Anda di halaman 1dari 2

Saat ini bahaya dan dampak narkoba atau narkotika dan obat-obatan pada kehidupan dan

kesehatan pecandu dan keluarganya semakin meresahkan. Bagai dua sisi mata uang, narkoba
menjadi zat yang bisa memberikan manfaat dan juga merusak kesehatan. Seperti yang sudah
diketahui, ada beberapa jenis obat-obatan yang termasuk ke dalam jenis narkoba yang digunakan
untuk proses penyembuhan karena efeknya yang bisa menenangkan. Namun jika dipakai dalam
dosis yang berlebih, bisa menyebabkan kecanduan. Penyalahgunaan ini mulanya karena si
pemakai merasakan efek halusinasi yang menyenangkan. Narkotika adalah zat atau obat baik
yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan
kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.
Jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah
menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan
HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum
suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat
penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. 
menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat buatan
atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran,
serta menyebabkan kecanduan.
Penyalahgunaannya bisa terkena sanksi hukum. Sanksi hukum penyalahgunaan Narkotika
terdapat pada Pasal 112 ayat (1) UU Narkotika yang berbunyi setiap orang yang tanpa hak atau
melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I
bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat empat tahun dan paling lama dua
belas tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800 juta dan paling banyak Rp8 miliar.
Narkoba adalah obat, bahan dan zat bukan makanan yang jika diminum, dihisap, dihirup,
ditelan atau disuntik berpengaruh pada kerja otak dan sering menyebabkan ketergantungan.
Akibatnya, kerja otak berubah. Demikian pula berdampak pada fungsi vital organ lain seperti
jantung, peredaran darah, pernapasan, dan lain-lain.
Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan). Penyalahgunaan Narkoba sangat berbahaya bagi
Kesehatan. Narkoba memiliki efek ketagihan. Setiap jenis dari narkoba memiliki efek yang
berbeda beda diantaranya adalah dapat menyebabkan datak jantung yang lebih cepat dari normal
bahkan banyak kasus orang yang menggunakan narkoba sampai mengalami kematian karena
overdosis.
 NARKOBA kini semakin tren di kalangan remaja dan generasi muda Indonesia. Sebab, angka
penyalahgunaan narkoba ini grafiknya semakin naik dan telah pula merambah ke semua
lingkungan. Bukan hanya di kalangan anak-anak, tetapi telah memasuki semua kalangan
termasuk lingkungan kampus. Oleh karenanya pemuda merupakan kunci keberhasilan untuk
perang melawan narkoba.
Berdasarkan data dari Indonesia Drugs Report 2022, jenis narkoba yang paling banyak
digunakan di Indonesia adalah ganja 41,4%, sabu 25,7%, nipam 11,8%, dan dextro 6,4%.
Dampak yang diberikan dari beberapa jenis narkoba tersebut mereka akan merasakan penurunan
daya pikir,fungsi belajar yang mempengaruhi kinerja otak di kemudian harinya. 
Narkotika Golongan 1. Jenis Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka
sangat berbahaya jika dikonsumsi karena beresiko tinggi menimbulkan efek kecanduan.
Sementara narkotika golongan 2 bisa dimanfaatkan untuk pengobatan asalkan sesuai dengan
resep dokter. Jenis dari golongan ini kurang lebih ada 85 jenis. Beberapa diantaranya seperti
Morfin, Alfaprodina, dan lain-lain. Narkotika Golongan 2 juga berpotensi tinggi menimbulkan
ketergantungan.
Dan yang terakhir, narkotika golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang cukup ringan
dan banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi. Contohnya, etilmorfina, kodeina,
polkodina, dan propiram.
 Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
mencari solusi untuk menangani penyalahgunaan narkoba pada kalangan remaja. Kedua lembaga
itu menilai remaja rentan terhadap penyalahgunaan narkoba mengingat angka coba pakai yang
cukup tinggi, yakni 57 persen dari total penyalahgunaan narkoba. 
Anggota Kelompok Ahli Badan Narkotika Nasional (BNN), Yappi Manafe saat mengujungi
Social Media Center (SMC) di lantai 3, kantor BNN mengungkapkan generasi millennial harus
menjadi segmen yang dilindungi dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Saran Yappi
Manafe agar generasi millennial bebas dari penyalahgunaan narkoba. Pertama generasi muda
dalam bergaul harus menggunakan rasio bukan perasaaan. Kedua Pelajari semua pengetahuan
tentang bahaya dan dampak penyalahgunaan narkoba dan Ketiga selalu dekat dengan orang tua.
Solusi agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba bagi pelajar yaitu dengan mendekatkan
diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, melakukan kegiatan yang positif dan bergaul dengan orang
orang yang membawa hal positif.
Mewujudkan Indonesia sehat tanpa narkoba, perlu kesadaran dari semua pihak, tak hanya
pemeritah, masyarakat dan para pemuda harus sadar akan bahaya narkoba dan memunculkan niat
serta upaya serius untuk penyelamatan dari pengaruh berbagai hal negatif seperti narkoba demi
menghindari semakin meluasnya peredaran narkoba di Indonesia. Terlebih di arus komunikasi
dan transformasi informasi yang sedemikian cepat.

Anda mungkin juga menyukai