Anda di halaman 1dari 84

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

N USIA 18 TAHUN
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI RSUD CIMACAN

DISUSUN OLEH
MELVITA SEPTIANI
NIM : P17324215031

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
PRODI KEBIDANAN BOGOR
2018
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. N USIA 18 TAHUN
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI RSUD CIMACAN

LAPORAN TUGAS AKHIR


Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
Diploma DIII Kebidanan

DISUSUN OLEH
MELVITA SEPTIANI
NIM : P17324215031

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
PRODI KEBIDANAN BOGOR
2018
ii
iii
RIWAYAT HIDUP

Nama : Melvita Septiani

NIM : P17324215031

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 30 September 1997

Agama : Kristen Protestan

Nama Ayah : Marulak Sihaloho

Nama Ibu : Monika Sijabat

E-mail : melvitaseptiani30@gmail.com

Alamat : Jalan Babakan Irigasi AMD IX 007/007 kel. ,


,,Babakan Tarogong Kec. Bojong Loa Kaler ,Kode
..Pos 40232 Kota Bandung

MMMMMMMMM

Riwayat Pendidikan

No Pendidikan Tahun

1 TK Kristen Gracia 2002-2003

2 SD Kristen Gracia 2003-2009

3 SMP Negeri 24 Kota Bandung 2009-2012

4. SMA Negeri 18 Kota Bandung 2012-2015

5. Poltekkes Kemenkes Bandung Prodi Kebidanan Bogor 2015-Sekarang

iv
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN BOGOR
LAPORAN TUGAS AKHIR, MEI 2018

MELVITA SEPTIANI
NIM: P17324215029

Asuhan Kebidanan Pada Ny. N 18 Tahun dengan Hiperemesis Gravidarum di


RSUD Cimacan Kabupaten Cianjur

ABSTRAK

Hiperemesis Gravidarum atau mual muntah yang berlebihan dapat


disebabkan karena peningkatan Hormon Human Chorionic Gonadotropin
(HCG) yang meningkat pada trimester pertama kemudian menurun pada
trimester kedua.14 Sekitar 50-60% kehamilan disertai mual dan muntah dari
360 wanita hamil, 2% diantaranya mengalami mual dan muntah di pagi hari
dan sekitar 80% mual dan muntah sepanjang hari, kondisi ini biasanya bertahan
dan mencapai puncak pada usia kehamilan 9 minggu. Sekitar 18% kasus mual
dan muntah akan berlanjut sampai kelahiran. 6 Tujuan penulisan Laporan
Tugas Akhir ini supaya dapat memberikan asuhan kebidanan pada Ny.N
G1P0A0 umur 18 tahun hamil 13 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum.
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui dengan pasti.namun,
beberapa faktor predisposisi diantanya yaitu primigravida, faktor usia, faktor
organik yaitu alergi, faktor psikologis dan faktor adaptasi dan hormonal. 20,21,33
Gejala utama Hiperemesis Gravidarum adalah mual yang berat dan terus
menerus, mengalami penurunan berat badan, perasaan pusing, lemah dan
memiliki tanda tanda dehidrasi.19
Pengkajian data subjektif yang didapatkan ibu usia 18 tahun mengeluh
mual dan muntah, lemas, pusing, tidak nafsu makan, dan khawatir dengan
kandungannya. HPHT : 17-11-2017, ini merupakan kehamilan yang pertama.
Pada data objektif didapatkan pemeriksaan dengan tekanan darah 110/70
mmHg, nadi 80x/menit, kelopak mata cekung, mulut kering, bibir pecah-pecah,
lidah kering, mulut tercium bau aseton, turgor kulit berkurang, serta terdapat
keton pada urine dengan hasil positif dua (++). Analisa yang dirumuskan
adalah Ny. N 18 th, G1P0A0 Hamil 13 minggu dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade 2. Penatalaksanaan tindakan asuhan kebidanan telah
sebagian besar sudah dilakukan sesuai teori dan protap RSUD Cimacan.
Asuhan yang dilakukan mulai dari tanggal 17 Febuari 2018 sampai 04
Maret 2018 dengan hasil keadaan ibu membaik dan sudah tidak mengeluh
mual dan muntah lagi dan ibu sudah menerima kehamilannya. Saran yang
dapat saya ambil untuk klien mendapatkan pelayanan yang intensif dan
meningkatkan pengetahuan terhadap kehamilan.
Kepustakaan : 33 (2008-2016)
Kata Kunci : Hiperemesis Gravidarum, asuhan kebidanan, kehamilan
v
vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah
memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada
Ny.N Usia 18 Tahun G1P0A0 Dengan Hiperemesis Gravidarum Di RSUD
Cimacan Kabupaten Cianjur”. Tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini
adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
di Program Studi Kebidanan Bogor Poltekkes Kemenkes Bandung.

Terwujudnya laporan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide,
maupun pemikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr.Ir.H. Raden Osman Syarief, MKM selaku Direktur Poltekkes Kemenkes


Bandung
2. Hj. Enung Harni Susilawati, S.Kp. MKM selaku Ketua Program Studi
Kebidanan Bogor yang selalu memberikan dukungan selama proses
perkuliahan.
3. Dr.H. Dharmawan, MARS selaku direktur RSUD Cimacan yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan asuhan diruangan tersebut.
4. Gilang Purnamasari, SST, M.Kes selaku Dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, nasihat serta menyediakan waktunya selama asuhan
ini berlangsung hingga dengan selesai dan selaku pembimbing akademik
yang selalu memberi dukungan selama proses perkuliahan .
5. Sinta Nuryati, M.Keb selaku Wali tingkat III-B yang selalu memberikan
dukungan selama proses perkuliahan.
6. Seluruh Dosen Program Studi Kebidanan Bogor yang telah banyak
membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

vii
7. Kedua Orang Tua yang selalu berdoa, mendukung secara moril maupun
materil kepada penulis.
8. Teman-teman seperjuangan di Prodi Kebidanan Bogor Angkatan XVII
khususnya tingkat IIIB yang selalu memberi semangat dan saling memberi
motivasi dalam penyusunan Laporan penelitian ini.
9. Ny.N dan Keluarga yang telah bersedia bekerjasama dalam pembuatan
Laporan Tugas Akhir ini.
10. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi ataupun
dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga segala bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan di
sisi Tuhan YME sebagai amal ibadah.Amin
Penulis menyadari bahwa Laporan tugas akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan ke depan. Seluruh isi
laporan tugas akhir ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Bogor, 2018

Penulis

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................. ii


LEMBAR PENGESAHAN .............................................................. iii
RIWAYAT HIDUP .......................................................................... iv
ABSTRAK......................................................................................... v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIATISME ....................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan................................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................. 4
A. Kehamilan.............................................................................. 4
1. Definisi ............................................................................ 4
2. Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan ............................ 4
3. Perubahan Psikologis Pada Kehamilan ......................... 9
4. Tanda Bahaya Kehamilan .............................................. 9
5. Konsep Dasar Pemeriksaan Kehamilan ....................... 11
B. Hiperemesis Gravidarum ..................................................... 12
1. Definisi ........................................................................... 12
2. Etiologi ........................................................................... 12
3. Patofisiologi .................................................................... 14
4. Gejala dan Tingkat ........................................................ 15
5. Diagnosis ........................................................................ 15
6. Penatalaksanaan ............................................................ 16
7. Penatalaksanaan ............................................................ 16

ix
C. Aplikasi Manajemen Kebidanan ......................................... 17
1. Data Subjektif ................................................................ 17
2. Data Objektif ................................................................. 18
3. Analisa ............................................................................ 19
4. Penatalaksanaan ............................................................ 19
BAB III METODOLOGI ................................................................ 20
A. Metode .................................................................................. 20
B. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 21
BAB IV TINJAUAN KASUS ......................................................... 35
BAB V PEMBAHASAN .................................................................. 35
A. Data Subjektif ....................................................................... 35
B. Data Objektif ........................................................................ 36
C. Analisa .................................................................................. 38
D. Penatalaksanaan ................................................................... 38
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.......................................... 40
A. Kesimpulan ........................................................................... 40
B. Saran ..................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Perkembagan janin di dalam kandungan .................................5


Tabel 2.2 : Rekomendasi kenaikan total BB ibu hamil .............................7
Tabel 4.1 : Pemeriksaan Laboratorium ....................................................24
Tabel 4.2 : Pemeriksaan Laboratorium ....................................................31

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Observasi


Lampiran 2 : SAP Tanda Bahaya Kehamilan
Lampiran 3 : SAP Pemeriksaan Kehamilan
Lampiran 4 : SAP Kebutuhan Dasar Ibu Hamil

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) menurut Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2017 masih tinggi yaitu sebesar 305 per 100.000
kelahiran hidup. AKI turun dari 4.999 tahun 2015 menjadi 1712 kasus pada
tahun 2017.1 Angka kematian ibu di Provinsi Jawa Barat mengalami penurunan
pada tahun 2015 sebanyak 823 kasus menjadi 750 kasus pada tahun 2016. 2 Di
RSUD Cimacan angka Kematian ibu pada tahun 2017 terdapat 9 orang. 3
Adapun penyebab kematian ibu di Jawa Barat pada tahun 2016 yaitu sebanyak
32% diakibatkan oleh perdarahan, 26% diakibatkan hipertensi dan 42%
diakibatkan karena lainnya seperti, kardiovaskular, infeksi dan faktor
hormonal.4
Hiperemesis Gravidarum atau mual muntah yang berlebihan disebabkan
oleh Hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG), dalam tingkatan yang
berat dapat mengancam jiwa maupun janin.4 Hormon HCG meningkat pada
trimester pertama kemudian menurun levelnya pada trimester kedua.5
komplikasi dari Hiperemesis Gravidarum diantaranya adalah keterlambatan
pertumbuhan kandungan dan Kematian janin. Angka kejadian Hiperemesis
Gravidarum di Indonesia sekitar 1-3%. Sekitar 50 – 60% kehamilan disertai
mual dan muntah, dari 360 wanita hamil, 20% diantaranya mengalami mual
dan muntah di pagi hari dan sekitar 80% mual dan muntah sepanjang hari.
Kondisi ini biasanya bertahan dan mencapai puncak pada usia kehamilan 9
minggu. Sekitar 18% kasus mual dan muntah akan berlanjut sampai
kelahiran.6
Penelitian Risma Karlina di Rumah Bersalin Kurawon sebanyak 53,3%
Hiperemesis Gravidarum terjadi pada Primigravida.7 pada Primigravida belum
mampu beradaptasi terhadap hormon estrogen dan HCG sehingga lebih sering

1
2

mengalami mual dan muntah. Sedangkan pada multigravida dan


grandemultigravida sudah mampu beradaptasi dengan hormon estrogen dan
HCG karena sudah mempunyai pengalaman terhadap kehamilan dan
melahirkan.8,9
Angka kejadian berdasarkan penelitian Yunia Marianti Hiperemesis
Gravidarum pada usia ibu hamil dibawah 20 tahun sejumlah 22,4% hal ini
disebakan karena belum cukupnya kematangan fisik, mental dan fungsi sosial
dari calon ibu sehingga dapat menimbulkan keraguan jasmani, cinta kasih, dan
perawatan serta asuhan bagi anak yang akan dilahirkannya hal ini dapat
menyebabkan mual dan muntah.8,9
Ibu hamil yang mengalami Hiperemesis gravidarum yang disebabkan
karena Faktor psikologis berdasarkan penelitian Yunia Marianti sebanyak
79,7%. Hal ini mengakibatkan mual dan muntah berlebihan dapat disebabkan
karena kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut
terhadap tanggung jawab seorang ibu. Kondisi ibu yang menjalani proses
kehamilan dapat menyebabkan stress. Ibu dalam keadaan stress ini dapat
meningkatkan HCG.8,10 Ibu yang dalam keadaan stress ini dapat meningkatkan
tekanan darah dan peningkatan denyut jantung sehingga dapat meningkatkan
HCG. HCG adalah hormone yang dihasilkan selama kehamilan, yang dapat
dideteksi dari darah atau air seni wanita hamil kurang lebih 10 hari sesudah
pembuahan. HCG ini dapat menstimulasi terjadinya mual dan muntah pada ibu
hamil.10
Angka kejadiaan Hiperemesis Gravidarum yang dilakukan perawatan di
RSUD Cimacan pada tahun 2017 berjumlah 43 orang. Dari kesimpulan diatas
maka penulis tertarik memberikan asuhan kebidanan “Asuhan Pada Ny. N
G1p0A0 Umur 18 Tahun Hamil 13 Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum
Di RSUD Cimacan”.
3

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam kasus ini adalah “Bagaimana Asuhan Pada Ny. N
G1p0A0 Umur 18 Tahun Hamil 13 Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum
Di RSUD Cimacan”

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat memberikan asuhan kebidanan Pada Ny. N G1p0A0 Umur 18 Tahun
Hamil 13 Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum Di RSUD Cimacan.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah penulis mampu melakukan :
a) Pengkajian data subyektif pada Ny. N G1p0A0 Umur 18 Tahun Hamil
13 Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum Di RSUD Cimacan.
b) Pengkajian data objektif pada Ny. N G1p0A0 Umur 18 Tahun Hamil
13 Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum Di RSUD Cimacan
c) Menegakkan diagnosa pada Ny. N G1p0A0 Umur 18 Tahun Hamil 13
Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum Di RSUD Cimacan
d) Penatalaksanaan pada Ny. N G1p0A0 Umur 18 Tahun Hamil 13
Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum Di RSUD Cimacan.
e) Mengkaji faktor pendukung dan penghambat dalam memberikan
asuhan pada asuhan pada Ny. N G1p0A0 Umur 18 Tahun Hamil 13
Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum Di RSUD Cimacan.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Kehamilan

1. Definisi
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. 11
Kehamilan adalah periode yang dihitung sejak hari pertama haid
terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai
awal periode antepartum.12
Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan hari)
dihitung dari pertama haid terakhir.13
Jadi kesimpulan yang dapat penulis ambil, Kehamilan adalah sebagian
fertilisasi dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi dan
impalantasi, lama masa kehamilan normal adalah 40 minggu yang
dihitung dari HPHT.
2. Perubahan-perubahan fisik pada Trimester 1
a. Rahim atau uterus
Rahim yang besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan
menjadi 1000 gram saat akhir kehamilan. Peningkatan ukuran dari
7,5 x 5 x 2,5 cm sampai 30 x 23 x 20 cm. 13 Otot rahim menjadi lebih
besar, lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena:
1) Peningkatan vaskulasi dan dilatasi pembuluh darah
2) Hiperplasia (Produksi serabut otot dan jaringan fibroelastis baru)
dan hipertropi (Pembesaran serabut otot dan jaringan fibroelastis
yang sudah ada)
3) Perkembangan desidua dan pertumbuhan janin

4
5

Berikut ini adalah perubahan uterus pada trimester 1 (0-12 minggu)


Selama minggu-minggu awal kehamilan, terjadi peningkatan aliran
darah uterin dan limfa menyebabkan kongesti pelvis dan oedema.
Akibatnya uterus,servix terlihat berwarna kebiru-biruan yang dikenal
dengan istilah Chadwick’s sign.13
Uterus juga akan membesar pada bulan-bulan pertama kehamilan
di bawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya
meningkat, pembesaran ini dassarnya disebabkan oleh hipertropi,
hiperplasia dan pertumbuhan janin. Bentuk uterus pada awal
kehamilan berubah menjadi bulat untuk mengakomodir pertumbuhan
janin dan juga menampung cairan dan jaringan plasenta yang terus
meningkat.13
Tanda Hegar adalah perubahan pada bawah uterus yang
menyebabkan ithmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak sehingga
pada pemeriksaan dalam seolah oalh kedua jari dapat bersentuhan. 13
Tanda piskacek adalah pertumbuhan rahim tidak sama kesemua
arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat didaerah implantasi
plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama. 13
Tabel 2.1 Bagan perkembangan janin di dalam kandungan

Bulan Panjang Berat Tinggi Pembentukan Janin


Janin Janii Rahim
1 8-10 mm - - Kepala 1/3 mudigah, saluran
jantung terbentuk dan sudah
berdenyut, permukaan kaki
dan tangan berbentuk
tonjolan
2 250mm - - muka berbentuk muka
manusia, mempunyai lengan
dan tungkai dengan jari
6

tangan dan kaki, kelamin


tampak
3 7-9 cm - Atas Sudah ada pusat tulang,
simpisis kuku,ginjal, janin mulai
(Tulang bergerak.
Kemaluan)
4 10-17 cm 100 gr ½ atas Kelamin luar sudah dapat
simpisis ditentukan jenisnya, kulit
pusat ditumbuhi rambut halaus
atau lanugo, gerak mungkin
dirasakan ibu.
5 18-27 cm 300 gr setinggi Bunyi jantung terdengar,
pusat kalau lahir sudah berusaha
bernafas
6 28-34 cm 600 gr Diatas Pusat Kulit keriput lemak mulai
ada dibawah kulit, dan
tertutup verniks kaseosa
7 35-38 cm 1000 ½ pusat – Kalau lahir dapat hidup di
gr px dunia luar, Kalau menangis
mengeluarkan suara tangis
lemah
8 42,5 cm 1.700 2/3 atas Kulit merah, gerak aktif
gr pusat
9 46 cm 2.500 setinggi kulit penuh lemak, alat
gr prosesus sudah sempurna
xifoideus
10 50 cm 3000 Dua jari kepala janin masuk PAP,
gr bawah px kuku panjang, testis telah
turun kulit halus hampir
tidak ada lanugo
Sumber :Indrayani,201114
7

b. Vagina
Terjadi peningkatan vaskularisasi karena pengaruh hormon
estrogen, peningkatan vaskularisasi menimbulkan tanda chadwick
pada vagina sampai minggu ke-8 kehamilan.13
Sekresi vagina menjadi lebih kental, putih dan asam karena
meningkatnya jumlah glikogen pada lapisan epitel vagina. Estrogen
dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan keasaman
vagina yang berfungsi untuk mengendalikan pertumbuhan dan
perkembangan bakteri patogen yang mungkin ada dalam vagina. 13
c. Ovarium
Indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan
meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna
pada umur pengertian kehamilan 16 minggu.13
d. Sirkulasi darah
Sel darah makin meningkat jumlahnya untuk mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim. Serum darah (volume darah)
meningkat sebesar 25-30% sedangkan sel darah bertambah sekitar
20%.13
e. Berat badan ibu hamil bertambah
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg
selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5 kg/Minggu.
Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan alat atau cara yang sederhana
untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan
dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Untuk memantau IMT
orang dewasa digunakan timbangan berat ddan dan pengukur tinggi
badan. Untuk mengetahui IMT dapat dihitung dengan rumus tertentu :
Berat Badan (Kg)
IMT=
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)

Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT adalah sebagai


berikut :
8

Tabel 2.2 Rekomendasi kenaikan total berat badan ibu hamil


berdasarkan Berat Badan ibu sebelum hamil

Berat Badan IMT Kenaikan BB Total


Sebelum Hamil yang dianjurkan
(BB/TB(m)2) (Kg)
Kurang <19,8 12,5 - 18
Berat badan normal 19,8-26,0 11,5 – 16
Berat badan berlebih 26,0 – 29,0 7 – 11,5
Obesitas >29,0 <7
Sumber : Ika Pantikawi, 2010 15
f. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi
peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran
pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada
jaringan payudara sebagai persiapan menyusui.
Pada minggu 3-4 kehamilan terasa lebih penuh, peningkatan
sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di payudara ini merupakan tanda
kemungkinan kehamilan.13
Sejak 6 minggu kehamilan pertumbuhan kelenjar mamae membuat
ukuran payudara meningkat secara progresif, kadar hormon
meningkat.13
Sejak 8 minggu kehamilan terjadi peningkatan suplai darah,
membuat pembuluh darah di bawah kulit berdilatasi.
Sejak 12 minggu kehamilan puting susu dan areola menjadi lebih
berpigmen, terbentuk warna merah muda sekunder pada areola, dan
puting susu menjadi lebih erektil.
g. Sering Buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini
dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kemih.
Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul
9

kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh


kepala janin.13
h. Konstipasi
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot
sehingga usus berkerja kurang efisien.13
i. Morning Sickness, mual dan muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual di
mulai sejak awal kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut
morning sickness tetapi kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi
setiap saat.13
3. Perubahan Psikologis pada Trimester 116
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya.
b. Kadang muncul penolakan, kecemasan, dan kesedihan, kadang ibu
berharap agar dirinya tidak hamil saja.
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal
ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama.
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain
atau bahkan merahasiakannya.

Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen tentang kenyataan


bahwa ia hamil. Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan,
penolakan, kecemasan, depresi dan kesedihan. Beberapa wanita, terutama
mereka yang merencanakan kehamilan atau telah berusaha keras untuk
hamil, merasa sukacita sekaligus tidak percaya bahwa dirinya telah hamil
dan mencari bukti kehamilan.9
10

4. Tanda Bahaya Kehamilan


a. Ibu muntah dan tidak mau makan
Kebanyakan ibu hamil dengan usia kehamilan 1-3 bulan sering
mual kadang-kadang muntah. Keadaan ini normal dan hilang dengan
sendirinya pada kehamilan 3 bulan. Namun, jika ibu tetap tidak mau
makan,muntah, terus menerus sehingga ibu lemah dan tidak dapat
bangun, keadaan ini berbahaya bagi janin dan kesehatan ibu.17
b. Berat badan ibu hamil tidak naik
Selama kehamilan, berat badan ibu naik sekitar 9-12 kg karena
pertumbuhan janin dan bertambahnya jaringan tubuh akibat
kehamilan. Kenaikan berat badan biasanya terlihat nyata sejak usia
kehamilan 4 bulan sampai menjelang persalinan. 17
c. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit
kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan
adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau terbayang. Hal
ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat
menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian. 17
d. Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh
sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan
meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat,
yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan
gangguan penglihatan.17
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda
pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan
yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak,
11

misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik


(spot), berkunang-kunang.17
Skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang
menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada
eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah
dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina
(oedema retina dan spasme pembuluh darah). 17
e. Demam Tinggi
Menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala
adanya infeksi dalam kehamilan.17
f. Keluar Darah dari jalan lahir
Pengeleluaran darah dari jalan lahir pada hamil muda dapat
disebabkan oleh abortus, kehamilan ektopik atau mola hidatidosa.
Kehamilan pada kehamilan lanjut dapat disebabkan karena plasenta
previa.13
5. Konsep dasar pemeriksaan kehamilan
ANC adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi
kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi
persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI, dan kembalinya kesehatann
reproduksi secara wajar.18
a. Waktu pemeriksaan
1) 1 kali kunjungan pada awal kehamilan trimester 1 atau usia
kehamilan sebelum 3 bulan.
2) 1 kali kunjungan pada kehamilan trimester 2 atau kehamilan
lebih dari 3 bulan.
3) 2 kali kunjungan pada trimester 3 atau kehamilan berusia 7-9
bulan.
b. Pelayanan antenatal care
1) Tinggi badan
2) Mengukur tekanan darah
12

3) Mengukur TFU
4) Pemberian Tablet FE
5) Imunisasi TT
6) Pemeriksaan HB
7) Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Reseacrh Laboratorium)
8) Pemeriksaan Protein Urine
9) Pemeriksaan Urine Reduksi
10) Perawatan Payudara
11) Senam Hamil
12) Pemberian obat Malaria
13) Pemberian kapsul Minyak Yodium
14) Temu Wicara
c. Tujuan Pemeriksaan ANC
1. Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas
kesehatan.
2. Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi
yang dikandungnya
3. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan
kehamilnannya
4. Mengindentifikasi dan menatalaksana kehamilan resiko tinggi.
5. Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam
menjaga kualitas kehamilan
B. Konsep Dasar Hiperemesis Gravidarum
1. Definisi
Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada
dan terjadi sepanjang hari sampai menganggu pekerjaan sehari-hari
menyebabkan dehidrasi.19
Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan
muntah berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat,
sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari.
13

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berat yang


puncaknya antara Minggu ke-8 dan Minggu ke-12 dan hilang pada
Minggu ke-16.
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga
pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. 14
Jadi Kesimpulan yang dapat penulis ambil, Hiperemesis Gravidarum
adalah mual dan muntah yang berlebihan yang terjadi pada usia
kehamilan trimester 1 mengakibatkan dehidrasi dan dapat mengganggu
kesehatan dan pekerjaan sehari-hari.
2. Etiologi Hiperemesis Gravidarum
Penyebab hiperemesis gravidarum tidak diketahui dengan pasti.
Namun, beberapa faktor predisposisi dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Faktor predisposisi yaitu primigravida, mola hidatidosa dan
kehamilan ganda.20 Pada wanita primigravida, sebagian kecil belum
mampu beradaptasi dengan hormon. Primigravida memiliki kadar
estrogen yang lebih tinggi dibandingkan multigravida. Ibu
primigravida belum dapat beradaptasi dengan peningkatan HCG dan
hormon estrogen , bahwa hormon estrogen dapat menyebabkan
peningkatan sensitivitas olfactorius (penciuman) terhadap aroma atau
bau yang tidak enak yang dapat merangsang mual dan
muntah.kehamilan yang pertama juga merupakan pengalaman baru
bagi ibu hamil dimana ibu belum siap secara mental menghadapi
kehamilan dan persalinan.33
b. Faktor Usia, Hiperemesis Gravidarum di bawah 20 tahun lebih
disebabkan oleh karena belum cukupnya kematangan fisik, mental
dan fungsi sosial dari calon ibu. Hal ini mempengaruhi emosi ibu
sehingga terjadi konflik mental yang membuat ibu kurang nafsu
makan.21
c. Faktor organik yaitu alergi, masuknya vili khorialis dalam sirkulasi,
perubahan metabolik akibat hamil dan retensi ibu yang menurun. 20
Masuknya vili khorealis ke dalam sirkulasi internal dan perubahan
14

metabolik akibat kehamilan serta resistensi yang menurun dari pihak


ibu terhadap perubahan-perubahan ini serta adanya alergi, yaitu
merupakan salah satu respons dari jaringan ibu terhadap janin.
d. Faktor psikologis dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum belum
jelas. Besar kemungkinan bahwa wanita menolak hamil, takut
kehilangan pekerjaan, keretakan hubungan dengan suami, diduga
dapat menjadi faktor kejadian Hiperemesis Gravidarum. Dengan
perubahan suasana dan masuk rumah sakit, penderitaannya dapat
berkurang sampai menghilang. Segera setelah konsepsi kadar hormon
estrogen dan progesterone akan meningkat dan ini akan menyebabkan
timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan
menyebabkan membesarnya payudara. Pada trimester pertama
seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan
bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada
tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama, karena perutnya
masih kecil, pengertian kehamilan merupakan rahasia seorang ibu
yang mungkin diberitahukannya pada orang lain atau
dirahasiakannya.20 konflik mental yang membuat ibu kurang nafsu
makan, hal ini mengakibatkan iritasi lambung yang dapat memberi
reaksi pada impuls motorik untuk memberi rangsangan pada pusat
muntah melalui saraf otak kesaluran cerna bagian atas dan memalui
saraf spinal ke diagfragma dan otot abdomen sehingga terjadi
muntah.27 stress mempengaruhi hipotalamus dan memberi rangsangan
pada pusat muntah otak sehingga terjadi kontraksi otot abdominal dan
otot dada yang disertai dengan penurunan diagfragma menyebabkan
tingginya tekanan dalam lambung, sehingga memaksa ibu menarik
nafas dalam-dalam membuat sfingter bagian bawah berelaksasi, ini
lah yang memicu mual dan muntah
e. Faktor Adaptasi dan Hormonal
Ibu hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi Hiperemesis
Gravidarum. Yang termasuk dalam ruang lingkup faktor adaptasi
15

adalah ibu hamil yang anemia,wanita primigravida, dan overdistensi


rahim pada kehamilan ganda dan kehamilan mola hidatidosa.
Sebagian kecil primigravida belum mampu beradaptasi terhadap
hormon estrogen dan gonadotropin kironik, sedangkan pada
kehamilan ganda dan mola hidatidosa, jumlah hormon yang
dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan Hiperemesis
Gravidarum.22 peningkatan hormon HCG ( Human Chorionic
Gonadotropin) yang berasal dari ari-ari dapat menyebabkan mual dan
muntah yang berlebihan.
3. Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan
muntah pada hamil muda terjadi terus menerus dapat menyebabkan
dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
Hiperemesis Gravidarum dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat
dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak
yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton
– asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan
volume cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah
menyebabkan dehidrasi sehingga cairan ekstraseluler dan plasma
berkurang. Natrium dan khlorida air kemih turun. Selain itu juga dapat
menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah berkurang.
Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya
ekskresi lewat ginjal menambah frekuensi muntah – muntah lebih banyak,
dapat merusak hati dan terjadilah permasalahan yang sulit diatasi.
Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat
terjadi robekan pada selaput lender esophagus dan lambung (Sindroma
Mallory Weiss) dengan akibat perdarahan gastrointestinal. Pada
umumnya robekan ini ringan dan perdarahan dapat berhenti sendiri,
jarang sampai diperlukan transfusi atau tindakan operatif.23
4. Gejala dan Tingkat Hiperemesis Gravidarum
16

Gejala utama dari Hiperemesis Gravidarum adalah mual yang berat


dan terus menerus. Penderita biasanya mengalami penurunan berat badan
karena tidak bisa makan apapun. Perasaan pusing, lemas, bahkan bisa
sampai pingsan. kulit kering, bibir kering, keringat dingin dan sebagainya.
Gejala Hiperemesis Gravidarum secara klinis dapat dibagi menjadi 3
meliputi19 :
a. Tingkat 1 (Ringan) dengan gejala mual muntah terus menerus
menyebabkan penderita lemah, tidak mau makan, berat badan
turundan nyeri epigastrium nadi sekitar 100 kali per menit, tekanan
darah menurun, turgor kulit kurang, lidah kering dan mata cekung.
b. Tingkat 2 (Sedang) dengan gejala mual dan muntah yang hebat
menyebabkan keadaan umum penderita lebih parah, lemah, apatis,
turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi kecil dan cepat,
suhu badan naik (dehidrasi), ikterus ringan, berat badan turun, mata
cekung, tekanan darah menurun, hemokonsentrasi, oligoria dan
konstipasi. Dapat juga terjadi asetonuria dan dari nafas berbau aseton.
c. Tingkat 3 (Berat) dengan gejala keadaan umum jelek, kesadaran
sangat menurun, somnolen sampai koma, nadi kecil, halus dan cepat,
dehidrasi hebat, suhu badan naik, dan tensi turun sekali, ikterus,
komplikasi yang dapat berakibat fatal terjadi pada sususnan saraf
pusat (ensepalopati wernicke) dengan adanya nigtasmus, diplopia,
perubahan mental.
5. Diagnosis Hiperemesis Gravidarum
Diagnosis Hiperemesis Gravidarum biasanya tidak terlalu sukar, dapat
diketahui dengan terdapatnya amenore, mual dan muntah berlebihan
sampai mengganggu kehidupan sehari-hari dengan berbagai tingkat.24
6. Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum
Pengobatan yang baik pada emesis gravidarum dapat mencegah
Hiperemesis Gravidarum. Dalam keadaan muntah berlebihan dan
dehidrasi ringan, penderita emesis gravidarum sebaiknya dirawat
17

sehingga dapat mencegah Hiperemesis Gravidarum. Konsep pengobatan


yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Isolasi dan pengobatan psikologis. Dengan melakukan isolasi di
ruangan sudah dapat menenangkan ibu hamil karena perubahan
suasana dari lingkungan rumah tangga. Petugas dapat memberikan
komunikasi, informasi, dan edukasi tentang berbagai masalah
berkaitan dengan kehamilan.25
2. Pemberian cairan pengganti. Cairan pengganti dapat keadaan darurat
sehingga keadaan dehidrasi dapat diatasi. Cairan pengganti yang
diberikan adalah larutan RL selain pemberian cairan tersebut
ditambahkan juga dengan pemberian vitamin seperti thiamin .
3. Pemberian obat pada Hiperemesis Gravidarum sebaiknya
berkonsultasi dengan dokter sehingga dapat dipilih obat yang tidak
bersifat teratogenik (dapat menyebabkan kelainan kongenital atau
cacat bawaan bayi). Komponen yang dapat diberikan adalah25:
a. Sedatif ringan (fenobarbital 30mg, Valum), untuk mengurangi
kekhawatiran.
b. Anti alergi (antihistamin,Dramamine,Avomin) untuk mencegah
terjadinya alergi
c. Obat anti mual/anti muntah (mediamer B, Emetrole, Stemetil,
Avopreg) untuk mencegah terjadinya mual dan muntah.
d. Vitamin, terutama vitamin B kompleks dan vitamin C. Untuk
mengurani rasa mual dan segar.
e. Observasi intake dan output
f. Menghentikan kehamilan pada beberapa kasus, pengobatan
hiperemesis yang tidak berhasil justru mengakibatkan
terjadinya kemunduran dan keadaan semakin menurun
sehingga diperlukan pertimbangan penguguran kandungan
adalah :
1) Gangguan kejiwaan (delirium, apatis, somnolen, sampai koma,
terjadi gangguan jiwa ensefalopati Wernicke)
18

2) Gangguan penglihatan (pendarahan retina, kemunduran


penglihatan).
3) Gangguan hati (ikterus), ginjal (anuria), jantung dan pembuluh
darah (nadi meningkat, tekanan darah menurun.)

4. Protap RSUD Cimacan


a. Line pertama pengobatan mual dan muntah pada kehamilan adalah
melalui pemberian antiperapetik secara oral
b. Bila terapi oral gagal, maka dapat dilakukan pemberian cairan
intravena NaCl atau RL atau pemberian nutrisi melalui larutan
untuk dehidrasi, ketonemia, defisit elektrolit dan ketidak
seimbangan asam dan basa.
c. Cairan intravena dapat disertai pemberian obat (drip)
d. Pemberian dextrose 5-10% masih dapat diberikan setelah
dehidrasi teratasi
e. Jika mual dan muntah hebat tetap terjadi setelah dehidrasi, maka
sebaiknya pasien dirawat
f. Antiemetik : promethazin, Proklorperazin, klorpromazine,
metoklopramid, ondansetron dapat diberikan secara peroral, drip
atau iv bolus, sesuai dosis lazim.

C. Aplikasi Manajemen Kebidanan Pada Kasus Hiperemesis Gravidarum


1. Data Subjektif
a. Anamnesa
1) Biodata
Umur < 20 tahun belum cukupnya kematangan fisik, mental dan
fungsi sosial dari calon ibu. Hal ini mempengaruhi emosi ibu
sehingga terjadi konflik mental yang membuat ibu kurang nafsu
makan.
2) Keluhan utama
19

Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui apakah pasien


mengalami mual dan muntah lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau
setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan dan pekerjaan sehari-
hari.
3) Riwayat kehamilan sekarang
Dikaji untuk mengetahui paritas, dan hari pertama haid terakhir
untuk mengetahui usia kehamilan. hiperemesis gravidarum adalah
mual dan muntah berat yang puncaknya antara Minggu ke-8 dan
Minggu ke-12 dan hilang pada Minggu ke-16.
4) Riwayat Kesehatan Ibu
Dikaji untuk mengetahui apakah mual dan muntah tersebut
merupakan Hiperemesis Gravidarum atau penyakit lain.
5) Riwayat Psikososial
Dikaji untuk mendapatkan gambaran bahwa wanita menolak
hamil, takut kehilangan pekerjaan, keretakan hubungan dengan
suami, diduga dapat menjadi faktor kejadian hiperemesis
gravidarum.
6) Pola Kebiasaan sehari-hari
Dikaji untuk mengetahui status gizi pasien sebelum dan selama
hamil apakah mengalami perubahan, frekuensi makan, jenis
makanan, kualitas dan kuantitas makanan, apakah ada pantang
makan dan jenis minuman apa yang diminum serta berapa banyak
ibu minum dalam satu hari.16 frekuensi BAK serta warna
mengetahui frekuensi BAB serta konsistensi untuk mengetahui
apakah ibu mengalami dehidrasi. Pada ibu hamil yang mengalami
Hiperemesis Gravidarum asupan makan dan minum berkurang.
2. Data Objektif
a. Keadaan Umum
Untuk mengetahui keadaan ibu apakah baik, cukup atau kurang
untuk mengetahui tingkatan Hiperemesis Gravidarum.
20

b. Tanda-tanda Vital
Pada kasus Hiperemesis Gravidarum nadi cepat, suhu meningkat
tekanan darah rendah.
c. Pemeriksaan Fisik
Pada kasus Hiperemesis Gravidarum data fokus yang dilakukan
seperti mata untuk mengetahui kelopak mata cekung, sklera kuning.
Mulut untuk mengetahui bibir kering,lidah kering dan kotor terdapat
bau aseton. Turgor kulit lambat.
d. Pemeriksaan Laboratorium
Pada kasus Hiperemesis Gravidarum dibutuhkan data penunjang
seperti pemeriksaan urin untuk mengetahui apakah ada kandungan
keton, serta dilakukan pemeiksaan darah yang terdiri dari Hb dan
Leukosit untuk mengetahui apakah ibu mengalami anemia.
3. Analisa
Setelah mendapatkan data subjektif dan objektif kemudian menentukan
masalah potensial yang memerlukan tindakan, selanjutnya disimpulkan
dengan pernyataan :
Ny...usia...G..P..A... Usia Kehamilan... dengan Hiperemesis Gravidarum
Grade...
4. Penatalaksanaan
a) Isolasi
b) Pemberian cairan pengganti
c) Pemberian obat anti alergi
d) Pemberian obat mengurangi mual dan muntah
e) Observasi intake dan output
BAB III
METODOLOGI

A. Metode
Penulisan laporan tugas akhir ini menggunakan metode studi kasus.
Metode studi kasus yang digunakan sebagai upaya pendekatan manajemen
kebidanan yaitu metode dengan perorganisasian, pemikiran, tindakan
berkelanjutan, logis, dan menguntungkan, baik bagi pasien meupun tenaga
kesehatan. Manajemen kebidanan merupakan bentuk pemecahan masalah
yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan untuk pikiran
dan tindakan urutan logis dan menguntungkan, menguraikan perilaku yang
diharapkan dari pemberi asuhan yang berdasarkan teori ilmiah, penemuan,
keterampilan, dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk penampilan
keputusan yang berfokus pada klien yang disebut sebagai 7 langkah
Varney yang diantaranya adalah 21:
1. Pengumpulan data.
2. Interpretasi data dasar.
3. Mengidentifikasikan diagnosa atau masalah potensial.
4. Mengidentifikasikan dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan
penanganan secara segera.
5. Merencanakan asuhan yang menyeluruh.
6. Melaksanakan perencanaan.
7. Evaluasi.

Dalam pendokumentasian dapat disedarhanakan dari 7 langkah varney


menjadi bentuk SOAP dan tidak menghapus unsur dari langkah tersebut
diantaranya :
1. Subjektif (S)
Segala bentuk atau penyataan atau keluhan yang didapatkan dari
pasien. Langkah varney yang masuk dalam subjektif merupakan
pengumpulan data.

21
22

2. Objektif (O)
Data yang dihasilkan berdasarkan hasil pemeriksaan dari tenaga
kesehatan. Langkah varney yang masuk dalam objektif merupakan
pengumpulan data.
3. Analisa (A)
Kesimpulan dari data Subjektif dan Objektif. Langkah varney yang
masuk dalam Analisa merupakan interpretasi data dasar,
mengidentifikasikan diagnosa atau masalah potensial.
4. Penatalaksanaan (P)
Tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan diagnosa/Analisa.
Langkah varney yang masuk dalam Penatalaksanaan merupakan,
merencanakan asuhan yang menyeluruh, melaksanakan perencanaan,
evaluasi.
B. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penyusunan
Laporan Tugas Akhir ini adalah
1. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung peneliti dan
responden, pada kasus ini wawancara yang dilakukan dalam bentuk
anamnesa mengenai keluhan utama,biodata,riwayat kehamilan,riwayat
kesehatan,pola kehidupan sehari-hari.
2. Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan fisik mempunyai nilai yang paling penting di dalam
memperkuat penemuan-penemuan yang berhasil kita dapatkan dari
riwayat yang telah kita ambil dan menambah atau mengurangi pilihan
diagnosis yang dapat dilakukan.
Pemeriksaan fisik harus dilakukan secara menyeluruh karena
telah terjadi perubahan akibat kehamilan, yang bersumber dari
perubahan hormonal. Pada kasus ini pemeriksaan fisik yang dilakukan
adalah tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik secara head to toe dan
pemeriksaan fokus mengenai kelopak mata, sklera, mulut, turgor kulit,
23

dan melakukan periksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium


dan pemeriksaan USG
3. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dengan indera penglihatan
yang berarti tidak mengajukan pertanyaan. Sehingga peneliti akan
mampu memahami data secara menyeluruh, memperoleh pengalaman
langsung, melihat hal-hal yang kurang diamati oleh orang lain,
menemukan hal-hal yang tidak terungkap saat wawancara,
mengungkapkan hal-hal yang ada diluar persepsi pasien.. Pada kasus
ini observasi yang dilakukan yaitu observasi tanda-tanda vital,intake
dan output yang terdiri dari makanan yang masuk, minum yang masuk,
muntah BAK,BAB.
4. Studi Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu catatan otentik atau dokumen asli
yang dapat dijadikan bukti dalam persoalan hukum. Dalam kebidanan,
dokumentasi kebidanan merupakah bukti pencatatan dan pelaporan
berdasarkan komunikasi tertulis yang akurat dan lengkap yang dimiliki
oleh bidan dalam melakukan asuhan kebidanan dan berguna untuk
kepentingan klien, tim kesehatan, serta kalangan bidan sendiri.
Sehingga dengan studi dokumentasi akan didaptkan pencatatan dan
pelaporan (keterangan), baik tertulis maupun terekam, mengenai
identitas, anamnesis, penentuan fisik laboratorium, segala diagnosis
pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, serta
pengobatan rawat inap dan rawat jalan maupun pelayanan
kegawatdaruratan yang terdahulu. Pada status ini studi dokumentasi
yang disusun mengunakan 7 langkah varney yang disederhanakan
dalam bentuk SOAP.
24

5. Studi Literatur
Studi literature (studi kepustakaan) merupakan kegiatan peneliti
yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka mencari landasan teoritis
dari permasalahan peneliti. Teori adalah alur logika atau penalaran,
yang merupakan seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang
disusun secara sistematis
Asuhan pada kasus ini diambil literatur dari tahun 2007- 2016.
Sebanyak 33.
BAB IV
TINJAUAN KASUS

Hari/Tanggal : Sabtu 17 Febuari 2018

Waktu : 07.00 WIB

Tempat : Ruang Nifas RSUD CIMACAN

Pengkaji : Melvita Septiani

A. Data Subjektif
1. Identitas Klien
Istri Suami
Nama Ny. N Tn. D
Usia 18 tahun 19 tahun
Suku Sunda Sunda
Agama Islam Islam
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Petani
Alamat Cipanas Cipanas

2. Riwayat Masuk IGD PONEK


Ibu datang ke IGD PONEK pada tanggal 16 Febuari 2018 mengeluh
pusing, mual sejak 15 hari yang lalu, tetapi 1 minggu ini ibu mengeluh
mual dan muntah terus menerus dan sudah 2 hari ini tidak ada makanan
maupun minuman yang masuk. Setiap ibu makan dan minum selalu
dimuntahkan kembali. Dilakukan pemerikaan tanda-tanda vital hasil dalam
batas normal. Pemeriksaan fisik kelopak mata cekung,sklera putih,bibir
kering tercium bau aseton, dilakukan pemeriksaan laboratorium.

25
26

Tabel 4.1 Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal 16 Febuari 2018


Hasil Laboratorium Darah
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Haemoglobin 14,7 gr/dl 11 gr/dl
Leukosit 8900 3500-10.500
Hasil Laboratorium Urine
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Warna Kuning pekat Kuning
Kejernihan Keruh Jernih
Protein urine Negatif Negatif
Keton Positif 2 Negatif

3. Keluhan Utama
Ibu merasa mual muntah, pusing dan belum ada makanan yang masuk.
Setiap minum maupun makan selalu dimuntahkan kembali.
4. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ini adalah kehamilan yang pertama, dan belum pernah keguguran.
HPHT yaitu 17 November 2017 ( Taksiran Persalinan 24 Agustus 2018 ).
Ibu periksa ke bidan 1 minggu yang lalu ibu baru mengetahui bahwa ibu
sedang hamil ibu merasa kaget dan belum dapat menerima kehamilannya.
5. Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu memiliki penyakit maag sejak umur 16 tahun . Ibu tidak memiliki
penyakit anemia yang ditandai dengan pusing, perasaan mual
6. Riwayat Psikososial
Ibu menikah dengan sah pada usia 17 tahun dan suami berusia 19
tahun, ini merupakan pernikahan yang pertama bagi keduanya, lama
pernikahan 5 bulan. Ibu merencanakan kehamilannya setelah 1 tahun
pernikahannya tetapi saat ini ibu sudah hamil. Ini merupakan kehamilan
yang tidak di rencakan ibu merasa khawatir akan kehamilannya karena
usia yang masih muda ibu takut akan proses persalinannya kelak.
27

7. Pola kebiasaan sehari-hari


a. Pola Nutrisi dan Hidrasi
Sebelum hamil ibu makan 2 kali sehari dengan menu nasi lauk dan
sayur, ibu minum air putih ± 4 gelas setiap hari. Sejak ibu mengetahui
akan kehamilannya ibu mual dan muntah terus menerus dan sejak 2
hari yang lalu tidak ada makanan maupun minuman yang masuk.
b. Eliminasi
Sebelum hamil ibu BAB 1 kali sehari . Selama hamil ibu BAB 1 kali
sehari konsistensi keras dan kering. Sebelum hamil ibu BAK 5 kali
sehari. Selama hamil ibu BAK 3 kali sehari, warna kuning pekat.
c. Istirahat
Ibu tidur ±6-7 jam setiap malam hari. Kadang kadang ibu tidur ±1
jam pada siang hari
d. Kegiatan sehari-hari
Sebelum mengetahui kehamilannya ibu mengurus pekerjaan rumah
sendiri setelah ibu mengetahui kehamilannya pekerjaan rumah di bantu
dikerjakan oleh ibu kandungnya.
e. Hubungan Seksual
Ibu berhubungan seksual 2 kali dalam seminggu.
f. Riwayat Konstasepsi
Setelah menikah ibu tidak pernah menggunakan kontrasepsi akan
tetapi suami yang mengunakan kondom saat melakukan hubungan
seksual.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda Vital
1) Tekanan Darah :110/70 mmHg
2) Nadi :80 x/menit
3) Respirasi :20 x/menit
28

4) Suhu :36,5⁰C
2. Ukuran Antropomentri
a. Berat Badan sebelum hamil : 55kg
b. Berat badan setelah hamil : 52kg
c. Tinggi badan : 160cm
d. Penurunan Berat badan : 3 kg
Berat Badan (Kg)
e. IMT :
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)

55Kg
:
1,6 x 1,6

= 21,4 , termasuk dalam kategori


normal.penambahan berat badan
yang harus dicapai sebesar 11,5 – 16
kg
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan leher
1) Wajah : tidak ada oedem
2) Mata : konjungtiva merah muda dan sklera putih, kelopak
mmmmmmmmata cekung
3) Mulut : gigi tidak ada caries, bibir kering , lidah kering
hhhhhhhhhhtercium bau aseton
4) Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan
limfe.
b. Payudara
Kedua payudara simetris, tidak ada massa atau nyeri tekan,
tidak ada retraksi, areola berwarna kecoklatan. puting susu sebalah
kanan tampak menonjol tetapi sebelah kiri tampak datar
c. Abdomen
Tinggi Fundus Uteri (TFU) belum teraba. Terdapat linea alba
kandung kemih kosong.
29

d. Ekstremitas
Ekstremitas atas : kedua tangan tidak ada oedem, kuku merah
hhhhhhhhhhhhhhhhh hmuda.
Ekstremitas bawah : kedua kaki tidak ada oedem, tidak ada
jjvarises, kuku merah muda, refleks patella
mpositif.
e. Genetalia
Vulva dan vagina tidak ada kelainan, tidak ada varises, tidak
ada pengeluaran cairan keputihan, tidak ada luka, tidak ada
pembesaran kelenjar Bartolin, tidak ada nyeri tekan, serta tidak ada
pengeluaran nanah maupun darah saat dilakukan pengurutan uretra
dan kelenjar skene.
f. Anus
Tidak ada haemoroid
g. Kulit
Turgor kulit : kulit kering, turgor lambat untuk kembali
4. Pemeriksaan penunjang
USG : UK 13 minggu, terdapat DJJ, besar janin 7
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,mm. Keadaan janin baik
C. Analisa
G1P0A0 Usia Kehamilan 13 minggu dengan hiperemesis gravidarum
grade 2.
D. Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu saat ini
sedang tidak baik dan ibu harus di rawat di Rumah Sakit
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG, advice dokter :
a. Pasangkan infus RL + Neurobion 3mL 20 tetes/menit.
b. Berikan obat injeksi Ranitidine 2x50mg
c. Berikan obat injeksi Ondansetron 2x8mg
3. Jam 07.00 memasangkan infus RL + Neurobion 3mL
30

4. Jam 07.30 memberikan obat injeksi Ranitidine 50 mg dan


Ondansetron 8mg secara IV Bolus
5. Menyarankan kepada ibu untuk makan sedikit sedikit tapi sering
disarankan untuk memakan biskuit atau makanan makanan yang ibu
suka.
6. Memberikan motivasi kepada ibu untuk tidak perlu khawatir atas
kehamilannya karena kehamilan merupakan sesuatu anugrah.
7. Menyarankan suami serta keluarga untuk memberikan semangat dan
menambah perhatianya kepada ibu.
8. Pukul 19.30 memberikan obat injeksi Ranitidine 50 mg dan
Ondansetron 8mg secara IV Bolus.
9. Observasi intake dan output

CACATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal : Minggu 18 Febuari 2018

Waktu : 07.00 WIB

Tempat : Ruang Nifas RSUD Cimacan

Pengkaji : Melvita Septiani

A. Data Subjektif

Ibu mengatakan sudah sudah tidak muntah, tetapi masih ada mual mual.
Sudah bisa masuk makanan yang diberikan rumah sakit dengan menu nasi,
telur dan sayur. Kadang- kadang ibu makan biskuit. Ibu sudah minum
sebanyak 3 gelas. Sudah tidak pusing dan sudah mampu berjalan untuk ke
kamar mandi. Ibu sudah buang air kecil sebanyak 2 kali warna kuning agak
pekat tetapi belum buang air besar. Ibu sudah mampu menerima kehamilannya.
Mertua dan suami selalu mendampingi dan memberikan dukungan kepada ibu.
31

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
2. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah :110/70 mmHg
Nadi :82 x/menit
Respirasi :20 x/menit
Suhu :36,5⁰C
3. Pemeriksaan Fisik
a. Mata : konjungtiva merah muda dan sklera putih,
mmmmmmmmmmmmm kelopak mata sudah tidak cekung
b. Mulut : gigi tidak ada caries, bibir sudah tidak
........................................kering , lidah sudah tidak kering dan sudah
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, tidak tercium bau aseton
c. Turgor kulit : turgor kembali dengan cepat
d. Ekstremitas
Ekstremitas atas :..tidak ada oedem, kuku merah muda.
...lengan ,,sebelah kanan terpasang infus
..,RL+Neorobion 20ttm kalf kedua
C. Analisa
G1P0A0 Usia Kehamilan 13 minggu dengan riwayat hiperemesis gravidarum
grade 2. Keadaan ibu sudah lebih baik

D. Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu saat ini baik
2. Jam 07.30 WIB memberikan obat secara IV Ranitidine 50 mg dan
Ondansetron 8 mg secara IV bolus.
3. Tetap memotivasi ibu untuk menyarankan makan sedikit sedikit tapi sering
dengan menu makanan seperti biskuit atau buah buahan.
32

4. Memberitahu ibu bahwa pada ibu hamil tidak ada makanan yang dilarang
atau di pantang.
5. Memberikan motivasi kepada ibu, dan memberikan dukungan akan
kehamilannya.
6. Jam 19.30 memberikan obat secara IV Ranitidine 50 mg dan Ondansetron
8 mg secara IV bolus.
7. Observasi Intake dan Output, hasil terlampir

CACATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal : Minggu 18 Febuari 2018

Waktu : 13.00 WIB

Tempat : Ruang Nifas RSUD Cimacan

Pengkaji : Melvita Septiani

A. Data Subjektif
Ibu mengatakan sudah segar dan ingin pulang karena merasa keadaannya
sudah membaik. Ibu sudah makan siang dengan menu nasi sayur lauk dan
buah dan ibu sudah minum sebanyak 1 gelas.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
2. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah :110/70 mmHg
Nadi :80 x/menit
Respirasi :21 x/menit
Suhu :36,5⁰C
3. Pemeriksaan Fisik
a. Mata : konjungtiva merah muda dan sklera
mmmmmmmmmmmmm mputih, tidak cekung
33

b. Mulut : gigi tidak ada caries, bibir kering , lidah


mmmmmmmmmmmmm tidak kering dan tidak berbau aseton
c. Ekstremitas
Ekstremitas atas : tidak ada oedem, kuku merah muda.
mlengan sebelah kanan terpasang infus
mRL+Neorobion 20ttm kalf kedua.
d. Turgor kulit : kulit sudah tidak kering, turgor kulit
........................................sudah cepat kembali

4. Pemeriksaan Penunjang
Tabel 4.2 Hasil Laboratorium

Tanggal 18 Febuari 2018


Hasil Laboratorium Darah
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Haemoglobin 14,7 gr/dl 11 gr/dl
Hasil Laboratorium Urine
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Protein urine Negatif Negatif
Keton Negatif Negatif

C. Analisa
G1P0A0 Usia Kehamilan 13 minggu dengan pasca hiperemesis gravidarum.
Keadaan ibu sudah lebih baik
D. Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa keadaan ibu saat ini baik
2. Berkolaborasi dengan advice dokter
a. Lepaskan infus
b. Berikan obat untuk dirumahya yaitu Promavite 2x90 mg dan nonemi
2x 90 mg
34

3. Jam 13.05 WIB melepaskan infus pada lengan kanan ibu


4. Memberikan motivasi kepada ibu untuk tidak perlu khawatir atas
kehamilannya karena kehamilan merupakan anugrah dan ibu harus belajar
untuk menerima kehamilan
5. Menyarankan suami serta keluarga untuk memberikan semangat dan
menambah perhatianya kepada ibu
6. Menyarankan ibu untuk makan sedikit-sedikit tetapi sering seperti biskuit
atau buah buahan atau makan makanan yang ibu suka
7. Memberitahu ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan selanjutnya ke
bidan saat obat habis atau pada tanggal 18 Maret 2018
8. Rencana pulang
35

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tanggal : Minggu 04 Maret 2018

Waktu : 15.00 WIB

Tempat : Rumah Ny.N

Pengkaji : Melvita Septiani

A. Data Subjektif
Ibu sudah merasa baik, sudah bisa makan dan minum, sudah tidak ada mual
muntah, Ibu makan 3 kali sehari teratur dengan menu nasi,lauk dan sayur.
Kadang-kadang ibu diselingi dengan biskuit. Ibu minum 9 gelas per hari.saat
ini ibu selalu mengonsumsi tablet penambah darah dan vitamin yang diberikan
oleh rumah sakit. Ibu sudah mampu melakukan aktivitas rumah tangga sendiri
dan mampu menerima kehamilannya karena dukungan dari orang orang
sekitar. Saat ini ibu sudah tidak khawatir dengan kehamilannya. Ibu akan
memeriksakan kehamilannya ke bidan pada tanggal 20 Maret 2017
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah :110/70 mmHg
Nadi :80 x/menit
Respirasi :20 x/menit
Suhu :36,5⁰C
3. Pemeriksaan Antropometri
a. Berat Badan sebelumnya : 55kg
b. Berat badan sekarang : 53kg
36

4. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala dan leher
Wajah : tidak ada oedem
Mata : konjungtiva merah muda dan sklera putih, kelopak
,,,mata sudah tidak cekung
Mulut : gigi tidak ada caries, bibir sudah tidak kering , lidah
,, sudah tidak kering sudah tidak tercium bau aseton
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid dan limfe.
b. Abdomen
TFU 2 jari di atas pusat teraba balontement. Kandung kemih kosong
c. Ekstremitas
Ekstremitas atas : kedua tangan tidak ada oedem, kuku merah
hhhh muda.
Ekstremitas bawah : kedua kaki tidak ada oedem, tidak ada
mmmmmm jvarises, kuku merah muda, refleks patella
mmmmm m positif
C. Analisa
G1P0A0 Usia Kehamilan 15 minggu dengan pasca hiperemesis gravidarum.
Keadaan ibu sudah lebih baik.
D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu sudah baik.
2. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi, tidak ada makanan
pantangan untuk ibu hamil. Serta tetap menyarankan ibu untuk makan
teratur dengan porsi sedikit tetapi sering.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga waktu istirahatnya.
4. Memberitahu kepada ibu ketidaknyamanan pada kehamilan.
5. Memberitahu ibu tanda bahaya dalam kehamilan dan menganjurkan ibu
bila terjadi salah satu dari tanda bahaya yg sudah diberitahu untuk segera
ke tenaga kesehatan
37

6. Menganjurkan ibu untuk meminum tablet FE di malam hari menggunakan


air putih.
7. Memberikan pengetahuan kesehatan tentang gizi seimbang bagi ibu hamil
8. Memberikan pengetahuan kesehatan mengenai pentingnya pemeriksaan
kehamilan
9. Mengingatkan kembali kepada ibu untuk memeriksa kehamilannya pada
tanggal 20 Maret 2018.
BAB V
PEMBAHASAN
A. Data Subjektif
Ny.N mengatakan datang di rujuk oleh bidan karena mengeluh mual dan
muntah sejak 15 hari, mengaku hamil sudah 3 bulan ini merupakan kehamilan
yang petama. Menurut pendapat Manuaba, Hiperemesis Gravidarum adalah
mual dan muntah berlebihan yang puncaknya antara Minggu ke-8 dan Minggu
ke-12 dan hilang pada Minggu ke-16.20 Hal ini disebabkan karena pada
primigravida memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi dibandingkan
multigravida. Ibu primigravida belum dapat beradaptasi dengan peningkatan
HCG dan hormon estrogen , bahwa hormon estrogen dapat menyebabkan
peningkatan sensitivitas olfactorius (penciuman) terhadap aroma atau bau yang
tidak enak yang dapat merangsang mual dan muntah. Kehamilan yang pertama
juga merupakan pengalaman baru bagi ibu hamil dimana ibu belum siap secara
mental menghadapi kehamilan dan persalinan. 33
Usia ibu saat ini 18 tahun, Menurut Pendapat Hertje Umroh Hiperemesis
Gravidarum dipengaruhi oleh faktor usia di bawah 20 tahun lebih disebabkan
karena belum cukupnya kematangan fisik, mental dan fungsi sosial dari calon
ibu. Hal ini mempengaruhi emosi ibu sehingga terjadi konflik mental yang
membuat ibu kurang nafsu makan.26 Usia dibawah 20 tahun bukan masa yang
baik untuk hamil karena belum cukupnya kematangan fisik, mental dan fungsi
sosial dari calon ibu sehingga dapat menimbulkan keraguan jasmani, cinta
kasih, dan perawatan serta asuhan bagi anak yang akan dilahirkannya. 26 Bila
hal tersebut terjadi mempengaruhi emosi ibu sehingga terjadinya konflik
mental yang membuat ibu kurang nafsu makan, hal ini mengakibatkan iritasi
lambung yang dapat memberi reaksi pada impuls motorik untuk memberi
rangsangan pada pusat muntah melalui saraf otak ke saluran cerna bagian atas
dan memalui saraf spinal ke diagfragma dan otot abdomen sehingga terjadi
muntah.27
Kehamilan tidak direncanakan sehingga ibu merasa khawatir akan
kehamilannya dan proses persalinannya kelak. Menurut pendapat Yunia

38
39

mariantari faktor psikologis dapat menyebabkan Hiperemesis Gravidarum


diantaranya disebabkan kondisi rumah yang retak, kehilangan pekerjaan, takut
terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab seorang ibu.
Kondisi ibu yang menjalani proses kehamilan dapat menyebabkan
stress.26Peningkatan kadar hormon menyebabkan perubahan pada sistem tubuh,
perubahan dalam tubuh dapat menyebabkan mual dan muntah. Kejadian mual
dan muntah yang berlebihan dapat membahayakan ibu maupun janin, hal ini
akan menyebabkan stress. ibu dalam keadaan stress ini dapat meningkatkan
denyut jantung sehingga meningkatkan HCG.27 stress mempengaruhi
hipotalamus dan memberi rangsangan pada pusat muntah otak sehingga terjadi
kontraksi otot abdominal dan otot dada yang disertai dengan penurunan
diagfragma menyebabkan tingginya tekanan dalam lambung, sehingga
memaksa ibu menarik nafas dalam-dalam membuat sfingter bagian bawah
berelaksasi, ini lah yang memicu mual dan muntah.
B. Data Objektif
Gejala utama dari Hiperemesis Gravidarum menurut Fauziyah adalah mual
yang berat dan terus menerus. Penderita biasanya mengalami penurunan berat
badan karena tidak bisa makan apapun. Perasaan pusing, lemas, bahkan bisa
sampai pingsan. kulit kering, bibir kering, keringat dingin dan sebagainya.
gejala Hiperemesis Gravidarum pada Grade 2 keadaan umum penderita lebih
parah, lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi kecil
dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi), ikterus ringan, berat badan turun, mata
cekung, tekanan darah menurun, hemokonsentrasi, oligoria dan konstipasi.
Dapat juga terjadi asetonuria dan dari nafas berbau aseton.
Pada kasus Ny.N keadaan umum ibu baik hal ini disebabkan karena
kesadaran dan penanganan yang segera sehingga keadaan umum ibu tidak
menjadi buruk. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital tekanan darah 110/70
mmHg, Nadi 80 x/menit, Respirasi 20x/menit, 36,5ºC hal ini dapat terjadi
disebabkan karena penanganan yang segera dilakukan sehingga tanda tanda
vital pada ibu normal.
40

Ibu mengalami penurunan berat badan sebanyak 3 kg hal ini terjadi karena
mual muntah yang terus menerus sehingga cadangan karbohidrat dalam tubuh
akan habis terpakai untuk pemenuhan kebutuhan energi. Dalam pemeriksaan
fisik terdapat kelopak mata terlihat cekung, bibir kering, lidah kering, hal ini
terjadi karena ibu mengalami ketidak seimbangan volume cairan dalam tubuh
sehingga terjadi dehidrasi.
Saat dilakukan pemeriksaan tercium bau aseton pada mulut ibu hal ini dapat
terjadi karena tingginya tingkat keton akan meningkatkan pH darah. Dalam
upaya untuk memebawa pH darah turun kembali, tubuh menyingkirkan keton
melalui paru-paru dan urine sehingga menyebabkan bau mulut tidak sedap.
Dilakukan pemeriksaan urine terdapat urin keton positif 2 (++) hal ini dapat
terjadi karena cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan
energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna maka terjadi ketosis
dengan tertimbunya aseton.
C. Analisa
Data subjektif dan objektif yang diperoleh, maka dapat ditegakkan diagnosa
“ Ny.N usia 18 tahun G1P0A0 Usia kehamilan 13 minggu dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade 2”
D. Penatalaksanaan
Pendapat Hanifa penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum pasien
disarankan untuk dirawat dan diobservasi. Menurut pendapat Khairani
pemberian cairan pengganti yang diberikan adalah larutan RL selain pemberian
cairan tersebut ditambahkan juga dengan pemberian vitamin seperti thiamin .
Pada kasus ini pasien di pasangkan infus RL + Neurobion 3mL bertujuan untuk
mengganti cairan tubuh dalam keadaan darurat sehingga dehidrasi dapat
teratasi serta diberikan vitamin untuk mengurasi rasa mual dan segar kembali.
Protap RSUD Cimacan pemberian obat pada pasien dengan hiperemesis
gravidarum diberikan obat antiemetik. Pasien diberikan injeksi Ranitidine
2x50mg melalui iv bolus. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri yang
ibu alami pada saat mual dan muntah. memberikan obat injeksi Ondansetron
41

2x8mg melalui iv bolus. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa mual serta
muntah pada ibu.
E. Faktor Penunjang
1. Faktor Pendukung
Dalam memberikan asuhan kepada klien, telah dibantu dari bebrbagai
pihak dari lahan praktik seperti dokter dan bidan yang selalu memberikan
kepercayaan, pengetahuan dan saran yang berarti sehingga dapat terjalin
kerja sama dalam memberikan asuhan yang sesuai dengan dengan
program tetap rumah sakit. Sikap ibu, suami dan keluarga yang kooperatif
memudahkan penulis untuk menggali permasalahan melalui pengkajian
dan pemeriksaan fisik sehingga asuhan yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan serta dapat diterima dengan baik oleh klien
2. Faktor Penghambat
Dalam kasus ini semua sesuai dengan teori dan Protaf RSUD Cimacan
sehingga tidak ada hambatan dalam kasus ini.
42

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari studi kasus yang berjudul Asuhan Kebidanan pada Ny. N
Usia 18 tahun G1P0A0 dengan Hiperemesis Gravidarum Grade 2 di RSUD
Cimacan . Pada kasus Ny. N penulis melakukan pengkajian dan upaya
pendekatan Manajemen Asuhan Kebidanan, yaitu :

1. Pengkajian pada kasus ini didapatkan data subjektif yaitu pada kunjungan
pertama ibu datang dengan keluhan mual, muntah, lemas, dan pusing,
tidak nafsu makan sejak mengetahui bahwa ibu hamil. HPHT : 17-11-2017
ini merupakan kehamilan yang pertama dan bukan kehamilan yang di
rencanakan ibu merasa khawatir akan kehamilan dan persalinannya.
2. Pada data objektif pada pemeriksaan kehamilan pertama didapatkan data
pemeriksaan tanda tanda vital dengan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi
80x/menit, respirasi 20x/menit, suhu 36,5C, serta pemeriksaan fisik pada
kelopak mata tampak cekung, lidah kering dan kotor, tercium bau keton
positif, ballottement belum teraba, turgor kulit berkurang, serta pada
pemeriksaan penunjang menyatakan bahwa pada urine ibu terdapat keton
dengan hasil positif dua (++).
3. Berdasarkan data yang diperoleh dari data subjektif dan objektif di atas
dapat disimpulkan bahwa analisa yang dapat ditegakkan yaitu ibu sedang
dalam masa kehamilan dengan Hiperemesis Gravidarum Grade 2.
4. Penatalaksanaan tindakan asuhan kebidanan pada Ny.N usia 18 tahun ini
telah sesuai dengan rencana tindakan dan sudah dilakukan secara
menyeluruh. Hasil dari tindakan yang dilakukan berhasil mengurangi
keluhan setelah diberikan motivasi, hingga terapi.
Tindakan yang diberikan meliputi:
a. Pasien di rawat, obeservasi intake dan output
b. Pemberian cairan pengganti dan vitamin RL+Neurobion 3ml

42
43

c. Obat anti mual Ondransetron 2x8mg dan Ranitidine 2x50mg

B. Saran
Saran yang diberikan ditujukan untuk :
1. Bagi Klien
Klien dapat lebih merencanakan kehamilannya dengan matang, serta
dapat berdiskusi dengan suami mengenai kontrasepsi yang sesuai untuk
menunda kehamilannya.
2. Bagi Rumah Sakit
Dapat menjadikan sebagai salah satu wadah untuk tukar pikiran dalam
memperoleh ilmu baik dari mahasiswa ke lahan praktek ataupun sebaliknya
dari lahan praktek ke mahasiswa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
kebidanan. Klien mendapatkan pelayanan yang intensif dan meningkatkan
pengetahuan terhadap kehamilan

43
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013.


Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.
2. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Analisis Kematian Ibu di
Indonesia Tahun 2012 Berdasarkan Data SDKI tahun 2011, Riskesdas dan
Laporan Rutin KIA. Jakarta : Direktorat Bina Kesehatan Ibu.
3. RSUD Cimacan.2018. Data Register pasien Ruang Alamanda.Cimacan.
4. Sumai,Elfanny.dkk.2014. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
Hiperemesis Gravidarum ( Diakses pada tanggal 01 Mei 2018)
5. Fauziyah, Y. 2012. Obstetri Patologi. Yogjakarta : Nuha Medika.
6. Lombo, Giovanna. 2017. Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia di
Rsup Prof Dr.R.D Kandou Manado, Jurnal Kedokteran Klinik (JKK) Volume
1 No.3, Situasi Kesehatan Ibu. Jakarta : Pusat Data dan Informasi Kementrian
Kesehatan
7. Karlina,Risma.dkk.2014.Hubungan Paritas dan Status Nutrisi dengan
Hiperemesis Gravidarum (Diakses pada tanggal 16 Mei 2018)
8. Departemen Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2014. Profil Kesehatan Provinsi
Jawa Barat.Bandung. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
9. Walyani,Elisabeth Siwi.2015.Asuhan Kebidanan pada
Kehamilan.Yogyakarta.Pustaka Barupess
10. Sulistyowati,dkk.2014.Hubungan Antara Tingkat Stress dengan Kejadian
Hiperemesis Gravidarum. ( Diakses pada 12 Mei 2018)
11. Wiknjosastro, Hanifa. 2010. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
12. Varney H, Kriebs JM, Gegor CL. 2008. Buku ajar asuhan kebidanan volume
1. Jakarta : EGC.
13. Kusmiyati,Yuni.dkk.2008.Perawatan Ibu Hamil.Yogyakarta.Fitramaya
14. Indrayani.2011.Buku Ajar Asuhan Kehamilan.Jakarta.Trans Info Media
15. Pantikawati, Ika & Saryono. 2010 Asuhan Kebidanan I (Kehamilan).
Yogyakarta: Muha Medika
16. Sulistyawati. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta.
Salemba Medika.
17. Saifuddin.2009. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Jakarta.Yayasan Bina Pustaka
18. Astuti, Maya. 2010. Buku Pintar Kehamilan. Jakarta :EGC
19. Fauziyah, Y. 2012. Obstetri Patologi. Yogjakarta : Nuha Medika.
20. Manuaba.2017.Pengantar Kuliah Obstetri.Jakarta.EGC
21. Umboh,Hertje,dkk.2014.Faktor-Faktor Yang Berhubugan Dengan Kejadian
Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Tompaso Kabupaten Minahasa (
diakses 7 Mei 2018 )
22. Departemen Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2014 Profil Kesehatan
Provinsi Jawa Barat. Bandung : Dinas Kesehatan
23. Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan. 3rd ed. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
24. Manuaba,IBG.2007.Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta. Arcan
25. Manuaba,Ida Ayu,dkk.2009. Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta.EGC
26. Umboh,Hertje,dkk.2014.Faktor-Faktor Yang Berhubugan Dengan Kejadian
Hiperemesis Gravidarum di Puskesmas Tompaso Kabupaten Minahasa (
27. Sulistyowati,dkk.2014.Hubungan Antara Tingkat Stress dengan Kejadian
Hiperemesis Gravidarum. ( Diakses pada 12 Mei 2018)
28. Surti,Anna.2017.Pengaruh Perubahan Hormon terhadap Kondisi Psikologis
Ibu Hamil. ( Diakses pada tanggal 01 Mei 2018)
29. Mariantari,Yunia.dkk.2014.Hubungan dukungan suami,usia,ibu,dan gravida
terhadap kejadian genesis gravidarum. (Diakses pada Tanggal 01 Mei 2018)
30. Manuaba IBG.2010.Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan.Jakarta.EGCdiakses 7 Mei 2018 )
31. Varney. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC.
32. Puriatri,Ruri.2014.Hubungan Paritas dan Umur Ibu dengan Kejadian
Hiperemesis Gravidarum di RSUD Adjidarmo. (diakses pada 12 Mei 2018)
33. Ratna,Dwi.2016. Faktor Resiko Hiperemesis Gravidarum pada pada ibu
hamil. (diakses 17 Mei 2018)
Lampiran 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kehamilan


Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Kehamilan
Hari/ Tanggal : Kamis, 17 Febuari 2018
Waktu : Pukul 08.00 WIB
Sasaran : Ibu Hamil
Penyuluh : Melvita Septiani
Tempat : Ruang Nifas

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberi penjelasan tentang tanda bahaya kehamilan, diharapkan ibu
dapat mengenali tanda bahaya yang mungkin terjadi sehingga dapat menjadi
salah satu upaya deteksi dini komplikasi kehamilan.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah melakukan penyuluhan, diharapkan ibu dan keluarga dapat:
1. Menjelaskan pengertian tanda bahaya kehamilan
2. Menyebutkan macam-macam tanda bahaya kehamilan
3. Mengenali gejala yang mengindikasikan ke tanda bahaya

C. Materi
Terlampir

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Alat dan Media


Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
a. Memberi salam
b. Menjelaskan tujuan
a. Menjawab salam
penyuluhan
Pembukaan b. Mendengarkan
1. c. Memberi kesempatan
(1 Menit) c. Menjelasakan yang
kepada ibu untuk
ibu ketahui
menjelaskan yang telah
diketahui oleh ibu.
a. Menjelaskan tentang a. Menjawab
pengertian tanda bahaya
kehamilan. b. Memperhatikan
b. Menanyakan macam-
Inti macam tanda bahaya
2.
(10 menit) kehamilan. c. Menjawab
c. Menjelaskan hal yang
harus dilakukan bila
menemukan salah satu
tanda bahaya.
a. Melakukan evaluasi
a. Menjawab
Penutup b. Menerangkan hasil
3. b. Mendengarkan
(4 menit) penyuluhan
c. Menjawab salam
c. Salam penutup

G. Evaluasi
1. Menjelaskan pengertian tanda bahaya kehamilan!
2. Sebutkan macam-macam tanda bahaya kehamilan!
3. Jelaskan hal yang harus dilakukan bila menemukan salah satu tanda
bahaya!
H. Daftar Pustaka
Saifudin, Abdul Bari. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Astuti, Maya. 2016. Buku Pintar Kehamilan. Jakarta: EGC
MATERI PENYULUHAN
TANDA BAHAYA KEHAMILAN

A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan


Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang
terjadi pada seorang ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah
terjadinya suatu masalah yang serius pada ibu atau janin yang
dikandungnya. Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan
(hamil muda) atau pada pertengahan atau pada akhir kehamilan (hamil
tua).

B. Macam- macam Bahaya Kehamilan


1. Mual dan Muntah (hyperemesis gravidarum)
Mual dan muntah terjadi sampai usia 20 minggu. Mual dan muntah
yang hebat selama hamil dapat menyebabkan terganggunya aktivitas,
dehidrasi (kekurangan cairan), dan kelaparan (berat badan menurun).
Perasaan mual ini disebabkan karena meningkatnya kadar hormone
estrogen dan HCG dalam serum, atau komplikasi lainnya adalah
perdarahan pada retina yang disebabkan oleh peningkatan tekanan
darah.
2. Perdarahan pervaginam
Biasa terjadi pada usia kehamilan lebih dari 22 minggu sampai
menjelang kelahiran bayi. Adapun tanda-tanda perdarahan tersebut:
a. Keluar darah merah segar/kehitaman dan biasanya menggumpal
b. Perdarahan kadang banyak kadang sedikit demi sedikit
c. Perdarahan disertai nyeri atau tidak disertai rasa nyeri diperut
3. Demam Tinggi
Demam dengan suhu tubuh > 38OC. Demam tinggi dapat
merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan
demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan
mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin, 2002).
4. Bengkak pada muka dan tangan.
Hal ini disebabkan oleh penumpukan cairan yang berlebiha
sehingga cairan tersebut disimpan pada jaringan tubuh. Hal ini dapat
diketahui dari kenaikan berat badan yang berlebihan dalam waktu
singkat. Biasanya bengkak terletak ditangan, kaki, muka, serta
biasanya bengkak ini tidak akan hilang setelah diistirahatkan dan
bengkak disertai keluhan fisik lainnya Dapat merupakan pertanda dari
anemia, gangguan fungsi ginjal, gagal jantung ataupun pre eklampsia.
5. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang walaupun sudah
diistiahatkan. Sakit kepala ini biasanya disertai dengan mata
berkunang-kunang dan penglihatan kabur.
6. Penglihatan kabur
Penglihatan yang secara tiba-tiba kabur atau dengan kata lain
penglihatannya tidak jelas. Penglihatan kabur ini adalah:
a. Perubahan visual mendadak seperti bintik-bintik(spot),
berkunang-kunang
b. Peyebabnya: perubahan peredaran darah dalam system saraf
pusat terutama pusat penglihatan di dalam retina yang
abnormal
c. Biasanya disertai sakit kepala yang hebat
7. Gerakan janin
Biasanya terjadi pada sia kehamilan 5-6 bulan, gerakan janin yang
normal adalah lebih dari 10 x/hari apabila kurang dari 10x maka harus
diwaspadai timbulnya tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
8. Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum persalinan
berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan
membrane atau meningkatnya tekanan intra uteri atau oleh kedua
faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari
vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan
ketuban vagina.
C. Hal yang harus dilakukan bila menemukan salah satu tanda bahaya
tersebut:
Segera cari pertolongan medis ke Puskesmas, Bidan praktek, Dokter
praktek, Rumah Bersalin dan Rumah Sakit.
Lampiran 2

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kehamilan


Sub Pokok Bahasan : Pemeriksaan Kehamilan
Penyuluh : Melvita Septiani
Hari/Tanggal : 04 Maret 2018
Waktu : 08.00 WIB
Tempat : Rumah Ny. N

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu hamil dapat mengetahui
keuntungan dari pemeriksaan kehamilan yang rutin dan dapat memotivasu
ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan kepada tenaga kesehatan.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan klien mampu :
1. Menjelaskan pengertian ANC
2. Menjelaskan waktu untuk pemeriksaan ANC
3. Menjelaskan pelayanan ANC
4. Menjelaskan manfaat pemeriksaan ANC
C. Materi
Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media dan Alat
Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
d. Memberi salam
e. Menjelaskan tujuan
a. Menjawab salam
penyuluhan
Pembukaan b. Mendengarkan
1. f. Memberi kesempatan
(2 Menit) c. Menjelasakan yang
kepada ibu untuk
ibu ketahui
menjelaskan yang telah
diketahui oleh ibu.
a. Menjelaskan pengertian a. Menjawab,
ANC Memperhatikan,
b. Menjelaskan waktu mendengarkan
untuk melakukan ANC
Inti c. Menjelaskan keuntungan
2.
(11 menit) dari pemeriksaan ANC
yang rutin
d. Menjelaskan tempat
untuk melakukan ANC

d. Melakukan evaluasi
d. Menjawab
Penutup e. Menerangkan hasil
3. e. Mendengarkan
(5 menit) penyuluhan
f. Menjawab salam
f. Salam penutup

G. Evaluasi
5. Menjelaskan pengertian ANC
6. Menjelaskan waktu untuk melakukan ANC
7. Menjelaskan keuntungan dari pemeriksaan ANC yang rutin
8. Menyebutkan tempat untuk melakukan ANC

H. Daftar Pustaka
Astuti, Maya. 2010. Buku Pintar Kehamilan. Jakarta :EGC
Pemeriksaan Kehamilan

Kehamilan adalah masa ketika seorang wanita membawa embrio atau janin
didalam tubuhnya. Dimana pada masa ini diperlukan sekali pemantauan kepada
ibu hamil untuk deteklsi dini karena sekarang ini setiap kehamilan dianggap
beresiko
Ketika ibu mengalami terlambat datang ulan, merasa mengidam, merasa perutnya
semakin membesar segeralah memeriksakan diri kepada petugas kesehatan.
Dengan didampingi suami, ibu dapat berkonsultasi dengan bidan atau tenaga
kesehatan terdekat
Semakin cepat ibu diperiksa, semakin baik. Ibu akan mendapatkan informasi
mengenai kehamilannya secara dini, cara menjaga kehamilan agar tetap sehat dan
mengatasi masalah dalam kehamilan tersebut, supaya janin dapat berkembang
dengan baik begitu pula dengan kesehatan ibu.

A. Pengertian ANC
ANC adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan
mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas,
persiapan memberikan ASI, dan kembalinya kesehatann reproduksi secara
wajar.
B. Waktu Pemeriksaan
1. 1 kali kunjungan pada awal kehamilan trimester 1 atau usia kehamilan
sebelum 3 bulan
2. 1 kali kunjungan pada kehamilan trimester 2 atau kehamilan lebh dari 3
bulan
3. 2 kali kunjungan pada trimester 3 atau kehamilan berusia 7-9 bulan.

C. Pelayanan ANC ini meliputi :


1. Timbang berat badan
2. Mengukur tekanan darah
3. Mengukur TFU
4. Imunisasi TT
5. Temu Wicara
6. Tes terhadap kemungkinan PMS
7. Pemberian Tablet FE

D. Manfaat melakukan ANC


1. Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan.
2. Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang
dikandungnya
3. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilnannya
4. Mengindentifikasi dan menatalaksana kehamilan resiko tinggi
5. Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga
kualitas kehamilan.

Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan


membahayakam keselamatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya
Lampiran 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kehamilan


Sub Pokok Bahasan : Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
Hari/ Tanggal : Minggu, 04 Maret 2018
Waktu : 08.30 WIB
Sasaran : Ny. N
Penyuluh : Melvita Septiani
Tempat : Rumah Ny. N

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberi penjelasan tentang kebutuhan dasar ibu hamil, diharapkan ibu
dapat mengenali apa saja yang menjadi kebutuhannya selama kehamilan ini.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah melakukan penyuluhan, diharapkan ibu dan keluarga dapat:
1. Menjelaskan nutrisi pada ibu hamil
2. Menyebutkan pemeriksaan kehamilan secara standar
3. Menjelaskan perawatan pada kehamilan
C. Materi
Terlampir
D. Metode
3. Ceramah
4. Tanya jawab
E. Alat dan Media
Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
a. Memberi salam
a. Menjawab salam
b. Menjelaskan tujuan penyuluhan
Pembukaan b. Mendengarkan
1. c. Memberi kesempatan kepada ibu
(2 Menit) c. Menjelasakan
untuk menjelaskan yang telah
yang ibu ketahui
diketahui oleh ibu.
a. Menanyakan tentang nutrisi pada a. Menjawab
ibu hamil b. Memperhatikan
b. Menjelaskan pemeriksaan c. Menjawab
Inti kehamilan secara standar. d. Mendengarkan
2.
(10 menit) c. Menjelaskan perawatan pada e. Memperhatikan
kehamilan
d. Menjelaskan tentang macam-
macam kebutuhan dasar ibu hamil
a. Melakukan evaluasi a. Menjawab
Penutup
3. b. Menerangkan hasil penyuluhan b. Mendengarkan
(4 menit)
c. Salam penutup c. Menjawab salam

G. Evaluasi
1. Menjelaskan pengertian kebutuhan dasar ibu hamil
2. Sebutkan macam-macam kebutuhan dasar ibu hamil
H. Daftar Pustaka
Buku KIA
MATERI PENYULUHAN
KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL

1. Nutrisi Pada Masa Kehamilan


Gizi dan Nutrisi ibu hamil merupakan hal penting yang harus dipenuhi
selama kehamilan berlangsung. Nutrisi dan gizi yang baik ketika kehamilan
berlangsung sangat membantu ibu hamil dan janin dalam menjalani hari-hari
kehamilannya. Tentunya ibu hamil dan janin akan tetap sehat. Selama
kehamilan, kebutuhan nutrisi akan meningkat sepeti kebutuhan akan kalsium,
zat besi serta asam folat. Ibu hamil haruslah di beri dorongan agar
mengkonsumsi makanan yang baik nan bergizi, ditambah kontrol terhadap
kenaikan berat badannya selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan
yang ideal berkisar antar 12-15 kilogram.
Agar perkembangan janin berjalan dengan baik, dan ibu hamil dapat menjalani
hari-hari kehamilannya dengan sehat, makan konsumsi ibu hamil harus
mengandung gizi sebagai berikut:
d. Kalori
Selama kehamilan konsumsi kalori haruslah bertambah dikisaran 300-400
kkal perharinya. Kalori yang di dapat haruslah berasal dari sumber makanan
yang bervariasi, dimana pola makan 4 sehat 5 sempurna harus sebagai
acuannya. Baiknya, 55% kalori di peroleh dari umbi-umbian serta nasi
sebagi sumber karbohidrat, lemak baik nabati maupun hewani sebanyak
35%, 10% dari protein dan sayuran serta buahan bisa melengkapi.
b. Asam Folat
Janin sangat membutuhkan asam folat dalam jumlah banyak guna
pembentukan sel dan sistem syaraf. Jika janin mengalami kekurangan akan
asam folat, maka hal ini akan membuat perkembangan janin menjadi tidak
sempurna dan dapat membuat janin terlahir dengan kelainan seperti
mengalami anenchephaly (tanpa batok kepala), mengalami bibir sumbing.
Asam folat yang bisa di dapat pada buah-buahan, beras merah dan sayuran
hijau.
c. Protein
Protein dibutuhkan oleh ibu hamil dengan jumlah sekitar 60 gram setiap
harinya atau 10 gram lebih banyak dari biasanya. Protein bisa didapatkan
dari kacang-kacangan, tempe, putih telur, daging dan tahu.
d. Kalsium
Berfungsi dalam pertumbuhan dan pembentukan gigi dan tulang janin.
Kalsium dapat diperoleh dari susu, kacang-kacangan dan sayuran hijau.
e. Zat Besi
Berfungsi di dalam pembentukan darah terutama membentuk sel darah
merah hemoglobin dan mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia.
Kebutuhan akan zat besi sebanyak 30 mg per harinya. Zat besi dapat
diperoleh pada hati, daging atau ikan.

2. Pemeriksaan Kehamilan Secara Standart


Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan di
tenaga kesehatan, pemeriksaan kehamilan dilakukan pada :
0-3 bulan : 1 kali
4-6 bulan : 1kali
7-9 bulan : 2 kali

3. Perawatan Selama Kehamilan


Perawatan sehari-hari yang dapat dilakukan ibu hamil untuk menjaga
kehamilannya yaitu :
a. mandi 2 kali sehari dengan sabun
b. gosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur
c. kurangi kerja berat
d. istiahat minimal 1 jam pada siang hari, posisi tiur sebaiknya miring
e. sebaiknya ibu tidur menggunakan kelambu agar terhindar dari nyamuk,
jangan memakai obt nyamuk bakar atau semprot
f. setelah kandungan berumur 4 bulan sering elus-elus perut dan ajak bicara
bayi di dalam kandungan.
Lampiran 4
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kehamilan


Sub Pokok Bahasan : Gizi Seimbang Ibu Hamil
Hari/ Tanggal : Minggu,04 Maret 2018
Waktu : 09.00 WIB
Sasaran : Ny. N
Penyuluh : Melvita Septiani
Tempat : Rumah Ny. N

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil selama 10
menit, diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami tentang berbagai
kebutuhan zat gizi pada ibu hamil.

B. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil, diharapkan
ibu mampu:
1. Menjelaskan pengertian gizi seimbang ibu hamil.

2. Menyebutkan kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil

3. Menyebutkan manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil.

4. Menyebutkan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

C. Garis-Garis Besar Materi

1. Pengertian gizi seimbang ibu hamil

2. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil

3. Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil

4. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil


D. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

E. Media dan Alat Peraga

Buku KIA

F. Proses Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Respon Waktu


Pendahuluan
a. Menyampaikan salam a. Membalas salam
1. b. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan 2 menit
c. Kontrak waktu c. Memberi respon
d. Tes awal
Inti
a. Pengertian gizi seimbang
ibu hamil
b. Kebutuhan zat gizi untuk ibu
Mendengarkan dengan
2. hamil 8 menit
penuh perhatian
c. Manfaat gizi seimbang
untuk ibu hamil
d. Dampak kekurangan gizi
pada ibu hamil
Penutup
a. Menanyakan yang belum
a. Tanya jawab
jelas
b. Tes akhir
3. b. Aktif bersama 5 menit
c. Menyimpulkan hasil
menyimpulkan
penyuluhan
c. Membalas salam
d. Memberi salam penutup

G. Evaluasi
1. Menjelaskan tentang nutrisi ang seimbang bagi ibu hamil
MATERI PENYULUHAN
GIZI SEIMBANG IBU HAMIL

2. Pengertian Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil


Gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat gizi
yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan
perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka
ragam makanan.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita
yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan
janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap
persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak,
rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan
terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk
pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur
atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan
lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan
pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat mengakibatkan
kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan
terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang,
kemudian diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu
dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.

3. Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil


a. Energi
Kebutuhan energi dihitung secara individu kemudian ditambah dengan
tambahan energi untuk ibu hamil sesuai dengan usia kehamilan.
Penambahan energi:
1) Trimester I : 100 kal
2) Trimester II : 300 kal untuk pemekaran jaringan ibu
(peningkatan volume darah,
pertumbuhan uterus dan payudara, penumpukan
lemak)
3) Trimester III : 300 kal untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
b. Protein
Ibu hamil minimal mengkonsumsi 17g protein/hari.
Trimester I : 1g/kg BB/Protein
Trimester II : 1,5g/kg BB/hari
Trimester III : 2g/kg BB/hari
Total kebutuhan protein tidak lebih dari 15% kebutuhan energi.
Jenis protein dengan nilai biologi tinggi: daging, ikan, telur, tahu, tempe,
kacang-kacangan, biji-bijian, susu, yogurt, dll.

c. Karbohidrat
Sebaiknya ½ dari kebutuhan energi. 80.000 kalori selama masa kehamilan
untuk bayi yg sehat. 300kkal/hari selama 9 bulan. Sumber karbohidrat
utama: beras, serealia, gandum, dll.

d. Lemak
¼ dari kebutuhan energi atau 20% dari total energy. Omega 6 dan omega 3
harus lebih banyak karena u/ perkembangan pusat susunan saraf termasuk
sel otak.
Sumber Omega 6 : Minyak kedelai, minyak jagung, minyak
biji matahari,
minyak biji kapas.
Sumber Omega 3 : Minyak ikan laut (ikan salmon, lemuru,
dan tuna), minyak
kedelai, minyak zaitun, minyak jagung.

e. Zat Besi
Kebutuhan zat besi pd saat kehamilan: 30mg/hari ® meningkat 200-300%
buntuk plasenta & sel darah. Zat besi Berasal dari makanan & suplementasi
tablet Fe. Penyerapan Fe terganggu oleh kopi, teh, kalsium, magnesium.
Defisiensi Fe lebih berpengaruh pada ibu. Akan menyebabkan kekurangan
Hb dalam darah yang diperlukan untuk membewa O2 kepada janin dan sel
ibu hamil.
Distribusi Fe :
1) 300mg besi ditransfer ke janin
2) 50-75mg untuk pembentukan plasenta
3) 450mg untuk menambah jumlah sel darah merah
4) 200mg hilang ketika melahirkan
f. Asam Folat
Asam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel baru, membantu
mengembangkan sel syaraf dan otak janin. Kebutuhannya 0,4
mg/hari Sumber asam folat adalah hati, sayuran, hijau, jeruk orange,
kembang kol, kedelai/kacan-kacangaan lain, roti, gandum, serealia, dll.

g. Kalsium
Dibutuhkan untuk pertumbuhan janin sekitar 250mg/hari dan untuk
persediaan si ibu.
Kebutuhan:
Umur >25 tahun : 1200mg/hari
Umur ≤25 tahun : 800mg/hari
Sumber Utama : susu dan hasil olahannya, udang, sarden, dll .

h. Yodium
Kebutuhan : 200mikrogram/hari
Kekurangan : Janin hipotiroidisme, kretinisme, kerusakan syaraf.
Sumber utama : Garam, makanan laut, air, sayur.

1. Manfaat Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil


a. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan.
b. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri
c. Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas

2. Dampak Kekurangan Gizi Pada Kehamilan


a. Terhadap Ibu
Menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia,
perdarahan, BB ibu tdk bertambah secara normal, dan terkena infeksi.
b. Terhadap Persalinan
Mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
(premature), perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
c. Terhadap Janin
Mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan
keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan,
anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir
dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

Anda mungkin juga menyukai