Penyalahgunaan NAPZA
Provinsi Sumatra Utara
Perda SUMUT No1 Tahun 2019
Penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah, hampir seluruh penduduk dunia
mudah saja mendapat yang namanya narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Misalnya dari bandar narkoba yang dimana mereka mencari
target di sekitaran sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat
perkumpulan anak-anak mudah. Tentu saja hal ini bisa membuat para pemerintah,
orng tua mereka khawatir akan penyebaran narkotika yang begitu merajalela di
kalangan pemuda.
Definisi :
A. Pengertian Narkoba
NARKOBA merupakan singkatan dari NARKOTIKA PSIKOTROPIKA, dan Bahan Adiktif lainnya.
Narkotika merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan Ketergantungan.
Psikotropika merupakan zat atau obat bukan narkotika,baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki
khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktivitas
mental dan perilaku.
Bahan adiktif adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif di luar Narkotika dan Psikotropika dan
dapat menyebabkan kecanduan.
Penggolongan Narkoba & Efek
sampingnya:
Golongan I : Hanya digunakan untuk ilmu pengetahuan,penelitian laboraturium tidak boleh keluar
dari laboraturium tidak boleh untuk kepentingan kesehatan. Jika disalahgunakan maka terancam
hukuman 4 tahun penjara. Contoh : Ganja,ekstasi,sabu-sabu,narkoba,kokain,opium,dll.
Golongan II : Boleh digunakan untuk kepentingan kesehatan. Jika disalahgunakan maka akan
terancam hukuman 2 tahun penjara. Contoh : Morvin (obat bius) yang digunakan dokter anestesi
untuk membius tapi harus di awasi dokter kompeten.
Golongan III : Boleh digunakan untuk kepentingan kesehatan dan kepentingan penelitian karena
sikap relatif ketergantungan narkoba lebih ringan. Jika disalahgunakan maka terancam hukuman 1
tahun penjara. Contoh : Kodein(obat batuk), desto bisa membuat kita tidur membuat ngfly sedikit
jika digunakan dalam dosis yang besar.
Undang – Undang No.35 Tahun 2009
—Alur SMITSH
Kebijakan yang Diidealkan
Banyaknya regulasi berlakukan tentang aturan mengenai zat terlarang tepi tidak bisa
meredakan masalah yang terjadi yang merusak masa depan generasi muda saat ini.
Sanksi berat pun sudah dijatuhkan guna menekan angka peredaran namun banyak
pula yang tidak mengindahkannya malah semakin terjadinya operasi di daerah guna
memperluas sasaran korban narkotika . Maraknya peredaran barang haram ini tidak
hanya bisa dihentikan oleh satu atau dua orang saja melainkan seluruh lapisan
masyarakat, tidak hanya penegak yang harus menghentikan jalan masuk barang
haram ini namun perlunya bantuan masyarakat guna menegakkan regulasi yang telah
ada agar mempunyai wibawa dalam hukum itu sendiri.
Hasil penelitian mengungkapkan 2 cara dalam upaya
penanggulangan Narkoba yaitu Upaya Preventif berupa strategi
dan fasilitas untuk screening awal bagi pengedar dan pengguna
narkoba dan Upaya represif berupa Pengamanan Barang Bukti
dan pengamanan terhadap pelaku penyelundup narkotika atau
kurir narkotika, Menindak Pelaku Yang Terbukti Melakukan
Penyelundupan Narkotika.
Hukum bagi orang-orang yang terbukti mengedarkan dan menggunakan
narkoba dan Melakukan kerjasama dengan instansi terkait seperti Badan
Narkotika Kabupaten . Dari kedua penelitian diatas, dapat disimpulkan
meskipun menggunakan metode yang sama, namun di setiap daerah
memiliki hasil yang berbeda. Masalah tersebut, maka dirumuskan
beberapa masalah yang dianalisis dalam penelitian ini, yaitu tugas dan
wewenang Badan Narkotika Nasional dalam tindak pidana narkotika dan
upaya pencegahan oleh Badan Narkotika Nasional terhadap tindak pidana
narkotika.
Bahaya Narkoba dan Strategi
pencegahannya
Berita kriminal di media massa, baik media cetak maupun elektronik dipenuhi oleh
berita tentang penyalahgunaan narkoba.
Korban narkoba meluas ke semua lapisan masyarakat dari pelajar, mahasiswa, artis, ibu
rumah tangga, pedagang, supir angkot, anak jalanan, pekerja, dan lain sebagainya.
Pemakaian narkoba di luar indikasi medik, tanpa petunjuk atau resep dokter, dan
pemakaiannya bersifat patologik dan menimbulkan hambatan dalam aktivitas di
rumah, sekolah atau kampus, tempat kerja dan lingkungan social.
Bila penyalahgunaan narkoba tidak diantisipasi dengan baik, maka akan
rusak bangsa dan negara ini. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama
yang baik dari seluruh komponen bangsa untuk penanggulangan
penyalahgunaan narkoba.