Anda di halaman 1dari 9

TUGAS UAS

MATA KULIAH KU4078 STUDIUM GENERALE

Menyelamatkan dan Merawat Indonesia dari Ancaman Kejahatan Narkoba

OLEH :

Indra Anggoro

12117004

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

TAHUN AJARAN 2020/2021


Abstrak

Narkoba menjadi salah satu kasus terbesar yang mana hampir setiap negara di dunia
mengalami permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan oleh narkoba. Selain itu, narkoba
juga sudah dikategorikan sebagai kejahatan lintas nasional. Narkoba memang pantas untuk
dikategorikan kejahatan lintas nasional karena dampak dan juga masalah masalah yang
ditimbulkannya tidak hanya berlaku bagi satu negara saja. Dan juga narkoba ini kemudian
tidak hanya menyerang generasi muda di satu negara saja, melainkan juga menyerang
generasi muda di seluruh dunia.

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita bisa semakin memahami apa itu
narkoba, memahami dampak buruk narkoba, dan juga memahami bagaimana cara
menanggulangi kejahatan narkoba yang ada. Selain itu dengan adanya makalah ini
diharapkan kita semua dapat menjauhi segala bentuk narkoba yang ada dan juga selalu
waspada akan lingkungan sekitar kita agar tidak terjerumus ke dalam kejahatan narkoba.

Kata kunci : Narkoba

1. Pendahuluan
Narkoba adalah suatu zat atau obat yang berasal dari tanaman maupun bukan
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan
sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang. Narkoba biasanya digunakan pada bidang
farmasi untuk kebutuhan medis, akan tetapi pada jaman sekarang kerap kali terjadi
penyalahgunaan narkoba. Penyalahgunaan narkoba seringkali ditemukan di kalangan
remaja maupun dewasa.
Narkoba sudah tidak asing lagi di seluruh penjuru dunia, begitu juga dengan
masyarakat di Indonesia. Nama obat tersebut cukup terkenal di kalangan masyarakat
karena para pengguna narkoba mengatakan bahwa barang-barang tersebut merupakan
barang yang dapat membantu orang yang memiliki masalah dalam kehidupannya. Menurut
mereka, narkoba adalah pahlawan dalam hidupnya. Akibat pengaruh hal-hal tersebut, jika
masyarakat terus mengkonsumsi dan menyalahgunakan obat tersebut, maka narkoba akan
terus menghantui masyarakat kita, yang akan berujung sangat fatal dan bisa menyebabkan
kematian bagi penggunanya. Selain banyak menimbulkan efek negatif, narkoba juga
merusak sistem saraf penggunanya, sehingga biasanya sistef saraf pecandu akan
terganggu.
Masa remaja adalah masa transisi pengalaman pribadi dari masa kanak-kanak hingga
dewasa. Masa remaja dikenal sebagai masa yang paling rentan dari masa kanak-kanak.
Dari yang tadinya anak-anak mereka mengalami perkembangan secara fisik maupun psikis
dengan beberapa perubahan. Orang tua dengan anak pasti akan menghadapi situasi ini
Ketika membesarkan anak, dan remaja akan mengalami perubahan seiring dengan
pertumbuhan mereka. Jika ada kurang pengontrolan dari orang tua terhadap anak, maka
akan sering terjadi penyimpangan pada anak tersebut. Penyimpangan ini cenderung
negative dan biasanya disebut dengan kenakalan remaja. Ada banyak macam kenakalan
remaja, seperti perkelahian, minuman keras, pencurian, perampokan, vandalisme,
kebebasan seksual, bahkan narkoba. Salah satu bentuk kenakalan remaja yang tergolong
mengkhawatirkan saat ini adalah en
Peredaran dan penyalahgunaan Narkoba merupakan salah satu masalah nasional
yang dianggap serius oleh pemerintah karena bisa merusak moral bangsa. Oleh karena itu,
pemerintah sangat memperhatikan penyalahgunaan narkoba. Di negara kita, masalah
penyalahgunaan narkoba akan semakin meluas dan meningkat. Efek domino akibat
penyalahgunaan narkoba semakin beragam dan upaya untuk mencegah penyalahgunaan
narkoba ini bukanlah suatu hal yang mudah untuk diterapkan. Penyalahguna narkoba
adalah mereka yang tidak memiliki hak penggunaan narkoba secara legal. Ketika
seseorang terus menggunakan narkoba, orang tersebut secara fisik dan psikologi akan
tergantung terus pada narkoba. Kecanduan narkoba adalah penyakit yang ditandai dengan
dorongan untuk terus menerus meningkatkan dosis narkotika untuk menghasilkan efek
yang sama. Apabila penggunaan narkoba dikurangi atau dihentikan secara tiba tiba, maka
akan menimbulkan gejala fisik dan psikis yang jelas.
Narkoba juga dapat menciptakan generasi penjahat. Satu generasi yang terlibat
dalam industri narkoba atau obat-obat an akan terus dipaksa untuk memuaskan keinginan
dan kebutuhan mereka akan narkoba. Akibatnya, mereka akan melakukan segala cara
untuk mendapatkan obat-obatan, termasuk dengan tindakan illegal seperti pencurian,
perampokan, penipuan, bahkan pembunuhan. Semua ini karena narkoba merusak otak dan
jiwa dari penggunanya. Pada umumnya pengguna narkoba bersifat anti sosial, yaitu tidak
mau berinteraksi atau bersosialisasi dengan masyarakat dan sering kali mengisolasi diri
dari dunia luar.
2. Data
a. Metodologi
Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah dengan melakukan evaluasi
kualitatif dan kuantitatif dari beberapa aspek. Metode kualitatif adalah menganalisis
data yang ada dan menarik kesimpulan, sedangkan metode kuantitatif adalah
menganalisis beberapa data dari beberapa literatur yang ada. Kombinasi kedua metode
ini diharapkan dapat memberikan kesimpulan yang dapat menyelesaikan permasalahan
pada judul .

b. Data dan Analisis


Dari pengumpulan data yang didapat, berikut adalah beberapa grafik tentang jumlah
kasus narkoba , jumlah tersangka narkoba, dan juga jumlah tersangka narkoba
berdasarkan kelompok umur yang ada di Indonesia pada tahun 2010 hingga tahun
2015.

Grafik 1. Grafik Jumlah Kasus Narkoba

Dapat dilihat dari Grafik 1 , jumlah kasus narkoba di Indonesia hampir naik di setiap
tahunnya. Hanya ada sedikit penurunan di tahun 2012, namun di tahun berikutnya
senantiasa naik. Pada grafik jumlah kasus narkoba ini, puncaknya ada pada tahun 2015
yaitu sebanyak 28.588 kasus, yang mana naik 23,58 persen dari tahun sebelumya.
Grafik 2. Grafik Jumlah Tersangka Narkoba

Begitu juga dapat dilihat dari Grafik 2 , Jumlah tersangka narkoba juga hampir selalu
naik di setiap tahunnya. Jika dihitung dari tahun 2011 hingga 2015, rata-rata
pertumbuhan tersangka narkoba adalah 9,35 persen per tahunnya. Pada tahun 2010 ada
23.975 orang tersangka, dan terus naik hingga menjadi 38.152 tersangka pada tahun
2015.

Grafik 3. Grafik Jumlah Tersangka Narkoba Berdasarkan Kelompok Umur


Berdasarkan kelompok umur, jumlah terbesar tersangka narkoba adalah usia lebih dari
29 tahun, yaitu sebanyak 26.520 orang pada tahun 2015, yang merupakan kenaikan
sebesar 30.97 persen dari tahun 2014 yang sebanyak 20.325 orang. Penurunan terbesar
yang ada pada grafik adalah pada kelompok umur 16 hingga 19 tahun pada tahun 2014
yang merupakan penurunan 5.27 persen dari tahun sebelumnya.

Berdasarkan penelitian pengguna narkoba sesuai dengan jenjang pendidikannya,


jumlah tersangka kejahatan narkoba tertinggi adalah pelajar SLTA dan juga SLTP.
Sesuai dengan data pada tahun 2010, ada 8 ribu orang tersangka narkoba tingkat SMP
dan menjadi 12 ribu orang pada tahun 2015. Untuk tersangka narkoba tingkat SMA,
ada 20 ribu orang pada tahun 2010 dan meningkat menjadi 30 ribu orang pada tahun
2015. Lalu pada tingkat perguruan tinggi ada 900 orang pada tahun 2010 dan pada
tahun 2015 meningkat menjadi 1400 orang.

Jumlah pengguna narkoba yang terus bertambah menjadi suatu pertanda bahwa adanya
penanganan yang kurang baik dan tepat dari BNN. Salah satunya yaitu, distribusi
anggaran BNN yang tidak menitikberatkan pada kegiatan pencegahan.
c. Kesimpulan
Dari data dan analisis, dapat ditarik kesimpulan bahwa kejahatan narkoba sangat
marak di Indonesia dan kian meningkat di setiap tahunnya. Pemerintah harus selalu
fokus dalam memerangi kejahatan narkoba yang ada karena narkoba banyak
menyerang generasi muda yang merupakan calon calon pemimpin bangsa kedepannya.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan adanya penyalahgunaan
narkoba:
 Faktor letak geografi Indonesia
 Faktor ekonomi
 Faktor kemudahan memperoleh obat
 Faktor keluarga dan masyarakat
 Faktor kepribadian
 Faktor fisik dari setiap individu

Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan melalui beberapa


cara berikut, yaitu:
 Promotif
Program ini disebut juga dengan program pembinaan. Sasaran pada program
ini adalah para anggota masyarakat yang tidak/belum memakai atau bahkan
belum mengerti apa itu narkoba. Program ini prinsipnya adalah meningkatkan
kegiatan dan memperbanyak kegiatan di masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan mereka agar mereka tidak terpikirkan sama sekali untuk
menggunakan atau mengkonsumsi narkoba.
 Preventif
Program ini nama lainnya adalah program pencegahan. Program ini
diperuntukkan kepada masyarakat yang belum mengenal apalagi
mengkonsumsi narkoba dengan tujuan agar mereka paham akan narkoba dan
efek buruknya, sehingga tidak tertarik untuk mengkonsumsinya. Program ini
biasanya dilakukan oleh pemerintah, namun juga akan sangat terbantu apabila
ada kegiatan masyarakat atau beberapa Lembaga kemasyarakatan tertentu yang
membantu menyukseskan program ini. Contoh kegiatan dari program preventif
ini adalah kampanye anti narkoba, penyuluhan tentang narkoba, Pendidikan
tentang bahaya narkoba, upaya mengendalikan dan mengawasi peredaran
narkoba di masyarakat.
 Kuratif
Program ini disebut juga dengan program pengobatan. Program ini
diperuntukkan para pemakai narkoba. Dengan program ini diharapkan dapat
membantu mengobati ketergantungan dan menyembuhkan penyakit sebagai
efek dari konsumsi narkoba, dan juga menghentikan pemakaian narkoba
tersebut . Hanya dokter yang telah mempelajari narkoba secara khusus lah yang
dapat mengobati para pemakai narkoba. Pengobatan ini biasanya rumit dan
cenderung susah dan harus membutuhkan banyak kesabaran. Kerjasama antar
dokter, pasien, dan keluarga adalah salah satu factor terpenting agar dapat
membuat program ini berhasil.
 Rehabilitatif
Program ini adalah program pemulihan kesehatan jiwa dan raga untuk para
pasian yang telah menjalani program kuratif. Tujuannya dari program
rehabilitasi ini adalah untuk tidak konsumsi narkoba lagi dan bisa lepas dari
penyakit bekas akibat pemakaian narkoba. Para pencandu narkoba biasanya
punya penyakit fisik maupun mental hingga HIV/AIDS akibat konsumsi
narkoba. Itulah sebabnya mengapa program rehabilitasi harus dilakukan.
Banyak orang pasca penyembuhan malah ingin bunuh diri akibat mengetahui
bahwa mereka menderita HIV/AIDS akibat konsumsi narkoba dulu. Para
pasien ini kerap ingin bunuh diri dengan cara menyuntikkan dosis tinggi obat
ke dalam dirinya agar over dosis, atau biasanya lompat dari ketinggian, bahkan
sengaja menabrakkan diri pada kendaraan yang sedang melaju. Keberhasilan
dari program rehabilitasi ini sangat bergantung pada profesionalisme dari
Lembaga yang menangani pasien serta keinginan pasien untuk sembuh , dan
dukungan serta kerja sama pasien, keluarga, dan Lembaga terkait.
 Represif
Program ini tujuannya untuk menghukum para produsen, bandar, pengedar dan
pemakai narkoba secara hukum. Program ini dilakukan oleh apparat
pemerintah yang tugasnya untuk mengawasi dan mengendalikan penyebaran
narkoba. Program ini juga berupa penindakan terhadap pemakai narkoba yang
menyalahi undang-undang. Aparat pemerintah yang terlibat pada program ini
antara lain adalah polisi, Departemen Kesehatan, Balai Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM), Imigrasi, Bea Cukai, Kejaksaan, Pengadilan. Karena sangat
luasnya jangkauan peredaran narkoba ini, sangat diharapkan adanya peran dan
bantuan dari masyarakat, termasuk LSM dan lembaga kemasyarakatan lain
untuk berpartisipasi membantu para aparat terkait penyebaran narkoba ini.
Masyarakat juga harus membantu dengan cara yang paling mudah adalah
melaporkan segala hal yang berhubungan dengan kegiatan yang terkait dengan
penyalahgunaan narkoba yang ada di sekitarnya. Polisi juga harus aktif dalam
mengajak masyarakat untuk melaporakan jika ada kegiatan penyalahgunaan
narkoba. Cantumkan pula nomor dan alamat yang bisa dihubungi sehingga
masyarakat dimudahkan bila hendak melapor. Namun kegiatan ini secara tidak
langsung juga membahayakan keselamatan dari masyarakat yang melapor,
karena sindikat narkoba tentu tak ingin terekspos oleh aparat. Maka dari itu
polisi juga harus merahasiakan identitas pelapor. Faktor-faktor ini merupakan
alasan umum terjadinya penyalahgunaan yaitu: faktor individu, faktor
lingkungan/sosial, dan faktor ketersediaan. Hal ini menunjukkan bahwa upaya
pemberantasan narkoba yang efektif memerlukan pendekatan secara terpadu
dan komprehensif. Peranan para orangtua, guru, tokoh masyarakat, tokoh
agama, kelompok remaja dan LSM di masyarakat sangatlah penting dalam
usaha penanggulangan penyalahgunaan narkoba.
Faktor lain dalam penyalahgunaan narkoba ini biasanya dapat dibagi menjadi
dua faktor, yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri individu seperti
kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangnya religiusitas, dan yang
kedua adalah faktor eksternal yang berasal dari luar individu atau lingkungan
seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh
lingkungan.

Sesuai dengan kesimpulan tersebut, berikut adalah beberapa saran dari penulis :
 Jangan pernah mencoba narkoba walaupun sedikit.
 Pemerintah harus memberantas peredaran narkoba di Indonesia.
 Perhatian lebih dari setiap orang tua diperlukan agar anak tidak terjerumus ke
dalam bahaya penyalahgunaan narkoba
 Diperlukannya peningkatan kerja sama antar masyarakat dengan aparat untuk
memeberantas peredaran narkoba.
 Harus adanya perhatian kepada remaja agar tidak terjerumus ke dalam
penyalahgunaan narkoba.

d. Daftar Pustaka
http://pn-karanganyar.go.id/main/index.php/berita/artikel/997-pencegahan-
penyalahgunaan-narkotika
https://www.balitbangham.go.id/detailpost/narkoba-adalah-musuh-bersama
https://tirto.id/anggaran-bnn-meningkat-tersangka-narkoba-pun-meningkat-cty9
https://www.kompasiana.com/tutik94838/5c8b1ac10b531c0bcd437c52/kejahatan-
narkoba-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai