LATAR BELAKANG
penduduknya dengan letak yang sangat strategis yaitu diantara dua benua dan dua
ekonomi, bidang kesehatan, bidang social budaya, dan bidang hokum. Salah satu
peredaran narkoba.n
begitu krusial di seluruh dunia. Bahkan, hal ini menjadi bahaya global yang
menjadi tempat singgah sementara dari daerah segitiga emas (Birma, Kamboja,
Thailand) yang akan dibawa ke Eropa, Amerika, Australia atau Jepang. Seiring
Peran Indonesia bahkan kini sudah meningkat menjadi daerah pembuat narkoba
hanya diselesaikan oleh satu pihak saja, akan tetapi semua pihak harus ikut andil
Nasional) tahun 2011 hasil penelitian BNN bekerja sama dengan Pusat Penelitian
Kesehatan Universitas Indonesia (Puslitkes UI) pada tahun 2008 angka prevalensi
juta orang) dan pada tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi 2.8 % (5.1 juta
orang)
dan organisasi masyarakat yang peduli dan ikut andil dalam penyelesaian masalah
depan bangsa. Narkoba dapat merusak kesehatan manusia baik secara fisik,
narkoba.
Kota Surakarta atau lebih kita kenal dengan Kota Solo. Peredaran narkoba di Kota
Surakarta sudah sangat tinggi. Dari dat Badan Narkotika Provinsi, sedikitnya
Menurut data BNN tahun 2013 populasi penduduk usia produktif di Jawa Tengah
adalah 23.3 juta jiwa, sebanyak 493.533 jiwa di antaranya terindikasi sebagai
sebesar 2.11 % lebih tinggi disbandingkan dengan pravelensi nasional yang hanya
peredaran narkoba di Kota Surakarta. Letak Surakarta yang berada pada segitiga
emas yakni antara Yogyakarta dan Jawa Timur dan juga sebagai daerah
perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur sehingga menjadi pintu gerbang
utama dari Jawa Timur untuk masuk ke Jawa Tengah atau sebaliknya,
Salah satu kampung bebas narkoba yang sudah terbentuk adalah Kampung
merupakan kampung bebas narkoba pertama yang dibentuk dan dan dijadikan
(Satgas) Anti Narkoba di kampung bebas narkoba Reksoniten. Satgas ini bertugas
masyarakat pun ikut aktif membantu dan memberikan informasi kepada satgas
kampung bebas narkoba, masyarakat menjadi lebih tanggap dan sigap terhadap
Kelurahan Gajahan ini, kota Surakarta pun melangkah lebih maju dengan
bahkan banyak yang sampai meregang nyawa. Generasi masa depan penerus
bangsa pun rusak bahkan hilang. Hal ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar,
masyarakat mulai dari masyarakat biasa, PNS, TNI, Polri bahkan Legislatif
Kota Surakarta sebagai Kota Budaya, kota yang tidak pernah tidur 24 jam
tentu sangat riskan akan bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Salah satu daerah yang yang rawan dengan penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkoba adalah Kelurahan Gajahan. Tempat ini bahkan dikenal sebagai tempat
transaksi peredaran gelap narkoba di Kota Surakarta. Oleh karena itu dibutuhkan
gelap narkoba yang sudah menyebar ke semua lapisan masyarakat ini. Selain itu
C. RUMUSAN MASALAH
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan P4GN
D. TUJUAN PENELITIAN
Kota Surakarta.?
3. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Kegunaan Teoris
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi masyarakat
F. BATASAN ISTILAH
1. Determinan
yang menentukan.
2. Pola
Pola adalah bentuk atau model (atau lebih abstrak suatu set peraturan) yang
bisa dipakai untuk membuat atau menghasilkan suatu atau bagian dari
sesuatu.
3. Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba
melawan hukum.
yang dilakukan secara tanpa hak atau melawan hukum yang ditetapkan
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
tentang Narkotika)
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan
1. Pengertian Narkoba
berubah (meningkat atau menurun). Demikian pula fungsi vital organ tubuh
lain seperti jantung, peredaran darah, pernapasan, dan lain-lain. (Martono dan
Satya, 2006 : 05 )
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
damar ganja.
2) Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta
tersebut di atas.
adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Zat yang
kokaina yang dapat mengganggu sistem syaraf pusat seperti : alkohol yang
mengandung ethyl etanol, inhalen atau sniffing (bahan pelarut) berupa zat
organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan
oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap.
Contoh : lem atau perekat, aceton, ether dan sebagainya (Resmining, 2014
:11)
Pada awalnya seorang pecandu narkoba penasaran dan ingin tahu rasanya.
Atau, anggota kelompok lainnya menekan atau memaksa dia untuk ikut
stress dan lainnya dia merasa bosan dengan kenyataan hidup yang pahit,
masalah baru.
bawah ini adalah uraian tentang jenis narkoba dan beberapa zat yang
zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
mengakibatkan ketergantungan.
tangga.
kepala tertentu.
07)
g) Sedavita dan hipnotika (obat penenang/obat tidur, seperti pil BK, MG)
h) PCP (Fensiklidin)
i) Solven dan Inhalasi : gas atau uap yang dihirup. Contoh : tiner dal lem.
yang sebenarnya tidak ada atau tidak nyata bila dikonsumsi dalam dosis
b) Stimulan, yaitu efek dari narkoba yang dapat mengakibatkan kerja organ
tubuh seperti jantung dan otak lebih cepat dari biasanya sehingga
c) Depresan, yaitu efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat
yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi
2. Penyalahgunaan Narkoba
sosialnya.
sampai dengan 250 juta orang (3.5% s/d 5.7% dari penduduk yang
adiksi mereka dapat dirawat dan orang-orang ini dapat dipulihkan serta
sebagainya.
seagainya.
sebagai berikut :
Maha Esa.
3) Rasa ingin tahu yang sangat tinggi sehingga ada keinginan untuk
terganggu).
4) Gejala putus zat, yaitu gejala ketika dosis yang dipakai berkurang
lain-lain.
sanksi hukum.
b. Bagi keluarga
Orang tua putus asa karena masa depan anak tidak jelas, dapat
c. Bagi Sekolah
a. Promotif
Disebut juga preemtif atau program pembinaan. Program ini ditunjukkan kepada
masyarakat yang belum memakai narkoba atau bahkan belum mengenal narkoba.
b. Preventif
sehat yang belum mengenal narkoba agar mengetahui seluk beluk narkoba
pemerintah (instansi terkait), program ini juga sangat efektif jika dibantu oleh
instansi dan institusi lain, termasuk lembaga profesional terkait, lembaga swadaya
sebaya.
c. Kuratif
d. Rahabilitasi
Rehabilitasi adalah upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang ditunjukkan
kepada pemakai narkoba yang sudah menjalani program kuratif. Tujuannya agar
ia tidak memakai lagi dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh bekas
pemakai narkoba.
e. Represif
distribusi semua zat yang tergolong narkoba. Selain mengendalikan produksi dan
adalah :
2) Departemen Kesehatan
(P4GN)
a. Visi
b. Misi
c. Tujuan
d. Sasaran
tahun 2015
melalui rawat inap atau rawat jalan serta mencegah kekambuhan dengan
f. Strategi P4GN
ganja.
lainnya.
penyalahgunaan narkoba.
penyimpangan.
peraturan perundang-undangan.
sinergi.
narkoba.
f) Upaya peningkatan kerjasama antar aparat penegak hukum tingkat
H. METODE PENELITIAN
1. Dasar Penelitian
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
2. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Kampung Bebas Narkoba
3. Fokus Penelitian
penetapan fokus dapat membatasi studi. Jadi dalam hal ini fokus akan
narkoba.
b. Pola atau strategi P4GN yang dilakukan oleh satgas dan pengurus anti
seperti dokumen dan lain-lain (Moleong, 2007 : 157). Sumber data dalam
Sumber data dari peneletian ini terbagi menjadi dua hal, yaitu
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan atau diperoleh langsung dari
Data primer ini disebut juga data asli atau baru. Untuk penelitian ini data
primer berupa hasil wawancara dengan responden. Responden dalam
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang
yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini
6. Keabsahan Data
7. Analisis Data
8.