginan,
meniru kegiatan orang tua, dan bermain bola.
3) Masa anak- anak ( 1-2 tahun)
Dapat ditunjukan dengan mampu melakukan pekerjaan rumah, menyukai
boneka, menggosok gigi dan memakai baju sendiri.
4) Masa Prasekolah
Adanya kemampuan bermainya dengan permainan sederhana, menangis
jikamarah membuat permainan sederhana dengan gaya tubuh,
menunjukkan kecemasan terhaddap perpisahan, serta mengenali anggota
keluarganya.

7. Imunisasi
7.1 Pengertian
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada tubuh
dengan kuman, virus, bakteri yang sudah dilemahkan sehingga tubuh dapat
membentuk antibodik.
1) Imunisasi aktif
Imunisasi aktif adalah kekebalan yang dapat dibuat sendiri oleh tubuh
untuk menolak terhadap suatu penyakit tertentu imunisasi aktif dapat
dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Imunisasi aktif alamiah adalah dimana kekebalan aran dikuat tubuh
sendiri oleh tubuh setelah mengalami atau sembuh dari suatu penyakit

13
misalnya campak, jika pernah sakit campak, maka akan tidak
terserang kembali.
b. Imunisasi aktif buatan adalah dimana kekebalan di buat oleh tubuh
setelah mendapatkan vaksin yaitu hepatitis B, BCG, DPT, Hep B, Hep
B polio.
2) Imunisasi pasif
Imunisasi pasif adalah tubuh anak tidak membuat zat antiybody sendiri
tetapi kekebalan tersebut diperoleh dari luar setelah membentuk zat
penolakan, sehingga prosesnya cepat tetapi jarak berjalan lama karena
akan dimetabolisme oleh tubuh. Imunisasi pasif dapat di bagi menjadi dua
yaitu :
1. Imunisasi pasif alamiah yaitu terdapat pada BBL sampai berumur 5
bulan bayi mendapatkan zat antibody dari ibu sewaktu di dalam
kandungan yaitu mulai jalan darah menebus plasenta yautu campak.
2. Imunisasi pasif buatan yaitu dimana kekebalan ini di peroleh setelah
mendapatkan suntiikan zat penolakan, misalnya ATS.
7.3 Tujuan
Turunnya angka kematian, kecacatan dan kesakitan serta kematian
akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi meliputi :
1) TBC difteri partusis, infiuenza tipe B, colera, rabies, japane encepatitr
tipus abdominalis peeomenia, p yellow parer, rubella vancella pekusi
dan rotavinus. Jenis – jenis penyakit menular saat ini ke dalam
program imunisasi disubditrasi adalah demam kuning. Jenis –jenis
penyakit menular saat ini masuk kedalam program imunisasi disebut
adalah rabies.
2) Jenis –jenis penyakit lainnya dengan pertumbuuhan ilmu pengetahuan
akan menjadi penyakit yang dapat dicegah memlalui pemberian
imunisasi antaralain malaria, demam berdarah, HIV/AIDS, influenza,
dan ditetapkan sendiri.
7.4 Sasaran Imunisasi
7.4.1 Sasaran berdasarkan usia yang diimunisasikan

14
1) imunisasi rutin
a. Bayi di bawah 1 tahun
b. Luus adalah wanita yang berusia 15-19 tahun, termasuk ibu hamil
dari pengantin.
c. Anak sekolah tingkat dasar
7.4.2 Sasaran berdasarkan tingkatan kekebalan yang di timbulkan
1. Imunisasi dasar bayi
2. Imunisasi lanjut bayi
3. Wu
7.4.3 Sasaran atau wilayah / 10 kali.
Seluruh data akan keseluruhan diwilayah Indonesia.
7.5 Jenis- jenis Vaksin
(1) Vaksin Hepatitis B.
Vaksin ini adalah rekomendasi yang diartifikasi data bersifat
neninpektious berasal dari NOSAG yang dihasilkan dalam ragi. Imunisasi
HB perlu diberikan sendini mungkin setelah kelahiran dan dilanjutkan
dengan Vaksin Combinasi DPT- HB pada umur 2,3,4 bulan.
a) Imunisasi untuk memberikan kekebalan aktif terhadap reaksi
yang disebabkan oleh virus Hepatitis B.
b) Cara pemberian dan dosis
1. Vaksin di kocok dulu sebelum digunakan
2. Vaksin di suntikkan dan diberikan pada usia 0-7 hari.
c) Kontra Indikasi
Hiversensitivitas terhadap komponen Vaksin dan infeksi berat
disertai kejang.
d) Efek Samping
1. Reaksi local seperti rasa sakit, kemerahan dan bengkak
disertai tempat bekas suntikan.
2. Reaksi sistematik seperti demam ringan, lesu dan perasaan
tidak enak pada sistem pencernaan, reaksi yang terjadi
akan hilang sendirinya setelah 2 hari.

15
(2) Vaksin BCG ( Bacillius Culment Guenmee)
1. Indikasi, untuk pemberian aktif terhadap tuber colossi.
2. Cara Pemberian dan Dosis
a. Sebelum disuntikan BCG harus dilarutkan terlebih dahulu
melarutkan dengan alat suntik steril dan menggunakan cairan
pembalut ( NaCl 0,9 % sebanyak 4 ml)
b. Dosis pemberian 0,05 ml sebanyak sekali
c. disuntikkan secara IC lengan kanan atas/ insersio menular
ditvitorus.
d. Vaksin harus digunakan sebalum lewat 3 jam dan vaksin
akan rusak jika terkenan sinar matahari langsung, botol
kemasan atau biasannya terbuat dari bahan yang berwarna
hitam untuk menghindari cahaya karena dapat merusak vaksin
BCG.
3. Kontra Indikasi
a. Uji mantole lebih dari usia 5 tahun.
b. Sedang menderita penyakit.
c. Sedang haid.
d. Gigi Busuk.
e. Infeksi Kutil luar
f. Pernah menderita TBC
4. Efek Samping
Imunisasi BCG tidak menimbulkan reaksi umum seperti demam
setelah 1- 2 minggu. Penyuntikan biasanya akan timbul
kemerahan diantara bekas penyuntikan, berubah menjadi
postula, pecah menjadi luka, hal ini tidak perlu diobati, karena
akan sembuh spontan 8-12 minggu dengan jaringan perut.
Kadang terjadi pembesaran kelenjar linfe diketiak atau pada
leher yang terasa padat dan tidak menimbulkan demam. Reaksi
ini Normal dan tidak perlu pengobatan dan akan hilang
sendirinya.

16
(3) Vaksin Polio
Vaksin Oral Polio adalah tervaleu terdiri atas sisensi Virus
Polio meetis tipe 1,2,3 (Sakin hobin) yang sudah dirumalkan
dibuat dalam biokan jaringan ginjal dan di Stabilkan dengan
rapet untuk meneteskan vaksin, Penyimpanan vaksi polio dalam
suhu 7-8 C stabil dalam waktu 6 minggu. Vaksin polio oral
sangat muelan dan sangat cepat rusak terkena panas
dibandingkan dengan vaksin lainnya.
1. Indikasi pemberian kekebalan aktif terhadap polio
2. Cara pemberian dan dosis
a. Diberikan peroral 2 tetes dibawah lidah langking dari
botol tanpa menyentuh mulut bayi diberikan 4 kali
interval waktu minimal 4 minggu.
b. Setiap membuka vaksin baru harus menggunakan
penetes baru.
3. Kontra indikasi
Pada individu yang menderita fimanura defictioncy tidak ada
efek bahaya yang timbul akibat pemberian pada anak yang
sakit. Namun jika ada keraguan misalnya sedang menderita
diare. Maka dosis ulangnya dapat diberikan setelah sembuh.
(4) vaksin DPT – HB – HB
Pentrabo adalah vaksin DPT – HB – HB (vaksin seuip diprasi,
tetanus pentosis , hepatitis B , rekombianan haemufillus influenza tipe B )
berupa (HB SAG) murni yang tidak ifosious dan komponen H1B sebagai
vaksin bakteri sub unit berupa kapsul polisakarida haemophilus influenza
tipe B, tidan infeksius yang dikomonggasikan pada protein toksoid
tetanus, HB SAG diproduksi melalui teknologi DNA rekumbinan pada
media tertentu dan kemudian dimurnikan melalui serangkaian tahapan
ultatifuli 30 IU untuk difteri , 60 10 untuk tetanus (ditemukan sihearis) 10
mlg HBSAG dan 10 mlg H1B.
1. Indikasi, pencegahan penyakit difteri, tetanus HB dan influenza tipe B

17
2. Cara pemberian dan dosis
Pemberian secara IM dengan dosis 0,5 ml sebanyak 3 kali pemberian
dosis pertama pada 2 bulan dan selanjutnya dengan interval waktu 4
minggu
3. Kontra indikasi
a. Hipersensif terhadap komponen vaksin atau reaksi berat terhadap
dosis vaksin kombinasi sebelemnya atau bentuk reaksi jenis
lainnya merupakan kontra indikasi absolut terhadap dosis
berikutnya.
b. Kejang atau gejala lain otak pada BBL atau kelainan saraf lainnya
merupakan kontra indikasi terhadap komponen pasefusir dalam
hal ini vaksin tidak boleh diberikan sebagai vaksin , tetapi ini
harus diberikan sebagai pengganti DPT , HB , H1B diberikan
terpisah.
4. Efek samping
a. Gejala – gejala yang bersifat semenara demam nyeri
pembengkakan dan kemerahan pada tempa penyuntikan
b. Kadang terjadi demam tinggi intrabilitas , biasanya terjadi 24 jam
setelah penyuntikan.
(5) Vaksin Campak
Penyebab vaksin campak adalah virus master, vaksin campak merupakan
vaksin hidup dilemahkan karena dalam lukson membentuk gumpalan yang beku
dan kering untuk dilakukan dalam 5cc aquades , setiap dosis vaksin campak 0,5
ml megandung ± 1000 infeksius unit stram. Vaksin mudah rusak oleh panas ,
vaksin kering tidak akan rusak pada pembekuan. Penyimpanan vaksin campak
pada suhu 2 – 8 o c.
1. Indikasi pemberian kekebalan aktif oleh campak / penyakit campak.
2. Cara pemberian dan dosis
a. Sebelum disuntikan vaksin dilarutkan terlebih dahulu dengan
pelarut steril yang sudah tersedia yaitu 5 ml

18
b. Dosis pemberian 0.5 ml disuntikan secara SC sudut 45 o lengan kiri
atas
c. Pada usia 9 – 11 bulan dengan ulangan (baster) dalam usia 6 – 7
tahun ( kelas 1,5,6 )
3. Kontra indikasi
a. Individu yang mengidap penyakit imunolode ficienricaya atau
individu dengan diduga menderita gangguan flesponimun korena
leukimia
b. Efek akut disertai demam sedangkan dapat tetapi imuno deficiency
alergi protein , telur , klasium dan sistem sium.
4. Efek samping
Anak – anak makin parah selama 1 – 3 hari setelah seminggu penyuntikan
kadang – kadang disertai kemerahan seperti campak ringan dan hal ini
harus dibetahuikan kepada ibu mengetahui jika 1 minggu setelah
penyuntik panasnya tinggi agar diberikan tablet antiperitik dan diberikan
keyakinan bahwa bila anak mengalami campak akibatnya lebih berat bila
dibandingkan dengan efek samping vaksin campak.
7.6 Jadwal pemberian imunisasi pada bayi
Umur bayi Jenis vaksin Tempat
0 bulan HBo RS/BPS/Posyandu
1 bulan BCG, Polio RS/BPS/Posyandu
2 bulan DPT, HB – H1B,Polio 2 RS/BPS/Posyandu
3 bulan DPT,HB,H1B, Polio 3 RS/BPS/Posyandu
4 bulan DPT, HB ,H1B, polio 4 RS/BPS/Posyandu
5 bulan campak RS/BPS/Posyandu

7.7 Jadwal pemberian imunisasi pada bayi baru lahir di RS


Umur bayi Jenis vaksin Tempat
0 bulan Hepatitis B1, Polio , RS/BPS/Posyandu
BCG
2 bulan Hepatitis B2 , Polio 1, RS/BPS/Posyandu

19
DTP 1 , Hib 1 , PCV 1 ,
Rotavirus 1
3 bulan Hepatitis B -3 , Polio 2, RS/BPS/Posyandu
DTP 2 , Hib 2
4 bulan Hepatitis B-4 , polio RS/BPS/Posyandu
3 ,DTP 3, Hib 3 , PCV
2 , Rotavirus 2
10 bulan Campak 1 RS/BPS/Posyandu
18 bulan Polio 4 , DTP 4 , RS/BPS/Posyandu
Campak 2 , influenza
24 bulan Tifoid , hepatitis A , RS/BPS/Posyandu
Japanese ancephalitis 2.

7.8 Karakteristik
Jenis Kemasan Bentuk Sifat Suhu Dosis Ket
Vaksin Vaksin vaksin
BCG Oral Beku,kuning Mudah 2–8o 0,05 Pelarut
/ambul rusak bila C ml NaCl 0,9
coklat erkena % ml
kegelapan matahari
langsung
panas
Polio Viral Cairan Mudah 2–8o 0,5 ml Dilengkapi
bening rusak bila C pipet /
erkena tetes
matahari
langsung
panas
Campak Viral Beku kuning Mudah 2–8o 0,5 ml Pelarut
bening rusak bila C aquabides
erkena

20
matahari 5 ml
langsung
panas
tidak
rusak bila
beku
HB0 Inject Cairan Rusak 2–8o 0,5 ml -
putih terhadap C
bening < 0o dan
sinar dari
matahari
dan
panas

2.2 Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan


Dalam pemberian Asuhan Kebidanan terutama pada bayi adalah beberapa
hal yang perlu dikaji nantinya dan mempengaruhi masalah yang akan terjadi
dalam pengkajian data menggunakan pola pikir 7 langkah varney
1. Pengumpulan Data
1.1 Data Subjektif ( Hari , Tanggal , Bulan , Tahun , Waktu )
(1) identitas
1. Bayi
Nama bayi : untuk mengenal , mmanggil dan menghindari kekeliruan
Umur : untuk mengetahui penilaian tubuh kembang , anak yang akan
dilakukan pada umur tersebut.
Jenis kelamin : untuk mencocokan identitas nama bayi sehingga
menghindari kekeliruan bila terjadi kesamaan dengan bayi lainnya.
Anak ke : untuk mengetahui paritas orang tua.
2. Orang tua
Nama : untuk mengenal , memanggil klien , serta sebagai penanggung
jawab terhadap bayi.

21
Umur : untuk mengetahui umur dari ibu serta suami
Suku : untuk mengetahui suku ibu dan suami dan menentukan cara
pendekatan serta pemberian asuhan.
Agama : untuk mengetahui tingkat pengetahuan dari kepercayaan klien
dalam mengambil tindakan.
Pendidikan : untuk mengeahui tingkat pengetahuan dan sebagai dasar
dalam memberikan asuhan
Pekerjaan : jenis pekerjaan dapat mengetahui status ekonomi yang
memperngaruhi status gizi bayi.
Alatmat : untuk mengetahui tempat tinggal klien , menilai lingkungan
bayi serta mempermudah untuk melakukan kunjungan ulang.
(2) Alasan Datang
Untuk mengetahui alasan klien datang kepelayanan kesehatan
(3) Keluhan Utama
Dibagi untuk mengetahui bagaimana kondisanak .
(4) Riwayat Antenatal
Dikagi ibu hamil keberapa pernah aborsi , keluhan ibu pada saat hamil periksa
dan sudah beberapa kali diperiksa, mendapat obat atau suplemen serta imunisasi
apa saja saat hamil
(5) Riwayat Intranatal
Dikaji pada ibu saat melahirkan dimana ditolong oleh siapa, jenis persalinan ,
serta ada atau tindaknya penyulit selama persalinan.
(6) Riwayat masa Neonatal
Disini perlu dikaji jenis kelamin , berat badan lahir , panjang badan bayi.
(7) Riwayat Postnatal
Disini perlu dikaji tentang APGAR skore , IMD , bounding attachment
(8) Riwayat Imunisasi
Untuk mengetahui imunisasi apa saja yang telah bayi didapatkan
(9) Riwayat masa bayi
Untuk mengetahui keadaan bayi , selanjutnya apakah mengalami gangguan
penyakit atau komplikasi.

22
(10) Bio – Psiko – Sosial – Spritual
1. Biologis
Bernafas : untuk mengkaji apakah anak mengalami keluhan nafas
Nutrisi : untuk mengetahui pada makan anak, beberapa kali anak makan –
makanan yang dikonsumsi , porsi , keluhan atau alergi terhadap makanan
serta kebiasaan minum.
Eleminasi : untuk mengetahui beberapa kali anak BAB atau BAK
bagaimana konsistensi, warna bau serta ada keluhan atau tidak.
Istirahat : untuk mengetahui pola istirahat atau tidur berapa jam sehari.
Aktifitas : untuk mengetahui aktifitas motorik kasar atau halus anak
apakah sesuai dengan usia anak atau tidak untuk mengetahui beberapa
kali anak mandi , ganti baju , gosok gigi.
2. Psikologis
Bagaimana respon ibu dan keluarga terhadap kelahiran bayi .
3. Sosial
Apakah hubungan ibu dan suami , kluarga serta petugas kesehatan baik
atau tidak.
4. Budaya
Untuk mengetahui tradisi yang dianut keluarga yang mengikat kesehatan
bayi serta pantangan makanan, minuman jamu , kebiasaan jika sakit.
5. Spiritual
Untuk mengetahui bagaimana sikap ibu terhadap agama yang diyakini
1.2 Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik / buruk
Kesadaran : compossmetis / mentis / samolen
2. TTV
Pernafasan : normal (4-60 kali/menit)
Nadi : normal (100-60 kali/menit)
Suhu : normal ( 36,5 – 37,5 o C )
3. Antropometri

23
Berat badan : (± 12 kg)
Panjang badan : ( ± 75 – 80 cm )
Lingkar lengan : (± 15 cm )
Lingkar kepala (± 46 – 50 cm )
4. Pemeriksaan fisik
Kepala :simetris tidak ada benjolan abnormal , bersih , rambut hitam
Wajah : tidak kuning , tidak pucat
Mata : simetris , sklera putih , konjungtiva tidak pucat
Telinga : simetris , ada / tidak sinurven
Hidung : bersih atau tidak , ada ( tidak adanya pernafasan cuping hidung)
Mulut : lidah bersih / tidak bibir pucat / tidak
Leher : ada / tidaknya pembesaran tiroid atau limfe
Dada : simetris / tidak , terlihat / tidak retraksi dada
Abdomen : bentuk normal / tidak , tidak kembung
Genetalia : bersih/tidak
Ekstermitas : kaki/tangan simetris/tidak , pucat / tidak , penggerakan
aktif / tidak
5. Pemeriksaan penunjang
Kuisioner pra skrining perkembangan
TPS Daya dengar ( TDD)
Check list petauhsin in todales (chat)
2. interpretasi Data Dasar
Dalam langkah ini data subjektif yang sudah dikaji dianlisa menggunakan
teori – teori tentang fisiologis dan teori – teori psikologis. Hasil analisa dan
interetasi data menghasilkan rumusan diagnose dari keadaan pasien contoh : bayi
sehat / sakit , umur …. Bulan/tahun
3. Merumuskan diagnose atau masalah potensial
Pada bagian ini didentifikasikan masalah atau diagnose potensial yang
mungkin terjadi
4. Merumuskan kebutuhan atau tindakan segera

24
Kebutuhan akan tindakan segera untuk mengantisipasi ancaman yang
terjadi sehingga klien dapat diselamatkan. Tindakan segera bisa berupa intervensi
langsung oleh bidan, bisa juga melakukan kolaborasi dengan profesi.
5. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
Dalam menyusun rencana asuhan yang menyeluruh mengadu pada
diagnose masalah asuhan serta kebutuhan kebutuhan yang telah sesuai ulangan
kondisi klien saat ini diberikan asuhan.
6. Pelaksanaan Asuhan
Pelaksanaan asuhan sesuai dengan perencanakan sesuai efisien
disesuaikan dengan rencana asuhan yang diberikan.
7. Evaluasi
Pada langkah terakhir ini melakukan evaluasi terhadap efektifan dari
asuham yang sudah diberikan , hal ini menyangkut apakah kebutuhan klien dapat
terpenuhi. Masalah yang ada terpecahkan , masalah potensial dihindari klien dari
keluarga mengetahui kondisi kesehatan yang dialami dan mengetahui kondisi
kesehatan yang dalam dari mengetahui apa yang harus dilakukan dalam rangka
menjaga kesehatan.

BAB 3

25
ASUHAN KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “KA”


BAYI SEHAT UMUR 2 BULAN DI BPM DEWI DIAH
TANGGAL 07 JUNI 2020

I. Pengumpulan Data ( 07 Juni 2020, Pukul 10.00 wita)


3.1 Subyejtif
1. Identitas
a. Bayi
Nama : Bayi Ny “KA”
Umur /Tgl/Jam Lahir : 2 Bulan/ 07 Juni 2020/ 10.00 Wita
Jenis Kelamin : Laki- Laki
Anak ke- : 2 (Dua)
1. 3 Tahun, Laki-laki, lahir normal, BBL : 2900
gram, PB : 49 cm, Kondisi saat ini sehat.
2. Ini
Status anak : Kandung
b. Identitas Orang Tua
Nama               : Ny. KA Nama               : Tn. A
Umur               : 26 tahun Umur               : 30 tahun
Agama             : Hindu Agama             : Hindu
Suku, bangsa   : Bali, Indonesia Suku Bangsa   : Bali, Indonesia
Pendidikan       : SMA Pendidikan      : SMA
Pekerjaan         : IRT  Pekerjaan        : Swasta
Alamat              : Jln. Natuna, Penarukan
2. Alasan datang
Bayi datang diantar orang tua untuk mendapat imunisasi.
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayi tidak ada keluhan.
4. Riwayat Prenatal ( sumber buku KIA)

26
G2P1A0. Ini merupakan kehamilan yang ke dua tidak pernah mengalami
abortus, jumlah anak hidup 1 orang masa gestasi 40 minggu. Ibu ANC
sebanyak 3 kali dibidan dan 3 kali di dokter spesialis kandungan untuk
melakukan USG. Selama kehamilan ibu mendapatkan suplemen SF, asam
folat, Kalk, Viyamin C, ibu sudah mendapat imunisasi TT sebanyak 2
kali, Ibu mengatakan kehamilanya di rencanakan dan di terima oleh suami
dan keluarga. Ibu mengatakan tidak ada penyakit selama kehamilan.
Riwayat penyakit ibu : ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
jantung, DM, hipertensi, asthma, TORCH dan tidak sedang atau pernah
mengalami pengobatan. Ibu mengatakan tidak memiliki perilaku/
kebiasaan yang mempengaruhi kesejahteraan janin.
5. Riwayat Intranatal
Ibu bersalin di BPM ditolong oleh bidan pada tanggal 14 April 2020 Bayi
Lahir spontan belakang kepala pukul 10.45 wita. Keadaan saat lahir
segera menangis, gerak aktif, Janis kelamin laki-laki tidak ada komplikasi
atau penyakit selama persalin.
6. Riwayat postnatal
IMD dilakukan selama 1 jam. Berat badan lahir 2700 gram, panjang
badan 49 cm. bayi mendapatkan vitamin K 05 ml, salf mata tetrasiklin 1
% dan imunisasi Hb0 (14-04-2000), Rooming in dilakukan, tidak ada
penyulit / komplikasi.
7. Riwayat Masa Nifas
Kondisi bayi selama masa neonates sehat tali pusat pada ke -7. Tidak ada
penyulit atau komplikasi. Ibu mengatakan kunjungan neonates sudah
dilakukan sesuai dengan jadwal.
8. Riwayat Masa Bayi
a. Pertumbuhan : pertumbuhan bayi normal, peningkatan berat badan
pada KMS mengikut garis hijau.
b. Pekembangan bayi usia 2 bulan
- Motorik halus : kepala menoleh kesamping kanan-kiri
- Sosial kemandirian : tersenyum spontan

27
- Komplikasi : Bersuara 0…..o…..
c. Riwayat gizi
Ibu mengatakan saat ini bayi diberikan ASI saja dan ibu akan
memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan.
d. Riwayat kesehatan
Ibu mengatakan bayi tidak pernah mengalami sakit.
9. Riwayat imunisasi
Hb0 ( 30-07-2017) , BCG dan Polia 1 ( 31-08-2017)
Tidak ada Komplikasi / penyulit.
10. Riwayat Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
a. Biologis
1. Pernafasan : Ibu mengatakan anak tidak memiliki keluhan saat
bernafas.
2. Nutrisi : Ibu mengatakan memberikan ASI sejak bayi,
tidak ada keluhan saa menyusu.
3. Eleminasi : Ibu mengatakan anak BAK 4-5 kali sehari, warna
kuning jernih. BAB 1 kali sehari warna kuning kecoklatan, kosistensi
lembek. Ibu mengatakan balita tidak ada keluhan saat BAB/BAK.
4. Istirahat : Ibu mengatakan bayi tidur ± 12 jam, anak tidak
ada keluhan saat tidur.
5. Aktifitas : Ibu mengatakan anak aktif bergerak.
b. Psiologis
Ibu mengatakan merasa senang dengan kehadiran bayi, keluarga juga ikut
membantu dalam perawatan bayi.
c. Sosial
1. Ibu mengatakan pengambulan keputusan dilakukan secara
musyawarah dan keputusan terakhir diambil oleh suami selaku
kepala keluarga.
2. Ibu mmengatakan tidak ada kebiasaan dalam keluarga yang
mempengaruhi kesehatan anak.

28
3. Ibu mengatakn anak di rawat oleh ibu dan suami dibantu oleh
anggota keluarga lainya.
d. Spiritual
Ibu mengatakan tidak ada kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
anak.
12. Pengetahuan
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang ASI ekslusif, jadwal imunisasi,
perawatan anak sehari-hari.

3.2 Obyektif
1. Keadaan umum : Baik
Gerak : aktif
Tugor kulit : baik
2. Pengukuran TTV : N = 120 x/menit, RR = 36 x/menit, S : 36,6C.
3. Antropomentri
BB : 4,5 Kg
TB : 55 cm
Lingkar Kepala : 36 cm
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : bentuk simetri, ubun-ubun kecil/ ubun- ubun besar sudah
menutup.
b. Wajah : bentuk simetris, tidak pucat, tidak ada odema, warna kemerahan.
c. Mata : letak simetris, bentuk simetris, gerak bola mata simetris,reflek
glabela (+), pengeluaran tidak ada, warna konjungtiva merah muda, warna
sklera putih.
d. Hidung : Bersih, pegeluaran tidak ada, pernafasan cuping hidung tidak
ada.
e. Mulut : bibir lembab, palatum utuh, gusi tidak ada pendarahan, tidak ada
stomatitis.
f. Telinga : simetris, pengeluaran tidak ada, kelainan tidak ada.

29
g. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada pelebaran vena jungularis
h. Dada : simetris, tidak ada retraksi otot dada. Keadaan payudara : tidak
ada benjolan, tidak ada pengeluaran.
i. Abdomen : tidak ada distensi, kelainan tidak ada.
j. Punggung : bentuk Normal, tidak ada skoliosis, kelainan tidak ada.
k. Genetalia : bersih tidak ada pengeluaran. anus : bersih
l. Ekstremitas
- Tangan : simetris, jumlah jari lengkap, tidak ada oedema, kuku jari
merah muda, Kelainan tidak ada.
- Kaki : simetris, tidak ada oedema, kuku jari merah muda, kelainan tidak
ada.
5. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan

3.3 Analisa
Bayi Ny “KA” Umur 2 bulan
Kebutuhan DPT/HB/HIB dan Polio2
3.4 Penatalaksanaan
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada orang tua tentang kondisi anak
saat ini. Orang tua telah mengetahui kondisi bayi saat ini.
2. Meminta persetujuan tertulis kepada ibu untuk dilakukan imunisasi. Ibu
menyetujui dan menandatangani lembar persetujuan.
3. Memberikan KIE kepada tentang manfaat campak prosedur tindakan efek
samping dan cara menangani efek samping dari pemberian DPT-HB-HIB
dan Polio 2 Kepada ibu. Orang tua paham dengan penjelasan bidan.
4. Memberikan imunisasi DPT-HB-HIB, secera IM pada kanan sebanyak 0,5
ml. imunisasi sudah diberikan dan tidak ada reaksi alergi.
5. Memberikan imunisasi polio 2 sebanyak 2 tetes (0,2 ml). imunisasi sudah
diberikan dan tidak ada reaksi muntah.

30
6. Menganjurkan ibu untuk menenangkan bayi dan beritahu ibu agar tidak
langsung menyusui anaknya selama 15 menit setelah pemberian imunisasi
polio pada bayi. Bila terjadi efek samping seperti demam dan kompres
hangat di daerah penyuntikan. Bayi tampak tenang.
7. Memberikan bayi obat penurun panas paracetamol drop 0,6 ml. bayi sudah
diberikan paracetamol.
8. Memberitahukan kunjungan ulang pada jadwal imunisasi berikutnya saat
bayi berumur 3 bulan untuk mendapatkan imunisasi DPT-HB-HIB 2 dan
Polio3 dan bila ada keluhan. Ibu bersedia datang sesuai jadwal imunisasi
berikutnya atau sewaktu-waktu ada keluhan.

31
BAB 4
PEMBAHASAN

Pada bab ini saya selaku penulis menyajikan pembahasan dengan asuhan
kebidanan secara study kasus. Kepada bayi sehat yang bernama bayi Ny Ka
dengan pemeriksaan fisik di dapatkan dengan hasil dengan batas normal. Dan
juga pada kasus ini membahas sesuai dengan program pemerintah mengenai
pemberian imuisasi. Pada dasarnya Imunisasi untuk mencapai cakupan yang lebih
luas, pedoman Depkes perihal imunisasi DPT/HB/HIB dan Polio2 dan dari
laporan kasus ini sudah di jelaskan pula tindakan seorang bidan sesuai kasus
Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi
setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anak-anak SD.
Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya biasanya dia
akan kebal terhadap penyakit ini. Tidak ada penyimpangan antara kasus dan teori

32
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Asuhan bayi Ny. KA jenis kelamin laki-laki, BB 4,5 Kg, PB 55cm yang
dilanjutkan dengan asuhan kebidanan pada bayi usia 2 bulan dengan
pemberian imunisasi DPT/HB/HIB dan Polio2.
5.2 Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan bagi tenaga kesehatan agar dapat menambah wawasan dalam
upaya prevenntif (pencegahan) pada Bayi.
2. Bagi Pembaca
Diharapkan pada para pembaca agar menjadikan sebagai salah satu cara
untuk dapat memberikan asuhan yang benar pada Bayi.
3. Bagi Institusi
Diharapkan institusi agar dapat dijadikan sebagai bahan tambahan
literature.
4. Bagi Puskesmas

Diharapkan kepada pihak Puskesmas agar dapat membantu penerapan


atau penatalaksanaan Bayi Imunisasi. untuk menurunkan Angka
Kematian Bayi.

33
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta:


Kemenkes RI. Diakses pada tanggal 13 Juni 2020 dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profilkesehatanindonesia/
Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf

Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta:Departemen


Kesehatan RI; 2016.

Varney,H., 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta;EGC

Muslidatum,wati nur.2010.asuhan,neonatus,bayi,dan balita.jakarta:aptamaya

Pramiro harjo , sarwono,2002.panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan


nenonatal.jakarta:YBP.SP.

Wahyu,dwi,2013_askeb imunisasi,
http://dwigroch@blogspot.com/2013/askebimunisasi.html.diunduhtanggal26mare
t2019 diakses pada tanggal 13 juni 2020

34
Lampiran 1. Lembar Konsultasi

PRODI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
Bisma Barat No.25 A Telp (0362) 7001042, Fax (0362) 2134 Kode Pos 81117

Nama Mahasiswa : Made Dewi Diah Utari


NIM : 1806091041
Angkatan/ TA : XVIII / 2020/2021
Judul Laporan : “Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny “Ka” Bayi
Sehat Umur 2 Bulan Di Bpm Dewi Diah Tanggal 07 Juni 2020”
Hari/tanggal Materi Konsultasi Hasil Konsultasi Paraf Pembimbing

Singaraja, ……………2020.
Dosen Pembimbing,

Putu Irma Pratiwi,S.Tr.Keb.,M.Keb


NIP : 19900722 201903 2 010

35
PRODI DIII KEBIDANAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
Bisma Barat No.25 A Telp (0362) 7001042, Fax (0362) 2134 Kode Pos 81117

Nama Mahasiswa : Made Dewi Diah Utari


NIM : 1806091041
Angkatan/ TA : XVIII / 2020/2021
Judul Laporan : “Asuhan Kebidanan Pada Bayi Ny “Ka” Bayi
Sehat Umur 2 Bulan Di Bpm Dewi Diah Tanggal 07 Juni 2020”
Hari/tanggal Materi Konsultasi Hasil Konsultasi Paraf Pembimbing

Singaraja, …………2020.
Dosen Pembimbing,

Made Juliani,S.Kep,Ns.,M.Pd
NIP. 19770701 199903 2 010

36

Anda mungkin juga menyukai