N
USIA 22 TAHUN G2P1A0 HAMIL 37 MINGGU
DI PUSKESMAS BANTAR JAYA
Disusun Oleh :
Rizki Rahma Kurnia
P17324215056
Disusun Oleh :
Rizki Rahma Kurnia
P17324215056
i
ii
iii
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : Rizki Rahma Kurnia
Tempat/tanggal lahir : Medan, 06 November 1996
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Belum menikah
Golongan Darah :A
Nama ayah : Ali Imran
Nama ibu : Sabariah
Alamat rumah : Cijujung Tengah RT/RW 07/04, Ds Cijujung,
Ke. Sukaraja, Kabupaten Bogor
No. Telepon : 081286440550
B. Riwayat Pendidikan
1. TK Al-Fahtin (2001-2002)
2. SD Madrasah Ibtidaiyah Negeri (2002-2008)
3. SMP Madrasah Tsanawiyah Alwashliyah (2008-2011)
4. SMA Negeri 7 Bogor (2011-2014)
5. Poltekkes Kemenkes Bandung Program Studi Kebidanan Bogor (2015 - 2018)
iv
v
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN BOGOR
LAPORAN TUGAS AKHIR, MEI 2018
ABSTRAK
Asuhan antenatal merupakan upaya preventif program pelayanan kesehatan
obstetrik untuk optimalisasi asuhan maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan
pemantauan rutin selama kehamilan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
kunjungan ANC (Antenatal Care) adalah tingkat pendidikan, umur dan paritas.
Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk dapat melakukan Asuhan Kebidanan
Komprehensif dari kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir. Diperolehnya data
subjektif, objektif, ditegakannya analisa, dan ditentukannya penatalaksanaan asuhan
kebidanan secara komprehensif pada Ny. N 22 Tahun di Puskesmas Bantar Jaya
Kabuapten Bogor. Data Subjektif yang didapat pada kasus Ny. N usia 22 tahun
mengaku hamil 9 bulan HPHT 04 Juni 2017 TP 11 Maret 2018, ini kehamilan yang
kedua tidak pernah keguguran anak perta lahir tahun 2016 ( jarak kehamilan 8 bulan),
saat ini ibu mengeluh sering BAK dan nyeri di perut bagian bawah. Data Objektif yang
didapatkan yaitu keadaan umum dan tanda – tanda vital ibu baik, pada pemeriksaan
palpasi fundus teraba bulat lunak dan tidak melenting, abdomen kiri teraba keras seperi
papan ( punggung bayi )pu, bagian terkecil janin teraba di abdomen bagian kanan,
bagian terendah teraba bulat melenting sudah masuk PAP, Divergen 4/5, Mc 32 cm, Djj
136x/ menit.
Analisa yang ditegakkan dari data diatas adalah Ny.N usia 22 tahun
G2P1A0 Hamil 37 minggu janin tunggal hidup. Presentasi kepala, keadaan
ibu dan janin baik. Sehingga asuhan kebidanan yang diberikan adalah tindakan
pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, melakukan observasi. Setelah
diberikan asuhan di Puskesmas Bantar Jaya ,keadaan ibu dan bayi baik.
Kesimpulan dari Laporan Tugas Akhir ini yaitu asuhan yang diberikan
sesuai dengan kebutuhan ibu, sesuai dengan kewenangan bidan dan Standar
Operasional Prosedur (SOP) di Puskesmas, serta tidak ditemukan kesenjangan
dengan teori dan praktik.
Kata Kunci : Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. karena atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Asuhan
Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. N Usia 22 Tahun G2P1A0 Hamil 37 Minggu
Dengan Jarak Kehamilan Terlalu Dekat Di Puskesmas Bantar Jaya”. Shalawat dan
salam senantiasa selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabat,
keluarga serta seluruh umat-Nya.
Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan di Program Studi Kebidanan Bogor
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
Selama proses pembuatan Laporan Tugas akhir ini penulis menyadari masih banyak
kekurangan dan keterbatasan pengetahuan serta kemampuan, sehingga penulis
mengalami berbagai hambatan, tantangan, dan kesulitan selama penyusunan Laporan
Tugas Akhir, sehingga penulis merasa masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis
selalu terbuka atas kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan Laporan
Tugas Akhir ini. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan berperan banyak dalam
penyusunan
Laporan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada :
1. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan terbesar secaramoril,
materil dan spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir
ini.
2. DR. Ir. H. Osman Syarief, MKM selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI Bandung.
3. Hj. Ns. Enung Harni Susilawati, SKp, M.KM selaku Ketua Program Studi
Kebidanan Bogor Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
4. Hj. Otoh Holisoh M.Kes selaku CI Puskesmas Bantar Jaya beserta para staf yang
selalu memberikan bimbingan dan pengetahuan yang bermanfaat.
vii
5. Elin Supliani, M.Keb selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan
pengarahan, masukan dan nasehat–nasehat dalam penulisan Laporan Tugas Akhir
ini.
6. Sinta Nuryanti, M.Keb selaku Pembimbing Akademik serta wali tingkat III B yang
selalu memberikan motivasi dan dukungannya.
7. Kepada Ny. N dan keluarga yang dapat bekerjasama dengan sangat baik, dan
menjadikan Asuhan pada Ny. N sebagai bahan Laporan Tugas Akhir.
8. Serta teman-teman mahasiswi Program Studi Kebidanan Bogor angkatan XVI yang
telah memberikan dukungan dan perhatiannya. Semoga Laporan Tugas Akhir ini
dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Seluruh isi Laporan Tugas Akhir ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................i
LEMBAR PRSETUJUAN .........................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................iii
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................iv
ABSTRACK ................................................................................................v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIATISME ................................vi
KATA PENGANTAR ...............................................................................vii
DAFTAR ISI ...............................................................................................ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................xii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah dan Lingkup Masalah .................................................4
C. Tujuan .......................................................................................................4
D. Manfaat Kegiatan Asuhan Kebidanan.......................................................5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Kehamilan ..........................................................................6
1. Pengertian kehamilan ..........................................................................6
2. Tanda dan Gejala Kehamilan...............................................................6
3. Tanda dan Gejala Kemungkinan Hamil...............................................9
4. Tanda Pasti Kehamilan.......................................................................10
5. Perubahan Anatomi Fisiologi Kehamilan...........................................11
6. Perubahan Psikologis Kehamilan........................................................16
7. Kebutuhan Dasar.................................................................................19
8. Risiko Kehamilan................................................................................22
9. Pelayanan Asuhan Standar Antenatal.................................................26
B. Konsep Dasar Persalinan ..........................................................................30
1. Pengertian Persalinan...........................................................................30
2. Jenis Persalinan....................................................................................31
ix
3. Prosedur Persalinan..............................................................................31
4. Tahapan Persalinan..............................................................................32
5. Tanda-tanda Persalinan......................................................................34
6. Faktor yang Mempengaruhi Persalinan.............................................35
7. Berbagai Teori Persalinan..................................................................36
8. Mekanisme Persalinan Normal..........................................................37
C. Konsep Dasar Masa Nifas.......................................................................39
1. Pengertian Masa Nifas.......................................................................39
2. Asuhan kebidanan Pada masa Nifas..................................................40
3. Tahapan Masa Nifas..........................................................................41
4. Tujuan Asuhan Masa Nifa.................................................................42
5. Program dan Kebijakan Teknis Masa Nifas......................................42
6. Perubahan Fisiologis Pada Masa Nifas..............................................43
7. Perawatan pada Masa Nifas...............................................................47
8. Kebutuhan Dasar ibu Nifas................................................................49
9. Cara mendeteksi komplikasi pada masa nifas....................................51
10. Asuhan kebidanan Pada masa Nifas..................................................51
11. Asuhan Dasar ibu Nifas.....................................................................53
BAB III. METODELOGI PENELITIAN
A. Metode ....................................................................................................59
B. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................60
BAB IV. TINJAUAN KASUS
A. Asuhan Kebidanan Antenatal..................................................................63
B. Asuhan Kebidanan Intranatal..................................................................70
C. Asuhan Kebidanan Postnatal...................................................................77
D. Asuhan Kebidanan Neonatal...................................................................88
BAB V. PEMBAHASAN KASUS
A. Asuhan Kebidanan Antenatal ................................................................101
B. Asuhan Kebidanan Intranatal.................................................................104
C. Asuhan Kebidanan Postnatal.................................................................111
x
D. Asuhan Kebidanan Neonatal..................................................................115
BAB VI. PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................121
B. Faktor Penghambat...............................................................................122
C. Saran......................................................................................................122
Daftar Pustaka
Lampiran
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Partograf
LAMPIRAN 2 : Lembar Konsultasi
LAMPIRAN 3 : lembar Inform Consent
LAMPIRAN 4 : SAP Tanda Kehamilan
LAMPIRAN 5 : SAP ASI Eksklusif
LAMPIRAN 6 : Lembar Konsultasi Pasca Sidang
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembangunan kesehatan di Indonesia masih diprioritaskan pada
upaya peningkatan derajat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) terutama pada
kelompok yang paling rentan yaitu kesehatan pada ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir1.
Data survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) pada
tahun 2016 menyebutkan bahwa angka kematian ibu (AKI) di Indonesia
sebesar 220 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih jauh
dari target. Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN)
tahun 2014 sebesar 2 118 per 100.000 kelahiran hidup dan target Target
global SDGs (Suitainable Development Goals) adalah menurunkan
Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 KH. Mengacu dari
kondisi saat ini, potensi untuk mencapai target SDGs untuk menurunkan
AKI adalah off track, artinya diperlukan kerja keras dan sungguh-
sungguh untuk mencapainya2.
Penyebab AKI diantaranya adalah “4 terlalu“ dan “3 terlambat“.
Empat terlalu antara lain terlalu muda (usia kurang dari 20 tahun),
terlalu tua (usia lebih dari 35 tahun), terlalu sering (jarak antar kelahiran
kurang dari 2 tahun), atau terlalu banyak (jumlah anak kurang dari 3
tahun lebih dari 2). Sedangkan 3 terlambat antara lain terlambat
mengenali tanda bahaya dalam memutuskan dirujuk ke fasilitas
kesehatan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat
mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. Keterlambatan ini
biasanya tidak terdeteksi sejak awal karena pelayanan antenatal terpadu
yang tidak teratur, sehingga menyebabkan kemungkinan melahirkan
dengan selamat menjadi lebih kecil1.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Kehamilan
A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan implantasi. Lamanya
hamil normal 40 minggu atau 9 bulan 7 hari dihitung dari hari
pertama haid terakhir8.
Periode anterpartum adalah periode kehamilan yang dihitung
sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainnya
persalinan sejati, yang menandai awala periode antepartum.
Sebaliknya, periode prenatal adalah kurun waktu terhitung sejak hari
pertama haid terakhir hingga kelahiran bayi yang menandai awal
periode pascanatal9.
Secara umum pengertian kehamilan adalah dimulai dari konsepsi
sampai lahirnnya janin. Dimana periode kehamilan dihitung dari hari
pertama haid terakhir (HPHT). Lamanya kehamilan normal yaitu 40
minggu atau 9 bulan 7 hari. Ditinjau dari tuannya kehamilan,
kehamilan di bagi menjadi 3 bagian besar yaiu:
1. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 13 minggu)
2. Kehamilan triwulan kedua (antara 13 sampai 27minggu)
3. Kehamilan triwulan ketiga/ terakhir (antara 27 sampai 40
mingu)9.
B. Tanda dan Gejala Kehamilan.
1. Tanda dan Gejala Presumptif (tidak pasti) Kehamilan.
Tanda tidak pasti adalah perubahan – perubahan fisiologis
yang dapat dikenali dari pengakuan atau yang dirasakan oleh
wanita hamil. Beberapa peneliti mengemukakan beberapa gejala
7
e. Kelelahan.
Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari penurunan
kecepatan basal metabolism (basal metabolism rate-BMR)
pada kehamilan, yang akan meningkat seiring pertambahan
usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi10.
f. Payudara tegang.
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada
payudara, sedangka progesteron menstimulasi perkembangan
sistem alveolar payudara. Bersama somatomamotropin,
hormon-hormon ini menimbulkan pembesaran payudara,
menimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan
pertama kehamilan, pelebaran puting susu, serta pengeluaran
kolostrum10.
g. Sering miksi
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi. Frekuensi miksi yang sering
terjadi pada triwulan pertama akibat desakan uterus terhadap
kandung kemih. Pada triwulan kedua umumnya keluhan
berkurang karena uterus yang membesar keluar dari rongga
panggul. Pada akhir triwulan, gejala bisa timbul karena janin
mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali
kandung kemih10.
h. Konstipasi atau obstipasi.
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltic usus
(tonus otot menurun) sehingga kesulitn untuk BAB10.
i. Pigmentasi kulit.
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu.
Terjadi akibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang
merangsang melanofor dan kulit10.
9
c. Bagian-bagian Janin.
Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan
bokong)serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat
diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester
akhir). Bagin janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi
menggunakan USG.
d. Kerangka Janin.
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun
USG.
4. Perubahan Anatomi dan Fisiologis Selama Kehamilan.
a. Sistem reproduksi
a) Uterus.
Uterus Ukuran. Uterus akan membesar pada bulan –
bulan pertama dibawa pengaruh esterogen dan
progesteron yang kadarnya meningkat. Pada kehamilan
8 minggu uterus membesar, sebesar telur bebek, pada
kehamilan 12 minggu sebesar telur angsa. Pada 16
minggu sebesar kepala bayi/tinju orang dewasa, dan
semakin membesar sesuai dengan usia kehamilan12.
Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram
menjadi 1. 000 gram pada akhir bulan13. Posisi rahim
dalam kehamilan. Pada permulaan kehamilan, dalam
posisi antefleksi atau retrofleksi. Pada 4 bulan
kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis.
Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam
pembesarannya dapat mencapai batas hati. Pada ibu
hamil, rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga
abdomen kanan atau kiri13. Vaskularisasi. Arteri uterine
dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan
anak-anak cabangnya, pembuluh darah vena
mengembang dan bertambah13. Serviks uteri Bertambah
12
d. Sistem Gastrointestinal.
Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan
usus bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi.
Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus
diperlambat oleh tingginya kadar progesteron. Wanita hamil
sering mengalami rasa panas (heartburn) dan sendawa, yang
kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada di
dalam lambung dan karena relaksasi sfingter di
kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi
lambung mengalir kembali ke kerongkongan.
e. Sistem Metabolisme.
Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk
pembentukkan tulangnya dan ini terjadi ketika trimester
terakhir. Oleh karena itu, peningkatan asupan kalsium sangat
diperlukan untuk menunjang kebutuhan. Peningkatan
kebutuhan kalsium mencapai 70% dari diet biasanya. Penting
bagi ibu hamil untuk selalu sarapan karena kadar glukosa
darah ibu sangat berperan dalam perkembangan janin, dan
berpuasa saat kehamilan akan memproduksi lebih banyak
ketosis yang dikenal dengan “cepat merasakan lapar” yang
memungkinkan berbahaya pada janin.
Kebutuhan zat besi ibu hamil kurang lebih 1. 000 mg, 500
mg dibutuhkan untuk meningkatkan massa sel darah merah
dan 300 mg untuk transpotasi ke fetus ketika kehamilan
memasuki usia 12 minggu, 200 mg sisanya untuk
menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. Wanita hamil
membutuhkan zat besi rata-rata 3, 5 mg/hari13.
f. Sistem Muskuloskletal.
Esterogen dan progesteron memberikan efek relaksasi otot
dan ligamentum pelvis pada akhir kehamilan. Relaksasi ini
digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan kemampuannya
15
D. Risiko Kehamilan
1. Ibu hamil risiko rendah yaitu ibu hamil dengan kondisi kesehatan
yang baik dan tidak memiliki faktor risiko apapun pada dirinya
maupun janin yang di kandungnya, contohnya persalinan spontan
dengan kehamilan prematur.
2. Ibu hamil risiko sedang yaitu ibu hamil yang memiliki satu
ataupun lebih dari faktor risiko tingkat sedang, yang nantinya
akan mempengaruhi kondisi ibu dan janin, serta mungkin akan
menimbulkan kesulitan-kesulitan selama proses persalinan,
contohnya kehamilan yang masuk dalam kategori 4 terlalu.
3. Ibu hamil risiko tinggi yaitu ibu hamil yang memiliki satu ataupun
lebih dari faktor resiko tingkat tinggi, yang nantinya faktor ini
akan menimbulkan komplikasi dan mengancam keselamatan ibu
dan janin selama masa kehamilan maupun persalinan.
4. Karakteristik ibu hamil.
Selama masa kehamilan karakteristik dari ibu hamil juga ikut
memberi pengaruh terhadap keselamatan janin yang
dikandungnya. Karakteristik ibu hamil dibagi menjadi empat,
yaitu:
a. Tingkat Pendidikan.
Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan
seseorang atau masyarakat untuk menyerap informasi dan
mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup
sehari-hari khususnya dalam hal kesehatan, sehingga tingkat
pendidikan formal dapat membentuk nilai bagi seseorang
terutama dalam menerima hal baru16.
Semakin baik tingkat pendidikan seseorang maka akan
semakin baik pola fikir yang terbentuk, sehingga pola pikir
yang baik tersebut akan membuat seseorang semakin terbuka
terhadap hal-hal baru dan mampu menerima informasi dengan
baik17.
23
5. Pemberian imunisasi TT
Untuk melindungi dari tetanus neonatorium. Efek samping TT
yaitu nyeri kemerah merahan dan bengkak untuk 1 -2 hari pada
tempat penyuntikan.
6. Pemeriksaan Hb
Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil yang
Pertama kali, lalu diperiksa lagi menjelang persalinan.
Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya untuk mendeteksi
anemia pada ibu hamil.
7. Pemeriksaan protein urine
Untuk mengetahui adanya protein dalam urine ibu hamil.
Protein urine ini untuk mendeteksi ibu hamil kearah
preeklamsi.
8. Pengambilan darah untuk pemeriksaan VDRL
Pemeriksaan Veneral Desease Research Laboratoty (VDRL)
untuk mengetahui adanya treponema pallidum/penyakit
menular seksual antara lain syphilish.
9. Pemeriksaan reduksi urine
Dilakukan pemeriksaan urine reduksi hanya kepada ibu dengan
indikasi diabetes mellitus atau riwayat penyakit dibetes pada
keluarga ibu dan suami
10. Perawatan payudara
Meliputi senam payudara, perawatan payudara, pijat tekan
yang ditunjukkan kepada ibu hamil, Manfaat perawatan
payudara adalah :
a. Menjaga kebersihan payudara, terutama putting susu.
b. Mengencangkan serta memperbaiki bentuk puting susu
pada putting susu terbenam.
c. Merangsang kelenjar-kelenjar sehingga produksi ASI
lancar .
29
F. Jadwal ANC
Jadwal kunjungan ANC sesuai dengan kriteria44.
1. Kunjungan I (umur kehamilan 0-16 minggu).
a. Penapisan dan pengobatan anemia.
b. Perencanaan persalinan.
c. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
2. Kunjungan II (24-28 minggu) dan III (32 minggu)
a. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
b. Penapisan preeklamsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan
saluran perkemihan.
c. Mengulang perencanaan persalinan.
3. Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir).
a. Sama seperti kunjungan II dan III.
b. Mengenali adanya kelainan letak dan presesntasi.
c. Memantapkan rencana persalinan.
d. Mengenali tanda- tanda persalinan.
2.2 Persalinan.
A. Pengertian Persalinan.
Persalinan Persalinan adalah proses pergerakan keluar janin,
plasenta dan membran dari dalam lahir melalui jalan lahir.
Serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang
cukup bulan atau hampir cukup bulan disusul dengan pengeluaran
plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu29.
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup kedunia luar dari rahim
maupun diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)30,31.
Persalinan adalah serangkaian proses yang berakhir dengan
pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan
31
3) Endometrium
Perubahan pada endometrium adalah trombosis, degenerasi,
dan nekrosis ditempat implantasi plasenta. Pada hari
pertama tebal endometrium 2,5 mm,mempunyai
permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua, dan selaput
janin. Setelah tiga hari mulai rata, sehingga tidak ada
pembentukan jaringan parut pada bekas implantasi
plasenta37.
4) Serviks.
Perubahan yang terjadi pada servik ialah bentuk servik agak
mengangah seperti corong, segera setelah bayi lahir.
Bentuk ini disebabkan oleh corpus uteri yang dapat
mengadakan kontraksi, sedangkan servik tidak berkontraksi
sehingga seolah-olah pada perbatasan antara korvus dan
servik berbentuk semacam cincin13 .
b. Perubahan sistem pencernaan
Sering terjadi konstipasi pada ibu setelah melahirkan. Hal ini
disebabkan karena makanan padat dan kurang berserat selama
persalinan. Disamping itu rasa takut buang air besar, sehubungan
dengan jahitan pada perinium, jangan sampai lepas dan jangan
takut akan rasa nyeri. Buang air besar harus dilakukan tiga
sampai empat hari setelah persalinan.
c. Perubahan perkemihan.
Saluran kencing kembali normal dalam waktu 2-8 minggu,
tergantung pada keadaan sebelum persalinan, lamanya partus
kala dua dilalui, besarnya tekanan kepala yang menekan pada
saat persalinan41.
d. Perubahan sistem musculoskeletal.
Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah partus.
Pembuluh-pembuluh darah yang berada diantara anyaman
otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan
47
4. Istirahat
Masa nifas berkaitan dengan gangguan pola tidur, terutama
segera setelah melahirkan. 3 hari pertama dapat merupakan
hari yang sulit bagi ibu akibat penumpukan kelelahan karena
persalinan dan kesulitan beristirahat karena perineum. Rasa
tidak nyaman di kandung kemih, perineum, serta gangguan
bayi semuanya dapat menyebabkan kesulitan tidur. Secara
otomatis pola tidur kembali mendekati normal dalam 2 atau 3
minggu setelah persalinan, tetapi ibu yang menyusui
mengalami gangguan pola tidur yang lebih besar. Kurang
istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal:
a. Mengurangi jumlah ASI yang di produksi.
b. Memperlambat proses involusio uterus dan meningkatkan
perdarahan.
c. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat
bayi dan dirinya sendiri.
I. Cara mendeteksi komplikasi pada masa nifas
1. Perdarahan pervaginam Perdarahan pervaginam melebihi 500 ml
setelah bersalin didefinisikan sebagai perdarahan pasca
persalinan.
2. Infeksi masa nifas Gejala umum infeksi yang dapat dilihat adalah
dari temperature suhu ataupun adanya pembengkakan.
3. Sakit kepala, Nyeri epigastrik, penglihatan kabur.
4. Pembengkakan di wajah atau ekstremitas.
5. Demam, muntah, rasa sakit waktu berkemih.
6. Payudara yang berubah menjadi merah, panas dan terasa sakit.
7. Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan
diri sendiri
J. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas
Kebijakan program nasional masa nifas paling sedikit 4 kali
kunjungan yang dilakukan. Hal ini untuk menilai status ibu dan bayi
52
55
BAB III
METODOLOGI
A. Metode
Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, metode yang
digunakan adalah dengan pendekatan manajemen kebidanan, dalam
bentuk laporan kasus. Metode yang dilakukan sebagai upaya
pendekatan manajemen kebidanan yaitu salah satu proses
pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasi pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,
temuan, keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis
untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus dari klien. Studi
kasus adalah metode dengan memusatkan diri secara intensif
terhadap suatu objek tertentu, dengan mempelajari sebagai suatu
kasus.47
Manajemen kebidanan adalah suatu metode yang bersifat
mengumpulkan suatu peristiwa atau gejala yang saat ini dialami
pasien tertuju pada proses pemecahan masalah melalui manajemen
kebidanan yang meliputi tahap pengkajian, interpretasi data,
antisipasi masalah, tindakan segera atau kolaborasi, rencana
manajemen, pelaksanaan dan evaluasi.47
Metode pendokumentasian yang penulis gunakan ialah dalm
bentuk SOAP. Metode ini membantu mengungkapkan suatu kasus
atau kejadian berdasarkan teori yang ditetapkan pada keadaan yang
sebenarnya. Pendokumentasian SOAP terdiri dari :
1. S (Subjektif)
Menggambarkan pendokumentasian yang datanya berhasil
diperoleh dari hasil anamnesa (wawancara)
2. O (Objektif)
Menggambarkan pendokumentasian yang diperoleh dari hasil
pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan hasil tes
60
BAB IV
TINJAUAN KASUS
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas Klien
Istri Suami
2. Saat ini ibu mengeluh sedikit sesak pada saat tidur terlentang dan
pada saat duduk ibu merasa ada tekanan dan kram di perut bagian
bawah sejak usia kehamilan 8 bulan dan sering BAK.
3. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ini merupakan kehamilan ke-2 dan tidak pernah mengalami
keguguran. Ibu mengatakan saat ini hamil 9 bulan. Hari pertama
haid terakhir pada tangal 04 Juni 2017 taksiran persalinan tanggal 11
Maret 2018. Gerakan Janin dirasakan aktif lebih dari 10x/ hari. Ibu
mendapatkan imunisasi TT 2x, tidak pernah minum obat-obatan
tanpa resep dokter dan jamu-jamuan. Selama hamil ibu selalu
memeriksakan kehamilan sesuai yang dianjurkan bidan. Ibu sudah
pernah melakukan pemeriksaan lab pada usia kehamilan 26 minggu,
64
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu datang ke puskesmas ingin memeriksakan kehamilannya sesuai
jadwal kontrol yang dianjurkan bidan. Ibu sudah melakukan saran yang
68
di berikan oleh bidan sekarang ibu sudah tidak terlalu merasa sesak saat
tidur dan sudah bisa duduk dengan tegak karena merasa tada tekanan
dan kram di perut b agian bawah, ibu mengeluh masih sering BAK.
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,7oC
Pemeriksaan Fisik
Wajah : Tidak ada oedema
Mata : Sklera putih dan konjungtiva merah muda
Payudara : Belum terdapat pengeluaran kolostrum.
Abdomen : di fundus teraba bokong, punggung kiri dan
ekstremitas janin kanan, bagian terendah
teraba kepala sudah masuk PAP,Divergen.
Penurunan kepala 3/5, Mc. Donald 31cm
DJJ 136x/menit.
Ekstremitas : Kuku tangan dan kaki kemerahan dan tidak
ada varises.
Pemerikasaan Penunjang : HB: 11,8 gr/dl
Goldar : A
C. ANALISA
Ny. N 22th G2P1A0 usia kehamilan 39 minggu, janin tunggal, hidup,
presentasi kepala keadaaan ibu dan janin baik.
D. PENATALAKSANAAN
Pukul 1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa keadaan
09.40 WIB ibu dan janin saat ini baik. Ibu mengerti dan
merasa senang.
2. Memberitahu ibu bahwa sering BAK merupakan
69
A. DATA SUBJEKTIF
Ny. N datang mengeluh mulas sejak pukul 00.00 WIB (13Maret 2018),
sudah keluar lendir bercampur darah sejak pukul 11.00 WIB tetapi
belum keluar air-air.Ibu merasa mulasnya sudah lebih sering dan
kuat.Ibu masih merasakan gerakan janin aktif. Ibu makan terakhir pukul
12.00 WIB , minum terakhir 2 menit yang lalu, BAB terakhir tadi pagi
BAK terakhir jam 11.40 wib dan semalam sulit tidur karena merasa
mulas.
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,7oC
Pemeriksaan Fisik
Wajah : Tidak ada oedema
Mata : Sklera putih dan konjungtiva merah muda
Payudara : Belum terdapat pengeluarankolostrum.
Abdomen : Di fundus teraba bokong, punggung kiri dan
ekstremitas janin kanan, bagian terendah
teraba kepala sudah masuk PAP,Divergen.
Penurunan kepala 3/5 Hodge II, Mc. Donald
31cm DJJ 136x/menit, His 3x/10’/40”
71
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan keluar cairan dari jlan lahirnya seperti buang air kecil
tetapi tidak bisa di tahan, gerak janin masih dirasakan aktif.
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan Umum : Baik tetapi tampak kesakitan
Kesadaran : Composmentis
Tanda- tanda vital
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi :82 x/ menit
Respirasi :20 x/ menit
Abdomen : DJJ : 141x/menit Reguler
His : 4x/10’/40”
Penurunan Kepala : 2/5
Genetalia : Pengeluaran lendir darah semakin banyak.
Perineum elastis. Ketuban pecah spontan
pukul 16.30 WIB jernih .
V T : Portio tipis lunak, pembukaan 8 cm,
hodge III, UUK kiri depan,moulage O tidak
ada bagian yang menumbung.
73
C. ANALISA
Inpartu kala I fase aktif janin tunggal hidup, presentasi kepala, keadaan
ibu dan janin baik
D. PENATALAKSANAAN
Pukul 1. memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu dan
14. 40WIB suami bahwa pembukaansudah 8 cm.
2. Meminta ibu untuk tidak menahan BAB dan BAK.
Ibu mengerti dan belum ingin buang air besar atau
kecil.
Pukul 1. Menjelaskan pada ibu untuk tenang dan bersabar
14.48WIB dalam menghadapi proses persalinan.
2. Memberitahu keluarga untuk memberikan ibu
minum. Ibu minum sedikit teh manis
Pukul 1. Membantu ibu mencari posisi yang nyaman. Ibu
14.55WIB memilih tidur miring kekiri.
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 13 Maret 2018
Pukul 17.20 WIB
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan mulas semakin sering dan kuat. Ibu merasa keluar
lendir darah dan cairan dari jalan lahir semakin banyak. Gerakan janin
masih terasa aktif. Ibu sudah tidak mampu untuk berjalan.
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan Umum : Baik tetapi tampak kesakitan
Kesadaran : Composmentis
Tanda- tanda vital
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
74
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan lega dan senang bayinya sudah lahir dengan selamat
dan masih merasa mulas.
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Abdomen : Tidak ada janin kedua. TFU sepusat,
kontraksi uterus baik, kandung kemih
kosong.
Genetalia : Tampak tali pusat menjulur di depan vulva
dan semburan darah
76
C. ANALISA
Inpartu kala III
D. PENATALAKSANAAN
Pukul 1. Memberitahu bahwa ibu akan di suntik dan
17. 51 WIB menjelaskan manfaat oksitosin. Ibu mengerti dan
setuju.
2. Menyuntikan oksitosin di 1/3 luar paha kanan atas
secara Intra Muscuar.
Pukul 1. Menjepit –jepit potong tai pusat ( 3cm dari pusat
17.53WIB dan 5 cm dari pusat dengan klem).
2. Melakukan Peregangan Tali Pusat Terkendali
sebanyak 3 kali.
Pukul 1. Plasenta lahir spontan.
2. Masase 15 detik. Fundus terada keras dan globuler.
17.59WIB
3. Mengecek kelengkapan plasenta. ( kotiledon
lengkap, selaput ketuban utuh).
CATATAN PERKEMBANGAN
Pukul 18.00WIB
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan senang karena bayi dan ari-ari sudah lahir.
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat. Uterus teraba globuler.
Kontraksi uterus baik.Kandung kemih kosong.
Genetalia : Tampak darah mengalir ±100 cc, terdapat luka
robekan jalan lahir derajat 2 di mukosa vagina,otot
dan kulit perineum.
C. ANALISA
Inpartu kala IV dengan laserasi grade II.
77
D. PENATALAKSANAAN
Pukul 1. Memberitahu ibu bahwa terdapat robekan pada
16. 02 WIB jalan lahir sehingga ibu akan di jahit. Ibu mengerti
dan setuju.
2. Melakukan penjahitan perineum dengan tenik satu
satu dan anastesi verbal.
Pukul 1. Membesihkan tubuh ibu serta membantu ibu
16.15WIB mengganti pakaian.
2. Membersihkan alat-alat yang digunakan saat
persalinan dan mendekontaminasinya
Pukul 1. Mengajarkan ibu cara melakukan masase. Ibu
16.20WIB mampu melakukannya.
2. Menganjurkan ibu untuk makan, minum, dan
beristirahat.
Pukul 1. Melakukan pemantauan kala IV selama 2 jam.
16.21WIB Data terlampir dalam partograf.
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu masih merasa mulas.Ibu sudah makan satu porsi nasi dengan lauk
pauk dan sayuran, minum segelas teh manis hangat. Ibu sudah BAK dan
turun ke kamar mandi tetapi belum BAB. Ibu belum tidur setelah
melahirkan. Ibu sudah menyusui bayinya.
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
78
Emosional : Stabil
Tanda- tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 82x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,70C
Pemeriksaaan Fisik
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih.
Payudara : Sudah ada pengeluaran kolostrum.
Abdomen : TFU2 Jari dibawah pusat, kontraki uterus
baik, teraba globuler, kandung kemihpenuh
Genetalia : Terdapat luka jahitan utuh masih basah,
pengeluaran lokhea rubra± 50cc.
Anus : Tidak ada hemmoroid.
C. ANALISA
P2A0 postpartum 2 jam dengan keadaan ibu baik.
D. PENATALAKSANAAN
Pukul 1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan
19.41 WIB keluarga bahwa kondisi ibu saat ini baik. Ibu
merasa senang.
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa mulas yang ibu
rasakan adalah normal karena rahim sedang
dalam proses pengecilan ke bentuk semula. Ibu
mengerti dan sudah tidak khawatir
Pukul 1. Menganjurkan ibu untuk terus memijat rahim.
19.45 WIB Ibu melakukannya.
2. Membantu ibu mobilisasi pospartum secara
bertahap, kemudian membimbing ibu turun
untuk BAK ke kamar kecil. Ibu sudah BAK ke
kamar mandi dan mengganti pembalut.
Pukul 1. Memberikan ibu makan karena ibu akan
19.50 WIB meminum obat. Ibu sudah makan 1 porsi nasi,
79
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal : 13 Maret 2018
Tempat : Puskesmas Bantar Jaya
Waktu : Pukul 23. 30WIB
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu masih merasa mulas.Ibu sudah istirahat selama ± 2jam. Ibu sudah
makan 1 porsi nasi, telur dadar dan sayur bayam dan segelas air teh
manis hangat dan 1 gelas air mineral. Ibu suadah BAK ke kamar
mandi.Ibu sudah 3x menyusui bayinya.
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 22x/menit
Suhu : 36,60C
80
Pemeriksaaan Fisik
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih.
Payudara : Sudah Terdapat Pengeluaran Kolostrum
Abdomen : TFU sepusat, kontraksi baik, teraba globuler,
kandung kemihpenuh.
Genetalia : Luka jahitan utuh masih basah, pengeluaran
lokhea rubra ±30 cc.
C. ANALISA
P2A0 postpartum 6 jam dengan keadaan ibu baik
D. PENATALAKSANAAN
Pukul 1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa
23.31 WIB keadaan ibu saat ini baik. Ibu merasa senang.
2. Membantu ibu mobilisasi ke kamar mandi
untuk BAK, dan memberi tahu ibu untuk
jangan takut membersihkan kemaluannya.
Ibu sudah BAK kemar mandi.
Pukul 1. Memeriksa kontraksi uterus dan memberi
23.38 WIB motivasi supaya ibu melakukan massage
uterus. TFU 2 jari dibawah pusat.
2. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayi nya
sesering mungkin untuk merangsang
pengeluaran ASI.
Pukul 1. Memberitahu ibu untuk istirahat saat bayinya
23.39 WIB tidur. Ibu mengerti.
2. Mengingatkan ibu untuk meminum obat pada
03.54 WIB
81
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal : 14 Maret 2018
Tempat : Puskesmas Bantar Jaya
Waktu : Pukul 07. 30 WIB
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu masih merasa mulas.Ibu sudah istirahat malam selama ± 5jam. Ibu
sudah sering menyusui bayinya.
C. DATA OBJEKTIF
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 22x/menit
Suhu : 36,60C
Pemeriksaaan Fisik
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih.
Payudara : Sudah Terdapat Pengeluaran Kolostrum
Abdomen : TFU 2jari di bawah pusat, kontraksi baik,
teraba globuler, kandung kemihpenuh.
Genetalia : Luka jahitan utuh dan masih basah,tampak
pengeluaran lokhea rubra ±10 cc.
E. ANALISA
P2A0postpartum 1 hari dengan keadaan ibu baik
F. PENATALAKSANAAN
Pukul 1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa keadaan
07.32 WIB ibu saat ini baik. Ibu merasa senang.
2. Membantu ibu mobilisasi ke kamar mandi untuk
BAK dan membantu membersihkan tubuh ibu
mengganti pakaian. Ibu sudah BAK dan mandi
kemar mandi.
82
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal : Rabu, 16 Maret 2018
Tempat : Rumah Ny. N
Waktu : Pukul 14.00 WIB
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengeluh payudara sebelah kanan kencang dan nyeri sejak semalam.
Ibu mengatakan pengeluaran ASI nya sudah banyak . Ibu menyusui
bayinya ±8 kali atau ketika bayi menangis. Ibu lebih terbiasa menyusui
pada payudara sebelah kiri.Setelah melahirkan, Ibu makan 4x sehari
dengan nasi lauk pauk dan sayuran serta terkadang mengkonsumsi buah
83
CATATAN PERKEMBANGAN
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu merasa tidak memiliki keluhan apapun. Payudara sebelah kanan
sudah tidak terasa kencang dan nyeri. Ibu makan 4x sehari dengan nasi
lauk pauk dan sayuran serta terkadang mengkonsumsi buah jika ingin.
Minum ± 8 gelas sehari.Ibu sudah tidak mengkonsumsi obat yang
diberikan bidan karena sudah habis. BAB 1x sehari tidak ada keluhan
dan BAK ±4x sehari berwarna kuning jernih. Tidur malam ±5jam.Tidur
siang ± 1 jam. Ibu mandi 2x sehari. Ibu menyusui bayinya setiap bayi
85
menangis atau setiap 2-3 jam sekali. Ibu sudah bisa melakukan
pekerjaan rumah seperti sebelum melahirkan.
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda- tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,70C
Pemeriksaan Fisik
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
Payudara : Kedua payudara bersih, tidak ada lecet, tidak
ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan,
pengeluaran ASI banyak
Abdomen : TFU pertengahan pusat – simfisis, kandung
kemih kosong, diastasi rekti :2/5
Genetalia :Tampak lokhea sanguelenta ±5cc luka
jahitan kering tidak berbaudan tidak ada
tanda tanda infeksi.
Ekstremitas : Tidak oedema, tanda homan (-)
C. ANALISA
P2A0 postpartum 7 hari dengan keadaan ibu baik.
D. PENATALAKSANAAN
Pukul 1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada
09.08IB ibu
2. Mengingatkan ibu kembali untuk banyak
makan makanan yang mengandung protein
tinggi seperti ikan, telur, daging. Juga
makan buah dan sayur yang kaya akan serat
dan vitamin, Ibu akan melakukannya.
86
CATATAN PERKEMBANGAN
Tempat : Rumah Ny. N
Tanggal : Jum’at, 23 Maret 2018
Waktu : Pukul 13.45 WIB
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu merasa tidak memiliki keluhan apapun.Ibu makan 3-4x sehari
dengan nasi lauk pauk dan sayuran. Minum ±8 gelas sehari.BAB 1x
sehari tidak ada keluhan dan BAK ±4x sehari berwarna kuning jernih.
Ibu masih mengkonsumsi obat yang diberikan bidan.Tidur malam 5-6
jam perhari dan tidur siang 1 jam.Ibu mandi 2x sehari.Ibu menyusui
bayinya setiap bayi menangis atau setiap 2 jam sekali. Ibu sudah bisa
melakukan pekerjaan rumah seperti sebelum melahirkan.Setelah ini ibu
berencana menggunakan KB suntik 3 Bulan Ibu belum melakukan
hubungan seksual semenjak melahirkan.
B. ATA OBJEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-Tanda vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 78 kali/menit
Suhu : 36,7oC
Respirasi : 20 kali/menit
Pemeriksaan Fisik
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
87
A. DATA SUBJEKTIF
Bayi Ny. N lahir spontan pada tanggal 13 Maret 2018 pukul 17.45 WIB,
jenis kelamin perempuan, menangis kuat, tonus otot baik. Bayi lahir
diusia kehamilan 40 minggu.
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tonus Otot : Aktif
Warna Kulit : Kemerahan
Menangis : Kuat
C. ANALISA
Bayi baru lahir normal.
D. PENATALAKSANAAN
Pukul 1. Memberitahu ibu bahwa bayi lahir sehat dan jenis
17.52 WIB kelamin perempan. Ibu merasa senang.
2. Menjepit tali pusat 3 cm dari pusat dan 5 cm dari
pusat dengan klem kemudian menggunting tali
pusat.
Pukul 1. Mengeringkan bayi menggunakan kain.
17.57 WIB 2. Mengganti dengan kain kering
CATATAN PERKEMBANGAN
A. DATA SUBJEKTIF
Bayi Ny. L sudah BAB dan BAK sesaat setelah lahir. Bayi berhasil IMD
dimenit ke 55.
B. DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Pergerakan : Aktif
Warna Kulit : Kemerahan
Menangis : Kuat
Tanda-tanda Vital
Respirasi : 48 kali/menit
Denyut Jantung Bayi : 146 kali/menit
Suhu : 36,6oC
Antropometri
Berat Badan : 3100 gram
Panjang Badan : 47 cm
Lingkar Kepala : 32 cm
Lingkar Dada : 31 cm
Pemeriksaan Fisik
Sistem Saraf
a. Refleks Glabella : Mata bayi megedip saat dahinya diketuk.
b. Refleks Rooting : Bayi memalingkan kepalanya kearah jari
yang menyentuh bagian pinggir mulutnya.
c. Refleks Suckhing : Bayi mampu menghisap putting susu dengan
baik.
91
CATATAN PERKEMBANGAN
A. DATA SUBJEKTIF
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Pergerakan : Aktif
Warna kulit : Kemerahan
Tanda-tanda vital
Laju Nafas : 50x/menit
Laju jantung : 148x/menit
Suhu : 36,9oC
Pemeriksaan Fisik
Mata : Simetris, bersih. Sklera putih, konjungtiva
merah muda.
Hidung dan mulut : Tidak ada secret, tidak ada pernafasan
cuping hidung, lidah bersih.
Dada :Tidak ada retraksi dinding dada.
Abdomen : Teraba lunak, tidak ada benjolan, penonjolan
tali pusat saat menangis tidak ada, tali pusat
tampak segar, tidak ada perdarahan.
Genitalia : Bersih, tidak terdapat pengeluaran cairan,
labiya mayora telah menutupi labiya minora.
93
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
94
Pergerakan : Aktif
Warna kulit : Kemerahan
Tanda-tanda vital
Laju Nafas : 50x/menit
Laju jantung : 148x/menit
Suhu : 36,9oC
Pemeriksaan Fisik
Mata : Simetris, bersih. Sklera putih, konjungtiva
merah muda.
Hidung dan mulut : Tidak ada secret, tidak ada pernafasan
cuping hidung, lidah bersih.
Dada :Tidak ada retraksi dinding dada.
Abdomen : Teraba lunak, tidak ada benjolan, penonjolan
tali pusat saat menangis tidak ada, tali pusat
tampak segar, tidak ada perdarahan.
Genitalia : Bersih, tidak terdapat pengeluaran cairan
Eksterimitas : Keduatangan bergerak aktif, kuku merah
muda. Kedua kaki bergerak aktif, kuku
merah muda.
C. ANALISA
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 1 hari keadaan bayi
baik.
D. PENATALAKSANAAN
Pukul 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan saat ini
07.54 WIB bayinya dalam keadaan baik dan bayi akan
segera dimandikan. Ibu senang dan bersedia.
2. Memandikan bayi dan mengajarkan ibu
caramelakukan perawatan tali pusat. Ibu
mengerti.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal : Jum’at, 16 Maret 2018
Tempat : Rumah Ny.N
Waktu : Pukul 14.30 WIB
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bayinya saat menyusu, mengihap dan menelan dengan
kuat.Bayi BAB ±2-3 kali berwarna kuning kehijauan kental, BAK ±4-5
kali.Bayi dijemursekitar pukul 07.00 WIB selama ±15 menit ketika
cuaca sedang tidak mendung. Setiap memandikan bayi, ibu selalalu
membersihkan tali pusat sesuai yang dianjurkan dan tidak memberikan
bedak pada lipatan lipatan pada tubuh bayi.
96
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Warna Kulit : Kemerahan
Pergerakan : Aktif
Tanda-tanda vital
Respirasi : 50 kali/menit
Denyut jantung bayi : 146 kali/menit
Suhu : 36,8oC
Pemeriksaan Fisik
Mata : Sklera putih, konjungtiva merah muda.
Mulut : Mulut bersih.
Kulit : Kulit kemerahan tidak ada bekas bedak pada
lipatan-liapatan tubuh.
Abdomen : Tali pusat bersih, kering, belum puput, tidak
ada perdarahan pada tali pusat, tidak berbau dan tidak ada pus.
Ekstremitas atas : Kedua bahu dan tangan bergerak aktif, kuku
merah muda.
Ekstremitas bawah :Kedua tungkai dan kaki bergerak aktif, kuku
merah muda.
C. ANALISA
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 3 hari keadaan bayi
baik.
D. PENATALAKSANAAN
Pukul 1. Memberitahu hasil pemeriksaaan kepada ibu
14.24 WIB saat ini bayinya dalam keadaaan baik. Ibu
merasa senang.
2. Mengingatkan ibu untuk memberikan ASI saja
untuk bayinya selama 6 bulan, hentikan
penggunaan susu formula, dan tidak
memberikan makanan lain seperti madu atau
pisang. Ibu mengerti dan akan menyusui
97
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanda-tanda vital
Laju Nafas : 48x/menit
Laju jantung : 142x/menit
Suhu : 37oC
Pemeriksaan Fisik
Telinga : Bersih, tidak ada cairan.
Mata : Bersih, sklera putih, konjungtiva merah
muda.
Hidung & mulut : Tidak ada secret, bibir kemerahan, lidah
bersih, gusi kemerahan
Dada : Tidak ada retraksi dinding dada.
Abdomen : Teraba lunak, bersih, tali pusat sudah puput.
Genitalia : Bersih tidak terdapat pengeluaran cairan
abnormal
Ekstremitas : Jari tangan dan kaki terasa hangat. Kedua
tangan bergerak aktif, kuku merah
muda.Kaki bergerak aktif, kuku merah
muda.
C. ANALISA
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 7 hari keadaan bayi
baik
D. PENATALAKSANAAN
Pukul 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa
09.21 WIB kondisi bayi saat ini baik. Ibu merasa senang.
2. Mengingatkan untuk memberikan ASI saja pada
bayinya selama 6 bulan dan tidak memberikan
makanan lain seperti madu atau pisang.
CATATAN PERKEMBANGAN
E. DATA SUBJEKTIF
By.Ny N menyusu ±12x sehari.BAK ±6x sehari dan BAB ±4x warna
coklat kekuningan, konsistensi lunak. Tidur ±12 jam sehari.
F. DATA OBJEKTIF
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tonus otot : Baik
Warna kulit : Kemerahan
Tanda-tanda vital
Laju Nafas : 48x/menit
Laju jantung : 140x/menit
Suhu : 37 oC
Pemeriksaan Fisik
Telinga : Tidak ada cairan.
Mata : Bersih. Sklera putih, konjungtiva merah
muda.
Hidung & mulut : Tidak ada secret, bibir kemerahan, lidah
bersih
Dada : Tidak ada retraksi dinding dada.
Abdomen : Bersih. Teraba lembut.Tidak ada penonjolan
saat bayi menangis. Tidak ada tanda-
tandainfeksi.
Ekstremitas atas : Kedua tangan bergerak aktif, kuku merah
muda.
Genitalia : Bersih tidak terdapat pengeluaran cairan
Ekstremitas bawah :Kedua kakibergerak aktif, kuku merah muda.
100
BAB V
PEMBAHASAN
badan kurang lebih 16 kg. Anjuran kenaikan berat badan setiap ibu
hamil disesuaikan dengan IMT nya, Intitute of medicine menganjurkan
kenaikan berat badan wanita hamil sesuaia IMT adalah IMT rendah
(<19,8) penambahan berat badan 12,5-18 kg, IMT normal (19,8-26)
penambahan berat badan 11,5-16 kg, IMT tingi (26-29) penambahan
berat badan 7-11,5 kg13.12 Tekanan darah ibu dalam batas normal
110/70 mmHg selama hamil maupun sebelum hamil ibu tidak pernah
mengalami tekanan darah tinggi. Nadi 82x/menit, respirasi 22x/menit
dan suhu 36,6oC. Dari hasil pengkajian dan pemeriksaan tanda-tanda
vital dapat disimpulkan bahwa keadaan umum ibu baik. Pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan pada wajah, mata, leher, dan
ektremitas.
3. Analisa
Dari data subjektif dan objektif yang diperoleh, maka dapat ditegakkan
analisa Ny.N usia 22 tahun G2P1A0 hamil 37 minggu. Janin tunggal
hidup dengan keadaan baik.
104
4. Penatalaksanaan
1. Data Subjektif
Pada tanggal 13 Maret 2018 pukul 14.30 WIB Ny.N datang bersama
suaminya ke Puskesmas mengeluh mulasnya semakin sering sejak pukul
00.00 WIB. Semalam kurang tidur karena mulas dirasa terus menerus.
Adanya rasa mulas menandakan akan mulainya proses persalinan.
Kekuatan yang mendorong janin saat persalinan adalah his, kontraksi
otot-otot perut, kontraksi diafragma dan aksi dari ligament.
keluar lendir bercampur darah. Hal ini sesuai dengan teori tanda dan
gejala persalinan salah satunya adalah terjadinya pengeluaran lendir
bercampur darah (bloody show) karena lendir penutup servick dilepaskan.
Pada pukul 17.30 WIB ibu merasa mulesnya terasa semakin kuat dan
sering dengan intensitas 4-5 kali dalam 10 menit selama 45 detik. Dan
ada rasa ingin meneran. Adanya dorongan ingin meneran merupakan
salah satu tanda-tanda memasuki proses persalinan. Kontraksi uterus
menjadi lebih kuat dan lebih cepat yaitu setiap 2 menit sekali dengan
durasi lebih dari 40 detik dan intensitas semakin lama dan kuat.
Karena biasanya pada kala II ini kepala janin sudah masuk ke dalam
ruang panggul, maka pada his dirasakan adanya tekanan pada otot-otot
dasar panggul yang secara refleks menimbulkan rasa ingin meneran.
Dalam hal ini pengkaji menemukan bahwa sudah memasuki persalinan
kala II. Pada pukul 17.50 WIB ibu senang bayinya sudah lahir dan masih
merasa mulas dibagian perutnya. Pada kala III atau beberapa saat setelah
bayi lahir akan timbul kontraksi pengeluaran plasenta, dalam waktu 1-5
menit plasenta terlepas terdorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan
atau dengan melakukan penegangan tali pusat terkendali.
Pukul 17.59 WIB ibu senang bayi dan plasentanya sudah lahir, ibu
masih merasa mulas dan terlihat lelah. Terjadinya kontraksi uterus saat
lahirnya plasenta yang dapat mengakibatkan penciutan permukaan
kavum uteri dan menyebabkan ibu merasa mulas. Dalam hal ini
pengkaji menemukan kesesuaian antara teori dan fakta.
2. Data Objektif
Menurut teori kala I dibagi menjadi 2 fase yaitu fase laten dan fase
aktif. Fase laten, dimana pembukaan serviks berlangsung lambat
dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan secara bertahap sampai 3 cm, berlangsung dalam 7-8 jam.
Pada kasus ini ditemukan pembukaan serviks 5 cm yang menunjukan
bahwa sudah memasuki kala I fase aktif.
Kala dua ditandai juga dengan adanya ibu ingin meneran, perineum
menonjol, ibu kemungkinan merasa ingin buang air besar karena
meningkatnya tekanan pada rectum, vulva vagina membuka dan jumlah
107
Dalam hal ini dapat ditegakkan bahwa sudah memasuki kala III.
Pada kala III dilakukan penilaian pada partograf diantaranya, bayi
dilakukan IMD atau tidak, berapa lama kala III terjadi, diberikan
oksitosin 10 IU, diberi oksitosin ulang atau tidak, dilakukan penegangan
tali pusat dan massase uterus atau tidak, penilaian plasenta lahir lengkap
atau tidak, penilaian bila plasenta belum lahir lebih dari 30 menit setelah
melahirkan bayi dan bagaimana penatalaksanaannya, menilai adakah
laserasi, dilakukan penjahitan atau tidak, apakah terjadi atonia uteri,
menilai jumlah darah yang keluar, dan memantau apakah ada masalah
lain yang terjadi saat kala III.
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
Dalam hal ini pengkaji menemukan kesesuaian antara teori dan fakta.
Pada pukul 23.30 WIB dilakukan pengkajian postpartm 6 jam.
Didapatkan tanda-tanda vital dalam keadaan normal, yaitu tekanan darah
110/70 mmHg, nadi 80x/menit, respirasi 22x/menit, suhu 36,6oC.
Pemeriksaan abdomen TFU 2 jari dibawah pusat, Kontraksi baik,
kandung kemih kosong. Pemeriksaan genetalia, terdapat pengeluaran
lochea rubra sebanyak 20 ml. Menurut teori pada saat janin dilahirkan
113
fundus uteri kira-kira setinggi pusat, setelah plasenta lahir tinggi fundus
uteri kurang lebih 2 jari bawah pusat.
Dalam hal ini pengkaji menemukan kesesuaian antara teori dan fakta.
Pada tanggal 16 Maret 2018. Dilakukan pengkajian postpartum 3 hari.
Pada pemeriksaan tanda-tanda vital keadaan normal yaitu tekanan darah
120/70 mmHg, nadi 82x/menit, respirasi 20x/menit, suhu 36,6oC. Pada
pemeriksaan payudara teraba kencang dan terdapat nyeri tekan , abdmen
TFU 3 jari di bawah pusat, kandung kemih ksosong . pemeriksaan
genetalia tampak luka jahitan utuh sudah mulai kering. Pada tanggal 18
maret 2018. Dilakukan pengkajian post partum 7 hari. Pada pemeriksaan
tanda-tanda vital keadaan normal yaitu tekanan darah 10/70 mmHg, nadi
80x/menit, respirasi 20x/menit, suhu 36,7oC. Abdomen TFU pertengahan
antara pusat dan simfisis, diastasi rekti 2/5, kandung kemih kosong.
Dalam hal ini pengkaji menemukan kesesuaian anatara teori dan fakta.
Pada tanggal 23 Maret 2018 dilakukan pengkajian postpartum 14 hari.
Pemeriksaan tanda-tanda vital dalam keadaan normal, tekanan darah
120/70 mmHg, nadi 82x/menit,respirasi 22x/menit, suhu 36,7oC Pada
pemeriksaan abdomen, TFU tidak teraba, kandung kemih kosong.
Pemeriksaan genetalia tampak luka jahitan utuh dan kering, terdapat
pengeluaran lochea serosa, berbau khas.
114
Hal ini sesuai dengan teori bahwa setelah 12 hari postpartum uterus
tidak dapat teraba lagi. Lochea serosa terjadi pada hari ketujuh sampai
keempat belas, berwarna agak kuning, cairan tidak berwarna lagi
3. Analisa
Dari data sujektif dan objektif yang diperoleh, maka dapat ditegakkan
analisa Ny. N usia 22 tahun P2A0 post partum 2jam, 6 jam, 1 hari, 2 hari,
7 hari dan 14 hari dengan keadaan baik.
4. Penatalaksanaan
Keuntungan ambulasi dini ibu menjadi lebih sehat dan kuat, dan tidak
memiliki pengaruh yang buruk bagi ibu. dalam hal ini pengkaji
menemukan kesesuaian pada teori dan fakta. Ibu mengatakan belum tidur
sejak setelah melahirkan, menganjurkan ibu untuk makan, minum dan
istirahat. Menurut teori, ibu menyusui dianjurkan untuk istirahat cukup
untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Kurangnya istirahat dapat
menyebabkan ketidakmampuan untuk merawat bayi, mengurangi jumlah
ASI yang diproduksi. Pada tanggal 13 Maret 2017 dilakukan pengkajian 6
jam.
115
A. Data Subjektif
atau tidak, terdapat mekonium pada air ketuban atau tidak. Manfaat dari
IMD salah satunya adalah mempercepat involusi uterus karena
pengisapan putting susu akan merangsang pelepasan oksitosin sehingga
menyebabkan peningkatan kontraksi uterus.
Dalam hal ini pengkaji menemukan kesesuaian antara teori dan fakta.
Pada tanggal 23 Maret 2018 dilakukan pengkajian bayi usia 14 hari..
BAB 3 kali sehari berwarna coklat kekuningan konsistensi lunak, BAK
lebih dari 6 kali sehari.
Menurut teori jumlah feses akan berkurang pada minggu kedua, yang
awalnya frekuensi defekasi sebanyak 5 atau 6 kali sehari menjadi 1 atau 3
kali sehari. Feses dari bayi yang mengonsumsi ASI lebih lunak berwarna
coklat kuning emas. Dalam hal ini pengkaji mendapatkan kesesuaian
antara teori dengan fakta.
B. Data Objektif
Pada tanggal 13 Maret 2018 pukul 17.50 WIB dalam penilaian awal bayi
baru lahir didapat, tonus otot aktif, warna kulit kemerahan, menangis kuat.
117
Menurut teori penilaian awal untuk bayi baru lahir yang sehat adalah
menangis kuat, warna kulit kemerahan, tonus otot aktif. Pukul 19.10 WIB
dilakukan pengkajian bayi 1 jam. Didapatkan tanda vital dalam keadaan
normal, yaitu laju nafas, 46 kali permenit, laju jantung 146 kali permenit
dan suhu 36,6oC. Berat badan 3100 gr, panjang badan 47 cm, lingkar kepala
32 cm, lingkar dada 31 cm. Menurut teori setelah pernapasan mulai
berfungsi napas bayi menjadi dangkal dan tidak teratur, 30-60 kali
permenit. Frekuensi denyut jantung bayi rata-rata 140-160 kali per menit.
Suhu normal pada bayi adalah 36,5oC- 37,5oC. Berat badan bayi normal
adalah 2500gr-4000 gr. Panjang bayi normal adalah 47-52 cm. Lingkar
kepala normal adalah 33-37 cm.28 Dalam hal ini pengkaji menemukan
kesesuaian anatar teori dengan fakta.
Pada pemeriksaan fisik kepala teraba fontanel mendatar, tidak ada
moulage, tidak ada caput sucsaedenum dan cephal hematom.Telinga
simetris, daun telinga elastis, tidak ada pengeluaran cairan abnormal. Mata
simetris, tidak ada tanda-tanda infeksi. Hidung, simetris terdapat septum
nasal ditengah, tidak ada pernapasan cuping hidung. Mulut, simetris, warna
kemerahan, tidak ada labioskiziz dan labiopalatoskizis. Leher tidak ada
pembekakan dan pembesaran kelenjar, tidak ada peninggian vena jugolaris.
Dada. Tidak ada retraksi dinding dada, payudara simetris. Abdomen sedikit
membuncit, tali pusat bersih, tidak ada tanda infeksi. Ekstremitas, jari
lengkap, pergerakan aktif, akral hangat.
Pemeriksaan genetalia labia mayora sudah menutupi labia minora,
terdapat lubang vagina dan lubang uretra. Pada punggung, tidak ada
kelainan tulang belakang. Kulit kemerahan. Terdapat lubang anus.
Pemeriksaan sistem saraf, reflek glabella, reflek rooting,reflek swallowing,
reflek sucking, reflek palmar, reflek plantar, reflek Babinski reflek moro
positif. Pada pengkajian bayi 6 jam, dalam pemeriksaan keadaan umum
bayi baik. Tanda-tanda vital dalam keadaan normal, laju jantung
146x/menit, laju nafas 48x/menit, suhu 36,6 oC. Pada pemeriksaan mata,
118
C. Analisa
Dari data subjektif dan objektif yang diperoleh, maka dapat ditegakkan
analisa neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 40 hari dengan
keadan baik.
D. Penatalaksanaan
Pada tanggal 13 Maret 2018 pukul 17.50 WIB bayi lahir spontan,
langsung menangis kuat kulit kemerahan, tonus otot aktif.Penatalaksanaan
pertama memberitahu ibu bahwa jenis kelamin bayinya adalah perempuan,
kemudian menjepit dan memotong tali pusat dan melakukan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD). Bayi berhasil melakukan IMD pada menit 55.
Menurut teori IMD adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah. IMD
harus dilakukan segera setelah lahir, dan proses ini harus berlangsung secara
skin to skin. Pada pengkajian bayi 1 jam penatalaksanaan pertama adalah
Menyuntikkan Vit. K Phytomendione dosis 1 mg di paha kiri secara IM dan
119
Menurut materi setelah 1 jam melakukan kontak dini skin to skin dengan
ibu, bayi diberikan tetes atau salep mata antibiotic profilaksis dan vitamin KI
mg intramuskuler di paha kiri anterolateral. Penatalaksanaan awal dimulai
sejak proses persalinan hingga kelahiran bayi, dikenal sebagai asuhan
esensial neonatal diantaranya adalah merawat tali pusat. Merawat tali pusat
yaitu dengan membiarkan tali pusat terbuka dan membersihkannya dengan
air bersih. Pada pengkajian 1 hari dilakukan penatalaksanaan memandikan
danMenyuntikan imunisasi HB0 pada 1/3 luar paha kanan. Menjelaskan
tentang ASI ekslusif, menjaga kehangatan bayinya, tanda bahaya bayi
dengan buku KIA.
Alasan mengapa ASI ekslusif 6 bulan salah satunya karena bayi dibawah
umur 6 bulan belum mempunyai enzim pencernaan yang sempurna,
sehingga belum mampu mencerna makanan dengan baik. Menjaga
kehangatan bayi sangat penting untuk menghindari terjadinya hipotermi
pada bayi. Dalam hal ini pengkaji menemukan kesesuaian antara teori dan
fakta. Pengkajian pada usia 6 hari, Mengingatkan ibu hal yang sama yaitu,
untuk memberiksan ASI Eksklusif sampai usia bayi 6 bulan, menjaga
kehangatan dan kebersihan bayi, tentang tanda bahaya bayi. Menjadwalkan
kunjungan ulang atau saat ada keluhan. Pada kunjungan 14 hari dilakukan
120
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. N
G2P1A0 Gravida 37 minggu di Puskesmas Bantar Jaya, dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Data subjektif yang diperoleh pada pengkajian awal yaitu ibu
hamil anak ke-2 dan tidak pernah mengalami keguguran, ibu
mengatakan saat ini hamil 9 bulan. Hari pertama haid terakhir
pada tanggal 04 Juni 2017 taksiran persalinan tanggal 11 Maret,
saat ini ibu mengeluh sering buang air kecil dan nyeri perut
bagian bawah . Gerakan Janin dirasakan aktif lebih dari 10x/
hari.Ibu mendapatkan imunisasi TT 2x, tidak pernah minum
obat-obatan tanpa resep dokter dan jamu-jamuan.
2. Data objektif yang diperoleh pada pengkajian awal yaitu Tinggi
Fundus Uteri 1 jari di bawah procesus xypoideus (32 cm), di
fundus teraba bokong, di bagian kiri teraba Punggung, dan
bagian kanan teraba bagianbagian kecil janin, bagian terendah
janin teraba bulat, keras dan melenting (kepala), sudah masuk
pintu atas panggul (PAP), kandung kemih kosong. Denyut
jantung janin (DJJ) 136x/menit, regular, punctum maksimum
pertengahan simphysis dan pusat sebelah kiri ibu. Tafsiran berat
janin (TBJ) 3100 gram
3. Analisa yang ditegakkan pada pengkajian awal yaitu Ny. N 22
tahun G2P1A0 hamil 37 minggu, janin tunggal hidup.
4. Penatalaksanaan awal yang dilakukan ialah memberitahu hasil
pemeriksaan dan usia kehamilan, memberitahu tentang
ketidaknyamanan trimester tiga, tanda-tanda persalinan,
persiapan persalinan, dan kunjungan ulang.
122
5. A. Faktor pendukung
1) Klien sangat kooperatif dan terbuka sehingga
memudahkan penulis menggali permasalahan serta
memberikan asuhan.
2) Pada saat melakukan asuhan kebidanan berkesinambungan
terdapat adanya kerjasama yang baik dengan ibu, keluarga
dan tenaga kesehatan di Puskesmas Bantar jaya.
B. Faktor Penghambat
Pada saat Kunjngan nifas 2 minggu pengkaji sudah pindah
tempat praktik, tetapi tetap dilakukan kunjungan 2 minggu.
A. Saran
1. Bagi pusat pelayanan kesehatan
Diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan bagi seluruh pengguna jasa pelayanan khususnya
pelayanan kebidanan di Puskesmas Bantar.
2. Bagi klien dan keluarga
Diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi dan wawasan mengenai
perencanaan kehamilan dan deteksi dini kehamilan berisiko.
3. Bagi profesi
Diharapkan bidan dapat memberi penyuluhuan tentang edukasi
deteksi dini kehamilan berisiko dan konseling tentang alat
kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini, masyarakat dapat mengenali dan
mengerti tentang tanda bahaya pada kehamilan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, masyarakat dapat :
a. Mengetahui pengertian kehamilan.
b. Mengetahui pengertian tanda bahaya kehamilan.
c. Mengetahui macam-macam tanda bahaya kehamilan
B. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian kehamilan.
2. Pengertian tanda bahaya pada kehamilan.
3. Macam-macam tanda bahaya pada kehamilan
C. PROSES PENYULUHAN DAN KEGIATAN
KEGIATAN
No TAHAPAN Waktu
Penyuluh Peserta
Pembukaan a. Memberi salam. a. Menjawab salam dan 5 Menit
1 b. Perkenalan. mendengar
c. Menyebutkan
topic
2 penyajian a. Pengertian a. Mendengarkan dan 20 Menit
materi kehamilan. menyimak
penyuluhan b. Pengertian tanda penyuluhan dengan
bahaya pada serius
kehamilan.
c. Macam-macam
tanda bahaya
pada kehamilan
3 Penutup a. Menutup acara a. Menanggapi 5 Menit
dengan
memberi salam
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. ALAT/MEDIA
1. Buku KIA
F. EVALUASI
1. Prosedur : Lisan ( Tanya Jawab )
G. SUMBER
Setio wulan. Wiwiek, Wardhani Ikawahyu, Mansjoer Arif, Triyanti
Kuspuji, Savitri Rakhmi, 2001, Kapita Selekta Kedokteran, Media
Aesculapius, Jakarta
MATERI
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai dengan lahirnya
janin. Lama kehamilan normal adalah 280 hari
2. Pengertian Tanda Bahaya Pada Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang
mengidentifikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama
hamil/kehamilan (periode antenatal), yang apabila tidak terdeteksi atau
diketahui secara cepat akan menyebabkan kematian ibu.
3. Macam-macam Tanda Bahaya Pada Kehamilan
a. Perdarahan
b. Keluar air ketuban sebelum waktunya
c. Kejang
d. Gerakan janin tidak ada atau kurang
e. Demam tinggi
f. Nyeri perut yang hebat
g. Sakit kepala yang hebat
h. Muntah terus dan tidak bisa makan
a) Perdarahan
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal.
Perdarahan yang terjadi pada awal kehamilan yaitu perdarahan
yang sedikit atau spotting sekitar waktu pertama haidnya.
Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi, dan ini normal
terjadi.
Jika terjadi perdarahan ringan mungkin pertanda dari
serviks yang rapuh atau erosi, ada 2 kemungkinan, yaitu
perdarahan ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda
adanya infeksi.
1) Perdarahan yang tidak normal, yang terjadi pada awal
kehamilan adalah berwarna merah, perdarahan yang
banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini
dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan
ektopik.
2) Perdarahan yang tidak normal, yang terjadi pada
kehamilan lanjut adalah merah, banyak, dan kadang-
kadang, tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.
Perdarahan ini bisa berarti plasenta previa atau abrupsio
plasenta.
b. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan
berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan
membran atau meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh
kedua faktor tersebut, juga karena danya infeksi yang dapat
berasal dari vagina dan serviks.
c. Kejang
Jika kejang didahului makin memburuknya keadaan dan
terjadi gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati hingga
muntah. Jika semakin berat, penglihatan semakin kabur,
kesadaran menurun kemudian kejang-kejang dalam kehamilan
dapat merupakan gejala dari eklampsia.
d. Gerakan janin tidak ada atau kurang
Pertama kali ibu merasakan gerakkan bayi pada bulan ke-5
dan ke-6, dan ada yang merasakan gerakan lebih awal. Bila bayi
tidur gerakannya melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit
3x dalam 1 jam.
e. Demam tinggi
Jika suhu ibu hamil > 38oC merupakan masalah. Demam
tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganannya adalah istirahat baring, minum banyak dan
mengompres untuk menurunkan suhu.
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan
yaitu masuknya mikroorganisme patogen ke dalam tubuh ibu
hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau
gejala-gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam
dan gangguan fungsi organ vital.
f. Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan
normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin
menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah
yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat. Ini bisa
kemungkinan appendikatis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit
radang pelviks, persalina pre-term, gastritis, penyakit kantong
empedu, iritasi uterus, absorpsi plasenta, infeksi saluran kemih
atau infeksi lain.
g. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan merupakan
ketidaknyamanan yang biasa terjadi dalam kehamilan. Jika sakit
kepala yang tidak hilang-hilang walaupun sudah beristirahat,
disertai dengan penglihatan menjadi kabur atau berbayang. Sakit
kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-
eklampsia.
h. Muntah terus dan tidak bisa makan
Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada
kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, dimuali dari
6 minggu setelah HPHT. Mual dan muntah berlangsung dalam 10
minggu. Jika mual dan muntah mengganggu aktivitas sehari-hari dan
keadaan umum menjadi lebih buruk dinamakan hiperemisis
Gravidarum.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ASI Ekslusif
A. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mengerti tentang cara menyusui
yang baik dan benar
B. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian tekhnik menyusui yang benar.
2. Posisi dan perlekatan menyusui yang benar.
3. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI.
4. Langkah-langkah menyusui yang benar.
5. Cara pengamatan tekhnik menyusui yang benar.
6. Lama dan frekuensi menyusui
C. Materi
1. Pengertian tekhnik menyusui yang benar.
2. Posisi dan perlekatan menyusui yang benar.
3. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI.
4. Langkah-langkah menyusui yang benar.
5. Cara pengamatan tekhnik menyusui yang benar.
6. Lama dan frekuensi menyusui
D. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
E. Media
1. Buku KIA
2. Satuan Acara Pembelajaran (SAP)
F. Kegiatan penyuluhan
No Tahap/waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
1. Pembukaan : Memberi salam Menjawab
3 Menit pembuka. salam.
Memperkenalkan diri. Memperhatik.
Menjelaskan pokok Memperhatik.
bahasan dam tujuan Memperhatikan
penyuluhan.
Membagi leaflet
2. Pelaksanaan : Menjelaskan Memperhatikan
20 Menit pengertian tekhnik
menyusui yang benar. Memperhatikan
Menjelaskan posisi
dan perlekatan Memperhatikan
menyusui yang benar.
Menjelaskan Memperhatikan
persiapan
memperlancar Memperhatikan
pengeluaran ASI. Memperhatikan
Menjelaskan langkah-langkah
menyusui yang benar.
Menjelaskan cara
pengamatan tekhnik
menyusui yang benar.
Lama dan frekuensi
menyusui
3. Evaluasi : Menanyakan kepada Menjawab
5 menit peserta tentang materi pertanyaan
yang telah diberikan.
4. Terminasi : Mengucapkan Mendengarkan
2 menit terimakasih atas peran
serta dan peserta. Menjawab
Mengucapkan salam salam
penutup
F. Evaluasi
1. Jelaskan cara menyusui yang baik dan benar?
2. Jelaskan posisi bagaimana cara menyusui bayi kemabar yang baik
dan benar ?
3. Sebutkan langkah-langkah menyusui yang baik damn benar?
H. Hasil
1. Ibu bisa menjelaskan tekhnik cara menyusui yang baik dan benar.
2. Ibu bisa menjelaskan dan memperagakan bagaimananya caranya
menyusui bayi kembar dengan baik dan benar.
3. Ibu mampu menyebutkan langkah-langkah menyusui yang baik
dan benar.
“Tekhnik Menyusui”
Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu
pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi
kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti
memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada
ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan
ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak
(Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011)
Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada
bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Langkah-
langkah menyusui yang benar yaitu Cuci tangan yang bersih dengan sabun,
perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring dengan
santai. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh
tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi
lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan
puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke
puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar. Segera
dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi
terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar
yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir
bawah bayi membuka lebar.
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan
puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi
produksi ASI selanjutnya atau bayi
enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan
memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut yaitu: bayi tampak tenang,
badan bayi menempel pada perut ibu, mulu bayi terbuka lebar, dagu bayi
menempel pada payudara ibu, sebagian areola masuk kedalam mulut bayi,
areola bawah lebih banyak yang masuk, bayi nampak menghisap kuat
dengan irama perlahan, puting susu tidak terasa nyeri, telinga dan lengan
bayi terletak pada satu garis lurus, kepala bayi agak menengadah.
Dalam menyusui, terdapat macam posisi menyusui, cara menyusui
yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
Adapun posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu, seperti
ibu pasca operasi Caesar.Bayi diletakan di samping kepala ibu dengan posisi
kaki di atas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti
memegang bola bila disusui bersamaan, yaitu di payudara kiri dan kanan.
Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan di atas dada ibu,
tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, sehingga dengan posisi ini bayi
tidak tersedak.
B. Saran
Setelah mengetahui cara menyusui yang baik dan benar, di harapkan
kepada ibu menyusui agar dapat menyusui bayinya dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu
Nifas. Salemba Medika: Jakarta