Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY.Y

DI PUSKESMAS KUTAMUKTI DESA KUTAMUKTI

KECAMATAN KUTAWALUYA - KARAWANG

TAHUN 2022

OLEH :

CICIH SARIPAH

NIM : 210704156

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

ABDI NUSANTARA JAKARTA

TAHUN 2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN KASUS PADA NY.Y

DI PUSKESMAS KUTAMUKTI DESA KUTAMUKTI

KECAMATAN KUTAWALUYA - KARAWANG

TAHUN 2022

Telah disetujui, diperiksa, Dan siap diujikan dihadapan Tim penguji

Pembimbing 1

(Ita Herawati, M.Keb)

i
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK

Saya yang bertandatangan di bawah ini

Nama : Ny Yuniar

Tempat tanggal lahir : Karawang, 13 Mei1998

Alamat : Dusun Citeureup Rt 001/001 Desa Kutamukti

Kecamatan Kutawaluya Kabupaten Karawang

Bersama ini menyatakan kesediaannya untuk dilakukan Tindakan dan prosedur


pengobatan pada diri saya persetujuan ini saya berikan setelah mendapat
penjelasan dari operator / petugas kesehatan yang berwenang di fasilitas
Kesehatan tersebut diatas

Demikian surat persetujuan ini saya buat tanpa paksaan dari pihak manapun dan
agar dapat di dipergunakan sebagai mana mestinya.

Karawang, 4 Juli 2022

Mengetahui,

Pemeriksa Pembuat Pernyataan

(Cicih Saripah) (Yuniar)

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas yang berjudul“Asuhan Kebidanan pada Ny.Ydi Puskesmas Kutamukti
Desa Kutamukti Kec. Kutawaluya Kab.Karawang”.
Dalam penyusunan Laporan Kasus, penulis banyak mendapatkan
dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu
penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Khairil Walid, M.Pd Ketua Yayasan Abadi Nusantara Jakarta.

2. Ibu Lia Idealistiana, SKM, SST, MARS, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Abdi Nusantara Jakarta.

3. Ibu Ita Herawati, M.Keb, Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan,
pengarahan, dan bantuan kepada penulis dalam melakukan perbaikan- perbaikan
untuk ke sempurnaan laporan penulis.

4. Didi Moh Ali Turmudi, SKM, MAP Kepala Puskesmas Kutamukti yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk pengambilan data.

5. Suami dan anak anak tercinta, serta keluarga besar yang selalu mendoakan,
memotivasi dan membantu dengan tulus dan ikhlas. Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.

Karawang, 7 Juli 2022

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... i
HALAM PERSETUJUAN MEDIK.............................................................. ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI ......................................................................... 4
A. Definisi kehamilan ............................................................................... 5
B. Tahapan Kehamilan.............................................................................. 6
C. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri.......................................................... 6
D. Keputihan.............................................................................................. 7
E. Jenis – Jenis Keputihan......................................................................... 8
F. Penyebab Keputihan Pada saat Kehamilan........................................... 11
G. Dampak Keputihan Pada Kehamilan.................................................... 13
H. Pencegahan Keputihan Saat Hamil....................................................... 13
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................ 15
A. Laporan kasus dengan metode SOAP................................................... 15
B. Laporan kasusu dengan metode Pathway............................................. 21
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 22
BAB V PENUTU............................................................................................. 24
A. Kesimpulan........................................................................................... 24
B. Saran..................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 26

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hal istimewa yang hanya bisa dialami oleh wanita tetapi tidak pada
pria yakni kehamilan. Kehamilan bukanlah proses yang singkat. Butuh waktu
dan perjalanan panjang sejak pembuahan, perkembangan bayi di dalam
kandungan, hingga nantinya melahirkan. Kehamilan merupakan periode yang
sangat rentan, tidak hanya bagi ibu hamil saja tetapi juga bagi keselamatan
janin di dalam kandungan. Akibat yang dapat terjadi bila ibu tidak dapat
mengenali tanda bahaya kehamilan secara dini dan upaya deteksi dini ibu
yang kurang, maka akan mengakibatkan kematian pada ibu dan janinnya.
Penyebab terbanyak kematian ibu di Indonesia pada tahun 2019
adalah perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, infeksi, gangguan metabolik,
dan lain lain (Kemenkes RI, 2019). Sekitar 25-50% kematian ibu disebabkan
masalah yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas (WHO,
2018). Perubahan hormon yang terjadi secara signifikan pada trimester
pertama kehamilan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi tubuh ibu
hamil. Perubahan dari dalam ini bisa menimbulkan efek yang tidak
menyenangkan dan mungkin mulai sedikit mengganggu aktivitas sehari-hari.
Saat menjalani kehamilan di trimester awal, ibu hamil mungkin akan
merasakan beberapa ketidaknyamanan salah satunya keputihan (dr. Kevin,
2021).
Dalam jurnal Obstetrics and Gynecology International, disebutkan
keputihan pada ibu hamil adalah hal yang normal terjadi pada wanita di usia
subur. Pada trimester pertama atau hamil muda, biasanya terjadi keputihan
karena adanya peningkatan kadar hormon estrogen dan peningkatan aliran
darah ke vagina. Beberapa penyebab keputihan saat hamil muda tidak boleh
dianggap remeh karena bisa berdampak pada kehamilan dan janin. Namun,
jika keputihan tidak berwarna putih melainkan berwarna hijau atau
kekuningan, berbau tajam, dan disertai kemerahan atau gatal, mungkin
mengalami infeksi vagina. Menurut American Pregnancy, salah satu infeksi

1
vagina yang paling umum selama kehamilan adalah kandidiasis, yang juga
dikenal sebagai infeksi jamur. Penyebab lainnya dari keputihan yang tidak
normal juga bisa menjadi penyakit menular seksual (Kumparanmom, 2020)
Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan suatu
keadaan yang fisiologis namun bisa menjadi patologis yang bisa mengancam
jiwa ibu dan bayi bahkan kematian. Maka dari itu pelayanan kebidanan dalam
kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir harus ditangani oleh petugas
kesehatan yang kompeten demi keselamatan ibu dan bayi. Oleh karena itu,
menurut prawirohardjo tahun 2018 bidan harus melakukan pendekatan pada
klien dan menganjurkan untuk memeriksakan kehamilannya yang
memerlukan waktu sedikitnya empat kali kunjungan selama priode antenatal,
yaitu :satu kali kunjungan selama trimester peratama (antara 0-12 minggu),
satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara 12-28 minggu), dua kali
kunjungan selama trimester tiga (antara 28-42 minggu).
Pada urian di atas penulis tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan
untuk laporan kasus pada NY.Y pada saat hamil, yang disusun dalam laporan
yang berjudul “ Asuhan Kebidanan pada NY.Y di di Puskesmas Kutamukti
Desa Kutamukti Kec. Kutawaluya-Karawang Tahun 2022.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum
a. Pada prinsipnya adalah memberikan layanan atau bantuan untuk
meningkatkan Kesehatan ibu hamil dalam rangka mewujudkan
Kesehatan keluarga dan keluarga mampu mengenali masalah dan
kebutuhan serta mampu memecahkan masalahnya secara mandiri.
b. Menurunkan angka kematian Ibu (AKI) dan angka kematian bayi
(AKB)

2. Tujuan Khusus
a. Meningatkan cakupan pelayanan kebidanan sesuai dengan tangung
jawab bidan
b. Menigkatkan mutu pelayanan bidan
c. Menurunkan jumlah kasus yang berkaitan dengan resiko kehamilan

2
d. Mampu memberikan penatalaksanaan berupa asuhan kebidanan sesuai
keadaan pasen,Ny. Ypada masa kehamilan.

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi
1. Kehamilan
World Health Organization (WHO) juga menjelaskan tentang
definisi kehamilan atau yang dalam Bahasa Inggris disebut sebagai
pregnancy. Menurut WHO, pregnancy atau kehamilan adalah proses
sembilan bulan atau lebih di mana seorang perempuan membawa embrio
dan janin yang sedang berkembang di dalam rahimnya(vanya, 2020)

Ibu hamil adalah seorang wanita yang sedang mengandung yang


dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan adalah waktu
transisi, yaitu masa antara kehidupan sebelum memiliki anak yang
sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak itu
lahir (Ratnawati, 2020).

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Kepala (BKKBN)


mengingatkan kembali waktu yang ideal untuk menikah dan hamil pada
usia 21 hingga 35 tahun. Umur tersebut ideal bagi pasangan usia subur
(PUS) yang ingin menikah atau pun hamil, karena semua ahli kedokteran
menyarankan umur 21 sampai 35 itu (waktu yang baik) untuk melahirkan
secara sehat (Irawan, 2021).

Kehamilan merupakan penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan


dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional. Maka, dapat
disimpulkan bahwa kehamilan merupakan bertemunya sel telur dan
sperma di dalam atau diluar Rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi
dan plasenta melalui jalan lahir (Yulaikhah, 2019).

Fase dini kehamilan disebut trimester awal yang dimulai dari


konsepsi hingga minggu ke-12 kehamilan. Pada fase ini, biasanya terjalin

4
pengaruh hormonal serta pergantian penciptaan, anatomi, serta fisiologi.
Perubahan-perubahan ini menyebabkan badan secara aktif melaksanakan
penyesuian yang memunculkan pergantian raga ataupun psikologis ibu.
(Eniyati dan Rahayu, 2017). Tidak sering ibu hadapi ketidaknyamanan
dalam perubahan tersebut, sehingga sangat butuh diberikan sesuatu
penangkalan dan perawatan. Ketidaknyamanan tersebut jika tidak
disikapi dengan bijak dapat memicu terjadinya kecemasan pada ibu
hamil, serta dibutuhkan data yang jelas tentang metode menanggulangi
ketidaknyamanan sepanjang kehamilan. (Opi. dkk, 2020)

2. Tahapan - Tahapan dalam Kehamilan


Secara umum, usia kehamilan berlangsung selama 280 hari atau
40 minggu. Jangka waktu tersebut merupakan durasi normal kehamilan.
perhitungan usia kehamilan dihitung dalam minggu, mulai dari hari
pertama haid terakhir (HPHT). Jika haid teratur dan ovulasi terjadi pada
hari ke-14, konsepsi terjadi sekitar 2 minggu setelah HPHT.
Selain itu, usia kehamilan juga dapat dibagi menjadi tiga periode,
yang disebut juga dengan trimester kehamilan. Terdapat tiga periode
yang akan dilalui oleh ibu hamil, meliputi:
 Kehamilan Trimester I (pertama): usia kehamilan 0 - 12 minggu
Merupakan minggu pertama kehamilan hingga minggu ke-12,
di mana janin baru mulai terbentuk dan tubuh ibu baru mulai
mengalami adaptasi terhadap janin.
 Kehamilan Trimester II (kedua): usia kehamilan 13 - 28 minggu
Saat usia kehamilan mulai menginjak umur 13 minggu hingga
minggu ke-28. Pada masa ini, tubuh ibu sudah mulai beradaptasi
dengan janin yang berada di dalam rahim. Pada trimester ini, ibu juga
mulai merasakan gerakan-gerakan dari bayi yang ada di dalam
kandungan.
 Kehamilan Trimester III (ketiga): usia kehamilan 28 - 40 minggu
Periode terakhir kehamilan saat usia kandungan berumur 29
minggu hingga 40 minggu atau saat akan melahirkan. Periode ini

5
adalah yang paling mendebarkan dan membahagiakan karena
mendekati proses persalinan (Haikal, 2020).
3. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri pada kehamilan
Fundus uteri adalah puncak tertinggi dari rahim. Sementara itu,
tinggi fundus uteri adalah jarak antara tulang kemaluan atau tulang
panggul menuju perut ibu hamil bagian teratas.
Pada kondisi normal, ukuran tinggi fundus biasanya akan sesuai
dengan usia kehamilan dan walaupun berbeda, umumnya tidak akan
terlalu jauh.
Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri menurut Mc. Donald (dalam
tafsiran
usia kehamilan)

Umur Kehamilan Tinggi Fundus Uteri (TFU)


(minggu)
12 minggu 1-2 jari diatas simfisis
16 minggu ½ simfisis – pusat
20 minggu 3 jari dibawah simfisis
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 3 jari diatas pusat
32 minggu Pertengahan pusat–processus
xifoideus
36 minggu Setinggi processus xifoideus
40 minggu Pertengahan pusat–processus
xifoideus
Sumber : Prawirohardjo (2009).
4. Perubahan Fisik Ibu Hamil Saat Trimester Pertama
Meski baru trimester pertama, ibu hamil akan mengalamai
sejumlah perubahan pada tubuh antara lain :
a. Nyeri Payudara
perubahan pada payudara menjadi tanda awal kehamilan.
Biasanya, payudara akan terasa lebih lembut, nyeri dan sensitif,
sehingga terasa sakit saat disentuh. Kondisi ini disebabkan karena

6
perubahan hormon pada tubuh sebagai persiapan untuk menghasilkan
ASI setelah persalinan.
Selain itu, ukuran payudara juga membesar, lebih berat, dan
terasa penuh. Sebagian besar ibu hamil mungkin perlu mengganti bra
dengan ukuran yang lebih besar agar nyaman saat dipakai.
b. Ukuran Perut Membesar
Ciri khas ibu hamil lainnya adalah ukuran perut yang mulai
membesar. beberapa ibu hamil sudah bisa melihat perubahan ukuran
perut pada trimester pertama kehamilan, meski sebagian yang lain
belum.
c. Perubahan Kulit
kulit ibu hamil biasanya akan terlihat lebih bercahaya. kondisi
ini dipengaruhi oleh perubahan hormon kehamilan dan peningkatan
sirkulasi darah dibawah kulit. Selain itu, hormon kehamilan juga
merangsang produksi minyak, sehingga kulit menjadi lebih lembap.
Itu sebabnya beberapa ibu hamil rentan berjerawat.
Perubahan kulit lainnya yang rentan dialami ibu hamil di
trimester 1 adalah muncul strech mark di area paha, pantat, perut dan
bawah dada. lalu garis gelap yang disebut linea nigra juga bisa
muncul, membentang mulai dari pusar sampai ke rambut kemaluan.
Wajah ibu hamil juga cenderung menjadi kusam karena bercak
berwarna lebih gelap pada kulit ( melasma) berpotensi muncul di pipi,
dahi, dan hidung.
d. Pembuluh Darah Vena Terlihat.
Perubahan ini terjadi akibat peningkatan volume darah,
sehingga jantung memompa darah lebih cepat untuk memenuhi
kebutuhan selaama kehamilan. Pembuluh darah vena yang berwarna
biru bisa terlihat di perut yang membesar dan area payudara.
Sementara pembuluh darah yang tampak seperti laba-laba bisa muncul
di kaki, wajah, dan lengan. Pada kasus tertentu, pembuluh darah vena
membesar tampak di kaki (varises).
e. Perubahan Vagina

7
lapisan vagina menjadi lebih tebal dan kurang sensitif.
Beberapa ibu hamil mungkin mengalami keputihan dan perdarahan
ringan. Beercak darah pada awal kehamilan menandakan bahwa sel
telur yang sudah dibuahi sperma berhasil menempel dalam dinding
rahim. Jika perdarahan lebih berat dan disertai perut kram, segera
lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan terdekat.
f. Perubahan Berat Badan
Pada trimester pertama kehamilan, ibu akan mengalami
peningkatan berat badan sebanyak 1,5-3 kg. Pertambahan ini
menyesuaikan berat badan sebelum hamil (dr. Rizal, 2022)

5. Keputihan
Keputihan adalah kondisi ketika lendir kental atau cairan bening
keluar dari vagina. Keputihan merupakan cara alami tubuh untuk
menjaga kebersihan, kelembapan, serta untuk melindungi organ intim
wanita dari infeksi. Pada ibu hamil, keputihan mungkin akan lebih sering
terjadi akibat perubahan hormon (dr. Pittara, 2022)

Keputihan atau dalam istilah medis dikenal sebagai fluor albus,


leucorrhea, white discharge, merupakan istilah keluarnya cairan dari
vagina selain darah haid. Cairan atau lendir yang diproduksi dalam
vagina dan leher rahim ini akan membawa sel-sel mati serta bakteri
keluar dari vagina sehingga vagina tetap bersih (dr. Tiarasari, 2017)

6. Jenis – Jenis Keputihan


a. Keputihn Normal
Cairan keputihan normal berupa lendir agak kental dan lengket
berwarna bening atau putih susu jernih dan tidak berbau menyengat.
Jumlah cairan yang keluar biasanya sedikit, tidak sampai membasahi
celana dalam. Namun semakin tua usia kehamilan, lambat laun
volume keputihan juga cenderung makin banyak. Ini bertujuan untuk

8
mempersiapkan tubuh, terutama vagina dalam menghadapi proses
melahirkan.
b. Keputihan Abnormal
- Keputihan tanda infeksi jamur (candidiasis)
Keputihan ketika hamil bisa jadi tanda terkena infeksi
jamur vagina (candidiasis) apabila teksturnya berbongkah-
bongkah disertai cairan kental berbusa dan berbau menyengat.
Infeksi jamur candidiasis juga menyebabkan vagina terasa gatal
atau panas karena terirititasi.

- Keputihan tanda infeksi bakteri (bacterial vaginosis)


Keputihan ketika sedang hamil yang menandakan bacterial
vaginosis biasanya berupa lendir berwarna putih keruh, abu-abu,
atau kuning pekat dengan aroma yang amis atau asam. Kadang
kondisi ini juga disertai vagina yang terasa gatal dan kemerahan.
Sekitar 10-40 persen wanita hamil yang terinfeksi bacterial
vaginosis berisiko mengalami persalinan prematur dan infeksi
berupa cairan ketuban.
- Keputihan tanda keguguran Keputihan
Saat hamil yang keluar dapat menandakan gejala
keguguran atau kehamilan ektopik jika berupa lendir berwarna
kecoklatan atau disertai bercak darah. Dua komplikasi kehamilan
ini berpotensi bahaya bagi ibu dan bayi. Meski bercak darah bisa
jadi ciri hamil, keputihan disertai dengan kondisi tersebut juga
mungkin menandakan serviks yang terluka dari hubungan seksual
saat hamil. Kemungkinan lainnya bisa juga akibat pemeriksaan
panggul, seperti pap smear saat hamil.
- Keputihan tanda penyakit menular seksual
Cairan keputihan saat hamil yang berwarna kuning atau
kehijauan dengan bau tidak sedap mungkin menandakan gejala
trikomoniasis. Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual
yang dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi prematur dan berat

9
bayi rendah saat baru lahir (BBLR). Sementara itu, keputihan saat
hamil dengan warna kuning keruh berawan menandakan gonore.
( Karinta, 2021).

7. Penyebab Keputihan Pada Saat Kehamilan.


Pada trimester pertama atau hamil muda, biasanya terjadi
keputihan karena adanya peningkatan kadar hormon estrogen dan
peningkatan aliran darah ke vagina. Menurut Sanford Health, pada hamil
tua atau trimester ketiga lendir putih bening yang lebih banyak. Kondisi
ini biasanya karena mulut rahim sudah mulai menipis dan dinding vagina
semakin lunak dan melebar. Keputihan di bulan 7-9 ini wajar dan ibu
hamil bisa menyiasatinya dengan menggunakan panty liner. Sedangkan,
keputihan yang tidak normal adalah apabila warnanya berubah, berbau,
dan terasa gatal. Kondisi ini biasanya banyak disebabkan oleh jamur
candida, bacterial vaginosis, dan parasit trikomoniasis. Ibu hamil perlu
berhati-hati apabila keputihan disebabkan oleh penyakit kelamin seperti
klamidia dan gonore.
Peningkatan kadar estrogen tubuh selama kehamilan juga
meningkatkan aliran darah ke daerah panggul dan merangsang selaput
lendir, membentuk keputihan saat hamil. Keputihan pada ibu hamil
merupakan sistem pembersihan diri pada vagina. Ini membantu
mencegah infeksi dengan membuang bakteri, menjaga vagina pada
tingkat pH normal dan menyingkirkan sel-sel mati, meskipun normal
terjadi, tetapi keputihan pada ibu hamil juga bisa menandakan kondisi
kesehatan tertentu (Defara, 2022).
Beberapa penyebab keputihan saat hamil muda tidak boleh
dianggap remeh karena bisa berdampak pada kehamilan dan janin.
a. Peningkatan Estrogen
Penyebab keputihan saat hamil yang pertama adalah karena
adanya peningkatan estrogen. Peningkatan kadar estrogen
menyebabkan peningkatan aliran darah ke area panggul. Lebih
banyak aliran darah merangsang selaput lendir tubuh, yang

10
menyebabkan peningkatan keputan pada awal kehamilan dan
seterusnya. Melansir Obstetrics and Gynecology International,
keputihan saat hamil muda berperan penting, yaitu mengeluarkan
sel-sel mati dari vagina, melindungi jalan lahir dari infeksi dan
menjaga keseimbangan bakteri dalam vagina.
b. Progesteron Vagina
Penyebab keputihan saat hamil yang selanjutnya adalah
adanya progesteron pada vagina. Dalam beberapa kasus ibu hamil
perlu mengonsumsi progesteron yang membantu mengentalkan
lapisan rahim serta mempertahankan kehamilan. Hal ini membuat
gumpalan yang tidak diserap dan terlihat seperti cairan yang tidak
biasa keluar dari vagina.
c. Infeksi Vagina
Penyebab keputihan saat hamil muda yang selanjutnya adalah
infeksi vagina. Infeksi vagina bisa disebabkan oleh dua hal, yakni
bakteri dan jamur. Apabila vagina mengeluarkan aroma tak sedap
atau aneh, merasa gatal atau sakit, nyeri saat buang air kecil, segera
hubungi dokter. Gejala ini dapat menunjukkan infeksi vagina.
Keputihan bisa menjadi hal yang menyebalkan dan tidak bisa
dihindari. Apalagi kalau cairannya bening atau putih dan bebas bau,
kemungkinan besar disebabkan oleh hormon kehamilan, yang
menandakan vagina itu sehat. Tetapi kadang-kadang keputihan yang
berlebihan menandakan infeksi, yang terjadi ketika keseimbangan
alami bakteri yang hidup di vagina terganggu.

d. Perubahan Serviks
Dikutip dari Texas Children's, perubahan serviks yang terjadi
selama kehamilan adalah peningkatan jumlah keluarnya cairan
keputihan. Ini karena serviks dan vagina mengalami perubahan
hormon yang diatur dalam kehamilan yang menyebabkan
peningkatan produksi lendir serviks dan keputihan.
e. Klamidia

11
Menurut American Pregnancy Association, dalam
kebanyakan kasus klamidia saat hamil tidak menunjukkan gejala.
Gejala klamidia sering dikenal dengan infeksi senyap atau
tersembunyi. Sebab, memang penderita tidak menyadari dan
merasakan gejala yang berarti. Namun, beberapa wanita mungkin
mengalami keputihan dan/atau nyeri panggul atau perut. Jadi, jika
mengalami keputihan saat hamil muda, bisa jadi menderita klamidia.
f. Gonore
Jika tertular selama kehamilan, gonore dapat menyebabkan
keputihan, rasa terbakar saat buang air kecil, atau sakit perut. Gonore
bisa ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh penderita yang
terinfeksi. Wanita yang sedang dalam kondisi hamil dan menderita
penyakit gonore bisa menularkan infeksi tersebut pada bayinya
selama persalinan. Jika gonore yang diderita wanita hamil tidak
segera diobati, berbagai komplikasi akan muncul
g. Herpes Genital
Pada ibu hamil yang menderita herpes genital, keputihan
muncul diikuti dengan bercak dan lepuhan khas herpes di area
kelamin. Wanita dengan herpes sebelum kehamilan biasanya
mengharapkan memiliki bayi yang sehat dan persalinan normal.
Namun, jika memiliki herpes genital selama kehamilan, ada risiko
bayi dapat terjangkit penyakit serius yang disebut herpes neonatal.
Ini bisa berakibat fatal, tetapi kebanyakan bayi pulih dengan
pengobatan antivirus. Selain melalui hubungan seksual, penularan
virus ini biasa terjadi melalui kontak skin-to-skin dengan orang yang
memiliki virus tersebut atau dengan orang yang memiliki luka
terbuka. Virus herpes juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui
mulut, labia, atau kulit biasa yang terdapat luka kecil. Pada banyak
kasus, wabah herpes pertama biasanya terjadi dalam waktu dua
minggu setelah tertular virus dari orang yang terinfeksi.
h. Trikomoniasis

12
Trikomoniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit
Trichomonas vaginalis, sejenis organisme bersel tunggal atau
protozon. Parasit penyebab trikomoniasis ini juga tumbuh subur di
lingkungan yang lembab, terutama uretra, vagina dan vulva. Menurut
Disease Control and Prevention (CDC), sebanyak 70 hingga 85
persen orang dengan trikomoniasis tidak mengalami gejala apa pun.
Namun, salah satu tanda yang bisa diwaspadai adalah keputihan.
Pada ibu hamil dengan trikomoniasis, keputihan muncul dengan bau
busuk dan warnanya bisa putih, abu-abu, kuning, atau kehijauan.
i. Kanker Serviks
Kehamilan dengan kanker serviks dini sebagian besar tidak
memiliki gejala klinis yang jelas. Namun, melansir Cancer Medicine,
beberapa pasien dengan gejala sebagian besar menunjukkan
keputihan dengan bau busuk, sekresi bernanah atau berdarah, dan
perdarahan tidak teratur pada vagina. Selain keputihan, pada stadium
awal, ciri-ciri kanker serviks hampir sulit untuk dirasakan. Di
antaranya, yaitu muncul kutil di tubuh, sakit saat buang air kecil,
penurunan berat badan, anemia, panggul terasa nyeri, dan
perdarahan. (dr. Rizal, 2021)

8. Ciri-Ciri Keputihan Saat Hamil


Dokter kandungan Eric Grossman, MD, pada Virtua Health
System menjelaskan jenis-jenis keputihan pada ibu hamil berikut ini.
a. Warna Putih atau Putih Gading
Keputihan saat hamil berwarna putih atau putih gading,
bertekstur tipis, sebagian besar tidak berbau selama kehamilan. Ini
disebut leukorea. Leukorea terjadi karena beberapa alasan, seperti:
- Tingginya kadar estrogen yang dialami wanita saat hamil
- Serviks menciptakan lebih banyak lendir untuk melindungi
kehamilan
- Peningkatan aliran darah ke dinding vagina
b. Menggumpal, Warna Putih atau Putih Gading

13
Leukorea tidak tebal dan menggumpal. Jika keputihan saat
hamil memiliki ciri-ciri ini, bisa jadi mungkin disebabkan karena
adanya pertumbuhan ragi. Sekitar 1 dari 4 wanita akan mengalami
pertumbuhan berlebih ragi vagina selama kehamilan. Namun, tidak
selalu berarti memiliki infeksi jamur, atau perlu perawatan medis
c. Warna Kuning atau Hijau
Mengalami keputihan hamil yang berwarna kuning atau hijau
lebih gelap. Selain itu, berbau kuat dan tidak menyenangkan, dan
disertai rasa terbakar atau gatal. Inilah tanda-tanda dari dua infeksi
vagina yang umum, yaitu:
- Vaginosis bakteri : Pertumbuhan berlebih dari bakteri umum yang
menyebabkan peradangan vagina.
- Trikomoniasis : Infeksi menular seksual yang disebabkan oleh
parasit trichomonas vaginalis.
d. Warna Kecokelatan atau Merah
Jika keputihan saat hamil berwarna merah, atau keputihan
yang kecokelatan, sebaiknya langsung konsultasikan ke dokter untuk
pemeriksaan lebih lanjut. Secara umum, keputihan berdarah tidak
dianggap 'normal' selama kehamilan. Ada banyak kemungkinan
penyebab keputihan merah atau kecokelatan yang tidak ada
humilanbungannya dengan komplikasi kehamilan.
e. Tekstur Berair dan Jelas atau Warna Kuning Muda
Keputihan saat hamil jika cairan keputihan berwarna kuning
berair atau jernih atau terus-menerus muncul selama kehamilan. Ini
bisa berupa urin atau cairan ketuban. Saat hamil, umum bagi wanita
mengalami inkontinensia (kehilangan urine yang tidak disengaja),
terutama ketika rahim yang sedang tumbuh dan menekan kandung
kemih. Namun, mungkin sulit untuk mengetahui perbedaan antara
air seni dan cairan ketuban pada pakaian dalam.

6. Dampak Keputihan Pada Kehamilan.

14
Keputihan saat hamil akibat infeksi jamur kandiasis dapat
mengakibatkan berbagai komplikasi dalam kehamilan jika tidak diobati.
Risiko yang dapat terjadi adalah ketuban pecah dini, persalinan prematur,
atau plasenta previa. Jadi, jika menemukan tanda-tanda seperti yang
dijelaskan sebelumnya, lebih baik langsung hubungi dokter kandungan
mama untuk penanganan lebih lanjut. Dokter akan mengevaluasi jenis
keputihan yang dialami dan akan mengatasinya sesuai dengan penyebab
dan jenis keputihan yang dialami. Tak perlu khawatir untuk mendapatkan
pengobatan saat hamil, dokter pasti akan memberikan jenis obat yang
aman bagi kesehatan janin di dalam kandungan. (dr. Kevin, 2021)

7. Pencegahan Keputihan saat Hamil

Guna mencegah terjadinya keputihan saat hamil yang disebabkan


oleh infeksi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, di antaranya:

a. Bersihkan vagina secara rutin dengan cara yang benar, yaitu dari
arah vagina menuju anus setiap selesai buang air kecil maupun
buang air besar. Langkah ini penting dilakukan guna mencegah
penyebaran bakteri dari anus ke vagina.
b. Segera ganti pakaian setelah tubuh banyak berkeringat atau basah,
misalnya karena olahraga atau berenang.
c. Gunakan kondom saat berhubungan seksual dan hindari berganti
pasangan seksual.
d. Hindari menggunakan pembalut, tisu, dan sabun yang mengandung
pewangi untuk membersihkan vagina.
e. Hindari mengenakan celana yang terlalu ketat, terutama yang
berbahan nilon. Biar lebih nyaman, gunakanlah celana yang dapat
menyerap keringat, misalnya yang berbahan katun.
f. Perbanyak beristirahat dan kurangi stres guna menjaga daya tahan
tubuh tetap kuat. Hal ini berguna untuk menjaga imunitas tubuh
agar lebih kuat melawan kuman penyebab infeksi.

15
Keputihan saat hamil yang bersifat normal, yaitu yang berwarna
putih atau jernih serta tidak berbau, bukanlah hal yang perlu
dikhawatirkan. Namun, jika hal ini membuat Bumil merasa kurang
nyaman, coba gunakan pantyliner atau alas mirip pembalut yang dapat
menyerap kelebihan cairan vagina. Sebaliknya, jika Bumil mengalami
keputihan yang mengarah ke tanda atau gejala infeksi vagina seperti yang
telah disebutkan di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar
kondisi tersebut bisa ditangani dengan tepat. Waspadai juga jika usia
kehamilan Bumil belum mencapai 37 minggu tapi terdapat perubahan
bentuk dan warna cairan yang keluar dari vagina, misalnya menjadi cair,
berdarah, berubah warna menjadi cokelat atau merah muda. Pasalnya,
kondisi ini dapat menjadi gejala kelahiran prematur (dr. Kevin, 2021)

BAB III
TINJAUAN KASUS /SITUASI

A. Laporan Kasus Dengan Metode SOAP

16
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

KUNJUNGAN AWAL

No Reg :

Nama Pengkaji : Cicih Saripah

Hari/tanggal : Senin 04 Juli 2022

Waktu Pengkajian : 09.00 WIB

Tempat Pengkajian : Puskesmas Kutamukti

DATA SUBJEKTIF

1. Identitas
Jenis Identitas Istri Suami

Nama Yuniar Iqbal Herman Putra

Umur 24 tahun 26 Tahun

Suku/bangsa Sunda / Indonesia Sunda / Indonesia

Agama Islam Islam

Pendidikan SLTP SLTP

Pekerjaan IRT Buruh

Alamat rumah Dusun Citeureup Rt 001 Rw Dusun Citeureup Rt 001


001 Rw 001
Desa. Kutamukti Kec. Desa. Kutamukti Kec.
Kutawaluya Kab. Karawang Kutawaluya Kab. Karawang

No
HP

2. Quick cek
Jenis Quick cek Hasil Keter

17
Y T
No angan
a idak

1 Sakit kepala hebat √

2 Gangguan penglihatan √

3 Pembengkakan pada wajah dan √


tangan

4 Nyeri abdomen (epigastrium) √

5 Mual dan muntah berlebihan √

6 Pergerakan janin tidak seperti √


biasa

7 Pengeluaran pervaginam √

8 Demam √

3. Keluhan saat ini


 Keputihan : Ada
 Masalah atau kelainan pada kehamilan ini : Tidak Ada
 Masalah atau keluhan lainnya : Tidak Ada
4. Riwayat kehamilan sekarang
 HPHT : 11 April 2022
 Siklus haid : 28 hari, teratur
 Taksiran waktu persalinan : 18 Januari 2023
 Pemakaian obat dan jamu-jamuan : Tidak Pernah
 Kekhawatiran yang berkaitan dengan kehamilan : Tidak Ada
5. Riwayat obstetrik
T R
N Tanggal U Jen P P J B P
empat iwayat Ket
o Partus K is Partus enolong enyulit K B B
Partus Menyusui

1 H
amil ini

18
6. Riwayat kesehatan
Hasil
N T
Jenis A Keterangan
o idak
da
ada

1 Jantung √

2 Hipertensi √

3 DM √

4 Asma √

5 Hepatitis √

6 IMS/HIV √

7 TBC √

8 Ginjal kronis √

9 Malaria √

1 Epilepsi √
0

1 Kejiwaan √
1

1 Kelainan kongenital √
2

1 Alergi obat /makanan √


3

1 Kecelakaan √
4

1 Tranfusi darah √
5

 Riwayat imunisasi TT :
TT I : 14 Februari 2022
TT II : 14 Maret 2022
TT III :-

19
TT IV :-
TT V :-
 Golongan darah : A+
7. Riwayat kontrasepsi
 Kontrasepsi yang pernah digunakan : Belum Pernah
 Kontrasepsi terakhir sebelum hamil : Tidak Pernah
 Keluhan dalam penggunaan kontrasepsi : Tidak Ada
8. Riwayat sosial ekonomi
 Usia pertama menikah : 23 tahun
 Status perkawinan : Menikah
 Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan dan kesiapan persalinan:
Sangat Mendukung
 Dukungan keluarga : Sangat Mendukung
 Pengambil keputusan dalam keluarga: Suami
 Kebiasaan/pola makan dan minum:
- Makan: Frekuensi : .3x sehari, porsi : 1 Piring
Menu : nasi, lauk, pauk, sayur dan buah-buahan
Nafsu makan : ibu makan dengan baik
- Minum : 8 gelas sehari (±1500ml)
 Kondisi rumah: Baik, terdapat ventilasi jendela, terdapat jamban bersih
 Kebiasaan merokok, obat-obatan dan alkohol: Tidak Ada
 Beban kerja dan aktivitas sehari-hari: Mengerjakan Pekerjaan Rumah
 Seksualitas: frekuensi : sekali dalam 1 minggu keluhan : Tidak Ada
 Kekerasan dalam rumah tangga : Tidak Ada
 Tempat dan petugas kesehatan yang diinginkan untuk persalinan:
puskesmas Kutamukti ditolong oleh bidan
 Keinginan ibu memberikan ASI eksklusif: Iya, ibu cukup bisa
menjelaskan tentang pengertian ASI Eksklusif
 Rencana ibu memberikan ASI: 2 tahun.

DATA OBJEKTIF

20
1. Kesadaran : Compos Mentis
2. Keadaan umum : Baik
3. Keadaan emosional : Stabil
4. TB : 158 cm BB : 52 kg IMT : 24 LILA : 24 cm
5. TTV
Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi: 80.x/menit
Respirasi : 20 x/menit Suhu : 36.3 °C
6. Head to toe
 Wajah : Simetris,Tidak pucat, tidak ada edema.
 Kepala dan rambut : Bersih, rambut berwarna hitam, tidak rontok dan
Tidak berketombe.,tidak bau,kepala tidak ada nyeri
tekan
 Mata : Simetris, konjungtiva :.Tidak pucat, sklera : Tidak
Ikterik
 Hidung : Tidak ada secret dan tidak ada polip, tidak ada
sinusitis.
 Mulut : Bersih, tidak berbau, Tidak caries, epulis dan
stomatitis
 Telinga : Simetris, Bersih, tidak ada pengeluaran serumen,
pendengaran baik
 Leher : Pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada
Pembesaran kelenjar thyroid : tidak
ada
 Payudara : Simetris, bersih, tidak ada massa, puting susu
menonjol, areola hitam, belum ada pengeluaran
ASI.
 Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
TFU : 3 Jari di atas Simfisis
Leopold I : 3 Jari di atas Simfisis
Leopold II :-
Leopold III :-

21
Leopold IV :-
DJJ :-
Ekstremitas atas dan bawah : Telapak tangan tidak pucat, tidak
ada edema, tidak ada varises dan tidak ada kekakuan sendi.
 Anogenital:
- Tukak/luka : Tidak ada
- varises : Tidak ada
- kelenjar scene : Tidak ada Pengeluaran
- kelenjar bartholin : Tidak ada Pembesaran
- haemoroid : Tidak ada
- Genetalia : Tidak ada kelainan
- Servisk : Tidak ada kelainan
- Pengeluaran Cairan : Ada, lendir agak kental dan lengket
berwarna bening atau putih jernih,
tidak berbau

 CVAT : nyeri ketuk : kanan (-) kiri (-)


 Refleks patella : kanan (+) kiri (+)
7. Pemeriksaan penunjang
 HB : 12.5 gr%
 Golongan darah ABO dan Rhesus : A+
 HIV : Non Reaktif
 Rapid test (K/P) : Non Reaktif
 Protein Urine : Negatif
 USG : Tidak dilakukan

ANALISIS

Ny. Y Usia 23 tahun G1P0A0 Hamil 12 minggu janin tunggal hidup intra uterin.

PENATALAKSANAAN

1. Melakukan inform consen


2. Menjelaskan hasil pemeriksaan saat ini kepada ibu dan janin dalam keadaan
baik akan tetapi ibu mengalami ketidaknyamanan dalam kehamilan yaitu
keputihan.

22
3. Menjelaskan kepada ibu tentang ketidaknyamanan – ketidaknyamanan yang
di alami pada trimester 1 ( ibu dan suami mengerti)
4. Menjelaskan kepada ibu tentang dampak yang terjadi akibat adanya keputihan
yang abnormal terhadap kehamilan ( ibu dan suami mengerti)
5. Mengajarkan kepada ibu cara membersihkan vagina setiap selesai buang air
kecil dan besar ( ibu dan suami menegerti)
6. Menganjurkan kepada ibu agar perbanyak istirahat dan tidak setres guna
menjaga daya tahan tubuh agar tetap kuat ( ibu dan suami menerti)
7. Memberikan therafi oral yaitu tablet penambah darah (Fe), asam folat tablet
1x200 mcg( ibu mau mengkonsumsi vitamin yg telah di berikan)
8. memberitahukan kepad ibu agar sering mengganti pakaian dalam apabila
basah atau setelah tubuh banyak berkeringat ( ibu dan suami mengerti)
9. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi pada
tanggal 4 Agustus 2022 atau bila ada keluhan (ibu mengerti dan bersedia
untuk melakukan kunjungan ulang)
10. Mendokumentasikan dengan metoda Soap (pendokumentasikan telah
dilakukan )

23
B. Dokumentasi dalam bentuk Pathway Asuhan Kebidanan
Hari dan tanggal : Senin, 4 Juli 2022

Tempat Praktik : Puskesmas Kutamukti

Nama : Cicih Saripah Tanda / Gejala / keluhan


yang dialami pasien:
Data subjektif
Program Studi : Profesi Kebidanan - ibu mengatakan keluar
keputihan
- HPHT: 11 April 2022
Pathway Kasus Kebidanan Data Objektif
- genetalia : tdk ada
Kehamilan Trimester I kelainan
Nama : Ny“ Y” / Tn I - serviks tidak ada
Usia : 23 tahun kelaianan
Tanda / Gejala / keluhan secara teori: GPA : G1 P0 A0 ,Hamil 12 mg - pengeluran : Ada,
Keputihan adalah kondisi ketika lendir agak lengket dan
kental, jernih, tidak
kental atau cairan bening keluar dari
Patofisiologi (SesuaiTanda / Gejala /
vagina. Keputihan merupakan cara
keluhan yang dialami pasien):
alami tubuh untuk menjaga kebersihan,
Keputihan saat hamil akibat infeksi
kelembapan, serta untuk melindungi
jamur kandiasis dapat mengakibatkan Rasionalisasi dari asuhan yang
organ intim wanita dari infeksi. Pada
berbagai komplikasi dalam kehamilan diberikan :
ibu hamil, keputihan mungkin akan - setelah diberi penjelasan tentang
jika tidak diobati. Risiko yang dapat kondisinya, ibu dan suami merasa
lebih sering terjadi akibat perubahan
terjadi adalah ketuban pecah dini, tenang
hormon (dr. Pittara, 2022) - Keputihan merupakan cara alami
persalinan prematur, atau plasenta
tubuh untuk menjaga kebersihan,
previa. (dr. Kevin, 2021) kelembapan, serta untuk melindungi
organ intim wanita dari infeksi. Pada
ibu hamil, keputihan mungkin akan
lebih sering terjadi akibat perubahan
hormon
Asuhan yang diberikan : - Ketidaknyamanan tersebut jika tidak
disikapi dengan bijak dapat memicu
- Melakukan inform consen terjadinya kecemasan pada ibu hamil
- Menjelaskan hasil pemeriksaan saat ini kepada ibu dan janin dalam - Keputihan saat hamil akibat infeksi
jamur kandiasis dapat
keadaan baik akan tetapi ibu mengalami ketidaknyamanan dalam mengakibatkan berbagai komplikasi
kehamilan yaitu keputihan. dalam kehamilan jika tidak diobati.
- Menjelaskan kepada ibu tentang ketidaknyamanan – ketidaknyamanan Risiko yang dapat terjadi adalah
ketuban pecah dini, persalinan
yang di alami pada trimester 1 ( ibu dan suami mengerti) prematur, atau plasenta previa.
- Menjelaskan kepada ibu tentang dampak yang terjadi akibat adanya - mebersihkan vagina, ganti pakaian
keputihan yang abnormal terhadap kehamilan ( ibu dan suami dlm jika basah Guna mencegah
terjadinya keputihan saat hamil yang
mengerti) disebabkan oleh infeksi,
- Mengajarkan kepada ibu cara membersihkan vagina setiap selesai
buang air kecil dan besar ( ibu dan suami menegerti) 24
- Menganjurkan kepada ibu agar perbanyak istirahat dan tidak setres
guna menjaga daya tahan tubuh agar tetap kuat ( ibu dan suami
menerti)
Evaluasi asuhan yang diberikan :
Ibu mengerti yang di anjurkan bidan
dan mau melakukan Semua saranya
BAB VI
PEMBAHASAN

Pengkajian pada ibu hamil Ny. Y dilakukan tanggal 4 Juli 2022 di


Puskesmas kertamukti, yang mana didapatkan data subjektif dan data
objektif. Dari data subjektif diperoleh data bahwa Ny. Y G1P0A0 hamil 12
minggu usia 23 tahun. hal ini sesuai dengan teori bahwa Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Kepala (BKKBN) mengingatkan
kembali waktu yang ideal untuk menikah dan hamil pada usia 21 hingga 35
tahun. Umur tersebut ideal bagi pasangan usia subur (PUS) yang ingin
menikah atau pun hamil, karena semua ahli kedokteran menyarankan umur 21
sampai 35 itu (waktu yang baik) untuk melahirkan secara sehat (Irawan,
2021). Ny. Y mengatakan bahwa ibu mengeluh bahwa keluar cairan jernih
dari vagina kental dan agak lengket, berwarna jernih dan tidak berbau hal ini
sesuai dengan teori bahwa keputihan adalah kondisi ketika lendir kental atau
cairan bening keluar dari vagina. Keputihan merupakan cara alami tubuh
untuk menjaga kebersihan, kelembapan, serta untuk melindungi organ intim
wanita dari infeksi. Pada ibu hamil, keputihan mungkin akan lebih sering
terjadi akibat perubahan hormon (dr. Pittara, 2022) . Hari pertama haid
terakhir Ny. Y adalah 11 April 2022, sehingga didapatkan usia kehamilan Ny.
Y pada saat pemeriksaan yaitu 12 minggu. hal ini sesuai dengan teori bahwa
fase dini kehamilan disebut trimester awal yang dimulai dari konsepsi hingga
minggu ke-12 kehamilan (Eniyati dan Rahayu, 2017).

Data objektif dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan bahwa tekanan


darah, suhu, respirasi, nadi, IMT dan LILA semua dalam keadaan normal dan
baik. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan data tinggi fundus uteri yaitu 3

25
jari di atas pusat, sesuai dengan usia kehamilan ibu yaitu 12 minggu, hal ini
dapat dikatakan perkembangan janin sesuai masa kehamilannya.hal ini sesuai
dengan teori prawirohardjo 2009 bahwa usia kehamilan 12 minggu tinggi
fundus uteri sekitar 3 jari diatas symfisis pubis. fase dini kehamilan disebut
trimester awal yang dimulai dari konsepsi hingga minggu ke-12 kehamilan.
Pada pemeriksaan genetalia di temukan adanya pengeluaran cairan jernih,
lengket dan kental akan tetapi tidak berbau caitan ini di sebut keputihan yang
normal hal ini sesuai dengan teori bahwa Cairan keputihan normal berupa
lendir agak kental dan lengket berwarna bening atau putih susu jernih dan
tidak berbau menyengat ( Karinta, 2021). Dari hasil pemeriksaan penunjang
keadaan ibu baik dan normal. Asuhan yang diberikan kepada Ny. Yyaitu
memberikan edukasi cara mencegah terjadinya keputihan dengan cara sering
mengganti pakaian dalam ketika basah dan banyak berkeringan selain itu juga
mengajarkan cara membersihkan vagina ketika selesai BAK dan BAB.
memberikan edukasi tentang tanda bahaya infeksi saluran kencing yang di
timbulkan dari keputihan yang abnormal.

Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan suatu keadaan
yang fisiologis namun bisa menjadi patologis yang bisa mengancam jiwa ibu dan
bayi bahkan kematian. Maka dari itu pelayanan kebidanan dalam kehamilan,
persalinan, nifas dan bayi baru lahir harus ditangani oleh petugas kesehatan yang
kompeten demi keselamatan ibu dan bayi.

26
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan manajemen kebidanan pada kasus
kehamilan Ny Y

Maka dapat disimpulkan :

1. Pengkajian pada kasus kehamilan Ny. Y dari data subjektif dan objektif
hamil 12 minggu
2. Ditemukan adanya ketidaknyamanan kehamilan pada trimester I yaitu
keputihan
3. Keputihan yang dialami ibu dalam keadaan normal dimana cairan yang
keluar dari vagina berupa lendir lengket dan kental, berwarna jernih,
tidak gatal dan berbau menyengat.
4. ibu dan suami mengerti akan penjelasan yang diberikan petugas
kesehatan dan akan melakukan semua sarannya.
5. ANC yang didapatkan kehamilan normal sesuai dengan usia kehamilan.
6. Antisipasi yang dilakukan adalah kolaborasi dengan dokter spog untuk
mengetahui lebih lanjut keadaan ibu dan janin.
7. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana Tindakan yang telah dibuat
yaitu memberikan penyuluhan tentang kehamilan pada saat sekarang

B. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan

27
Meningkatkan jumlah buku sumber untuk dijadikan referensi
sehingga dapat memudahkan mahasiswa dalam pembuatan
pendokumentasian dengan menggunakan SOAP dan meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam menerapkan asuhan kebidanan.

2. Bagi Lahan Praktek

Pelayanan yang telah diberikan pada klien sudah cukup baik,


hendaknya dapat mempertahankan dan lebih meningkatkan pelayanan
agar lebih baik dari pada sebelumnya sesuai dengan standar asuhan
kebidanan yang berlaku serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi kesehatan.

3. Bagi Mahasiswa

Diharapkan penulis dapat berkomunikasi lebih efektif, agar


asuhan dapat diterima oleh klien. Dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam rangka pengembangan diri serta menerapkan ilmu
yang didapat terutama dalam memberikan asuhan kebidanan
komprehensif sehingga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antara
teori dan praktik.

4. Manfaat Bagi Klien

Dapat memberikan asuhan sesuai kebutuhan pasien Itu dapat


bermanfaat sebagai pengetahuan mengenai pelayanan yang telah klien
dapatkan dari unit pelayanan kesehatan.

5. Pasien mendapatkan asuhan kebidanan, dan dapat di pantau berjalan


dengan baik.

28
29
DAFTAR PUSTAKA.
Adrian,dr. Kevin.2021. https://www.alodokter.com/apakah-keputihan-saat-hamil-
berbahaya#:~:text=Keputihan%20saat%20hamil%20bisa%20terjadi,sel%20mati
%20dari%20dinding%20vagina. di akses pada tanggal 23 -07-2022
Adrian,dr. Kevin.2019. https://www.alodokter.com/5-hal-yang-sangat-mengganggu-selama-
kehamilan-trimester-pertama di akses pada tanggal 23-07-2022
Ariani,Karinta. 2021. https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/penyebab-keputihan-saat-
hamil/ diakses pada tanggal 24-07-2022
Aryanto, Irawan. 2021. https://www.suaramerdeka.com/semarang-raya/pr-042087828/bkkbn-
mengingatkan-waktu-ideal-untuk-menikah-dan-hamil-usia-21-hingga-35-
tahun#:~:text=Semarang-,BKKBN%20Mengingatkan%20Waktu%20Ideal%20untuk
%20Menikah%20dan,Usia%2021%20hingga%2035%20Tahun&text=GETASAN
%2C%20suaramerdeka.com%20%2D%20Badan,usia%2021%20hingga
%2035%20tahun. di akses pada tanggal 26-07-2022
Fadli, dr. Rizal. 2021. https://www.halodoc.com/artikel/awas-ini-ciri-ciri-keputihan-
abnormal-saat-hamil di akses pada tanggal 25-07-2022
Fadli, dr Rizal. 2022. https://www.halodoc.com/kesehatan/trimester-1 di akses pada tanggal
01 agustus 2022
Handayani, Dona. 2021.
https://www.popmama.com/pregnancy/first-trimester/donahandayani/keputihan-saat-
hamil-muda/4 di akses pada tanggal 25-07-2022
Luthfi, Haikal.2020.
https://www.haibunda.com/kehamilan/20200924174634-49-163624/tentang-
trimester-kehamilan-yang-bunda-perlu-tahu diakses pada tanggal 26-07-2022 di akses
pada tanggal 26-07-2022
Millenia, Defara. 2022. https://www.orami.co.id/magazine/keputihan-saat-hamil-muda di
akses pada tanggal 24-07-2022
Pittara,dr. 2022. https://www.alodokter.com/keputihan di akses pada tanggal 25-07-2022
Prawirohardjo, Sarwono. 2018.
Buku Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta : PT. Bina Pustaka.
Reni,dr. Utari.2020.https://www.sehatq.com/artikel/tinggi-fundus-uteri-gambaran-
perkembangan-janin-dalam-kandungan diakses pada tanggal 26-07-2022

30
LAMPIRAN

31
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pemeriksaan Leopold........................................................................... 5


Gambar 2.2 Pengukuran Tinggi Fundus Uteri.......................................................... 6

32
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tinggi Fundus Uteri sesuai Umur Kehamilan ................................... 6
Tabel 2. Kunjungan pemeriksaan kehamilan.....................................................18

33

Anda mungkin juga menyukai