TASYA AULIA
PUTRI NIM :
183110275
TASYA AULIA
PUTRI NIM :
183110275
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul
“Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Di
Wilayah Kerja Puskesmas Anak Air Kota Padang”. Penulisan Karya Tulis
Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Ahli Madya Keperawatan pada Program Studi D-III Keperawatan Padang
Poltekkes Kemenkes RI Padang. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
Akhir kata penulis berharap Karya Tulis Ilmiah dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan pihak yang telah membacanya, dan semoga Karya Tulis Ilmiah
ini dapat dilanjutkan kepada peneliti di bidang keperawatan. Serta penulis
mendoakan semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan mendapat balasan
dari Allah SWT. Aamiin.
Penulis
ABSTRAK
Anemia banyak ditemukan pada ibu hamil dikarenakan pada masa kehamilan
terjadinya peningkatan volume darah, jika kebutuhan zat besi pada ibu hamil tidak
terpenuhi maka hemoglobin darah akan menurun dan berdampak buruk bagi ibu
dan janin. Hasil survey awal di Puskesmas Anak Air Padang pada tanggal 26
Januari 2021 terdapat 25 orang ibu hamil dengan anemia, sedangkan pada tanggal
11 Mei 2021 terdapat 18 ibu hamil dengan anemia. Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan keluarga pada ibu hamil dengan
anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Anak Air Kota Padang Tahun 2021. Desain
penelitian deskriptif dalam bentuk studi kasus. Waktu penelitian dari bulan
Desember 2020 sampai Juni 2021, waktu pemberian asuhan keperawatan tanggal
11 Mei 2021 sampai 03 Juni 2021 dengan 14 kali kunjungan. Populasi penelitian
18 orang ibu hamil dengan anemia di Puskesmas Anak Air Padang. Sampel
penelitian 1 orang, ditetapkan dengan teknik Pusposive sampling yang memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi. Masalah yang ditemukan perfusi perifer tidak efektif,
keletihan dan defisit nutrisi. Implementasi keperawatan yang telah dilakukan yaitu
penkes ketepatan mengkonsumi tablet Fe, perawatan ibu hamil dengan anemia,
pemberian nutrisi yang tepat bagi ibu hamil, cara memodifikasi lingkungan, serta
pemanfaatan pelayanan kesehatan. Hasil penelitian didapatkan masalah teratasi
terlihat dari pemahaman terhadap ketepatan minum tablet Fe meningkat, keluhan
mudah lelah menurun, serta pemberian asupan gizi dan zat besi meningkat.
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi dalam
mengembangkan program puskesmas dikeluarga khususnya pada ibu hamil
dengan anemia serta meningkatkan mutu pelayanan komunitas dan lapangan.
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................iv
KATA PENGANTAR........................................................................................v
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS................................................vii
ABSTRAK..........................................................................................................viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................ix
DAFTAR ISI.......................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xiii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................7
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................7
D. Manfaat Penelitian...................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................9
A. Konsep Keluarga.....................................................................................9
1. Pengertian Keluarga..........................................................................9
2. Struktur Keluarga..............................................................................9
3. Fungsi Keluarga................................................................................12
4. Tugas Keluarga.................................................................................14
5. Tipe Keluarga....................................................................................15
6. Tahap Perkembangan Keluarga........................................................18
7. Peran Perawat Keluarga....................................................................20
8. Tingkat Kemandirian Keluarga.........................................................23
B. Konsep Dasar Penyakit...........................................................................24
1. Defenisi Anemia dalam kehamilan...................................................24
2. Klasifikasi Anemia dalam kehamilan...............................................24
3. Jenis Anemia dalam kehamilan.........................................................24
4. Etiologi Anemia dalam kehamilan....................................................26
2. Diagnosa Keperawatan.....................................................................106
3. Intervensi Keperawatan.....................................................................110
4. Implementasi Keperawatan...............................................................114
x Poltekkes Kemenkes Padang
i
5. Evaluasi Keperawatan.......................................................................118
BAB V KESIMPULAN.....................................................................................124
A. Kesimpulan.............................................................................................124
B. Saran........................................................................................................126
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 7. Surat Izin Pengambilan Data dari Dinas Kesehatan Kota Padang
Lampiran 10. Surat Telah Selesai Penelitian dari Puskesmas Anak Air
Kunjungan
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan sentral bagi pertumbuhan dan perkembangan individu
sehingga keluarga menjadi salah satu aspek terpenting dari keperawatan,
melalui pendekatan asuhan keperawatan keluarga, perawat keluarga dapat
memodifikasi lingkungan keluarga, memfasilitasi pencapaian tugas
perkembangan keluarga, mempertahankan struktur dan fungsi keluarga, serta
mengadaptasikan keluarga terhadap stresor di keluarga sehinga keluarga dapat
mengatasi permasalahan kesehatan secara mandiri (Muhtar & A. Haris, 2016).
Keluarga sebagai komponen dari masyarakat berperan signifikan dalam
mempengaruhi status kesehatan. Keluarga berperan terhadap optimalisasi
pertumbuhan, perkembangan, dan produktivitas seluruh anggotannya melalui
pemenuhan kebutuhan gizi dan menjamin kesehatan setiap anggoa keluarga
(Kemenkes RI, 2019).
Struktur dalam keluarga yang sehat akan dapat meneruskan fungsi di dalam
keluarga. Fungsi di dalam keluarga merupakan apa yang dikerjakan dalam
keluarga untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Proses ini meliputi
komunikasi antar anggota keluarga, tujuan pemecahan konflik, pemeliharaan,
dan penggunaan sumber internal dan eksternal. Fungsi dan struktur keluarga
berpengaruh dalam pemeliharaan kesehatan terhadap anggota keluarga yang
sakit seperti pada ibu hamil yang beresiko tinggi seperti ibu hamil dengan
anemia (Muslihatun, 2010).
Selain itu peran keluarga juga sangat mempengaruhi status kesehatan individu
dan keluarga terutama pada ibu hamil dengan anemia. Tugas kesehatan
keluarga tersebut adalah mengenal masalah kesehatan keluarga, mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga, memberi
perawatan pada anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan rumah
yang sehat, dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukan
kontrol kesehatan pada ibu hamil dengan anemia.
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) <
11 gr% pada trimester I dan III, sedangkan pada trimester II kadar hemoglobin
< 10,5 gr%. Anemia kehamilan disebut “potentional danger to mother and
child” (potensi membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia
memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan
kesehatan (Manuaba, 2010 dalam Hariati et al., 2019). Anemia dalam
kehamilan sering terjadi pada trimester II karena terjadinya peningkatan
volume plasma dan mengurangi viskositas resiko sehingga menyebabkan
terjadinya hemodolusi darah, yang dapat menyebabkan penurunan hemoglobin
darah, serta terjadinya peningkatan kebutuhan zat besi pada ibu hamil pada
trimester II (Pratami, 2016).
21.585 orang ibu hamil dengan anemia (17,7%). Sedangkan di kota Padang
tahun 2017, terdapat 1. 308 orang yang mengalami anemia (7,1%).
Berdasarkan Profil Kesehatan Kota Padang Tahun 2019, target cakupan ibu
hamil anemia tahun 2019 sebesar 24%. Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa
cakupan ibu hamil anemia melebihi target ada 2 puskesmas yaitu bungus
(36,4%) dan lubuk kilangan (25,7%) dengan jumlah absolute ibu hamil anemia
puskesmas bungus sebanyak 182 orang dari 522 orang sasaran ibu hamil yang
diperiksa dari jumlah absolute puskesmas lubuk kilangan sebanyak 277 orang
dari 990 sasaran ibu hamil yang diperiksa. Untuk Kota padang cakupan ibu
hamil anemia sebesar 11,2% dengan jumlah absolute 2044 orang dari 14,589
ibu hamil.
Menurut penelitian Willy Astriana Tahun 2017, tentang kejadian anemia pada
ibu hamil di tinjau dari paritas dan usia di dapatkan hasil dari 277 ibu hamil
ditemukan dengan anemia sebanyak 118 orang (42,6%). Ibu hamil dengan
paritas berisiko lebih banyak mengalami anemia (81,6%) dibandingkan ibu
hamil dengan paritas tidak beresiko (18,4%). Dilihat dari faktor usia di
dapatkan hasil dari penelitian Willy bahwa kejadian anemia pada ibu hamil
lebih tinggi dengan umur beresiko (< 20 dan > 35 tahun) yakni sebesar 71,8%
lebih banyak mengalami anemia dibandingkan dengan umur tidak beresiko
(rentang 20 - 35 tahun) sebesar 28,2%. Hal ini dikarenakan kehamilan diusia <
20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan anemia karena pada
kehamilan diusia < 20 tahun secara biologis belum optimal emosinya
cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami
keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan
kebutuhan zat - zat gizi selama kehamilannya. Sedangkan pada usia > 35
tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta
berbagai penyakit yang sering menimpa diusia ini.
Dopi, dkk, 2013 mengatakan bahwa faktor - faktor penyebab kejadian anemia
yaitu defisiensi besi, perdarahan akut, kurang gizi, malabsorbsi, penyakit -
penyakit kronik. Faktor lain yang dapat menyebabkan anemia dalam
Kekurangan zat besi sejak sebelum kehamilan bila tidak diatasi dapat
mengakibatkan ibu hamil menderita anemia merupakan salah satu resiko
kematian ibu. Anemia dalam kehamilan dapat berdampak pada ibu dan janin,
dimana janin akan menderita kurang zat besi, serta berdampak buruk pada
pertumbuhan sel - sel otak anak yang dapat mengurangi kecerdasan anak.
Menurut Jannah (2012, p.190), pengaruh pada ibu hamil baik dalam masa
kehamilan, persalinan dan pasca persalinan : Abortus, partus prematurus,
partus lama, infeksi, hiperemesis gravidarum, anemia, pendarahan, payah
jantung, dan lain - lain. Pengaruh terhadap janin : Keguguran, bayi premature,
IUGR, kematian janin dalam kandungan, kematian janin waktu lahir, kematian
sebelum lahir dan kecacatan (Mardiah, 2020).
Peran perawat pada pencegahan anemia pada ibu hamil adalah dengan
memberikan suplemen tablet Fe dan mengatasi penyebabnya. Selain itu,
Selain itu peran perawat dalam mencegah anemia pada kehamilan ialah
dengan melaksanakan pelayanan Antenatal Care (ANC) dimana ada 10
standar pelayanan yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang dikenal
dengan 10T, diantaranya adalah : timbang berat badan dan ukur tinggi badan,
pemeriksaan tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas),
pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri), tentukan presentasi janin dan
denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan berikan
imunisasi tetanus toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi
minimal 90 tablet selama kehamilan, test laboratorium (rutin dan khusus),
skiring status PMTCT (HIV), dan yang terakhir temu wicara (konseling)
termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) serta KB
paska persalinan.
Dan hasil wawancara dengan ibu hamil yang kedua di dapatkan data, ibu
hamil berusia 24 tahun dengan G1P0A0H0 hamil 20 minggu (Trimester II).
Hasil pemeriksaan Hb 9,8 gr%. Tekanan darah 110/70 mmHg, Berat Badan 48
kg, Tinggi Badan 150 cm dan LILA 23 cm. Ibu hamil mengatakan selama
hamil kondisinya stabil, mual sudah berkurang dan nafsu makannya sudah
mulai meningkat. Ibu mengatakan bahwa berat badannya naik sebanyak 4 kg.
Ibu hamil mengatakan bahwa dirumah ia rutin mengkonsumi susu untuk ibu
hamil. Saat ditanyakan keluarga mengatakan bahwa sering mengingatkan ibu
untuk meminum tablet Fe dan keluarga juga ikut serta memantau ibu sehingga
ibu dapat meminum tablet Fe secara rutin dan teratur.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah adalah
“Bagaimana penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ibu Hamil
dengan Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Anak Air Kota Padang Tahun
2021?”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu mendeskripsikan Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ibu Hamil
dengan Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Anak Air Padang Tahun
2021.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mendeskripsikan hasil pengkajian keperawatan pada keluarga
dengan kasus Ibu Hamil Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Anak
Air Kota Padang Tahun 2021.
b. Mampu mendeskripsikan diagnosa keperawatan pada keluarga dengan
kasus Ibu Hamil Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Anak Air Kota
Padang Tahun 2021.
c. Mampu mendeskripsikan intervensi keperawatan pada keluarga
dengan kasus Ibu Hamil Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Anak
Air Kota Padang Tahun 2021.
d. Mampu mendeskripsikan implementasi keperawatan pada keluarga
dengan kasus Ibu Hamil Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Anak
Air Kota Padang Tahun 2021.
e. Mampu mendeskripsikan Evaluasi Keperawatan pada keluarga dengan
kasus Ibu Hamil Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Anak Air Kota
Padang Tahun 2021.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Klien Keluarga
Diharapkan klien dan keluarga mampu meningkatkan kesehatan, pola
hidup sehat, dan kemampuan menyelesaikan masalah keperawatan secara
mandiri. Selain itu diharapkan keluarga dapat memahami masalah anemia
pada ibu hamil, memutuskan tindakan yang tepat, merawat anggota
keluarga yang menderita anemia pada ibu hamil, memodifikasi lingkungan
serta memanfaatkan kesehatan sehingga keluarga dapat mengurangi
masalah keperawatan yang dihadapi keluarga.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi paneliti untuk menambah
pengetahuan dan wawasan dalam menerapkan ilmu yang sudah diperoleh
serta dapat meningkatkan keterampilan dalam memberikan asuhan
keperawatan keluarga.
3. Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dan
pembelajaran di Prodi Keperawatan Padang untuk mengembangkan ilmu
dalam penerapan asuhan keperawatan keluarga pada pasien ibu hamil
dengan anemia.
4. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dan
masukan bagi pimpinan serta petugas kesehatan Puskesmas Anak Air
dalam meningkatkan meningkatkan pelayanan kesehatan dalam penerapan
asuhan keperawatan pada pasien ibu hamil dengan anemia.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi peneliti
selanjutnya untuk menambah pengetahuan dan dapat data dasar dalam
penerapan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan anemia.
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Dalam buku Maria H. Bakhri (2017), keluarga secara umum diartikan
sebagai unit sosial - ekonomi terkecil dalam masyarakat yang merupakan
landasan dasar dari semua institusi. Keluarga merupakan kelompok primer
yang terdiri dari dua atau lebih orang yang mempunyai jaringan iteraksi
interpersonal, hubungan darah, hubungan perkawinan, dan adopsi.
Keluarga juga menjadi bagian terpenting dalam sistem sosial
kemasyarakatan, bahkan dalam sistem ekonomi. Meski keberadaannya
merupakan bagian terkecil, tetapi keluarga memiliki peran sebagai kunci.
Tanpa adanya keluarga sistem sosial tidak akan terbentuk. Hal ini karena
terbentuknya sebuah masyarakat dimulai dari adanya keluarga.
2. Struktur Keluarga
Setiap keluarga mempunyai struktur peran formal dan informal. Misalnya,
ayah memiliki peran formal sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah,
sedangkan peran informal ayah adalah penuntun dan pelindung keluarga.
Struktur kekuatan keluarga meliputi kemampuan berkomunikasi,
3. Fungsi Keluarga
Aspek fungsional keluarga adalah usaha untuk membentuk ikatan keluarga
yang intim, interaktif, dan saling ketergantungan yang memiliki nilai -
nilai, tujuan, sumber, tanggung jawab, dan keputusan sepanjang waktu
(Steinmetz, Clavan, & Stein, 1990). Menurut Denham (2003) fungsi
keluarga juga terdapat pada setiap individu dalam keluarga. Tidak hanya
didalam rumah, melainkan juga interaksinya dengan lingkungan yang
dinamis. Friedman (1998) mengelompokkan fungsi pokok keluarga dalam
lima poin diantaranya :
a. Fungsi Afektif
Funsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan psikologis saling
mengasuh dan memberi cinta kasih, serta saling menerima dan
mendukung satu sama lain. Fungsi afektif merupakan sumber energi
yang menentukan kebahagiaan keluarga. Sering terjadi perceraian,
kenakalan pada anak, atau masalah keluarga lainnya timbul akibat
fungsi afektif keluarga yang tidak terpenuhi dengan baik. Hal yang
perlu dikaji yaitu gambaran diri ibu hamil dengan anemia, dukungan
keluarga pada ibu hamil dengan anemia (Friedman, 2010).
b. Fungsi Sosialisasi
Proses perkembangan dan perubahan individu keluarga, tempat
anggota keluarga berinteraksi sosial dan belajar berperan dilingkungan
sosial. Anggota keluarga belajar disiplin, memiliki nilai norma, budaya
dan perilaku melalui interaksi dalam keluarga sehingga individu
mampu berperan dimasyarakat. Hal yang perlu dikaji adalah
bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga pada ibu hamil
dengan anemia, sejauh mana ibu hamil disiplin mengenai perawatan
yang diberikan, dan budaya serta perilaku ibu hamil dengan anemia.
c. Fungsi Reproduksi
Sebuah peradapan dimulai dari rumah, yaitu dari hubungan suami -
istri terkait pola reproduksi. Sehingga dengan adanya fungsi inilah
dapat mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan sebuah
keluarga.
d. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi menjadi hal yang sangat penting dalam sebuah
keluarga. Dimana fungsi ekonomi berperan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga, seperti sandang, pangan, dan papan. Kondisi
ekonomi yang stabil akan mampu menjalankan peran dan fungsinya
dengan baik. Terutama dalam hal kebutuhan pokok, paling tidak
kebutuhan ini harus terpenuhi. Selain itu faktor terjadinya anemia
disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya faktor sosial ekonomi
yaitu pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan dimana perbaikan
ekonomi berperan besar terhadap pemenuhan gizi khususnya pada ibu
hamil.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi lain keluarga adalah fungsi perawatan kesehatan. Keluarga
merupaka perawat primer bagi anggota keluarganya. Untuk itu, fungsi
ini sangat penting ada untuk mempertahankan keadaan kesehatan
anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi.
Kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan. Keluarga juga mampu mengetahui
Kelima tugas keluarga tersebut saling terkait dan perlu dilakukan oleh
keluarga. Perawat perlu melakukan pengkajian untuk mengetahui
sejauh mana keluarga dapat melaksanakan kelima tugas tersebut
dengan baik, selanjutnya perawat perlu memberikan bantuan atau
pembinaan terhadap keluarga untuk memenuhi tugas kesehatan
keluarga tersebut.
4. Tugas Keluarga
Menurut Padila (2012), pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas
pokok, diantaranya sebagai berikut :
a. Sosialisasi antar anggota keluarga
b. Pengaturan jumlah anggota keluarga
c. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
d. Pemeliharaan sumber daya yang ada dalam keluarga
e. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggota keluarga
f. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya
g. Pembagian tugas masing - masing anggotanya sesuai dengan
kedudukan masing - masing.
5. Tipe Keluarga
Dalam buku Maria H. Bakhri (2017), secara umum tipe keluarga dibagi
menjadi dua, yaitu keluarga tradisional dan keluarga modern
(nontradisional). Keluarga tradisional memiliki anggota keluarga seperti
umumnya, yaitu dua orangtua dan anak, akan tetapi struktur keluarga ini
tidak serta merta terdapat pada pola keluarga modern.
a. Tipe Keluarga Tradisional
Tipe keluarga tradisional menunjukkan sifat - sifat homogen, yaitu
keluarga yang memiliki struktur tetap dan untuh. Oleh sebab itu,
seseorang yang terlalu lama single akan gelisah karena menjadi bahan
perbincangan begitupula dengan orang yang sudah pernah menikah
lalu kemudian bercerai, hampir bisa dipastikan mereka akan brusaha
mencari pengganti pasangan sebelumnya. Berikut beberapa tipe dari
keluarga tradisional, diantaranya adalah :
1) Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga inti merupakan keluarga kecil dalam sebuah rumah.
Dalam keseharian, anggota keluarga inti ini hidup bersama dan
saling menjaga satu sama lain. Mereka adalah ayah, ibu, dan anak -
anak.
2) Keluarga besar (Exstanded family)
Keluarga besar cenderung tidak hidup bersama - sama dalam
kehidupan sehari - hari. Hal ini disebabkan karena keluarga besar
merupakan gabungan dari beberapa keluarga inti yang bersumbu
dari satu keluarga inti. Satu keluarga memiliki beberapa anak lalu
anak - anaknya menikah dan memiliki anak, dan kemudian
menikah lagi dan memiliki anak pula.
3) Keluarga dyad (Pasangan Inti)
Tipe keluarga ini biasanya terjadi pada sepasang suami - istri yang
baru menikah. Mereka telah membina rumah tangga tetapi belum
dikaruniai anak atau keduanya bersepakat untuk tidak memiliki
anak lebih dulu.
4) Commune family
Tipe keluarga ini biasanya hidup didalam penampungan atau
memang memiliki kesepakatan bersama untuk hidup satu atap baik
dalam jangka waktu yang lama maupun singkat. Mereka tidak
memiliki hubungan darah tetapi memilih untuk hidup bersama
dalam satu rumah, satu fasilitas, dan pengalaman yang sama.
5) Thenon marital heterosexual conhibiting family
Tanpa ikatan pernikahan, sesorang memutuskan untuk hidup
bersama dengan pasangannya. Namun dalam waktu yang relatif
singkat, seseorang itu kemudian berganti pasangan lagi dan tetap
tanpa hubungan pernikahan.
6) Gay and lesbian family
Seseorang dengan jenis kelamin yang sama menyatakan untuk
hidup bersama sebagaimana pasangan suami - istri (marital
partners) pada umumnya.
7) Cohibiting family
Misalnya dalam perantauan, karena mereka berasal dari satu
negara atau daerah yang sama kemudian dua orang atau lebih
memutuskan untuk tinggal bersama tanpa adanya ikatan
pernikahan.
8) Group - marriage family
Beberapa orang dewasa menggunakan alat - alat rumah tangga
bersama dan mereka merasa sudah menikah, sehingga berbagi
sesuatu termasuk seksual dan membesarkan anaknya bersama.
9) Group network family
Keluarga inti yang dibatasi oleh aturan atau nilai - nilai, hidup
bersama atau berdekatan satu sama lainnya, dan saling
menggunakan barang - barang rumah tangga bersama, pelayanan
dan tanggung jawab membesarkan anaknya.
10) Foster family
Seorang anak kehilangan orangtuanya, lalu ada sebuah keluarga
yang bersedia menampungnya dalam kurun waktu tertentu. Hal ini
dilakukan hingga anak tersebut bisa bertemu dengan kedua
a. Sebagai Pendidik
Perawat bertanggung jawab memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluarga, terutama untuk memandirikan anggota keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan.
Terutama pada keluarga dengan anemia pada ibu hamil, perawat
memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian, tanda dan
gejala, akibat yang ditimbulkan dan cara pengobatan ibu hamil dengan
anemia.
b. Sebagai Koordinator Pelaksana Pelayanan Keperawatan
Perawat mengkoordinir seluruh pelayanan keperawatan, mengatur
tenaga keperawatan yang akan bertugas, mengembangkan sistem
pelayanan keperawatan, dan memberikan informasi tentang hal - hal
yang terkait dengan pelayanan keperawatan disarana kesehatan.
c. Sebagai Supervisor Pelayanan Keperawatan
Perawat melakukan supervisi ataupun pembinaan terhadap keluarga
beresiko tinggi maupun yang tidak. Kunjungan rumah tersebut dapat
direncanakan terlebih dahulu atau secara mendadak, sehingga perawat
mengetahui apakah keluarga menerapkan asuhan yang diberikan oleh
perawat. Perawat mengobservasi pengetahuan dan tindakan perawatan
yang telah diberikan pada ibu hamil dengan anemia.
d. Pembaharu/Perubahan
Perawat mengadakan inovasi agar klien/keluarga mempunyai cara
berfikir yang benar dalam mengatasi masalah, sehingga sikap dan
tingkah laku menjadi efektif, serta meningkatkan keterampilan yang
diperlukan untuk hidup lebih sehat.
e. Sebagai Pembela (advokat)
Perawat berperan sebagai advokat keluarga untuk melindungi hak -
hak keluarga klien. Perawat diharapkan mampu mengetahui harapan
serta memodifikasi sistem pada perawatan yang diberikan untuk
memenuhi hak dan kebutuhan. Pemahaman yang baik oleh keluarga
terhadap hak dan kewajiaban mereka sebagai klien mempermudah
tugas perawat untuk memandirikan keluarga.
f. Sebagai Fasilitator
Perawat dapat menjadi tempat bertanya individu, keluarga dan
masyarakat untuk memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan
yang mereka hadapi sehari - hari serta dapat membantu jalan keluar
dalam mengatasi masalah. Termasuk pada keluarga pada ibu hamil
dengan anemia, perawat dapat menjadi tempat bertanya keluarga
dalam mengatasi masalah anemia pada ibu hamil.
g. Sebagai Peneliti
Perawat keluarga melatih keluarga untuk dapat memahami masalah -
masalah kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga. Masalah
kesehatan yang muncul di dalam keluarga biasanya terjadi menurut
siklus atau budaya yang dipraktikkan keluarga.
h. Pengelola
Perawat mengatur kegiatan dalam upaya mencapai tujuan yang
diharapkan, sehingga pasien dan perawat mendapat kepuasan karena
asuhan keperawatan yang diberikan. Perawat mengelola
(merencanakan, mengorganisasi, merencanakan, dan mengevaluasi)
pelayanan keperawatan baik langsung maupun tidak langsung dan
menggunakan peran serta aktif masyarakat dalam kegiatan
keperawatan keluarga.
Didalam tubuh, sebagian zat besi dalam bentuk feritin dihati. Saat
konsumsi zat besi dari makanan tidak cukup, fertinin inilah yang nantinya
akan diambil. Sayangnya daya serap zat besi dari makanan sangat rendah,
zat pangan dari hewani lebih tinggi penyerapannya, yaitu 20 - 30%,
sedangkan dari sumber nabati hanya 1 - 6% saja. Bila terjadi anemia, kerja
jantung akan dipicu lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan oksigen
kesemua organ tubuh. Akibatnya ibu hamil akan sering merasa berdebar -
debar dan jantung akan cepat lelah. Zat besi memiliki peran vital terhadap
pertumbuhan janin selama hamil, asupan zat besi harus ditambah
mengingat selama kehamilan, volume darah pada tubuh ibu meningkat.
Sehingga, untuk dapat tetap memenuhi kebutuhan ibu dan menyuplai
makanan serta oksigen pada janin melalui plasenta, dibutuhkan asupan zat
besi yang lebih banyak. Asupan zat besi yang diberikan oleh ibu hamil
kepada janinnya melalui plasenta akan digunakan janin untuk kebutuhan
tumbuh kembangnya, termasuk untuk perkembangan otaknya, sekaligus
menyimpannya dalam hati sebagai cadangan bayi berusia 6 bulan. Selain
itu zat besi juga membantu dalam mempercepat proses penyembuhan luka,
khususnya luka yang timbul dalam proses persalinan (Depkes RI, 2016).
Penurunan simpanan cadangan energi Jumlah eritrosit tidak sebanding Hiperemesis gravidarum
dengan peningkatan volume plasma
HB dalam darah menurun Pengenceran Intake nutrisi dan zat besi MK : Mual
darah Ht menurun menurun
Trombosit menurun
Pucat, akral dingin, CRT <3 detik
Abortus
Anemia pada ibu hamil
MK :
Keletihan
GAMBAR 2.1
6. Manifestasi Klinis
Menurut Lutfiatus (2016) dan Pratami (2016), berikut tanda dan gejala
anemia dalam kehamilan, yaitu :
1) Sakit kepala
2) Mudah pusing
3) Mudah pingsan
4) Sering mengantuk
5) Tidak bisa konsentrasi
6) Tekanan darah rendah
7) Mata berkunang - kunang
8) Tampak pucat dan kulit dingin
9) Wajah, bibir dan kuku tampak pucat
10) Mudah lelah, letih, lesu serta sesak nafas saat beristirahat maupun
beraktivitas.
11) Kerja jantung meningkat sehingga denyutnya lebih cepat, bahkan
dapat berakibat gagal jantung jika kondisi jantung semakin
memburuk.
2) Head to toe
Menurut Wagiyo dan Putrono (2016), pemeriksaan head to toe
pada ibu hamil dengan anemia, didapatkan :
a. Kepala
Biasanya rambut ibu hamil dengan anemia tidak ada masalah.
b. Wajah
Biasanya pada wajah ibu hamil terdapat chloasma gravidarum
karena terjadi hiperpigmentasi.
c. Mata
Biasanya ibu hamil dengan anemia ditemukan konjungtiva
anemis dan sklera tidak ikterik.
d. Mulut
Biasanya bibir ibu hamil dengan anemia ditemukan pucat dan
membran mukosa kering.
e. Payudara
- Inspeksi :
Pada areola mammae dan puting susu ibu hamil akan
menghitam. Biasanya payudara akan membesar, tegang dan
sakit.
- Palapasi :
Apabila dipijat, biasanya pada kehamilan 16 minggu cairan
yang dikeluarkan jernih, kehamilan 16 minggu sampai 32
minggu warna cairan agak putih seperti air susu yang
sangat encer, dan dari kehamilan 32 minggu sampai anak
lahir cairan yang keluar lebih kental, berwarna kuning, dan
banyak mengandung lemak atau disebut kolustrum.
f. Abdomen
- Inspeksi :
Hingga kehamilan empat bulan, pembesaran perut belun
kelihatan. Setelah kehamilan 5 bulan, perut mulai kelihatan
membesar. Saat hamil tua, akan timbul linia alba atau nigra
dan strie gravidarum.
- Palapasi :
1. Leopold I : Apabila kepala janin dibagian fundus, yang
akan teraba adalah keras, bundar, dan melenting.
Apabila bokong janin teraba dibagian fundus, yang
terasa adalah lunak, dan kurang melenting. Apabila
posisi janin melintang pada rahim, maka pada fundus
teraba kosong.
2. Leopold II : Bagian punggung : akan terabajelas, rata,
cembung, kaku /tidak dapat digerakkan. Bagian bagian
kecil ( tangan dan kaki ) : akan teraba kecil, bentuk atau
posisi tidak jelas dan menonjol, kemungkinan teraba
gerakan kaki janin secara aktif maupun pasif.
3. Leopold III : Bagian keras, bulat dan hampir homogen
adalah kepala, sedangkan tonjolan yang lunak dan
kurang simetris adalah bokong. Apabila bagian
terbawah janin sudah memasuki pap, maka saat bagian
bawah digoyang sudah tidak bisa.
4. Leopold IV : Apabila kedua jari jari tangan pemeriksa
bertemu (konvorgen), berarti bagian terendah janin
belum memasuki pintu atas panggul, sedangkan apabila
kedua tangan pemeriksa membentuk jarak atau tidak
bertemu (divergen), maka bagian terendah janin sudah
memasuki pap.
- Auskultrasi :
Normalnya denyut jantung janin antara 120-160 kali/menit.
g. Ekstremitas
Biasanya pada ekstremitas ibu hamil biasanya timbul pada
sebelah atau kedua belah tungkai. Pada hamil tua, sering terjadi
edema pada salah satu tungkai. Edema terjadi karena tekanan
uterus yang membesar pada vena femoralis sebelah kanan atau
kiri.
h. Genitalia
Biasanya pada ibu hamil dengan anemia dapat terjadi
perdarahan pervagina.
i. Sistem integumen
Biasanya ibu hamil denagn anemia ditemukan mengalami
gejala seperti pucat, joundice, (pada anemia hemolitik), kulit
kering, kuku rapuh, clubbing finger.
j. Sistem pernafasan
Biasanya ibu hamil dengan anemia akan mengalami nafas
pendek saat istirahat maupun beraktivitas karena desakan
diafragma oleh janin.
k. Sistem pencernaan
Biasanya alat pencernaan lebih kendur, peristaltik kurang baik,
hipersekresi kelejar dalam alat pencernaan sehingga
menimbulkan rasa mual, muntah, hipersalivasi, dll. Peristaltik
yang kurang baik dapat menimbulkan konstipasi atau obstipasi.
l. Sistem kardiovaskuler
Biasanya ibu hamil dengan anemia akan mengeluh nyeri
pinggang, nyeri sendi, tenderness sternal.
m. Sistem persarafan
Ibu hamil dengan anemia akan mengeluh nyeri kepala,
bingung, dan cemas.
d. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan adalah pemeriksaan
laborato rium. Menurut Wagiyo dan Putrono (2016), hasil
pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil yang biasanya didapatkan
adalah :
a. Pemeriksaan Hb : kadar Hb < 11 g/dl pada trimester I dan II atau <
10,5 g/dl pada trimester III.
b. Pemeriksaan Ht : kadar Ht menurun (normal 37%- 41%)
c. Peningkatan bilirubin total (pada anemia hemolitik)
6) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
dapat mempengaruhi kesehatan (Friedman, 2010).
7) Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik
dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu
sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan -
kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang - barang
yang dimiliki oleh keluarga. Keadaan status ekonomi yang rendah
mempengaruhi kecukupan pemenuhan gizi keluarga terutama ibu
hamil.
8) Aktivitas rekreasi keluarga
Aktivitas yang dilakukan secara bersama - sama dengan keluarga,
frekuensi aktivitas anggota keluarga, dan penggunaan waktu
senggang secara bersama - sama seperti menonton televisi dan
mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi. Menurut
penelitian Sofia (2011) sebagian ibu hamil dengan anemia
mengalami gangguan kecemasan dan akan meningkat ketika
mereka diharuskan untuk menjalani perawatan yang terkait dengan
kahamilannya baik dirumah maupun dirumah sakit. Kecemasan
yang terjadi akan berdampak buruk bagi ibu hamil dengan anemia
dan juga pada janin, salah satu intervensi psikologis yang dapat
diberikan yaitu dengan reklasasi dan juga rekreasi keluarga.
c. Lingkungan
1) Karakterisitik rumah
Karakteristik rumah di identifikasikan dengan melihat luas rumah,
tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan,
peletakkan perabotan rumah tangga, jenis septic tenk, jarak septic
tenk dengan sumber air minum yang digunakan serta denah rumah
(Padila, 2012).
d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan cara berkomunikasi antar anggota keluarga, bahasa
yang digunakan dan efektif tidaknya (keberhasilan) komunikasi
dalam keluarga (Padila, 2012).
e. Fungsi
Keluarga
1) Fungsi afektif
Fungsi afektif berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan dari keluarga. Funsgi afektif berguna
untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi
afektif tampak melalui keluarga yang bahagia. Anggota keluarga
mengembangkan konsep diri yang positif, sikap saling menghargai
dan saling pengertian antar anggota keluarga sangat diperlukan
didalam anggota keluarga yang mengalami anemia pada ibu hamil.
2) Fungsi sosialisasi
Keluarga dikaji bagaimana interkasi atau hubungan dalam
keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma,
budaya dan peilaku (Padila, 2012).
3) Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi meneruskan kelangsungan keturunan dan
meningkatkan sumber daya manusia. Dengan adanya program
keluarga berencana, maka fungsi ini sedikit dapat terkontrol.
4) Fungsi ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti makanan, pakaian,
rumah, makan keluarga memerlukan sumber keuangan. Fungsi ini
sulit dipengerahui oleh keluarga dibawah garis kemiskinan (Gakin
atau pra keluarga sejahtera). Perawat berkonstribusi untuk mencari
sumber - sumber dimasyarakat yang dapat digunakan keluarga
meningkatkan status kesehatan mereka.
5) Fungsi keperawatan keluarga
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,
pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit.
Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit.
Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan perawatan
kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam
melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu
mengenal masalah kesehatan keluarga, mengambil keputusan yang
tepat untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap
anggota keluarga yang sakit, memodifikasi dan memelihara
lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di
lingkungan wilayah tempat tinggalnya (Padila, 2012).
g. Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan (Padila, 2012).
6) Leher
Tidak ada pembesaran tyroid, tidak adanya pelebaran vena
jugularis.
7) Dada
Bentuk dada simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
massa/benjolan, tidak adanya peradangan, tidak ada edema.
8) Abdomen
Simetris kiri dan kanan, tidak ada luka bekas operasi, lihat striae,
dan linea nigra.
9) Genetalia
Tidak ada chadwik sign, tidak terdapat edema, tidak ada varises,
tidak terdapat tanda - tanda infeksi, mukosa lembab, serta integritas
kulit baik.
10) Ekstremitas
- Atas : Integritas kulit baik, refleks positif, tidak terdapat
edema, CRT > 2 detik.
- Bawah : Simetris kiri dan kanan, integritas kulit baik, reflek
patella dan archiles positif, serta tidak terdapat edema.
Tabel 2.1
Skala untuk menentukan prioritas masalah
Cara skoring :
a. Tentukan skor untuk setiap kriteria
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot
Skor X BOBOT
Angka tertinggi
c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
4. Intervensi Keperawatan
Perencanaan keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang
direncanakan oleh perawat untuk membantu keluarga dalam mengatasi
masalah keperawatan dengan melibatkan anggota keluarga. Perencanaan
keperawatan juga dapat diartikan sebagai suatu proses penyusunan
berbagai intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah,
menurunkan atau mengurangi masalah - masalah klien (SIKI, 2018).
Tabel 2.2
Rencana Keperawatan Keluarga Pada Ibu Hamil dengan Anemia
serta buah -
buahan, untuk
mencegah
terjadinya
konstipasi (BAB
keras).
f. Minum tablet Fe
ketika ingin tidur
untuk mengurangi
efek mual dan
muntah.
TUK 3 1) Keluarga mampu 1) Mengkonsumsi tablet 1) Gali pengetahuan klien dan
Setelah dilakukan merawat anggota Fe secara teratur. keluarga tentang cara
kunjungan selama keluarga dengan 2) Saat mengkonsumsi merawat ibu hamil dengan
1x30 menit ibu hamil dengan tablet Fe sebaiknya anemia.
keluarga mampu anemia. diminum dengan air 2) Identifikasi bersama klien
mampu merawat jeruk untuk dan keluarga mengenai
anggota keluarga penyerapan yang lebih perawatan ibu hamil dengan
yang sakit. optimal. anemia.
2 Keletihan Setelah dilakukan TUK 1 1) Keluarga mampu 1) Keletihan adalah suatu 1) Gali pengetahuan klien dan
(SDKI, D.0057) kunjungan selama Setelah dilakukan menyebutkan keadaan dimana tubuh keluarga tentang pengertian
5x30 menit kunjungan selama definisi keletihan merasa cepat lelah, keletihan pada ibu hamil.
keluarga mampu 1x30 menit pada ibu hamil merasa tidak 2) Diskusikan dengan klien dan
mengenal masalah keluarga mampu dengan bahasa bertenaga, serta keluarga tentang pengertian
keletihan pada ibu mengenal masalah sendiri yaitu cenderung ingin tidur. keletihan pada ibu hamil.
hamil. keletihan pada ibu merasa letih dan 3) Berikan kesempatan klien
hamil. lesu. dan keluarga untuk
menjelaskan kembali.
4) Berikan klien dan keluarga
kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan.
5) Berikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar.
2) Keluarga mampu 2) Penyebab ibu hamil 1) Gali pengetahuan klien dan
menyebutkan mengalami keletihan keluarga tentang penyebab
penyebab adalah dikarenakan keletihan pada ibu hamil.
keletihan pada ibu saat hamil terjadinya 2) Diskusikan dengan klien dan
hamil. perubahan hormon keluarga tentang peyebab
selama kehamilan, keletihan pada ibu hamil.
3 Defisit Nutrisi Setelah dilakukan TUK 1 1) Keluarga mampu 1) Defisit nutrisi yang 1) Gali pengetahuan klien dan
(SDKI, D.0019) kunjungan selama Setelah dilakukan menyebutkan terjadi pada ibu hamil keluarga tentang pengertian
5x30 menit kunjungan selama pengertian dari adalah kurangnya defisit nutrisi pada ibu hamil
keluarga mampu 1x30 menit defisit nutrisi pada asupan nutrisi yang dengan anemia.
mengenal masalah keluarga mampu ibu hamil dengan dikonsumsi oleh ibu 2) Diskusikan dengan klien dan
defisit nutrisi pada mengenal masalah anemia dengan hamil. keluarga tentang pengertian
ibu hamil. defisit nutrisi pada bahasa sendiri defisit nutrisi pada ibu hamil
ibu hamil dengan yaitu kekurangan dengan anemia.
anemia. asupan gizi. 3) Berikan kesempatan klien
dan keluarga untuk
menjelaskan kembali.
4) Berikan kesempatan klien
dan keluarga bertanya dan
menjawab pertanyaan.
5) Berikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar.
defisit nutrisi. bagi ibu dan janin. perawatan ibu hamil dengan
3) Memberikan defisit nutrisi.
pemahaman dan 3) Motivasi dan ajak keluarga
informasi kepada ibu untuk mengambil keputusan
hamil mengenai yang tepat mengenai
pentingnya nutrisi bagi perawatan pada ibu hamil
ibu dan juga terhadap dengan defisit nutrisi.
pertumbuhan serta 4) Berikan kesempatan klien
perkembangan janin. dan keluarga bertanya dan
menjawab pertanyaan.
5) Berikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar.
TUK 4 1) Keluarga mampu 1) Menghindari stress 1) Gali pengetahuan klien dan
Setelah dilakukan memodifikasi pada ibu hamil. keluarga tentang
kunjungan selama lingkungan untuk 2) Lingkungan yang memodifikasi lingkungan
1x30 menit mengurangi tenang bebas dari untuk meningkatkan
keluarga mampu masalah defisit keributan. pemeliharaan kesehatan bagi
memodifikasi nutrisi pada ibu 3) Lantai bersih, rata, anggota keluarga terutama
lingkungan yang hamil. tidak licin, dan tidak pada ibu hamil dengan
sehat. basah. anemia.
1x30 menit untuk mengatasi a. Rumah sakit 2) Berikan klien dan keluarga
keluarga mampu masalah defisit b. Puskesmas kesempatan untuk
memanfaatkan nutrisi pada ibu c. Pustu menjelaskan kembali mafaat
fasilitas kesehatan. hamil dengan d. Klinik bidan dari fasilitas kesehatan.
anemia. 3) Berikan klien dan keluarga
kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan.
4) Berikan pujian pada keluarga
atas jawaban yang benar.
5. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah suatu proses pelaksanaan terapi keperawatan keluarga
terbentuk intervensi mandiri atau kolaborasi melalui pemanfaatan sumber -
sumber yang memiliki keluarga. Implementasi keperawatan keluarga adalah
suatu proses aktulisasi rencana intervensi yang memanfaatkan berbagai
sumber didalam keluarga dan memandirikan keluarga dalam bidang
kesehatan. Keluarga di didik untuk dapat menilai potensi yang memiliki
mereka dan mengembangkan melalui implementasi yang bersifat
memampukkan keluarga untuk mengenal masalah kesehatannya, mengambil
keputusan berkaitan persoalan kesehatan yang dihadapi, merawat dan
membina anggota keluarga sesuai dengan kondisi kesehatannya,
memodifikasikan lingkungan yang sehat bagi anggota keluarga, serta
memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan terdekat (Sudiharto, 2011).
6. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan adalah suatu proses menilai diagnosis keperawatan
keluarga yang teratasi, teratasi sebagian, atau masalah baru. Melalui kegiatan
yang telah dicapai oleh keluarga. Bila tercapai sebagian atau timbul masalah
keperawatan baru, kita perlu melakukan pengkajian lebih lanjut, memodifikasi
rencana atau mengganti dengan rencana yang lebih sesuai dengan kemampuan
keluarga (Sudiharto, 2011).
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif dalam bentuk
studi kasus (Suryono, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
bagaimana gambaran asuhan keperawatan pada klien mulai dari pengkajian,
diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, penatalaksanaan rencana dengan
implementasi keperawatan, dan evaluasi dari tindakan keperawatan pada ibu
hamil dengan anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Anak Air Kota Padang
Tahun 2021.
Dari 18 populasi ibu hamil dengan anemia di Puskesmas Anak Air Kota
Padang, di dapatkan 6 orang ibu hamil dengan anemia sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan, kemudian penulis akan memilih 1 orang ibu
hamil dengan anemia sebagai sampel penelitian dengan cara Simple
Random Sampling.
dapatkan data objektif ibu hamil akan terlihat pucat, lemah, sulit
berkonsentrasi, sering mengantuk, sulit berkonsentrasi, dan
tekanan darah rendah.
2) Data subjektif adalah data yang disampaikan secara lisan oleh klien
dan keluarga. Data ini diperoleh melalui wawancara yang
dilakukan oleh perawat kepada klien dan keluarga.
Dalam penelitian ini data primer yang di dapatkan adalah Ibu R
mengeluh kepalanya pusing, badan terasa lemas, serta mudah lelah
ketika banyak beraktivitas. Ibu R mengatakan pola makannya memang
tidak teratur, suka mengkonsumi teh terutama di pagi hari, nafsu
makan menurun, jarang mengkonsumi Tablet Fe karena mual, serta
jarang mengkonsumi daging, buah serta sayur - sayuran.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Medical Record ruang
KIA Puskesmas Anak Air, data dari kepustakaan, dokumen dari dinas
kesehatan terkait, rekam medis, atau atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip yang tidak dipublikasikan. Pada ibu hamil dengan
anemia didapatkan data sekunder yang berisi tentang hasil
laboratorium. Dalam penelitian ini data sekunder yang di dapatkan
adalah tercatat 6 orang ibu hamil dengan anemia.
keperawatan. Hal - hal yang diamati yaitu data objektif responden, respon
tubuh terhadap perubahan fisiologis yang terjadi, respon responden selama
pelaksanaan asuhan keperawatan, dan respon responden setelah
pelaksanaan asuhan keperawatan. Pengamatan dengan cara melihat,
mendengar dan mencatat aktivitas apa saja yang dilakukan pada responden
mengenai kebiasaan sehari - hari mulai dari kebiasaan makan dan minum,
eliminasi, aktivitas, pekerjaan, gaya komunikasi, kepercayaan, lingkungan
rumah, sanitasi, dan personal hygiene.
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data dimana peneliti
mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari responden,
ataupun dengan bercakap - cakap, bertatap muka dengan orang tersebut.
Wawancara dalam asuhan keperawatan ini tentang data dan keluhan yang
dirasakan pada responden, tentang data lain yang terkait, seperti data
demografi, riwayat kesehatan, aktivitas sehari - hari, data psikososial, dan
hal - hal lain yang diperlukan selama malakukan asuhan keperawatan.
dan minuman yang sering dikonsumsi, dan gangguan pada saat makan dan
minum. Pola eliminasi meliputi berapa kali BAB dan BAK, bagaimana
konsistensinya, dan gangguan selama BAB dan BAK. Pola aktivitas sehari
- hari meliputi kebiasaan yang dilakukan selama hamil. Pola tidur meliputi
berapa jam tidur, dan gangguan saat tidur.
c. Pengukuran/Pemeriksaan
Pengukuran yang dilakukan yaitu pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengentathui kondsi fisik responden.
Pemeriksaan fisik yang dilakukan dalam asuhan keperawatan ini meliputi
pemeriksaan status fisiologis dan pemeriksaan head to toe mulai dari
kepala, rambut, telinga, wajah, hidung, mulut, dada (thorak dan jantung),
payudara, abdomen, genetalia, dan ekstremitas. Pada ibu hamil akan
dilakukan pemeriksaan TFU, tekanan darah, nadi, Hb, dan sebagainya.
d. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, berbentuk
tulisan, gambar, atau karya - karya monumental dari seseorang.
Dokumentasi dilakukan menggunakan format asuhan keperawatan, yang
terdiri dari format pengkajian keperawatan, analisa data keperawatan,
format diagnosa keperawatan, format intervensi keperawatan, format
implementasi keperawatan, dan format evaluasi keperawatan serta format
dokumentasi keperawatan. Dokumentasi yang digunakan pada ibu hamil
adalah buku KIA untuk mengetahui perkembangan Hb, BB ibu hamil dan
kesehatan kehamilan ibu.
E. Prosedur Penelitian
Adapun langkah - langkah pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti :
1) Peneliti meminta surat rekomendasi pengambilan data dan surat izin
penelitian dari institusi pendidikan Poltekkes Kemenkes Padang ke Dinas
Kesehatan Kota Padang.
2) Peneliti mendatangi Dinas Kesehatan Kota Padang dan menyerahkan surat
izin peneliti dari institusi untuk mendapat surat rekomendasi Puskesmas
Anak Air Kota Padang.
3) Peneliti mendatangi Puskesmas Anak Air Kota Padang dan menyerahkan
surat rekomendasi dan surat izin penelitian dari Dinas Kota Padang.
4) Peneliti meminta izin kepada kepala Puskesmas Anak Air Kota Padang.
5) Peneliti mendatangi poli KIA untuk mengetahui jumlah penderita anemia
pada ibu hamil yang sedang berobat ke Puskesmas Anak Air Kota Padang.
Peneliti melakukan pemilihan sampel sebanyak 1 orang ibu hamil dengan
anemia pada Trimester II. Pemilihan sampel dilakukan secara Purposive
Sampling, dimana sampel disesuaikan dengan kriteria - kriteria tertentu
yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Sampel dalam penelitian
adalah 1 orang ibu hamil dengan anemia di Wilayah Kerja Puskesmas
Anak Air Kota Padang. Dari 18 orang ibu hamil dengan anemia di
Puskesmas Anak Air Kota Padang, di dapatkan 3 orang ibu hamil dengan
anemia sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, kemudian penulis
akan memilih 1 dari 3 ibu hamil sebagai sampel penelitian dengan cara
Simple Random Sampling.
6) Peneliti mengunjungi rumah responden serta memberikan penjelasan
mengenai maksud dan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan.
7) Peneliti melakukan pendekatan pada ibu hamil dan keluarga di Puskesmas
8) Selanjutnya peneliti melakukan kontrak waktu dengan responden dan
keluarga serta penandatanganan Informed Consent.
9) Penulis meminta waktu responden untuk melakukan pengkajian
menggunakan format pengkajian asuhan keperawatan keluarga dengan
teknik wawancara dan anamnesa.
F. Hasil Analisis
Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah menganalisis semua
temuan pada tahapan proses keperawatan dengan menggunakan konsep,
penelitian sebelumnya, dan teori keperawatan pada ibu hamil dengan anemia.
Data yang telah didapatkan dari hasil melakukan asuhan keperawatan mulai
dari pengkajian, penegakkan diagnosis, merencanakan tindakan, implementasi
sampai mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan. Analisa yang
dilakukan yaitu membandingkan antara hasil penelitian dengan teori yang ada
dengan keadaan yang dialami oleh ibu hamil dengan anemia.
A. Deskripsi Kasus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah anemia pada
ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Anak Air Kota Padang yang telah
dilakukan pada tanggal 11 Mei - 03 Juni 2021. Tahapan pembahasan sesuai
dengan tahapan asuhan keperawatan keluarga dimulai dari pengkajian,
merumuskan diagnosa, merumuskan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan
dan evaluasi keperawatan.
1. Pengkajian
a. Data Umum
1) Identitas klien
Pada kunjungan pertama pada tanggal 11 Mei 2021 pukul 14.00 WIB,
dilakukannya penandatanganan informed concent dari klien dan
keluarga. Lalu dilanjutkan melakukan pengkajian pada tanggal 17 Mei
2021 pukul 14.00 WIB pada Ibu R dengan masalah anemia pada ibu
hamil, Ibu R berusia 27 tahun, beragama islam, suku koto, pendidikan
terakhir Ibu R adalah SMA, sedangkan suami yaitu Bapak R adalah
SMP dan tinggal di Komplek Perumahan Graha Agung Perdana.
2) Keluhan Utama
Ibu R mengatakan kepala terasa pusing, badan terasa lemah, cepat
merasa lelah ketika banyak beraktivitas, nafsu makan menurun, serta
mual muntah.
b. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian Ibu R mengeluh sering pusing, badan
terasa lemah, nafsu makan menurun, cepat lelah ketika banyak
beraktivitas sepeti menyuci, memasak, dan membersihkan rumah. Ibu
R mengatakan nafsu makannya menurun, serta Ibu R malas
5) Riwayat Obstetri
Ibu R mengatakan pertama kali haid pada umur 12 tahun, siklus haid 4
- 6 hari lamanya, pembalut diganti 1 - 2 kali dalam sehari, warna haid
merah dan encer dan selalu disminor pada hari pertama haid. Ibu R
mengatakan sebelum kehamilan saat ini Ibu R pernah menggunakan
alat kontrasepsi berupa suntik 3 bulan.
6) Pola Aktivitas
a. Pola Makan
Ibu R yang mengatakan pola makannya memang tidak teratur serta
malas makan dan jarang mengkonsumsi daging, sayur - sayuran,
dan buah - buahan, dan sering mengkonsumi teh (2 gelas/hari)
pada pagi dan malam hari sebelum tidur. Ibu R juga mengatakan
bahwa ia sudah jarang mengkonsumsi tablet Fe semenjak
kandungannya memasuki usia 5 bulan dikarenakan mual setiap kali
mengkonsuminya.
b. Pola Istirahat
Ibu R mengatakan dapat melakukan aktivitas sehari - hari secara
mandiri, hanya saja Ibu R sering merasa kelelahan ketika banyak
beraktivitas. Ibu R mengatakan jarang tidur siang, dan hanya tidur
pada malam hari sekitar 5 - 6 jam per harinya.
7) Tipe keluarga
Tipe keluarga adalah keluarga besar (extented family) karena Ibu R
tinggal bersama kedua orangtuanya dan satu adik perempuannya,
keluarga ini pun terdiri dari Ibu R, Bapak R, satu orangtua laki - laki
Bapak B, satu orangtua perempuan Ibu M dan satu adik perempuan
yaitu Ibu A.
12) Lingkungan
Rumah yang ditepati oleh Bapak R dan Ibu R beserta keluarga adalah
rumah sendiri. Kondisi rumah secara keseluruhan cukup bersih.
Rumah Ibu R di lengkapi dengan tiga kamar tidur, satu ruang gudang
yang digunakan untuk menjemur pakaian ketika diluar sedang hujan,
satu kamar mandi, satu ruang tamu, satu ruang keluarga, dan satu
dapur. Lingkungan rumah Ibu R tampak sedikit kotor, berantakan,
pencahayaan cukup, ventilasi udara cukup, jendela berdebu, barang -
barang berserakan dan tergantung dimana mana.
2. Diagnosa Keperawatan
Setelah dilakukannya pengakajian pada keluarga Ibu R perawat mendapatkan
data subjektif dan data objektif, dimana dari analisa data dapat diangkat
diagnosis keperawatan, diantaranya :
3. Rencana Keperawatan
Intervensi keperawatan yang dibuat perawat berdasarkan diagnosis yang telah
didapatkan, lalu dibuat intervensi untuk memecahkan masalah yang telah
didapatkan, berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus yang dilengkapi
dengan kriteria dengan hal standar.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi diagnosa pertama yaitu Perfusi perifer tidak efektif
berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin (SDKI,
D.0009). Implementasi TUK 1 dilakukan pada tanggal 17 Mei 2021, yaitu
meminta keluarga dapat memahami masalah anemia pada ibu hamil tentang
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dampak, serta cara pencegahan
anemia pada ibu hamil.
5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan setiap kali implementasi dilakukan, evaluasi pada diagnosa
pertama yaitu Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan
penurunan konsentrasi hemoglobin (SDKI, D.0009). Setelah dilakukan
tindakan keperawatan TUK 1 yang dilakukan pada tanggal tanggal 17 Mei
2021, didapatkan evaluasi subjektif (S) Ibu R dan keluarga mengatakan sudah
memahami pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dampak, serta cara
pencegahan anemia pada ibu hamil, objektif (O) Ibu R dan keluarga mampu
menyebutkan pengertian anemia yaitu kekurangan sel darah merah didalam
tubuh, kemudian penyebab anemia yaitu meningkatnya kebutuhan zat besi
akibat bertambahnya usia kehamilan, selanjutnya tanda dan gejala anemia
seperti merasa pusing, cepat merasa lelah, nafsu makan menurun, wajah dan
bibir tampak pucat, dan sesak nafas, kemudian dampak anemia yaitu resiko
abortus, pendarahan, ketuban pecah dini, dan kematian, serta cara pencegahan
anemia pada ibu hamil yaitu dengan mengkonsumi tablet tambah darah (Fe
secara rutin, mengkonsumi makan makanan yang tinggi akan zat besi, seperti
daging, ikan, buah dan sayuran, analisa (A) masalah mengenal masalah
anemia teratasi, planning (P) intervensi edukasi proses penyakit dengan
mengenal masalah anemia dihentikan.
B. Pembahasan Kasus
Setelah dikukan penerapan asuhan keperawatan kaluarga pada Ibu R dengan
masalah anemia pada ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Anak Air Kota
Padang yang telah dilakukan sejak tanggal 11 Mei 2021 sampai dengan
tanggal 03 Juni 2021, maka pada bab pembahasan ini penulis akan
menjabarkan adanya kesesuaian maupun kesenjangan yang terdapat pada
pasien antara teori dengan kasus. Tahapan pembahasan sesuai dengan tahapan
keperawatan keluarga yang dimulai dari pengkajian, merumuskan diagnosa,
merumuskan rencana tindakan, pelaksaan tindakan dan evaluasi keperawatan.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses perawatan dan merupakan suatu
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien. Tahap
pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan keperawatan
sesuai dengan kenyataan. Kebenaran data sangat penting dalam merumuskan
suatu diagnosa keperawatan dan memberikan pelayanan keperawatan sesuai
dengan respon individu (Nursalam, 2015).
Ibu R mengatakan kepalanya terasa pusing, lemas, serta mudah lelah ketika
beraktivitas. Ibu R mengatakan ia sering mengkonsumi teh (2 gelas/hari) pada
pagi dan malam hari sebelum tidur. Ibu R juga mengatakan bahwa ia sudah
Keluhan utama pada Ibu R sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wati,
Febry & Rahmiwati (2016) yang menyatakan bahwa anemia yang terjadi pada
ibu hamil berhubungan dengan ketidakpatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi Tablet Fe. Dimana jika ibu hamil tidak patuh dan teratur dalam
mengkonsumi tablet Fe maka akan beresiko 2,471 kali mengalami defisiensi
zat besi dimana hal ini akan berpengaruh pada kehamilan seperti terjadinya
komplikasi dan angka kematian yang tinggi pada ibu hamil serta pada janin
yang dikandung.
Diperkuat oleh teori Padila (2014) yang mengatakan penyebab anemia dalam
kehamilan adalah umur yang terlalu muda, pemeriksaan kehamilan yang tidak
rutin, ketidakpatuhan dalam mengkonsumi tablet Fe, sosial ekonomi,
mengkonsumi kopi dan teh yang berlebihan yang mengakibatkan penyerapan
zat besi menjadi tidak optimal.
Ibu R yang mengatakan kepalanya terasa pusing, lemas, serta mudah lelah
ketika beraktivitas. Pada pemeriksaan fisik yang didapat Ibu R tampak pusing,
pucat, lemas, letih, lesu, dan kurang konsentrasi. Pada pemeriksaan fisik
didapat TD 111/70 mmHg, pernapasan 21 x/menit, dan nadi 80 x/i.
Keluhan utama pada Ibu R sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ihsan
(2016) keluhan utama pada ibu hamil dengan anemia anemia biasanya sering
pusing, dan cepat merasa lelah apabila terlalu lama melakukan aktivitas.
Diperkuat oleh teori Lutfiatus (2016) dan Pratami (2016) yang menyatakan
bahwa tanda dan gejala anemia pada ibu hamil yang lazim ditemukan yaitu
mudah pusing, badan tampak lemas, bibir pucat, akral dingin, mudah lelah,
letih, lesu, serta mudah lelah ketika beraktivitas.
Ibu R yang mengatakan pola makannya memang tidak teratur karena malas
makan serta jarang mengkonsumsi daging, sayur - sayuran, dan buah - buahan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan, wajah dan bibir tampak pucat, akral
dingin, serta badan tampak lemas, letih, lesu, LILA 21 cm, dan berat badan 45
kg.
Pernyataan Ibu R dan keluarga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sabi’ah khairil, dkk, (2013) menyatakan bahwa penyebab ibu hamil tidak
dapat mencukupi nutrisinya yaitu faktor budaya, kurangnya pengetahuan
terkait kebutuhan nutrisi ibu hamil, kurang dukungan keluarga dalam
mencukupi kebutuhan nutrisi selama kehamilan, serta proses pengambilan
keputusan pemilihan makanan untuk ibu hamil yang tidak.
Diperkuat oleh teori Padila (2014) & Prawirahardjo (2010) yang mengatakan
penyebab anemia dalam kehamilan adalah sosial ekonomi, kurang
mengkonsumi protein, sayur dan buah, kemudian penyebab anemia dalam
kehamilan salah satunya ekonomi sehingga tidak mampu dalam memenuhi
asupan gizi dan nutrisi dan ketidaktahuan tentang pola makan yang benar.
Rumah yang ditepati oleh Bapak R dan Ibu R beserta keluarga adalah rumah
sendiri. Kondisi rumah secara keseluruhan cukup bersih. Rumah Ibu R di
lengkapi dengan tiga kamar tidur, satu ruang gudang yang digunakan untuk
menjemur kain ketika diluar sedang hujan, satu kamar mandi, satu ruang tamu,
satu ruang keluarga, dan satu dapur. Lingkungan dalam rumah Ibu R tampak
sedikit kotor, berantakan, pencahayaan cukup, ventilasi udara masih kurang,
jendela berdebu, barang - barang berserakan dan tergantung dimana - mana.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada keluarga dengan masalah
Anemia pada ibu hamil menurut (SDKI, SIKI, SLKI, 2017) :
Keluhan utama pada Ibu R sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wati,
Febry & Rahmiwati (2016) yang menyatakan bahwa anemia yang terjadi pada
ibu hamil berhubungan dengan ketidakpatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi Tablet Fe. Dimana jika ibu hamil tidak patuh dan teratur dalam
mengkonsumi tablet Fe maka akan beresiko 2,471 kali mengalami defisiensi
zat besi dimana hal ini akan berpengaruh pada kehamilan seperti terjadinya
komplikasi dan angka kematian yang tinggi pada ibu hamil serta pada janin
yang dikandung.
Diperkuat oleh teori Padila (2014) yang mengatakan penyebab anemia dalam
kehamilan adalah umur yang terlalu muda, pemeriksaan kehamilan yang tidak
rutin, ketidakpatuhan dalam mengkonsumi tablet Fe, sosial ekonomi,
mengkonsumi kopi dan teh yang berlebihan yang mengakibatkan penyerapan
zat besi menjadi tidak optimal.
Diagnosa kedua sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ihsan (2016)
keluhan utama pada ibu hamil dengan anemia anemia biasanya sering pusing,
dan cepat merasa lelah apabila terlalu lama melakukan aktivitas.
Diperkuat oleh teori Lutfiatus (2016) dan Pratami (2016) yang menyatakan
bahwa tanda dan gejala anemia pada ibu hamil yang lazim ditemukan yaitu
mudah pusing, badan tampak lemas, bibir pucat, akral dingin, mudah lelah,
letih, lesu, serta mudah lelah ketika beraktivitas.
Hal ini sesuai dengan penelitian Qumila (2009) peranan gizi selama
kehamilan adalah sangat penting, karena selama kekurangan gizi selama
kehamilan akan berdampak buruk terhadap ibu dan janin. Ibu dapat menderita
anemia dimana suplai darah yang mengangkut oksigen dan makanan untuk
janin terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan. Sesuai teori diatas, penulis berasumsi bahwa nutrisi yang
cukup sangat penting bagi ibu hamil dengan anemia.
Diperkuat oleh teori Padila (2014) yang mengatakan penyebab anemia dalam
kehamilan yang lazim ditemukan adalah sosial ekonomi, kurang
mengkonsumi protein, sayur dan buah, serta tidak mampu dalam memenuhi
asupan gizi dan nutrisi dan ketidaktahuan tentang pola makan yang benar.
3. Rencana Keperawatan
Intervensi yang dilakukan sesuai dengan tugas dalam pemeliharaan kesehatan
para anggota keluarga yaitu mengenal masalah anemia pada ibu hamil,
mengambil keputusan untuk melakukan tindakan perawatan yang tepat,
memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit, mempertahankan
kondisi rumah yang kondusif bagi kesehatan dan mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan. Dalam mengatasi masalah peran perawat adalah
memberikan asuhan keperawatan keluarga untuk mencegah komplikasi yang
berlanjut (Friedman, 2010). Pembahasan intervensi dalam keperawatan
keluarga meliputi tujuan umum, tujuan khusus, kriteria hasil dan kriteria
standar. Dalam mengatasi masalah ini peran perawat adalah memberikan
asuhan keperawatan keluarga untuk mencegah komplikasi lebih lanjut
Intervensi keperawatan keluarga dibuat berdasarkan pengkajian, diagnosis
keperawatan, pernyataan keluarga (Friedman, 2010).
melalui media lembar balik dan leaflet. Intervensi ini sesuai dengan teori
(Friedman, 2010) keluarga mampu mengenal masalah kesehatan anggota
keluarga.
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah suatu proses pelaksanaan terapi keperawatan keluarga
berbentuk intervensi mandiri atau kolaborasi melalui pemanfaatan sumber-
sumber yang dimilki keluarga. Implementasi diprioritaskan sesuai dengan
kemampuan keluarga dansumber yang dimilki oleh keluarga (Sudihartono,
2011). Keluarga dididik untuk dapat menilai potensi yang dimiliki mereka dan
Menurut Sugma (2015) dalam jurnal penelitian Deprika, Cintia (2017) , ibu
hamil yang mempunyai Antenantal Care (ANC) memiliki resiko yang lebih
kecil terkena anemia dari pada ibu hamil yang jarang melakukan Antenantal
Care (ANC) pada bidan atau fasilitas kesehatan lainnya. Implementasi dari
diagnosa ini sesuai menurut teori yaitu melakukan penyuluhan keperawatan
ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan dilakukan untu mengetahui pertumbuhan
dan perkembangan janin serta kondisi ibu selama masa kehamilan
(Cunningham, 2012).
keluarga terutama pada ibu hamil dengan anemia. Implementasi TUK 5 Serta
diharapkan keluarga dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
mengatasi masalah anemia pada ibu hamil, serta untuk menunjang kesehatan
keluarga. Dan implementasi yang dilakukan yang dilakukan telah sesuai
dengan intervensi yang direncanakan.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan keluarga adalah kegiatan yang dilakukan untuk menilai
keberhasilan rencanan tindakan yang telak dilakukan. Apabila tidak/belum
berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan
mungkin tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan kerumah
keluarga untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu
dan ketersediaan keluarga yang telah disepakati bersama (Widyanto, 2014).
tidur maupun lantai kamar mandi tidak basah maupun licin, kemudian
memberikan pencahayaan yang cukup dengan membuka jendela setiap pagi
agar ruangan tidak lembab, selanjutnya memastikan kain gorden tidak
menutupi ventilasi agar udara dapat masuk ke dalam ruangan sehingga rumah
tidak terasa pengap, serta rutin membersihkan rumah baik didalam maupun
dilingkungan luar rumah, analisa (A) masalah keluarga mampu memodifikasi
lingkungan yang sehat teratasi, planning (P) intervensi manajemen lingkungan
dihentikan. Dan didapatkan evaluasi TUK 5 subjektif (S) Ibu R dan keluarga
mengatakan sudah dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan, objektif (O) Ibu R
dan keluarga dapat menjelaskan kembali tentang fasilitas pelayanan kesehatan
yang ada dengan mengenal Antenatal Care (ANC) bagi ibu hamil dengan
anemia menggunakan bahasa sendiri, masalah keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan tertasi, planning (P) intervensi pengenalan fasilitas
kesehatan dihentikan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penerapan asuhan keperawatan keluarga pada ibu
R dengan masalah ibu hamil dengan anemia diwilayah kerja Pusksemas Anak
Air Kota Padang Tahun 2021, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut :
1) Pada hasil pengkajian didapatkan kesamaan data kasus yang diangkat
dengan teori yang sudah ada. Dimana keluarga mengeluhkan anggota
kelauarganya yang sedang mengalami anemia saat hamil. Namun, ada juga
riwayat kehamilan dan data lingkungan keluarga seperti lingkungan rumah
dan kebiasaan keluarga dalam kesehariannya yang meningkatkan dan
mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil. Hasil pemeriksaan fisik
diperoleh terlihat konjungtiva anemis, kulit terlihat pucat, badan terlihat
lemah dan lesu.
2) Diagnosis keperawatan yang muncul pada klien sesuai dengan teori
diagnosa keperawatan keluarga yaitu terdapat 8 diagnosa keperawatan,
pada kasus ini diagnosa keperawatan yang muncul hanya 3 diagnosa
utama yang muncul berdasarkan prioritas masalah yaitu perfusi perifer
tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin,
keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (anemia pada ibu hamil),
dan defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis (keengganan
untuk makan).
3) Intervensi keperawatan yang direncanakan tergantung kepada masalah
keperawatan yang ditemukan. Intervensi yang dilakukan dirumsukan
berdasarkan diagnosa yang telah didapatkan dan berdasarkan 5 tugas
khusus keluarga yaitu mengenal masalah, memutuskan tindakan, merawat
anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan dan pemanfaatan
pelayanan kesehatan.
4) Implementasi mulai dilakukan pada tanggal 17 Mei 2021. Implementasi
yang telah dilaksanakan pada diagnosa pertama yaitu melakukan
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran sebagai berikut :
1) Bagi Puskesmas
Petugas Puskesmas Anak Air Kota Padang agar dapat melakukan
kunjungan rutin ke rumah ibu hamil dengan melakukan penkes
demonstrasi ketepatan minum tablet Fe serta mengenai dampak anemia
terhadap kehamilan untuk mengurangi masalah anemia pada ibu hamil.
Hasil studi kasus ini diharapkan juga dapat digunakan sebagai tambahan
informasi dalam mengembangkan program puskesmas keluarga ibu hamil
dengan anemia seperti pelayanan kesehatan sesuai rencana, misalnya
membuat rekapan khusus untuk pengunjung anemia.
2) Pada klien dan keluarga
Diharapkan keluarga dapat memantau kesehatan Ibu R secara rutin ke
pelayanan kesehatan terdekat, kemudian diharapka keluarga tetap
melakukan pengawasan pada Ibu R dalam ketepatan mengkonsumi tablet
Fe, kemudian keluarga dapat menentukan aktivitas mana yang tidak terlalu
memberatkan Ibu R, serta menganjurkan Ibu R untuk melakukan aktivitas
fisik seperti senam ibu hamil untuk mengurangi masalah keletihan,
keluarga juga diharapkan dapat mempertahankan kondisi rumah untuk
tetap bersih, dan nyaman, guna meningkatkan kesehatan anggota keluarga
terutama pada Ibu R. Dan diharpakan keluarga dapat memantau kesehatan
Ibu R secara rutin.
3) Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dan
pembelajaran di Prodi Keperawatan Padang untuk mengembangkan ilmu
dalam penerapan asuhan keperawatan keluarga pada pasien ibu hamil
dengan anemia.
4) Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi peneliti
selanjutnya untuk menambah pengetahuan dan dapat data dasar dalam
penerapan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan anemia.
DepKes, RI. 2016., Profil Kesehatan Indonesia tahun 2015., Jakarta., Kementrian
Kesehatan RI., Hal : 108.
DepKes, RI. 2017., Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016., Jakarta., Kementrian
Kesehatan RI., Hal : 92-149.
Duvall and Miller. 1985. Mariage and Familly development, New York, Harper
and Now.
Friedman, E. A. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori dan
Praktek. (E. Tiar, Ed) (5th ed.). Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
IPPKI. (2017). Panduan Asuhan Keperawatan Keluarga Individu, Keluarga,
Kelompok, dan Komunitas. (S. Junaiti, Ed). Jakarta : EGC
Kemenkes RI. 2019. Hasil Utama Riskes 2018 Kementrian Kesehatan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018 [Indonesia Helath Profile
2018].
http://www/depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Data-dan-Informasi_Profil-Kesehatan-Indonesia-2018.pdf
Keisnawati., Yanti, D. A. M., Sulistianingsih, A. (2015). Faktor - Faktor
Terjadinya Anemia pada Ibu Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Tahun
2015. STIKES Peringsewu Lampung.
https://www.neliti.com/id/publications/13862/faktor-faktor-terjadinya-anemia-
pada-ibu-primigravida-di-wilayah-kerja-puskesmas
Keisnawati., Yanti, D. A. M., Sulistianingsih, A. (2015). Pencegahan Anemia
Dalam Kehamilan.
Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2017
Manuaba, IBG. 2010. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC
Mardalena, 2017. Pustaka Baru Pres, Dasar - dasar Ilmu Gizi dalam
Keperawatan, Jakarta. https://scholar.google.co.id/citations?
user=7XligZAAAAAJ&hl=id https://bppsdmk.kemenkes.go.id/pusdikdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Ilmu- Gizi-Keperawatan-Komprehensif.pdf
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Daignosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta : Dewan Pengurus PPNI. Journal of
Chemical Information and Modeling.
Wagiyo & Putrono. (2016). Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal, dan Bayi
Baru Lahir Fisiologis & Patologis. C.V. ANDI OFFSET.
Willy Astriana. (2017). Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Ditinjau dari Paritas
dan Usia. https://www.neliti.com/id/publications/217394/kejadian-anemia-pada-
ibu-hamil-ditinjau-dari-paritas-dan-usia
I. DATA UMUM
1) Nama Keluarga (KK) : Bapak R
2) Alamat dan telepon : Komplek Perumahan Graha Agung
Perdana.
3) Komposisi Keluarga :
Keterangan :
Perempuan (Hidup)
Klien
4) Tipe keluarga
Keluarga ini merupakan tipe keluarga besar (extended family), dimana
Ibu R tinggal bersama orangtua perempuan yaitu Ibu M, dan orangtua
laki - laki yaitu Bapak B serta adik perempuannya yaitu Ibu A.
5) Suku
Keluarga ini memiliki suku yang berbeda, dimana Bapak R memiliki
suku tanjuang dan Ibu R koto serta memiliki latar belakang budaya
minang yang cukup kental.
6) Agama
Keluarga ini menganut kepercayaan Agama Islam, dimana keluarga ini
selalu melaksanakan sholat 5 waktu sehari semalam serta membaca Al -
Qur'an setiap malamnya. Dan walaupun dalam keadaan sakit keluarga
tetap melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.
III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah (Termasuk Denah)
Rumah yang ditepati oleh Bapak R dan Ibu R beserta keluarga adalah
rumah sendiri. Kondisi rumah secara keseluruhan cukup bersih. Rumah
Ibu R di lengkapi dengan tiga kamar tidur, satu ruang gudang yang
digunakan untuk menjemur kain ketika diluar sedang hujan, satu kamar
mandi, satu ruang tamu, satu ruang keluarga, dan satu dapur. Lingkungan
dalam rumah Ibu R tampak sedikit kotor, berantakan, pencahayaan cukup,
ventilasi udara masih kurang, jendela berdebu, barang - barang berserakan
dan tergantung dimana mana, seperti baju dan perabotan lainnya. Dinding
rumah dari batu bata, lantai keramik, rumah memiliki septitank jaraknya 6
m dari sumur dan limbah rumah tangga langsung di buang ke septitank,
sampah keluarga di buang ke tempat pembuangan sampah umum.
Diperkarangan rumah Ibu R terdapat banyak kotoran unggas (ayam) yang
berserakan.
R3 R6
R3 R5 R5
R3
R2 R1
Halaman Depan
Keterangan :
- R1 : Ruang tamu
- R2 : Ruang
- R3 : Ruang tidur
- R4 : Gudang
- R5 : Kamar mandi
- R6 : Dapur
3 Mata
Kelopak mata tidak Kelopak mata tidak Kelopak mata tidak Kelopak mata tidak Kelopak mata tidak Kelopak mata tidak
ptosis, sclera iterik ptosis, sklera ikterik, ptosis, sklera ptosis, sklera ptosis, sklera ikterik, ptosis, sklera ikterik,
atau tidak iterik tidak konjungtiva tidak ikterik, konjungtiva ikterik, konjungtiva konjungtiva tidak konjungtiva tidak
atau ada peradangan, anemis, pupil isokor, tidak anemis, pupil tidak anemis, pupil anemis, pupil isokor, anemis, pupil isokor,
konjungtiva tidak dan tidak ada isokor, dan tidak isokor, dan tidak dan tidak ada dan tidak ada
anemis atau anemis kelainan pada ada kelainan pada ada kelainan pada kelainan pada kelainan pada
menggunakan kaca palpebra palpebra palpebra palpebra palpebra
mata atau tidak, pupil
isokorataumidriasis
Palpebra ada kelainan
Poltekkes Kemenkes Padang
atau tidak.
4 Telinga
Pendengaran baik atau Pendengaran baik, Pendengaran baik, Pendengaran baik, Pendengaran baik, Pendengaran baik,
tidak, telinga simetris bentuk simetris kiri bentuk simetris kiri bentuk simetris kiri bentuk simetris kiri bentuk simetris kiri
kiri kanan atau tidak, dan kanan, tidak ada dan kanan, tidak dan kanan, tidak dan kanan, tidak ada dan kanan, tidak ada
tinnitus tidak ada atau purulen / sekret, ada purulen / ada purulen / purulen / sekret, purulen / sekret,
ada, purulen tidak ada tidak ada nyeri. sekret, tidak ada sekret, tidak ada tidak ada nyeri. tidak ada nyeri.
atau ada, sekret ada nyeri. nyeri.
atau tidak, tidak ada
nyeri ditelinga atau
ada.
5 Hidung
Tidak ada kelainan Bentuk normal, tidak Bentuk normal, Bentuk normal, Bentuk normal, tidak Bentuk normal, tidak
bentuk, tidak ada sekret, tidak ada tidak ada sekret, tidak ada sekret, ada sekret, tidak ada ada sekret, tidak ada
tersumbat, lubang nyeri. tidak ada nyeri. tidak ada nyeri. nyeri. nyeri.
hidung normal atau
tidak atau ada sekret,
nyeri atau tidak.
6 Mulut
Gigi bersih atau Gigi dan lidah Gigi dan lidah Gigi dan lidah Gigi dan lidah Gigi dan lidah
tidak,ada atau tidak bersih, ada karies, bersih, tidak ada bersih, ada karies, bersih, tidak ada bersih, tidak ada
ada karies, gosok gigi tidak ada sariawan, karies, tidak ada tidak ada sariawan, karies, tidak ada karies, tidak ada
berapa kali sehari sikat gigi 2 x sehari, sariawan, sikat gigi sikat gigi 2 x sariawan, sikat gigi 2 sariawan, sikat gigi 2
jumlah gigi,apakah gigi rapi, mukosa 2 x sehari, gigi sehari, gigi rapi, x sehari, gigi rapi, x sehari, gigi rapi,
gigi rapi atau tidak bibir sedikit kering. rapi, mukosa bibir mukosa bibir mukosa bibir sedikit mukosa bibir sedikit
sedikit kering. sedikit kering. kering. kering.
7 Payudara
Ada atau tidak ada Normal Tidak ada Normal Tidak ada Tidak ada
pembesaran, tidak ada pembesaran, tidak pembesaran, tidak pembesaran, tidak
benjolan, bentuk dada ada benjolan, ada benjolan, bentuk ada benjolan, bentuk
simetris, areola bentuk dada dada simetris, areola dada simetris, areola
Poltekkes Kemenkes Padang
normal. simetris, areola normal. normal.
normal.
8 Thoraks
Dada apakah simetris Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan
kiri dan kanan, bunyi kanan, tidak ada lesi, kanan, tidak ada kanan, tidak ada kanan, tidak ada lesi, kanan, tidak ada lesi,
jantung, apakah tidak ada nyeri lesi, tidak ada nyeri lesi, tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
adalesi atau tidak, tekan, terdapat bulu tekan, bunyi tekan, terdapat bulu tekan, bunyi jantung tekan, bunyi jantung
suara jantung normal dada, bunyi jantung jantung normal. dada, bunyi jantung normal. normal.
murmur, apakah ada normal. normal.
bulu dada.
9 Abdomen
Buncit atau tidak Perut rata, bising Perut buncit, bising Perut buncit, bising Perut buncit, bising Perut buncit, bising
permukaan datar, ada usus (+), tidak ada usus (+), tidak ada usus (+), tidak ada usus (+), tidak ada usus (+), tidak ada
atau tidak ada asites, nyeri tekan, tidak nyeri tekan, tidak nyeri tekan, tidak nyeri tekan, tidak nyeri tekan, tidak
bising usus (+) atau ada lesi, umbilikus ada lesi, umbilikus ada lesi, umbilikus ada lesi, umbilikus ada lesi, umbilikus
tidak, ada nyeri tekan normal. normal. normal. normal. normal.
atau tidak, ada lesi
atau ada.
10 Exstremitas
Tidak ada kekakuan, Tidak ada kekakuan, Tidak ada Tidak ada Tidak ada kekakuan, Tidak ada kekakuan,
tidak nyeri pada tidak ada nyeri di kekakuan, tidak kekakuan, tidak tidak ada nyeri di tidak ada nyeri di
telapak kaki dan telapak kaki maupun ada nyeri di telapak ada nyeri di telapak telapak kaki maupun telapak kaki maupun
tangan, tidak ada tangan, simetris kiri kaki maupun kaki maupun tangan, simetris kiri tangan, simetris kiri
kelainan, simetris kiri dan kanan. Tidak tangan, simetris tangan, simetris dan kanan. Tidak dan kanan. Tidak
kanan, apakah ada lesi ada lesi, jari lengkap kiri dan kanan. kiri dan kanan. ada lesi, jari lengkap ada lesi, jari lengkap
atau tidak, jari dan normal. Tidak ada lesi, jari Tidak ada lesi, jari dan normal. dan normal.
lengkap atau tidak lengkap dan lengkap dan
apakah ada polidaktili normal. normal.
atau tidak, Keram atau
tidak, kesemutan atau
tidak.
Poltekkes Kemenkes Padang
11 Kesimpulan
Apakah keluarga sehat Sehat Anemia Sehat Sehat Sehat
atau tidak apakah ada
kelainan kesehatan
pada salah satu
anggota keluarga?
1 Sifat masalah keadaan 2/3 x1 2/3 Masalah ini bersifat aktual dimana
masalah. tanda dan gejala dari Ibu R adalah
a. Aktual : 3 nafsu makan serta mual ketika
b. Resiko : 2 mengkonsumsi makanan, ditambah
c. Potensial : 1 Ibu R tidak mengkonsumi sayuran
hijau dan daging merah, dan jika
masalah ini dibiarkan akan bertambah
parah nantinya.
3 Potensial masalah untuk 1/3 x 1 1/3 Potensial masalah Ibu R cukup dapat
dicegah cukup. dicegah karena informasi yang telah
d. Tinggi : 3 diterima oleh keluarga.
e. Cukup : 2
f. Rendah : 1
4 Menonjolnya masalah - 1/2 x 1 1/2 Keluarga merasakan adanya masalah
masalah tidak perlu pada kesehatan Ibu R dan keluarga juga
ditangani. menyadari jika dibiarkan terus menerus
d. Segera ditangani : 2 akan berakibat fatal bagi kesehatan Ibu
e. Tidak segera : 1 dan janin yang dikandung Ibu R.
f. Tidak dirasakan : 1
Jumlah = 3 1/6
e. Memperbanyak
mengkonsumsi air
putih, sayuran serta
buah - buahan,
untuk mencegah
terjadinya
konstipasi (BAB
keras).
f. Minum tablet Fe
ketika ingin tidur
untuk mengurangi
efek mual dan
muntah.
TUK 3 1) Keluarga mampu 1) Mengkonsumsi tablet 1) Gali pengetahuan klien dan
Setelah dilakukan merawat anggota Fe secara teratur. keluarga tentang cara
kunjungan selama keluarga dengan 2) Saat mengkonsumsi merawat ibu hamil dengan
1x30 menit ibu hamil dengan tablet Fe sebaiknya anemia.
keluarga mampu anemia. diminum dengan air 2) Identifikasi bersama klien
mampu merawat jeruk untuk penyerapan dan keluarga mengenai
anggota keluarga yang lebih optimal. perawatan ibu hamil dengan
yang sakit. 3) Tidak mengkonsumsi anemia.
Perencanaan :
Intervensi dilanjutkan ke TUK 3
Perencanaan :
Intervensi dilanjutkan ke TUK 3
Perencanaan :
Intervensi dilanjutkan ke TUK 3
Perencanaan :
Intervensi dilanjutkan ke TUK 5
Perencanaan :
Intervensi dihentikan.
Perencanaan :
Intervensi dihentikan.
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan dua atau lebih dari dua individu yang terikat karena
hubungan darah, hubungan perkawinan, dan tahap hidup dalam rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain, serta adanya peran masing - masing dalam
menciptakan dan mempertahankan kebudayaan. Keluarga sebagai sistem
sosial merupakan kelompok terkecil dari masyarakat. Didalam menentukan
masalah kesehatan pada suatu keluarga maka diperlukan beberapa unsur yang
sangat terkait dalam melakukan proses keperawatan. Unsur - unsur yang di
maksudkan dalam proses keperawatan ini meliputi pengkajian, penetapan
diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Setiap tahap
- tahap dari proses keperawatan sangatlah penting dalam membantu mengatasi
masalah kesehatan keluarga secara akurat.
Setelah itu perawat menjelaskan tujuan dari kunjungan pertama ini yaitu untuk
mengidentifkasi masalah kesehatan yang ada dalam keluarga baik yang
dirasakan secara pasti maupun yang masih beresiko ataupun masalah yang
akan berpotensi terjadi. Kemudian memberikan informed consent kepada
keluarga dan meminta keluarga untuk mengisinya tanda persetujuan untuk
dijadikan sebagai responden penelitian. Kemudian perawat juga membuat
kontrak waktu yang telah disepakati bersama antara perawat dan anggota
keluarga untuk melakukan pengkajian yaitu kurang lebih selama 1 x sehari
dan dimulai hari ini pada jam yang sama yaitu jam 14.00 WIB.
B. Perencanaan Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum dilakukan.
2. Tujuan umum
Setelah melakukan interaksi dan bertatap muka dengan keluarga selama 45
menit diharapkan dapat membina hubungan saling percaya serta keluarga
mampu mengenal masalah kesehatan dalam keluarga serta meminta
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Membangun kepercayaan antara perawat, klien
dan keluar.
2. Metode : Wawancara dan observasi
3. Media : Informed consent dan alat tulis.
4. Waktu : Selasa, 11 Mei 2021 pukul 14.00 WIB s/d selesai
5. Tempat : Rumah Ibu R
6. Strategi pelaksanaan :
2 Fase Keja :
a. Melakukan kontrak waktu a. Mendengarkan 30 menit
dengan klien dan keluarga.
b. Menjelaskan bagaimana b. Mendengarkan
proses praktik keperawatan
keluarga yang akan
dilakukan.
c. Menjelaskan hak dan
kewajiban responden saat
prkatik keperawatan
keluarga.
d. Melakukan kontrak
kunjungan dengan klien
c. Menandatangani
informed consent.
3 Terminasi :
a. Mengucapkan terimakasih. a. Menjawab 5 menit
b. Membuat kontrak untuk
pertemuan selanjutnya. b. Mendengarkan
c. Memberikan salam
untuk menutup c. Menjawab salam
pertemuan.
D. Evaluasi
1. Struktur :
a. Menyiapakan Laporan Pendahuluan
b. Inform consent sudah dipersiapkan
c. Kontrak dengan keluarga sudah dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
2. Proses :
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan
b. Keluarga aktif dalam kegiatan.
3. Hasil :
a. Keluarga mengetahui hak dan kewajiban selama praktik pelayanan
keperawatan keluarga.
b. Keluarga menyetujui untuk menjadi responden praktik keperawatan
keluarga.
c. Keluarga menandatangani informed consent praktik keperawatan
keluarga.
A. Latar belakang
Pada pertemuan pertama telah didapatkan persetujuan dan penandatangani
inform concent dari klien dan keluarga. Selanjutnya, pada pertemuan ke dua
ini akan dilakukan pengkajian yaitu pengkajian awal kasus, dan pengkajian
data umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, demografi keluarga,
komposisi keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, dan stress
dan pola koping keluarga serta melakukan pemeriksaan fisik.
B. Perencanaan Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan belum ditegakkan karena masih melakukan
pengkajian keperawatan keluarga.
2. Tujuan umum
Dalam waktu 45 menit didapatkan pengkajian awal kasus dan pengkajian
data umum klien dan keluarga.
3. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian awal dengan klien dan keluarga
b. Melakukan pengkajian data umum dengan klien dan keluarga
c. Melakukan pengkajian riwayat dan tahap perkembangan keluarga.
d. Melakukan pengkajian demografi keluarga
e. Melakukan pengkajian komposisi keluarga
f. Melakukan pengkajian lingkungan
g. Melakukan pengkajian struktur keluarga
h. Melakukan pengkajian fungsi keluarga
i. Melakukan pengkajian stress
j. Melakukan pengkajian pola koping keluarga
k. Melakukan pemeriksaan fisik
B. Rencana Kegiatan
1. Topik : Melakukan pengkajian dan pemeriksaan fisik
2. Metode : Wawancara dan observasi
3. Media : Format pengkajian, alat tulis dan
alat pemeriksaan fisik.
4. Waktu : Selasa, 11 Mei 2021 pukul 14.00 WIB s/d selesai
5. Tempat : Rumah Ibu R
6. Strategi pelaksanaan :
2 Fase Keja :
a. Melakukan pengkajian awal Mendengarkan dan 30 menit
dengan klien dan keluarga. menjawab
b. Melakukan pengkajian data pertanyaan.
umum dengan klien dan
keluarga.
c. Menanyakan riwayat dan
tahap perkembangan
keluarga.
d. Menanyakan data demografi /
komposisi keluarga.
e. Menanyakan lingkungan
keluarga.
f. Menanyakan struktur
keluarga.
g. Menanyakan fungsi keluarga
h. Menanyakan stress keluarga
i. Menanyakan pola koping
keluarga.
j. Melakukan pemeriksaan fisik
pada seluruh anggota
keluarga.
3 Terminasi :
a. Mengucapkan terimakasih. a. Menjawab 5 menit
b. Membuat kontrak untuk b. Mendengarkan
pertemuan selanjutnya.
c. Memberikan salam untuk c. Menjawab salam
menutup pertemuan.
D. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Menyiapkan laporan pendahuluan
b. Menyiapkan media
2. Evaluasi proses
a. Waktu yang ditentukan sesuai rencana
b. Keluarga antusias menjawab pertanyaan seputar pengkajian
keperawatan.
c. Anggota keluarga berperan aktif.
A. Latar Belakang
Pada pertemuan ke dua sudah di dapatkan data umum terkait kesehatan klien
dan keluarga. Selanjutnya pada pertemuan ke tiga ini akan dilakukan analisa
data dan perumusan diagnosa.
B. Perencanaan Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
a. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan
konsentrasi hemoglobin.
b. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis anemia dalam
kehamilan.
c. Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis keengganan
untuk makan.
2. Tujuan umum
Setelah melakukan interaksi dan bertatap muka dengan keluarga selama 30
menit diharapkan keluarga dapat mengenal masalah kesehatan yang terjadi
didalam keluarga.
3. Tujuan khusus
Dapat menganalisa data dan dirumuskannya diagnosa keperawatan.
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Menganalisa data dan merumuskan diagnosa
keperawatan.
2. Metode : Wawancara dan tanya jawab
3. Media : Format pengkajian dan alat tulis
4. Waktu : Rabu, 12 Mei 2021 pukul 14.00 s/d selesai
5. Tempat : Rumah Ibu R
6. Strategi pelaksanaan :
3 Terminasi :
a. Mengucapkan terimakasih. a. Menjawab 5 menit
b. Membuat kontrak untuk b. Mendengarkan
pertemuan selanjutnya.
c. Memberikan salam untuk c. Menjawab salam
menutup pertemuan.
D. Evaluasi
1. Struktur :
a. Menyiapkan Laporan Pendahuluan
b. Menyiapkan Media
c. Kontrak dengan keluarga sudah dilakukan pada pertemuan
selanjutnya.
2. Proses :
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan
b. Keluarga aktif dalam kegiatan
3. Hasil :
a. Klien dan keluarga dapat memberikan data
b. Didapatkan data melalui analisa data
c. Didapatkannya diagnosa keperawatan dari hasil analisa data.
A. Latar Belakang
Pada pertemuan ke tiga sudah dilakukannya analisa data dan perumusan
diagnosa keperawatan. Selanjutnya pada pertemuan ke empat ini akan
dilakukannya implementasi TUK 1 yaitu mengenal masalah tentang
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta dampak dari anemia pada ibu
hamil.
B. Perencanaan Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi
hemoglobin.
2. Tujuan umum
Dalam waktu 45 menit, diharapkan satu intervensi dapat dilakukan kepada
klien dan keluarga.
3. Tujuan khusus
Keluarga diharapakan dapat memahami konsep anema pada ibu hamil :
a. Keluarga mampu menyebutkan pengertian anemia pada ibu hamil
b. Keluarga mampu menyebutkan penyebab anemia pada ibu hamil
c. Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala anemia pada ibu
hamil.
d. Keluarga mampu menyebutkan dampak anemia pada ibu hamil
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Mengenal masalah anemia pada ibu hamil
2. Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Media : Lembar balik dan leaflet
4. Waktu : Senin, 17 Mei 2021 pukul 14.00 s/d selesai
5. Tempat : Rumah Ibu R
6. Strategi pelaksanaan :
1 Fase Orientasi :
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam 5 menit
b. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan dan
c. Memvalidasi keadaan klien menyetujui
dan keluarga.
2 Fase Keja :
Mengenal masalah tentang Mendengarkan dan 30 menit
D. Evaluasi
1. Struktur :
a. Pengimplementasian dilakukan di rumah klien.
b. Klien dan keluarga ada dirumah saat kegiatan berlangsung.
2. Proses :
a. Waktu yang ditentukan sesuai rencana
b. Kegiatan implementasi asuhan keparawatan berjalan dengan lancar.
c. Keluarga aktif dalam kegiatan.
3. Hasil :
a. Klien dan keluarga dapat memahami tentang pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, dampak serta komplikasi dari anemia pada ibu hamil
anemia pada ibu hamil.
b. Klien dan keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat mengenai
dampak dari anemia pada ibu hamil, serta dapat mengambil keputusan
perawatan yang tepat untuk mengurangi dampak yang disebabkan dari
anemia pada ibu hamil dengan mengetahui manfaat dari
mengkonsumsi tablet Fe bagi ibu hamil.
c. Klien dan keluarga dapat menjelaskan kembali tentang masalah
kesehatannya yaitu tentang anemia pada ibu hamil.
d. Kontrak waktu pertemuan selanjutnya telah ditentukan.
A. Latar Belakang
Pada pertemuan ke lima ini akan dilakukannya implementasi TUK 2 yaitu
meminta keluarga untuk mengambil keputusan untuk mengurangi dampak
yang disebabkan dari anemia dengan mengetahui manfaat dari mengkonsumsi
tablet Fe bagi ibu hamil.
B. Perencanaan Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konstrasi
hemoglobin.
2. Tujuan umum
Dalam waktu 45 menit, diharapkan satu intervensi dapat dilakukan kepada
klien dan keluarga.
3. Tujuan khusus
Keluarga diharapakan dapat memahami konsep anema pada ibu hamil :
a. Keluarga mampu menyebutkan pengertian anemia pada ibu hamil
b. Keluarga mampu menyebutkan penyebab anemia pada ibu hamil
c. Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala anemia pada ibu
hamil.
d. Keluarga mampu menyebutkan dampak anemia pada ibu hamil
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Mengambil keputusan terkait masalah anemia
pada ibu hamil.
2. Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Media : Lembar balik dan leaflet
4. Waktu : Selasa, 18 Mei 2021 pukul 14.00 s/d selesai
5. Tempat : Rumah Ibu R
6. Strategi pelaksanaan :
Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Keluarga Waktu
No
1 Fase Orientasi :
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam 5 menit
b. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan dan
c. Memvalidasi keadaan menyetujui
klien dan keluarga.
2 Fase Keja :
Meminta keluarga untuk Mendengarkan dan 30 menit
mengambil keputusan yang bertanya
tepat mengenai dampak dari
anemia pada ibu hamil, serta
dapat mengambil keputusan
perawatan yang tepat untuk
D. Evaluasi
1. Struktur :
c. Pengimplementasian dilakukan di rumah klien.
d. Klien dan keluarga ada dirumah saat kegiatan berlangsung.
2. Proses :
d. Waktu yang ditentukan sesuai rencana
e. Kegiatan implementasi asuhan keparawatan berjalan dengan lancar.
f. Keluarga aktif dalam kegiatan.
3. Hasil :
a. Klien dan keluarga dapat memahami tentang pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, dampak serta komplikasi dari anemia pada ibu hamil
anemia pada ibu hamil.
b. Klien dan keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat mengenai
dampak dari anemia pada ibu hamil, serta dapat mengambil keputusan
perawatan yang tepat untuk mengurangi dampak yang disebabkan dari
anemia pada ibu hamil dengan mengetahui manfaat dari
mengkonsumsi tablet Fe bagi ibu hamil.
c. Klien dan keluarga dapat menjelaskan kembali tentang masalah
kesehatannya yaitu tentang anemia pada ibu hamil.
d. Kontrak waktu pertemuan selanjutnya telah ditentukan.
D. Evaluasi
1. Struktur :
a. Pengimplementasian dilakukan di rumah klien.
b. Klien dan keluarga ada dirumah saat kegiatan berlangsung.
2. Proses :
a. Waktu yang ditentukan sesuai rencana
b. Kegiatan implementasi asuhan keparawatan berjalan dengan lancar.
c. Keluarga aktif dalam kegiatan.
3. Hasil :
a. Klien dan keluarga dapat memahami cara perawatan pada ibu hamil
dengan anemia dengan memahami ketepatan minum tablet Fe bagi ibu
hamil anemia.
b. Klien dan keluarga dapat memahami masalah kesehatannya yaitu
tentang anemia pada ibu hamil.
c. Kontrak waktu pertemuan selanjutnya telah ditentukan.
A. Latar Belakang
Pada pertemuan ke tujuh ini akan dilakukannya implementasi TUK 1 dari
diagnosa Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis anemia dalam
kehamilan yaitu mengenal masalah keletihan tentang pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, serta dampak keletihan pada ibu hamil jika tidak segera
diatasi.
B. Perencanaan Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis anemia dalam
kehamilan.
2. Tujuan umum
Dalam waktu 45 menit, diharapkan satu intervensi dapat dilakukan kepada
klien dan keluarga.
3. Tujuan khusus
Di harapkan klien dan keluarga mampu mengenal masalah tentang
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta dampak dari
ketidakseimbangan nutrisi pada ibu hamil dengan anemia.
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Mengenal masalah keletihan
pada ibu hamil dengan anemia.
2. Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Media : Lembar balik dan leaflet
4. Waktu : Kamis, 20 Mei 2021 pukul 14.00 s/d selesai
5. TempaT : Rumah Ibu R
6. Strategi pelaksanaan :
2 Fase Keja :
Mengenal masalah tentang Mendengarkan dan 30 menit
pengertian, penyebab, tanda dan bertanya
gejala, serta dampak dari
3 Terminasi :
a. Memberikan kesempatan a. Menjawab 5 menit
untuk bertanya.
b. Membuat kontrak untuk b. Menyetujui
pertemuan selanjutnya.
c. Memberikan salam untuk c. Menjawab salam
menutup pertemuan.
D. Evaluasi
1. Struktur :
a. Pengimplementasian dilakukan di rumah klien.
b. Klien dan keluarga ada dirumah saat kegiatan berlangsung.
2. Proses :
a. Waktu yang ditentukan sesuai rencana
b. Kegiatan implementasi asuhan keparawatan berjalan dengan lancar.
c. Keluarga aktif dalam kegiatan.
3. Hasil :
a. Klien dan keluarga dapat mengenal masalah tentang pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, serta dampak dari keletihan pada ibu hamil
dengan anemia.
b. Klien dan keluarga dapat memahami masalah kesehatannya yaitu
ketidakseimbangan nutrisi pada ibu hamil dengan anemia.
c. Kontrak waktu pertemuan selanjutnya telah ditentukan.
A. Latar Belakang
Pada pertemuan ini akan dilakukan implemnetasi TUK 2 yaitu mengambil
keputusan mengenai tindakan yang akan di ambil untuk mengatasi keletihan
pada ibu hamil yaitu dengan menentukan jenis kegiatan yang boleh dilakukan
oleh ibu hamil untuk mencegah terjadinya keletihan.
B. Perencanaan Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis anemia dalam
kehamilan.
2. Tujuan umum
Dalam waktu 45 menit, diharapkan satu intervensi dapat dilakukan kepada
klien dan keluarga.
3. Tujuan khusus
Di harapkan klien dan keluarga mampu mengambil keputusan tindakan
yang akan dilakukan untuk mengatasi keletihan pada ibu hamil dengan
anemia.
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Keputusan mengambil tindakan
2. Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Media : Lembar balik dan leaflet
4. Waktu : Jum’at, 21 Mei 2021 pukul 14.00 s/d selesai
5. Tempat : Rumah Ibu R
6. Strategi pelaksanaan :
2 Fase Keja :
Menjelaskan cara mengambil Mendengarkan dan 30 menit
keputusan perawatan yang tepat bertanya
untuk mengatasi keletihan pada
ib hamil.
D. Evaluasi
1. Struktur :
a. Pengimplementasian dilakukan di rumah klien.
b. Klien dan keluarga ada dirumah saat kegiatan berlangsung.
2. Proses :
a. Waktu yang ditentukan sesuai rencana
b. Kegiatan implementasi asuhan keparawatan berjalan dengan lancar.
c. Keluarga aktif dalam kegiatan.
3. Hasil :
a. Klien dan keluarga dapat memahami cara mengambil keputusan
perawatan yang tepat dalam mengambil keputusan mengenai tindakan
yang akan dilakukan untuk mengurangi masalah keletihan pada ibu
hamil.
b. Klien dan keluarga dapat mencapai tujuan dari tindakan.
c. Kontrak waktu pertemuan selanjutnya telah ditentukan.
A. Latar Belakang
Pada pertemuan ke sembilan ini akan dilakukan implementasi TUK 3 yaitu
merawat keluarga yang sakit dengan masalah keletihan pada ibu hamil dengan
menentukan kegiatan apa saja yang boleh dilakukan oleh ibu hamil untuk
mengurangi keletihan.
B. Perencanaan Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis anemia dalam
kehamilan.
2. Tujuan umum
Dalam waktu 45 menit, diharapkan satu intervensi dapat dilakukan kepada
klien dan keluarga.
3. Tujuan khusus
Di harapkan klien dan keluarga merawat keluarga yang sakit dengan
masalah ketidakseimbangan nutrisi pada ibu hamil dengan menentukan
makanan yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil dengan anemia.
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Merawat keletihan pada ibu hamil
2. Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Media : Lembar balik dan leaflet
4. Waktu : Sabtu, 22 Mei 2021 pukul 14.00 s/d selesai
5. Tempat : Rumah Ibu R
6. Strategi pelaksanaan :
2 Fase Keja :
Menjelaskan cara merawat Mendengarkan dan 30 menit
keluarga yang sakit dengan bertanya
masalah keletihan pada ibu
hamil.
D. Evaluasi
1. Struktur :
a. Pengimplementasian dilakukan di rumah klien.
b. Klien dan keluarga ada dirumah saat kegiatan berlangsung.
2. Proses :
a. Waktu yang ditentukan sesuai rencana
b. Kegiatan implementasi asuhan keperawatan berjalan dengan lancar.
c. Keluarga aktif dalam kegiatan.
3. Hasil :
a. Klien dan keluarga dapat memahami cara merawat keluarga yang sakit
dengan masalah keletihan pada ibu hamil dengan menentukan jenis
aktivitas yang akan dilakukan ibu hamil.
b. Klien dan keluarga dapat mencapai tujuan dari tindakan.
c. Kontrak waktu pertemuan selanjutnya telah ditentukan.
A. Latar Belakang
Pada pertemuan ke sepuluh ini akan dilakukannya implementasi TUK 1 dari
diagnosa defisit nutrisi yaitu mengenal masalah tentang pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, serta dampak defisit nutrisi pada ibu hamil dengan anemia.
B. Perencanaan Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis keengganan untuk
makan.
2. Tujuan umum
Dalam waktu 45 menit, diharapkan satu intervensi dapat dilakukan kepada
klien dan keluarga.
3. Tujuan khusus
Di harapkan klien dan keluarga mampu mengenal masalah tentang
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta dampak dari
ketidakseimbangan nutrisi pada ibu hamil dengan anemia.
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Mengenal masalah defisit nutrisi
pada ibu hamil dengan anemia.
2. Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Media : Lembar balik dan leaflet
4. Waktu : Minggu, 23 Mei 2021 pukul 14.00 s/d selesai
5. Tempat : Rumah Ibu R
6. Strategi pelaksanaan :
2 Fase Keja :
Mengenal masalah tentang Mendengarkan dan 30 menit
pengertian, penyebab, tanda dan bertanya
gejala, serta dampak dari defisit
nutrisi pada ibu hamil dengan
anemia.
D. Evaluasi
1. Struktur :
a. Pengimplementasian dilakukan di rumah klien.
b. Klien dan keluarga ada dirumah saat kegiatan berlangsung.
2. Proses :
a. Waktu yang ditentukan sesuai rencana
b. Kegiatan implementasi asuhan keparawatan berjalan dengan lancar.
c. Keluarga aktif dalam kegiatan.
3. Hasil :
a. Klien dan keluarga dapat mengenal masalah tentang pengertian,
penyebab, tanda dan gejala, serta dampak dari defisit nutrisi pada ibu
hamil dengan anemia.
b. Klien dan keluarga dapat memahami masalah kesehatannya yaitu
defisit nutrisi pada ibu hamil dengan anemia.
c. Kontrak waktu pertemuan selanjutnya telah ditentukan.
A. Latar Belakang
Pada pertemuan ke tujuh telah dilakukan implementasi TUK 1 dari diagnosa
defisit nutrisi pada ibu hamil dengan anemia. Selanjutnya pada pertemuan ke
tujuh ini akan dilakukan implementasi TUK 2 yaitu mampu mengambil
keputusan perawatan yang tepat dalam mengambil keputusan mengenai
pemberian nutrisi pada ibu hamil dengan anemia dengan memperhatikan
nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu hamil anemia.
B. Perencanaan Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis keengganan untuk
makan.
2. Tujuan umum
Dalam waktu 45 menit, diharapkan satu intervensi dapat dilakukan kepada
klien dan keluarga.
3. Tujuan khusus
Di harapkan klien dan keluarga mampu mengambil keputusan mengenai
pemberian nutrisi pada ibu hamil dengan anemia dengan memperhatikan
nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu hamil anemia.
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Keputusan pemberian nutrisi ibu hamil
2. Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Media : Lembar balik dan leaflet
4. Waktu : Senin, 23 Mei 2021 pukul 14.00 s/d selesai
5. Tempat : Rumah Ibu R
6. Strategi pelaksanaan :
2 Fase Keja :
Menjelaskan cara mengambil Mendengarkan dan 30 menit
keputusan perawatan yang tepat bertanya
dalam mengambil keputusan
D. Evaluasi
1. Struktur :
a. Pengimplementasian dilakukan di rumah klien.
b. Klien dan keluarga ada dirumah saat kegiatan berlangsung.
2. Proses :
a. Waktu yang ditentukan sesuai rencana
b. Kegiatan implementasi asuhan keparawatan berjalan dengan lancar.
c. Keluarga aktif dalam kegiatan.
3. Hasil :
a. Klien dan keluarga dapat memahami cara mengambil keputusan
perawatan yang tepat dalam mengambil keputusan mengenai
pemberian nutrisi pada ibu hamil dengan anemia dengan
memperhatikan nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu hamil anemia.
b. Klien dan keluarga dapat mencapai tujuan dari tindakan.
c. Kontrak waktu pertemuan selanjutnya telah ditentukan.
A. Latar Belakang
Pada pertemuan ke delapan ini akan dilakukan implementasi TUK 3 yaitu
merawat keluarga yang sakit dengan masalah defisit nutrisi pada ibu hamil
dengan menentukan makanan yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil dengan
anemia.
B. Perencanaan Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis keengganan untuk
makan.
2. Tujuan umum
Dalam waktu 45 menit, diharapkan satu intervensi dapat dilakukan kepada
klien dan keluarga.
3. Tujuan khusus
Di harapkan klien dan keluarga merawat keluarga yang sakit dengan
masalah ketidakseimbangan nutrisi pada ibu hamil dengan menentukan
makanan yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil dengan anemia.
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Nutrisi ibu hamil
2. Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Media : Lembar balik dan leaflet
4. Waktu : Selasa, 25 Mei 2021 pukul 14.00 s/d selesai
5. Tempat : Rumah Ibu R
6. Strategi pelaksanaan :
2 Fase Keja :
Menjelaskan cara merawat Mendengarkan dan 30 menit
keluarga yang sakit dengan bertanya
masalah ketidakseimbangan
nutrisi pada ibu hamil dengan
menentukan makanan yang dapat
3 Terminasi :
a. Memberikan kesempatan a. Menjawab 5 menit
untuk bertanya.
b. Membuat kontrak untuk b. Menyetujui
pertemuan selanjutnya.
c. Memberikan salam untuk c. Menjawab salam
menutup pertemuan.
D. Evaluasi
1. Struktur :
a. Pengimplementasian dilakukan di rumah klien.
b. Klien dan keluarga ada dirumah saat kegiatan berlangsung.
2. Proses :
a. Waktu yang ditentukan sesuai rencana
b. Kegiatan implementasi asuhan keperawatan berjalan dengan lancar.
c. Keluarga aktif dalam kegiatan.
3. Hasil :
a. Klien dan keluarga dapat memahami cara merawat keluarga yang sakit
dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi pada ibu hamil dengan
menentukan makanan yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil dengan
anemia.
b. Klien dan keluarga dapat mencapai tujuan dari tindakan.
c. Kontrak waktu pertemuan selanjutnya telah ditentukan.
A. Latar Belakang
Pada pertemuan ke tiga belas ini akan dilakukan implementasi TUK 4 dan
TUK 5 yaitu mengenai cara memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan
fasilitas kesehatan bagi ibu hamil dengan anemia.
B. Perencanaan Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis keengganan untuk
makan.
2. Tujuan umum
Dalam waktu 45 menit, diharapkan satu intervensi dapat dilakukan kepada
klien dan keluarga.
3. Tujuan khusus
Di harapkan klien dan keluarga mampu menjelaskan cara memodifikasi
lingkungan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan bagi ibu hamil dengan
anemia.
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Cara memodifikasi lingkungan
dan memanfaatkan fasilitas
kesehatan bagi ibu hamil dengan
anemia.
2. Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Media : Lembar balik dan leaflet
4. Waktu : Rabu, 26 Mei 2021 pukul 10.00 s/d selesai
5. Tempat : Rumah Ibu R
6. Strategi pelaksanaan :
2 Fase Keja :
Menjelaskan cara memodifikasi Mendengarkan dan 30 menit
lingkungan dan memanfaatkan bertanya
fasilitas kesehatan bagi ibu hamil
dengan anemia
D. Evaluasi
1. Struktur :
a. Pengimplementasian dilakukan di rumah klien.
b. Klien dan keluarga ada dirumah saat kegiatan berlangsung.
2. Proses :
a. Waktu yang ditentukan sesuai rencana
b. Kegiatan implementasi asuhan keparawatan berjalan dengan lancar.
c. Keluarga aktif dalam kegiatan.
3. Hasil :
a. Klien dan keluarga dapat memahami cara memodifikasi lingkungan
dan memanfaatkan fasilitas kesehatan.
b. Klien dan keluarga dapat mencapai tujuan dari tindakan.
c. Kontrak waktu pertemuan selanjutnya telah ditentukan.
A. Latar Belakang
Pada pertemuan ke empat belas ini akan dilakukan rencana lanjutan dari
masalah anemia yang dialami klien yaitu melakukan evaluasi dari awal
pertemuan sampai akhir pertemuan ke sebelas sesuai dengan kontrak
sebelumnya. Serta melakukan pemeriksaan fisik kembali pada klien seperti
memeriksa TD, BB, HB, dan LILA klien.
B. Perencanaan Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan
1) Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan
konsentrasi hemoglobin.
2) Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis anemia dalam
kehamilan.
3) Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis keengganan
untuk makan.
2. Tujuan umum
Dalam waktu 45 menit, diharapkan masalah klien dan keluarga dapat
teratasi.
3. Tujuan khusus
Klien dan keluarga mampu mengevaluasi materi dari awal hingga akhir.
C. Rencana Kegiatan
1. Topik : Mengevaluasi kunjungan awal hingga akhir
2. Metode : Ceramah, diskusi dan tanya jawab.
3. Media : Lembar balik, leaflet, kamera, alat tulis,
alat pemeriksaan fisik.
4. Waktu : Kamis, 03 Juni 2021 pukul 14.00 s/d selesai
5. Tempat : Rumah Ibu R
6. Strategi pelaksanaan :
D. Evaluasi
1. Struktur :
a. Pengimplementasian dilakukan di rumah klien.
b. Klien dan keluarga ada dirumah saat kegiatan berlangsung.
2. Proses :
a. Waktu yang ditentukan sesuai rencana
b. Kegiatan implementasi asuhan keparawatan berjalan dengan lancar.
c. Keluarga aktif dalam kegiatan.
3. Hasil :
a. Klien dan keluarga dapat mengevaluasi materi dari awal hingga akhir.
b. Klien dan keluarga dapat mencapai tujuan dari tindakan.
c. Di dapatkannya hasil pendokumentasian.
Perawat
Keterangan :
Kelua:rgaPerawat Klien
: Pasien
: Keluarga partisipan
Waktu : 45 menit
IV. Metode
V. Media
- Lembar balik
Perawat
Keluarga
Klien
: Perawat
: Pasien
: Keluarga partisipan
A. Pengertian Tablet Fe
Tablet Fe merupakan Tblet yang mengandung zat besi, merupakan unsur
penting tubuh yang diperlukan untuk memproduksi sel darah merah.
B. Pentingnya Tablet Fe
Zat besi sangat dibutuhkan dalam tubuh manusia terutama pada wanita.
Karena seorang wanita akan mengalami yang namanya menstruasi, dan akan
mengalami menstruasi setiap bulannya. Yang artinya wanita akan
mengeluarkan darah selama lebih kurang 1 minggu. Nah maka dari itu Tablet
Fe sangat diperlukan agar tidak terjadinya masalah kesehatan seperti Anemia.
Kebutuhan akan zat besi selama kehamilan akan meningkat. Peningkatan ini
dimasaksudkan untuk memasok kebutuhan janin untuk bertumbuh.
Pertumbuhan janin memerlukan banyak sekali zat besi, seperti untuk
pertumbuhan plasenta, dan peningkatan volume darah ibu. Jumlahnya sekitar
1.000 mg selama hamil.
Waktu : 45 menit
IV. Metode
V. Media
- Lembar balik
Perawat
Keluarga
Klien
: Perawat
: Pasien
: Keluarga partisipan
Waktu : 45 menit
V. Media
- Lembar balik
Perawat
Keluarga
Klien
Keterangan :
: Perawat
: Pasien
: Keluarga partisipan
A. Pengertian Nutrisi
Nutrisi ibu hamil adalah makanan bergizi seimbang yang diperlukan oleh ibu
hamil untuk menjaga kesehatan dan kelangsungan pertumbuhan normal bayi
dalam kandungan sehingga bayi sehat.
F. Zat Gizi yang garus di penuhi Ibu Hamil selama masa kehamilan
1. Air
Jaga agar ibu hamil tidak kekurangan air. Sebaiknya ibu hamil minum
minimal 10 gelas air putih setiap harinya, dan bisa juga ditambahkan
dengan jus atau yougurt.
2. Asam Folat dan Seng
Kekurang zat asam folat dapat menyebabkan anak mengalami cacat
bawaan. Contoh makanan yang mengandung zat asam folat dan seng yaitu
Pelayanan Kesehatan.
Pelayanan Kesehatan.
Waktu : 45 menit
IV. Metode
V. Media
- Lembar balik
Kesehatan.
Perawat
Keluarga
Klien
Keterangan :
: Perawat
: Pasien
: Keluarga partisipan
A. Latar Belakang
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita, baik berupa benda
hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak termasuk manusia lainnya.
Serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi diantara elemen -
elemen di alam tersebut.Lingkungan sehat adalah jika sampah, air limbah dan
tinja dibuang secara benar.
B. Lingkungan Sehat
1) Pengertian Memodifikasi Lingkungan
Lingkungan yang terhindar dari hal-hal yang dapat menyebabkan acaman
kesehatan. lingkungan adalah suatu bentuk pengelolaan lingkungan oleh
keluarga atau masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan.
T A S Y A A U L I A P U T R I
1 8 3 1 1 0 2 7 5
D - I I I K E P E R A W ATA N P A D A N G
POLTEKKES KEMENKES PADAN
pertumbuhan janin.
kehamilan.
menstruasi.
Mengeluh cepat
lelah, letih, lesu dan Mata
Tampak pucat
berkunang -
lemas.
kunang
Gangguan pertumbuhan
janin dalam rahim.
Bahkan menyebabkan
KEMATIAN !!