Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU HAMIL ( TRIMESTER III )


DI PUSKESMAS JEKAN RAYA

Oleh :
Nama : SELVI
NIM : 2018.A.09.0775

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI D III KEBIDANAN
TAHUN AJARAN
2020/2021
HALAMAN PERSETUJUAN

Asuhan Kebidanan Ini Disusun Oleh:


Nama : Selvi
NIM : 2018.A.09.0778
Program Studi : D III Kebidanan
Judul : Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil
(Trimester III) Di Puskesmas Jekan Raya.

Telah melaksanakan Asuhan Kebidanan sebagai persyaratan untuk menempuh


Praktek linik I (PPK I) Pada Program Studi D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

Laporan Kebidanan Ini Telah Disetujuan Oleh :

Pembimbing Lahan/Praktek

Evalina Br. Ginting, S. ST


LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan Ini Disusun Oleh:


Nama : Selvi
NIM : 2018.A.09.0775
Program Studi : D III Kebidanan
Judul : Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil
(Trimester III) Di Puskesmas Jekan Raya.

Telah melaksanakan Asuhan Kebidanan sebagai persyaratan untuk menempuh


Praktek linik I (PPK I) Pada Program Studi D III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.
Palangka Raya, 23 Desember 2020
Mahasiswa

Selvi

PEMBIMBING PRAKTIK

Mengetahui
Penguji I Penguji II

Evalina B.r Ginting,S.ST Meyska Widyanidi,SST.,M.Tr.Keb

KUP PS Diploma Tiga Kebidanan

Desi Kumala F,SST.,M.Kes


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan yang berjudul “Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada
Ibu Hamil (Trimester III) Di Puskesmas Jekan Raya”. Laporan pendahuluan ini
disusun guna melengkapi tugas (PPK I).
Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Desi Kumala F,SST.,M.Kes selaku Ketua Program Studi D III
Kebidanan STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Rena Oki A Lestari,SST.M.Tr.Keb selaku pembimbing akademik yang
telah banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam
penyelesaian asuhan kebidanan ini.
4. Ibu Stefanicia,SST.,M.Kes dan Ibu Ivana Devitasari,SST.,M.tr.Keb selaku
coordinator praktikpra klinik Kebidanan I Program Studi D III Kebidanan.
5. Ibu Evalina B.r Ginting Selaku CI di Puskesmas Jekan Raya
6. Ibu Mesyka Widyanidi,SST.,M.Tr.Keb selaku penguji ujian di Puskesmas
Jekan Raya.
7. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan
ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Palangka Raya, 15 Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................ii.
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................iii.
KATA PENGANTAR..........................................................................................iv.
DAFTAR ISI..........................................................................................................v.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang...............................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................3
BAB 2 Tinjauan Pustaka
2.1 Konsep Penyakit........................................................................................4
2.1.1 Anatomi Fisiologi..............................................................................4
2.1.2 Definisi...............................................................................................4
2.1.3 Etiologi...............................................................................................9
2.1.4 Klasifikasi........................................................................................10
2.1.5 Patofisiologi (Pathways)..................................................................11
2.16 Manifestasi Klinis (Tanda dan Gejala)............................................14
2.1.7 Komplikasi.......................................................................................15
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang...................................................................16
2.1.9 Penatalaksanaan Medis....................................................................17
2.2 Manajemen Asuhan Keperawatan.......................................................24
2.2.1 Pengkajian Keperawatan..................................................................24
2.2.2 Diagnosa Keperawatan....................................................................30
2.2.3 Intervensi Keperawatan....................................................................31
2.2.4 Implementasi Keperawatan..............................................................33
2.2.5 Evaluasi Keperawatan......................................................................33
BAB 3Asuhan Keperawatan
3.1 Pengkajian...............................................................................................34
3.2 Diagnosa..................................................................................................35
3.3 Intervensi.................................................................................................36
3.4 Implementasi...........................................................................................38
3.5 Evaluasi...................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................46
SUSUNAN ACARA PEMKES.................................................................................

LEAFLET..................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur. Dalam
prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul-betul penuh
perjuangan (Mirza, 2008). Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yaitu
trimester yang pertama dimulai dari konsepsi sampai dengan 3 bulan, trimester
kedua dimulai dari bulan keempat sampai dengan 6 bulan, trimester ketiga
dimulai dari bulan ketujuh sampai dengan 9 bulan dalam (Wiknjosastro, 2005).
Pada trimester I, biasanya seorang ibu mengalami peningkatan frekwensi
berkemih, morning sickness, kelelahan, dan keletihan. Ketika usia kehamilan
memasuki usia kehamilan di trimester II, hal seperti yang dialami pada semester
I akan berhenti dan ibu hamil akan mulai tenang karena ibu hamil telah terbiasa
mengalami hal tersebut. Pada trimester III ibu hamil akan mulai mengalami
kecemasan karena pada periode ini ibu hamil akan memasuki proses menjelang
persalinan (Andriana, 2007).
Trimester III merupakan waktu untuk menyiapkan kelahiran dan
kedudukan sebagai orangtua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi,
sehingga disebut sebagai periode penantian(Kusmiyati, Yuni, & dkk, 2009).
Sejumlah ketakutan terlihat selama trimester ketiga. Wanita mungkin khawatir
terhadap hidupnya dan bayinya, dia tidak akan tahu kapan dia melahirkan. Ibu
mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan(Kusmiyati et al., 2009). Ketidaknyamanan pada trimester ini
meningkat, ibu merasa dirinya aneh dan jelek, menjadi lebih ketergantungan,
malas dan mudah tersinggung serta merasa menyulitkan(Sulistyawati, 2012).
Ketidak nyamanan psikologis yang paling sering muncul pada trimester III
adalah kecemasan. Kecemasan (Ansietas) adalah istilah yang sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, yakni menggambarkan keadaan kekhawatiran,
kegelisahan yang tidak menentu, atau reaksi ketakutan dan tidak tenteram yang
terkadang disertai dengan keluhan fisik (Sulistyawati, 2012). Berbagai keluhan
dapat ditimbulkan oleh ansietas. Keluhan tersebut dapat berupa firasat buruk,
mudah tersinggung, merasa tegang, takut sendirian, takut pada keramaian dan
banyak orang serta gangguan konsentrasi. Selain itu, keluhan-keluhan somatik
juga dapat timbul pada seseorang yang mengalami kecemasan, misalnya rasa
sakit pada otot, tulang, pendengaran berdenging, dada berdebar-debar, sesak
nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan dan lain-lain (Hawari, 2011).
Ansietas menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III disebabkan
oleh beberapa factor yaitu pengetahuan, ekonomi, pengalaman, dukungan
keluarga serta dukungan suami. Ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau
lebih dari 35 tahun merupakan usia hamil resiko tinggi karena dapat terjadi
kelainan atau gangguan pada janin, sehingga dapat menimbulkan kecemasan
pada ibu hamil tersebut(Aprillia, 2010). Ansietas dalam menghadapi persalinan
pada ibu hamil trimester III lebih sering dirasakan oleh ibu primigravida atau ibu
yang hamil untuk pertama kali, hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh Iqbal, dkk (2015) mengenai perbandingan tingkat kecemasan
primigravida dengan multigravida di RSUD Majalaya yaitu dengan responden 21
orang didapatkan hasil sebanyak 16 orang Ibu primigravida mengalami
kecemasan pada saat trimester III dan 11 orang Ibu multigravida mengalami
kecemasan pada saat trimester III (Iqbal, Wati, & Yulianti, 2015)
Gejala ansietas menurut (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017) meliputi
gejala mayor dan minor. Gejala minor dari ansietas adalah merasa bingung,
tampak gelisah, tampak tegang dan susah tidur. Gejala minor pada ansietas yaitu
tekanan darah meningkat dan muka tampak pucat. Menurut penelitian
(Grigoriadis et al., 2011) di USA pada tahun 2004, dari 8000 wanita hamil
terdapat 21.9% yang mengalami kecemasan pada Ibu primigravida Trimester III.
Berdasarkan data yang diperoleh melalui (Kementrian Kesehatan RI, 2008) di
Indonesia terdapat 373.000 ibu hamil, diketahui yang mengalami kecemasan
dalam menghadapi persalinan sebanyak 107.000 orang (28,7%).
Berdasarkan hasil penelitian dari(Zamriati, Hutagaol, & Wowiling, 2013)
mengatakan bahwa berdasarkan hasil wawancara dengan bidan dan perawat di
ruangan Poli KIA Puskesmas Tuminting data yang di peroleh dari 10 orang ibu
hamil trimester III, rata-rata mengatakan cemas dalam trimester III. Penyebab
kecemasan itu umumnya dikarenakan mereka yang merupakan kehamilan
pertama, namun ada pula yang mengatakan karena takut perdarahan, dan juga
takut akan keselamatan anak dan dirinya kedepan. (Reska Handayani, 2015)
mengatakan bahwa dari 64 orang yang diteliti didapatkan bahwa dari 45 orang
(70,3%) responden memiliki tingkat kecemasan sedang, (18,8%) responden
memiliki tingkat kecemasan berat dan (10,9%) mengalami tingkat kecemasan
ringan di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2012.
Menurut (Rubertsson, Hellström, Cross, & Sydsjö, 2014) kecemasan
dalam menghadapi persalinan tidak hanya menjadi masalah pada kesehatan
bagi calon ibu namun kecemasan pada ibu juga berdampak pada perkembangan
bayi. Menurut (Field et al., 2003)ansietasdalam menghadapi persalinan pada
kehamilan primigravida trimester III perlu ditangani dengan serius karena
ansietas memiliki dampak yang negatife yaitu saat melahirkan dapat mengalami
skor APGAR rendah, kesehatan fisik dan mental pada ibu janin terganggu,
kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum meningkat, dan dapat
terjadinya bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Upaya untuk mencegah terjadinya dampak pada kecemasan dalam
menghadapi persalinan pada Ibu primigravida Trimester III adalah melalui
teknik relaksasi. Tehnik relaksasi merupakan salah satu intervensi non-
farmakologi yang telah terbukti efektif untuk mengurangi kecemasan. Intervensi
non farmakologis sering disebut dengan intervensi tubuh dan pikiran seperti
meditasi, yoga, doa, imagery dan latihan nafas dalam(Susanti, 2010). Menurut
(Walyani, 2015) salah satu tindakan untuk mengurangi kecemasan ibu trimester
III adalah melalui support dari keluarga, lingkungan dan tenaga kesehatan, serta
memberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan kemampuan ibu beserta
keluarga.
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 23
Januari 2018 di Poliklinik Kebidanan RSUD Wangaya. Kunjungan ibu
primigravida pada tahun 2015 sebanyak 606 ibu hamil, pada tahun 2016
sebanyak 438 ibu hamil dan pada tahun 2017 sebanyak 410 ibu hamil.
Berdasarkan data diatas peneliti tertarik dalam melakukan penelitian mengenai “
Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Ibu Primigravida Trimester III Dengan
Ansietas Dalam Menghadapi Persalinan di Poliklinik Kebidanan RSUD
Wangaya Tahun 2018’’.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti dapat merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut “Bagaimanakah Gambaran Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil Trimester III?”.

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran asuhan pada ibu hamil trimester III dengan ansietas
dalam menghadapi persalinan di Poliklinik Kebidanan.
1.3.2 Tujuan Khusus
Secara lebih khusus penelitian pada ibu hamil trimester III dengan ansietas
dalam menghadapi persalinan di Poliklinik Kebidanan, bertujuan untuk:
1.3.2.1 Mengidentifikasi pengkajian keperawatan pada ibu hamil trimester III
dengan ansietas dalam menghadapi persalinan.
1.3.2.2 Mengidentifikasi diagnosa keperawatan pada ibu hamil trimester III
dengan ansietas dalam menghadapi persalinan.
1.3.2.3 Mengidentifikasi intervensi Kebidana pada ibu hamil trimester III dengan
ansietas dalam menghadapi persalinan.
1.3.2.4 Mengidentifikasi implementasi pada ibu hamil trimester III dengan
ansietas dalam menghadapi persalinan.
1.3.2.5 Mengidentifikasi evaluasi tindakan Kebidana yang telah diberikan pada
ibu hamil trimester III dengan ansietas dalam menghadapi persalinan.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Teoritis
1.4.1.1 Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu dasar untuk
memperdalam teori asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III dan
bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan khususnya
mengenai asuhan Kebidanan pada ibu Hamil trimester III dengan ansietas
dalam menghadapi persalinan.
1.4.1.2 Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk
melakukan penelitian selanjutnya yang terkait dengan asuhan Kebidanan
dalam mengatasi ansietas dalam menghadapi persalinan pada Ibu Hamil
trimester III.
1.4.2 Praktis
1.4.2.1 Bagi masyarakat
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu pemikiran
bagi masyarakat dalam menanggulangi ansietas dalam menghadapi persalinan
pada Ibu Hamil trimester III.

1.4.2.2 Bagi penulis


Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran tersendiri bagi
penulis, dan sebagai tugas akhir dalam jenjang pendidikan D III yang ditempuh
peneliti.
1.4.2.3 Bagi ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
pertimbangan bagi perawat dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada Ibu
Hamil dengan ansietas dalam menghadapi persalinan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.1.1 Definisi Trimester tiga
Trimester tiga adalah priode kehamilan tiga bulan terakhir atau sepertiga
masa kehamilan terakhir. Trimester tiga merupakan periode kehamilan dari bulan
ketujuh sampai sembilan bulan (28-40 minggu) (Farrer, 2001). Masa kehamilan
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Prawirohardjo, 2002).
Trimester tiga adalah triwulan terakhir dari masa kehamilan yakni usia 7
bulan sampai 9 bulan atau 28 minggu – 40 minggu (syaifuddin, Abdul Bari : 2008
: 89).
Trimester tiga adalah trimester trimester terakhir kehamilan, pada periode
ini pertumbuhan janin dalam rentang waktu 28-40 minggu. Janin ibu sedang
berada di dalam tahap penyempurnaan. (manuaba : 2008).
Trimester ketiga sering disebut sebagai periode penentuan. Pada periode ini
wanita menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, dia menjadi tidak
sabar untuk melihat bayinya (kusmiyati yuni : 2009).

2.1.2 Perubahan Fisiologis pada Trimester III


Pada trimester ketiga terjadi beberapa perubahan pada tubuh ibu, yaitu :
2.1.2.1 Uterus
Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram (berat
uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Pada
bulan-bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah alpukat agak
gepeng. Pada kehamilan 16 minggu, uterus berbentuk bulat. Selanjutnya
pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur.
Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting
diketahui antara lain untuk membentuk diagnosis, apakah wanita tersebut
hamil fisiologik, hamil ganda atau menderita penyakit seperti mola
hidatidosa dan sebagainya.
Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 3 jari diatas
pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosssus xipoideus. Pada kehamilan 32
minggu, fundus uteri terletak antara ½  jarak pusat dan prossesus xipoideus.
Pada kehamilan 36 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 1 jari dibawah
prossesus xipoideus. Bila pertumbuhanjanin normal, maka tinggi fundus
uteri pada kehamilan 28 minggu adalah 25 cm, pada 32 minggu adalah 27
cm dan pada 36 minggu adalah 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu, fundus
uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari dibawah prossesus
xipoideus. Hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida
turun dan masuk kedalam rongga panggul.
2.1.2.2 Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon
estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri
lebih banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas kolagen. Karena
servik terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot,
maka serviks tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter, sehingga pada saat
partus serviks akan membuka saja mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri
keatas dan tekanan bagian bawah janin kebawah.
Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup
seperti spinkter. Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini
mungkin pada kehamilan, akan tetapi yang memeriksa hendaknya berhati-
hati dan tidak dibenarkan melakukannya dengan kasar, sehingga dapat
mengganggu kehamilan.Kelenjar-kelenjar diserviks akan berfungsi lebih
dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang
sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak.
Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologik,
karena peningakatan hormon progesteron. Selain itu prostaglandin bekerja
pada serabut kolagen, terutama pada minggu-minggu akhir kehamilan.
Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu persalinan.

2.1.2.3 Vagina dan Vulva


Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami perubahan.
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vula tampak lebih
merah dan agak kebiru-biruan (livide). Warna porsio tampak livide.
Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna akan membesar. Hal ini
dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia
tersebut meningkat. Apabila terjadi kecelakaan pada kehamilan atau
persalinan maka perdarahan akan banyak  sekali, sampai dapat
mengakibatkan kematian. Pada bulan terakhir kehamilan, cairan vagina
mulai meningkat dan lebih kental.
2.1.2.4 Mammae
Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan
berwarna putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari
kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.
2.1.2.5 Sirkulasi Darah
Volume darah akan bertambah banyak ± 25% pada puncak usia
kehamilan 32 minggu. Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit
secara keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar
sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah.
Walaupun kadar hemoglobin ini menurun menjadi ± 120 g/L. Pada minggu
ke-32, wanita hamil mempunyai hemoglobin total lebih besar daripada
wanita yang tidak hamil. Bersamaan itu, jumlah sel darah putih meningkat
(± 10.500/ml), demikian juga hitung trombositnya.
Untuk mengatasi pertambahan volume darah, curah jantung akan
meningkat ± 30% pada minggu ke-30. Kebanyakan peningkatan curah
jantung tersebut disebabkan oleh meningkatnya isi sekuncup, akan tetapi
frekuensi denyut jantung meningkat ± 15%. Setelah kehamilan lebih dari 30
minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan darah.
Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga
mengalami distensi. Vena tungkai terutama terpengaruhi pada kehamilan
lanjut karena terjadi obstruksi aliran balik vena (venous return) akibat
tingginya tekanan darah vena yang kembali dari utrerus dan akibat tekanan
mekanik dari uterus pada vena kava. Keadaan ini menyebabkan varises pada
vena tungkai (dan kadang-kadang pada vena vulva) pada wanita yang
rentan.
Aliran darah melalui kapiler kulit dan membran mukosa meningkat
hingga mencapai maksimum 500 ml/menit pada minggu ke-36. Peningkatan
aliran darah pada kulit disebabkanoleh vasodilatasi ferifer. Hal ini
menerangkan mengapa wanita “merasa panas” mudah berkeringat, sering
berkeringat banyak dan mengeluh kongesti hidung.
2.1.2.6 Sistem Respirasi
Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena
pergerakan diafragma terbatas setelah minggu ke-30, wanita hamil bernafas
lebih dalam, dengan meningkatkan volume tidal dan kecepatan ventilasi,
sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi
oksigen meningkat 20%. Diperkirakan efek ini disebabkan oleh
meningkatnya sekresi progesteron. Keadaan tersebut dapat menyebabkan
pernafasan berlebih dan PO2 arteri lebih rendah. Pada kehamilan lanjut,
kerangka iga bawah melebar keluar sedikit dan mungkin tidak kembali pada
keadaan sebelum hamil, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi wanita
yang memperhatikan penampilan badannya.
2.1.2.7 Traktus Digestifus
Di mulut, gusi menjadi lunak, mungkin terjadi karena retensi cairan
intraseluler yang disebabkan oleh progesteron. Spinkter esopagus bawah
relaksasi, sehingga dapat terjadi reguritasi isi lambung yang menyebabkan
rasa terbakar di dada (heathburn). Sekresi isi lambung berkurang dan
makanan lebih lama berada di lambung. Otot-otot usus relaks dengan
disertai penurunan motilitas. Hal ini memungkinkan absorbsi zat nutrisi
lebih banyak, tetapi dapat menyebabkan konstipasi, yang merupakan salah
satu keluhan utama wanita hamil.
2.1.2.8 Traktus Urinarius
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan sering
berkemih timbul karena kandung kemih mulai tertekan. Disamping itu,
terdapat pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi
darah di ginjal pada kehamilan sehingga laju filtrasi glomerulus juga
meningkat sampai 69%. Reabsorbsi tubulus tidak berubah, sehingga
produk-produk eksresi seperti urea, uric acid, glukosa, asam amino, asam
folik lebih banyak yang dikeluarkan.
2.1.2.9 Sistem Imun
HCG dapat menurunkan respon imun wanita hamil. Selain itu kadar IgG,
IgA dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga
mencapai kadar terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar
ini, hingga aterm.
2.1.2.10 Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu.
Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophone stimulating hormone
(MSH) yang meningkat. MSH ini merupakan salah satu hormon yang juga
dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit
pigmen dahi, pipi, dan hidung, yang dikenal sebagai kloasma gravidarum.

2.1.3 Perubahan Psikologis Ibu pada Kehamilan Trimester III


Bertambahnya usia kehamilan akan menyebabkan perasaan yang tidak
nyaman dan ingin segera melahirkan. Pada masa ini ibu akan disibukan oleh
persiapan-persiapan kebutuhan bayi. Selain itu akan disibukan pula oleh
pengontrolan kehamilan yang lebih ketat. Menjelang dua minggu kelahiran
banyinya, perasaan ibu sudah tidak sabar ingin melihat dan menyentuh bayinya
(Hulliana, 2001). Trimester ketiga ditandai dengan klimaks kegembiraan emosi
karena kelahiran bayi. Sekitar bulan ke-8 mungkin terdapat periode tidak
semangat dan depresi, ketika bayi membesaar dan ketidaknyamanan bertambah.
Calon ibu menjadi lelah dan menunggu terlalu lama. Reaksi calon ibu terhadap
persalinan secara umum tergantung pada persiapan dan persepsi ibu terhadap
kehamilan ini (Hamilton, 2005).
Pada periode ini, kecemasan-kecemasan menghadapi persalinan akan
muncul dan mulai dirasakan. Bayangan-bayangan negatif mulai menghantui,
misalnya Apakah ia bisa melahirkan normal ? Bagaimanan cara mengejan ?
Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan dirinya pada saat melahirkan ? Apakah
bayinya akan lahir normal?. Sementara itu sang suami hendaknya memberikan
dukungan yang lebih kepada istrinya. Jika kehamilan ini bukan yang yang
pertama kali sang suami dapat melakukan pendekatan terhadap kakak-kakak “si
bayi” agar tidak tergantung kepada ibu sepenuhnya. Dengan demikian, ibu tidak
akan merasa khawatir dan memikirkan kondisi putra-putrinya setelah melahirkan.
Untuk mengatasi perubahan psikologis pada periode ini, berilah rasa aman
pada ibu dan dukunglah ibu untuk melakukan berbagai kegiatan, misalnya dengan
latihan senam bersama-sama, menemani saat kontrol kehamilan, dan membantu
ibu dalam memenuhi segala kebutuhannya. Dengan cara ini akan muncul rasa
percaya diri ibu sehingga memiliki mental yang kuat untuk menghadapi
persalinan. Selain dari suami dukungan dari keluarga juga sangat berarti
(Hulliana, 2001).

2.1.4 Tanda Subjektif dan Objektif Kehamilan Trimester III


Usia kehamilan Tanda subjektif Tanda objektif
29-33 minggu a. Fatigue (perasaan a. Rasa panas dalam
lemah untuk bekerja perut disebabkan
hingga perasaan letih tekanan uterus, mild
yang berat sesudah hiatus hernia dan
melakukan kerja fisik muntahan asam perut
dan mental). ke dalam esophagus.
b. Ansietas tentang masa b. Kontraksi braxton-
depan. hick.
c. Mimpi buruk. c. Fundus terletak
d. Penurunan keinginan diantara umbilikus
seksual karena dan xipoid
ketidaknyamanan
fisik.
34-38 minggu a. Sakit punggung, a. Heartburn (pirosis,
perubahan gaya nyeri dada).
berjalan. b. Konstipasi.
b. Ketidaksabaran untuk c. Vena varikosa
mengakhiri (varicose veins).
kehamilan. d. Edema kaki.
c. Perasaan buaian e. Haemoroid (wasir).
tentang masa depan
yang ambivalen.
Sebelum a. Lightening atau tanda Fundus ada di bawah
kelahiran dini dimulainya diafragma sampai
persalinan. kepala janin masuk
kedalam rongga
b. Sakit perut bagian panggul, kemudian
bawah. perut kelihatan maju
ke depan.

2.1.5 Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester III


Pertumbuhan dan perkembangan janin pada trimester ke III yaitu:
Usia kehamilan Perkembangan janin
Minggu 28 – 31 a. Lemak sub kutan disimpan.
b. Jika janin lahir saat ini dengan paru-paru imatur,
respiratory distress syndroma (rsd) dapat terjadi.
Minggu 32 – 36 a. Berat janin menetap.
b. Lanugo menghilang tetapi masih ada bekasnya di
kepala.
c. Kuku jari tumbuh.
d. Janin mempunyai kemampuan yang cukup baik
jika lahir dalam minggu-minggu ini.
Minggu 37 – 40 a. Lemak sub kutan tetap dibentuk dan disekeliling
janin menjadi menggumpal.
b. Kuku jari tangan dan kaki terbentuk sempurna dan
melampaui ujung jari tangan dan kaki.
c. Testis turun ke arah scrotum.
d. Tengkorak berkembang sempurna dan lebih besar
dari bagian tubuh.

Kehamilan akan menyebabkan meningkatnya daya metabolisme energi.


Proses anabolik fundamental yang terjadi selama kehamilan yaitu proses
pertumbuhan dan pematangan janin, plasenta yang selanjutnya menjadi bayi,
dengan berat waktu lahir kira-kira 7,5 pound (3,4 kg). Sebagai tambahan si Ibu
akan menjalani penyesuaian fisiologik dan metabolik selamamengandung, yang
sebenarnya serasi dengan proses-proses anabolik yang terjadi dalam janin dan
plasenta. Hal-hal tersebut dikatalisis oleh perubahan, kelenjar endokrin pada ibu
sehingga membesarkan ukuran uterus, payudara dan volume darah ibu, cairan
ketuban dan masa jaringan adiposa. Berat badan selama hamil dapat digunakan
sebagai tanda apakah ada sesuatu yang salah dengan kondisi ibu hamil atau ibu
hamil baik-baik saja. Berat badan bayi yang bertambah pada masa kehamilan
karena tumbuh, perkembangan sistem placenta yang sehat, cairan ketuban, dan
persediaan darah yang meningkat untuk memberikan nutrisi dan melindungi bayi,
dan persiapan dilakukan untuk masa laktasi (Einsberg dkk, 2005).

Kenaikan Berat Badan dan Perinciannya


Bayi 3,37 kg
Plasenta 0,67 kg
Cairan ketuban 0,78 kg
Pembesaran 0,90 kg
Jaringan buah dada ibu 0,45 kg
Volume darah ibu 1,23 kg
Cairan pada jaringan ibu 1,35 kg
Lemak ibu 3,15 kg
Total Rata-rata 11,9 kg

Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan umur
kehamilan, Ibu hamil dengan Pertambahan berat badan normal akan melahirkan
bayi dengan berat badan normal jugaDalam 3 bulan pertama, berat badan ibu
hamil akan naik sampai 2 kg. Kemudian dinilai normal apabila setiap mingggu
berat badan naik 0,5 kg. Pada kehamilan tua, rata-rata kenaikan berat badan ibu
akan mencapai 12 kg. Jika kenaikan berat badan lebih dari normal, dapat
menimbulkan komplikasi keracunan kehamilan (pre-eklampsia), ataupun anak
terlalu besar sehingga menimbulkan kesulitan persalinan. Sebaliknya, jika
kenaikan berat badan ibu hamil kurang dari normal, kemungkinan ibu beresiko
keguguran, anak lahir prematur, berat badan lahir rendah, gangguan kekuatan
rahim saat mengeluarkan anak, dan pendarahan sehabis persalinan. Anak yang
dilahirkan juga berukuran lebih kecil dari rata-rata bayi seusianya.

2.1.6 Perubahan Kebutuhan pada Ibu Hamil Trimester III


2.1.6.1 Oksigen
Seorang dewasa, istirahat yang sehat rata-rata 53 liter oksigen per jam.
rata-rata, dewasa sehat bernafas sekitar 500 mL udara per napas.Ini disebut
volume tidal normal. yaitu terdiri dari 150 mL udara ini akan pergi ke daerah yang
tidak berfungsi paru-paru, yang disebut “ruang mati.” Tingkat napas rata-rata
nafas adalah 12 napas per menit. Jadi, jumlah udara yang terhirup adalah 12 x
(500 ml -150 ml) = 4.200 mL /.menit. Kalikan dengan 60 untuk mendapatkan
252.000 mL / jam. Artinya, setiap jam, orang akan bernapas dalam 252 liter udara.
Sedangkan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat 20-25%.
2.1.6.2 Nutrisi bagi Ibu Hamil Trimester 3
Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu. Bila ibu hamil
mempunyai berat badan kelebihan, maka makanan pokok dan tepung-tepungan
dikurangi, dan memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk
menghindari sembelit. Bila terjadi keracunan kehamilan/uedem (bengkak-bengkak
pada kaki) maka janganlah menambah garam dapur dalam masakan sehari-hari.
Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada kehamilan
trimester ke III ini, tentu tanpa mengabaikan zat gizi lainnya:
1) Kalori.
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo
kalori (kkal), dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan
kalori ini diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk itu, tambahan
kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal.
Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan
plasenta dan menambah volume darah serta cairan amnion (ketuban). Selain
itu, kalori juga berguna sebagai cadangan ibu untuk keperluan melahirkan dan
menyusui.
Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot konsumsi
makanan dari sumber karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh
melalui serelia (padi-padian) dan produk olahannya, kentang, gula, kacang-
kacangan, biji-bijian dan susu. Sementara untuk lemak, Anda bisa
mengonsumsi mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak
nabati.
2) Vitamin B6 (Piridoksin).
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di
dalam tubuh yang melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma asam
amino, karbohidrat, lemak dan pembentukan sel darah merah, juga berperan
dalam pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar
sel saraf). Semakin berkembang otak jianin, semakin meningkat pula
kemampuan untuk mengantarkan pesan. Angka kecukupan vitamin B6 bagi
ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber
yang kaya akan vitamin ini.
3) Yodium.
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan
mengontrol setiap metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan
senyawa ini, akibatnya proses perekembagan janin, termasuk otaknya
terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.
Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara
berlebihan sehingga janin tumbuh  melampaui ukuran normal. Karenanya,
cermati asupa yodium ke dalam tubuh saat hamil. Angka yang ideal untuk
konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari.
4) Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3).
Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisma
sistem pernafasan dan enerji. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi
Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari, Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari
dan Niasin 11 miligram perhari. Ketiga vitamin B ini bisa Anda konsumsi
dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan telur.
5) Air.
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi
juga dari cairan. Ari sangat penting untuk pertubuhan sel-sel baru, mengatur
suhu tubuh, melarutkan danmengatur proses metabolisma zat-zat gizi, serta
mempertahankan volume darah yang meningkat selama masa kehamilan.
Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga
terhindar dari sembelit serta risiko terkena infeksi saluran kemih.  Sebaiknya
minum 8 gelas air putih sehari. Selain air putih, bisa pula dibantu dengan jus
buah, makanan berkuah dan buah-buahan. Tapi jangan lupa, agar bobot tubuh
tidak naik berlebihan, kurangi minuman bergula seperti sirop dan softdrink.

2.1.7 Proses Terjadinya Persalinan


Sebab yang mendasari terjadinya partus secara teoritis masih merupakan
kumpulan teoritis yang kompleks teori yang turut memberikan andil dalam proses
terjadinya persalinan antara lain:
(1) Teori kerenggangan: otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam
batas tertentu. Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga
persalinan dimulai.
(2) Teori penurunan progesteron: Progesteron menurun menjadikan otot rahim
sensitif sehingga menimbulkan his atau kontraksi.
(3) Teori oksitosin: Pada akhir kehamilan kadar oksitosinbertambah sehingga
dapat mengakibatkan his.
(4) Teori pengaruh prostaglandin: Pemberian prostaglandin saat hamil dapat
menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.
(5) Teori plasenta menjadi tua: dengan bertambahnya usia kehamilan, plasenta
menjadi tua dan menyebabkan villi corialis mengalami perubahan sehingga
kadar esterogen dan progesteron turun. Hal ini menimbulkan kekejangan
pembuluh darah dan menyebabkan kontraksi rahim.
(6) Teori distensi rahim: keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi
tegang mengakibatkan iskemia otot-otot uterus sehingga mengganggu
sirkulasi uteroplasenter.
(7) Teori berkurangnya nutrisi: bila nutrisi pada janin berkurang, maka hasil
konsepsi akan segera dikeluarkan (Asrinah,et al, 2010).

2.2 Asuhan Kebidanan


2.2.1 Pengkajian :
2.2.1.1 Data Subjektif
Data ini bisa didapat dengan cara anamnesa yaitu tanya jawab antara klien
dengan petugas kesehatan (auto anamnesa) maupun antara petugas kesehatan
dengan orang lain yang mengetahui keadaan/kondisi klien (alo anamnesa).
Anamnesa dapat dilakukan pada pertama kali klien datang (secara lengkap) dan
anamnesa selanjutnya/ulang untuk hal yang diperlukan saja setelah melakukan
review data yang lalu.
Hal – hal yang perlu dikaji dalam dat subjektif, meliputi :
(1) Biodata
- Nama klien
Dimaksudkan agar lebih mengenal klien sehingga tercipta hubungan
interpersonal yang baik, sehingga bidan lebih mudah dalam memberikan
asuhannya karena klien lebih kooperatif.
- Umur
      Untuk mengetahui apakah umur klien termasuk dalam usia produktif
atau usia beresiko tinggi untuk hamil, karena umur yang < 20 tahun atau >
35 tahun beresiko tinggi bila hamil.
- Pendidikan
      Dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pendidikan dan tingkat
intelegensi klien, sehingga bisa menyesuaikan cara pemberian konseling,
Informasi dan Edukasi (KIE) dengan kemampuan daya tangkap klien.
- Pekerjaan
      Dimaksudkan untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi klien yang
tentunya berpengaruh dengan kemampuan klien dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisinya.Hal ini juga dapat membantu bidan dalam pemberian
KIE tentang nutrisi ibu hamil.Selain itu juga untuk mengetahui apakah
pekerjaan yang dilakukan klien dapat mengganggu kehamilan atau tidak.
- Suku atau bangsa
      Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari – hari.

- Agama atau kepercayaan


      Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui agama atau kepercayaan yang
dianut klien, sehingga bidan secara tidak langsung dapat menyesuaikan
pemberian KIE yang sesuai dengan ajaran-ajaran maupun norma-norma
agama atau kepercayaan yang dianut.
- Alamat
      Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan bila diperlukan
bila keadaan mendesak. Dengan diketahuinya alamat tersebut, bidan dapat
mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan lingkunganya. Dengan tujuan
untuk mempermudah menghubungi keluarganya, menjaga kemungkinan
bila ada nama ibu yang sama, untuk dijadikan saat kunjungan rumah.
- Penanggung jawab
      Untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab terhadap klien,
sehingga bila sewaktu – waktu dibutuhkan bantuannya dapat segera
ditemui.
(2) Keluhan pasien
Perlu dikaji untuk mengetahui hal apa saja yang dikeluhkan dalam
kehamilannya ini, terutama keluhan saat pengkajian dilakukan. Keluhan-
keluhan yang muncul pada ibu hamil kembar berbeda-beda dalam tiap
trimesternya, dan keluhannya khas untuk masing-masing ibu.Keluhan juga
perlu dikaji untuk mengetahui adakah tanda dan gejala yang mengarah
pada bahaya maupun ketidaknormalan (patologis).
(3) Riwayat kesehatan
- Riwayat kesehatan dahulu
Untuk mengetahui apakah dahulu ibu mempunyai penyakit yang
berbahaya bagi kehamilannya.Selain itu untuk mengetahui apakah ibu
pernah menjalani operasi yang berhubungan dengan organ
reproduksinya atau tidak, karena akan berpengaruh pada kehamilanya
- Riwayat kesehatan sekarang
Untuk mengetahui apakah pada saat sekarang ini ibu benar-benar
dalam keadaan sehat, tidak menderita suatu penyakit kronis seperti
ashma, jantung, TBC, hipertensi, ginjal, DM dan lainnya, karena
apabila ada gangguan kesehatan pada saat ibu hamil akan secara tidak
langsung berpengaruh pada kehamilannya baik itu pada diri ibu sendiri
maupun perkembangan dan pertumbuhan janin yang dikandungnya.
- Riwayat kesehatan keluarga
Hal penting yang perlu dikaji bila ada riwayat penyakit menular
dalam keluarga ibu maupun suami (seperti hepatitis, TBC, HIV/AIDS,
PMS) yang dapat menularkan kepada anggota keluarga yang lain. Juga
pelu dikaji bila ada rieayat penyakit keturunan dalam keluarga ibu
maupun suami seperti jantung, DM, ashma, hipertensi, dan lainnya,
karena dapat menurunkan kepada anggota keluarga yang lain dan dapat
membahayakan apabila penyakit – penyakit tersebut terjadi pada ibu
yang sedang hamil.
(4) Riwayat obstetri
- Riwayat haid
Beberapa hal yang perlu dikaji di dalam riwayat haid meliputi
umur menarche,siklus haid (teratur atau tidak), lama haid,
dysmenorrhea(ya atau tidak) dan HPHT (Haid Pertama Haid Terakhir).
Dengan diketahuinya HPHT maka bidan dapat menentukan HPLnya
(Hari Perkiraan Lahir), usia kehamilan sehingga keadaan
kehamilannya dapat dipantau, terutama untuk memantau pertambahan
BB, TFU (Tinggi Fundus Uteri) dan frekuensi gerak anak, karena hal
tersebut dapat mendukung dalam penegakkan diagnose kehamilan,
selain melalui palpasi dan USG.
- Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Hal ini perlu dikaji untuk mengetahui apakah ibu memiliki riwayat
obstetric yang buruk atau tidak baik dalam kehamilan, persalinan dan
nifas yang lalu, sehingga bila memang ibu memiliki riwayat obstetric
yang buruk maka dapat dipersiapkan tindakan-tindakan untuk
pencegahan.
- Riwayat kehamilan sekarang
Hal-hal yang perlu dikaji di dalamnya antara lain berapa kali ibu
sudah melakukan ANC, di mana ibu memperoleh ANC, apakah ibu
sudah mendapatkan imunisasi TT dan berapa kali mendapatkannya,
apakah ibu teratur minum tablet tambah darah, kalk dan vitamin yang
ibu peroleh setiap kali control, apakah ada keluhan atau komplikasi
selama ibu hamil dan apakah ibu mempunyai kebiasaan-kebiasaan
mengkonsumsi obat-obatan, merokok, minum jamu dan alcohol dan
sebagainya, sehingga bidan dapat memantau perkembangan
kehamilannya. Pada kehamilan, pemeriksaan ANC harus lebih sering
guna untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin yang
dikandung.
- Riwayat perkawinan
Dikaji untuk mengetahui sudah berapa lama klien menikah, sudah
berapa kali klien menikah, berapa umur klien dan suami pada saat
menikah, sehingga dapat diketahui apakah klien masuk dalam
infertilitas sekunder atau bukan.Selain itu secara normal juga untuk
mengetahui apakah anak yang dikandungnya sah secara hokum atau
anak hasil hubungan di luar nikah karena dapat berpengaruh terhadap
penerimaan ibu terhadap kehamilannya.
- Riwayat KB
Untuk mengetahui apakah ibu sudah menjadi akseptor KB sebelum
hamil atau tidak, metode kontrasepsi yang digunakan apa dan sudah
berapa lama ibu menjadi akseptor KB serta rencana KB apa yang akan
digunakan ibu (klien) setelah melahirkan.
(5) Pola pemenuhan kebutuhan sehari – hari
Pola ini perlu dikaji untuk mengetahui apakah ibu sudah menunjukkan
perilaku hidup sehat dalam kehidupannya sehari – hari atau belum. Pola –
pola yang dikaji di dalamnya, meliputi :
- Pola nutrisi
Dikaji tentang jenis makanan yang dikonsumsi klien, apakah ibu
hamil (klien) sudah makan teratur 3x sehari atau belum, apakah sudah
mengkonsumsi makanan yang sesuai dengan menu seimbang (nasi,
lauk-pauk, sayur dan buah) atau belum, karena asupan nutrisi juga
akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin
yang dikandungnya. Selain makanan, berapa kali minum dalam sehari
juga perlu dipertanyakan, hal ini juga dimaksudkan untuk mencegah
keadaan kekurangan cairan.
- Pola eliminasi
Eliminasi yang dikaji adalah BAB dan BAK.BAB perlu dikaji
untuk mengetahui berapa kali ibu BAB setiap harinya dan bagaimana
konsistensi warna fecesnya, biasanya pada ibu hamil kemungkinan
besar terkena sembelit karena pengaruh dari hormon progesterone dan
juga warna dari fecesnya terkadang hitam yang disebabkan oleh tablet
Fe yang dikonsumsi selama hamil.
BAK dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu BAK setiap harinya,
lancar atau tidak. Biasanya ibu yang hamil apalagi hamil kembar akan
sering BAK karena adanya penekanan pada kandungan kencing oleh
uterus (TM 1) dan oleh kepala janin (TM II-III).
- Pola istirahat
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu dapat beristirahat dengan
cukup dan tenang setiap harinya atau tidak, karena dapat berpengaruh
terhadap kondisi kesehatannya apabila tidak mempunyai cukup waktu
untuk beristirahat.
- Pola personal hygiene
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu sudah menerapkan perilaku
hidup sehat dalam kehidupannya. Kebersiahan diri yang paling dan
harus diperhatikan oleh ibu hamil adalah kebersihan alat kelamin
(genetalia), apabila ibu tidak menjaga genetalia akan memudahkan
masuknya kuman ke dalam kandungan.
(6) Psikologi dan sosiospiritual ibu
Dikaji untuk mengetahui bagaiman penerimaan ibu terhadap
kehamilannya.Dikaji pula apakah pihak keluarga mendukung kehamilan
ibu, bagaiman hubungan ibu dengan keluarga dan masyarakat sekitar,
apakah ibu mempunyai hewan peliharaan, karena hewan peliharaan dapat
menyebabkan penyakit TORCH pada ibu hamil yang dapat mengancam
janin yang dikandungnya.
2.2.1.2 Data Obyektif
(1) Pemeriksaan umum, meliputi :
- Keadaan umum
Dikaji pada saat pertama kali pasien datang.Lihat apakah pasien
tampak baik atau tampak lemah dan pucat.Hal ini penting untuk
mengetahui bila ibu mengalami anemia yang merupakan komplikasi
tersering dari kehamilan.
- Tanda-tanda vital (Vital sign)
Vital sign terpenting yang harus selalu dikaji, yaitu:
a) Tekanan darah
Tekanan darah pada ibu hamil perlu dikaji secara teratur untuk
mengetahui bila ibu mengalami preeklamsia terutama selama
trimester II dan III.Waspadai bila tekanan darah sistolik ibu > 140
mmHg dan diastolic > 90 mmHg.
b) Berat badan
Kenaikan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu 6,5 kg –
16,5 kg selama hamil.
- Status present
a) Kepala
Untuk observasi bentuk, benjolan, infeksi pada kepala.Palpasi bila
tampak benjolan untuk mengetahui besar, bentuk, kekenyalan dan
mobilitasnya.
b) Rambut
Untuk mengetahui keadaan rambut, seperti hitam, lebat, tidak
berbau, tidak berketombe.
c) Muka
Untuk mengetahui bentuk muka lonjong atau bulat, ada atau tidak
ada kelainan.
d) Mata
Untuk mengetahui mata simetris atau tidak, apakah terjadi anemia
atau tidak pada conjungtiva, sklera ikterik atau tidak.

e) Hidung
Untuk mengetahui kebersihan, ada atau tidak ada polip atau secret.
f) Telinga
Untuk mengetahui kebersihan, ada atau tidak ada serumen di
telinga.
g) Mulut
Untuk mengetahui kebersihan dan keadaan konstruksi gigi apakah
terjadi kekeroposan atau tidak dimana hal ini menjadi indikasi
adanya kekurangan kalsium atau tidak, ada stomatitis atau tidak.
h) Leher
Untuk mengetahui ada atau tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening, ada atau tidaknya struma atau kelenjar gondok, dan ada
atau tidaknya pembesaran vena jugularis.
i) Dada
Observasi bentuk thorak.Misal, apakah kifosis atau tidak.
j) Payudara
Observasi dilakukan untuk mengetahui bentuk payudara.Palpasi
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya benjolan, rasa sakit (oleh
karena adanya infeksi).
k) Aksila
Observasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
benjolan.Palpasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya rasa
sakit dan tumor.
l) Abdomen
Untuk mengetahui bentuk abdomen membujur/melintang.Ada
tidaknya bekas operasi.
m) Pinggang
Untuk mengetahui adanya nyeri tekan pada daerah ginjal.
n) Punggung
Untuk mengetahui bentuk tulang punggung, misal apakah lordosis
atau tidak.

o) Genetalia
Untuk mengetahui kebersihan genetalia, adanya keputihan atau
tidak, dan varises.
p) Ekstremitas
Atas : Obeservasi keadaan tangan terutama kelengkapanjari tangan,
kuku pucat atau sianosis, oedem atau tidak.
Bawah : Obeservasi keadaan kaki terutama kelengkapanjari
tangan, kuku pucat atau sianosis, oedem atau tidak, adanya varises
atau tidak.
q) Kulit
Observasi kelembaban kulit ibu dengan kembalinya turgor kulit.
- Pemeriksaan obstetri
a) Inspeksi
1. Muka :
Dikaji apakah ada chlosma gravidarum, apakah ada oedema muka,
terutama pada trimester II dan III yang dapat mengarah pada
preeklamsia, terutama bila tekanan darah ibu tinggi.
2. Dada
Kaji mammae ibu dan kesiapan masa laktasi yang meliputi
bagaimana bentuk putting susunya, pigmentasi pada areola
mammae dan putting, bentu payudara serta apakah kolostrum
sudah keluar atau belum.
3. Abdomen
Lihat apakah ada linea nigra dan striae. Biasanya pada
kehamilan kembar, striae akan sangat jelas terlihat karena
peregangan dari kulit perut akibat perbesaran perut ibu.
4. Vulva
Kaji apakah ada oedema, varises dan kondiloma yang nantinya
dapat mengganggu proses persalinan pervaginam, karena
varises dapat pecah saat persalinan dan menimbulkan
perdarahan.

b) Palpasi leopold
- LI: Pada leopold I dikaji bagian janin apakah yang ada pada fundus
uteri, apakah kepala (bulat keras) atau bokong janin (bulat lunak).
Pada kehamilan kembar dapat teraba dua bagian besar janin pada
fundus uteri. Tetapi bila kehamilan masih dalam Trimester I dan
awal Trimester II, leopold I hanya untuk mengetahui adanya
ballottement.
- LII: Leopold II ini efektif digunakan bila umur kehamilan sudah
menginjak usia 6 bulan, karena bagian-bagian janin sudah mulai
dapat dibedakan. Leopold II ini dilakukan untuk mengetahui
dimanakah letak punggung janin yang ditandai dengan terabanya
bagian panjang, keras, danada tahanan dan juga untuk mengetahui
dimanakah letak ekstremitas janin yang dtandai dengan terabanya
bagian-bagian kecil.
- LIII : Dilakukan untuk mengetahui bagian terbawah janin, yaitu
bulat lunak/bulat keras. Masih bisa digoyangkan atau tidak.
- LIV: Dilakukan untuk mengetahui apakah bagian bawah janin
sudah masuk PAP atau belum. Apabila posisi tangan difergen
berarti bagian bawah janin sudah masuk PAP dan konvergen
apabila bagian bawah janin belum masuk PAP.
c) Auskultasi
Mendengarkan DJJ menggunakan linex ataupun doppler. DJJ
normal 120 – 160 x / menit.

Menentukan umur kehamilan dengan Leopold


Umur kehamilan TFU Keterangan

8 mgg Blm teraba Sebesar telur bebek


12 mgg 3 jari atas simfisis Sebesar telur angsa
16 mgg ½ pusat – simfisis Sebesar kepala bayi
20 mgg 3 jari bawah pusat -
24 mgg Sepusat -
28 mgg 3 jr ats pusat -
32 mgg ½ pusat – Px -
36 mgg 1 jr di bwh Px Kepala masih berada
di atas pintu panggul.
40 mgg 3 jr bwh Px Fundus uteri turun
kembali, karena
kepala janin masuk
ke rongga panggul.

Menentukan umur kehamilan dengan Mc. Donald


Usia kehamilan TFU(cm)
12 minggu -
16 minggu -
20 minggu 20 cm (±2cm)
22-27 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
28 minggu 28 cm (±2cm)
29-35 minggu UK dalam minggu=cm (±2cm)
36 minggu 36 cm (±2cm)

Di bawah ini ukuran tinggi fundus uteri dalam cm dikaitkan dengan umur
kehamilan dan berat badan bayi sewaktu dilahirkan :
Bila pertumbuhan janin normal maka tinggi undus uteri pada kehamilan
pada 28 minggu 25 cm, pada 32 minggu 27 cm dan 36 minggu 30 cm. pada
kehamilan 40 minggu fundus uteri turun kembali dan terletak kira-kira 3 jari
bawah Px, hal ini disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan
masuk ke dalam rongga panggul. (Hanifa Wiknjosastro, 2002)

2.2.2 Diagnosa yang mungkin muncul


2.2.2.1 Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan perubahan aliran darah
dalam desidua, perubahan suplai oksigen/kapasitas pembawa oksigen
darah.
2.2.2.2 Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus,
peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi
glomerulus.
2.2.2.3 Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat
aktifitas, stres, psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan
kenyamanan.
2.2.2.4 Kebutuhan pembelajaran berhubungan dengan persiapan untuk
persalinanserta perawatan bayi.
2.2.3 Rencana asuhan keperawatan (NOC dan NIC)
DIAGNOSA NOC NIC
Ketidakefektifan Setelah dilakukan NIC: Respiratory monitoring
pola nafas tindakan keperawatan a. Monitor rata-rata, irama,
berhubungan 1x 20 kedalaman dan usaha respirasi
dengan perubahan menit, diharapkan b. Perhatikan pergerakan dada, amati
aliran darah dalam klien menunjukkan kesemetrisan, penggunaan otot-otot
desidua, status respirasi: aksesoris, dan retraksi otot
perubahan suplai ventilasi dengan supraklavikuler dan interkostal
oksigen/kapasitas indikator: c. Monitor pola pernafasan:
pembawa oksigen - Respiratory Rate bradipneu, takipneu, hiperventilasi,
darah (5) respirasiKussmaul,
- Mampu melakukan respirasi Cheyne-Stokes
inspirasi dalam (3) d. Monitor kualitas nadi
- Tidak mengalami e. Monitor suhu, warna, dan
dispnea (3) kelembaban kulit.
- Auskultasi bunyi
nafas dalam
rentang normal (3)

Gangguan Setelah dilakukan NIC: 


eliminasi urin tindakan keperawatan 1. Berikan informasi tentang
berhubungan 1x 20 perubahan perkemihan sehubungan
dengan menit, diharapkan dengan trimester ketiga.
pembesaran klien dapat mengerti 2. Anjukan klien untuk melakukan
uterus, tentang perubahan pola posisi miring saat tidur. Perhatikan
peningkatan eliminasi urin, dengan keluhan-keluhan nokturia.
tekanan abdomen, kriteria hasil: 3. Anjurkan klien untuk menghindari
fluktuasi aliran - Mengungkapkan posisi tegak dalam waktu yang
darah ginjal dan pemahaman lama.
laju filtrasi tentang kondisi 4. Berikan informasi mengenai
glomerolus. saat ini (3) perlunya masukan cairan 6-8 gelas/
- Mengidentifikasi hari, penurunan masukan 2-3 jam
cara-cara untuk sebelum beristirahat, dan
mencegah stasis penggunaan garam, makanan, dan
urinarius dan atau produk mengandung natrium dalam
edema jaringan. (3) jumlah sedang.
5. Berikan informasi mengenai
bahaya menggunakan diuretik dan
penghilangan natrium dari diet.
6. Berikan informasi mengenai
bahaya menggunakan diuretik dan
penghilangan natrium dari diet.
Gangguan pola Setelah dilakukan NIC :
tidur berhubungan tindakan keperawatan 1. Tinjau ulang kebutuhan perubahan
dengan perubahan 1x15 tidur normal berkenaan dengan
pada tingkat menit, diharapkan kehamilan. Tentukan pola tidur
aktifitas, stres, klien tidak mengalami saat ini.
psikologi, gangguan pola tidur 2. Evaluasi tingkat kelelahan.
ketidakmampuan dengan kriteria hasil : 3. Kaji terhadap kejadian insomnia
untuk - Melaporkan dan respons klien terhadap
mempertahankan perbaikan istirahat penurunan tidur. Anjurkan alat
kenyamanan. (3) bantu untuk tidur, seperti teknik
- Melaporkan relaksasi, membaca, mandi air
peningkatan rasa hangat,dan penurunan aktifitas
sejahtera dan sebelum istirahat.
perasaan segar (3) 4. Anjurkan tidur pada posisi semi
fowler.
5. Rujuk klien untuk konseling bila
kurang tidur atau kelelahan
mempengaruhi aktifitas kehidupan
sehari-hari
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN

Nama Mahasiswa : Selvi


NIM : 2018.A.09.0775
Tempat Praktek : Puskesmas Jekan Raya
Tanggal Pengkajian : 19 Desember 2020

Hari/Tanggal : Sabtu,19 Desember 2020


Pukul : 11.35 Wib
I. PENGKAJIAN DATA
A. IDENTITAS/BIODATA
Nama Ibu : Ny.L Nama Suami : Tn.S
Umur : 29 Tahun Umur : 35 Tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat Rumah : Jln.Cilik Riwut KM.9 Alamat Rumah : Jln. Cilik Riwut KM.9
Telepon : 0853xxxxxxxxxxx Telepon : 0822xxxxxxxxxxx

B. ANAMNESA (Data Subjektif) Pukul : 11.35 Wib


1. Kunjungan yang ke- :5
2. Alasan kunjungan/keluhan utama : Ibu ingin memeriksakan kehamilan
......................................................................................................................................................
3. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 14 tahun
b. Siklus menstruasi : 28 hari (teratur / tidak teratur)
c. Lama : 7 hari
d. Banyak darah : 2 x Ganti Pembalut
e. Konsistensi : Encer
f. Dysmenorhea : ya / tidak (sebelum / selama / sesudah menstruasi)
g. Fluor albus : ya / tidak (sebelum / selama / sesudah menstruasi)
h. HPHT : 11 Mei 2020
i. TPL : 18 Februari 2021
4. Status Perkawinan
a. Kawin : ya / tidak Jika kawin berapa kali: 1
b. Lama perkawinan : 11 tahun

5. Riwayat kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lali


N Suam Kehamilan Persalinan Nifas Anak K Ket.
o i ke B
Umur penyulli Penol Jenis Tempt Penyuli Penyuli JK BB P H/M
t t t B
1 1 40 Tidak Bidan Norma PMB Tidak Tidak L 3.500 50 H
minggu ada l ada ada
2 1 31 minggu usia kehami;an sekarang

6. Riwayat Kehamilan Sekarang


a. Hamil yang ke 2 dengan usia kehamilan 31 minggu.
b. Gerak anak dirasakan pertama kali pada usia kehamilan 24 minggu
Bila pergerakan sudah terasa, pergerakan anak dalam 24 jam :
 [ ] kurang dari 10 kali
 [√] lebih dari 10 sampai 20 kali
 [ ] lebih dari 20 kali
Bila lebih dari 20 kali dalalam 24 jam, dengan frekuensi :
 [ ] kurang dari 15 detik
 [√] lebih dari 15 detik
 [ ] .............................
Bila ada pergerakan keluhan yang dirasakan : Tidak ada keluhan
c. Selama hamil memeriksakan kehamilan di PKM berapa kali 5
d. Keluhan yang di rasakan selama hamil ini :
Trimester I : Mual dan sering kencing
Trimester II : Mual muntah
Trimester III : Tidak ada keluhan
7. Riwayat kesehatan :
Penyakit yang pernah atau sedang diderita :
Penyakit Klien Keluarga
Jantung Tidak ada Tidak ada
Hipertensi Tidak ada Tidak ada
Hepar / hepatitis Tidak ada Tidak ada
Diabetes Mellitus Tidak ada Tidak ada
Anemia ringan/sedang/berat Tidak ada Tidak ada
PHS dan HIV/AIDS Tidak ada Tidak ada
Campak Tidak ada Tidak ada
Malaria Tidak ada Tidak ada
Tuberkulosis (TBC) Tidak ada Tidak ada
Ketunan kembar : Tidak ada
Dari pihak siapa : Tidak ada
8. Riwayat Psikososial
a. Kehamilan ini [√] Direncanakan [ ] Tidak direncanakan [√] Diterima[ ] Tidak diterima
b. Perasaan tentang kehamilan ini : Senang
c. Emosional ibu saat pengkajian : [√ ]stabil [ ]labil
d. Jenis kelamin yang diharapkan : [√ ]♀ [ ]♂
e. Susunan keluarga / Genogram :

Keterangan : 

: Laki-laki
: Perempuan
- : Hubungan
: Klien
... : Tinggal Serumah
? : Anak yang dikandung
a. Perilaku kesehatan : Merokok [ ] ya [√] tidak
Alkohol [ ] ya [√] tidak
Narkoba [ ] ya [√] tidak
Obat / jamu [ ] ya [√] tidak
b. Ibadah / Spiritual : Patuh / tidak patuh
c. Tempat dan petugas yang diinginkan untuk bersalin : PMB

9. Riwayat KB
[√] pernah[ ] belum pernah
Mulai KB : 2009 Jenis KB : Suntik 3 bulan
Lama : ……………….. Kapan berhenti : April 2020
Alasan : Ingin hamil lagi
10. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Makan
Sebelum hamil : 3 x Sehari
Saat hamil : 3 x Sehari
Minum
Sebelum hamil : 8 gelas /hari
Saat hamil : 8 gelas /hari
b. Pola Eliminasi
BAK
Sebelum hamil : 5 x/hari Warna : Jernih Bau : Khas urine
Saat hamil : 5 x/hari Warna : Jernih Bau : Khas urine
BAB
Sebelum hamil : 1-2x/hari Warna : Kecoklatan Konsistensi : Lembek
Saat hamil : 1-2 x/hari Warna : Kecoklatan Konsistensi : Lembek
c. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum hamil : Tidur siang........................................................... : 1 jam/hari
Tidur malam : 7-8 jam/hari
Saat hamil : Tidur siang........................................................... : 1 jam/hari
Tidur malam : 7-8 jam/hari
d. Pola Aktifitas
Sebelum hamil : Mengerjakan Perkerjaan Rumah
Saat hamil : Mengerjakan Perkerjaan Rumah
e. Personal Hygiene
Mandi : 2 x/hari keramas : 1 x/hari
Gosok gigi : 2 x/hari Ganti pakaian Dalam : 3-4 x/hari
f. Seksualitas : Sesuai kebutuhan
11. Riwayat Imunisasi
Imunisasi : TT : [√] pernah [ ] belum pernah
Tanggal : TT1 : 14-12-2020 TT2 : TT3 : TT4 : TT5 :

C. PEMERIKSAAN FISIK (Data Objektif)


1. Pemeriksaan umum
a. Kesadaran : Composmentis
b. Tekanan darah : 120/80 mmHg
c. Suhu : 36,2 ºC
d. Nadi : 70 x/menit
e. RR : 20 x/menit
f. BB (pertama periksa) : 68 Kg
g. BB (sekarang saat periksa) : 78 Kg
h. TB :152 cm
i. Lingkar lengan atas : 29 cm
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
 Kepala : warna rambut : Hitam
Distribusi : Merata
Kebersihan : Bersih
Kekuatan : Kuat
Kulit kepala : Bersih
 Muka : wajah : pucat / oedem
Chloasma gravidarum : ada / tidak ada
 Mata : Conjungtiva : pucat / merah muda
Sklera : putih / kuning
Pupil : isokor / anisiokor / miosis / midriasis
Reaksi cahaya : positif / negatif
 Mulut dan Gigi : Gigi : karies / trismus / perdarahan gusi
Mukosa bibir : stomatitis
Lidah : bersih / kotor
 Hidung : Kesimetrisan : [√]simetris [ ]tidak simetris
Secret : [ ]ada [√]tidak ada
Kemampuan penciuman : [√]baik [ ]tidak baik
 Telinga : Kesimetrisan : [√]simetris [ ]tidak simetris
Secret : [ ]ada [√]tidak ada
Kemampuan penciuman : [√]baik [ ]tidak baik
 Leher : Pembesaran kelenjar trioid : [ ]ada [ √]tidak ada
Pembesaran vena jagularis : [ ]ada [ √]tidak ada
Pembesaran KGB : [ ]ada [√]tidak baik
 Axila : Kesimetrisan : [ ]ada [√]tidak ada
 Dada : Kesimetrisan payudara : [√]simetris [ ]tidak simetris
Pergerakan dada : [√]reguler [ ]irrreguler
Benjolan abnormal : [ ]ada [√]tidak ada
Hiperpigmentasi areola : [√]ada [ ]tidak ada
Keadaan puting susu : [√]menonjol [ ]datar
[ ]teenggelam kedalam
 Abdomen : Pembesaran : Sesuai usia kehamilan
Warna/hiperpigmentasi : Normal
Bekas luka/operasi : [ ]ada [√]tidak ada
Linea (nigra/alba) : [ ]alba [√]nigra [ ]tidak ada
Striae (livida/ablican) : [ ]livida [√]ablican [ ]tidak ada
 Genetalia : Warna vulva vagina : Normal
Luka perur : [ ]ada [√]tidak ada
Varises : [ ]ada [√]tidak ada
Tanda chadwick : [ ]ada [√]tidak ada
Oedem : [ ]ada [√]tidak ada
Kebersihan : [ ]bersih [√]tidak bersih
 Anus : Hemorroid : [ ]ada [√]tidak ada
 Ekstremitas : Atas : [ ]oedem [ ]varises [ ]kekakuan
Bawah : [ ]oedem [ ]varises [ ]kekakuan
 Pinggung : Lordosis : [ ]ya [√]tidak
Kiposis : [ ]ya [√]tidak
Scoliosis : [ ]ya [√]tidak

b. Palpasi
 Leher : Pembesaran vena jugularis : [ ]ada [√]tidak ada
Pembesaran kelenjar tyroid : [ ]ada [√]tidak ada
Pembesaran KGB : [ ]ada [√]tidak ada
 Dada : Benjolan/tumor : [ ]ada [√]tidak ada
Keluaran kolostrum : Belum keluar
 Abdoment : TFU : MD 32
Leopold I : Teraba lunak, tidak melenting (bokong)
Leopold II : Teraba keras, memanjang seperti papan (pu-ki)
Leopold III : Teraba bulat melenting (kepala)
Leopold IV : Sudah masuk PAP
: TBBJ : 3.100 gr
: Pembesaran Liver : [ ]ada [√]tidak ada
: Pembesaran Limpa : [ ]ada [√]tidak ada
 Ektremitas atas dan bawah : [ ]oedem [ ]varises

c. Auskultasi
 Dada : Auskultasi paru : [ ]vesikuler [ ]whezzing [ ]ronkhi
 Abdomen : DJJ : [√]positif [ ]negatif 145x/menit
: [√]teratur [ ]tidak teratur
Bising usus : [√]positif [ ]negative

d. Perkusi : Reflek patella : [√]positif [ ]negatif


: Ketuk costavertebra : [ ]nyeri [ ]tidak nyeri
: Pemeriksaan Ginjal : [ ]sakit [ ]tidak sakit

e. Ukuran panggul luar


Distansia spinarum : 26 cm Distansia kristarum : 30 cm
Conjugata eksterna : 20 cm Lingkar panggul : 120 cm

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal : 19 Desember 2020
1. Pemeriksaan laboratorium
Darah : Golongan darah :O
HB : 15,5
Rhesus : ...................................
Urine : Protein Urine : Negatif
Reduksi urine : Negatif
2. Pemeriksaan Penunjang lainnya : HIV,Sipilis
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III
DI PUSKESMAS JEKAN RAYA

Tanggal : 19 Desember 2020


Pukul : 11.35 WIB

I. INTERPRESTASI DATA DASAR


1. Data Subjektif :
 Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilan.
 Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
 Ibu mengatakan ini adalah kehamilan kedua,pernah melahirkan sekali dan tidak
pernah keguguran.
 Ibu mengatakan Haid Terakhir Haid Pertama ( HPHT) pada 11 Mei 2020.
2. Data Objektif :
a. Keadaan umum
 Kesadaran: Composmentis
b. TTV : TD : 120/80 mmHg BB : 78kg
N : 70x/menit Tb : 152 cm
S : 36,2oC Lila :29 cm
RR : 20X/menit
c. Palpasi : TFU : MD 32 cm
Leopold I : Teraba Lunak,tidak melenting (Bokong)
Leopold II : Teraba keras,memanjang seperti papan (PU-KI)
Leopold III : Teraba keras,bulat dan melenting ( Kepala)
Leopold IV : Sudah masuk PAP
TBBJ : 3.100 Gram
DJJ : 145x/menit
TPL : 18 Februari 2021
II. Diagnosa Kebidanan
Ny. L usia 29 tahun G II PI Ao usia kehamilan 31 minggu,janin tunggal hidup intra
uterin sudah masuk PAP.
III. Diagnosa/Masalah Potensial
Tidak ada
IV. Tindakan / kebutuhan segera
Tidak ada
V. INTERVENSI
1. Bina hubungan saling percaya
2. Beritahun ibu hasil pemeriksaan
3. Anjurkan ibu pola istirahat
4. Anjurkan ibu personal hygiene
5. Tanda bahaya TM III
6. Tanda-tanda persalinan
7. Jelaskan pada ibu persiapan persalinan
8. Anjurkan ibu kunjungan ulang 1 bulan lagi atau segara melakukan kunjungan apabila
ada keluhan.
VI. IMPLEMENTASI
1. Melakukan komunikasi terapeutik dengan ibu agar tercipta hubungan saling percaya.
2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan seperti K/U : Baik, Kesadaran : Composmentis,
TTV : TD : 120/80 mmHg, N : 70x/menit, RR : 20x/menit, S : 36,2 oC, Keadaan ibu
dan janin sehat.
3. Mengingatkan ibu tentang polsa istirahat denga beristirahat ketika lelah,tidak
mengerjakan pekerjaan yang berar,tidur siang 1-2 jam dan tidur malam 7-8 jam atau
mencoba posisi tidur dengan berbaring ke sisi kiri karena posisi ini dapat melancarkan
aliran darah ke kaki atau juga dapat meletakan bantal diantara lutut agar lebih
nyaman.
4. Menganjurkan ibu tentang personal hygiene seperti msndi 2 x sehari,keramas 3-4 x
seminggu,gosok gigi 2xsehari, selalu mengganti pakaian dalam 3-4 x sehari.
5. Memberitahu ibu tanda bahaya TM III,yaitu :
 Pendarahan Pervagina.
 Sakit kepala hebat.
 Gerakan janin berkurang.
 Pecah ketuban sebelum waktunya.
6. Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan
 Kontraksi yang semakin sering dan teratur.
 Keluar lendir bercampur darah.
 Keluar cairan ketuban dari jalan lahir.

7. Menjelaskan kepada ibu tentang perisiapan persalinan, yaitu : perencanaan persalinan


dan pencegahan komplikasi seperti taksiran persalinan, penolong persalinan,
pendamping persalinan, transportasi dan calon pendonor darah.
B: Bidan,pastikan ibu dan bayi baru lahir di dampingi oleh penolong persalinan yang
kompoten.
A: Alat, Bawa perlengkapan dan bahan-bahan untuk asuhan persalinan,masa nifas
dan BBL( Tabung suntik,alat resusitasi,dll) bersama ibu ketempat rujukan.
K: Keluarga,Beritahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu dan bayi,dan
mengapa ibu dan bayi perlu dirujuk.
S: Surat,persikan surat untuk rujukan yang memberikan identifikasi mengenai ibu
dan BBL.
O: Obat,Bawa obat-obatan esensial pada saat mengantar ibu.
K: Kendaraan,ingatkan keluarga agar membawa/menyiapkan kendaraan yang
memungkinkan untuk merujuk ibu kondisi nyaman.
U: Uang,ingatkan keluarga agar membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk
membeli obat-obat yang diperlukan.
DA:Donor Darah,siapkan darah/ pendonor untuk sewaktu-waktu membutuhkan
transfusi darah apabila terjadi pendarahan.
8. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 19 Januari 2021.
VII.EVALUASI
1. Komunikasi terapeutik telah dilakukan.
2. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan.
3. Ibu telah mengetahui pola istirahat.
4. Ibu mengetahui tentang personal hygiene.
5. Ibu mengetahui tanda bahaya TM III.
6. Ibu mengetahui tanda persalinan.
7. Ibu mengetahui persiapan persalinan.
8. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang.
Palangka Raya, 23 Desember 2020
Mahasiswa

Selvi

PEMBIMBING PRAKTIK

Mengetahui
Penguji I Penguji II

Evalina B.r Ginting,S.ST Meyska Widyanidi,SST.,M.Tr.Keb


DAFTAR PUSTAKA

Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.


Farrer, Helen. (2001). Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran:
EGC.
Mitayani. (2009).Asuhan Keperawatan Maternitas.Jakarta:Salemba Medika.
Hamilton, Persis. (2005). Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Hulliana, Mellyna. (2001). PanduanMenjalani Kehamilan Sehat. Jakarta: Puspa Swara
Prawiroharjo, Sarwono. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai