Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN INDIVIDU

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY”S” DENGAN KEHAMILAN


NORMAL TRIMESTER III
DI PUSKESMAS BABAKAN

DISUSUN OLEH:
Nama : Rahayu Dian Febrianti
Nim : P07124122088

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES MATARAM PRODI SARJANA
TERAPANKEBIDANAN JURUSAN KEBIDANAN TAHUN 2023
PENGESAHAN

Laporan Kelompok Praktik Laboratorium Klinik II Mahasiswa Prodi


Sarjana Terapan Kebidanan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Mataram
TA. 2023/2024

Di Puskesmas Babakan dari tanggal 3juni2023

Telah diseminarkan didepan pembimbing


Pada tanggal 3juni 2023

Mengesahkan :
Ketua Jurusan Kebidanan

Dr.Sudarmi,SST.M.Biomed
NIP:198012282001122001

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Lahan

Baiq Iin Rumintang SST.,M.Keb Qurratun Aini Amd.Keb


NIP:198001312002122003 NIP:19310071993022022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
perkenanan-Nya sehingga kami dapat menulis dan menyusun makalah seminar
untuk tugas mata kuliah “Asuhan Kebidanan Kehamilan”. Tak lupa pula kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses menyelesaikan makalah ini.
Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah asuhan kebidanan kehamilan yang telah diberikan.
Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini mungkin
terdapat kesalahan bahkan tidak ada kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak sangat kami butuhkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Dalam penyusunan laporan kelompok Praktik Laboratorium Klinik II ini
penyusun banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta pengarahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr, Yopi HarwinandaArdesa, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Mataram.
2. dr.Yulia Sari Risna Wati selaku kepala Puskesmas Babakan.
3. Dr.Sudarmi,SST.M.Biomed selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Mataram
4. Imtihanatun Najahah,SST.,M.Kes selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan
Kebidanan Politeknik Kesehatan Mataram.
5. Baiq Iin Rumintang SST.,M.Keb selaku pembimbing pendidikan dalam
kegiatan praktek klinik di Puskesmas Babakan
6. Qurratun Aini Amd.Keb selaku pembimbing lahan diPuskesmas Babakan
7. Dan seluruh bidan dan staf di Puskesmas Babakan
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih sangat jauh dari
sempurna, untuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini.Akhir kata penyusun
mengucapkan terimakasih semoga laporan ini bermamfaat bagi penyusun
khususnya serta pembaca pada umumnya.

Babakan,3Juni 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PENGASAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................2
C. Manfaat......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................4
A. Pengertian Kehamilan................................................................................4
B. Tanda dan diagnosa kehamilan..................................................................4
C. Kebutuhan dasar ibu hamil........................................................................7
D. Standar Asuhan Pelayanan ANC...............................................................9
BAB III TINJAUAN KASUS..............................................................................12
A. DATA SUBYEKTIF (S).........................................................................12
B. Data Obyektif (O)....................................................................................17
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................24
BAB V PENUTUP................................................................................................28
A. Kesimpulan..............................................................................................28
B. Saran.........................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan Kebidanan adalah penerapan fungsi & kegiatan yg menjadi
tanggungjawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yg mempunyai
kebutuhan masalah dalam bidang kesehatan ibu hamil, masa persalinan, masa
nifas, bayi baru lahir serta keluarga berencana (KB). Asuhan kebidanan
kehamilan pada ibu hamil dilakukan untuk memberikan konseling mengenai
kehamilan yang dialami serta mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan pada
trimester I,II dan III serta untuk mengontrol pertumbuhan janin dan ibu selama
masa kehamilan, dengan dilakukan asuhan kebidanan kehamilan maka ibu
hamil dapat mengetahui pertumbuhan dan tanda-tanda bahaya kehamilan.
Asuhan juga dilakukan agar ibu dapat mengetahui apa saja nutrisi yang harus
dipenuhi semasa hamil agar tidak terjadi stunting. (Susanti dan Ulpawati
Ulpawati 2022)
Asuhan antenatal penting untuk menjamin proses alamiah tetap
berjalan normal selama kehamilan. Kehamilan dapat berkembang menjadi
masalah atau komplikasi setiap saat jika tidak dilakukan. Asuhan kebidanan
antenatal penting dilakukan semasa hamil untuk memantau kondisi janin.
Dengan adanya pelaksanaan antenatal care di puskesmas atau fasilitas
kesehatan lainnya merupakan upaya untuk membantu menurunkan tingkat
kematian ibu dan angka kematian bayi. Oleh karena itu asuhan kehamilan
Antenatal care merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.
Asuhan kebidanan kehamilan (antenatal care) dilakukan minimal 6 kali selama
masa kehamilan yang dimana pada trimester I 1 kali, trimester II 2 kali dan di
trimester III 3 kali. Rismalinda,(2015)
Di Puskesmas Babakan berdasarkan PWS KIA tahun 2022 tidak
tercatat angka kematian ibu dari januari sampai desember (PWS KIA
Puskesmas Babakan,2022) Angka kematian bayi juga tercatat 3 orang (PWS
KIA Puskesmas Babakan, 2022)
Dipuskesmas Babakan berdasarkan PWS KIA 2022, cakupan ibu
hamil KI adalah 606. Adapun cakupan kunjungan ibu hamil K4 560 adalah
sasaran ibu hamil (PWS KIA Puskesmas Babakan Tahun 2022). Berdasarkan
hal ini, sebagai bentuk aplikasi ilmu yang didapat dibangku kuliah maka
penulisan tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan pada NY”S’ dengan
kehamilan normal trimester III di Puskesmas Babakan.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan
komprehensif dengan pendekatan Manajemen Kebidanan VARNEY pada
kasus NY “S”
2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data pada Ny”S”
b. Mampu melakukan interpretasi data pada Ny”S”
c. Mampu mengidentifikasi masalah potensial pada Ny”S”
d. Mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera pada NY “S”
e. Mampu menyusun rencana asuhan pada NY “S”
f. Mampu melakukan pelaksanaan asuhan pada NY “S”
g. Mampu melakukan evaluasi hasil asuhan pada NY “S”

C. Manfaat
1. Bagi institusi pendidikan
a. Mengetahui kemampuan mahasiswanya dalam menerapkan ilmu
pendidikan yang diperoleh mahasiswa dibangku kuliah
b. Mengetahui adanya kesenjangan dan faktor-faktor penyebab
kesenjangan antara teori dan praktek sebagai bahan analisa untuk
pendidikan Asuhan Kehamilan Normal Trimester III
2. Bagi Puskesmas
a. Bidan di Puskesmas Babakan mendapat bantuan dari mahasiswa
sehingga pelayanan dapat dilakukan lebih cepat
3. Bagi mahasiswa
a. Mendapatkan pengalaman menerapkan asuhan kebidanan pada ibu
hamil
b. Mahasiswa dapat menerapkan langsung pada masyarakat di lapangan
perkembangan ilmu pengetahuan yang diperolehnya di pendidikan
c. Agar mahasiswa mampu memahami dan dapat menerapkan asuhan
kebidanan komprehensif dengan kehamilan normal padaNY“S”
melalui pendekatan 7 Langkah Varney.
4. Bagi Ny”S”
a. Dapat menambah pengetahuan klien mengenai kehamilan.
b. Klien mendapat informasi mengenai kehamilannya
c. Klien mendapat asuhan mengenai kehamilannya
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan sebagai nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi sehingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Ditinjau dari tuanya kehamilan terbagi dalam 3
trimester, dimana trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester
kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), trimester ketiga 13 minggu
(minggu ke-28 hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2016).
a. Trimester Pertama (0-13 minggu): struktur tubuh dan sistem organ bayi
berkembang. Kebanyakan keguguran dan kecacatan lahir muncul selama
periode ini.
b. Trimester Kedua (14-26 minggu): fase perkembangan dan pertumbuhan
janin.
c. Trimester Ketiga (27-40 minggu): fase maturasi atau kematangan organ
dan pertumbuhan janin.

B. Tanda dan diagnosa kehamilan


Beberapa tanda kehamilan dapat diobservasi/diketahui dalam beberapa
minggu setelah konsepsi menurut (Reeder et al., 2019). Menurut (Mariana,
Mariana, 2022) tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Tanda Dugaan Kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan), konsepsi dan nidasi menyebabkan
tidak terjadi
b. Pembentukan folikel de graff dan ovulasi dengan mengetahui hari
pertama haid terakhir.
c. Mual dan muntah (emesis), pengaruh estrogen dan progesteron
menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan
muntah terutama pada pagi hari disebut morning sickness.
d. Ngidam, wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu.
e. Sinkope (pingsan), terjadi karena gangguan sirkulasi darah ke daerah
kepala (sentral). Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16
minggu.
f. Payudara tegang, pengaruh estrogen-progesteron dan somatotropin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara. Payudara
membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit
terutama pada hamil pertama.Sering miksi, desakan rahim ke depan
menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi.
Pada triwulan kedua, gejala ini sudah menghilang.
g. Konstipasi atau obstipasi karena pengaruh progesteron dapat
menghambat peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk buang air
besar.
h. Pigmentasi kulit, keluarnya melanophore stimulating hormone
hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit disekitar pipi
(chloasma gravidarum), pada dinding perut dan sekitar payudara
(hiperpigmentasi areola mammae, puting susu semakin menonjol).
2. Tanda Kemungkinan Kehamilan
a. Perut membesar
b. Uterus membesar
c. Tanda hegar (hipertrofi isthmus, menjadi panjang dan lunak)
d. Tanda chadwick (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, tampak
lebih merah dan kelam
e. Tanda piskacek (uterus membesar)
f. Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks
g. Teraba ballottement
h. Reaksi kehamilan positif
3. Tanda Pasti Kehamilan
a. Pada usia 20 minggu, gerakan janin kadang-kadang dapat diraba secara
obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin dapat diraba pada
kehamilan tua.
b. Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada usia kehamilan 18- 20
minggu memakai Doppler atau stetoskop Leannec.
c. Pada primigravida, ibu merasakan gerakan janinnya pada usia
kehamilan 18 minggu. Sedangkan multigravida, usia 16 minggu.
d. Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen, kerangka janin
dapat dilihat.
4. Diagnosa kehamilan
a. Kehamilan normal
1) Ibu sehat
2) Tidak ada riwayat obstetri buruk
3) Ukuran uterus sesuai usia kehamilan
4) Pemeriksaan fisik dan laboratorium normal
b. Kehamilan dengan masalah khusus
1) Masalah keluarga atau psiko-sosial
2) Kekerasan dalam rumah tangga
3) Kebutuhan finansial, dan lain-lain
c. Kehamilan dengan masalah kesehatan yang membutuhkan rujukan
untuk konsultasi dan atau kerjasama penanganannya : Hipertensi,
anemia berat, preeklampsia, pertumbuhan janin terhambat, infeksi
saluran kemih, penyakit kelamin dan kondisi lainnya yang dapat
memburuk selama kehamilan
d. Kehamilan dengan kondisi kegawatdaruratan yang membutuhkan
rujukan segera : Perdarahan, eklamsia, ketuban pecah dini, atau
kondisi kegawatdaruratan lain pada ibu dan bayi.
C. Kebutuhan dasar ibu hamil
Menurut buku Asuhan Kehamilan Kebidanan kebutuhan dasar ibu
hamil adalah :
1. Kebutuhan oksigen
Pada kehamilan terjadi perubahan pada sistem respirasi untuk
dapat memenuhi kebutuhan O2, di samping itu terjadi desakan diafragma
karena dorongan rahim yang membesar. Sebagai kompensasi terjadinya
desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan
bernapas lebih dalam. Hal ini akan berhubungan dengan meningkatnya
aktifitas paru-paru oleh karena selain untuk mencukupi kebutuhan O2ibu,
juga harus mencukupi kebutuhan O2 Janin. Ibu hamil kadang– kadang
merasakan sakit kepala, pusing ketika berada di keramaian misalnya di
pasar, hal ini disebabkan karena kekurangan O2. Untuk menghindari
kejadian tersebut hendaknya ibu hamil menghindari tempat kerumunan
banyak orang. Untuk memenuhi kecukupan O2 yang meningkat, supaya
melakukan jalan–jalan dipagi hari, duduk– duduk di bawah pohon yang
rindang, berada di ruang yang ventilasinya cukup.
2. Kebutuhan Nutrisi
Untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi selama masa hamil,
banyak
diperlukan zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari pada sebelum
hamil. Pada ibu hamil akan mengalami BB bertambah, penambahan BB
bisa diukur dari IMT (Indeks Masa Tubuh) / BMI (Body Mass Index)
sebelum hamil. IMT dihitung dengan cara BB sebelum hamil dalam kg
dibagi (TB dlm m)2 misalnya :
seorang perempuan hamil BB sebelum hamil 50 kg,TB 150 cm maka IMT
50/(1,5)2= 22.22 (termasuk normal).
3. Personal Hygiene
Kebersihan badan mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan
yang kotor banyak mengandung kuman, sehingga perlu menjaga
kebersihan badan secara ekstra disamping itu menjaga kebersihan badan
juga dapat untuk mendapatkan rasa nyaman bagi tubuh
a. Mandi
b. Perawatan vulva dan vagina
c. Perawatan gigi
d. Perawatan kuku
e. Perawatan rambut
4. Pakaian
Pakaian yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah pakaian yang
longgar, nyaman dipakai, tanpa sabuk atau pita yang menekan bagian
perut atau pergelangan tangan karena akan mengganggu sirkulasi
darah.Stocking tungkai yang sering dikenakan sebagian wanita tidak
dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian dalam atas
(BH) dianjurkan yang longgar dan mempunyai kemampuan untuk
menyangga payudara yang makin berkembang. Dalam memilih BH
supaya yang mempunyai tali bahu yang lebar sehingga tidak menimbulkan
rasa sakit pada bahu.Sebaiknya memilih BH yang bahannya dari katun
karena selain mudah dicuci juga jarang menimbulkan iritasi.Celana dalam
sebaiknya terbuat dari katun yang mudah menyerap air sehingga untuk
mencegah kelembaban yang dapat menyebabkan gatal dan iritasi apalagi
ibu hamil biasanya sering BAK karena ada penekanan kandung kemih
oleh pembesaran uterus.Korset dapat membantu menahan perut bawah
yang melorot dan mengurangi nyeri punggung. Pemakaian korset tidak
boleh menimbulkan tekanan pada perut yang membesar dan dianjurkan
korset yang dapat menahan perut secara lembut. Korset yang tidak
didesain untuk kehamilan dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan
tekanan pada uterus, korset seperti ini tidak dianjurkan untuk ibu hamil
5. Eliminasi ( BAB dan BAK )
a. Buang air besar (BAB)
Pada ibu hamil sering terjadi obstipasi. Obstipasi ini
kemungkinan terjadi disebabkan oleh:
1) Kurang gerak badan
2) Hamil muda sering terjadi muntah dan kurang makan
3) Pristaltik usus kurang karena pengaruh hormone
4) Tekanan pada rektum oleh kepala
b. Buang air kecil (BAK)
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan
cukup lancer dan malahan justru lebih sering BAK karena ada
penekanan kandung kemih oleh pembesaran uterus.
6. Seksual
Hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan seksual
7. Mobilisasi dan body mekanik
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara
bebas, mudan dan teratur dan mempunyai tujuan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan hidup sehat
8. Exercise / senam hamil
Dengan berolahraga tubuh seorang wanita menjadi kuat. Selama
masa kehamilan olahraga dapat membantu tubuhnya siap untuk
menghadapi kelahiran
9. Istirahat / tidur
Istirahat atau tidur dan bersantai sangat penting bagi wanita hamil
dan menyusui
10. Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu antigen. Vaksinasi dengan toksoid
tetanus (TT), dianjurkan untuk dapat menurunkan angka kematian bayi
karena infeksi tetanus.

D. Standar Asuhan Pelayanan ANC


Menurut Wijayanti, W (2018), bahwa dalam penerapan praktek sering
dipakaistandar minimal perawatan Antenatal Care yang disebut “10 T”, yaitu:
1. Timbang berat badan
Proses antenatal care pertama dari 14 T adalah timbang berat badan
sekaligus ukur tinggi badan ibu hamil. Ini biasanya dilakukan pada
pertemuan pertama untuk mengetahui adakah risiko kehamilan yang
mungkin terjadi. Setiap bulannya, pertambahan berat badan terus dicatat
untuk mengetahui apakah masih masuk dalam level normal atau tidak.
2. Pemeriksaan tekanan darah
Saat sesi konsultasi dengan dokter spesialis kandungan, tekanan
darah ibu hamil akan diperiksa terlebih dahulu. Normalnya, tekanan darah
berada di angka 110/80 hingga 140/90 mmHg. Dokter akan membahas
lebih detil resiko apabila tekanan darah diketahui terlalu rendah atau
tinggi.
3. Tinggi puncak rahim diperiksa
Puncak rahim atau fundus uteri juga perlu diperiksa sebagai salah
satu indikator usia kehamilan. Idealnya, tinggi puncak rahim ini sama
dengan usia kehamilan. Jika ada perbedaan, toleransi nya pun hanya 1-2
cm. Dokter akan memberi perhatian lebih jika perbedaannya lebih dari 2
ccm
4. Vaksinasi tetanus
Perlu juga diberikan vaksinasi tetanus untuk ibu hamil. Namun
sebelumnya, dokter juga perlu mengetahui status imunisasi sebelumnya
sekaligus seberapa dosis yang harus diberikan.
5. Tablet zat besi
Rangkaian antenatal care berikutnya adalah pemberian tablet atau
suplemen zat besi untuk ibu hamil. Biasanya, dokter juga akan meresepkan
beberapa suplemen lain seperti asam folat, kalsium, dan lainnya sesuai
kebutuhan dan kondisi iibu
6. Tetapkan status gizi
Penting untuk mengetahui status gizi ibu hamil dalam rangkaian
pemeriksaan ANC. Apabila gizi ibu hamil kurang tercukupi, maka risiko
bayi mengalami berat badan lahir rendah meningkat. Penetapan status gizi
ini dilakukan dengan mengukur lingkar antara lengan atas dan jarak
pangkal bahu ke ujung siku.
7. Tes laboratorium
Pada awal dan akhir usia kehamilan, dokter juga akan meminta ibu
hamil menjalani tes laboratorium. Tujuannya untuk mengetahui kondisi
yang umum seperti golongan darah, rhesus, hemoglobin, HIV, dan
lainnya. Namun pada beberapa kondisi, ibu hamil perlu menjalani tes
laboratorium yang lebih spesifik untuk mengetahui adakah risiko selama
kehamilan.
8. Tentukan denyut jantung janin
Ketika memasuki usia kehamilan 16 minggu, denyut jantung bayi
sudah bisa diperiksa. Ini sangat krusial untuk mendeteksi adakah faktor
risiko kematian karena cacat bawaan, infeksi, atau gangguan pertumbuhan.
Deteksi denyut jantung dan keberadaan janin ini bisa diketahui lewat
pemeriksaan USG.
9. Tatalaksana kasus
Bagi ibu hamil dengan risiko tinggi, maka akan ada tatalaksana
kasus yang memastikan calon ibu mendapat perawatan dan fasilitas
kesehatan memadai. Pihak rumah sakit atau dokter akan mendiskusikan
opsi-opsinya dengan ibu.
10. Temu wicara
Apapun yang ditanyakan selama proses kehamilan bisa
disampaikan saat temu wicara dengan dokter. Ini termasuk bagian dari
proses pemeriksaan ANC. Tanyakan segala hal terkait kehamilan agar
mendapat informasi sejelas-jelasnya saat sedang konsultasi.
Asuhan kebidanan kehamilan (antenatal care) dilakukan minimal 6
kali selama masa kehamilan yang dimana pada trimester I 1 kali, trimester
II 2 kali dan di trimester III 3 kali.
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “S” G3P2A0H2


DENGAN KEHAMILAN NORMAL TRIMESTER III
DI PUSKESMAS BABAKAN

Tanggal / waktu pengumpulan data : Sabtu,19Mei 2023


Nomor register pasien :-
Tempat pengumpulan data : Ruang KIA

I. PENGUMPULAN DATA DASAR


A. DATA SUBYEKTIF (S)
Identitas / Biodata
Nama Klien : Ny “S“ Nama Suami : Tn “M“
Umur : 33 tahun Umur :35 tahun
Suku Bangsa : Sasak Suku Bangsa : Sasak
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Dagang
Alamat : Pelambek Alamat : pelambek
No Hp : No Hp :-

Anamnesa Kebidanan
1. Tujuan/alasan kunjungan : Ibu hamil 9 bulan datang ingin periksa
kehamilannya Dan cek lab
2. Keluhan utama : Ibu mengatakan mengeluh nyeri pinggang
3. Tanda-tanda bahaya
a. Sakit kepala yang hebat : Tidak ada
b. Penglihatan kabur : Tidak ada
c. Bengkak pada wajah tangan dan kaki :Tidak ada
d. Gerakan janin berkurang : Tidak ada
e. Perdarahan pervaginam : Tidak ada
f. Nyeri perut yang hebat : Tidak ada
g. Nyeri Epigastrik : Tidak ada
4. Riwayat Sosial Ekonomi
a. Status perkawinan : Menikah sah
Menikah : 1 kali
b. Bahasa yang digunakan di rumah : Bahasa sasak
c. Kebiasaan hidup sehat (merokok/penggunaan alkohol /obat – obatan
terlarang) : Ibu mengatakan tidak merokok/minum alkohol/obat
terlarang (suami merokok)
d. Dukungan dari suami / keluarga mengenai kehamilannya :
Suami dan keluarga sangat mendukung kehamilan. Memberi
dukungan dalam bentuk keluarga mengantarkan ibu untuk
melakukan pemeriksaan dan selalu ada saat ibu membutuhkan
bantuan.
e. Status kesehatan suami (merokok / penggunaan alcohol / obat-
obatan terlarang) : Ibu mengatakan suaminya sehat,merokok dan
tidak mengonsumsi obat-obatan terlarang
f. Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan: ibu dan keluarga
Sangat senang
g. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan : ibu
mengatakan tidak ada
h. Hubungan seks selama kehamilan : ibu mengatakan pernah
berhubungan seks selama kehamilannya, dan tidak ada masalah
i. Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami
j. Rencana tempat melahirkan dan penolong persalinan : Ibu
mengatakan ingin melahirkan di puskesmas dibantu oleh bidan
k. Persiapan persalinan :
1) Transportasi : Motor
2) Pendamping persalinan : Suami dan keluarga
3) Alat – alat dan pakaian ibu beserta bayi : Sudah dipersiapkan
4) Donor darah : Keluarga
5) Dana : BPJS
5. a. Riwayat Kesehatan / penyakit yang pernah atau sedang diderita
1) Jantung : Tidak ada
2) Hipertensi : Tidak ada
3) Diabetes Mellitus : Tidak ada
4) Asma : Tidak ada
5) Batuk yang berkepanjangan >1 bulan (Tuberkulosis) : Tidak ada
6) Penyakit Ginjal : Tidak ada
7) Riwayat alergi ( termasuk alergi obat-obatan) : Tidak ada
8) Gangguan Mental (Psychosa postpartum) : Tidak ada
9) Lain – lain : Tidak ada
b. Riwayat penyakitkeluarga(Penyakit menular/penyakit
keturunan/keturunan kembar)
1) Jantung : Tidak pernah periksa
2) Hipertensi : Tidak ada
3) Diabetes Mellitus : Tidak ada
4) Keturunan Kembar : Tidak ada
5) Asma : Tidak ada
6) Alergi : Tidak ada
7) Epilepsi/kejang : Tidak ada
8) Kelainan Mental : Tidak ada
9) Lain – lain : Tidak ada
6. Riwayat penyakit menular seksual
a. Riwayat diagnosis dan pengobatan seksual termasuk AIDS : Tidak
Pernah periksa
b. Pengeluaran vagina yang abnormal : Tidak ada
c. Luka dan pembengkakan pada vaginal : Tidak ada
d. Rasa nyeri pada saat berkemih : Tidak ada
e. Diare yang berkelanjutan lebih dari 1 bulan : Tidak ada
7. Riwayat operasi
a. Operasi atau luka pada pelvis : Tidak ada
b. Transfusi darah : Tidak pernah
8. Riwayat ginekologi
a. Salpingectomy : Tidak ada
b. Pengobatan infertilitas : Tidak ada
c. Kehamilan ektopik : Tidak ada
d. Operasi pada vagina, pelvis, dan uterus : Tidak pernah
9. Riwayat Menstruasi
a. Usia Menarche : 13 tahun
b. Siklus menstruasi : 28 hari
c. Lama menstruasi : 5-7 hari
d. Jumlah darah : 3-4 kali ganti pembalut
e. Rasa sakit pada saat menstruasi atau dismenore : Ada,Ketika awal
menstruasi sakit perut dan payudara
10. Riwayat Kontrasepsi
a. Metode yang pernah digunakan : Tidak ada
b. Kapan berhenti dan alasannya : Tidak ada
c. Lama penggunaan kontrasepsi sebelum hamil : Tidak ada
11. Riwayat Kehamilan
a. Hamil ke : 3 ( tiga )
b. HPHT : 15-08-2022
HTP : 22-05-2023
c. Umur Kehamilan menurut ibu : 9 bulan
d. Pergerakan fetus dirasakan pertama kali : Saat usia kehamilan 5
bulan pergerakan bayi dirasakan pertama kali Pergerakan fetus
dalam 12 jam terakhir : Lebih dari 10 kali
e. Keluhan yang dirasakan selama kehamilan : Nyeri pinggang dan
sering buang air kecil
f. Tanda bahaya : Tidak ada
g. Riwayat ANC : 5 kali
h. Status imunisasi : Lengkap
i. Kekhawatiran-kekhawatiran khusus : Tidak ada
j. Obat yang dikonsumsi/termasuk jamu : Ibu hanya mengkonsumsi
obat dari bidan seperti tablet Fe, vitamin B complex dan Asam Folat
12. Riwayat kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu
No Usia Jenis Penolong Tempat Penyulit Anak
kehamilan persalinan persalinan kehamilan
Jk BB H/ Um
M ur
1 9 bulan normal bidan polindes Tidak L 2800 H 12
ada
2 9 bulan normal bidan polindes Tidak P 2900 H 5
ada

13. Riwayat Diet / Gizi yang dikonsumsi / makanan sehari-hari


Makan Sebelum Hamil Selama Hamil
Frekuensi 3x sehari 4-5x sehari
Porsi makan 1 piring 1 piring
Jenis makanan Nasi,sayur, lauk pauk Nasi, sayur, lauk pauk
Masalah Tidak ada Tidak ada

Minum Sebelum Hamil Selama Hamil


Frekuensi minum 5-6 gelas per hari 8-9 gelas per hari
Jenis minuman Air putih Airputih
Masalah Tidak ada Tidak ada

14. Pola eliminasi


BAB Sebelum Hamil Selama Hamil
Frekuensi 1 kali sehari 1 kali sehari
Konsistensi Lunak Lunak
Kesulitan Tidak ada Tidak ada

BAK Sebelum Hamil Selama Hamil


Frekuensi 3-4 kali sehari 8-9 kali sehari
Konsistensi Kuning jernih Kuning jernih
Kesulitan Tidak ada Tidak ada

15. Pola istirahat dan tidur


Tidur Sebelum Hamil Selama Hamil
Siang ± 2 jam ± 2 jam
Malam ± 7-8 jam ± 7-8 jam
Kesulitan Tidak ada Tidak ada

Kebersihan diri Sebelum Hamil Selama Hamil


Mandi 2 x sehari 2 x sehari
Sikat gigi 2 x sehari 2 x sehari
Cuci rambut 2 x seminggu 2 x seminggu
Ganti pakaian 2 x sehari 2 x sehari
Ganti celana dalam 3 x sehari 3 x sehari

B. Data Obyektif (O)


1. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Emosional : Stabil
Postur tubuh (Lordosis / Kifosis / Pincang / Lain – lain) : lordosis
HTP : 22-05-2023
Usia Kehamilan : 9 bulan
Berat badan sekarang : 59 kg
BB sebelum kehamilan : 53 kg
Kenaikan BB selama hamil : 6kg
IMT : 26,2kg/m
Tinggi Badan : 150cm
Lila : 28 cm
Tanda – tanda vital Tekanan darah : 110/70 mmHg
Denyut nadi : 80 x/ mnt
Suhu tubuh : 36,5° C
Pernafasan : 20 x/mnt
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Warna rambut pirang, distribusi merata, kulit kepala
bersih, tidak ada ketombe, tidak ada lesi, tidak ada massa/benjolan
dan tidak ada infeksi pada kulit kepala.
b. Muka : Muka tidak pucat, tidak ada chloasma gravidarum dan
tidak ada oedema.
c. Mata : Mata bersih, simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik.
d. Mulut dan gigi : Bibir lembab, Rahang dan lidah tidak pucat dan
tidak ada lesi, warna gusi merah muda, tidak terdapat karies gigi.
e. Leher
Kelenjar thyroid : Tidak ada pembengkakan kelenjar
Kelenjar getah bening/Limfe : Tidak ada pembesaran limfe
Bendungan vena Jugularis : Tidak ada bendungan vena jugulari
f. Payudara : Tidak dilakukan
g. Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
Linea : ada linea nigra
Striae : ada striae albican
Kontraksi : Tidak ada

- Palpasi Leopold
1. leopold I : TFU 28 cm, teraba bulat lunak dan tidak melenting
(bokong) di fundus uteri.
2. Leopold II : Teraba keras, panjang seperti papan disebelah
kanan perut ibu (puka)
3. Leopold III : Belum Masuk PAP
4. Leopold IV : Tidak dilakukan
5. DJJ : (+/+ ) Irama teratur ( 11-12- 12 ) Frekuensi 140 x/mnt
6. TBBJ : 2,635 gr
h. Ektremitas atas dan bawah
1) Oedema : Tidak ada oedema
2) Kekauan sendi : Tidak ada kekakuan sendi
3) Kemerahan : Tidak ada kemerahan
4) Varises : Tidak ada varises
5) Refleks patella : (+/+)
6) Kuku: tidak pucat
i. Genetalia (Tidak dilakukan) karena tidak ada indikasi
j. Pemeriksaan laboratorium/ penunjang
1) DARAH
a) Hemoglobin : 14,6 gr/dl
b) Golongan Darah :A
2) URINE
a) Protein : (-)
c) Glukosa: ( -)
3) VIRUS
a) HIV/AIDS : negative
b) HBsAg : negative
c) SIFILIS : negative

II. INTERPRETASI DATA DASAR


1. Diagnosa Kebidanan
G3P2A0H2 Usia kehamilan 38-39 minggu, keadaan umum
ibu dan janin baik
 Data Dasar
a. Data subyektif
1) Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan ke dua dan pernah
keguguran sebelumnya.
2) HPHT-Nya : 15-08-22
b. Data obyektif
1) Keadaan umum ibu dan janin baik, TD : 110/70 mmHg, N :
80 x/mnt, RR : 20 x/m, S : 36,5°C.
2) Leopold I : TFU : 28 cm teraba besar,lunak,tidak
melenting (Bokong)
3) Leopold II : Teraba keras, panjang seperti papan di
sebelah kanan perut ibu (PUKA)
4) Leopold III : Belum Masuk PAP
5) Leopold IV : Tidak dilakukan
6) DJJ : 140x/menit, Irama : 11-12-12
7) TBBJ : 2,635 gram
2. Masalah
Ketidaknyamanan sakit pinggang
3. Kebutuhan
Tidak ada
III. MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV. KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V. RENCANA ASUHAN
1. Meminta izin atau memberitahu ibu tindakan apa yang akan
dilakukan
2. Memberitahukan ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
3. Memberitahu ibu penyebab ketidaknyamanan yang dirasakan dan
cara mengatasinya
4. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan
5. Memberitahu ibu agar rutin meminum tablet tambah darah
6. Berikan KIE tentang
a.tanda-tanda bahaya kehamilan
b.kebutuhan nutrisi dan cairan
c.pola istirahat dan aktifitas
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan USG
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang
9. Pendokumentasian pada hasil pemeriksaan ibu
VI. PELAKSANAAN (Tanggal/Waktu : 19-05-2023 / 11:00 WITA )
1. Permisi ibu disini saya akan melakukan pemeriksaan pada ibu,
apakah ibu bersedia
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam
kondisi baik, TTV (TD: 110/70 mmHg, N: 80 x/menit, R: 20
x/menit, S :36,5°C)
3. Memberitahu ibu bahwa keluhan yang ibu rasakan saat ini adalah
keluhan yang normal terjadi pada ibu hamil trimesterIII.Keluhan
sakit pinggang disebabkan karena perubahan pusat gravitasi
tubuh.Caramengatasinyayaitu dengan berolahraga teratur,perbaiki
posisi tidur yang mungkin salah,hindari kebiasaan duduk dan
berdiri terlalu lama,pijat kehamilan.
4. Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan yaitu nyeri pinggang
bagian belakang yang menjalar ke perut,kontraksi dirasakan secara
teratur,keluar lendir bercampur darah dan air ketuban pecah
5. Memberitahu ibu agar rutin meminum tablet tambah darah dengan
cara minum setiap hari yaitu setiap malam sebelum tidur dengan
menggunakan air putih, agar Hb ibu normal dan agar ibu tidak
mengalami anemia, karena jika ibu mengalami anemia itu dapat
membuat system kekebalan tubuh ibu menjadi lemah sehingga
mudah terkena penyakit infeksi ibu, anemia juga beresiko
menyebabkan ibu mengalami depresi postpartum karena ibu
mengalami anemia yang di awali dengan tidak minum tablet
tambah darah. Selain beresiko pada ibu hamil, anemia defisiensi
juga dapat menimbulkan resiko pada bayi, anemi defisiensi
berhubungan dengan kelahiran premature dan berat badan lahir
rendah.
6. Memberikan KIE tentang
a.Tanda-tanda bahaya kehamilan
tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III seperti, pendarahan,
kontraksi diawal trimester III, sakit kepala dan sakit perut, mual
dan muntah parah,penurunan gerakan bayi/janin secara signifikan.
b.Mengingatkan ibu untuk memperhatikan kebutuhan nutrisi dan
cairan dengan makan-makanan yang bergizi seperti sayur-
sayuran,buah-buahan,lauk pauk serta minum air putih 8-9 gelas
sehari dan minum susu ibu hamil
c.Mengingatkan ibu untuk memperhatikan pola istirahat dan
aktifitas dengan tidak bekerja terlalu berat,beristirahat ketika
merasa lelah,tidur siang minimal 2 jam dan malam 7-8 jam sehari
7.Menganjurkan ibu melakukan USG untuk mengetahui keadaan
janinnya, mengetahui pisisi janin, serta mengetahui seberapa banyak
air ketubannya, dll.
8.Mengajurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1x lagi atau
melakukan kunjungan segera jika ada keluhan / tanda bahaya
9.Mendokumentasikan atau mencatat kegiatan pemeriksaan dan
hasilnya pada rekam medik pasien. Sudah dilakukan
pendokumentasian
VII. EVALUASI
1. Memberitahu ibu tindakan yang dilakukan
2. Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan
3. Ibu sudah mengetahui dan mengerti penyebab ketidaknyaman
dan cara mengatasinya
4. Ibu mengetahui tanda-tanda persalinan
5. Ibu mengerti dan bersedia minum tablet Fe secara rutin
6. Ibu mengerti dengan KIE yang sudah di jelaskan
7. Ibu bersedia untuk melakukan USG
8. Ibu bersedia kunjungan ulang
9. Sudah dilakukan pendokumentasian
BAB IV
PEMBAHASAN

Manajemen buku Dokumentasi Kebidanan langkah pertama Menajemen


Varney adalah :
1. Langkah 1 Mengumpulkan Data
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan
semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara
lengkap, yaitu:
a. Riwayat kesehatan
b. Pemeriksaan fisik pada kesehatan
c. Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
d. Meninjau data laboratorium dan membandingkan dengan hasil studi
Pada langkah pertama ini dikumpulakan semua informasi yang akurat
dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Bidan
mengumpulkan data dasar awal yang lengkap. Bila klien mengalami
komplikasi yang perlu dikonsultasikan kepada dokter dalam manajemen
kolaborasi bidan akan melakukan konsultasi.
Di Puskesmas Babakan bidan melakukan pengumpulan data pada klien
secara lengkap. Bila klien mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasikan
kepada dokter dalam manajemen kolaborasi bidan akan melakukan konsultasi,
Jadi tidak ada kesenjangan anatara teori dan praktik.
2. Langkah II (kedua): Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan interpretasi data yang benar terhadap
diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang
benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah
dikumpulkan di interpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa
yang spesifik. Masalah sering berkaitan dengan pengalaman wanita yang di
identifikasikan oleh bidan. Masalah ini sering menyertai diagnosa. Sebagai
contoh yaitu wanita pada trimester ketiga merasa takut terhadap proses
persalinan dan persalinan yang sudah tidak dapat ditunda lagi. Perasaan takut
tidak termasuk dalam kategori “nomenklatur standar diagnosa” tetapi tentu
akan menciptakan suatu masalah yang membutuhkan pengkajian lebih lanjut
dan memerlukan suatu perencanaan untuk mengurangi rasa sakit.
Di Puskesmas Babakan bidan melakukan Interpretasi data dasar pada
klien, jadi tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik.
3. Langkah III (ketiga): Mengidentifikasikan diagnosa atau masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasikan masalah atau diagnosa
potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan
dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien, bidan diharapkan dapat
bersiap-siap bila diagnosa atu masalah potensial benar-benar terjadi.
Di Puskesmas Babakan bidan mengindentifikasikan diagnosa atau
masalah potensial, tetapi tidak ada masalah potensial yang terdapat pada NY
“S” , oleh karena itu tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.
4. Langkah IV (keempat): Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang
Memerlukan Penanganan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter
dan/atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai kondisi klien. Langkah keempat mencerminkan
kesinambunagan dari proses manajemen kebidanan. Jadi manajemen bukan
hanya selama asuhan primer periodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga
selama wanita tersebut bersama bidan terus menerus, misalnya pada waktu
wanita tersebut dalam persalinan. Data baru mungkin saja perlu dikumpulkan
dan dievaluasi. Beberapa data mungkin mengindikasikan situasi yang gawat
dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu
atau anak (misalnya, perdarahan kala III atau perdarahan segera setelah lahir,
distocia bahu, atau nilai APGAR yang rendah). Dari data yang dikumpulkan
dapat menunjukan satu situasi yang memerlukan tindakan segera sementara
yang lain harus menunggu intervensi dari seorang dokter, misalnya prolaps
tali pusat. Situasi lainya bisa saja tidak merupakan kegawatan tetapi
memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.
Di Puskesmas Babakan bidan telah mengidentifikasi kebutuhan yang
memerlukan penanganan segera, namu tidak terdapat kebutuhan yang
memerlukan penanganan segera pada NY “ S “, oleh karena itu tidak ada
kesenjangan antara teori dengan praktik.
5. Langkah V(kelima) : Merencanakan Asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuahan yang menyeluruh ditentukan
oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan
manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi, pada langkah ini informasi/ data dasar yang tidak lengkap dapat
dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang
sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan
tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti
apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya apakah diberikan penyuluhan,
konseling, dan apakah merujuk klien bila ada masalah-masalah yg berkaitan
dengan sosial ekonomi,kultur atau masalah psikologis. Semua keputusan yang
dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional dan benar- benar
valid berdasarkan pengetahuan dan teori yg up to date serta sesuai dengan
asumsi tentang apa yang akan atau tidak akan dilakukan oleh klien.
Di Puskesmas Babakan bidan merencanakan asuhan yang menyeluruh
kepada NY “S“, oleh karena itu tidak ada kesenjangan antara teori dengan
praktik
6. Langkah VI(keenam) : Melaksanaan perencanaan
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang
telah diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman.
Perencanaan ini bisa dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan
dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan
tidak melakukanya sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk
mengarahkan pelaksanaanya. Manajemen yang efisien akan menyingkat
waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dari asuhan klien.
Di Puskesmas Babakan bidan melaksanakan perencanaan asuhan pada
NY “S“, oleh karena itu tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan praktik
7. Langkah VII(Terakhir) : Evaluasi
Pada langkah ke-7 ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-
benar telah terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah diidentifikasi didalam
masalah dan diagnosa. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang
benar efektif dalam pelaksananya. Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana
tersebut telah efektif sedang sebagian belum efektif. (Virgian, Kharisma, S.
ST, 2022)
Di Puskesmas Babakan bidan melakukan evaluasi terhadap NY “S”,
oleh karena itu tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal
pada NY “S“ melalui pendekatan 7 langkah varney diatas. Seperti :
b. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data pada NY “S“
c. Mahasiswa dapat melakukan interpretasi data pada NY “S“
d. Mahasiwa mampu mengidentifikasi masalah potensial pada NY “S“
e. Mahasiswa mampu menetapkan kenutuhan terhadap tindakan segera pada
NY “S”
f. Mahasiswa mampu menyusun rencana asuhan pada NY “S“
g. Mahasiswa mampu melakukan pelaksanaan asuhan pada NY “S“
h. Mahasiwa mampu melakukan evaluasi hasil asuhan pada NY “S“

B. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
a. Institusi mampu menambahkan pengetahuan dan pengalaman dalam
pelaksanaan asuhan kebidanan bagi mahasiswa kebidanan.
b. Institusi mampu mengetahui kemampuan mahasiswanya dalam
menerapkan ilmu pendidikan yang diperoleh mahasiswa dibangku
kuliah
2. Bagi Puskesmas
Di harapkan bidan di puskesmas Babakan mendapat pengetahuan
yang terbaru tentang Asuhan Kebidanan
3. Bagi Mahasiswa
a. Diharaapkan mahasiswa bisa mmenerapkan asuhan kebidanan pada ibu
hamil
b. Diharapkan mahasiswa dapat menerapkan langsung pada masyarakat
di lapangan perkembangan ilmu pengetahuan yang diperolehnya di
pendidikan
c. Diharapkan agar mahasiw terus belajar tentang menerapkan asuhan
kebidanan komprehensif dengan kehamilan normal melalui pendekatan
7 Langkah Varney.
4. Bagi Pasien dan Keluarga
a. Dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarga mengenai
kehamilan.
b. Pasien dan keluarga mendapat informasi mengenai kehamilannya
c. Pasien dan keluarga mendapat asuhan mengenai kehamilannya
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo S, 2018, Ilmu Kebidanan, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka


SarwonoPrawirohardjo.

Susanti, Susanti, and Ulpawati Ulpawati. “Asuhan Kebidanan pada Kehamilan


(Buku Pintar Ibu Hamil).” (2022)

Rismalinda, 2015, asuhankebidanankehamilan, Jakarta: Cv Trans Info

Jaya Wand.2015. Analisis Pelaksanaan Program Antenatal Care di Puskesmas


Ciputat Timur Tahun 2015. Jakarta: FakultasKedokteran Dan Ilmu
Kesehatan Unibersitas Islam Negri SyarifHidayatullah Jakarta.

Media Prawirohardjo S, 2010, IlmuKebidanan, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka


SarwonoPrawirohardjo.

Kusmiyati Y, Wahyuningsih & HJj. Sujiyatini, 2010. Perawatan Ibu Hamil,


Fitramaya, yogyakarta.

PWS KIA Puskesmas Babakan Buku KIA revisi tahun 2022

Anda mungkin juga menyukai