Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

PADA NY. N DI KLINIK YAPIDA GUNUNG PUTRI TAHUN 2022

Disusun guna Memenuhi Persyaratan Praktik Klinik Asuhan Kebidanan Kehamilan

Prgoram Studi Profesi Bidan

Disusun Oleh :

Nama : Evi Puspitasari

NIM : 220705075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

ABDI NUSANTARA JAKARTA

2022
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

PADA NY. N DI KLINIK YAPIDA GUNUNG PURI

TAHUN 2022

Telah disetujui, diperiksa, dan siap

diujikan dihadapan Tim Penguji

Pembimbing I

(tanda tangan )

( Ita Herawati, M.Keb )

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus yang berjudul “ Asuhan
Kebidanan Kehamilan Pada Ny. N di Klinik Yapida Gunung Putri Tahun 2022”

Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak,
baik secara moril maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Khairil Walid, SKM, MPd Ketua Yayasan Abadi Nusantara Jakarta.
2. Ibu Lia Idealistiana, SKM, SST, MARS, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi
Nusantara Jakarta.
3. Ibu Ita Herawati, M.keb, Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan, pengarahan,
dan bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikan- perbaikan untuk ke sempurnaan
laporan penulis.
4. Ibu Penguji yang telah banyak memberikan masukan, pengarahan, dan bantuan kepada
penulis dalam melakukan perbaikan-perbaikan untuk kesempurnaan laporan penulis.
5. Kedua orang tua tercinta, yang selalu mendoakan dan selalu memberi semangat kepada
penulis.

Dalam penulisan laporan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga laporan
kasus ini dapat berguna bagi pembaca umumnya dan profesi kebidanan khususnya. Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Jakarta, November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................. i

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Tujuan ..................................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 3

A. Pengertian .............................................................................................................. 3

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ....................................................................... 4

C. Penanganan ............................................................................................................. 6

BAB III TINJAUAN KASUS.......................................................................................... 7

A. Pengkajian Data Subjektif....................................................................................... 7

B. Pemeriksaan Objektif .............................................................................................. 10

C. Assessment ............................................................................................................. 11

D. Penatalaksanaan ..................................................................................................... 11

E. Dokumentasi Dalam Bentuk Pathway .................................................................... 13

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................................. 15

BAB V PENUTUP ............................................................................................................ 19

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 19

B. Saran ....................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 20

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelainan dan komplikasi dalam kehamilan adalah hal yang sering terjadi. Adanya

kelainan dan komplikasi akan menimbulkan kekhawatiran yang cukup besar, sehingga

banyak yang sering kali salah ambil tindakan. Oleh sebab itu, para wanita penting untuk

memahami sejumlah kelainan dan komplikasi yang sering terjadi, penyebab, dan tindakan

yang perlu dilakukan. Kehamilan yang mengancam kesehatan janin atau ibu disebut sebagai

risiko tinggi. Wanita dengan setiap penyulit membutuhkan asuhan khusus baik sebelum,

selama dan setelah masa kehamilan.

Kehamilan merupakan proses penyatuan spermatozoa dan ovum kemudian

dilanjutkan dengan implantasi pada uterus (Saifuuddin, 2009). Ketidaknyamanan yang

dirasakan oleh ibu hamil berbeda-beda pada setiap trimester kehamilannya. Salah satu

keluhan yang sering dirasakan dalam kehamilan adalah mual muntah. Mual muntah terjadi

60-80% pada primigravida dan 40-60% multigravida. Rasa mual muntah tanpa penyebab

yang jelas kemungkinan termasuk gejala pada awal kehamilan, yang disebut dengan emesis

gravidarum (Madjunkova et. Al, 2013).

Emesis gravidarum adalah gejala mual yang disertai dengan muntah yang terjadi pada

awal kehamilan. Penyebab emesis gravidarum adalah meningkatnya hormone Estrogen,

Progesterone dan Human Choironic Gonodothropine (HCG). Pola makan yang buruk

sebeleum maupun pada minggu-minggu awal kehamilan, kurang tidur atau kurang istirahat

dan stress juga merupakan faktor penyebab emesis gravidarum (Neil, 2010).

1
2

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Dilaksanakannya asuhan kebidanan kehamilan dengan kasus Emesis gravidarum di

Klinik Yapida Gunung Putri Tahun 2022.

2. Tujuan Khusus

a) Dilaksanakannya pengkajian dan analisa data pada Ny “N” dengan Emesis gravidarum di

Klinik Yapida Gunung Putri Tahun 2022.

b) Dirumuskannya diagnosa atau masalah aktual pada Ny “N” dengan Emesis gravidarum

di Klinik Yapida Gunung Putri Tahun 2022.

c) Direncanakannya tindakan dalam asuhan kebidanan pada Ny “N” dengan Emesis

gravidarum di Klinik Yapida Gunung Putri Tahun 2022.

d) Dilaksanakannya tindakan dalam asuhan kebidanan pada Ny “N” dengan Emesis

gravidarum di Klinik Yapida Gunung Putri Tahun 2022.

e) Dievaluasi asuhan kebidanan pada Ny “N” dengan Emesis gravidarum di Klinik Yapida

Gunung Putri Tahun 2022.

f) Didokumentasikan semua tindakan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan pada Ny

“N” dengan Emesis gravidarum di Klinik Yapida Gunung Putri Tahun 2022.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Emesis gravidarum atau sering dikenal dengan morning sickness adalah gangguan

yang biasa dialami ibu hamil di awal usia kehamilan. kecenderungan terasa mual, muntah

hingga tidak nafsu makan dan badan lemas merupakan gejala utamanya. Hal ini disebabkan

karena perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil. Kondisi ini akan semakin berkurang

ketika usia kehamilan mencapai bulan ke-4. Selama gejala ini terjadi, hal yang bisa dilakukan

untuk mengurangi gangguannya adalah dengan menghindari makanan yang menimbulkan

rasa mual dan tetap memenuhi nutrisinya dengan cara makan porsi kecil namun sering. Dalam

bukunya, Manuaba menyarankan untuk tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur untuk

mengatur aliran darah menuju saraf pusat, dan dapat mengkonsumsi obat-obatan seperti

mediamer B6 untuk mengurangi rasa mual dan vitamin B kompleks.

Emesis gravidarum atau nama lainnya nausea gravidarum (NVP), atau lebih dikenal

dengan istilah morning sickness adalah gejala mual biasanya disertai muntah yang umumnya

terjadi pada awal kehamilan, biasanya pada trisemester pertama. Mual dan muntah

merupakan gejala umum, mulai dari rasa tidak enak sampai muntah yang berkepanjangan.

Dalam Kedokteran sering dikenal morning sickness karena munculnya seringkali pagi hari.

Mual dan muntah diperberat oleh makanan yang baunya menusuk dan juga oleh emosi

penderita yang tidak stabil. Untuk mengatasinya penderita diberi makanan makanan ringan,

mudah dicerna dan jangan lupa menerangkan bahwa keadaan ini masih dalam batas normal

orang hamil. Bila berlebihan dapat pula diberikan obat - obat anti mual. Emesis gravidarum

merupakan keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan

menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan hormon

3
4

estrogen, progesteron, dan dikeluarkannya human chorionic gonadothropine plasenta.

Hormon inilah yang menyebabkan emesis gravidarum (Utami, 2008).

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

1. Hormonal

Mual dan muntah selama kehamilan biasanya disebabkan oleh perubahan dalam sistem

endokrin yang terjadi selama kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya fluktasi kadar

HCG (human chorionic gonadotrophin), khususnya karena periode mual atau muntah

gestasional yang paling umum adalah pada 12-16 minggu pertama, yang pada saat itu, HCG

mencapai kadar tingginya. HCG sama dengan LH (luteinzing hormone) dan disekresikan oleh

sel-sel trofoblas blastosit. HCG melewati kontrol ovarium di hipofisis dan menyebabkan

korpus luteum terus memproduksi estrogen dan progesteron, suatu fungsi yang nantinya

diambil alih oleh lapisan korionik plasenta. HCG dapat dideteksi dalam darah wanita dari

sekitar tiga minggu gestasi (yaitu satu minggu setelah fertilisasi), suatu fakta yang menjadi

dasar bagi sebagian besar tes kehamilan (Tiran, 2009).

2. Faktor Psikososial

Diagnosis kehamilan sering diperkuat oleh hasil dari kecurigaan yang dipicu oleh

keadaan mual dan muntah, tanpa adanya etiologi lain. Mengetahui akan menjadi orang tua

menyebabkan koflik emosi, termasuk kegembiraan dan penantian, kecemasan tentang

kesehatan ibu dan bayi serta khawatir tentang pekerjaan, keuangan, atau hubungan dengan

suami. Sering kali ada perasaan ambivalen terhadap kehamilan dan bayi, dan pada beberapa

wanita hal ini mungkin membuat mereka sedih karena sebentar lagi mereka akan kehilangan

kebebasan mereka. Mungkin ada gangguan persepsi, ketidakpercayaan mengenai ketakutan

nyata akan meningkatnya tanggung jawab. Masalah psikologis dapat memprediksi beberapa

wanita untuk mengalami mual dan muantah dalam kehamilan, atau memperburuk gejala yang

sudah ada atau mengurangi kemampuan untuk mengatasi gejala “normal”. Kehamilan yang
5

tidak direncanakan, tidak nyaman atau tidak diinginkan, atau karena beban pekerjaan atau

finansial akan menyebabkan penderitaan batin, ambivalensi, dan konflik. Kecemasan

berdasarkan pengalaman melahirkan sebelumnya, terutama kecemasan akan datangnya

hiperemesis gravidarum atau preeklamsia. Wanita yang mengalami kesulitan dalam membina

hubungan, rentan terhadap masalah dengan distres emosional menambah ketidaknyamanan

fisik. Syok dan adaptasi yang dibutuhkan jika kehamilan ditemukan kembar, atau kehamilan

terjadi dalam waktu berdekatan, juga dapat menjadi faktor emosional yang membuat mual

dan muntah menjadi lebih berat (Tiran, 2009).

3. Pekerjaan

Perjalanan ketempat kerja yang mungkin terburu-buru di pagi hari tanpa waktu yang

cukup untuk sarapan dapat menyebabkan mual dan muntah. Tergantung pada sifat pekerjaan

wanita, aroma, zat kimia, atau lingkungan dapat menambah rasa mual wanita dan

menyebabkan mereka muntah. Merokok terbukti memperburuk gejala mual dan muntah,

tetapi tidak jelas apakah ini disebabkan oleh efek olfaktorius (penciuman) atau efek nutrisi,

atau apakah dapat dibuat asumsi mengenai hubungan antara kebiasaan praktik dan distres

psikoemosional. Tentu saja banyak wanita yang mengalami mual dan muntah akan membenci

bau asap rokok dan tembakao (Tiran, 2009).

4. Paritas

Pada sebagian besar primigravida belum mampu beradaptasi dengan hormon estrogen

dan koreonik gonadotropin sehingga lebih sering terjadi emesis gravidarum. Sedangkan pada

multigravida dan grandemultigravida sudah mampu beradaptasi dengan hormon estrogen dan

koreonik gonadotropin karena sudah mempunyai pengalaman terhadap kehamilan dan

melahirkan (Prawirohardjo, 2009). Pada primigravida menunjukkan kurangnya pengetahuan,

informasi dan komunikasi yang buruk antara wanita dan pemberi asuhannya turut

mempengaruhi persepsi wanita tentang gejala mual dan muntah. Sedangkan pada
6

multigravida dan grandemultigravida sudah mempunyai pengalaman, informasi dan

pengetahuan tentang gejala emesis gravidarum sehingga mampu mengatasi gejalanya (Tiran,

2009).

C. Penanganan

1. Komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang hamil muda yang selalu dapat disertai

emesis gravidarum. Emesis gravidarum akan berangsur-angsur berkurang sampai umur

kehamilan 4 bulan.

2. Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur, sehingga tercapai adaptasi

aliran darah menuju susunan saraf pusat.

3. Nasehat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering. Menghindari makanan

yang digoreng, pedas, dan banyak mengandung gas.

4. Nasehat untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi.

5. Pengobatan ringan tanpa masuk rumah sakit pada Emesis Gravidarum yaitu :

a) Vitamin yang diperlukan adalah vitamin B kompleks, Mediamer B6, sebagai vitamin

dan anti muntah.

b) Sedativa ringan : luminal 3 x 30 mg (barbitural), valium.

c) Anti mual dan muntah : stimetil, primperan, emetrol dan lainnya

6. nasehat untuk banyak minum air putih dan menghindari minuman atau makanan yang asam

untuk mengurangi iritai lambung.

7. Nasehat untuk kontrol ulang dan kembali jika terjadi keadaan abnormal.
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


KUNJUNGAN AWAL

No Reg : 263967
Nama Pengkaji : Evi Puspitasari
Hari/tanggal : Rabu, 12 Oktober 2022
Waktu Pengkajian : 09.00 WIB
Tempat Pengkajian : Klinik Yapida Gunung Putri

DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Jenis Identitas Istri Suami
Nama Ny. N Tn. S
Umur 22 Tahun 26 Tahun
Suku/bangsa Sunda Jawa
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Karyawan Swasta
Alamat rumah Alamat rumah : Gunung Putri Alamat rumah : Gunung Putri
Tlp HP : 081292967894 HP : 081296782332
HP
Alamat kantor - Alamat kantor : Cileungsi
Tlp Bogor
HP HP : 081296782332

2. Quick cek
Hasil
Jenis Quick cek Keterangan
No Ya Tidak
1 Sakit kepala hebat Ö
2 Gangguan penglihatan Ö
3 Pembengkakan pada wajah dan tangan Ö
4 Nyeri abdomen (epigastrium) Ö
5 Mual dan muntah berlebihan Ö
6 Pergerakan janin tidak seperti biasa Ö
7 Pengeluaran pervaginam Ö

7
8

8 Demam Ö

3. Keluhan saat ini


• Keputihan : Tidak ada
• Masalah atau kelainan pada kehamilan ini : Ibu mengatakan mual muntah setiap
pagi sejak 2 hari yang lalu.
• Masalah atau keluhan lainnya : Tidak ada
4. Riwayat kehamilan sekarang
• HPHT : 27 Juli 2022
• Siklus haid : Teratur, 28 hari
• Taksiran waktu persalinan : 03 April 2023
• Pemakaian obat dan jamu-jamuan : Tidak ada
• Kekhawatiran yang berkaitan dengan kehamilan : Tidak ada
• Riwayat ANC sebelumya : PP Test Positif
5. Riwayat obstetrik
Tanggal Tempat Riwayat
No UK Jenis Partus Penolong Penyulit JK BB PB Ket
Partus Partus Menyusui
1 Hamil
ini

6. Riwayat kesehatan
Hasil
No Jenis Tidak Keterangan
Ada
ada
1 Jantung Ö
2 Hipertensi Ö
3 DM Ö
4 Asma Ö
5 Hepatitis Ö
6 IMS/HIV Ö
7 TBC Ö
8 Ginjal kronis Ö
9 Malaria Ö
9

10 Epilepsi Ö
11 Kejiwaan Ö
12 Kelainan kongenital Ö
13 Alergi obat /makanan Ö
14 Kecelakaan Ö
15 Tranfusi darah Ö

• Riwayat imunisasi TT : TT 3
TT I : Pra nikah tahun 2021
TT II : 07 September 2022
TT III : 07 Oktober 2022
TT IV :-
TT V :-
• Golongan darah : A
7. Riwayat kontrasepsi
• Kontrasepsi yang pernah digunakan : Tidak ada
• Kontrasepsi terakhir sebelum hamil : Tidak ada
• Keluhan dalam penggunaan kontrasepsi : Tidak ada
8. Riwayat sosial ekonomi
• Usia pertama menikah: 21 Tahun
• Status perkawinan: Sah
• Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan dan kesiapan persalinan: Senang
• Dukungan keluarga : Mendukung
• Pengambil keputusan dalam keluarga: Suami
• Kebiasaan/pola makan dan minum:
- Makan: Frekuensi : 2 x, porsi : Sedikit
Menu : Nasi, lauk pauk, sayuran
Nafsu makan : Menurun
- Minum : Air mineral
• Kondisi rumah: Baik
• Kebiasaan merokok, obat-obatan dan alkohol: Tidak
• Beban kerja dan aktivitas sehari-hari: Normal
• Seksualitas: frekuensi : 2x seminggu keluhan : Tidak ada
• Kekerasan dalam rumah tangga: Tidak ada
10

• Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan untuk persalinan: Klinik


• Keinginan ibu memberikan ASI eksklusif :Ya
• Rencana ibu memberikan ASI: Ya

DATA OBJEKTIF
1. Kesadaran : Compos Mentis
2. Keadaan umum : Lemas
3. Keadaan emosional : Baik
4. TB : 158 cm BB 50 kg IMT : 20
5. TTV
Tekanan darah : 90/70 mmHg Nadi: 90x/menit
Respirasi : 20x/menit Suhu : 36,5°C
6. Head to toe
• Wajah : Simetris
• Kepala dan rambut : Bersih
• Mata: simetris : ya, konjungtiva : tidak anemis, sklera : tidak ikhterik
• Hidung : Tidak ada secret, tidak ada perdarahan
• Mulut : Bibir tidak sianosis dan bibir kering
• Telinga : Tidak ada kelainan
• Leher : Pembesaran kelenjar getah bening : Tidak
Pembesaran kelenjar thyroid : Tidak
• Payudara : Simetris
• Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
TFU : Belum teraba
Leopold I :-
Leopold II :-
Leopold III :-
Leopold IV :-
DJJ :-
• Ekstremitas atas dan bawah : Tidak sianosis
• Anogenital:
- Tukak/luka : Tidak
11

- varises : Tidak
- kelenjar scene : Tidak
- kelenjar bartholin : Tidak
- haemoroid : Tidak

• CVAT: nyeri ketuk : kanan tidak kiri tidak


• Refleks patella : kanan positif kiri positif
7. Pemeriksaan penunjang
• HB : 11 gr%
• Golongan darah ABO dan Rhesus : A
• HIV :-
• Rapid test (K/P) :-

ANALISIS
Ny. N usia 22 tahun G1P0A0 hamil 11 minggu dengan Emesis Gravidarum

PENATALAKSANAAN
1. Melakukan inform consent bahwa akan dilakukan pemeriksaan. Ibu bersedia.

2. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa saat ini ibu sedang

mengalami emesis gravidarum. Ibu mengerti.

3. Memberi penjelasan kepada ibu bahwa mual dan muntah pada ibu merupakan gejala yang

fisiologis atau normal pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan. Ibu

mengerti.

4. Membantu ibu hamil mengelola kebiasaan makan dengan makan sedikit tetapi dengan

frekuensi yang sering. Ibu bersedia.

5. Menginfromasikan kepada ibu untuk menghindari makanan berminyak dan berbau lemak

seperti daging, keju, susu dan lain-lain. Ibu bersedia.

6. Menganjurkan ibu untuk banyak minum minimal 2-3 liter per hari atau 7-8 gelas per hari. Ibu

bersedia.
12

7. Menganjurkan suami atau keluarga untuk mengajak ibu jalan-jalan dan olahraga ringan.

Suami mengerti dan bersedia.

8. Menganjurkan ibu untuk mengatur pola aktivitasnya jika mual muntah dianjurkan untuk

beristirahat terlebih dahulu dan dilanjutkan jika sudah membaik. Ibu mengerti.

9. Mengajarkan ibu teknik relaksasi saat mual. Ibu mengerti.

10. Menganjuran ibu untuk tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur. Ibu mengerti.

11. Memberikan ibu terapi mediamer B6 dan ondansentron. Ibu bersedia minum obat yang

diberikan bidan.

12. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 bulan lagi atau jika ada keluhan. Ibu bersedia.
13

Dokumentasi dalam bentuk Pathway Asuhan Kebidanan Kehamilan

Hari dan Tanggal : Rabu, 12 Oktober 2022


Tempat Praktik : Klinik Yapida Gunung Putri
Nama : Evi Puspitasari
Program Studi : Profesi Bidan

Pathway Kasus Kebidanan

Kehamilan Trimester 1
Nama : Ny. N
Usia : 22 Tahun
GPA : G1P0A0

Tanda / Gejala / keluhan secara Tanda / Gejala / keluhan


teori : yang dialami pasien :
- Mual muntah Patofisiologi (Sesuai Tanda - Lemas
- Nafsu makan menurun / Gejala / keluhan yang - Mual
- Badan lemas dialami pasien) - Muntah setelah
Emesis gravidarum adalah makan
gejala mual biasanya
disertai muntah yang
umumnya terjadi pada awal
kehamilan, biasanya pada
trisemester pertama. Mual
dan muntah merupakan
gejala umum, mulai dari
rasa tidak enak sampai
muntah yang
berkepanjangan. Mual dan
muntah diperberat oleh
makanan yang baunya
menusuk dan juga oleh
emosi penderita yang tidak
stabil.
14
Asuhan yang diberikan : Rasionalisasi dari asuhan yang diberikan :
1. Untuk persetujuan antara tenaga
1. Melakukan inform consent bahwa akan dilakukan kesehatan dan pasien agar tenaga
pemeriksaan. Ibu bersedia. kesehatan aman dalam memberikan
2. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pelayanan.
pemeriksaan bahwa saat ini ibu sedang mengalami 2. Agar ibu mengerti dan mengetahui
emesis gravidarum. Ibu mengerti. kondisinya saat ini.
3. Memberi penjelasan kepada ibu bahwa mual dan 3. Agar ibu mengetahui bahwa
muntah pada ibu merupakan gejala yang fisiologis keluhannya adalah hal yang
atau normal pada kehamilan muda dan akan hilang fisiologis.
setelah kehamilan 4 bulan. Ibu mengerti. 4. Pola makan ala ibu hamil yakni
4. Membantu ibu hamil mengelola kebiasaan makan makan sedikit dengan frekuensi
dengan makan sedikit tetapi dengan frekuensi sering akan membantu memenuhi
yang sering. Ibu bersedia. kebutuhan gizi ibu dan janin.
5. Menginfromasikan kepada ibu untuk menghindari 5. Makanan berminyak dan berlemak
makanan berminyak dan berbau lemak seperti akan merangsang bau dan
daging, keju, susu dan lain-lain. Ibu bersedia. menyebabkan muntah.
6. Menganjurkan ibu untuk banyak minum minimal 6. Untuk menghidari dehidrasi ibu
2-3 liter per hari atau 7-8 gelas per hari. Ibu hamil harus minum minimal 2-3
bersedia. liter per hari.
7. Menganjurkan suami atau keluarga untuk 7. Mengajak ibu hamil jalan-jalan dan
mengajak ibu jalan-jalan dan olahraga ringan. olahraga ringan akan membantu ibu
Suami mengerti dan bersedia. hamil merilekskan pikiran dan
8. Menganjurkan ibu untuk mengatur pola badan.
aktivitasnya jika mual muntah dianjurkan untuk 8. Untuk memperbaiki kondisi ibu.
beristirahat terlebih dahulu dan dilanjutkan jika 9. Agar ibu merasa rileks dan mual
sudah membaik. Ibu mengerti. cepat hilang.
9. Mengajarkan ibu teknik relaksasi saat mual. Ibu 10. Untuk mengatur aliran darah
mengerti. menuju saraf pusat.
10. Menganjuran ibu untuk tidak terlalu cepat bangun 11. Diberikan terapi obat untuk
dari tempat tidur. Ibu mengerti. mengurangi mual dan muntah
11. Memberikan ibu terapi mediamer B6 dan berlebihan pada ibu.
ondansentron. Ibu bersedia minum obat yang 12. Untuk mengevaluasi kembali
diberikan bidan. kondisi ibu.
12. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 bulan
lagi atau jika ada keluhan. Ibu bersedia.

Evaluasi asuhan yang diberikan :


Ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan
mengerti penjelasan yang diberikan oleh
bidan serta bersedia melakukan apa yang
bidan anjurkan.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengkajian Data

Pada pengkajian data ini, didapati hasil data subjektif pada tanggal 12 Oktober 2022

diperoleh informasi dari hasil wawancara atau anamnesa pada Ny. N usia 22 tahun,

hasil pengkajian dari data subjektif didapatkan Ny. N mengatakan sering mual dan

muntah jika habis makan. Dari hasil pengkajian objektif didapatkan hasil pemeriksaan

yaitu : K/U Lemah, Kesadaran Compos Mentis, Keadaan emosional stabil, S : 36,5°C,

R : 20 x/menit, N : 90 x/menit , TD : 90/60 mmHg , BB : 43,3 kg , TB : 158 cm , LILA

: 21 cm, IMT : 17 kg/𝑚! . Hasil skrining, yaitu Hb 11 g/dl, golongan darah A.

B. Assesment

Berdasarkan data subjektif dan objektif makan ditegakkan diagnosa yaitu, Ny. N usia

22 tahun hamil 11 minggu. Berdasarkan data diatas bidan menemukan masalah yaitu

Emesis Gravidarum.

C. Asuhan Kebidanan, Rasionalisasi Kebidanan dan Evaluasi

1. Melakukan inform consent bahwa akan dilakukan pemeriksaan. Rasionalisasi

dilakukan inform consent adalah untuk persetujuan dilakukan pemeriksaan agar

tenaga kesehatan aman dalam memberikan pelayanan. Evaluasi Ny. N bersedia

dilakukan pemeriksaan.

2. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa saat ini ibu dalam

keadaan lemas. Rasionalisasinya adalah agar ibu mengetahui hasil pemeriksaan.

Evaluasi Ibu sudah mengetahui kondisinya saat ini bahwa dalam kondisi lemah.

3. Memberi penjelasan kepada ibu bahwa mual dan muntah pada ibu merupakan

gejala yang fisiologis atau normal pada kehamilan muda dan akan hilang setelah

kehamilan 4 bulan. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa Emesis

15
16

gravidarum atau lebih dikenal dengan istilah morning sickness adalah gejala mual

biasanya disertai muntah yang umumnya terjadi pada awal kehamilan, biasanya

pada trisemester pertama. Mual dan muntah merupakan gejala umum, mulai dari

rasa tidak enak sampai muntah yang berkepanjangan. Dalam Kedokteran sering

dikenal morning sickness karena munculnya seringkali pagi hari. Rasionalisasi nya

adalah agar ibu mengerti dan mengetahui kondisinya saat ini. Evaluasi ibu sudah

paham dan mengerti tentang mual muntah yang dialami saat ini merupakan hal yang

normal dalam kehamilan muda.

4. Menginformasikan kepada ibu agar tidak terlalu khawatir pada sakit yang dialami

saat ini. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa sakit seperti morning

sickness memang sering dialami oleh kebanyakan wanita. Kondisi psikis ibu hamil

akan berpengaruh langsung pada perubahan hormon yang menjadi salah satu

penyebab emesis gravidarum ini. Perubahan hormone yang terjadi pada ibu hamil

sering kali menyebabkan perubahan mood yang sangat cepat. Rasa ingin pada suatu

hal mungkin tiba-tiba saja berubah seketika dan cenderung lebih sensitif. Oleh

karena itu, dianjurkan untuk tetap rileks jangan berpikir terlalu keras sehingga

menyebabkan stress. Rasionalisasinya adalah untuk menghindari stres karena

kekhawatiran bisa membuat ibu menjadi stres. Evaluasi Ibu mengerti dan tidak

khawatir pada kondisinya.

5. Membantu ibu hamil mengelola kebiasaan makan dengan makan sedikit tetapi

dengan frekuensi yang sering. Mengatur pola makan sehat dengan mencukupkan

nutrisi selama kehamilan sangat dianjurkan. Kebiasaan kehilangan nafsu makan

selama awal masa kehamilan dapat diakali dengan mengonsumsi makanan

kesukaan dan mengganti porsi makan menjadi lebih kecil namun lebih sering
17

(Pratiwi & Fatimah, 2021). Evaluasi Ibu sudah mengerti dan paham tentang asupan

makanan pada ibu hamil dengan emesis gravidarum.

6. Menginfromasikan kepada ibu untuk menghindari makanan berminyak dan berbau

lemak seperti daging, keju, susu dan lain-lain. Rasionalisasinya adalah Makanan

berminyak dan berlemak akan merangsang bau dan menyebabkan muntah sehingga

untuk sementara waktu untuk ibu dianjurkan untuk menghindari makanan tersebut.

Evaluasi Ibu sudah mengerti dan bersedia menghindari makanan berminyak dan

berbau.

7. Menganjurkan ibu untuk banyak minum minimal 2-3 liter per hari atau 7-8 gelas

per hari. Rasionalisasinya adalah agar ibu hamil tidak mengalami dehidrasi.

Evauasi ibu bersedia untuk banyak minum.

8. Menganjurkan suami atau keluarga untuk mengajak ibu jalan-jalan dan olahraga

ringan serta mengurangi aktivitas berat. Ibu hamil disarankan untuk tetap

melakukan olahraga kecil yang tidak melelahkan seperti jalan-jalan dan tetap

mengutamakan istirahat yang cukup untuk menunjang kondisi kehamilannya.

Istirahat dan olahraga yang cukup juga akan membantu mengatur emosi ibu hamil

sehingga mengurangi kecenderungan stress. Selain itu, dengan olahraga kecil

seperti jalan-jalan di sekitar rumah atau mengikuti senam khusus ibu hamil akan

membantu mengatur sirkulasi darah selama kehamilan (Pratiwi & Fatimah, 2021).

Rasionalisasi nya adalah untuk mengurangi mual dan muntah dan mengajak ibu

hamil jalan-jalan dan olahraga ringan akan membantu ibu hamil merilekskan

pikiran dan badan. Evaluasi Ibu bersedia mengurangi aktivitas rumah tangga dan

istirahat yang cukup serta suami ibu bersedia untuk mengajak ibu jalan-jalan dan

olahraga ringan.
18

9. Menganjurkan ibu untuk tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur. Hal ini sesuai

dengan teori Manuaba (1998) yang menyarankan untuk tidak terlalu cepat bangun

dari tempat tidur untuk mengatur aliran darah menuju saraf pusat. Evaluasi ibu

mengerti dan bersedia bangun dengan perlahan.

10. Memberikan ibu terapi B6 dan vitamin B 12. Manuaba (1998) yang menyatakan

untuk mengonsumsi obat-obatan seperti mediamer B6 dan vitamin B kompleks.

Evaluasi ibu bersedia minum obat dengan teratur.

11. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 bulan lagi atau jika ada keluhan.

Rasionalisasinya adalah untuk mengevaluasi kembali kondisi ibu. Evaluasi ibu

mengerti dan bersedia kontrol ulang.


BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan, mahasiswa mampu melakukan pengkajian untuk

menegakkan diagnosa, memberikan asuhan sesuai dengan diagnosa serta

merasionalisasikan asuhan yang diberikan dan mengevaluasi asuhan yang diberikan

pada kasus asuhan kebidanan kehamilan.

B. SARAN

1. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan agar institusi pendidikan dapat lebih meningkatkan dan menambah

referensi terbaru sehingga dapat membantu penulis dalam mengerjakan laporan

kasus.

2. Bagi Lahan Praktek

Diharapkan lebih meningkatkan profesionalisme dalam melaksanakan asuhan

kebidanan utamanya pada pelayanan antenatal care yang baik sehingga dapat

diantisipasi terjadinya komplikasi-komplikasi kehamilan khususnya hiperemesis

gravidarum dapat membahayakan kondisi ibu dan juga janin.

19
DAFTAR PUSTAKA

Pratiwi, Arantika Meidya dan Fatimah. 2021. Patologi Kehamilan : Memahami Berbagai

Penyakit & Komplikasi Kehamilan. Yogyakarta : PUSTAKA BARU PRESS.

Manuaba,I.A.C., Ida B.G.F.M, dan Ida B.G.M.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan,

dan KB untuk Pendidikan Bidan Edisi Kedua. Jakarta : EGC.

Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. 2006. Buku Ajar Patologi Obstetri Untuk Mahasiswa

Kebidanan. Jakarta : EGC.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana

untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Tiran, Denise. 2009. Mual dan Muntah Kehamilan. Jakarta. EGC

Utami, Shinta. 2008. Info Penting Kehamilan. Jakarta : Dian Rakyat

20

Anda mungkin juga menyukai