Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEBIDANAN PADA PEREMPUAN “C”

ASEPTOR LAMA KB SUNTIK 3 BULAN DI BPM DEWI DIAH


TANGGAL 12 JUNI 2020

Laporan Kasus Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan


Praktek Klinik Kebidanan I

OLEH :
MADE DEWI DIAH UTARI
NIM : 1806091041

PRODI DIII KEBIDANAN


JURUSAN ILMU OLAHRAGA DAN KESEHATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2020
2
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA PEREMPUAN “C”


ASEPTOR LAMA KB SUNTIK 3 BULAN DI BPM DEWI DIAH
TANGGAL 12 JUNI 2020

Diajukan Oleh :
MADE DEWI DIAH UTARI
NIM : 1806091041

Telah disetujui oleh :

PEMBIMBING 1 PEMBIMBING 2

Putu Irma Pratiwi,S.Tr.,M.Keb Made Juliani,S.Kep,Ns.,M.Pd


NIP. 19900722 201903 2 010 NIP. 19770701 199903 2 010

Singaraja,........................2020
Ketua Program Studi D3 Kebidanan

Luh Nik Armini. S.ST.,M.Keb


NIP. 19830716 200604 2 009

i
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA PEREMPUAN “C”


ASEPTOR LAMA KB SUNTIK 3 BULAN DI BPM DEWI DIAH
TANGGAL 12 JUNI 2020

Tim Penguji
No Nama Penguji NIP Tanda
Tangan
1 Putu Irma Pratiwi,S.Tr.,M.Keb 199007222019032010

2 Made Juliani,S.Kep,Ns.,M.Pd 197707011999032010

Singaraja,........................2020
Ketua Program Studi D3 Kebidanan

Luh Nik Armini. S.ST.,M.Keb


NIP. 19830716 200604 2 009

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas
berkat Rahmat- Nya, sehingga penulisan kasus dengan judul “Asuhan
Kebidanan Pada Perempuan “C” Aseptor Lama Kb Suntik 3 Bulan Di BPM
Dewi Diah Tanggal 12 Juni 2020” dapat terselesaikan. Laporan ini disusun
untuk menyelesaikan tugas Praktek Klinink Kebidanan I. Penyusunan Laporan ini
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. I Nyoman Jampel M.Pd selaku Rektor Universitas Pendidikan
Ganesha
2. Bapak I Ketut Budaya Astra, S.Pd.,N.Or Selaku Dekan Fakultas Olahraga
dan Kesehatan
3. Bapak Dr. I Ketut Sudiana,S.Pd.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Ilmu
Olahraga dan Kesehatan atas izin yang telah di berikan
4. Ibu Luh Nik Armini,S.ST.,M.Keb selaku Koordinator Program Studi D3
Kebidanan atas izin dan motivasi yang telah diberikan
5. Ibu Putu Irma Pratiwi,S.ST.,M.Keb selaku Pembimbing yang telah banyak
membimbing dan memberikan masukan dan saran selama proses
penyusunan kasus.
6. Ibu Made Juliani,S.Kep,Ns.,M.Pd selaku Pembimbing II yang telah banyak
membimbing dan memberikan masukan dan saran selama proses
penyusunan kasus.
7. Pihak – pihak lain yang membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan
semua.
Dalam menyusun laporan ini, Penulis menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan dan tidak lepas pula dari kekurangan karena
keterbatasan kemampuan , pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki
penulis.

iii
Akhirnya penulis dengan rendah hati membuka dan menerima
saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan laporan. Dan
dengan harapan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Singaraja, 12 Juni 2020

Penulis

iv
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................i
LEMBARPERSETUJUAN.............................................................................i
LEMBARPENGESAHAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................................2
1.4 Manfaat..............................................................................................2
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 KajianTeori Medis..............................................................................3
2.2Kajian Teori Asuhan Kebidanan Menurut Helen Varney 2007.........12
BAB 3 ASUHAN KEBIDANAN
3.1Subyektif.............................................................................................20
3.2Obyektif..............................................................................................22
3.3Analisa...............................................................................................24
3.4Penatalaksanaan.................................................................................24
BAB 4 PEMBAHASAN................................................................................25
BAB 5 PENUTUP
5.1Simpulan.......................................................................................27
5.2Saran.............................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN.
A. Data-data Penunjang Kasus
B. Lembar Konsultasi

v
DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Lampiran 1: Lembar


Daftar Lampiran 2 : Lembar Konsul

vi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia masih menduduki urutan keempat dengan penduduk
terbanyak di dunia dengan jumlah penduduk 255.461.686 jiwa (Kemenkes
RI,2016). Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN)
memprediksi jumlah penduduk Indonesia berpotensi menjadi terbesar
sedunia setelah China dan India jika laju pertumbuhannya tidak bisa
ditekan secara sigifikan. Program yang dilakukan oleh pemerintah untuk
mengurangi laju pertumbuhan penduduk dapat dilakukan dengan gerakan
keluarga berencana dan pemakaian alat kontrasepsi secara sukarela
kepada pasangan usia subur (PUS) (Rismawati, dkk 2015).
KB dilaksanakan dengan berbagai macam metode kontrasepsi
sederhana seperti kondom, pantang berkala dan koitus interuptus. Metode
kontrasepsi efektif efektif hormonal seperti pil, susuk, dan suntikan.
Metode kontrasepsi efektif mekanis seperti IUD dan Implant. Dan metode
kontrasepsi mantap seperti metode operasi wanita (MOW) dan Metode
Operasi Pria (MOP). Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan indikasi
pasien yang ingin memilihnya. (Manuaba, 2012).
Berdasarkan data BKKBN, pada tahun 2016 penggunaan KB
suntikan sebesar (48,85%), pil sebesar (24,589%), kondom sebesar
(4,31%), MOP sebesar (0,40%), MOW sebesar (2,56%). Salah satu jenis
kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan kaum ibu adalah KB suntik, ini
disebabkan karena aman, efektif, sederhana dan murah. Namun demikian
KB suntik juga mempunyai banyak banyak efek samping seperti
Amenorhea (30%), spotting (bercak darah), dan menoragia, serta
perubahan berat badan (Uliyah, 2010).
Salah satu peranan penting bidan adalah meningkatkan jumlah
penerimaan dan kualitas metode KB kepada masyarakat sesuai dengan

1
diperhatikan ketetapan bahwa makin rendah pendidikan masyarakat,
semakin efektif metode KB yang dianjurkan yaitu susuk atau AKBK (Alat
Kontrasepsi Bawah Kulit) (Manuaba, 2016) sudah menjadi tugas dan
tanggung jawab bidan mengarahkan pemilihan alat kontrasepsi sesuai
dengan kebutuhan klien. pengetahuan dan keterampilan bidan. Dalam
melakukan pemilihan metode kontrasepsi perlu.
1.2 Rumusan Masalah
Asuhan Kebidanan diberikan pada Ny.C 25 tahun akseptor lama KB
suntik 3 bulan di BPM Dewi Diah tahun 2020
1.3 Tujuan
Memberikan asuhan kebidanan keluarga berencana pada akseptor KB
suntik 3 bulan dengan pendekatan manajemen kebidanan.
1.4 Manfaat
a. Mahasiswa
Diharapkan laporan ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa yang sedang
menjalani pendidikan di Diploma Kebidanan ,dan mampu saling memberi
atau bertukar pengalaman.
b. Institusi Pendidikan
Dari hasil laporan kasus ini diharapkan bisa menjadi informasi bagi
Program Studi Kebidanan dalam menyediakan data-data untuk laporan
selanjutnya.

2
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori Klinis


1. Pengertian Keluarga Berencana (KB)
Keluarga Berencana (KB) adalah upaya untuk mengatur
dan mencegah terjadinya kehamilan upaya itu dapat bersifat
sementara ataupun permanen. KB menungkinkan pasangan usia
subur untuk mengatur mengantisipasi kelahiran, mencapai jumlah
anak yang mereka inginkan, dan mengatur jarak dan waktu
kelahiran mereka. Halini dapat dicapai melalui penggunaan
metode kontrasepsi dan tindakan infertilitas. (WHO,2016). KB
merupakan tindakan membantu individu atau pasangan suami istri
untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan
kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara
kelahiran (Hartanto, 2004; 27). KB adalah proses yang disadari
oleh pasangan untuk memutuskan jumlah dan jarak anak serta
waktu kelahiran (Stright, 2004; 78). Tujuan umum Keluarga
Berencana diantaranya meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak
serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera
melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan
penduduk Indonesia.
Guna mencapai tujuan tersebut maka di tempuh
kebijaksanaan mengkategorikan tiga fase untuk mencapai sasaran,
yaitu :
1. Fase menunda perkawinan / kesuburan
2. Fase menjarangkan kehamilan
3. Fase menghentikan / mengakhiri kehamilan / kesuburan

3
Maksud kebijaksanaan tersebut yaitu untuk menyelamatkan
ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran
yang terlalu dekat dan melahirkan dalam usia tua.
2. Syarat – syarat yang harus di penuhi oleh suatu metode
kontrasepsi yang baik :
a. Aman atau tidak berbahaya
b. Dapat dihandal kan
c. Sederhana sedapat – dapatnya tidak usah di kerjakan oleh
seorang dokter
d. Murah
e. Dapat diterima oleh orang banyak
f. Pemakaian jangka panjang
3. Faktor – faktor dalam memilih metode kontrasepsi :
a. Faktor pasangan - Motivasi dan Rehabilitas :
1. Umur
2. Gaya hidup
3. Frekuensi senggama
4. Jumlah keluarga yang diinginkan
5. Pengalaman dengan Kontrasepsi yang lalu
6. Sikap kewanitaan
7. Sikap kepriaan
b. Faktor kesehatan – Kontraindikasi absolute atau relative :
1. Status kesehatan
2. Riwayat haid
3. Riwayat keluarga
4. Pemeriksaan fisik
5. Pemeriksaan panggul
c. Faktor metode kontrasepsi Penerimaan dan pemakaian
berkesinambungan :
1. Efektivitas
2. Efek samping minor

4
3. Kerugian
4. Komplikasi - komplikasi yang potensial
5. Biaya
4. Panduan Pemilihan Kontrasepsi
Pemberian pelayanan berperan sebagai konselor dan fasilisator,
sesuai dengan langkah-langkah di bawah ini, ( Kemenkes, 2013) :
1. Jalin komunikasi yang baik denga ibu Beri salam kepada ibu,
tersenyum, perkenalkan diri. Gunakan komunikasi verbal dan non-
verbal sebagai awal interaksi dua arah. Tanya ibu tentang identitas
dan keinginannya pada kunjungan ini.
2. Nilailah kebutuhan dan kondisi ibu Tanyakan tujuan ibu
berkontrasepsi dan jelaskan pilihan metode yang dapat digunakan
untuk tujuan tersebut. Tanyakan juga apa ibu sudah memikirkan
pilihan metode tertentu.
Tabel 2.1
Pilihan Metode Kontrasepsi Berdasarkan Tujuan
Pemakaiannya
Urutan Fase Fase Fase tidak
priorita menunda menjarangkan hamil lagi (anak
s kehamilan kehamilan (anak > 3)
< 2)
1 Pil AKDR Steril
2 AKDR Suntik AKDR
3 Kondom Minipil Implant
4 Implant Pil Suntik
5 Suntik Implant Kondom
6 Kondom Pil
Sumber: WHO, 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di
Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan, halaman 232.

5
3. Berikan informasi mengenai pilihan metode kontrasepsi yang
dapat digunakan ibu. Berikan informasi objektif dan lengkap
tentang berbagai metode kontrasepsi: efektivitas, cara kerja, efek
samping, dan komplikasi yang dapat terjadi serta upaya-upaya
untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai efek yang
merugikan tersebut.
4. Bantu ibu menentukan pilihan Bantu ibu memilih metode
kontrasepsi yang paling aman dan sesuai bagi dirinya. Beri
kesempatan pada ibu untuk mempertimbangkan pilihannya.
Apalagi ingin mendapat penjelasan lanjutan, anjurkan ibu untuk
berkonsultasi kembali atau rujuk pada konselor atau tenaga
kesehatan yang lebih ahli.
5. Jelaskan secara lengkap mengenai metode kontrasepsi yang telah
dipilih ibu Setelah ibu memilih metode yang sesuai baginya,
jelaskan mengenai :
a) Waktu, tempat, tenaga dan cara pemasangan/pemakaian alat
kontrasepsi.
b) Rencana pengamatan lanjutan setelah pemasangan.
c) Cara mengenali efek samping/komplikasi.
d) Lokasi klinik keluarga berencana (KB)/tempat pelayanan untuk
kunjungan ulang bila diperlukan.
e) Waktu penggantian/pencabutan alat kontrasepsi.
6. Rujuk ibu bila diperlukan Rujuk ke konselor yang lebih ahli
apabila di klinik KB ini belum mendapat informasi yang cukup
memuaskan, atau rujuk ke fasilitas pelayanan kontrasepsi/kesehatan
yang lebih lengkap apabila klinik KB setempat tidak mampu
mengatasi efek samping/komplikasi atau memenuhi keinginan ibu.
Berikan pelayanan lanjutan setelah ibu dikirim kembali oleh
fasilitas rujukan.

6
5. Kontrasepsi suntikan/injeksi
1. Pengertian:
Kontrasepsi dengan jalan menyuntikkan hormon
pencegah kehamilan kepada wanita yang masih subur.
(Sulistyawati,2014) Suntikan kombinasi disuntikkan
secara IM, diberikan setiap 1 bulanan dan mengandung 2
hormon, sangat efekti.
2. Jenis
a. Depo provera
Diberikan sekali dalam 3 bulan,dengan dosis 150 mg
b. Noristerat
Diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 8 minggu
untuk 6 bulan pertama,untuk selanjutnya diberikan
setiap 12 minggu.
3. Mekanisme
a. Pada Depo provera;
1. Mencegah ovulasi
2. Menipiskan endometrium sehingga nidasi terhambat
3. Menebalkan mukosa cerviks sehingga sel
mani/sperma terhalang masuk
b. Pada Noristerat
1. Mengentalkan lender servik,sehingga sperma tidak
dapat melalui serviks
2. Mencegah ovulasi, yang terjadi pada 2 bulan
pertama setelah obat disuntikkan
3. Indikasi
a. Wanita yang sudah punya paling sedikit satu anak
b. Wanita yang ingin menjarangkan kehamilan
c. Wanita yang dalam masa laktasi tidak mau memakai
AKDR

7
d. Wanita dalam masa interval,selama tidak ditemukan
kontra indikasi
4. Kontra indikasi
a. Hamil atau tersangka hamil
b. Terdapat perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya
c. Terdapat tumor atau tanda-tanda keganasan
d. Terdapat penyakit jantung, paru-paru, hati, darah
tinggi, kencing manis, kelainan darah, dan epilepsy.
5. Keuntungan
a. Sangat efektif.
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang
c. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
d. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak
serius terhadap penyakit jantung,dan gangguan
pembekuan darah.
e. Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
f. Sedikit efek samping
g. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
h. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun
sampai perimenopause
i. Membantu mencegah kanker endometrium dan
kehamilan ektopik
j. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
k. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang
panggul
l. Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)
m. Diberikan oleh petugas sehingga tidak dipengaruhi
oleh factor lupa
6. Kerugian
a. Sering ditemukan gangguan haid, seperti:
b. Siklus haid yang panjang atau memendek,

8
c. Perdarahan yang banyak atau sedikit,
d. Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak
(spotting),
e. Tidak haid sama sekali.
f. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan
kesehatan (harus kembali untuk suntikan)
g. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum
suntikan berikut
h. Permasalahan berat badan merupakan efek samping
tersering
i. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan
infeksi menular seksual,hepatitis B virus, atau infeksi
virus HIV.
j. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian
k. Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadi
kerusakan/kelainan pada organ genetalia, melainkan
karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari
deponya (tempat suntikan)
l. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan
jangka panjang
m. Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit
menurunkan kepadatan tulang (densitas)
n. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimblkan
kekeringan pada vagina,menurunkan libido,gangguan
emosi (jarang), sakit kepala,nervositas,jerawat.
7. Efek samping
a. Gangguan haid
b. Depresi
c. Keputihan
d. Jerawat

9
e. Perubahan libido
f. Perubahan berat badan
g. Pusing dan sakit kepala
h. Hematoma
8. Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin
a. Usia reproduksi
b. Nulipara dan yang telah memiliki anak
c. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang
memiliki efektifitas tinggi
d. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui
f. Setelah abortus atau keguguran
g. Telah banyak anak tetapi belu menghendaki
tubektomi
h. Perokok
i. Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah
gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit
j. Menggunakan obat untuk epilepsui ( fenitoin dan
barbiturat) atau obat tuberculosis (rifampisin).
k. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung
estrogen
l. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
m. Anemia defisiensi besi
n. Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak
boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.
9. Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan
a. Hamil atau dicurigai hamil (risiko cacat pada janin 7
per 100.000 kelahiran).
b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas
penyebabnya.

10
c. Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid,
terutama amenorea.
d. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker
payudara.
e. Diabetes mellitus disertai komplikasi.
10. Waktu Mulai Menggunakan Kontrasepsi Suntikan
Progestin
a. Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak
hamil
b. Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid
c. Pada ibu yang tidak haid,injeksi pertama dapat
diberikan setiap saat,asalkan saja ibu tersebut tidak
hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh
melakukan hubungan seksual
d. Ibu yang menggunakan kontrasepsi lain dan ingin
menggunakan kontrasepsi suntikan.Bila ibu telah
menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya
secara benar,dan ibu tersebut tidak hamil,suntikan
pertama dapat segera diberikan. Tidak perlu menunggu
sampai haid berikutnya dating.
e. Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis
lain dan ingi menggantinya dengan jenis kontrasepsi
suntikan yang lain lagi, kontrasepsi suntikan yang akan
diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi
suntikan yang sebelumnya.
f. Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan
ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal,
suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan
diberikan dapat segera diberikan,asal saja ibu tersebut
tidak hamil,dan pemberian tidak perlu menunggu haid
berikutnya dating.bila ibu disuntik sebelum hari ke-7

11
haid,atau dapat diberikan setiap saat setelah hari ke-7
siklus haid,asal saja yakin ibu tersebut tidak hamil.
g. Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi
hormonal. Suntikan pertama dapat diberikan pada hari
pertama sampai hari ke-7 siklus haid, asal saja yakin
ibuntersebut tidak hamil.
h. Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur.
Suntikan pertama dapat diberikan setiap saat,asal saja
ibu tersebut tidak hamil,dan selama 7 hari setelah
suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.

2.2 Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan


Manajemen kebidanan menyangkut pemberian pelayanan yang
utuh dan menyeluruh dari kepada kliennya, yang merupakan suatu
proses manajemen kebidanan yang diselenggarakan untuk
memberikan pelayanan yang berkualitas melalui tahapan-tahapan dan
langkah-langkah yang disusun secara sistematis untuk mendapatkan
data, memberikan pelayanan yang benar sesuai dengan keputusan
tindakan klinik yang dilakukan dengan tepat, efektif dan efisien
(varney, 2004:413).
2.2.1 Kajian Varney KB
1. Langkah I : Pengkajian Data
Pengkajian adalah sistematis dalam pengumpulan data dari
berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasikan status kesehatan klien.
A. Data Subyektif
Subyektif adalah berisi tentang data dari pasien melalui
anamnesa (wawancara) yang merupakan ungkapan langsung
tentang keluhan atau masalah KB.
a. Identitas
1) Nama

12
Nama akseptor dan suami untuk mengetahui identitas akseptor
dan suami sebagai orang yang bertanggung jawab.
2) Umur
Untuk mengetahui termasuk sebagai pertimbangan dalam
menentukan cara KB yang rasional dan untuk mengetahui
apakah pasien masih dalam usia reproduksi atau tidak.
3) Agama
Untuk mengetahui kepercayaan yang dianut akseptor, karena
ada agama yang menganggap tabu cara KB.
4) Suku bangsa
Untuk mengetahui suku bangsa yang dianut oleh akseptor.
5) Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat intelektual yang mempengaruhi
perilaku seseorang.
6) Pekerjaan
Untuk mengetahui tingkat ekonomi keluarga ataupenghasilan.
7) Alamat
Untuk menghindari kekeliruan bila ada dua pasien
dengannama yang sama untuk keperluan kunjungan rumah.
b. Keluhan Utama
Untuk mengetahui keadaan yang dirasakan saatpemeriksaan pada
akseptor KB
c. Riwayat Perkawinan
Untuk mengetahui status perkawinan klien dan
lamanyaperkawinan.
d. Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui menarche, siklus, lama menstruasi,banyaknya
menstruasi, teratur atau tidak, sifat darah dankeluhan-keluhan yang
dirasakan pada waktu menstruasi.
e. Riwayat Kehamian dan Nifas yang lalu

13
Untuk mengetahui jumlah kehamilan sebelumnya danhasil
akhirnya (abortus, lahir hidup, apakah anaknya masihhidup dan
apakah dalam kesehatan yang baik), apakah terdapatkomplikasi
intervensi pada kehamilan, persalinan, ataupunnifas sebelumnya
dan apakah ibu tersebut mengetahuipenyebabya.
f. Riwayat Keluarga Berencana
Yang perlu dikaji adalah apakah ibu pernah menjadiakseptor KB.
Kalau pernah, kontrasepsi apa yang pernahdigunakan, berapa
lama, keluhan pada saat ikut KB, alasanberhenti KB.
g. Riwayat Penyakit
1. Riwayat penyakit sekarang
Dikaji penyakit yang berhubungan dengan keluhanatau masalah
utama.
2. Riwayat penyakit sistemik
Riwayat kesehatan yang lalu ditanyakan untuk
mengindentifikasi kondisi kesehatan dan untuk mengetahui
penyakit yang diderita dahulu seperti hipertensi, diabetes, PMS,
HIV/AIDS.
3. Riwayat penyakit keluarga
Dikaji penyakit yang menurun dan menular yangdapat
mempengaruhi kesehatan akseptor KB. Sehingga dapat diketahui
penyakit keturunan misalnya hipertensi,jantung, asma, demam dan
apakah dalam keluarga memiliki keturunan kembar, baik dari
pihak istri maupun pihak suami.
h. Pola Pemenuhan Sehari-hari
Untuk mengetahui bagaimana kebiasaan pasien sehari-hari dalam
menjaga kebersihan dirinya dan bagaimana polamakanan sehari-
hari apakah terpenuhi gizinya atau tidak.
1) Pola Nutrisi

14
Mengetahui seberapa banyak asupan nutrisi pada
pasien.Dengan mengamati adakah penurunan berat badan
atautidak pada pasien.
2) Pola Eliminasi
Untuk mengetahui BAB dan BAK berapa kali sehari
warna,konsistensi dan apakah ada keluhan yang dirasakan.
3) Pola istirahat
Untuk mengetahui berapa lama ibu tidur siang dan berapalama
ibu tidur pada malam hari.
4) Pola seksual
Untuk mengkaji berapa frekuensi yng dilakukan akseptordalam
hubungan seksual dan apakah ada keluhan dalamberhubungan
seksual.
5) Personal hygiene
Mengkaji frekuensi mandi, gosok gigi, keramas serta
gantipakaian, ganti celana dalam serta ganti pembalut
setidaknyadua kali sehari.
6) Aktivitas
Aktivitas akan terganggu kerena kondisi tubuh yang lemahatau
adanya nyeri penyakit-penyakit yang dialaminya.
b. Psikologis
Data psikologis ini untuk memperkuat data dari pasienterutama
secara psikologis, data meliputi dukungan suami dankeluarga
kepada ibu mengenai pemakaian alat kontrasepsi.
B. Data Obyektif
Obyektif adalah data yang didapat dari hasil observasimelalui
pemeriksaan fisik sebelum atau selama pemakaian KB.
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum: Mengetahui keadaan pasien sehat, tampak sakit
atau pucat
(Manuaba,2009:80).

15
2) Kesadaran: Pemeriksaan ini bertujuan menilaistatus kesadaran
pasien. Kesadaran terbagi 5 yaitu: composmentis (yaitu pasien
mengalami kesadaran penuh denganmemberikan respons yang
cukup terhadap stimulus yangdiberikan, apatis (yaitu pasien
mengalami acuh tak acuhterhadap keadaan sekitarnya), somnolen
(yaitu pasienmemiliki kesadaraan yang lebih rendah, ditandai
denganpasien tampak mengantuk, selalu ingin tidur dan
responsiveterhadap rangsangan ringan, tetapi masih
memberikanrespons terhadap rangsangan yang kuat), sopor
(yaitupasien tidak memberikan respons ringan atau sedang,
tetapimasih memberikan respons sedikit terhadap rangsanganyang
kuat dengan adanya refleks pupil terhadap cahayayang masih
positif), koma (yaitu pasien tidak dapatbereaksi terhadap stimulus
atau rangsangan apapunsehingga refleks pupil terhadap cahaya
tidak ada) dandisorientasi (yaitu tingkat kesadaran yang paling
bawah,ditandai dengan disorientasi yang sangat iritatif, kacau
dansalah terhadap persepsi terhadap rangsangan sensorik
(Musrifatul Uliyah dkk, 2008:153).
3) Pemeriksaan tanda vital
a) Tekanan darah : Mengetahui faktor resiko hipertensi atau
hipotensi dengan nilai satuannya mmHg. Keadaan normal
antara 120/80 mmHg sampai 130/90 mmHg (Bicley, 2010).
b) Pengukuran suhu : Mengetahui suhu badan pasien, suhu
badan normal adalah 36°C - 37°C. Bila suhu lebih dari 38°C
harus dicurigai adanya infeksi (Wiknjosastro,2006).
c) Nadi: Memberi gambaran kardiovaskuler. Denyut nadi
normal 70 x/menit sampi 88 x/menit (Perry dan Potter,
2005).
d) Pernafasan : Mengetahui sifat pernafasan dan bunyi nafas
dalam satu menit. Pernafasan normal 22x/menit sampaai 24
x/menit (Bicley, 2010).

16
1) Berat Badan: Mengetahui berat badan pasien karena
merupakansalah satu efek samping KB.
2) Tinggi Badan : Mengetahui tinggi badan pasien.
b. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
a) Rambut : Untuk menilai warna, kelebatan, dankarakteristik
seperti ikal, lurus, keriting.
b) Muka: Keadan muka pucat atau tidak adakah kelainan,
adakah oedema.
c) Mata: Conjungtiva berwarna merah muda atau tidak, sklera
berwarna putih atau tidak.
d) Hidung : Untuk mengetahui apakah ada polip atau tidak.
e) Telinga : Bagaimana keadaan daun telinga, liang telinga dan
ada serumen atau tidak.
f) Mulut : Untuk mengetahui mulut bersih apa tidak ada caries
atau tidak dan ada karang gigiatau tidak.
2) Leher: Apakah ada pembesaran keenjar gondok atau tyroid,
tumor atau pembesaran getah bening.
3) Dada dan aksila: Apakah ada benjolan pada payudara atautidak
dan apakah simetris kanan kiri.
4)Abdomen : Apakah ada jaringan parut atau bekasoperasi,
adakah nyeri tekan serta adanya massa.
5) Ekstermitas
a) Atas: Simetris atau tidak, apakah oedema atau tidak, turgor
atau tidak, akral dingin atau tidak.
b) Bawah : Apakah terdapat varices, oedema atau tidak, betis
merah atau lembek atau keras.
6) Genetalia: Untuk mengetahui keadaan vulva adakahtanda-
tanda infeksi, varices, pembesaran kelenjar bartholini dan
perdarahan.
7) Anus : Apakah ada haemoroid atau tidak.

17
C. Data Penunjang
Digunakan untuk mengetahui kondisi klien sebagai data penunjang
terdiri dari:
1) Pemeriksaan Inspekullo
Pemeriksaan inspekullo dilakukan untuk memastikan dari mana asal
perdarahan tersebut apakah ada infeksi atau kelainan pada serviks
porsio.
2) Pemeriksaan Dalam
Untuk mengetahui apakah ada nyeri sentuh, adakah benjolan atau
tidak dan untuk melakukan deteksi terjadi kehamilan atau tidak.
3) Pemeriksaan Lab
Untuk mengetahui Hb dan urine apakah dalam batas normal atau
tidak. Hb normal 12 – 15 g/dl dan urine normal 600-2500 ml/24
jam.
4) Pemeriksaan Tes Kehamilan
Dilakukan untuk memastikan klien tidak dalam keadaan hamil
dengan menggunakan test pack.
2. Langkah II : Interprestasi Data
Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan menjadi satu
diagnosa atau masalah yang telah diindentifikasi menjadi diagnose
nomenklatur.
a. Diagnosa Kebidanan
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam
lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur
diagnostik kebidanan.
b. Masalah
Masalah adalah yang berkaitan dengan pengalaman pasien darihasil
pengkajian atau yang menyertai diagnosa sesuai dengan keadaan
pasien.
c. Kebutuhan

18
Kebutuhan merupakan hal-hal yang dibutuhkan pasien-pasien dan
belum terindentifikasi dalam diagnosa masalah yang didapatkan
dengan melakukan analisa data.
3. Langkah III : Diagnosa Potensial
Diagnosa potensial adalah suatu pernyataan yang timbul berdasarkan
diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
mengindentifikasi masalah atau dignosa potensial lain berdasarkan
rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diindentifikasi. Langkah
ini membutuhkan antisipasi, bila diagnosa atau masalah potensial ini
benar-benar terjadi.
4. Langkah IV : Antisipasi
Menunjukkan bahwa bidan dalam melakukan tindakan harus sesuai
dengan prioritas maalah atau kebutuhan yang dihadapi kliennya.
Setelah bidan merumuskan tindakan yang dilakukan untuk
mengantisipasi diagnosa / masalah potensial pada step sebelumnya,
bidan juga harus merumuskan tindakan segera. Dalam rumusan ini
termasuk tindakan segera yang mampu dilakukan secara mandiri,
segera kolaborasi dan berifat rujukan.
5. Langkah V : Perencanaan
Tahap ini merupakan tahap penyusunan rencana asuhan kebidanan
secara menyeluruh dengan tepat dan rasional berdasarkan keputusan
yang dibuat pada langkah sebelumnya.
6. Langkah VI : Implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan dari asuhan yang telah
direncanakan secara efisien dan aman. Pada kasus dimana bidan harus
berkolaborasi dengan dokter, maka keterlibatan bidan dalam
manajemen asuhan pasien adalah tetap bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan asuhan bersama yang menyeluruh.
7. Langkah VII : Evaluasi
Merupakan langkah terakhir untuk menilai keaktifan darirencana
asuhan yang telah diberikan meliputi pemenuhan akan

19
bantuanapakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
dalam masalah dan diagnosa.

BAB 3
ASUHAN KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA PEREMPUAN “C”


ASEPTOR LAMA KB SUNTIK 3 BULAN DI BPM DEWI DIAH
TANGGAL 12 JUNI 2020

3.1 Subjektif (12 Juni 2020, Pukul 10.00 wita)


I. Identitas
Ibu Suami
Nama : Ny.”C” Tn. B
Umur : 25 Tahun 28 Tahun
Agama : Hindu Hindu
Suku : Bali Bali
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Alamat : Desa Tejakula Desa Tejakula
No. Tlp : 081669855300 083445326754
Gol. Da :B -
1. Alasan Datang
Ibu datang ingin mengatur jarak kehamilan dan mendapatkan suntikan
ulang KB Suntik 3 bulan.
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan saat ini mengalami kenaikan berat badan aktivitasnya
berkurang dan nafsu makannya bertambah.
3. Riwayat Menstruasi

20
Ibu mengatakan pertama kali menstruasi pada usia 13 tahun, siklus
menstruasi 28 hari, lama menstruasi 3 hari, Ibu mengganti pembalut 3-4
kali sehari dan ibu tidak pernah mengalami dismenorhea
HPHT : 24-08-2018
4. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan ini merupakan pernikahan yang pertama, lama pernikahan
2 tahun dan ibu sudah memiliki akta perkawinan, saat ini ibu sudah
mempunyai satu orang anak yang berusia satu tahun.
5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu.
Hamil Tgl Tempat/ UK Jenis Kondi Keadaan saat lahir Kond
ke- lahir penolong persalina si saat PB BB JK Keadaa Keada isi
/umur persalinan n bersali n bayi an bayi nifas
n saat sekara
lahir ng
1 1 tahun PMB/ ater Spontan normal 50 300 Laki Segera sehat norm
Bidan m belakang cm 0 gr -laki menan al
kepala gis
6. Riwayat gynecology
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit yang berhubungan
dengan alat reproduksi seperti infeksi atau terjadi pembengkaan daerah
vagina, disminore, keputihan yang berbau busuk sampai menimbulkan rasa
nyeri pada saat berhubungan seksual, serta gatal.
7. Riwayat penyakit ibu dan keluarga
Ibu mengatakan baik ibu, suami dan keluarga tidak ada yang atau sedang
menderita penyakit atau mengalami penyakit serius seperti jantung,
hipertensi, DM, asthma, HIV/AIDS, TBC, riwayat alergi, PMS,vertigo,
gangguan jiwa, dan pemerkosaan.
8. Riwayat keluarga berencana
Ibu mengatakan, memutuskan menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan
untuk mengatur jarak, usia anak, dan ibu mulai mengguanakan KB suntik 3
bulan sejak anaknya berusia 10 bulan.

21
9. Riwayat bio-psiko-sosial-spiritual
1) Biologis
a. Bernapas : ibu mengatakan tidak ada keluhan saat bernapas
b. Nutrisi : ibu mengatakan biasa makan 3 x sehari, porsi sedang,
dengan menu yang bervariasi, diantaranya nasi, sayu, daging, telur,
tahu, tempe, buah. Ibu minum 8-10 gelas/hari, jenis air putih, dan
tidak ada pantangan makanan dan keluhan saat makan dan minum.
c. Eliminasi : ibu mengatakan BAB 1x sehari, dengan konsistensi
lembek, warna kuning kecoklatan, BAK 3-6 kali dalam sehari warna
kuning jernih, tidak keluhan pada saat BAB dan BAK.
d. istirahat : ibu mengatakan biasa tidur siang 1 jam dan tidur pada
malam hari 8 jam.
e. Aktivitas : ibu biasa melakukan pekerjaanrumah tangga pada
umumnya seperti memasak, menyapu, mengepel dan mengurus
anak.
f. Personal hygiene : ibu mengetakan biasa mandi 2x sehari, keramas
3x seminggu, gosok gigi 2x sehari, ganti pakaian luar dan dalam 2x
sehari.
g. Hubungan seksual : ibu mengatakan aktif melakukan hubungan
seksual dan tidak ada keluhan saat behubungan.
2) Psikologis
Ibu mengatakan suami dan keluarga sudah mengetahui pengguaan KB
suntik 3 bulan untuk mengatur jarak usia anak, dan menunda
kehamilan, dan ibu mendapat dukungan penuh. Saat ini ibu sudah siap
mendapatkan informasi mengenai KB suntik 3 bulan.
3) Social
Ibu mengatakan hubungan dengan suami dan keluarga harmonis.
Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami selaku kepala
keluarga dengan cara musyawarah.
4) Spiritual

22
Ibu mengatakan tidak memiliki suatu kepercayaan yang mempengaruhi
kesehatannya.
10. Pengetahuan
Ibu sudah mampu menjelaskan tentang efek samping, kelebihan,
kekurangan, indikasi dan kontra indikasi dari penggunakan KB suntik 3
bulan. namun ibu belum mengetahui cara mengatasi kenaikan berat badan
yang drastic yang saatini ibu alami.

3.2 Obyektif
1. Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmetis
2. TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 76x/ menit
R : 20 x/ menit
S : 36°C
BB : 70kg
TB : 158 cm
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : tidak ada kelainan
b. Wajah : tidak pucat, tidak oedema
c. Mata : konjungtiva : merah muda, sclera : putih
d. Hidung : tidak ada pengeluaran, tidak ada polip
e. Mulut : mukosa bibir lembab, tidak ada sariawan, bibir berwarna merah
muda, tidak ada karies pada gigi
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid, tidak ada
pelebaran vena jugularis
g. Dada : tidak ada kelainan, bentuk payudara simetris, puting susu
menonjol, tidak ada benjolan yang abnormal, dan tidak ada pembesaran
limfe pada aksila
h. Abdomen : tidak ada kelainan, tidak ada bekas oprasi,

23
i. Vulpa : tidak ada kelainan, tidak ada pengeluaran cairan
j. Anus : tidak ada hamoroid
k. Ekstermitas atas, bawah : tidak ada kelainan, kuku berwarnamerah,tidak
ada oedema
4. Pemeriksaan Penunjang : -
3.3 Analisa
Aseptor lama KB suntik 3 bulan
- Ibu belum mengetahui cara mengatasi kenaikan berat badan.
- KIE cara mengatasi kenikan BB.

3.4 Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, ibu mengetaui hasil pemeriksaan, ibu
sangat senang karena dalam keadan sehat
2. Melakukan informed consent lisan tindakan selanjutnya, ibu bersedia
dilakukan tindakanselanjurnya oleh bidan
3. Menyiapkan obat dan pasien, obat depo 3cc sudah disiapkan, ibu sudah
berbaring ditempat tidur
4. Memberikan suntikan KB suntik 3 bulan pada daerah bokong ibu secara
IM, obat sudah dimasukan dan tidak ada tanda elergi obat.
5. Memberikan KIE tentang cara mengatasi kenaikan berat badan yaitu
dengan cara rajin olahraga, mengurangi konsumsi makanan yang
mengandung lemak tinggi, diet rendah gula, diet tinggi serat seperti
mengkonsumsi buah dan sayuran, tidak terlalu sering mengkonsumsi
makanan siap saji, ibu mengerti dan mampu mengulang beberapa
penjelasan dari bidan, dan ibu bersedia melakukannya
6. Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang yaitu pada tanggal 12 Oktober
2020 dan sewaktu waktu apa bila ibu mengalami keluhan, ibu mengerti,
dan bersedia datang pada waktu yang sudah ditentukan melakukan
pendokumentasian pada kartu akseptor dan register pasien, dokumentasi
telah dilakukan dibuku register dan dibuku akseptor.

24
BAB 4
PEMBAHASAN

Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik 3


bulan pada Perempuan “C” dengan menerapkan manajemen kebidanan, maka
penulis akan membahas serta membandingkan antara teori dan pelaksanaan teori
dengan kenyataan yang terjadi saat memberikan asuhan.
Sewaktu melakukan kunjungan rumah, ibu mengaku telah mendapatkan
informasi tentang Keluarga Berencana dari petugas kesehatan dan sudah tau
jenis, keefektifan, keuntungan, efek samping dan cara pemakaian KB yang
mungkin ibu gunakan sesuai dengan keadaan ibu untuk menjarangkan anak. Ibu
mengaku bahwa ia masih memberikan ASI kepada anaknya. Pada tanggal 12 Juni
2020 Perempuan “C” ingin memakai alat kontrasepsi KB suntik 3 bulan.
Perempuan “C” lebih praktis dan tidak mengganggu ASI dan ibu sudah
mengetahui efek samping dari pemakaian KB suntik 3 bulan.
Menurut Affandi (2013) suntik kombinasi merupakan suntik yang
hormone sitetis estrogen dan progesteron, keuntungan pada suntik ini yaitu sangat
efektif, resiko terhadap kesehatan kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami
istri, dapat dipakai dan diberikan pasca persalinan, tidak terganggu pengeluaran
laktasi dan tumbuh kembang bayi.
Pada tanggal 12 Juni 2020 ibu mengatakan mengalami kenaikan berat
badan, aktivitasnya berkurang dan nafsu makannya bertambah. Penulis
memberikan KIE yaitu penjelasan sebab terjadinya penambahan berat badan
bersifat sementara dan individu (tidak terjadi pada semua pemakai suntikan,
tergantung reaksi tubuh wanita terhadap metabolism progesterone). Dan
menganjurkan pasien untuk diet rendah kalori untuk akseptor yang mengalami

25
kenaikan berat badan dianjurkan olahraga yang teratur dan bila cara tersebut tidak
berhasil dan berat badannya bertambah, pemakaian kontrasepsi dihentikan dan
ganti cara kontrasepsi yang lain.
Setelah diberikan suntik 3 bulan Ibu akan diberikan kartu dan kunjungan
ulang setelah 3 bulan yang akan datang kembali yaitu tanggal 12 Oktober 2020.
Meningkatkan kembali untuk tidak lupa tanggal penyuntikan kembali dengan
keadaan setelah haid dan belum melakukan campur dengan suami, jika ibu ada
keluhan yang tidak nyaman atau tidak mengerti anjuran kepada ibu untuk datang
kemali ke rumah bersalin untuk mendapatkan pelayanan atau informasi yang
lebih lengkap.

26
BAB 5
PENUTUP

5.1 Simpulan
Asuhan Keluarga Berencana pada Perempuan “C” adalah
Perempuan “C” memilih untuk melakukan KB suntik 3 bulan
setelah mendapat penjelasan tentang metode kontrasepsi yanga
cocok untuk ibu. Ibu aksektor lama kontrasepsi KB Suntik namum
mengalami kenaikan berat badan sehingga bidan menyarankan
untuk diet rajin olahraga, mengurangi konsumsi makanan yang
mengandung lemak tinggi, diet rendah gula, diet tinggi serat
seperti mengkonsumsi buah dan sayuran, tidak terlalu sering
mengkonsumsi makanan siap saji.
5.2 Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan bagi tenaga kesehatan agar dapat menambah wawasan
dalam Pemberian Pelayanan Keluarga Berencana.
2. Bagi Pembaca
Diharapkan pada para pembaca agar menjadikan sebagai salah
satu cara untuk dapat memberikan asuhan yang benar pada ibu
yang ingin menjarangkan Kehamilan
3. Bagi Institusi
Diharapkan institusi agar dapat dijadikan sebagai bahan tambahan
literatur
4. Bagi Puskesmas

27
Diharapkan kepada pihak Puskesmas agar dapat membantu
penerapan atau penatalaksanaan ibu yang ingin mendapatkan
pelayanan Keluarga Berencana.

28
DAFTAR PUSTAKA

World Health Organization. Physcal Activity. [internet ]. C2016 [diakses pada 10


Juni 2020] didapatkan dari : http://www.who.int/topics/Physical_activity/en/

Kemenkes. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta: Kemenkes; 2017

Kemenkes Ri. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang


Kemenkes Ri

Manuaba. 2009. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta : EGC.

Manuaba, dkk (2015), Ilmu Kebidanan, Penyakit Panduan, dan KB untuk


PendidikanBidan.Jakarta:Buku Keokteran.EGC

Manuaba. 2016. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta : EGC

Sulistyawati.A. 2009. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba


Medika.

Sulistyawati.A. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta : Salemba


Medika.

Hartanto, H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar


Harapan.

Varney, Helen. 2004. Ilmu Kebidanan (VarneyʼS Midwife ʼ3rd ed). Bandung :
Sekeloa Publisher.

Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:


Pustaka Rihana

Wiknjosastro, H. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC

Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses,
dan Praktik. Edisi 4 volume 1.EGC. Jakarta.

Rismawati, S. 2015. Unmet Need : Tantangan Program Keluarga Berencana


Dalam Menghadapi Ledakan Penduduk Tahun 2030.

Musrifatul Uliyah, dkk. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik


untuk  Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.

Affandi, B. 2013. Buku Panduan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT Bina


Pustaka .
Lampiran 1. Format Pengkajian KB

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB


DI ……......
TANGGGAL ………..

NO. REGISTER :
………………………………………………………
TANGGAL/JAM MASUK RS :
………………………………………………………
RAWAT DI RUANG :
………………………………………………………

PENGKAJIAN
DATA SUBYEKTIF

A. IDENTITAS
Nama Ibu : ………………… Nama Suami : …………………
Umur : ………………… Umur : …………………
Kebangsaan : ………………… Kebangsaan : …………………
Agama : ………………… Agama : …………………
Pendidikan : ………………… Pendidikan : …………………
Pekerjaan : ………………… Pekerjaan : …………………
Alamat Kantor : ………………… Alamat Kantor : …………………
Alamat Rumah : ………………… Alamat Rumah : ………………….

B. ANAMNESA
1. Kunjungan saat ini :
- Kunjungan pertama
- Kunjungan ulang
- Keluhan
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
2. Riwayat Perkawinan
Kawin ……………. kali, kawin pertama umur ……...…… tahun, dengan suami
sekarang ………… tahun
3. Riwayat Mensturasi
Menarce umur …..……… tahun, siklus ……….…..… hari, teratur / tidak. Lamanya
………… hari, sifat darah : encer / beku, Bau ……….………………….., Dismenorhoe :
Ya / tidak, Banyaknya …………………. Cc
Hari pertama haid terakhir tanggal : ……………………………… pasti / tidak,
lamanya :……………hari, banyaknya :………………, Haid sebelum tanggal
……………………
Lamanya : ………… Hari.
4. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
P …………………… Ab ……………………Ah ……………………

Hamil :
Persalinan :
Nifas :
Tgl lahir :
Umur kehamilan :
Jenis persalinan :
Penolong :
Komplikasi :
Jenis kelamin :
BB lahir :
Laktasi :
Komplikasi :
Ibu :
Bayi :
Lampiran 2. Lembar Konsultasi

PRODI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
Bisma Barat No.25 A Telp (0362) 7001042, Fax (0362) 2134 Kode Pos 81117

Nama Mahasiswa : Made Dewi Diah Utari


NIM : 1806091041
Angkatan/ TA : XVIII / 2020/2021
Judul Laporan : “Asuhan Kebidanan Pada Perempuan “C”
Aseptor Lama Kb Suntik 3 Bulan Di BPM Dewi Diah Tanggal 12 Juni 2020”
Hari/tanggal Materi Konsultasi Hasil Konsultasi Paraf Pembimbing

Singaraja, ….………. 2020.


Dosen Pembimbing,

Putu Irma Pratiwi,S.Tr.Keb.,M.Keb


NIP : 19900722 201903 2 010
PRODI DIII KEBIDANAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
Jln.Bisma Barat No.25 A Telp (0362) 7001042, Fax (0362) 2134 Kode Pos
81117

Nama Mahasiswa : Made Dewi Diah Utari


NIM : 1806091041
Angkatan/ TA : XVII / 2020/2021
Judul Laporan : “Asuhan Kebidanan Pada Perempuan “C”
Aseptor Lama Kb Suntik 3 Bulan Di BPM Dewi Diah Tanggal 12 Juni 2020”
Hari/tanggal Materi Konsultasi Hasil Konsultasi Paraf Pembimbing

Singaraja, …………….2020
Dosen Pembimbing

Made Juliani,S.Kep,Ns.,M.Pd
NIP. 197707011999032010

Anda mungkin juga menyukai