Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH

“SKRINING TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 28 BULAN DI NITU”

DOSEN PEMBIMBING : PARMILA ZULFADIYANTI,S.ST

DISUSUN OLEH:

NAMA: JUNATI

NIM : 062401S20016

AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN BUNDA BIMA

TAHUN AJARAN 2021-2022


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam yang telah

memberikan rahmat, taufiq, hidayah, serta inayahnya kepada

kita semua sehingga kita dapat menjalankan aktivitas sehari-

hari. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada

nabi dan rasul, sang revolusioner sejati, yakni nabi

Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari zaman

kebodohan menuju kehidupan yang penuh dengan ilmu

pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.

Suatu rahmat yang besar dari Allah SWT yang

selanjutnya saya syukuri sehingga saya dapat menyelesaikan

tugas dengan judul “ Asuhan Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak

Prasekolah ” ini untuk memenuhi tugas kuliah dari dosen ibu

Parmila Zulfadiyanti S.ST.

Bima, 22 0ktober 2021

Penyusun

Junati
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................

DAFTAR ISI..................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................

A. Latar Belakang........................................

B. Rumusan Masalah.......................................

C. Tujuan................................................

BAB II LANDASAN TEORI.......................................

A. Pertumbuhan dan Perkembangan..........................

B. Aspek-aspek perkembangan yang dipantau................

BAB III TINJAUAN KASUS......................................

A. Data Subyektif (S)....................................

B. Data Obyektif (O).....................................

C. Analisis Data (A).....................................

D. Penatalaksanaan (P)...................................

BAB IV PENUTUP..............................................

A. Kesimpulan............................................

B. Saran.................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa depan suatu bangsa tergantung pada

keberhasilan anak dalam mencapai pertumbuhan dan

perkembangan yang optimal. Tahun-tahun pertama

kehidupan, terutama periode sejak janin dalam

kandungan sampai anak berusia 2 tahun merupakan

periode yang sangat penting dalam pertumbuhan dan

perkembangan anak. Periode ini merupakan kesempatan

emas sekaligus masa-masa yang rentan terhadap pengaruh

negatif.

Nutrisi yang baik dan cukup, status kesehatan

yang baik,pengasuhan yang benar, dan stimulasi yang

tepat pada periode ini akan membantu anak untuk tumbuh

sehat dan mampu mencapai kemampuan optimalnya sehingga

dapat berkontribusi lebih baik dalam masyarakat.

Stimulasi yang tepat akan merangsang otak balita

sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dan

bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita

berlangsung optimal sesuai dengan umur anak. Deteksi

dini penyimpangan tumbuh kembang perlu dilakukan untuk

dapat mendeteksi secara dini adanya penyimpangan

tumbuh kembang balita termasuk menindak lanjuti setiap


keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang

anaknya. Apabila ditemukan ada penyimpangan, maka

dilakukan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang

balita sebagai tindakan koreksi dengan memanfaatkan

plastisitas otak anak agar tumbuh kembangnya kembali

normal atau penyimpangannya tidak semakin berat.

Apabila balita perlu dirujuk, maka rujukan juga harus

dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi.

Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini

penyimpangan tumbuh kembang balita yang menyeluruh dan

terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan

antara keluarga (orang tua, pengasuh anak dan anggota

keluarga lainnya), masyarakat (kader, tokoh

masyarakat, organisasi profesi, lembaga swadaya

masyarakat, dan sebagainya) dengan tenaga profesional

(kesehatan, Pendidikan dan sosial), akan meningkatkan

kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan

memasuki jenjang pendidikan formal.

Lndikator keberhasilan pembinaan tumbuh kembang

anak tidak hanya meningkatnya status kesehatan dan

gizi anak tetapi juga mental, emosional, sosial dan

kemandirian anak berkembang secara optimal.

Sejak tahun 2007, Kementerian Kesehatan bekerjasama

dengan lkatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah

menyusun instrumen stimulasi, deteksi dan intervensi

dini tumbuh kembang untuk anak umur 0 sampai dengan 6


tahun, yang diuraikan dalam Pedoman Pelaksanaan

Stimulasi, Deteksi dan lntervensi Dini Tumbuh Kembang

(SDIDTK) Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.

Untuk mendukung implementasinya, maka pada tahun

2015 dilakukan revisi pada pedoman tersebut dengan

menggabungkan buku pedoman pelaksanaan dan instrument

SDIDTK agar lebih sederhana dan memudahkan pelayanan.

Dengan demikian, diharapkan semua balita dan anak

prasekolah mendapatkan pelayanan SDIDTK.

Stimulasi yang tepat akan merangsang otak balita

sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dan

Bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita

berlangsung optimal sesuai dengan umur anak, deteksi

dini penyimpangan tumbuh kembang perlu dilakukan untuk

dapat mendeteksi secara dini adanya penyimpangan

tumbuh kembang balita Perkembangan motorik kasar

Perkembangan bayi 14 bulan atau 1 tahun 2 bulan dari

segi motoric kasar, anak sudah mulai berjalan lebih

lancar dibanding sebelumnya.sih kecil juga sudah mulai

belajar berlari, bahkan berjalan mundur meski masih

belum lancar.sebagian anak sudah mulai belajar menaiki

tangga ,meski belum lancar dan tetap butuh pengawasan

Perkembangan kemampuan Bahasa Perkembangan bayi 14

bulan atau 1 tahun 2 bulan dari segi kemampuan

Bahasa,akan terlihat kemajuan yang berarti sih kecil


akan mengerti lebih banyak kosa kata disbanding yang

biasa ia katakan.

Setiap hari, bayi mulai belajar berbagai kata

baru.dalam grafik perkembangan anak menunjukkan

perkembangan bayi 14 bulan, setidaknya sudah mulai

bisa mengucapkan 6 kata meski belum terlalu jelas

B. Rumusan Masalah

Bagaimana penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Pada

Bayi “M” Usia 14 Bulan Dengan Tumbuh Kembang Normal

Di Rabantala.

C. Tujuan

1. Tersedianya acuan/pedoman Stimulasi, Deteksi, dan

Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak.\

2. Tersedianya sumber daya pendukung pelaksanaan

Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh

Kembang Anak

3. Terselenggaranya kegiatan Stimulasi, Deteksi, dan

Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak baik di

fasilitas kesehatan, PAUD dan Lembaga Sosial .

tambah keterangan di DO

4. Tersedia dan terselenggaranya jejaring dan alur

rujukan tumbuh kembang anak

5. Terselenggaranya monitoring evaluasi dan pembinaan

kegiatan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini

Tumbuh Kembang Anak

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Pengertian

Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu

selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai

berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan

anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak

menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan

yang sesuai dengan usianya. Pertumbuhan adalah

bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan

interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik

dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan,

sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan

berat.

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan

fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan

gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta

sosialisasi dan kemandirian. Pertumbuhan terjadi

secara simultan dengan perkembangan. Berbeda

dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil

interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan

organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan

sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan

sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan


penting dalam kehidupan manusia yang utuh. 2. Ciri-

ciri dan Prinsip-prinsip Tumbuh Kembang

Anak.Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa

2. ciri-ciri yang saling berkaitan Ciri ciri tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Perkembangan menimbulkan perubahan.

Perkembangan terjadi bersamaan dengan

pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan

perubahan fungsi. Misalnya perkembangan

intelegensia pada seorang anak akan menyertai

pertumbuhan otak dan serabut saraf.

b. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal

menentukan perkembangan selanjutnya. Setiap

anak tidak akan bisa melewati satu tahap

perkembangan sebelum ia melewati tahapan

sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak

akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri.

Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika

pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang

terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat.

Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa

kritis karena akan menentukan perkembangan

selanjutnya.

c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai

kecepatan yang berbeda. Sebagaimana

pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan


yang berbedabeda, baik dalam pertumbuhan fisik

maupun perkembangan fungsi organ dan

perkembangan pada masing-masing anak.

d. Perkembangan berkore/asi dengan pertumbuhan.

Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat,

perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan

mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-

lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah

berat dan tinggi badannya serta bertambah

kepandaiannya.

e. Perkembangan mempunyai pola yang tetap.

Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut

dua hokum yang tetap, yaitu:

1. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah

kepala, kemudian menuju ke arah

kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).

2. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah

proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke

bagian distal seperti jari-jari yang

mempunyai kemampuan gerak halus (pola

proksimodistal).

f. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.

Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola

yang teratur dan berurutan.

Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi

terbalik, isalnya anak terlebih dahulu mampu


membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar

kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan

sebagainya. Proses tumbuh kembang anak juga

mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan.

Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan

dan belajar. Kematangan merupakan proses

intrinsik yang terjadi dengan sendirinya,

sesuai dengan potensi yang ada pada individu.

Belajar merupakan perkembangan yang berasal

dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak

memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang

diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.

2. Pola perkembangan dapat diramalkan. Terdapat

persamaan pola perkembangan bagi semua anak.

Dengan demikian perkembangan seorang anak

dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung

dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan

terjadi berkesinambungan.

B. Aspek-aspek perkembangan yang dipantau.

a. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang

berhubungan dengan kemampuan anak melakukan

pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-

otot besar seperti duduk, berdiri, dan

sebagainya.
b. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang

berhubungan dengan kemampuan anak melakukan

gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh

tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil,

tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti

mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan

sebagainya

c. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang

berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan

respons terhadap suara, berbicara,

berkomunikasi, mengikuti perintah dan

sebagainya.

d. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang

berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan

sendiri, membereskan mainan selesai bermain},

berpisah dengan ibu/pengasuh anak,

bersosialisasi dan berinteraksi dengan

lingkungnya, dan sebagainya.

C. Periode Tumbuh Kembang Anak

Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur,

saling berkaitan dan berkesinambungan yang dimulai

sejak konsepsi sampai dewasa.Tumbuh kembang anak

terbagi dalam beberapa periode. Berdasarkan

beberapa kepustakaan, maka periode tumbuh kembang

anak adalah sebagai berikut:


1. Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin

dalam kandungan).

2. Masa bayi (infancy) umur 0 - 11 bulan.

Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap

lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah,

serta mulainya berfungsi organ-organ.

3. Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai

11 bulan Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang

pesat dan proses pematangan berlangsung secara

terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem

saraf.

4. Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur

12-59 bulan) Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan

mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam

perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak

halus) serta fungsi ekskresi.

5. Masa anak prasekolah (anak umur 60 - 72 bulan)

Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan

stabil. Terjadi perkembangan dengan aktivitas

jasmani yang bertambah dan meningkatnya

ketrampilan dan proses berfikir. Memasuki masa

prasekolah, anak mulai menunjukkan keinginannya,

seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya.

BAB III

TINJAUAN KASUS
A. Data Subyektif (S)

1. Identiatas Anak dan Orang Tua

Nama Anak : An. M

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tanggal Lahir : 17 Juli 2020

Anak ke : 2

Nama ibu : Ny. S Nama Ayah : Tn. B

Umur : 28 tahun Umur : 31 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/bangsa : Bima Suku/Bangsa: Bima

Pendidikan : S1 Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Rabantala Alamat : Rabantala

2. Anamnesa Tanggal 22 Oktober 2021 Pukul 17:00

a. Riwayat Kehamilan

Selama hamil kondisi ibu baik, pada bulan

pertama kehamilan ibu mengalami mual muntah tapi

mulai menghilang seiring bertambahnya usia

kehamilan. Ibu mendapat vitamin, tambah darah

ibu mengatakan memeriksakan kandungannya rutin

satiap bulan atau sewaktu waktu jika ada keluhan

ke Bidan.

b. Riwayat Persalinan
Ibu mengatakan melahirkan normal dengan usia

kehamilnya 40 minggu di RS Bima. Waktu

melahirkan 17 juli 2020 dengan jenis kelamin

laki laki, BB : 8,5 gram, PB 45 cm.

c. Riwayat Penyakit Yang Lalu dan saat ini

Ibu mengatakan anaknya tidak memiliki riwayat

penyakit yang diderita lalu dan saat ini.

3. Imunisasi (Sudah/Belum)

Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah melakukan

imunisasi lengkap, sejak usia 1 bulan sampai usia 3

bulan.

4. Pola Kebutuhan Dasar

a. Nutrisi (Saat ini anak makan dengan 4x sehari

dalam porsi banyak. Makan dengan sayur, lauk pauk

dan minum air putih)

b. Eliminasi (Saat ini BAK ±8x sehari, BAB ±2x

sehari feses lunak bau khas)

c. Personal hygiene (Saat ini mandi 2x sehari pagi

dan sore hari

d. Istirahat (akhir-akhir ini anak A sering tidur

siang dan malam tidur ± 8 jam sehari)

e. Aktifitas (Saat ini anak aktif bermain dengan

teman-temannya)

5. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Saat Ini


Ibu mengatakan pertumbuhan dan perkembangan

anak nya hingga saat ini normal seperti pada anak

umumnya.

B. Data Objektif (O)

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

2. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala

UUK : Datar

UUB : Datar

Bentuk kepala : Bulat, simetris

Keadaan : Rambut hitam, bersih, sedikit

Lingkar Kepala: 36 cm

b. Mata

Bentuk Mata : Simetis ka/ki

Strabismus : Tidak ada

Konjugtiva : merah muda

Sklera : Tidak ikterik

c. Hidung

Bentuk : Simetris

Lubang Hidug : Ada terbentuk sempurna

Keadaan : Bersih

Lendir / Sekret : Tidak ada

d. Mulut

Bentuk : Simetris
Palatum : Normal

Reflek : Baik

Gusi : Normal

Bibir : Bersih, normal

Stomatitis : Tidak ada

Caries : Tidak ada

e. Telinga

Posisi : Memanjang

Bentuk : Simetris

Lubang : Ada dan tidak ada serumen

Leher : Kepala bisa bergerak normal

f. Dada

Posisi : Simetris

Suara pernafasan : Tidak terdengar ronchi dan

wheezing

Tarikan dinding dada: Tidak Ada

Bunyi Jantung : Lup-Dup

g. Perut

Bentuk : Bulat

Pembesaran abnormal : Tidak ada

h. Punggung

Tonjolan Tulang Punggung : Tidak ada

i. Ekstremitas

Ekstremitas Atas : Lengkap tanpa cacat

Ekstremitas Bawah : Lengkap tanpa cacat

Pergerakan : Aktif
j. Genetalia

Jenis kelamin : laki-laki

Keadaan : normal

Pemeriksaan KPSP Dengan Format Kuesioner

Praskrining Untuk Bayi 14 bulan

1 Tanpa bantuan,apakah anak Gerak halus Ya

dapat mempertemukan dua

kubus kecil yang ia pegang?

Kerincingan bertangkai dan

tutup, panci tidak ikut di

nilai
2 Apakah anak dapat jalan Gerak kasar Ya

sendiri atau jalan dengan

berpegangan?
3 Tanpa bantuan, apakah anak Sosialisasi Ya

dapat bertepuk tangan atau dan

berlambai – lambai? Jawab kemandirian

tidak bila ia membutuhkan

bantuan
4 Apakah anak dapat Bicara dan Ya

mengatakan “papa” ketika bahasa

ia memanggil / ia melihat

ayahnya, atau mengatakan

“mama” jika memanggil /

melihat ibunya? Jawab ya


bila anak mengatakan salah

satu di antaranya
5 Dapatkah anak berdiri Gerak kasar Ya

sendiri tanpa berpegangan

selama kira – kira 5 detik?


6 Dapatkah anak berdiri Gerak kasar Ya

sendiri tanpa berpegangan

selama 30 detik atau lebih?


7 Tanpa berpegangan atau Gerak Kasar Ya

menyentuh lantai, apakah

anak dapat membungkuk untuk

memungut mainan di lantai

dan kemudian berdiri

kembali?
8 Apakah anak dapat Sosialisasi Ya

menunjukkan apa yang di dan

inginkannya tanpa menangis kemandirian

atau merengek? Jawab ya

bila ia menunjuk, menarik

atau mengeluarkan suara

yang menyenangkan
9 Gerak kasar Ya

Apakah anak dapat berjalan

di sepanjang ruangan tanpa

jatuh atau terhuyung -

huyung?
10 Apakah anak dapat mengambil Gerak halus Ya
benda kecil seperti

kacang,kismis, atau

potongan biskuit dengan

menggunakan ibu jari

seperti pada gambar ini


C. Analisis Data (A)

Diagnosa : An. “M” usia 14 bulan dengan pertumbuhan

dan perkembangan normal.

DS :

1. Ibu mengatakan anaknya lahir pada tanggal 17 Juli

2020

2. Ibu mengatakan anaknya dalam keadaan sehat

DO :

1. Keadaan umum : Baik

2. Berat badan : 8,5 Kg

3. Tinggi Badan : 45 cm

4. Lingkar Kepala : 36 cm

5. Pemeriksaan KPSP (Kuesioner Pra Skrining

Perkembangan): Jumlah jawaban “Ya” = 10, maka

perkembangan An. M Normal sesuai dengan tumbuh

kembang.

6. Pemerikaan TDD (Tes Daya Dengar):

An.M tidak mengalami gangguan pendengaran

7. Pemeriksan TDL (Tes Daya Lihat)

An. M tidak mengalami gangguan pendengaran

8. Pemeriksaan pertumbuhan:
BB : 8,5 kg

TB : 45 cm

D. Penatalaksanaan (P)

1. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan

pertumbuhan pada anak didapat bahwa anak mengalami

pertumbuhan yang normal.

Berat badan : 8,5 kg

Tinggi badan : 45 cm

LK : 36 cm

2. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan KPSP

skor anak yang berarti tumbuh kembang anak normal

sesuai dengan dengan tumbuh kembang anak.

3. Menganjurkan ibu agar tetap memantau pola makan

anak.

4. Menjalin hubungan baik antara ibu dan keluarga

dengan cara berkomunikasi yang baik pada keluarga.

5. Menjelaskan ibu agar anak tetap istirahat yang

cukup, agar kondisi anak baik.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada Bab ini penulis akan menyimpulkan serta saran

asuhan kebidanan pada An.m berusia 14 bulan dengan tumbuh

kembang baik di Rabantala.

1. Pengkajian didapatkan data subyektif pada An. m dengan

tumbuh kembang normal pada pemantauan tumbuh kembang

dalam batas normal dan sesuai dengan perkembangan

anak.

2. Interprestasi data pada kasus subyektif pada An.m

dengan tumbuh kembang normal. Tidak terdapat masalah

karenatumbuh kembang dalam batas normal dan sesuai

dengan perkembangan anak.

3. Diagnosa potensial tidak ada karena tumbuh kembang

serta keadaan umum dalam batas normal

4. Tindakan segera tidak ada karena tumbuh kembang serta

keadaan umum dalam batas normal sehingga tidak ada

tindakan yang harus segera ditangani.

5. Rencana tindakan pada kasus pada An. m dengan tumbuh

kembang normal yaitu beri informasipada keluarga

tentang makanan dengan nutrisi seimbang untuk anak.

B. Saran

Tulisan ini dapat digunakan Sebagai bahan

pembelajaran supaya terpapar dengan asuhan kebidanan pada

tumbuh kembang dan dapat menerapkannya sesuai dengan

masalah-masalah yang dihadapi.


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai