Anda di halaman 1dari 21

STRATEGI PEMERINTAHAN KOTA PADANG DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN KEBIJAKAN DRUG FREE ASEAN

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh

FITRI RAMDHANI

1810851005

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ANDALAS

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kejahatan transnasional atau Transnational Organized Crimes (TOC) merupakan suatu

tindakan kejahatan lintas batas wilayah dua atau lebih negara yang mempunyai jaringan kerja

yang lebih dari satu negara untuk melakukan bisnis atau perdagangan secara ilegal. Kejahatan

transnasional merupakan bentuk ancaman serius terhadap keamanan dan kesejahteraan secara

global yang dapat merugikan negara yang tujuannya untuk mencapai keuntungan sebesar-

besarnya bagi oknum tertentu.1 Salah satu bentuk kejahatan transnasional yang berdampak besar

terhadap masa depan suatu bangsa, khususnya generasi muda adalah drug trafficking. Menurut

United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), drug trafficking adalah aktivitas

perdagangan narkoba secara ilegal yang melibatkan pembudidayaan, pembuatan, distribusi,

pemakai dan penjualan zat yang tidak tunduk pada undang-undang dan aturan yang mengatur

larangan narkoba.2

Menurut World Health Organization (WHO) drugs merupakan zat yang apabila masuk

kedalam tubuh makhluk hidup akan memberikan perubahan satu atau lebih fungsi-fungsi

organisme dalam tubuh tersebut. Penggunaan zat seperti opioda (morfin, heroin), kokain, ganja,

sedativa/hiprotika dan lainnya.3 Jika terjadi penyalahgunaan pada zat tersebut maka akan

berdampak buruk pada kesehatan dan menimbulkan kecanduan pada pemakainya.


1
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Kejahatan Lintas Negara. Diakses dalam
https://kemlu.go.id/portal/id/read/89/halaman_list_lainnya/kejahatan-lintas-negara pada tanggal 21 Mei 2021.
2
United Nations Office on Drugs and Crime. Drug trafficking. Diakses dalam
https://www.unodc.org/unodc/en/drug-trafficking/index.html pada tanggal 21 Mei 2021.

3
Riduwan Effendi Siregar. 2014. Upaya Thailand Dalam Penanggulangan Drugs Trafficking Menuju Drug Free
ASEAN 2015. Jom FISIP Volume 1 No. 2- Oktober. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau.
Penyalahgunaan zat yang dimaksud merupakan pemakaian zat secara berkala dan berlebihan

tanpa keperluan pengobatan.4 Drugs trafficking merupakan isu global yang mendapatkan

perhatian khusus dari masyarakat, negara serta organisasi internasional. Hal ini disebabkan

karena dampak yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba yang memiliki pengaruh pada

mental ataupun fisik bagi para penggunanya.5

Sejak tahun 1972 permasalahan drugs trafficking dan penyalahgunaan narkoba telah

dibahas oleh ASEAN. Negara-negara di kawasan ASEAN berupaya untuk mengatasi

permasalahan drugs trafficking dan penyalahgunaan narkoba dengan melakukan kerjasama

melalui kesepakatan regional yang bertujuan untuk menciptakan kawasan ASEAN bebas dari

drugs trafficking dan penyalahgunaan narkoba.6 Melalui pertemuan menteri luar negeri negara

anggota di Manila pada tahun 1998, terbentuklah Joint Declaration for A Drug-Free ASEAN.

lalu, ASEAN Drug Free Area disepakati pada saat ASEAN Ministerial Meetingke-33 yang

diadakan pada tanggal 24-25 Juli tahun 2000 di Bangkok, Thailand. 7 Selain itu, pada tanggal

3-4 April 2012 dilakukan pertemuan ASEAN Summit tahun 2012 di Kamboja yang juga

dihadiri oleh kepala negara anggota ASEAN yang menghasilkan persetujuan untuk bersama-

sama memberantas narkoba di wilayah ASEAN dan terlampir dalam deklarasi yang berjudul

4
Badan Narkotika Nasional. 2019. Pengertian Narkoba Dan Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan. Diakses dalam
https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-bagi-kesehatan/ pada tanggal 22 Mei 2021.
5
Iksan Muhammad. 2016. Norma Regional dan Perubahan Kebijakan Myanmar dalam Menangani Kejahatan
Perdagangan Narkoba. Journal of International Relations 2, no. 4.
6
Ratih Nur Istiqomah. 2016. Strategi Hubungan Indonesia Dengan Malaysia Dalam Mewujudkan Drug Free ASEAN
2015. Journal of International Relations, Volume 2, Nomor 1, Tahun 2016, hal. 114-121 . Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Diponegoro.
7
Hafizh Armaghani. 2018. Kebijakan Indonesia pada Era Pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Mewujudkan
ASEAN Drug Free Area. Journal of International Relations, Volume 4, Nomor 2, 2018, hal. 122-131. Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Diponegoro.
“Declaration on Drug-Free ASEAN 2015”.8 Deklarasi ini merupakan bentuk upaya ASEAN

dalam mewujudkan ASEAN bebas narkoba pada tahun 2015.

Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar untuk penjualan narkotika di kawasan

ASEAN. Terdapat tiga alasan yang menjadikan Indonesia sebagai pasar peredaran narkoba yaitu:

yang pertama, permintaan akan narkoba di Indonesia dapat dikatakan sangat tinggi, hal ini

dibuktikan dengan hasil survey yang dilakukan BNN pada tahun 2015 bahwa penyalahguna

narkotika di Indonesia adalah 2,18 % atau setara dengan 4,2 juta jiwa. Tercatat 33 orang per hari

meninggal akibat dampak penyalahgunaan narkotika. Sehingga, hal inilah yang menyebabkan

Indonesia sebagai pangsa pasar potensial bagi para pengedar narkotika sindikat internasional.9

Kedua, letak geografis Indonesia yang strategis yang berada diantara dua benua dan dua

samudera serta menjadi lalu lintas perdangan internasional yang memudahkan keluar masuknya

narkoba. Alasan ketiga yaitu penegakan hukum di Indonesia terhadap bandar dan jaringan

narkoba yang tidak konsisten.10

Dalam pidato yang disampaikan oleh Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin pada saat

memperingati hari Anti-Narkotika Nasional yang menyatakan angka penyalahgunaan narkoba di

Indonesia mengalami peningkatan, pada tahun 2017 terdapat kasus sebanyak 3,3 juta jiwa

dengan rantang usia 10-59 tahun dan tahun 2019 naik menjadi 3.6 juta jiwa penyalahgunaan

narkoba.11 Dalam mengatasi permasalahan penyalahgunaan narkotika di Indonesia, Pemerintahan


8
Ratih Nur Istiqomah. 2016. Strategi Hubungan Indonesia Dengan Malaysia Dalam Mewujudkan Drug Free ASEAN
2015. Journal of International Relations, Volume 2, Nomor 1, Tahun 2016, hal. 114-121. Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Diponegoro.
9
Nabiela Ramadhani. 2019. Upaya Pemerintah Indonesia dalam Menurunkan Angka Peredaran Narkotika di
Indonesia yang Dilakukan oleh Pengedar Asing Tahun 2014-2016. Journal of International Relations, Volume 5,
Nomor 1, 2019, hal 1074-1081. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.
10
Victory Christin Natalia Simanjuntak. 2019. Strategi Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI0 Dalam
Menangani Penyelundupan Narkoba Lintas Batas Di Wilayah Riau Tahun 2015-2016. JOM FISIP Vol. 6: Edisi I
Januari – Juni 2019. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau.
11
CNN Indonesia. 2020. Wapres: Pengguna Narkoba Naik, Generasi Milenial Retan Kena. Diakses dalam
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200626132039-20-517818/wapres-pengguna-narkoba-naik-generasi-
Presiden Joko Widodo membentuk sebuah kebijakan Inpres Nomor 6 Tahun 2018 tentang

Rencana Aksi Nasional P4GN. Kebijakan ini bertujuan untuk Pencegahan dan Pemberantasan

Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) tahun 2018-

2019.12 Pembentukan kebijakan ini merupakan bentuk komitmen Pemerintahan Indonesia pada

masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam mencapai tujuan dan cita-cita ASEAN dalam

menciptakan ASEAN Drug Free Area.13

Pada penelitian ini, penulis mencoba memfokuskan penelitian pada kota Padang,

Sumatera Barat karena kota Padang merupakan kota dengan tingkat peredaran dan penggunaan

narkotika yang tinggi dari enam daerah yang rentan terhadap penyalahgunaan narkotika di

Sumatera Barat. Pemasok narkotika di kota Padang berasal dari daerah Riau, Medan dan Aceh

yang merupakan pusat potensial peredaran narkotika. Hal ini dapat terjadi karena mudahnya

akses yang dapat dilakukan oleh para pengedar dalam mengerdarkan narkoba di kota Padang. 14

Perdaran narkoba ini berdampak pada generasi milenial di kota Padang terhadap penyalahgunaan

narkotika yang berada pada rentan usia 19 hingga 49 tahun atau masih pada usia produktif. 15

Penyalahgunaan narkotika tidak hanya berdampak pada penggunanya saja tetapi juga

berpengaruh kepada keamanan nasional dan ketahanan sumber daya manusia Indonesia dimasa

depan. Sehingga diperlukan penindakan dan pencegahan penyelundupakan narkoba di wilayah

Kota Padang yang memerlukan mekanisme yang sesuai agar dapat terciptanya wilayah yang
milenial-rentan-kena pada tanggal 22 Mei 2021.

12
Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 6 Tahun 2018.
13
V.L. Sinta Herindrasti. 2018. Drug-free ASEAN 2025: Tantangan Indonesia dalam Penanggulangan
Penyalahgunaan Narkoba. JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL 20 VOL. 7, NO. 1 / APRIL - SEPTEMBER 2018. Doi:
https://doi.org/10.18196/hi.71122
14
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. 2019. Daftar Kawasan Rawan Narkoba di Indonesia Tahun 2019.
Diakses dalam https://bnn.go.id/daftar-kawasan-rawan-narkoba-indonesia-tahun-2019/ pada tanggal 21 Mei
2021.
15
Nusantara. 2020. BNN: Jumlah Pengguna Narkoba di Sumbar Dekati Batas Nasional. Diakses dalam
https://www.republika.co.id/berita/qja5g8384/bnn-jumlah-pengguna-narkoba-di-sumbar-dekati-batas-nasional
pada tanggal 21 Mei 2020.
bebas narkoba. Melihat Kota Padang sebagai wilayah yang rentan dan menguntungkan untuk

dipasarkannya narkoba. Maka dari itu, diperlukan strategi yang tepat untuk mengatasi masalah

penyelundupan narkoba di Kota Padang dalam mengimplementasikan kebijakan Drug Free

ASEAN.

1.2. Rumusan Masalah

Tingginya tingkat peredaran dan penggunaan narkotika di Kota Padang dari enam daerah

yang rentan terhadap penyalahgunaan narkotika di Sumatera Barat. Serta mudahnya akses

keluar masuk yang dilakukan oleh pengedar narkoba di Kota Padang yang menyebabkan

penyalagunaan narkoba dikalangan usia produktif khususnya pada rentang usia 19 hingga 49

tahun. Dalam mewujudkan Drug Free ASEAN di Kota Padang, penulis ingin mengetahui

upaya dan tantangan apa saja yang dihadapi oleh pemerintahan Kota Padang dalam

menaggulangi peredaran narkoba di wilayah Kota Padang.

Pada dasarnya upaya yang dilakukan oleh Kota Padang dalam menanggulangi

perdagangan dan penyelundupan narkotika ini disebabkan karena tingginya angka pengguna

dan dampak yang ditimbulkan akibat dari penggunaan narkoba di Kota Padang. Fenomena

inilah yang kemudian akan dicoba untuk di analisis oleh penulis yaitu mengenai bagaimana

strategi pemerintahan Kota Padang dalam upaya untuk menanggulangi perdagangan dan

penyelundupan narkona sebagai bentuk mengimplementasikan kebijakan Drug Free ASEAN

di Kota Padang.

1.3. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana strategi dalam mengimplementasikan kebijakan Drug Free ASEAN yang

dilakukan oleh pemerintah Kota Padang?


1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang strategi implementasi kebijakan drug

free ASEAN dan keberhasilan pemerintah Kota Padang dalam menanggulangi masalah

perdagangan dan penyelundupan narkoba di wilayah Kota Padang.

1.5. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pembaca secara

akademis dan praktik. Secara akademik penelitian ini memberikan pengetahuan kepada

penulis dan pembaca dalam memahami bagaimana strategi pemerintahan kota Padang dalam

mengimplementasikan Drug Free ASEAN dan keberhasilan dalam dalam menanggulangi

masalah narkoba di wilayah Kota Padang. Secara praktis penelitian ini diharapkan akan

membantu pembaca agar memahami isu narkotika yang menjadi salah satu utama

permasalahan di Kota Padang. Melalui penelitian ini penulis berharap tulisan ini dapat

menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.

1.6. Studi Pustaka

Dalam penelitian mengenai Strategi Pemerintahan Kota Padang dalam

Meingemplementasikan Kebijakan Drug Free ASEAN, penulis menggunakan beberapa

sumber sebagai acuan dasar dalam penelitian ini, diantaranya yaitu:

Pertama, dalam jurnal yang ditulis oleh Letizia Charissa Sigalingging yang berjudul

“Upaya Indonesia Mewujudkan Drug Free ASEAN 2015” disebutkan bahwa kejahatan

narkoba merupakan salah satu kejahatan transnasional terbesar di dunia yang mana

diperkirakan oleh PBB keuntungan bisnis sebanyak $400 milyar dengan sekitar 200 juta

konsumen. Salah satu negara yang banyak permasalahan narkoba adalah Indonesia, sebagai

negara anggota ASEAN melalui kesepakatan Drug Free ASEAN 2015, Indonesia melakukan
langkah-langkah internal dan eksternal dalam menanggulangi permasalahan narkotika di

Indonesia. Upaya internal yang dilakukan oleh Indonesia adalah penetapan kebijakan

Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dan

BNN melakukan kerjasama dengan Lembaga atau Instansi terkait di Indonesia. Sedangkan

upaya eksternal yang dilakukan oleh Indonesia adalah dengan melakukan kerjasama luar

negeri, dan keikutsertaan Indonesia dalam forom regional dan internasional. Penelitian ini

menemukan bahwa upaya yang dilakukan oleh Indonesia dalam mewujudkan Drug Free

ASEAN 2015 sudah maksimal, tetapi untuk mencapai wilayah Indonesia yang bebas akan

narkoba masih sulit diwujudkan karena disebabkan oleh keterbatasan dana operasional,

tempat rehabilitasi, SDM dan jumlah pemintaan dan harga narkoba yang tinggi sehingga

dapat melemahkannya sistem hukum di Indonesia.16

Tulisan kedua adalah jurnal yang ditulis oleh Bayu Puji Hariyanto yang berjudul

“Pencegahan Dan Pemberantasan Peredaran Narkoba Di Indonesia” yang menjelaskan

bahwa dalam mengatasi peredaran narkoba di Indonesia, pemerintah Indonesia

mengedepankan peran Kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam mencegah

dan memberantas peradaran narkoba di Indonesia. Upaya pencegahan dan pemberantasan

Narkoba dilakukan dengan tiga tahapan yaitu pertama, Preemtif merupakan upaya

pencegahan yang dilakukan secara dini. Kedua, Preventif yaitu upaya yang sifatnya strategis

dan merupakan rencana aksi jangka menengah dan jangka panjang, namun harus dipandang

sebagai tindakan yang mendesak untuk segera dilaksanakan. Ketiga, Represif, merupakan

upaya penanggulangan yang bersifat tindakan penegakan hukum mulai yang dilakukan oleh

intelijen. Penelitian yang dilakukan oleh Bayu Puji Hariyanto menemukan bahwa upaya

16
Letizia Charissa Sigalingging. 2015. “Upaya Indonesia Mewujudkan Drug Free ASEAN 2015”. JOM FISIP Volume 2
No. 2 Oktober. Jurusan Ilmu Hubungan Internasional – Prodi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Riau.
dalam pencegahan dan pemberantasan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap

narkoba harus dilakukan secara komprehensif dan multidimensional agar tanggung jawab

dalam memberantas narkoba tidak hanya tugas pemerintahan saja, tetapi juga masyarakat.17

Tulisan ketiga yaitu jurnal yang berjudul “Strategi Badan Narkotika Nasional Provinsi

Sumatera Barat Dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba” yang ditulis oleh

Agnes Erva Yuningsih, Roni Ekha Putera, dan Kusdarini. Tulisan ini menyatakan bahwa

pada tahun 2018, Sumatera Barat memiliki angka presentase paling tinggi dari Provinsi

lainnya. Pada tahun 2019 penyalahgunaan narkoba di Provinsi Sumatera Barat mengalami

peningkatan dari tahun 2018. Sehingga, Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumater Barat

menyusun program dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba yang terdiri dari diseminasi

informasi P4GN, penyelenggaraan advokasi, pemberdayaan peran serta masyarakat dan

penyelenggaraan pemberdayaan alternatif. Temuan dari penelitian ini adalah upaya

pencegahan penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional

Provinsi Sumatera Barat yang menjalankan beberapa strategi yaitu strategi dukungan sumber

daya dan strategi kelembagaan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba Badan

Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Barat mempunyai visi, misi dan tujuan dalam

menjalankan organisasi, mempunyai porgam-program dan kegiatan yang harus dilakukan,

mempunyai sumber daya manusia, finansial yang cukup, dan mempunyai standar operasional

prosedur dalam melaksanakan seluruh kegiatan organisasi. Selain itu, terdapat hambatan

dalam melaksanakan upaya yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi

Sumatera Barat karena kurangnya anggaran dalam melaksanakan program tersebut.18


17
Bayu Puji Hariyanto. 2018. “Pencegahan Dan Pemberantasan Peredaran Narkoba Di Indonesia”. Jurnal Daulat
Hukum Vol. 1. No. 1 Maret 2018 ISSN: 2614-560X.
18
Agnes Erva Yuningsih, Roni Ekha Putera, dan Kusdarini. 2020. “Strategi Badan Narkotika Nasional Provinsi
Sumatera Barat Dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba”. Journal of Indonesian Public Administration
and Governance Studies (JIPAGS) p-issn : 2549-0435 e-issn : 2549-1431. Jurusan Administrasi Publik, Universitas
Andalas, Indonesia.
Tulisan ke empat yaitu jurnal yang berjudul “Kebijakan Indonesia pada Era Pemerintahan

Presiden Joko Widodo dalam Mewujudkan ASEAN Drug Free Area” yang ditulis oleh

Hafizh Armaghani. Tulisan ini membahas tentang pelaksanaan rencana kerja ASEAN Drug

Free Area di Indonesia dalam era presiden Joko Widodo yang dianalisis menggunakan

konsep Rezim Internasional. Penelitian ini menemukan bahwa Indonesia menerapkan

kebijakannya sesuai dengan guideline yang telah disepakati dalam ASEAN Drug Free Area.

Sesuai dengan ASEAN Drug Free Area, fokus terhadap supply and demand reduction

menjadi perhatian utama bagi negara untuk melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba.

Kerangka kerja yang dilakukan disesuaikan dengan rencana kerja ASEAN Drug Free Area

yang dibagi ke dalam enam kategori, yaitu: (i) Edukasi preventif, (ii) penegakan hukum, (iii)

pengobatan dan rehabilitasi, (iv) penelitian, (v) pengembangan alternatif, dan (vi) hukum dan

kerjasama. Sedangkan dalam penegakan hukum, tiga instansi BNN, Polri, dan TNI sepakat

untuk menyusun nota kesepahaman untuk mempermudah koordinasi dalam kegiatan

pemberantasan narkoba.19

Tulisan kelima yaitu jurnal yang berujudul “Strategi Indonesia Dalam Mengatasi

Penyelundupan Narkotika Lintas Batas Tahun 2012-2017 (Studi Kasus: Kepulauan Riau)”

oleh Sri Rahayu Ningsih. Tulisan ini menjelaskan bahwa Riau menjadi salah satu provinsi di

Indonesia yang berbatasan dengan beberapa Negara, yang sering dijadikan pintu masuk bagi

penyeludupan narkotika oleh sindikat internasional maupun pelaku perorangan. Dalam hal

mengatasi permasalahan narkotika, upaya yang dilakukan oleh Indonesia melalui tindakan

internal dan eksternal. Tindakan internal berupa kebijakan pemerintahan Indonesia dalam

19
Hafizh Armaghani. 2018. “Kebijakan Indonesia pada Era Pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam
Mewujudkan ASEAN Drug Free Area”. Journal of International Relations, Volume 4, Nomor 2, 2018, hal. 122-131
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jihi. Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkiba (P4GN). Sedangkan

tindakan eksternalnya adalah melakukan kerjasama Indonesia-Malaysia melalui pertukuran

informasi, melakukan patrol dan pengawasan bersama di perbatasan, dan meningkatkan

aktifitas aparat.20

1.7. Kerangka Konseptual

1.7.1. Rezim Internasional

Rezim internasional di definisikan sebagai seperangkat norma, peraturan dan prosedur

pembuatan keputusan yang diharapkan semua aktor berkumpul dalam hubungan

internasional. Rezim internasional bertujuan untuk mengkoordinasi perilaku negara.

Terdapat dua bentuk norma dalam prosedur pengambilan keputusan dan perilaku dalam

mengusulkan dan mengimplementasikan, yaitu : subtantinve norms, adalah standarisasi

tang spesifik dalam aturan perilaku. Procedural norms yaitu panduan bagi negara untuk

harus merancang dan mempergunakan mekanisme pembuatan keputusan. Hasil dari

rezim yaitu aturan baru atau tindakan baru yang dikeluarkan untuk menyikapi atau

merespon isu tertentu.21 Dalam isu kasus penyalagunaan narkoba di Kota Padang rezim

berguna untuk mempengaruhi perilaku aktor dan dikaitkan dengan kesepakatan Indonesia

sebagai negara anggota ASEAN dalam mewujudkan Drug Free ASEAB dalam

menangani kasus penyelundupan dan peredaran narkoba di kawsan khususnya di Kota

Padang.

1.7.2. Teori Strategi dari John Lovell

20
Sri Rahayu Ningsih. 2018. “Strategi Indonesia Dalam Mengatasi Penyelundupan Narkotika Lintas Batas Tahun
2012-2017 (Studi Kasus: Kepulauan Riau)”. JOM FISIP Vol. 5 Edisi II Juli – Desember 2018. Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik – Universitas Riau.
21
Rendi Prayuda, Syafri Harto, Desri Gunawan. 2019. “Politik Institusi Rezim Internasional (Konsep dan Pendekatan
Analisis)”. Journal of Diplomacy and International Studies P-ISSN: 2656-3878 E-ISSN 2656-8713
https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/index. Universitas Islam Riau, Indonesia.
Teori Startegi menurut Jhon Lovell merupakan langkah yang digunakan untuk

memenangkan pertempuran. Tentunya dalam sebuah strategi terdapat taktik dan upaya

yang dilakukan dalam mencapai perencanaan dan tujuan untuk dapat memenangkan

pertempuran. Dalam teori strategi ini akan dilihat bagaimana strategi yang dilakukan oleh

pemerintahan kota Padang dalam mengimplementasikan kebijakan Drug Free ASEAN.

menurut Jhon Lovell strategi merupakan langkah-langakh yang disusun untuk mencapai

kemenangan dan hal yang menguntungkan. 22

1.8. Metode Penelitian

1.8.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, merupakan penelitian lapangan (field research) yang

merupakan suatu penelitian yang terjun langsung ke lapangan dengan melihat kondisi dan

bersosialisasi dengan masyarakat yang tujuannya untuk memperoleh data dalam

menyelesaikan penelitian yang dilakukan.23 Pada penelitian ini, penulis menggunakan

metode kualitatif dengan menggunakan cara penelitian deskriptif. Metode kualitatif

menurut Corbin dan Strauss (2015:5) merupakan sebuha penelitian yang dilakukan

dengan bentuk penelitian dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data menjadi

rangkaian dan memberikan informasi serta data.24 Sedangkan penelitian deskriptif adalah

penjelasan yang pengolahan data dengan cara menganalisa data yang berkaitan dengan

22
Sri Rahayu Ningsih. 2018. “Strategi Indonesia Dalam Mengatasi Penyelundupan Narkotika Lintas Batas Tahun
2012-2017 (Studi Kasus: Kepulauan Riau)”. JOM FISIP Vol. 5 Edisi II Juli – Desember 2018. Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik – Universitas Riau. Hal,3.
23
Suharismi Arikunto, Dasar – Dasar Research, (Tarsoto:Bandung, 1995 ), h. 58
24
Dr. Wahidmurni, M.Pd. 2017. “PEMAPARAN METODE PENELITIAN KUALITATIF.” Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2017. Diakses dalam http://repository.uin-
malang.ac.id/1984/2/1984.pdf
objek penelitian dengan penyajian data secara lebih mendalam terhadap objek penelitian

yang diteliti.25

1.8.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan oleh penulis di Kantor Badan Narkotika Nasional

Provinsi Kota Padang  Jl. Sutan Syahrir No.251 c, Rawang, Kec. Padang Sel., Kota

Padang, Sumatera Barat 25121  (0751) 7050464.

1.8.3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah kepala dan seluruh pegawai Badan Narkotika

Kota Padang, sedangkan objek penelitian adalah strategi Badan Narkotika Padang dalam

mencegah penyalahgunaan narkoba di Kota Padang.

1.8.4. Batasan Penelitian

Batasan untuk penelitian yang ingin diteliti pada penelitian ini berdasarkan

rentang waktu yang telah detetapkan dan batas wilayah penelitian. Jangka waktu

penelitian ini, dibatasi pada tahun 2018-2020 karena pada tahun tersebut terjadi

peningkatan kasus penyelundupan dan peredaran narkoba di Kota Padang. Untuk itu

penelitian akan berfokus pada bagiaman strategi pemerintahan Kota Padang dalam

mengimplementasikan Drug Free ASEAN dan mengatasi penyalahgunaan narkoba di

Kota Padang.

1.8.5. Unit dan Tingkat Analisis

Berdasarkan definisi, unit analisis menurut Mohtar Ma’oed merupakan objek

yang perilakunya akan dijelaskan, dideskripsikan dan dianalisis.26 Berdasarkan hal


25
Aan Prabowo, Heriyanto,S.So. 2013. “ANALISIS PEMANFAATAN BUKU ELEKTRONIK ( E-BOOK ) OLEH PEMUSTAKA
DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 SEMARANG”, Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Diponegoro Semarang, JURNAL ILMU PERPUSTAKAAN Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013 Halaman 1-9.
Diakses dalam https://media.neliti.com/media/publications/104349-ID-analisis-pemanfaatan-buku-elektronik-e-
b.pdf
26
Mohtar Ma’oed, “Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi”, LP3ES, 1990, hal. 108.
tersebut unit analisis pada penelitian ini adalah strategi yang dilakukan oleh pemerintahan

Kota Padang dalam mengimplementasikan Drug Free ASEAN. Sedangkan unit

eksplanasinya merupakan objek yang mempengaruhi perilaku unit analisa yang

digunakan. Unit eksplanasi dalam penelitian ini adalah upaya yang dilakukan oleh Kota

Padang dalam mengimplementasikan Drug Free ASEAN.

1.8.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer yang

ditemukan langsung dari pegawai di kanto Badan Narkotika Kota Padang dalam

mengatasi penyalahgunaan narkotika. Lalu, memperoleh data dari studi kepustakaan

(library search) dengan mempelajari penelitian atau informasi-informasi yang terkait

pada isu yang ada dalam penelitian. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data

sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi literatur dari berbagai

sumber data yang ada. Sementara data sekunder didapatkan melalui buku-buku, jurnal-

jurnal ilmiah, surat kabar, maupun laporan penelitian yang berhubungan dengan topik

dan permasalahan yang diangkat.

1.8.7. Teknik Pengolahan Data

Pada teknik dan analisa data telah didapatkan data dari metode analisis deskriptif

melalui studi literatur yang sudah diteliti sebelumnya dan data yang diperoleh secara

primer, lalu data akan diolah dengan teori atau konsep yang sudah dipaparkan pada

kerangka konseptual, lalu dikategorisasikan menurut indikator-indikator yang telah

ditentukan, kemudian dirumuskan, lalu digeneralisasikan hingga menghasilkan sebuah


kesimpulan dari pertanyaan penelitian melalui data-data yang ada dan yang telah diolah

oleh peneliti.27

1.9. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini memuat tentang pendahuluan, dimana sub-subnya terdiri dari latar belakang,

rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, temuan dari

studi pustaka, penjabaran kerangka konseptual yang digunakan dalam peneltian, metodologi

penelitian meliputi jenis penelitian, batasan masalah unit dan tingkat analisis, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data, dan sistematika penulisan. Pada BAB I berisikan

tentang penjelasan umum mengenai permasalahan yang akan diangkat oleh peneliti.

BAB II Tinjauan Umum Badan Narkotika (BNN) Kota Padang

Tinjauan umum Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Padang yang membahas tentang

sejarah berdirinya BNN Kota Padang, struktur organisasi, visi dan misi, dan tugas, serta

fungsi BNN Kota Padang.

BAB III Tinjauan Teoritis Tentang Narkoba

Dalam bab ini akan membahas tentang narkoba yang berisikan tentang sejarah tentang

narkoba, pengertian narkoba, jenis-jenis narkoba dan dampak penyalahgunaan pemakaian

narkoba.

27
Catherine Marshall dan Gretchen B. Rossman, Designing Qualitative Research 3e, Sage Publication Inc, California,
1999, hal. 150.
BAB IV Tinjauan Terhadap Strategi BNN Kota Padang Dalam Mencegah

Penyalahgunaan Narkoba

Dalam bab ini akan membahas tentang bagaimana strategi yang dilakukan oleh BNN

Kota Padang dalam mengimplementasikan Drug Free ASEAN serta mencegah

penyalahgunaan narkoba di Kota Padang serta tantangan yang dihadapi dalam

megimplementasikan kebijakan Drug Free ASEAN di Kota Padang

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan sebuah kesimpulan yang merupakan bab bagian akhir di dalam

penelitian ini. Selain kesimpulan mengenai hasil penelitian, hasil analisis dan studi kasus

yang yang dilakukan oleh penulis. penulis menyampaikan hasil pemikiran yang berupa

rekomendasi yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya

nantinya.

DAFTAR PUSTAKA

Aan Prabowo, Heriyanto,S.So. 2013. “ANALISIS PEMANFAATAN BUKU

ELEKTRONIK ( E-BOOK ) OLEH PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1


SEMARANG”, Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Diponegoro Semarang, JURNAL ILMU PERPUSTAKAAN Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013

Halaman 1-9. Diakses dalam https://media.neliti.com/media/publications/104349-ID-analisis-

pemanfaatan-buku-elektronik-e-b.pdf

Agnes Erva Yuningsih, Roni Ekha Putera, dan Kusdarini. 2020. “Strategi Badan Narkotika

Nasional Provinsi Sumatera Barat Dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba”. Journal

of Indonesian Public Administration and Governance Studies (JIPAGS) p-issn : 2549-0435 e-

issn : 2549-1431. Jurusan Administrasi Publik, Universitas Andalas, Indonesia.

Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. 2019. Daftar Kawasan Rawan Narkoba di

Indonesia Tahun 2019. Diakses dalam https://bnn.go.id/daftar-kawasan-rawan-narkoba-

indonesia-tahun-2019/ pada tanggal 21 Mei 2021.

Badan Narkotika Nasional. 2019. Pengertian Narkoba Dan Bahaya Narkoba Bagi

Kesehatan. Diakses dalam https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-bagi-

kesehatan/ pada tanggal 22 Mei 2021.

Bayu Puji Hariyanto. 2018. “Pencegahan Dan Pemberantasan Peredaran Narkoba Di

Indonesia”. Jurnal Daulat Hukum Vol. 1. No. 1 Maret 2018 ISSN: 2614-560X.

Catherine Marshall dan Gretchen B. Rossman, Designing Qualitative Research 3e, Sage

Publication Inc, California, 1999, hal. 150.

CNN Indonesia. 2020. Wapres: Pengguna Narkoba Naik, Generasi Milenial Retan Kena.

Diakses dalam https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200626132039-20-517818/wapres-

pengguna-narkoba-naik-generasi-milenial-rentan-kena pada tanggal 22 Mei 2021.


Dr. Wahidmurni, M.Pd. 2017. “PEMAPARAN METODE PENELITIAN KUALITATIF.”

Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2017.

Diakses dalam http://repository.uin-malang.ac.id/1984/2/1984.pdf

Hafizh Armaghani. 2018. “Kebijakan Indonesia pada Era Pemerintahan Presiden Joko

Widodo dalam Mewujudkan ASEAN Drug Free Area”. Journal of International Relations,

Volume 4, Nomor 2, 2018, hal. 122-131 Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jihi.

Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Diponegoro.

Hafizh Armaghani. 2018. Kebijakan Indonesia pada Era Pemerintahan Presiden Joko

Widodo dalam Mewujudkan ASEAN Drug Free Area. Journal of International Relations,

Volume 4, Nomor 2, 2018, hal. 122-131. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas

Diponegoro.

Iksan Muhammad. 2016. Norma Regional dan Perubahan Kebijakan Myanmar dalam

Menangani Kejahatan Perdagangan Narkoba. Journal of International Relations 2, no. 4.

Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 6 Tahun 2018.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Kejahatan Lintas Negara. Diakses dalam

https://kemlu.go.id/portal/id/read/89/halaman_list_lainnya/kejahatan-lintas-negara pada tanggal

21 Mei 2021.

Letizia Charissa Sigalingging. 2015. “Upaya Indonesia Mewujudkan Drug Free ASEAN

2015”. JOM FISIP Volume 2 No. 2 Oktober. Jurusan Ilmu Hubungan Internasional – Prodi

Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau.
Mohtar Ma’oed, “Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi”, LP3ES, 1990,

hal. 108.

Nabiela Ramadhani. 2019. Upaya Pemerintah Indonesia dalam Menurunkan Angka

Peredaran Narkotika di Indonesia yang Dilakukan oleh Pengedar Asing Tahun 2014-2016.

Journal of International Relations, Volume 5, Nomor 1, 2019, hal 1074-1081. Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.

Nusantara. 2020. BNN: Jumlah Pengguna Narkoba di Sumbar Dekati Batas Nasional.

Diakses dalam https://www.republika.co.id/berita/qja5g8384/bnn-jumlah-pengguna-narkoba-di-

sumbar-dekati-batas-nasional pada tanggal 21 Mei 2020.

Ratih Nur Istiqomah. 2016. Strategi Hubungan Indonesia Dengan Malaysia Dalam

Mewujudkan Drug Free ASEAN 2015. Journal of International Relations, Volume 2, Nomor 1,

Tahun 2016, hal. 114-121. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.

Ratih Nur Istiqomah. 2016. Strategi Hubungan Indonesia Dengan Malaysia Dalam

Mewujudkan Drug Free ASEAN 2015. Journal of International Relations, Volume 2, Nomor 1,

Tahun 2016, hal. 114-121. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.

Rendi Prayuda, Syafri Harto, Desri Gunawan. 2019. “Politik Institusi Rezim Internasional

(Konsep dan Pendekatan Analisis)”. Journal of Diplomacy and International Studies P-ISSN:

2656-3878 E-ISSN 2656-8713 https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/index. Universitas Islam

Riau, Indonesia.
Riduwan Effendi Siregar. 2014. Upaya Thailand Dalam Penanggulangan Drugs Trafficking

Menuju Drug Free ASEAN 2015. Jom FISIP Volume 1 No. 2- Oktober. Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Riau.

Sri Rahayu Ningsih. 2018. “Strategi Indonesia Dalam Mengatasi Penyelundupan Narkotika

Lintas Batas Tahun 2012-2017 (Studi Kasus: Kepulauan Riau)”. JOM FISIP Vol. 5 Edisi II Juli

– Desember 2018. Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik – Universitas

Riau.

Sri Rahayu Ningsih. 2018. “Strategi Indonesia Dalam Mengatasi Penyelundupan Narkotika

Lintas Batas Tahun 2012-2017 (Studi Kasus: Kepulauan Riau)”. JOM FISIP Vol. 5 Edisi II Juli

– Desember 2018. Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik – Universitas

Riau. Hal,3.

Suharismi Arikunto, Dasar – Dasar Research, (Tarsoto:Bandung, 1995 ), h. 58

United Nations Office on Drugs and Crime. Drug trafficking. Diakses dalam

https://www.unodc.org/unodc/en/drug-trafficking/index.html pada tanggal 21 Mei 2021.

V.L. Sinta Herindrasti. 2018. Drug-free ASEAN 2025: Tantangan Indonesia dalam

Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba. JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL 20

VOL. 7, NO. 1 / APRIL - SEPTEMBER 2018. Doi: https://doi.org/10.18196/hi.71122

Victory Christin Natalia Simanjuntak. 2019. Strategi Kepolisian Negara Republik Indonesia

(POLRI0 Dalam Menangani Penyelundupan Narkoba Lintas Batas Di Wilayah Riau Tahun

2015-2016. JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Riau.

Anda mungkin juga menyukai