Anda di halaman 1dari 99

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN


ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
LUBUK BUAYA KOTA PADANG

KARYA TULIS ILMIAH

RISKA MAYORI
153110223

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PADANG


JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2018
POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN


ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
LUBUK BUAYA KOTA PADANG

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Ahli Madya Keperawatan

RISKA MAYORI
153110223

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PADANG


JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2018
1
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan
judul “Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil dengan Anemia di Wilayah
Kerja Pusksmas Lubuk Buaya Tahun 2018”. Peneliti menyadari bahwa, peneliti
tidak akan bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tanpa bantuan dan bimbingan
Ibu Metri Lidya, S.Kp, M. Biomed sebagai pembimbing I dan ibu Dra. Hj.
Syarwini, S.Kep, M. Biomed sebagai pembimbing II yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan peneliti dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini. Tidak lupa juga peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Burhan Muslim, S.KM, M.Si sebagai Direktur Poltekkes


Kemenkes RI Padang.
2. Ibu Hj. Murniati Muchtar, SKM, M.Biomed sebagai Ketua Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes RI Padang.
3. Ibu Ns. Idrawati Bahar, S.Kep, M.Kep sebagai Ketua Program Studi Prodi
D III Keperawatan Poltekkes Kemenkes RI Padang.
4. Bapak Ibu Dosen dan Staf yang telah membantu dan memberikan ilmu
dalam pendidikan untuk bekal bagi peneliti selama perkuliahan di Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes RI Padang.
5. Pimpinan Puskesmas Lubuk Buaya yang telah mengizinkan peneliti untuk
melakukan studi awal.
6. Teristimewa orang tua dan keluarga yang telah memberikan bantuan
dukungan material dan moral.
7. Rekan - rekan seperjuangan angkatan 2015 Keperawatan, serta sahabat dan
penyemangat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Peneliti menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab
itu peneliti mengharapkan tanggapan, kritikan dan saran yang membangun dari
semua pihak untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Akhir kata, peneliti
berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak
yang telah membantu. Semoga nantinya dapat membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu keperawatan.

iii
Padang, Mei 2018

Peneliti

iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber

baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Riska Mayori


NIM : 153110223

TandaTangan
Tanggal : Mei 2018

v
Poltekkes Kemenkes Padang
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Karya lulis Ilmiah berjudul “Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil dengan Anemia
di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2018” ini telah diperiksa dan
disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Sidang Karya lulis Ilmiah Program
Studi Keperawatan Padang Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Padang.

Padang, Mei 2018

Pembimbing I Pembimbinu II

Metri Lidva, S.Kp, M. Dra, Hj. Svarwini, S. Ke p,


Biomed M.Biomed

Idra^ulHEaifer, S.Kep, M. Ke
p N ip.l 9^30705 199403 2 003

vi

VI

Poltekkes Kemenkes Padang


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
JURUSAN KEPERAWATAN

Karya Tulis Ilmiah, Mei 2018


Riska Mayori

Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil Dengan Anemia Di Wilayah Kerja


Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2018

Isi : xii + 84 halaman + 6 tabel + 17 lampiran

ABSTRAK
Anemia kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb dibawah 11gr% pada
trimester I dan III atau <10,5gr% pada trimester II. Dampak pada ibu yaitu abortus,
persalinan prematur, bahkan ancaman dekompensasi jantung.Sedangkan pada janin
yaitu BBLR dan cacat bawaan. Kejadian anemia kehamilan di Puskesmas Lubuk
Buaya Kota Padang tahun 2016 adalah 119. Tujuan penelitian ini menerapkan
asuhan keperawatan ibu hamil dengan anemia di wilayah kerja Puskesmas Lubuk
Buaya Kota Padang Tahun 2018.
Desain penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus. Populasi seluruh ibu hamil
yang mengalami anemia pada trimester II dengan sampel 2 orang partisipan yaitu
Ibu.Y dan Ibu.R dipilih secara purposive sampling dengan pendekatan klinis. Waktu
studi kasus 2 minggu, 5 kali kunjungan. Proses analisis mulai dari pengkajian,
menetapkan diagnosis, perencanaan, implementasi, hingga evaluasi.
Dari hasil penelitian, didapatkan 5 diagnosis keprawatan yang sama pada kedua
partisipan dengan diagnosis keperawatan prioritas : keletihan berhubungan dengan
kelesuan fisiologis (anemia dalam kehamilan). Rencana keperawatan: manajemen
energi dan manajemen nutrisi. Implementasi sesuai dengan rencana yang telah
disusun. Masalah telah teratasi pada kunjungan kelima dimana partisipan tampak
tidak pucat dan terjadi peningkatan Hb.
Bagi Pimpinan Puskesmas Lubuk Buaya diharapkan memotivasi bawahannya untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang professional dan komprehensif. Serta
diharapkan petugas puskesmas dapat melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil
yang mengalami anemia agar kondisinya dapat dipantau sesuai dengan program
perkesmas.

Kata kunci: Anemia, AsuhanKeperawatan, IbuHamil


Daftar Pustaka :43(2007-2017)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii

KATA PENGANTAR............................................................................................. iii

LEMBAR ORISINALITAS.......................................................................... v

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... vi

ABSTRAK.............................................................................................................. vii

DAFTAR ISI......................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... xi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.............................................................................. 5
C. Tujuan........................................................................................................... 6
D. Manfaat......................................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Anemia Dalam Kehamilan


1. Pengertian Anemia dalam Kehamilan..................................................... 8
2. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil dengan Anemia................ 8
3. Etiologi Anemia dalam Kehamilan....................................................... 10
4. Tanda dan gejala Anemia dalam Kehamilan........................................ 10
5. Dampak Anemia dalam Kehamilan............................................. 11

6. Klasifikasi Anemia dalam Kehamilan......................................... 11


7. Jenis Anemia dalam Kehamilan............................................................ 12
8. Patofisiologi Anemia dalam Kehamilan................................................ 13
9. Komplikasi Anemia dalam Kehamilan
a. Komplikasi Anemia Pada Ibu.......................................................... 15
b. Komplikasi Anemia Pada Janin....................................................... 16
10 Respon Tubuh Ibu Hamil dengan Anemia
a Respon Tubuh Secara Fisik............................................................. 16
b Respon Tubuh Secara Psikologis .................................................... 17
11 Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Secara Medis ....................................................... 18
b. PenatalaksanaanKeperawatan di Rumah......................................... 19
B. Konsep Asuhan Keperawatan Anemia dalam Kehamilan
1. Pengkajian Keperawatan ...................................................................... 19
2. Kemungkinan Diagnosis Keperawatan ................................................ 25
3. Rencana Keperawatan .......................................................................... 26
4. Implementasi Keperawatan................................................................... 33
5. Evaluasi Keperawatan .......................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN


A Desain Penelitian........................................................................................ 34
B Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................... 34
C Populasi dan Sampel................................................................................... 34
D Jenis - Jenis Data........................................................................................ 36
E Alat dan Instrumen Pengumpulan Data ..................................................... 36
F Cara Pengumpulan Data............................................................................. 36
G Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 38
H Prosedur Penelitian..................................................................................... 39
I Rencana Analisis ....................................................................................... 40

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Tempat........................................................................................ 42
B Deskripsi Kasus.......................................................................................... 42
C Pembahasan................................................................................................ 62

BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan................................................................................................. 82
B Saran........................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rencana Keperawatan.............................................................................. 26


Tabel 4.1 Pengkajian Keperawatan.......................................................................... 42
Tabel 4.2 Diagnosis Keperawatan............................................................................ 49
Tabel 4.3 Rencana Asuhan Keperawatan................................................................. 51
Tabel 4.4 Implementasi Keperawatan...................................................................... 54
Tabel 4.5 Evaluasi Keperawatan.............................................................................. 59
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Pengambilan Data dari Poltekkes Kemenkes RI Padang


Lampiran 2 : Surat izin melakukan penelitian dari DKK Padang
Lampiran 3 : Surat Selesai Penelitian dari Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang
Lampiran 4 : Lembar Konsultasi Proposal Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 5 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 6 : Informed Conset
Lampiran 7 : Data Ibu Hamil HB <11 gr% dari Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun
2017.
Lampiran 8 : Laporan Ibu Hamil Anemia Per Kabupaten/Kota Tahun 2016
Lampiran 9 : Laporan PWS-KIA DKK Tahun 2016
Lampiran 10 : Asuhan Keperawatan Ny. Y dan Ny. R
Lampiran 11 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 12 : WOC Anemia Kehamilan
Lampiran 13 : Ghant Chart Kegiatan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 14 : Lembar Obsevasi Konsumsi Tablet Fe Dan Nutrisi Yang Adekuat Pada
Ibu Hamil
Lampiran 15 : Lembar Identifikasi Partisipan Trimester II
Lampiran 16 : Jadwal Kunjungan Rumah
Lampiran 17 : Dokumentasi Kunjungan Rumah
DAFTAR RIWAYAT
HIDUP

Nama : Riska Mayori


Tempat, Tanggal Lahir : Duri, 18 Mei 1996
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Alamat : Jorong Balai Panjang, Nagari Balai Panjang,
Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten
Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat
Nama orang tua
Ayah : Abu Bakar
Ibu : Darnawilis
Riwayat Pendidikan :
No Jenis Pendidikan Tempat Pendidikan Tahun
1 SD SDN 01 Balai Panjang 2003-2009
2 SMP SMPN 1 Kecamatan Lareh 2009-2012
Sago Halaban
3 SMA SMAN 1 Kecamatan Lareh 2012-2015
Sago Halaban

xi
i
DAFTAR RIWAYAT
HIDUP

4 DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes RI Padang 2015-2018

xi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Kehamilan merupakan keadaan fisiologis yang menjadi harapan setiap
pasangan suami istri. Namun, tidak semua kehamilan bebas dari masalah.
Masalah yang terjadi pada ibu hamil selama kehamilan diantaranya
kehamilan ektopik atau tuba, perdarahan vagina, keguguran, hiperemesis
gravidarum, demam, plasenta previa, fibroid (mioma), abrupsio plasenta,
infeksi, diabetes mellitus gestasional, preeklampsia, PIH, dan anemia
(Simkin, dkk, 2011). Menurut Prawirohardjo (2013), salah satu yang
menjadi masalah besar pada ibu hamil adalah anemia. Anemia merupakan
penyebab kematian non obstetri yang secara tidak langsung terjadi pada
ibu hamil (Triana, dkk , 2015).

World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 38% ibu hamil


berusia 15-49 tahun mengalami anemia. World Health Organization
(WHO) juga menjelaskan bahwa penyebab anemia kehamilan itu
bervariasi, namun 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan
dengan anemia besi (WHO, 2014). Indonesia frekuensi ibu hamil dengan
anemia relatif tinggi (63.5%). (Saifuddin, dkk, 2014). Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Barat menjelaskan bahwa selama tahun 2016, di
Sumatera Barat terdapat 16.206 orang ibu hamil yang mengalami anemia
(13,2%). Sedangkan di Kota Padang terdapat 1.357 orang ibu hamil yang
mengalami anemia (7,4%).

Anemia merupakan masalah gizi yang mempengaruhi jutaan orang di


negara-negara berkembang dan tetap menjadi tantangan besar bagi
kesehatan manusia (Sudikno & Sandjaja. 2016). Menurut Reeder, dkk
(2014), anemia dalam kehamilan merupakan perubahan fisiologis yang
terjadi selama kehamilan. Anemia adalah kondisi dengan kadar
hemoglobin dalam darah kurang dari 12 gr%. Sedangkan anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11gr%

1
atau hematokrit kurang dari 33% pada trimester I dan trimester III atau
kadar <10,5gr% pada trimester II (Prawirohardjo, 2013). Berdasarkan
ketetapan World Health Organization (WHO), anemia ibu hamil adalah
suatu kondisi dimana kadar sel darah merah atau hemoglobin kurang dari
11 gr% ( WHO, 2014). Anemia ibu hamil sering terjadi pada trimester ke II
karena terjadinya peningkatan volume plasma dan menguranggi vaskositas
darah sehingga menyebabkan hemodilusi, yang dapat menyebabkan
penurunan konsentrasi hemoglobin (Reeder, dkk, 2014).

Dampak anemia pada ibu hamil maupun janinnya dapat mengganggu


kesehatan. Dampak pada ibu dapat menyebabkan infeksi dan komplikasi
akibat kehilangan darah saat atau setelah persalinan, mudah terjadi
preeklamsia/eklamsia, bahkan pada sebagian kasus wanita dapat
mengalami gagal jantung sebagai akibat dari anemia. Anemia kronis
membatasi jumlah oksigen yang tersedia bagi pertukaran janin, yang
menempatkan klien beresiko tinggi mengalami aborsi dan persalinan
prematur (Reeder, dkk, 2014). Sedangkan dampak pada janin dapat
menyebabkan resiko kematian intrauteri, resiko terjadinya abortus, BBLR,
resiko terjadinya cacat bawaan, kelahiran dengan anemia, peningkatan
resiko infeksi pada bayi, hingga kematian perinatal (Pratami, 2016).

Menurut penelitian Yanti, dkk (2015), faktor yang dapat menyebabkan


anemia kehamilan diantaranya tingkat pendidikan, status ekonomi dan
kepatuhan konsumsi tablet Fe. Yanti, dkk (2015) menjelaskan bahwa
faktor utama penyebab anemia gizi adalah kurang cukupnya zat besi
didalam makanan sehari-hari. Kehamilan berulang atau jarak
antarkehamilan yang terlalu dekat juga menyebabkan anemia.
Prawirohardjo (2013) menjelaskan, penyebab anemia tersering adalah
defisiensi zat-zat nutrisi. Sekitar 75% anemia dalam kehamilan disebabkan
oleh defisiensi besi. Ketidakcukupan asupan makanan, misalkan karena
mual dan muntah atau kurang asupan zat besi, dapat menyebabkan anemia
zat besi (Sinsin, 2008).

2
Kebutuhan ibu selama kehamilan ialah 800 mg zat besi, diantaranya 300
mg untuk janin plasenta dan 500 mg untuk pertambahan eritrosit ibu
(Saifuddin, A.B, dkk, 2009). Kebutuhan zat besi janin dapat meningkat
secara drastis pada pertengahan kedua masa kehamilan (Reeder, dkk,
2014). Hal ini dikarenakan pada kehamilan sering terjadi hemodilusi atau
pengenceran darah yang menyebabkan volume darah pada tubuh ibu
meningkat (Azra & Rosha, 2015). Sehingga untuk dapat tetap memenuhi
kebutuhan ibu dan menyuplai makanan serta oksigen pada janin melalui
plasenta, dibutuhkan asupan zat besi tambahan sekitar 2-3 mg/hari
(Kemenkes RI. 2015).

Program pemerintah untuk masyarakat dalam membantu mengatasi


masalah anemia yaitu tablet Fe gratis untuk ibu hamil yang tersedia di
puskesmas (Manuaba, dkk, 2007). Meskipun program pemerintah dalam
upaya penanggulangan anemia pada ibu hamil dengan pemberian tablet Fe
sebanyak 90 tablet selama kehamilan telah berjalan, namun kejadian
anemia pada ibu hamil tetap terjadi. Faktor yang menyebabkan
ketidakberhasilan program pemberian tablet Fe bagi ibu hamil dalam
mengatasi anemia adalah kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang
penyakit anemia dan bahaya yang menyertainya. Fakta tersebut merupakan
faktor yang menyebabkan sebagian besar ibu hamil kurang patuh dalam
mengkonsumsi tablet Fe (Sulistiyanti, 2015). Hal ini sejalan dengan hasil
Riskesdas (2013) yaitu masih ada kasus abortus dan BBLR yang
disebabkan karena ibu hamil tidak rutin mengonsumsi tablet tambah darah
akibat kurangnya pengetahuan dan dukungan keluarga serta masyarakat
tentang pentingnya tablet tambah darah saat hamil (Dinas Kesehatan Kota
Padang, 2016).

Laporan Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2015 menunjukkan bahwa,


jumlah ibu hamil dengan anemia yang tertinggi ditemukan di Puskesmas
Lubuk Buaya yaitu sebanyak 379 kasus. Angka ibu hamil yang memiliki
resiko tinggi pada tahun 2015 yang tertinggi juga di Puskesmas Lubuk

3
Buaya yaitu sebanyak 430 kasus. Pada tahun 2016 didapatkan data dari
Laporan Dinas kesehatan Kota Padang bahwa jumlah ibu hamil yang
mengalami anemia adalah sebanyak 119 kasus (Dinas Kesehatan Kota
Padang, 2017). Mengingat banyaknya kasus dan dampak anemia pada ibu
hamil di Kota Padang terutama di Puskesmas Lubuk Buaya, maka perlu
peran perawat yang melibatkan keluarga dalam melakukan asuhan
keperawatan dimulai dari pengkajian sampai evaluasi (Potter & Perry,
2009). Pengkajian maliputi anamnesis, riwayat psikososial, riwayat
kesehatan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.Diagnosa
utama yang sering muncul pada ibu hamil dengan anemia adalah defisiensi
pengetahuan. Hal ini karena kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya pemeriksaan kehamilan dan mengonsumsi tablet Fe selama
hamil (Sulistiyanti, 2015).Pemberian konseling dan pendidikan kesehatan
yang terperinci merupakan salah satu intervensi keperawatan yang sangat
penting diberikan kepada ibu hamil yang mengalami anemia (Reeder, dkk,
2011). Evaluasi keperawatan perlu dilakukan bersama klien dan keluarga
terhadap pendidikan kesehatan yang telah diberikan (Sulistiyanti, 2015).

Menurut Depkes RI (2010), perawat juga berperan dalam standar


pelayanan 10 T, diantaranya dimulai dari timbang berat badan dan ukur
tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian
imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap, pemberian tablet besi minimal 90
tablet selama kehamilan, tes laboratorium, temu wicara, tentukan presentasi
janin dan hitung DJJ, tetapkan status gizi, dan tata laksana kasus sampai
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi, dan terpenting
memberikan pendidikan kesehatan tentang pemberian asupan nutrisi pada
ibu hamil yang mengalami anemia di wilayah kerja Puskesmas Lubuk
Buaya Kota Padang (Dinas Kesehatan Kota Padang, 2013).

Saat studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 16 November


2017, kunjungan ibu hamil ke Puskemas Lubuk Buaya dari bulan Januari
sampai bulan Oktober 2017 yaitu sebanyak 876 kunjungan, dengan jumlah

4
ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 85 orang. Hasil observasi dari
buku KIA yang dimiliki oleh 4 orang ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Lubuh Buaya, didapatkan 2 diantaranya mengalami anemia. Ibu hamil
yang pertama berusia 36 tahun, trimester III, riwayat gestasi G 8 P5 A2 H5,
dengan kadar Hb 9 gr%. Ibu hamil kedua berusia 26 tahun, trimester II,
primigravida, dengan kadar Hb 10 gr%. Kedua ibu hamil sama-sama
mengalami gejala pusing dan keletihan.

Sesuai hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan petugas Puskesmas


Lubuk Buaya kota padang, upaya tindakan yang diberikan kepada ibu
hamil yang mengalami anemia adalah pemberian tablet Fe selama
kehamilan. Namun, hasil wawancara dengan 2 orang ibu hamil yang
mengalami anemia, didapatkan bahwa mereka malas meminum tablet Fe
karena mual saat meminumnya, dan tidak tahu apa dampak jika tidak patuh
meminumnya. Ibu hamil mengatakan hanya di berikan tablet Fe oleh
petugas Puskesmas, namun tidak dijelaskan cara meminum tablet Fe yang
benar, manfaat, dan dampak jika tidak mengonsumsinya bagi ibu hamil.

Dari Uraian latar belakang diatas dan mengingat dampak bahaya dari
anemia pada ibu hamil, dibutuhkan pertolongan dari petugas kesehatan
salah satunya perawat. Maka peneliti telah selesai melakukan penelitian
dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil dengan Anemia di
Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2018”.

B Rumusan Masalah
Bagaimanakah asuhan keperawatan pada kasus ibu hamil dengan anemia di
wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2018 ?

C Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui atau mengidentifikasi asuhan keperawatan pada
kasus ibu hamil dengan anemia di wilayah kerja Puskesmas Lubuk
Buaya Kota Padang Tahun 2018.

5
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengkajian pada kasus ibu
hamil dengan anemia di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya
Kota Padang Tahun 2018.
b. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan perumusan diagnosis pada
kasus ibu hamil dengan anemia di wilayah kerja Puskesmas Lubuk
Buaya Kota Padang Tahun 2018.
c. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan rencana keperawatan pada
kasus ibu hamil dengan anemia di wilayah kerja Puskesmas Lubuk
Buaya Kota Padang Tahun 2018.
d. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan tindakan keperawatan
pada kasus ibu hamil dengan anemia di wilayah kerja Puskesmas
Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2018.
e. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan evaluasi pada kasus ibu
hamil dengan anemia di wilayah kerja PuskesmasLubuk Buaya
Kota Padang Tahun 2018.

D Manfaat
1. Bagi Peneliti
Laporan kasus ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan serta
kemampuan peneliti dalam penerapan asuhan keperawatan pada ibu
hamil dengan anemia yang telah dipelajari.
2. Bagi Pendidikan
Data dan hasil yang diperoleh dari laporan kasus ini dapat digunakan
sebagai perbandingan dan bahan untuk penelitian selanjutnya dibidang
kesehatan.

3. Tempat Penelitian
Laporan studi kasus ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pikiran dalam menerapakan asuhan keperawatan pada ibu hamil
dengan anemia.

6
BAB II
TINJAUAN TEORITIIS

A Konsep Anemia dalam Kehamilan


1 Pengertian Anemia Dalam Kehamilan
Anemia dalam kehamilan didefenisikan sebagai suatu kondisi ketika ibu
memiliki kadar hemoglobin kurang dari 11,0 g/dl pada trimester I dan
III, atau kadar hemoglobin kurang dari 10,5 g/dl pada trimester II
(Pratami, 2016). Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin pada
trimester pertama, kedua, dan ketiga yang disebabkan berkurangnya
cadangan zat besi yang dibutuhkan janin sehingga membahayakan ibu
dan janin (Wagiyo dan Putrono, 2016). Anemia secara praktis
didefinisikan sebagai kadar Ht, konsentrasi Hb, atau eritrosit dibawah
batas normal. Umumnya ibu hamil dianggap anemia jika kadar
hemoglobin dibawah 11 g/dl atau hematokrit kurang dari 33%. Namun
CDC (Centers for Desease Control and Prevention / Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit) membuat nilai batas khusus berdasarkan
trimester kehamilan, yaitu kadar Hb kurang dari 11.0 g/dl pada trimester
I dan III dan kurang dari 10.5 g/dl pada trimester II (Prawirohardjo,
2013).

2 Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil


Kehamilan merupakan kondisi alamiah tetapi seringkali menyebabkan
komplikasi akibat berbagai perubahan anatomik serta fisiologis dalam
tubuh ibu. Salah satu perubahan fisiologis yang terjadi adalah perubahan
hemodinamika. Selain itu, darah yang terdiri atas cairan dan sel-sel
darah berpotensi menyebabkan komplikasi perdarahan dan trombosis
jika terjadi ketidakseimbangan faktor-faktor prokoagulasi dan
hemostasis (Prawirohardjo, 2013).

Pada proses hemodilusi volume darah akan meningkat secara progresif


mulai minggu ke 6 - 8 kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu
ke 32 - 34 dengan perubahan kecil setelah minggu tersebut. Volume

7
plasma akan meningkat kira-kira 40 - 45%. Hal ini dipengaruhi oleh
aksi progesteron dan estrogen pada ginjal yang dinisiasi oleh jalur renin
- angiotensin dan aldosteron. Penambahan volume darah ini sebagian
besar berupa plasma dan eritrosit (Prawirohardjo, 2013).

Eritropoetin ginjal akan meningkatkan jumlah sel darah merah sebanyak


20 - 30%, tetapi tidak sebanding dengan peningkatan volume plasma
sehingga akan mengakibatkan hemodilusi dan penurunan konsentrasi
hemoglobindari 15 g/dl menjadi 12,5 g/dl, dan pada 6% perempuan bisa
mencapai dibawah 11 g/dl itu merupakan suatu hal yang abnormal dan
biasanya lebih berhubungan dengan defesiensi zat besi yang diabsorbsi
dari makanan dan cadangan dalam tubuh biasanya tidak mencukupi
kebutuhan ibu selama kehamilan sehingga penambahan asupan zat besi
dan asam folat dapat membantu mengembalikan kadar hemoglobin.
Kebutuhan zat besi selama kehamilan lebih kurang 1.000 mg atau rata-
rata 6 - 7 mg/hari. Volume darah ini akan kembali seperti sediakala pada
2-6 minggu setelah persalinan (Prawirohardjo, 2013).

Selama kehamilan jumlah leukosit juga akan meningkat yakni berkisar


antara 5.000 - 12.000 /ul dan mencapai puncaknya pada saat persalinan
dan masa nifas berkisar 14.000 - 16.000 /ul. Penyebab peningkatan ini
belum diketahui. Respon yang sama juga diketahui terjadi selama dan
setelah melakukan latihan yang berat (Prawirohardjo, 2013).

Selama kehamilan juga sirkumferensia torak akan bertambah lebih


kurang 6 cm, tetapi tidak mencukupi penurunan kapasitas residu
fungsional dan volume residu paru-paru karena pengaruh diagfragma
yang naik lebih kurang 4 cm selama kehamilan. Frekuensi pernapasan
hanya mengalami sedikit perubahan selama kehamilan, perubahan ini
akan mencapai puncaknya pada minggu ke 37 dan akan kembali hampir
seperti sediakala dalam minggu ke 24 minggu setelah persalinan
(Prawirohardjo, 2013).

8
3 Etiologi Anemia Dalam Kehamilan
Menurut Jane Bain (2014), penyebab utama anemia kehamilan di negara
maju adalah defisiensi zat besi, yaitu hampir sepertiga kasus. Angka ini
menjadi lebih tinggi di negara berkembang. Penyebab utama defisiensi zat
besi adalah :
1) intake tidak mencukupi,
2) malabsorbsi,
3) hiperemesis gravidarum.

Menurut Saifuddin, 2002 dalam Wagiyo dan Putrono (2016), anemia ibu
hamil pada umumnya disebabkan oleh:
1) kurang gizi (malnutrisi) ,
2) kurang zat besi dalam diit,
3) malabsobsi,
4) perdarahan antepartum,
5) kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu,
6) haid, dan penyakit-penyakit kronik seperti TB paru, cacing usus,
malaria, dan lain-lain.

4 Tanda dan Gejala Anemia Dalam Kehamilan


Menurut Lutfiatus (2016), tanda dan gejala ibu hamil yang mengalami
anemia, yaitu :
1) mudah lelah, lesu,dan sesak napas saat beraktivitas maupun
istirahat,
2) permukaan kulit danwajah pucat,
3) mudah pusing,
4) mudah pingsan,

5) kerja jantung meningkat sehingga denyutnya lebih cepat, bahkan


dapat berakibat gagal jantung jika kondisi jantung memburuk.

5 Dampak Anemia Dalam Kehamilan


Menurut Wiknjosastro, 2006 dalam Wagiyo dan Putrono (2016), anemia

9
dalam kehamilan memberikan pengaruh kurang baik pada ibu, baik dalam
kehamilan, persalinan maupun saat masa nifas, dan masa selanjutnya.
Berbagai masalah dapat timbul akibat anemia, seperti :
1) abortus, partus prematurus
2) partus lama karena intertia uteri, perdarahan postpartum karena
atonia uteri.
3) shock, infeksi, baik intrapartum maupun post partum
4) anemia yang sangat berat dengan hb kurang dari 4 g/100ml yang
menyebabkan dekompensasi kordis.

Sedangkan menurut Rukiyah dan Yulianti (2010), dampak anemia


kehamilan bervariasi, yaitu :

1) gangguan kelangsungan kehamilan : abortus, partus immatur atau


prematur,
2) gangguan proses persalinan : inertia, atonia, partus lama, perdarahan
atonis,
3) gangguan pada masa nifas : sub involusi rahim, mudah terinfeksi,
produksi ASI rendah, dan
4) gangguan pada janin : abortus, dismaturitas, mikrosomi, BBLR,
kematian perinatal

6 Klasifikasi Anemia dalam Kehamilan


Berdasarkan ketetapan WHO, anemia ibu hamil adalah bila Hb kurang dari
11 g/dl. Klasifikasi anemia ibu hamil di Indonesia sangat bervariasi, yaitu :
a Hb 11 g/dl : normal
b Hb 9-10 g/dl : anemia ringan

c Hb 7-8 g/dl : anemia sedang


d Hb <7 g/dl : anemia berat.
(Manuaba, dkk, 2007).

7 Jenis Anemia dalam Kehamilan


Menurut Pratami (2016), anemia dalam kehamilan dapat dibedakan

1
0
menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya, antara lain anemia
defisiensi besi, anemia megaloblastik, anemia hipoplastik, dan anemia
hemolotik (anemia sel sabit). a Anemia Defisiensi Besi
b Anemia defisiensi besi (IDA, Iron Deficiency Anemia) merupakan
kelainan hematologi yang paling sering terjadi selama kehamilan.
Adanya perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan memiliki
peran serta dalam meningkatkan resiko terjadinya IDA. Terdapat
perubahan yang sangat menonjol pada volume massa maternal dan
peningkatan volume sel darah merah total dan massa hemoglobin
yang relatif rendah. Wanita yang memiliki riwayat status nutrisi yang
buruk, jarak kehamilan yang dekat, kehamilan kembar, atau
perdarahan pervaginam yang berlebihan dapa beresiko mengalami
IDA selama kehamilan. IDA dapat menyebabkan wanita hamil
menjadi sangat rentan terhadap infeksi dan komplikasi akibat
kehilangan darah saat atau setelah persalinan. Anemia kronis
membatasi jumlah oksigen yang tersedia bagi pertukaran janin, yang
menempatkan klien beresiko tinggi mengalami aborsi dan persalinan
prematur. Kadar hemoglobin di bawah 10 g/dl atau hematokrit kurang
dari 30% pada wanita hamil pada umumnya menunjukkan adanya
IDA, dan evaluasi lebih jauh diindikasikan untuk menentukan
penyebab terjadinya kondisi tersebut (Reeder, 2014).

c Anemia Megaloblastik
Anemia megaloblastik merupakan anemia dengan karakteristik sel
darah makrositik. Anemia megaloblastik dapat terjadi akibat defisiensi
asam folat, malnutrisi, infeksi kronis, atau defisiensi vitamin B12
(Pratami, 2016). Anemia megaloblastik, dicirikan dengan adanya sel
darah merah yang belum matang yang gagal membelah sehingga sel
darah merah tersebut makin lama makin membesar dan jumlahnhya
makin sedikit, jarang terjadi dibandingkan IDA, yang terjadi pada
kurang dari 3% wanita hamil. Gejala anemia dengan tipe ini meliputi
glositis, lidah sakit, dan anoreksia (Reeder, 2014).

1
1
d Anemia Hipoplastik
Anemia hipoplastik terjadi karena adanya hipofungsi sumsum tulang
belakang dalam membentuk sel darah merah yang baru. Anemia
hipoplastik primer atau idiopatik masih belum diketahui penyebabnya
dan sulit untuk ditangani. Anemia hipoplastik sekunder dapat terjadi
akibat adanya infeksi berat dan pajanan terhadap racun kimiawi,
rotgen, atau radiasi (Pratami, 2016).

e Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik terjadi akibat penghancuran sel darah merah yang
lebih cepat daripada pembentukannya. Gejala utama anemia hemolitik
dapat berupa perasaan lelah, lemah, atau anemia dengan gambaran
darah yang abnormal (Pratami, 2016).

8 Patofisiologi Anemia Dalam Kehamilan


Anemia dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain malnutrisi,
kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah yang
berlebihan, kehamilan, proses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum
waktunya, peningkatan kebutuhan zat besi akibat infeksi kronis atau
infeksi akut yang berulang, serta kondisi kronis seoerti infeksi TB,
malaria, atau cacing usus. Proses kekurangan zat besi sampai menjadi
anemia melalui beberapa tahap. Awalnya, terjadi penurunan simpanan
cadangan besi. Lambat laun hal tersebut mempengaruhi kadar Hb dalam
darah. Didalam tubuh, sebagian zat besi dalam bentuk ferritin di hati. Saat
konsumsi zat besi dari makanan tidak cukup, ferritin inilah yang diambil.
Sayangnya, daya serap zat besi dari makanan sangat rendah. Zat pangan
dari hewani lebih tinggi penyerapannya, yaitu 20-30%, sedangkan dari
sumber nabati hanya 1- 6%. Bila terjadi anemia, kerja jantung akan dipicu
lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan oksigen kesemua organ tubuh.
Akibatnya penderita sering berdebar-debar dan jantung lekas lelah. Gejala
lainnya, lemas-lemas, cepat lelah, cepat letih, mata sering berkunang-
kunang, dan sering mengantuk. Wajah, selaput lendir kelopak mata, bibir,
dan kuku tampak pucat. Anemia sangat berat, dapat berakibat penderita

1
2
sesak napas, bahkan lemah jantung (Pratami, 2016).

Wanita hamil cenderung terkena anemia pada trimester ketiga. Karena,


pada masa ini janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri
sebagai persediaan bulan pertama setelah lahir (Sinsin, 2008). Menurut
penelitian Azra & Rosha (2015), ibu hamil yang mengalami anemia
sebesar hampir 70 persen dan lebih banyak terjadi pada ibu hamil trimester
II dan III. Hal ini dikarenakan pada kehamilan sering terjadi hemodilusi
atau pengenceran darah. Prawirohardjo (2013) menjelaskan, pada
kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan
produksi eritopoietin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah
merah (eritrosit) meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi
dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan
eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin akibat
hemodilusi.

Volume darah mulai meningkat pada trimester I, yang kemudian


mengalami percepatan selama trimester II, dan untuk selanjunya melambat
pada trimester III. Bila hemoglobin ibu sebelum hamil sekitar 11 gr%,
dengan terjadinya hemodilusi, Hb ibu hamil akan menjadi 9.5 - 10 gr%.
Penurunan ini mencerminkan keadaan hemodilusi, dengan terjadinya
hemodilusi akan mengakibatkan anemia hamil fisiologis. Pada proses
hemodilusi volume darah akan meningkat secara progresif mulai minggu
ke 6 - 8 kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu ke 32 - 34
dengan perubahan kecil setelah minggu tersebut. Volume plasma akan
meningkat kira-kira 40 - 45%. Hal ini dipengaruhi oleh aksi progesteron
dan estrogen pada ginjal yang dinisiasi oleh jalur renin - angiotensin dan
aldosteron. Penambahan volume darah ini sebagian besar berupa plasma
dan eritrosit (Prawirohardjo, 2013).

9 Komplikasi Anemia Dalam Kehamilan


a. Komplikasi Anemia Pada Ibu Hamil
Menurut (Pratami, 2016) kondisi anemia sanggat menggangu

1
3
kesehatan ibu hamil sejak awal kehamilan hingga masa nifas. Anemia
yang terjadi selama masa kehamilan dapat menyebabkan abortus,
persalinan prematur, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim,
peningkatan resiko terjadinya infeksi, ancaman dekompensasi jantung
jika Hb kurang dari 6,0 g/dl, mola hidatidosa, hiperemis gravidarum,
perdarahan ante partum, atau ketuban pecah dini. Anemia juga dapat
menyebabkan gangguan selama persalinan seperti gangguan his,
gangguan kekuatan mengejan, kala pertama yang berlangsung lama,
kala kedua yang lama hingga dapat melelahkan ibu dan sering kali
mengakibatkan tindakan operasi, kala ketiga yang retensi plasenta dan
perdaraan postpartum akibat atonia uterus, atau perdarahan
postpartum sekunder dan atonia uterus pada kala keempat. Bahaya
yang dapat timbul adalah resiko terjadinya sub involusi uteri yang
mengakibatkan perdarahan postpartum, resiko terjadinya
dekompensasi jantung segera setelah persalinan, resiko infeksi selama
masa puerperium, atau peningkatan resiko terjadinya infeksi payudara.

b. Komplikasi Anemia Pada Janin


Menurut (Pratami, 2016) anemia yang terjadi pada ibu hamil juga
membahayakan janin yang dikandungnya. Karena asupan nutrisi, O2
dan plasenta menurun ke dalam tubuh janin sehingga dapat timbul
pada janin adalah :
1) resiko terjadinya kematianintra-uteri,
2) resiko terjadinya abortus,
3) berat badan lahir rendah,
4) resiko terjadinya cacat bawaan,
5) peningkatan resiko infeksi pada bayi hingga kematian
perinatal
6) atau tingkat intiligensi bayi rendah.

10 ResponTubuh Ibu Hamil dengan Anemia


a Respon tubuh secara fisik
Menurut Tarwoto dan Wasnidar (2007), ibu hamil yang menderita

1
4
anemia respon tubuhnya seperti :
1) keadaan umum
ibu hamil dengan anemia tampak pucat dan dan mengalami
keletihan.
2) Mata
Konjungtiva ibu hamil dengan anemia tampak nemis,
penglihatan kabur, jaundice sklera dan perdarahan retina.
3) sistem Integumen
kulit ibu hamil dengan anemia tampak pucat, joundice (pada
anemia hemolitik), kulit kering, kuku rapuh, clubbing finger.

4) sistem pernapasan
pernafasan pada ibu hamil dengan anemia dapat ditemukan
dyspnea dan orthopnea.
5) sistem kardiovaskular
ibu hamil dengan anemia dapat ditemukan gejala seperti
takikardia, palpitasi, murmur, angina, hipotensi,
kardiomegali, dan gagal jantung.
6) sistem pencernaan
pada ibu hamil dengan anemia ditemukan mukosa bibir licin
dan mengkilap, stomatitis, anoreksia, disfagia, nyeri
abdomen, hepatomegali, splenomegali.
7) sistem genitourinaria
ibu hamil dengan anemia dapat ditemukan riwayat amnore
dan menoragia sebelumnya, menurunnya fertilisasi, dan
hematuria (pada anemia hemolitik).
8) sistem muskuloskletal
ibu hamil dengan anemia biasanya mengeluh nyeri pinggang,
nyeri sendi, tenderness sternal.
9) sistem persarafan
pada ibu hamil dengan anemia biasnya nyeri kepala, bingung,
neuropati perifer, prestasia, mental depresi, cemas, kesulitan
kopping.

1
5
b Respon tubuh secara psikologis
Menurut Pratami (2016) pada ibu hamil yang menderita anemia
biasanya ibu hamil tersebut lebih sensitif dan merasa cemas dengan
keadaannya dan janinnya karena sangat berbahaya, contonya bagi
ibu bisa menyebabkan abortus, persalinan prematur, peningkatan
terjadi infeksi, ancaman dekompensasi jantung jika Hb kurang dari
6,0 g/dl.
11 Penatalaksanaan Anemia dalam Kehamilan
a Penatalaksanaan Secara Medis
Ibu hamil berhak memilih kadar Hb normal selama kehamilan dan
memperoleh pengobatan yang aman dan efektif. Pengobatan yang
aman dan efektif akan memastikan ibu hamil memiliki kadar Hb
yang normal dan mencegah pelaksanaan tindakan tranfusi darah.
Peningkatan oksigen melalui tranfusi darah telah ditentang selama
dekade terakhir. Selain itu, tindakan tranfusi beresiko menimbulkan
masalah yang lain, seperti transmisi virus dan bakteri (Pratami,
2016).

WHO merekomendasikan pemberian suplemen zat besi tambahan


sekitar 2-3 mg/hari kepada ibu hamil sehingga tetap memenuhi
kebutuhan ibu dan menyuplai makanan serta oksigen pada janin
melalui plasenta (Kemenkes RI, 2015). Program pemerintah dalam
upaya penanggulangan anemia pada ibu hamil dengan pemberian
tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (Sulistiyanti, 2015).
Tablet Fe mulai dikonsumsi oleh ibu hamil pada trimester II, karena
pada trimester ini peningkatan volume plasma darah yang signifikan.
Selain itu, jika diberikan mulai pada trimester I, maka akan membuat
ibu hamil semakin mual dan muntah, melihat dampak dari tablet Fe
yang membuat ibu hamil mual. Tablet sebaiknya diminum dengan
air putih atau air jeruk yang mengandung vitamin C untuk
mempermudah penyerapan zat besi. Teh, susu, dan kopi tidak boleh
diminum bersamaan dengan tablet Fe, karena merupakan faktor
penghambat penyerapan zat besi. Sebaiknya tablet Fe diminum pada

1
6
malam hari sebelum tidur, karena mengurangi efek mual yang akan
timbul setelah ibu meminumnya (Ani, L.S, 2013).
b Penatalaksanaan Keperawatan di rumah
Pendidikan kesehatan pada ibu hamil yang menderita anemia adalah
dengan mengonsumsi nutrisi yang baik untuk mencegah terjadinya
anemia jika sedang hamil, makan makanan yang tinggi kandungan
zat besi (seperti sayuran berdaun hijau, daging merah, sereal, telur,
dan kacang tanah) yang dapat membantu memastikan bahwa tubuh
menjaga pasokan besi yang diperlukan untuk berfungsi dengan
baik. Selain itu pemberian vitamin adalah cara terbaik untuk
memastikan bahwa tubuh memiliki cukup asam besi dan folat, dan
pastikan tubuh mendapatkan setidaknya 27 mg zat besi setiap hari,
yaitu dengan cara mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan
zat besi (Proverawati, 2011).

B Konsep Asuhan Keperawatan Anemia Dalam Kehamilan


1 Pengkajian Keperawatan
a. Identitas Klien
Pengkajian identitas ibu hamil dengan anemia meliputi nama,
umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku
bangsa, diagnosa medis. wanita usia <20 tahun atau >35 tahun
merupakan faktor predisposisi terjadinya anemia selama
kehamilan (Wagiyo dan Putrono, 2016).

b. Keluhan Utama
Keluhan utama ibu hamil dengan anemia dapat ditemukan keluhan
cepat lelah, sering pusing, dan mata berkunang-kunang, malaise,
lidah luka, konsentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia parah),
mual dan muntah pada hamil muda, dan palpitasi (Wagiyo dan
Putrono, 2016).

c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang

1
7
Ibu hamil dengan anemia dapat ditemukan mudah lelah,
lesu, dan sesak napas saat beraktivitas maupun istirahat,
permukaan kulit dan wajah pucat, dan mudah pusing
(Lutfiatus, 2016).
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat kesehatan dahulu pada ibu hamil dengan anemia
biasanya riwayat kehamilan yang berdekatan, dan riwayat
penyakit-penyakit tertentu seperti infeksi seperti TB, cacing
usus, dan malaria yang dapat memungkinkan terjadinya
anemia (Pratami, 2016).
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Anggota keluarga biasanya tidak ada yang mengalami
penyakit yang sama. Biasanya anggota keluarga cenderung
menganggap gejala yang ada pada ibu hamil dengan anemia
merupakan hal yang biasa terjadi pada ibu hamil. Hal ini
merupakan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
resiko anemia pada ibu hamil. Sehingga, biasanya anggota
keluarga kurang memperhatikan gizi anggota keluarganya
walaupun sedang hamil (Riasmini, dkk, 2017).
4) Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Ibu hamil dengan anemia dapat ditemukan kehamilan pada
usia muda dan kehamilan yang berdekatan (Wagiyo dan
Putrono, 2016).
5) Pola Aktivitas Sehari-hari
a) Pola makan
Ibu hamil dengan anemia biasanya kurang
mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti
sayuran berdaun hijau, daging merah dan tidak
mengkonsumsi tablet Fe (Wagiyo dan Putrono, 2016).
b) Pola aktivitas/istirahat
Ibu hamil dengan anemia mudah kelelahan, keletihan,
malaise, sehingga kebutuhan untuk tidur dan istirahat
lebih banyak (Wagiyo dan Putrono, 2016).

1
8
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
Ibu hamil dengan anemia akan terlihat lemah, lesu, dan
pucat (Wagiyo dan Putrono, 2016).
2) Head to Toe
Menurut Wagiyo dan Putrono (2016), pemeriksaan head to
toe pada ibu hamil dengan anemia, didapatkan :
a) Kepala :
Rambut ibu hamil dengan anemia biasanya tidak ada
masalah
b) Wajah :
Pada wajah ibu hamil biasanya terdapat chloasma
gravidarum karena terjadi hiperpigmentasi.
c) Mata :
Ibu hamil dengan anemia ditemukan konjungtiva anemis
dan skelera tidak ikterik.
d) Mulut :
Bibir ibu hamill dengan anemia ditemukan pucat dan
membran mukosa kering.
e) Payudara
Inspeksi:
Pada areola mammae dan puting susu ibu hamil akan
menghitam. Biasanya payudara akan membesar, tegang
dan sakit.
Palpasi:
Apabila di pijat, biasanya pada kehamilan 16 minggu
cairan yang dikeluarkan jernih, kehamilan 16 minggu
sampai 32 minggu warna cairan agak putih seperti air
susu yang sangat encer, dan dari kehamilan 32 minggu
sampai anak lahir cairan yang keluar lebih kental,
berwarna kuning, dan banyak mengandung lemak atau
disebut kolostrum.
f) Abdomen

1
9
Inspeksi :
Hingga kehamilan empat bulan, pembesaran perut
belum kelihatan. Setelah kehamilan lima bulan, perut
mulai kelihatan membesar. Saat hamil tua, perut
menjadi tegang dan pusat meninjol keluar. Timbul linia
alba atau nigra dan strie gravidarum
Palpasi :
Leopold 1 :
(a) apabila kepala janin dibagian fundus, yang
akan teraba adalah keras, bundar, dan
melenting.
(b) apabila bokong janin teraba dibagian fundus,
yang terasa adalah lunak, kurang bundar, dan
kurang melenting.
(c) apabila posisi janin melintang pada reahim,
maka pada fundus teraba kosong.
Leopold II:
(a) bagian punggung : akan teraba jelas, rata,
cembung, kaku / tidak dapat digerakkan.
(b) bagian-bagian kecil (tangan dan kaki) : akan
teraba kecil, bentuk atau posisi tidak jelas dan
menonjol, kemungkinan teraba gerakan kaki
janin secara aktif maupun pasif.
Leopold III :
(a) bagian keras, bulat, dan hampir homogen
adalah kepala sedangkan tonjolan yang lunak
dan kurang simetris adalah bokong.
(b) apabila bagian terbawah janin sudah memasuki
PAP, maka saat bagian bawah digoyang sudah
tidak bisa.
Leopold IV:
(a) apabila kedua jari-jari tangan pemeriksa bertemu
(konvergen), berarti bagian terendah janin

2
0
belum memasuki pintu atas panggul, sedangkan
apabila kedua tangan pemeriksa membentuk
jarak atau tidak bertemu (divergen), maka
bagian terendah janin sudah memasuki PAP.
Auskultrasi :
Normalnya denyut jantung janin antara 120-160
kali/menit
g) Ekstremitas :
Pada ekstremitas ibu hamil biasanya timbul varises pada
sebelah atau kedua belah tungkai. Pada hamil tua, sering
trejadi edema pada salah satu tungkai. Edema terjadi
karena tekanan uterus yang membesar pada vena
femoralis sebelah kanan atau kiri.
h) Genitalia :
Pada ibu hamil dengan anemia dapat terjadi perdarahan
pervagina.
i) Sistem Integumen :
Ibu hamil dengan anemia ditemukan menngalami gejala
seperti pucat, joundice (pada anemia hemolitik), kulit
kering, kuku rapuh, clubbing finger.
j) Sistem pernapasan :
Ibu hamil dengan anemia akan mengalami nafas pendek
saat istirahat maupun beraktivitas karena desakan
diafragma oleh janin.
k) Sistem Pencernaan:
Biasanya alat pencernaan lebih kendur, peristaltik
kurang baik, terjadi hipersekresi kelenjar dalam alat
pencernaan sehingga menimbulkan rasa mual, muntah,
hipersalivasi, dan lain-lain. Peristaltik yang kurang baik
dapat menimbulkan konstipasi atau obstipasi.
l) sistem kardiovaskular :
pada ibu hamil dengan anemia ditemukan takikardia,
palpitasi, murmur, angina, hipotensi, kardiomegali, dan

2
1
gagal jantung.
m) sistem muskuloskletal :
ibu hamil dengan anem ia akan mengeluh nyeri
pinggang, nyeri sendi, tenderness sternal
n) sistem persarafan :
ibu hami dengan anemia akan mengeluh nyeri kepala,
bingung, dan cemas.

e. Pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan adalah pemeriksaan


laboratorium. Menurut Wagiyo dan Putrono (2016), hasil
pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil yang biasanya
didapatkan, yaitu :
a) Pemeriksaan Hb : kadar Hb <11g/dl pada trimester I dan II
atau <10.5 g/dl pada trimester II
b) Pemeriksaan Ht : kadar Ht menurun (normal 37% - 41%)
c) Peningkatan bilirubin total (pada anemia hemolitik)
d) Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah
tepi.

2
2
e) Terdapat pensitopenia, susmsum tulang kosong diganti lemak.
f) Skrining HIV pada ibu hamil

2 Kemungkinan Diagnosis Keperawatan


Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul :
1) Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis pada ibu hamil (anemia
dalam kehamilan).
2) Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurang asupan makanan.
3) Defisiensi pengetahuan ibu hamil tentang anemia berhubungan dengan kurang
sumber pengetahuan mengenai anemia.
4) Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin.
5) Risiko perdarahan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
kewaspadaan perdarahan.
6) Resiko cedera Janin berhubungan dengan malnutrisi pada ibu hamil.
7) Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan cardiac
output
8) Resiko shok berhubungan dengan peningkatan kerja jantung.
9) Resiko gangguan hubungan ibu-janin berhubungan dengan gangguan transpor
oksigen (anemia).
10) Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
11) Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.

(NANDA, 2015-2017)

2
3
3 Rencana Keperawatan

Diagnosis Keperawatan NOC NIC

Keletihan berhubungan Setelah Manajemen Energi :


dengan kelesuan 1) Lakukan
fisiologis (anemia dalam dilakukan penyuluhan/pendidikan
kehamilan) intervensi kesehatan untuk
membatasi aktivitas agar
Defenisi : keletihan terus- keperawatan ketahan klien tetap terjaga
menerus dan penurunan (penyuluhan/pendidikan 2) Bantu pasien
kapasitas untuk kerja fisik kesehatan) selama 5 kali untuk
dan mental pada tingkat kunjungan, tingkat memilih aktivitas-aktivitas
yang lazim kelelahan klien yang akan dilakukan
berkurang dengan 3) Anjurkan tidur siang bila
Batasan Karakteristik : kriteria hasil : diperlukan
1. Gangguan konsentrasi 1. Klien tidak 4) Bantu pasien untuk
2. Kelelahan mengalami kelelahan menjadwalkan priode
3. Kurang energi 2. Klien istirahat
4. Mengantuk tidak 5) Instruksikan pasien/orang
5. Peningkatan kebutuhan mengalami kelesuan yang terdekat
istirahat 3. Klien dengan
6. Peningkatan keluhan tidak pasien mengenai kelelahan
fisik mengalami (gejala yang
7. Tidak mampu kehilangan mungkin
mempertahankan muncul dan kekambuhan
aktivitas fisik pada selera yang mungkin nanti akan
tingkat yang biasanya makan muncul kembali).
4. Klien 6) Monitor intake/asupan
tidak nutrisi untuk mengetahui
mengalami sumber energi yang
penurunan motivasi adekuat
5. Klien

2
4
Ketidakseimbangan Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi
nutrisi kurang dari intervensi keperawatan
1) Jelaskan pentingnya nutrisi
kebutuhan tubuh (pendidikan/penyuluhan
untuk ibu dan janin selama
berhubungan dengan kesehatan) selama 5 kali
kehamilan
kurang asupan makanan kunjungan, diharapkan:
2) Lakukan penyuluhan atau
a) keseimbangan nutrisi pendidikan
klien tidak terganggu
Definisi:
dengan kriteria hasil : kesehatan
Asupan nutrisi tidak 1. Klien tentang pengertian nutrisi
cukup untuk memenuhi mengerti bagi ibu hamil
kebutuhan metabolik. tentang pentingnya 3) Lakukan
nutrisi bagi penyuluhan/pendidikan
ibu kesehatan tentang sumber-
Batasan Karakteristik:
hamil dan janinnya sumber nutrisi bagi ibu
a) Mual, muntah, 2. Klien hamil
konjungtiva pucat mengerti 4) Lakukan
b) Bising usus tentang penyuluhan/pendidikan
hiperaktif kesehatan tentang dampak
c) Cepat kenyang pengertian kekurangan nutrisi bagi ibu
setelah makan nutrisi hamil
d) Kurang informasi 3. Klien mengerti
e) Kurang minat pada tentang sumber-
Monitor Nutrisi
makanan sumber nutrisi bagi
f) Membran 1) Timbang berat badan pasien
ibu hamil
mukosa 2) Monitor kecendrungan
4. Klien mengerti
pucat turun dan naiknya berat
tentang danpak
g) Penurunan badan
kekurangan nutrisi
berat 3) Identifikasi pertumbuhan
bagi ibu hamil
badan dengan berat badan terakhir
asupan makanan b) Nafsu Makan : 4) Monitor tugor kulit dan
adekuat Indikator : mobilitas
5) Monitor adanya mual
1 Keinginan untuk
muntah

2
5
untuk jaringan konjungtiva yang
kering
makan 7) Lakukan
tidak terganggu
c) Status Nutrisi : pemeriksaan
Asupan laboratorium (Hb, Ht )
makanan &
cairan Indikator :
a. Asupan
makanan
secara oral

tidak
Defisiensi terganggu
Pengetahuan Setelah dilakukan Pendidikan Kesehatan
tentang anemia penyuluhan kesehatan 5 Aktivitas-aktivitas :
berhubungan dengan kali kunjungan, 1) Lakukan pendidikan
kurang sumber pengetahuan klien kesehatan pada klien dan
pengetahuan mengenai bertambah dengan keluarga tentang
anemia kriteria hasil : nutrisi
1 Klien mengetahui untuk ibu hamil dan anemia
pengertian anemia kehamilan
Definisi : pada kehamilan 2) Jelaskan tentang pengertian
Ketiadaan atau defisiensi 2 Klien mengetahui anemia dalam kehamilan
informasi kognitif yang penyebab anemia 3) Jelaskan tentang penyebab
berkaitan dengan topik dalam kehamilan anemia dalam kehamilan
tertentu 3 Klien mengetahui 4) Jelaskan tentang dampak
dampak anemia dalam anemia dalam kehamilan
Batasan Karakteristik :
kehamilan 5) Jelaskan cara mengatasi
1. Ketidakakuratan 4 Klien mengetahui cara anemia selama kehamilan
melakukan tes pencegahan anemia 6) Jelaskan
2. Ketidakakuratan dalam kehamilan pentingnya
mengikuti 5 Klien memahami konsumsi tablet Fe selama
perintah kehamilan

2
6
3. Kurang tentang pentingnya tablet Fe yang benar
pengetahuan tablet tambah darah Caranya : Tablet
Perilaku untuk kehamilannya Fe
6 Klien mengetahui cara sebaiknya diminum dengan
tidak konsumsi tablet Fe air putih atau air jeruk yang
tepat yang benar mengandung vitamin
C
(misalnya: untuk
histeria,
bermusuhan, mempermudah
agitasi, apatis) penyerapan zat besi. Teh,
susu, dan kopi tidak boleh
diminum bersamaan
dengan tablet Fe, karena
merupakan faktor

penghambat
penyerapan zat besi.
Sebaiknya tablet
Fe
diminum pada malam hari
sebelum tidur,
karena
mengurangi efek mual yang
akan timbul setelah ibu
meminumnya (Ani, L.S,
2013).
8) Jelaskan pentingnya
Risiko infeksi Setelah dilakukan a. memeriksakan
Kontrol infeksi kehamilan
berhubungan dengan penyuluhan/pendidikan 1) Lakukan
penurunan hemoglobin kesehatan 5 kali penyuluhan/
pendidikan
kunjungan, klien mampu
kesehatan tentang cara

2
7
mengontrol infeksi , cuci tangan yang benar
dengan kriteria hasil : 2) Jelaskan kepada pasien
Definisi: Rentan
dan keluarga tanda dan
mengalami invasi 1) Mampu
dan gejala infeksi
mengidentifikasi
multiplikasi organisme 3) Jelaskan pada klien
faktor risiko infeksi
patogenik yang dan keluarga akibat
dapat 2) Mengetahui
dari infeksi bagi ibu
mengganggu kesehatan. konsekuensi
dan janinnya
4) Jelaskan kepada klien
terkait
pentingnya
infeksi
meningkatkan
3) Mampu
mengidentifikasi
intake
tanda dan
nutrisi bagi ibu dan
gejalah
janin agar terhindar
infeksi.
dari infeksi
4) Mempu menunjukan
5) Monitor tanda
mencuci tangan
dan
untuk pencegahan gejala infeksi sistemik
infeksi dan local
5) Tidak ada 6) Inspeksi kulit
kemerahan pada dan
klien membrane mukosa
6) Klien tidak demam terhadap kemerahan,
7) Klien tidak panas, drainase
hipotermia 7) Monitor adanya luka
8) Klien tidak 8) Jelaskan pada klien
Risiko perdarahan Setelah pentingnya
dilakukan Pencegahan masukan
perdarahan :
berhubungan dengan penyuluhan/pendidikan 1. Lakukan
kurang pengetahuan kesehatan selama 5 kali penyuluhan/pendidikan
tentang kewaspadaan kunjungan, klien mampu kesehatan kepada klien dan
mengatasi resiko keluarga tentang
resiko

2
8
perdarahan kehilangan darah dengan perdarahan
kriteria hasil : 2. Jelaskan pada klien dan
keluarga tentang tanda dan
Defenisi : 1. Klien dan keluarga
gejala perdarahan
Rentan mengalami mengetti
3. Jelaskan pada klien dan
penurunan volume darah, tanda dan
gejala keluarga perlunya mindungi
yang dapat mengganggu perdarahan
diri klien dari trauma yang
kesehatan. 2. Klien
dapat menyebabkan
tentang
perdarahan
meningkatkan
asupan 4. Instruksikan untuk
cairan dan makanan
yang kaya vitamin menghindari mengangkat
K benda berat
3. Klien
5. Instruksikan pasien untuk
kehilangan darah
meningkatkan makanan
4. Klien
yang kaya vitamin K. Vitamin
mengalami
ini banyak terdapat pada
perdarahan
sayuran, buah-buahan, susu,
pervaginam
dan kacang-kacangan untuk
5. Klien
mengalami proses pembekuan darah dan
penurunan mengurangi perdarahan.
tekanan darah
sistolik
6. Klien 6. motivasi untuk

mengalami meningkatkan asupan cairan


penurunan agar tidak terjadi konstipasi
tekanan
7. Instruksikan pasien dan
diastolik
7. Klien keluarga untuk memonitor

kehilangan tanda-tanda perdarahan dan


mengambil tindakan yang
tubuh
8. Klien tepat jika terjadi perdarahan

mengalami (misalnya melapor kepada


penurunan perawat)
Hemoglobin (Hb)
8. Instruksikan pasien dan
9. Klien
mengalami
penurunan

2
9
Hematokrit (Ht) keluarga untuk memonitor
tanda perdarahan
dan
mengambil tindakan yang
tepat jika terjadi perdarahan
(misalnya, lapor kepada
Resiko Cedera Janin Setelah perawat) Energi :
dilakukan Manajemen
berhubungan dengan penyuluhan atau 1. Lakukan
malnutrisi pendidikan kesehatan penyuluhan/pendidikan
selama 5 kali kunjungan, kesehatan untuk
klien mampu membatasi aktivitas agar
Definisi : mengurangi kejadian ketahan klien tetap terjaga.
Rentan mengalami cedera jatuh pada ibu dan 2. Lakukan pendidikan.
fisik akibat kondisi resiko cedera janin kesehatan
lingkungan yang berkurang dengan
berinteraksi dengan kriteria hasil : pentingnya
sumber adaptif dan 1 Nutrisi klien terpenuhi asupan nutrisi yang
sumber defensif individu, 2 Klien tidak jatuh saat adekuat untu
yang dapat mengganggu berdiri pertumbuhan
kesehatan. 3 Klien tidak jatuh saat dan
berjalan perkembangan janin.
4 Klien tidak jatuh saat 3. Bantu pasien untuk
naik tangga memilih aktivitas-aktivitas
5 Klien tidak jatuh saat yang akan dilakukan
ke kamar mandi 4. Anjurkan tidur siang bila
diperlukan
5. Bantu pasien untuk
menjadwalkan priode
istirahat
6. Instruksikan pasien/orang
yang terdekat
dengan
pasien mengenai kelelahan

3
0
7. Monitor intake/asupan
nutrisi untuk mengetahui
sumber energi yang adekuat

Sumber :

NANDA (2015-2017) , NOC-NIC (2016)

4 Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan merupakan tahap keempat dari proses keperawatan yang
dimulai setelah perawat menyusun rencana keperawatan. Tindakan dilakukan sesuai
dengan yang telah direncanakan, mencakup kegiatan mandiri dan kolaborasi.
Dengan rencana keperawatan yang dibuat berdasarkan diagnosis yang tepat,
intervensi diharapkan dapat mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan untuk
mendukung dan meningkatkan status kesehatan klien (Padila, 2012).

5 Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan proses kontinu yang terjadi saat perawat
melakukan kontak dengan pasien. Setelah melaksanakan intervensi, kumpulkan data
subjektif dan objektif dari klien, keluarga. Selain itu tinjau ulang pengetahuan
tentang status terbari dari kondisi, terapi, sumber daya, pemulihan, dan hasil yang
diharapkan. Jika hasil telah terpenuhi, bandingkan perilaku dan respon klien
sebelum dan setelah dilakukan asuhan keperawatan (Perry & Potter, 2009)

3
1
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dalam bentuk
studi kasus. Penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran
asuhan keperawatan pada klien melalui pengkajian, merumuskan diagnosa
keperawatan, merumuskan rencana keperawatan, merumuskan
penatalaksanaan rencana dengan implementasi keperawatan, dan merumuskan
evaluasi dari tindakan keperawatan pada ibu hamil dengan anemia di
Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang pada tahun 2018.

B. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini telah selesai dilakukan di wilayah Puskesmas Lubuk Buaya Kota
Padang. Waktu penelitian di mulai bulan September tahun 2017 sampai dengan
bulan Mei tahun 2018. Waktu untuk studi kasus selama 2 minggu, pada
partisipan I dilakukan selama 5 kali kunjungan dan pada partisipan II juga
dilakukan selama 5 kali kunjungan.

C. Populasi Dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam suatu
penelitian (Saryono, 2013). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh
ibu hamil trimester II yang mengalami anemia dengan kadar Hb kurang
dari 10,5 gr/dl di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang.
Menurut studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 16
November 2017, terdapat 85 orang ibu hamil yang mengalami anemia
dari bulan Januari sampai bulan Oktober tahun 2017. Namun saat akan
dilakukan penelitian pada bulan januari 2018, didapatkan data ibu hamil
yang mengalami anemia pada trimester II berjumlah 25 orang. Jadi,
populasi penelitian ini 25 orang ibu hamil yang mengalami anemia di
wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang.

3
2
2. Sampel
Sampel adalah suatu objek yang diteliti yang mewakili suatu populasi
(Saryono, 2013). Pemilihan partisipan mengacu pada teknik purposive
sampling. Purposive sampling merupakan suatu teknik penetapan sampel
dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang
dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel
tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal
sebelumnya (Nursalam, 2013).

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive


sampling yaitu 2 ibu hamil yang mengalami anemia dengan kriteria inklusi.

Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:


a Partisipan 1 dan partisipan 2 bersedia menjadi responden.
b Partisipan dengan kadar Hb <10.5 g/dl. Data Hb ibu hamil didapatkan
dari data sekunder yaitu data dari ruang KIA Puskesmas Lubuk
Buaya Kota Padang.
c Partisipan yang kooperatif.
d Partisipan pada trimester II.
Sedangkan kriteria eksklusi dalam penelitian ini, yaitu :
a Partisipan yang memiliki keterbatasan atau cacat fisik seperti bisu dan
gangguan pendengaran.
b Partisipan mengalami penyakit lain yang dapat mengganggu proses
peneltian.

Setelah dilakukan analisis data oleh peneliti, didapatkan partisipan lebih


dari 2 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi, maka dilakukan dengan
pendekatan klinis yaitu dengan melihat gejala klinis yang lebih sesuai
dengan kehendak peneliti yang dapat mewakili populasinya. Gejala klinis
yang dapat dilihat yaitu dengan pemeriksaan konjungtiva, observasi
keletihan dan kelesuhan ibu hamil, serta wawancara dengan ibu hamil yang
mengalami pusing. Maka dari teknik purposive sampling dengan
pendekatan klinis, didapatkan 2 orang partisipan untuk penelitian ini.

3
3
D. Jenis-Jenis Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari klien seperti
pengkajian kepada klien, meliputi: identitas klien, riwayat kesehatan klien,
pola aktifitas sehari-hari dirumah, data penunjang (hasil labor dan
diagnostik), dan pemeriksaan fisik terhadap klien.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh langsung
dari keluarga, rekam medis, hasil labor dan Ruang KIA Puskesamas Lubuk
Buaya Kota Padang.

E. Alat atau Instrumen Pengumpulan Data


Alat atau instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah format tahapan
proses keperawatan mulai dari pengkajian sampai pada evaluasi. Format yang
digunakan adalah format pengkajian pada ibu hamil yang mengalami anemia.
Pemeriksaan tanda-tanda vital seperti tensimeter, stetoskop, dan termometer.
Selanjutnya meteran untuk mengukur tinggi badan ibu hamil, pita LILA untuk
mengukur status gizi ibu hamil dan timbangan untuk mengukur berat badan
ibu hamil.

F. Cara Pengumpulan Data


Cara pengumpulan data dimulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik, observasi
dan studi dokumentasi. Menurut Dinarti,dkk (2009) pelaksanaan dokumentasi
proses keperawatan terdiri dalam 5 tahap sebagai berikut:
1. Pengkajian
Bentuk yang umumnya dipakai dalam format pengkajian sebagai berikut:
a. Format tanya jawab
Format tanya jawab pada penelitian ini adalah format asuhan
keperawatan mulai dari pengkajian sampai evaluasi yang berupa
pertanyaan-pertanyaan bersifat umum (identitas pasien seperti nama,
jumlah anggota keluarga, ataupun riwayat kesehatan seperti penyakit
yang pernah diderita), ataupun yang lebih pribadi (seperti status
keuangan, spiritual, disminore).

3
4
b. Pengkajian ulang
Pengkajian ulang dilakukan setelah intervensi dilakukan. Pengkajian ini
dapat ditulis pada format catatan keperawatan.

2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan dapat ditegakkan yaitu data-data yang telah ada
dianalisa. Kegiatan pendokumentasian diagnosis keperawatan sebagai
berikut:
a. Analisa data
Dalam analisa data mencakup data pasien, masalah dan penyebabnya.
Data pasien diklasifikasikan menjadi dua yaitu data subjektif dan data
objektif. Data subjektif adalah data yang didapat dari perkataan pasien,
apa yang dikeluhkan dan data objektif adalah data yang diperoleh
perawat berdasarkan dari hasil pengamatan dan pemeriksaan fisik.
b. Menegakkan diagnosis keperawatan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menegakkan diagnosa adalah
PES (problem + etiologi + sympton).

3. Rencana Keperawatan
Rencana keperawatan terdiri dalam beberapa komponen menurut NANDA
2015-2017 sebagai berikut:
a. Diagnosa yang diprioritaskan
b. Tujuan dan kriteria hasil
c. Intervensi

4. Implementasi
Implementasi keperawatan terdiri dalam beberapa komponen:
a. Tanggal dan waktu dilakukan implementasi keperawatan.
b. Diagnosa keperawatan.

c. Tindakan keperawatan berdasarkan intervensi keperawatan.


d. Tanda tangan perawat pelaksana.

3
5
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terdiri dalam beberapa komponen:
a. Tanggal dan waktu dilakukan evaluasi keperawatan.
b. Diagnosa keperawatan.
c. Evaluasi keperawatan : Evaluasi keperawatan dilakukan dalam bentuk
pendekatan SOAP.

G. Teknik Pengumpulan Data


Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi,
wawancara, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak
(Sugiyono, 2014).
1. Observasi
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang
yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
Menurut Susan Stainback dalam buku Sugiyono (2014), menyatakan
bahwa dalam observasi partisipatif peneliti mengamati apa yang dikerjakan
orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpatisipasi aktif
dalam aktivitas mereka. Dalam observasi penelitian ini peneliti melihat
perubahan pada pasien seperti perubahan pada wajah, konjungtiva sudah
tidak pucat lagi.

2. Wawancara
Penelitian ini wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman
wawancara bebas terpimpin. Wawancara ini mempunyai ciri yang
fleksibelitas (keluwesan) tapi arahnya yang jelas. Artinya, pewawancara
diberi kebebasan untuk mengolah sendiri pertanyaan sehingga memperoleh
jawaban yang diharapkan dan responden secara bebas dapat memberikan
informasi selengkap mungkin. Dalam wawancara menggunakan format
asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian sampai evaluasi yang
tertera dalam.
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
penelitian ini berbentuk tulisan dan gambar. Penelitian ini mengunakan

3
6
dokumen dari Ruang KIA Puskesmas Lubuk Buaya untuk menunjang
penelitian yang akan dilakukan.

H. Prosedur Penelitian
1 Prosedur Administrasi
Prosedur dalam pengumpulan data yang telah dilakukan oleh peneliti
adalah:
a. Peneliti meminta izin penelitian dari instansi asal penelitian
yaitu Poltekkes Kemenkes Padang.
b. Peneliti memasukan surat izin penelitian yang diberikan oleh
instansi asal penelitian ke Dinas Kesehatan Kota Padang.
c. Setelah dapat surat izin dari Dinas Kesehatan Kota Padang,
surat tersebut di serahkan ke pihak Puskesmas Lubuk Buaya
dan meminta izin untuk mengambil data yang dibutuhkan
peneliti.
d. Melakukan pemilihan sampel sebanyak 2 orang ibu hamil
dengan anemia pada trimester II. Pemilihan sampel dilakukan
dengan teknik teknik purposive sampling yaitu suatu teknik
penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara
populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan atau
masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat
mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal
sebelumnya. Setelah dilakukan analisis, didapatkan lebih dari
2 orang partisipan yang memenuhi kriteria inklusi. Maka
peneliti melakukan pemilihan sampel dengan pendekatan
klinis, yaitu melihat gejala klinis yang sesuai dengan kehendak
peneliti yang dapat mewakili populasinya. Gejala klinis yang
dapat dilihat yaitu dengan pemeriksaan konjungtiva, observasi
keletihan dan kelesuhan ibu hamil, serta wawancara dengan
ibu hamil yang mengalami pusing. Maka dari teknik purposive
sampling dengan pendekatan klinis, didapatkan 2 orang
partisipan untuk penelitian ini.
e. Mendatangi responden serta keluarga dan menjelaskan tentang

3
7
tujuan penelitian.
f. Responden dan keluarga memberikan persetujuan utntuk
dijadikan responden dalam penelitian
g. Responden menandatangani informed consent. Peneliti
meminta waktu responden untuk melakukan asuhan
keperawatan dan pamit.
h. Selanjutnya perawat dan keluarga melakukan kontrak waktu
untuk pertemuan selanjutnya.
i. Pada kunjungan terakhir peneliti melakukan terminasi pada
responden dan keluarga.

2 Proses Asuhan keperawatan


Peneliti telah melakukan pengkajian dengan sumber informasi ibu
hamil dengan anemia dan keluarga. Pengkajian dimulai dari mengkaji
identititas ibu hingga mengumpulkan data-data yang terkait dengan
kondisi ibu untuk dianalisis, lalu menetapkan diagnosis keperawatan.
Setelah itu, merumuskan intervensi yang mungkin untuk dilakukan.
Selanjutnya, melakukan implementasi keperawatan sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat, lalu membuat evaluasi dan
dokumentasi setiap kali selesai melakukan asuhan keperawatan kepada
ibu hamil dengan anemia. Pertemuan selanjutnya dimulai dengan
melakukan evaluasi kegiatan sebelumnya validasi perasaan dan
keluhan ibu. Setelah itu menjelaskan tujuan pertemuan dan membuat
kontrak waktu dengan ibu, lalu melanjutkan kegiatan asuhan
keperawatan, dan melakukan prosedur yang sama dipertemuan
selanjutnya, lalu diakhiri dengan fase terminasi kepada ibu hamil
dengan anemia dan keluarga. Pertemuan dilakukan minimal lima hari.

I. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah menganalisis semua
temuan pada tahapan proses keperawatan dengan menggunakan konsep dan
teori keperawatan pada ibu hamil dengan anemia. Data yang telah didapat dari
hasil penelitian tentang asuhan keperawatan mulai dari pengkajian,

3
8
penegakkan diagnosa, merencanakan tindakan, merumuskan tindakan sampai
mengevaluasi hasil tindakan keperawatan pada ibu hamil dengan anemia.
Analisa yang dilakukan adalah untuk membandingkan perbedaan antara kedua
pasien yang akan diteliti. Analisa data yang akan dilanjutkan selanjutnya
menentukan apakah ada kesesuaian antara teori yang ada dengan kedua kondisi
pasien.

3
9
BAB IV
DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN KASUS

A. Deskripsi Tempat
Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota
Padang, khususnya di Jl. Mutiara Putih dan Jl. BSD 1 Lubuk Buaya Kota Padang.

B. Deskripsi Kasus
Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kota Padang,
melibatkan 2 partisipan yang memiliki diagnosa yang sama yaitu Anemia
Kehamilan pada Trimester II.

1. Pengkajian
Tabel 4. 1 Pengkajian Keperawatan
Hasil
Partisipan 1 Partisipan 2
Pengkajian
Identitas Ny.Y usia 39 tahun seorang ibu Ny.R usia 40 tahun seorang ibu
pasien rumah tangga yang tinggal di rumah tangga yang tinggal di Jl.
Jln.BSD 1 Blok E nomor 21 Mutiara Putih Blok H nomor 1
Lubuk Buaya Kota Padang Lubuuk Buaya Kota Padang
bersama suami dan bersama keluarga dan suaminya
anak- yaitu Tn.Y yang berusia 44
anaknya. Suaminya yaitu Tn.R tahun dan bekerja sebagai
yang berusia 46 tahun yang pedagang. Pendidikan terakhir
bekerja sebagai buruh. Ny.R SMK. Ny.R sedang hamil
Pendidikan terakhir Ny.Y yaitu anak ketiga (G3 P1 A1 H1) dengan
SD. Ny.Y sedang hamil anak ke usia kehamilan 19-20 minggu.
enam (G6 P4 A1 H4) dengan usia
Riwayat kehamilan
Pada 23-24 minggu.
kunjungan pertama ke Pada kunjungan pertama ke
kesehatan rumah Ny.Y tanggal 29 Januari rumah Ny.R tanggal 29 januari
sekarang 2018 pukul 16.00 WIB. dilakukan 2018 pukul 14.00 WIB dilakukan
(keluhan saat pengkajian dan didapatkan Ny.Y pengkajian keperawatan dan
ini) mengeluh nyeri di ari-ari, janin didapatkan klien mengeluh badan
terasa akan jatuh dan keluar, kaki terasa lemah, sering pusing,
terasa sakit, badan terasa lemah, badan terasa cepat letih ketika
nafsu makan berkurang, sering melakukan aktivitas seperti
pusing, badan terasa cepat letih mencuci dan membersihkan
ketika melakukan aktivitas seperti rumah. Ny.R mengatakan jarang

4
0
mencuci dan membersihkan mengkonsumsi buah dan sayur
rumah. Ny.Y mengatakan jarang karena tidak mengerti dengan
mengkonsumsi buah dan sayur manfaat sayuan dan buah-
karena tidak mengerti dengan buahan, dan ibu juga tidak
manfaat sayuran dan buah- mengerti dengan penyebab
buahan, dan ibu juga tidak anemia yang terjadi pada
mengerti dengan penyebab kehamilanya. Ny.R juga
anemia yang terjadi pada mengatakan cemas dengan
kehamilanya. Ny.Y juga keadaan kehamilannya karena
mengatakan cemas dengan pernah abortus sebelumnya.
keadaan janinnya karena pernah Ny.R mengatakan cemas karena
abortus sebelumnya. Ny.Y petugas puskesmas mengatakan
mengatakan cemas dengan beliau merupakan ibu hamil
keadaan janinnya karena kurang dengan resiko tinggi, karena jarak
istirahat dan pekerjaan rumah kehamilan yang terlalu dekat dan
tangga serta pekerjaan sambilan umur yang sudah 40 tahun. Ny.R
seperti menjahit dan berdagang mengatakan kurang istirahat
yang dilakukan bersama karena pekerjaan rumah tangga
suaminya. dan membantu suaminya untuk
menyiapkan
keperluan
jualan. Ny.R mengatakan saat ini
nafsu makan sudah mulai baik
dari sebelumnya.
Riwayat Ny.Y mengatakan sebelumnya Ny.R mengatakan sebelumnya
kesehatan pernah abortus dan harus di kuret. pernah abortus. Hal tersebut
dahulu Hal tersebut terjadi karena beliau terjadi karena kelelahan dan
kelelahan dan kurang nafsu kurang nafsu makan. Ny. R
makan. Ny. Y mengatakan mengatakan sebelumnya tidak
sebelumnya tidak pernah pernah mempunyai penyakit
mempunyai penyakit infeksi atau infeksi atau penyakit lainnya. Ny.
penyakit lainnya. Ny. Y R mengatakan sebelumnya hanya
mengatakan sebelumnya hanya sakit seperti flu dan demam.
sakit seperti flu dan demam.
Riwayat Ny.Y mengatakan ada anggota Ny.R mengatakan tidak ada
kesehatan keluarga yang mengalami gejala anggota keluarga yang menderita
keluarga seperti beliau sebelumnya saat anemia sebelumnya,
hamil, yaitu ibu beliau sendiri. serta
Namun, anggota keluarga tidak anggota keluarga tidak ada
ada menderita penyakit keturunan menderita penyakit keturunan
seperti hipertensi dan DM. seperti hipertensi dan DM.

ADL a Aktifitas sehari-hari a Aktifitas sehari-hari


(Activity Ny.Y mengatakan Ny.R mengatakan
Daily Living) aktifitas
sehari-harinya bisa mandiri aktifitas

4
1
tidak dibantu oleh orang lain b dan tidak dibantu oleh orang
Nafsu makan lain
Ny.Y mengatakan b Nafsu makan
nafsu Ny.R mengatakan
makannya kurang. nafsu
Klien makannya kurang.
makan 2x sehari Klien
dan makan 2x sehari
mengkonsumsi sayur c dan
Istirahat dan pola tidur mengkonsumsi sayur c
Ny.Y mengatakan tidur 4-6 Istirahat dan pola tidur
jam per hari tidak ditambah Ny.R mengatakan tidur 4-6
Riwayat Ny.Y mengatakan haid pertama Ny.R mengatakan haid pertama
obstetri umur 10 tahun, siklus haid umur 15 tahun, siklus haid
teratur, lamanya haid 3 hari, 3 teratur, lamanya haid 7 hari, 2-3
kali ganti pembalut saat haid, kali ganti pembalut saat haid,
warna darah haid merah enceer warna darah haid merah encer,
dan ada sedikit bekuan, disminore dismenore pada saat haid hari
pada saat haid hari pertama. Ny.Y pertama. Ny.R hamil anak ketiga.
hamil anak yang keenam. Ny.Y Ny.R mengatakan tidak pernah
mengatakan sebelumnya pernah mengikuti KB
mengikuti KB yaitu
suntik,
implan, dan pil.
Data Ny.Y mengatakan kehamlan Ny.R mengatakan bahwa
psikologis sekarang adalah kehamilan yang kehamilan saat ini adalah
diinginkan oleh Ny.Y dan kehamilan yang diinginkan. Ny.R
suaminya. Ny.Y mengatakan mengatakan suami selalu
suami selalu mendukung untuk mendukung untuk menyusui bayi
menyusui bayinya. Ny.Y dan merawatnya kedepannya.
mengatakan cemas dengan Ny.R mengatakan cemas dengan
kehamilannya sekarang karena kehamilannya sekarang karena
sebelumnya pernah abortus. Ny.Y sebelumnya pernah abortus.
tampak berkeringat, wajah Ny.R tampak berkeringat, wajah
tampak tegang, dan klien sering tampak tegang, dan klien sering
bertanya tentang kondisi dirinya bertanya tentang kondisi dirinya
dan janinnya. Ny.Y mengatakan dan janinya. Ny.R mengatakan
cemas dengan kondisi janinnya cemas karena petugas kesehatan
karena janin terasa akan keluar mengatakan kepada beliau bahwa
dan ari-ari terasa nyeri. Ny.R merupakan ibu hamil
dengan resiko tinggi karena usia
Ny.R yang sudah lebih dari 35
tahun, yaitu 40 tahun. Klien
cemas karena jarak kehamilan
yang terlalu dekat yaitu 5 bulan.
Ny.R sering was-was dan banyak

4
2
bertanya. Ny.R juga mengatakan
takut bayinya ada masalah karena
besarnya kehamilan yang tidak
sesuai usia kehamilan.
Data spritual Ny.Y merupakan Ny.R merupakan
seorang seorang
muslim dan beragama islam serta beragama islam dan percaya
percaya dengan adanya tuhan, dengan adanya tuhan, beribadah
beribadah setiap hari yaitu shalat setiap hari seperti shalat,
lima waktu, namun terkadang ada berdzikir, dan bersedekah.
bolong dan tidak shalat karena Pakaian Ny.R tampak rapi dan
alasan perut yang besar dan menutup aurat. Saat berkunjung
kesibukannya mengojek kerumah Ny.R, Ny.R dan
dan keluarga tampak shalat
menjahit serta membantu berjamaah di rumah. Ny.R
suaminya. mengatakan selalu berdoa kepada
Allah agar dirinya dan janinnya
sehat dan tidak ada masalah saat
persalinan. Ny.R percaya bahwa
Allah pasti akan memberikan
yang terbaik untuk keluarganya.
Data Ny.Y dari ekonomi menengah, Ny. R dari ekonomi menengah,
sudah memiliki rumah, sudah memiliki rumah, dan
sosial dan mampu memenuhi kebutuhan
ekonomi mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ny. R seorang ibu
sehari-hari. Ny.Y seorang ibu rumah tangga, sedangkan
rumah tangga, suaminya bekerja sebagai
sedangkan pedagang. Pendapatan keluarga
suaminya bekerja sebagai buruh. selama sebulan besar dari UMR
Terkadang Ny.Y dan yaitu Rp. 2.300.000,- (UMR kota
Padang 2018 : Rp. 2.100.000,-).
suami
menjual ikan teri di pasar Lubuk
Buaya. Ny.Y mengatakan
pendapatan keluarga
Pemeriksaan a Antropometri a Antropometri
fisik 1) LILA : 28 cm 1) LILA : 25 cm
2) TB : 158 cm 2) TB : 155 cm
3) BB : 72 Kg 3) BB : 60 Kg

b TTV b TTV
Pemeriksaan tanda-tanda vital Pemeriksaan tanda-tanda vital
pada Ny. Y didapatkan pada Ny. R didapatkan
tekanan darah 100/60 mmHg, tekanan darah 110/70 mmHg,
nadi 78 x/i, pernafasan 25 x/i, nadi 88 x/i, pernafasan 26 x/i,
suhu 36,7 C.
0
suhu 36,60C.

4
3
c Head To Toe simetris, tidak ada lesi,
Pada pemeriksaan head to toe, rambut tidak rontok, dan
didapatkan : tidak ada ketombe.
1) Kepala Ny.Y tampak 2) Wajah Ny.R tampak pucat,
simetris, tidak ada lesi, tidak ada cloasma
rambut tidak rontok, dan gravidarum pada wajah.
tidak ada ketombe. 3) Pada mata didapatkan
2) Wajah Ny.Y tampak pucat, konjungtiva anemis,
tidak ada cloasma skelera tidak ikterik dan
gravidarum pada wajah. penglihatan Ny.R baik.
3) Pada mata didapatkan 4) Pada hidung didapatkan
konjungtiva anemis, skelera simetris kiri kanan dan
tidak ikterik, dan tidak ada pernapasan
penglihatan Ny.Y baik. cuping hidung.
4) Pada hidung didapatkan 5) Pada mulut didapatkan
simetris kiri kanan, Ny.Y bibir tampak pucat, mukosa
tampak sedikit sesak, dan bibir lembab, dan gigi
tampak pernapasan cuping berlobang di sebelah kiri
hidung. bawah.
5) Pada mulut didapatkan bibir 6) Pada telingga didapatkan
tampak pucat, mukosa bibir simetris kiri kanan, tidak
lembab, dan gigi berlobang ada pus keluar dari
di sebelah kiri bawah. telingga, dan pendengaran
6) Pada telingga didapatkan Ny.R baik.
simetris kiri dan kanan, tidak 7) Pada leher didapatkan
ada pus keluar dari telingga, tidak ada pembesaran
dan pendengaran Ny.Y baik. kelenjer getah bening dan
7) Pada leher didapatkan tidak vena jugularis.
ada pembesaran kelenjer 8) Pada pemeriksaan thorax
getah bening dan vena (paru) didapatkan :
jugularis. a) Inspeksi :
8) Pada pemeriksaan thorax tidak ada retraksi
(paru) didapatkan : dinding dada.
a) Inspeksi: b) Palpasi :
tidak ada retraksi fremitus kiri dan kanan
dinding dada. sama.
b) Palpasi: c) Perkusi :
fremitus kiri dan kanan Sonor.
sama. d) Auskultasi :
c) Perkusi: Sonor. suara nafas vesikular,
d) Auskultasi: dan tidak ada suara
suara nafas vesikular, nafas tambahan.
dan tidak ada suara 9) Pada pemeriksaan
nafas tambahan. kardiovaskular (jantung)
c Head To Toe didapatkan :
Pada pemeriksaan head to toe, a) Inspeksi:
didapatkan : iktus kordis tidak terlihat.
1) Kepala Ny.R tampak

4
4
b) Palpasi: c) Perkusi : Pekak.
iktus kordis teraba di RIC d) Auskultasi :
3 kiri mid klavikula. irama jantung regular,
c) Perkusi: Pekak. serta tidak ada bunyi
d) Auskultasi: jantung tambahan.
irama jantung regular, 10) Pada pemeriksaan
serta tidak ada bunyi payudara didapatkan :
jantung tambahan. a) Inspeksi :
10) Pada pemeriksaan payudara simetris kiri kanan, papila
didapatkan : mamae
a) Inspeksi : menonjol, tidak ada lecet,
simetris kiri kanan, dan tampak bersih.
papila mamae menonjol, b) Palpasi :
tidak ada lecet, dan tidak ada
tampak bersih. pembengkakan
b) Palpasi : 11) Pada pemeriksaan
tidak ada pembengkakan abdomen didapatkan :
11) Pada pemeriksaan abdomen a) Inspeksi :
didapatkan : Gerakan janin terlihat,
a) Inspeksi : tampak strie dan linea
Gerakan janin tidak nigra pada abdomen klein,
terlihat, tampak strie dan ada bekas luka operasi
linea nigra pada abdomen pada abdomen.
klein, tidak ada bekas b) Palpasi :
luka operasi pada (a) Leopold I : TFU
abdomen. teraba 3 jari diatas
b) Palpasi : pusat, teraba kurang
(a) Leopold I : TFU bundar, lunak dan
teraba 2 jari diatas kurang melenting,
pusat, teraba kurang kemungkinan bokong
bundar, lunak dan janin.
kurang melenting, (b) Leopold II : bagian
kemungkinan kanan perut ibu teraba
bokong janin. datar, keras seperti papan,
(b) Leopold II : bagian
kanan perut ibu
teraba datar, keras
seperti papan,
kemungkinan
9) Pada pemeriksaan
kardiovaskular (jantung)
didapatkan :
a) Inspeksi :
iktus kordis tidak terlihat.
b) Palpasi :
iktus kordis teraba di RIC
3 kiri mid klavikula.

4
5
punggung kemungkinan
punggung janin
janin. dan bagian kiri
Sedangkan bagian perut ibu teraba
kiri perut ibu
teraba tonjolan- tonjolan-
tonjolan kecil tonjolan
kemungkinan
ekstremitas janin. kecil
(c) Leopold III kemungkinan
: ekstremitas janin.
bagian bawah (c) Leopold III
perut ibu teraba :
bulat, keras dan bagian bawah
melenting perut ibu teraba
kemungkinan bulat, keras dan
kepala janin. Janin melenting
belum kemungkinan
kepala janin. Janin
memasuki belum
pintu atas pnggul
(PAP). memasuki
(d) Leopold IV pintu atas pnggul
: (PAP).
karena janin belum (d) Leopold IV :
memasuki karena
janin
PAP,
maka leopold IV belum
tidak dilakukan. memasuki PAP,
Data c) Auskultasi: maka pada
Hasil laboratorium pada tanggal Hasil laboratorium leopold IV
tanggal
penunjang 10 Januari 2018 15 Desember 2017 didapatkan
hemoglobin 9.7gr/dl.
didapatkan
Program Obat Oral :SF, B6, BC, Lac Obat Oral :SF, B6, BC, Lac
Terapi

2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan ditegakkan berdasarkan data yang didapatkan berupa
data subjektif dan data objektif. Berikut ini merupakan diagnosis keperawatan
yang ditegakkan peneliti pada partisipan 1 dan partisipan 2.

4
6
Tabel 4.2 Diagnosis Keperawatan
Partisipan 1 Partisipan 2
Setelah dilakukan analisa data dari hasil Setelah dilakukan analisa data dari hasil
pengkajian tersebut didapatkan masalah pengkajian tersebut didapatkan masalah
keperawatan pada Ny.Y yaitu : masalah keperawatan pada Ny.R yaitu : masalah
keperawatan pertama Keletihan keperawatan pertama Keletihan
berhubungan dengan kelesuan berhubungan dengan kelesuan
fisiologis (anemia dalam kehamilan) fisiologis (anemia dalam kehamilan)
dengan data subjektif : Ny.Y mengatakan dengan data subjektif : Ny.R mengatakan
sering terasa pusing apabila terlalu lama sering terasa pusing apabila terlalu
berdiri, cepat lelah saat melakukan banyak kegiatan dirumah, cepat lelah saat
aktivitas seperti mencuci melakukan aktivitas seperti membantu
dan suami mempersiapkan jualan, mencuci,
membersihkan rumah. Sedangkan data membersihkan rumah. Sedangkan data
objektifnya : Hb 5 g/dl dan Ny.Y terlihat objektifnya : Hb 9.7 gr/dl, wajah terlihat
susah untuk beraktivitas karena besar pucat, konjungtiva anemis, dan riwayat
kehamilan tidak sesuai dengan usia abortus sebelumnya.
kehamilan.

Diagnosa kedua yaitu Resiko Cedera


Diagnosa kedua yaitu Resiko Cedera Janin : Faktor resiko penurunan Hb
Janin : Faktor resiko penurunan Hb pada ibu dengan data subjektif : Ny.R
pada ibu dengan data subjektif : Ny.Y mengatakan badan terasa lemah dan
mengatakan badan terasa lemah dan lelah, serta sering pusing. Sedangkan data
lelah, sering pusing, nafsu makan objektifnya : usia Ny.R sudah 40 tahun,
berkurang dan makan sehari-hari tidak Hb ibu 9.7 gr/dl, Ny.R tampak pucat dan
teratur. Sedangkan data objektifnya : usia lelah.
Ny.Y sudah 39 tahun, Hb Ny.Y 5 gr/dl,
dan Ny.Y tampak pucat dan lelah.
Diagnosa ketiga yaitu Resiko
perdarahan saat persalinan
Diagnosa ketiga yaitu Resiko berhubungan dengan penurunan Hb
perdarahan saat persalinan dengan data subjektif : Ny.R mengatakan
berhubungan dengan penurunan Hb sering terasa pusing apabila terlalu
dengan data subjektif : Ny.Y mengatakan banyak kegiatan dirumah, cepat lelah saat
sering terasa pusing apabila terlalu lama melakukan aktivitas seperti membantu
berdiri, cepat lelah saat melakukan suami mempersiapkan jualan, mencuci,
aktivitas seperti mencuci dan membersihkan rumah. Sedangkan data
membersihkan rumah. Sedangkan data objektifnya : Hb 9.7 gr/dl, wajah terlihat
objektifnya : Hb 5 gr/dl, wajah terlihat pucat, dan konjungtiva tampak anemis.
pucat, konjungtiva anemis.

4
7
Diagnosa ke empat yaitu Defisiensi mengenai anemia dengan data
pengetahuan berhubungan dengan subjektifnya : Ny.R mengatakan tidak
kurangnya sumber pengetahuan mengerti dengan penyebab anemia yang
mengenai anemia dengan data terjadi pada kehamilanya, jarang
subjektifnya : Ny.Y mengatakan tidak mengkonsumsi buah dan sayur karena
mengerti dengan penyebab anemia yang tidak tahu dengan manfaat dari sayuran
terjadi pada kehamilanya, dan jarang dan buah-buahan. Sedangkan data
mengkonsumsi buah dan sayur karena objektifnya : Ny.R terlihat tidak mengerti
tidak tahu den gan manfaat dari sayuran tentang penyebab anemia pada
dan buah-buahan. Sedangkan data kehamilanya, Ny.R terlihat banyak
objektifnya : Ny.Y terlihat tidak mengerti bertanya tentang manfaat dari buah dan
tentang penyebab anemia pada sayur, Ny.R juga sering bertanya apakah
kehamilanya, Ny.Y terlihat banyak bayinya akan sehat saat dilahirkan nanti,
bertanya tentang manfaat dari buah dan karena kondisi nya saat ini.
sayur.

Diagnosa ke lima yaitu Ansietas


Diagnosa ke lima yaitu Ansietas berhubungan dengan perubahan status
berhubungan dengan perubahan status kesehatan dengan data subjektif : Ny.R
kesehatan dengan data subjektif : Ny.Y mengatakan takut apabila janinnya tidak
mengatakan takut apabila janinnya tidak sehat, karena pernah abortus sebelumnya.
sehat, karena pernah abortus sebelumnya. Ny.R mengatakan takut karena ukuran
Ny.Y mengatakan takut karena ukuran kehamilannya tidak sesuai dengan usia
kehamilannya tidak sesuai dengan usia kehamilan. Ny.R mengatakan hal tersebut
kehamilan. Ny.Y mengatakan hal tersebut juga terjadi pada kehamilan anak
juga terjadi pada kehamilan anak sebelumnya, Ny.R mengatakan takut
sebelumnya. Sedangkan data objektifnya : karna sudah berusia 40 tahun dan jarak
Ny.Y terlihat takut dengan perubahan kehamilan yang terlalu dekat, yaitu 5
yang terjadi pada juaninya, Ny.Y tampak bulan. Sedangkan data objektifnya : Ny.R
banyak bertanya tentang perubahan yang terlihat takut dengan perubahan yang
terjadi pada janinya. Ny.Y sering bertanya terjadi pada janinnya, Ny.R juga terlihat
apakah anaknya bisa sehat nantinya. banyak bertanya tentang perubahan yang
Diagnosa empat yaitu Defisiensi terjadi pada janinya. Ny.R sering bertanya
pengetahuan berhubungan dengan apakah anaknya bisa sehat nantinya.
kurangnya sumber pengetahuan

2. Rencana Asuhan Keperawatan


Rencana asuhan keperawatan yang dilakukan pada kedua partisipan mengacu
pada NOC dan NIC. Berikut adalah rencana asuhan keperawatan pada kedua
partisipan.

4
8
Tabel 4.3 Rencana Asuhan Keperawatan
Partisipan 1 Partisipan 2
Setelah dilakukan Setelah dilakukan penegakkan
penegakkan diagnosa keperawatan tentang
diagnosa keperawatan tentang Keletihan berhubungan dengan
Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam
kelesuan fisiologis (anemia dalam kehamilan) direncanakan selama 5x
kehamilan) direncanakan selama 5x kunjungan dengan tujuan agar Ny.R
kunjungan dengan tujuan agar Ny.Y mampu mengurangi tingkat kelelahan
mampu mengurangi tingkat kelelahan dengan kriteria hasil : Tidak terjadi
dengan kriteria hasil : Tidak terjadi kelelahan, tidak ada kelesuan, tidak ada
kelelahan, tidak ada kelesuan, tidak kehilangan selera makan, tidak ada
ada kehilangan selera makan, tidak penurunan motivasi, tidak ada sakit
ada penurunan motivasi, tidak ada kepala, tidak terjadi nyeri otot, kuliatas
sakit kepala, tidak terjadi nyeri otot, tidur tidak terganggu, kualitas istirahat
kuliatas tidur tidak terganggu, kualitas tidak terganggu. Rencana keperawatan
istirahat tidak terganggu. Rencana yaitu : Tentukan jenis dan banyaknya
keperawatan yaitu : Tentukan jenis aktivitas yang dibutuhkan untuk
dan banyaknya aktivitas menjaga ketahanan, bantu pasien untuk
yang dibutuhkan memilih aktivitas-aktivitas yang akan
untuk dilakukan, anjurkan tidur siang bila
menjaga ketahanan, bantu pasien diperlukan, bantu pasien untuk
untuk memilih aktivitas-aktivitas yang menjadwalkan priode istirahat,
akan dilakukan, anjurkan tidur siang instruksikan pasien/orang yang terdekat
bila diperlukan, bantu dengan pasien mengenai kelelahan
pasien untuk (gejalah yang mungkin muncul dan
menjadwalkan priode kekambuhan yang mungkin nanti akan
istirahat, muncul kembali). Tentukan jumlah
instruksikan pasien/orang kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan
yang untuk memenuhi persyaratan gizi,
terdekat dengan pasien mengenai monitor kalori dan asupan makanan,
kelelahan (gejalah yang mungkin monitor kecendrungan terjadinya
muncul dan kekambuhan penurunan dan kenaikan berat badan.
yang
mungkin nanti akan muncul kembali).
Rencana keperawatan untuk diagnosa
Tentukan jumlah kalori dan jenis
Resiko Cedera Janin : Faktor resiko
nutrisi yang dibutuhkan
penurunan Hb pada ibu intervensi
untuk
keperawatan direncanakan selama 5x
memenuhi persyaratan gizi, monitor
kunjungan dengan tujuan agar Ny.R
kalori dan asupan makanan, monitor
mampu mengontrol dan mendeteksi
kecendrungan terjadinya penurunan
resiko cedera janin dengan kriteria hasil
dan kenaikan berat badan.
: mengenali faktor resiko cedera pada
janin, memodivikasi gaya hidup untuk
Rencana keperawatan untuk diagnosa
Resiko Cedera Janin : Faktor

4
9
hidup untuk menngurangi faktor resiko yaitu imunisasi tetanus toksoid (TT)
cedera janin, melakukan imunisasi yang karena rahim ibu melahirkan rentan
dianjurkan yaitu imunisasi tetanus terinfeksi kuman tetanus, dan
toksoid (TT) karena rahim ibu menggunakan fasilitas kesehatan sesuai
melahirkan rentan terinfeksi kuman dengan kebutuhan. Rencana tindakan
tetanus, dan menggunakan fasilitas keperawatan yaitu : kaji riwayat
kesehatan sesuai dengan kebutuhan. kehamilan dan kelahiran yang
Rencana tindakan keperawatan yaitu : berhubungan dengan faktor resiko
kaji riwayat kehamilan dan kelahiran kehamilan (preeklampsia, abortus, dll),
yang berhubungan dengan faktor resiko jelaskan pada klien tentang nutrisi
kehamilan (preeklampsia, abortus, dll), selama kehamilan, edukasi klien untuk
jelaskan pada klien tentang nutrisi memeriksakan kehamilannya secara
selama kehamilan, edukasi klien untuk rutin ke pelayanan kesehatan, tentukan
memeriksakan kehamilannya secara jenis dan banyaknya aktivitas yang
rutin ke pelayanan kesehatan, tentukan dibutuhkan untuk menjaga ketahanan,
jenis dan banyaknya aktivitas yang bantu pasien untuk memilih aktivitas-
dibutuhkan untuk menjaga ketahanan, aktivitas yang akan dilakukan, anjurkan
bantu pasien untuk memilih aktivitas- tidur siang bila diperlukan, bantu pasien
aktivitas yang akan dilakukan, anjurkan untuk menjadwalkan priode istirahat.
tidur siang bila diperlukan, bantu pasien
untuk menjadwalkan priode istirahat
Rencana keperawatan pada diagnosis
Rencana keperawatan pada diagnosis
Risiko perdarahan saat persalinan
Risiko perdarahan saat persalinan
berhubungan dengan penurunan
berhubungan dengan penurunan
kadar Hb, intervensi keperawatan
kadar Hb, intervensi keperawatan
direncanakan selama 5x kunjungan
direncanakan selama 5x kunjungan
dengan tujuan agar status sirkulasi Ny.Y
dengan tujuan agar status sirkulasi Ny.Y
kembali normal dengan kriteria hasil :
kembali normal dengan kriteria hasil :
tekanan sistol dan diastol dalam batas
tekanan sistol dan diastol dalam batas
normal, tekanan nadi dalam batas
normal, tekanan nadi dalam batas
normal, tidak ada suara nafas tambahan,
normal, tidak ada suara nafas tambahan,
tidak terjadi oedem perifer, tidak terjadi
tidak terjadi oedem perifer, tidak terjadi
kelelahan, wajah tidak pucat, dan tidak
kelelahan, wajah tidak pucat, dan tidak
ada penurunan Hemoglobin (Hb).
ada penurunan Hemoglobin (Hb).
Rencana
Rencana
keperawatan yaitu : Lindungi klien dari
keperawatan yaitu : Lindungi klien dari
trauma yang dapat menyebabkan
trauma yang dapat menyebabkan
perdarahan, hindari mengangkat benda
perdarahan, hindari mengangkat benda
berat, instruksikan pasien untuk
berat, instruksikan pasien untuk
meningkatkan makanan yang kaya
meningkatkan makanan yang kaya
vitamin K, cegah konstipasi, jika
vitamin K, cegah konstipasi, jika
diperlukan, instruksikan pasien dan
diperlukan, instruksikan pasien dan
keluarga untuk memonitor tanda-tanda
keluarga untuk memonitor tanda-tanda
perdarahan dan mengambil tindakan
menngurangi faktor resiko cedera janin,
yang tepat jika terjadi perdarahan
melakukan imunisasi yang dianjurkan

5
0
(misalnya melapor kepada perawat), dan keluarga untuk memonitor tanda
instruksikan pasien dan keluarga untuk perdarahan dan mengambil tindakan
memonitor tanda perdarahan dan yang tepat jika terjadi perdarahan
mengambil tindakan yang tepat jika (misalnya, lapor kepada perawat).
terjadi perdarahan (misalnya, lapor
kepada perawat).

Rencana keperawatan untuk diagnosa


Rencana keperawatan untuk diagnosa Defisiensi pengetahuan berhubungan
Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya sumber
dengan kurangnya sumber pengetahuan mengenai anemia
pengetahuan mengenai anemia dilakukan selama 5x kunjungan dengan
dilakukan selama 5x kunjungan dengan tujuan agar Ny.R mampu memahami
tujuan agar Ny.Y mampu memahami proses penyakit dengan kriteria hasil :
proses penyakit dengan kriteria hasil : Mengetahui faktor risiko, mengetahui
Mengetahui faktor risiko, mengetahui tanda dan gejala dari penyakit,
tanda dan gejala dari penyakit, mengetahui faktor-faktor penyebab dan
mengetahui faktor-faktor penyebab dan faktor yang berkontribusi. Rencana
faktor yang berkontribusi. Rencana tindakan keperawatan yaitu : Jelaskan
tindakan keperawatan yaitu : Jelaskan mengenai proses anemia, jelaskan tanda
mengenai proses anemia, jelaskan tanda dan gejala yang umum dari anemia,
dan gejala yang umum dari anemia, edukasi pasien mengenai tindakan
edukasi pasien mengenai tindakan untuk
untuk mengontrol/meminimalkan gejala
mengontrol/meminimalkan gejala anemia, edukasi pasien mengenai tanda
anemia, edukasi pasien mengenai tanda dan gejala yang harus dilaporkan kepada
dan gejala yang harus dilaporkan kepada petugas kesehatan.
petugas kesehatan.

Rencana keperawatan untuk diagnosa


Rencana keperawatan untuk diagnosa Ansietas berhubungan dengan
Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
perubahan status kesehatan dilakukan selama 5x kunjungan dengan
dilakukan selama 5x kunjungan dengan tujuan agar Ny.R menunjukkan tanda-
tujuan agar Ny.Y menunjukkan tanda- tanda vital dalam rentang normal dengan
tanda vital dalam rentang normal dengan kriteria hasil : Suhu tubuh dalam rentang
kriteria hasil :Suhu tubuh dalam rentang normal, tingkat pernapasan dalam
normal, tingkat pernapasan dalam rentang normal, tekanan darah sistolik
rentang normal, tekanan darah sistolik dalam rentang normal, tekanan darah
dalam rentang normal, tekanan darah diastolik dalam rentang normal. Rencana
diastolik dalam rentang normal. Rencana tindakan keperawatan :
tindakan keperawatan : Ciptakan
lingkungan yang tenang dan perdarahan
dan mengambil tindakan yang tepat jika
terjadi perdarahan (misalnya melapor
kepada perawat), instruksikan pasien

5
1
tanpa distraksi dengan lampu yang Ciptakan lingkungan yang tenang dan
redup dan suhu lingkungan yang tanpa distraksi dengan lampu yang
nyaman,minta klien untuk rileks dan redup dan suhu lingkungan yang
merasakan sensasi yang terjadi, nyaman,minta klien untuk rileks dan
tunjukan dan praktekan teknik merasakan sensasi yang terjadi,
relaksasi. tunjukan dan praktekan teknik
relaksasi.

2. Implementasi Keperawatan
Implementasi dilakukan selama selama 2 minggu dengan 5 kali kunjungan
untuk masing-masing partisipan. Implementasi yang dilakukan sesuai
dengan rencana asuhan keperawatan yang telah dibuat. Berikut adalah
implementasi yang dilakukan pada kedua partisipan.

Tabel 4.4 Implementasi Keperawatan

Partisipan 1 Partisipan 2

Tindakan keperawataan yang sudah Tindakan keperawataan yang sudah


dilakukan pada diagnosis keletihan dilakukan pada diagnosis keletihan
berhubungan dengan kelesuan berhubungan dengan kelesuan
fisiologis (anemia dalam kehamilan) fisiologis (anemia dalam kehamilan)
tanggal 31 Januari 2018 pukul 15.00 tanggal 31 Januari 2018 pukul 16.00
WIB adalah tentukan jenis dan WIB adalah tentukan jenis dan
banyaknya aktivitas yang dibutuhkan banyaknya aktivitas yang dibutuhkan
untuk menjaga ketahanan, bantu Ny.Y untuk menjaga ketahanan, bantu Ny.R
untuk memilih aktivitas-aktivitas yang untuk memilih aktivitas-aktivitas yang
akan dilakukan, anjurkan tidur siang akan dilakukan, anjurkan tidur siang
bila diperlukan, bila diperlukan,
instruksikan instruksikan
Ny.Y/orang yang terdekat dengan Ny.R/orang yang terdekat dengan
Ny.Y mengenai kelelahan (gejala Ny.R mengenai kelelahan
yang mungkin muncul dan (gejala yang
kekambuhan yang mungkin nanti mungkin muncul dan kekambuhan
akan muncul kembali). yang mungkin nanti akan muncul
Pada kunjugan ketiga tanggal 02 kembali).
Februari 2018 pukul 15.30 WIB Pada kunjugan ketiga tanggal 02
tindakan yang akan dilakukan adalah Februari 2018 pukul 16.30 WIB
membantu Ny.Y memilih tindakan tindakan yang akan dilakukan adalah
yang bisa dilakukan, menganjurkan membantu Ny.R memilih tindakan
ibu yang bisa dilakukan, menganjurkan

5
2
5
3
banyak istirahat, mengindari ibu mengangkat beban berat.
mengangkat beban berat.
Pada kunjungan keempat 05 Februari
2018 pukul 10.30 WIB tindakan yang
Pada kunjungan keempat 05 Februari akan dilakukan adalah mengevaluasi
2018 pukul 09.30 WIB tindakan yang pekerjaan Ny.R yang menyebabkan
akan dilakukan adalah mengevaluasi keletihan, menganjurkan Ny.R banyak
pekerjaan Ny.Y yang menyebabkan istirahat, mengindari Ny.R mengangkat
keletihan, menganjurkan Ny.Y banyak beban berat.
istirahat, mengindari Ny.Y mengangkat
beban berat. Pada kunjungan kelima tanggal 08
Februari 2018 pukul 16.30 WIB
tindakan keperawatan yang akan
Pada kunjungan kelima tanggal 08
dilakukan yaitu evaluasi pekerjaan
Februari 2018 pukul 15.30 WIB
Ny.R, evaluasi pengetahuan pasien
tindakan keperawatan yang akan
tentang anemia, evaluasi Hb Ny.R.
dilakukan yaitu evaluasi pekerjaan
Ny.Y, evaluasi pengetahuan Ny.Y
tentang anemia, evaluasi Hb Ny.Y. Tindakan keperawataan yang sudah
dilakukan pada diagnosa Resiko Cedera
Janin : Faktor resiko
Tindakan keperawataan yang sudah penurunan Hb pada ibu tanggal 31
dilakukan pada diagnosa Resiko Cedera Januari 2018 pukul 14.30 WIB adalah
Janin : Faktor resiko Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas
penurunan Hb pada ibu tanggal 31 yang dibutuhkan untuk menjaga
Januari 2018 pukul 13.30 WIB adalah ketahanan, bantu Ny.R untuk memilih
tentukan jenis dan banyaknya aktivitas aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan.
yang dibutuhkan untuk menjaga
ketahanan, bantu Ny.Y untuk memilih
aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Pada kunjungan ketiga 02 Februari 2018
pukul 16.00 WIB tindakan keperawatan
yang dilakukan yaitu menganjurkan
Pada kunjungan ketiga 02 Februari 2018 tidur siang pada Ny.R, menjelaskan pada
pukul 15.00 WIB tindakan keperawatan Ny.R tentang nutrisi selama kehamilan,
yang dilakukan yaitu menganjurkan memberikan edukasi Ny.R untuk
tidur siang pada Ny.Y, menjelaskan memeriksakan
pada Ny.Y tentang nutrisi selama kehamilannya secara rutin ke pelayanan
kehamilan, memberikan edukasi Ny.Y kesehatan.
untuk memeriksakan
kehamilannya secara rutin ke pelayanan
kesehatan.

Pada kunjungan keempat 05 Februari


2018 pukul 09.30 WIB tindakan yang
Ny.R banyak istirahat, mengindari Ny.R

5
4
Pada kunjungan keempat 05 Februari berat, instruksikan Ny.Y untuk
2018 pukul 10.30 WIB tindakan yang meningkatkan makanan yang kaya
akan dilakukan adalah mengevaluasi vitamin K, cegah konstipasi,
aktivitas yang dilakukan Ny.R serta menganjurkan Ny.R tidur siang dan
akan dilakukan adalah mengevaluasi istirahat.
aktivitas yang dilakukan Ny.Y serta
Pada kunjungan kelima tanggal 08
menganjurkan Ny.Y tidur siang dan
Februari 2018 pukul 16.30 WIB
istirahat.
tindakan keperawatan yang akan
dilakukan yaitu mengevaluasi
pengetahuan Ny.R tentang diit atau
Pada kunjungan kelima tanggal 08
nutrisi Ny.R selama kehamilan serta
Februari 2018 pukul 15.30 WIB
pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh
tindakan keperawatan yang akan
Ny.R.
dilakukan yaitu mengevaluasi
pengetahuan Ny.Y tentang diit atau
nutrisi Ny.Y selama kehamilan serta
Tindakan keperawatan yang sudah
pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh
dilakukan pada diagnosis keperawatan
klien.
risiko perdarahan saat persalinan
berhubungan dengan penurunan
kadar Hb tanggal 31 Januari 2018
Tindakan keperawatan yang sudah
pukul 14.30 WIB adalah memberikan
dilakukan pada diagnosis keperawatan
penyuluhan tentang anemia, dampak,
risiko perdarahan Saat persalinan
tanda dan gejala, bahaya dan
berhubungan dengan penurunan
penatalaksanaan, menganjurkan Ny.R
kadar Hb tanggal 31 Januari 2018
untuk meningkatkan makanan yang
pukul 13.30 WIB adalah memberikan
banyak mengandung Vit.K dan zat besi
penyuluhan tentang anemia, dampak,
seperti sejenis kacang kacangan dan
tanda dan gejala, bahaya dan
sayuran hijau, memberitahukan untuk
penatalaksanaan, menganjurkan klien
menghindari terjadinya konstipasi
untuk meningkatkan makanan yang
dengan menganjurkan cairan yang
banyak mengandung Vit.K dan zat besi
adekuat dan tinggi serat. instruksikan
seperti sejenis kacang kacangan dan
Ny.R dan keluarga untuk memonitor
sayuran hijau, memberitahukan untuk
tanda perdarahan dan mengambil
menghindari terjadinya konstipasi
tindakan yang tepat jika terjadi
dengan menganjurkan cairan yang
perdarahan (misalnya, lapor kepada
adekuat dan tinggi serat. instruksikan
perawat).
Ny.Y dan keluarga untuk memonitor
tanda perdarahan dan mengambil
tindakan yang tepat jika terjadi
Pada kunjungan ketiga 02 Februari 2018
perdarahan (misalnya, lapor kepada
pukul 16.00 WIB tindakan keperawatan
perawat).
yang akan dilakukan yaitu penyuluhan
Pada kunjungan ketiga 02 Februari 2018 untuk menghindari mengangkat benda
pukul 15.00 WIB tindakan keperawatan berat, instruksikan Ny.R untuk
meningkatkan makanan yang kaya
yang akan dilakukan yaitu penyuluhan
untuk menghindari mengangkat benda vitamin K, cegah konstipasi, meminta

5
5
Ny.R/keluarga memantau tanda-tanda keempat tanggal 05 Februari 2018 pukul
perdarahan. meminta ibu/keluarga 10.00 WIB tindakan keperawatan yang
memantau tanda- tanda perdarahan. akan dilakukan yaitu evaluasi pekerjaan
Ny.R, hindari mengangkat beban berat,
Pada kunjungan keempat tanggal 05
suruh Ny.R banyak istirahat,
Februari 2018 pukul 09.00 WIB
instruksikan Ny.R untuk meningkatkan
tindakan keperawatan yang akan
makanan yang kaya vitamin k, cegah
dilakukan yaitu evaluasi pekerjaan
konstipasi, meminta Ny.R/keluarga
Ny.Y, hindari mengangkat beban berat,
memantau tanda-tanda perdarahan.
suruh Ny.Y banyak istirahat,
instruksikan Ny.Y untuk meningkatkan
makanan yang kaya vitamin k, cegah
Pada kunjungan kelima tanggal 08
konstipasi, meminta Ny.Y/keluarga
Februari 2018 pukul 16.00 WIB
memantau tanda-tanda perdarahan.
tindakan keperawatan yang akan
dilakukan yaitu, evaluasi pekerjaan
Ny.R, evaluasi pengetahuan Ny.R
Pada kunjungan kelima tanggal 08 tentang anemia.
Februari 2018 pukul 15.00 WIB
tindakan keperawatan yang akan
dilakukan yaitu, evaluasi pekerjaan
Ny.Y, evaluasi pengetahuan Ny.Y
tentang anemia. Tindakan keperawataan yang sudah
dilakukan pada diagnosa defisiensi
pengetahuan berhubungan dengan
Tindakan keperawataan yang sudah kurangnya kurangnya sumber
dilakukan pada diagnosa defisiensi pengetahuan tentang anemia tanggal
pengetahuan berhubungan dengan 31 Januari 2018 pukul 14.30 WIB
kurangnya kurangnya sumber adalah memberikan penyuluhan tentang
pengetahuan tentang anemia tanggal anemia, dampak, tanda dan gejala,
31 Januari 2018 pukul 13.30 WIB bahaya dan penatalaksanaan,
adalah memberikan penyuluhan tentang menganjurkan Ny.R untuk
anemia, dampak, tanda dan gejala, meningkatkan makanan yang banyak
bahaya dan penatalaksanaan, mengandung Vit.K dan zat besi seperti
menganjurkan Ny.Y untuk sejenis kacang kacangan dan sayuran
meningkatkan makanan yang banyak hijau, memberitahukan untuk
mengandung Vit.K dan zat besi seperti menghindari terjadinya konstipasi
sejenis kacang kacangan dan sayuran dengan menganjurkan cairan yang
hijau, memberitahukan untuk adekuat dan tinggi serat.
menghindari terjadinya konstipasi
dengan menganjurkan cairan yang
adekuat dan tinggi serat. Pada kunjungan ketiga 02 Februari 2018
pukul 16.00 WIB tindakan keperawatan
yang dilakukan yaitu
Pada kunjungan ketiga 02 Februari 2018 mengevaluasi pengertian anemia,
pukul 16.00 WIB tindakan keperawatan menganjurkan Ny.Y untuk
yang dilakukan yaitu Pada kunjungan meningkatkan makanan yang banyak

5
6
mengandung Vit.K dan zat besi seperti hijau, memberitahukan untuk
sejenis kacang kacangan dan sayuran menghindari terjadinya konstipasi
hijau, memberitahukan untuk dengan menganjurkan cairan yang
menghindari terjadinya konstipasi adekuat dan tinggi serat, menganjurkan
dengan menganjurkan cairan yang Ny.R mengkonsumsi buah dan sayur.
adekuat dan tinggi serat, menganjurkan
Ny.Y mengkonsumsi buah dan sayur.
Pada kunjungan keempat tanggal 05
Februari 2018 pukul 11.00 WIB
Pada kunjungan keempat tanggal 05 tindakan keperawatan yang akan
Februari 2018 pukul 10.00 WIB dilakukan yaitu mengevaluasi
tindakan keperawatan yang akan pengertian anemia, penyebab anemia,
dilakukan yaitu mengevaluasi dan tanda gejalah dari anemia,
pengertian anemia, penyebab anemia, menganjurkan mengkonsumsi buah dan
dan tanda gejalah dari anemia, sayur, menganjurkan Ny.R untuk
menganjurkan mengkonsumsi buah dan meningkatkan makanan yang banyak
sayur, menganjurkan Ny.Y untuk mengandung Vit.K dan zat besi seperti
meningkatkan makanan yang banyak sejenis kacang kacangan dan sayuran
mengandung Vit.K dan zat besi seperti hijau.
sejenis kacang kacangan dan sayuran
hijau.
Pada kunjungan kelima tanggal 08
Februari 2018 pukul 16.30 WIB
Pada kunjungan kelima tanggal 08 tindakan keperawatan yang akan
Februari 2018 pukul 15.30 WIB dilakukan yaitu mengevaluasi tentang
tindakan keperawatan yang akan penyuluhan anemia, mengevaluasi kadar
dilakukan yaitu mengevaluasi tentang Hb Ny.R, selalu menganjurkan banyak
penyuluhan anemia, mengevaluasi kadar mengkonsumsi buah dan sayur.
Hb Ny.Y, selalu menganjurkan banyak
mengkonsumsi buah dan sayur
Tindakan keperawatan yang sudah
dilakukan pada diagnosa ansietas
Tindakan keperawatan yang sudah berhubungan dengan perubahan
dilakukan pada diagnosa ansietas status kesehatan tanggal 31 Januari
berhubungan dengan perubahan 2018 pukul 15.00 WIB adalah mengkaji
status kesehatan tanggal 31 Januari faktor penyebab ansietas, minta Ny.R
2018 pukul 14.00 WIB adalah mengkaji untuk rileks dan merasakan sensasi yang
faktor penyebab ansietas, minta Ny.Y terjadi, tunjukan dan praktekan teknik
untuk rileks dan merasakan sensasi yang relaksasi pada Ny.R.
terjadi, tunjukan dan praktekan teknik
relaksasi pada Ny.Y.
mengevaluasi pengertian anemia,
menganjurkan Ny.R untuk
meningkatkan makanan yang banyak
mengandung Vit.K dan zat besi seperti
sejenis kacang kacangan dan sayuran

5
7
Pada kunjungan ketiga tanggal 02 yaitu mengevaluasi cara teknik relaksasi
Februari 2018 pukul 15.00 WIB dan minta Ny.R untuk rileks, tindakan
tindakan keperawatan yang dilakukan yang akan dilakukan meminta Ny.R
yaitu mengevaluasi cara teknik relaksasi untuk bertanya masalah kesehatan yang
dan minta Ny.Y untuk rileks, tindakan membuat Ny.R ansietas, mengajarkan
yang akan dilakukan meminta pasien kembali teknik relaksasi, menciptakan
untuk bertanya masalah kesehatan yang lingkungan yang tenang dan meminta
membuat pasien ansietas, mengajarkan Ny.R untuk rileks.
kembali teknik relaksasi, menciptakan
lingkungan yang tenang dan meminta
Ny.Y untuk rileks. Pada kunjungan keempat 05 Februari
2018 pukul 10.30 WIB tindakan
keperawatan yang dilakukan
Pada kunjungan keempat 05 Februari yaitumengevaluasi tingkat kecemasan,
2018 pukul 09.30 WIB tindakan mengajarkan kembali teknik relaksasi,
keperawatan yang dilakukan yaitu menciptakan lingkungan yang tenang
mengevaluasi tingkat kecemasan, dan meminta Ny.R untuk rileks.
mengajarkan kembali teknik relaksasi,
menciptakan lingkungan yang tenang
dan meminta pasien untuk rileks. Pada kunjungan kelima tanggal 08
Februari 2018 pukul 16.00 WIB
tindakan keperawatan yang akan
Pada kunjungan kelima tanggal 08 dilakukan yaitu mengevaluasi tingkat
Februari 2018 pukul 15.00 WIB kecemasan, mengeveluasi cara teknik
tindakan keperawatan yang akan relaksasi, mengajarkankembali teknik
dilakukan yaitu mengevaluasi tingkat relaksasi.
kecemasan, mengeveluasi cara teknik berhubungan dengan anemia dalam
relaksasi, mengajarkan kembali teknik kehamilan kelesuan fisiologis
relaksasi. (anemia dalam kehamilan) Pada
Pada kunjungan ketiga tanggal 02 kunjungan keempat tanggal 05 Februari
Februari 2018 pukul 16.00 WIB 2018 pukul 10.30 WIB Ny.Y
tindakan keperawatan yang dilakukan mengatakan sudah tidak terasa letih saat

2. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dilakukan setiap hari selama 5 hari. Berikut adalah hasil evaluasi
yang dilakukan pada kedua partisipan.

Tabel 4.5 Evaluasi Keperawatan


Partisipan 1 Partisipan 2
Evaluasi dilakukan setiap kali Evaluasi dilakukan setiap kali
implementasi dilakukan, evaluasi implementasi dilakukan, evaluasi
diagnosa pertama keletihan diagnosa pertama keletihan

5
8
beraktivitas, Ny.Y mengatakan sudah beraktivitas, Ny.R mengatakan sudah
mulai banyak istirahat, Tekanan darah mulai banyak istirahat, tekanan darah
120/80 mmHg, nadi 85 x/i, pernapasan 110/70 mmHg, nadi 88 x/i, pernapasan
20 x/i, suhu 36,5oC. Sementara pada 20 x/i, suhu 36,5oC. Sementara pada
kunjungan kelima tanggal 08 Februari kunjungan kelima tanggal 08 Februari
2018 pukul 16.00 WIB Ny.Y 2018 pukul 16.00 WIB Ny.R
mengatakan sudah mulai istirahat, tidak mengatakan sudah mulai istirahat, tidak
merasa cepat pusing dan selalu merasa cepat pusing dan selalu
menghindari terjadinya benturan dan menghindari terjadinya benturan dan
mengangkat bebab berat, hasil analisa mengangkat bebab berat, hasil analisa
bahwa masalah sudah teratasi. bahwa masalah sudah teratasi.

Evaluasi untuk diagnosis ketiga Resiko Evaluasi untuk diagnosis ketiga Resiko
Cedera Janin : Faktor resiko Cedera Janin : Faktor resiko
penurunan Hb pada ibu pada penurunan Hb pada ibu pada
kunjungan ketiga tanggal 02 Februari kunjungan ketiga tanggal 02 Februari
2018 pada pukul 16.30 WIB Ny.Y 2018 pada pukul 15.30 WIB Ny.R
mengatakan sudah banyak istirahat dan mengatakan sudah banyak istirahat dan
dan tidur siang. Ny.Y mengatakan dan tidur siang. Ny.R mengatakan
pusing dan lelah yang dirasakan sudah pusing dan lelah yang dirasakan sudah
berkurang karena sudah banyak istirahat, berkurang karena sudah banyak istirahat,
Ny.Y tampak sudah tidak terlalu pucat. Ny.R tampak sudah tidak terlalu pucat.
Pada kunjungan kelima tanggal 08 Pada kunjungan kelima tanggal 08
Februari 2018 pukul 16.30 WIB Ny.Y Februari 2018 pukul 16.00 WIB Ny.R
mampu menyebutkan kembali nutrisi mampu menyebutkan kembali nutrisi
yang dibutuhkan selama kehamilan, yang dibutuhkan selama kehamilan,
Ny.Y mengatakan sudah mengonsumsi Ny.R mengatakan sudah mengonsumsi
buah dan sayur serta nutrisi yang baik buah dan sayur serta nutrisi yang baik
untuk kehamilannya. untuk kehamilannya.

Evaluasi untuk diagnosis kedua Risiko


Evaluasi untuk diagnosa kedua Risiko
perdarahan saat persalinan
perdarahan saat persalinan
berhubungan dengan penurunan
berhubungan dengan penurunan
kadar Hb. Pada kunjungan ketiga
kadar Hb. Pada kunjungan ketiga
tanggal 02 Februari 2018 Pukul 16.00
tanggal 02 Februari 2018 Pukul 17.00
WIB Ny.Y terlihat sudah mengerti
WIB Ny.R terlihat sudah mengerti
dengan penyakitnya dan bisa
dengan penyakitnya dan bisa
menghindari faktor risiko terjadinya
menghindari faktor risiko terjadinya
perdarahan, sementara pada kunjungan
perdarahan, sementara pada kunjungan
kelima tanggal 08 Februari 2018 pukul
berhubungan dengan anemia dalam
16.30 Hb Ny.Y meningkat dari 5 gr/dl
kehamilan kelesuan fisiologis
menjadi 8.0 gr/dl. Ny.Y tampak tidak
(anemia dalam kehamilan) Pada
terlalu pucat, hasil analisa bahwa
kunjungan keempat tanggal 05 Februari
masalah sudah teratasi sebagian.
2018 pukul 11.30 WIB Ny.R
Intervensi dilanjutkan oleh keluarga.
mengatakan sudah tidak terasa letih saat

5
9
Evaluasi pada diagnosa keempat masalah sudah teratasi sebagian.
defisiensi pengetahuan berhubungan Intervensi dilanjutkan oleh keluarga.
dengan kurangnya sumber
pengetahuan tentang anemia Pada
kunjunga ketiga tanggal 02 Februari Evaluasi pada diagnosa keempat
2018 pukul 16.00 WIB Ny.Y terlihat defisiensi pengetahuan berhubungan
mengerti dengan penyebab anemia pada dengan kurangnya sumber
kehamilanya, Ny.Y terlihat mengerti pengetahuan tentang anemia Pada
tentang manfaat buah dan sayur. Pada kunjungan ketiga tanggal 02 Februari
kunjungan kelima tanggal 08 Februari 2018 pukul 16.30 WIB Ny.R terlihat
2018 pukul 16.30 WIB Hb Ny.Y mengerti dengan penyebab anemia pada
meningkat dari 5 gr/dl menjadi gr/dl. kehamilanya, Ny.R terlihat mengerti
Ny.Y sudah tidak tampak pucat, hasil tentang manfaat buah dan sayur. Pada
analisa bahwa masalah sudah teratasi. kunjungan kelima tanggal 08 Februari
kelima tanggal 08 Februari 2018 pukul 2018 pukul 17.00 WIB Hb Ny.R
16.30 Hb Ny.R meningkat dari 9.7 gr/dl meningkat dari 5 gr/dl menjadi gr/dl.
menjadi 9.9 gr/dl. Ny.R sudah tidak Ny.R sudah tidak tampak pucat, hasil
tampak pucat, hasil analisa bahwa analisa bahwa masalah sudah teratasi.

Evaluasi pada diagnosa kelima ansietas Evaluasi pada diagnosa kelima ansietas
berhubungan dengan perubahan berhubungan dengan perubahan
status kesehatan Pada kunjungan status kesehatan. Pada kunjungan
keempat tanggal 05 Februari 2018 pukul keempat tanggal 05 Februari 2018 pukul
16.30 WIB Ny.Y mengatakan sudah 17.00 WIB Ny.R mengatakan sudah
tidak cemas lagi, Ny.Y mengatakan tidak cemas lagi, Ny.R mengatakan
sudah rileks, Ny.Y terlihat mengerti cara sudah rileks, Ny.R terlihat mengerti cara
teknik napas dalam. teknik napas dalam.

6
0
C Pembahasan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan
meliputi pengkajian keperawatan, menegakkan diagnosis keperawatan,
melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan, maka pada
bab ini peneliti akan membahas mengenai kesenjangan antara teori dengan
kenyataan yang ditemukan dalam perawatan kasus Anemia Kehamilan yang
telah dilakukan pengkajian pada Ny. Y dan Ny. R sebagai partisipan I dan
partisipan II pada tanggal 29 Februari 2018. Asuhan keperawatan dilakukan
mulai dari tanggal 29 Februari 2018 sampai 10 Maret 2018 di wilayah kerja
Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1 Pengkajian keperawatan
a. Karakteristik pasien
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan peneliti pada tanggal 29
Februari 2018, didapatkan usia Partisipan I adalah 39 tahun dan
Partisipan II berusia 40 tahun.

Menurut penelitian Azra, P.A dan Rosha, B.C (2015), ibu hamil
mengalami anemia sebanyak 21 persen pada kelompok umur <20 tahun
dan >35 tahun dengan umur kehamilan di trimester II dan III.
Sedangkan menurut penelitian Astriana, Willy (2107), didapatkan
bahwa ibu hamil dengan umur beresiko lebih banyak mengalami
anemia dibandungkan dengan umur tidak beresiko.

Menurut Wagiyo dan Putrono (2016), wanita usia <20 tahun atau >35
tahun merupakan faktor predisposisi terjadinya anemia selama
kehamilan.

Menurut analisa peniliti, ada kesesuaian antara teori dengan kasus yang
ditemukan pada kedua ibu hamil yang mengalami anemia, yaitu
Partisipan I berusia 39 tahun dan Partisipan II berusia 40 tahun dimana
kedua partisipan sama-sama berusia >35 tahun. Menurut analisa peneliti
hal ini dikarenakan kehamilan diusia <20 tahun dapat menyebabkan

6
1
anemia secara biologis, karena emosinya cenderung labil, mentalnya
belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang
mengakibatkan kurangnya perhatian terhadapa pemenuhan kebutuhan
zat-zat gizi selama kehamilan. Ibu hamil yang berusia <20 tahun juga
membutuhkan tambahan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan
dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin yang dikandungnya.
Sedangkan pada usia >35 tahun, terkait dengan kemunduran dan
penurunan daya tahan tubuh serta berbagai macam penyakit yang sering
menimpa diusia ini.

b. Keluhan utama
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan peneliti pada partisipan I dan
partisipan II, kedua partisipan mengeluh cepat lelah, sering pusing,
sesak nafas, serta mual dan muntah pada hamil muda.

Menurut penelitian Ihsan (2016), keluhan utama ibu hamil yang


mengalami anemia selama kehamilan yaitu sering terasa pusing
apabila terlalu lama berdiri dan cepat lelah

Menurut teori Wagiyo dan Putrono (2016), keluhan utama ibu hamil
dengan anemia dapat ditemukan keluhan cepat lelah, sering pusing,
dan mata berkunang-kunang, malaise, lidah luka, konsentrasi hilang,
nafas pendek (pada anemia parah), mual dan muntah pada hamil
muda, dan palpitasi.

Menurut analisa peneliti ada kesesuaian antara teori dengan kasus


yang ditemukan pada partisipan. Kedua partisipan sama-sama
mengalami cepat lelah, sering pusing, mual dan muntah pada hamil
muda. Hal ini disebabkan karena Hb ibu yang rendah yang
mengakibatkan kemampuan darah mengikat oksigen berkurang
sehingga oksigen dan nutrisi keseluruh tubuh akan berkurang. Hal
inilah yang menyebabkan klien pusing, sering lelah, sesak nafas, dan
pucat.

6
2
c. Riwayat kesehatan sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian didapatkan partisipan I mengeluh nyeri
di ari-ari, janin terasa akan jatuh dan keluar, badan terasa lemah, sering
pusing, kaki terasa sakit, nafsu makan berkurang, dan badan terasa
cepat letih ketika melakukan aktivitas seperti mencuci dan
membersihkan rumah. Partisipan I mengatakan jarang mengkonsumsi
buah dan sayur karena tidak mengerti dengan manfaat sayuan dan buah-
buahan. Partisipan I tidak mengerti dengan penyebab anemia yang
terjadi pada kehamilanya dan cemas dengan keadaan janinnya karena
pernah abortus sebelumnya. Partisipan I mengatakan cemas dengan
keadaan janinnya karena kurang istirahat dan pekerjaan rumah tangga
dan pekerjaan sambilan seperti menjahit dan berdagang yang dilakukan
partisipan
I bersama suaminya..

Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 29 januari 2018 pukul 16.00


WIB didapatkan partisipan II mengeluh badan terasa lemah, sering
pusing, badan terasa cepat letih ketika melakukan aktivitas seperti
mencuci dan membersihkan rumah. partisipan II mengatakan jarang
mengkonsumsi buah dan sayur karena tidak mengerti dengan manfaat
sayuan dan buah-buahan, dan partisipan
II juga tidak mengerti dengan penyebab anemia yang terjadi pada
kehamilanya. partisipan II juga mengatakan cemas dengan keadaan
kehamilannya karena pernah abortus sebelumnya. partisipan II
mengatakan cemas karena petugas puskesmas mengatakan beliau
merupakan ibu hamil dengan resiko tinggi, karena jarak kehamilan
yang terlalu dekat dan umur beliau yang sudah lebih dari 35 tahun.
partisipan II mengatakan kurang istirahat karena pekerjaan rumah
tangga dan membantu suaminya untuk menyiapkan keperluan jualan.
partisipan II mengatakan saat ini nafsu makan sudah baik dari
sebelumnya Menurut penelitian Ihsan (2016), Pada saat peneliti
melakukan pemeriksaan fisik pada Ibu. M ditemukan wajah dan bibir
tampak pucat, konjungtiva anemis cepat lelah saat melakukan aktivitas

6
3
seperti mencuci dan membersihkan rumah.

Menurut teori yang dikemukakan oleh Lutfiatus (2016), Ibu hamil


dengan anemia dapat ditemukan mudah lelah, lesu, dan sesak napas saat
beraktivitas maupun istirahat, permukaan kulit dan wajah pucat, dan
mudah pusing. Menurut (Pratami, 2016) kondisi anemia sanggat
menggangu kesehatan ibu hamil sejak awal kehamilan hingga masa
nifas. Salah satu dampak anemia yang terjadi selama masa kehamilan
yaitu abortus. Pratami (2016) juga menjelaskan bahwa pada ibu hamil
yang menderita anemia biasanya ibu hamil tersebut lebih sensitif dan
merasa cemas dengan keadaannya dan janinnya karena sangat
berbahaya, contonya bagi ibu bisa menyebabkan abortus, persalinan
prematur, peningkatan terjadi infeksi, ancaman dekompensasi jantung
jika Hb kurang dari 6,0 g/dl.

Menurut analisa peneliti ada kesesuaian antara teori dengan kasus yang
ditemukan pada pasien. Kedua pasien sama-sama mengalami cepat
lelah, sering pusing, mual dan muntah pada hamil muda. Hal ini
disebabkan karena Hb partisipan yang rendah yang mengakibatkan
kemampuan darah mengikat oksigen berkurang, sehingga oksigen dan
nutrisi keseluruh tubuh akan berkurang. Hal inilah yang menyebabkan
klien pusing, sering lelah, dan pucat.

Kedua partisipan juga mengalami ansietas atau cemas terhadap


kehamilannya. Karena kedua partisipan takut terhadap kondisin
janinnya mengingat usia keduanya yang sudah lebih dari 35 tahun dan
sama-sama memiliki riwayat abortus sebelumnya.

d. Riwayat kesehatan dahulu


Saat pengkajian yang dilakukan pada partispan I pada tanggal 29
januari 2018 pukul 16.00 partispan I mengatakan sebelumnya pernah
abortus dan harus di kuret. partispan I mengatakan hal tersebut terjadi
karena beliau kelelahan. partispan I mengatakan sebelumnya juga

6
4
kurang nafsu makan.

Saat dilakukan pengkajian pada partisipan II pada tanggal 29 Janauari


2018 pukul 16.30 partisipan II mengatakan sebelumnya pernah abortus
satu kali. partisipan II juga mengatakan jarak kehamilan sebelumnya
dengan sekarang juga terlalu dekat, yaitu hanya 5 bulan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sudikno dan Sandjaja (2016),


kehilangan darah selama keguguran menunjukkan peningkatan kejadian
anemia secara signifikan.

Menurut teori yang dikemukakan oleh (Pratami, 2016) kondisi anemia


sanggat menggangu kesehatan ibu hamil sejak awal kehamilan hingga
masa nifas. Salah satu dampak anemia yang terjadi selama masa
kehamilan yaitu abortus. Pratami (2016) juga menjelaskan bahwa
riwayat kehamilan yang berdekatan dapat memungkinkan terjadinya
anemia.

Menurut analisa peneliti ada kesesuaian antara teori dengan kasus yang
ditemukan pada kedua pasien. Kedua pasien sama-sama mengalami
abortus sebelumnya yang disebabkan oleh anemia selama hamil. Hal
tersebut dapat terjadi lagi pada kehamilan sekarang karena anemia yang
dialami oleh kedua pasien. Riwayat abortus pada ibu hamil dapat
menjadi pemicu terjadinya anemia berulang pada kehamilan sekarang
ini pada kedua pasien.

Pada partisipa II terdapat faktor pendorong lainnya yang menyebabkan


anemia, yaitu jarak kehamilan yang terlalu dekat. Menurut analisa
peneliti, hal ini terdapat kesesuaian antara teori dengan kasus. Karena
jarak kehamilan yang terlalu dekat dan adanya riwayat abortus,
menyebabkan klien mengalami anemia.

e. Riwayat obstetri

6
5
Pengkajian yang dilakukan pada partisipan I mengatakan menikah saat
usia 29 tahun dan menikah hanya satu kali. Usia perkawinan partisipan
I saat ini sudah 20 tahun dan memiliki 4 orang anak. partisipan I hamil
yang ke enam, karena sebelumnya pernah abortus satu kali.

Saat pengkajian yang dilakukan pada partisipan II mengatakan bahwa


menikah usia 37 tahun dan menikah hanya satu kali. Usia perkawinan
partisipan II saat ini adalah 2 tahun 6 bulan dan memiliki satu orang
anak. partisipan II hamil yang ke tiga, karena sebelumya pernah abortus
satu kali. partisipan II mengatakan jarak kehamilan sekarang dengan
sebelumnya adalah 5 bulan.

Menurut penelitian Prahesti, Ratna (2017), ibu hamil yang mempunyai


jarak kehamilan yang terlalu dekat beresiko tinggi untuk mengalami
anemia, karena status gizinya kurang karena mungkin masih menyusui
dan alat-alat reproduksi ibu yang belum benar-benar pulih.

Menurut teori yang dikemukan oleh Wagiyo dan Putrono (2016) wanita
usia <20 tahun atau >35 tahun merupakan faktor predisposisi terjadinya
anemia selama kehamilan. Menurut Pratami (2016), riwayat kehamilan
yang berdekatan dapat memungkinkan terjadinya anemia.

Menurut analisa peniliti, ada kesesuaian antara teori dengan kasus yang
ditemukan pada kedua ibu hamil yang mengalami anemia, yaitu
partisipan I berusia 39 tahun dan partisipan II berusia 40 tahun. Pada
partisipan II ada faktor pendorong lainnya yang menyebabkan anemia,
yaitu jarak kehamilan klien yang terlalu dekat yaitu 5 bulan.

f. Data psikologis dan pola seksual


Data yang didapat dari respon psikologis kedua pasien umumnya
mengalami kecemasan dengan kehamilannya saat ini. Kedua partisipan
cemas dengan kondisi bayinya nantinya. Karena kedua partisipan sudah
pernah mengalami abortus sebelumnya. kedua partisipan juga cemas

6
6
karena usia keduanya yang sudah lebih dari 35 tahun yang merupakan
ibu hamil dengan resiko tinggi.

Menurut Pratami (2016) pada ibu hamil yang menderita anemia


biasanya ibu hamil tersebut lebih sensitif dan merasa cemas dengan
keadaannya dan janinnya karena sangat berbahaya, contonya bagi ibu
bisa menyebabkan abortus, persalinan prematur, peningkatan terjadi
infeksi, ancaman dekompensasi jantung jika Hb kurang dari 6,0 g/dl.

Menurut analisa peneliti ada kesesuaian antara teori dan kenyataan pada
kedua pasien. Menurut peneliti kecemasan dan ketakutan yang dialami
oleh kedua klien merupakan hal yang wajar pada ibu hamil mengingat
sebelumnya kedua klien sudah pernah mengalami abortus satu kali.
Menurut peneliti disini diperlukan peran keluarga untuk menciptakan
lingkungan yang nyaman bagi klien sehingga klien dapat lebih rileks
dan mengurangi kecemasannya.

g. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik partisipan I didapatkan keadaan umum
partisipan I terlihat lemah, lesu, dan pucat. Pada pemeriksaan head to
toe, dapatkan pada mata tampak anemis, sklera tidak ikterik. Pada
pemeriksaan bibir didapatkan bibir tampak pucat. Pada pemeriksaan
abdomen, tampak pembesaran abdomen kedua klien tidak sesuai
dengan usia kehamilan klien. Saat pemeriksaan leopold 1 pada
partisipan I didapatkan TFU 2 jari diatas pusat dengan usia kehamilan
23-24 minggu. Sedangkan pada partisipan II didapatkan TFU 3 jari
dibawah pusat. Pada Pada sistem muskuloskletal ditemukan adanya
nyeri sendi pada kedua tungkai klien.

Menurut penelitian Ihsan (2016), pemeriksaan fisik yang ditemukan


pada ibu hamil dengan anemia yaitu wajah dan bibir tampak pucat serta
konjungtiva anemis.

6
7
Menurut Wagiyo dan Putrono (2016), keadaan umum Ibu hamil dengan
anemia akan terlihat lemah, lesu, dan pucat. Ibu hamil dengan anemia
ditemukan konjungtiva anemis dan skelera tidak ikterik. Bibir ibu
hamill dengan anemia ditemukan pucat dan membran mukosa kering.
ibu hamil dengan anemia akan mengeluh nyeri pinggang, nyeri sendi,
tenderness sternal. Menurut Saminem (2008), pada usia kehamilan 26
minggu, fundus dapat teraba 2 jari diatas pusat. Sedangkan pada usia 28
minggu, fundus dapat teraba 3 jari diatas pusat.

Menurut analisa peneliti ada kesesuaian teori dengan kasus yang


ditemukan pada kedua klien dilihat dari keadaan umum dan
pemeriksaan mata klien. Ibu hamil dengan anemia akan terlihat pucat,
lemah, dan lesu. Konjungtiva klien akan anemis dan bibir akan pucat.
Ibu hamil pada umumnya akan merasakan nyeri pinggang dan nyeri
pada sendi. Setelah dianaliasa, peneliti menyimpulkan bahwa ada
kesesuaian antara teori dengan kasus yang ditemukan pada partisipan.
Namun, dilihat dari pemeriksaan abdomen partisipan, yaitu saat
pemeriksaan leopold I, terdapat kesenjangan antara teori dengan kasus
yang ditemukan. Pada kasus, ditemukan TFU partisipan I adalah 2 jari
diatas pusat dengan usia kehamilan 23-24 minggu. Sedangkan menurut
teori, TFU teraba 2 jari diatas pusat tersebut usia kehamilan sudah
mencapai 28 minggu. Jadi, terdapat kesenjangan antara teori dengan
kasus yang ditemukan. Pada partisipan II juga tedapat kesenjangan
antara teori dengan kasusu yang ditemukan. Saat pemeriksaan leopold I
pada partisipan II didapatkan TFU 3 jari diatas pusat dengan usia
kehamilan partisipan II yaitu 19-20 minggu. Sedangkan menurut teori,
TFU teraba 3 jari diatas pusat tersebut harusnya sudah mencapai usia
kehamilan 28 minggu. Jadi, terdapat kesenjangan antara teori dengan
kasus yang ditemukan oleh peneliti.

h. pemeriksaan laboratorium
Dari hasil pemeriksaan laboratorium partisipan I didapatkan Hb: 5 gr%
dan HIV negatif. Sedangkan hasil pemeriksaan labor partisipan II

6
8
didapatkan Hb: 9.7 gr%, HIV negatif dan HBSAG negatif.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ihsan (2016), pada ibu hamil
trimester II, hasil laboratorium kadar Hb ibu 10,5 gr/dl dan 9,7 gr/dl
yang termasuk anemia ringan

Menurut Prawirohardjo (2013), hasil pemeriksaan laboratorium ibu


hamil dengan anemia yaitu kadar Hb kurang dari 11.0 g/dl pada
trimester I dan III dan kurang dari 10.5 g/dl pada trimester II.

Menurut analisa peneliti pada ibu hamil sering terjadi penurunan


Hemoglobin karena terjadinya hemodilusi darah. Hemoglobin yang
rendah dapat menyebabkan keletihan, badan terasa lemas dan tidak
mempunyai energi sehingga daya tahan tubuh dapat menurun dan mudah
terkena infeksi. Anemia kehamilan sering terjadi pada trimester ke II dan
III karena hemodilusi darah dan kebutuhan janin dan ibu yang
meningkat. Penurunan Hb pada kedua klien sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh Prawirohardjo (2013) yaitu kurang dari 10.5 pada
trimester II. Kedua klien merupakan ibu hamil pada trimester II dan
masing-masing memiliki Hb 5 gr% dan 9.7 gr%. Tes HIV dan HBSAG
pada kedua klien adalah negatif.

2 Diagnosis Keperawatan
Pada kasus partisipan I dan partisipan II ditemukan 5 diagnosis keperawatan.
Sedangkan diagnosis pada teori ada 10 yaitu keletihan berhubungan dengan
kelesuan fisiologis pada ibu hamil (anemia dalam kehamilan),
ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurang asupan makanan, defisiensi pengetahuan ibu hamil tentang anemia
berhubungan dengan kurang sumber pengetahuan mengenai anemia, risiko
infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin, risiko perdarahan
berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kewaspadaan perdarahan,
resiko cedera Janin berhubungan dengan malnutrisi pada ibu hamil, resiko

6
9
penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan cardiac output,
resiko shok berhubungan dengan peningkatan kerja jantung, intoleran aktivitas
berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen,
dan ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.

Diagnosis keperawatan pertama yang peneliti temukan pada pada partisipan I


dan partisipan II setelah dilakukan pengkajian adalah: Keletihan
berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam kehamilan)
dengan data subjektif : partisipan mengatakan sering terasa pusing apabila
terlalu lama berdiri, partisipan mengatakan cepat lelah saat melakukan
aktivitas seperti mencuci dan membersihkan rumah, sedangkan data
objektifnya : Hb 5 g/dl dan 9.7 g/dl, partisipan terlihat susah untuk beraktivitas
karena besar kehamilan tidak sesuai dengan usia kehamilan. Menurut
penelitian Ihsan (2016), diagnosis keperawatan yang muncul untuk Ibu Hamil
dengan Anemia ada 7, yaitu: risiko perdarahan berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang kewaspadaan perdarahan, intoleran aktivitas
berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen,
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurang asupan makanan, mual berhubungan dengan rasa makan/minum yang
tidak enak, keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam
kehamilan), risiko infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin,
ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.

Menurut teori Pratami (2016), Prawirohardjo (2010), dan Proverawati (2011),


keletihan disebabkan karena terjadinya hemodilusi darah pada ibu hamil.
Akibat dari jumlah eritrosit tidak sebanding dengan peningkatan volume
plasma, maka terjadilah penurunan Hb dan Ht yang menyebabkan
pengenceran darah. Sehingga transpor oksigen ke ibu menjadi menurun yang
menyebabkan kebutuhan oksigen tidak terpenuhi. Jika kebutuhan oksigen
tidak terpenuhi, maka terajdilah hipoksia, lemah, dan pucat pada ibu hamil
yang mengalami anemia. Sehingga muncullah diagnosa Keletihan
berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam kehamilan) pada
ibu hamil. Menurut teori (NANDA 2015-2017), diagnosa keletihan akan

7
0
memiliki batasan karakteristik seperti, gangguan konsentrasi, kelelahan,
kurang energi, mengantuk, peningkatan kebutuhan istirahat, peningkatan
keluhan fisik, dan tidak mampu mempertahankan aktivitas fisik pada tingkat
yang biasanya.

Menurut analisa peneliti, ada kesesuaian antara teori dengan kasus yang
ditemukan pada kedua klien. Dimana kllien mengatakan sering terasa pusing
apabila terlalu lama berdiri, Ibu mengatakan cepat lelah saat melakukan
aktivitas seperti mencuci dan membersihkan rumah

Diagnosa kedua yaitu Resiko Cedera Janin : Faktor resiko penurunan Hb


pada ibu dengan data subjektif : partisipan mengatakan badan terasa lemah
dan lelah, ibu mengatakan sering pusing, partisipan mengatakan nafsu makan
berkurang dan makan sehari-hari tidak teratur, sedangkan data objektifnya :
usia partisipan sudah 39 tahun dan 40 tahun, Hb ibu 5 gr/dl dan 9.7 g/dl, ibu
tampak pucat dan lelah.

Menurut teori Pratami (2016), Prawirohardjo (2010), dan Proverawati (2011),


resiko cedera janin disebabkan karena terjadinya hemodilusi darah pada ibu
hamil. Akibat dari jumlah eritrosit tidak sebanding dengan peningkatan
volume plasma, maka terjadilah penurunan Hb dan Ht yang menyebabkan
pengenceran darah. Karena terjadinya pengenceran darah, meneyebabkan
nutrisi ke janin dan plasenta menjadi menurun. Sehingga menuyebabkan
suplai oksigen, zat besi, dan kekuatan selaput plasenta menurun. Sehingga
menyebabkan resiko terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan janin,
penurunan fungsi respirasi, bahkan ketuban pecah dini. Dari banyaknya akibat
yang ditimbulkan diatas, maka dampak akhirnya adalah resiko cedera pada
janin. Sehingga muncullah diagnosa
Resiko perdarahan saat persalinan berhubungan dengan penurunan Hb
pada ibu hamil.

Diagnosa ketiga yaitu Resiko perdarahan saat persalinan berhubungan


dengan penurunan Hb dengan data subjektif : partisipan mengatakan sering

7
1
terasa pusing apabila terlalu lama berdiri, partisipan mengatakan cepat lelah
saat melakukan aktivitas seperti mencuci dan membersihkan rumah,
sedangkan data objektifnya : Hb 5 gr/dl dan 9.7 g/dl, wajah terlihat pucat,
konjungtiva anemis.

Menurut teori Pratami (2016), Prawirohardjo (2010), dan Proverawati (2011),


resiko perdarahan disebabkan karena terjadinya hemodilusi darah pada ibu
hamil. Akibat dari jumlah eritrosit tidak sebanding dengan peningkatan
volume plasma, maka terjadilah penurunan Hb dan Ht yang menyebabkan
pengenceran darah sehingga trombosit pun mengalami penurunan. Karena
penurunan trombosit tersebut menyebabkan resiko perdarahan pada ibu hamil.
Sehingga muncullah diagnosa Resiko perdarahan saat persalinan
berhubungan dengan penurunan Hb pada ibu hamil.

Diagnosa keempat yaitu Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan


kurangnya sumber pengetahuan tentang anemia dengan data subjektifnya :
partisipan mengatakan tidak mengerti dengan penyebab anemia yang terjadi
pada kehamilanya dan partisipan juga mengatakan jarang mengkonsumsi buah
dan sayur karena tidak tahu dengan manfaat dari sayuran dan buah-buahan,
sedangkan data objektifnya : partisipan terlihat tidak mengerti tentang
penyebab anemia pada kehamilanya, partisipan terlihat banyak bertanya
tentang manfaat dari buah dan sayur.

Menurut teori Pratami (2016), Prawirohardjo (2010), dan Proverawati (2011),


defisiensi pengetahuan disebabkan karena terjadinya kurangnya sumber
informasi pada ibu hamil. Akibat dari kurangnya pengetahuan dan sumber
pengetahuan pada ibu hamil, menyebabkan ibu hamil kurnag memperhatikan
kebutuhan nutrisinya selama hamil. Sehingga terjadilah malnutrisi pada ibu
hamil yang meneyababkan intake nutrisi dan zat besi pada ibu menurun.
Menurut teori (NANDA 2015-2017), diagnosa defisiensi pengetahuan akan
memiliki batasan karakteristik seperti, ketidakakuratan melakukan tes,
ketidakakuratan mengikuti perintah, dan kurang pengetahuan Perilaku tidak

7
2
tepat (misalnya: histeria, bermusuhan, agitasi, apatis). Oleh karena itu,
muncullah diagnosa Defisiensi
pengetahuan berhubungan dengan kurangnya sumber pengetahuan
tentang anemia pada ibu hamil.

Menurut analisa peneliti, ada kesesuaian antara teori dengan kasus yang
ditemukan pada kedua klien. Dimana klien terlihat tidak mengerti tentang
penyebab anemia pada kehamilanya, serta klien terlihat banyak bertanya
tentang manfaat dari buah dan sayur.

Diagnosa kelima yaitu Ansietas berhubungan dengan perubahan status


kesehatan dengan data subjektif : partisipan mengatakan takut apabila
janinnya tidak sehat, karena pernah abortus sebelumnya. partisipan
mengatakan takut karena ukuran kehamilannya tidak sesuai dengan usia
kehamilan. partisipan mengatakan hal tersebut juga terjadi pada kehamilan
anak sebelumnya, sedangkan data objektifnya : partisipan terlihat takut dengan
perubahan yang terjadi pada janinnya, partisipan tampka berkeringat,
partisipan juga terlihat banyak bertanya tentang perubahan yang terjadi pada
janinya. partisipan sering bertanya apakah anaknya bisa sehat nantinya.

Menurut teori Pratami (2016), Prawirohardjo (2010), dan Proverawati (2011),


ansietas disebabkan karena kondisi lemah dan pucat pada ibu hamil yang
mengalami anemia, sehingga timbul kecemasan akan kondisi diri sendiri dan
janin yang sedang dikandungnya. Menurut teori (NANDA 2015-2017),
diagnosa ansietas akan memiliki batasan karakteristik seperti, gelisah,
insomnia, ketakutan, khawatir, tremor, dan wajah tegang.

Menurut analisa peneliti, ada kesesuaian antara teori dengan kasus yang
ditemukan pada kedua partisipan, dimana partisipan terlihat takut dengan
perubahan yang terjadi pada juaninya. Partisipan juga terlihat banyak bertanya
tentang perubahan yang terjadi pada janinya. Partisipan sering bertanya
apakah anaknya bisa sehat nantinya.

7
3
3 Rencana keperawatan
Rencana keperawatan adalah semua tindakan yang akan dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien beralih dari status kesehatan saat ini ke status
kesehatan yang lebih baik, diuraikan dalam hasil yang di harapkan.
Merupakan pedoman tertulis untuk perawatan klien. Rencana keperawatan
terorganisasi sehingga setiap perawat dapat dengan cepat mengidentifikasi
tindakan perawatan yang diberikan (Potter &Perry, 2009).

Perencanaan tindakan keperawatan pada kasus partisipan I disusun


berdasarkan masalah keperawatan yang ditemukan yaitu resiko perdarahan
berhubungan dengan penurunan Hb, keletihan berhubungan dengan kelesuan
fisik, defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya sumber
pengetahuan, ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.

Pada partisipan II perencanaan keperawatan juga disusun berdasarkan masalah


keperawatan yang ditemukan yaitu resiko perdarahan berhubungan dengan
penurunan Hb, keletihan berhubungan dengan kelesuan fisik, defisiensi
pengetahuan berhubungan dengan kurangnya sumber pengetahuan, ansietas
berhubungan dengan perubahan status kesehatan.

Dalam merumuskan intervensi keperawatan atau menyusun perencanaan,


merumuskan tujuan serta kriteria hasil tidak ditemukan adanya perbedaan atau
kesenjangan antara teori dengan aplikasi penerapan asuhan keperawatan pada
partisipan I dan partisipan II.

4 Implementasi keperawatan
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan yang
dimulai setelah perawat menyusun rencana keperawatan. Dengan rencana
keperawatan yang dibuat berdasarkan diagnosis yang tepat, intervensi
diharapkan dapat mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan untuk
mendukung dan mengingatkan status kesehatan klien(Potter & Perry, 2009).

Peneliti melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah

7
4
disusun dalam perencanaan keperawatan menurut NIC-NOC 2016.
Implementasi keperawatan pada Ny. Y dan Ny.R dilaksanakan mulai dari
tanggal 29 Januari - 10 Februari 2018.

Tindakan keperawataan yang sudah dilakukan pada diagnosis keletihan


berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam kehamilan)
adalah tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang dibutuhkan untuk menjaga
ketahanan, membantu partisipan untuk memilih aktivitas- aktivitas yang akan
dilakukan, menganjurkan tidur siang bila diperlukan, menginstruksikan
pasien/orang yang terdekat dengan partisipan mengenai kelelahan (gejala yang
mungkin muncul dan kekambuhan yang mungkin nanti akan muncul kembali).
Selanjutnya membantu partisipan memilih tindakan yang bisa dilakukan,
menganjurkan partisipan banyak istirahat, mengindari mengangkat beban
berat, mengevaluasi pengetahuan partisipan tentang anemia, evaluasi Hb
partisipan.

Pendidikan kesehatan telah diberikan kepada partisipan I dan sudah


melibatkan keluarga tentang cara mengurangi keletihan pada partisipan I,
namun tidak ada perubahan perilaku dari anggota keluarga. Terbukti dari
pekerjaan partisipan I yang masih banyak dan tidak mendapat bantuan dari
anggota keluarganya. Disini peneliti mengambil kesimpulan bahwa keluarga
tidak menerima pendidikan kesehatan yang telah diberikan.

Tindakan keperawataan yang sudah dilakukan pada diagnosa Resiko Cedera


Janin : Faktor resiko penurunan Hb pada ibu adalah menentukan jenis dan
banyaknya aktivitas yang dibutuhkan untuk menjaga ketahanan, membantu
partisipan untuk memilih aktivitas- aktivitas yang akan dilakukan,
menganjurkan tidur siang pada partisipan, menjelaskan pada partisipan tentang
nutrisi selama kehamilan, memberikan edukasi partisipan untuk
memeriksakan kehamilannya secara rutin ke pelayanan kesehatan serta
menganjurkan partisipan untuk mendapatkan imunisasi TT karena rahim ibu
melahirkan rentan terinfeksi kuman tetanus.

7
5
Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan pada diagnosis keperawatan
risiko perdarahan saat persalinan berhubungan dengan penurunan kadar
Hb adalah memberikan penyuluhan tentang anemia, dampak, tanda dan gejala,
bahaya dan penatalaksanaan, menganjurkan partisipan untuk meningkatkan
makanan yang banyak mengandung Vit.K dan zat besi seperti sejenis kacang
kacangan dan sayuran hijau, memberitahukan untuk menghindari terjadinya
konstipasi dengan menganjurkan cairan yang adekuat dan tinggi serat.
instruksikan partisipan dan keluarga untuk memonitor tanda perdarahan dan
mengambil tindakan yang tepat jika terjadi perdarahan (misalnya, lapor kepada
perawat). Selanjutnya penyuluhan untuk menghindari mengangkat benda
berat, menginstruksikan partisipan untuk meningkatkan makanan yang kaya
vitamin K, cegah konstipasi, meminta partisipan/keluarga memantau tanda-
tanda perdarahan.

Ibu hamil yang mengalami anemia berat seperrti partisipan I yang memiliki
Hb 5 gr/dl menurut teori seharusnya di rawat dan mendapatkan transfusi darah.
Namun, kenyataan yang didapatkan pada kasus partisipan I, tidak mau untuk
dirawat dan tetap melakukan kegiatan seperti biasanya. Menurut Lutfiatus
(2016), ibu hamil yang mengalami anemia berat akan sesak nafas, mudah
pusing, mudah pingsan, dan kerja jantung meningkat. Namun, pada partisipan
I ditemukan, partisipan I tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. Disinilah
adanya kesenjangan antara teori dengan kasus yang ditemukan pada partisipan
I.

Tindakan keperawataan yang sudah dilakukan pada diagnosa defisiensi


pengetahuan berhubungan dengan kurangnya kurangnya sumber
pengetahuan tentang anemia adalah memberikan penyuluhan tentang
anemia, dampak, tanda dan gejala, bahaya dan penatalaksanaan, menganjurkan
partisipan untuk meningkatkan makanan yang banyak mengandung Vit.K dan
zat besi seperti sejenis kacang kacangan dan sayuran hijau, memberitahukan
untuk menghindari terjadinya konstipasi dengan menganjurkan cairan yang
adekuat dan tinggi serat.

7
6
Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan pada diagnosa ansietas
berhubungan dengan perubahan status kesehatan adalah mengkaji faktor
penyebab ansietas, minta partisipan untuk rileks dan merasakan sensasi yang
terjadi, tunjukan dan praktekan teknik relaksasi pada partisipan.

5 Evaluasi keperawatan
Evaluasi dilakukan setiap kali implementasi dilakukan, evaluasi diagnosa
pertama keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam
kehamilan) Pada partisipan I, partisipan I mengatakan sudah tidak terasa letih
saat beraktivitas, partisipan I mengatakan sudah mulai banyak istirahat,
Tekanan darah 120/60 mmHg, nadi 85 x/i, pernapasan 20 x/i, suhu 36,5oC.

Evaluasi pada diagnosa kedua Risiko perdarahan saat persalinan


berhubungan dengan penurunan kadar Hb Pada partisipan I, partisipan I
terlihat sudah mengerti dengan penyakitnya dan bisa menghindari faktor risiko
terjadinya perdarahan, Hb partisipan I meningkat dari 5 gr/dl menjadi 8.0
gr/dl. Partisipan I sudah tidak tampak pucat, hasil analisa bahwa masalah
sudah teratasi.

Evaluasi untuk diagnosis ketiga Resiko Cedera Janin : Faktor resiko


penurunan Hb pada ibu pada partisipan I, klien mengatakan sudah banyak
istirahat dan dan tidur siang. Partisipan I mengatakan pusing dan lelah yang
dirasakan sudah berkurang karena sudah banyak istirahat, partisipan I tampak
sudah tidak terlalu pucat, partisipan I mampu menyebutkan kembali nutrisi
yang dibutuhkan selama kehamilan, partisipan I mengatakan sudah
mengonsumsi buah dan sayur serta nutrisi yang baik untuk kehamilannya.

Evaluasi pada diagnosa keempat defisiensi pengetahuan berhubungan


dengan kurangnya sumber pengetahuan tentang anemia pada partisipan I,
partisipan I terlihat mengerti dengan penyebab anemia pada kehamilanya,
partisipan I terlihat mengerti tentang manfaat buah dan sayur. Hb partisipan I
meningkat dari 5 gr/dl menjadi 8.0 gr/dl. Partisipan I sudah tidak tampak
pucat, hasil analisa bahwa masalah sudah teratasi.

7
7
Evaluasi pada diagnosa kelima ansietas berhubungan dengan perubahan
status Kesehatan Pada partisipan I, partisipan I mengatakan sudah tidak
cemas lagi, partisipan I mengatakan sudah rileks, partisipan I terlihat mengerti
cara teknik napas dalam.

Evaluasi diagnosa pertama keletihan berhubungan dengan kelesuan


fisiologis (anemia dalam kehamilan) Pada partisipan II, partisipan II
mengatakan sudah tidak terasa letih saat beraktivitas, partisipan II mengatakan
sudah mulai banyak istirahat, Tekanan darah 120/60 mmHg, nadi 85 x/i,
pernapasan 20 x/i, suhu 36,5oC. Partisipan II mengatakan sudah mulai
istirahat, tidak merasa cepat pusing dan selalu menghindari terjadinya
benturan dan mengangkat bebab berat, hasil analisa bahwa masalah sudah
teratasi. Evaluasi pada diagnosa kedua Risiko perdarahan saat persalinan
berhubungan dengan penurunan kadar Hb Pada partisipan II, partisipan II
terlihat sudah mengerti dengan penyakitnya dan bisa menghindari faktor risiko
terjadinya perdarahan, Hb partisipan II meningkat dari 9.7 gr/dl menjadi 9.9
gr/dl. Partisipan II sudah tidak tampak pucat, hasil analisa bahwa masalah
sudah teratasi.

Evaluasi untuk diagnosis ketiga Resiko Cedera Janin : Faktor resiko


Usia Ibu >35 pada partisipan II, partisipan II mengatakan sudah banyak
istirahat dan dan tidur siang. Partisipan II mengatakan pusing dan lelah
yang dirasakan sudah berkurang karena sudah banyak istirahat, partisipan
II tampak sudah tidak terlalu pucat, partisipan II mampu menyebutkan
kembali nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan, partisipan II
mengatakan sudah mengonsumsi buah dan sayur serta nutrisi yang baik
untuk kehamilannya.

Evaluasi pada diagnosa ketiga defisiensi pengetahuan berhubungan


dengan kurangnya sumber pengetahuan tentang anemia Pada
partisipan II, partisipan II terlihat mengerti dengan penyebab anemia pada
kehamilanya, partisipan II terlihat mengerti tentang manfaat buah dan
sayur, Hb partisipan II meningkat dari 9.7 gr/dl menjadi 9.9 gr/dl.

7
8
Partisipan II sudah tidak tampak pucat, hasil analisa bahwa masalah sudah
teratasi.

Evaluasi pada diagnosa keempat ansietas berhubungan dengan


perubahan status Kesehatan Pada partisipan II, partisipan II
mengatakan sudah tidak cemas lagi, partisipan II mengatakan sudah
rileks, partisipan II terlihat mengerti cara teknik napas dalam.

7
9
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam
sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi
fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan (Tarwono, dkk 2007).
Sedangkan menurut Pratami (2016) anemia dalam kehamilan didefenisikan
sebagai suatu kondisi ketika ibu memiliki kadar hemoglobin kurang dari 11,0
g/dl pada trimester I dan III, atau kadar hemoglobin kurang dari 10,5 g/dl pada
trimester II.

Kasus anemia pada Ibu.Y dan Ibu. R, setelah peneliti melakukan pengkajian,
analisa data, penentuan diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
tentang asuhan keperawatan pada Ibu. Y dan Ibu. R dengan anemia di wilayah
kerja Puskemas Lubuk Buaya Kota Padang, maka didapatkan hasil yaitu:

1. Pengkajian pada Ibu. Y hamil anak keenam (G 6 P4 A1 H4) berusia 39


tahun, usia kehamilan Ibu. Y 23-24 minggu. Ibu R hamil anak ketiga (G 3
P1 A1 H1) dengan usia kehamilan 19-20 minggu. Pemeriksaan labor Ibu.
Y Hasil laboratorium Ibu Y pada tanggal 10 Januari 2018 didapatkan
hemoglobin 5 gr/dl, sementara pemeriksaan laboratorium Ibu. R
didapatkan 9.7 gr/dl. Ibu. Y mengeluh nyeri di ari-ari, janin terasa akan
jatuh dan keluar, kaki terasa sakit, badan terasa lemah, nafsu makan
berkurang, sering pusing, dan badan terasa cepat letih. Sementara Ibu. R
mengeluh badan terasa lemah, sering pusing, badan terasa cepat letih. Ibu
Y dan Ibu. R sama-sama tidak mengetahui penyebab anemia yang terjadi
pada kehamilanya.
2. Diagnosis yang muncul pada kasus Ibu. Y dan Ibu. R adalah kletihan
berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam kehamilan),
resiko perdarahan saat persalinan berhubungan dengan penurunan Hb,
resiko Cedera Janin : Faktor resiko penurunan Hb pada ibu, defisiensi
pengetahuan berhubungan dengan kurangnya sumber pengetahuan

8
0
mengenai anemia, dan ansietas berhubungan dengan perubahan status
kesehatan.
3. Rencana tindakan keperawatan dibuat berdasarkan diagnosis keperawatan
yang ditemukan pada kasus Ibu. Y dan Ibu.R dengan anemia. Rencana
tindakan keperawatan ini mengacu pada referensi dari buku NANDA
International (2015-2017), buku NOC-NIC (2016), dan buku SDKI
(2016).
4. Tindakan keperawatan yang dilakukan merupakan implementasi dari
rencana tindakan keperawatan yang telah disusun dengan harapan hasil
yang dicapai sesuai dengan tujuan dan kriteria yang telah ditetapkan. Pada
implementasi yang dilakukan sesuai dengan rencana keperawatan.
5. Evaluasi keperawatan selama 5 kali kunjungan dilakukan secara
komprehensif dengan acuan rencana asuhan keperawatan NANDA
International, (2015-2017). Hasil penelitian yang didapatkan pada
masalah keperawatan adalah terjadi peningkatan Hb pada Ibu.Y dari 5
gr/dl menjadi 8.0 gr/dl dan pada Ibu. R juga meningkat dari 9.7 gr/dl
menjadi 9.9 gr/dl.

B. Saran
1. Bagi institusi pelayanan kesehatan
Kepada Pimpinan Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang diharapkan dapat
memotivasi bawahannya untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan
lebih baik lagi dan diharapkan Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang
menyediakan fasilitas serta sarana dan prasarana yang dapat mendukung
kesembuhan pasien dengan memberikan penyuluhan tentang dampak
anemia terhadap kehamilan. Serta diharapkan petugas puskesmas dapat
melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil yang mengalami anemia agar
kondisinya dapat dipantau sesuai dengan program perkesmas.
2. Bagi institusi pendidikan
Bagi Institusi Pendidikan diharapkan dapat menyediakan buku-buku
maternitas khususnya tentang anemia kehamilan sebagai acuan dalam
pemberian asuhan keperawatan maternitas pada ibu hamil dengan anemia.

8
1
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat memberikan asuhan keperawatan
khususnya pada Ibu hamil dengan anemia dengan lebih baik lagi. Serta
dapat memberikan implementasi keperawatan yang lebih komprehensif
lagi.

8
2
DAFTAR PUSTAKA

Ani, L.S. (2013). Anemia Defisiensi Besi. Jakarta : EGC

Azra, P.A., & Rosha, B.C. ( 2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan
Status Anemia Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin
Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. 20 Juli 2017.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=434777&val=4886&titl
e=faktor-
faktor%20yang%20berhubungan%20dengan%20status%20anemia%20ibu
%20hamil%20di%20wilayah%20kerja%20puskesmas%20air%20dingin%2
0kecamatan%20koto%20tangah,%20kota%20padang

Bulechek, C.M, Butcher, H.K, Dochterman, J.M & Wangner, C.M. (2016).
Nursing Interventions Clasification (NIC). Indonesia : CV. Mocomedia and
is published by arrangements with Elsevier Inc.

Departemen Kesehatan RI. (2010)

Dinas Kesehatan Kota Padang. (2013). Laporan Tahunan Tahun 2013.

Dinas Kesehatan Kota Padang. (2016). Laporan Tahunan Tahun 2015 Edisi 2016.

Dinas Kesehatan Kota Padang. (2017). Laporan Tahunan Anemia Ibu Hamil
Tahun 2016 Edisi 2017

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Laporan Ibu Hamil Anemia s.d
Desember Per Kab/Kota Tahun 2016

Dinarti, Aryani, R, Nurhaeni, H & Chairani, R. (2009). Dokumentasi


Keperawatan. Jakarta : CV. Trans Info Media

Herdman, T. Heather. (2015). Nanda International Inc. Diagnosis Keperawatan :


Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC

Holihah, Lutfiatus. (2016). Panduan Lengkap Hamil Sehat. Yogyakarta : DIVA


Press

Ihsan, A.H. (2016). Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil dengan Anemia di
Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Kota Padang.

Juliarti, Widya. (2017). Hubungan Faktor Penyebab Dengan Kejadian Anemia Di


Puskesmas Melur. 19 November 2017

Kemenkes RI. (2014). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2014. Jakarta. 14
Agustus 2017 http://www.depkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-
data-pusat-data-dan-informasi.html

8
3
Kementrian kesehatan RI (2015). Profil kesehatan Indonesia tahun 2014. Jakarta :
Kementrian Kesehatan RI
Lisnawati, Lilis. (2013). Asuhan Kebidanan terkini Kegawatdaruratan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : TIM
Lutfiatus, H. (2016). Panduan Lengkap Hamil Sehat. Yogyakarta : DIVA Press
Manuaba, I.B.G, Manuaba, I.A.C & Manuaba, I.B.G.R. (2007). Pengantar kuliah
Obstetri. Jakarta : ECG

Moorhead, S, Johnson, Maas, M.L, Swanson, E. (2016). Nursing Outcomes


lasification (NOC). ISBNIndonesia : CV. Mocomedia and is published by
arragement with Elsevier Inc

NANDA. (2015). Diagnosa Keperawatan Defenisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi


10. (Budi Anna keliat dkk, penerjemah). Jakarta : EGG

Nugroho, Taufan. (2012). Patologi Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika

Padila. (2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Nuha Media

Pratami, E. (2016). Evidence-Based dalam Kebidanan. Jakarta : ECG

Prawirohardjo, S. (2013). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawiroharjdo. Jakarta : Pt.


Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjdo

Perry & Potter (2009). Fundamental Keperawatan. Jakarta : Selemba Medika

Proverawati, A. (2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha


Medika

Reeder, Sharon J, Martin, Leonide L & Koniak-Griffin, Deborah. (2014).


Keperawatan Mternitas : kesehatan wanita, bayi, & Keluarga. Jakarta. EGC

Riasmini, N.M, dkk. (2017). Panduan Asuhan Keperawatan Individu, Keluarga,


Kelompok, dan Komunitas dengan Modifikasi NANDA, INCP, NOC, dan
NIC di Puskesmas dan Masyarakat. Jakarta : UI-Press

Rukiyah, Y.A dan Yulianti. L. (2010). Asuhan Kebidanan IV. Jakarta. CV. Trans
Info Media

Saifuddin, A.B, Adriaansz, G, Winkjosastro, G.H & Waspodo, D. (2009). Buku


Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Ed. 1.
Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Saminem, H. (2008). Kehamilan Normal. Jakarta : EGC

Saryono & Anggreni, M.D. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif dan


Kualitatif. Yogyakarta : Nuha Medika

8
4
Simkin, P, Whalley, J, dan Keppler, A. (2011). Panduan Lengkap Kehamilan,
Melahirkan, dan Bayi (Edisi Revisi). Jakarta : EGC

Sinsin, Iis. (2008). Anak Masa Kehamilan dan persalinan. Jakarta : PT Elex
Media komput indo
Sudikno & Sandjaja. (2016). Prevalensi dan faktor resiko anemia pada wanita
usia subur di rumah tangga miskin di kabupaten tasikmalaya dan ciamis
provinsi jawa barat. 9 januari 2017 .
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/kespro/article/viewFile/5438/
4474

Sulistiyanti, A. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang


Anemia dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe di Wilayah Kerja Puskesmas
Masaran I Sragen. 20 Juli 2017

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kulitatif Dan R&D. Bandung :


Alfabeta

Tarwoto & Wasnidar. (2007). Buku SakuAnemia pada Ibu Hamil. Jakarta : Trans
Info media

Triana, A, Damayanti, I.P, Afni, R, Yanti, J.S. 2015. Kegawatdaruratan Maternal


dan Neonatal. Ed. 1. Yogyakarta : Deepublish

Wagiyo & Putrono. (2016). Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal dan Bayi
Baru Lahir Fisilogis dan Patologis. Yogyakarta : ANDI

Wahyudi, A.S & Abd. Wahid. (2016). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta
: Mitra Wacana Media

WHO. (2014). WHA GlobalNutrition Targets 2025 : Anemia Policy Brief.

Yanti, Desi ari madi, Sulistia Ningsih, Apri & Keisnawati. (2015). Faktor-Faktor
Terjadinya Anemia pada Ibu Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas
Pringsewu Lampung. 20 Juli 2017
Http://Download.Portalgaruda.Ore/Article.Php?Article=424747&Val=278&
Title=FaktorFaktor%20terjadinya%20anemia%20pada%20ibu%20primigra
vida%20di%20wilayah%20kerja%20puskesmas%20pringsewu%20lampung

8
5

Anda mungkin juga menyukai