Anda di halaman 1dari 6

Vol. 3. No.

2 Nopember 2018

PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA BERBASIS


NILAI NILAI KARAKTER BANGSA
PADA MAHASISWA

Iwan Setyawan
Fakultas Hukum Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah
Slighters19@yahoo.com

Abstrak
Konsep Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika berbasis Nilai Nilai Karakter Bangsa pada
Mahasiswa Fakultas Hukum UMN Al Washliyah Medan ini sebagai upaya dalam rangka
pembentukan karakter generasi muda bangsa sebagai dasar untuk pencegahan kejahatan
penyalahgunaan narkotika. Sehingga perlu dilakukan pencegahan sejak dini melalui pendidikan
ditingkat Perguruan Tinggi di Sumatera Utara, sehingga kelak kita dapat memikili generasi muda
yang handal dan anti penyalahgunaan narkotika, yang akhirnya Indonesia akan mencapai
masyarakat adil dan makmur. Penelitian ini adalah untuk menghasilkan informasi tentang Konsep
Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika Berbasis nilai –nilai Karakter Bangsa sehingga
diharapkan nilai – nilai karakter bangsa dapat dilaksanakan dalam tingkat kehidupan mahasiswa.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan socio-legal research.
Permasalahan utama yang diteliti dan dikaji dalam penelitian ini berkaitan dengan “Segera di
terapkannya nilai – nilai kearifan local masyarakat desa yang berciri Islami dalam keluarga di
Sumatera Utara pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemberian materi tentang karakter bangsa dalam rangka pencegahan penyalahgunaan
narkotika ini dapat dilakukan dengan berbagai model seperti, sebagai matakuliah tersendiri,
terintegrasi dalam semua matakuliah dan diajarkan di luar mata kuliah/ jam mengajar. Dan yang
dalam waktu dekat dilaksanakan adalah diajarkan di luar mata kuliah/ jam mengajar dan
dilaksanakan secara berkala, jika tidak dilaksanakan secara berkala maka hasilnya tidak
maksimal dan bahkan kemungkinan gagal sangat besar karena pengaruh pergaulan di lingkungan
mahasiswa terima setiap hari, walaupun dilaksanakan diluar jam mata kuliah kegiatan ini harus
dilakukan secara berkala.

Kata kunci: pencegahan, penyalahgunaan narkotika, nilai karakter bangsa

Abstract

The National Character Value-Based Narcotics Abuse Prevention Concept at UMN Al Washliyah
Law Faculty Students in Medan is an effort to establish the character of the nation's young
generation as a basis for preventing narcotics abuse crimes. So it is necessary to do early
prevention through education at the Higher Education level in North Sumatra, so that later we can
have a young generation that is reliable and anti-narcotics abuse, which in the end Indonesia will
achieve a just and prosperous society. This research is to produce information about the Concept
of Narcotics Abuse Prevention Based on National Character Values so that it is expected that the
nation's character values can be implemented in the level of student life. The approach method
used in this research is the socio-legal research approach. The main problems examined and
studied in this study relate to "Immediately in applying the values of local wisdom of the Islamic
community in the family in North Sumatra in particular and in Indonesia in general. In order to
prevent narcotics abuse, we applied the concept of teaching outside the Subject to teach national
character values in preventing drug abuse among students at the UMN Al Washliyah Law Faculty
by creating a discussion forum on the values of national character and narcotics. The results
showed that the provision of material about the nation's character in order to prevent narcotics
abuse with the model was taught outside the course / teaching hours (discussion) and carried out
periodically, the conclusion that the application of the concept of teaching outside of lecture time
and supported by inserting material regarding the nation's character in delivering courses by

374 Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora


Vol. 3. No. 2 Nopember 2018

especially the Criminal Law, Pancasila and Religious Education courses, the Concept of Value-
based Narcotics Abuse Prevention - Nation Character Value will help students avoid narcotics
abuse because gradually the values of national character can be absorbed in heart and applied in
student behavior.

Keywords: prevention, narcotics abuse, national character value

1. PENDAHULUAN pengguna juga memperlihatkan


peningkatan, yakni laki-laki dari 3 juta
1.1 Latar Belakang Masalah
orang di ahun 2014 naik menjadi 3,2 juta
Dewasa ini peredaran narkotika di orang dan perempuan dari 1 juta orang,
Indonesia semakin merebak, hal itu dapat naik menjadi 1,1juta orang di tahun 2015.
kita lihat fakta-fakta yang ada sekarang Untuk mencegah kejahatan ini maka
bahwa Indonesia bukan saja sebagai pemerintah mengeluarkan banyak
tempat peredaran narkotika tetapi sudah Undang-Undang yang mengatur tentang
menjadi tempat untuk memproduksi narkotika Pada dasarnya kebijakan
narkotika. Indonesia dalam kondisi hukum pidana dalam penanggulangan
darurat narkotika dan tidak ada ampun narkoba di Indonesia sudah sejak lama
bagi pengedar dan pemasok dilakukan. Diawali dengan berlakunya
narkotika, Pernyataan tersebut kerap Ordonansi Obat Bius (Verdoovende
disampaikan Presiden Joko Widodo Middelen Ordonnantie, Stbl.1927 No.278
(Jokowi) dalam setiap kesempatan jo. No.536). Ordonansi ini kemudian
menanggapi maraknya kasus narkotika di diganti dengan UU No. 9 Tahun 1976
Indonesia, termasuk eksekusi mati bagi tentang narkotika. Selanjutnya undang-
terpidana kasus narkotika. Tidak hanya undang ini diganti menjadi UU No.22
presiden, Badan Narkotika Nasional pun Tahun 1997 tentang narkotika sampai
melengkapi pernyataan tersebut, seperti dengan munculnya UU No 35 tahun 2009
disampaikan Analis Deputi Bidang sebagai pembaharuan terbaru dari
Rehabilitasi BNN, Susanti Lengkong, undang-undang tentang Narkotika UU
berdasarkan data BNN, sejak 2008 Nomor 9 tahun 1976,
narkotika telah menyebar di seluruh Dalam Undang-Undang yang
kabupaten dan kota di 33 provinsi. terbaru ini terdapat suatu hukuman yang
Artinya, tidak ada daerah yang bebas dari sangat tegas yaitu Pidana Mati, walaupun
peredaran narkotika. Sebaran peredaran ada yang mengatakan bahwa pidana mati
narkotika yang telah hampir merata di tersebut bertentangan dengan Undang-
seluruh provinsi di Indonesia tersebut Undang Dasar 1945 dan ada juga yang
membuat jumlah pemakai narkotika mengatan bahwa pidana mati masih perlu
meningkat dari tahun ke tahun. Data diterapkan untuk memberikan efek jera
terakhir dari hasil penelitian Puslitkes UI terhadap pelaku kejahatan narkotika.
dan BNN disebutkan bahwa tahun 2014, Indonesia sendiri baru beberapa tahun ini
jumlah pengguna narkotika di Indonesia menetapkan hukuman mati bagi para
sudah mencapai angka 4,1 juta orang. pengedar narkoba yang bilamana
Dengan bahasa lain ada sekitar 1 dari 44 memang terbukti pelaku melakukan
sampai 48 orang dari mereka yang pengedaran narkoba. Presiden Joko
berusia 10-59 tahun masih atau pernah Widodo berkata “Bila 1 hari dikatakan 50
mengkonsumsi narkotika di tahun 2014. orang kaum muda meninggal karena
Tahun 2015, Masih dari hasil kasus mengkonsumsi narkoba, jika
penelitian BNN dan Puslitkes UI dihitung selama 1 tahun bisa mencapai
disebutkan, angka penyalahgunaan angka 18.000an meninggal sia – sia
narkotika di tahun 2015 akan meningkat, karena narkoba, maka moral bangsa
yakni mencapai 4,33 juta orang. Dari Indonesia pun bisa rusak karena narkoba

375 Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora


Vol. 3. No. 2 Nopember 2018

saja” Narkoba sudah jelas berbahaya bagi untuk membentuk kepribadian, terutama
siapa saja yang menyalahgunakannya. anak atau peserta didik. Memperhatikan
Berbagai efek negatif, baik fisik maupun ketiga jenis pendidikan di atas, ada
psikis jelas membuat korban kecenderungan bahwa pendidikan formal,
penyalahguna narkoba menderita. Selain pendidikan informal dan pendidikan non
itu, dampak negatifnya juga akan formal yang selama ini berjalan terpisah
dirasakan oleh keluarga korban. satu dengan yang lainnya. Mereka tidak
Penyalahgunaan narkoba yang saling mendukung untuk peningkatan
makin marak di kalangan mahasiswa, pembentukan kepribadian peserta didik.
menjadi alasan utama untuk terus Setiap lembaga pendidikan tersebut
melakukan upaya pencegahan. berjalan masing-masing sehingga yang
Mahasiswa sebagai pemegang tongkat terjadi sekarang adalah pembentukan
kepemimpinan bangsa harus dilindungi pribadi peserta didik menjadi parsial,
dari peredaran gelap dan penyalahgunaan misalnya anak bersikap baik di rumah,
narkotika. Perlu ada berbagai upaya namun ketika keluar rumah atau berada di
pencegahan terhadap bahaya sekolah ia melakukan perkelahian
penyalahgunaan narkoba di kalangan antarpelajar, bergaul tidak sewajarnya.
mahasiswa. Sikap-sikap seperti ini merupakan bagian
dari penyimpangan moralitas dan prilaku
1.2 Perumusan Permasalahan sosial pelajar.
(problem statement) Pendidikan kita dinilai terlalu
Bagaimanakah Konsep menonjolkan sisi kognisi tetapi minus
Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika emosi dan moral. Sebagian bahkan
Berbasis Nilai-Nilai Karakter Bangsa menilai pendidian Indonesia terkesan
Pada Mahasiswa Fakultas Hukum UMN mekanistik, full hafalan dan mematikan
Al Washliyah Medan? kreativitas siswa. Kondisi ini tentu
mencemaskan berbagai pihak, apalagi
2. METODE melihat dari pendapat Lickon bahwa
terdapat sepuluh tanda perilaku manusia
Penelitian yang dilakukan oleh
yang menunjukkan arah kehancuran suatu
peneliti berdasarkan judul yang
bangsa, yaitu:
dikemukakan diatas menggunakan metode
1. meningkatnya kekerasan di kalangan
penelitian normative dan ditunjang dengan
remaja;
metode penelitian empiris serta metode
2. ketidakjujuran yang membudaya;
penelitian dan pengembangan yang dalam
3. semakin tingginya rasa tidak hormat
bahasa inggrisnya disebut dengan Research
kepada orang tua, guru dan figure
and Development. Dan kemudian dianalisa
4. pemimpin;
secara deskriptif kualitatif.
5. pengaruh peer group terhadap
tindakan kekerasan;
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
6. meningkatnya kecurigaan dan
3.1 Pencegahan Penyalahgunaan kebencian;
Narkotika Berbasis Nilai – Nilai 7. penggunaan bahasa yang buruk;
Karakter Bangsa Pada Mahasiswa 8. penurunan etos kerja;
Pendidikan merupakan hal 9. menurunnya rasa tanggung jawab
terpenting untuk membentuk kepribadian individu dan warga Negara;
dan karakter manusia. Pendidikan itu 10. meningkatnya perilaku merusak diri;
tidak selalu berasal dari pendidikan 11. semakin kaburnya pedoman moral.
formal seperti sekolah atau perguruan
tinggi. Pendidikan informal dan non A. Model Pendidikan Karakter
formal pun memiliki peran yang sama

376 Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora


Vol. 3. No. 2 Nopember 2018

Keberhasilan dalam dosen dapat memilih materi


menyelenggarakan dan menanamkan pendidikan karakter yang sesuai
nilai-nilai kehidupan melalui pendidikan dengan tema atau pokok bahasan
karakter dapat pula dipengaruhi oleh cara bidang studi. Melalui model
atau pendekatan yang dipergunakan terintegrasi ini maka setiap dosen
dalam menyampaikan. Ada empat model adalah pengajar pendidikan karakter
pendekatan penyampaian pendidikan tanpa kecuali. Keunggulan model
karakter. Pendekatan tersebut adalah: terintegrasi pada setiap bidang studi
antara lain setiap dosen ikut
a) Model Sebagai Mata Pelajaran bertanggung jawab akan penanaman
Tersendiri nilai-nilai hidup kepada semua
Dalam model pendekatan ini mahasiswa, di samping itu
pendidikan karakter dianggap sebagai pemahaman akan nilai-nilai
suatu mata kuliah tersendiri. Oleh pendidikan karakter cenderung tidak
karenanya pendidikan karakter bersifat informatif-kognitif, melainkan
memiliki kedudukan yang sama dan bersifat aplikatif sesuai dengan
diperlakukan sama seperti pelajaran konteks pada setiap bidang studi.
atau bidang studi lain. Dalam hal ini Dampaknya siswa akan lebih terbiasa
dosen mata kuliah pendidikan karakter dengan nilai-nilai yang sudah
harus mempersiapkan dan diterapkan dalam berbagai seting.
mengembangkan kurikulum, Sedangkan sisi kelemahannya adalah
mengembangkan silabus, membuat pemahaman dan persepsi tentang nilai
Rancangan Proses Studi (RPS), yang akan ditanamkan harus jelas dan
metodologi pembelajaran, dan sama bagi semua dosen. Namun,
evaluasi pembelajaran. menjamin kesamaan bagi setiap dosen
Konsekuensinya pendidikan karakter adalah hal yang tidak mudah, hal ini
harus dirancangkan dalam jadwal mengingat latar belakang setiap dosen
kuliah secara terstruktur. Kelebihan yang berbeda-beda. Di samping itu,
dari pendekatan ini antara lain materi jika terjadi perbedaan penafsiran nilai-
yang disampaikan menjadi lebih nilai di antara dosen sendiri akan
terencana matang/terfokus, materi menjadikan mahasiswa justru bingung.
yang telah disampaikan lebih terukur.
Sedangkan kelemahan pendekatan ini c) Model di luar pengajaran.
adalah sangat tergantung pada tuntutan Penanaman nilai-nilai pendidikan
kurikulum, kemudian penanaman karakter dapat juga ditanamkan di luar
nilai-nilai tersebut seolah-olah hanya kegiatan pembelajaran formal.
menjadi tanggung jawab satu orang Pendekatan ini lebih mengutamakan
dosen semata, demikian pula dampak pengolahan dan penanaman nilai
yang muncul pendidikan karakter melalui suatu kegiatan untuk dibahas
hanya menyentuh aspek kognitif, tidak dan kemudian dibahas nilai-nilai
menyentuh internalisasi nilai tersebut. hidupnya. Model kegiatan demikian
dapat dilaksanakan oleh dosen yang
b) Model Terintegrasi Dalam Semua sampiri tugas tersebut atau
Mata Kuliah dipercayakan kepada lembaga lain
Pendekatan yang kedua dalam untuk melaksanakannya. Kelebihan
menyampaikan pendidikan karakter pendekatan ini adalah siswa akan
adalah disampaikan secara terintegrasi mendapatkan pengalaman secara
dalam setiap mata kuliah, dan oleh langsung dan konkrit. Sedangkan
karena itu menjadi tanggunmg jawab kelemahannya adalah tidak ada dalam
semua dosen. Dalam konteks ini setiap

377 Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora


Vol. 3. No. 2 Nopember 2018

struktur yang tetap dalam kerangka jika ingin di buat sebuah matakuliah
pendidikan dan pengajaran di sekolah. khusus tentang karakter bangsa ini
a. Dari beberapa model penyampaian maka beliau menyarankan agar
pendidikan karakter guna mencegah pemberian materi tentang karakter
penyalahgunaan narkotika pada bangsa ini dilakukan di luar mata
kalangan mahasiswa, semua memiliki kuliah/ jam mengajar, dan
kelebihan dan kekurangannya masing dilaksanakan secara berkala, karena
– masing , maka penulis melakukan menurut beliau juga sama dengan ibu
wawancara dengan pihak Fakultas Wakil Dekan I, jika tidak dilaksanakan
Hukum UMN Al Washliyah dalam hal secara berkala maka hasilnya tidak
ini dengan Wakil Dekan I bidang maksimal dan bahkan kemungkinan
Akademik untuk mendapat masukan gagal sangat besar karena pengaruh
tentang model yang dapat diterapkan pergaulan di lingkungan mahasiswa
pada mahasiswa Fakultas Hukum terima setiap hari, walaupun
untuk menanamkan nilai – nilai dilaksanakan diluar jam mata kuliah
karakter bangsa pada mahasiswa kegiatan ini harus dilakukan secara
fakultas hukum guna mencegah berkala.
mahasiswa dari pengaruh
penyalahgunaan narkotika. Menurut 4. KESIMPULAN
Adawiyah Nasution, Model yang
Konsep penyampaian pendidikan
dapat diterapkan dalam waktu dekat
karakter guna mencegah penyalahgunaan
adalah model pengajaran di luar mata
narkotika pada kalangan mahasiswa,
kuliah/ jam mengajar, dan
semua memiliki kelebihan dan
dilaksanakan secara berkala, karena
kekurangannya masing – masing , Model
menurut beliau jika tidak dilaksanakan
yang dapat diterapkan dalam waktu dekat
secara berkala maka hasilnya tidak
adalah model pengajaran di luar mata
maksimal dan bahkan kemungkinan
kuliah/ jam mengajar, dan dilaksanakan
gagal sangat besar karena pengaruh
secara berkala, karena jika tidak
pergaulan di lingkungan mereka
dilaksanakan secara berkala maka
terima setiap hari, maka walaupun
hasilnya tidak maksimal dan bahkan
dilaksanakan diluar jam mata kuliah
kemungkinan gagal sangat besar karena
kegiatan ini harus dilakukan secara
pengaruh pergaulan di lingkungan
berkala dan konsisten. Selain dengan
mereka terima setiap hari, maka
Wakil Dekan I kami juga melakukan
walaupun dilaksanakan diluar jam mata
wawancara dengan Ibu Kepala Prodi
kuliah kegiatan ini harus dilakukan secara
Ilmu Hukum yaitu Ibu Halimatul
berkala dan konsisten.
Maryani, SH, MH. Dalam wawancara
tersebut beliau menjelaskan bahwa
DAFTAR PUSTAKA
pendidikan karakter ini sangat penting
untuk disampaikan kepada mahasiswa,
Moleong. (2005). Metodologi Penelitian
sebenarnya dosen di fakultas hukum
Kualitatif. Bandung: PT Remaja
UMN Al washliyah telah mengajarkan
Rosdakarya.
tentang nilai – nilai karakter bangsa ini
Nurjana, I. N. (n.d.). Penanggulangan
kepada mahasiswa tetapi tidak dalam
Kejahatan Narkotika: Eksekusi Hak
suatu mata kuliah khusus, hanya
Persfektif Sosiologi Hukum.
berupa materi – materi sisipan dalam
Siahaan, E. (2009). Peranan Penyidik
matakuliah – matakuliah yang diampu
Polri Dalam Penanganan Tindak
oleh dosesn – dosen masing – masing.
Pidana Narkotika Di Sumatera
Dan beliau juga mengatakan bahwa
Utara, Tesis, Medan: Sekolah
materi tentang karakter bangsa ini sulit

378 Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora


Vol. 3. No. 2 Nopember 2018

Pascasarjana Universitas Sumatera www.kompasiana.com/eliazer, Hukuman


Utara. Mati Bagi Para Pengedar Narkoba,
Diakses 04 Desember 2017
https://www.cegahnarkoba.bnn.go.id,
Narkotika di Sumatra Utara, Tesis, Pendidikan-Karakter-Bangsa-dalam-
(2009) Medan : Sekolah Gerakan-anti-Narkoba, diakses 11 Mei
Pascasarjana, Universitas Sumatera 2018
Utara. Peraturan Perundang – undangan.
M.taufik Makaro Cs, (2005), Tindak Undang – Undang Dasar 1945
Pidana Narkotika, Ghalia Indonesia: Kitab Undang – Undang Hukum Pidana
Jakarta. Undang – Undang No 35 Tahun 2009
Peter Mahmud Marzuki, (2011), Tentang Narkotika.
Penelitian Hukum, Prenada Media
Group.
Pujo Widodo, (2010), Pendidikan
Karakter Bangsa Melalui
Pembelajaran Sastra,
FAK.FKIP.UT.
Siswanto, (2012), Politik Hukum Dalam
Undang – Undang Narkotika, Rineka
Cipta:Jakarta.
Subagyo Partodiharjo, (2009), Kenali
Narkoba Dan Musuhi
Penyalahgunaan nya, Esensi:
Surabaya,.
Sugiyono, (2009), Metode Penelitian
Pendidikan (pendekatan kuantitatif,
kualitatif dan R & D .Alfabeta
Bandung.
Suparno, dkk (2002), Pendidikan Budi
Pekerti di Sekolah.Yogyakarta:
Kanisius. Tibor R. Machan dengan
penerjemah Masri Maris, (2006),
Kebebasan Dan Kebudayaan,
Jakarta Yayasan Obor Indonesia.
Zubaedi, (2012), Desain Pendidikan
Karakter, Kencana Prenada Group.
Hasbahuddin, (2017), Model Pendidikan
Karakter Untuk Mencegah
Penyalahgunaan Narkoba Pada
Siswa Di Kabupaten Pangkep,
Prosiding Seminar Bimbingan dan
Konseling Vol. 1, No. 1.
Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi
Pembelajaran Berdasarkan Nilai-
nilai Budaya untuk Membentuk Daya
Saing dan Karakter Bangsa, (2010),
Pusat Kurikulum Departemen
Pendidikan Nasional,

379 Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora

Anda mungkin juga menyukai