Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

IPA TERPADU
ZAT ADITIF

DOSEN PENGAMPU : Lolita A.M. Parera, S.si., M.PKim

NAMA : SORI NOFIA DULIM


NIM : 2001060059
KELAS : B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
2021
Kata Pengantar
puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta hikmat-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Zat aditif” ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai pencemaran lingkungan. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab saya
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah dubuat ini dapat berguna bagi yang membacanya. Sebelumnya saya
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya mohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Kupang, 13 Maret 2021


DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
2.1 Pengertian zat aditif..........................................................................................................3
2.2 Jenis-jenis zat aditif..........................................................................................................3
2.3 Manfaat dan bahaya zat aditif bagi manusia....................................................................7
2.4 Cara menanggulangi penggunaan zat aditif yang berbahaya...........................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
Penggunaan zat aditif pada makanan telah diatur dalam Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa
pengaturan bahan tambahan yang melampaui ambang batas maksimal yang sudah ditetapkan.
Untuk melaksanakan peraturan Undangundang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan, maka Pemerintah mengeluarkan peraturan-peraturan, seperti peraturan
tentang Zat warna makanan, peraturan tentang penggunaan pemanis buatan.Meningkatnya
jumlah penduduk dan bertambahnya kebutuhan akan pangan, sehingga ketersediaan zat aditif
alami yang terbatas tidak mampu mencukupi kebutuhan manusia. Karena itu sebabnya,
pelaku usaha memanfaatkan zat aditif sintesis yang dibuat dari zat-zat kimia.
Pasal 4 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, mengatakan bahwa hak konsumen adalah hak atas kenyamanan, keamanan, dan
keselamatan dalam mengonsumsi barang dan/ atau jasa; hak untuk memilih barang dan/ atau
jasa serta mendapatkan barang dan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi
serta jaminan yang dijanjikan; hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai
kondisi dan jaminan barang dan/ atau jasa; hak untuk didengar; hak untuk didengar pendapat
dan keluhannya atas barang dan/ atau jasa yang digunakan; hak untuk mendapat pembinaan
dan pendidikan konsumen; hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif.
Meskipun peraturan tersebut sudah menjelaskan mengenai hak-hak konsumen, namun
dalam praktiknya pelaku usaha seringkali menambahkan bahan tambahan pangan yang tidak
sesuai dengan ketentuan peraturan yang sudah ada kedalam produknya bahkan penambahan
bahan tersebut tidak diperlukan semuanya oleh konsumen. Serta dapat membahayakan
kesehatan walaupun dampaknya akan muncul dalam jangka panjang, tetapi pelaku usaha
masih tetap menggunakan bahan tambahan pangan yang berbahaya dengan alasan ekonomi
untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan dapat disebabkan oleh faktor kurangnya
pengetahuan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan zat aditif?
2. Apa saja jenis-jenis zat aditif?
3. Apa manfaat dan bahaya zat aditif bagi manusia?
4. Bagaimana cara menanggulangi penggunaan zat aditif yang berbahaya?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan zat aditif
2. Apa saja jenis-jenis zat aditif
3. Manfaat dan bahaya zat aditif bagi manusia
4. Bagaimana cara menanggulangi penggunaan zat aditif yang berbahaya

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Zat aditif atau zat tambahan makanan merupakan bahan yang ditambahkan ke
dalam makanan baik dalam memproses, mengolah, mengemas dan menyimpan
makanan. Menurut Peraturan Pemerintah no. 28 tahun 2004 tentang keamanan, mutu
dan gizi pangan, yang dimaksud bahan tambahan pangan adalah bahan yang
ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan.Di
Indonesia pemakaian zat aditif diatur oleh Departemen Kesehatan, sedangkan
pengawasanya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pengwasan Obat dan makanan
(Dirjen POM).
Pada dasarnya baik masyarakat desa maupun kota, pasti telah menggunakan zat
aditif makanan dalam kehidupannya sehari-hari. Secara ilmiah, zat aditif makanan di
definisikan sebagai bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan
makanan untuk meningkatkan mutu. Disini zat aditif makanan sudah termasuk :
pewarna, penyedap, pengawet, pemantap, antioksidan, pengemulsi, pengumpal,
pemucat, pengental, dan anti gumpal.
Istilah zat aditif sendiri mulai familiar di tengah masyarakat Indonesia setelah
merebak kasus penggunaan formalin pada beberapa produk olahan pangan, tahu, ikan
dan daging yang terjadi pada beberapa bulan belakangan. Formalin sendiri digunakan
sebagai zat pengawet agar produk olahan tersebut tidak lekas busuk/terjauh dari
mikroorganisme. Penyalahgunaan formalin ini membuka kacamata masyarakat untuk
bersifat proaktif dalam memilah-milah mana zat aditif yang dapat dikonsumsi dan
mana yang berbahaya. Secara umum, zat aditif makanan dapat dibagi menjadi dua
yaitu :
a. Aditif sengaja, yaitu aditif yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan
tujuan tertentu, seperti untuk meningkatkan nilai gizi, cita rasa,
mengendalikan keasaman dan kebasaan, memantapkan bentuk dan rupa, dan
lain sebagainya.
b. Aditif tidak sengaja, yaitu aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah
sangat kecil sebagai akibat dari proses pengolahan.
Bila dilihat dari sumbernya, zat aditif dapat berasal dari sumber alamiah seperti
lesitin, asam sitrat, dan lain-lain, dapat juga disintesis dari bahan kimia yang
mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimia,
maupun sifat metabolismenya seperti karoten, asam askorbat, dan lain-lain. Pada
umumnya bahan sintetis mempunyai kelebihan, yaitu lebih pekat, lebih stabil, dan
lebih murah. Walaupun demikian ada kelemahannya yaitu sering terjadi
ketidaksempurnaan proses sehingga mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan,
dan kadang-kadang bersifat karsinogen yang dapat merangsang terjadinya kanker
pada hewan dan manusia.

B. Jenis jenis Zat Aditif

C. Manfaat dan Bahaya Zat Aditif bagi Manusia


a. Zat pengawet
Zat pengawet pakai  untuk pertumbuhan mikroba sehingga olahan pangan bisa
bertahan lebih lama. Contohnya yaitu asam benzoate, asam asetat, asam tatrat,
asam propionat,  natrium benzoat, natrium nitrit,dan  garam dapur. Terdapat  pula
bahan – bahan tambahan non-pangan yang berbahaya dan di tambahkan dalam
olahan pangan, akan tetapi sering dipakai  untuk bahan pengawet makanan.
Seperti boraks dan formalin.
Formalin kerap  di salah gunakan untuk membuat mie basah dan membuat tahu dan
juga  mengawetkan daging ayam potong, serta ikan. Formalin yang masuk kedalam
tubuh bisa  menyebabkan iritasi lambung,muntah, alergi, kencing yang bercampur
darah hingga  BAB bercampur darah. Penggunaan boraks dalam jumlah yang
banyak juga bisa mengakibatkan Urinaria, koma, depresi, demam, dan
juga gangguan saraf.

b. Zat pemanis
Pemanis alami yang sering dipakai  yaitu gula pasir, gula merah, dan juga madu.
Sedangkan zat pemanis sintetis yang sering di gunakan yaitu sakarin, aspartam,
sorbitol dan  siklamat. Pemanis  sangat sintetis dan cocok di konsumsi oleh
seseorang yang menjalani diet gula, seperti diabetes melitus karena pemanis
sintetis tidak memiliki  kalori serta  nilai gizi.

c. Zat Penyedap dan pemberi aroma


Zat penyedap rasa merupakan  zat tambahan yang ditambahkan pada makanan
untuk  menambah cita rasa makanan. Seperti  MSG ( Monosodium Glutamat ).
MSG mengandung asam glutamat dan gamma asam aminobutrat. Asam glutamat
bisa  meningkatkan transmisi sinyal otak, sedangkan gamma asam aminobutrat
bisa  menurunkan transmisi sinyal otak.
Dengan demikian  dengan mengkonsumsi MSG secara berlebih bisa merusak
kesetimbangan transmisi sinyal  yang ada dalam otak dan dapat menyebabkan
chineese restaurant sindrom. Zat penyedap aroma adalah bahan – bahan yang
sering di tambahkan dalam makanan dan minuman untuk memberikan aroma buah
– buahan.

d. Zat pewarna
Zat  pewarna bisa  di bedakan menjadi dua yaitu zat pewarna alami serta  zat
pewarna sintetis.
Warna Pewarna Alami Sumber pewarna Pewarna Buatan
Alami
Kuning Kurkumin Kunyit Tartrazin
Hijau Klorofil Daun suji Fast Green,
Lisamine Green
FCF
Orange Bata Karoten Wortel Sunset Yellow
FCF
Merah Kapxantin Cabai merah Eritrosin,
karmiosin
Biru - - Indigotine
Brilliant Blue
Selain itu terdapat juga pewarna nonpangan yaitu pewarna tekstil yang kerap di
salahgunakan untuk pewarna makanan. Seperti Rhodamin B yang memberi warna
merah sedangkan Methanil Yellow yang memberi warna kuning. Penggunaan
pewarna tekstil pada makanan akan  mengakibatkan iritasi kulit, iritasi mata,
iritasi saluran pencernaan, keracunan, bahkan  kerusakan ginjal.

e. Zat aditif lainnya


 Antikempal, seperti Aluminium Silikat, Kalsium Silikat, Magnesium Oksida,
dan Magnesium Silikat.
 Antioksidan yang di tambahkan untuk mencegah ketengikan makanan .
Seperti , Vitamin C , Vitamin E, BHA dan BHT
 Pengembang seperti fermipan dan soda ( Natrium Bikarbonat )
 Pengatur Keasaman , seperti asam lakat dan asam sitrat.
 Pengemulsi , seperti lesitin dan polifosfat.
 Pengeras , seperti kalsium karbonat dan alumunium sulfat.

D. Upaya Mengurangi dampak negatif penggunaan zat aditif


Penggunaan zat aditif pada makanan seringkali menimbulkan berbagai dampak
negatif. Dampak yang paling sering muncul adalah dari penggunan zat aditif sintetik
karena menggunakan bahan kimia hasil olahan pabrik. Sehingga kita perlu hati-hati
dalam mengomsumsi makanan yang mengandung zat aditif.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi danpak negatif dari
penggunaan zat aditif makanan adalah sebagai berikut:
1. Mengomsumsi bahan makananan yang mengandung zat aditif tidak berlebihan
2. Teliti memilih makanan yang mengandung zat aditif dengan memeriksa kemasan,
karat atau cacat lainnya
3. Memilih sendiri zat aditif yang akan digunakanan sebagai bahan makanan
4. Menggunakan zat aditif yang alami atau berasal dari alam
5. Memeriksa tanggal produksi dan masa kadaluarsa yang terdapat pada kemasan
makanan yang akan dikonsumsi
6. Memeriksa bahan bahan kimia yang terkandung dalam makanan dengan cara
membaca komposisi bahan pada kemasan
7. Memeriksa bahan makanan yang akan dikonsumsi telah terdaftar di Depertemen
Kesehatan atau belum.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan zat aditif memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kesehatan
tubuh manusia, terutama zat aditif sintetik. Hampir sebagian bbesar zat aditif sintetik
dapat menyebabkan timbulnya penyakit-penyakit berbahaya seperti kangker,
kerusakan ginjal, kerusakan system saraf, dan lain-lain apabila penggunaan zat
tersebut tidak sesuai dengan takarannya.
Berbeda dengan bahan makanan yang alami. Bahan makanan yang alami adalah
kebalikan dari bahan makanan yang mengandung zat sintetik atau bahan buatan.
Yaitu bahan makanan yang alami lebih bermanfaat untuk kesehatan tubuhh dan
tidak berbahaya jika dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai