Anda di halaman 1dari 1

Dari tabel terlihat bahwa dari 186.818 keluarga di Kabupaten Kudus, sebanyak 16.

744
keluarga telah dilakukan pengecekan kepemilikan sarana sanitasi dasar, dimana untuk
kepemilikan jamban sehat (menggunakan tangki septik) sejumlah 11.552 keluarga atau
sejumlah 68,99 % dari seluruh sampling keluarga. Dengan asumsi setiap keluarga
terdiri dari 5 orang, maka jumlah jiwa yang telah memanfaatkan jamban dengan tangki
septik adalah sebanyak 57.760 jiwa.
Sarana dan prasarana pengelolaan limbah rumah tangga komunal di Kabupaten
Kudus yang terbangun sampai dengan tahun 2012 sebanyak 22 unit, terdiri dari 15 unit
dari program USRI dan 7 unit dari program SLBM. Dengan perkiraan setiap MCK
Komunal dapat melayani rata-rata sebanyak 170 jiwa, maka dari unit-unit yang
terbangun tersebut telah menambah cakupan layanan sebanyak 3.740 jiwa.
Untuk melihat jumlah pelayanan limbah permukiman yang telah tercapai dengan
membandingkan jumlah penduduk Kabupaten Kudus tahun 2011 sebanyak 743.291
jiwa dengan jumlah pelayanan eksisting, baik dibidang pelayana individu maupun
komunal. Dengan melihat data tersebut diatas, pelayanan limbah permukiman individu
adalah sebesar 7,77% dan pelayanan limbah permukiman komunal sebesar 0,5%.
Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14 tahun 2010 tentang Standart
Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dijelaskan bahwa
SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang bidang Penyehatan Lingkungan
Permukiman (Sanitasi Lingkungan dan Persampahan) sektor Air limbah permukiman :
a) Tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai sebesar 60% di tahun 2014.
b) Tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota sebesar 5% di tahun
2014.

Dari ketentuan tersebut diatas perlu adanya lembaga khusus yang mengelola
dan sebagai operator IPLT sehingga dapat berjalan sesuai dengan tujuannya sebagai
prasarana penanganan limbah domestik khususnya di permukiman.

Anda mungkin juga menyukai