Oleh :
SRI PUTRI WULANDARI
NIM 181303026
Oleh:
ii
`
SURAT PERNYATAAN
NIM : 181303026
Judul Penelitian : Asuhan Kebidanan Pada Ny. “A” Masa Kehamilan Sampai
Jombang
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Tugas Akhir tersebut
diatas adalah benar-benar asli dari hasil pemikiran saya sendiri. Apabila nanti terbukti
bahwa Laporan Tugas Akhir tersebut tidak asli atau tidak disusun oleh saya sendiri,
maka saya bersedia untuk menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
NIM. 181303026
iii
`
Menyetujui
iv
`
Menyetujui
Nama Tanggal Tanda Tangan
Mengetahui,
Ketua STIKES Pemkab Jombang
v
`
ABSTRAK
vi
`
ABSTRACT
vii
`
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, sebab atas
rahmat serta karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini
tentang Asuhan kebidanan Pada Ny. “A” sampai dengan pemilihan kontrasepsi di
Jombang. Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis banyak menerima
masukan petunjuk dan ilmu. Maka pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
2. Erika Agung M, SST., M.Kes selaku Ketua Prodi D-III Kebidanan Stikes
Pemkab Jombang
4. Erika Agung M., SST.,M.Kes selaku dosen pembimbing II saya yang telah
6. Kedua orang tua saya yang telah membantu baik secara materiil dan non
materiil.
viii
`
Pada akhir, penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna dari penyusunan proposal ini.Untuk itu
maka penulis berharap kritik serta saran demi kesempurnaan Laporan Tugas
Akhir ini
Penulis,
ix
`
DAFTAR ISI
x
`
xi
`
xii
`
xiii
`
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Porsi makan dan minum ibu hamil untuk kebutuhan setiap
harinya......................................................................................... 6
Tabel 2.3 Porsi makanan dan minum ibu menyusui untuk kebutuhan
setiap harinya............................................................................... 14
Tabel 2.5 Kenaikan berat badan (BB) saat hamil dan sebelum hamil........
.................................................................................................26
xiv
`
DAFTAR GAMBAR
xv
`
Gambar 4.14 Kunjungan Bayi II. Memberikan KIE ibu tentang kesehatan
bayi ...........................................................................................
.............................................................................................111
Gambar 4.15 Kunjungan Bayi III. Melakukan pemeriksaan kepada bayi
umur 14 hari..............................................................................
.............................................................................................114
Gambar 4.16 Kunjungan Bayi III. Memberikan ibu KIE tentang kesehatan
bayi dengan media brosur.........................................................
.............................................................................................114
Gambar 4.17 Kunjungan Kontrasepsi I. Memberikan KIE macam-macam
KB dengan media Leaflet..........................................................
.............................................................................................117
Gambar 4.18 Kunjungan Kontrasepsi II. Memberikan suntikan KB suntik 3
bulan..........................................................................................
.............................................................................................120
xvi
`
DAFTAR SINGKATAN
xvii
`
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB 1
PENDAHULUAN
permasalahan yang sampai saat ini masih sering terjadi yaitu laju
(Indaswari & Yuhan, 2017). Salah satu masalah yang ditimbulkan dari hal
diatas yaitu angka kelahiran dan angka kematian ibu yang masih tinggi.
dampaknya, salah satunya pada aspek pelayanan kesehatan ibu dan anak.
reproduksi global dan regional Asia Pasifik yang di paparkan oleh DR.
maka terjadi 7 juta kehamilan yang tidak diinginkan, dan setiap perpanjangan
Indonesia dampak Covid-19 yaitu kebutuhan kesehatan untuk ibu yaitu 5,4
juta ibu hamil membutuhkan pelayanan ANC, INC, dan PNC (IBI, 2020).
1
2
praktiknya (IBI, 2020). Dalam hal pelayanan kebidanan pada masa pandemi
ini sangat mengalami perubahan yang banyak dari sebelum adanya wabah
Covid-19. Dan yang paling terlihat jelas adalah pelayanan kebidanan dari
kehamilan, nifas, neonatus, dll. Yang dialihkan semua dengan online dan jika
ada keluhan atau komplikasi baru datang ke fasilitas kesehatan, hal ini
pastinya akan terdapat dampak tersendiri karena petugas kesehatan tidak bisa
neonatal.
2017, angka kematian neonatal (AKN) 15 per 1000 KH. Kematian neonatal di
neonatal 7-8 per tahun sebanyak 9.825, dan angka kematian neonatal di
rumah sakit 18 per tahun sebanayak 2.868. Dan dipaparkan tentang penyabab
lainnya 12.04% infeksi pada kehamilan 6.06% dan penyebab lainnya 4.81%.
8%, akibat tetanus neonatorum 1,2%, infeksi 7.3% dan akibat lainnya.
3
2018. Dari 8,50 per 1.000 KH pada tahun 2017 menjadi 10,28 per 1.000 KH
pada Tahun 2018. Penyebab peningkatan AKB adalah banyaknya bayi lahir
baik maternal dan neonatal. Sebuah studi yang di dukung dengan program
dan bayi baru lahir secara total pada negara India, Indonesia, Nigeria, dan
Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan studi kasus
19 saat ini, tetapi pelayanan pada ibu hamil sampai dengan pemilihan
melalui online yaitu dari media sosial responden seperti via WhatsApp.
4
A.Md.Keb
1.3 Tujuan
ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, BBL serta KB dengan menggunakan
1.4 Manfaat
1) Bagi penulis
continuity of care.
1) Bagi responden
dari hamil trimester III, bersalin, nifas, neonatus, dan sampai KB.
TINJAUAN PUSTAKA
dan produktif, salah satu kunci utama yaitu dimulai dari masa anak di dalam
gizi pada saat hamil yang berlangsung selama 40 minggu akan mengalami
a) Kebutuhan oksigen
membesar.
b) Kebutuhan nutisi
perkembangan janinnya.
Tabel 2.1 Porsi makan dan minum ibu hamil untuk kebutuhan
setiap harinya
Ibu Hamil
Bahan Ibu Hamil
Trimester 2 Keterangan
Makanan Trimester 1
dan 3
Nasi atau 5 porsi 6 porsi 1 porsi = 100 gr atau ¾
makan pokok gelas nasi
Protein hewani 4 porsi 4 porsi 1 porsi = 50 gr atau 1
seperti: ikan, potong sedang ikan
telur, dan 1 porsi = 50 gr atau 1
lainnya butir telur ayam
Protein nabati 4 porsi 4 porsi 1 porsi = 50 gr atau 1
seperti: tempe, potong sedang tempe
6
7
Ibu Hamil
Bahan Ibu Hamil
Trimester 2 Keterangan
Makanan Trimester 1
dan 3
tahu dan 1 porsi = 100 gr atau 2
lainnya potong sedang tahu
Sayur-sayuran 4 porsi 4 porsi 1 porsi = 100 gr atau 1
mangkok sayur matang
tanpa kuah
Buah-buahan 4 porsi 4 porsi 1 porsi = 100 gr atau 1
potong sedang pisang
1 porsi = 100-190 gr
atau satu potong besar
papaya
Minyak atau 5 porsi 5 porsi 1 porsi = 5 gr atau 1
lemak Minyak/lemak Minyak/lemak sendok teh, bersumber
termasuk termasuk dari pengolahan
santan yang santan yang makanan seperti
digunakan digunakan menggoreng, menumis,
dalam dalam santan, kemiri,
pengolahan, pengolahan, mentega, dan sumber
makanan makanan lemak lainnya
digoreng, digoreng,
ditumis atau ditumis atau
dimasak dimasak
dengan santan dengan santan
Gula 2 porsi 2 porsi 1 porsi = 10 gr atau 1
sendok makan
bersumber dari kue
manis, minum teh
manis, dan lain-lain
Sumber: buku KIA 2020
c) Personal hygiene
ibu tersebut.
d) Pakaian
yang longgar, nyaman dipakai, tanpa hiasan sabuk atau pita yang
e) Eliminasi
f) Seksual
menjelang persalinan.
tidur.
9
h) Senam hamil
i) Istirahat/Tidur
j) Imunisasi
k) Traveling
e. Terjadinya perdarahan
Proses persalinan adalah hal yang fisiologis yang akan di alami oleh
hampir seluruh ibu. Namun meskipun fisiologis tetapi akan tetap ibu merasa
kehilangan bayinya
bayinya.
b. Cemas dan takut akan hal terjadi bahaya pada dirinya saat
Pada kala ini nyeri sudah mulai berkurang namun ibu merasa
plasenta.
memeluk bayinya
penjahitan
a. Kurang berminat
b. Menjauh
5. Tali pusat atau tangan bayi yang sudah keluar dari jalan lahir
Masa nifas merupakan masa yang juga harus diwaspadai oleh bidan. Di
negara kita angka kematian ibu mulai tinggi pada masa ini. Nifas sendiri
1. Pada hari pertama setelah melahirkan harus selalu dijaga agar luka
2. Bagi yang mengunjungi ibu dari luar hendaknya pada hari pertama
Tabel 2.3 Porsi makanan dan minum ibu menyusui untuk kebutuhan
setiap harinya
Ibu Menyusui
Bahan Makanan Keterangan
(0 – 12 bulan)
Nasi atau makan pokok 5 porsi 1 porsi = 100 gr atau ¾ gelas
14
nasi
Protein hewani seperti: 4 porsi 1 porsi = 50 gr atau 1 potong
ikan, telur, dan lainnya sedang ikan
1 porsi = 55 gr atau 1 butir telur
Ayam
Protein nabati seperti: 4 porsi 1 porsi = 50 gr atau 1 potong
tempe, tahu dan lainnya sedang tempe
1 porsi = 100 gr atau 2 potong
sedang tahu
Sayur-sayuran 4 porsi 1 porsi = 100 gr atau 1
mangkok sayur matang tanpa
kuah
Buah-buahan 4 porsi 1 porsi = 100 gr atau 1 potong
sedang pisang
1 porsi = 100-190 gr atau satu
potong besar papaya
Minyak atau lemak 6 porsi 1 porsi = 5 gr atau 1 sendok teh,
Minyak/lemak bersumber dari pengolahan
termasuk santan makanan seperti menggoreng,
yang digunakan menumis, santan, kemiri,
dalam mentega, dan sumber lemak
pengolahan, lainnya
makanan
digoreng, ditumis
atau dimasak
dengan santan
Gula 2 porsi 1 porsi = 10 gr atau 1 sendok
makan bersumber dari kue
manis, minum teh manis, dan
lain-lain
Minum air putih: 14 gelas/hari pada 6 bulan bulan pertama dan 12 gelas/hari pada
6 bulan kedua.
Sumber: buku KIA, 2020
sangat teliti. Di negara kita penyebab utama kematian bayi salah satunya
dikarenakan infeksi. Untuk tahapan bayi baru lahir sendiri yaitu umur 0
sampai 7 hari disebut neonatal dini dan umur 8 sampai 28 hari disebut
bayi
yang bersih
keadaan bersih
caseosa.
12) Refleks morrrow atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik.
14) Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam.
Tabel 2.3
Apgar Score
Skor 0 1 2
Appearence color Biru/Pucat Badan merah, Seluruh tubuh
(warna kulit ekstremitas biru kemerah-merahan
Pulse (heart rate) atau Tidak ada <100x/menit >100x/menit
frekunsi jantung
Grimance (reaksi Tidak ada Sedkit gerakan Menangis
terhadap rangsangan) mimic batuk/bersih
Activity (tonus otot) Lumpuh Ekstremitas Gerakan aktif
dalam fleksi
sedikit
Respiration (usaha Tidak ada Lemah, tidak Menangis kuat
nafas) teratur
Sumber : Marmi, 2018
17
Salah satu usaha yang dilakukan oleh pasangan suami istri untuk
mengatur jumlah anak dan jarak anak adalah dengan melakukan kontrasepsi.
habis. Sebab pada waktu tersebut akan kembali memasuki usia subur yang
kemungkinan diperkirakan akan terjadi ovulasi . dan jika pada saat usia subur
2. Kondom (barier)
3. Suntikan
setiap 3 bulan saja. Namun jika ibu yang menyusui maka lebih baik
18
4. Impan
6. Pil
produksi ASI
Dan metode ini khusus bagi ibu yang sudah tidak ingin memiliki
anak lagi.
1. Non Hormonal
bersalin
d. Kondom
2. Hormonal
1. Data subjektif
a. Biodata pasien
meliputi:
tahun
b. Alasan datang
c. Keluhan utama
(Widatiningsih, 2017)
22
f. Riwayat menstruasi
usia kehamilan
(Widatiningsih, 2017).
1) Pola nutrisi
(Widatiningsih, 2017).
2) Pola eliminasi
3) Aktifitas fisik
2017)
4) Pola Tidur/Istirahat
Pola yang baik tidur istiarahta pada ibu hamil di siang hari
kurang lebih 1 jam dan saat malam hari kurang lebih 8 jam
(Widatingsih, 2017)
5) Personal hygiene
2x dalam sehari
sebelum makan.
6) Pola seksual
2. Data objektif
a. Pemeriksaan umum
2) Kesadaran : Composmentis
a) Tekanan darah
b) Suhu badan
(Widatiningsih, 2017).
c) Denyut nadi
d) Pernafasan
Untuk ibu hamil dengan tinggi bada < 145 cm, akan
(Widatiningsih, 2017)
dalam meter)
Tabel 2.4
Kenaikan berat badan (BB) saat hamil dan sebelum hamil
b. Pemeriksaan Fisik
tampak putih
9) Pemeriksan Leopold :
a) Leopold I
melenting (bokong)
b) Leopold II
(punggung)
> 22 minggu
KIA, 2018).
2) Tes hemoglobin
Pada saat langkah ini dilakukan identifikasi yang benar atas data
spesifik.
Suhu : 36,5°C-37,5°C
c. Palpasi abdomen
melenting (bokong)
(ekstremitas)
(punggung)
30
melenting (kepala)
(Indriyani, 2016).
dokter atau bidan untuk ditangani bersama dengan tim kesehatan yang
komplikasi.
31
Kriteria Hasil:
Suhu : 36,5°C-37,5°C
Pernapasan : 16-20x/menit
Nadi : 60-100x/menit
(3) Kehamilan
LILA : >23,5 cm
Hb : 11,0 gr/dl
2) Bersalin fisiologis
a) Kala 1
Lama kala 1 ini yaitu fase laten 8-13 jam dan pada fase
aktif 6 jam
32
b) Kala 2
c) Kala 3
d) Kala 4
c) Pernapasan : 40 – 6-x/menit
4) Nifas fisiologis
Nadi : 60 – 80x/menit
Pernapasan : 16 – 24x/menit
5) Kontrasepsi
Nadi : 60 – 80x/menit
Pernapasan : 16 – 24x/menit
Intervensi :
kali kunjungan
trimester III
kecemasan
Kala I
a. Berikan dukungan pada ibu dan anjurkan suami dan keluarga untuk
his
36
persalinan
lembar observasi meliputi UC, DJJ, nadi ibu (setiap ½ jam sekali),
tinggi
Kala II
persalinan
37
litotomi
energi
e. Ajarkan ibu cara meneran yang benar, jika ibu merasakan adanya
Kala III
Kala IV
kedua
uteri
39
kunjungan
benar
puting susu
ASI
didampingi
macam-macam kontrasepsi
nifas
kunjungan
menibulkan infeksi
dan nyaman
sekitarnya
bayinya
Rasional : hal ini agar ibu mengerti serta bayi tidak telat
kunjungan
ASI
proses laktasi
dipilih
yang di alami
45
kembali
pemasangang
mungkin
dijabarkan
pasien
METODE PENELITIAN
Bersalin
47
48
hamil sampai pemilihan kontrasepsi ini adalah metode dari penelitian dari
sebuah kasus yang terdiri tunggal.Unit tunggal yang dimaksud yaitu ibu hamil
juga melalui online bisa dari media sosial responden. Serta tetap
Penelitian ini tentang asuhan kebidanan pada Ny. “A” sampai pemilihan
Aspek ini sangat harus sangat diperhatikan dan dipegang teguh bagi
1. Informed consent
mengenai perlakuan dan dampak yang timbul pada penelitian yang akan
50
Apabila responden tidak bersedia, maka peneliti tidak boleh memaksa dan
2. Beneficence
3. Veracity
4. Justice
5. Anonymity.
51
6. Inducement
atau responden, dapat berupa material seperti hadiah parcel buah dan
parcel kado untuk bayi, uang, serta lainnya yang berupa non material yaitu
7. Confidentiality
maupun tidak tertulis ataupun masalah lain yang terjadi saat penelitian
data tertentu yang dilaporkan pada hasil perhitungan data (Hidayat, 2014)
8. Nonmaleficience
Rachmawati, 2014)
52
9. Autonomy
2014)
1. Melakukan penentuan subjek studi kasus yaitu ibu hamil trimester III usia
kehamilan 32-40 minggu dan yang memiliki skor KSPR 2-6 di PMB
Jombang
informed consent
langkah varney
1. Tindakan asuhan ANC hanya dilakukan dua kali kunjungan dari yang
diberi media infromasi kesehatan dari salah satu rencana asuhan berupa
Asuhan yang diberikan pada saat hamil, bersalin, nifas, bayi, dan KB. Adapun
objek penelitian adalah Ny. “A” ibu hamil fisiologis trimester III dengan usia
4.1 Hasil
I. Pengkajian
A. Data Subjektif
1) Identitas
IBU SUAMI
Umur 40 th 42 th
54
55
Jombang Jombang
2) Keluhan Utama
3) Riwayat Menstruasi
a) Menarche : 12 tahun
e) HPHT : 15-5-2020
4) Riwayat Perkawinan
b) Menikah ke :2
e) TTCPW : iya
56
TD BB Kaki
TM UK Tempat Oleh Keluhan Terapi
(mmHg) (Kg) Bengkak
1 11-12 BPM Bidan Mual 100/60 71 (-) Kalk, Fe
minggu
2 15-16 BPM Bidan Taa 110/70 75 (-) Fe,
minggu Gestiamin-
Plus
2 16-17 PKM Bidan Taa 90/60 73,8 (-)
minggu
Pemeriksaan ANC terpadu pada UK 16-17 minggu dengan hasil pemeriksaan
laboratorium : Hb 11,9 gr/dl, GDA 117, HbsAg : non reaktif, HIV : non reaktif, protein
urine : negative
2 20-21 BPM Bidan Taa 100/70 77 (-) Fe, Kalk
minggu
3 28-29 BPM Bidan Pusing 100/70 80 (-) Fe,
minggu Gestiamin-
Plus, B6
3 29-30 BPM Bidan Batuk 90/60 80 (-) Amox, Fe,
minggu Gestiamin-
Plus
3 36-37 Polindes Bidan Perut 100/60 80 (-) Fe, Kalk
minggu kram
7) Riwayat Kesehatan
jantung)
8) Riwayat KB
a) Pola Nutrisi
± 7 gelas/hari
b) Pola Eliminasi
c) Pola Istriarahat
d) Pola Aktivitas
2x/minggu
3x/minggu
f) Pola Seksual
tentang kehamilannya.
59
dengan suaminya
dan teman
aturan agama
aturan agama
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
b) Kesadaran : Composmentis
d) TP : 22-2-2021
e) UK : 36-37 minggu
f) ROT : 10
h) IMT : = = = 30 (gemuk)
2. Pemeriksaan Antopometri
a. Berat badan
1) Sebelum hamil : 71 kg
2) Sekarang : 77 kg
c. LILA : 28 cm
61
3. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
merah muda
sekret
2) Palpasi
Abdomen :
perut ibu
Leopold IV : Konvergen
TFU : 30 cm
2,790 gram
3) Auskultasi
Do :
1. Pemeriksaan Umum
b) Kesadaran : Composmentis
pernapasan 20x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
merah muda
perut ibu
Leopold IV : Konvergen
TFU : 29 cm
2,635 gram
Tidak ada
Tidak ada
65
V. Intervensi
Kriteria hasil :
b. Kesadaran composmentis
Intervensi :
keadaanya
66
TM III
proses persalinan
kesehatan
VI. Implementasi
minggu
melakukannya
VII. Evaluasi
tentang kehamilannya.
O :
kehamilan
dirumah
dirumah
pada kehamilan
ke fasilitas kesehatan
70
Gambar 4.1
Kunjungan ANC 1 saat memberikan KIE dengan media leaflet
Gambar 4.2
Kunjungan ANC 1 Mengajarkan Senam Hamil
fisiologi pada diri ibu antara perubahan fisik sampai perubahan fisiologis.
kearah belakang, membuat postur tubuh lordosis. Hal ini menyebabkan ibu
merasakan pegal pada pinggang, varises dan kram pada kaki. Salah satu
Rosnani&awiah, 2014)
kelas ibu hamil ataupun pergi untuk USG bila dalam keadaan yang tidak
darurat. Cara agar ibu tetap bisa melakukan olaharaga tetapi tetap aman
persalinan.
keluhan yang dirasa adala nyeri punggung dan sakit pada perut
seperti kenceng-kenceng.
O : 1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
d. BB sekarang : 77 kg
2. Pemeriksaan Fisik
muda
tampak menonjol
TFU : 30 cm
His : 1. 10’.15’’
trimester III dan ini terjadi karena bagian payudara dan janin
persalinan.
sudah dianjurkan
Gambar 4.3
Kunjungan ANC II. Memberikan Massage Endorphin secara
langsung kepada ibu
Gambar 4.4
Kunjungan ANC II. Memberikan KIE secara langsung dengan
media Leaflet dan sharing mengenai kondisi ibu
76
senam ibu hamil memang sangat penting bagi ibu hamil dan efektif
kenceng tetapi tidak sering di perutnya atau kram perut dan sakit
juga disebut dengan kontraksi palsu ketika sudah mendekati waktu bersali,
ibu akan sering mengalami kontraksi palsu atau nyeri pada perut seperti
usia kehamilan karena terjadi pergeseran pusat gravitasi dan postur tubuh
Organisation, 2014)
77
rasa sakit pada ibu yang akan melahirkan. Rangsangan pada kulit berupa
Endorphin massage yang dilakukan pada ibu hamil trimester III yang
ketidaknyaman tersebut.
Kala 1
jam 21.00 WIB tanggal 3 Februari 2021 dan pada jam 02.00 WIB
darah dari jalan lahir. Namun hasil swab ibu saat ini belum keluar
O : 1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
78
2. Pemeriksaan fisik
muda
tampak menonjol
Leopold IV : Divergen
TFU : 31 cm
His : 3. 10’.30’’
sudah pembukaan 3 cm
membantu ibu minum dan menyuapi ibu makan untuk tenaga saat
Hasil : Ibu bersedia minum sedikit air putih dan makan dengan
keluar maka ibu bersalin di Puskesmas agar lebih aman ibu dan
Kala II
Setelah semua disiapkan yaitu ibu hamil dan keluarga yaitu suami
pukul jam 04.00 WIB. Bidan yang berjaga tidak bisa menerima persalinan
Puskesmas Blimbing.
S : Ibu mengatakan ingin mengejan dan ada yang keluar dari jalan lahir
O : 1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan fisik
muda
menonjol
Leopold IV : Divergen
TFU : 31 cm
His : 3. 10’.45’’
air ketuban
82
3. Pemeriksaan Penunjang
kondisinya
persalinan
dada ibu, serta menarik nafas dari hidung dan meneran seperti
bayi lahir
Hasil : bayi lahir mengais kuat, tonus otot baik, dan warna kuit
kemerahan
perut ibu
84
Kala III
dengan normal
benang steril
5 cm
7. Melakukan PTT disaat his muncul dengan cara tangan kiri diatas
dalam abdomen
jam 06.05
lahir
86
cc
Kala IV
x/menit, TFU teraba keras dan setinggi pusat. Terdapat robekan pada
menggunakan anastesi
Hasil : bagian tubuh ibu seperti paha dan bokong yang terkena
direndam
mata
patograf
Gambar 4.5
Asuhan persalinan pendampingan secara langsung
88
2 Jam PP
S : Ibu mengatakan merasa lega dan senang bahwa anaknya sudah lahir
baik
2. Kesadaran: Composmentis
pernapasan 20x/menit
keluar +/+
A : P30003 2 jam PP
Hasil : Ibu sudah miring kanan, kiri, duduk, dan pindah tempat
tidur
a. Amoxcillin 3x1
b. Pamol 3x1
c. Fe 2x1
d. Vitamin C 2x1
e. Vitamin A 1x1
Pembahasan AsuhanPersalinan
sering kali meninggalkan trauma bagi ibu. Penyebab trauma ini dari
akan membuat persalinan lebih lama atau macet. Hal ini yang menjadi
salah satu penyebab tingginya angka persalinan sesar dan induksi (Adintyo
Rahman, 2016).
suami atas dukungan psikologis membuat ibu lebih tenang dan nyaman
saat persalinan.
massage/pijat untuk wanita yang melahirkan baik secara fisik yang dapat
proses persalinan yang sangat cepat dan tanpa penyulit atau komplikasi.
Pada kala I lamanya 2 jam 50 menit, kala II lamanya 15 menit, dan kala
S : Ibu mengatakan saat ini tidak ada keluhan, hanya merasakan nyeri
O :
91
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Fisik
putih
Hasil : Ibu mengerti, merasa lega bisa cepat pulang dan suami
dianjurkan
Hasil : semua barang telah rapi di dalam beberapa tas yang tadi
suaminya
93
Hasil : semua barang tidak ada yang tertinggal dan ibu pulang
dari Puskesmas
Gambar 4.6
Kunjungan Nifas I. Melakukan observasi setelah 6 jam
setelah bersalin
Gambar 4.7
Asuhan Nifas I. Melakukan pendampingan dan membantu ibu saat
akan pulang dari Puskesmas
94
Dari kejadian proses persalinan yang panjang dan ibu dari awal
psikologis perasaan yang sedih. Maka peran dan ketrampilan bidan ada 3
selalu baik kepada ibu serta suami dan menceritakan semua sebab-
karena terjadi suatu komplikasi pada ibu dan janinnya. Saat di PMB
pemeriksaan Swab ibu belum keluar. Dan saat di Puskesmas Cukir ibu
disana.
oleh peneliti
membawa dampak sangat baik kepada ibu dari proses bersalin ibu yang
cepat, kondisi ibu yang baik dan tidak adanya suatu komplikasi yang
terjadi.
serta melihat kondisi ibu yang sangat baik maka saat 6 jam setelah bersalin
1) Fisik
dalam observasi 6 jam dalam kondisi baik dan yang dirasakan atau
2) Emosional
nyaman saat observasi 6 jam maka dapat mendukung untuk ibu dapat
di pulangkan.
96
3) Praktik
mengenai perawatan ibu setelah bersalin dan nifas, lalu ibu mampu
4) Interpersonal
5) Struktural
kondisi ibu, dan dokter menyetujui jika ibu sudah dapat dipulangkan
7) Tujuan
bayi yang baru lahir kekebalan tubuh belum terbentuk. Dengan dua
kondisi tersebut akan mudah jika terpapar oleh virus Covid-19. Oleh
untuk ibu dapat pulang setelah 6 jam setelah bersalin. Dengan tujuan
97
pegal di tubuhnya
O : 1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Fisik
putih
bahaya nifas
disampaikan
dianjurkan
Gambar 4.8
Kunjungan Nifas II. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda Vital ibu
Gambar 4.9
Kunjungan Nifas II. Melakukan pijat oksitosin
Dalam pijat oksitosin sendiri peran ayah juga sangat besar untuk
istri serta seorang ayah ke anaknya akan terjalin baik dengan erat.
orang boyok en
O : 1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
101
2. Pemeriksaan Fisik
putih
keluar
Gambar 4.10
Kunjungan Nifas III. Mengajak ibu untuk melakukan senam nifas)
muncul pada ibu setelah bersalin. Maka penulis memberiksan asuhan yaitu
dan mempunyai manfaat yang banyak. Faktanya yang banyak terjadi, para
ibu pasca bersalin takut melakukan banyak gerakan, sang ibu khawatir
pada umumnya para ibu yang telah melahirkan akan mengeluhkan bagian
prima akibat letih dan tegang. Sementara peredaran darah serta pernafasan
bentuk dan kondisi semula harus melakukan senam nifas yang rutin
S : Ibu mengatakan anaknya lahir normal pada jam 6 tadi dan dalam
keaadan sekarang baik dan mau menyusu meskipun ASI yang keluar
O : 1. Pemeriksaan Umum
c. Tangisan : Kuat
pernafasan 40x/menit
2. Pemeriksaan Antopometri
b. Panjang badan : 48 cm
c. Lingkar kepala : 32 cm
d. Lingkar dada : 32 cm
3. Pemeriksaan Neurologis
4. Pemeriksaan Fisik
pembekakan
putih
sianosis
105
infeksi
BAB belum
terjadinya infeksi
yaitu 2 jam sekali. Meskipun ASI belum keluar lancar, tetapi tetap
ASI
106
terlalu rapat
Gambar 4.11
Kunjungan bayi I. Melakukan observasi saat 6 jam setelah bersalin
107
Gambar 4.12
Kunjungan bayi I. Menjaga kehangatan bayi
lancar, tetapi tetap disusukan. Karena reflek hisapan bayi akan merangsang
prosuksi ASI. Nutrisi yang paling dibutuhkan dan sesuai untuk bayi adalah
ASI.
Bagi bayi manfaat ASI sangat banyak antara lain, ASI merupakan
makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis, mudah dicerna
untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan
Pada keadaan normal, bayi menyusu sebanyak 8 kali per hari. Jika
bayi telah tidur selama 2-3 jam, bangunkan bayi untuk diteteki. Untuk
pagi, siang, sore dan malam sampai bayi puas, meneteki dengan payudara
O : 1. Pemeriksaan Umum
50 x/menit
2. Pemeriksaan Antopometri
BB : 2.700 gram
PB : 48cm
3. Pemeriksaan Fisik
109
pembekakan
putih
sianosis
dekat dengan lampu dan menjaga suhu ruangan bayi selalu hangat
diajarkan
payudara
dijelaskan
secara bergantian
dianjurkan
lahir
Gambar 4.13
Kunjungan Bayi II. Melakukan pemeriksaan pada bayi umur 6 hari
Gambar 4.14
Kunjungan Bayi II. Memberikan KIE ibu tentang kesehatan bayi
bayi tidak mengalami hipotermi maka salah satu cara yaitu dengan
mengancam keadaan bayi. Hipotermi pada bayi usia 0-28 hari merupakan
kondisi saat bayi memiliki suhu tubuh dibawah 36,5° (Journal of Health
O : 1. Pemeriksaan Umum
pernafasan 50 x/menit
2. Pemeriksaan Antopometri
BB : 3.000 gram
PB : 48cm
3. Pemeriksaan Fisik
113
pembekakan
putih
sianosis
dianjurkan
dianjurkan
Gambar 4.15
Kunjungan Bayi III. Melakukan pemeriksaan kepada bayi umur 14 hari
115
Gambar 4.16
Kunjungan Bayi III. Memberikan ibu KIE tentang kesehatan bayi dengan
media brosur
(misalnya vaksin BCG,DPT dan campak) dan melalui mulut (vaksin polio)
(E Mulyati 2014).
produksi ASI
O : 1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Fisik
menyusui.
3. Mengingatkan kepada ibu akan resiko jika ibu hamil lagi karena
Gambar 4.17
Kunjungan Kontrasepsi I. Memberikan KIE macam-macam KB dengan
media Leaflet
O : 1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Fisik
disuntik
Gambar 4.18
Kunjungan Kontrasepsi II. Memberikan suntikan KB suntik 3 bulan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
COC (Continuity Of Care) yang dilakukan secara offline, mulai dari trimester
kurang lebih 3 bulan, yaitu mulai tanggal 25 Januari 2021 sampai tanggal 15
3. Asuhan kebidanan masa nifas pada ibu berjalan fisiologis, tidak ada
4. Asuhan kebidanan bayi baru lahir berjalan fisiologis, tidak ada tanda
suntik 3 bulan
122
123
5.2 Saran
1. Bagi penulis
of care.
belajar berkomunikasi yang baik kepada pasien yang benar dan baik agar
protokol kesehatan
5. Bagi pasien
________. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Yogyakarta:
Pustaka Baru Pres
Sutanto, dan Andina Vita. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press
KEMENKES RI. 2016a. Modul Bahan Ajar Cetak Kebidanan Laporan Tugas
Akhir.
124
125
Lampiran 1
126
Lampiran 2
SURAT KETERANGAN IZIN PENELITIAN
Lampiran 3
PENJELASAN SUBJEK PENELITIAN (PSP)
BAGI PARTISIPAN WAWANCARA
Saksi Partisipan
Lampiran 4
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN
(Informed Consent)
Saksi Partisipan
(………………………….) (………………………….)
Suami Mahasiswa
(………………………….) (………………………….)
130
Lampiran 5
SURAT PERNYATAAN
MATERAI
RP. 6000
Lampiran 6
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KETIDAK NYAMANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
Oleh :
SRI PUTRI WULANDARI
NIM. 181303026
B. MATERI PENYULUHAN
1. Macam-macam ketidaknyamanan pada ibu hamil
2. Kiat-kiat mencegah ketidaknyaman pada ibu hamil
3. Cara mengurangi keluhan ketidaknyamanan ibu hamil
4. Cara mengatasi ketidaknyamanan pada ibu hamil
133
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. ALAT/MEDIA
1. Leaflet
F. EVALUASI
1. Prosedur : Lisan
G. MATERI
135
MATERI
KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III
Ibu hamil pada usia kehamilan trimester III akan sering merasakan
ketidaknyamanan akibat adanya perubahan fisik ataupun psikologis.
Ketidaknyamanan yang dirasakan ibu hamil membuat tubuh beradaptasi, apabila
tubuh tidak mampu beradaptasi maka akan menimbulkan suatu masalah. Agar ibu
hamil dapat beradaptasi terhadap ketidaknyamanan yang dirasakan maka perlunya
akan memahami apa penyebab terjadi ketidaknyamanan yang dirasakan dan
bagaimana cara mencegah atau menanggulanginya. Berikut macam-macam
ketidaknyamanan yang timbul pada ibu hamil trimester III, antara lain:
1. EDEMA
Ibu hamil harus lebih waspada dan dapat membedakan antara edema yang
normal dan edema yang tidak normal atau patologis. Apabila edema tidak
hilang setelah bangun tidur, edema tidak hanya terdapat di kaki tetapi juga
pada tangan dan muka, maka ibu perlu waspada adanya pre eklampsia.
Mungkin ibu hamil perlu memeriksakan diri mengenai tekanan darah dan
proteinuri.
Faktor Penyebab :
a. Pembesaran uterus pada ibu hamil mengakibatkan tekanan pada vena
pelvik sehingga menimbulkan gangguan sirkulasi. Hal ini terjadi terutama
pada waktu ibu hamil duduk atau berdiri dalam waktu yang lama.
b. Tekanan pada vena cava inferior pada saat ibu berbaring terlentang.
c. Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah.
d. Kadar sodium (Natrium) meningkat karena pengaruh dari hormonal.
Natrium bersifat retensi cairan.
e. Pakaian ketat.
Untuk meringankan atau mencegah ketidaknyamanan ini, sebaiknya ibu
hamil menghindari menggunakan pakaian yang ketat, mengkonsumsi
makanan yang berkadar garam tinggi sangat tidak dianjurkan. Saat bekerja
136
atau istirahat hindari duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama. Saat
istirahat, naikkan tungkai selama 20 menit berulang –ulang. Sebaiknya ibu
hamil makan makanan tinggi protein.
2. SERING BUANG AIR KECIL (BAK).
Keluhan sering BAK sering dialami oleh ibu hamil trimest III. Apabila
sering BAK ini terjadi pada malam hari akan mengganggu tidur sehingga ibu
hamil tidak dapat tidur dengan nyenyak, sebentar– sebentar terbangun karena
merasa ingin BAK. Sering buang air (BAK) sering disebabkan oleh karena
uterus membesar, yang disebabkan karena terjadi penurunan bagian bawah
janin sehingga menekan kandung kemih. Upaya untuk meringankan dan
mencegah sering BAK, ibu hamil dilarang untuk menahan BAK.
Upayakan untuk mengosongkan kandung kencing pada saat terasa ingin
BAK. Perbanyak minum pada siang hari untuk menjaga keseimbangan
hidrasi.Apabila BAK pada malam hari tidak mengganggu tidur maka tidak
dianjurkan mengurangi minum dimalam hari, tetapi bila ya, batasi minum
setelah makan malam, di samping itu ibu hamil harus membatasi minum yang
mengandung diuretic seperti teh, kopi, cola dengan coffeine. Saat tidur ibu
hamil dianjurkan menggunakan posisi berbaring miring ke kiri dengan kaki
ditinggikan, dan untuk mencegah infeksi saluran kemih selesai BAK alat
kelamin di bersihkan dan dikeringkan menggunakan handuk atau tisu yang
kering dan bersih
3. HAEMORROID/WASIR
Semakin bertambah parah dengan bertambahnya umur kehamilan karena
pembesaran uterus semakin meningkat. Haemorroid dapat terjadi oleh karena
adanya konstipasi. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya progesteron
yang menyebabkan peristaltik usus lambat dan juga oleh vena haemorroid
tertekan karena pembesaran uterus. Haemorroid dapat dicegah atau
meringankan efeknya dapat dilakukan dengan menghindari hal yang
menyebabkan konstipasi, atau menghindari mengejan pada saat defikasi. Ibu
hamil harus membiasakan defikasi yang baik, jangan duduk terlalu lama di
toilet. Membiasakan senam kegel secara teratur, dan saat duduk pada bak yang
137
8. SAKIT PUNGGUNG.
Sakit punggung pada ibu hamil dapat disebabkan karena pembesaran
payudara yang dapat berakibat pada ketegangan otot, dan keletihan. Posisi
tubuh membungkuk ketika mengangkat barang dapat merangsang sakit
punggung, hal ini berkaitan dengan kadar hormon yang meningkat
menyebabkan cartilage pada sendi besar menjadi lembek, di samping itu posisi
tulang belakang hiperlordosis.
Untuk meringankan atau mencegah sakit punggung ibu hamil harus
memakai BH yang dapat menopang payudara secara benar dengan ukuran
yang tepat. Hindari sikap hiperlordosis, jangan memakai sepatu atau sandal
hak tinggi, mengupayakan tidur dengan kasur yang keras. Selalu berusaha
mempertahankan postur yang baik, hindari sikap membungkuk,tekuk lutut
saat mengangkat barang. Lakukan olah raga secara teratur, senam hamil atau
yoga. Ibu hamil harus berkonsultasi gizi dan asupan makan sehari-hari untuk
menghindari penambahan berat badan secara berlebuhan. Dapat juga
melakukan gosok atau pijat punggung
9. VARISES PADA KAKI ATAU VULVA.
Varises ini yang terjadi pada ibu hamil dapat terjadi oleh karena bawaan
keluarga (turunan), atau oleh karena peningkatan hormon estrogen
sehinggajaringan elastic menjadi rapuh. Varises juga terjadi oleh
meningkatnya jumlah darah pada vena bagian bawah.
Cara meringankan atau mencegah :
a. Lakukan olahraga secara teratur.
b. Hindari duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama.
c. Pakai sepatu dengan telapak yang berisi bantalan.
d. Hindari memakai pakaian ketat
e. Berbaring dengan kaki ditinggikan.
f. Berbaring dengan kaki bersandar di dinding
10. PERUT KEMBUNG.
Ibu hamil biasanya mengatakan masuk angin apabila merasakan perutnya
kembung. Perut kembung dapat disebabkan oleh karena peningkatan
140
DAFTAR PUSTAKA
Suryani, Pudji, 2018. Senam Hamil Dan Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester
Ketiga. Prodi Kebidanan Bogor: Poltekkes Bandung. Jurnal Bidan
“Midwife Journal” Volume 5 No.1.
142
142
144
Oleh :
SRI PUTRI WULANDARI
NIM. 181303026
A. Tujuan Umum
Ibu mengetahui pentingnya senam hamil bagi ibu-ibu yang sedang hamil.
B. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan pengajaran diharapkan ibu mampu :
1. Ibu mengetahui arti senam hamil
2. Ibu mengetahui tujuan dari senam hamil
3. Ibu mengetahui mengenai manfaat dari senam hamil
4. Ibu diharapkan mengatahui persyaratan senam hamil
5. Ibu mengetahui tata cara senam hamil
C. Media
1. Video
2. Buku KIA
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Demonstrasi
E. Strategi
1. Persiapan
a. Membuat satuan penyuluhan dengan materi senam hamil dengan
referensi yang ada.
b. Membuat video gerakan senam.
c. Melakukan kontrak waktu
146
apresiasi.
2. Inti 5 mnt 1. Menyampaikan materi Mendengarkan dan
tentang pengertian senam memperhatikan.
hamil.
1. Menjelaskan tentang
tujuan dari senam hamil.
2. Menjelaskan tentang
manfaat senam hamil.
3. Menjelaskan tentang
persyaratan senam hamil
3. Demonstrasi 10 mnt Memberikan contoh gerakan senam Memperhatikan
hamil dan mengikuti
contoh gerakan
yang diberikan
oleh demonstrator.
4. Diskusi 7 mnt Meminta peserta untuk Peserta
mengajukan pertanyaan jika belum mengajukan
jelas. pertanyaan.
5. Penutup 5 mnt 1. Menyimpulkan hasil Peserta menjawab
penyuluhan. salam.
1. Memberi saran-saran.
mengucapkan salam.
F. Materi
Terlampir
G. Evaluasi
Dengan memberikan pertanyaan :
1. Jelaskan tentang pengertian senam hamil
2. Apa tujuan senam hamil
3. Apa manfaat senam hamil
4. Persyaratan senam hamil
5. Tata cara senam hamil
Tidur dengan posisi terlentang, tekuk lutut kanan dan arahkan ke kanan.
Lakukan secara perlahan sebanyak 10x. Lakukan hal yang sama pada lutut
sebelah kiri
5. Senam dengan Dua Lutut
Tidur dengan posisi terlentang, kedua lutut ditekuk dan saling menempel.
Arahkan ke kanan, tengah dan kiri secara perlahan. Lakukan sebanyak 10x
6. Senam Untuk Pinggang Posisi Merangkak
Badan dalam posisi merangkak, sambil tarik nafas angkat perut ke atas.
Sambil perlahan-lahan hembuskan nafas, turunkan punggung kembali
dengan perlahan. Lakukan sebanyak 10x
150
DAFTAR PUSTAKA
RI, KEMENKES, 2018. Buku Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta: Kemenkes RI
Suryani, Pudji, 2018. Senam Hamil Dan Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester
Ketiga. Prodi Kebidanan Bogor: Poltekkes Bandung. Jurnal Bidan
“Midwife Journal” Volume 5 No.1.
151
152
Oleh :
SRI PUTRI WULANDARI
NIM. 181303026
A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini dan dipijat, ibu dapat mengert,
memahami dan memahami pentingnya endorphin massage pada ibu hamil
trimester III
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, ibu dapat :
a. Memahami penyebab ketidaknyamanan trimester III terutama sakit
punggung
b. Memahami pengertian dari edorphin massage
c. Mengerti manfaat edorphin massage
d. Memahami kapan dapat dilakukannya edorphin massage
e. Cara melakukan edorphin massage
B. MATERI PENYULUHAN
1. Ketidaknyamanan ibu hamil terutama sakit punggung
2. Pengertian edorphin massage
3. Manfaat edorphin massage
4. Kapan dapat melakukan endorphin massage
5. Cara melakukan endorphin massage
154
D. METODE
3. Ceramah
4. Tanya jawab
E. ALAT/MEDIA
2. Video
F. EVALUASI
2. Prosedur : Lisan
155
G. MATERI
MATERI
DAFTAR PUSTAKA
Kurnia, dkk. 2017. Hubungan Efektifitas Massage dan Teknik Relaksasi dengan
Pengurangan Nyeri Punggung Pada Kehamilan Trimester III di Klinik
Pratama Keluarga Medika Jakarta. Jurnal khusus FIK volume 40 No 57
Oleh :
SRI PUTRI WULANDARI
NIM. 181303026
B. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Persiapan Persalinan
2. Waktu yang tepat untuk mempersiapkan
3. Langkah Persiapan Persalinan
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. ALAT/MEDIA
1. Leaflet
F. MATERI
162
LAMPIRAN MATERI
PERSIAPAN PERSALINAN
Persiapan persalinan adalah persiapan yang dibuat oleh ibu, suami, dan
keluarga, serta bidan. Persiapan ini tidak harus tertulisnamun disepakati bersama
dan merupakan hasil diskusi dan konseling. Harapannya dengan persiapan
persalinan dapat mengurangi kebingungi ibu, suami dan keluarga pada waktu
menjelang persalinan dan meningkatkan kemungkinan ibu menerima asuhan yang
tepat sesuai dengan waktunya
Lima langkah penting yang harus direncanakan secara detail untuk
persiapan persalinan adalah :
Langkah 1 : Membuat rencana persalinan.
a. Menentukan tempat persalinan.
Sejak awal ibu dan keluarga sudah harus menentukan dimana akan
melahirkan sehingga ketika sudah ada tanda–tanda persalinan maka langsung
berangkat karena tujuannnya sudah jelas dan mantap sehingga tidak perlu
berpikir atau diskusi dengan keluarga dan masyarakat yang akan memakan
waktu untuk mencapai fasilitas kesehatan.
b. Memilih tenaga kesehatan terlatih.
Setelah menentukan tempat persalinan, maka kemudian berpikir
menentukan bidan yang akan menolong persalinan. Kalau sudah memilih
bidan yang akan menolong persalinan, maka mulai menjalin hubungan sejak
periksa hamil sehingga sudah terjalin hubungan yang baik yang dapat
mengurangi kecemasan pada saat melahirkan. Perlu ditentukan juga apabila
bidan yang dipilih tidak ada ketika tiba saat persalinan, siapa bidan
penggantinya.
c. Bagaimana menghubungi bidan.
Untuk mempermudah komunnikasi perlu ditanyakan bagaimana cara
menghubungi bidan, dapat menanyakan no Hp atau telp yang dapat
dihubungi.
163
dengan pikiran – pikiran yang lain. Seringkali terjadi di lapangan, ibu yang
akan melahirkan masih memikirkan anaknya yang dirumah siapa yang
menjaga, siapa yang mengantar sekolah dsb.
DAFTAR PUSTAKA
Oleh :
SRI PUTRI WULANDARI
NIM. 181303026
A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah di lakukan penyuluhan di harapkan ibu mengerti, memahami
tentang tanda-tanda bahaya pada Bayi baru lahir.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, ibu dapat :
a. Menyebutkan dan menguraikan tentang tanda-tanda bahaya Bayi baru
lahir
b. Menguraikan tentang macam-macam tanda bahaya Bayi baru lahir.
B. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian tanda bahaya bayi baru lahir
2. Macam-macam tanda bahaya bayi baru lahir
3. Yang dilakukan saat bayi mengalami salah satu tanda bahaya.
KEGIATAN
NO TAHAPAN Waktu
Penyuluhan Peserta
Memberi salam Menjawab salam dan 5 menit
1 Pembukaan Perkenalan mendengar
Menyebutkan topik
Macam-macam tanda
Penyuluhan
bahaya kehamilan
D. METODE
Ceramah
Tanya jawab
E. ALAT/MEDIA
Leaflet
F. MATERI
173
174
MATERI PENYULUHAN
TANDA BAHAYA PADA BAYI BARU LAHIR
A. Pengertian Bayi baru lahir dan tanda bahaya Bayi baru lahir
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat badan lahir 2.500-4000 gram dan telah mampu hidup di luar
Tanda bahaya bayi baru lahir adalah suatu keadaan atau masalah pada bayi
baru lahir yang dapat mengakibatkan kematian pada bayi.
4. Lemah
Jika bayi anda terlihat tidak seaktif biasanya, maka waspadalah. Jangan
biarkan kondisi ini berlanjut. Kondisi lemah bisa dipicu dari diare, muntah
yang berlebihan ataupun infeksi berat.
5. Merintih
Bayi belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya. Ketika bayi
kita merintih terus menerus walau sudah diberi ASI atau sudah dihapuk-
hapuk, maka konsultasikan hal ini pada dokter. Bisa jadi ada
ketidaknyamanan lain yang bayi rasakan.
6. Pusar Kemerahan
Tali pusat yang berwarna kemerahan menunjukkan adanya tanda infeksi.
Yang harus anda perhatikan saat merawat tali pusat adalah jaga tali pusat
bayi tetap kering dan bersih. Bersihkan dengan air hangat dan biarkan
kering. Betadin dan alcohol boleh diberikan tapi tidak untuk
dikompreskan. Artinya hanya dioleskan saja saat sudah kering baru anda
tutup dengan kassa steril yang bisa anda beli di apotik.
7. Demam
Suhu normal bayi berkisar antara 36,50C – 37,50C. Jika kurang atau lebih
perhatikan kondisi sekitar bayi. Apakah kondisi di sekitar membuat bayi
anda kehilangan panas tubuh seperti ruangan yang dingin atau pakaian
yang basah.
8. Mata bernanah banyak
Nanah yang berlebihan pada mata bayi menunjukkan adanya infeksi yang
berasal dari proses persalinan. Bersihkan mata bayi dengan kapas dan air
hangat lalu konsultasikan pada dokter atau bidan.
9. Bayi Diare
Diare adalah pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair. Buangan air
besar yang tidak normal dan bentuk tinja yang cair yang lebih banyak dari
biasanya. Bayi dikatakan diare bila sudah lebih dari 3x buang air besar,
sedangkan neonates dikatakan diare apabila sudah lebih dari 4x buang air
besar.
176
DAFTAR PUSTAKA
Sukesi, dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak
Prasekolah. Jakarta: Kemenkes RI
RI, KEMENKES. 2018. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kemeskes RI
177
177
180
Oleh :
SRI PUTRI WULANDARI
NIM. 181303026
A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, ibu dapat :
a. Memahami pengertian tali pusat
b. Memahami tujuan perawatan tali pusat
c. Memahami bahaya yang timbul apabila tali pusat tidak terawat
d. Memahami ciri-ciri infeksi tali pusat
e. Mengerti cara merawat tali pusat
B. MATERI PENYULUHAN
1. Definisi tali pusat
2. Tujuan perawatan tali pusat
3. Bahaya yang timbul apabila tali pusat tidak terawat
4. Ciri – ciri infeksi tali pusat
5. Cara merawat tali pusat
182
D. METODE
Ceramah
Tanya jawab
E. ALAT/MEDIA
Leaflet
F. MATERI
185
LAMPIRAN MATERI
PERAWATAN TALI PUSAR PADA BAYI BARU LAHIR
DAFTAR PUSTAKA
RI, KEMENKES, 2018. Buku Kesehatan Ibu dan Anak Kebidanan Kehamilan.
Jakarta: Kemenkes RI
Esyuananik, dkk. 2016. Praktikum Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita Dan
Anak Pra Sekolah. Jakarta: Kemenkes RI
186
186
190
Oleh :
SRI PUTRI WULANDARI
NIM. 181303026
A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, ibu dapat mengerti ddan
menentukan kontrasepsi yang aman saat menyusui
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, ibu dapat :
Memahami macam-macam KB yang aman pada saat menyusui
Mengetahui masa ke efektivitasan di setiap KB yang aman untuk ibu
menyusui
Mengetahui apa saja efek samping pada KB yang aman untuk ibu
menyusui
B. MATERI PENYULUHAN
Macam-mcam KB yang aman untuk ibu setelah bersalin dan menyusui
Efektivitasan di setiap KB yang aman untuk ibu menyusui
Efek samping pada KB yang aman untuk ibu menyusui
192
3. METODE
3. Ceramah
4. Tanya jawab
4. ALAT/MEDIA
Leaflet
5. MATERI
193
LAMPIRAN MATERI
MACAM-MACAM KB UNTUK IBU MENYUSUI
Juga digunakan sebagai cadangan bagi metode KB lain (misal lupa minum
pil, terlambat suntik, dll.)
Dijual di banyak tempat.
Pemakaian menjadi mudah dengan pengalaman. Semua pria bisa memakai
kondom, bahkan pria dengan penis yang besar.
Banyak pasangan masih bisa menikmati seks walau memakai kondom -
bisa mendapat kesenangan lebih karena keduanya merasa aman dalam
berhubungan
AKDR
Alat kecil yang dipasang dalam rahim Sangat efektif dan aman Dapat
dicabut kapan saja Anda inginkan Bekerja hingga 10 tahun, tergantung jenisnya
Dapat menambah pendarahan haid atau menyebabkan kram Tidak melindungi dari
HIV AIDS dan IMS
Yang tidak bisa memakai AKDR
Sedang hamil : Jika ragu, pakai daftar periksa pada Tambahan 1 atau lakukan
tes kehamilan.
Baru saja melahirkan (2 - 28 hari pasca persalinan) : Pemasangan AKDR
hanya boleh dilakukan sebelum 48 jam dan setelah 4 minggu pasca
persalinan.
Memiliki risiko IMS (termasuk HIV) : Mereka yang berisiko terinfeksi
IMS/HIV mencakup mereka: Yang mempunyai lebih dari 1 pasangan tidak
selalu memakai kondom; Yang memiliki pasangan dengan HIV/IMS dan
tidak selalu memakai kondom; Memakai jarum suntik bersama, atau
pasangan memakai jarum suntik bersama (hanya untuk HIV tetapi tidak untuk
IMS)
Menstruasi yang tak biasa : Menstruasi tak biasa harus diases sebelum
memasang AKDR
Infeksi atau masalah pada organ perempaun : Jangan memasang AKDR jika
klien memiliki kanker rahim. endometrium atau kanker indung telur; penyakit
tropoblas jinak atau ganas; tbc panggul.
196
KB SUNTIK 3 BULAN
Suntik diberikan setiap 3 bulan. Sangat efektif dan mudah untuk berhenti,
namun perlu waktu untuk dapat hamil, aman bagi hampir semua perempuan,
merubah haid bulanan dan tidak melindungi terhadap HIV/IMS.
Yang Tidak Bisa Memakai Kontrasepsi Suntik Progestin
memiliki tekanan darah tinggi : Periksa tekanan darah (TD) jika mungkin. Jika
sistolik TD 160+ atau diastolik BP 90+, bantu dia memilik metode lain
(kecuali Pil, Suntik Kombinasi atau implan).
menyusui kurang dari 6 minggu Minta klien kembali pada saat bayi berusia 6
minggu.
mungkin hamil Jika ragu, gunakan daftar tilik kehamilan pada tambahan 1
atau lakukan tes kehamilan.
197
KONTAP
Vasektomi
Perlu pembedahan
Tidak mudah dikembalikan seperti semula.
Bagi pria yang tidak menghendaki anak lagi
Sangat efektif
Aman bagi hampir semua pria
Tidak ada efek samping terhadap kemampuan seksual
Tidak melindung dari HIV AIDS dan IMS
Tubektomi
Merupakan tindakan operasi
Rahim TIDAK diangkat: ibu masih bisa mendapat haid
Metode yang tidak mudah dikembalikan ke semula—hanya untuk ibu yang
tidak menginginkan anak lagi
Sangat efektif
Aman bagi hampir semua ibu
Tidak ada efek samping jangka panjang
Tidak melindungi terhadap HIV/AIDS-IMS
199
DAFTAR PUSTAKA
Oleh :
SRI PUTRI WULANDARI
NIM. 181303026
A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Diharapkan ibu dapat mengerti, memahami dan melakukan gerakan senam
nifas.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, ibu dapat :
a. Mengerti dan memahami tentang pengertian senam nifas
b. Mengerti dan memahami tentang tujuan dan manfaat senam nifas
c. Mengerti dan memahami gerakan senam nifas
B. MATERI PENYULUHAN
4. Pengertian senam nifas
5. Tujuan dan manfaat senam nifas
6. Gerakan senam nifas
C. PROSES PENYULUHAN DAN KEGIATAN
KEGIATAN
No Tahapan Waktu
Penyuluh Peserta
1 Pembukaan Memberi salam Menjawab salam dan 5 Menit
Perkenalan mendengar
Menyebutkan topic
2 Penyajian Pengertian senam nifas Mendengarkan dan 20
materi Tujuan dan manfaat menyimak Menit
penyuluhan senam nifas penyuluhan dengan
204
KEGIATAN
No Tahapan Waktu
Penyuluh Peserta
Gerakan senam nifas serius serta bertanya
Tanya jawab tentang materi yang
di jelaskan.
3 Penutup Menutup acara dengan Menanggapi 5 Menit
memberi salam
D. METODE
Ceramah
Tanya jawab
Peragaan Senam Nifas
E. ALAT/MEDIA
Video
F. MATERI
205
LAMPIRAN MATERI
SENAM NIFAS
punggung tetap rata diatas lantai, luruskan salah satu kaki ke arah lantai.
Kembali keposisi semula. Kemudian lakukan pada sisi kaki yang lain.
Ulangi gerakan 12x
d. Gerakan Resistance Fight : Tetap dengan posisi terlentang di lantai dengan
kedua lutut tertekuk. Angkat salah satu kaki ibu hingga membentuk sudut
90°. Kemudian letakkan tangan ibu pada paha. Buatlah gerakan saling
berlawanan dengan mendorong kaki ibu dengan tangan, kemudian lawan
dengan tangan ibu. Lakukan posisi ini selama 15 detik pada setiap sisi
kaki.
e. Gerakan Teeter Totter: Dalam posisi tengkurap dan pegang handuk pada
kedua tangan ibu. Secara bersamaan tarik handik ke atas ke tulang
belakang ibu. Dan angkat sedikit kaki ibu dari lantai. Tahan posisi ini
selama 2 detik kemudian kembali pada posisi semula.
208
DAFTAR PUSTAKA
Sutanto, Andina Vita. 2018. Asuhan Nifas & Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Baru
Pres
Oleh :
SRI PUTRI WULANDARI
NIM. 181303026
A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, ibu dapat :
a. Mengetahui pengertian pijat oksitosin.
b. Mengetahui manfaat pijat oksitosin.
c. Mengetahui cara stimulasi pijat oksitosin
B. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian pijatnoksitosin
2. Manfaat pijat oksitosin
3. Cara stimulasi pijat oksitosin
Alokasi
No Tahap Kegiatan Waktu Metode Evaluasi
(Menit)
1. Pembukaan 1. Salam 5 Ceramah Peserta penyuluhan
2. Perkenalan Menit menyimak penyaji
3. Kontrak Waktu penyuluhan
45menit
211
Alokasi
No Tahap Kegiatan Waktu Metode Evaluasi
(Menit)
4. Menjelaskan
tujuan
pembelajaran
5. Apresiasi
(menanyakan hal-
hal umum yg
berhubungan
dengan topic)
2. Penjelasan 1. Menjelaskan 40 Ceramah Peserta penyuluhan
tentang Menit dan Tanya memahami materi
pengertian pijat jawab dan penjelasan yang
oksitosin telah disampaikan
2. Menjelaskan oleh penyuluh
tentang manfaat
pijat oksitosin
3. Menjelaskan cara
stimulasi pijat
oksitosin
3. Penutup 1. Mengajukan 3 5 Tanya Peserta dapat
pertanyaan tentang Menit jawab menjawab
materi pertanyaan yang
pembelajaran diberikan oleh
2. Kesimpulan dari penyaji
pembelajaran
3. Salam penutup
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Peragaan pijat oksitosin
E. ALAT/MEDIA
1. Video
F. MATERI
212
LAMPIRAN MATERI
PIJAT OKSITOSIN
DAFTAR PUSTAKA
Sutanto, Andina Vita. 2018. Asuhan Nifas & Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Baru
Pres
Parentalk ID. 2018. Pijat Oksitosin Untuk Lancarkan Produksi Asi. Diakses dari
https://youtu.be/ZHhMc_CLP0M . Diakses pada 21 Januari 2021
215
216
Oleh :
SRI PUTRI WULANDARI
NIM. 181303026
A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mampu
mengerti dan memahami tentang imunisasi.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, ibu dapat :
a. Mengerti pengertian imunisasi
b. Mengerti pengertian vaksin
c. Mengerti tujuan imunisasi
d. Mengerti macam-macam imunisasi dan efek samping
B. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian imunisasi
2. Pengertian vaksin
3. Tujuan vaksin
4. Macam-macam vaksin
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. ALAT/MEDIA
Poster
F. MATERI
219
LAMPIRAN MATERI
IMUNISASI
A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan
anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh. Agar tubuh membuat zat
anti untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam
tubuh melalui suntikan (misalnya vaksin BCG, DPT dan campak) dan melalui
mulut (misalnya vaksin polio).
B. Pengertian Vaksin
Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati,
masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah,
berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein
rekombinan yang apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan
kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu.
C. Tujuan Imunisasi
imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada saat ini, penyakit-
penyakit tersebut adalah difteri, tetanus, batuk rejan (pertusis), campak
(measles), polio dan tuberkulosis.
D. Manfaat Imunisasi
1. Untuk anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh
penyakit dan kemungkinan cacat atau kematian
2. Untuk keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologis
pengobatan bila anak sakit
3. Untuk negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan
bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.
E. Macam-Macam Imunisasi
1. Imunisasi aktif
Adalah dimana tubuh akan membuat sendiri kekebalan terhadap penyakit
setelah suntikan antigen (bahan yang dapat menimbulkan kekebalan) dan
dapat bertahan selama bertahun-tahun.
220
2. Imunisasi pasif
Adalah dimana tubuh tidak membuat sendiri kekebalan terhadap penyakit
tetapi mendapatkan dari orang lain. Misalnya kolostrum (ASI yang
pertama keluar berwarna kekuning-kuningan) yang diberikan oleh ibu
pada bayi yang dapat melindungi bayi dari diare dan penyakit infeksi
lainnya.
F. Jenis Imunisasi
1. Imunisasi BCG (Bacillis Calmette Guerin)
BCG adalah vaksin yang hidup di buat dari Mycobacterium bovis
yang dibiakkan selama 1-3 tahun sehingga didpatkan hasil yang tidak
virulen yang tidak dapat menimbulkan viru penyakit tetapi masih
mempunyai imunogenitas. Vaksinasi BCG menimbulkan sensivitas
terhadap tuberculin.
a. Gejala umum yang
muncul pada penderita TBC:
1) Berat badan menurun tanpa sebab yang jelas
2) Nafsu makan berkurang
3) Demam lama atau berkurang
4) Pembesaran kelenjar
5) Batuk lebih dari 3 minggu
6) Kontak erat penderita TBC dewasa
b. Cara pemberian BCC
Pemberian imunisasi BCG sebaiknya diberikan ketika bayi
baru lahir sampai berumur 12 bulan, tetapi sebaiknya pada umur 0-2
bulan. Hasil yang memuaskan terlihat apabila diberikan menjelang
umur 2 bulan.Imunisasi BCG cukup diberikan hanya satu kali
saja.Pada anak yang berumur lebih dari 2 bulan, dianjurkan untuk
melakukan uji mantoux sebelum imunisasi BCG. Gunanya untuk
mengetahui apabila ia telah terjangkit penyakit TBC. Seandainya
hasil uji mantoux positif, maka anak tidak mendapatkan imunisasi
BCG. Dosis BCG yang diberikan untuk bayi kurang dari 1 tahun
221
oleh virus polio. Polio adalah penyakit menular yang sifatnya mendadak /
cepat disebabkan oleh virus polio yang menyebabkan kerusakan saraf
otak yang mengakibatkan kelumpuhan ( lumpuh layu) dan mengecilkan
otot.
a. Kriteria diagnostik yang memperlihatkan gejala Polio
diantaranya :
1) Silent : tidak ada gejala ( 90 – 95 % )
2) Abortif : Bila ada epidema atau kontak dengan penderita Polio ( 4
–8%)
a) Demam
b) Sakit kepala
c) Lemah
d) Nyeri menelan
e) Mual muntah
f) Batuk pilek
3) Non Paralitik ( 4 – 8 % )
Adanya tanda – tanda diatas, nyeri dan kaku pada otot – otot leher
bagian belakang, badan dan anggota badan.
4) Paralitik ( 1 – 2 % )
a) Kelemahan / paralisys otot leher, abdomen, tubuh, dada dan
anggota badan bagian bawah.
b) Refleks menurun /menghilang
c) Bila disertai delirium, kesadaran menurun, tremor dan kejang.
b. Etiologi
Virus polio termasuk dalam kelompok (sub-grup) enteri virus,
famili Picomaviridae. Dikenal 3 macam serotype virus polio yaitu P1,
P2 dan P3. virus ini menjadi tidak aktif apabila terkena panas, formal
dehid, klorin dan sinar ultraviolet.
c. Cara Pemberian Vaksin Polio
Imunisasi dasar diberikan sejak anak baru lahir atau berumur
beberapa hari, dan selanjutnya setiap 4-6 minggu. Pemberian vaksin
227
d. Kekebalan
Daya proteksi imunisasi campak sangat tinggi yaitu 96-99%.
Menurut penelitian, kekebalan yang diperoleh ini berlangsung
seumur hidup, sama langgengnya dengan kekebalan yang diperoleh
bila anak terjangkit campak secara alamiah.
e. Reaksi Imunisasi Campak
Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi. Mungkin terjadi
demam lebih dari 39 º C selama + 2 hari dan tampak sedikit bercak
merah pada pipi dibawah telinga pada hari ke-7–8 setelah
penyuntikan. Mungkin pula terdapat pembengkakan pada tempat
suntikan.
f. Efek Samping
Sangat jarang, mungkin terjadi kejang yang ringan dan tidak
berbahaya pada hari ke 10-12 setelah penyuntikan. Selain itu dapat
terjadi radang otak berupa ensefalopati dalam waktu 30 hari setelah
imunisasi
g. Kontra Indikasi Campak
Kontra indikasi hanya berlaku terhadap anak yang sakit parah,
yang menderita TBC tanpa pengobatan, atau yang menderita kurang
gizi dalam derajat berat pada anak yang pernah menderita kejang,
anak dengan alergi berat, anak dengan demam akut dan anak yang
mendapat vaksin hidup lain
h. Kondisi anak yang tidak boleh diberi Imunisasi :
1) Sakit berat dan akut : demam tinggi
2) Reaksi alergi yang berat atau reaksi anafilaktik
3) Alergi terhadap telur, hindari imunisasi influenza.
230
5. Campak
Reaksi : Biasanya tidak terdapat reaksi. Mungkin terjadi demam ringan
dan sedikit bercak merah pada pipi di bawah telinga pada hari ke 7-8
setelah penyuntikan, atau pembengkakan pada tempat penyuntikan
Pengobatan : Kompres dingin pada area suntik, dan obat penurun panas
234
DAFTAR PUSTAKA
Oleh :
SRI PUTRI WULANDARI
NIM. 181303026
A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan
Umum
Diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami mengenai postpartum blues
(baby blues).
2. Tujuan
Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, ibu dapat :
a. Mengerti dan memahami tentang pengertian postpartum blues
b. Mengerti dan memahami tentang faktor-faktor penyebab postpartum
blues
c. Mengerti dan memahami gejala-gejala terjadinya postpartum blues
d. Mengerti dan memahami langkah untuk mengatasi postpartum blues
B. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian postpartum blues
2. Faktor-faktor penyebab postpartum blues
3. Gejala-gejala terjadinya postpartum blues
4. Langkah untuk mengatasi postpartum blues
238
D. METODE
Ceramah
Tanya jawab
E. ALAT/MEDIA
Video
F. MATERI
239
LAMPIRAN MATERI
POSTPARTUM BLUES
1. Pengertian
Postpartum blues juga dikenal dengan kemurungan pada masa nifas.
Biasanya hal ini terjadi disebabkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi
dengan sifat yang berbeda secara drastis antara perubahan satu dengan
perubahan yang lain. Jadi postpartum blues adalah bentuk depresi yang paling
ringan, biasanya akan timbul antara hari ke 2 sampai ke 14
n. Perasaan bersalah
DAFTAR PUSTAKA
Sutanto, Andina Vita. 2018. Asuhan Nifas & Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Baru
Pres
Hidayati, dkk. 2017. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Fakultas
Kedokteran dan Kesehatan Universitan Muhammadiyah Jakarta
243
244
Oleh :
SRI PUTRI WULANDARI
NIM. 181303026
A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan
Umum
Diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami mengenai KB suntik 3
bulan
2. Tujuan
Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, ibu dapat :
a. Mengerti dan memahami tentang pengertian KB suntik 3 bulan
b. Mengerti dan memahami tentang metode dan cara kerja KB suntik 3
bulan
c. Mengerti dan memahami efek samping KB suntik 3 bulan
B. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian KB suntik 3 bulan
2. Metode dan cara kerja KB suntik 3 bulan
3. Efek samping KB suntik 3 bulan
Menyebutkan topic
2 Penyajian Pengertian KB suntik 3 Mendengarkan dan 20
materi bulan menyimak Menit
penyuluhan Metode dan cara kerja penyuluhan dengan
KB suntik 3 bulan serius serta bertanya
Efek samping KB 3 tentang materi yang
bulan di jelaskan.
3 Penutup Menutup acara dengan Menanggapi 5 Menit
memberi salam
D. METODE
Ceramah
Tanya jawab
E. ALAT/MEDIA
Leaflet
F. MATERI
247
LAMPIRAN MATERI
KB SUNTIK 3 BULAN
A. KB SUNTIK 3 BULAN
Suntik diberikan setiap 3 bulan. Sangat efektif dan mudah untuk berhenti, namun
perlu waktu untuk dapat hamil, aman bagi hampir semua perempuan, merubah haid
bulanan dan tidak melindungi terhadap HIV/IMS.
Bagaimana cara kerjanya?
mencegah ovulasi (masa subur)
mengentalkan lendir serviks (vagina) sehingga menghambat sperma
mencegah pertemuan sel telur dan sperma
C. Keuntungan
Sangat efektif
Pencegahan kehamilan jangka panjang
Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
Tidak mengganggu produksi asi
Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah
Sedikit efek samping
248
D. Keterbatasan
Sering ditemukan gangguan haid seperti , siklus haid yang memendek atau
memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, perdarahan tidak teratur atau
perdarahan bercak (spotting), tidak haid sama sekali
Klien sangat bergantung dengan tempat pelayanan kesehatan (harus kembali
untuk suntikan)
Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 7
251
251
255
Lampiran 8
256
Lampiran 9
257
258
Lampiran 10
SURAT KETERANGAN
Lampiran 11
260
261
262