Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEBIDANAN DALAM KEHAMILAN PADA Ny “S” G6P5A0

DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUD Dr.SLAMET GARUT

LAPORAN STUDI KASUS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas laporan presentasi kasus Praktik
Kebidanan II (PKKII) Pada Program Studi Vokasi Diploma III Kebidanan
STIKes ‘Aisyiyah Bandung

Disusun Oleh :

NINING SOPHYA
202017024

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH BANDUNG


PROGRAM STUDI VOKASI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa Laporan Presentasi Kasus


yang berjudul :

ASUHAN KEBIDANAN DALAM KEHAMILAN PADA Ny”S” G6P5A0


DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI RSUD Dr.SLAMET GARUT

Disusun oleh :
NINING SOPHYA
NIM. 202017024
Telah disetujui dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Seminar Hasil
Presentasi Kasus Laporan Tugas Praktik Kebidanan (PK II) Program DIII
Kebidanan STIKes’ Aisyiyah Bandung Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
untuk diterima

Bandung, Januari 2020


Penguji I Penguji II

Reni,

Diketahui oleh
Ketua Program Studi Vokasi DIII Kebidanan
STIKes’ Aisyiyah Bandung

Mulyanti, S.ST.,M.Keb
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-nya penulis, dapat menyelesaikan laporan studi

kasus pada praktik klinik kebidanan II yang berjudul “Asuhan Kebidanan Dalam

Kehamilan Pada Nya “S’’ G6P5A0 usia kehamilan 7-8 minggu dengan

Hiperemesis Gravidarum di RSUD Dr.Slamet Garut.

Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik dalam rangka

menyelesaikan Program Praktek Kebidanan II. Terselesaikan penyusunan laporan

ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan semua pihak, untuk itu penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada Yth :

1. Tia setiawati, S.Kp., Ns., M.Kep., Sp.Kep.An selaku Ketua STIKes

‘Aisyiyah Bandung.

2. Mulyanti, S.ST.,M.Keb selaku Ketua Prodi Vokasi DIII kebidanan STIKes

‘Aisyiyah Bandung.

3. Imas Mardinasyah, S.ST.,M.Tr.Keb selaku Koordinator PK II

4. Nurhayati, S.ST.,M.Kes selaku Pembimbing institusi yang selalu

memberikan bimbingan selama praktek PKK II

5. Sri Rejeki, S.ST selaku pembimbing lahan yang telah memberikan

bimbingan selama praktek PKK II

6. Para Bidan yang selalu membimbing kami di RSUD Dr.Slamat Garut

7. Ny.S/Tn.I selaku pasien

8. Kepada Orang tua keluarga dan orang terdekat yang tiada hentinya

memberikan dukungan baik moral, material, maupun spiritual .

i
9. Teman-teman satu perjuangan yang telah memberikan arti kebersamaan

suka dan duka selama mengikuti kegiatan praktik kebidanan PKK II.

Demikian laporan ini penulis susun dalam bentuk sebaik baiknya

serta layak untuk dijadikan salah satu pemenuhan tugas praktik klinik

kebidanan II. Namun apabila masih terdapat kekurangan dalam

penyusunan laporan ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun demi tercapainya kesempurnaan dalam memenuhi

kebutuhan penyusunan laporan selanjutnya Semoga laporan ini bermanfaat

khusunya bagi penulis dan umumnya bagi para membaca.

Garut, November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................3
E. Jadwal Kegiatan...............................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6

A. Teori Kehamilan..............................................................................................6
B. Teori Hiperemesis Gravidarum.......................................................................7
BAB III TINJAUAN KASUS..............................................................................14

BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................24

BAB V PENUTUP................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hiperemesis Gravidarum didefinisikan sebagai kejadian mual dan

muntah yang mengakibatkan penurunan berat badan lebih dari 5%, asupan

cairan dan nutrisi abnormal, ketidak seimbangan elektrolit, dehidrasi, yang

merugikan kandungan. Mual muntah merupakan gangguan yang paling sering

ditemui kehamilan trimester I, yaitu pada 1 minggu sampai minggu ke-12

selama masa kehamilan Menurut Runiar (2010).

Dampak dari Hiperemesis Gravidarum tidak hanya mengancam

kehidupan wanita, namun juga dapat menyebabkan efek samping pada janin

seperti abortus, berat badan bayi lahir rendah, kelahiran prematur. Dukungan

keluarga sangat penting bagi ibu hamil, karena kehamilan merupakan bukan

hal yang mudah bagi wanita, karena wanita hamil pada Trimester I akan

mengalami perubahan fisik,psikis seperti pembesaran payudara dan akan ada

mual dan muntah , dan ibu hamil akan mengalami perubahan fisik dan bentuk

tubuh ibu hamil dikarenakan kandungan berkembang Manuaba (2010).

Menurut WHO sebagai badan yang menangani masalah bidang

kesehatan, mengatakan bahwa Hiperemesis Gravidarum terjadi di seluruh

dunia. Hiperemesis Gravidarum yang terjadi di Indonesia mulai dari 10%

sampai 15% dari seluruh kehamilan yang mengalami hiperemesis gravidarum

Aril (2010).
2

Indonesia memiliki Kabupaten/Kota diseluruh bagian provinsinya,

yang salah satunya adalah Jawa Barat. Angka kejadian Hiperemesis

Gravidarum di Jawa Barat yaitu 60-80%. Kabupaten Bandung sebagai salah

satu kabupaten di Jawa Barat, juga memiliki kejadian Hiperemesis

Gravidarum, salah satunya yaitu tercatat di Garut tahun lalu jumlah kasus

kematian ibunya mencapai 70 kasus.

Dari data yang diambil di RSUD Dr.Slamet Garut periode 22

November 2017 sampai 07 Desember 2018, terdapat 5.683 ibu hamil, dan

yang mengalami Hiperemesis Gravidarum sebanyak 83 ibu hamil.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk

melakukan pengkajian Asuhan Kebidanan dalam Kehamilan Pada Ny’S’ G6

P5A0 dengan HIPEREMESIS GRAVIDARUM di Ruangan Poli Kebidanan

RSUD Dr.Slamet Garut.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Dapat melakukan Asuhan Kebidanan dalam kehamilan pada Ny

”S” G6P5A0 usia kehamilan 7-8 minggu dengan Hiperemesis

Gravidarum di RSUD Dr.Slamet Garut.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian data subektif pada Ny ”S” G6P5A0 usia

kehamilan 7-8 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum.


3

b. Melakukan pengkajian obektif pada Ny ”S” G6P5A0 usia kehamilan

7-8 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum

c. Menegakan diagnosa atau melaksanakan analisa masalah pada

Ny”S” G6P5A0 usia kehamilan 7-8 minggu dengan Hiperemesis

Gravidarum

d. Melakukan penatalaksanaan asuhan pada Ny ”S” G6P5A0 usia

kehamilan 7-8 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum.

D. Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

Sebagai sarana untuk menambah pengetehuan dan pengalaman dalam

membuat asuhan kebidanan kehamilan Bagi mahasiswa.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai tambahan Referensi dalam meningkatkan pengetahuan

mahasiswa mengenai asuhan Kebidanan Kehamilan.

3. Bagi Lahan Praktik

Dapat meningkatkan mutu pelayanan tenaga kesehatan terutama bidan

untuk selalu melakukan Asuhan Kehamilan dengan baik.


4

E. Jadwal Kegiatan

No Tahap kegiatan Tanggal

1. Melakukan pengkajian data dan memberikan 22-11-2019


asuhan kepada pasien
2. Menentukan kasus 22-11-2019

3. Pembuatan laporan 23-11-2019

4. Konsultasi ke pembimbing lahan 23-11-2019

5. Konsultasi ke pembimbing institusi 06-12-2019

6. Konsultasi ke Pembimbing lahan 09-12-2019

7 Konsultasi ke Pembimbing Institusi 12-12-2019

8 Konsultasi ke pembimbing lahan 13-12-2019

9 Konsultasi ke pembimbing institusi 10-01-2020


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan fertilisasi spermatozoa dan ovum hingga

terjadi pembelahan sel lalu melakukan nidasi atau implantasi pada dinding

saluran reproduksi yaitu pada lapisan endometrium dinding kavum uteri,

pertumbuhan dan perkembangan zigot-embrio-janin menjadi bakal

individu baru (Dewi,Vivian, dkk 2013).

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin

intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan

persalinan. Selain itu, kehamilan juga merupakan suatu proses reproduksi

yang perlu perawatan khusus agar dapat berlangsung dengan baik demi

tercapainya persalinan yang aman dan melahirkan bayi yang sehat

(Kuswanti,Ina 2014).

Kehamilan merupakan penyatuan dari sel mani dan sel telur

didalam ampula tuba kemudian terjadi nidasi/penempelan pada dinding

rahim, terus hingga mengalami perkembangan dan pertumbuhan janin

dalam waktu 40 minggu (Manuaba 2013).


B. Teori Hiperemesis Gravidarum

1. Pengertian Hiperemesis Gravidarum

Mual dan muntah merupakan hal yang umum terjadi pada awal

kehamilan (trimester I). Biasanya terjadi pada pagi hari disebut morning

sickness, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada siang dan

malam hari. Mual dan muntah yang berlebihan dan terjadi sepanjang hari

sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari dan menyebabkan dehidrasi

disebut hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum lebih banyak

terjadi pada kehamilan primigravida dari pada multigravida, Hiperemesis

gravidarum merupakan muntah yang berlebihan pada ibu hamil yang

terjadi mulai dari minggu ke-6 kehamilan dan dapat berlangsung sampai

minggu ke-12 atau lebih. Pembagian Kehamilan Menurut (Fadlun, dkk.

2011)

1). Triwulan (Trimester) I : Kehamilan 0-12 Minggu

2). Triwulan (Trimester) II : kehamilan 13-27 Minggu

3). Triwulan (Trimester) II : 28-40 Minggu

Hiperemesis gravidarum merupakan komplikasi mual dan muntah

pada ibu hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan

dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan alkosis hipokloremik

Menurut (Huttahaean, Serri 2013)

Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan pada penyakit

hiperemesis gravidarum adalah sebagai berikut ;

a). Analisis Urine, Infeksi atau Bilirubin, HCG urine atau darah

7
b). Darah Rutin

c). Nacl, K,Glukosa,kreatinin dan asam urat.

d). USG untuk menyigkirkan kemungkinan mola.

2. Fisiologis Hiperemesis Gravidarum


Mual dan muntah yang ringan umum dan normal terjadi di awal

kehamilan, bila terjadi berlebihan maka dapat menimbulkan efek

patologis seperti hiperemesis gravidarum Runiari (2010)

C. Etiologi

Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak

ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik juga tidak

ditemukan kelainan biokimia, perubahan-perubahan anatomik yang terjadi

pada otak, jantung, hati dan susunan syaraf, disebabkan oleh kekurangan

vitamin serta zat-zat lain akibat kelemahan tubuh karena tidak makan dan

minum. Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan oleh

beberapa sebagai berikut:

1. Faktor psikologis memegang peranan yang penting pada penyakit ini,

rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut akan kehamilan dan

persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat

menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah

sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau

sebagai pelarian kesukaran hidup.

8
2. Faktor adaptasi dan hormonal, pada wanita hamil yang kekurangan darah

lebih sering terjadi hiperemesis gravidarum dapat dimasukan dalam ruang

lingkup faktor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia. Wanita primi

gravida dan overdistensi rahim pada hamil ganda dan hamil mola

hidatidosa, jumlah hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi dan

menyebabkan terjadinya hiperemesis gravidarum. Peningkatan Hormin

Estrogen dan Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG). Pada kehamilan

dinilai terjadi perubahan juga pada sistem endrokrinologi, terutama untuk

hormon estrogen dan HCG yang dinilai mengalami peningkatan. (Serri,

2013)

E. Tanda Dan Gejala


Batas antara mual dan muntah dalam kehamilan yang masih fisiologik

dengan hiperemesis gravidarum tidak jelas, akan tetapi muntah yang

menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi memberikan

petunjuk bahwa wanita hamil telah memerlukan perawatan yang intensif.

Hiperemesis Gravidarum berdasarkan berat ringannya gejala dapat dibagi

kedalam 3 tingkatan :

1. Tingkatan 1 Ringan: Ditandai dengan muntah terus menerus yang

mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan

tidak ada, berat badan tidak ada, berat badan menurun dan nyeri

epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 permenit, tekanan darah sistolik

menurun, turgor kulit mengurang, lidah mengering dan mata cekung.

9
2. Tingkatan II Sedang : penderita terlihat lebih lemah dan apatis, turgor kulit

lebih mengurang, lidah mengering, dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat,

suhu kadang – kadang naik dan mata sedikit ikteris. Berat badsm dan mata

cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton

dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang

khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.

3. Tingkatan III berat : keadaan umum lebih parah, muntah berhenti,

keasadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat,

suhu meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal terjadi pada susunan

saraf yang dikenal sebagai ensefalopati wernicke, dengan gejala

nistagmus, diploma dan perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat

sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B komplek. Timbulnya

ikterus menunjukan adanya payah hati. Frisca (2012)

Tanda dan gejala umum Hiperemesis Gravidarum antara lain:

a. Muntah hebat

b. Nafsu makan buruk

c. Asupan makan buruk

d. Penurunan berat badan

e. Dehidrasi

f. Ketidakseimbangan elektrolit

g. Respons berlebihan terhadap masalah psikososial yang mendasar

h. Muntah yang tak dapat diatasi dengan tindakan untuk mengatasi

morning sickness

10
i. Asidosis yang disebabkan kelaparan

j. Alkalosis akibat hilangnya asam hidroklorida yang keluar bersama

muntahan

k. Hipoklemia.

F. Penatalaksanaan

a. Pengelolaan : Pemberian obat-obatan yaitu dengan obat sedatif , anhistamin,

serta vitamin B1, B6, antiemetik dan Neorobion Sanbe D5%,

metoklopramid 3x1 , ranitidin 3x1. Penderita diisolasi sampai muntah

berhenti dan penderita mau makan. Berikan cairan elektrolit, karbohidrat

dan protein dengan Glukosa 5% dalam cairan garam fisiologis sebanyak 2-3

liter sehari. Bila perlu ditambahkan kalium dan vitamin. Penghentian

kehamilan dapat dilakukan bila keadaan memburuk.

b. Terapi Psikologik

Perlu diyakinkan kepada penderita hiperemesis gravidarum

hilangkan rasa takut oleh kareana kehamilan, kurangi pekerjaan serta

menghilangkan masalah dan konflik yang kiranya dapat menjadi latar

belakang penyakit ini, (Winkjjosastro,2005).

c. Diet

Ciri khas diet hiperemesis gravidarum adalah penekanan karbohidrat

kompleks terutama pada pagi hari, serta menghindari makanan yang

berlemak dan gorengan-gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah,

sebaiknya diberikan arak makan dan minum. Diet ini bertujuan untuk

menggantikan persediaan glikogen tubuh dan mengtrol asidsis secara

11
berangsur memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup (Ai

yeyeh, 2010 ).

Ada tiga macam diet pada hiperemesis gravidarum yaitu :

1) Diet Hiperemesis I : Diberikan kepada hiperemesis tingkat III makanan

berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama

makanan tetapi 1-2 jam sesudahanya makanan ini kurang akan zat-zat

gizi kecuali vitamin C karena itu hanya diberikan beberapa hari.

2) Diet Hiperemesis II : diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang.

Secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi tinggi.

Pemberian minum tidak diberikan bersama makanan. Makanan ini

rendah dalam semua zat-zat gizi kecuali vitamin A dan D.

3) Diet Hiperemesis III : diberikan pada penderita dengan hiperemesis

gravidarum ringan. Menurut kesanggupan penderita minuman boleh

diberikan bersama makanan. Akanan ini cukup dalam semua zat gizi

kecuali kalsium.

4) Makanan yang dianjurkan untuk hiperemesis I,II dan III adalah roti

panggang, biskuit, creakers, buah segar, dan sari buah, minuman ringan,

teh. Sedangkan makanan yang tidak dianurkan adalah makanan yang

umumnya merangsang saluran pencernaan dan berbumbu menyengat.

Bahan makanan yang mengandung alkohol,kopi dan yang mengandung

zat tambahan

G. Komplikasi

12
Dampak yang ditimbulkan dapat terjadi pada ibu dan janin, seperti ibu

akan kekurangan nutrisi dan cairan sehingga keadaan fisik ibu menjadi lemah

dan lelah dapat pula mengakibatkan gangguan asam basa, dan kerusakan ginjal,

ini akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janin karena

nutrisi yang kurang terpenuhi atau tidak sesuai dengan kehamilan, yang

mengakibatkan peredaran darah janin berkurang. Jika tidak diobati,

hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan gagal ginjal, sakit kuning,

kekurangan gizi, depresi. Depresi merupakan komplikasi sekunder umum

HEG. Pada bayi, jika hiperemesis ini terjadi hanya di awal kehamilan tidak

berdampak terlalu serius, tapi jika sepanjang kehamilan si ibu menderita

hiperemesis gravidarum, maka kemungkinan bayinya mengalami BBLR,

IUGR, prematur hingga terjadi abortus. Pada kesempatan langka seorang

wanita dapat meninggal karena hiperemesis gravidarum.

13
BAB III

TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN DALAM KEHAMILAN PADA

Ny “S” G6P5A0 DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

No. Register : 01206190

Hari/Tanggal : JUM’AT 22/11/19

Tempat Praktik : POLI KLINIK KEBIDANAN

Pengkaji : NINING SOPHYA

Waktu Pengkajian : 10.35

I. SUBJEKTIF

A. Anamnesa

a. Identitas

No Identitas Istri Suami


1 Nama : Ny.S Tn.I
2 Umur : 37 49
3 Pekerjaan : IRT Wiraswasta
4 Agama : Islam Islam
Pendidikan
5 : Smp Smp
terakhir

14
6 Golongan Darah : O+ O+
7 Alamat : Leles
8 No.Telp/HP :

15
13

b. Keluhan Utama

Ibu datang dengan suami ke Poli Kebidanan pukul 09.35

pagi mengaku hamil 2 bulan mengatakan ini kehamilan yang ke 6

tidak pernah keguguran, ibu mengatakan semenjak kehamilannya

di usia 7 minggu ini mual dan muntah sering ibu alami, ibu

merasakan lemas, nafsu makan berkurang, berat badan menurun.

Penggalian Riwayat Kesehatan

Riwayat Sosial Ekonomi

 Status perkawinan : Kawin

 Lama menikah : 17 tahun

 Bahasa yang digunakan : Sunda dan indonesia

 Dukungan selama hamil : Baik

 Beban kerja dan kegiatan sehari-hari : Ringan, seperti

menyapu dan

mengepel

 Pengambil keputusan dalam keluarga : Suami dan istri

 Rencana tempat persalinan : Tenaga kesehatan

 Rencana penolong persalinan : Bidan


14

Riwayat Kesehatan Keluarga

No Penyakit Pernah Tidak


Pernah
1 Hipertensi √
2 Diabetes Melitus √
3 Penyakit jantung √
4 Astma atau batuk yang berkepanjangan √
5 Alergi √
6 Sickle cell disease √
7 Epilepsi √
8 Kelainan mental √
9 Kelainan kongenital √

Riwayat Kesehatan Ibu


No Penyakit Pernah Tidak
Pernah
1 Hipertensi V
2 Diabetes Melitus √
3 Penyakit jantung √
4 Astma atau batuk yang berkepanjangan √
5 Alergi √
6 Sickle cell disease √
7 Penyakit ginjal √
8 Psycosa post partum √

Riwayat Penyakit Menular Seksual


No Penyakit dan Keluhan Pernah Tidak
Pernah
1 Riwayat diagnose dan pengobatan STD √
(termasuk AIDS)
2 Pengeluaran vagina yang abnormal √
3 Luka dan pembengkakan pada vagina √
4 Rasa nyeri pada saat berkemih √
15

5 Diare yang berkelanjutan lebih dari 1 bulan √

Riwayat Ginekologi
No Penyakit/Tindakan Pernah Tidak
Pernah
1 Salpingektomi √
2 Pengobatan infertilitas √
3 Kehamilan ektopik √
4 Operasi pada vagina, pelvik dan uterus √

Riwayat Menstruasi

 Usia Menarche : 13 tahun

 Siklus menstruasi : 28 hari

 Lama dan jumlah darah :1minggu

banyak di awal

 Rasa sakit pada saat menstruasi (dismenorhea) : tidak ada

Riwayat Kontrasepsi

 Metode yang pernah digunakan : suntik satu bulan

 Kapan berhenti dan alasannya : 2 bulan lalu, ingin

punya anak

 Lama penggunaan kontrasepsi sebelum hamil : 2 tahun

 Riwayat Kehamilan Sekarang

HPHT : 4-10-2019

TP : 11-07-2020

TT : TT 5 Pada tahun 2019


16

Riwayat Obstetri yang lalu

Anak
Kehamilan Persalinan
No
Suami Jenis Umur
UK Penyulit Penolong Tempat Penyulit
ke Persalinan
1 1 9bln Tak bidan Normal BPM Tidak ada 19

2 9bln Tak Bidan Normal BPM Tidak ada 17

3 9bln Tak Bidan Normal RS Tidak ada 13

4 9bln Tak Bidan Normal RS Tidak ada 7

5 9bln Tak Bidan Normal RS Tidak ada 4

Pola Aktifitas Sehari-hari

Makan

 Frekuensi : 2x sehari tetapi dikeluarkan lagi

 Jenis : Nasi, Sayuran, Tempe,

 Pantangan : Tidak ada

 Masalah : Mual dan Muntah Makanan terkadang di

keluarkan

kembali

Minum

 Frekuensi : 7 gelas sehari

 Jenis : Air mineral dan teh

 Pantangan : Tidak ada

 Masalah : Mual dan muntah Minuman terkadang di

keluarkan
17

kembali

II. OBJEKTIF

A. Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Tinggi Badan : 158 Cm

Berat Badan Sebelum Hamil : 59 Kg

Berat Badan Sekarang : 55Kg

a. Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah : 120/90 mmHg

Suhu : 36,0C

Pernafasan : 23 x/menit

Nadi : 80 x/menit

b. Kepala dan Leher

Rambut

 Kebersihan : Bersih, tidak ada kelainan

 Distribusi rambut : lurus

 Infeksi/masalah lain : Tidak Ada

Wajah

 Oedema : Tidak ada

 Chloasma : Tidak ada


18

 Masalah lain : Tidak Ada

Mata

 Conjunctiva : Anemis

 Sclera : Putih

 Masalah lain : Tidak Ada

Mulut

 Kebersihan : Bersih

 Kelembaban : Bibir tampak pucat dan kering

 Keadaan lidah : Sedikit Kering

 Kebersihan gigi : Bersih Tidak ada yang Berlubang

 Caries : Tidak Ada

 Luka/infeksi/masalah lain: Tidak Ada

Leher

 Pembesaran kelenjar limfe : Tidak Ada

 Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak Ada

 Peningkatan vena jugularis : Tidak Ada

c. Payudara

 Bentuk : Simetris

 Massa : Tidak Ada

 Kondisi putting : Menonjol

 Masalah lain : Tidak Ada


19

d. Abdomen

 Bekas luka operasi : tidak Ada

 Bentuk : Simetris

 Gerakan janin : Aktif

Palpasi abdomen

 Tinggi Fundus Uteri (TFU) : ballotemen (+), teraba

tegang

e. Tangan dan Kaki

Tangan

 Nyeri dan perih pada saat menggenggam : Tidak Ada

 Oedema : Tidak Ada

 Masalah lain : Turgon Kulit

Bekurang

Kaki

 Oedema : Tidak Ada

 Varises : Tidak Ada

 Reflex patella : Positif (+)

f. Vulva dan Perineum

 Nyeri : Tidak Ada

 Pembengkakan : Tidak Ada

 Pengeluaran cairan : Tidak Ada

 Luka : Tidak Ada


20

B. Pemeriksaan Laboratorium

Hb : 11 gr %

Keton urine : positif (+)

C. Pemeriksaan Penunjang

hasil pemeriksaan USG yang telah dilakukan pada hari sabtu

tanggal 22 november tahun 2019 di RSUD Dr.Slamet Garut didapatkan

hasil Ny.S G6 P5A0 usia kehamilan Gravida 7 minggu 1 hari.

III. ANAMNESA

G6P5A0 Gravida 7-8 minggu dengan Hiperemesi Gravidarum

IV. PENATALAKSANAAN

1. Memberitahukan hasil temuan dan pemeriksaan kepada ibu

Evaluasi : ibu memahaminya

2. Memberitahukan usia kehamilan berdasarkan haid terakhir

Evaluasi : Menjelaskan kepada ibu bahwa HPHT : 4-10-2019 ,

Tafsiran persalinan 11-07-2020, ibu memahami dan mengerti

3. Memberitahu ibu mengenai penyebab dan penanganan keluhan

yang dirasakan ibu.

Evaluasi : konseling mengenai tanda bahaya tentang hiperemesis

dampaknya kepada ibu dan bayi.

4. Berkolaborasi dengan dokter spesialis kandungan, Advis dokter :

Evaluasi : advis dokter pasien di pindahkan di ruang bersalin (VK)

untuk perawatan selanjutnya, ibu menyetujui.


21

5. Memberikan Penkes kepada ibu bahwa keluhanya bisa dikurangi

dengan cara :

a). Nutrisi seperti : porsi makan sedikit tapi sering, kurangi makan

yang berminyak dan banyak bumbu.

b). Istirahat , tidur malam 7jam tidur siang 2 jam

Evaluasi : ibu memahami.

6. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan bila kondisi

semakin memburuk sesegera mungkin.

Evaluasi : ibu mengerti dan akan melaksanakan

7. Mendokumentasikan hasil tindakan kedalam buku SOAP.

Catatan Perkembangan

Pada tanggal 23-November-2019 di ruangan kalimaya bawah, atas

advis dokter ibu di pindahkan ke ruang Kalimaya bawah untuk di rawat

dan di berikan terapi obat sesuai advis dokter yaitu : Infus D5%

20tts/menit (12.00WIB), Neorobion Sanbe 1 ampul Drip dalam D5%

500cc 20tts/mnt (08:20 WIB), Ondansetron 2x1 ( 11:00 WIB),Ranitidin

2x1 tablet ( 15:00 WIB).


BAB IV

PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini penulis membahas tentang Asuhan Kebidanan Pada

Nya “S” usia 36 tahun G6P5A0 7-8 minggu kehamilan dengan Hiperemesi

Gravidarum RSUD Dr.Slamet Garut, adapun pembahasan yang akan disampaikan

yaitu penulis memaparkan antara teori BAB II dengan tinjauan kasus BAB III.

A. Data subjektif

Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan didapatkan Data Subjektif

pada Ny.S yang di dapatkan bahwa Ny.S hamil 2 bulan di kehamilannya ini

ibu sering mual muntah, ibu merasa lemah, nafsu makan berkurang, berat

badan ibu turun, Hal ini ibu sesuai dengan teori bahwa Hiperemesis

gravidarum merupakan komplikasi mual dan muntah pada ibu hamil muda

bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak

seimbangnya elektrolit dengan alkosis hipokloremik (Rahmawati, 2011).

B. Data objektif

Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan didapatkan Data Objektif

pada Ny.S yang telah dilakukan kondisi ibu dalam keadaan tampak lemas,

berat badan ibu menurun, tekanan darah 120/80 mmHg, Suhu 36 C


Pernafasan 23 x/menit, Nadi 88x/menit, Turgor kulit ibu berkurang dari hasil

pemeriksaan lab Hb : 11 g % Hal ini sesuai dengan Teori (Varney,2011)

bahwa nadi akan meningkat sekitar 100 x/mnt, turgor kulit berkurang, dan

pemeriksaan urine dilakukan kepada ibu dan didapatkan keton urine positif
25

dehidrasi, Gejala lemah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, nyeri

epigastrium, nadi meningkat, turgor kulit berkurang tekanan darah sistolik

menurun, lidah kering kering dan mata cekung (Ai yeyeh,2010)

C. Analisa data pada Ny. S

Ibu semenjak kehamilannya di usia 7 minggu mual muntah sering, ibu

merasa lemah, nafsu makan menurun, berat badan ibu turun, dan dari data

yang diambil ibu terlihat lemas, nadi cepat¸ mata cekung dan turgor kulit

berkurang, menurut teori dari (Fadlun, dkk. 2011) bahwa ibu mengalami

Hiperemesis Gravidarum Tingkat I dengan tanda dan gejala seperti lemah,

nafsu makan menurun, berat badan menurun, nyeri epigastrium, nadi

meningkat, turgor kulit berkurang tekanan darah sistolik menurun, lidah

kering dan mata cekung dan ini sudah sesuai dengan teori tidak adak

kesenjangan.

D. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada kasus ini sudah sesuai dengan teori yaitu

memberikan asuhan kebidanan meliputi memberitahu ibu mengenai hasil

pemeriksaan menurut Marisah (2016) merupakan hak ibu sebagai pasien

supaya ibu mengetahui dan merasa tenang, memberitahu usia kehamilan

berdasarkan HPHT, memberitahu mengenai penyebab dan penanganan yang

dirasakan ibu.

Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik juga

tidak ditemukan kelainan biokimia, perubahan-perubahan anatomik yang

terjadi pada otak, jantung, hati dan susunan syaraf, disebabkan oleh
26

kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat kelemahan tubuh karena tidak

makan dan minum Menurut Serri (2013)

Penatalaksanaan mual dan muntah ini tergantung pada beratnya gejala,ibu

diberian obat-obatan yaitu dengan Infus D5% 20tts/menit, Neorobion Sanbe 1

ampul Drip dalam D5% 500cc 20tts/mnt,Ondansetron 2x1 dan Ranitidin 2x1

tablet hal ini sudah sesuai dengan SOP, Selain itu memberikan Penkes kepada

ibu bahwa keluhanya bisa dikurangi dengan cara menganjurkan ibu untuk

menghindari makanan uang berminyak, berlemak dan pedas seperti makanan

yang di goreng, rujak, makanan bersantan karena dapat memperburuk rasa

mual (Yeyeh, Ai 2010).

Lalu menganjurkan ibu untuk minum air putih atau jus agar tidak dehidrasi

serta menghindari minuman yang mengandung kafein dan karbonat seperti

kopi dan minuman yang bersoda. Selain itu menganjurkan ibu untuk istirahat

yang cukup seperti tidur siang kurang lebih 1-2 jam malam kurang lebih 8

jam dan menganjurkan ibu untuk tidak terlalu banyak fikiran. Selain itu

Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan bila kondisi semakin

memburuk sesegera mungkin. Hal ini sudah sesuai dengan teori (Yeyeh, Ai

2010)

Mencatat hasil temuan dan tindakan yang telah dilakukan dalam bentuk

SOAP, Hasil temuan dan tindakan telah dicatat dalam bentuk SOAP.
27

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

1. Pengumpulan data Ny. S dalam melakukan pengkajian datanya penulis

dapat melakukannya dengan baik dan data yang didapat lengkap.

2. Analisa data pada Ny.S dalam menegakan diagnosa pada Ny. S telah

sesuai, penulis menegakan diagnosa berdasarkan data yang telah

didapatkan dari data subjektif dan data objektif

3. Penatalaksanaan pada Ny.S dalam melakukan penatalaksanaan

asuhannya sudah sesuai dengan SOP

4. Pendokumentasian yang telah diberikan di dokumentasikan dalam

bentuk SOAP

B. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan yang semoga bermanfaat bagi

yang membaca, yaitu di antaranya sebagai berikut.

1. Dapat menerapkan dan mengaplikasikan teori dan praktik yang telah

didapat dari perkuliahan untuk melaksanakan asuhan kebidanan sesuai

dengan standar yang ditetapkan sehigga diahrapkan keterampilan penulis

selanjutnya dapat memningkat sesuai standar yang ditetapkan.

2. Menajadikan semua ini sebagai pembelajaran yang lebih baik dan

berbekas.
DAFTAR PUSTAKA

Ai yeyeh Rukiyah dkk. 2016. Asuhan kebidanan iii . Jakarta: IBI

Fadlun, dkk. 2011. Asuhan kebidanan Patolgis. Palembang: Salemba

Medika

Kusmiyati, Ina. 2014 . Perawatan Ibu Hamil Asuhan Ibu Hamil.

Yogyakarta: Fitramaya

Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan dan keluarga berencana. EGC: Jakarta

Manuaba. Ida A.C. 2013. Ilmu Kebidanan penyakit kandungan Edisi 2.

Jakarta: EGC

Prawihardjo, 2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Antenatal

Care.Yogyakarta: Mitra Cendikia

Runiar, 2010. Asuhan kebidanan Patolgis. Jakarta: EGC

Retna, Eny .2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia

Siwi, Elisabeth. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta:

Pustaka Baru Press

Tresnawati, Frisca. 2012. Asuhan Kebidanan Jilid .Jakarta: prestasi

Pustakaraya
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai