JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2017
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2017
ii
ii
iii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul
“Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil dengan Anemia di Wilayah
Pusksmas Belimbing Tahun 2017”. Peneliti menyadari bahwa, tanpa bantuan
dan bimbingan Ibu Ns. Elvia Metti, M.Kep,Sp.Kep.Mat selaku pembimbing I
dan ibu Dra. Hj. Syarwini, S.Kep, M. Biomed selaku pembimbing II yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan peneliti dalam
penyusunan hasil penelitian ini. Tidak lupa juga peneliti mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak H. Sunardi, SKM, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI
Padang.
2. Ibu Hj. Murniati Muchtar, SKM, M.Biomed selaku Ketua Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes RI Padang
3. Ibu Ns. Idrawati Bahar, S.Kep, M.Kep selaku Ketua Program Studi Prodi
D III Keperawatan Poltekkes Kemenkes RI Padang.
4. Bapak Ibu Dosen dan Staf yang telah membantu dan memberikan ilmu
dalam pendidikan untuk bekal bagi peneliti selama perkuliahan di Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes RI Padang
5. PimpinanPuskesmas Belimbing yang telah mengizinkan untuk melakukan
studi awal.
6. Teristimewa orang tua dan keluarga yang telah memberikan bantuan
dukungan material dan moral.
7. Rekan – rekan seperjuangan angkatan 2014 Keperawatan, serta sahabat
dan penyemangat yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang
telah banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini.
iv
v
Peneliti menyadari penelitian ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu
peneliti mengharapkan tanggapan, kritikan dan saran yang membangun dari
semua pihak untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Akhir kata, peneliti
berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak
yang telah membantu. Semoga nantinya dapat membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu
Peneliti
v
vi
vi
vii
vii
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................................... 4
C. Tujuan................................................................................................. 4
D. Manfaat............................................................................................... 5
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 69
B. Saran .................................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA
viii
x
DAFTAR SKEMA
x
xi
DAFTAR TABEL
xi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes Padang, DKK Kota
Padang
Lampiran 10 : Data Ibu Hamil HB<11 gr% di Sumatera Barat, Kota Padang,
Puskesmas Belimbing, Puskesmas Lapai dan Puskesmas
Nanggalo
Lampiran 12 : Demonstrasi cara memeasak sayur dan pemilihan sayur yang baik
pada ibu hamil
xii
xiii
Riwayat Pendidikan
No Jenis Pendidikan Tempat Pendidikan Tahun
1 SD SDN 29 Teratak Panas 2002-2008
2 SMP MTsM Lakitan 2008-2011
3 SMA SMAN 1 Lengayang 2011-2014
4 DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes RI Padang 2014-2017
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengingat besarnya dampak anemia terhadap ibu hamil dan janinnya maka
pencegahan anemia yang dilakukan pada ibu hamil yaitu dengan selalu
mengkonsumsi nutrisi yang baik selama kehamilan. Makan makanan yang
tinggi kandungan zat besi yang dapat membantu tubuh menjaga pasokan besi
yang yang diperlukan diperlukan untuk tubuh. Selain itu pemberian vitamin C
juga dapat mencukupi zat besi dan folat (Proverawati, 2011). Ibu hamil
tersebut sebaiknya melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga diketahui
data-data dasarnya. Pemeriksaan kesehatan juga dilakukan pemeriksaan
laboratorium (Manuaba,dkk, 2007). Menurut penelitian Putri, Sulistyono
3
Mengingat dampak dan banyaknya kasus anemia pada ibu hamil di Kota
Padang terutama di Puskesmas Belimbing Kota Padang maka perlu peran
perawat yang melibatkan keluarga dalam melakukan asuhan keperawatan
dimulai dari pengkajian sampai evaluasi (Potter & Perry, 2009). Perawat juga
berperan dalam standar pelayanan 10 T, diantaranya dimulai dari timbang
berat badan dan ukur tinggi badan sampaiperencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi, dan terpenting memberikan pendidikan kesehatan
4
tentang pemberian asupan nutrisi pada ibu hamil yang mengalami anemia di
wilayah Puskesmas Belimbing Kota Padang(Dinas Kesehatan Kota Padang,
2013). Hasil wawancara tanggal 25 Januari 2017 dengan petugas kesehatan di
Puskesmas Belimbing tentang pelaksanaan standar 10 T bahwa tindakan 10 T
wajib dilakukan karena merupakan standar yang harus dilakukan perawat atau
tenaga kesehatan lainya dan petugas sudah melakukan tindakan sesuai
prosedur yang ada. Sementara dari hasil observasi yang dilakukan perawat
memang sudah melakukan tindakan sesuai dengan standar 10 T seperti saat
pengukuran tinggi badan dan berat badan.
Berdasarkan latar belakang diatas dan dampak bahaya dari akibat anemia
pada ibu hamil dibutuhkan pertolongan dari petugas kesehatan salah satunya
perawat. Maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Penerapan
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Di Puskesmas
Belimbing Kota Padang Tahun 2017”
B. Rumusan masalah
Bagaimanakah penerapan asuhan keperawatan pada kasus ibu hamil dengan
anemia di Puskesmas Belimbing Kota Padang Tahun 2017 ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan penerapan asuhan keperawatan pada kasus ibu hamil
dengan anemia di Puskesmas Belimbing Kota Padang Tahun 2017.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mendeskripsikan hasil pengkajian pada kasus ibu hamil
dengan anemia di Puskesmas Belimbing Kota Padang Tahun 2017.
b. Mampu mendeskripsikan rumusan diagnosis pada kasus ibu hamil
dengan anemia di Puskesmas Belimbing Kota Padang Tahun 2017.
5
D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
Laporan kasus ini dapat mengaplikasikan dan menambah wawasan
ilmu pengetahuan serta kemampuan peneliti dalam menerapkan asuhan
keperawatan pada ibu hamil dengan anemia yang telah dipelajari.
2. Bagi Pendidikan
Data dan hasil yang diperoleh dari laporan kasus ini dapat digunakan
sebagai perbandingan dan bahan untuk penelitian selanjutnya dibidang
kesehatan.
3. Tempat Penelitian
Laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran
dalam menerapakan asuhan keperawatan pada pasien anemia.
6
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Anemia
1. Pengertian
Nilai normal yang akurat untuk ibu hamil sulit dipastikan karena ketiga
parameter laboratorium tersebut bervariasi selama periode kehamilan.
Umumnya ibu hamil dianggap anemia jika kadar hemoglobinnya
dibawah 11 g/dl atau hematokrit kurang dari 33%. Konsentrasi Hb
kurang dari 11 g/dl pada akhir trimester pertama dan <10 g/dl pada
trimester kedua dan ketiga menjadi batas bawah untuk menjadi
penyebab anemia dalam kehamilan. Nilai – nilai ini kurang lebih sama
nilai Hb terendah pada ibu - ibu hamil yang mendapat suplementasi
besi, yaitu 11,0 g/dl pada trimester pertama dan 10,5 g/dl pada trimester
kedua dan ketiga (Prawirohardjo,2010).
c. Anemia Plastik
Ada beberapa laporan mengenai anemia aplastik yang terkait dengan
kehamilan, tetapi hubungan antara keduanya tidak jelas. Pada
beberapa kasus eksaserbasi anemia aplastik yang telah ada
sebelumnya oleh kehamilan dan hanya membaik setela terminasi
kehamilan. Pada kasus-kasus lainya, aplasia terjadi selama
kehamilan dan dapat kambuh pada kehamilan berikutnya. Terminasi
kehamilan atau persalinan dapat memperbaiki fungsi sumsum tulang,
tetapi meliputi terminasi kehamilan elektif, terapi suportif,
imunosupresi, atau transplantasi sumsum tulang setelah persalinan.
10
4. Penyebab
Menurut Prawirohardjo (2010), Proverawati (2011) dan Pratami (2016)
penyebab anemia dalam kehamilan adalah :
a. Peningkatan volume plasma sementara jumlah eritrosit tidak
sebanding dengan peningkatan volume plasma
b. Defesiensi zat besi mengakibatkan kekurangan hemoglobin (Hb),
dimana zat besi adalah salah satu pembentuk hemoglobin.
c. Ekonomi : tidak mampu memenuhi asupan gizi dan nutrisi dan
ketidaktahuan tentang pola makan yang benar
d. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi
yang banyak dan perdarahan akibat luka
e. Mengalami dua kehamilan yang berdekatan
f. Mengalami menstruasi berat sebelum kehamilan
g. Hamil saat masih remaja
5. Tanda dan Gejalah Anemia Pada Ibu Hamil
Menurut Proverawati (2011) tanda dan gejalah anemia pada ibu hamil
sebagai berikut :
11
a. Kelelahan
b. Penurunan energi
c. Sesak nafas
d. Tampak pucat dan kulit dingin
e. Tekanan darah rendah
f. Frekuensi pernapasan cepat
g. Kulit kuning disebut jaundice jika anemia karena kerusakan sel
darah merah
h. Sakit kepala
i. Tidak bisa berkonsentrasi
j. Rambut rontok
k. Malaise
6. Patofisiologi
Anemia dalam kehamilan dapat disebabkan oeh banyak faktor, antara
lain; kurang zat besi; kehilangan darah yang berlebihan; proses
penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya; peningkatan
kebutuhan zat besi (Pratami, 2016). Selama kehamilan, kebutuhan
oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksi
eritropenin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah merah
meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi
yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit
sehingga terjadi penurunan konsentrasi Hb (Prawirohardjo, 2010).
MK : Risiko
Perdarahan
ANEMIA PADA IBU
HAMIL
Transpor O2 ke
Tranfusi darah Nutrisi kejanin dan
ibu
placenta
Suplai O2 tidak
Mambutuhkan waktu terpenuhi
Kebutuhan O2 Janin kekurangan
lama Kekuatan selaput placenta
tidak terpenuhi zat besi
8. Respon Tubuh
a. Respon tubuh secara fisik
Pada ibu hamil yang menderita anemia biasanya disebabkan karena
penurunan konsentrase Hb dan asupan nutrisi yang kurang sehingga
tubuh menjadi mudah cepat lelah, mata berkunang kunang, sering
merasa pusing dan keluhan saat hamil bertambah (Manuaba,dkk,
2007)
9. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Secara Medis
Penanganan anemia yang tepat merupakan hal penting untuk
mengatasi anemia pada awal untuk mencegah atau
meminimalkan konsekuensi serius perdarahan. Penanganan
anemia secara efektif perlu dilakukan. Ibu hamil berhak memilih
kadar Hb normal selama kehamilan dan memperoleh
pengobatan yang aman dan efektif. Pengobatan yang aman dan
efektif akan memastikan ibu hamil memiliki kadar Hb yang
normal dan mencegah pelaksanaan tindakan tranfusi darah.
Peningkatan oksigen melalui tranfusi darah telah ditentang
selama dekade terakhir. Selain itu, tindakan tranfusi beresiko
menimbulkan masalah yang lain, seperti transmisi virus dan
bakteri (Pratami, 2016).
Pemberian suplemen zat besi secara rutin pada ibu hamil yang
tidak menunjukan tanda kekurangan zat besi dan memiliki kadar
Hb lebih dari 10,0 g/dl terbukti memberi dampak positif, yaitu
prevelensi anemia selama hamil dan enam minggu postpartum
berkurang. Efek samping berupa hemokonsentrasi, yaitu kadar
Hb lebih dari 13,o g/dl lebih sering terjadi pada ibu yang
mengkonsumsi suplemen zat besi atau asam folat setiap hari
dibandingkan ibu yang tidak mengkonsumsi supleman. Dalam
menagani anemia, profesional kesehatan harus menerapkan
strategi yang sesuai dengan kondisi yang dialami oleh ibu hamil.
Penanganan anemia defesiensi zat besi yang tepat akan
meningkatkan parameter kehamilan fisiologis dan mencegah
kebutuhan akan intervensi lebih lanjut (Pratami, 2016).
6. Pemeriksaan Laboraturium
Pemeriksaan labor dasar
Hb : Biasanya Hb pada trimester pertama dab ke dtiga
kurang dari 11 g/dl dan pada timester dua <10,5 g/dl
Hematokrit : <37% (normal 37-41%)
Eritrosit : <2.8 juta/mm3 (normal 4,2-5,4 juta/mm3)
Trombosit : <200.000 (normal 200.000 – 400.000/mel)
C. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul :
1. Risiko perdarahan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
kewaspadaan perdarahan
2. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurang asupan makanan
4. Mual berhubungan dengan rasa makan/minum yang tidak enak
5. Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam
kehamilan)
6. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin
7. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
21
3. Perencanaan Keperawatan
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dalam bentuk studi
kasus. Penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran asuhan
keperawatan pada pasien melalui pengkajian, merumuskan diagnosa
keperawatan, merumuskan intervensi keperawatan, penatalaksanaan intervensi
dengan implementasi keperawatan,dan melakukan evaluasi dari tindakan
keperawatan pada ibu hamil dengan anemia di Puskesmas Belimbing Kota
Padang 2017.
27
2. Sampel
Sampel adalah suatu objek yang diteliti yang mewakili suatu populasi
(Saryono, 2013). Pemilihan partisipan mengacu pada teknik purposive
sampling. Purposive sampling merupakan suatu teknik penetapan sampel
dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang
dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel
tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya
(Nursalam, 2013)
D. Jenis-Jenis Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari pasien seperti
pengkajian kepada pasien, meliputi: identitas pasien, riwayat kesehatan
pasien, pola aktifitas sehari-hari dirumah,data penunjang (hasil labor dan
diagnostik), dan pemeriksaan fisik terhadap pasien.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh langsung
dari keluarga, rekam medis, hasil labor dan Ruang KIA Puskesamas
Belimbing.
b. Pengkajian ulang
Pengkajian ulang dilakukan setelah intervensi dilakukan. Pengkajian ini
dapat ditulis pada format catatan keperawatan. (Lampiran 2)
2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan dapat ditegakkan yaitu data-data yang telah ada
dianalisa. Kegiatan pendokumentasian diagnosa keperawatan sebagai berikut:
a. Analisa data
Dalam analisa data mencakup data pasien, masalah dan penyebabnya
(Lampiran 2). Data pasien diklasifikasikan menjadi dua yaitu data
subjektif dan data objektif. Data subjektif adalah data yang didapat dari
perkataan pasien, apa yang dikeluhkan dan data objektif adalah data yang
diperoleh perawat berdasarkan dari hasil pengamatan dan pemeriksaan
fisik.
3. Intervensi
Rencana keperawatan terdiri dalam beberapa komponen menurut NANDA
2015-2017 sebagai berikut:
a. Diagnosa yang diprioritaskan
b. Tujuan dan kriteria hasil
c. Intervensi
(Lampiran 2)
4. Implementasi
Implementasi keperawatan terdiri dalam beberapa komponen:
a. Tanggal dan waktu dilakukan implementasi keperawatan.
b. Diagnosa keperawatan.
c. Tindakan keperawatan berdasarkan intervensi keperawatan.
d. Tanda tangan perawat pelaksana.
(Lampiran 2)
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terdiri dalam beberapa komponen:
a. Tanggal dan waktu dilakukan evaluasi keperawatan.
b. Diagnosa keperawatan.
c. Evaluasi keperawatan : Evaluasi keperawatan dilakukan dalam bentuk
pendekatan SOAP.
2. Wawancara
Penelitian ini wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman
wawancara bebas terpimpin. Wawancara ini mempunyai ciri yang
fleksibelitas (keluwesan) tapi arahnya yang jelas. Artinya, pewawancara
diberi kebebasan untuk mengolah sendiri pertanyaan sehingga memperoleh
jawaban yang diharapkan dan responden secara bebas dapat memberikan
informasi selengkap mungkin. Dalam wawancara menggunakan format
asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian sampai evaluasi yang
terreta dalam (Lampiran 2).
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
penelitian ini berbentuk tulisan dan gambar. Penelitian ini mengunakan
dokumen dari Ruang KIA Puskesmas Belimbing untuk menunjang penelitian
yang akan dilakukan.
H. Prosedur Penelitian
1. Prosedur Administrasi
Prosedur dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah:
a. Peneliti meminta izin penelitian dari instansi asal penelitian yaitu
Poltekkes Kemenkes Padang.
b. Peneliti memasukan surat izin penelitian yang diberikan oleh
instansi asal penelitian ke Dinas Kesehatan Kota Padang
c. Setelah dapat surat izin dari Dinas Kesehatan Kota Padang, surat
tersebut di serahkan ke pihak Puskesmas Belimbing dan meminta
izin untuk mengambil data yang dibutuhkan peneliti
d. Melakukan pemilihan sampel sebanyak 2 orang ibu hamil dengan
anemiadengan perkiraan melahirkan bulan Juni. Pemilihan
sampel dilakukan dengan teknik teknik purposive sampling yaitu
suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di
antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan
atau masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat
mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya
e. Mendatangi responden serta keluarga dan menjelaskan tentang
tujuan penelitian
f. Responden dan keluarga memberikan persetujuan utntuk
dijadikan responden dalam penelitian
g. Responden / keluarga menandatangani informed consent.
Peneliti meminta waktu responden untuk melakukan asuhan
keperawatan dan pamit.
h. Selanjutnya perawat dan keluarga melakukan kontrak waktu
untuk pertemuan selanjutnya.
I. Rencana Analisis
Rencana analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah menganalisis semua
temuan pada tahapan proses keperawatan dengan menggunakan konsep dan teori
keperawatan pada ibu hamil dengan anemia. Data yang telah didapat dari hasil
melakukan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, penegakkan diagnosa,
merencanakan tindakan, melakukan tindakan sampai mengevaluasi hasil tindakan
keperawatan pada ibu hamil dengan anemia. Analisa yang dilakukan adalah untuk
membandingkan perbedaan antara kedua pasien yang akan diteliti, analisa data
yang akan dilanjutkan selanjutnya menentukan apakah ada kesesuaian antara teori
yang ada dengan kedua kondisi pasien.
BAB IV
DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN KASUS
A. Deskripsi kasus
Tabel 2.2 Deskripsi kasus partisipan I dan partisipan II
Kunjungan dilakukan pada Ibu.M dan Ibu.D yang mengalami masalah Ibu hamil dengan anemia. Kunjungan dimulai pada tanggal 16
Mei sampai 28Mei 2017 dengan kunjungan dilakukan selama 2 minggu dengan minimal 5 kali kunjungan.
34
pinggang dan sering pusing, badan terasa cepat letih ketika badan terasa cepat letih ketika melakukan aktivitas seperti
melakukan aktivitas seperti mencuci dan membersihkan mencuci dan membersihkan rumah, ibu.D juga mengatakan
rumah, ibu mengatakan jarang mengkonsumsi buah dan kegiatan dirumah sering dibantu oleh keluarganya, pada saat tidur
sayur karena tidak mengerti dengan manfaat sayuan dan sering terasa sakit pada perut, ibu juga mengatakan jarang
buah-buahan, dan ibu juga tidak mengerti dengan penyebab mengkonsumsi sayur dan buah karena faktor ekonomi yang
anemia yang terjadi pada kehamilanya. Ibu juga kurang, ibu juga mengatakan pada saat buang air besar terasa keras
mengatakan takut dengan keadaan janinya apabila dan kurang lancar. ibu juga tidak mengetahui penyebab dari
tubuhnya mengalami penambahan berat badan. Ibu juga kurang darah yang terjadi pada kehamilanya.
mengatakan sering terasa buang air kecil.
Riwayat kesehatan Ibu juga mengatakan belum pernah menderita anemia Pasien mengatakan belum pernah menderita anemia sebelumnya
dahulu sebelumnya dan klien rutin kontrol kehamilan ke dan klien rutin kontrol kehamilan ke pelayanan kesehatan setiap 1
pelayanan kesehatan setiap 1 kali sebulan. Pasien kali sebulan. Pasien mengatakan tidak ada mempunyai penyakit
mengatakan tidak ada mempunyai penyakit keturunan keturunan seperti hipertensi dan DM.
seperti hipertensi dan DM.
Riwayat kesehatan Ibu.M mengatakan tidak ada anggota keluarga yang Ibu.D mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita
keluarga menderita anemia sebelumnya dan tidak ada menderita anemia sebelumnya dan tidak ada menderita penyakit keturunan
penyakit keturunan seperti hipertensi dan DM seperti hipertensi dan DM
Riwayat obstetri Pasien mengatakan haid pertama umur 12 tahun, siklus Pasien mengatakan haid pertama umur 17 tahun, siklus haid
haid teratur, lamanya haid 6 hari. Klien mengatakan 3 kali teratur, lamanya haid 6 hari. Klien mengatakan 2-3 kali ganti
ganti pembalut saat haid. Warna darah haid merah enceer. pembalut saat haid. Warna darah haid merah enceer. Dismenore
B. PEMBAHASAN KASUS
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Ibu. M berusia 24 tahun dan
Ibu.D berusia 32 tahun dengan anemia di wilayah kerja Puskesmas Belimbing
Kota Padang, maka pada BAB ini peneliti akanmembahasperbedaan atau
kesenjangan antara asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan anemia.
Pembahasan ini sesuai dengan tahapan asuhan keperawatan yang dimulai dari
proses pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, pengidentifikasian
intervensi keperawatan, pelaksanaan implementasi dan proses evaluasi.
1. Pengkajian
Hasil pengkajian yang dilakukan penulis tanggal 16 Mei 2016 didapatkan
Ibu. M hamil anak pertama dengan usia kehamilan 39-40 minggu.
Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan tekanan tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 84 x/i, pernafasan 20 x/i, suhu 36,60Cdan hasil laboraturium
menunjukkan kadar Hb ibu 9,7 gr/dl termasuk anemia ringan pada
Trimester III. Sedangkan pada pengkajian yang dilakukan tanggal 16 Mei
2017 didapatkan Ibu.D hamil anak kedua dengan usia kehamilan 37-39
minggu. Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan 120/80 mmHg, nadi 86
x/i, pernafasan 18 x/i, suhu 36,60C dan hasil laboratorium menunjukkan
kadar Hb ibu 10,5 gr/dl termasuk anemia ringan pada Trimester III.
Menurut peneliti tentang hasil penelitian dan teori diatas tidak ada
perbedaan antara kasus dengan teori dan penelitian terdahulu. Pada kasus
Ibu. M sesuai dengan teori, pemeriksaan laboratorium Ibu.M didapatkan
kadar Hb 9,7 gr/dl. Sedangkan pada Ibu.D sesuai dengan teori,
pemeriksaan labor Ibu.D didapatkan kadar Hb 10,5 gr/dl. Teori
menjelaskan selama kehamilan terjadi berbagai komplikasi salah satunya
perubahan fisiologik yaitu perubahan hemodinamik. Karena selama
kehamilan terjadi pengenceran darah atau proses hemodilusi pada ibu ibu
hamil tersebut dapat menyebabkan ekspansi volume plasma sehingga
kebutuhan oksigen lebih tinggi dan memicu peningkatan produksi
eritropeninibu hamil dapat menyebabkan ekspansi volume plasma
sehingga kebutuhan oksigen lebih tinggi dan memicu peningkatan
produksi eritropenin.
Perbedaannya pada Ibu.M dan Ibu.D adalah dari segi ekonomi dimana
Ibu.D lebih masalah dari segi ekonomi, sedangkan dari teori dan hasil
penelitian penyebab anemia dalam kehamilan tersebut salah satunya dari
segi ekonomi sehingga tidak mampu memenuhi asupan gizi dan nutrisi
dan ketidaktahuan tentang pola makan yang benar.
2. Diagnosis Keperawatan
Berdasarkan teori (NANDA, 2015-2017), diagnosis keperawatan untuk
Ibu Hamil dengan Anemia ada 7, yaitu: risiko perdarahan berhubungan
dengan kurang pengetahuan tentang kewaspadaan perdarahan,Intoleran
aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen, Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan kurang asupan makanan, Mual berhubungan
dengan rasa makan/minum yang tidak enak, Keletihan berhubungan
dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam kehamilan), Risiko infeksi
berhubungan dengan penurunan hemoglobin, Ansietas berhubungan
dengan perubahan status kesehatan.
Diagnosis yang pertama ini sesuai dengan teori yang menjelaskan apabila
ibu hamil mengalami anemia selama kehamilan maka banyak ancaman
yang terjadi pada ibu hamil tersebut salah satunya abortus, persalinan
prematur, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, peningkatan
resiko terjadinya infeksi dan ancaman dekompensasi jantung jika Hb
kurang dari 6,0 g/dl(Pratami, 2016).
Diagnosis kedua ini sesuai dengan teori Proverawati (2011) tanda dan
gejalah anemia dalam kehamilan adalah kelelahan, penurunan energi,
tampak pucat dan tekanan darah rendah. Menurut Prawirohardjo (2010),
Proverawati (2011) dan Pratami (2016) jika ibu hamil kurang
mengkonsumsi buah dan sayur (kekurangan zat besi) maka akan sering
merasa keletihan karena salah satu penyebab anemia dalam kehamilan
adalah defesiensi zat besi, maka akan mengakibatkan kekurangan
hemoglobin (Hb) pada ibu hamil dimana zat besi adalah salah satu
pembentuk hemoglobin.
Diagnosis ketiga ini juga sesuai dengan teori yang menjelaskan tanda dan
gejalah anemia dalam kehamilan adalah kelelahan, kurangnya energi
sehingga pada ibu mengalami penurunan pola pikir dan pada kasus diatas
ibu tidak mengerti dengan penyebab anemia dalam kehamilanya serta
tidak mengetahui manfaat buah dan sayur (Proverawati, 2010).
Diagnosis keempat juga sesuai dengan teori yang menjelaskan tanda dan
gejalah anemia adalah mengalami penurunan pola pikir atau penurunan
tekanan darah, maka apabila pasien mengalami penurunan tekanan darah
dan penurunan pola pikir maka akan terjadi suatu gejalah ansietas
(kecemasan) (Proverawati, 2011)
Diagnosis yang pertama ini sesuai dengan teori yang menjelaskan apabila
ibu hamil mengalami anemia selama kehamilan maka banyak ancaman
yang terjadi pada ibu hamil tersebut salah satunya abortus, persalinan
prematur, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, peningkatan
resiko terjadinya infeksi dan ancaman dekompensasi jantung jika Hb
kurang dari 6,0 g/dl(Pratami, 2016).
Diagnosis kedua ini sesuai dengan teori Proverawati (2011) tanda dan
gejalah anemia dalam kehamilan adalah kelelahan, penurunan energi,
tampak pucat dan tekanan darah rendah. Menurut Prawirohardjo (2010),
Proverawati (2011) dan Pratami (2016) jika ibu hamil kurang
mengkonsumsi buah dan sayur (kekurangan zat besi) maka akan sering
merasa keletihan karena salah satu penyebab anemia dalam kehamilan
adalah defesiensi zat besi, maka akan mengakibatkan kekurangan
hemoglobin (Hb) pada ibu hamil dimana zat besi adalah salah satu
pembentuk hemoglobin
Diagnosis ketiga ini juga sesuai dengan teori yang menjelaskan tanda dan
gejalah anemia dalam kehamilan adalah kelelahan, kurangnya energi
sehingga pada ibu mengalami penurunan pola pikir dan pada kasus diatas
ibu tidak mengerti dengan penyebab anemia dalam kehamilanya serta
tidak mengetahui manfaat buah dan sayur (Proverawati, 2010).
Perbedaan antara diagnosa yang ditemukan Ibu.M dan Ibu.D adalah pada
Ibu.M ditemukan diagnosa ansietas berhubungan dengan perubahan status
kesehatan, sementara pada Ibu.D tidak ditemukan diagnosa ansietas.
Sedangkan pada Ibu.D ditemukan diagnosa konstipasi berhubungan
dengan asupan serat yang kurang sementara pada Ibu.m tidak ditemukan
konstipasi.
Menurut teori apabila ibu hamil yang menderita anemia terjadi penurunan
peristaltik usus akibat kurangnya oksigen dan asupan serat yang kurang
sehingga proses pencernaan makanan menjadi menurun dan menyebabkan
konstipasi, apabila ibu hamil menderita konstipasi maka berisiko terjadi
perdarahan. Sementara tidak terjadi konstipasi pada Ibu.M karena pada
Ibu.M lebih sering bergerak dibandingkan Ibu.D dan Ibu.M juga lebih
sering mengkonsumsi buah dan sayur dibandingkan Ibu.D.
Dalam penelitian tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus pada
penyusunan rencana tindakan dalam memperiotaskan masalah,
merumuskan masalah, merumuskan tujuan, kriteria hasil serta tindakan.
Kasus anemia pada Ibu.M dan Ibu.D, setelah penulis melakukan pengkajian,
analisa data, penentuan diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
tentang asuhan keperawatan pada Ibu.M dan Ibu.D dengan anemia di wilayah
kerja Puskemas Belimbing Kota Padang, maka didapatkan hasil yaitu:
1. Pengkajian pada Ibu.M berusia 24 tahun hamil anak pertama dengan usia
kehamilan 39-40 minggu. Pengkajian pada Ibu.D hamil anak kedua
berusia 32 tahun, usia kehamilan Ibu.D 37-39 minggu. Pemeriksaan labor
Ibu.M didapatkan Hb 9,7 gr/dl, sementara pemeriksaan laboratorium
Ibu.D didapatkan 10, gr/dl. Ibu.M mengatakan takut dengan keadaan
janinya apabila tubuhnya mengalami penambahan berat badan. Sementara
Ibu.D mengalami konstipasi atau buang air besar terasa keras dan kurang
lancar. Ibu.D lebih bermasalah dari segi ekonomi dibandingkan Ibu.M .
Ibu.M dan Ibu.D sama-sama tidak mengetahui penyebab anemia yang
terjadi pada kehamilanya.
2. Diagnosis yang muncul pada kasus Ibu.M dan Ibu.D adalah Resiko
perdarahan berhubungan dengan penurunan kadar Hemoglobin,
Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisik, Defisiensi pengetahuan
berhubungan dengan kurangnya minat untuk belajar. Pada Ibu.M
ditemukan diagnosis keperawatan ansietas berhubungan dengan
perubahan status kesehatan sementara pada Ibu.D tidak ditemukan. Pada
Ibu.D ditemukan diagnosis keperawatan konstipasi berhubungan dengan
asupan serat yang kurang, sementara pada Ibu.M tidak ditemukan.
B. Saran
1. Bagi institusi pelayanan kesehatan
Bagi institusi pelayanan kesehatan Puskesmas Belimbing diharapkan dapat
memberikan pelayanan kesehatan semaksimal mungkin dan, diharapkan
PuskesmasBelimbing mampu menyediakan fasilitas serta sarana dan
prasarana yang dapat mendukung kesembuhan pasien dengan memberikan
penyuluhan tentang dampak anemia terhadap kehamilan.
2. Bagi keluarga Ibu.M dan Ibu.D
Diharapkan keterlibatan keluarga dalam memberikan dorongan motivasi
untuk mengatasi masalah Ibu.M dan Ibu.D.
Bulechek, C.M, Butcher, H.K, Dochterman, J.M & Wangner, C.M. (2016).
Nursing Interventions Clasification (NIC). Indonesia : CV. Mocomedia and
is published by arrangements with Elsevier Inc.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Laporan Ibu Hamil Anemia s.d
Desember Per Kab/Kota Tahun 2016
Kemenkes RI. (2014). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2014. Jakarta
Manuaba, I.B.G, Manuaba, I.A.C & Manuaba, I.B.G.R. (2007). Pengantar kuliah
Obstetri. Jakarta : ECG
Tarwono & Wasnidar. (2007).Buku SakuAnemia pada Ibu Hamil. Jakarta : Trans
Info media
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
- Keluhan Saat dikaji : Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 16
Mei 2017 pukul 08.30 Wib didapatkan pasien mengeluh sering
terasa sakit pada pinggang dan sering pusing, badan terasa cepat
letih ketika melakukan aktivitas seperti mencuci dan membersihkan
rumah, ibu mengatakan jarang mengkonsumsi buah dan sayur karena
tidak mengerti dengan manfaat sayuan dan buah-buahan, dan ibu
juga tidak mengerti dengan penyebab anemia yang terjadi pada
kehamilanya. Ibu juga mengatakan takut dengan keadaan janinya
apabila tubuhnya mengalami penambahan berat badan. Ibu juga
mengatakan sering terasa buang air kecil.
d. Riwayat Obstetri
- Riwayat Menstruasi
Umur : 12 tahun
Siklus : teratur (28 hari)
Lamanya : 6 hari
Banyaknya : 3x ganti pembalut dalam sehari
Konsistensi : merah encer
Keluhan (disminore,dll) : sakit perut
HPHT : 13-09-2016
Taksiran Persalinan : 20-06-2017
- Perkawinan
Lamanya Perkawinan : 1 tahun 5 bulan
Berapa Kali Kawin : 1 kali
4. Data psikologi
Ibu mengatakan kehamilan Sekarang adalah kehamilan yang diinginkan,
dan anak yang lahir sekarang disusui selama 6 bulan, dan adanya
dukungan suami untuk menyusui, selama interaksi antara ibu dengan bayi
serta suami sangat baik
7. Aktivitas Sehari-hari
- Dapat menolong diri sendiri : mandiri
- Ditolong dengan bantuan minimum : tidak ada
- Ditolong dengan bantuan maksimum : tidak ada
- Nafsu makan : baik
- Makan / minum : makan 3x sehari tidak
mengkonsumsi sayur
- Istirahat dan pola tidur : tidur 8 jam per hari tidak
ditambah tidur siang
8. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum
- Tinggi / Berat badan : 146 cm / 56 kg
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Suhu : 36,60C
- Nadi : 84 x/i
- Pernapasan : 20 x/i
2) Kepala : rambut bersih, tidak ada ketombe, tidak ada
rambut rontok
3) Muka : wajah tampak pucat, tidak tampak bintik-bintik
hitam pada wajah.
- Mata : konjungtiva pucat, skelera tidak ikterik
- Hidung : simetris kiri kanan dan tidak ada pernapasan
cuping hidung
- Mulut : bibir tampak pucat, mukosa bibir lembab
4) Telingga : simetris kiri kanan, tidak ada keluar cairan dari
telingga
5) Leher : tidak ada pembesaran kelenjer getah bening dan
vena jugularis
6) Payudara : simetris kiri kanan, papila mamae menonjol, tidak
ada lecet, tidak ada pembengkakan dan tampak bersih
7) Palpasi
- Leopold I : TFU pertengahan pusat dan px, teraba bundar,
keras, tidak rata dan tidak melenting kemungkinan bokong janin
- Leopold II : pada perut ibu sebelah kanan teraba panjang dan
keras seperti papan kemungkinan punggung janin dan bagian
kiri perut ibu teraba tonjolan-tonjolan kecil kemungkinan
ekstremitas janin.
- Leopold III : pada perut ibu bagian bawah teraba bulat, keras,
dan masih bisa digoyangkan, kepala janin belum masuk PAP.
- Leopold IV : pada bagian bawah perut ibu teraba bulat,
melenting dan belum masuk PAP.
8) Auskultrasi
Pada perut ibu bagian kanan terdengar detak jantung janin (140 x/i)
9) Perkusi
Reflek patela : positif kiri dan kanan
3. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Teratasi
Resiko perdarahan berhubungan dengan 16 Mei 2017
penurunan kadar Hemoglobin
Keletihan berhubungan dengan 16 Mei 2017
kelesuan fisik
Defisiensi pengetahuan berhubungan 16 Mei 2017
dengan kurangnya minat untuk belajar
Ansietas berhubungan dengan 16 Mei 2017
perubahan status kesehatan
57
4. Intervensi Keperawatan
Dx Keperawatan NOC NIC
Resiko perdarahan NOC:Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Pencegahan perdarahan :
berhubungan dengan mampu mengatasi resiko kehilangan darah 8. Monitor tanda dan gejalah perdarahan
penurunan Hb dengan kriteria hasil : 9. Lindungi pasien dari trauma yang dapat menyebabkan
9. Tidak ada kehilangan darah yang terlihat perdarahan
10. Tidak ada perdarahan pervaginam 10. Hindari mengangkat benda berat
11. Tidak ada penurunan tekanan darah 11. Instruksikan pasien untuk meningkatkan makanan
sistolik yang kaya vitamin K
12. Tidak ada penurunan tekanan darah 12. Cegah konstipasi (misalnya, memotivasi untuk
diastolik meningkatkan asupan cairan dan mengkonsumsi
13. Tidak ada kehilangan panas tubuh pelunan feses) jika diperlukan
14. Tidak ada penurunan Hemoglobin (Hb) 13. Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor
15. Tidak ada penurunan Hematokrit (Ht) tanda-tanda perdarahan dan mengambil tindakan yang
tepat jika terjadi perdarahan (misalnya melapor kepada
perawat)
14. Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor
tanda perdarahan dan mengambil tindakan yang tepat
jika terjadi perdarahan (misalnya, lapor kepada perawat)
Keletihan NOC :Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Manajemen Energi :
berhubungan dengan mampu mengurangi tingkat kelelahan dengan 7. Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang
anemia dalam kriteria hasil : dibutuhkan untuk menjaga ketahanan
kehamilan 9. Tidak terjadi kelelahan 8. Bantu pasien untuk memilih aktivitas-aktivitas yang
10. Tidak ada kelesuan akan dilakukan
11. Tidak ada kehilangan selera makan 9. Anjurkan tidur siang bila diperlukan
12. Tidak ada penurunan motivasi 10. Bantu pasien untuk menjadwalkan priode istirahat
13. Tidak ada sakit kepala 11. Instruksikan pasien/orang yang terdekat dengan pasien
14. Tidak terjadi nyeri otot mengenai kelelahan (gejalah yang mungkin muncul
Manajemen Nutrisi
5) Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi
6) Monitor kalori dan asupan makanan
7) Monitor kecendrungan terjadinya penurunan dan
kenaikan berat badan
8) Berikan arahan bila diperlukan
Defisiensi NOC :Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Proses penyakit :
pengetahuan mampu memahami proses penyakit dengan 1. Jelaskan mengenai proses penyakit,
berhubungan dengan kriteria hasil : 2. Jelaskan tanda dan gejalah yang umum dari penyakit
kurangnya sumber 1. Mengetahui faktor risiko 3. Edukasi pasien mengenai tindakan untuk
pengetahuan 2. Mengetahui tanda dan gejalah dari penyakit mengontrol/meminimalkan gejalah
3. Mengetahui faktor-faktor penyebab dan 4. Edukasi pasien mengenai tanda dan gejalahyang harus
faktor yang berkontribusi dilaporkan kepada petugas kesehatan
4. Mengetahui karakter spesifik penyakit 5. Beri informasi kepada keluarga mengenai
5. Mengetahui strategi untuk meminimalkan perkembangan pasien, sesui kebutuhan
perkembangan penyakit 6. Diskusikan pilihan terapi penanganan
7. Jelaskan komplikasi kronik yang mungkin ada, sesuai
kebutuhan
Ansietas berhubungan NOC:Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Terapi Relaksasi :
dengan perubahan menunjukkan tanda-tanda vital dalam rentang 8. Tentukan apakah ada intervensi relaksasi dimasa lalu
status kesehatan normal dengan kriteria hasil : yang sudah memberikan manfaat
6. Suhu tubuh dalam rentang normal 9. Berikan deskripsi detail terkait intervensi relaksasi yang
7. Tingkat pernapasan dalam rentang normal dipilih
8. Tekanan darah sistolik dalam rentang normal 10. Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa distraksi
9. Tekanan darah diastolik dalam rentang dengan lampu yang redup dan suhu lingkungan yang
normal nyaman, jika memungkinkan
10. Kedalaman inspirasi dalam rentang 11. Dapatkan perilaku yang menungjukan terjadinya
normal relaksasi, misalnya bernapas dalam, menguap,
pernapasan perut, atau banyangan yang menyenangkan
12. Minta klien untuk rileks dan merasakan sensasi yang
terjadi
13. Tunjukan dan praktekan teknik relaksasi pada pasien
14. Evaluasi dan dokumentasikan respon terhadap terapi
relaksasi
6. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Dx Implementasi Evaluasi
1 Kunjungan kedua tanggal 18 Mei 2017 pukul 09.00 WIB Pada kunjungan kedua tanggal 18 Mei 2017pukul 09.00
- Memberikan penyuluhan tentang anemia, dampak, tanda dan WIB
gejala, bahaya dan penatalaksanaan S:
- Menganjurkan klien untuk meningkatkan makanan yang banyak - ibu mengatakanan sudah mengerti tentang anemia
mengandung vit k dan zat besi seperti sejenis kacang kacangan penyebab anemia
dan sayuran hijau - ibu mengatakan akan memakan buah dan sayur
- Memberitahukan untuk menghindari terjadinya konstipasi O :
dengan menganjurkan cairan yang adekuat dan tinggi serat. - ibu terlihat mengerti tentang anemia, penyebab anemia
- Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor tanda serta penanganan dari anemia walaupun belum lancar
perdarahan dan mengambil tindakan yang tepat jika terjadi tetapi Ibu sudah bisa mengulang kembali
perdarahan (misalnya, lapor kepada perawat). A : Masalah belumteratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Pada kunjungan ketiga 20 Mei 2017 pukul 19.00 WIB
- Hindari mengangkat benda berat Pada kunjungan ketiga tanggal 20 Mei 2017 Pukul 19.00
- Instruksikan pasien untuk meningkatkan makanan yang kaya WIB
vitamin k S:
- Cegah konstipasi - Ibu mengatakan sudah memakan sayur
- Meminta ibu/keluarga memantau tanda-tanda perdarahan. - Ibu mengatakan sudah mengurangi benturan pada
janinya
Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 16.00 WIB O:
- Evaluasi pekerjaan pasien Ibu terlihat sudah mengerti dengan penyakitnya dan bisa
- Hindari mengangkat beban berat menghindari faktor risiko terjadinya perdarahan
- Suruh pasien banyak istirahat A : Masalah belum teratasi
- Instruksikan pasien untuk meningkatkan makanan yang kaya P : Intervensi dilanjutkan
vitamin k Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 16.00
- Cegah konstipasi WIB
- Meminta ibu/keluarga memantau tanda-tanda perdarahan. S:
- Ibu mengatakan sudah memakan sayur bayam kemarin
Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00 WIB - Ibu mengatakan sudah mengurangi benturan pada
- Evaluasi pekerjaan pasien janinya
- Evaluasi pengetahuan pasien tentang anemia O:
- Evaluasi Hb pasien Ibu terlihat sudah menghindari faktor risiko terjadinya
perdarahan dan sudah mulai makan sayur dan buah
A : Masalah teratasi sebagian yaitu pada risiko perdarahan
P : Intervensi dilanjutkan
Lampiran II
k. Riwayat Obstetri
- Riwayat Menstruasi
Umur : 17 tahun
Siklus : teratur (28 hari)
Lamanya : 6 hari
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut
Konsistensi : Merah encer
Keluhan (disminore,dll) : Disminore
HPHT : 06-10-2016
Taksiran Persalinan : 13-07-2017
- Perkawinan
Lamanya Perkawinan : 4 tahun
Berapa Kali Kawin : 1 kali
Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakaan saat hamil muda sering merasa mual dan muntah, dan
sekarang saat hamil tua sering merasakan pusing dan pandangan mata
kabur
8.) Auskultrasi
Pada bagian kiri perut ibu terdengar detak jantung janin 135 x/i
9) Perkusi
Reflek patela : positif
2. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
Data subjektif : Penurunan kadar Risiko perdarahan
- Ibu mengatakan cepat lelah saat HB
melakukan aktifitas
- Ibu mengatakan sering pusing apabila
terlalu lama beraktivitas
Data objektifnya :
- Hb 10,5 g/dl
- Konjungtiva anemis, wajah dan bibir
pucat
Data subjektif : Kelesuan fisik Keletihan
- Ibu mengatakan cepat lelah saat
melakukan aktifitas
- Ibu mengatakan sering pusing apabila
terlalu lama beraktivitas
- Ibu juga mengatakan jarang
mengkonsumsi sayur dan buah karena
faktor ekonomi yang kurang
Data objektifnya :
- Ibu terlihat pucat dan kurang tenaga
- Konjungtiva anemis, wajah dan bibir
pucat
- Hb 10,5 gr/dl
Data subjektifnya : Asupan serat tidak Konstipasi
- Ibu mengatakan buang air besar tersasa cukup
keras dan kurang lancar,
- Ibu mengatakan kurang mengkonsumsi
buah dan sayur
Data Objektif :
- Ibu terlihat kurang masalah ekonomi
sehingga tidak mampu memenuhi nutrisi
Data subjektif : kurangnya minat Defisiensi
- Ibu mengatakan tidak mengerti dengan untuk belajar pengetahuan
penyebab anemia yang terjadi pada
dirinya
- Ibu juga mengatakan jarang
mengkonsumsi sayur dan buah karena
faktor ekonomi yang kurang
- Ibu mengatakan tidak tahu tentang
manfaat buah dan sayur
Data Objektifnya :
- Ibu terlihat tidak mengerti dengan
penyebab anemia pada kehamilanya
- Ibu terlihat banyak tanya tentang manfaat
buah dan sayur
3. Diagnosa Keperawatan
Data Taggal ditemukan Tanggal teratasi
Risiko perdarahan berhubungan dengan penurunan kadar 16 Mei 2017
HB
Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisik 16 Mei 2017
Konstipasi berhubungan dengan asupan serat yang kurang 16 Mei 2017
Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya 16 Mei 2017
minat untuk belajar
76
4. Intervensi Keperawatan
Dx Keperawatan NOC NIC
Risiko perdarahan NOC:Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Pencegahan perdarahan :
berhubungan mampu mengatasi resiko kehilangan darah dengan 15. Monitor tanda dan gejalah perdarahan
dengan penurunan kriteria hasil : 16. Lindungi pasien dari trauma yang dapat
kadar HB 16. Tidak ada kehilangan darah yang terlihat menyebabkan perdarahan
17. Tidak ada perdarahan pervaginam 17. Hindari mengangkat benda berat
18. Tidak ada penurunan tekanan darah sistolik 18. Instruksikan pasien untuk meningkatkan makanan
19. Tidak ada penurunan tekanan darah diastolik yang kaya vitamin K
20. Tidak ada kehilangan panas tubuh 19. Cegah konstipasi (misalnya, memotivasi untuk
21. Tidak ada penurunan Hemoglobin (Hb) meningkatkan asupan cairan dan mengkonsumsi
22. Tidak ada penurunan Hematokrit (Ht) pelunan feses) jika diperlukan
20. Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor
tanda-tanda perdarahan dan mengambil tindakan yang
tepat jika terjadi perdarahan (misalnya melapor kepada
perawat)
21. Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor
tanda perdarahan dan mengambil tindakan yang tepat
jika terjadi perdarahan (misalnya, lapor kepada perawat)
Pada kunjungan ke dua tanggal 18 Mei 2017 pukul 10.00 Pada kunjungan kedua tanggal tanggal 18 Mei 2017 pukul 10.00 WIB
WIB S:
- Membantu ibu memilih tindakan yang bisa dilakukan - ibu mengatakan sudah banyak istirahat
- Menganjurkan ibu banyak istirahat, mengindari ibu - ibu mengatakan sudah mengurangi kegiatan yang menyebabkan
mengangkat beban b kelelahan seperti mencuci
Pada kunjungan ketiga 20 Mei 2017 pukul 20.00 WIB O:
- Mengevaluasi pekerjaan ibu yang menyebabkan ibu terlihat lebih segar, konjungtiva anemis, wajah agak pucat,
keletihan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80 x/i, pernapasan 20 x/i.
- Menganjurkan ibu banyak istirahat A:
- Mengindari ibu mengangkat beban berat Masalah belum teratasi
P:
Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 17.00 Intervensi dilanjutkan
WIB
- Evaluasi pekerjaan pasien Pada kunjungan ketiga tanggal 20 Mei pukul 20.00 WIB
- Hindari mengangkat beban berat S:
- Suruh pasien banyak istirahat - Ibu mengatakan sudah mengurangi kegiatan yang menyebabkan
keletihan
Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00 - Ibu mengatakan seharian ini tidak ada tidur siang
WIB O:
- Evaluasi pekerjaan pasien - Ibu terlihat pucat, konjungtiva anemis
- Evaluasi istirahat pasien - Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 90 x/i, pernapasan 22 x/i
- Evaluasi Hb pasien A:
Masalah belum sebagian
P:
Intervensi di lanjutkan
Pada kunjungan ketiga 20 Mei 2017 pukul 20.00 WIB Pada kunjungan kedua tanggal 18 Mei 2017 pukul 10.00 WIB
- Mengevaluasi terjadinya konstipasi S:
- Monitor bising usus - Ibu mengatakan BAB masih terasa keras dan kurang lancar
- Istruksikan pasien mengenai makanan yang tinggi serat - Ibu mengatakan kurang mengkonsumsi buah dan sayur
- Menganjurkan pasien mengkonsumsi buah dan sayur. O:
- Ibu terlihat masih pucat, konjungtiva
Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 17.00 A:
WIB Masalah belum teratasi
- Mengevaluasi terjadinya konstipasi P:
- Istruksikan pasien mengenai makanan yang tinggi serat Intervensi dilanjutkan
- Menganjurkan pasien mengkonsumsi buah dan sayur
Pada kunjungan ketiga tanggal 20 Mei pukul 20.00 WIB
Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00 S:
WIB - Ibu mengatakan masih terasa keras saat BAB
- Evaluasi konstipasi BAB pasien - Ibu mengatakan kurang mengkonsumsi buah dan sayur
- Evaluasi istirahat pasien - Ibu mengatakan bermasalah dari segi ekonomi
- Instruksikan selalu banyak mengkonsumsi buah dan sayur O:
- Ibu terlihat masih pucat, konjungtiva anemis
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
dan ansietas
1. Mengucapkansalam
1. Menjawabsalam
2. Memperkenalkandiri
2. Mendengarkan
3. Menjelaskanmaksuddantujuan
3. Mendengarkan
4. Kontrak waktu
4. Menyetujui kontrak
5. Menanyakanpertanyaanapersepsi
waktu
5. Memberikan
pendapat
35 menit Kerja
5 menit Terminasi :
1. Mengulangi kembali
1. Melakukanevaluasi
materi penyuluhan
2. Memberikankesimpulan
2. Mendengarkan
3. Membuatrencanatindaklanjut
3. Menyetujui
4. Memberikansalampenutup
4. Menjawab salam
2. Penyebab
Menurut Prawirohardjo (2010), Proverawati (2011) dan Pratami (2016)
penyebab anemia dalam kehamilan adalah :
h. Peningkatan volume plasma sementara jumlah eritrosit tidak
sebanding dengan peningkatan volume plasma
i. Defesiensi zat besi mengakibatkan kekurangan hemoglobin (Hb),
dimana zat besi adalah salah satu pembentuk hemoglobin.
j. Ekonomi : tidak mampu memenuhi asupan gizi dan nutrisi dan
ketidaktahuan tentang pola makan yang benar
k. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi
yang banyak dan perdarahan akibat luka
l. Mengalami dua kehamilan yang berdekatan
m. Mengalami menstruasi berat sebelum kehamilan
n. Hamil saat masih remaja
6. Pengobatan Anemia
Audience : 2 Orang
PERTANYAAN:
JAWABAN:
Cara pemilihan sayur yang benar adalah sayuran yang segar, belum layu,
sayuran berwarna hijau, dan sayuran apabila dipegang belum kering seperti sayur
bayam, kangkung dan lain lain.