Disusun Oleh :
Dewi Sartika
PO 71242220012
Telah disahkan “Laporan Kasus Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan emesis
gravidarum di Praktik Mandiri Bidan Nurmala Sari Kota Jambi Tahun 2022” guna
memenuhi tugas Stase Kehamilan Program Studi Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes
Jambi tahun 2022.
Mengetahui :
Preseptor Akademik Pembimbing Lahan
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya penulis
dapat menyelesaikan Laporan Kasus ini yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada ibu
hamil dengan emesis gravidarum di Praktik Mandiri Bidan Nurmala Sari Kota Jambi
Tahun 2022”.
Dalam penyusunan Laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Hj.Suryani, S.Pd,MPH selaku Kepala Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Jambi.
2. Lia Artika Sari, M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes
Jambi.
3. Herinawati, M.Keb selaku Dosen Pembimbing Institusi
4. Rekan-rekan sejawat yang telah memberi banyak masukan dan pengarahan
dalam penyusunan Laporan ini sehingga laporan ini diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan, dengan demikian penulis sangat mengharapkan petunjuk dan saran serta
kritik yang membangun dari Dosen pembimbing.
Akhir kata, semoga hasil laporan kasus ini dapat memberikan manfaat yang
berguna bagi yang membutuhkannya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB IV PEMBAHASAN
Analisis Kasus dengan kajian teori jurnal/EBM ........................................... 31
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 47
B. Saran ......................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
selama kehamilan yang terjadi antara 4 dan 8 minggu kehamilan dan terus
membaik. Mual dan muntah selama kehamilan dapat berupa gejala yang
ringan hingga berat.Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang
timbul setiap saat dan malam hari.Gejala-gajala ini biasanya terjadi 6 minggu
setelah hari pertama haid terahir dan berlangsung kurang lebih 10 minggu
(Manuaba, 2016).
mencapai 12,5 % dari jumlah kehamilan di dunia. Mual dan muntah dapat
dan hati menjadi nekrosis. Tinjuan sistematis dari Jewell Daniow di Cina,
mengidentifikasi angka mual antara 70% dan 85% dengan sekitar setengah
setiap tahunnya, namun, data RSUD Raden Mataher Jambi tahun 2017
Chatib Quzwain Sarolangun tercatat 3,4% ibu hamil yang dirawat karena
gravidarum yang menyebabkan ibu muntah terus menerus tiap kali minum
atau makan, akibatnya tubuh ibu semakin lemah, pucat, dan frekuensi buang
air kecil menurun drastis sehingga cairan tubuh berkurang dan darah menjadi
tercatat 19 orang (5,7%) ibu hamil yang datang dirawat karena Morning
(3,4%). Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan pada 10 ibu hamil
dengan Morning sickness diketahui bahwa semua ibu mengalami gejala mual
derajat mual yang berbeda-beda, ada yang tidak terlalu merasakan apa-apa,
tetapi ada juga yang merasa mual dan ada yang merasa sangat mual dan
ingin muntah setiap saat (Maulana,2018). Mual dan muntah bisa di cegah
dengan cara farmakologi dan non farmakologi (LeMone & Burke, 2018).
meringankan mual dan muntah ringan atau mual dan muntah berat. Namun
penggunaan obat-obatan dapat menyebabkan efek samping baik pada ibu,
kehamilan maupun bayi. Untuk itu pengobatan Non farmakologi salah satu
(Kia,et al,2014).
dan aromaterapi. Untuk itu sebaiknya dalam mengurangi mual muntah ibu
dan tanaman herbal atau tradisional yang bisa dilakukan dengan mudah
terapi herbal lain nya yang efektif dalam mengatasi mual dan muntah
B. Perumusan Masalah
Kebidanan ibu hamil pada Ny.E G1P0A0 umur 21 tahun umur kehamilan
7 langkah Varney.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Gravidarum
Emesis Gravidarum
Emesis Gravidarum
praktek pada ibu hamil pada Ny.E G1P0A0 umur 21 tahun umur
kesenjangan antara teori dan praktek pada ibu hamil pada Ny.E
Emesis Gravidarum
1. Bagi Penulis
gravidarum.
2. Bagi Profesi
emesis gravidarum.
3. Bagi Institusi
b. Pendidikan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Kehamilan
a. Pengertian kehamilan
(Manuaba, 2017).
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu
(Prawirohardjo, 2017)
b. Tanda-tanda Kehamilan
adalah :
a) Rahim membesar.
b) Tanda Hegar.
vulva.
e) Braxton Hicks.
berkontraksi.
g) Ballottement positif.
kehamilan.
gambaran embrio.
minggu).
1) Uterus
2) Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan
jelas pada kulit dan otot-otot diperinium dan vulva, sehingga pada
chadwick.
4) Kulit abdomen
5) Payudara
6) Perubahan metabolik
7) Sistem kardivaskuler
Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat dan perubahan ini
9) Traktus urinarius
berkemih.
d. Klasifikasi kehamilan
e. Proses kehamilan
2) Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum dengan gerak aktif tuba yang
inti spermatozoa.
4) Nidasi (implantasi) pada uterus adalah proses penempelan hasil
5) Pembentukan plasenta.
f. Ketidaknyamanan kehamilan
1) Nause (enek) dan emesis (mual), enek terjadi umumnya pada bulan-
2. Emesis Gravidarum
trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
2) Emesis gravidarum gejala yang wajar dan sering didapatkan pada ibu
hamil trimester I. Mual dan muntah biasanya terjadi pada pagi hari
tetapi dapat pula timbul setiap saat pada malam hari. Emesis
(Prawirohardjo, 2017).
b. Etiologi Emesis gravidarum
berkaitan dengan gaya hidup calon ibu. Kurang makan, kurang tidur atau
Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali sehari, biasanya terjadi dipagi
3) Mudah lelah.
kejadiannya.
menjadi tidak normal apabila mual dan muntah ini terjadi terus-menerus,
3) Akan lemas, apatis, kulit mulai jelek, lidah kotor dan kering.
kehamilannya.
5) kekurangan cadangan karbohidrat dan lemak dalam tubuh, dapat pula
4) Mata cekung
merupakan gejala yang fisiologi pada awal kehamilan muda dan akan
hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering (Yuni,2019).
berikut :
Emesis gravidarum
2019)
1. Pengertian
2019).
Langkah I : Pengkajian
Pada langkah ini data yang dikumpulkan adalah data subyektif dan
data obyektif dari pasien. Bidan dapat mencatat hasil penemuan data
meliputi :
a) Nama
yang lain .
b) Umur
c) Agama
d) Pekerjaan
akan terganggu.
e) Suku/ras
f) Alamat
3) Riwayat haid/menstruasi
5) Riwayat penyakit
a) Penyakit sekarang
e) Riwayat operasi
2017).
6) Riwayat perkawinan
(Sulistyawati, 2019).
(Wiknjosastro, 2017).
9) Riwayat laktasi
2017).
a) Nutrisi
22017).
b) Eliminasi
(Manuaba 22017).
c) Aktivitas
(Sulistyawati, 2019).
d) Istirahat
e) Seksualitas
b. Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur menurut
1) Pemeriksaan Generalis
a) Keadaan umum
serta pasien sudah tidak mampu lagi untuk berjalan sendiri. Pada
(2018), meliputi :
c) Tekanan darah
22017).
d) Suhu
(Saifuddin, 2017).
f) Respirasi
(Saifuddin, 2017).
g) Berat badan
h) Tinggi badan
i) LILA
2) Pemeriksaan sistematis
a) Inspeksi
(a) Rambut
(Prawirohardjo, 22017).
(c) Mata
(d) Hidung
(Sulistyawati, 2019).
(e) Telinga
(f) Mulut
(Alimul, 2006).
(2) Leher
(Nursalam, 2018).
(4) Abdomen
(Nursalam, 2018).
(5) Genetalia
2017).
(6) Anus
(Wiknjosastro, 2017).
(7) Ekstermitas
perut ibu.
dikali 155.
c) Auskultasi
3) Pemeriksaan penunjang
yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang
a. Diagnosa Kebidanan
gravidarum”.
Dasar :
Data Subyektif :
4) badannya lemas.
Data yang didapat dari hasil observasi melalui pemeriksaan fisik (Wildan, 2019).
2) Keadaan umum dan vital sign (tekanan darah, suhu, nadi, respirasi)
3) Leopold I
Digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang
4) Leopold II
5) Leopold III
bawah dan apakah bagian bawah anak sudah atau belum terpegang
6) Leopold IV
9) TBJ
Dihitung dengan cara TFU bila kepala janin sudah masuk panggul
dikurangi 11, dan bila kepala janin belum masuk panggul dikurangi
10) Mata
Ada gangguan penglihatan atau tidak
11) Anogenital
Hasil pemeriksaan kadar gula darah, glukosa dalam urine, keton dalam
b. Masalah
c. Kebutuhan
bila
Langkah IV : Antisipasi
(Manuaba 22017).
Langkah V : Perencanaan
langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap dapat
tentang apa yang akan atau tidak akan dilakukan klien (Varney, 2017).
Rencana asuhan dari diagnosa yang akan diberikan dalam kasus emesis
c. Nasihat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering.
gravidarum :
2) Pengobatan
lambung.
dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh klien atau tenaga
penatalaksanaannya.
kehamilan 4 bulan.
b. Memberi nasehat agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur,
dihindari.
emesis gravidarum :
2) Memberi pengobatan
a) sedatif ringan (luminal 3x30 mg (barbiturat), valium).
lambung).
ini adalah :
a) Diagnosis ataumasalah
b) Antisipasi diagnosis / masalahpotensial
c) Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi / kolaborasi
dan / atau rujukan sebagai langkah II, III,danIV
4) Penatalaksanaan
Penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan yang
sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan segera, tindakan secara
komprehensif, penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi/follow up dari
rujukan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA Ny. E G1P0A0 UMUR 21
I. PENGKAJIAN
1. Keluhan utama pada waktu masuk : mual dan muntah sejak 3 hari
Trimester II :-
Trimester III :-
e. ANC
kehamilan 1 bulan
g. Imunisasi TT
h. Kekhawatiran khusus
4. Riwayat Penyakit
mual dan muntah sejak 3 hari yang lalu, mual dan muntah 3-4x
kuning.
bahwa dalam keluarga baik dari pihak ayah maupun ibu tidak ada
bahwa baik dari pihak ayah maupun ibu tidak ada yang
e. Riwayat operasi
apapun.
5. Riwayat perkawinan
a. Nutrisi
gelas/hari.
Selama hamil : sejak 3 hari yang lalu nafsu makan menurun dan
mengeluarkan cairan.
b. Eliminasi
c. Aktivitas
Sebelum hamil : melakukan aktivitas seperti biasa, melakukan
d. Istirahat/tidur
Selama hamil : tidur siang ± 1 jam dan tidur malam ± 6-7 jam
muntah.
e. Seksualitas
f. Personal Hygiene
seminggu.
g. Psikososial Budaya
kehamilan ini.
6) Pantangan makanan
rasa mualnya.
tidak merokok.
1. Status Generalis
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
d. TB : 156 cm
e. BB sebelum hamil : 52 kg
f. BB sekarang : 51 kg
g. LLA : 24 cm
2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
3) Mata
c) Sklera : Putih
b. Leher
1) Mammae
a) Membesar : Normal
2) Axilla
d. Extremitas
4) Kuku : Bersih
a. Abdomen
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Auskultasi
DJJ :
b. Pemeriksaan Panggul
c. Anogenital
1) Vulva vagina
2) Perinium
luka diperinium
3) Anus
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Hb : 11,2 g/dl
Golda :A
HBSag : Negatif
HIV : NR
Syphilis : NR
A. DIAGNOSA KEBIDANAN
Data Dasar
Data Subyektif :
3. Sering mual dan muntah pada pagi hari sejak 3 hari yang lalu mual-
Data Obyektif :
R : 22 x/menit S : 36,2ºC
4. BB sebelum hamil : 52 kg
BB sekarang : 51 kg
5. Mata : Simetris, tidak pucat, conjungtiva merah muda,
sklera putih
B. MASALAH
C. KEBUTUHAN
Memberi penjelasan tentang mual muntah yang sedang dialami oleh ibu.
Hiperemesis Gravidarum
IV. ANTISIPASI
Memberikan terapi B6 10 mg, kalk 500 mg, Vitamin C 120 mg 1x1 sehari.
V. RENCANA TINDAKAN
3. Berikan nasehat pada ibu agar tidak segera bangun dari tempat tidur saat
pagi hari.
menyengat.
Kesadaran : Composmentis
R : 22 x/menit S : 36,2ºC
Ibu mengerti
ini yaitu mual-muntah 4-5x sehari itu adalah gejala emesis gravidarum
yang terjadi pada ibu hamil. Biasanya ini terjadi pada usia kehamilan
kehamilan muda dan ini adalah keadaan yang normal, Ibu sudah
mengerti dan paham tentang keluhan yang dialaminya saat ini
3. Memberikan nasehat pada ibu agar tidak segera bangun dari tempat
tidur pada pagi hari, sehingga tercapai adaptasi aliran darah menuju
4. Menganjurkan pada ibu untuk diet yaitu makan dengan porsi sedikit tapi
Terapi pada ibu telah diberikan dan ibu bersedia meminumnya di rumah.
mengurangi mual
7. Menganjurkan pada ibu untuk kontrol ulang 1 bulan lagi atau bila ada
VI. EVALUASI
A : Ny. S G1 P0 A0 umur ibu 21 tahun umur kehamilan 12 minggu, dengan emesis gravidarum.
PEMBAHASAN
wawancara kepada Ny. E dan keluarga. Peneliti menemukan beberapa hal dalam data
subjektif yaitu pada kunjungan pertama klien mengatakan hamil 3 bulan mengeluh mual
dan muntah sejak 3 hari yang lalu pada pagi hari 3-4 x/hari berupa cairan . hamil
anak ke-1 dan tidak pernah keguguran, mengeluh merasa cemas karena sering muntah
dan takut bayinya terganggu karena tidak mendapatkan gizi dari ibunya, mengalami
penurunan nafsu makan baik porsi maupun frekwensinya sejak 1 minggu yang lalu, susah
tidur dan tidak dapat melakukan aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga karena badannya
trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula terjadi setiap
saat dan malam hari (Wiknjosastro, 2017). Emesis gravidarum gejala yang
wajar dan sering didapatkan pada ibu hamil trimester I. Mual dan muntah
biasanya terjadi pada pagi hari tetapi dapat pula timbul setiap saat pada malam
hari. Emesis gravidarum kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama
2017).
diketahui secara pasti. Ada yang mengatakan bahwa perasaan mual disebabkan
yang tinggi saat hamil, mungkin merupakan penyebabnya, wanita yang hamil
untuk pertama kalinya dan wanita yang bertubuh besar, memiliki hormon
otot dalam sistem pencernaan sehingga pencernaan menjadi kurang efisien, dan
pemeriksaan penunjang ditemukan keadaan umum klien lemah, TD 110/70 mmHg, N 100
x/menit, berat badan turun sebanyak 1 kg dari 52 kg menjadi 51 kg, muka pucat, mata
tidak cekung, bibir tampak kering, lidah kering, mulut bau aseton, abdomen TFU 2 jari di
atas simpisis pubis, ekstremitas turgor kulit kurang. Pada kasus yang ditemukan pada Ny.
E dan dibandingkan dengan teori yang ada dapat disimpulkan tidak ada kesenjangan.
mencegah diagnosis/masalah potensial ini menjadi kenyataan. Langkah ini penting sekali
dalam melakukan asuhan yang aman. Pada kasis ini diagnose yang ditegakkan yaitu Ny.
pengamatan yang cermat dan observasi yang akurat kemudian di evaluasi apakah terdapat
kondisi yang tidak normal, dan apabila tidak mendapatkan penanganan segera dapat
Berdasarkan teori dan kasus yang ada dilapangan dapat disimpulkan tidak ada
Ny. E dianjurkan untuk diet yaitu makan dengan porsi sedikit tapi sering,
hiperemesis gravidarum tingkat I yaitu dianjurkan makan makanan dengan porsi kecil
tetapi lebih sering, makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya jangan
dimakan karena pada umumnya menyebabkan mual, makanan diselingi dengan makanan
kecil misalnya roti kering, kentang, agar-agar atau biscuit dengan teh hangat pada waktu
bangun pagi, pada siang hari dn sebelum tidur, makanan dan minuman seyogyanya
pun berkaitan dengan gaya hidup calon ibu. Kurang makan, kurang tidur atau
Sesuai dengan penelitian Yayat Suryati (2018) Hasil penelitian didapatkan nilai
rata-rata pretest pada kelompok intervensi 10,13 dan rata-rata post test pada
kelompok intervensi 7,38. Nilai rata-rata pretest kelompok kontrol 9,06 dan nilai
rata-rata post test kelompok kontrol 8,81. Hasil uji statistik menunjukan terdapat
disarankan kepada seluruh ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum bahwa
Penelitain lain juga menyatakan hal yang serupa Siti Cholifah (2021) asil
Penelitian menunjukkan bahwa skala mual muntah ibu hamil trimester I sebelum
aromaterapi Mean+SD 13,67 +4.071. Hasil Wilcoxon Sign Rank Test dengan
secara bermakna mempunyai pengaruh dalam menurunkan mual muntah pada ibu
hamil trimester I.
gravidarum tingkat I sudah sesuai dengan teori yaitu seluruh rencana asuhan dapat
PENUTUP
A. Kesimpulan
lalu mual dan muntah ± 4- 5x/hari pada pagi hari setelah makan yang
5. Rencana tindakan yang diberikan pada Ny.E yaitu beritahu ibu hasil
bangun dari tempat tidur saat pagi hari, anjurkan pada ibu untuk diet,
tidakn pucat, conjungtiva merah muda, sklera putih, mulut bersih tidak
stomatitis, tidak ada caries, gusi tidak berdarah, ibu sudah tidak mual
1. Bagi Institusi
2. Bagi Bidan
3. Bagi klien
Manuaba. 22017. Gawat Darurat Obstetri dan Ginekologi untuk Profesi Bidan.
Jakarta : EGC
Marmi et.al. 2012. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas “Puerpurium Care”.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Menkes RI. 2012. AKI tinggi, Menkes tak puas hasil SDKI 2012.
www.bkkbn.go.id Indek Berita. Bkkbn online. Diakses tanggal 30
September 2013.