Puji syukur Saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang “Penularan dan Pencegahan HIV/AIDS”. Saya
mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan dalam makalah ini dan saya juga
mengharapkan kritik serta saran untuk memperbaiki makalah ini. Akhir kata saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu dalam membuat
makalah ini.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran .......................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkan tentang
HIV/AIDS. Penyebaran AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekarang sudah ada
disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS, bahkan
penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin.
Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan AIDS adalah suatu
penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yaitu: H = Human (manusia), I = Immuno
deficiency (berkurangnya kekebalan), V = Virus.
Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel kekebalan tubuh
manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang berbagai penyakit antara
lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita itulah
yang disebut AIDS
Maka, selama bertahun-tahun orang dapat terinfeksi HIV sebelum akhirnya mengidap AIDS.
Namun penyakit yang paling sering ditemukan pada penderita AIDS adalah sejenis radang
paru-paru yang langka, yang dikenal dengan nama pneumocystis carinii pneumonia (PCP),
dan sejenis kanker kulit yang langka yaitu kaposi’s sarcoma (KS). Biasanya penyakit ini baru
muncul dua sampai tiga tahun setelah penderita didiagnosis mengidap AIDS. Seseorang yang
telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit. Secara fisik dia akan sama dengan orang yang
tidak terinfeksi HIV.
Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak menyadari bahwa mereka telah tertular virus
AIDS, yaitu HIV karena masa inkubasi penyakit ini termasuk lama dan itulah sebabnya
mengapa penyakit ini sangat cepat tertular dari satu orang ke orang lain. Masa inkubasi
adalah periode atau masa dari saat penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh (saat penularan)
sampai timbulnya penyakit.
B. Rumusan Masalah
· Bagaimana cara penularan penyakit HIV/AIDS ?
· Hal-hal apa saja yang dapat menularkan HIV/AIDS ?
· Hal-hal apa saja yang tidak dapat menularkan HIV/AIDS ?
· Apa ciri-ciri/gejala seseorang yang terinfeksi HIV ?
· Bagaimana proses terjadinya infeksi HIV ?
1
· Bagaimana cara mencegah penularan HIV ?
C. Tujuan Masalah
· Mengetahui bagaimana cara penularan penyakit HIV/AIDS.
· Mengetahui hal-hal apa saja yang dapat menularkan HIV/AIDS.
· Mengetahui hal-hal apa saja yang tidak dapat menularkan HIV/AIDS.
· Mengetahui apa saja ciri-ciri/gejala seseorang yang telah terinfeksi HIV.
· Mengetahui bagaimana proses terjadinya infeksi HIV.
· Mengetahui bagaimana cara mencegah penularan HIV.
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
B. Perjalanan infeksi HIV
Saat HIV sudah masuk ke dalam tubuh manusia, maka dimulailah masa inkubasi yang cukup
lama, yaitu antara 7 sampai 10 tahun. Masa inkubasi dari suatu penyakit adalah masa antara
masuknya suatu bibit penyakit ke dalam tubuh (infeksi) sampai mulainya orang tersebut
menunjukkan tanda-tanda dan gejala-gejala sakitnya. Pada infeksi HIV, dari mulai masuknya
HIV ke dalam tubuh sampai timbulnya gejala-gejala AIDS berlangsung cukup lama yaitu
seperti telah disebutkan, antara 7 sampai 10 tahun. Selama 7 sampai 10 tahun ini orang
tersebut disebut pengidap HIV, yang disebut juga ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).
Pengidap HIV ini tampak seperti orang sehat lainnya, karena belum adanya gejala sakit
apapun. Namun walaupun demikian, ía dapat menularkan HIV kepada orang lain.
Selanjutnya setelah periode 7-10 tahun ini dilalui barulah timbul gejala-gejala AIDS, dan
orang tersebut disebut penderita AIDS. Gejala-gejala dan tanda-tanda sakit munculnya secara
bertahap, bertambah lama bertambah berat sampai akhirnya penderita meninggal dunia. Pada
infeksi atau masuknya HIV ke dalam tubuh manusia dikenal adanya periode jendela (Window
Period). Yaitu masa di mana orang tersebut telah terinfeksi HIV, tetapi bila dilakukan
pemeriksaan darahnya maka belum menunjukkan hasil apa-apa (masih negatif) yang berarti
zat anti (antibodi) terhadap HIV belum dapat terdeteksi oleh pemeriksaan laboratorium.
Periode jendela ini biasanya berlangsung antara 1-6 bulan dari sejak mulainya infeksi.
Namun satu hal yang perlu diingat adalah bahwa sejak masuknya HIV, seseorang telah
menjadi pengidap HIV dan ia dapat menularkan HIV sepanjang hidupnya. Sehingga
walaupun dalam masa periode jendela, orang tersebut sudah menjadi sumber penularan. Ia
dapat menularkan virusnya kepada orang lain pada setiap kesempatan yang memungkinkan
terjadinya penularan itu. Bila digambarkan maka skema perjalanan infeksi HIV adalah
sebagai berikut :
5
C. Tahapan infeksi HIV
Masa Inkubasi penyakit ini belum diketahui secara pasti. Dalam beberapa literatur di katakan
bahwa melalui transfusi darah masa inkubasi kira-kira 4,5 tahun, sedangkan pada penderita
homoseksual 2 -5 tahun, pada anak- anak rata – rata 21 bulan dan pada orang dewasa 60
bulan.
Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS:
Tahap 1: Periode Jendela
HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah.
Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat.
Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini.
Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu – 6 bulan
Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
HIV berkembang biak dalam tubuh.
Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat.
Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody
terhadap HIV.
Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-
rata 8 tahun, di negara berkembang lebih pendek).
Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
Sistem kekebalan tubuh semakin turun.
Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa
diseluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll.
Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya
Tahap 4: AIDS
Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah.
Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah
6
kemudian memeriksakan diri dengan menjalani tes darah, maka dalam tes pertama tersebut
belum tentu dapat dideteksi adanya virus HIV di dalam darah. Hal ini disebabkan kaena
tubuh kita membutuhkan waktu sekitar 3 - 6 bulan untuk membentuk antibodi yang nantinya
akan dideteksi oleh tes darah tersebut. Masa ini disebut window period (periode jendela) .
Dalam masa ini , bila orang tersebut ternyata sudah mempunyai virus HIV di dalam tubuhnya
(walau pun belum bisa di deteksi melalui tes darah), ia sudah bisa menularkan HIV kepada
orang lain.
Secara umum, tanda-tanda utama yang terlihat pada seseorang yang sudah sampai pada
tahapan AIDS adalah:
- Demam : demam merupakan gejala awal terkena virus HIV, suhu tubuhnya mencapai 38
derajat celcius. Pada gejala ini merupakan tahap virus masuk kedalam aliran darah dan
bereplikasi dalam jumlah besar. sehingga terjadinya reaksi inflasi yang ada didalam
tubuh.
- Kelelahan : kelelahan yang berlebihan adalah tanda efek dari sistem kekebalan tubuh
yang aktif.
- Otot Pegal, Nyeri Sendi, dan Pembengkakan Kelenjar Getah Bening : Pada tanda ini
merupakan tanda yang biasa terjadi jika seorang terjangkit virus. sedangkan
pembengkakan kelenjar getah bening adalah tanda bahwa sitem kekebalan tubuh sedang
aktif.
- Nyeri Tenggorokan dan Sakit Kepala : nyeri tenggorokan dan sakit kepala merupakan
tanda bahwa antibodi tidak melawan virus HIV AIDS.
- Ruam-Ruam Kulit : Ruam-ruam pada kulit yang seperti bisul-bisul kecil dan berwarna
merah muda yang terasa gatal. Gejala ini memakan waktu yang panjang dan tak kunjung
sembuh. bila ini terjadi segera hubungi dokter.
- Diare, Mual dan Muntah Kepanjangan : Pada gejala ini merupakan tanda bahwa
bakteri dan kuman dapat masuk ke tubuh kita dengan mudah karna sistem imun kita
sudah menurun.
- Turunnya Berat Badan : Jika berat badan anda menurun hingga 10% dan terjadi diare
dan demam yang panjang biasanya dalam waktu 30 hari.
- Batuk Kering : batuk kering bila ini terjadi dalam waktu yang lama kira-kira satu
minggu dan tak kunjung sembuh atau berkurang setelah meminum obat.
- Pnuemonia dan Toksoplasmosis : Pnuemonia merupakan penyakit infeksi paru-paru, ini
disebabkan oleh jamur dan biasanya terdapat pada seseorang yang sistem imunnya
7
menurun, sedangkan Toksoplasmosis adalah sejenis parasit yang menyerang otak, ini
diakibatkan oleh sistem imun yang menurun.
- Berkeringat Pada Malam Hari : berkeringat pada malam hari merupakan tanda dari
50% orang yang pernah menderita penyakit AIDS, ini bukan karna suhu atau aktifitas
berlebihan.
- Perubahan Pada Kuku : kuku melengkung dan menebal serta terjadi perubahan warna
seperti kehitaman dan kebiru-biruan. Penyebab dari tanda ini adalah terinfeksi jamur.
- Bingung dan Sulit Berkonsentrasi : Pada tahap ini merupakan tahap akhir yang
disebabkan karna fungsi motorik tidak mampu berkordinasi dengan baik sehingga
penderita tak mampu mengerakkan tangannya dan pada tahap ini tandanya adalah mudah
lupa, marah, dan tersinggung.
- Herpes di Mulut dan Alat Kelamin : Gejala ini merupakan infeksi pada stadium akhir.
- Menstruasi Tidak Teratur : Lama datang bulan, ini terjadi karna jumlah darah yang
semakin berkurang.
- Infeksi Jaringan Kulit Rambut
Gejala-gejala di atas ini memang tidak khas, karena dapat juga terjadi pada penyakit-
penyakit lain. Namun gejala-gejala ini menunjukkan sudah adanya kerusakan pada sistem
kekebalan tubuh. Gejala penurunan kekebalan tubuh di tandai dengan mudahnya diserang
penyakit lain, dan disebut infeksi oportunistik. Maksudnya adalah penyakit yang disebabkan
baik oleh virus lain, bakteri, jamur, atau parasit (yang bisa juga hidup dalam tubuh kita), yang
bila sistem kekebalan tubuh baik kuman ini dapat dikendalikan oleh tubuh.
E. Pencegahan HIV/AIDS
Hingga kini masih belum ditemukan obat yang dapat mengatasi dan mengobati HIV/AIDS
secara signifikan. Yang dapat kita lakukan adalah melakukan usaha-usaha pencegahan
penularan HIV. HIV (Human Immunodeviciency Syndrome), yaitu sebuah penyakit yang
secara perlahan akan merusak kekebalan tubuh seseorang sehingga seseorang yang terjangkit
HIV akan mudah terinfeksi, dan sakit yang tak kunjung sembuh. Untuk menghindari
penularan HIV/AIDS kita dapat melakukan beberapa hal berikut ini:
Melihat kondisi-kondisi di atas, yang bisa kita lakukan untuk pencegahan penyebaran HIV
adalah berperilaku yang bertanggung jawab baik bagi diri kita sendiri maupun orang lain, dan
berperilaku sesuai dengan tuntutan norma agama dan sosial yang berlaku dimasyarakat. Di
samping itu, menyebarkan informasi tentang HIV / AIDS adalah cara lain untuk melindungi
teman, keluarga, dan lingkungan dari penyebaran HIV/AIDS. Hal ini dapat diwujudkan
dalam kegiatan sederhana:
10
1. Berikan informasi yang benar dan tepat yang sudah anda terima kepada lingkungan anda
sendiri. Misalnya: keluarga, teman-teman, tetangga, dll.
2. Jika dalam percakapan sehari-hari anda mendengar informasi yang salah tentang
HIV/AIDS, langsung diperbaiki dengan cara yang benar.
Dari uraian di atas, kita mengetahui bahwa ada beberapa hal penting dalam mengurangi risiko
terjadinya penularan HIV/AIDS:
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyebaran AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekarang sudah ada disekitar
kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS, bahkan penyakit
yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin. HIV merupakan penyakit yang sangat
berbahaya, maka dari itu kita harus waspada terhadap virus tersebut. Sebaiknya kita tidak
melakukan hal-hal yang dapat menularkan penyakit tersebut. Ingat, mencegah lebih baik
daripada mengobati.
B. Saran
Agar kita semua terhindar dari AIDS, maka kita harus berhati-hati memilih pasangan hidup,
jangan sampai kita menikah dengan pasangan yang mengicap HIV / AIDS, karena selain
dapat menular kepada diri kita sendiri juga dapat menular kepada janin dalam kandungan
kita. Kita juga harus berhati-hati dalam pemakaian jarum suntik secara bergantian dan
tranfusi darah dengan darah yang sudah terpapar HIV.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://m.facebook.com/notes/koran-fesbuk/cara-penularan-dan-pencegahan-hiv-aids.html
http://www.krumpuls.org/2013/10/contoh-makalah-hiv-aids-pengertian.html
http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-penularan-pencegahan-HIV-AIDS.html
http://deqwan1.blogspot.com/2013/10/contoh-makalah-tentang-hiv-aids.html
https://hanifatunnisaa.wordpress.com/2012/08/24/definisi-sejarah-gejala-cara-penularan-dan-
pencegahan-penyakit-hiv-aids/
Sumaryoto dan Nopembri, Soni. 2014. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan kelas
XI Semester 2. Jakarta: pusat kurikulum dan perbukuan.
14