Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Air limbah domestik merupakan air buangan yang dihasilkan dari berbagai

bentuk kegiatan rumah tangga (Permenlhk No.68 Tahun 2016). Limbah tersebut ada

yang berasal dari kakus dan ada pula yang berasal dari kamar mandi, mencuci pakaian,

peralatan dapur dan peralatan makan dan minum yang mengandung sisasisa makanan.

Sebagian besar penduduk Indonesia masih menggunakan sistem pengolahan air rumah

tangga setempat (on site system) yang berupa tangki septik. Ada yang memasukkannya

hanya air limbah dari kakus ada pula yang memasukkan seluruh air limbahnya. Setelah

memakan waktu tertentu limbah tersebut akan mengalami dekomposisi oleh

mikroorganisme lalu berubah menjadi lumpur tinja.

Limbah membutuhkan pengolahan apabila ternyata mengandung senyawa

pencemar yang berakibat menciptakan kerusakan terhadap lingkungan atau berpotensi

menciptakan pencemaran (Ginting, 2007). Limbah lumpur tinja jika tidak diolah dengan

benar dapat menghasilkan kontaminan yang berpotensi mencemari badan air karena

belum memenuhi standar baku mutu air. Kualitas limbah menunjukkan spesifikasi

limbah yang diukur dari jumlah kandungan bahan pencemar di dalam limbah yang

terdiri dari berbagai parameter. Semakin kecil parameter dan konsentrasinya,

menunjukkan semakin kecilnya peluang untuk terjadinya pencemaran lingkungan

(Kristanto, 2004).

Untuk melakukan pengolahan air limbah domestik yang berasal dari RW XII

Kelurahan Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura Pengolahan Air Limbah (IPAL) di

daerah RW XII Kelurahan Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura. Instalasi limbah ini

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
1
bertujuan untuk mencegah bibit penyakit yang ditimbulkan oleh kotoran-kotoran yang

mencemari air permukaan.

Maka dari itu, penelitian ini mengangkat judul “Evaluasi Dan Penataan Sistem

Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan Yabansai Distrik Heram

Kota Jayapura’’

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud dari penulisan laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktek.

2. Dapat mengembangkan teori yang di dapat Di kampus dan

menerapkannya ditempat Kerja Praktek.

3. Kerja praktek juga dapat meningkatkan kemampuan tentang bagaimana cara

survei dan bagaimana mengidetifikasi dalam menyusun laporan.

1.2.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Perumahan-

Perumahan Yang Ada Di RW XII Kelurahan Yabansai, Distrik Heram,

Kota Jayapura.

2. Mengetahui Bagaimana Peruntukan Daerah Penyaluran Air Limbah

Domestik Di RW XII Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Kota

Jayapura.

3. Menentukan Bangunan-Bangunan Pelengkap Yang Diperlukan Untuk

Menunjang Penyaluran Air Limbah Domestik.

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
2
1.3 Ruang Lingkup

1.3.1 Ruang Lingkup Wilayah

Lingkup wilayah atau lokasi dalam penulisan laporan Kerja Praktek

ini adalah wilayah RW XII Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Kota

Jayapura Yang Menjadi Rencana Lokasi Sistem Penyaluran Air Limbah

Domestik.

1.3.2 Ruang Lingkup Materi

Lingkup materi dalam penulisan laporan kerja praktek ini yaitu

mengenai tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam melakukan suatu

proyek sistem penyaluran air limbah domestic.

1.4 Batasan Masalah

Agar Pembahasan laporan Kerja Praktek ini tidak meluas maka penulisan ini

dibatasi pada :

1. Penulisan Kerja praktek hanya pada kualitas dan kuantitas air buangan dari

perumahan-perumahan serta peruntukan daerah perencanaan IPAL Komunal

2. Batasan hanya pada RW XII Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Kota

Jayapura.

1.5 Manfaat
1.5.1 Bagi Mahasiswa
Manfaat dari penulisan laporan Kerja Praktek ini adalah :
1. Menambah pengetahuan tentang sistem penyaluran air limbah domestik.
2. Mendapatkan Gambaran yang nyata tentang sistem penyaluran air limbah
domestik.

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
3
3. Mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat dari dosen.
4. Mahasiswa mendapat gambaran nyata dunia kerja di lapangan terutama
bidang yang berkaitan dengan Program Studi Teknik Lingkungan dan
terlibat secara langsung serta mengetahui pengelolaan air limbah di
kelurahan yabansai distrik heram kota jayapura RW XII serta permasalahan
di lapangan.
1.5.2 Bagi Kampus
1. Kampus dapat menambah koleksi berupa laporan kerja praktik yang
bermanfaat baik itu bagi mahasiswa maupun mahasiswi yang belum
mengetahui gambaran nyata dunia kerja.
1.5.3 Bagi Masyarakat
1. Manfaat dari perencanaan ini adalah terbentuknya rencana sistem
penyaluran dan pengolahan air limbah domestik sesuai karakteristik air
limbah di Kelurahan yabansai.
2. Sebagai referensi bagi masyarakat dalam rangka membuka wawasan
tentang dampak air limbah dan bagaimana pengelolaannya.
1.5.4 Bagi Kelurahan Yabansai
1. Manfaat dari perencanaan ini adalah terbentuknya rencana penyaluran dan pengolahan
air limbah sesuai karakteristik air limbah di Kelurahan yabansai.
1.5.5 Bagi RT Dan RW
2. Mengetahui kondisi dan fungsi saluran drainase di RW XII RT I dan II
3. Mengetahui pengaruh saluran drainase yang terjadi di RW XII RT I Dan
II
4. Mengetahui penyebab terjadinya pengaruh aluran drainase terhadap
pencemaran lingkungan pemukiman di sekitar RW XII RT I Dan II
1.6 Metodologi

Metode penulisan laporan Kerja Praktek yang di gunakan dalam Kerja


Praktek ini adalah sebagai berikut :
 Teknik pengumpulan data secara langsung ( data primer ) Teknik
pengumpulan data ini dilakukan secara langsung dengan melakukan
tanya jawab kepada masyarakat, survei, dokumentasi, penyebaran kuisioner
 Teknik pengumpulan data instansional (data sekunder)

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
4
Teknik pengumpulan data ini dilakukan Kelurahan Yabansai dan juga
data dari ketua-ketua RT dan RW pada wilayah Permukiman Perumnas II
Waena tentang data demografi dan juga data-data penunjang lainnya.
tanya jawab kepada masyarakat, survei, dokumentasi, penyebaran
kuisioner
 Teknik pengumpulan data instansional (data sekunder)

Teknik pengumpulan data ini dilakukan Kelurahan Yabansai dan juga


data dari ketua-ketua RT dan RW pada wilayah Permukiman Perumnas II
Waena tentang data demografi dan juga data-data penunjang lainnya.

1.7 Waktu Pelaksanaan (Time Scedjule)

Adapun waktu penulisan laporan Kerja Praktek ini, dapat dilihat pada tabel 1.1

dibawah ini.

Tabel 1.1 Time Scedjule Kerja Praktek


Waktu/Bulan, Tahun 2022
No. Kegiatan Agst Sep Okt Nov Des
1 Pembekalan KP
2 Surat Pengantar KP
3 Penempatan KP
4 Pengumpulan Data
5 Pengolahan Data
6 Penyusunan Laporan KP
7 Ujian KP
8 Revisi Laporan KP
Tabel 1.1 Sumber : Data Primer 2022

1.8 SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini

yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang, tujuan, maksud dan batasan

masalah, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
5
BAB II : GAMBARAN UMUM INSTANSI

Menguraikan tentang latar belakang instansi, nama instansi, struktur

organisasi dan tugas pokok dan fungsi.

BAB III : HASIL DAN PEMBAHASAN

Menguraikan tentang pelaksanaan pekerja dilapangan dan evaluasi

pelaksanaan pekerjaan dalam lingkup instansi tersebut.

BAB IV : PENUTUP

Menguraikan tentang kesimpulan dan saran-saran dari seluru materi

yang terdapat di dalam laporan kerja praktek ini.

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
6
BAB II

GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Identitas instansi

Sejarah singkat Kelurahan Yabansai yaitu, Yabansai berasal dari bahasa

Yobe yang berarti air/mata air kehidupan, dimana pada zaman prasejarah Kampung

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
7
Yobe dihuni berbagai macam suku namun dalam perkembangannya kehidupan sosial

tiap hari terjadi gesekan-gesekan antarak klan/marga. Sehingga klan/marga yang

terbanyak yang menguasai Kampung Yobe, sementara klan/marga yang Minoritas harus

mengungsi atau mencari tempat yang baru guna melangsungkan kehidupannya. Maka

warga Minoritas meninggalkan Kampung Yobe dan berdiam di Yabansai

(Kampwolker) hingga kini.

Dasar hukum Kelurahan Yabansai dimekarkan dari Kelurahan Waena (kelurahan

induk) pada tanggal 01 Juli 2001, berdasarkan PERDA Kota Jayapura No.7 Tahun

2001 dan berada dibawah Distrik Abepura. Kemudian pada Tahun 2007 Distrik

Abepura dimekarkan menjadi 2 (dua) yaitu Distrik Heram dan Distrik Abepura (Distrik

Induk) dan Kelurahan Yabansai berada pada Distrik Heram.

- Kondis geografis

a. Ketinggian tanah dari permukaan :19,50 M

b. Banyaknya curah hujan : 45 mm/tahun

c. Topografi (dataran rendah, tinggi, pantai) : Rendah

d. Suhu udara rata-rata : 35°C

- Jarak dari pemerintahan Kelurahan

a. Jarak dari pusat Pemerintah Distrik : 4 km

b. Jarak dari Pemerintah Kota Jayapura : 27 km

c. Jarak dari Pemerintah Provinsi Papua : 30 km

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
8
2.2. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Pemerintah Kelurahan Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura

LURAH
LOUIS HENDRIK MEBRI, S.IP
PENATA (III/c)
NIP . 19722015 200605 2 001

SEKRETARIS
MAURID KAMBU,S,Sos,
PEMBINA (IV/a)
NIP.19760507 200801 1 021

KASIE PEMERINTAHAN KASIE TRANSTIB KASIE PEMBERDAYAAN


CORRY R. YANSIP , S.AP ISMAEL ONGGE, SH PENATA BERTHA N.TAHRIN,SE
PENATA MUDA (III/a) MUDA (III/a) PENATA TK (III/d )
NIP . 19651217 201505 001 NIP. 19780324 200909 2 001
NIP.19771128 201001 2010

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pemerintah Kelurahan Yabansai Distrik Heram


Sumber : Profil Kelurahan, 2022

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
9
2.2.1. Tugas dan Wewenang Utama dari Lurah

Kelurahan adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk

yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah Camat,

yang tidak berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri.

mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintahan yang

dilimpahkan oleh camat sesuai karateristik wilayah dan kebutuhan daerah serta

melaksanakan tugas pemerintahan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

2.2.2. Tugas Pokok dan Fungsi Sekretaris Kelurahan

Sekertaris kelurahan mempunyai tugas pokok mengoordinasikan,

membina, mengatur dan mengendalikan penyusunan program. Pengelolaan

urusan keuangan dan pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga,

perlengkapan serta administrasi kepegawaian.

Berikut adalah fungsi dari sekretaris:

1. Penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian

penyusunan program dan rencana kegiatan kelurahan;

2. Penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan, dan pengendalian

penyusunan rencana anggaran;

3. Penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan dan pengendalian

pengelolaan urusan surat menyurat, ekspedisi dan kearsipan;

4. Penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan dan pengendalian

urusan rumah tangga dan perlengkapan; dan

5. Penyusunan program, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
10
pengelolaan administrasi kepegawaian.

2.2.3. Kepala Seksi Pemerintahan


Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan urusan

pemerintahan umum, pemerintahan kelurahan,administrasi kependudukan

dan pembinaan politik dalam negeri.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Pemerintahan

Mempunyai fungsi Melakukan pembinaan dan pengawasan tertib

administrasi pemerintahankelurahan, Memberikan bimbingan, supervisi,

fasilitasi dan konsultasi pelaksanaan administrasi kelurahan, Membantu

mempersiapkan bahan pembinaan dan pengawasan terhadap Lurah,

Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat kelurahan.

2.2.4 Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Kepala Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas

melaksanakan dan membina pembangunan serta mengoordinasikan kegiatan

pemberdayaan masyarakat.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Pembangunan

dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi :Mendorong partisipasi

masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan lingkup kecamatan

dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan di kelurahan dan kecamatan.

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
11
2.2.5 Kepala Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat

Kasie Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat mempunyai

tugas melakukan penyusunan kegiatan pelayanan administri umum, kepegawaian,

perlengkapan, perencanaan program kerja, keuangan, serta Untuk melaksanakan

tugasnya, Kasie Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan pengkoordinasian tugas

satuan organisasi di lingkungan kelurahan. Masyarakat mempunyai fungsi :

1. Merencanakan, program dan kegiatan sesuai dengan lingkup tugasnya;

2. Membimbing pelaksanaan kegiatan ketentraman, ketertiban dan perlindungan

masyarakat yang meliputi kegiatan tanggap bencana lingkup kelurahan,

koordinasi dengan kepolisian Negara Republik Indonesia dan/atau Tentara

Nasional Indonesia mengenai program dan kegiatan penyelenggaraan

ketenteraman dan ketertiban umum di Wilayah Kelurahan;

3. Membimbing pelaksanaan kegiatan ketentraman, ketertiban dan perlindungan

masyarakat yang meliputi koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah yang

tugas dan fungsinya di bidang penerapan peraturan perundang-undangan;

2.3 Penempatan Kerja Praktek Dalam Instansi

Penempatan Kerja Praktek di Kelurahan Yabansai pada Seksi Pemberdayaan dengan tugas

utama melakukan Evaluasi Dan membantu Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik

Masyarakat Di Kelurahan Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura di RW XII kawasan

Perumnas III.

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
12
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 HASIL

3.1.1 Wilayah/Lokasi Kegiatan


Secara geografi RW XII terletak di bagian timur Kelurahan Yabansai pada

titik kordinat 2°32’15’’ - 2°42’0’’ lintang Selatan dan 140°35’0’’- 140°40’15’’

bujur timur. Kelurahan Yabansai khususnya RW XII memiliki 2 RT. Pemilihan

lokasih yaitu RW XII dikarenakan Perumnas III hanya memiliki satu RW.

a. Lokasi Admistratif Kelurahan Yabansai

o Sebelah Barat : berbatasan dengan Kelurahan/Kampung Waena

o Sebelah Utara : berbatasan dengan Kelurahan Vim

o Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kelurahan Waena

o Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Hedam/Vim

b. Batas Wilayah Lokasi Perencanaan Permukiman Perumnas III Waena

(RW XII)

o Sebelah Barat : RW 12/RT 1 (Perumahan uncen)

o Sebelah Utara : RW 4/RT 2 (Kelurahan Yabansai)

o Sebelah Selatan : RW 6/RT 3 (Kelurahan Yabansai)

o Sebelah Timur : Masjid Asy Syarif perumnas 2

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
13
Gambar 2.1 Peta Wilayah Administrasi Kelurahan Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura

Sumber : Hasil Orientasi Penulis, 2022

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
14
3.1.2 Topografi Wilayah

RW XII termasuk di dalam Kelurahan Yabansai dan letaknya di Wilayah

Administrasi Distrik Heram dan memiliki Wilayah seluas 12,5 ha, terletak

pada ketinggian 19,50 diatas permukaan air laut. Distrik Heram mempunyai

keadaan Topografi yang cukup bervariasi mulai dari dataran 1 M di atas

permukaan laut, landai hingga perbukitan 700 M di atas permukaan laut.

Sebagai wilayah berupa pegunungan daerah lereng – lereng yang curam

seperti di kawasan Kelurahan Yabansai (Kamwolker). Daerah pegunungan

ini dapat mencapai 100 – 700 M di atas permukaan laut. Walaupun

Kelurahan Yabansai sebagian besar daerahnya berbukit tetapi pada bagian

tengah terdapat daerah yang datar.

3.1.1 Geohidrologi dan Klimatologi

RW XII Memiliki dua RT di Kelurahan Yabansai memiliki suhu udara

rata- rata berkisar antara 35o c dengan kelembaban udara berkisar antara 82-

90 %, sedangkan curaha hujan rata-rata antara 45 mm/tahun, dan jumlah hari

hujan rata-rata antara184,7 mm dimana curah hujan tertinggi terjadi pada

bulan ferbuari yaitu 264 mm dan terrendah pada bulan april yaitu 79 mm,

sedangkan iklimnya ditentukan oleh keadaan Astronomi dan letak

Geografisnya yang berbatasan dengan lautan samudra pasifik di bagian

timurnya, yang termaksud daerah beriklim Tropis. pada umumnya

Kelurahan Yabansai mempunyai struktur tanah yang terdiri dari 4 golongan

yaitu ; Podsilik coklat kelabu, Podsilik merah kuning, Mediterania dan

Organosol/Alluvia. sedangkan testur tanahnya halus sampai kasar.

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
15
3.1.2 Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat

1. Kependudukan

Dari tahun ke tahun penduduk Kelurahan Yabansai khusunya RW

XII mengalami penurunan penduduk. Sampe dengan bulan April 2022

jumlah penduduk RW XII yaitu sebanyak 723 jiwa, dan masing -

masing Rw memiliki 2 RT.

2. Perekonomian dan Mata Pencaharian

Secara umum RW XII Kelurahan Yabansai didiami oleh

bermacam Suku dengan berbagai latar belakang Ekonomi dan mata

pencahariannya. berdasarkan pengamatan langsung dilapangan ditemui,

mata pencarian Masyarakat Kelurahan Yabansai khusunya RW XII

adalah : PNS / BUMN / BUMD, TNI, Swasta, Polri, Petani, Buruh,

Tukan, Ibu Rumah Tangga, Pensiunan Dan Lain- Lain.

3. Sarana dan Prasarana

Sarana penghubung mempunyai arti penting dalam suatu Wilayah

atau Lokasi. Sehinga, dalam menunjang semua aktifitas di RW XII

Kelurahan Yabansai tentu di butuhkan fasilitas dan sarana penunjang.

Berikut ini adalah data jenis dan jumlah sarana pendidikan yang berada

di RW XII Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Kota Jayapura.

Table 2.1 Sarana pendidikan yang berada di RW XII, 2022

No Jenis sarana Jumlah sarana

1 PAUD 1 buah

Jumlah : 1 buah

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
16
Tabel 2.1 Sumber data : Profil Kelurahan Yabansai, 2022
Berikut ini adalah data jenis dan jumlah sarana peribadatan yang berada

di RW XII Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Kota Jayapura.

Tabel 2.2 Sarana peribadatan yang berada di RW XII, 2022

No Jenis sarana Jumlah sarana

1 Masjid 1 buah

Jumlah : 1 buah

Tabel 2.2 Sumber data : Profil Kelurahan Yabansai, 2022

3.1.3 Evaluasi dan penataan sistem penyaluran air limbah domestik masyarakat
Perumnas II Waena

Sistem IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Komunal 2.1.1


Pengertian IPAL Komunal Dalam kesehariannya, manusia selalu menghasilkan
limbah yang berasal dari aktivitas sehari- hari, seperti mencuci piring, mandi,
menyiram tanaman maupun dari kakus. Sehingga diperlukan perencanaan
instalasi air limbah untuk suatu kota dengan pertimbangan kebersihan,
kesehatan dan keamanan (fisik maupun alam). Pengelolaan air limbah
memerlukan sarana dan prasarana penyaluran dan pengolahan. Pengolahan air
limbah permukiman dapat ditangani melalui sistem setempat (on site) ataupun
melalui sistem terpusat (off site). Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Komunal merupakan sistem pengolahan air limbah yang dilakukan secara
terpusat yaitu terdapat bangunan yang digunakan untuk memproses limbah cair
domestik yang difungsikan secara komunal (digunakan oleh sekelompok rumah
tangga) agar lebih aman pada saat dibuang ke lingkungan, sesuai dengan baku
mutu lingkungan. Limbah cair dari rumah penduduk dialirkan ke bangunan bak
tampungan IPAL melalui jaringan pipa. Sistem ini dilakukan untuk menangani
limbah domestik pada wilayah yang tidak memungkinkan untuk dilayani oleh
sistem terpusat ataupun secara individual. Penanganan dilakukan pada sebagian
wilayah dari suatu kota, dimana setiap rumah tangga yang mempunyai fasilitas

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
17
MCK pribadi menghubungkan saluran pembuangan ke dalam sistem perpipaan
air limbah untuk dialirkan menuju instalasi pengolahan limbah komunal. Untuk
sistem yang lebih kecil dapat melayani 2-5 rumah tangga, sedangkan untuk
sistem komunal dapat melayani 10-100 rumah tangga atau bahkan dapat lebih.
Effluent dari instalasi pengolahan dapat disalurkan menuju sumur resapan atau
juga dapat langsung dibuang ke badan air (sungai). Fasilitas sistem komunal
dibangun untuk melayani kelompok rumah tangga atau MCK umum. Bangunan
pengolahan air limbah ini dapat diterapkan di perkampungan dimana tidak
memungkinkan bagi warga masyarakatnya untuk membangun septictank
individual di rumahya masing-masing (Rhomaidhi, 2008).
 Karakteristik Air Limbah Domestik
Limbah cair rumah tangga atau domestik adalah air buangan yang berasal dari
penggunaan untuk kebersihan yaitu gabungan limbah dapur, kamar mandi,
toilet, cucian, dan sebagainya. Komposisi limbah cair rata-rata mengandung
bahan organik dan senyawa mineral yang berasal dari sisa makanan, urin, dan
sabun. Sebagian limbah rumah tangga berbentuk suspensi lainnya dalam bentuk
bahan terlarut. Limbah cair ini dapat dibagi 2 yaitu limbah cair kakus yang
umum disebut black water dan limbah cair dari mandi-cuci yang disebut grey
water. Black water oleh sebagian penduduk dibuang melalui septic tank, namun
sebagian dibuang langsung ke sungai. Sedangkan gray water hampir seluruhnya
dibuang ke sungai melalui saluran. Perkembangan penduduk kota-kota besar
semakin meningkat pesat, seiring dengan pesatnya laju pembangunan, sehingga
jumlah limbah domestik yang dihasilkan juga semakin besar. Sedangkan daya
dukung sungai atau badan air penerima limbah domestik yang ada justru
cenderung menurun dilihat dari terus menurunnya debit sungai tersebut.
Komposisi limbah cair domestik yang berupa padatan dapat terbagi menjadi
komposisi organik dan anorganik. Bagan komposisi limbah cair domestik
selengkapnya dapat dilihat pada
gambar 3.1.

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
18
Air Limbah

Air (99% Padatan (0,1 %)

Organik Anorganik

Karbohidrat Garam
25 % Protein Logam
10 % Lemak Butiran
85 %

(Sumber : Ignasius DA Sutapa,1999)

Gambar 3.1 Bagan komposisi Limbah Cair Domestik

Dilihat dari komposisi limbah cair diatas, maka terdapat beberapa macam
karakteristik limbah cair domestik menurut Metcalf & Eddy dapat dilihat pada tabel
3.1.

Tabel 3.1 Karakteristik Air Limbah Rumah Tangga / Domestik

Parameter Konsentrasi (mg/l)

Kisaran Rata-rata

Padatan : 250-850 500


Terlarut 100-350 220
Tersuspensi 110-400 220
BOD 250-1000 500
COD 80-290 160
TOC
Nitrogen: 8-35 12-50 15 25
Organik

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
19
NH3
Phospor : 1-5 15
Organik 3-10 25
Anorganik
Chlorida 30-100 50- 50
Minyak dan Lemak 150 50- 100
Alkalinitas 200
100

a. Sistem Penyaluran Air Limbah

Sistem sanitasi setempat (on-site sanitation) adalah sistem pembuangan air limbah
dimana air limbah tidak dikumpulkan serta disalurkan ke dalam suatu jaringan saluran
yang akan membawanya ke suatu tempat pengolahan air buangan atau badan air
penerima, melainkan dibuang di tempat (Ayi Fajarwati, 2008) . Sistem ini di pakai jika
syarat-syarat teknis lokasi dapat dipenuhi dan menggunakan biaya relatif rendah. Sistem
ini sudah umum karena telah banyak dipergunakan di Indonesia.

Kelebihan sistem ini adalah:

a) Biaya pembuatan relatif murah.

b) Bisa dibuat oleh setiap sektor ataupun pribadi.

c) Teknologi dan sistem pembuangannya cukup sederhana.

d) Operasi dan pemeliharaan merupakan tanggung jawab pribadi. Disamping itu,

kekurangan sistem ini adalah:

a) Umumnya tidak disediakan untuk limbah dari dapur, mandi dan cuci.

b) Mencemari air tanah bila syarat-syarat teknis pembuatan dan pemeliharaan tidak
dilakukan sesuai aturannya.

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
20
b. Sistem Sanitasi
Terpusat Sistem Sanitasi Terpusat (off site sanitation) merupakan sistem pembuangan
air buangan rumah tangga (mandi, cuci, dapur, dan limbah kotoran) yang disalurkan
keluar dari lokasi pekarangan masing-masing rumah ke saluran pengumpul air buangan
dan selanjutnya disalurkan secara terpusat ke bangunan pengolahan air buangan

Kali yang melintasi Kota jayapura yang dijadikan sebagai prasarana pembuangan air
limbah domestik
Gambar 3.2 Sistem Penyaluran Air Buangan (Off Site System)
c. Sistem dan Teknologi Pengolahan IPAL Komunal
Sistem Perpipaan Komunal sesuai dengan permukiman yang masyarakatnya memiliki
kakus di masing-masing rumah, tetapi belum memiliki tangki septick. Merupakan
sistem yang mengalirkan air limbah dari rumah-rumah melalui jaringan perpipaan ke
bangunan bawah (IPAL Komunal). Setiap Sambungan Rumah (SR) dilengkapi dengan
perangkap lemak dan bak kontrol. Lokasi pengolahan ditempatkan pada lahan yang
disepakati secara bersama, dan dapat dijangkau oleh masing-masing rumah yang
berdekatan namun harus berada pada jarak aman terhadap sumber air terdekat serta
memiliki akses untuk truk tinja. Pada pengolahan komunal ini sangat diperlukan saling
pengertian antara pemakai untuk memelihara dan memakai secara benar. Hal yang
sangat perlu diperhatikan adalah jangan sampai ada sampah (tissue, pembalut wanita,
bungkus shampo atau sabun) masuk ke dalam kloset karena akan menyumbat sistem
perpipaan.
Untuk menghindari penyumbatan, bak kontrol ditempatkan:
 setelah jamban keluarga
 pada tiap 20 m
Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
21
 ditempatkan di titik-titik pertemuan saluran.
Dengan diameter pipa dan kemiringan pipa yang digunakan diperhitungkan agar air
limbah dapat mengalir dengan lancar. Beberapa kekurangan dan kelebihan sistem
pengolahan komunal dengan perpipaan dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2 Sistem Pengolahan Komunal dengan Perpipaan

Pengolahan Komunal
Konstruksi  Sebagai penampung dan mengolah air limbah dari beberapa
jamban keluarga,dimana air limbah dialirkan melalui pipa ke
pengolahan, yang dibangun di bawah tanah.
 Ø pipa minimal 3” sesuai dengan beban hidrolis yang ada. Pipa
ditanam dengan kedalaman (0,6 -1,0) M
 Kemiringan pipa minimum 3 % dan maksimum 5 %

Kelebihan Pengolahan Komunal

 Sesuai untuk rumah yang berkelompok


 Butuh lahan sedikit karena dibangun di bawah tanah
 Biaya konstruksi relatif murah
 Pengoperasian dan perawatan mudah dan murah
 Lebih hemat daripada sistem pembuangan air limbah
konvensional
 Masyarakat dapat berperan dalam proses perencanaan dan
konstruksi
 Nyaman untuk pengguna, air limbah dijauhkan dari area
pemukiman

d. Konsep Pembangunan Masyarakat


Pembangunan berbasis masyarakat (Community based development) didasari oleh
asumsi bahwa komunitas adalah satu kesatuan masyarakat yang hidup di satu lokasi
yang memiliki kemampuan mengatur dirinya (self regulating), mengelola sumberdaya
(resource management), dan bertahan atas kemampuan sendiri (self sustaining),
Motivasi-motivasi individu yang terakumulasi dan dikelola dalam suatu organisasi

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
22
ataupun kelembagaan masyarakat dapat menjadi sumber kekuatan utama bagi upaya
pemenuhan kebutuhan bersama. Upaya tersebut pada akhirnya lebih dikenal sebagai
upaya pembangunan yang harus didasarkan kepada kesadaran dan penyadaran anggota
masyarakat untuk bersedia terlibat dan ikut serta, sehingga pada akhirnya mereka akan
turut berperanserta atau berpartisipasi. Pada dasarnya semakin besar peranserta
masyarakat akan semakin besar pula peluang keberhasilan upaya pembangunan.
Partisipasi warga merupakan proses ketika warga, sebagai individu maupun kelompok
sosial dan organisasi, mengambil peran serta ikut mempengaruhi proses perencanaan,
pelaksanaan dan pemantauan kebijakan-kebijakan yang langsung mempengaruhi
kehidupan mereka. partisipasi masyarakat mempunyai sifat sangat penting, yaitu:
1. Partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai
kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat setempat, yang tanpa kehadirannya program
pembangunan serta proyek-proyek akan gagal.
2. Masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program pembangunan jika merasa
dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya, karena mereka akan lebih
mengetahui seluk beluk proyek tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap
proyek tersebut.
3. Merupakan hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam pembangunan di
lingkungan mereka sendiri. Hal ini selaras dengan konsep man-centered development,
yaitu jenis pembangunan yang lebih diarahkan demi perbaikan nasib manusia dan tidak
sekedar sebagai alat pembangunan itu sendiri. Partisipasi yang diartikan sebagai peran
serta sepenuhnya dari seluruh warga masyarakat. Peran serta warga dimulai dari
perencanaan, pembangunan sampai pemeliharaan. Pelaksanaan kegiatan sanitasi
berbasis masyarakat yang berhasil bergantung pada partisipasi aktif dari semua
pemangku kepentingan (stakeholder) baik pemerintah, pihak swasta dan masyarakat,
selama perencanaan dan pelaksanaan. Partisipasi merupakan prasyarat mutlak untuk
keberhasilan sanitasi berbasis masyarakat, mayoritas anggota masyarakat terlibat secara
aktif dan bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan kegiatan sanitasi
berbasis masyarakat. Dengan demikian, dapat dipahami pentingnya partisipasi untuk
menggerakkan masyarakat dalam pembangunan. Lebih ditegaskan lagi bahwa kegiatan
partisipasi masyarakat adalah mutlak diperlukan adanya dalam pembangunan. Untuk itu
perlu ditumbuhkan partisipasi aktif masyarakat yang dilaksanakan dengan

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
23
menumbuhkan adanya rasa kesadaran dan tanggung jawab masyarakat yang tercermin
dengan adanya perubahan sikap mental, pandangan hidup, cara berpikir, dan cara
bekerja dalam.
Pengelolaan IPAL Komunal Berbasis Masyarakat Pengelolaan yang dilakukan oleh
masyarakat juga sering disebut dengan partisipasi masyarakat. Menurut kamus tata
ruang pengertian partisipasi adalah ikut serta secara aktif dalam suatu kegiatan,
misalnya dalam proses atau persiapan perencanaan dan pembangunan kawasan atau
bangunan. Menurut Chambers, partisipasi dalam artian keterlibatan satu pihak terhadap
lain dan yang keterkaitan dengan lokal berarti suatu keterlibatan komuitas lokal
terhadap suatu proses pembangunan.lokal yang dimaksud berarti mencakup masyarakat
suatu wilayah. partisipasi masyarakat adalah ”kelompok target yang menjadi sasaran
dari proyek dan program-program untuk kaum miskin sejak permulaan harus
memainkan peran aktif dalam penetapan tujuan dan prioritas-prioritas dalam
perencaanaan proyek atau program-program dalam perencanaan proyek serta terlibat
dalam evaluasi setiap langkah yang diambil. Pada setiap awal pembangunan, peranan
pemerintah biasanya besar. Kegiatan pembangunan sebagian besar adalah usaha
pemerintah. Bahkan dinegara yang menganut sosialisme yang murni, seluruh kegiatan
pembangunan adalah tanggung jawab pemerintah. Namun dalam keadaan negara
berperan besarpun, peran serta masyarakat diperlukan untuk menjamin berhasilnya
pembangunan. Keberhasilan proyek banyak tergantung pada software partisipasi.
Seperti, adanya bentuk-bentuk sosial di masyarakat lokal yang merupakan daya
tampung dan sekaligus daya dukung sosial suatu proyek, berjalannya informasi dari
masyarakat karena adanya saluran komunikasi yang jelas, kajian evaluasi berjalan dan
sistem pelatihan.Semua ini membuat teknologi jadi berguna dan bekerja. Partisipasi
yang tinggi akan menciptakan kemandirian dan keswadayaan masyarakat dalam
pembangunan.

Usaha yang harus dilakukan untuk membawa masyarakat terlibat dalam perencanaan
dan implementasi proyek yaitu :
a. Memberikan training.
b. Penelitian pendukung.
c. Evaluasi.

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
24
d. Menyediakan staff yang ahli dalam mengembangkan pola organisasi yang
memadai dan sabar
e. Keberlanjutan Pengelolaan Air Limbah
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan
masa kini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan
dari generasi yang akan datang. Pembangunan berkelanjutan harus
memerhatikan pemanfaatan lingkungan hidup dan kelestarian lingkungannya
agar kualitas lingkungan tetap terjaga. Kelestaraian lingkungan yang tidak
terjaga, akan menyebabkan daya dukung lingkungan berkurang, atau bahkan
akan hilang.
f. Keberlanjutan Pengelolaan IPAL Berbasis Masyarakat
Menurut World Commission on Environmental Development (WCED, 1987),
Sustainable development mempunyai definisi: “development that meets the
needs of the present generation without compromising the ability of future
generations tomeet their own needs”. Hal ini bermaksud bahwa pembangunan
yang terjadi pada saat ini dapat memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa
mengganggu kebutuhan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan
mereka. Prinsip dasar dari definisi ini adalah bahwa setiap manusia mempunyai
hak yang sama dalam memenuhi kebutuhannya, baik yang hidup pada saat ini
ataupun mendatang. Konsep dari sustainable development ini mencakup pada
aspek ekonomi, lingkungan, maupun sosial yang saling berkaitan. Keberlanjutan
(sustainability) suatu pengolahan air limbah saat ini menantang kita untuk
mengolah air limbah dengan cara yang berbeda. Sejauh ini pengolahan berfokus
pada hasil akhir, tetapi hal tersebut akan dialihkan pada pengoptimalan sumber
daya, biaya, serta teknologi. Teknologi menawarkan berbagai macam alternatif
solusi pengolahan air limbah, sedangkan sumber daya adalah hal yang dapat
dimanfaatkan untuk pengolahan air limbah yang mudah didapat dan juga
tersedia di daerah tersebut dalam membangun serta menjalankan pengolahan air
limbah tersebut.
Keberlanjutan (sustainability) dapat dilihat dari beberapa aspek, diantaranya:

1. Ekonomi

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
25
Keberlanjutan secara ekonomi dapat diartikan sebagai penggunaan strategi untuk
memanfaatkan sumberdaya yang ada dengan optimal sehingga keseimbangan
pertanggung jawaban dan keuntungan dapat dicapai dalam jangka waktu yang
panjang.Keberlanjutan ini sebagian besar terfokus untuk kesejahteraan masyarakat
melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang optimal untuk memenuhi kebutuhan
manusia (Annelies, 2002). Faktor ekonomi juga menentukan teknologi pengolahan air
limbah yang nantinya akan digunakan. Pada prinsipnya, pendekatan keberlanjutan
secara ekonomi meliputi semua sumber daya, baik yang berkaitan dengan nilai sosial
maupun lingkungan.Namun, pada prakteknya analisis keberlanjutan ekonomi ini
hanya terbatas pada biaya keuangan (operasi dan perawatan) serta keuntungan.

2. Lingkungan
Keberlanjutan lingkungan mengarah pada kemampuan fungsi lingkungan untuk
menopang kebutuhan hidup manusia pada saat ini maupun mendatang. Keberadaan
lingkungan yang alami harus dipertahankan untuk menunjang pembangunan dengan
menyediakan sumber daya dan mengurangi emisi seefisien mungkin. Hal ini
dilakukan dalam mempertahankan keberlanjutan lingkungan untuk jangka panjang dan
penggunaan sumber daya lingkungan yang efisien. Maka dalam hal ini diperlukan
peraturan atau undang-undang untuk mengatur penggunaan sumber daya alam.
3. Sosial dan Budaya
Faktor sosial dan budaya memang sulit untuk diukur namun faktor ini memegang
peranan penting dalam penerapan teknologi yang nantinya akan digunakan dalam
mengolah air limbah karena buangan dari pengolahan ini nantinya akan bersentuhan
langsung dengan masyarakat. Tujuan dari keberlanjutan secara sosial-budaya ini
adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam hal spiritual maupun budaya,
dengan hal ini moral, dan hubungan masyarakat dapat terjalin dengan stabil.

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
26
3.2 P E M B A H A S A N
Dalam kerja praktek ini penulis ditugaskan sebagai tim survey lokasi perecanaan

IPAL Komunal di RW XII Keluraha Yabansai, Distrik Heram Kota Jayapura. Survey

yang dilakukan yaitu secara konveratif kepada suatu objek tertentu untuk

mendapatkan data valid serta mewaawancarai dengan tujuan untuk mengetahui

informasih lebih detail tentang suatu objek, karena hasil survey yang didapatkan

sangat penting dalam proses perencanaan IPAL Komunal.

3.2.1. Karakteristik limbah cair domestik Perumnas II Waena

Karakteristik limbah cair dipengaruhi oleh kondisi wilayah, dimana jika

wilayah itu padat akan jumlah penduduk, maka beban pencemar yang

dihasilkan dari air buangan pasti akan tinggi, demikian juga jika daerah

tersebut rendah dari jumlah penduduk, maka beban pencemar air pada

wilayah tersebut akan rendah.

3.1.1 Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik

Masyarakat Perumnas II Waena

1. Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha

dan/atau kegiatan pemukiman, rumah makan, perkantoran, perniagaan,

apartemen, dan asrama.

2. Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik yang selanjutnya disingkat

SPALD adalah serangkaian kegiatan pengelolaan air limbah domestik

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
27
dalam satu kesatuan dengan prasarana dan sarana pengelolaan air

limbah domestik.

3. Penyelenggaraan SPALD adalah serangkaian kegiatan dalam

melaksanakan pengembangan dan pengelolaan prasarana dan sarana

untuk pelayanan air limbah domestik.

4. SPALD Setempat yang selanjutnya disebut SPALD-S adalah sistem

pengelolaan yang dilakukan dengan mengolah air limbah domestik di

lokasi sumber, yang selanjutnya lumpur hasil olahan diangkut dengan

JDIH Kementerian PUPR –

5. sarana pengangkut ke Sub-sistem Pengolahan Lumpur Tinja.

6. SPALD Terpusat yang selanjutnya disebut SPALD-T adalah sistem

pengelolaan yang dilakukan dengan mengalirkan air limbah domestik

dari sumber secara kolektif ke Sub-sistem Pengolahan Terpusat untuk

diolah sebelum dibuang ke badan air permukaaan.

7. Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja yang selanjutnya disingkat IPLT

adalah instalasi pengolahan air limbah yang dirancang hanya menerima

dan mengolah lumpur tinja yang berasal dari Sub-sistem Pengolahan

Setempat.

8. Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik yang selanjutnya disingkat

IPALD adalah bangunan air yang berfungsi untuk mengolah air limbah

domestik.

Tujuan Peraturan Menteri ini untuk:

a. mewujudkan penyelenggaraan SPALD yang efektif, efisien, berwawasan

lingkungan, dan berkelanjutan;

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
28
b. meningkatkan pelayanan air limbah domestik yang berkualitas; meningkatkan

kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan;

c. melindungi kualitas air baku dari pencemaran air limbah domestik;

d. mendorong upaya pemanfaatan hasil pengolahan air limbah domestik; dan

e. memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan SPALD.

Pasal 6 Air limbah domestik terdiri dari:

a. air limbah kakus (black water); dan

b. air limbah non kakus (grey water).

Sub-sistem Pelayanan Pasal 17

1) Sub-sistem Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf a, merupakan

prasarana dan sarana untuk menyalurkan air limbah domestik dari sumber melalui

perpipaan ke Sub-sistem Pengumpulan.

2) Prasarana dan sarana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri atas:

a. pipa tinja;

b. pipa non tinja;

c. bak perangkap lemak dan minyak dari dapur;

d. pipa persil;

e. bak kontrol; dan

f. lubang inspeksi

Proses pengolahan air limbah domestik pada Sub

 sistem Pengolahan Terpusat dilakukan dengan cara:

a. pengolahan fisik;

b. pengolahan biologis; dan/atau

c. pengolahan kimiawi.

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
29
3) Pengolahan fisik sebagaimana dimaksud pada ayat

1) huruf a dilakukan dengan cara:

a. pengapungan, penyaringan, dan/atau pengendapan untuk air limbah

domestik; dan

b. pengentalan (thickening) dan/atau pengeringan (dewatering) untuk

lumpur.

2) Pengolahan biologis sebagaimana dimaksud pada ayat

a. huruf b, dilakukan dengan cara:

b. aerobik;

c. anaerobik;

d. kombinasi aerobik dan anaerobik; dan/atau

e. anoksik. (4) Pengolahan kimiawi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat

dilakukan dengan cara pemberian zat kimia ke dalam air limbah domestik dan

lumpur.

Pasal 45 Pengoperasian Sub-sistem Pengangkutan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 43 ayat 1 meliputi kegiatan:

a. penyedotan lumpur tinja;

b. pengangkutan lumpur tinja; dan

c. pembuangan lumpur tinja.

2. Penyedotan lumpur tinja sebagaimana dimaksud pada ayat1 huruf dilakukan secara

berkala paling lama 3 tahun sekali sesuai Standar Operasional Prosedur pengelolaan

lumpur tinja.

3. Pembuangan lumpur tinja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus dilakukan di

IPLT.

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
30
PEMANFAATAN

Hasil pengolahan air limbah domestik dapat berbentuk:

a. cairan;

b. padatan; dan/atau

c. gas.

Hasil pengolahan air limbah domestik berbentuk cairan sebagaimana

dimaksud pada ayat 1, dapat dimanfaatkan diantaranya untuk kebutuhan

penggelontor kakus, alat pendingin udara, dan hidran kebakaran.

3) Hasil pengolahan air limbah domestik berbentuk padatan sebagaimana

dimaksud pada ayat 1, dapat dimanfaatkan untuk campuran pupuk dan/atau

campuran kompos untuk tanaman non pangan dan/atau bahan bangunan.

4) Hasil pengolahan air limbah domestik berbentuk gas sebagaimana dimaksud

pada ayat 1, dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan.

5) Pemanfaatan hasil pengolahan air limbah domestik sebagaimana dimaksud

dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Hasil pemantauan dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan untuk

peningkatan kinerja penyelenggaraan SPALD dan perumusan tindak turun

tangan sesuai dengan kewenangannya.

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
31
BAB IV

PENUTUP

3.2 Kesimpulan

Dari hasil Kerja Praktek dalam melakukan survey dan evaluasi perencanaan IPAL

Komunal pada Permukiman Perumnas II Waena dapat disimpulkan sebagai

berikut:

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan terkait Evaluasi IPAL Berbasis

Masyarakat di RT 01 dan 02 Kelurahan yabansai, kota jayapura maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Indikator efektivitas dalam pelaksanaan program IPAL Komunal di RT 01

dan 02 Kelurahan yabansai dinilai belum optimal karena pengujian

kualitas kadar air tidak dilakukan secara berkala.

2. Indikator efisiensi dalam pelaksanaan program IPAL Komunal di RT 01

dan 02 Kelurahan yabansai. Namun dari segi biaya operasional maupun

waktu pembangunan program IPAL dinilai masih belum optimal karena

kurangnya kesadaran masyarakat yang kurang untuk berpartisipasi dalam

perawatan IPAL.

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
32
indikator kecukupan dalam program IPAL di RT 01 dan 02 Kelurahan yabansai

dinilai sudah optimal. Hal ini dapat dilihat bahwa dengan adanya program IPAL

dapat memberikan manfaat yang jauh ketimbang sebelum adanya IPAL. Adapun

manfaat yang sangat dirasakan adalah tingkat pencemaran pada limbah cair semakin

berkurang dan menjadikan kampung RT 01 dan 02 Kelurahan yabansai kini lebih

tertata rapi, bersih, dan sehat sehingga meminimalisir penyebaran penyakit.

3. Indikator perataan dalam program IPAL Komunal di RT 01 dan 02 Kelurahan

yabansai dinilai optimal karena penggunaan IPAL di RT 01 dan 02 Kelurahan

yabansai ini sudah di distribusikan hampir merata. Warga yang tergabung

dalam penggunaan IPAL merasakan pengaruh positif dan manfaat

keberadaannya. Indikator ketepatan dalam program IPAL Komunal di RT 01

dan 02 Kelurahan yabansai diilai optimal dan sangat tepat karena

keberadaannya mampu menangani masalah sanitasi dimana kini masyarakat

tidak lagi melakukan kegiatan Buang Air Besar Sembarangan (BABS)

melainkan kedalam kakus yang telah disambugkan kedalam IPAL sehingga

menguirangi resiko tingginya pencemaran limbah domestik yang dapat

memicu tejadinya kerusakan lingkungan.

4.2 Saran

4. Sebaiknya diadakan regenerasi kepengurusan IPAL agar memunculkan penyegaran

dalam menggerakkan kesadaran warga dan menumbuhkan inovasi terhadap

perawatan IPAL.

5. Perlunya kesepakatan bersama dalam penegasan dan sanksi terhadap warga yang

membuang sampah atau limbah padat kedalam bak kontrol

6. Diberlakukan peraturan tertulis dan konsekuensi bagi masyarakat yang tidak

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
33
berpartisipasi dalam biaya operasional IPAL berdasarkan kesepakatan.

7. Penggunaan dan perawataan IPAL oleh masyarakat hendaknya dilakukan peninjauan

serta evaluasi secara rutin oleh pemerintah yang terkait.

DAFTAR PUSTAKA

Ariana Seftia Herawati, (2016), Evaluasi Sistem Inventaris Manajemen Aset (Sima)

Dengan Menggunakan Metode Technology Acceptance Model(Tam) Di Kantor

Pos Sukoharjo 57500, Skripsi Jurusan Sistem Informasi, STMIK Sinar

Nusantara, Surakarta.

Dunn, william N. (2003). Analisis kebijakan publik. Yogyakarta: gadjah mada universitas
ity press.

Ginting, perdana, 2007. Sistem pengelolaan lingkungan dan limbah industri.cetakan

pertama. Bandung: penerbit yrama widya.

Kristianto. 2004. Ekologi industri. Yogyakarta:andi.

WCED. (1987).or common future. United nations-world commission on environment and


development.

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
34
LAMPIRAN

Evaluasi Dan Penataan Sistem Penyaluran Air Limbah Domestik Masyarakat Di Kelurahan
Yabansai Distrik Heram Kota Jayapura
35

Anda mungkin juga menyukai