PENDAHULUAN
alkohol di kota-kota besar. Bahkan ada pula yang dilakukan diatas kapal
negara.
mengungkapkan pelakunya.
muda yang akan memberi contoh pada generasi yang akan datang.
Dan berbagai kegiatan yang dilansir oleh media massa dan media
2
Pengaruh narkotika di Indonesia tampaknya sangat-
kaum remaja. Suatu hal yang sangat mengagetkan semua orang seorang
antis yang cukup terkenal yang meninggal pada tanggal 1 April 2012 yang
lalu, terlepas mi merupakan takdir Tuhan atau bukan yang jelas ditempat
Makassar”.
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
3
b. Mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk menanggulangi
2. Kegunaan Penelitian
penyalahgunaan narkotika
Kota Makassar.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kriminologi
kejahatan atau penjahat dan “logos” yang berarti ilmu pengetahuan, maka
membedakannya.
mengemukakan:
5
Sedangkan Soejono Dirdjosisworo (1986:3), memberikan rumusan
bahwa:
bahwa :
6
pemerintah yang segencar apapun tentu tidak akan berhasil tanpa
didukung dan dibantu orang tua anak itu sendiri, karena terletak
pada orang tuanyalah sebenarnya pokok awal pembentukan watak
anak-anaknya, pengendalian emosinya bimbingan nurani putra-
putrinya.
B. Pengertian Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dan tanaman atau
bukan tanaman balk sintetis maupun yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan yang dibedakan keadaan golongan-golongan
sebagaimana terlampir dalam Undang-undang ini atau yang
kemudian ditetapkan dengan keputusan Menteri Kesehatan.
tentang narkotika yang di satu pihak sangat diperlukan dan dilain pihak
7
sangat membahayakan maka diperlukan pengaturan oleh Undang-undang
mengenal:
2. Pengangkutan narkotika
masyarakat.
sebagainya.
8
Perbuatan-perbuatan yang demikian itu merupakan pelanggaran
ancaman sangsi pidana yang berat, maka sulit diharapkan untuk menekan
remaja.
adalah kejahatan.
1. Narkotika adalah zat kimia atau obat yang mengandung candu yang
9
3. Narkotika di satu pihak sangat diperlukan dan dipihak lain sangat
C. Pengertian Remaja
10
Romli Atmasasmita (1985:8) mengatakan bahwa :
yang masih dibawah usia tertentu dan belum dewasa dan belum
kawin.
berikut :
11
gejala primer dalam pertumbuhan remaja, sedangkan perubahan-
perubahan psikologis muncul antara lain sebagai akibat dan
perubahan-perubahan fisik itu.
bahwa:
Dalam ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu lain yang terkait (biologi dan
ilmu faal) remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik
di mana alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya.
Secara fisik alat-alat kelamin pada khususnya dan keadaan tubuh
pada umumnya memperoleh bentuknya yang sempurna dan secara
faal alat-alat kelamin tersebut sudah berfungsi secara sempurna
pula. Pada akhirnya dan peran perkembangan fisik mi akan
menjadi seorang pria yang berotot dan bekumis atau berjanggut
yang mampu menghasilkan beberapa ratus juta sel mani
(spermatozoa) setiap kali ia berejakulasi (memancarkan air mani),
atau wanita yang berpayudara dan berpinggul besar yang setiap
bulanya mengeluarkan sebuah sel telur dan indung-indungnya.
sebagai berikut:
remaja awal.
12
2. Pada umumnya usia 18 tahun sampai mencapai usia 21 tahun
Penanggulangannya
yaitu faktor intern dengan latar belakang biologisnya dan faktor ekstern
1. Faktor Intern
lingkungan sekitar atau motivasi yang timbul dan din seseorang untuk
melakukan kejahatan. Faktor intern ini menurut seorang pakar, yaitu Romli
a. Faktor kelamin
b. Faktor Psikologis
13
Bahwa banyak yang mengalami gangguan kejiwaan sehubungan
c. Faktor Usia
berpikir.
yang negatif.
yang penting dalam banyak jenis kejahatan. Usia yang terlalu muda
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern yaitu faktor yang timbul dan luar tubuh manusia.
14
Dari analisis statistic bahwa umumnya orang yang melakukan
sebagai berikut:
E. Penyalahgunaan Narkotika
15
Barang siapa tanpak hak dan melawan hukum, yaitu menanam,
memelihara, mempunyai dalam persediaan, memiliki, menyimpan
untuk dimiliki atau untuk persediaan, atau menguasai narkotika
golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Barang siapa tanpa hak dan melawan hukum dalam hal narkotika,
yaitu mengimpor, mengekspor, menawarkan untuk dijual,
menyalurkan, menjual, membeli, menyerahkan, menerima, menjadi
perantara dalam jual beli, atau menukar narkotika golongan I, di
pidana dengan pidana mati atau pidana penjara paling lama 20
(dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00
(satu milyar rupiah).
dinyatakan :
16
narkotika suatu tindak pidana khusus yang dapat diancam dengan sanksi
pengguna narkotika.
sesama pemakai.
17
narkotika sangat marak bukan hanya ditempat-tempat atau daerah rawan
bahan lain.
18
3) Jicingko, basil yang diperoleh dan pengolahan jicing.
e. Daun Koak, daun yang belum atau sudah dikeringkan atau dalam
stereo kimianya.
endeoteno-oripavina.
propionanlida.
propplonanlida.
19
o. Beta-hidroksi-3-metilpentanil: N[-beta-hidroksifenetil] -3-metil-4-
piperdil] proppionanilida.
piperidil] proppionanilida.
q. Desomorfine: dihhdrodeoksimorfhna.
cripavina.
s. Heroina: diacetilmorfina.
proppionanlida.
hepatana.
plonoksipiperidina.
20
5) Alfentanil : N-i [1 -[2-94-etil-4, 5-dihidro-5-okso-1 H-tetrasol-i - iletil]-
etil ester.
proplonoksipeperidna.
difenilheptana.
-benzimidazolinhl)-piperid ma.
pirolidinhl) butyl]-morfilhna.
21
20) Difenoksin: salam 1-(3-siano-3, 3-difenilpropil), 4-
tenilisionipekotik.
21) Dihidromorfina.
31) Etonitazena:1-dietiIaminoetiI-2-para-etoksbenziI-5-
nitrobenzimidazol.
22
37) Isometadona: 6-dimetilamino-5-metil-4, 4-d ifenil-3- heksanona.
nitrobenzimidazoI.
butil] morfolina.
23
57) Moramida intermediate: asam (2-metil-3-morfolino-1, 1-
difenilpropana karboksilat.
59) Morfina-N-oksida.
satunya kodeina-N-oksida.
61) Morfina
difenilheptana.
70) Opium
ester.
24
73) Petidina intermediate C: asam 1-metil-4-fenilpiperidina-4-
karboksilat.
piperidina-4-karboksilat amida).
isopropyl ester.
butill-morfolina.
propionanilida.
83) Tebaina
karboksilat.
25
1) Asetildihidrokodeina
3) Dihidrokodeina
6) Nikodekodina: 6-nokotinildihidrokodeina
7) Nikokodina: N-dimetilkodeina.
8) Norkodeina: N-dimetiklkodeina
9) Polkodeina: N-(1-metil-2-piperidionetil)-N-2-piridilpropiona-mida
narkotika
bukan narkotika.
narkotika.
didalam tubuh rusak, impotent pada pria, gangguan haid dan alat
26
Seorang pecandu sangat besar sekali kemungkinannya tertular
sering kali tidak merasa puas maka pecandu akan menambah terus dosis
27
Seorang pecandu sar1gat besar sekali kemungkinannya tertular
sering kali tidak merasa puas maka pecandu akan menambah terus dosis
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
29
2. Sampel penelitian adalah yang diambil dan bagian dan populasi
1. Data primer, yaitu data yang diambil Iangsung dan sumber data.
pembahasan ini.
penelitian.
F. Analisis Data
30
Pengolahan data mi menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif yang di
31
BAB IV
1. Motivasi Intern
dibawah usia 21 tahun karena pada masa ini adalah masa peralihan
32
Pada masa perkembangan, jiwa mereka mempunyai sifat-sifat :
- Ingin diperhatikan
- Senang berfantasi
Tahun
Status Umur Jumlah
2010 2011 2012 2013 2014
Dewasa > 22 Thn 2 2 3 4 5 16
Remaja 13-21 Thn 2 4 5 6 7 24
Anak-anak 1-12 Thn - - - - - -
Total 4 6 8 10 12 40
Sumber : Lembaga Permasyarakatan Kota Makassar.
kondisi ini.
b. Faktor Kepribadian
33
dengan pribadi lainnya dan mempunyai aspek-aspek yang saling yang
kepribadian sendiri yang khas, yang tidak identik dengan orang lain,
yang dapat tidak dapat diganti atau disubtitusikan oleh orang lain. Jadi
ada ciri-ciri atau sifat indifidual pada aspek psikisnya yang bisa
narkotika, yaitu:
34
narkotika dengan tujuan untuk mengurangi ketegangan atau agar
orang tuanya.
karena hal itu apabila tidak dilakukan dirinya merasa tidak dapat
diasingkan.
lingkungan.
akibatnya anak beraksi dengan pola tingkah laku yang salah antara
salah).
35
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat frekuensi terjadinya
Makassar 2010-2014.
36
sendirinya termotivasi untuk melakukan hal-hal yang dilarang baik oleh
2. Motivasi Ekstern
timbul karena pengaruh dari luar si pelaku. Motivasi ekstern dari tindakan
Makassar yaitu Bapak AKP. Mursalim Awi pada tanggal 16 Maret 2015
Motif ingin tahu, bahwa remaja mempunyai sifat selalu ingin tahu
narkotika.
37
tersebut kalangan remaja berupaya mencari pelarian dengan cara
menyalahgunakan narkotika.
38
berfungsi secara wajar maka akan menimbulkan keadaan secara
c. Faktor Pergaulan
dengan baik.
suatu pergaulan masyarakat luas yang mungkin acuh atau tidak begitu
telah dianut sejak masa kanak-kanak dalam asuhan orang tua dan
39
sekolah). Tetapi disamping daya paksa narkotika menarik remaja
cara paksa dan licin yaitu para pengedar gelap, melakukan dengan
40
Dari uraian diatas dapatlah digarisbawahi bahwa masalah-
telah melekat mulai dari yang agak lemah sampai jenis yang terkuat.
narkotika.
haram.
41
5) Kemudahan untuk mendapatkan narkotika dipasaran gelap.
hiburan.
foya.
pribadi masing-masing.
sebagainya.
sebagainya.
42
19) Untuk membuktikan keberanian dan melakukan tindakan-
27) Keluarga yang broken home, miskin, konflik antara orang tua dan
30) Pribadi yang lemah, orang yang tidak dapat menghadapi realita
hidup.
31) Rasa keingintahuan dari tawaran orang lain yang sudah lebih
43
33) Mudahnya mendapat barang narkotika itu sendiri.
manusia.
sandiwara.
dalam tubuh rusak, impotent pada pria, gangguan haid dan alat reproduksi
44
Dampak yang paling menonjol pemakai narkotika di Kota Makassar
pergaulan masyarakat luas yang mungkin acuh atau tidak begitu mudah
jangka panjang dapat menimbulkan gangguan pada organ otak, liver, alat
45
resiko kanker. Dalam penelitian yang penulis dapat bahwa sebagian besar
pendidikan jenis kelamin dan golongan umur, dan jumlah teman kelompok
46
Dari data yang penulis peroleh di atas, maka dapat dilihat bahwa
remaja, yaitu mereka yang duduk di bangku SLTP dan SMU, menurut
narkotika.
penulis kepada pihak kantor Kepolisian Kota Makassar yaitu pada Bapak
baik. hal ini searah dengan falsafah dunia kedokteran yaitu “lebih baik
47
melakukan langkah-langkah pre-emtif, preventif, dan represif maupun
a. Upaya pre-emtif
tangkal guna terbinanya kondisi perilaku dan norma hidup bebas dari
yang telah terbina dengan serasi dan harmonis disamping itu, sekolah
48
juga merupakan lingkungan yang sangat besar pengaruhnya bagi
karena itu perlu terbina hubungan yang harmonis baik sesama pelajar
b. Upaya Preventif
supply and demand agar tidak saling interaksi atau dengan kata lain
polisi, namun juga melibatkan instansi terkait seperti bea dan cukai,
balai POM, guru, pemuka agama, dan tidak lepas dari dukungan
polisi adalah:
49
gelap narkotika seperti dipelabuhan laut dan udara yang menjadi
negeri.
50
segala lapisan masyarakat baik secara langsung, melalui media
c. Upaya Represif
d. Rehabilitasi
51
bekerjasama dengan lembaga-lembaga sosial masyarakat seperti
lain-lain.
52
4) Koordinasi antara aparatur penegak hukum dan aparatur
5) Pers yang bebas dan bertanggung jawab yang secara sadar ikut
53
3) Berupaya menjamin komunikasi yang baik dengan guru, kepala
Jangan takut atau malu untuk menolak terhadap orang atan teman
9) Perkuat dan perdalam agama dan iman. Hal ini sangat dianjurkan
narkoba.
sekolah.
54
12)Mengembangkan program lingkungan sekolah bebas narkotika
sebagainya.
55
18)Melaksanakan kampanye melawan penyalahgunaan narkotika
masalah tersebut.
bebas narkotika.
56
secara jelas mencantumkan larangan kepemilikan, peredaran,
25)Dan lain-lain.
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Faktor usia
- Faktor kepribadian
- Faktor pergaulan
a. Upaya Pre-emtif
58
sebagai faktor korelatif kriminogen (FKK) dari terjadinya pengguna
b. Upaya Preventif
c. Upaya Represif
penyalahgunaan narkotika.
d. Upaya rehabilitasi
B. Saran
narkotika.
59
2. Diharapkan pada pihak aparat, kepolisian, Kejaksaan, hakim dan
60
DAFTAR PUSTAKA
61
Sarlinto Wirawan Sarwono, 1994, Pengaruh Alkohol dan Narkotika
Terhadap Kaum Remaja, Sinar Grafika, Jakarta.
62
TINJAUAN KRIMINOLOGI TERHADAP PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA YANG DILAKUKAN OLEH REMAJA
DI KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Oleh :
NAMA : YUFSAR
STAMBUK : 13.501.199
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
2015
PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI
Nama : YUFSAR
Fakultas : Hukum
Mengetahui,
Dekan Fakultas Hukum
Prof.Dr.Hj.Muliyati Pawennei,SH,MH
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Makassar.
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu-Ilmu Hukum
Fakultas Hukum
Universitas Indonesia Timur
H.Amiluddin Nur,SH.,MH
NIK.02010234
iii
KATA PENGANTAR
1. Bapak Prof. Dr. Baso Amang, SE. M.Si sebagai Rektor Universitas
iv
5. Seluruh keluarga penulis yang telah memberikan dorongan hingga
terdapat kekurangan .
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................
.......................................................................................................................
iii
.......................................................................................................................
iv
.......................................................................................................................
vi
vi
A. Pengertian Kriminologi ............................................................
..................................................................................................5
B. Pengertian Narkotika ...............................................................
..................................................................................................7
C. Pengertian Remaja ..................................................................
..................................................................................................10
D. Faktor Penyebab Terjadinya Kejahatan dan Upaya
Penanggulangannya ...............................................................
..................................................................................................13
E. Penyalahgunaan Narkotika .....................................................
..................................................................................................15
F. Jenis-jenis Narkotika dan Dampak Penyalahgunaan
Narkotika .................................................................................
..................................................................................................18
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................
32
A. Faktor Terjadinya Penyalahgunaan Narkotika dan
Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Jiwa Remaja di
Kota Makassar ........................................................................
..................................................................................................32
B. Dampak Penyalahgunaan Narkotika Terhadap
Perkembangan Jiwa Remaja dan Upaya-upaya Untuk
Menanggulangi Penyalahgunaan Narkotika di
Kalangan Remaja di Kota Makassar .......................................
..................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
........................................................................................................................63
viii