Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman baik sintetis maupun semi
rasa, mengurangi nyeri sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini baik narkoba atau napza mengacu
penggunanya.
atau istilah yang popular dikenal masyarakat sebagai Narkoba (Narkotika dan
Maraknya penyalahgunaan NAPZA tidak hanya dikota-kota besar saja, tapi sudah
sampai ke kota-kota kecil diseluruh wilayah Republik Indonesia, mulai dari tingkat
sosial ekonomi menengah bahwa sampai tingkat sosial ekonomi atas. Dari data yang
NAPZA. Oleh karena itu kita semua perlu mewaspadai bahaya dan pengaruhnya
narkotika.
Peredaran gelap narkoba yang melanda dunia juga telah menjadi salah satu masalah
dunia juga telah menjadi salah satu masalah yang menakutkan bagi masyarakat dan
seluruh wilayah tanah air dan menyasar ke barbagai lapisan masyarakat tanpa
terkecuali.1
Penyalahgunaan narkoba terhadap para pelajar SMA dan SMP berawal dari
penawaran dari pengedar narkoba. Awalnya mereka diberi beberapa kali secara
yang diberikan, maka pengedar mulai menjualnya kepada para pelajar SMA dan
1
Hastina, Syarifuddin Yusuf, Henni Kumala Dewi Hengky. 2020. Analisis Faktor
Penyalahgunaan Narkotika Bagi Narapidana Di Rutan Kelas II B Sidrap. Manusia dan Kesehatan,
Vol. 3. No. 3. hlm. 2.
SMP tersebut. Setelah mereka mulai sering membeli narkoba, mereka akan disuruh
menjadi pengedar dan mengajak teman-temannya yang lain untuk mencoba obat-
dilakukan oleh remaja yang mempunyai kepribadian rentan atau mempunyai resiko
tinggi. Dampak dari penyalahgunaan narkotika yang dilakukan dalam jangka waktu
tertentu akan menimbulkan gangguan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual pada
mengecilnya pupil mata, dan sesak napas. Apa bila digunakan secara
fungsional tubuh. Obat ini dapat membuat si pengguna merasa tenang dan
Negara, antar Bangsa dan antar Umat. Juga merupakan permasalahan yang
terpadu dan berkelanjutan, serta partisipasi semua pihak terutama para pemuda.
2
Sofian Syaiful Rizal, Muh Irsyan. 2022. Konsepsi Pencegahan Bahaya Narkotika Serta
Konsekunsi Bagi Pengguna Dana Pengedar Dalam Perspektif Hukum Di Desa Alassumur Lor Kec.
Besuk Probolinggo. Legal Studies Journal, Vol. 2. No.2. hlm. 63.
Selama masyarakat memandang bahwa penyalahgunaan dan peredaran gelap
Penyalahgunaan narkotika saat inii merupakan salah satu kasus yang meresahkan
masyarakat dan peredarannya juga semakin meluas sampai kepada kalangan pemuda
dan pelajar, seakan-akan tidak lagi mampu diberantas walaupun upaya dari para
Sementara para pecandu tidak menyadari bahwa sebenarnya ia sudah diperas sang
bandar narkoba yang merusak kesehatan pribadi dan ekonomi keluarganya, tanpa
peduli bahwa ia telah masuk ke jurang kehancuran yang sangat dalam dan sulit
diobati. Kenikmatan sesaat yang dinikmati para pecandu narkotika telah merusak
sendi kehidupan yang normal dan mengarah kepada kerusakan mental sehingga
untuk mendapatkan barang haram ini tidak lagi memperdulikan cara-cara yang
benar atau salah, yang penting ia dapat memiliki dan mengkonsumsi barang haram
tersebut.
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka penulis
tertarik untuk mengangkat judul penelitian ini adalah Tinjauan Yuridis Terhadap
1. Permasalahan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang ada dalam ruang lingkup penelitian
adapun ruang lingkup penelitian dari masalah di atas adalah terbatas pada kajian
1/Pid.Pra/2023/PN.Tenggarong?
Adapun ruang lingkup penelitian dari masalah di atas adalah terbatas pada kajian
1/Pid.Pra/2023/PN.Tenggarong.
1. Tujuan Penelitian
Musliadi.
nomor 1/Pid.Pra/2023/PN.Tenggarong.
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun
praktis.
a. Teoritis
teoritis, dan hukum pidana tentang putusan pra peradilan BNN Provinsi Kaltim
(Tenggarong).
b. Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan/bahan refrensi bagi apparat penegak
hukum dalam pelaksanaan pra peradilan (judul) selain itu juga penelitian adalah
salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum
D. Kerangka Konsepsional
Pengertian narkotika berasal dari kata bahasa Yunani, Narkoun yang berarti
atau tidur.
Narkoba adalah zat yang jika dimasukkan dalam tubuh manusia, baik secara
yang sering disalah gunakan. Zat atau obat sintesis juga dipakai oleh para dokter
dibagi 18 dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.
1. Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo (1986) bahwa pengertian narkotika adalah “Zat
yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan
memasukkan kedalam tubuh.” Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya
rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan.
Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia medis bertujuan
dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang pembedahan,
menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
2. Psikotropika
sikotopika (Soerdjono Dirjosisworo: 1986) adalah zat atau obat bukan narkotika,
baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada 19
aktivitas normal dan perilaku.
3
Maudy Pritha Amanda, Sahadi Humaedi, Meilanny Budiarti Santoso. 2017.
Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Remaja (Adolescent Substance Abuse). Jurnal Penelitian &
PPM. Vol. 4. No. 2. hlm. 341.
3. Zat Adiktif Lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah:4
a. Rokok
b. Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan
ketagihan
c. Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin
yang bila dihirup akan dapat memabukkan.
4
Ibid.
5
Zainab Ompu Jainah. Suhery. 2022. Analisis Penanganan Tindak Pidana Narkotika Melalui
Keadilan Restoratif (Restorative Justice) Berdasarkan Peraturan Polri Nomor 8 Tahun 2021 (Studi
Pada Satuan Reserse Narkoba Polres Metro). Jurnal Pendidikan dan Konseling. Vol. 4. No. 4. hlm.
1049.
6
Zainab Ompu Jainah. 2016. Analisis Pertanggung Jawaban Pidana Terhadap Pelaku
Tindak Pidana Kurir Narkotika (Studi Putusan Perkara Nomor: 414/PID-Sus/2014/PN.Kla). Jurnal
Keadilan Progresif. Vol. 7. No. 1. hlm. 1.
Oleh karena itu, seorang yang dijatuhi pidana ialah orang yang bersalah melanggar
suatu peraturan hukum pidana atau melakukan tindak kejahatan. Pelaku maupun
korban dalam tindak pidana narkotika itu sendiri dapat terdiri dari siapa saja dari
berbagai kalangan maupun kelompok umur, bahkan sampai anak-anak. Hal ini juga
tidak menutup kemungkinan bahwa yang melakukan tindak pidana narkotika itu
Fakta sosial yang terjadi saat ini bahwa upaya penegakan hukum atas terjadinya
suatu tindak pidana dilakukan secara menyeluruh oleh aparat penegak hukum di
semua bidang. Sebagai contoh adalah upaya penegakan hukum terhadap tindak
pidana peredaran gelap Narkotika. Pada era sekarang ini masih banyak ditemui
kasus-kasus tindak pidana peredaran gelap Narkotika sehingga perlu
dioptimalisasikan penegakan hukum dalam lingkup bidang tersebut.7
Dalam konteks penegakan hukum pidana, apabila ditelah secara teliti isi ketentuan
7
Ibid. hlm. 2.
8
Satjipto Rahardjo. 2009. Penegakan Hukum Suatu Tinjauan Sosiologi. Yogyakarta. Genta
Publising. hlm. 24.
Mekanisme peradilan pidanan sebagai suatu proses (criminal Justice Process),
pemasyarakatan. Salah satu ketentuan yang menarik untuk diamati dalam criminal
di sidang pengadilan.
wewenang mengadili bagi pengadilan negeri. Dengan demikian ditinjau dari segi
struktur dan susunan peradilan, praperadilan bukan lembaga pengadilan yang berdiri
sendiri, dan bukan pula sebagai instansi tingkat peradilan yang mempunyai
wewenang memberi putusan akhir atas suatu kasus peristiwa pidana. Adapun
maksud dan tujuan yang hendak diwujudkan dari lembaga praperadilan adalah demi
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan Masalah
melalui Library Receach, Studi komperatif dan studi dokumen dengan cara
dan literatur-literatur yang erat hubungannya dengan masalah dan pembahasan pada
penelitian ini.
a. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang digunakan dalam menjawab permasalahan pada
penelitian ini melalui studi kepustakaan (Library Research) dengan cara membaca,
mengutip, mempelajari, dan menelaah literatur. Data sekunder dalam penelitian ini,
terdiri dari:
Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang bersifat mengikat berupa peraturan
adalah:
Bahan hukum sekunder adalah diambil dari literatur yang berkaitan dengan pokok
permasalhan, karya-karya ilmiah, dan hasil-hasil penelitian para pakar sesuai dengan
Bahan hukum tersier adalah antara lain berupa bahan yang bersifat hukum sekunder
seperti Kamus Hukum, Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, artikel-
artikel pada surat kabar dan situs-situs yang terdapat pada internet yang berkaitan
Untuk melengkapi data guna pengujian hasil penelitian ini, digunakan prosedur
pemikiran dan tujuan penelitian yang dilakukan dengan car membaca, mengutip,
Studi Lapangan (Field Research) dimaksudkan untuk memperoleh data primer yang
1) Pengamatan (Observation)
Pengolahan data ini dilakukan untuk mempermudah analisis data yang telah
Pengolahan data editing adalah kegiatan memeriksa kelengkapan dan meneliti data-
tulisan, kejelasan makna, kesesuaian dan relevansinya dengan data yang lain.
Yaitu memriksa dan memilih data sesuai dengan objek yang akan dibahas, juga
dengan mempelajari dan menelaah data yang diperoleh dari hasil penelitain
b) Klasifikasi Data
Klasifikasi data yaitu data yang telah selesai diseleksi, selanjutnya dikelompokkan
menurut pokok bahasan sehingga sesuai dengan jenis dan berhubungan dengan
pokok bahasa dengan tujuan agar mudah menganalisis data yang akan ditentukan.
c) Sistemasi Data
Yaitu data yang telah diklasifikasikan kemudian ditempatkan sesuai dengan posisi
4. Analisis Data
Proses analisis data merupakan usaha untuk menemukan jawaban atas pertanyaan
perihal didalam rumusan masalah serta hal-hal yang diperoleh dari suatu penelitian.
Dalam proses analisa ini, rangkaian data yang telah tersusun secara sistematis
dengan memberikan pengertian terhadap data yang dimaksud, serta diuraikan dalam
dalama bentuk kesimpulan yang bersifat induktif yang merupakan gambaran umur
Untuk memudahkan dalam memahami isi penelitian ini, maka penulisannya terbagi
5 (Lima) Bab secara berurutan dan saling berkaitan hubungannya dapat memberikan
Bab II Tinjauan Pustaka Bab ini berisi tentang pengertian Hukum Pidana,
Peradilan.
Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang Langkah-langkah/ metode
yang dilakukan dalam penelitian meliputi, Pendekatan Masalah, Sumber dan Jenis
Bab ini memuat pembahasan berdasarkan hasil dari penelitian dari pokok
permasalahan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari putusan pra peradilan badan
mendatang.