PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
FITRI RAMDHANI
1810851005
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
BAB I
PENDAHULUAN
tindakan kejahatan lintas batas wilayah dua atau lebih negara yang mempunyai jaringan kerja
yang lebih dari satu negara untuk melakukan bisnis atau perdagangan secara ilegal. Kejahatan
transnasional merupakan bentuk ancaman serius terhadap keamanan dan kesejahteraan secara
global yang dapat merugikan negara yang tujuannya untuk mencapai keuntungan sebesar-
besarnya bagi oknum tertentu.1 Salah satu bentuk kejahatan transnasional yang berdampak besar
terhadap masa depan suatu bangsa, khususnya generasi muda adalah drug trafficking. Menurut
United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), drug trafficking adalah aktivitas
pemakai dan penjualan zat yang tidak tunduk pada undang-undang dan aturan yang mengatur
larangan narkoba.2
Menurut World Health Organization (WHO) drugs merupakan zat yang apabila masuk
kedalam tubuh makhluk hidup akan memberikan perubahan satu atau lebih fungsi-fungsi
organisme dalam tubuh tersebut. Penggunaan zat seperti opioda (morfin, heroin), kokain, ganja,
sedativa/hiprotika dan lainnya.3 Jika terjadi penyalahgunaan pada zat tersebut maka akan
3
Riduwan Effendi Siregar. 2014. Upaya Thailand Dalam Penanggulangan Drugs Trafficking Menuju Drug Free
ASEAN 2015. Jom FISIP Volume 1 No. 2- Oktober. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau.
Penyalahgunaan zat yang dimaksud merupakan pemakaian zat secara berkala dan berlebihan
tanpa keperluan pengobatan.4 Drugs trafficking merupakan isu global yang mendapatkan
perhatian khusus dari masyarakat, negara serta organisasi internasional. Hal ini disebabkan
karena dampak yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba yang memiliki pengaruh pada
Sejak tahun 1972 permasalahan drugs trafficking dan penyalahgunaan narkoba telah
melalui kesepakatan regional yang bertujuan untuk menciptakan kawasan ASEAN bebas dari
drugs trafficking dan penyalahgunaan narkoba.6 Melalui pertemuan menteri luar negeri negara
anggota di Manila pada tahun 1998, terbentuklah Joint Declaration for A Drug-Free ASEAN.
lalu, ASEAN Drug Free Area disepakati pada saat ASEAN Ministerial Meetingke-33 yang
diadakan pada tanggal 24-25 Juli tahun 2000 di Bangkok, Thailand. 7 Selain itu, pada tanggal
3-4 April 2012 dilakukan pertemuan ASEAN Summit tahun 2012 di Kamboja yang juga
dihadiri oleh kepala negara anggota ASEAN yang menghasilkan persetujuan untuk bersama-
sama memberantas narkoba di wilayah ASEAN dan terlampir dalam deklarasi yang berjudul
4
Badan Narkotika Nasional. 2019. Pengertian Narkoba Dan Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan. Diakses dalam
https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-bagi-kesehatan/ pada tanggal 22 Mei 2021.
5
Iksan Muhammad. 2016. Norma Regional dan Perubahan Kebijakan Myanmar dalam Menangani Kejahatan
Perdagangan Narkoba. Journal of International Relations 2, no. 4.
6
Ratih Nur Istiqomah. 2016. Strategi Hubungan Indonesia Dengan Malaysia Dalam Mewujudkan Drug Free ASEAN
2015. Journal of International Relations, Volume 2, Nomor 1, Tahun 2016, hal. 114-121 . Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Diponegoro.
7
Hafizh Armaghani. 2018. Kebijakan Indonesia pada Era Pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Mewujudkan
ASEAN Drug Free Area. Journal of International Relations, Volume 4, Nomor 2, 2018, hal. 122-131. Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Diponegoro.
“Declaration on Drug-Free ASEAN 2015”.8 Deklarasi ini merupakan bentuk upaya ASEAN
Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar untuk penjualan narkotika di kawasan
ASEAN. Terdapat tiga alasan yang menjadikan Indonesia sebagai pasar peredaran narkoba yaitu:
yang pertama, permintaan akan narkoba di Indonesia dapat dikatakan sangat tinggi, hal ini
dibuktikan dengan hasil survey yang dilakukan BNN pada tahun 2015 bahwa penyalahguna
narkotika di Indonesia adalah 2,18 % atau setara dengan 4,2 juta jiwa. Tercatat 33 orang per hari
meninggal akibat dampak penyalahgunaan narkotika. Sehingga, hal inilah yang menyebabkan
Indonesia sebagai pangsa pasar potensial bagi para pengedar narkotika sindikat internasional.9
Kedua, letak geografis Indonesia yang strategis yang berada diantara dua benua dan dua
samudera serta menjadi lalu lintas perdangan internasional yang memudahkan keluar masuknya
narkoba. Alasan ketiga yaitu penegakan hukum di Indonesia terhadap bandar dan jaringan
Dalam pidato yang disampaikan oleh Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin pada saat
Indonesia mengalami peningkatan, pada tahun 2017 terdapat kasus sebanyak 3,3 juta jiwa
dengan rantang usia 10-59 tahun dan tahun 2019 naik menjadi 3.6 juta jiwa penyalahgunaan
Rencana Aksi Nasional P4GN. Kebijakan ini bertujuan untuk Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) tahun 2018-
2019.12 Pembentukan kebijakan ini merupakan bentuk komitmen Pemerintahan Indonesia pada
masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam mencapai tujuan dan cita-cita ASEAN dalam
Pada penelitian ini, penulis mencoba memfokuskan penelitian pada kota Padang,
Sumatera Barat karena kota Padang merupakan kota dengan tingkat peredaran dan penggunaan
narkotika yang tinggi dari enam daerah yang rentan terhadap penyalahgunaan narkotika di
Sumatera Barat. Pemasok narkotika di kota Padang berasal dari daerah Riau, Medan dan Aceh
yang merupakan pusat potensial peredaran narkotika. Hal ini dapat terjadi karena mudahnya
akses yang dapat dilakukan oleh para pengedar dalam mengerdarkan narkoba di kota Padang. 14
Perdaran narkoba ini berdampak pada generasi milenial di kota Padang terhadap penyalahgunaan
narkotika yang berada pada rentan usia 19 hingga 49 tahun atau masih pada usia produktif. 15
Penyalahgunaan narkotika tidak hanya berdampak pada penggunanya saja tetapi juga
berpengaruh kepada keamanan nasional dan ketahanan sumber daya manusia Indonesia dimasa
Kota Padang yang memerlukan mekanisme yang sesuai agar dapat terciptanya wilayah yang
milenial-rentan-kena pada tanggal 22 Mei 2021.
12
Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 6 Tahun 2018.
13
V.L. Sinta Herindrasti. 2018. Drug-free ASEAN 2025: Tantangan Indonesia dalam Penanggulangan
Penyalahgunaan Narkoba. JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL 20 VOL. 7, NO. 1 / APRIL - SEPTEMBER 2018. Doi:
https://doi.org/10.18196/hi.71122
14
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. 2019. Daftar Kawasan Rawan Narkoba di Indonesia Tahun 2019.
Diakses dalam https://bnn.go.id/daftar-kawasan-rawan-narkoba-indonesia-tahun-2019/ pada tanggal 21 Mei
2021.
15
Nusantara. 2020. BNN: Jumlah Pengguna Narkoba di Sumbar Dekati Batas Nasional. Diakses dalam
https://www.republika.co.id/berita/qja5g8384/bnn-jumlah-pengguna-narkoba-di-sumbar-dekati-batas-nasional
pada tanggal 21 Mei 2020.
bebas narkoba. Melihat Kota Padang sebagai wilayah yang rentan dan menguntungkan untuk
dipasarkannya narkoba. Maka dari itu, diperlukan strategi yang tepat untuk mengatasi masalah
ASEAN.
Tingginya tingkat peredaran dan penggunaan narkotika di Kota Padang dari enam daerah
yang rentan terhadap penyalahgunaan narkotika di Sumatera Barat. Serta mudahnya akses
keluar masuk yang dilakukan oleh pengedar narkoba di Kota Padang yang menyebabkan
penyalagunaan narkoba dikalangan usia produktif khususnya pada rentang usia 19 hingga 49
tahun. Dalam mewujudkan Drug Free ASEAN di Kota Padang, penulis ingin mengetahui
upaya dan tantangan apa saja yang dihadapi oleh pemerintahan Kota Padang dalam
Pada dasarnya upaya yang dilakukan oleh Kota Padang dalam menanggulangi
perdagangan dan penyelundupan narkotika ini disebabkan karena tingginya angka pengguna
dan dampak yang ditimbulkan akibat dari penggunaan narkoba di Kota Padang. Fenomena
inilah yang kemudian akan dicoba untuk di analisis oleh penulis yaitu mengenai bagaimana
strategi pemerintahan Kota Padang dalam upaya untuk menanggulangi perdagangan dan
di Kota Padang.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang strategi implementasi kebijakan drug
free ASEAN dan keberhasilan pemerintah Kota Padang dalam menanggulangi masalah
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pembaca secara
akademis dan praktik. Secara akademik penelitian ini memberikan pengetahuan kepada
penulis dan pembaca dalam memahami bagaimana strategi pemerintahan kota Padang dalam
masalah narkoba di wilayah Kota Padang. Secara praktis penelitian ini diharapkan akan
membantu pembaca agar memahami isu narkotika yang menjadi salah satu utama
permasalahan di Kota Padang. Melalui penelitian ini penulis berharap tulisan ini dapat
Pertama, dalam jurnal yang ditulis oleh Letizia Charissa Sigalingging yang berjudul
“Upaya Indonesia Mewujudkan Drug Free ASEAN 2015” disebutkan bahwa kejahatan
narkoba merupakan salah satu kejahatan transnasional terbesar di dunia yang mana
diperkirakan oleh PBB keuntungan bisnis sebanyak $400 milyar dengan sekitar 200 juta
konsumen. Salah satu negara yang banyak permasalahan narkoba adalah Indonesia, sebagai
negara anggota ASEAN melalui kesepakatan Drug Free ASEAN 2015, Indonesia melakukan
langkah-langkah internal dan eksternal dalam menanggulangi permasalahan narkotika di
Indonesia. Upaya internal yang dilakukan oleh Indonesia adalah penetapan kebijakan
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dan
BNN melakukan kerjasama dengan Lembaga atau Instansi terkait di Indonesia. Sedangkan
upaya eksternal yang dilakukan oleh Indonesia adalah dengan melakukan kerjasama luar
negeri, dan keikutsertaan Indonesia dalam forom regional dan internasional. Penelitian ini
menemukan bahwa upaya yang dilakukan oleh Indonesia dalam mewujudkan Drug Free
ASEAN 2015 sudah maksimal, tetapi untuk mencapai wilayah Indonesia yang bebas akan
narkoba masih sulit diwujudkan karena disebabkan oleh keterbatasan dana operasional,
tempat rehabilitasi, SDM dan jumlah pemintaan dan harga narkoba yang tinggi sehingga
Tulisan kedua adalah jurnal yang ditulis oleh Bayu Puji Hariyanto yang berjudul
mengedepankan peran Kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam mencegah
Narkoba dilakukan dengan tiga tahapan yaitu pertama, Preemtif merupakan upaya
pencegahan yang dilakukan secara dini. Kedua, Preventif yaitu upaya yang sifatnya strategis
dan merupakan rencana aksi jangka menengah dan jangka panjang, namun harus dipandang
sebagai tindakan yang mendesak untuk segera dilaksanakan. Ketiga, Represif, merupakan
upaya penanggulangan yang bersifat tindakan penegakan hukum mulai yang dilakukan oleh
intelijen. Penelitian yang dilakukan oleh Bayu Puji Hariyanto menemukan bahwa upaya
16
Letizia Charissa Sigalingging. 2015. “Upaya Indonesia Mewujudkan Drug Free ASEAN 2015”. JOM FISIP Volume 2
No. 2 Oktober. Jurusan Ilmu Hubungan Internasional – Prodi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Riau.
dalam pencegahan dan pemberantasan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba harus dilakukan secara komprehensif dan multidimensional agar tanggung jawab
dalam memberantas narkoba tidak hanya tugas pemerintahan saja, tetapi juga masyarakat.17
Tulisan ketiga yaitu jurnal yang berjudul “Strategi Badan Narkotika Nasional Provinsi
Sumatera Barat Dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba” yang ditulis oleh
Agnes Erva Yuningsih, Roni Ekha Putera, dan Kusdarini. Tulisan ini menyatakan bahwa
pada tahun 2018, Sumatera Barat memiliki angka presentase paling tinggi dari Provinsi
lainnya. Pada tahun 2019 penyalahgunaan narkoba di Provinsi Sumatera Barat mengalami
peningkatan dari tahun 2018. Sehingga, Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumater Barat
menyusun program dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba yang terdiri dari diseminasi
Provinsi Sumatera Barat yang menjalankan beberapa strategi yaitu strategi dukungan sumber
daya dan strategi kelembagaan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba Badan
Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Barat mempunyai visi, misi dan tujuan dalam
mempunyai sumber daya manusia, finansial yang cukup, dan mempunyai standar operasional
prosedur dalam melaksanakan seluruh kegiatan organisasi. Selain itu, terdapat hambatan
dalam melaksanakan upaya yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi
Presiden Joko Widodo dalam Mewujudkan ASEAN Drug Free Area” yang ditulis oleh
Hafizh Armaghani. Tulisan ini membahas tentang pelaksanaan rencana kerja ASEAN Drug
Free Area di Indonesia dalam era presiden Joko Widodo yang dianalisis menggunakan
kebijakannya sesuai dengan guideline yang telah disepakati dalam ASEAN Drug Free Area.
Sesuai dengan ASEAN Drug Free Area, fokus terhadap supply and demand reduction
menjadi perhatian utama bagi negara untuk melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Kerangka kerja yang dilakukan disesuaikan dengan rencana kerja ASEAN Drug Free Area
yang dibagi ke dalam enam kategori, yaitu: (i) Edukasi preventif, (ii) penegakan hukum, (iii)
pengobatan dan rehabilitasi, (iv) penelitian, (v) pengembangan alternatif, dan (vi) hukum dan
kerjasama. Sedangkan dalam penegakan hukum, tiga instansi BNN, Polri, dan TNI sepakat
pemberantasan narkoba.19
Tulisan kelima yaitu jurnal yang berujudul “Strategi Indonesia Dalam Mengatasi
Penyelundupan Narkotika Lintas Batas Tahun 2012-2017 (Studi Kasus: Kepulauan Riau)”
oleh Sri Rahayu Ningsih. Tulisan ini menjelaskan bahwa Riau menjadi salah satu provinsi di
Indonesia yang berbatasan dengan beberapa Negara, yang sering dijadikan pintu masuk bagi
penyeludupan narkotika oleh sindikat internasional maupun pelaku perorangan. Dalam hal
mengatasi permasalahan narkotika, upaya yang dilakukan oleh Indonesia melalui tindakan
internal dan eksternal. Tindakan internal berupa kebijakan pemerintahan Indonesia dalam
19
Hafizh Armaghani. 2018. “Kebijakan Indonesia pada Era Pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam
Mewujudkan ASEAN Drug Free Area”. Journal of International Relations, Volume 4, Nomor 2, 2018, hal. 122-131
Online di http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jihi. Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Narkiba (P4GN). Sedangkan
aktifitas aparat.20
Terdapat dua bentuk norma dalam prosedur pengambilan keputusan dan perilaku dalam
tang spesifik dalam aturan perilaku. Procedural norms yaitu panduan bagi negara untuk
rezim yaitu aturan baru atau tindakan baru yang dikeluarkan untuk menyikapi atau
merespon isu tertentu.21 Dalam isu kasus penyalagunaan narkoba di Kota Padang rezim
berguna untuk mempengaruhi perilaku aktor dan dikaitkan dengan kesepakatan Indonesia
sebagai negara anggota ASEAN dalam mewujudkan Drug Free ASEAB dalam
Padang.
20
Sri Rahayu Ningsih. 2018. “Strategi Indonesia Dalam Mengatasi Penyelundupan Narkotika Lintas Batas Tahun
2012-2017 (Studi Kasus: Kepulauan Riau)”. JOM FISIP Vol. 5 Edisi II Juli – Desember 2018. Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik – Universitas Riau.
21
Rendi Prayuda, Syafri Harto, Desri Gunawan. 2019. “Politik Institusi Rezim Internasional (Konsep dan Pendekatan
Analisis)”. Journal of Diplomacy and International Studies P-ISSN: 2656-3878 E-ISSN 2656-8713
https://journal.uir.ac.id/index.php/jdis/index. Universitas Islam Riau, Indonesia.
Teori Startegi menurut Jhon Lovell merupakan langkah yang digunakan untuk
memenangkan pertempuran. Tentunya dalam sebuah strategi terdapat taktik dan upaya
yang dilakukan dalam mencapai perencanaan dan tujuan untuk dapat memenangkan
pertempuran. Dalam teori strategi ini akan dilihat bagaimana strategi yang dilakukan oleh
menurut Jhon Lovell strategi merupakan langkah-langakh yang disusun untuk mencapai
merupakan suatu penelitian yang terjun langsung ke lapangan dengan melihat kondisi dan
menurut Corbin dan Strauss (2015:5) merupakan sebuha penelitian yang dilakukan
dengan bentuk penelitian dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data menjadi
rangkaian dan memberikan informasi serta data.24 Sedangkan penelitian deskriptif adalah
penjelasan yang pengolahan data dengan cara menganalisa data yang berkaitan dengan
22
Sri Rahayu Ningsih. 2018. “Strategi Indonesia Dalam Mengatasi Penyelundupan Narkotika Lintas Batas Tahun
2012-2017 (Studi Kasus: Kepulauan Riau)”. JOM FISIP Vol. 5 Edisi II Juli – Desember 2018. Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik – Universitas Riau. Hal,3.
23
Suharismi Arikunto, Dasar – Dasar Research, (Tarsoto:Bandung, 1995 ), h. 58
24
Dr. Wahidmurni, M.Pd. 2017. “PEMAPARAN METODE PENELITIAN KUALITATIF.” Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2017. Diakses dalam http://repository.uin-
malang.ac.id/1984/2/1984.pdf
objek penelitian dengan penyajian data secara lebih mendalam terhadap objek penelitian
yang diteliti.25
Penelitian ini akan dilakukan oleh penulis di Kantor Badan Narkotika Nasional
Provinsi Kota Padang Jl. Sutan Syahrir No.251 c, Rawang, Kec. Padang Sel., Kota
Subjek dalam penelitian ini adalah kepala dan seluruh pegawai Badan Narkotika
Kota Padang, sedangkan objek penelitian adalah strategi Badan Narkotika Padang dalam
Batasan untuk penelitian yang ingin diteliti pada penelitian ini berdasarkan
rentang waktu yang telah detetapkan dan batas wilayah penelitian. Jangka waktu
penelitian ini, dibatasi pada tahun 2018-2020 karena pada tahun tersebut terjadi
peningkatan kasus penyelundupan dan peredaran narkoba di Kota Padang. Untuk itu
penelitian akan berfokus pada bagiaman strategi pemerintahan Kota Padang dalam
Kota Padang.
digunakan. Unit eksplanasi dalam penelitian ini adalah upaya yang dilakukan oleh Kota
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer yang
ditemukan langsung dari pegawai di kanto Badan Narkotika Kota Padang dalam
pada isu yang ada dalam penelitian. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data
sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi literatur dari berbagai
sumber data yang ada. Sementara data sekunder didapatkan melalui buku-buku, jurnal-
jurnal ilmiah, surat kabar, maupun laporan penelitian yang berhubungan dengan topik
Pada teknik dan analisa data telah didapatkan data dari metode analisis deskriptif
melalui studi literatur yang sudah diteliti sebelumnya dan data yang diperoleh secara
primer, lalu data akan diolah dengan teori atau konsep yang sudah dipaparkan pada
oleh peneliti.27
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini memuat tentang pendahuluan, dimana sub-subnya terdiri dari latar belakang,
rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, temuan dari
studi pustaka, penjabaran kerangka konseptual yang digunakan dalam peneltian, metodologi
penelitian meliputi jenis penelitian, batasan masalah unit dan tingkat analisis, teknik
pengumpulan data, teknik analisis data, dan sistematika penulisan. Pada BAB I berisikan
tentang penjelasan umum mengenai permasalahan yang akan diangkat oleh peneliti.
Tinjauan umum Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Padang yang membahas tentang
sejarah berdirinya BNN Kota Padang, struktur organisasi, visi dan misi, dan tugas, serta
Dalam bab ini akan membahas tentang narkoba yang berisikan tentang sejarah tentang
narkoba.
27
Catherine Marshall dan Gretchen B. Rossman, Designing Qualitative Research 3e, Sage Publication Inc, California,
1999, hal. 150.
BAB IV Tinjauan Terhadap Strategi BNN Kota Padang Dalam Mencegah
Penyalahgunaan Narkoba
Dalam bab ini akan membahas tentang bagaimana strategi yang dilakukan oleh BNN
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan sebuah kesimpulan yang merupakan bab bagian akhir di dalam
penelitian ini. Selain kesimpulan mengenai hasil penelitian, hasil analisis dan studi kasus
yang yang dilakukan oleh penulis. penulis menyampaikan hasil pemikiran yang berupa
nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
pemanfaatan-buku-elektronik-e-b.pdf
Agnes Erva Yuningsih, Roni Ekha Putera, dan Kusdarini. 2020. “Strategi Badan Narkotika
Nasional Provinsi Sumatera Barat Dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba”. Journal
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. 2019. Daftar Kawasan Rawan Narkoba di
Badan Narkotika Nasional. 2019. Pengertian Narkoba Dan Bahaya Narkoba Bagi
Indonesia”. Jurnal Daulat Hukum Vol. 1. No. 1 Maret 2018 ISSN: 2614-560X.
Catherine Marshall dan Gretchen B. Rossman, Designing Qualitative Research 3e, Sage
CNN Indonesia. 2020. Wapres: Pengguna Narkoba Naik, Generasi Milenial Retan Kena.
Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2017.
Hafizh Armaghani. 2018. “Kebijakan Indonesia pada Era Pemerintahan Presiden Joko
Widodo dalam Mewujudkan ASEAN Drug Free Area”. Journal of International Relations,
Departemen Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Diponegoro.
Hafizh Armaghani. 2018. Kebijakan Indonesia pada Era Pemerintahan Presiden Joko
Widodo dalam Mewujudkan ASEAN Drug Free Area. Journal of International Relations,
Volume 4, Nomor 2, 2018, hal. 122-131. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas
Diponegoro.
Iksan Muhammad. 2016. Norma Regional dan Perubahan Kebijakan Myanmar dalam
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Kejahatan Lintas Negara. Diakses dalam
21 Mei 2021.
Letizia Charissa Sigalingging. 2015. “Upaya Indonesia Mewujudkan Drug Free ASEAN
2015”. JOM FISIP Volume 2 No. 2 Oktober. Jurusan Ilmu Hubungan Internasional – Prodi
Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau.
Mohtar Ma’oed, “Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi”, LP3ES, 1990,
hal. 108.
Peredaran Narkotika di Indonesia yang Dilakukan oleh Pengedar Asing Tahun 2014-2016.
Journal of International Relations, Volume 5, Nomor 1, 2019, hal 1074-1081. Fakultas Ilmu
Nusantara. 2020. BNN: Jumlah Pengguna Narkoba di Sumbar Dekati Batas Nasional.
Ratih Nur Istiqomah. 2016. Strategi Hubungan Indonesia Dengan Malaysia Dalam
Mewujudkan Drug Free ASEAN 2015. Journal of International Relations, Volume 2, Nomor 1,
Tahun 2016, hal. 114-121. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.
Ratih Nur Istiqomah. 2016. Strategi Hubungan Indonesia Dengan Malaysia Dalam
Mewujudkan Drug Free ASEAN 2015. Journal of International Relations, Volume 2, Nomor 1,
Tahun 2016, hal. 114-121. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro.
Rendi Prayuda, Syafri Harto, Desri Gunawan. 2019. “Politik Institusi Rezim Internasional
(Konsep dan Pendekatan Analisis)”. Journal of Diplomacy and International Studies P-ISSN:
Riau, Indonesia.
Riduwan Effendi Siregar. 2014. Upaya Thailand Dalam Penanggulangan Drugs Trafficking
Menuju Drug Free ASEAN 2015. Jom FISIP Volume 1 No. 2- Oktober. Fakultas Ilmu Sosial
Sri Rahayu Ningsih. 2018. “Strategi Indonesia Dalam Mengatasi Penyelundupan Narkotika
Lintas Batas Tahun 2012-2017 (Studi Kasus: Kepulauan Riau)”. JOM FISIP Vol. 5 Edisi II Juli
– Desember 2018. Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik – Universitas
Riau.
Sri Rahayu Ningsih. 2018. “Strategi Indonesia Dalam Mengatasi Penyelundupan Narkotika
Lintas Batas Tahun 2012-2017 (Studi Kasus: Kepulauan Riau)”. JOM FISIP Vol. 5 Edisi II Juli
– Desember 2018. Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik – Universitas
Riau. Hal,3.
United Nations Office on Drugs and Crime. Drug trafficking. Diakses dalam
V.L. Sinta Herindrasti. 2018. Drug-free ASEAN 2025: Tantangan Indonesia dalam
Victory Christin Natalia Simanjuntak. 2019. Strategi Kepolisian Negara Republik Indonesia
(POLRI0 Dalam Menangani Penyelundupan Narkoba Lintas Batas Di Wilayah Riau Tahun
2015-2016. JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau.