Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN II

ASUHAN KEBIDANAN KESPRO KB


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Kebidanan II

Oleh :
Meina Azmalia Putri
NIM. P07124119046

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN
BANJARBARU
2021
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN


PADA KELUARGA BERENCANA

Oleh :
Meina Azmalia Putri
NIM : P07124119046

Telah dikonsultasikan dan disetuji oleh pembimbing Asuhan Kebidanan untuk


diajukan sebagai salag satu tugas Praktik Klinik Kebidanan 2 bagi mahasiswa
Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Kebidanan Semester IV.

Banjarmasin, September 2021

Mengetahui,
Pembimbing Lahan Praktik Mahasiswa

Norlaila, Amd.Keb Meina Azmalia Putri


NIP. 197205101991012001 NIM P07124119046

ii
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN KASUS

Laporan Individu Praktik Klinik Kebidanan II Asuhan Kebidanan


Persalinan Dan Bbl Nifas Neonatus Dan Kespro Kb di Wilayah Kerja Puskesmas
Pekauman Tahun 2021 oleh Meina Azmalia Putri NIM : P07124119046

Banjarbaru, September 2021


Pembimbing I

Hapisah,S.Si.T.,M.PH
NIP : 197006211991012001

Pembimbing II

Hj.Isnaniah ,S.ST.,M.Pd
NIP : 196604101990032002

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas
kehadirat-Nya telah memberikan kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan
laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahan kepada baginda tercinta kita yaitu, Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Adapaun laporan “Laporan Individu Praktik Klinik Kebidanan II Asuhan
Kebidanan Persalinan dan BBL Nifas Neonatus dan Kespro KB” ini telah saya
usahakan semaksimal mungkin dan pada kesempatan ini saya mengucapkan
terima kasih kepada Clinical Instructur (CI) yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan laporan ini.
Namun, tidak lepas dari itu, saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
laporan ini, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik
lagi. Kemudian, apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini saya
memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, saya ucapkan terima kasih dan saya berharap semoga laporan ini
bisa menambah pengetahuan kepada para pembaca.

Banjarmasin, September 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN .......................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN KASUS .................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
BAB I PENDAHULAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Keluarga Berencana ..................................................................................3
1. Konsep Dasar Keluarga Berencana ................................................... 3
a. Pengertian Keluarga Berencana .................................................
b. Kontrasepsi .................................................................................
c. Tujuan Program KB ...................................................................
d. Kontrasepsi Pasca Salin ..............................................................
e. Metode Kontrasepsi Rasional .....................................................
2. Konsep Dasar Asuhan Keluarga Berencana.......................................
a. Pengertian Asuhan Keluarga Berencana ....................................
b. Tujuan Asuhan Keluarga Berencana ..........................................
c. Langkah-Langkah Asuhan Berencana ........................................
d. Standar Pelayanan Keluarga Berencana .....................................
BAB III DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
A. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana...................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................
B. Saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang kehamilan,
persalinan, dan kala nifas serta kembalinya alat reproduksi ke keadaan
normal. Tujuan ilmu kebidanan adalah untuk mengantarkan kehamilan,
persalinan dan kala nifas serta pemberian ASI dengan selamat, dengan
kerusakan akibat persalinan sekecil-kecilnya dan kembalinya alat reproduksi
ke keadaan normal (manuaba,2012).
Keberhasilan penyelengaraan pelayanan kesehatan ditentukan dan
diukur dengan angka kematian ibu dan kematian perinatal, sedangkan
kesejahteraannya ditentukan oleh penerimaan gerakan keluarga berencana
(manuaba,2012).
Dalam hal ini, Bidan merupakan mata rantai yang sangat penting
karena kedudukannya sebagai ujung tombak dalam upaya meningkatkan
sumber daya manusia melalui kemampuannya untuk melakukan
pengawasan, pertolongan, dan pengawasan neonatus dan pada persalinan
ibu post partum. Di samping itu, upaya untuk meningkatkan sumber daya
manusia dapat dibebankan kepada bidan melalui keluarga berencana
(manuaba,2012). Dalam praktiknya, dilapangan masih banyak kita temukan
masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil,
bersalin, nifas, neonatus dan KB secara continuity of care
mengunakan pendekatan menagemen kebidanan

6
2. Tujuan Khusus
a. Keluarga Berencana
Melakukan pengkajian pada ibu akseptor KB, menyusun
diagnosakebidanan sesuai prioritas pada ibu akseptor KB,
merencanakan asuhan kebidanan secara kontinyu pada ibu
akseptor KB, melaksanakan asuhan kebidanan secara secara
kontinyu pada ibu akseptor KB, melakukan evaluasi asuhan
kebidanan yang telah dilakukan pada ibu akseptor KB,
mendokumentasikan asuhankebidanan secara continuity of care.

7
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keluarga Berencana

Keluarga Berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak,


jarak, dan usia ideal melahirkan, melalui promosi, perlindungan dan
bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas. Pengaturan kehamilan dilakukan dengan menggunakan cara,
alat, dan obat kontrasepsi. Pelayanan kontrasepso adalah pemberian atau
pemasangan kontrasepsi maupun tindakan-tindakan lain yang berkaitan
kontrasepsi kepada calon dan perserta Keluarga Beremcana yang
dilakukan dalam fasilitas pelayanan KB. Penyelenggaraan pelayanan
kontrasepsi dilakukan dengan cara yang dapat dipertanggung jawabkan
dari segi agama, norma budaya, etika, serta segi kesehatan (Kemenkes RI
2014).

Pelayanan KB yang berkualitas dan merata memiliki kedudukan


yang strategis sebagai bagian dari upaya komprehensif yang terdiri dari
upaya kesehatan promotive dan preventif perorangan, implementasi
pendekatan life cycle/siklus hidup dan prinsip continuum of care
merupakan salah satu bagin dari pelayanan KB dalam upaya peningkatan
derajat kesehatan ibu dan anak (KIA). Jenis dan sasaran yang dituju dari
pelayanan KB diberikan sesuai dengan kebutuhan melalui konseling dan
pelayanan dengan tujuan merencanakan dan menjarangkan atau membatasi
kehamilan, yaitu bagi remaja, ibu hamil, ibu nifas, wanita usia subur
(WUS) yang tidak sedang hamil. Suami dan istri memiliki kedudukan hak,
dan kewajiban yang sama dalam melaksanakan KB (Kemenkes RI, 2013).

B. Tujuan Pokok

8
Penurunan angka kelahiran yang bermakna guna mencapai tujuan
tersebut maka ditempuh kebijaksanaan dengan mengkategorikan 3 fase
untuk mencapai sasaran. Menurut Hartono (2007), yaitu :

1. Fase menunda/mencegah kehamilan


Fase menunda kehamilan dianjurkan bagi pasangan usia subur/PUS
dengan usia istri kurang dari 20 tahun dengan alasan:
a) Umur dibawah 20 tahun adalah usia yang sebaiknya tidak
mempunyai anak terlebih dahulu untuk berbagai alasan.
b) Penggunaan kondom kurang menguntungkan karena pasangan
muda masih mempunyai frekuensi senggama yang tinggi
sehingga angka kegagalan tinggi.
c) Prioritas penggunaan kontrasepsi pil oral karena akseptor masih
muda.
d) Pemasangan IUD mini bagi yang belum mempunyai anak pada
masa ini dapat dianjurkan terutama bagi calon peserta dengan
kontraindikasi terhadap pil oral.

Kontrasepsi yang cocok untuk menunda atau mencegah kehamilan


adalah: pil, IUD, cara sederhana.

2. Fase menjarangkan atau mengatur kehamilan


periode usia istri 20-3 tahun merupakan periode usia paling baik
untuk melahirkan.
a) Alasan menjarangkan kehamilan :
1) Umur antara 20-30 tahun merupakan usia terbaik untuk
mengandung dan melahirkan.
2) Kegagalan yang menyebabkan kehamilan cukup tinggi,
namun disini tidak begitu berbahaya karena yang
bersangkutan berada pada usia melahirkan yang baik.

9
3) Segera setelah melahirkan anak pertama dianjurkan untuk
memakai IUD sebagai pilihan utama.
b) Kontrasepsi yang cocok, meliputi :
1) Suntik
2) IUD
3) Implant
4) Mini Pil
5) Cara sederhana
3. Fase menghentikan atau mengakhiri kesuburan
Pada periode ini usia istri diatas 30 tahun sebaiknya mengakhiri
kesuburan setelah mempunyai 2 anak.
a) Alasan mengakhiri kesuburan
1) Ibu dengan usia diatas 30 tahun dianjurkan untuk tidak
hamil, karena alasan medis.
2) Pil oral kurang dianjurkan karena usia ibu relative tua dan
kemungkinan timbul akibat efek samping.
3) Pilihan utama adalah kontrasepsi mantap.
b) Kontrasepsi yang cocok meliputi :
1) Kontrasepsi mantap (Tubektomi dan Vasektomi).
2) IUD
3) Implant
4) Cara sederhana
5) Suntik
6) Pil
c) Metode kontrasepsi
Menurut Syaifuddin (2010), pembagian cara kontrasepsi
yaitu :
a) Metode Amenorea Laktasi (MAL).
b) Metode keluarga berencana ilmiah.
c) Senggama terputus.
d) Metode barrier :

10
e) Kondom
f) Diafragma
g) Spenisida
h) Kontrasepsi kombinasi
1) Suntikan kombinasi
2) Pil kombinasi
i) Kontrasepsi Progestin :
1) Kontrasepsi Suntikan Progestin
2) Kontrasepsi Pil Progestin
3) Kontrasepsi Implan
4) AKDR dengan Progestin
j) Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
k) Kontrasepsi mantap
1) Tubektomi (sterilisasi pada wanita).
2) Vasektomi (sterilisasi pada laki-laki).

C. Kontrasepsi Suntik 3 Bulan

1. Definisi
Kontrasepsi suntik adalah obat pencegah kehamilan yang
pemakaiannya dilakukan dengan jalan menyuntikan obat tersebut
pada wanita subur (Maryani, 2017).
Profil kontrasepsi suntik 3 bulan :
a) Sangat efektif
b) Aman
c) Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi.
d) Kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4 bulan.
e) Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI.
2. Jenis
Menurut Saifuddin (2015), jenis kontrasepsi suntik 3 bulan, yaitu;

11
a. Depo medroxyprogesterone asetat (DMPA) mengandung 150
mg DMPA yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara di suntik
intramuscular (didaerah bokong).
b. Depo noristeron enantat ( Depo Noristerat) yang mengandung
200 mg Noretindron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan
cara disuntik intramuscular.
c. Mekanisme kerja kontrasepsi suntik 3 bulan
Menurut Harnawati (2018), mekanisme kerja suntik 3
bulan, yaitu:
1) Menghalangi pengeluaran FSH (Folicle Simulating
Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone)sehingga tidak
terjadi pelepasan ovum.
2) Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma.
3) Menjadikan selaput lendir Rahim tipis.
4) Menghambat transportasi gamet dan tuba.
4. Indikasi kontrasepsi suntik 3 bulan
a) Usia reproduksi
b) Multipara dan yang telah memiliki anak.
c) Mengehendaki kontrasepsi jangka Panjang dan yang memiliki
efektivitas tinggi.
d) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
e) Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
f) Setelah abortus atau keguguran.taau tida
g) Telah banyak anak, tetapi belum mengehendaki tubektomi.
h) Perokok
i) Tekanan darah <150/100 mmHg, dengan masalah gangguan
pembekuan darah atau anemia bulan sabit.
j) Menggunakan obat untuk epilepsy (fenitoin dan barbiturate) atau
obat tuberculosis (rifampisin).
k) Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen.

12
l) Anemia defisiensi zat besi.
m) Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh
menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.
5. Kontraindikasi kontrasepsi suntik 3 bulan
Menurut Saifuddin (2017), kontraindikasi kontrasepsi suntik 3
bulan meliputi:
a) Hamil atau dicurigai hamil
b) Pendarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
c) Tidak dapat menerima gangguan haid, terutama amenorea
d) Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara
e) Diabetes melitus disertai komplikasi

6. Keuntungan kontrasepsi suntik 3 bulan Menurut Saifuddin (2017),


keuntungan kontrasepsi suntik 3 bulan meliputi :
a) Sangat efektif
b) Pencegahan kehamikan jangka panjang
c) Tidak berpengaruh pada hubugan suami-istri
d) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah.
e) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.
f) Sedikit efek samping.
g) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
h) Dapat digunakan olch perempuan usia > 35 tahun sampai
perimenopause.
i) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan
ektopik.
j) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
k) Mencegah beberapa penyakit radang panggul.
l) Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell).
7. Menurut Saifuddin (2017), kerugian kontrasepsi suntik 3 bulan
meliputi

13
a) Sering ditemukan gangguan haid, seperti :
1) Siklus haid yang memendek atau memenjang.
2) Perdarahan yang banyak atau sedikit.
3) Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (potting).
4) Tidak haid sama sekali
b) Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan
(harus kembali untuk suntikan).
c) Tidak dapat dihentikan sewaktu – waktu sebelum suntikan
berikut.
d) Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
e) Terlambatnya kembali kesubunan setelah penghentian
pemakaian.
f) Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya
kerusakan kelainan pada organ genitalia, melainkan karena belum
habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan).
g) Terjadi penubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka
panjang
h) Pada penggunaaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan
kepadatan tulang (densitas).
i) Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan
pada vagina, memurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit
kepala, nervositas, jerawat.
8. Waktu mulai penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan
a) Setiap saat selaama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil.
b) Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid
c) Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap
saat, asalkan ibu tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah
suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
d) Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin
mengganti dengan kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah
menggunakan kontrasepsi homonal sebelumnya secara benar,

14
dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat segera
diberikan. Tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya
datang.
e) Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi lain dan ingin
menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi,
kontrasepsi suntikan yang akan diberikan dimulai pada jadwal
kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.
f) Ibu yang menggunakan kontrasepsi non-hormonal dan ingin
menggantinya dengan kontrasepsi hormona, suntikan pertama
kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera
diberikan, asal ibu tersebut tidak hamil dan pemberiannya tidak
perlu menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik
setelah hari ke-7 haid, ibu tersebut selama 7 hari setelah
suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
g) Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal.
Suntikan pertama, dapat diberikan pada hari pertama sampai
hari ke-7 siklus haid, atau dapat diberikan setiap saat setelah
hari ke-7 siklus haid, asal saja yakin ibu tersebut tidak hamil.
h) Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur.
Suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja ibu
tersebut tidak hamil, dan selama 7 hari setelah suntikan tidak
boleh melakukan hubungan
9. Cara penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan
a) Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan
cara disuntik intramuskular dalam di daerah pantat. Apabila
suntikan diberikan terlalu dangkal, penyerapan kontrasepsi
suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan efektif.
Suntikan diberikan setiap 90 hari.
b) Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang
dibasahi oleh etil/isopropil alkohol 60 - 90 %. Biarkan kulit
kering sebelum disuntik. Setelah kulit kering baru disuntik.

15
c) Kocok dengan baik, dan hindarkan terjadinya gelembung -
gelembung udara. Kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan.
Bila terdapat endapan putih pada dasar ampul usahakan
menghilangkannya dengan menghangatkannya.
10. Informasi yang perlu di sampaikan
a) Pemberian kontrasepsi suntikan sering menimbulkan gangguan
haid (amenorea). Gangguan haid ini biasanya bersifat sementara
dan sedikit sekali mengganggu kesehatan.
b) Dapat terjadi efek samping sepenti peningkatan berat badan,
sakit kepala, dan nyeri payudara. Efek samping ini jarang, tidak
berbahaya, dan cepat hilang.
c) Karena terlambat kembalinya kesuburan, penjelasan perlu
diberikan pada ibu usia muda yang ingin menunda kehamilan,
atau bagi ibu yang merencanakan kehamilan berikutnya dalam
waktu dekat.
d) Setelah suntikan dihentikan, haid tidak segera datang. Haid baru
datng kembali pada umumnya setelah 6 bulan. Selama tidak haid
tersebut dapat saja terjadi kehamilan. Bila setelah 3 - 6 bulan
tidak juga haid, klien harus kembali ke dokter atau tempat
pelayanan kesehatan untuk dicari penyebab tidak haid tersebut.
e) Bila klien tidak dapat kembali pada jadwal yang telah ditentukan,
suntikan dapat diberikan 2 minggu sebelum jadwał. Dapat juga
suntikan diberikan 2 minggu setelah jadwal yang ditetapkan, asal
tidak terjadi kehamilan. Klien tidak dibenarkan melakukan
hubungan seksual selama 7 hari, atau menggunakan kontrasepsi
lainnya selama 7 hari. Bila peru dapat juga menggunakan
kontrasepsi darurat.
f) Bila klien, misalnya sedang menggunakan salah satu kontrasepsi
suntikan dan kemudian, meminta untuk digantikan dengan
kontrasepsi suntikan yang lain, sebaiknya jangan dilakukan.
Andai kata terpaksa juga dilakukan, kontrasepsi yang akan

16
diberikan tersebut di injeksi sesuai dengan jadwal suntikan dari
kontrasepsi hormonal yang sebelumnya.
g) Bila klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat segera diberikan,
asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil.
11. Peringatan bagi pemakai kontrasepsi suntik progestin
a) Setiap terlambat haid harus dipikirakan adanya kemungkinan
kehamilan.
b) Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan gejala kehamilan
ektopik terganggu.
c) Timbulnya abses atau pendarahan tempat injeksi.
d) Sakit kepala migrain, sakit kepala berulang yang berat, atau
kaburnya penglihatan.
e) Pendarahan berat yang 2 kali lebih Panjang dari masa haid atau 2
kali lebih banyak dalam satu periode masa haid.

Bila terjadi hal tersebut diatas, hubungi segera tenaga


kesehatan atau klinik.

12. Penanganan efek samping yang sering dijumpai

Efek Samping Penanganan

Amenore (tidak terjadi 1. Bila tidak hamil,


perdarahan/spoting) pengobatan apapun
tidak perlu. Jelaskan
bahwa darah haid
tidak terkumpul dalam
rahi. Nasihati untuk
Kembali ke klinik.
2. Bila telah terjadi
kehamilan, rujuk
klien. Hentikan

17
penyuntikan.
3. Bila terjadi kehamilan
ektopik, rujuk klien
segera.
4. Jangan berikan tetapi
hormonal untuk
menimbulkan
perdarahan karena
tidak akan berhasil.
Tunggu 3-6 bulan
kemudian, bila tidak
terjadi perdarahan
juga, rujuk ke klinik.

Perdarah/Perdarahan bercak 1. Informasikan


(Spotting) bahwa pendarahan
ringan sering
dijumpai, tetapi
hal ini bukanlah
masalah serius,
dan biasanya tidak
memerlukan
pengobatan. Bila
klien tidak dapat
menerima
perdarahan
tersebut dan ingin
melanjutkan
suntikan maka
dapat disarankan 2
pilihan

18
pengobatan :
2. 1 siklus pil
kontrasepsi
kombinasi (30-35
ug etinilestradiol),
ibu profen (sampai
800 mg, 3 x/hari
untuk 5 hari), atau
obat sejenis lain.
Jelaskan bahwa
selesai pemberian
pil kontrasepsi
kombinasi dapat
terjadi pendarahan
banyak selama
pemberian
suntikan ditangani
dengan pemberian
2 tablet pil
kontrasepsi
kombinasi/hari
selama 3-7 hari
dilanjutkan
dengan 1 siklus pil
kontrasepsi
hormonal, atau
diberi 50 ug
etinilestradiol atau
1,25 mg estrogen
equin konjugasi

19
untuk 14-21 hari.

Meningkatnya atau menurunya 1. Informasikan bahwa


berat badan kenaikan/ penurunan
berat badan sebanyak
1-2 kg dapat saja
terjadi. Perhatikan
diet klien bila
perubahan berat
terlalu mencolok. Bila
berat badan
berlebihan, hentikan
suntikan dan anjurkan
metode kontrasepsi
lain.

20
BAB III

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

A. Keluarga Berencana

ASUHAN KEBIDANAN
PADA AKSEPTOR SUNTIK DEPO PROGESTIN
DI PKM PEKAUMAN

PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 September 2021
Pukul : 09.00 WITA

IDENTITAS
Istri Suami
Nama Ny. M Tn. Z
Umur 23 Tahun 24 Tahun
Pendidikan D3 S1
Pekerjaan IRT Pedagang
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Agama Islam Islam
Alamat Jl. Kelayan Selatan

PROLOG
Ibu datang ke PKM Pekuaman Pada hari Sabtu, 18 September 2021 pukul
11.00 WITA. Ibu mengatakan ingin melakukan kunjungan ulang suntik kb 3
bulan, ibu sudah melakukan kontrasepsi ini kurang lebih 6 bulan. Ibu telah
memiliki 1 orang anak dan tidak pernah keguguran. Ini merupakan
kunjungan keempat ibu. Ibu tidak memiliki riwayat penyakit seperti

21
hipertensi, diabetes, jantung, dan asma. Ibu mengatakan tidak memiliki
riwayat alergi obat dan makanan.

DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan ingin mendapatkan pelayanan kunjungan ulang kb suntik 3
bulan dan tidak ada keluhan.

DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Status emosional : Baik
d. Berat badan : 55 kg
e. Tinggi badan : 159 cm
f. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
N : 84x/m
R : 24x/m
T : 36,5 C
2. Pemeriksaan fisik
a. Mata : konjungtiva tidak anemis, skelera tidak ikterik
b. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
c. Payudara : tidak ada benjolan yang abnormal, simetris
d. Perut : tidak ada bekas operasi dan tidak ada benjolan

ANALISA
P1A0 akseptor kb ulang suntik 3 bulan.

22
PENATALAKSANAAN

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan ibu


baik dan bisa dilakukan penyuntikan. Ibu mengerti.
2. Memberitahu tentang Efek samping kb suntik 3 bulan misalnya :
a. Perubahan siklus haid
b. Tidak bisa seketika kembali “subur”
c. Berat badan naik
3. Memberikan KIE Tentang :
a. Menganjurkan makan makanan gizi seimbang
b. Menganjurkan ibu istirahat yang cukup
c. Menjaga kebersihan diri
4. Memberitahu ibu kunjungan ulang pada tanggal 03 Desember 2021.
5. Melakukan Dokumentasi.

23
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuhan kebidanan keluarga berencana pada Ny M berupa pemantapan
penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan.
Dalam asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik 3 bulan terhadap Ny. M
di Puskesmas Pekauman asuhan di berikan sesuai dengan standar prosedur
dan tidak ada kesenjangan dengan teori

B. Saran
Klien diharapan untuk selalu datang kembali sesuai dengan tanggal yang
telah ditentukan untuk mendapatkan pelayanan kb suntik depo progestin dan
segera memeriksakan diri apabila ada keluhan setelah memakai alat
kontrasepsi yang menimbulkan ketidaknyamanan yang mengganggu
aktifitas ibu.

24
DAFTAR PUSTAKA

Farrer, Helle. 2016. Perawatan Maternitas, Jakarta : EGC

Hartanto, H. 2015. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi .Jakarta: Pustaka Sinar


Harapan
Nursalam. 2015. Buku Panduan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Prawirahardjo, S. 2015. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prihardjo, Robeth. 2017. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta : EGC
Saifuddin. A.B. 2017. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono.
Varney. H. 2017. Vaney’s Midwifery.Jakarta : EGC
Wheeler, Linda. 2015. Perawatan Perinatal Pascapartum. Jakarta: EGC
Wiknjosastro. 2017.Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai